SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Failure To Thrive
Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Universitas Sumatera Utara
1
Pendahuluan
Failure to thrive (FTT) atau gagal tumbuh adalah
kondisi dimana pertumbuhan tidak adekuat atau
ketidakmampun mempertahankan pertumbuhan.
Belum ada konsensus pasti untuk mendiagnosis FTT
Kombinasi beberapa kriteria yaitu status
antropometri, bisa digunakan untuk mendiagnosis
FTT lebih akurat.
Am Fam Physician. 2011;83(7): 829-34
2
Failure to Thrive
FTT bukan suatu diagnosis.
Belum tentu gizi kurang atau gizi buruk.
FTT
BB/U
weight
faltering
Melewati 2
persentil
utama Jika kenaikan
BB <Persentil 5
pada tabel
weight increment
WHO
Status gizi versus pertumbuhan
Status gizi
 Data cross-sectional
 Skala ordinal lebih sering
dipakai dibanding skala rasio
 Tidak dapat menilai “trend”
pertumbuhan
 Mengenal perubahan
(abnormalitas) lebih lambat
Pertumbuhan
 Data longitudinal
 Skala rasio lebih sering dipakai
dibanding skala ordinal
 Dapat menilai “trend”
pertumbuhan
 Mengenal perubahan
(abnormalitas) lebih dini
Dengan menggunakan BB/U  KMS
Dianalisis secara teratur sebulan sekali sampai
bayi berusia setahun dan dilanjutkan setiap 3
bulan sampai berusia 3 tahun
Penilaian weight faltering berpedoman pada
tabel weight velocity / weight increment WHO
Pemantauan pertumbuhan
peningkatan BB di bawah persentil 5th tabel
weight velocity / weight incerement dinilai
sebagai at risk of failure to thrive (weight
faltering)
Jika terjadi weight faltering harus segera dicari
penyebabnya sebelum terjadi gizi kurang,
jangan sampai menunggu gizi buruk
Weight faltering (Fail to thrive) : kurva BB naik tetapi tidak sejajar garis
(hitam)
Flat growth : kurva BB mendatar (merah)
Downward growth :kurva BB menurun (biru)
7
Prevalensi
Sekitar 80% anak dengan failure to thrive tampak
sebelum usia 18 bulan
Di Amerika Serikat :
5 – 10% pada pasien rawat jalan
3 – 5% pada pasiem rawat inap
Am Fam Physician. 2011;83(7): 829-34
8
Etiologi
 Penyebab FTT bisa dari kelainan organik maupun non
organik
Penyebab FTT bisa multifaktorial yaitu dampak faktor
biologis, psikososial dan linkungan
Cara praktis mengkategorikan FTT berdasarkan kalori
termasuk , intake kalori yang tidak adekuat, absorpsi kalori
yang tidak adekuat,atau penggunaan kalori yang
berlebihan
Am Fam Physician. 2011;83(7): 829-34
Korean J Pediatr. 2011;57(7): 277-81
9
Etiologi
Inadequate
intake
vomit
Malabsorption
Diare
Pengeluaran
energi
berlebihan
Gangguan
penggunaan
kalori
Unavailability
of food
 Intake kalori yang tidak adekuat
 Bayi :
 Lemah menghisap dan menelan .
 Kesulitan menyusui
 Konsumsi ASI dan susu formula sedikit
 Anak :
 Sulit makan makanan padat
 Konsumsi susu formula sedikit
 Konsumsi juice berlebihan
 Orang tua yang menghindari makanan kalori tinggi
 Absorpsi yang tidak adekuat : menyebabkan muntah dan mencret
 Penggunaan kalori yang berlebihan : kondisi kronis
 Faktor orang tua, kemiskinan, anak terlantar, kekerasan pada
anak
…..Etiologi
11
12
Manifestasi klinis
Dtsch Arztebl. 2011;108(38): 642-9 13
Evaluasi diagnostik
1. Anamnesis
Kebiasan makan pada anak
Intake kalori
Interaksi orang tua dan anak/ psikososial
2. Pemeriksaan fisis
antropometri
Tanda kekerasan pada anak
Red flag signs
3. Evaluasi lanjutan
Pemeriksaan laboratorium rutin sesuai indikasi
14
15
16
Indikator failure to thrive
Indikator untuk mendeteksi failure to thrive adalah
weight increment atau weight velocity
Weight increment ialah:
“Perubahan BB (g) dalam periode waktu tertentu”
Weight velocity ialah:
“Perubahan BB (g) menurut waktu (hari)
atau g/hari dibandingkan dengan populasi
sesuai dengan umurnya”
Perubahan berat badan <persentil ke-5
menunjukkan risiko gagal tumbuh
(failure to thrive)
Kunci menentukan weight increment
1. Berapa bulan intervalnya?
2. Mulai umur berapa bulan sampai dengan
