SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 39
Pencahayaan
Simon Patabang, ST., MT.
Pendahuluan
• Cahaya adalah sebuah pancaran elektromagnetik,
yang mempunyai sifat dapat memantul, menembus,
membias, menyerap dan dapat terlihat oleh mata
kita.
• Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk
mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan
nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas
manusia.
• Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat
melihat objek-objek yang dikerjakannya secara jelas
dan cepat,
• Cahaya merupakan kebutuhan vital dalah kehidupan
sehari-hari.
1. Pencahayaan Buatan
• Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang
dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya
alami dari matahari.
• Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila
posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan
alami atau karena pencahayaan alami tidak
mencukupi.
• Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang
diterapkan secara tersendiri maupun yang
dikombinasikan dengan pencahayaan alami
adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan
penghuni melihat secara detail serta terlaksananya
tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat
2. Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak
secara mudah dan aman
3. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang
berlebihan pada tempat kerja
4. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang
tetap menyebar secara merata, tidak berkedip, tidak
menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang.
5. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan
meningkatkan prestasi.
Dalam perencanaan penggunaan pencahayaan untuk suatu
lingkungan kerja maka perlu pula diperhatikan hal-hal berikut
ini
• Seberapa jauh pencahayaan buatan akan digunakan, baik
untuk menunjang dan melengkapi pencahayaan alami.
• Tingkat pencahayaan yang diinginkan, baik untuk
pencahayaan tempat kerja yang memerlukan tugas visual
tertentu atau hanya untuk pencahayaan umum
• Distribusi dan variasi iluminasi yang diperlukan dalam
keseluruhan interior, apakah menyebar atau terfokus pada
satu arah
• Arah cahaya, apakah ada maksud untuk menonjolkan
bentuk dan kepribadian ruangan yang diterangi atau tidak
• Warna yang akan dipergunakan dalam ruangan serta efek
warna dari cahaya
• Derajat kesilauan obyek ataupun lingkungan yang ingin
diterangi, apakah tinggi atau rendah.
2. Komponen Cahaya Buatan
• Lampu
Lampu adalah suatu komponen cahaya buatan yang
berperan sebagai sumber cahaya. Jenis-jenis lampu
yang banyak digunakan, khususnya rumah tinggal sbb :
• Lampu pijar
Lampu pijar adalah jenis lampu sebagai sumber
cahaya buatan yang dibangkitkan dengan
mengalirkan arus listrik ke kawat wolfram sehingga
terjadi panas dan cahaya. Kawat ini mempunyai
ketahanan titik lebur sampai dengan 3.655 °K. bila
suhu melebihi suhu tersebut maka kawat akan
terputus.
Lampu pijar
• Lampu Neon
• Lampu neon adalah lampu yang sistem
kerjanya menggunakan kawat pijar tungsten
sebagai katoda.
• Tabung neon di dalamnya mengeluarkan
uap merkuri bertekanan rendah dan
memancarkan sinar ultraviolet.
• Untuk mengurangi atau menyerap radiasi
ultraviolet, pada dinding tabung neon
dilapisi fosfor tipis.
Lampu neon
Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan
secara umum dapat dibedakan atas 3 macam yakni:
1. Sistem Pencahayaan Merata
• Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara
merata di seluruh ruangan.
• Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang
tidak dipergunakan untuk melakukan tugas visual
khusus.
• Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara
teratur di seluruh langi-langit.
3. Sistem Pencahayaan Buatan
2. Sistem Pencahayaan Terarah
• Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh
pencahayaan dari salah satu arah tertentu.
• Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan
suatu objek karena akan tampak lebih jelas.
• Pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek
tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder
untuk ruangan sekitar, yakni melalui mekanisme
pemantulan cahaya.
• Sistem ini dapat juga digabungkan dengan sistem
pencahayaan merata karena bermanfaat
mengurangi efek menjemukan yang mungkin
ditimbulkan oleh pencahayaan merata.
3. Sistem Pencahayaan Setempat
Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek
tertentu misalnya tempat kerja yang memerlukan tugas
