Dokumen tersebut membahas tentang budaya nasional Indonesia dan interaksi global. Secara garis besar dibahas tentang keragaman budaya lokal di Indonesia, bentuk-bentuk interaksi antar budaya, dan pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional. Kearifan lokal diuraikan sebagai pedoman hidup masyarakat dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
2. Budaya merupakan daya dari budi (akal)
yang berupa cipta, rasa, dan karsa.
Kebudayaan merurut antropologi adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan belajar.
A. SEBARAN KERAGAMAN BUDAYA
NASIONAL
3. Unsur-unsur kebudayaan secara universal
(krobber dan kluchkoln)
1) Sistem mata pencaharian hidup.
2) Sistem kemasyarakatan dan organisasi
masyarakat.
3) Sistem peralatan dan perlengkapan hidup.
4) Sistem bahasa.
5) Sistem kesenian.
6) Sistem ilmu pengetahuan.
7) Sistem religi / agama / keyakinan.
4. Unsur kebudayaan universal akan
diturunkan lagi menjadi kebudayaan
khusus. Unsur kebudayaan khusus
misalnya adar istiadat, pertanian,
kekerabatan, dan alat pertanian.
Aspek geografis dan aspek kebudayaan
saling berkaitan. Misalnya Kebudayaan
minangkabau berada di daerah sumatera
barat. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
lokasi geografis telah dijadikan landasan
untuk menunjukkan suatu kebudayaan
lokal.
6. a. Budaya Lokal
Merupakan budaya yang dimiliki oleh daerah atau
suku bangsa yang bersifat khas dan diwariskan
secara turun temurun dalam ruang lingkup
wilayah tersebut.
Perbedaan yang mencerminkan keragaman
budaya di Indonesia ;
1. perbedaan upacara adat ritual dan aturan adat.
2. Perbedaan kesenian lokal.
3. Perbedaan sistem kepercayaan.
4. Perbedaan sistem kekerabatan.
5. Perbedaan seni arsitektur.
6. Perbedaan bahasa daerah.
7. Sistem kekerabatan yang ada di Indonesia
1. Unilateral (satu garis)
a) Patrilineal (garis keturunan Ayah)
b) Matrilineal (garis keturunan Ibu)
2. Double-Unilateral (dua garis keturunan)
Sehingga memiliki dua marga.
3. Bilateral / Parental (kedua belah pihak)
4. Alternline
8. b. Budaya Nasional
Merupakan gabungan dari budaya lokal atau
daerah yang ada di suatu negara.
Kebudayaan nasional memberi identitas
pada bangsa Indonesia dan dapat dipakai
oleh seluruh masyarakat. Kebudayaan
nasional memberi rasa bangga terhadap
bangsa indonesia.
Kebudayaan nasional perlu dijaga sebagai
bentuk rasa cinta terhadap tanah air.
9. Kebudayaan yang berkembang di suatu wilayah
menggambarkan karakteristik dan pemenuhan
kebutuhan masyaraka daerah itu sendiri. Misalnya,
di daerah pegunungan yang subur mayoritas
masyarakatnya bermata pencaharian sebagai
petani, sehingga mereka harus menciptakan
sistem dan alat pertanian. Sistem dan alat tersebut
merupakan cerminan budaya setempat.
Pengaruh Geografis terhadap
Keragaman Budaya
10. Faktor yang memengaruhi kebudayaan
berhubungan dengan geografis ;
Isolasi geografis
menyebabkan
masyarakat
mengembangkan
kebudayaan masing-
masing.
Contoh : kebudayaan di
pulau sumatera
berbeda dengan
kebudayaan di pulau
sulawesi.
Indonesia yang berada di
lokasi strategis banyak
didatangi oleh bangsa lain
pada zaman dahulu.
Kedatangan bangsa-
bangsa ini memberikan
pengaruh besar terhadap
kebudayaan.
Contoh : kebudayaan Timor
yang dulu dijajah portudis
berbeda dengan
kebudayaan Maluku yang
dijajah belanda.
a. Letak Geografis b. Posisi Strategis
11. Perbedaan ekologis
berpengaruh terhadap
kemajemukan budaya lokal.
