SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
1
Merajut Masa Depan Bangsa
melalui
Undang-Undang No 12/2012
tentang Pendidikan Tinggi
Nizam
Sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
CC
Peluang dan Tantangan
Pendidikan Tinggi di Indonesia
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2
2
• Populasi : 237 juta
• Anggota G-20 (economic size: 15)
• Negara kunci ASEAN (total populasi:
>600 juta)
• Negara demokratis terbesar ke-3
• Negara mayoritas muslim terbesar,
menghargai kebhinekaan
• Kaya sumber daya alam
• Politik dan ekonomi stabil
(2011 pertumbuhan 6.4%)
Indonesia – Posisi Strategis
Skala ekonomi (th 2011)
• USA:
– GDP (ppp) : USD 15,290,000,000,000 (1st)
– Growth rate : 1.70%
– Per capita (ppp): USD 49,000
– External debt : USD 14,710,000,000,000 (96% GDP)
• Indonesia:
– GDP (ppp) : USD 1,139,000,000,000 (15th)
– Growth rate : 6.5%
– Per capita (ppp): USD 4,700
– External debt : USD 186,900,000,000 (16% GDP)
Source: CIA Factbook, 2012
MP3EI
Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia
2011 -2025
1. Natural Resources
 Geothermal (largest reserve)
 Coal (no.2 in the world)
 Tin, Nickel (no. 2 and 4 in the world)
 Palm oil, Rubber, Cacao (no.1, 2, 2 in the world)
 Marine resources (largest teritory, mega biodiversity)
 Others
2. Experiences
16.6
15.4
14.2
13,3
11,5-
12,5
9.1 8.4 7.9 7.4 7
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
2007 2008 2009 2010 2011
Poverty level Unemployment
1,947
2,590
3,000
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
2007 2008 2009 2010 *
Per capita income USD
3. Human Resource...
3 Faktor utama ekonomi Indonesia
”Demographic Bonus"
Sumber: Menko Perekonomian, 2010
Bonus atau bencana demografi?
7
Produktifitas Tenaga Kerja
8
1970-74 1975-79 1980-84 1985-89 1990-94 1995-99 2000-04
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
Labor Productivity (constant 2000 US$)
Indonesia
Malaysia
Philippines
Thailand
Viet Nam
Source: ADB, 2007
12
Pendidikan 2001 2006 2010
SD/tidak tamat SD 63.0% 55.5% 51.5%
SMP 17.7% 20.2% 18.9%
SMA 10.3% 12.7% 14.6%
SMK 5.5% 6.2% 7.8%
Diploma I,II,III 1.6% 2.2% 2.7%
Universitas 1.8% 3.2% 4.6%
Tantangan Sumberdaya Manusia
70.40%
22.40%
7.20% Tinggi
Menengah
Dasar
24.30%
56.30%
20.30% Tinggi
Menengah
Dasar
20.40%
39.30%
40.30%
Tinggi
Menenga
h
INDONESIA
MALAYSIA
OECD
63.00%
17.70%
10.30%
5.50%
1.60%
1.80%
55.50%
20.20%
12.70%
6.20%
2.20%
3.20%
51.50%
18.90%
14.60%
7.80%
2.70%
4.60%
0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00%
SD atau tidak
tamat SD
SMP
SMA
SMK
Diploma
I,II,III
Universitas
2010
2006
2001
TINGGI
MENENGAH
DASAR
Posisi SDM 2010 TINGKAT PENDIDIKAN
Dari 22,4%
menjadi
44% di
tahun 2025
96%
Dari 7,2%
menjadi
19% di
tahun 2025
164%
Target
Ekspansi Pendidikan Tinggi
 UU PT tahun 1961 : 23 PTN
 Perkembangan mhs:
 1975: 230,000 mahasiswa
 1985: 1,100,000 mahasiswa
 1995: 2,500,000 mahasiswa
 2001: 3.400.000 mahasiswa
 2005: 3.868.358 mahasiswa
 2008: 4.501.500 mahasiswa
 2009: 4.657.547 mahasiswa
 2010: 5.226.450 mahasiswa
 2011: 5.381.216 mahasiswa
 APK naik dari 2% th 1975 mjd
27,10% th 2011 (umur 19-23)
14 14
-
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015
mahasiswa
Perkembangan Pendidikan Tinggi
Deskripsi
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Populasi (Usia 19 – 23) 21.190.000 21.184.100 21.174.900 21.171.200 21.170.300 19.844.485 19.858.146
Jumlah Mahasiswa 3.868.358 4.285.645 4.375.505 4.501.543 4.657.547 5.226.450 5.381.216
PTN 805.479 824.693 978.739 965.970 1.011.721 1.030.403 1.063.274
PTS 2.243.760 2.567.879 2.392.417 2.410.276 2.451.451 2.886.641 2.928.890
PT Kedinasan 48.493 51.318 47.253 47.253 66.535 92.971 101.351
Religious HEI 508.545 518.901 506.247 556.763 503.439 571.336 620.938
Universitas Terbuka (UT) 262.081 322.854 450.849 521.281 624.401 645.099 666.763
APK (%) 18,26% 20,23% 20,66% 21,26% 22,00% 26,34% 27,10%
APK Pendidikan Tinggi 2005-2011
7.4%
11.3%
13.5%
14.1%
18.4%
33.8%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
100.0%
Catatan: kesenjangan bukan Jawa-Luar Jawa, bahkan di Jawa kesenjangan sangat lebar
Kesenjangan APK (Di luar Univ Terbuka) 2011
17
APK Nasional
Source: WB, 2010
Kesenjangan Akses Sosial-Ekonomi
1 kg biji kopi = Rp 18,000 8 gram kopi = Rp 18,000
NILAI TAMBAH Kunci Lompatan Ekonomi
1 kg bunga = Rp 2,000
1 ton bunga kenanga =
15 kg atsiri @ Rp 210,000
28 gram = US$ 82
NILAI TAMBAH Kunci Lompatan Ekonomi
Baru bisa jual tanah-air?
Baru bisa jual tanah-air?
Patent dan Income per-capita
CAVEAT Kemampuan Inovasi Bangsa
Indonesia masih rendah sekali dalam perolehan paten per-capita
Indonesia
UU Dikti