visual. Sistem pencahayaan ini sangat bermanfaat untuk:
• Memperlancar tugas yang memerlukan visualisasi teliti
• Mengamati bentuk dan susunan benda yang memer-
lukan cahaya dari arah tertentu.
• Melengkapi pencahayaan umum yang terhalang
menca-pai ruangan khusus yang ingin diterangi
• Membantu pekerja yang sudah tua atau telah
berkurang daya penglihatannya.
• Menunjang tugas visual yang pada mulanya tidak
direncanakan untuk ruangan tersebut.
Pencahayaan Dalam Ruangan
1. Lampu dinding : wall lamps
• Lampu dinding biasa digunakan untuk menjadi hiasan dinding,
atau memberi penerangan yang agak remang ketika malam tiba
dan lampu lain dimatikan.
• Lampu dinding juga bisa digunakan untuk memperkuat sebuah
area, misalnya area duduk.
• Bisa juga digunakan untuk memberi petunjuk arah, seperti pada
lobi-lobi hotel.
2. Lampu lantai : floor lamps
• Lampu lantai bisa digunakan untuk memberikan penerangan
lebih, atau memperkuat keindahan sebuah desain interior.
• Jenis ini bisa digunakan untuk lampu baca di sebelah kursi baca
atau sofa, bahkan menjadi penghias ruang tamu.
3. Lampu meja : desk lamps
• Lampu meja banyak digunakan untuk kegiatan
membaca atau kegiatan lain di meja, dan sebagian
besar merupakan lampu untuk area meja saja.
• Lampu jenis ini sebaiknya bisa diatur dari segi
kuantitas cahaya dan bisa diatur arah cahayanya
sesuai kebutuhan.
4. Lampu langit-langit : ceiling lamp
• Jenis lampu ini dipasang dibawah langit-langit
dengan berbagai bentuk aksesoris yang bisa
didapatkan di toko-toko lampu.
• Jenis ini biasanya dipasang dengan tempat lampu
yang berfungsi sebagai reflektor, dan banyak
digunakan untuk perkantoran.
5. Lampu gantung : pendant fixtures
• Lampu jenis ini paling banyak digunakan untuk
rumah tinggal, karena kemudahan memasang
jaringan kabel.
• Lampu gantung juga biasa digunakan untuk
‘mengisi’ langit-langit yang cukup tinggi.
misalnya di area yg tak terjangkau, tangga, dan
sebagainya.
• Cahayanya bisa digunakan untuk menerangi
sebuah area khusus, misalnya meja makan.
Desain Lampu Untuk Fungsi Ruang
• Pencahayaan buatan umumnya digunakan jika
cahaya matahari tidak mampu menjangkau
ruangan atau tidak dapat menerangi seluruh
ruangan secara merata, karena letak ruang dan
lubang cahaya tidak memungkinkan bentuk
armatur dan intensitas cahaya dapat diatur sesuai
keinginan dengan mengacu kepada persyaratan
fungsionalnya, waktu penggunaannya pun bisa
disesuaikan dengan kebutuhan.
• Beberapa contoh antara lain:
a. Untuk ruang keluarga
• Pencahayaan untuk ruang keluarga atau ruang santai
harus bersifat fleksibel karena beberapa aktivitas di
lakukan di ruang ini setiap hari, seperti duduk-duduk
santai, mendengarkan dan menyaksikan sajian dari
perangkat audio-visual, menerima kunjungan kerabat
dekat, membaca buku, majalah, dan sebagainya.
• Pencahayaan fleksibel maksudnya adalah tetap harus
ada pencahayaan yang bersifat umum, menyebar
dengan rata di seluruh ruangan, apalagi untuk
aktivitas yang menghadirkan banyak orang dalam
ruangan tersebut.
• Perlu ada pencahayaan-pencahayaan khusus di
beberapa sudut untuk aktivitas yang lebih khusus
seperti membaca, mendengarkan musik, dan ngobrol
yang sifatnya pribadi.
b. Untuk ruang makan dan dapur
• Karena dapur dan ruang makan sekarang ini
sering kali disatukan, pencahayaannya pun harus
fleksibel, ada pencahayaan yang bersifat umum
dan khusus.
• Pencahayaan yang bersifat umum dibutuhkan
untuk menerangi area-area dengan aktivitas
frekuensi kerja tinggi seperti masak-memasak
(mulai dari meracik sampai menghidangkan).
• Pencahayaan yang bersifat khusus dibutuhkan
untuk menerangi area makan di seluruh meja
makan agar suasana lebih khusus, hangat, dan
akrab.
c. Pencahayaan untuk ruang tidur
• Pencahayaan ruang tidur sebaiknya terdiri dari dua
jenis yaitu pencahayaan umum dan khusus.
• Pencahayaan umum berfungsi menerangi seluruh
ruangan pada saat ruangan belum dipergunakan
untuk tidur.
• Pencahayaan khusus biasanya ditempatkan di meja
sisi tempat tidur dan di meja rias.
• Jenis armatur untuk pencahayaan umum: downlight.
Jenis armatur untuk pencahayaan khusus: lampu meja
(di atas meja samping tempat tidur), lampu dinding,
lampu tegak (standing lamp).
d. Pencahayaan untuk ruang kerja
• Pencahayaan umum yang menerangi seluruh ruangan
tetap dibutuhkan.
• Pencahayaan khusus di meja kerja dibutuhkan agar
bekerja bisa lebih konsentrasi. Cahaya untuk meja
kerja.
• Penempatan titik lampu jangan membelakangi kursi
