1. PEMANASAN GLOBAL DAN REDUKSI GAS CO2
Oleh
PAULUS AGUS WINARSO
Staf Pengajar Akademi Meteorologi dan Geofisika
==================================================
INTISARI
Isu pemanasan global sering dibicarakan dan menjadi bahasan yang menarik
baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional yang hingga saat ini belum ada
kejelasan dalam penanganannya. Dalam kaitan dengan bahasan pemanasan global
akan dibahas tentang gambaran umum pemanasan global, aktivitas manusia dan
peranannya dalam pemanasan global beserta akibat dari pemanasan global itu sendiri.
Pada bagian akhir akan diketengahkan suatu pandangan untuk mengendalikan laju
kenaikan suhu bumi melalui beberapa usaha untuk mengendalikan pemanasan global.
Tulisan ini berujuan untuk menyajikan situasi dan perkembangan kondisi cuaca dan
iklim muka bumi yang kian berkembang yang menurut sementara kalangan praktisi
pengguna informasi cenderung menyimpang dengan frekuensi kejadian yang
meningkat. Dan peningkatan ketidak pastian kondisi cuaca dan iklim telah tercermin
dalam perkembangan kondisi cuaca dan iklim tahun 2010 dengan kondisi musim hujan
yang berkepanjangan yang mnerupakan kejadian untuk pertama kali dari data musim
hujan dan musim kemarau yang tercatat di Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika.
banjir bandang dan longsor, munculnya
PENDAHULUAN angin puting beliung, bahkan kekeringan
yang mengancam jiwa manusia. Dalam
Isu pemanasan global begitu
bahasan lebih lanjut akan dibahas
berkembang akhir-akhir ini. Pemeran
gambaran umum tentang pemanasan
utamanya tentu saja manusia dengan
global, peran manusia dalam pemanasan
berbagai aktivitasnya. Pemanasan global
global dan dampak, beserta usaha
telah menyebabkan perubahan iklim
mengendalikan pemanasan global yang
yang signifikan, seperti yang terjadi di
diperoleh dari berbagai sumber dari hasil
negara kita, efek dari pemanasan ini
kajian global yang terkait yang umumnya
telah menyebabkan perubahan iklim
berasal dari luar Indonesia.
yang ekstrim. Di beberapa daerah sering
terjadi hujan lebat yang mengakibatkan
2. Secara umum pemanasan global tersimpan di permukaan Bumi. Hal
didefinisikan dengan meningkatkan suhu tersebut terjadi berulang-ulang dan
permukaan bumi oleh gas rumah kaca mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus
akibat aktivitas manusia. Meski suhu meningkat.
lokal berubah-ubah secara alami, dalam
kurun waktu 50 tahun terakhir suhu Menurut Framework Convention
global cenderung meningkat lebih cepat on Climate Change (UNFCCC), yang
dibandingkan data yang terekam termasuk dalam gas rumah kaca
sebelumnya. Dan situasi dan diantaranya CO2, NO2, CH4, SF6, PFCs,
perkembangan yang terjadi dalam dan HFCs. CO2, NO2, dan CH4 sebagian
beberapa tahun terakhir khususnya besar dihasilkan dari pembakaran bahan
dalam dekade di akhir abad 20 dan awal bakar fosil baik dari sektor industri
abad 21. maupun dari transportasi. Sementara
SF6, PFCs, dan HFCs sebagian besar
Seperti yang telah kita ketahui merupakan hasil pemakaian aerosol.
segala sumber energi yang terdapat di Gas-gas ini menyumbang kurang dari
Bumi berasal dari Matahari. Sebagian 1%, tetapi tingkat pemanasannya jauh
besar energi tersebut dalam bentuk lebih tinggi dibandingkan CO2, NO2,
radiasi gelombang pendek, termasuk maupun CH4. Tingkat pemanasan ini
cahaya tampak. Ketika energi ini ditunjukkan oleh indeks potensi
mengenai permukaan Bumi, ia berubah pemanasan global. Dalam indeks ini CO2
dari cahaya menjadi panas yang digunakan sebagai parameter. Berikut ini
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, adalah tabel gas rumah kaca dan potensi
akan menyerap sebagian panas dan pemanasan global yang menurut
memantulkan kembali sisanya sebagai UNFCCC.