PRASYARAT UNTUK MENGGAPAI MIMPI!
• Akses ke pendidikan tinggi secara luas dan
berkeadilan!
• Perguruan tinggi yang maju dan bermutu
melalui otonomi yang utuh!
23
Reformasi Melalui Undang-Undang
Pendidikan Tinggi
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
24
24
RDP dengan Berbagai Kalangan
• RDP dan sosialisasi dengan berbagai
kalangan:
• PTN, PTS, PT BHMN
• Pemerhati Pendidikan
• APTISI, ABPTSI
• Pemerintah (kementerian lain, LPNK)
• Masyarakat profesi
• Dsb.
25
26
• Perluasan dan Jaminan Akses
• Pengembangan Tridharma secara utuh
• Kesetaraan
• Penguatan Pendidikan Vokasi
• Keutuhan jenjang pendidikan
• Otonomi perguruan tinggi
• Sistem penjaminan mutu
• Memastikan tanggungjawab negara dan
menghindari liberalisasi & komersialisasi PT
Semangat dari UU Pendidikan Tinggi
27
• Ketentuan Umum
• Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
• Penjaminan Mutu
• Perguruan Tinggi
• Pendanaan dan Pembiayaan
• Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Oleh Lembaga Negara Lain
• Peran Masyarakat
• Sanksi Administratif
• Ketentuan Pidana
• Ketentuan Lain-lain
• Ketentuan Peralihan
• Ketentuan Penutup
Ruang Lingkup UU Pendidikan Tinggi
UU Pendidikan Tinggi
Alasan Perlunya UU Pendidikan Tinggi
Pemerintah mengusahakan dan menyeleng-
garakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdas-kan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan UU
Ayat 3:
UU No. 20 Tahun 2003 (Sisdiknas)
Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa
untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.
Ayat 5:
UU No. 14 Tahun 2005 (Guru & Dosen)
UUD 1945 Perubahan ke IV, Pasal 31 Tentang Pendidikan dan Kebudayaan
Perlunya jaminan bahwa pemerintah memajukan iptek
dengan memperhatikan dan menerapkan humaniora
secara terintegrasi dalam Sisdiknas, sekaligus sbg wadah
bagi dosen menjalankan tugas utamanya
Pendidikan: usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran ....
Pendidikan Tinggi adalah pendidikan sesudah
pendidikan menengah.....
Dosen ....dengan tugas utama mentransfor-
masikan, mengembangkan, dan menyebar-
luaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
?
Perguruan tinggi memiliki
otonomi untuk mengelola
sendiri lembaganya....
UU No. 20 Th. 2003 (Sisdiknas)
28
Permasalahan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Penyelenggaranya (Perg. Tinggi)
Belum adanya standar pend. tinggi yang
mencakup pengembangan & pemanfaatan
iptek dg nilai humaniora beserta
penjaminan kepatuhannya
Masih besarnya hambatan memperoleh
pendidikan tinggi, baik dari segi ekonomi,
geografi, maupun sosial.
Kurang dianggap pentingnya penelitian,
komitmen pendanaan, dan penghargaan
Belum setaranya pendidikan yg
mengutamakan pengetahuan (akademik)
dan keterampilan (vokasi), serta profesi
Belum adanya bentuk kelembagaan yang
memadai untuk mendukung otonomi
perguruan tinggi, baik PTN maupun PTS
Aturan bentuk kelembagaan
perg. tinggi dan prinsip penye-
lenggaraan pendidikan tinggi
Belum adanya kerangka tata kelola yang
baik bagi semua perg. tinggi dalam
mengelola sumberdaya (Keu.,SDM,Aset, ..)
Aturan Tata Kelola Perguruan
Tinggi beserta prinsip otonomi
pengelolaan perguruan tinggi
Aturan penerimaan calon
mahasiswa dan pemerataan
pembangunan perg. tinggi
Aturan tentang dana peneliti-
an dan penghargaan peneliti
Kesetaraan jenis dan jenjang
pendidikan tinggi dan
kesetaraan hak dosennya
1
2
3
4
6
5
Undang
Undang
Pendidikan
Tinggi
Ketentuan tentang SNPT
sebagai perluasan dari SNP
dan sistem penjaminan mutu
1
2
3
4
6
5
29
Azas-Azas Pendidikan Tinggi
30
Kebenaran Ilmiah, Penalaran,
Kejujuran, Keadilan, Manfaat,
Kebajikan, Tanggung Jawab,
Kebhinekaan, Keterjangkauan
Amar Putusan MK
No: 11-14-12-126-136/PUU-VII/2009 (31 Maret 2010)
Tentang UU Badan Hukum Pendidikan
• Tidak boleh terjadi penyeragaman bentuk
lembaga pendidikan
• Pemerintah tidak boleh lepas tanggung
jawab keuangan untuk penyelenggaraan
pendidikan
• Tidak terjadi liberalisasi dan
komersialisasi pendidikan
Menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam
penyusunan UU Dikti
Prinsip Pengelolaan Otonomi PT
• Nirlaba
• Akuntabel
• Transparan
• Penjaminan mutu
• Efektif dan Efisien
32
Pasal 63
HAL PENTING BARU DALAM UU DIKTI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
33
33
Konstruksi Pendidikan Tinggi
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
Prinsip Otonomi Pengelolaan Perguruan Tinggi
Pendidikan
Penelitian
Pengabdian
Kpd
Masyarakat
Berkembangnya SDM dan Iptek Unggul
Bangsa yang Cerdas,
Sejahtera, dan Berbudaya
Sumber Daya (SDM, Keuangan, Aset, Data,...)
Standar
Peraturan
Perundangan
Azas Pendidikan Tinggi
