4. 1. Menata mind set tentang Stres
2. Kelola Stres
3. Reframing
4. Peningkatan Performance diri yang baik
4
5. Stres adalah bagian dari kehidupan
Stres terjadi pada semua makhluk hidup
Respons makhluk hidup berbeda terhadap stres
Stres menekan keseimbangan
Stres terdiri dari 2 jenis yaitu eustres dan distres
Eutres dibutuhkan oleh manusia
Manusia mampu mengelola semua stressor menjadi eustres
Stres pekerjaan:
“Berbahaya ….. Stres terjadi ketika pekerjaan tidak sesuai dengan
kemampuan dan sumber-sumber kebutuhan pekerja.”
10% dari penyakit pada pekerja disebabkan stres
5
7. Pekerjaan: peran, tanggung jawab
Waktu
7
Kecemasan
Lingkungan
Harapan
Kejadian-kejadian
Orang
Situasi
Berapa besar kontrol kita?
8. CARANYA????
Hubungan membantu (tipe terbaik dalam
hub. antar manusia)
Perasaan aman dan nyaman
Kemampuan melihat atau mengatasi aspek-
aspek kehidupan yang dapat diprediksi
Konsep diri dan harga diri yang positif
Keuangan: cukup uang
8
9. Kemampuan menghargai diri dan melihat hal-
hal yang positif demi keberhasilan di masa
yang mendatang
Dasar: penerimaan diri atas informasi yang
positif maupun yang negatif
membuat seseorang optimis, penuh
percaya diri, selalu bersikap positif terhadap
segala sesuatu.
memunculkan harga diri yang positif
sehingga memiliki motivasi kuat untuk
mengembangkan potensi. 9
10. Memiliki keyakinan sanggup mengatasi
berbagai masalah
Tidak minder, bahwa dirinya dan orang lain
adalah setara
Menyikapi pujian dengan tepat
Menyadari bahwa setiap orang mempunyai
berbagai perasaan dan keinginan serta
perilaku yang tidak selalu disetujui
masyarakat
Memiliki dorongan untuk mau dan mampu
memperbaiki diri 10
11. Stressor:
Tuntutan
Pekerjaan:
Konflik peran, Peran yang
membingungkan, Pekerjaan
rumah
Tuntutan
interpersonal:
Perbedaan,Kepemimpinan,
Tekanan tim, Hubungan
saling percaya, Status
Tuntutan
fisik:
Temperatur, Iklim dalam
ruangan, Kualitas udara,
Penerangan, Suara,Desain
kantor
Kebijakan tempat
kerja:
Promosi, Diskriminasi,
Manfaat,Perampingan,
Kondisi
pekerjaan:
Rutinitas, Overload,
Keamanan pekerjaan,Upah,
Pelecehan
seksual,Kebijakan skill
Perbedaan
individu:
Optimis,
Tabah,
Kemampua
n
mengontrol,
Kemandiria
n, Rasa
kesatuan
Stres
baik
(eustres
s):
Harapan,
Pengaruh
positif,
Semangat,
Penuh arti,
Dapat diatur,
Kepuasan,
Komitmen.
Stres
buruk
(distress):
Marah/
permusuha
n,
Keterasinga
n
pekerjaan,
Frustrasi,
Pengaruh
negatif,
Kejenuhan,
Cemas.