radiasi infra merah gelombang panjang
ke angkasa luar. Namun, sebagian panas Tabel 1 : Tabel Indeks Potensi
tetap terperangkap di atmosfer bumi Gas Rumah Kaca pada Pemanasan
akibat menumpuknya jumlah gas rumah Global
kaca yang menjadi perangkap
gelombang radiasi ini. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali
radiasi gelombang yang dipancarkan
Bumi dan akibatnya panas tersebut akan
3. Nama Rumus GWP untuk
Pemanasan global juga sering
Kimia 100 tahun dikaitkan dengan perubahan iklim
Carbon Dioxide CO2 1 beberapa peneliti cuaca dan iklim dunia
Methane CH4 21
yang secara ilmiah dapat diperoleh di
berbagai sumber di internet telah
Nitrous Oxide N2O 310
mendefinisikan perubahan iklim sebagai
Perflouromethane CF4 6500 perubahan pada iklim yang dipengaruhi
Perflouroethane C2F6 9200 langsung atau tidak langsung oleh
aktivitas manusia yang merubah
Perflourobutane C4F10 7000
komposisi atmosfer yang akan
SulphurHexaflouride SF6 23900
memperbesar keragaman iklim teramati
HFC-23 CHF3 11700 pada periode yang cukup panjang. Dari
HFC-32 CH2F2 650
pengalaman operasional dan penelitian
di bidang ilmu iklim dan cuaca dapat
HFC-43-10 C5H2F10 1300
diperoleh suatu wacana bahwa salah
HFC-125 C2HF5 2800 satu akibat dari indikasi penyimpangan
HFC-134a CH2FCF3 1300 iklim global adalah terjadinya fenomena
alam El-Nino dan La-Nina. Dimana
HFC-143a C2H3F3 3800
secara umum fenomena alam El-Nino
HFC-152a C2H4F2 140
akan menyebabkan penurunan jumlah
HFC-227ea C3HF7 2900 curah hujan jauh di bawah normal untuk
HFC-236fa C3H2F6 6300 beberapa daerah di Indonesia,
sebaliknya terjadi pada saat fenomena
HFC-245ca C3H3F5 560
La-Nina berlangsung seperti dalam tahun
Sebenarnya efek rumah kaca ini 2009 – 2010 yang kini berkembang.
sangat dibutuhkan oleh segala makhluk
Pemanasan Global merupakan
hidup yang ada di bumi, karena
salah satu isyu yang terkait dengan hal di
tanpanya, planet ini akan menjadi sangat
atas. Isyu Pemanasan Global diperumit
dingin. "Global Warming," sehingga es
lagi dengan (1) masih dipertanyakan
akan menutupi seluruh permukaan Bumi.
apakah Pemanasan Global sebenarnya
Akan tetapi, akibat jumlah gas-gas
merupakan masalah sehingga kita tidak
tersebut telah berlebih di atmosfer,
perlu menunggu lebih lama lagi untuk
pemanasan global menjadi akibatnya
mengambil tindakan pengelolaan nyata
4. atau tidak; dan (2) kebijakan nasional will happen ); dan (3) berapa besar
yang diambil oleh suatu negara belum bahayanya ( how severe it might be ).
tentu cukup atau bahkan tidak signifikan Walaupun komunitas keilmuan sepakat
dalam menyelesaikan persoalan ini akan prediksi tentang peningkatan emisi
secara global. CO2 sebesar 50% pada tahun 2015 jika
Berbagai pokok bahasan terkini di tidak ada upaya pelaksanaan tindakan
seputar isyu Pemanasan Global telah nyata untuk membatasinya, namun
banyak dibahas. Jain dan Urban ( 1998 ) belum dipunyai suatu informasi saintifik
misalnya memberikan contoh uraian yang cukup untuk memprediksi secara
saintifik yang komprehensif tentang ini. konfiden bagaimana iklim seputar bumi
Paling tidak enam pokok bahasan akan merespon kenaikan ini.
disajikan mereka. Lewat pemanfaatan model General
(1) Ketidakpastian yang melingkupi Circulation Models ( GCMs ), model yang
keprihatinan akan Pemanasan oleh kalangan pakar terkait saat ini
Global ini. dipercayai sebagai teknik terbaik untuk
(2) Dampak dari Pemanasan Global mensimulasikan perubahan iklim akibat
terhadap Lingkungan dampak dari peningkatan konsentrasi
(3) Kontribusi Gas Rumah Kaca GRK, komunitas ini nampaknya sepakat
(GRK/GHGs) dan Sumbernya bahwa suhu global akan naik akibat
(4) Dilema Kebijakan peningkatan konsentrasi di atas tersebut.
