1. Sri Handayani (06022681318040) Page 1
Sri Handayani (06022681318040)
Landasan dan Problematika Pendidikan
Landasan Ekonomi Pendidikan
Kebutuhan manusia mengalami perubahan dari masa ke masa. apabila di
zaman globalisasi ekonomi sekarang ini, perhatian terhadap kebutuhan ekonomi
jauh lebih besar, dan sebagian besar lebih mementingkan kebutuhan ekonomi
dibanding kebutuhan rohani. Dengan berbagai upaya dilakukan agar seseorang
dapat memenuhi seleranya akan sesuatu sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa
ekonomi sebagai kebutuhan dasar manusia.
Adapun istilah ekonomi bersumber dari dua kata Yunani yaitu “oiku” dan
“nomos” yang berarti aturan-aturan dalam rumah tangga. Pengertian tersebut
menjelaskan mengenai prinsip-prinsip menggunakan pendapatan rumah tangga
sehingga menciptakan kepuasan yang maksimum dalam rumah tangga.
Ekonomi pendidikan sendiri merupakan suatu studi tentang bagaimana
manusia, baik secara perorangan maupun di dalam kelompok membuat keputusan
dalam rangka mendayagunakan sumber-sumber daya yang terbatas agar dapat
menghasilkan berbagai bentuk pendidikan dan pelatihan, pengembangan ilmu
pengetahuan dan keterampilan, pendapat, sikap khususnya melalui pendidikan
formal, serta bagaimana mendistribusikannya secara merata dan adil di antara
berbagai kelompok masyarakat (HIMNIjatim, 2013).
Landasan ekonomi pendidikan merupakan asumsi-asumsi yang bersumber
dari kaidah-kaidah ekonomi yang dijadikan titik tolak atau acuan dalam
pendidikan (Syaripudin, 2012). Jadi dapat dikatakan bahwa landasan ekonomi
pendidikan merupakan adalah asumsi yang bersumber dari aturan atau hukum
ekonomi yang dijadikan sebagai acuan di dalam kegiatan pendidikan.
A. Peran Ekonomi dalam Pendidikan
Globalisasi ekonomi yang melanda dunia tentu mempengaruhi setiap
negara termasuk Indonesia. Setiap negara berlomba memajukan perekonomian
2. Sri Handayani (06022681318040) Page 2
negaranya. Pemerintah Indonesia juga memutuskan mengutamakan pembangunan
ekonomi dikarenakan tidak ingin tertinggal atau tidak ingin bersaing dari negara
lainnya. Banyak kebijakan dan peraturan yang dibuat, akibatnya banyak usaha,
industri, pabrik baru yang bermunculan.
Perkembangan ekonomi makro juga berpengaruh di bidang pendidikan
yaitu antara lain:
a. Banyak orang kaya yang menjadi orang tua asuh
Banyak orang kaya atau orang yang sukses membiayai sekolah dari anak-
anak yang tidak mampu dan menjadi anak angkat bagi siswa.
b. Adanya sistem ganda dalam pendidikan
Sistem ganda dalam pendidikan ini merupakan kerjasama antara sekolah
dengan pihak usahawan dalam proses belajar mengajar siswa. Pengusaha
yang sukses memberikan bantuan baik berupa dana ataupun perlengkapan
sekolah kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan. Dalam sistem ini
siswa belajar di dua tempat yaitu di sekolah dan di perusahaan.
c. Pengaruh lainya yaitu munculnya sekolah-sekolah unggul
Sekolah-sekolah unggul ini didirikan oleh orang-orang kaya. Sekolah yang
didirikan berbeda dari sekolah biasanya misalnya dari sarana dan
prasarana, dari segi perlengkapan sekolah, pengajarnya yang lebih unggul.
Karena keunggulan inilah maka proses belajarnya juga bisa lebih baik
sehingga diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Sedangkan peran ekonomi secara mikro di dalam kehidupan yaitu
meningkat atau menurunnya kehidupan seseorang dinilai dari segi ekonomi,
bukan kualitas mental dan rohani. Seseorang menilai tingkatan kehidupan
seseorang dari rumah, mobil, pakaian, gaya hidup, dan lain sebagainnya. Dimana
sistem penilaian ini dilihat dari segi ekonomi bukan dari segi rohani ataupun
mental seseorang, padahal orang yang kaya belum tentu dapat merasakan
kebahagiaan. Namun ekonomi selalu memiliki peranan yang penting, dan
kebanyakan dari mereka tidak dapat menahan keinginan untuk memenuhi
keinginnya tersebut.
3. Sri Handayani (06022681318040) Page 3
Tingkat kehidupan sekolah juga ditentukan oleh kondisi ekonominya
masing-masing. Sekolah yang memiliki dana yang memadai maka akan lebih
leluasa dan mudah dalam melaksanakan misi sekolah tersebut. Tak jarang sekolah
yang menyimpan dananya di bank agar mendapat bunga sebagai dana tambahan.