Outcomes:
-Kesehatanfisik
-Kesehatanmental
-Performancekerja
-Kesehatanpasangan
-Kualitasperkawinan
-Kualitas perawatan
anak-anak
-Kualitas persahabatan
-Keterlibatandalam
komunitas
Koping
Menikmati
12. Definisi: indeks dislokasi antara
orang danapa yang mereka lakukan
(Maslach & Leiter, 1997)
12
Depersonalisasi tinggi
Emosional tinggi
Penyelesaian tidak efektif
Kontributor utama: Lingkungan kerja tidak mendukung
Secara progresif: kehilangan idealisme, energi, dan
tujuan (Edelwich & Brodsky, 1980)
Dapat menurun dengan tamasya atau perubahan
pekerjaan
13. 6 komponen utama (Maslach & Leiter,1997)
13
Overload
Hilang kontrol
Reward yang terlalu kecil
Tidak adil
Konflik nilai
Kehilangan sense dalam komunitas kerja
14. Krisis karena kelelahan kerja:
14
Mengulangi kesalahan
Abuse obat dan alkohol
Merasa seperti robot
Perasaan ingin bunuh diri, merasa tidak berguna
Mengorbankan pasien
Mengkritisi dan menjelekkan anggota team yang lain
Sering tidak hadir
Sering terlambat
Kelelahan menular kepada rekan kerja dan keluarga
Bukan tanda anda gagal, namun anda butuh istirahat atau ada
perubahan
Pertimbangkan untuk transisi ke situasi yang kurang stres atau ke
bidang yang menjadi talenta anda
Treatment
CBT lebih efektif daripada relaksasi atau intervensi multimodal yang
lain dalam menurunkan stres (van der Klink et al, 2001)
15. Setiap penambahan pasien /perawat 23% resiko kelelahan lebih tinggi
& 7% angka kematian pasien lebih tinggi (Aiken 2002)
Staf yang tidak berpengalaman, staf budget yang tidak adekuat
Shift kerja (malam), overtime.
12 jam vs. 8 sampai 10 jam pershifts.
Tidak menemukan kebutuhan atau harapan diri, takut eror
Leadership/management style.
Konflik professional/manajemen/pasien/keluarga
Kurangnya input dalam caring, meliputi distres moral atau konflik
Bentuk lingkungan “Fishbowl” pada setting ICU
Dekat dengan kematian
Ancaman/ kesulitan/ tuntutan pasien
Kurang kemajuan
15
17. Komitmen: berusaha untuk tetap terlibat
17
Keterlibatan dengan pekerjaan, berusaha untuk tetap
terlibat
Yakin pekerjaan perlu perhatian, dan usaha
Pengendalian: berusaha mempengaruhi hasil
Mengontrol pekerjaan
Mempengaruhi melalui imajinasi, pengetahuan,
ketrampilan, pilihan
Kita tidak dapat mengontrol apa yang terjadi, namun kita
dapat mengontrol bagaimana kita berespon.
Tantangan: melihat sebagai kesempatan, bukan
hambatan
Perubahan adalah aturan, tanpa terkecuali
Berespon baik dengan keterbukaan, fleksibilitas, inovasi
Transformasi dan tumbuh dalam perubahan
Jangan berusaha tetap pada status quo
18. Persiapkan diri terhadap apa yang terjadi (baik atau
buruk)
18
Rawat diri: “Keseimbangan”
Keseimbangan pekerjaan dan kehidupan.
Pekerjaan:
Improvisasi protokol, buat team, komunikasi.
Mempertahankan dan upgrade kemampuan.
Jaringan dengan yang lain, followup klien di rumah
Kehidupan:
Sediakan waktu prioritas untuk teman, keluarga, dan hobi.
Relaks, lihat alam, jalan-jalan, hari sehat mental.
Batasi waktu kerja dengan klien.
Fisik: makan, latihan, tidur, upaya preventif
Intelektual: tingkatkan pendidikan, perubahan atau tambahan
peran
Emosi: terima diri. konseling, mood yang dibutuhkan, humor.
Spiritual: Moral, etik, nilai, relaks, meditasi.
19. Music (A)—patient’s preference
Aromatherapy (lavender) (B)
19
Essential oils in massage or in oil burner (check natural
health/New Age shops)
Yoga in healthy people (B)
Relaxation techniques (B to C) many types
Autogenic training, breath therapy, guided relaxation,
muscle relaxation techniques, Qi gong, self-hypnosis,
visualization, biofeedback.