kerja karena akan menyebabkan bayangan tubuh
menutupi bidang kerja.
• Jenis armatur untuk pencahayaan khusus: lampu
belajar/lampu kerja dengan arah cahaya dipancarkan
dari sisi kiri atau kanan meja kerja, jangan dari depan
karena pantulan cahaya akan membuat silau.
e. Pencahayaan untuk kamar mandi, gudang, dan garasi
• Pencahayaan untuk ruang-ruang kamar mandi,
gudang, dan garasi sebaiknya yang bersifat umum,
menerangi seluruh ruangan dengan merata dan terang
benderang.
• Khusus untuk kamar mandi biasanya ada beberapa
area yang mempergunakan pencahayaan khusus
seperti cermin di atas washtafel, lemari/rak tempat
penyimpanan peralatan mandi.
• Untuk gudang dan garasi, armatur lampu sebaiknya
diberi pelindung untuk menghindari benturan dan
gangguan-gangguan lain.
f. Lampu dinding
• Lampu dinding biasanya digunakan sebagai
hiasan dinding atau memberikan efek cahaya
pada dinding.
• Bisa juga digunakan sebagai lampu tidur.
Sehingga, nilai estetika lebih menonjol dibanding
fungsional sebagai penerang.
• Melihat sisi estetikanya, maka pemilihan lampu
jenis ini harus disesuaikan pada bentuk, gaya,
serta desain interior ruang.
• Untuk rumah minimalis misalnya, lampu dinding
kotak yang berukuran kecil menjadi pilihan.
Sistem dan Standar Pencahayaan Ruang
Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang,
maka diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan
kebutuhannya. Sistem pencahayaan di ruangan, termasuk di tempat
kerja dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu:
A. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)
• Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke
benda yang perlu diterangi.
• Sistm ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi
ada kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta
kesilauan yang mengganggu, baik karena penyinaran langsung
maupun karena pantulan cahaya.
• Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta
benda yang ada didalam ruangan perlu diberi warna cerah agar
tampak menyegarkan
B. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)
• Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung
pada benda yang perlu diterangi, sedangkan sisanya
dipantulkan ke langit-langit dan dinding.
• Dengan sistem ini daapt mengurangi kelemahan
pada sistem pencahayaan langsung.
• Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang
diplester putih memiliki efisiensi pemantulan 90%,
sedangkan apabila dicat putih efisiensi pemantulan
antara 5-90%
C. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)
‘
• Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan
pada benda yang perlu disinari, sedangkan sisanya
dipantulkan ke langit-langit dan dindng.
• Dalam pencahayaan sistem ini termasuk
sistem direct-indirect yakni memancarkan setengah
cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini
masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui.
D. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi
indirect lighting)
• Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-
langit dan dinding bagian atas, sedangkan sisanya
diarahkan ke bagian bawah.
• Untuk hasil yang optimal disarankan langit-langit
perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik.
• Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada
serta kesilauan dapat dikurangi.
E. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect
lighting)
• Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-
langit dan dinding bagian atas kemudian dipantulkan
untuk menerangi seluruh ruangan.
• Agar seluruh langit-langit dapat menjadi sumber
cahaya, perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan
yang baik.
• Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan
bayangan dan kesilauan sedangkan kerugiannya
mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada
permukaan kerja.
• Banyak faktor risiko di lingkungan kerja yang
mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja
salah satunya adalah pencahayaan.
• Menurut Keputusan Menteri Keseha-
tan No.1405 tahun 2002, pencahayaan adalah jumlah
penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
• Pencahayaan minimal yang dibutuhkan menurut
jenis kegiatanya seperti berikut:
1. Tingkat Pencahayaan Lingkungan Kerja
2. Kebutuhan Pencahayaan Menurut Area Kegiatan
3. Rekomendasi Tingkat Pencahayaan Pada Tempat
Kerja Dengan Komputer
Kebutuhan Pencahayaan Menurut Area Kegiatan
Rekomendasi Tingkat Pencahayaan Pada Tempat
Kerja Dengan Komputer
Sekian

