1. 1
LAPORAN AKHIR
IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
Tahun ke- 1 dari rencana 1 tahun
IbM Desa La’bo’
Oleh :
Ketua Pengusul : Ir. Simon Patabang, MT NIDN.0903086502
Anggota Tim: Ir. Frederik Palallo, MT NIDN.0007025901
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
NOVEMBER 2017
3. 3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………… 2
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. 3
RINGKASAN ……………………………………………………………. 4
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………. 5
BAB 2 TARGET DAN LUARAN ……………………………………… 12
BAB 3 METODE PELAKSANAAN …………………………………... 13
BAB 4 HASIL YANG DICAPAI ………………………......................... 17
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN …………………………............. 18
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………… 20
4. 4
Ringkasan
Limbah ternak kadang kala dipandang sebagai benda yang kotor dan menjijikkan
namun jika diolah dengan baik akan menghasilkan nilai tambah ekonomi yang tinggi.
Masyarakat Desa La’bo’ pada umumnya petani dan hampir semua rumah tangga memiliki
ternak yang sampai saat ini belum memanfaatkan limbah ternak menjadi biogas oleh
karena keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan limbah ternak.
Mitra dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Kelompok Tani
Marante Tampang Allo dan Kelompok Tani Biang. Pengabdian kepada masyarakat ini
bertujuan untuk melatih masyarakat mengolah limbah ternak menjadi biogas serta
membangun instalasi biogas yang akan menghasilkan energi biogas untuk memenuhi
kebutuhan energi rumah tangga.
Metode yang digunakan dalam pencapaian tujuan adalah melaksanakan pelatihan
dengan metode on the job training yaitu pelatihan sekaligus membangun instalasi
pengolahan limbah ternak menjadi biogas (instalasi biogas biogas). Hasil kegiatan yang
dicapai adalah masyarakat mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan
limbah ternak menjadi biogas serta terbangunnya instalasi biogas kapasitas 4 m3
tipe fixed
dome (kubah tetap) sebanyak 2 unit dan kebutuhan energi rumah tangga terpenuhi serta
terbentuknya wirausaha baru dibidang biogas.
Kata Kunci : Limbah ternak, pelatihan, instalasi, wirausaha biogas.
5. 5
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Desa La’bo’ adalah salah satu desa di Kabupaten Tana Toraja Utara dimana Tana Toraja
Utara yang dikenal dengan memiliki adat istiadat serta kebudayaan yang luhur khususnya
budaya pesta kematian dimana pesta kematian ini dilengkapi dengan pemotongan hewan-
hewan ternak.
Masyarakat Desa La’bo’ terdiri 655 KK dengan jumlah penduduk 2614 orang yang
tersebar tinggal dalam 4 kampung. Tingkat pendidikan mereka, rata-rata tamatan SMP.
Masyarakat Desa La’bo’ memiliki 2 kelompok tani dan jumlah anggota per kelompok rata-
rata 15 KK. Pada umumnya bekerja sebagai petani khususnya petani sawah. Disamping
bertani juga memelihara ternak di sekitar rumah dengan cara dikandangkan. Kotoran ternak
tersebut sangat mengganggu di sekitar rumah karena baunya.
Kesadaran masyarakat masih sangat kurang terhadap limbah ternak di sekitar rumah
yang sangat mempengaruhi kesehatan lingkungan. Saat ini pemanfaatan ternak, masih
sebatas pemanfaatan daging ternak sedangkan pemanfaatan limbahnya belum dimanfaatkan
secara maksimal yang nantinya mendapatkan nilai tambah secara ekonomi atau finansial.
Kesadaran lingkungan terhadap limbah ternak dan pemanfaatan limbah ternak belum
maksimum oleh karena keterbatasan pengetahuan yang minim oleh masyarakat. Upaya
peningkatan nilai tambah dari limbah ternak dapat ditempuh dengan mengumpulkan dan
mengolah limbah ternak menjadi biogas dengan cara membangun instalasi pengolahan
limbah atau instalasi biogas dengan metode anaerobik digestion.