berapa bulan?
Dalam contoh di atas:
1. Interval = 3 bulan
2. Mulai umur 0 bulan (lahir) sampai dengan 3 bulan
Lihat dalam tabel weight increment WHO
INDIKATOR GROWTH INCREMENT/
GROWTH VELOCITY
1. BERAT BADAN = paling sering diukur dan indikator perubahan
paling responsif dalam jangka waktu pendek
2. LINGKAR KEPALA = pengukuran tersering dilakukan setelah BB
untuk kepentingan klinis
3. PANJANG BADAN = bermanfaat untuk deteksi stunting, karena
deteksi <2 tahun sangat penting untuk pencegahan
CATATAN:
BMI = tidak valid karena mempunyai kesalahan komposit
pengukuran (BB dan PB), grafik menanjak dan kemudian turun, dan
pemahaman nilai prognostiknya tidak jelas  growth velocity
berdasar BMI tidak dibuat
WEIGHT INCREMENT WHO
Weight increment 0-60 hari
Weight increment 1 bulan
Weight increment 2 bulan
Weight increment 3 bulan
Weight increment 4 bulan
Weight increment 6 bulan
21
22
23
24
Tatalaksana
Tujuan utama tatalaksana gagal tumbuh yaitu
meningkatkan status nutrisi melalui pengawasan
nutrisi adekuat untuk mengejar pertumbuhan (catch
up growth)
Tujuan lain : meningkatkan kemampuan
mempertahankan pertumbuhan anak yang baik
dengan melibatkan pengasuh anak
Perlu perubahan dalam :
diet
Jadwal makan
Lingkungan sekitar anak
25
Tatalaksana …
Tergantung status nutrisi :
Mild malnutrition
Tanpa penyakit penyerta  rawat jalan
Dengan penyakit penyerta  Tatalakana tim
dengan multidisiplin ilmu
Moderate malnutrition
Tatalakana tim dengan multidisiplin ilmu
Severe malnutrition
Rawat inap
Tatalakana tim dengan multidisiplin ilmu
26
Rawat inap pada FTT
Indikasi :
Gizi buruk
Dehidrasi berat
Penyakit penyerta yang berat
Gagal respon dalam tatalaksana rawat jalan
Keadaan psikososial
Tempat tinggal anak jauh dari pelayanan
kesehatan
Tujuan :
Pemberian diet yang adekuat dan tepat  catch up growth
Meningkatkan kemampuan pengasuh anak
27
Rawat inap pada FTT
Intervensi :
catat Food recall
Tentukan kebutuhan nutrisi
Terapi nutrisi
Intervensi lain
Kriteria pasien pulang :
Lingkungan rumah yang nyaman dengan pola asuh
pengasuh yang baik
Dapat datang kembali untuk kontrol ulang
28
Tatalaksana Nutrisi
Menentukan kebutuhan kalori :
RDA usia tinggi (height age) x berat badan
ideal
Usia tinggi adalah usia sesuai tinggi badan di
median atau persentil 50
29
Recommended dietary allowances (RDA)
usia Kkal/kg/hari
0 – 12 bulan 110-120
1 – 3 tahun 100
4 – 6 tahun 90
7- 9 tahun 60 - 80
10 – 14 tahun ♂ 50-70
♀ 40-65
15 – 18 tahun ♂ 40 – 50
♀ 40
30
Intervensi lain
Obat - obatan
Tumbuh kembang anak
Psikososial
Respons adekuat
Usia Kenaikan BB yang diharapkan,
g/day
0 – 3 bulan 26 – 31
3 – 6 bulan 17 – 18
6 – 9 bulan 12 – 13
9 – 12 bulan 9
1 – 3 tahun 7 – 9
31
Prognosis
Tergantung beberapa faktor meliputi:
- genetik
- onset malnutrisi
- derajat malnutrisi
- adanya penyakit penyerta
Walaupun prognosis kenaikan berat badan dan
pertumbuhan baik, namun anak dengan FTT
mempunyai risiko :
Cognitive deficits
Masalah tingkah laku
Kesulitan belajar
Pediatrics. 2007;120:5932
Pencegahan
Tingkatkan kesadaran adanya faktor penyakit dan
psikososial yang dapat menyebabkan FTT
Klasfikasi pasien berdasarkan status nutrisi
Perlunya tim dengan multidisiplin ilmu untuk
tatalaksana kasus sulit
33
Contoh kasus
Seorang anak laki - laki berumur 1 tahun datang
dengan keluhan berat badan turun dengan asupan
makan yang kurang.
Dalam KMS terdapat data berat badan pada umur 9
bulan yaitu 6850 gram
 Berat badan anak saat ini adalah 7 kg dengan
panjang badan 72 cm. Berat badan ideal anak 8.9 kg
dengan usia tinggi sesuai anak berumur 9 bulan.
34
Perubahan berat badan antara umur 6 bulan dan 9 bulan
adalah 150 gram
35
Kenaikan berat badan < p5th  risiko
gagal tumbuh / failure to thrive
Menentukan kebutuhan kalori :
RDA usia tinggi x BB ideal = RDA usia 9
bulan x BB ideal =
 120 x 8.9 = 1068 kkal
36
37

