Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Failure to thrive (FTT) adalah kondisi dimana pertumbuhan tidak adekuat atau ketidakmampuan mempertahankan pertumbuhan.
2. Terdapat berbagai etiologi FTT seperti intake kalori yang tidak memadai, masalah absorpsi, atau penggunaan kalori yang berlebihan.
3. Tatalaksana FTT bertujuan meningkatkan status gizi melalui diet yang memadai untuk mencapai pertum
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
FTT Deteksi Dini
1. Failure To Thrive
Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Universitas Sumatera Utara
1
2. Pendahuluan
Failure to thrive (FTT) atau gagal tumbuh adalah
kondisi dimana pertumbuhan tidak adekuat atau
ketidakmampun mempertahankan pertumbuhan.
Belum ada konsensus pasti untuk mendiagnosis FTT
Kombinasi beberapa kriteria yaitu status
antropometri, bisa digunakan untuk mendiagnosis
FTT lebih akurat.
Am Fam Physician. 2011;83(7): 829-34
2
3. Failure to Thrive
FTT bukan suatu diagnosis.
Belum tentu gizi kurang atau gizi buruk.
FTT
BB/U
weight
faltering
Melewati 2
persentil
utama Jika kenaikan
BB <Persentil 5
pada tabel
weight increment
WHO
4. Status gizi versus pertumbuhan
Status gizi
Data cross-sectional
Skala ordinal lebih sering
dipakai dibanding skala rasio
Tidak dapat menilai “trend”
pertumbuhan
Mengenal perubahan
(abnormalitas) lebih lambat
Pertumbuhan
Data longitudinal
Skala rasio lebih sering dipakai
dibanding skala ordinal
Dapat menilai “trend”
pertumbuhan
Mengenal perubahan
(abnormalitas) lebih dini
5. Dengan menggunakan BB/U KMS
Dianalisis secara teratur sebulan sekali sampai
bayi berusia setahun dan dilanjutkan setiap 3
bulan sampai berusia 3 tahun
Penilaian weight faltering berpedoman pada
tabel weight velocity / weight increment WHO
Pemantauan pertumbuhan
6. peningkatan BB di bawah persentil 5th tabel
weight velocity / weight incerement dinilai
sebagai at risk of failure to thrive (weight
faltering)
Jika terjadi weight faltering harus segera dicari
penyebabnya sebelum terjadi gizi kurang,
jangan sampai menunggu gizi buruk
7. Weight faltering (Fail to thrive) : kurva BB naik tetapi tidak sejajar garis
(hitam)
Flat growth : kurva BB mendatar (merah)
Downward growth :kurva BB menurun (biru)
7
8. Prevalensi
Sekitar 80% anak dengan failure to thrive tampak
sebelum usia 18 bulan
Di Amerika Serikat :
5 – 10% pada pasien rawat jalan
3 – 5% pada pasiem rawat inap
Am Fam Physician. 2011;83(7): 829-34
8
9. Etiologi
Penyebab FTT bisa dari kelainan organik maupun non
organik
Penyebab FTT bisa multifaktorial yaitu dampak faktor
biologis, psikososial dan linkungan
Cara praktis mengkategorikan FTT berdasarkan kalori
termasuk , intake kalori yang tidak adekuat, absorpsi kalori
yang tidak adekuat,atau penggunaan kalori yang
berlebihan
Am Fam Physician. 2011;83(7): 829-34
Korean J Pediatr. 2011;57(7): 277-81
9
11. Intake kalori yang tidak adekuat
Bayi :
Lemah menghisap dan menelan .