Kelompok Tani Marante Tampang Allo dan Kelompok Tani Biang adalah kelompok
masyarakat Desa La’bo’ sebagai mitra yang peduli terhadap lingkungan khususnya limbah
ternak dan mereka sangat antusias untuk mengelolah limbah ternak agar dapat
menghasilkan nilai tambah namun mereka sangat kekurangan dan sangat minim
pengetahuannya terhadap pengolahan limbah ternak menjadi biogas.
Keberadaan mitra akan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan model dan
teknologi yang akan diterapkan di masyarakat. Disamping itu, mitra juga memandang
pemanfaatan teknologi ini akan benar-benar bermanfaat terutama untuk menambah nilai
hasil ternak serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi. Hal lain yang
mendukung teknologi ini adalah bahwa melalui mitra dapat menyampaikan manfaat
pengelolaan limbah ternak serta teknologi pengelolaan limbah dapat diterapkan oleh
masyarakat secara langsung dan berkelanjutan serta dapat menghasilkan wirausaha baru di
bidang biogas.
6. 6
1.2 Permasalahan Mitra
Aspek Produksi
o Minimnya pengetahuan tentang teknologi pengolahan limbah agar dapat
memproduksi biogas untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga.
Aspek Manajemen
o Minimnya pengetahuan tentang tata kelolah limbah yang dapat menghasilkan
biogas yang dapat dijadikan usaha skala rumah tangga.
1.3 Solusi Yang Ditawarkan
Pendekatan yang dilakukan terhadap permasalahan yang dihadapi mitra adalah melalui
pendekatan dengan metode yang dapat diterima masyarakat. Metode yang dilakukan yaitu
metode mengajak mitra untuk mencari solusi penyelesaian permasalahan yang dialami oleh
mitra dengan penerapan teknologi pengolahan limbah. Dengan demikian maka akan timbul
kesadaran untuk melaksanakan penerapan IPTEK yang ditawarkan yaitu membangun
instalasi biogas.
Instalasi pengolahan limbah ternak menjadi biogas terbuat dari beton dengan model
digester fixed dome. Bentuk pelatihan dilaksanakan dengan metode on the job training
(belajar sambil membangun).
Rencana kegiatan adalah mengajak mitra untuk melaksanakan pelatihan teknologi
pengolahan limbah ternak menjadi biogas serta tata kelolah limbah yang akan dijadikan
usaha skala rumah tangga dan bersama-sama dengan tim pelaksana pengabdian masyarakat
Universitas Atma Jaya Makassar untuk membangun instalasi /demplot pengolahan limbah
ternak menjadi biogas sehingga permasalahan yang dihadapi mitra dapat ditanggulangi serta
dapat menciptakan wirausaha dibidang biogas.
1.4.Tinjauan Pustaka
1.4.1 Biogas
Sejarah penemuan proses anaerobik digestion untuk menghasilkan biogas tersebar di
benua Eropa. Penemuan ilmuwan Volta terhadap gas yang dikeluarkan di rawa-rawa terjadi
pada tahun 1770. Kemudian beberapa dekade kemudian Avogadro mengidentifikasikan tentang
gas methana. Setelah tahun 1875 dipastikan bahwa biogas merupakan produk dari proses
anaerobik digestion. Tahun 1884 Pasteour melakukan penelitian tentang biogas menggunakan
kotoran hewan. Era penelitian Pasteour menjadi landasan untuk penelitian biogas hingga saat
ini.
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik dengan bantuan
bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan oksigen disebut anaerobik
7. 7
digestion Gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50% ) berupa metana. Material organik
yang terkumpul pada digester (reaktor) akan diuraiakan menjadi dua tahap dengan bantuan dua
jenis bakteri. Tahap pertama material orgranik akan didegradasi menjadi asam asam lemah
dengan bantuan bakteri pembentuk asam. Bakteri ini akan menguraikan sampah pada tingkat
hidrolisis dan asidifikasi.