Hal ini dikarenakan penduduk
mengembangkan budaya
sesuai dengan kondisi
ekologis wilayah yang
ditempatinya.
Contoh : perbedaan adat antara
suku Gayo-Alas di
pegunungan dengan suku
Aceh yang hidup di pesisir.
c. Kondisi Ekologis
12. Budaya asli Indonesia banyak
bercampur dengan budaya asing.
Interaksi budaya asing menghasilkan
kebudayaan baru yang semakin
memperkaya budaya.
Interaksi Budaya
13. Bentuk-bentuk interaksi Budaya
Adalah proses sosial
yang timbul akibat
suatu kebudayaan
asli dihadapkan
dengan kebudayaan
lainya tanpa
menghilangkan
unsur kebudayaan
asli.
adalah pembaruan
dua atau lebih
kebudayaan yang
ditandai dengan
hilangnya
kebudayaan asli dan
membentuk suatu
kebudayaan yang
baru.
A+B = C
a. Akulturasi b. Asimilasi
14. Adalah proses
penyatuan dua atau
lebih ras atau
kebudayaan melalui
proses perkawinan.
Contohnya adalah
pernikahan dua
suku atau etnis
berbeda.
c. Amalgamasi
15. Kearifan lokal (local wisdom) adalah
perilaku hidup masyarakat lokal dalam
berinteraksi dengan lingkungan
tempatnya hidup secara arif.
B. KEARIFAN LOKAL DALAM BUDAYA
NASIONAL INDONESIA.
16. Kearifan Lokal
Kearifan lokal (local wisdom) adalah
perilaku hidup masyarakat lokal dalam
berinteraksi dengan lingkungan
tempatnya hidup secara arif.
17. Kearifan lokal menurut beberapa tokoh
kearifan lokal adalah
semua bentuk
pengetahuan,
keyakinan,
pemahaman atau
wawasan serta adat
kebiasaan atau etika
yang menuntun
perilaku manusia
dalam kehidupan di
dalam komunitas
ekologis.
Kearifan lokal adalah
kepandaian dan
strategi-strategi
pengelolaan alam
semesta dalam
menjaga
keseimbangan
ekologis yang sudah
berabad-abad teruji
oleh keteledoran
manusia.
1. Keraf 2. Francis Wahono
18. Kearifan lokal yaitu
nilai-nilai luhur yang
berlaku dalam tata
kehidupan
masyarakat untuk
antara lain
melindungi dan
mengelola
lingkungan hidup
secara lestari.
c. UU No. 32 Tahun 2009
19. Kearifan lokal berasal dari warisan nenek
moyang yang diturunkan secara turun
temurun. Kearifan lokal terdapat pada religi,
budaya dan adat istiadat. Kearifan lokal
dibangun sebagai pedoman, pengendali,
aturan dan rambu-rambu untuk berperilaku
hubunganya dengan antarmanusia atau
dengan alam.
20. Indonesia kaya akan kearifan lokal. Hal itu
disebabkan karena kondisi geografis yan
memiliki ciri khas masing-masing. Namun,
pada dasarnya kearifan lokal di setiap
daerah memiiki fungsi yang sama yaitu
sebagai aturan, pengendali, rambu-rambu,
dan pedoman masyarakat dalam
memperlakukan alam sekitar.
Bentuk Kearifan Lokal dalam
Budaya Nasional
21. Bentuk-Bentuk Kearifan Lokal
1) Kearifan lokal dalam bidang pertanian.
2) Kearifan lokal dalam falsafah, tradisi, dan
kepercayaan.
3) Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya
alam
4) Kearifan lokal dalam cerita budaya, petuah dan
sastra.
5) Kearifan lokal dalam mitos masyarakat.
6) Kearifan lokal dalam seni arsitektur rumah adat
22. A. Kearifan lokal dalam bidang
pertanian
Subak adalah sistem
masyarakat dalam
mengelola irigasi
untuk pertanian.
Berlandaskan pada
Tri Hita Karana yang
menekankan pada
keseimbangan dan
keharmonisan
antarmanusia, alam
dan Tuhan.