More Related Content

What's hot

Presentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhanPresentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhanSulistyawati Tyawatie
 
Insufisiensi mitral
Insufisiensi mitralInsufisiensi mitral
Insufisiensi mitralgustians
 
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriDhian Khikmah
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo BullosaPhil Adit R
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisHerlan Boga
 
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluargaKasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluargaYarah Azzilzah
 
Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKindal
 
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksifikri asyura
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportPhil Adit R
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAdhita Dwi Aryanti
 
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitisKANDA IZUL
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutAriesta Mp
 
206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1homeworkping7
 

What's hot (20)

Keratitis mata
Keratitis mataKeratitis mata
Keratitis mata
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Sistem syaraf
Sistem syarafSistem syaraf
Sistem syaraf
 
Presentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhanPresentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhan
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
 
Insufisiensi mitral
Insufisiensi mitralInsufisiensi mitral
Insufisiensi mitral
 
Powerpoint dmdf
Powerpoint dmdfPowerpoint dmdf
Powerpoint dmdf
 
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
 
Glaukoma
Glaukoma Glaukoma
Glaukoma
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
 
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluargaKasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
 
Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada Anak
 
kejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
kejang-demam-terbaru-presentasi-pptkejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
kejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
 
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
 
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitis
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1
 

Similar to FTT Deteksi Dini

PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxMiraMarianaUlfah1
 
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptxTIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptxYainPanggalo3
 
Gagal tumbuh (1).pptx
Gagal tumbuh  (1).pptxGagal tumbuh  (1).pptx
Gagal tumbuh (1).pptxssuser1b74ca
 
book reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxbook reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxIisRicaMustika
 
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangPenelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangAna Sengga
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDREISA Class
 
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahunAsuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahunenggar46
 
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...Anisa Imaniar
 
6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balita6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balitaBidangTFBBPKCiloto
 
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxMateri stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxAnisEkaSukmadadari1
 
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptxOktoviaKaka
 
PPT_Kristoforus Samson_291221021.pptx
PPT_Kristoforus Samson_291221021.pptxPPT_Kristoforus Samson_291221021.pptx
PPT_Kristoforus Samson_291221021.pptxKRISTOSAMSON
 
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptxDETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptxHajrinPajri1
 
Stunting Presentasi Medimas.pptx
Stunting Presentasi Medimas.pptxStunting Presentasi Medimas.pptx
Stunting Presentasi Medimas.pptxssuser9495fe
 
Deteksi dini balita gizi buruk
Deteksi dini balita gizi burukDeteksi dini balita gizi buruk
Deteksi dini balita gizi burukpkmminggir
 
27. Penilaian Status Gizi.pptx
27. Penilaian Status Gizi.pptx27. Penilaian Status Gizi.pptx
27. Penilaian Status Gizi.pptxTiffanieAlmas
 

Similar to FTT Deteksi Dini (20)

PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
 
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptxTIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
 
Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013
 
Gagal tumbuh (1).pptx
Gagal tumbuh  (1).pptxGagal tumbuh  (1).pptx
Gagal tumbuh (1).pptx
 