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Konsep rancangan struktur & konstruksi
Konsep rancangan struktur & konstruksiKonsep rancangan struktur & konstruksi
Konsep rancangan struktur & konstruksiNana Roy
 
Proporsi dalam arsitektur
Proporsi dalam arsitekturProporsi dalam arsitektur
Proporsi dalam arsitektursifrasweety
 
Fungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitekturFungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitekturArya Poetra
 
Dasar-Dasar Tata Ruang Pencahayaan Penghawaan dan Akustik
Dasar-Dasar Tata Ruang Pencahayaan Penghawaan dan AkustikDasar-Dasar Tata Ruang Pencahayaan Penghawaan dan Akustik
Dasar-Dasar Tata Ruang Pencahayaan Penghawaan dan Akustikrerianita
 
Utilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaUtilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaArsitek 15
 
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2Ikhsan River
 
Nirmana - Basic Design Introduction
Nirmana - Basic Design IntroductionNirmana - Basic Design Introduction
Nirmana - Basic Design IntroductionMahendra Wibawa
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5Agus Hendrowibowo
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersihrio aditama
 
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenHUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenCharisma Amanda
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4Subandri Oo
 

Mais procurados (20)

Konsep rancangan struktur & konstruksi
Konsep rancangan struktur & konstruksiKonsep rancangan struktur & konstruksi
Konsep rancangan struktur & konstruksi
 
Proporsi dalam arsitektur
Proporsi dalam arsitekturProporsi dalam arsitektur
Proporsi dalam arsitektur
 
Tapak 2
Tapak 2Tapak 2
Tapak 2
 
Fungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitekturFungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitektur
 
Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
 
Dasar-Dasar Tata Ruang Pencahayaan Penghawaan dan Akustik
Dasar-Dasar Tata Ruang Pencahayaan Penghawaan dan AkustikDasar-Dasar Tata Ruang Pencahayaan Penghawaan dan Akustik
Dasar-Dasar Tata Ruang Pencahayaan Penghawaan dan Akustik
 
Sistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggiSistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggi
 
program-ruang-apartment
program-ruang-apartmentprogram-ruang-apartment
program-ruang-apartment
 
Utilitas bangunan
Utilitas bangunanUtilitas bangunan
Utilitas bangunan
 
Utilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaUtilitas dan Tangga
Utilitas dan Tangga
 
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
 
Nirmana - Basic Design Introduction
Nirmana - Basic Design IntroductionNirmana - Basic Design Introduction
Nirmana - Basic Design Introduction
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
 
Fisika Refleksi "Pemantulan"
Fisika Refleksi "Pemantulan"Fisika Refleksi "Pemantulan"
Fisika Refleksi "Pemantulan"
 
Pendinginan pasif
Pendinginan pasifPendinginan pasif
Pendinginan pasif
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersih
 
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenHUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
 
Core dan Shaft
Core dan ShaftCore dan Shaft
Core dan Shaft
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4
 
Konsep bangunan
Konsep bangunanKonsep bangunan
Konsep bangunan
 

Destaque

04. pencahayaan ruang kerja
04. pencahayaan ruang kerja04. pencahayaan ruang kerja
04. pencahayaan ruang kerjaHasmul Tafit
 
INTERIOR LIGHTING DESIGN A STUDENT'S GUIDE
INTERIOR LIGHTING DESIGN A STUDENT'S GUIDEINTERIOR LIGHTING DESIGN A STUDENT'S GUIDE
INTERIOR LIGHTING DESIGN A STUDENT'S GUIDEno suhaila
 
Types of Lighting and Luminaire
Types of Lighting and LuminaireTypes of Lighting and Luminaire
Types of Lighting and Luminairekaycelles
 
A comparative study of JPX and ASX (Chapter 1 to 2)
A comparative study of JPX and ASX (Chapter 1 to 2)A comparative study of JPX and ASX (Chapter 1 to 2)
A comparative study of JPX and ASX (Chapter 1 to 2)Sho Yamauchi
 
pencahayaan buatan
pencahayaan buatan pencahayaan buatan
pencahayaan buatan Okta vianty
 
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAANFISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAANRatna Dhani
 
Principle of design
Principle of designPrinciple of design
Principle of designAwettstaedt
 
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril LathifahInstrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifahkemenag
 
Chapter lighting (bahasa indonesia)
Chapter   lighting (bahasa indonesia)Chapter   lighting (bahasa indonesia)
Chapter lighting (bahasa indonesia)akhidianz
 