Merupakan waktu yang
digunakan oleh petani
sebagai patoka untuk
mengolah pertanian.
Penentuan pranoto
mangsa dengan
menggunakan tanda-
tanda alam dan
perhitungan
menggunakan kalender
jawa. Melalui cara ini
alam dapat menjaga
1. Subak di Bali 2. Pranoto Mangsa di Jawa
23. Pengertian nyabuk
gunung pada
dasarnya adalah
sistem pertanian
dengan membuat
teras sawah
mengikuti kontur
gunung.
Aturan adat masyarakat
Undau mau mengharuskan
kegiatan pembukaan lahan
harus seizin ketua adat.
Hutan bagi mereka adalah
penopang kehidupan.
dalam mengolah lahan,
mereka mengenal sistem
bera yang mengharuskan
lahan yang telah dipakai
dibiarkan selama 7-10
tahun. Hal ini bertujuan
agar tanah menjadi subur
3. Nyabuk Gunung di Jawa 4. Masyarakat Undau Mau
24. B. Kearifan lokal dalam falsafah, tradisi, dan
kepercayaan
Mereka percaya bahwa
alam adalah milik
bersama yang harus
dijaga. Sebelum
pembukaan ladang,
suku mentawai memina
izin pada roh penjaga
hutan. Mereka tidak
membakar hutan
karena akan
menyebabkan
kemarahan roh penjaga
hutan.
Suku baduy tidak
mengeksploitasi alam,
mereka menggunakan
seperlunya. Mereka
juga memperhatikan
sistem daya pulih air.
Area untuk mandi,
mencuci dan buang air
dibagi di tempat yang
berbeda. Oleh karena
itu masyarakat
memperoleh air yang
berkualitas.
1. Kearifan suku mentawai
2. Falsafah hidup suku Baduy,
Banten
25. C. Kearifan lokal dalam pemanfaatan
sumber daya alam.
orang bajo percaya
bahwa penguasa lautan
memberikan hasil laut
yang melimpah pada
mereka. Oleh karena
itu, sebagai timbal balik
ketika menangkap ikan
setidaknya dua ekor
ikan akan dilepas
kembali untuk terima
kasih kepada laut.
Di tanah papua,
pengambilan hasil
alam dilakuka
secara hati-hati.
Mereka mengenal
kepercayaan te aro
neweak lako (hutan
adalah aku).
1. Konservasi laut orang Bajo,
Togean
2. Kepercayaan terhadap alam
di Papua
26. Dalam wilayah tana ulen,
masyarakat dilarang
menebang pohon,
membakar hutan,
membuat ladang dan
melakukan aktivitas lain
yang bisa merusak
lingkungan.
Pengambilan kayu di
hutan juga hanya
dilakukan pada saat
waktu-waktu tertentu
saja.
3. Tradisi Tana ‘Ulen suku
Dayak, kalimantan Timur
27. D. Kearifan lokal dalam cerita budaya,
petuah dan sastra.
Masyarakat Tana toa
memiliki pesan
leluhur yang berisi
120 pasal dan 19
pasal. Diantaranya
berisi tentang
pengelolaan
lingkungan.
Merupakan seni tutur
bahasa yang dimiliki
oleh masyarakat
aceh, semong
menjadi sistem
mitigasi bencana
yang menyerukan
penduduk agar lari
ke bukit ketika
terjadi gempa.
1. Pasang ri Kajang,
Bulukumba
2. Semong, cerita rakyat aceh
28. Lewat seni sastra,
suku melayu
menggambarkan
kearifan lokal yang
wajib dijunjung
tinggi.
3. Kearifan lokal dalam sastra
melayu
29. E. Kearifan lokal dalam mitos
masyarakat
Masyarakat memiliki
aturan untuk tidak
memasuki hutan
larangan. Bagi yang
memasukinya akan
celaka. Aturan ini
sebenarnya untuk
menjaga kelesstarian
alam. Masyarakat
hidup selaras dengan
alam.
Penduduk dilarang
mengambil ikan
pada saat-saat
tertentu hal ini
bertujuan untuk
menjaga kelestarian
danau/waduk.