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptxGizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
 
Kelompok Sasaran Intervensi
Kelompok Sasaran IntervensiKelompok Sasaran Intervensi
Kelompok Sasaran Intervensi
 
book reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxbook reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptx
 
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangPenelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru Kupang
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
 
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahunAsuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
 
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
 
6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balita6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balita
 
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxMateri stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
 
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
 
PPT_Kristoforus Samson_291221021.pptx
PPT_Kristoforus Samson_291221021.pptxPPT_Kristoforus Samson_291221021.pptx
PPT_Kristoforus Samson_291221021.pptx
 
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptxDETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
 
Stunting Presentasi Medimas.pptx
Stunting Presentasi Medimas.pptxStunting Presentasi Medimas.pptx
Stunting Presentasi Medimas.pptx
 
Deteksi dini balita gizi buruk
Deteksi dini balita gizi burukDeteksi dini balita gizi buruk
Deteksi dini balita gizi buruk
 
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptxTAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
 
27. Penilaian Status Gizi.pptx
27. Penilaian Status Gizi.pptx27. Penilaian Status Gizi.pptx
27. Penilaian Status Gizi.pptx
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

FTT Deteksi Dini

  • 1. Failure To Thrive Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Sumatera Utara 1
  • 2. Pendahuluan Failure to thrive (FTT) atau gagal tumbuh adalah kondisi dimana pertumbuhan tidak adekuat atau ketidakmampun mempertahankan pertumbuhan. Belum ada konsensus pasti untuk mendiagnosis FTT Kombinasi beberapa kriteria yaitu status antropometri, bisa digunakan untuk mendiagnosis FTT lebih akurat. Am Fam Physician. 2011;83(7): 829-34 2
  • 3. Failure to Thrive FTT bukan suatu diagnosis. Belum tentu gizi kurang atau gizi buruk. FTT BB/U weight faltering Melewati 2 persentil utama Jika kenaikan BB <Persentil 5 pada tabel weight increment WHO
  • 4. Status gizi versus pertumbuhan Status gizi  Data cross-sectional  Skala ordinal lebih sering dipakai dibanding skala rasio  Tidak dapat menilai “trend” pertumbuhan  Mengenal perubahan (abnormalitas) lebih lambat Pertumbuhan  Data longitudinal  Skala rasio lebih sering dipakai dibanding skala ordinal  Dapat menilai “trend” pertumbuhan  Mengenal perubahan (abnormalitas) lebih dini
  • 5. Dengan menggunakan BB/U  KMS Dianalisis secara teratur sebulan sekali sampai bayi berusia setahun dan dilanjutkan setiap 3 bulan sampai berusia 3 tahun Penilaian weight faltering berpedoman pada tabel weight velocity / weight increment WHO Pemantauan pertumbuhan
  • 6. peningkatan BB di bawah persentil 5th tabel weight velocity / weight incerement dinilai sebagai at risk of failure to thrive (weight faltering) Jika terjadi weight faltering harus segera dicari penyebabnya sebelum terjadi gizi kurang, jangan sampai menunggu gizi buruk
  • 7. Weight faltering (Fail to thrive) : kurva BB naik tetapi tidak sejajar garis (hitam) Flat growth : kurva BB mendatar (merah) Downward growth :kurva BB menurun (biru) 7
  • 8. Prevalensi Sekitar 80% anak dengan failure to thrive tampak sebelum usia 18 bulan Di Amerika Serikat : 5 – 10% pada pasien rawat jalan 3 – 5% pada pasiem rawat inap Am Fam Physician. 2011;83(7): 829-34 8
  • 9. Etiologi  Penyebab FTT bisa dari kelainan organik maupun non organik Penyebab FTT bisa multifaktorial yaitu dampak faktor biologis, psikososial dan linkungan Cara praktis mengkategorikan FTT berdasarkan kalori termasuk , intake kalori yang tidak adekuat, absorpsi kalori yang tidak adekuat,atau penggunaan kalori yang berlebihan Am Fam Physician. 2011;83(7): 829-34 Korean J Pediatr. 2011;57(7): 277-81 9
  • 11.  Intake kalori yang tidak adekuat  Bayi :  Lemah menghisap dan menelan .  Kesulitan menyusui  Konsumsi ASI dan susu formula sedikit  Anak :  Sulit makan makanan padat  Konsumsi susu formula sedikit  Konsumsi juice berlebihan  Orang tua yang menghindari makanan kalori tinggi  Absorpsi yang tidak adekuat : menyebabkan muntah dan mencret  Penggunaan kalori yang berlebihan : kondisi kronis  Faktor orang tua, kemiskinan, anak terlantar, kekerasan pada anak …..Etiologi 11
  • 12. 12
  • 13. Manifestasi klinis Dtsch Arztebl. 2011;108(38): 642-9 13