Pemeliharaan dan Penyebarluasan
34
Konsideran & Isi UU Dikti
PERPADUAN ANTARA PENDIDIKAN FORMAL,
PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DAN KARIR:
Pencapaian Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur
SMP
SMA
D1
D2
D3
S1
D4
P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
L3
L1
L2
Pasal 29
Politeknik
Universitas,
Institut,
Sekolah
Tinggi
Program Profesi
Akademi
Komunitas
Akademi
Jenis & Jenjang Pendidikan Tinggi dan Bentuk
Perguruan Tinggi
Program Sarjana
Program D-1
Program D-2
Program D-3
Program D-4
Program Magister
Program Doktor
Kementerian,
Kementerian
lain, LPNK,
Profesi.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pasal 15-17, 38-40, 59
Hak Penyelenggaraan Program PT
Bentuk PT Jenis Program PT
Akademik Vokasi Profesi/Spesialis
Akademi Komunitas
Akademi
Sekolah Tinggi
Institut
Universitas
Politeknik
S1 S2 S3
S1 S2 S3
S1 S2 S3
D1 D2
D3 D4 MT
DR
T
D3 D4 MT
DR
T
D4
MT
DR
T
D1 D2 D3
PR SP
PR SP
PR SP
MT
D3 Pengaturan eksisting
Pengaturan baru
D3 D4 MT
DR
T
PR SP
D4
D1 D2 D3
Pasal 59
Persyaratan Dosen
DOSEN PADA PT
Kualifikasi pendidikan/Pengakuan Tingkat
Kompetensi KKNI
D3+/5 S1/SST/6 S2/MST/8 S3/DRT/9
Akademi Komunitas
Akademi
Sekolah Tinggi
Institut
Universitas
Politeknik
Pengaturan eksisting
Pengaturan baru
Pasal 69-71
Jenjang Karir Akademik Dosen
DOSEN PADA PT
JABATAN AKADEMIK
Asisten Ahli Lektor Lkt Kepala Profesor
Akademi Komunitas
Akademi
Sekolah Tinggi
Institut
Universitas
Politeknik
Pengaturan eksisting
Pengaturan baru
BUP PROFESOR: 70 TAHUN
Pasal 72
Penjaminan Mutu
PT BAN LAM PRO LAM WIL
INST PRODI
Internal ✔
Eksternal ✔ Bisa Bisa Bisa
Catatan:
+ Semua standar mengacu pada SNP dari BSNP yang ditetapkan Menteri
+ Semua didasarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi yang dikelola Menteri
+ LAM PRO: Lembaga Akreditasi Mandiri
+ LAM WIL: Lembaga Akkreditasi Wilayah (BAN)
+ Bisa: Pengaturan baru
Pasal 51-57
Perijinan dan Akreditasi (Baru)
PT
Institusi Program Studi
Ijin Terbit Terbit
Akreditasi Minimum Minimum
Pendirian Prodi baru harus telah memenuhi syarat minimum
akreditasi, sehingga pada saat izin Prodi keluar, otomatis sudah
terakreditasi minimum
Pasal 55
Standar Nasional PT
Jenjang Isi Proses Lulusan PTK Sarpras Kelola Biaya Penilaian Lingkup
Pendidikan
Dasar Delapan
Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Pendidikan
Pendidikan
Menengah
Pendidikan
Pendidikan
Tinggi
Delapan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNPT)
Pendidikan,
Penelitian,
Pengabdian
Kpd Masy.
42
Baru
Pasal 54
Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian
•Universitas/Institut Negeri di setiap Provinsi
•Akademi Komunitas di Setiap
Kabupaten/Kota
•PJJ untuk menjangkau 3T
•Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan
Khusus unt Jenjang Pendidikan Tinggi
•Pengembangan sumber belajar terbuka
(open educational resources)
•Penggunaan teknologi informasi dan
telekomunikasi (INHERENT)
Ketersediaan
43
Pasal 80
Pasal 81
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 31
Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian
•Penetapan standar biaya satuan oleh
Menteri
•Pembatasan pungutan pada mahasiswa
(tidak memberatkan)
•Jaminan akses non diskriminatif
•Jaminan pembiayaan bagi masyarakat
miskin yang memenuhi syarat akademik
•Pengalokasian 20% kapasitas penerimaan
untuk mahasiswa miskin dan prioritas untuk
calon mhs dari daerah 3T
Keterjangkauan
44
Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian
•Larangan penggunaan penerimaan
mahasiswa baru utk tujuan komersial
•Kepastian bagi yang memenuhi syarat
akademik untuk dapat kuliah
•Jaminan bagi yang telah masuk untuk
menyelesaikan kuliah dalam batas waktu
yang ditentukan
•Dukungan beasiswa, bantuan biaya
pendidikan, pembebasan SPP, pinjaman
tanpa bunga bagi yang tidak mampu
Jaminan Kepastian
45
Lembaga
Penjamin
Mutu
Perguruan
Tinggi
Sistem Penjaminan Mutu
Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi
Perguruan
Tinggi
BSNP
BAN-PT
Lembaga
Layanan Pend.
Tinggi
Lembaga
Akreditasi
Mandiri
Lembaga
Akreditasi
Mandiri
Lembaga
Akreditasi
Mandiri
Perguruan
Tinggi
Masyarakat
Pemerintah
Ketentuan Baru
Ketentuan Saat Ini
(Wilayah)
46
Pendidikan Tinggi Keagamaan
• Pemerintah atau masyarakat dapat
menyelenggarakan PT Keagamaan
• PT Keagamaan dapat berbentuk: Universitas,
Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Ma’had Ali,
Pasraman, Seminari, dan bentuk lain yang
sejenis
• Ketentuan mengenai PT Keagamaan diatur
dengan Peraturan Pemerintah
47
Otonomi Perguruan Tinggi & Kelembagaannya
Otonomi
Perguruan Tinggi Negeri
Otonomi Bidang
Akademik
Otonomi Bidang Non-