Hidrolisis yaitu penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang seperti
lemak, protein, dan karbohidrat menjadi senyawa yang sederhana. Sedangkan asidifikasi yaitu
pembentukan asam dari senyawa sederhana. Setelah material organik berubah menjadi asam
asam, maka tahap kedua dari proses anaerobik digestion adalah pembentukan gas metana
dengan bantuan bakteri pembentuk metana seperti methan ococus, methano sarcina, methano
bacterium.
Kandungan utama dalam biogas adalah kombinasi methane (CH4), karbon dioksida
(CO2), Air dalam bentuk uap (H2O), dan beberapa gas lain seperti hidrogen sulfida (H2S), gas
nitrogen (N2), gas hidrogen (H2) dan jenis gas lainnya dalam jumlah kecil.
Tabel 1.KOMPOSI BIOGAS
Substansi Simbol Persen Simbol Persen
Metane CH4 50-70
Karbon Dioksida CO2 30-40
Hidrogen H2 5-10
Nitrogen N2 1-2
Uap Air H2O 0,3
Hidrogen Sulfida H2S trace
1.4.2.Bahan Baku Biogas
Berdasarkan definisi diatas, yang dapat dijadikan bahan baku biogas adalah bahan-bahan
material organik seperti kotoran ternak, sampah organik, limbah-limbah biomassa. Selain
hewan dan kotoran manusia, bahan tanaman juga dapat digunakan untuk menghasilkan biogas
dan biomanure. Sebagai contoh, satu kg limbah tanaman mentah dan eceng gondok memiliki
potensi yang dapat memproduksi masing masing 0,037 dan 0,045 m3
biogas.
Bahan organik yang berbeda memiliki karakteristik bio-kimia yang berbeda potensi
mereka untuk produksi gas juga bervariasi. Dua atau lebih dari bahan tersebut dapat digunakan
bersama dengan ketentuan bahwa beberapa persyaratan dasar untuk produksi gas atau untuk
pertumbuhan normal methanogen terpenuhi.
8. 8
Tabel 2.Potensi Produksi Gas
Kotoran Produksi Gas / kg Produksi Gas / kg (m
3
)
Sapi, Kerbau 0,023-0,040
Babi 0,040-0,059
Unggas 0,065-0,116
Manusia 0,020-0,028
1.4.3.Anaerobik Digestion
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik dengan bantuan
bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan oksigen disebut anaerobik
digestion Gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50 % ) berupa metana. Material organik
yang terkumpul pada digester (reaktor) akan diuraikan menjadi dua tahap dengan bantuan dua
jenis bakteri.
Tahap pertama material organik akan didegradasi menjadi asam asam lemah dengan
bantuan bakteri pembentuk asam. Bakteri ini akan menguraikan sampah pada tingkat hidrolisis
dan asidifikasi. Hidrolisis yaitu penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang
seperti lemak, protein, karbohidrat menjadi senyawa yang sederhana. Sedangkan asidifikasi
yaitu pembentukan asam dari senyawa sederhana. Setelah material organik berubah menjadi
asam asam, maka tahap kedua dari proses anaerobik digestion adalah pembentukan gas metana
dengan bantuan bakteri pembentuk metana seperti methanococus, methanosarcina, methano
bacterium.
Perkembangan proses Anaerobik digestion telah berhasil pada banyak aplikasi. Proses
ini memiliki kemampuan untuk mengolah sampah / limbah yang keberadaanya melimpah dan
tidak bermanfaat menjadi produk yang lebih bernilai. Aplikasi anaerobik digestion telah
berhasil pada pengolahan limbah industri, limbah pertanian limbah peternakan dan municipal
solid waste (MSW).