(5) Perangkat Evaluasi Tindakan IPCC ( Intergovernmental Panel on
Pengelolaan yang akan Climate Change ) secara bertahap meng-
ditempuh indikasikan adanya konsensus di antara
(6) Strategi Adaptasi dan Pilihan anggota panel dalam berbagai hal :
Kebijakan (1) pada tahun 1990 dinyatakan
Berikut sedikit penjelasan mereka untuk dalam dokumen “Scientific
keempat pokok bahasan pertama Assessment of Climate Change”
( dengan tambahan dari berbagai sumber bahwa karena ketidaklengkapan
lainnya ). pemahaman akan dampak dari
awan, laut, dan lapisan es kutub
- Ketidakpastian terhadap iklim bumi membuat
Ketidakpatian ini mencakup (1) prediksi awal mereka tentang
apakah memang akan terjadi ( that it will kenaikan suhu rerata global (
happen ); (2) kapan terjadinya ( when it yakni akan naik sebesar 0,2-
5. 0,5C per dekade hingga 1C (3) Terakhir baru saja dokumen IPCC
lebih tinggi pada tahun 2025 dan Working Group 1 ( IPCC Working
3C lebih tinggi pada 2100 ) Group 2; 2001 ) mengatakan
menjadi sangat tidak pasti dalam bahwa diproyeksikan untuk range
hal (a) waktu (timing); (b) besaran skenario yang ada akan terjadi
(magnitude); dan (3) perubahan kenaikan suhu rerata permukaan
regional. terhadap keadaan 1990 sebesar
1,4-5,8C sampai tahun 2100
(2) kemudian pada tahun 1997
dengan keragaman berbeda
mereka sepakat bahwa setiap
secara regional.
penggandaan ( a doubling ) dari
atmospheric CO2 akan
menaikkan suhu rerata Tidak semua pakar sepakat bahwa
permukaan bumi sebesar 1,5- akan terjadi kenaikan suhu rerata global
4,5C. Hasil studi memperlihatkan bila konsentrasi GRK meningkat. Ada
bahwa pemanasan nampaknya yang menyatakan bahwa justru
akan lebih lebih cepat terjadi di pendinginan global yang akan terjadi
atas daratan ketimbang di laut akibat menebalnya lapisan awan saat
terbuka. Laut yang lebih dingin ini konsentrasi GRK meningkat. Ada pula
kemudian akan menyerap panas yang menyatakan bahwa debu dan
tambahan yang terjadi sehingga asaplah penyebab utama perubahan
menurunkan panas atmosfir. iklim dan bukan CO2. Lainnya
Perlambatan yang dihasilkan oleh menyatakan aktivitas matahari ( misalnya
laut ini dengan demikian tidak siklus magnetiknya ) dan peningkatan
akan membuat bumi akan GRK sebenarnya tidak punya pengaruh
menjadi lebih panas secara terhadap semakin panasnya bumi. Juga
penuh 1,5-4,5C walaupun pemanasan yang terjadi dalam beberapa
konsentrasi CO2 akan mengalami abad yang lalu lebih diakibatkan oleh
berlipat ganda 2x atau lebih. dan siklus panas bumi yang lahir dari Little
GRK lainnya akan menambah Ice Age yang terjadi pada abad 16 dan
pemanasan tersebut. Prediksi 17; secara global suhu pada troposfir
lanjut adalah suatu pemanasan bagian bawah telah menunjukkan
sebesar 1,0-3,5C akan terjadi kecenderungan yang menurun sejak
pada 2100. 1979.
6. Akar dari perbedaan pendapat merupakan hal pokok kedua
tentang persisnya bagaimana kenaikan setelah gerak rotasi bumi.
konsentrasi GRK itu akan mengubah Namun banyak dari perilaku laut
iklim global di atas sebenarnya adalah seperti kupling laut-atmosfir dan
pada : sirkulasi laut justru masih sulit
dipahami serta sulit dimodelkan
(1) karakter ketidakpastian yang
secara akurat.
melekat pada teknik permodelan
yang digunakan saat ini. Suhu (3) peran atmosfir sendiri, tutupan
global dalam model tersebut es, dan vegetasi.
didasarkan pada sejumlah
Selama masih ada mekanisme
cakupan parameter yang pada
iklim belum dipahami betul,
saat ini tidak semuanya telah
prediksi tepat tentang suhu
dimengerti secara baik. Dengan
global juga tidaklah
demikian tidak mungkin untuk
memungkinkan.
memasukkannya secara akurat
semuanya ke dalam
permodelan. Jelas model yang
berbeda akan menghasilkan AKTIVITAS MANUSIA DALAM
hasil prediksi yang berbeda PEMANASAN GLOBAL
pula; yang kemudian akan
Tidak dapat dipungkiri lagi,
mengarah ke ketidakpastian dan
manusia sebagai makhluk yang “lebih
ketidaksepakatan antarpakar.
berkuasa” merupakan pemeran utama
(2) peran dari laut. Laut berperan adanya pemanasan global. Hal ini
sebagai media penyerap panas disebabkan manusia lah yang
tambahan dan kemudian penyumbang gas rumah kaca terbesar.