Akademik
Otonomi
(sesuai perundangan)
Badan Hukum
(Statuta dg PP)
Satker PPK-BLU
(Statuta dg Permen)
Satker PPK-Negara
(Statuta dg Permen)
48
PPK : Pola Pengelolaan Keuangan
Dengan adanya tiga macam tatakelola tersebut, berarti
tidak ada penyeragaman (amar putusan MK)
Otonomi Perguruan Tinggi & Kelembagaannya
Otonomi
Perguruan Tinggi Swasta
Otonomi Bidang
Akademik
Otonomi Bidang Non-
Akademik
Otonomi
(sesuai perundangan) Ditentukan oleh Badan
Penyelenggara PTS a.l. yayasan
49
Bentuk tatakelola ditentukan oleh Badan Penyelenggara PTS
(a.l. Yayasan) masing-masing, berarti tidak ada penyeragaman
(sesuai amar putusan MK)
Penyelenggaraan Otonomi PTN
POLA PENGELOLAAN
KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM BADAN HUKUM
Sesuai dengan
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara dan UU
20 Tahun 1997 tentang PNBP
UU PT
Telah diatur dalam PP 23/2005
Tentang BLU dan PP 66/2010.
-Diatur dlm Statuta PP
(usulan dari PTN-BH)
- Sebagian diatur dengan PP
(bentuk dan mekanisme
pendaaan PTN-BH) 50
Pendanaan dan Pembiayaan Pendidikan Tinggi
• Pemerintah bertanggung jawab dalam
pendanaan pendidikan tinggi (dialokasikan
dalam APBN).
• Pemerintah daerah dapat memberikan
dukungan pendanaan pendidikan tinggi
(dialokasikan dalam APBD).
• Alokasi untuk calon mahasiswa tidak mampu
• Pemerintah mengalokasikan BOPTN
• Pemerintah memfasilitasi dunia usaha dan
dunia industri untuk membantu Perguruan
Tinggi.
51
Pendanaan dan Pembiayaan Pendidikan Tinggi
• Pemerintah memberikan insentif kepada dunia usaha/
industri atau masyarakat yang memberikan bantuan
pada PT.
• Pemerintah menetapkan standar satuan biaya
operasional pendidikan tinggi dan dipergunakan PTN
untuk menetapkan biaya yang ditanggung oleh
mahasiswa.
• Dana Pendidikan berasal dari APBN diberikan kepada:
– PTN untuk investasi, operasi, dosen dan tenaga
kependidikan, dan pengembangan
– PTS untuk tunjangan profesi dosen, tunjangan kehormatan
profesor, investasi dan pengembangan
– Mahasiswa sebagai dukungan biaya mengikuti
pendidikanikan tinggi 52
Postur Anggaran Pendidikan 2011
• Total anggaran fungsi
pendidikan 270 T
– Transfer Daerah: 179 T
– Kementerian Agama: 27 T
– Kementerian Lain: 9 T
– Kementerian Dikbud: 55 T
• Pendidikan Tinggi: 30 T
(10 T PNBP)
– Belanja Pegawai 6,8 T
– Belanja Barang 13 T
– Belanja Modal 10 T
53
Transfer
daerah
66%
Kemenag
10%
K/L
3%
Kemdikbud
21%
Postur Anggaran Fungsi Pendidikan
2011
Perguruan Tinggi Asing
• Perguruan Tinggi Asing (negara lain) yang sudah terakreditasi
dan/atau diakui di negaranya, dapat menyelenggarakan pendidikan
tinggi di wilayah NKRI.
• Pemerintah menetapkan daerah, jenis, dan program studi yang dapat
diselenggarakan Perguruan Tinggi Asing.
• Penyelenggara pendidikan Asing wajib:
– melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi Indonesia atas izin
Pemerintah
– berprinsip nirlaba
– mengangkat dosen dan tenaga kependidikan warga negara
Indonesia.
– mengembangkan ilmu dasar di Indonesia dan mendukung
kepentingan nasional.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai Perguruan Tinggi Asing diatur dalam
Peraturan Menteri.
54
Penyelenggaraan PT oleh KL Lain
Pemerintah mengusahakan dan menyeleng-
garakan SATU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL,
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdas-kan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan UU
Ayat 3:
UU Nomor 20/2003 (Sisdiknas)
UUD 1945 Perubahan ke IV, Pasal 31
Kemdikbud penanggung jawab bidang
pendidikan
UU Pendidikan Tinggi
MENGATUR PENGELOLAAN PT
K/L LAIN
BEKERJASAMA DG PT UNTUK
PENDIDIKAN
KEDINASAN/PROFESI
UU Pendidikan Tinggi
MENGATUR PENGELOLAAN PT
PENGELOLAAN PT OLEH K/L
LPNK DIATUR DENGAN PP
Manfaat UU Dikti
Entitas Manfaat
Masyarakat
Memiliki banyak pilihan jenis pendidikan tinggi yang setara
Jaminan dapat kuliah sesuai dengan kemampuan akademiknya
Biaya kuliah yang dikendalikan sehingga lebih terjangkau
Jaminan memperoleh layanan pendidikan bermutu
Dunia Usaha
Memanfaatkan penelitian di perguruan tinggi untuk inovasinya
Memperoleh insentif bagi yang memberikan bantuan ke PT
Perguruan Tinggi
Dijamin otonomi akademiknya
Memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya untuk
meningkatkan mutunya
Memperoleh dukungan pendanaan dari pemerintah melalui bantuan
operasional pendidikan tinggi
Pemerintah
Dapat mendorong perguruan tinggi untuk memajukan iptek melalui
pelaksanaan tridharma secara komprehensif dan terpadu
Dapat memberikan layanan pendidikan tinggi yang berkesetaraan
Dosen
Jaminan memperoleh dana penelitian
Kesetaraan dalam jenjang karir akademik 56
Terima Kasih..
57