1.4.4 Reaktor (Digester) Biogas
Ada beberapa jenis reaktor biogas yang dikembangkan diantaranya adalah reaktor jenis
kubah tetap (Fixed-dome), reaktor terapung (Floating drum), raktor jenis balon, jenis horizontal,
jenis lubang tanah, jenis ferrocement. Dari keenam jenis digester biogas, yang sering digunakan
adalah jenis kubah tetap (Fixed-dome) dan jenis Drum mengambang (Floating drum). Beberapa
9. 9
tahun terakhir ini dikembangkan jenis reaktor balon yang banyak digunakan sebagai reaktor
sedehana dalam skala kecil.
1.4.4.1. Reaktor kubah tetap (Fixed-dome)
Gambar 1. Jenis digester kubah tetap (fixed-dome)
Reaktor ini disebut juga reaktor china. Dinamakan demikian karena reaktor ini dibuat
pertama kali di china sekitar tahun 1930 an, kemudian sejak saat itu reaktor ini berkembang
dengan berbagai model. Pada reaktor ini memiliki dua bagian yaitu digester sebagai tempat
pencerna material biogas dan sebagai rumah bagi bakteri,baik bakteri pembentuk asam ataupun
bakteri pembentu gas metana. Bagian ini dapat dibuat dengan kedalaman tertentu menggunakan
batu, batu bata atau beton. Strukturnya harus kuat karna menahan gas agar tidak terjadi
kebocoran. Bagian yang kedua adalah kubah tetap (fixed-dome). Dinamakan kubah tetap karena
bentuknya menyerupai kubah dan bagian ini merupakan pengumpul gas yang tidak bergerak
(fixed). Gas yang dihasilkan dari material organik pada digester akan mengalir dan disimpan di
bagian kubah.
Keuntungan dari reaktor ini adalah biaya konstruksi lebih murah daripada menggunakan
reaktor terapung, karena tidak memiliki bagian yang bergerak menggunakan besi yang tentunya
harganya relatif lebih mahal dan perawatannya lebih mudah. Sedangkan kerugian dari reaktor
ini adalah seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian kubah karena konstruksi tetapnya.
1.4.4.2. Reaktor Floating Drum
Reaktor jenis terapung pertama kali dikembangkan di india pada tahun 1937 sehingga
dinamakan dengan reaktor India. Memiliki bagian digester yang sama dengan reaktor kubah,
perbedaannya terletak pada bagian penampung gas menggunakan peralatan bergerak
menggunakan drum. Drum ini dapat bergerak naik turun yang berfungsi untuk menyimpan gas
10. 10
hasil fermentasi dalam digester. Pergerakan drum mengapung pada cairan dan tergantung dari
jumlah gas yang dihasilkan.
Keuntungan dari reaktor ini adalah dapat melihat secara langsung volume gas yang
tersimpan pada drum karena pergerakannya. Karena tempat penyimpanan yang terapung
sehingga tekanan gas konstan. Sedangkan kerugiannya adalah biaya material konstruksi dari
drum lebih mahal. faktor korosi pada drum juga menjadi masalah sehingga bagian pengumpul
gas pada reaktor ini memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan menggunakan tipe kubah
tetap.
Gambar 2. Jenis digester Floating Drum
1.4.5. Konversi Energi
Konversi limbah melalui proses anaerobik digestion dengan menghasilkan biogas
memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
Biogas merupakan energi tanpa menggunakan material yang masih memiliki manfaat
termasuk biomassa sehingga biogas tidak merusak keseimbangan karbondioksida yang
diakibatkan oleh penggundulan hutan (deforestation) dan perusakan tanah.
Energi biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar fosil sehingga akan
menurunkan gas rumah kaca di atmosfer dan emisi lainnya.
Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang keberadaannya di atmosfer akan
meningkatkan temperature. Dengan menggunakan biogas sebagai bahan bakar maka
akan mengurangi gas metana di udara.
Limbah berupa sampah kotoran hewan dan manusia merupakan material yang tidak
bermanfaaat, bahkan bisa mengakibatkan racun yang sangat berbahaya. Aplikasi
anaerobik digestion akan meminimalkan efek tersebut dan meningkatkan nilai manfaat
dari limbah.