Kesulitan menyusui
Konsumsi ASI dan susu formula sedikit
Anak :
Sulit makan makanan padat
Konsumsi susu formula sedikit
Konsumsi juice berlebihan
Orang tua yang menghindari makanan kalori tinggi
Absorpsi yang tidak adekuat : menyebabkan muntah dan mencret
Penggunaan kalori yang berlebihan : kondisi kronis
Faktor orang tua, kemiskinan, anak terlantar, kekerasan pada
anak
…..Etiologi
11
14. Evaluasi diagnostik
1. Anamnesis
Kebiasan makan pada anak
Intake kalori
Interaksi orang tua dan anak/ psikososial
2. Pemeriksaan fisis
antropometri
Tanda kekerasan pada anak
Red flag signs
3. Evaluasi lanjutan
Pemeriksaan laboratorium rutin sesuai indikasi
14
17. Indikator failure to thrive
Indikator untuk mendeteksi failure to thrive adalah
weight increment atau weight velocity
Weight increment ialah:
“Perubahan BB (g) dalam periode waktu tertentu”
Weight velocity ialah:
“Perubahan BB (g) menurut waktu (hari)
atau g/hari dibandingkan dengan populasi
sesuai dengan umurnya”
Perubahan berat badan <persentil ke-5
menunjukkan risiko gagal tumbuh
(failure to thrive)
18. Kunci menentukan weight increment
1. Berapa bulan intervalnya?
2. Mulai umur berapa bulan sampai dengan
berapa bulan?
Dalam contoh di atas:
1. Interval = 3 bulan
2. Mulai umur 0 bulan (lahir) sampai dengan 3 bulan
Lihat dalam tabel weight increment WHO
19. INDIKATOR GROWTH INCREMENT/
GROWTH VELOCITY
1. BERAT BADAN = paling sering diukur dan indikator perubahan
paling responsif dalam jangka waktu pendek
2. LINGKAR KEPALA = pengukuran tersering dilakukan setelah BB
untuk kepentingan klinis
3. PANJANG BADAN = bermanfaat untuk deteksi stunting, karena
deteksi <2 tahun sangat penting untuk pencegahan
CATATAN:
BMI = tidak valid karena mempunyai kesalahan komposit
pengukuran (BB dan PB), grafik menanjak dan kemudian turun, dan
pemahaman nilai prognostiknya tidak jelas growth velocity
berdasar BMI tidak dibuat
20. WEIGHT INCREMENT WHO
Weight increment 0-60 hari
Weight increment 1 bulan
Weight increment 2 bulan
Weight increment 3 bulan
Weight increment 4 bulan
Weight increment 6 bulan
25. Tatalaksana
Tujuan utama tatalaksana gagal tumbuh yaitu
meningkatkan status nutrisi melalui pengawasan
nutrisi adekuat untuk mengejar pertumbuhan (catch
up growth)
Tujuan lain : meningkatkan kemampuan
mempertahankan pertumbuhan anak yang baik
dengan melibatkan pengasuh anak
Perlu perubahan dalam :
diet
Jadwal makan
Lingkungan sekitar anak
25
26. Tatalaksana …
Tergantung status nutrisi :
Mild malnutrition
Tanpa penyakit penyerta rawat jalan
Dengan penyakit penyerta Tatalakana tim
dengan multidisiplin ilmu
Moderate malnutrition
Tatalakana tim dengan multidisiplin ilmu
Severe malnutrition
Rawat inap
Tatalakana tim dengan multidisiplin ilmu
26
27. Rawat inap pada FTT
Indikasi :
Gizi buruk
Dehidrasi berat
Penyakit penyerta yang berat
Gagal respon dalam tatalaksana rawat jalan
Keadaan psikososial
Tempat tinggal anak jauh dari pelayanan
kesehatan
Tujuan :
Pemberian diet yang adekuat dan tepat catch up growth
Meningkatkan kemampuan pengasuh anak
27
28. Rawat inap pada FTT
Intervensi :
catat Food recall
Tentukan kebutuhan nutrisi
Terapi nutrisi
Intervensi lain
Kriteria pasien pulang :
Lingkungan rumah yang nyaman dengan pola asuh
pengasuh yang baik
Dapat datang kembali untuk kontrol ulang
28
29. Tatalaksana Nutrisi