More Related Content

Similar to SosialisasiUU12-2012.pptx

Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009
Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009
Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009
smpbudiagung
 
Rencana Strategis Pendidikan Nasional
Rencana Strategis Pendidikan NasionalRencana Strategis Pendidikan Nasional
Rencana Strategis Pendidikan Nasional
Muhamad Yogi
 
Rencana pembangunan jangka panjang nasional
Rencana pembangunan jangka panjang nasionalRencana pembangunan jangka panjang nasional
Rencana pembangunan jangka panjang nasional
MartiaDian
 
Renstra mi sukajaya 2010 2015
Renstra mi sukajaya  2010   2015Renstra mi sukajaya  2010   2015
Renstra mi sukajaya 2010 2015
Ajat Sudrajat
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Dhiekha Nak Minang
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Dhiekha Nak Minang
 

Similar to SosialisasiUU12-2012.pptx (20)

Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009
Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009
Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009
 
PPT PERSPEKTIF MODUL 3.pptx
PPT PERSPEKTIF MODUL 3.pptxPPT PERSPEKTIF MODUL 3.pptx
PPT PERSPEKTIF MODUL 3.pptx
 
03
0303
03
 
03
0303
03
 
Rencana Strategis Pendidikan Nasional
Rencana Strategis Pendidikan NasionalRencana Strategis Pendidikan Nasional
Rencana Strategis Pendidikan Nasional
 
Panduan Operasional Baku (POB) Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Panduan Operasional Baku (POB) Pertukaran Mahasiswa MerdekaPanduan Operasional Baku (POB) Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Panduan Operasional Baku (POB) Pertukaran Mahasiswa Merdeka
 
Pob pertukaran-mahasiswa-merdeka
Pob pertukaran-mahasiswa-merdekaPob pertukaran-mahasiswa-merdeka
Pob pertukaran-mahasiswa-merdeka
 
Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP Konstruksi
Rancangan Teknokratik  RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP KonstruksiRancangan Teknokratik  RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP Konstruksi
Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP Konstruksi
 
Rencana pembangunan jangka panjang nasional
Rencana pembangunan jangka panjang nasionalRencana pembangunan jangka panjang nasional
Rencana pembangunan jangka panjang nasional
 
Kurikulum sd 29 2015.2016a
Kurikulum sd 29  2015.2016aKurikulum sd 29  2015.2016a
Kurikulum sd 29 2015.2016a
 
Renstra mi sukajaya 2010 2015
Renstra mi sukajaya  2010   2015Renstra mi sukajaya  2010   2015
Renstra mi sukajaya 2010 2015
 
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plkUndang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
 
Ktsp smk
Ktsp smkKtsp smk
Ktsp smk
 
Makalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikanMakalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikan
 
Pokok
PokokPokok
Pokok
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 
Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANISOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
 
01 helts-2003-2010
01 helts-2003-201001 helts-2003-2010
01 helts-2003-2010
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