Desain & Simulasi 'Lighting' Perpustakaan Sekolah
Desain & Simulasi 'Lighting' Perpustakaan SekolahDesain & Simulasi 'Lighting' Perpustakaan Sekolah
Desain & Simulasi 'Lighting' Perpustakaan SekolahHasanuddin University
 

Destaque (20)

Pencahayaan
PencahayaanPencahayaan
Pencahayaan
 
10. periksa sistem lampu
10. periksa sistem lampu10. periksa sistem lampu
10. periksa sistem lampu
 
04. pencahayaan ruang kerja
04. pencahayaan ruang kerja04. pencahayaan ruang kerja
04. pencahayaan ruang kerja
 
14. lighting
14. lighting14. lighting
14. lighting
 
INTERIOR LIGHTING DESIGN A STUDENT'S GUIDE
INTERIOR LIGHTING DESIGN A STUDENT'S GUIDEINTERIOR LIGHTING DESIGN A STUDENT'S GUIDE
INTERIOR LIGHTING DESIGN A STUDENT'S GUIDE
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Types of Lighting and Luminaire
Types of Lighting and LuminaireTypes of Lighting and Luminaire
Types of Lighting and Luminaire
 
Fisika bangunan (noise dan kebisingan)
Fisika bangunan (noise dan kebisingan)Fisika bangunan (noise dan kebisingan)
Fisika bangunan (noise dan kebisingan)
 
Tugas sistem ventilasi
Tugas sistem ventilasi  Tugas sistem ventilasi
Tugas sistem ventilasi
 
A comparative study of JPX and ASX (Chapter 1 to 2)
A comparative study of JPX and ASX (Chapter 1 to 2)A comparative study of JPX and ASX (Chapter 1 to 2)
A comparative study of JPX and ASX (Chapter 1 to 2)
 
pencahayaan buatan
pencahayaan buatan pencahayaan buatan
pencahayaan buatan
 
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAANFISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
 
makalah fotometer
makalah fotometermakalah fotometer
makalah fotometer
 
Principle of design
Principle of designPrinciple of design
Principle of design
 
Penerangan buatan
Penerangan buatanPenerangan buatan
Penerangan buatan
 
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril LathifahInstrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
 
Chapter lighting (bahasa indonesia)
Chapter   lighting (bahasa indonesia)Chapter   lighting (bahasa indonesia)
Chapter lighting (bahasa indonesia)
 
Luxmeter
LuxmeterLuxmeter
Luxmeter
 
Desain & Simulasi 'Lighting' Perpustakaan Sekolah
Desain & Simulasi 'Lighting' Perpustakaan SekolahDesain & Simulasi 'Lighting' Perpustakaan Sekolah
Desain & Simulasi 'Lighting' Perpustakaan Sekolah
 
Sifat cahaya
Sifat cahayaSifat cahaya
Sifat cahaya
 

Semelhante a 6 Penerangan/Pencahayaan

Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Cahaya makalah- instalasi listrik
Cahaya  makalah- instalasi listrikCahaya  makalah- instalasi listrik
Cahaya makalah- instalasi listrikJust Latif no Other
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Pencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.doc
Pencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.docPencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.doc
Pencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.docBurhanNasution2
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Penataan Cahaya Pentas
Penataan Cahaya PentasPenataan Cahaya Pentas
Penataan Cahaya PentasAizatMohiden
 
Ergonomi kelompok
Ergonomi kelompokErgonomi kelompok
Ergonomi kelompokChatyLubis
 
TUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptx
TUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptxTUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptx
TUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptxsardi21
 
Rumah tanggap iklim
Rumah tanggap iklimRumah tanggap iklim
Rumah tanggap iklimFirman Akbar
 
Pertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intrior
Pertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intriorPertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intrior
Pertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intriorraka_bayu
 
Pertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intrior
Pertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intriorPertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intrior
Pertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intriorraka_bayu
 
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxHANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxAzZahraMiftahulFirda
 

Semelhante a 6 Penerangan/Pencahayaan (16)

Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah- instalasi listrik
Cahaya  makalah- instalasi listrikCahaya  makalah- instalasi listrik
Cahaya makalah- instalasi listrik
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Pencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.doc
Pencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.docPencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.doc
Pencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.doc
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Penataan Cahaya Pentas
Penataan Cahaya PentasPenataan Cahaya Pentas
Penataan Cahaya Pentas
 