11. 11
Selain keuntungan energi yang didapat dari proses anaerobik digestion dengan
menghasilkan gas bio, produk samping seperti sludge. Meterial ini diperoleh dari sisa
proses anaerobik digestion yang berupa padat dan cair. Masing-masing dapat digunakan
sebagai pupuk berupa pupuk cair dan pupuk padat.
Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4).
Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada
biogas, dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana semakin kecil nilai kalor. Kualitas
biogas dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa parameter yaitu :
Menghilangkan hidrogen sulphur, kandungan air dan karbon dioksida (CO2). Hidrogen
sulphur mengandung racun dan zat yang menyebabkan korosi, bila biogas mengandung
senyawa ini maka akan menyebabkan gas yang berbahaya sehingga konsentrasi yang
diijinkan maksimal 5 ppm.
Bila gas dibakar maka hidrogen sulphur akan lebih berbahaya karena akan membentuk
senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu sulphur dioksida /sulphur trioksida (SO2 / SO3).
senyawa ini lebih beracun. Pada saat yang sama akan membentuk Sulphur acid (H2SO3)
suatu senyawa yang lebih korosif. Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan
karbon dioksida yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat
digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Kandungan air dalam biogas akan menurunkan
titik penyalaan biogas serta dapat menimbulkan korosif.
Tabel 3.Nilai Kesetaraan Biogas
Aplikasi 1m3
Biogas setara dengan
1 m3
biogas Elpiji 0,46 kg
Minyak tanah 0,62 liter
Minyak solar 0,52 liter
Kayu bakar 3,50 kg
12. 12
BAB 2. TARGET DAN LUARAN
Terbangunnya instalasi biogas/demplot biogas kapasitas 4 m3
tipe fixed dome (kubah
tetap) sebanyak 2 unit.
Biogas, kapasitas produksi 2 x 2,5 m3
/hari
Terbentuknya Kelompok Masyarakat Pengelolah Limbah Ternak/Kelompok wirausaha
biogas.
Publikasi Ilmiah.
Poster pelaksanaan program.
13. 13
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
o Pelaksanaan Kegiatan
o Persiapan pelaksanaan
o Pengadaan kebutuhan pelaksanaan kegiatan
o Pelaksanaan Pelatihan/kegiatan dengan Metode Pelatihan adalah On The Job Training
(langsung membangun instalasi biogas)
o Materi pelatihan
Tata kelolah limbah ternak menjadi usaha skala rumah tangga.
Teknologi pengolahan limbah menjadi biogas.
Teknologi pembangunan instalasi biogas.
1. Pembuatan lay out lokasi pembangunan instalasi biogas.
2. Penggalian lubang untuk inlet, reaktor (digester), outlet dan penampungan slurry.
3. Pembangunan inlet, digester dan penampungan slurry.
4. Pemasangan pipa saluran biogas, water drain, manometer dan kompor biogas.
5. Pengujian kebocoran instalasi biogas.
6. Pengisian limbah ternak ke dalam digester.
7. Pengujian penggunaan kompor biogas dan lampu biogas.
o Langkah langkah pelaksanaan
1.Sosialisasi di Kantor Desa La’bo’
2.Pelaksanaan Pelatihan dengan Strategi On The Job Training (Belajar sambil bekerja)
14. 14
Gambar 1.Menentukan Lay Out Instalasi Biogas
Gambar 2.Penggalian Lubang Reaktor
Gambar 3. Pemasangan Mal Lubang Reaktor
Gambar 4.Pengecoran Reaktor
15. 15
Gambar 5.Pemasangan Mall Kubah
Gambar 6. Pengecoran Kubah
Gambar 7.Inlet, Reaktor dan Outlet
Gambar 8. Pengerjaan dan pengecoran saluran limbah ternak
17. 17
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI
Pelaksanaan IbM 2017 telah menghasilkan 2 unit instalasi Biogas Tipe Fixed Dome Beton
Kapasitas 4 m3
Gambar Lokasi 1. Kelompok Tani Biang
Gambar Lokasi Kelompok Tani Marante Tampang Allo
18. 18
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan IbM 2017 di Desa La’bo’, maka dapat disimpulkan sbb:
• Pelaksanaan pelatihan dengan Strategi On The Job Training sangat efektif dan efisien
bagi peserta.