SosialisasiUU12-2012.pptx

  • 1. 1 Merajut Masa Depan Bangsa melalui Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi Nizam Sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan CC
  • 2. Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi di Indonesia DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2 2
  • 3. • Populasi : 237 juta • Anggota G-20 (economic size: 15) • Negara kunci ASEAN (total populasi: >600 juta) • Negara demokratis terbesar ke-3 • Negara mayoritas muslim terbesar, menghargai kebhinekaan • Kaya sumber daya alam • Politik dan ekonomi stabil (2011 pertumbuhan 6.4%) Indonesia – Posisi Strategis
  • 4. Skala ekonomi (th 2011) • USA: – GDP (ppp) : USD 15,290,000,000,000 (1st) – Growth rate : 1.70% – Per capita (ppp): USD 49,000 – External debt : USD 14,710,000,000,000 (96% GDP) • Indonesia: – GDP (ppp) : USD 1,139,000,000,000 (15th) – Growth rate : 6.5% – Per capita (ppp): USD 4,700 – External debt : USD 186,900,000,000 (16% GDP) Source: CIA Factbook, 2012
  • 5. MP3EI Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 -2025
  • 6. 1. Natural Resources  Geothermal (largest reserve)  Coal (no.2 in the world)  Tin, Nickel (no. 2 and 4 in the world)  Palm oil, Rubber, Cacao (no.1, 2, 2 in the world)  Marine resources (largest teritory, mega biodiversity)  Others 2. Experiences 16.6 15.4 14.2 13,3 11,5- 12,5 9.1 8.4 7.9 7.4 7 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 2007 2008 2009 2010 2011 Poverty level Unemployment 1,947 2,590 3,000 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 2007 2008 2009 2010 * Per capita income USD 3. Human Resource... 3 Faktor utama ekonomi Indonesia
  • 7. ”Demographic Bonus" Sumber: Menko Perekonomian, 2010 Bonus atau bencana demografi? 7
  • 8. Produktifitas Tenaga Kerja 8 1970-74 1975-79 1980-84 1985-89 1990-94 1995-99 2000-04 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 Labor Productivity (constant 2000 US$) Indonesia Malaysia Philippines Thailand Viet Nam Source: ADB, 2007
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12. 12 Pendidikan 2001 2006 2010 SD/tidak tamat SD 63.0% 55.5% 51.5% SMP 17.7% 20.2% 18.9% SMA 10.3% 12.7% 14.6% SMK 5.5% 6.2% 7.8% Diploma I,II,III 1.6% 2.2% 2.7% Universitas 1.8% 3.2% 4.6% Tantangan Sumberdaya Manusia
  • 13. 70.40% 22.40% 7.20% Tinggi Menengah Dasar 24.30% 56.30% 20.30% Tinggi Menengah Dasar 20.40% 39.30% 40.30% Tinggi Menenga h INDONESIA MALAYSIA OECD 63.00% 17.70% 10.30% 5.50% 1.60% 1.80% 55.50% 20.20% 12.70% 6.20% 2.20% 3.20% 51.50% 18.90% 14.60% 7.80% 2.70% 4.60% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% SD atau tidak tamat SD SMP SMA SMK Diploma I,II,III Universitas 2010 2006 2001 TINGGI MENENGAH DASAR Posisi SDM 2010 TINGKAT PENDIDIKAN Dari 22,4% menjadi 44% di tahun 2025 96% Dari 7,2% menjadi 19% di tahun 2025 164% Target
  • 14. Ekspansi Pendidikan Tinggi  UU PT tahun 1961 : 23 PTN  Perkembangan mhs:  1975: 230,000 mahasiswa  1985: 1,100,000 mahasiswa  1995: 2,500,000 mahasiswa  2001: 3.400.000 mahasiswa  2005: 3.868.358 mahasiswa  2008: 4.501.500 mahasiswa  2009: 4.657.547 mahasiswa  2010: 5.226.450 mahasiswa  2011: 5.381.216 mahasiswa  APK naik dari 2% th 1975 mjd 27,10% th 2011 (umur 19-23) 14 14 - 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 mahasiswa Perkembangan Pendidikan Tinggi
  • 15. Deskripsi Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Populasi (Usia 19 – 23) 21.190.000 21.184.100 21.174.900 21.171.200 21.170.300 19.844.485 19.858.146 Jumlah Mahasiswa 3.868.358 4.285.645 4.375.505 4.501.543 4.657.547 5.226.450 5.381.216 PTN 805.479 824.693 978.739 965.970 1.011.721 1.030.403 1.063.274 PTS 2.243.760 2.567.879 2.392.417 2.410.276 2.451.451 2.886.641 2.928.890 PT Kedinasan 48.493 51.318 47.253 47.253 66.535 92.971 101.351 Religious HEI 508.545 518.901 506.247 556.763 503.439 571.336 620.938 Universitas Terbuka (UT) 262.081 322.854 450.849 521.281 624.401 645.099 666.763 APK (%) 18,26% 20,23% 20,66% 21,26% 22,00% 26,34% 27,10% APK Pendidikan Tinggi 2005-2011
  • 16. 7.4% 11.3% 13.5% 14.1% 18.4% 33.8% 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 80.0% 90.0% 100.0% Catatan: kesenjangan bukan Jawa-Luar Jawa, bahkan di Jawa kesenjangan sangat lebar Kesenjangan APK (Di luar Univ Terbuka) 2011
  • 17. 17 APK Nasional Source: WB, 2010 Kesenjangan Akses Sosial-Ekonomi
  • 18. 1 kg biji kopi = Rp 18,000 8 gram kopi = Rp 18,000 NILAI TAMBAH Kunci Lompatan Ekonomi
  • 19. 1 kg bunga = Rp 2,000 1 ton bunga kenanga = 15 kg atsiri @ Rp 210,000 28 gram = US$ 82 NILAI TAMBAH Kunci Lompatan Ekonomi
  • 20. Baru bisa jual tanah-air?
  • 21. Baru bisa jual tanah-air?
  • 22. Patent dan Income per-capita CAVEAT Kemampuan Inovasi Bangsa Indonesia masih rendah sekali dalam perolehan paten per-capita Indonesia
  • 23. UU Dikti PRASYARAT UNTUK MENGGAPAI MIMPI! • Akses ke pendidikan tinggi secara luas dan berkeadilan! • Perguruan tinggi yang maju dan bermutu melalui otonomi yang utuh! 23
  • 24. Reformasi Melalui Undang-Undang Pendidikan Tinggi DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 24 24
  • 25. RDP dengan Berbagai Kalangan • RDP dan sosialisasi dengan berbagai kalangan: • PTN, PTS, PT BHMN • Pemerhati Pendidikan • APTISI, ABPTSI • Pemerintah (kementerian lain, LPNK) • Masyarakat profesi • Dsb. 25
  • 26. 26 • Perluasan dan Jaminan Akses • Pengembangan Tridharma secara utuh • Kesetaraan • Penguatan Pendidikan Vokasi • Keutuhan jenjang pendidikan • Otonomi perguruan tinggi • Sistem penjaminan mutu • Memastikan tanggungjawab negara dan menghindari liberalisasi & komersialisasi PT Semangat dari UU Pendidikan Tinggi
  • 27. 27 • Ketentuan Umum • Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi • Penjaminan Mutu • Perguruan Tinggi • Pendanaan dan Pembiayaan • Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Oleh Lembaga Negara Lain • Peran Masyarakat • Sanksi Administratif • Ketentuan Pidana • Ketentuan Lain-lain • Ketentuan Peralihan • Ketentuan Penutup Ruang Lingkup UU Pendidikan Tinggi