1. Hutan larangan, Jawa Barat
2. Lubuk larangan, Sumatera
barat
30. Mitos-mitos seperti ini
sangat membantu
keseimbangan alam.
Pohon yang
dikeramatkan
menyimpan cadangan
air dan oksigen.
Hewan yang
dianggap keramat
juga akan terjaga
kelestarianya.
3. Mitos pohon dan hewan
keramat
31. F. Kearifan lokal dalam seni
arsitektur rumah adat.
Konsep kearifan lokal juga terdapat dalam seni
arsitektur rumah adat. Misalnya, rumah adat
Bali yang terbukti ramah lingkungan, dengan
memperhatikan konsper Tri Hita Karana, Tri
Mandala, Asta Bumi dan Asta Kosala Kosali.
Begitu pula rumah adat batak selalu
menggambar cicak di dinding rumah. Orang
batak memiliki falsafah hendaknya dapat
meniru cicak yang dapat hidup di rumah
mana saja. Artinya, orang batak harus bisa
beradaptasi dengan lingkunganya.
32. Akhir-akhir ini kearifan lokal dirasa semakin
memudar dalam kelompok masyarakt. Apalagi
ditempa dengan pengaruh interaksi dengan
budaya luar tanpa disaring.
Pengelolaan dan memanfaatkan sumber daya
alam yang arid dengan teknologi tinggi belum
tentu menjaga kelestarian alam.kearifan lokal
dapat menjadi suatu alternatif untuk
Pentingya Menjaga Kearifan
Lokal untuk Kelestarian Alam
33. Global mempunyai arti menyeluruh, bersifa
mendunia.
Interaksi global mengacu pada hubungan
antarmanusia yang bersifat mendunia tanpa ada
batas-batas. Era global disebut dengan
Globalisasi.
C. PENGARUH INTERAKSI GLOBAL
TERHADAP BUDAYA NASIONAL
34. Globalisasi adalah suatu proses dunia menjadi satu tanpa
ada batas. Perkembangan teknologi dan transportasi
menyumbang peran yang besar terhadap perkembangan
globalisasi. Salah satu landasan proses globalisasi adalah
interaksi sosial manusia yang semakin meluas.
Globalisasi terjadi pada akhir abad ke 20 dan permulaan aba
21. dengan adanya globalisasi kita bisa melihat dunia tanpa
adanya sekat.
Hal yang paling mendapat pengaruh globalisasi adalah
perdagangan, pariwisata dan komunikasi.
Globalisasi
35. a. Saluran Globalisasi
Komuniskasi memudahkan
orang untuk
berhubungan dengan
orang lain di berbagai
belahan dunia.
Kemajuan transportasi
bisa memudahkan
penduduk untuk
berpindah tempat
dengan mudah.
Era global melahirkan
sebuah sistem baru
dalam bisang
perdagangan dan
industri yaitu era pasar
bebas.
Masyarakat bisa
mendapatkan barang
dengan mudah dan
melakukan proses
interaksi dengan cepat.
1. Komunikasi dan
Transportasi
2. Perdagangan Internasional
36. Pariwisata telah
memberikan
kemudahan bagi
semua orang untuk
pergi ke mana pun
dan tanpa harus
dibatasi letak
geografis.
Migrasi internasional
merupakan migrasi
yang melewasi batas
politik dan budaya
suatu negara. Orang
yang melakukan
migrasi internasional
biasanya masih
membawa identitas
kebudayaan asalnya.
3. Pariwisata Internasional 4. Migrasi Internasional
37. Setiap negara
mempunyai
kebutuhan untuk
melakukan interaksi
dengan negara lain.
kerjamasa
antarnegara meliputi
bidang sosial,
ekonomi, budaya,
pendidikan,
pariwisata, dan
sebagainya.
Saluran utama
globalisasi adalah
media massa.
Dengan adanya
media massa
masyarakat bisa
dengan mudah
mengakses informasi
dari berbagai belahan
dunia.