Massage, meditation, acupuncture, acupressure,
guided imagery, therapeutic touch, other
methods (C)
A= strong, B= good, C= unclear evidence
20. Tugas Perawat memastikan psien aman dan
nyaman dari aspek biologis, psikologis, sosio,
spiritual
Dibutuhkan kepekaan untuk mengkaji
bahaya psikososial pasien (terutama jika
terkait dengan pelayanan rumah sakit
maupun perawat)
Sering kali perawat menjadi penyebab
masalah terkait psikososial safety
20
21. 1. Gagal membina trust
21
2. Gagal memahami kebutuhan psikososial
( Kebutuhan akan diperhatikan, dihargai, dilibatkan
dalam perawatan, kebutuhan untuk berinteraksi dan
bersosialisasi)
3. Gagal menempatkan diri dari sisi pasien
22. - Cemas
- Marah
- Malu
- Menolak Perawat
SO….
- Gunakan Konsep Therapeutik Use Of
Self
22
23. 1. Peningkatan kualitas personal
2. Komunikasi fasilitatif
3. Dimensi Respon
4. Dimensi Tindakan
5. Kemampuan mengatasi kebuntuan
terapeutik
6. Hasil hubungan terapeutik
23
34. Sp 1
Assesmen ansietas dan latihan relaksasi
Sp 2
• Evaluasi ansietas, manfaat teknik
relaksasi dan latihan hipnotis lima jari
35. Pengertian
Harga diri rendah situasional adalah
evaluasi diri negatif yang berkembang
sebagai respons terhadap hilangnya atau
seseorang
evaluasi
berubahnya perawatan diri
yang sebelumnya mempunyai
diri positif (NANDA, 2012).
36. Mengungkapkan rasa malu/bersalah
Mengungkapkan menjelek-jelekkan diri
Mengungkapkan hal-hal yang negatif
tentang diri (misalnya, ketidakberdayaan
dan ketidakbergunaan)
Kejadian menyalahkan diri secara
episodik terhadap permasalahan hidup
yang sebelumnya mempunyai evaluasi
diri positif
Kesulitan dalam membuat keputusan
37. Sp1
Assesmen harga diri rendah dan latihan
melakukan kegiatan positif
Sp 2
• Evaluasi harga diri rendah, manfaat
latihan melakukan kemampuan positif 1
dan 2
38. Pengertian
Ketidakberdayaan adalah persepsi
seseorang bahwa tindakannya tidak akan
mempengaruhi hasil secara bermakna ;
suatu keadaan dimana individu kurang
atau kegiatan yang
dapat mengendalikan kondisi
baru
tertentu
dirasakan
(NANDA, 2005).
39. Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak
mempunyai kemampuan mengendalikan atau
mempengaruhi situasi.
Mengungkapkan tidak dapat menghasilkan
sesuatu
Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi
terhadap ketidakmampuan untuk melakukan
tugas atau aktivitas sebelumnya.
Mengungkapkan keragu-raguan terhadap
penampilan peran.
Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri
40. Menunjukkan perilaku
ketidakmampuan untuk mencari
informasi tentang perawatan
Tidak berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan saat diberikan
kesempatan
Enggan mengungkapkan perasaan
sebenarnya
Ketergantungan terhadap orang lain
yang dapat mengakibatkan iritabilitas,
ketidaksukaan, marah dan rasa
bersalah.
41. Gagal mempertahankan ide/pendapat
yang berkaitan dengan orang lain ketika
mendapat perlawanan
Apatis dan pasif
Ekspresi muka murung
Bicara dan gerakan lambat
Tidur berlebihan
Nafsu makan tidak ada atau berlebihan
Menghindari orang lain
42. Sp1
Assesmen ketidakberdayaan dan latihan
berpikir positif
Sp 2
• Evaluasi ketidakberdayaan, manfaat
mengembangkan harapan positif dan
latihan mengontrol perasaan
ketidakberdayaan