  • 14. Evaluasi diagnostik 1. Anamnesis Kebiasan makan pada anak Intake kalori Interaksi orang tua dan anak/ psikososial 2. Pemeriksaan fisis antropometri Tanda kekerasan pada anak Red flag signs 3. Evaluasi lanjutan Pemeriksaan laboratorium rutin sesuai indikasi 14
  • 15. 15
  • 16. 16
  • 17. Indikator failure to thrive Indikator untuk mendeteksi failure to thrive adalah weight increment atau weight velocity Weight increment ialah: “Perubahan BB (g) dalam periode waktu tertentu” Weight velocity ialah: “Perubahan BB (g) menurut waktu (hari) atau g/hari dibandingkan dengan populasi sesuai dengan umurnya” Perubahan berat badan <persentil ke-5 menunjukkan risiko gagal tumbuh (failure to thrive)
  • 18. Kunci menentukan weight increment 1. Berapa bulan intervalnya? 2. Mulai umur berapa bulan sampai dengan berapa bulan? Dalam contoh di atas: 1. Interval = 3 bulan 2. Mulai umur 0 bulan (lahir) sampai dengan 3 bulan Lihat dalam tabel weight increment WHO
  • 19. INDIKATOR GROWTH INCREMENT/ GROWTH VELOCITY 1. BERAT BADAN = paling sering diukur dan indikator perubahan paling responsif dalam jangka waktu pendek 2. LINGKAR KEPALA = pengukuran tersering dilakukan setelah BB untuk kepentingan klinis 3. PANJANG BADAN = bermanfaat untuk deteksi stunting, karena deteksi <2 tahun sangat penting untuk pencegahan CATATAN: BMI = tidak valid karena mempunyai kesalahan komposit pengukuran (BB dan PB), grafik menanjak dan kemudian turun, dan pemahaman nilai prognostiknya tidak jelas  growth velocity berdasar BMI tidak dibuat
  • 20. WEIGHT INCREMENT WHO Weight increment 0-60 hari Weight increment 1 bulan Weight increment 2 bulan Weight increment 3 bulan Weight increment 4 bulan Weight increment 6 bulan
  • 21. 21
  • 22. 22
  • 23. 23
  • 24. 24
  • 25. Tatalaksana Tujuan utama tatalaksana gagal tumbuh yaitu meningkatkan status nutrisi melalui pengawasan nutrisi adekuat untuk mengejar pertumbuhan (catch up growth) Tujuan lain : meningkatkan kemampuan mempertahankan pertumbuhan anak yang baik dengan melibatkan pengasuh anak Perlu perubahan dalam : diet Jadwal makan Lingkungan sekitar anak 25
  • 26. Tatalaksana … Tergantung status nutrisi : Mild malnutrition Tanpa penyakit penyerta  rawat jalan Dengan penyakit penyerta  Tatalakana tim dengan multidisiplin ilmu Moderate malnutrition Tatalakana tim dengan multidisiplin ilmu Severe malnutrition Rawat inap Tatalakana tim dengan multidisiplin ilmu 26
  • 27. Rawat inap pada FTT Indikasi : Gizi buruk Dehidrasi berat Penyakit penyerta yang berat Gagal respon dalam tatalaksana rawat jalan Keadaan psikososial Tempat tinggal anak jauh dari pelayanan kesehatan Tujuan : Pemberian diet yang adekuat dan tepat  catch up growth Meningkatkan kemampuan pengasuh anak 27
  • 28. Rawat inap pada FTT Intervensi : catat Food recall Tentukan kebutuhan nutrisi Terapi nutrisi Intervensi lain Kriteria pasien pulang : Lingkungan rumah yang nyaman dengan pola asuh pengasuh yang baik Dapat datang kembali untuk kontrol ulang 28
  • 29. Tatalaksana Nutrisi Menentukan kebutuhan kalori : RDA usia tinggi (height age) x berat badan ideal Usia tinggi adalah usia sesuai tinggi badan di median atau persentil 50 29
  • 30. Recommended dietary allowances (RDA) usia Kkal/kg/hari 0 – 12 bulan 110-120 1 – 3 tahun 100 4 – 6 tahun 90 7- 9 tahun 60 - 80 10 – 14 tahun ♂ 50-70 ♀ 40-65 15 – 18 tahun ♂ 40 – 50 ♀ 40 30
  • 31. Intervensi lain Obat - obatan Tumbuh kembang anak Psikososial Respons adekuat Usia Kenaikan BB yang diharapkan, g/day 0 – 3 bulan 26 – 31 3 – 6 bulan 17 – 18 6 – 9 bulan 12 – 13 9 – 12 bulan 9 1 – 3 tahun 7 – 9 31
  • 32. Prognosis Tergantung beberapa faktor meliputi: - genetik - onset malnutrisi - derajat malnutrisi - adanya penyakit penyerta Walaupun prognosis kenaikan berat badan dan pertumbuhan baik, namun anak dengan FTT mempunyai risiko : Cognitive deficits Masalah tingkah laku Kesulitan belajar Pediatrics. 2007;120:5932
  • 33. Pencegahan Tingkatkan kesadaran adanya faktor penyakit dan psikososial yang dapat menyebabkan FTT Klasfikasi pasien berdasarkan status nutrisi Perlunya tim dengan multidisiplin ilmu untuk tatalaksana kasus sulit 33
  • 34. Contoh kasus Seorang anak laki - laki berumur 1 tahun datang dengan keluhan berat badan turun dengan asupan makan yang kurang. Dalam KMS terdapat data berat badan pada umur 9 bulan yaitu 6850 gram  Berat badan anak saat ini adalah 7 kg dengan panjang badan 72 cm. Berat badan ideal anak 8.9 kg dengan usia tinggi sesuai anak berumur 9 bulan. 34
  • 35. Perubahan berat badan antara umur 6 bulan dan 9 bulan adalah 150 gram 35 Kenaikan berat badan < p5th  risiko gagal tumbuh / failure to thrive
  • 36. Menentukan kebutuhan kalori : RDA usia tinggi x BB ideal = RDA usia 9 bulan x BB ideal =  120 x 8.9 = 1068 kkal 36
  • 37. 37