Menentukan kebutuhan kalori :
RDA usia tinggi (height age) x berat badan
ideal
Usia tinggi adalah usia sesuai tinggi badan di
median atau persentil 50
29
30. Recommended dietary allowances (RDA)
usia Kkal/kg/hari
0 – 12 bulan 110-120
1 – 3 tahun 100
4 – 6 tahun 90
7- 9 tahun 60 - 80
10 – 14 tahun ♂ 50-70
♀ 40-65
15 – 18 tahun ♂ 40 – 50
♀ 40
30
31. Intervensi lain
Obat - obatan
Tumbuh kembang anak
Psikososial
Respons adekuat
Usia Kenaikan BB yang diharapkan,
g/day
0 – 3 bulan 26 – 31
3 – 6 bulan 17 – 18
6 – 9 bulan 12 – 13
9 – 12 bulan 9
1 – 3 tahun 7 – 9
31
32. Prognosis
Tergantung beberapa faktor meliputi:
- genetik
- onset malnutrisi
- derajat malnutrisi
- adanya penyakit penyerta
Walaupun prognosis kenaikan berat badan dan
pertumbuhan baik, namun anak dengan FTT
mempunyai risiko :
Cognitive deficits
Masalah tingkah laku
Kesulitan belajar
Pediatrics. 2007;120:5932
33. Pencegahan
Tingkatkan kesadaran adanya faktor penyakit dan
psikososial yang dapat menyebabkan FTT
Klasfikasi pasien berdasarkan status nutrisi
Perlunya tim dengan multidisiplin ilmu untuk
tatalaksana kasus sulit
33
34. Contoh kasus
Seorang anak laki - laki berumur 1 tahun datang
dengan keluhan berat badan turun dengan asupan
makan yang kurang.
Dalam KMS terdapat data berat badan pada umur 9
bulan yaitu 6850 gram
Berat badan anak saat ini adalah 7 kg dengan
panjang badan 72 cm. Berat badan ideal anak 8.9 kg
dengan usia tinggi sesuai anak berumur 9 bulan.
34
35. Perubahan berat badan antara umur 6 bulan dan 9 bulan
adalah 150 gram
35
Kenaikan berat badan < p5th risiko
gagal tumbuh / failure to thrive
36. Menentukan kebutuhan kalori :
RDA usia tinggi x BB ideal = RDA usia 9
bulan x BB ideal =
120 x 8.9 = 1068 kkal
36
Etiologi
1. Inadequate intake:
Nafsu makan yang kurang
Masalah psikososial seperti apatis
Kelainan sistem saraf pusat (SSP) misalnya hidrosefalus, tumor
Infeksi kronik misalnya ISK, sindrom imunodefisiensi yang didapat
Gangguan gastrointestinal
Sesak napas misalnya penyakit jantung bawaan, penyakit paru
fetal alcohol syndrom
2. Unavailability of food
Teknik pemberian makan yang tidak tepat
Jumlah makan yang tidak cukup
Makanan yang tidak sesuai usia
Withholding of food misalnya abuse, neglect, psikososial
3. Muntah
Kelainan SSP misalnya peningkatan tekanan intrakranial
Obstruksi saluran cerna stenosis pilorus, malrotasi
Refluks gastroesofageal
Obat-obatan
4. Absorpsi zat gizi yang tidak mencukupi
Malabsorpsi
Atresiabilier/sirosis
Cystic fibrosis
Defisiensi enzim
Intoleransi makanan, misalnya intoleransi lakstosa
Defisiensi imunologik, misalnya enteropati sensitif protein
Inflammatory bowel disease
5. Diare
Gastroentritis refluks
Infeksi parasit
Starvation diarrhea
Diare akibat refeeding
6. Pengeluaran energi berlebihan
Peningkatan metabolisme/peningkatan penggunaan kalori
Infeksi kronik/rekuren misalnya infeksi saluran kemih, tuberkulosis
Insufisiesi pernapasan kronik misalnya displasia, bronkopulmoner
Penyakit jantung bawaan/penyakit jantung yang didapat
Keganasan
Obat obatan misalnya levotiroksin
Penyakit edokrin misalnya hipertiroidism, hiperaldosteronisme
7. Gangguan penggunaan kalori
Penyakit metabolik misalnya aminoacidopathies, kelainan metabolisme karbohidrat bawaan
Asidosis tubular ginjal
Hipoksemia kronik misalnya penyakit jantung sianotik