Makalah ini meneliti 102 mahasiswa multimedia yang dibagi menjadi kelompok untuk memodifikasi situs web berdasarkan kreativitas masing-masing dengan bimbingan dosen lewat messenger. Eksperimen menunjukkan model konstruktivis membuat mahasiswa lebih berpikir kritis dan kreatif, belajar melalui konstruksi pengetahuan bukan penyerapan, serta antusias bekerja sama dan menghasilkan karya. Secara keseluruhan mahasiswa lebih term
2. Dalam penerapan model konstruktivis ini, mahasiswa belajar mengenai materi melalui proses konstruksi pembelajaran, bukan dari penyerapan dan reproduksi pengetahuan seperti halnya yang ada di model tradisional.
3. Para mahasiswa belajar mengenai bagaimana berdebat, berdiskusi dan bekerjasama dalam penerapan model kolaboratif pada saat penyelesaian proyek tersebut.
4. Para mahasiswa juga merasa senang dan antusias dalam pengerjaan proyek karena dapat menampilkan hasil kreatifitas mereka ke dalam sebuah pengalaman nyata.
5. Secara keseluruhan, mahaiswa lebih termotivasi dalam proses belajar dan mendapatkan prestasi luaran dari hasil belajar mereka.Komentar :<br />Dalam makalah ini tidak disebutkan secara rinci waktu yang digunakan dalam eksperimen serta tidak adanya pembanding dengan pembelajaran model tradisional, sehingga yang diukur hanyalah luaran dari eksperimen yang dilakukan. Selain itu, tidak dibahas mengenai metode lain yang dapat diterapkan untuk model konstruktivis selain dari penerapan kolaboratif, sehingga tidak begitu jelas alasan ilmiah pemilihan model kolaboratif. <br />Namun demikian, eksperimen ini dapat memberikan gambaran nyata bahwa penerapan model pembelajaran kolaboratif bisa berhasil membuat mahasiswa lebih termotivasi dan dapat disesuaikan dengan prinsip yang ada di model konstruktivis.<br />