Editor's Notes

  1. Etiologi 1. Inadequate intake: Nafsu makan yang kurang Masalah psikososial seperti apatis Kelainan sistem saraf pusat (SSP) misalnya hidrosefalus, tumor Infeksi kronik misalnya ISK, sindrom imunodefisiensi yang didapat Gangguan gastrointestinal Sesak napas misalnya penyakit jantung bawaan, penyakit paru fetal alcohol syndrom 2. Unavailability of food Teknik pemberian makan yang tidak tepat Jumlah makan yang tidak cukup Makanan yang tidak sesuai usia Withholding of food misalnya abuse, neglect, psikososial 3. Muntah Kelainan SSP misalnya peningkatan tekanan intrakranial Obstruksi saluran cerna  stenosis pilorus, malrotasi Refluks gastroesofageal Obat-obatan 4. Absorpsi zat gizi yang tidak mencukupi Malabsorpsi Atresiabilier/sirosis Cystic fibrosis Defisiensi enzim Intoleransi makanan, misalnya intoleransi lakstosa Defisiensi imunologik, misalnya enteropati sensitif protein Inflammatory bowel disease 5. Diare Gastroentritis refluks Infeksi parasit Starvation diarrhea Diare akibat refeeding 6. Pengeluaran energi berlebihan Peningkatan metabolisme/peningkatan penggunaan kalori Infeksi kronik/rekuren misalnya infeksi saluran kemih, tuberkulosis Insufisiesi pernapasan kronik misalnya displasia, bronkopulmoner Penyakit jantung bawaan/penyakit jantung yang didapat Keganasan Obat obatan misalnya levotiroksin Penyakit edokrin misalnya hipertiroidism, hiperaldosteronisme 7. Gangguan penggunaan kalori Penyakit metabolik misalnya aminoacidopathies, kelainan metabolisme karbohidrat bawaan Asidosis tubular ginjal Hipoksemia kronik misalnya penyakit jantung sianotik