kemampuan untuk melambatkan Dari berbagai aktivitasnya penggunaan
dan mengoffset suhu tinggi. energi fosil merupakan penyumbang gas
Juga laut merupakan elemen rumah kaca terbanyak. Berdasarkan
utama dalam siklus hidrologi World Development Report 1998/99 dari
yang mempengaruhi presipitasi. Bank Dunia, total emisi CO2 dunia pada
Interaksi antara laut dengan tahun 1995, baik berasal dari
atmosfir dalam mengatur penggunaan energi maupun dari sumber
sirkulasi atmosfir dianggap lain sebesar 22.700 juta ton. Amerika
7. Serikat menempati urutan pertama dalam Memang sangat berorientasi pada
hal pembuangan emisi gas CO2 kepentingan manusia yang ada disekitar
sebanyak 24,1% (melebihi Jepang, India, kawasan hutan, namun jika dihubungkan
China, maupun gabungan tiga negara ini, secara global, ekosistem hutan lebih dari
maupun jika dibandingkan dengan itu. Hutan telah berjasa dalam
Eropa). Selain penggunaan energi fosil, keseimbangan iklim, mengurangi polusi,
pemakaian barang-barang yang akan mereduksi, menyerap CO2 dan
menimbulkan aerosol yang berlebihan di mengurangi pemanasan global.
atmosfer juga menimbulkan pemanasan
global. Sebagai contoh penggunaan Beberapa tahun terakhir ini
freon pada AC, pemakaian hair dan penjarahan hutan atau penebangan liar
parfum spray maupun asap kendaraan di kawasan hutan makin marak terjadi
bermotor yang menimbulkan senyawa dimana-mana seakan-akan tidak
timbal (Pb). terkendali. Ancaman kerusakan hutan ini
jelas akan menimbulkan dampak negatif
Semakin berkurangnya hutan yang luar biasa besarnya karena adanya
memegang peranan dalam pemanasan efek El-Nino dari hilangnya hutan,
global. Kawasan hutan merupakan areal terutama pada kawasan-kawasan yang
yang mempunyai manfaat langsung bagi mempunyai fungsi ekologis dan
masyarakat, namun pada kenyataannya biodiversiti besar. Badan Planologi
selama ini belum banyak dipahami Departemen Kehutanan melalui citra
kalangan awam sebagai sesuatu yang satelit menunjukkan luas lahan yang
berarti. Mereka menilai kawasan hutan masih berhutan atau yang masih ditutupi
merupakan kawasan tutupan hutan yang pepohonan di Pulau Jawa tahun
hanya mempunyai makna ekonomi jika 1999/2000 hanya tinggal empat persen
kayu yang ada di dalamnya bisa dijual saja. Kawasan ini sebagian besar
atau dimanfaatkan untuk bangunan. merupakan wilayah tangkapan air pada
daerah aliran sungai (DAS). Akibat dari
Air yang terserap dari gunung kejadian ini hilangnya suatu kawasan
menciptakan kesuburan tanah dan hutan yang tadinya dapat mendukung
menjaga kecukupan air masyarakat yang kehidupan manusia dalam berbagai
keluar lewat mata air kemudian dialirkan aspek. seperti kebutuhan air, oksigen
melalui sungai-sungai dan air tersebut (O2), kenyamanan (iklim mikro),
dimanfaatkan untuk lahan pertanian keindahan (wisata), penghasil kayu,
masyarakat sekitar.
8. rotan, dammar, penyerapan karbon, merupakan gas rumah kaca, sehingga
pangan dan obat-obatan, sekarang ini keberadaannya akan meningkatkan efek
sudah sulit di dapatkan lagi. insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap
air yang lebih banyak juga akan
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL membentuk awan yang lebih banyak,
sehingga akan memantulkan cahaya
Adanya pemanasan global
matahari kembali ke angkasa luar, di
menmbulkan berbagai akibat yang
mana hal ini akan menurunkan proses
sebagian besar sangat merugikan. Para
pemanasan Kelembaban yang tinggi
ilmuwan memperkirakan bahwa selama
akan meningkatkan curah hujan, secara
pemanasan global, daerah bagian Utara
rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap
dari belahan Bumi Utara (Northern
derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah
Hemisphere) akan memanas lebih dari
hujan di seluruh dunia telah meningkat
daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya,
sebesar 1 persen dalam seratus tahun
gunung-gunung es akan mencair dan
terakhir ini). Badai akan menjadi lebih
daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit
sering. Selain itu, air akan lebih cepat
es yang terapung di perairan Utara
menguap dari tanah. Akibatnya beberapa
tersebut. Daerah-daerah yang
daerah akan menjadi lebih kering dari
sebelumnya mengalami salju ringan,
sebelumnya. Angin akan bertiup lebih
mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
kencang dan mungkin dengan pola yang
Pada pegunungan di daerah subtropis,
berbeda. Topan badai (hurricane) yang
bagian yang ditutupi salju akan semakin
memperoleh kekuatannya dari
sedikit serta akan lebih cepat mencair.
penguapan air, akan menjadi lebih besar.