Kebutuhan pencahayaan pabrik plastik pt astra otoparts
Kebutuhan pencahayaan pabrik plastik pt astra otopartsKebutuhan pencahayaan pabrik plastik pt astra otoparts
Kebutuhan pencahayaan pabrik plastik pt astra otoparts
 
Ergonomi kelompok
Ergonomi kelompokErgonomi kelompok
Ergonomi kelompok
 
TUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptx
TUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptxTUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptx
TUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptx
 
3 Sistem Penerangan
3 Sistem Penerangan3 Sistem Penerangan
3 Sistem Penerangan
 
Rumah tanggap iklim
Rumah tanggap iklimRumah tanggap iklim
Rumah tanggap iklim
 
Pertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intrior
Pertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intriorPertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intrior
Pertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intrior
 
Pertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intrior
Pertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intriorPertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intrior
Pertemuan 13 peralatan listrik dan pendukung intrior
 
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxHANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
 
Interior design
Interior designInterior design
Interior design
 

Mais de Simon Patabang

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdfSimon Patabang
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...Simon Patabang
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhSimon Patabang
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanSimon Patabang
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatSimon Patabang
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Simon Patabang
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019Simon Patabang
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikSimon Patabang
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalSimon Patabang
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkatSimon Patabang
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa Simon Patabang
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balikSimon Patabang
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararelSimon Patabang
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrikSimon Patabang
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 

Mais de Simon Patabang (20)

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascal
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
 
10 analisis komponen
10 analisis komponen10 analisis komponen
10 analisis komponen
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
8 beban rlc
8 beban rlc8 beban rlc
8 beban rlc
 
7 jenis beban ac
7 jenis beban ac7 jenis beban ac
7 jenis beban ac
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 

Último

Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfAnggaaBaraat
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfKamboja16
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 

Último (20)

Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 

6 Penerangan/Pencahayaan

  • 2. Pendahuluan • Cahaya adalah sebuah pancaran elektromagnetik, yang mempunyai sifat dapat memantul, menembus, membias, menyerap dan dapat terlihat oleh mata kita. • Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. • Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek yang dikerjakannya secara jelas dan cepat, • Cahaya merupakan kebutuhan vital dalah kehidupan sehari-hari.
  • 3. 1. Pencahayaan Buatan • Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami dari matahari. • Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau karena pencahayaan alami tidak mencukupi. • Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut:
  • 4. 1. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat 2. Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman 3. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja 4. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang. 5. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi.
  • 5. Dalam perencanaan penggunaan pencahayaan untuk suatu lingkungan kerja maka perlu pula diperhatikan hal-hal berikut ini • Seberapa jauh pencahayaan buatan akan digunakan, baik untuk menunjang dan melengkapi pencahayaan alami. • Tingkat pencahayaan yang diinginkan, baik untuk pencahayaan tempat kerja yang memerlukan tugas visual tertentu atau hanya untuk pencahayaan umum • Distribusi dan variasi iluminasi yang diperlukan dalam keseluruhan interior, apakah menyebar atau terfokus pada satu arah • Arah cahaya, apakah ada maksud untuk menonjolkan bentuk dan kepribadian ruangan yang diterangi atau tidak • Warna yang akan dipergunakan dalam ruangan serta efek warna dari cahaya • Derajat kesilauan obyek ataupun lingkungan yang ingin diterangi, apakah tinggi atau rendah.
  • 6. 2. Komponen Cahaya Buatan • Lampu Lampu adalah suatu komponen cahaya buatan yang berperan sebagai sumber cahaya. Jenis-jenis lampu yang banyak digunakan, khususnya rumah tinggal sbb : • Lampu pijar Lampu pijar adalah jenis lampu sebagai sumber cahaya buatan yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke kawat wolfram sehingga terjadi panas dan cahaya. Kawat ini mempunyai ketahanan titik lebur sampai dengan 3.655 °K. bila suhu melebihi suhu tersebut maka kawat akan terputus.
  • 8. • Lampu Neon • Lampu neon adalah lampu yang sistem kerjanya menggunakan kawat pijar tungsten sebagai katoda. • Tabung neon di dalamnya mengeluarkan uap merkuri bertekanan rendah dan memancarkan sinar ultraviolet. • Untuk mengurangi atau menyerap radiasi ultraviolet, pada dinding tabung neon dilapisi fosfor tipis.
  • 10. Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat dibedakan atas 3 macam yakni: 1. Sistem Pencahayaan Merata • Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan. • Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk melakukan tugas visual khusus. • Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh langi-langit. 3. Sistem Pencahayaan Buatan
  • 11. 2. Sistem Pencahayaan Terarah • Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu arah tertentu. • Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena akan tampak lebih jelas. • Pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni melalui mekanisme pemantulan cahaya. • Sistem ini dapat juga digabungkan dengan sistem pencahayaan merata karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang mungkin ditimbulkan oleh pencahayaan merata.
  • 12. 3. Sistem Pencahayaan Setempat Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya tempat kerja yang memerlukan tugas visual. Sistem pencahayaan ini sangat bermanfaat untuk: • Memperlancar tugas yang memerlukan visualisasi teliti • Mengamati bentuk dan susunan benda yang memer- lukan cahaya dari arah tertentu. • Melengkapi pencahayaan umum yang terhalang menca-pai ruangan khusus yang ingin diterangi • Membantu pekerja yang sudah tua atau telah berkurang daya penglihatannya. • Menunjang tugas visual yang pada mulanya tidak direncanakan untuk ruangan tersebut.
  • 13. Pencahayaan Dalam Ruangan 1. Lampu dinding : wall lamps • Lampu dinding biasa digunakan untuk menjadi hiasan dinding, atau memberi penerangan yang agak remang ketika malam tiba dan lampu lain dimatikan. • Lampu dinding juga bisa digunakan untuk memperkuat sebuah area, misalnya area duduk. • Bisa juga digunakan untuk memberi petunjuk arah, seperti pada lobi-lobi hotel. 2. Lampu lantai : floor lamps • Lampu lantai bisa digunakan untuk memberikan penerangan lebih, atau memperkuat keindahan sebuah desain interior. • Jenis ini bisa digunakan untuk lampu baca di sebelah kursi baca atau sofa, bahkan menjadi penghias ruang tamu.
  • 14. 3. Lampu meja : desk lamps • Lampu meja banyak digunakan untuk kegiatan membaca atau kegiatan lain di meja, dan sebagian besar merupakan lampu untuk area meja saja. • Lampu jenis ini sebaiknya bisa diatur dari segi kuantitas cahaya dan bisa diatur arah cahayanya sesuai kebutuhan. 4. Lampu langit-langit : ceiling lamp • Jenis lampu ini dipasang dibawah langit-langit dengan berbagai bentuk aksesoris yang bisa didapatkan di toko-toko lampu. • Jenis ini biasanya dipasang dengan tempat lampu yang berfungsi sebagai reflektor, dan banyak digunakan untuk perkantoran.
  • 15. 5. Lampu gantung : pendant fixtures • Lampu jenis ini paling banyak digunakan untuk rumah tinggal, karena kemudahan memasang jaringan kabel. • Lampu gantung juga biasa digunakan untuk ‘mengisi’ langit-langit yang cukup tinggi. misalnya di area yg tak terjangkau, tangga, dan sebagainya. • Cahayanya bisa digunakan untuk menerangi sebuah area khusus, misalnya meja makan.
  • 16. Desain Lampu Untuk Fungsi Ruang • Pencahayaan buatan umumnya digunakan jika cahaya matahari tidak mampu menjangkau ruangan atau tidak dapat menerangi seluruh ruangan secara merata, karena letak ruang dan lubang cahaya tidak memungkinkan bentuk armatur dan intensitas cahaya dapat diatur sesuai keinginan dengan mengacu kepada persyaratan fungsionalnya, waktu penggunaannya pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan. • Beberapa contoh antara lain:
  • 17. a. Untuk ruang keluarga • Pencahayaan untuk ruang keluarga atau ruang santai harus bersifat fleksibel karena beberapa aktivitas di lakukan di ruang ini setiap hari, seperti duduk-duduk santai, mendengarkan dan menyaksikan sajian dari perangkat audio-visual, menerima kunjungan kerabat dekat, membaca buku, majalah, dan sebagainya. • Pencahayaan fleksibel maksudnya adalah tetap harus ada pencahayaan yang bersifat umum, menyebar dengan rata di seluruh ruangan, apalagi untuk aktivitas yang menghadirkan banyak orang dalam ruangan tersebut. • Perlu ada pencahayaan-pencahayaan khusus di beberapa sudut untuk aktivitas yang lebih khusus seperti membaca, mendengarkan musik, dan ngobrol yang sifatnya pribadi.
  • 18.
  • 19. b. Untuk ruang makan dan dapur • Karena dapur dan ruang makan sekarang ini sering kali disatukan, pencahayaannya pun harus fleksibel, ada pencahayaan yang bersifat umum dan khusus. • Pencahayaan yang bersifat umum dibutuhkan untuk menerangi area-area dengan aktivitas frekuensi kerja tinggi seperti masak-memasak (mulai dari meracik sampai menghidangkan). • Pencahayaan yang bersifat khusus dibutuhkan untuk menerangi area makan di seluruh meja makan agar suasana lebih khusus, hangat, dan akrab.
  • 20. c. Pencahayaan untuk ruang tidur • Pencahayaan ruang tidur sebaiknya terdiri dari dua jenis yaitu pencahayaan umum dan khusus. • Pencahayaan umum berfungsi menerangi seluruh ruangan pada saat ruangan belum dipergunakan untuk tidur. • Pencahayaan khusus biasanya ditempatkan di meja sisi tempat tidur dan di meja rias. • Jenis armatur untuk pencahayaan umum: downlight. Jenis armatur untuk pencahayaan khusus: lampu meja (di atas meja samping tempat tidur), lampu dinding, lampu tegak (standing lamp).
  • 21.
  • 22. d. Pencahayaan untuk ruang kerja • Pencahayaan umum yang menerangi seluruh ruangan tetap dibutuhkan. • Pencahayaan khusus di meja kerja dibutuhkan agar bekerja bisa lebih konsentrasi. Cahaya untuk meja kerja. • Penempatan titik lampu jangan membelakangi kursi kerja karena akan menyebabkan bayangan tubuh menutupi bidang kerja. • Jenis armatur untuk pencahayaan khusus: lampu belajar/lampu kerja dengan arah cahaya dipancarkan dari sisi kiri atau kanan meja kerja, jangan dari depan karena pantulan cahaya akan membuat silau.
  • 23.
  • 24. e. Pencahayaan untuk kamar mandi, gudang, dan garasi • Pencahayaan untuk ruang-ruang kamar mandi, gudang, dan garasi sebaiknya yang bersifat umum, menerangi seluruh ruangan dengan merata dan terang benderang. • Khusus untuk kamar mandi biasanya ada beberapa area yang mempergunakan pencahayaan khusus seperti cermin di atas washtafel, lemari/rak tempat penyimpanan peralatan mandi. • Untuk gudang dan garasi, armatur lampu sebaiknya diberi pelindung untuk menghindari benturan dan gangguan-gangguan lain.
  • 25. f. Lampu dinding • Lampu dinding biasanya digunakan sebagai hiasan dinding atau memberikan efek cahaya pada dinding. • Bisa juga digunakan sebagai lampu tidur. Sehingga, nilai estetika lebih menonjol dibanding fungsional sebagai penerang. • Melihat sisi estetikanya, maka pemilihan lampu jenis ini harus disesuaikan pada bentuk, gaya, serta desain interior ruang. • Untuk rumah minimalis misalnya, lampu dinding kotak yang berukuran kecil menjadi pilihan.
  • 26.
  • 27. Sistem dan Standar Pencahayaan Ruang Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang, maka diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Sistem pencahayaan di ruangan, termasuk di tempat kerja dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu: A. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting) • Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu diterangi. • Sistm ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang mengganggu, baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya. • Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada didalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan
  • 28. B. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting) • Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. • Dengan sistem ini daapt mengurangi kelemahan pada sistem pencahayaan langsung. • Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki efisiensi pemantulan 90%, sedangkan apabila dicat putih efisiensi pemantulan antara 5-90%
  • 29. C. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting) ‘ • Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu disinari, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dindng. • Dalam pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui.
  • 30. D. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting) • Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit- langit dan dinding bagian atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. • Untuk hasil yang optimal disarankan langit-langit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. • Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.
  • 31. E. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting) • Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit- langit dan dinding bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. • Agar seluruh langit-langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan yang baik. • Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan kerja.
  • 32. • Banyak faktor risiko di lingkungan kerja yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja salah satunya adalah pencahayaan. • Menurut Keputusan Menteri Keseha- tan No.1405 tahun 2002, pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. • Pencahayaan minimal yang dibutuhkan menurut jenis kegiatanya seperti berikut: 1. Tingkat Pencahayaan Lingkungan Kerja 2. Kebutuhan Pencahayaan Menurut Area Kegiatan 3. Rekomendasi Tingkat Pencahayaan Pada Tempat Kerja Dengan Komputer
  • 33.
  • 34.
  • 36.
  • 37.
  • 38. Rekomendasi Tingkat Pencahayaan Pada Tempat Kerja Dengan Komputer