Hal ini berbeda dengan sekolah yang memiliki sedikit dana. Sekolah yang minim
dana akan sulit mendukung proses belajar dan mengajar di sekolah.
Sementara itu, masih banyaknya sekolah di Indonesia yang minim biaya
sedangkan banyak orang kaya yang lebih memilih mendirikan sebuah sekolah
daripada menyumbang atau memberikan sejumlah dana kepada sekolah yang ada.
Perbandingan antara tindak ekonomi dan tindak pendidikan dapat dilihat pada
Tabel 1 di bawah ini.
Komponen Tindak Ekonomi Tindak Pendidikan
Tujuan Tindakan
Memperoleh keuntungan
material atau saling
menguntungkan
Menumbuhkan kebangkitan
individu sebagai pribadi yang
self help
Pelaku Tindakan
Orang dewasa yang
menanggung biaya hidup
(sesuai aturan dalam
masyarakat)
Orang dewasa dan anak atau
orang dewasa dan orang yang
belum dewasa yang berfungsi
sebagai pendidik atau anak didik
Dasar Tindakan
Kaidah ekonomi non susila
(non etis)
Kesusilaan sesuai martabat
manusia
Orientasi
Untung rugi ekonomis dan
efisiensi
Terbentuknya keutuhan martabat
manusia sebagai pribadi
Waktu Kegiatan
Terbatas dalam rangka
perhitungan keuntungan
ekonomis
Sepanjang hayat dengan
perhitungan usia produktif
Nilai-Nilai
Nilai ekonomis dalam sistem
ekonomi yang berlaku,
umumnya dihitung dengan
uang
Nilai pedagogis dalam kaitan
nilai sosial budaya
Hasil Tindakan
Barang berupa jasa atau uang Berupa orang terpelajar, tenaga
terampil yang diharapkan
menjadi tenaga kerja
Harga Satuan
Jumlah penghasilan dibagi
jumlah penduduk setiap tahun
Jumlah biaya pendidikan dibagi
lulusan setiap tahun.
Tabel 1. Perbandingan antara tindak ekonomi dan tindak pendidikan
4. Sri Handayani (06022681318040) Page 4
B. Fungsi Produksi dalam Pendidikan
Fungsi produksi adalah hubungan antara input dan output (Pidarta, 2009).
Input merupakan biaya yang dikeluarkan lembaga untuk proses pendidikan.
Fungsi produksi terbagi 3 macam (Thomas dalam Pidarta, 2009), antara lain:
1. Fungsi Produksi Administrator
Merupakan wewenang administrator dalam hal pengaturan biaya agar tidak
merugikan lembaga.
Input pada fungsi produksi administrator adalah segala wahana dan proses
pendidikan yang meliputi:
a. Sarana dan prasarana belajar, termasuk ruangan kelas
b. Perlengkapan belajar, media dan alat peraga
c. Buku-buku dan bentuk material lainnya
d. Barang-barang habis pakai seperti zat kimia di laboratorium, kapur, kertas
dan lainnya.
e. Waktu guru bekerja dan personalia lainnya yang dipakai dalam memproses
peserta didik.
Output dalam fungsi produksi ini adalah layanan ke peserta didik. Layanan
ini dihitung lewat sistem kredit semester atau lama peserta didik yang dibayar
oleh speserta didik. Dalam sistem pendidikan akan dikatakan produktif apabila
inputnya sama dengan atau lebih kecil dibandingkan dengan outputnya.
2. Fungsi Produksi Psikologi
Input yang dimiliki sama dengan fungsi produksi administrator. Sedangkan
outputnya mencakup semua hasil belajar, antara lain:
a. Peningkatan kepribadian.
b. Pengarahan dan pembentukan sikap.
c. Penguatan kemauan.
d. Peningkatan estetika.
e. Penambahan IPTEK.
5. Sri Handayani (06022681318040) Page 5
f. Penajaman pikiran.
g. Peningkatan keterampilan.
Pada fungsi psikologi ini sangat sulit untuk menghitung outputny
dikarenakan tidak mudah mengkuantitatifkan dan menguangkan aspek-aspek
psikologi.
3. Fungsi Produksi Ekonomi
Input dalam produksi ini adalah sebagai berikut:
a. Semua biaya pendidikan seperti pada input fungsi produksi administrator
b. Semua uang yang dikeluarkan secara pribadi untuk keperluan pendidikan
c. Uang yang mungin dikeluarkan lewat bekerja atau kuliah, tetapi tidak
didapat sebab waktu dipakai untuk belajar atau kuliah.