Musim tanam akan lebih panjang di
Berlawanan dengan pemanasan yang
beberapa area. Temperatur pada musim
terjadi, beberapa periode yang sangat
dingin dan malam hari akan cenderung
dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca
untuk meningkat.
menjadi tidak terprediksi dan lebih
Daerah hangat akan menjadi ekstrim.
lebih lembab karena lebih banyak air
Berikut ini penulis akan
yang menguap dari lautan. Para ilmuan
memberikan berbagai contoh akibat
belum begitu yakin apakah kelembaban
pemanasan global di berbagai dunia.
tersebut malah akan meningkatkan atau
Tahun 2002, Colorado, Arizona dan
menurunkan pemanasan yang lebih jauh
Oregon menderita musim kering dengan
lagi. Hal ini disebabkan karena uap air
9. debu-debu yang mampu menimbulkan keuntungan dari lebih tingginya curah
angin ribut. Daerah Texas dan Montana hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di
juga mengalami banjir yang menimbulkan lain pihak, lahan pertanian tropis semi
banyak kerugian. Jakarta juga kering di beberapa bagian Afrika mungkin
mengalami banjir terburuk dalam lima tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian
tahun terakhir pada tahun 2007. gurun yang menggunakan air irigasi dari
gunung-gunung yang jauh dapat
Perubahan tinggi muka laut akan menderita jika snowpack (kumpulan
sangat mempengaruhi kehidupan di salju) musim dingin, yang berfungsi
daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 sebagai reservoir alami, akan mencair
inchi) akan menenggelamkan 6% daerah sebelum puncak bulan-bulan masa
Belanda, 17,5% daerah Bangladesh, dan tanam. Di daerah tropis seperti Indonesia
banyak pulau-pulau. Bahkan mungkin kemungkinan gagal panen juga akan
negara-negara Mikronesia akan semakin besar. Di saat musim tanam
tenggelam semuanya. Erosi dari tebing, sistem DAS maupun tanah tidak mampu
pantai, dan bukit pasir akan meningkat. menyimpan air sehingga terjadilah banjir.
Ketika tinggi lautan mencapai muara Selain itu pola curah hujan yang berubah,
sungai, banjir akibat air pasang akan misalnya hujan yang biasanya turun
meningkat di daratan. Indonesia tahun ini dalam sebulan tetapi kenyataannya turun
juga mengalami banjir air pasang seminggu. Tanaman pangan dan hutan
sebagai dampak dari meningkatnya tinggi juga dapat mengalami serangan
muka air laut. Negara-negara kaya akan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
menghabiskan dana yang sangat besar
untuk melindungi daerah pantainya, Pemanasan global juga
sedangkan negara-negara miskin menimbulkan naiknya muka air laut.
mungkin hanya dapat melakukan Ketika atmosfer menghangat, lapisan
evakuasi dari daerah pantai. permukaan lautan juga akan
menghangat, sehingga volumenya akan
Di bidang pertanian, orang membesar dan menaikkan tinggi
mungkin beranggapan bahwa Bumi yang permukaan laut. Pemanasan juga akan
hangat akan menghasilkan lebih banyak mencairkan banyak es di kutub, terutama
makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sekitar Greenland, yang lebih
sebenarnya tidak sama di beberapa memperbanyak volume air di laut. Tinggi
tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai muka laut di seluruh dunia telah
contoh, mungkin akan mendapat
10. meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) sebelumnya terlalu dingin bagi mereka.
selama abad ke-20, dan para ilmuan Saat ini, 45% penduduk dunia tinggal di
memprediksi akan terjadi peningkatan daerah di mana mereka dapat tergigit
lebih lanjut sekitar 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) oleh nyamuk pembawa parasit malaria;
pada abad ke-21. persentase itu akan meningkat menjadi
60 persen jika temperature meningkat.