  • 28. UU Pendidikan Tinggi Alasan Perlunya UU Pendidikan Tinggi Pemerintah mengusahakan dan menyeleng- garakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdas-kan kehidupan bangsa, yang diatur dengan UU Ayat 3: UU No. 20 Tahun 2003 (Sisdiknas) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Ayat 5: UU No. 14 Tahun 2005 (Guru & Dosen) UUD 1945 Perubahan ke IV, Pasal 31 Tentang Pendidikan dan Kebudayaan Perlunya jaminan bahwa pemerintah memajukan iptek dengan memperhatikan dan menerapkan humaniora secara terintegrasi dalam Sisdiknas, sekaligus sbg wadah bagi dosen menjalankan tugas utamanya Pendidikan: usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran .... Pendidikan Tinggi adalah pendidikan sesudah pendidikan menengah..... Dosen ....dengan tugas utama mentransfor- masikan, mengembangkan, dan menyebar- luaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. ? Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya.... UU No. 20 Th. 2003 (Sisdiknas) 28
  • 29. Permasalahan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Penyelenggaranya (Perg. Tinggi) Belum adanya standar pend. tinggi yang mencakup pengembangan & pemanfaatan iptek dg nilai humaniora beserta penjaminan kepatuhannya Masih besarnya hambatan memperoleh pendidikan tinggi, baik dari segi ekonomi, geografi, maupun sosial. Kurang dianggap pentingnya penelitian, komitmen pendanaan, dan penghargaan Belum setaranya pendidikan yg mengutamakan pengetahuan (akademik) dan keterampilan (vokasi), serta profesi Belum adanya bentuk kelembagaan yang memadai untuk mendukung otonomi perguruan tinggi, baik PTN maupun PTS Aturan bentuk kelembagaan perg. tinggi dan prinsip penye- lenggaraan pendidikan tinggi Belum adanya kerangka tata kelola yang baik bagi semua perg. tinggi dalam mengelola sumberdaya (Keu.,SDM,Aset, ..) Aturan Tata Kelola Perguruan Tinggi beserta prinsip otonomi pengelolaan perguruan tinggi Aturan penerimaan calon mahasiswa dan pemerataan pembangunan perg. tinggi Aturan tentang dana peneliti- an dan penghargaan peneliti Kesetaraan jenis dan jenjang pendidikan tinggi dan kesetaraan hak dosennya 1 2 3 4 6 5 Undang Undang Pendidikan Tinggi Ketentuan tentang SNPT sebagai perluasan dari SNP dan sistem penjaminan mutu 1 2 3 4 6 5 29
  • 30. Azas-Azas Pendidikan Tinggi 30 Kebenaran Ilmiah, Penalaran, Kejujuran, Keadilan, Manfaat, Kebajikan, Tanggung Jawab, Kebhinekaan, Keterjangkauan
  • 31. Amar Putusan MK No: 11-14-12-126-136/PUU-VII/2009 (31 Maret 2010) Tentang UU Badan Hukum Pendidikan • Tidak boleh terjadi penyeragaman bentuk lembaga pendidikan • Pemerintah tidak boleh lepas tanggung jawab keuangan untuk penyelenggaraan pendidikan • Tidak terjadi liberalisasi dan komersialisasi pendidikan Menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam penyusunan UU Dikti
  • 32. Prinsip Pengelolaan Otonomi PT • Nirlaba • Akuntabel • Transparan • Penjaminan mutu • Efektif dan Efisien 32 Pasal 63
  • 33. HAL PENTING BARU DALAM UU DIKTI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 33 33
  • 34. Konstruksi Pendidikan Tinggi Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Prinsip Otonomi Pengelolaan Perguruan Tinggi Pendidikan Penelitian Pengabdian Kpd Masyarakat Berkembangnya SDM dan Iptek Unggul Bangsa yang Cerdas, Sejahtera, dan Berbudaya Sumber Daya (SDM, Keuangan, Aset, Data,...) Standar Peraturan Perundangan Azas Pendidikan Tinggi Pemeliharaan dan Penyebarluasan 34 Konsideran & Isi UU Dikti
  • 35. PERPADUAN ANTARA PENDIDIKAN FORMAL, PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DAN KARIR: Pencapaian Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur SMP SMA D1 D2 D3 S1 D4 P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 L3 L1 L2 Pasal 29
  • 36. Politeknik Universitas, Institut, Sekolah Tinggi Program Profesi Akademi Komunitas Akademi Jenis & Jenjang Pendidikan Tinggi dan Bentuk Perguruan Tinggi Program Sarjana Program D-1 Program D-2 Program D-3 Program D-4 Program Magister Program Doktor Kementerian, Kementerian lain, LPNK, Profesi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 15-17, 38-40, 59
  • 37. Hak Penyelenggaraan Program PT Bentuk PT Jenis Program PT Akademik Vokasi Profesi/Spesialis Akademi Komunitas Akademi Sekolah Tinggi Institut Universitas Politeknik S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 D1 D2 D3 D4 MT DR T D3 D4 MT DR T D4 MT DR T D1 D2 D3 PR SP PR SP PR SP MT D3 Pengaturan eksisting Pengaturan baru D3 D4 MT DR T PR SP D4 D1 D2 D3 Pasal 59
  • 38. Persyaratan Dosen DOSEN PADA PT Kualifikasi pendidikan/Pengakuan Tingkat Kompetensi KKNI D3+/5 S1/SST/6 S2/MST/8 S3/DRT/9 Akademi Komunitas Akademi Sekolah Tinggi Institut Universitas Politeknik Pengaturan eksisting Pengaturan baru Pasal 69-71
  • 39. Jenjang Karir Akademik Dosen DOSEN PADA PT JABATAN AKADEMIK Asisten Ahli Lektor Lkt Kepala Profesor Akademi Komunitas Akademi Sekolah Tinggi Institut Universitas Politeknik Pengaturan eksisting Pengaturan baru BUP PROFESOR: 70 TAHUN Pasal 72
  • 40. Penjaminan Mutu PT BAN LAM PRO LAM WIL INST PRODI Internal ✔ Eksternal ✔ Bisa Bisa Bisa Catatan: + Semua standar mengacu pada SNP dari BSNP yang ditetapkan Menteri + Semua didasarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi yang dikelola Menteri + LAM PRO: Lembaga Akreditasi Mandiri + LAM WIL: Lembaga Akkreditasi Wilayah (BAN) + Bisa: Pengaturan baru Pasal 51-57
  • 41. Perijinan dan Akreditasi (Baru) PT Institusi Program Studi Ijin Terbit Terbit Akreditasi Minimum Minimum Pendirian Prodi baru harus telah memenuhi syarat minimum akreditasi, sehingga pada saat izin Prodi keluar, otomatis sudah terakreditasi minimum Pasal 55
  • 42. Standar Nasional PT Jenjang Isi Proses Lulusan PTK Sarpras Kelola Biaya Penilaian Lingkup Pendidikan Dasar Delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pendidikan Pendidikan Menengah Pendidikan Pendidikan Tinggi Delapan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kpd Masy. 42 Baru Pasal 54
  • 43. Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian •Universitas/Institut Negeri di setiap Provinsi •Akademi Komunitas di Setiap Kabupaten/Kota •PJJ untuk menjangkau 3T •Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus unt Jenjang Pendidikan Tinggi •Pengembangan sumber belajar terbuka (open educational resources) •Penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi (INHERENT) Ketersediaan 43 Pasal 80 Pasal 81 Pasal 31 Pasal 32 Pasal 31