• Kegiatan menghasilkan 2 unit Instalasi Biogas type fixed dome beton, kapasitas 4 m3
.
• Biogas yang dihasilkan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan bakar energi
rumah tangga.
• Masyarakat mendapatkan pupuk organik.
• Masyarakat dapat menghemat biaya kebutuhan tabung elpiji.
• Pengetahuan dan ketrampilan masyarakat tentang teknologi pengolahan limbah ternak
semakin baik.
• Timbulnya kesadaran masyarakat akan kesehatan lingkungan.
5.2.Saran
Sangat diharapkan keberlanjutan kegiatan IbM, khususnya jika kegiatannya
adalah mengelolah limbah menjadi energy rumah tangga dan pupuk organik,hal ini
manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat khususnya masyarakat yang sulit
mendapatkan bahan bakar gas.
19. 19
DAFTAR PUSTAKA
1. Biodigester Installation Manual, Lylian rodriguez and T R Preston. FAO
2. Biogas/Biofertilizer Business Handbook Manual. Michael Arnott. Peace Corps.
3. Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, 2004, Potensi energi terbaharukan di
Indonesia, Jakarta
4. How To Install Polyethylene Biogas Plant. Fransisco X. Aguilar. The Royal
Agricultural College Cirencester.
5. Instruksi Presiden, Instruksi Preiden No 1 tahun 2006 tertanggal 25 januari 2006 tentang
penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuels), sebagai energi alternative,
Jakarta.
6. Presiden Republik Indonesia, 2006, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional, Jakarta.
7. The Biogas Handbook. David House. Peace Press.
20. 20
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata Ketua Tim
1 Nama Lengkap Ir. Simon Patabang, MT
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIK 01.10.2014
5 NIDN 0903086502
6 Tempat dan Tanggal Lahir Tana Toraja’, 3 Agustus 1965
7 E-mail spatabang@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 081344843365
9 Alamat Kantor Jl. Tanjung Alang No. 23
10 Nomor Telepon/Fax 0411-871038 / 0411-870294
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 8 orang
Elektromagnetika II
Pemanfaatan Energi Listrik II
Instrumen dan Pengukuran Listrik
Energi Terbarukan
12
Mata Kuliah yang Diampu
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Kristen Petra Universitas Gajah Mada
Surabaya Yogyakarta
Bidang Ilmu Teknik Elektro
Teknik Elektro dan
Informatika
Tahun Masuk-Lulus 1985-1991 1999 - 2001
Judul Skripsi,tesis
Studi Stabilitas Tegangan Pada
Sistem Pembebanan 150 KV
Jawa Timur
Implementasi Multitier Pada
Sistem Client Server Untuk
Sistem Informasi Berbasis Web
Nama Pembimbing
Dr. Ir. Ontoseno Penangsang,
Ph.D.
Prof. Ir. F. Soesianto, B.Sc.E.
Ph.D.