Hewan dan tumbuhan menjadi Penyakit-penyakit tropis lainnya juga
makhluk hidup yang sulit menghindar dari dapat menyebar seperti malaria, seperti
efek pemanasan ini karena sebagian demam dengue, demam kuning, dan
besar lahan telah dikuasai manusia. encephalitis. Para ilmuan juga
Dalam pemanasan global, hewan memprediksi meningkatnya insiden alergi
cenderung untuk bermigrasi ke arah dan penyakit pernafasan karena udara
kutub atau ke atas pegunungan. yang lebih hangat akan memperbanyak
Tumbuhan akan mengubah arah polutan, spora mold dan serbuk sari.
pertumbuhannya, mencari daerah baru
karena habitat lamanya menjadi terlalu Tahun 2004, konsultan dari
hangat. Akan tetapi, pembangunan Pentagon juga merilis laporan dari akibat
manusia akan menghalangi perpindahan terburuk dari pemanasan global terhadap
ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke keamanan nasional. Pemanasan global
utara atau selatan yang terhalangi oleh bisa membuat sebagian besar area dunia
kota-kota atau lahan-lahan pertanian tak dapat didiami. mengalami
mungkin akan mati. Beberapa tipe kekurangan air dan makanan,
spesies yang tidak mampu secara cepat peperangan dan migrasi tersebar luas.
berpindah menuju kutub mungkin juga
akan musnah. Isyu terpenting disini adalah
ketidakyakinan dalam prediksi akan
Di bumi yang semakin memanas,
sebaran regional dari peningkatan
para ilmuan memprediksi bahwa lebih
misalnya 3C dari suhu global walaupun
banyak orang yang terkena penyakit atau
proyeksi tentatif dapatlah dilakukan.
meninggal karena stress panas. Wabah
Kawasan tropis mungkin akan
penyakit yang biasa ditemukan di daerah
mengalami dampak kenaikan relatif lebih
tropis, seperti penyakit yang diakibatkan
kecil dengan penurunan curah hujan
nyamuk dan hewan pembawa penyakit
pada daerah kering dan kenaikan curah
lainnya, akan semakin meluas karena
hujan pada daerah lembab. Kawasan
mereka dapat berpindah ke daerah yang
11. berlintang besar ( high latitude ) akan Di beberapa belahan wilayah
mengalami kenaikan suhu lebih besar. nampaknya dampak pemanasan mulai
Summer yang kering akan lebih sering dirasakan sebagai isyu nyata, sedangkan
terjadi di kawasan berlintang tengah di di belahan lainnya tingkat keprihatinan
Northern Hemisphere, dan oleh karena akan masalah ini masih tak terukur. IPCC
ekspansi air laut dan mencairnya es (2001) menjelaskan bahwa perubahan
kutub, muka air laut mungkin akan naik iklim regional, terutama kenaikan suhu,
sekitar 20-140 cm. Secara regional, yang terjadi akhir-akhir ini telah
mungkin akan terjadi perubahan pola mempengaruhi sistem fisik dan biologis
suhu, hujan, angin, dan curah hujan. di beberapa kawasan.
Angin ribut tropis akan semakin sering
terjadi dan berbahaya, di kawasan pantai
b. Dampak terhadap muka air laut
banjir akan lebih sering melanda.
Terlepas dari ketidakpastian di atas,
a. Dampak terhadap lingkungan alami setiap pemanasan terhadap lingkungan
global akan berakibat kepada sejumlah
Perubahan cuaca akan memberi
kenaikan muka air laut ( kemal ). Kemal
dampak terhadap pertanian, kehutanan,
akibat ekspansi air laut dan mencairnya
dan ekosistem alami. Beberapa kawasan
wilayah kutub dapatlah dikatakan
pertanian dan hutan akan kehilangan
merupakan penyebab kerusakan
produktivitasnya, lainnya malah
terbesar dan termahal dari gejala PG ini.
meningkat membuat pola produksi bahan
Selama abad ke-20 telah terjadi kenaikan
makanan dan perkayuan bergeser.
suhu rerata permukaan sebesar 0,6 ±
Pergeseran ini akan menyebabkan
perubahan ekonomi wilayah yang cukup 0,2C ( IPCC Working Group 2; 2001 )
berarti, intra- dan antarnegara. Ancaman dan kemudian telah terjadi kemal
sediaan bahan makanan beberapa sebesar 10-25 cm dan diperkirakan pada
negara akan mengubah pola abad ke-21 ini akan terus mengalami
perdagangan antar wilayah, sebaran percepatan (Nicholls dan Klein; 2001).