Sedangkan outputnya adalah gaji tetap atau tambahan penghasilan peserta
didik kalau sudah tamat dan bekerja. Fungsi produksi ekonomi ini berkaitan
dengan marketing di dunia pendidikan.
Adapaun pengembangan ekonomi mendapat tempat yang strategis dengan
munculnya kebijakan Link and Match yang meminta dunia pendidikan
menyiapkan tenaga-tenaga kerja yang sesuai dengan pasaran kerja, yang
mencakup mutu dan jenisnya.
C. Ekonomi Pendidikan
Ekonomi bukan merupakan peranan penting dalam sistem pendidikan tapi
cukup menentukan. Ekonomi memang sangat diperlukan untuk mendukung
proses pembelajaran akan tetapi yang menentukan maju mundurnya sistem
pendidikan lebih kepada dedikasi, keahlian dan ketempilan yang dimiliki guru-
gurunya. Dengan adanya dedikasi dari pengajarnyamaka akan memungkinkan
suatu lembaga akan sukses dalam melaksanakan misinya.
Fungsi ekonomi yaitu untuk menunjang kelancaran proses pendidikan
bukan untuk memperoleh keuntungan. Ekonomi pendidikan digunakan untuk
menyukseskan pendidikan yang mengarah kepada keterampilan peserta didik.
6. Sri Handayani (06022681318040) Page 6
Selain itu, ekonomi juga sebagai materi pelajaran. Hampir semua materi
pelajaran disisipi dengan ilmu ekonomi. Dalam pelajaran matematika diajarkan
perkalian, penjumlahan, jual beli, IPS diajarkan prinsip-prinsip ekonomi, dan lain
sebagainya.
Kegunaan ekonomi dalam pendidikan antara lain:
Untuk membeli keperluan pendidikan
Membiayai segala perlengkapan gedung
Membayar jasa segala kegiatan pendidikan
Untuk materi pelajaran pendidikan ekonomi sederhana
Untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keamanan para personalia
pendidikan.
Sumber-sumber dana untuk pendidikan antara lain:
• Dari pemerintah
• Dari kerjasama dengan instansi lain
• Dari pajak pendidikan
• Usaha-usaha masyarakat lain
Pembiayaan pendidikan yaitu berasal dari dana rutin, dana pembangunan, dana
bantuan masyarakat/komite dan dana usaha lembaga sendiri.
Perencanaan biaya pendidikan yaitu sebagai berikut:
• Perencanaan secara tradisional yaitu dengan menetukan macam-macam
kegiatan pendidikan, kemudian masing-masing kegiatan ditentukan
biayanya.
• SP4 (Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran) atau
RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah)
• ZBS (Zero Based Budgetting)
7. Sri Handayani (06022681318040) Page 7
D. Efisiensi dan Efektivitas Pendidikan
Efisiensi diartikan sebagai penggunaan dana yang sama atau lebih kecil
harganya dibanding produksi atau layanan pendidikan yang telah direncanakan.
Sedangkan efektivitas merupakan tercapainya tujuan pendidikan yang telah
direncanakan dengan menggunakan dana tersebut.
E. Implikasi Konsep Pendidikan
Adapun konsep-konsep pendidikan mungkin dikembangkan dari pembahasan
mengenai landasan ekonomi antara lain:
• Faktor ekonomi bukan pemegang peran utama, namun cukup menentukan
keberhasilan pendidikan
• Dedikasi, keahlian dan ketrampilan pengelola dan guru-guru/dosen lebih
utama dibanding ekonomi
• Fungsi ekonomi untuk menunjang kelancaran proses pendidikan dan
sebagai bahan/materi pelajaran
• Terwujudnya manusia ekonomi
• Membentuk sumber daya manusia yang produktif
• Membentuk lembaga pendidikan yang mandiri secara ekonomi
• Dana pendidikan perlu dikelola secara profesional
• Penggunaan dana harus efisien dan efektif.
• Pengembangan konsep fungsi produksi dalam pendidikan adalah untuk
memudahkan efisiensi pendidikan.
• Faktor utama yang diperhatikan dalam menetukan tingkat efisiensi adalah:
penggunaan uang, proses kegiatan dan hasil kegiatan.
8. Sri Handayani (06022681318040) Page 8
Daftar Pustaka
HIMNIJatim. 2013. Landasan-Landasan Pendidikan dan Pembelajaran. Diakses
http://himnijatim.com/wp-
content/uploads/2013/02/LANDIKJARWHITEPAPER.pdf. diakses 8
September 2013
Kurniawan, Eka., dkk. 2011. Landasan Ekonomi Pendidikan. Diakses
http://mazeka82.files.wordpress.com/2011/04/landasan-ekonomi-
pendidikan.pdf. diakses 8 September 2013.
Pidarta, Made. 2009. Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan
Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Syaripudin, Tatang. 2012. Landasan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.