5. Kerjasama antarnegara 6. Media Massa
38. b. Dampak Globalisasi
Positif
a) Akses komunikasi dan informasi semakin
mudah.
b) Kemajuan transportasi menyebabkan
mobilitas tinggi.
c) Mudah mendapatkan barang dari Luar
negeri.
d) Kualitas SDM meningkat.
e) Sikap toleransi semakin berkembang.
f) Pengelolaan SDA dengan teknologi canggih.
g) Berkembangnya demokrasi.
39. Negatif
1. Interaksi langsung masyarakat berkurang.
2. Timbul masyarakat dengan pola konsumtif.
3. Lunturnya rasa cinta produk dalam negeri.
4. Persaingan dunia kerja semakin ketat.
5. Sikap individualistik.
6. Kepekaan sosial memudar.
7. Eksploitasi SDA secara berlenihan.
8. Ideologi asing dengan mudah masuk.
9. Adopsi budaya yang tidak sesuai.
40. Masuknya budaya yang bertentangan
dengan budaya nasional dapat mengancam
jati diri bangsa.
Pengaruh Globalisai terhadap
Budaya Nasional.
41. Paham yang berkembang akibat Globalisasi
1) Individualisme, Yaitu paham yang
mementingkan kepentingan diri sendiri
(individu).
2) Materialisme, Yaitu paham yang selalu
mengutamakan segala sesuatu berdasarkan
materi.
3) Sekularisme, Yaitu paham yang selalu
mencerminkan kehidupan keduniawian.
4) Hedonisme, Yaitu paham yang melihat
bahwa kesenangan atau kenikmatan menjadi
tujuan hiudp dan tindakan manusia
42. Dampak ketidaksiapan dalam penerimaan
Globalisasi :
Dapat dikatakan sebagai
ketertinggalan budaya.
Cultural terjadi ketika unsur
budaya yang masuk ke
masyarakt tidak berkembang
secara bersamaan.
Contoh : apabila perkembangan
teknologi tidak diimbangi
dengan meningkatnya
kualitas SDM maka akan
terjadi kesenjangan budaya.
Globaliasi banyak membawa
unsur-unsur budaya baru
yang mungkin
menyebabkan ‘kekagetan;
oleh masyarakat yang
tidak siap menerimanya.
Misalnya orang terbiasa
makan nasi ketika harus
mengganti pola makan
dengan gandum maka
akan terjadi culture shock.
Kesenjangan Budaya (culture
lag)
Gegar Budaya (Culture Shock)
43. Kearifan lokal dapat dijadikan pijakan dalam
penyusunan strategi dalam pelestarian dan
pengembangan budaya. Upaya memperkuat jati
diri dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai
budaya.
Kita tidak bisa menghindari globalisasi, namun
dapat menyiasatinya dengan menguatkan
pertahanan budaya
Kearifan lokal sebagai tameng
arus negatif globalisasi.
45. Budaya Tradisional
Adalah kebudayaan yang terbentuk dari
keanekaragaman suku di Indonesia serta
dipengaruhi oleh sejarah, kebiasaan, dan adat
masa lalu.
46. Jenis kebudayaan tradisional ;
a) Kesenian tradisional, cth : kesenian reog
ponorogo.
b) Bahasa tradisional, cth : bahasa sunda, jawa,
melayu.
c) Lagu tradisional, cth : Apuse (papua).
d) Tarian tradisional, cth : kecak (bali), saman
(aceh).
e) Alat musik tradisional, cth : sasando (NTT).
f) Pakaian tradisional, cth : baju kurung (Sumatera).
g) Senjata tradisional, cth : parang salawaku
47. ekonomi kreatif
Merupakan salah satu upaya untuk mengangkat
budaya tradisional. Ekonomi kreatif dapat
menambah perekonomian masyarakat dan
melestarikan budaya.
48. Contoh daerah yang telah mengembangkan
ekonomi kreatif :
1) Tapanuli, Sumatera Utara
2) Kampung laweyan solo, Jawa tengah
3) Daerah Kalimantan
4) Daerah Sulawesi
5) Daerah Ubud, Bali
6) Kampung sade, Nusa tenggara barat
7) Kampung adat bena, Nusa tenggara timur
8) Pulau morotai, Maluku utara
9) Raja ampat, Papua