keuntungan akan berbeda-beda. Berdasarkan kecen-derungan yang ada
Kegiatan wisata juga akan banyak saja, dengan hanya melihat penyebab
terpengaruh, keuntungan positif dan dari GRK saja, diprediksikan bahwa pg
negatif akan terlihat antarwilayah kemungkinan besar akan menaikkan mal
geografis. setinggi 15 cm pada 2050 dan 34 cm
pada 2100. Ada 10% kemungkinan
malah mal naik setinggi 30 cm pada 2050
12. dan 65 cm di 2100. Kemudian ada 1% IPCC ( 2001 ) melaporkan bahwa telah
kemungkinan mal akan naik 1 m pada terlihat adanya indikasi pendahuluan
100 tahun yad ( sekitar 2095 ). Dengan akan eksistensi beberapa dampak nyata
kenaikan suhu rerata permukaan terhadap sistem social dn ekonomi
terhadap keadaan 1990 sebesar 1,4- wilayah akibat meningkatnya flood and
5,8C sampai tahun 2100 sesuai droughts di beberapa kawasan.
proyeksi di depan tadi maka akan terjadi
PENGENDALIAN PEMANASAN
kemal sebesar 9-88 cm saat itu ( IPCC
GLOBAL/REDUKSI CO2
Working Group 2; 2001 ).
Sebagai ilustrasi dampak kerusakan,
Konsumsi total bahan bakar fosil
kemal sebesar 1 meter akan
di dunia meningkat sebesar 1 persen per-
menghasilkan kehilangan lahan daratan
tahun. Langkah-langkah yang dilakukan
sebesar 5-10 ribu mil² di AS dan
atau yang sedang diskusikan saat ini
mempengaruhi kawasan pantai
tidak ada yang dapat mencegah
sepanjang 19.000 mil. Jika hal ini terjadi
pemanasan global di masa depan.
maka struktur binaan di kawasan pantai
Tantangan yang ada saat ini adalah
tersebut bersama-sama dengan sistem
mengatasi efek yang timbul sambil
perangkutan, tenaga listrik, tata air, dan
melakukan langkah-langkah untuk
drainase pendukungnya pasti akan
mencegah semakin berubahnya iklim di
mengalami kerusakan parah.
masa depan.
c. Dampak terhadap manusia
Dampak langsung terhadap manusia Kerusakan yang parah dapat
akan berupa kematian ( diperkirakan diatasi dengan berbagai cara. Daerah
sebesar 8 juta jiwa pada periode 2000- pantai dapat dilindungi dengan dinding
2020 jika tak ada upaya yang serius dan penghalang untuk mencegah
dalam menangani produksi GRK ). masuknya air laut. Cara lainnya,
Bentuk-bentuknya adalah seperti sakit pemerintah dapat membantu populasi di
dan kematian akibat gelombang panas, pantai untuk pindah ke daerah yang lebih
polusi udara, cuaca ekstrim, penyakit tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika
infeksi dari nyamuk, penyakit yang Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan
bersumber dari pemanfaataan air, dan hewan dengan tetap menjaga koridor
menurunnya sediaan air bersih, dan (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah
menurunnya sediaan bahan makanan. yang belum dibangun dari selatan ke
13. utara. Spesies-spesies dapat secara yang berperan dalam mengurangi
perlahan-lahan berpindah sepanjang semakin bertambahnya gas rumah kaca.
koridor ini untuk menuju ke habitat yang
lebih dingin. Gas karbondioksida juga dapat
dihilangkan secara langsung. Caranya
Ada dua pendekatan utama untuk dengan menyuntikkan (menginjeksikan)
memperlambat semakin bertambahnya gas tersebut ke sumur-sumur minyak
gas rumah kaca. Pertama, mencegah untuk mendorong agar minyak bumi
karbon dioksida dilepas ke atmosfer keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil
dengan menyimpan gas tersebut atau Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan
komponen karbon-nya di tempat lain. untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah
Cara ini disebut carbon sequestration seperti dalam sumur minyak, lapisan
(menghilangkan karbon). Kedua, batubara atau aquifer. Hal ini telah
mengurangi produksi gas rumah kaca. dilakukan di salah satu anjungan
pengeboran lepas pantai Norwegia, di
Cara yang paling mudah untuk mana karbondioksida yang terbawa ke
menghilangkan karbondioksida di udara permukaan bersama gas alam ditangkap
adalah dengan memelihara pepohonan dan diinjeksikan kembali ke aquifer
dan menanam pohon lebih banyak lagi. sehingga tidak dapat kembali ke
Pohon, terutama yang muda dan cepat permukaan.