  • 44. Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian •Penetapan standar biaya satuan oleh Menteri •Pembatasan pungutan pada mahasiswa (tidak memberatkan) •Jaminan akses non diskriminatif •Jaminan pembiayaan bagi masyarakat miskin yang memenuhi syarat akademik •Pengalokasian 20% kapasitas penerimaan untuk mahasiswa miskin dan prioritas untuk calon mhs dari daerah 3T Keterjangkauan 44
  • 45. Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian •Larangan penggunaan penerimaan mahasiswa baru utk tujuan komersial •Kepastian bagi yang memenuhi syarat akademik untuk dapat kuliah •Jaminan bagi yang telah masuk untuk menyelesaikan kuliah dalam batas waktu yang ditentukan •Dukungan beasiswa, bantuan biaya pendidikan, pembebasan SPP, pinjaman tanpa bunga bagi yang tidak mampu Jaminan Kepastian 45
  • 46. Lembaga Penjamin Mutu Perguruan Tinggi Sistem Penjaminan Mutu Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Perguruan Tinggi BSNP BAN-PT Lembaga Layanan Pend. Tinggi Lembaga Akreditasi Mandiri Lembaga Akreditasi Mandiri Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Masyarakat Pemerintah Ketentuan Baru Ketentuan Saat Ini (Wilayah) 46
  • 47. Pendidikan Tinggi Keagamaan • Pemerintah atau masyarakat dapat menyelenggarakan PT Keagamaan • PT Keagamaan dapat berbentuk: Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Ma’had Ali, Pasraman, Seminari, dan bentuk lain yang sejenis • Ketentuan mengenai PT Keagamaan diatur dengan Peraturan Pemerintah 47
  • 48. Otonomi Perguruan Tinggi & Kelembagaannya Otonomi Perguruan Tinggi Negeri Otonomi Bidang Akademik Otonomi Bidang Non- Akademik Otonomi (sesuai perundangan) Badan Hukum (Statuta dg PP) Satker PPK-BLU (Statuta dg Permen) Satker PPK-Negara (Statuta dg Permen) 48 PPK : Pola Pengelolaan Keuangan Dengan adanya tiga macam tatakelola tersebut, berarti tidak ada penyeragaman (amar putusan MK)
  • 49. Otonomi Perguruan Tinggi & Kelembagaannya Otonomi Perguruan Tinggi Swasta Otonomi Bidang Akademik Otonomi Bidang Non- Akademik Otonomi (sesuai perundangan) Ditentukan oleh Badan Penyelenggara PTS a.l. yayasan 49 Bentuk tatakelola ditentukan oleh Badan Penyelenggara PTS (a.l. Yayasan) masing-masing, berarti tidak ada penyeragaman (sesuai amar putusan MK)
  • 50. Penyelenggaraan Otonomi PTN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM BADAN HUKUM Sesuai dengan UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara dan UU 20 Tahun 1997 tentang PNBP UU PT Telah diatur dalam PP 23/2005 Tentang BLU dan PP 66/2010. -Diatur dlm Statuta PP (usulan dari PTN-BH) - Sebagian diatur dengan PP (bentuk dan mekanisme pendaaan PTN-BH) 50
  • 51. Pendanaan dan Pembiayaan Pendidikan Tinggi • Pemerintah bertanggung jawab dalam pendanaan pendidikan tinggi (dialokasikan dalam APBN). • Pemerintah daerah dapat memberikan dukungan pendanaan pendidikan tinggi (dialokasikan dalam APBD). • Alokasi untuk calon mahasiswa tidak mampu • Pemerintah mengalokasikan BOPTN • Pemerintah memfasilitasi dunia usaha dan dunia industri untuk membantu Perguruan Tinggi. 51
  • 52. Pendanaan dan Pembiayaan Pendidikan Tinggi • Pemerintah memberikan insentif kepada dunia usaha/ industri atau masyarakat yang memberikan bantuan pada PT. • Pemerintah menetapkan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi dan dipergunakan PTN untuk menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa. • Dana Pendidikan berasal dari APBN diberikan kepada: – PTN untuk investasi, operasi, dosen dan tenaga kependidikan, dan pengembangan – PTS untuk tunjangan profesi dosen, tunjangan kehormatan profesor, investasi dan pengembangan – Mahasiswa sebagai dukungan biaya mengikuti pendidikanikan tinggi 52
  • 53. Postur Anggaran Pendidikan 2011 • Total anggaran fungsi pendidikan 270 T – Transfer Daerah: 179 T – Kementerian Agama: 27 T – Kementerian Lain: 9 T – Kementerian Dikbud: 55 T • Pendidikan Tinggi: 30 T (10 T PNBP) – Belanja Pegawai 6,8 T – Belanja Barang 13 T – Belanja Modal 10 T 53 Transfer daerah 66% Kemenag 10% K/L 3% Kemdikbud 21% Postur Anggaran Fungsi Pendidikan 2011
  • 54. Perguruan Tinggi Asing • Perguruan Tinggi Asing (negara lain) yang sudah terakreditasi dan/atau diakui di negaranya, dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi di wilayah NKRI. • Pemerintah menetapkan daerah, jenis, dan program studi yang dapat diselenggarakan Perguruan Tinggi Asing. • Penyelenggara pendidikan Asing wajib: – melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi Indonesia atas izin Pemerintah – berprinsip nirlaba – mengangkat dosen dan tenaga kependidikan warga negara Indonesia. – mengembangkan ilmu dasar di Indonesia dan mendukung kepentingan nasional. • Ketentuan lebih lanjut mengenai Perguruan Tinggi Asing diatur dalam Peraturan Menteri. 54
  • 55. Penyelenggaraan PT oleh KL Lain Pemerintah mengusahakan dan menyeleng- garakan SATU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdas-kan kehidupan bangsa, yang diatur dengan UU Ayat 3: UU Nomor 20/2003 (Sisdiknas) UUD 1945 Perubahan ke IV, Pasal 31 Kemdikbud penanggung jawab bidang pendidikan UU Pendidikan Tinggi MENGATUR PENGELOLAAN PT K/L LAIN BEKERJASAMA DG PT UNTUK PENDIDIKAN KEDINASAN/PROFESI UU Pendidikan Tinggi MENGATUR PENGELOLAAN PT PENGELOLAAN PT OLEH K/L LPNK DIATUR DENGAN PP
  • 56. Manfaat UU Dikti Entitas Manfaat Masyarakat Memiliki banyak pilihan jenis pendidikan tinggi yang setara Jaminan dapat kuliah sesuai dengan kemampuan akademiknya Biaya kuliah yang dikendalikan sehingga lebih terjangkau Jaminan memperoleh layanan pendidikan bermutu Dunia Usaha Memanfaatkan penelitian di perguruan tinggi untuk inovasinya Memperoleh insentif bagi yang memberikan bantuan ke PT Perguruan Tinggi Dijamin otonomi akademiknya Memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya untuk meningkatkan mutunya Memperoleh dukungan pendanaan dari pemerintah melalui bantuan operasional pendidikan tinggi Pemerintah Dapat mendorong perguruan tinggi untuk memajukan iptek melalui pelaksanaan tridharma secara komprehensif dan terpadu Dapat memberikan layanan pendidikan tinggi yang berkesetaraan Dosen Jaminan memperoleh dana penelitian Kesetaraan dalam jenjang karir akademik 56