21. 21
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Jml (juta
Sumber
Rp)
1 2014
Implementasi Algoritma Genetika Untuk
Pencarian Rute Terpendek Pada Jaringan
Komputer
Universitas Atma
Jaya Makassar 5
D.Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian
Sumber
Jml
(juta
Rp
)
1 2014 Pembangunan Pengolahan Bioslurry Universitas 5
Menjadi Pupuk Organik di Pantan Makale Atma Jaya
Tana Toraja. Makassar
2 2013 Pembangunan Instalasi Biogas Di Asrama Universitas 5
Putra SMA Katolik Makale Kabupaten Atma Jaya
Tana Toraja Makassar
3 2012 Pembangunan Instalasi Biogas Desa Koperasi Bina 45
Ge’tengan Mengkendek Kabupaten Tana Lingkungan
Toraja
E.Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Volume/
Nomor/Tahun
22. 22
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terahkir
No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
Ilmiah/Seminar
G. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Sertifikat Politeknik Negeri Ujung Pandang 2015
23. 23
Lampiran 4.2. Biodata Anggota Tim
A.Identitas Diri
1 Nama Lengkap Drs. Ir.Frederik Palallo, MT L
2 Jabatan Fungsional Lektor
3 Jabatan Struktural -
4 NIP 1959195902071985031003
5 NIDN 007025901
6 Tempat dan Tanggal Lahir Sangalla, 7 Februari 1959
7 Alamat Rumah Jl.Kajenjeng Dalam IV No.11/36 Makassar
8 No.tlp/Fax/HP 0411-496105/0411-496105/081342970189
9 Alamat Kantor Jl.Tanjung Alang No.23 Makassar
10 Nomor Tlp/Fax 0411-871733/0411-871038
11 Alamat Email frederikstevan@yahoo.co.id
12 Lulusan yang telah dihasilkan S1 = 45 orang S2=- orang S3=- orang
13 Mata kuliah yang diampu Material Teknik
Metalurgi Fisik
Energi Baru Terbarukan
B.Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Jenderal Universitas Indonesia Jakarta
Ahmad Yani Bandung
Bidang Ilmu Teknik Mesin Teknik Metalurgi dan Material
Tahun Masuk dan Lulus 1991-1996 2005-2007
Judul Pengaruh Jarak Nozel Karakterisasi Sifat mekanik
Skripsi/Thesis/Desertasi Terhadap Kekuatan Komposit Penguatan Bambu
Mekanik Hasil hasil Fabrikasi Dengan Metode
Pengelasan. Hand Lay Up
Nama Ir.Kemas Dr.Ir.Anne Zulfia.M.Phil.Eng
Pembimbing/Promotor Rifian,M.Eng
24. 24
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber
Jml
(juta Rp)
1 2014 Perahu Katinting Hasil Produksi Industri Dikti 55
Rumahan Pulau Barang Ca’di Kota
Makassar Propinsi Sulawesi Selatan
2 2013 Analisis Produksi Biogas Instalasi Biogas Universitas 5
Ge’tengan Mengkendek Kabupaten Tana Atma Jaya
toraja Makassar
3 2012 Pengaruh Bahan Digester Terhadap Produk Universitas 5
Biogas Instalasi Biogas Gete’ngan Toraja Atma Jaya
Makassar
4 2011 Analisis Kapasitas Produk Biogas Tipe Universitas 5
Fixed Dome Bahan Beton Pada Instalasi Atma Jaya
Biogas Asrama Putra SMA Kat Makale Makassar
5 2010 Karakterisasi Material Perahu Katinting Universitas 5
Pada Home Industri Pulau Barang Ca’di Atma Jaya
Kota Madya Makassar Makassar
D.Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian
Sumber
Jml
(juta Rp)
1 2014 Pembangunan Pengolahan Bioslurry UAJM 5
Menjadi Pupuk Organik di Koperasi Bina
Lingkungan Tana Toraja
2 2013 Pembangunan Instalasi Biogas Asrama Universitas 5
Putra SMA Katolik Makale Atma Jaya
Makassar
3 2012 Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga LPE Jakarta 520
Mikro Hidro Tolikara Papua
4 2011 Perencanaan Pembangunan Instalasi Koperasi Bina 15