pertumbuhannya, menyerap
karbondioksida yang sangat banyak, Salah satu sumber penyumbang
memecahnya melalui fotosintesis, dan karbondioksida adalah pembakaran
menyimpan karbon dalam kayunya. Di bahan bakar fosil. Penggunaan bahan
seluruh dunia, tingkat perambahan hutan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak
telah mencapai level yang revolusi industri pada abad ke-18. Pada
mengkhawatirkan. Di banyak area, saat itu, batubara menjadi sumber energi
tanaman yang tumbuh kembali sedikit dominan untuk kemudian digantikan oleh
sekali karena tanah kehilangan minyak bumi pada pertengahan abad ke-
kesuburannya ketika diubah untuk 19. Pada abad ke-20, energi gas mulai
kegunaan yang lain, seperti untuk lahan biasa digunakan di dunia sebagai sumber
pertanian atau pembangunan rumah energi. Perubahan tren penggunaan
tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini bahan bakar fosil ini sebenarnya secara
adalah dengan penghutanan kembali tidak langsung telah mengurangi jumlah
karbondioksida yang dilepas ke udara,
14. karena gas melepaskan karbondioksida terjadi. Dimana isu Pemanasan Global
lebih sedikit bila dibandingkan dengan dan Perubahan Iklim yang berasal dari
minyak apalagi bila dibandingkan dengan kajian dari pemodelan cuaca/iklim kurang
batubara. Walaupun demikian, sesuai dengan penelusuran data iklim
penggunaan energi terbaharui dan energi untuk kurun waktu yang panjang. Meski
nuklir lebih mengurangi pelepasan demikian fakta dan kenyataan dalam
karbon dioksida ke udara. waktu singkat antara tahun hingga
dekade menunjukan indikasi naiknya
Beberapa konferensi dan suhu udara dan diikuti dengan
perjanjian tingkat internasional juga kekacauan kondisi cuaca dan iklim bumi.
semakin gencar diupayakan. Perjanjian Hadirnya 2 badai tropis di wilayah
itu lebih mengarah ke perdagangan Indonesia selama awal abad milenium 3
karbon dan peraturan pemotongan emisi dan adanya kondisi silih berganti antara
bagi negara-negara industri yang kondisi kekeringan dan kebakaran hutan
memegang presentase paling besar periode 1991 – 2004 dan periode basah
dalam pelepasan gas-gas rumah kaca. dengan kondisi banjir yang marak meluas
yang diselingi kegiatan Puting Beliung
RINGKASAN
menambah kekacauan bumi tengah
Pemanasan global merupakan berlangsung. Dari bagian akhir kondisi
akibat dari aktivitas manusia yang maraknya kejadian Putting Beliung yang
cenderung possibleistik (manusia dapat dipicu oleh pemanasan lingkungan akibat
mengubah alam). Aktivitas inilah yang hutan alam berubah dengan hutan beton
memacu peningkatan emisi gas rumah yang telah meluas bahkan kini semua
kaca ke atmosfer. Dimana peningkatan pulau di Indonesia yang sebelum tahun
dari konsentrasi GRK (Gas Rumah Kaca) 1990 jarang terjadi Puting Beliung kini
akan menghangatkan atau memanasi mulai era milenium telah marak dan
muka bumi. meluas. Belajar dari pengalaman selama
2 dekade dari tahun 1990, dimana dalam
Dalam perkembangan dan 2 dekade terjadi kekacauan cuaca dan
berdasarkan dari berbagai data dan iklim kering dan basah silih bderganti.
informasi menunjukan adanya ketidak Hingga di tahun 2010 dengan kondisi
pastian akan isu pemanasan global yang musim hujan yang berkepanjangan
disebabkan basis data yang digunakan bahkan hampir tidak terlihat musim
untuk menilai kondisi perubahan yang kemarau.
15. Karena dalam pengendalian
dibutuhkan kebijakan dan kearifan dari
Acuan
semua pihak khususnya dalam
pemanfaatan enersi bersih yang rendah 1. IPCC (2001), Climate Change 2001 :
emisi gas buang CO2, efiseinsi Impacts, Adaptation, and
Vulnerability, Summary for Policy
penggunaan dan pemanfaat bahan yang Makers, Working Group 2 3rd
ramah lingkungan serta aksi atau Assessment Report, Draft.,
http://www.usgcrp.gov/ipcc/html/specr
kegiatan yang terkait dengan reforestasi ep.html
secara berkelanjutan dan terus menerus.
Di lain pihak adanya pusat penelitian dan 2. Jain, R.K. dan Urban, L.V. (1998),
pengembangan di bidang cuaca dan iklim “Global Warming : Uncertainties,
Effects, and Policy Options”,
yang handal dan profesional merupakan Environmental Engineering and
harapan kita yang dapat membantu Policy, Vol.1 No.2, hal. 87-95.
dalam pengumpulan data dan informasi,
pengolahan/penelitian dan 3. Winarso, P.A. (2009) : Modul
pengembangan serta penyebaran Pemanasan dan Perubahan Iklim
informasi. Pengalaman menunjukan Global. Akademi Meteorologi dan
bahwa data dan informasi Pemanasan Geofisika, Jakarta
Glolbal umumnya bersumber berasal dari
luar Indonesia.