Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni)
mendefinisikan tunanetra adalah mereka yang tidak
memiliki penglihatan sama sekali (buta total) hingga
mereka yang masih memiliki sisa penglihatan tetapi
tidak mampu menggunakan penglihatannya untuk
membaca tulisan biasa berukuran 12 point dalam
keadaan cahaya normal meskipun dibantu dengan
kaca mata. TunanetraAnak dengan hambatan
penglihatan/tunanetra tidak dapat mempelajari ilmu
dengan media visual.
Pengertian Tunanetra
Karakteristik Tunanetra dari Aspek fisik, meliputi:
1. Mata selalu bergerak dan bola mata berputar-putar,
kurang merespon dan kurang sensitif terhadap
cahaya; pupil terlihat keruh dan ada bintik-bintik
putih; mata berair dan bagian tepinya berwarna
merah.
2. Aspek tingkah laku, meliputi: sering membaca
maupun melihat sesuatu dengan jarak yang terlalu
dekat; sering menabrak benda; sering mengusap,
mengedipkan, memicingkan, dan menutup sebelah
mata.
3. Aspek keluhan, meliputi: penglihatan kabur
terutama setelah melakukan pekerjaan dengan
konsentrasi tinggi dan penglihatan berbayang-
bayang
Karakteristik Tunanetra
1. Optimalisasi Indra
Anak yang tidak mengalami hambatan pada penglihatannya
pasti
banyak menggunakan media visual sebagai penangkap ilmu.
Tetapi anak tunanetra tidak bisa menggunakan media
tersebut, sehingga medianya dapat diganti sesuai dengan
indra yang dipunyainya seperti indra pendengaran,
penciuman, dan perabaan.
Contohnya : Jika burung-burung mulai berkicau dan bunyi
lalu-lintas semakin ramai, anda akan yakin bahwa matahari
sudah terbit untuk memulai kehidupan siang hari; dan bila
suara-suara ini mereda, itu tandanya malam hari mulai
menjelang.
Beberapa hal yang bisa kita lakukan agar dalam
memahami ilmu bisa mengikuti anak-anak
lainnya:
2. Alat-alat Bantuan Anak Tunanetra
Salah satu alat bantuan untuk belajar
dalam bentuk tekstual untuk anak tunanetra
adalah buku-buku braille.
Buku braille adalah buku yang memiliki
struktur untuk diraba, sehingga anak
tunanetra bisa membaca dengan indra
perabaan.
Biasanya di sekolah-sekolah yang
menangani
anak tunanetra mempunyai alat printer
Braille. Printer braille digunakan untuk
mencetak buku-buku braille.
Proses dan cara komunikasi anak/seseorang tunanetra
diantaranya adalah komunikasi instruksional dan Proses
dan cara komunikasi anak/seseorang tunanetra
diantaranya adalah komunikasi instruksional dan
komunikasi interpersonal.
• Pertama, Komunikasi instruksional terdapat pada
program Rehabilitasi, Pendidikan, dan Pelatihan
yang bertujuan untuk memandirikan serta
membantu tunanetra untuk beradaptasi di
lingkungan masyarakat
• Kedua, Komunikasi interpersonal menjadi proses
komunikasi yang efektif serta proses yang
dilakukan bisa dengan sederhana.
3. Cara Komunikasi Tunanetra