Biogas Desa Botang Kabupaten Tana Lingkungan
25. 25
Toraja
5 2010 Survei dan Perencanaan PLTMH Desa Pemda Bangkep 10
Nuleon Bangkep Sulteng
E.Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal
1
2 Analisis Kapasitas Produksi Biogas 5 Volume No.12 No 2 Pembangunan
m
3
Pada Instalasi Biogas Koperasi Januari –Juni 2013 Wilayah dan
Bina Lingkungan Tana Toraja Masyarakat
3 Kajian Potensi Angin Untuk Volume No 12 No.1 Juli- Pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Desa Desember 2012 Wilayah dan
lamena Kecamatan Mawasangka Masyarakat
Kab.Buton Prov.Sultra
4 Studi Kelayakan Pemanfaatan Potensi Volume 10 No.2/Januari- Pembangunan
Tenaga Air Untuk Pembangkit Listrik Juni 2011 Wilayah dan
Tenaga Air Kampung Jambi Desa Masyarakat
Kampala Kecamatan Eremerasa
Kabupaten Bantaeng
5 Karakterisasi Material Menggunakan Volume 4 No.2 /Nov 2010 Media Tek
XRF,XRD dan SEM-EDX
F.Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah
Dalam 5 Tahun Terahkir
No
Nama Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1. Seminar Hasil Analisis Kapasitas Produksi Biogas 5 Tanggal,10 Februari
Penelitian Universitas m3 Pada Instalasi Biogas Koperasi 2014 ,Kampus
Atma Jaya Makassar Bina Lingkungan Tana Toraja Universitas Atma
Tahun 2013 Jaya Makassar
2 Seminar Hasil Kajian Potensi Angin Untuk Tanggal,17 Juni
Penelitian Universitas Pembangkit Listrik Tenaga Bayu 2012,Kampus
Atma Jaya Makassar Desa lamena Kecamatan Universitas
Tahun 2012 Mawasangka Kab.Buton Prov.Sultra Atmajaya Makassar
3 Seminar Hasil Studi Kelayakan Pemanfaatan Tanggal, 20
Penelitian Universitas Potensi Tenaga Air Untuk Desember
26. 26
Atma Jaya Makassar Pembangkit Listrik Tenaga Air 2010,Kampus
Tahun 2011 Kampung Jambi Desa Kampala Universitas Atma
Kecamatan Eremerasa Kabupaten Jaya Makassar
Bantaeng
4 Seminar Hasil Karakterisasi Material Menggunakan Tanggal, 24 Oktober
Penelitian Universitas XRF,XRD dan SEM-EDX 2010,Kampus
Atma Jaya Makassar Universitas Atma
Tahun 2010 Jaya Makassar
5 Seminar hasil Karakterisasi Sifat Mekanik Fiber Tanggal,19 Oktober
Penelitian Universitas Natural Composite Penguatan 2009, Kampus
Atma JayaTahun Bambu Hasil Pabrikasi Dengan Universitas Atma
2009 Metode Hand Lay Up Jaya Makassar
I.Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial
No Judul tema Rekayasa Sosial Tahun
Tempat
Respon Masyrakat
Penerapan
1 Program Pembangunan 2010 Desa Sangpolo Menyambut dengan
Terintegrasi Berbasis Pertanian Kec.Kurra baik
Desa Sangpolo Kecamatan Kab.Tana Toraja
Kurra Kab.Tana Toraja
J.Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Sertifikat IOSR-JEN International Organization 2014
Of Scientific Research
1. Sertifikat Universitas Tarumanegara Jakarta 2014
2. Sertifikat Credit Union Saun Sibarrung 2013
Kalimantan Barat
3 Sertifikat Politeknik Negeri Makassar 2013
4 Sertifikat Kementerian Koperasi dan UKM RI 2012
Jakarta
5 Piagam Gerakan Pramuka Nasional Jakarta 2010
6 Sertifikat Assosiasi Perguruan Tinggi Katolik 2010
(APTIK) Jakarta
27. 27
Lampiran 2.Gambaran Ipteks yang akan ditransfer kepada kedua
mitra Sketsa Instalasi Biogas
Komponen Instalasi Biogas :
1.Inlet 2. Pipa inlet
3.Digester 4.Penampung gas
5.Main holl 6.Outlet
7.Pipa gas utama 8.Katup gas utama
9.Saluran pipa gas 10.Water drain
11.Manometer 12.Keran gas
13.Kompor gas
15.Penampungan slurry