SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Tugas Kajian Puisi Indonesia 
Nama : Desi Sri Cahyani 
NIM : 1203068 
Bahasa dan Sastra Indonesia 2012 
Selasa, 10 Desember 2013
ANALISIS PUISI “TANGIS” DALAM KUMPULAN PUISI “BALADA 
ORANG-ORANG TERCINTA” KARYA W.S RENDRA : SEBUAH 
KAJIAN FENOMENOLOGIS 
OLEH 
DESI SRI CAHYANI 
Pradopo menjelaskan bahwa “karya sastra itu tak hanya merupakan satu 
sistem norma, melainkan terdiri dari beberapa strata (lapis) norma. Masing-masing 
norma menimbulkan lapis norma di bawahnya” (Pradopo, 2010:14). 
Kajian fenomenologis berusaha membedah puisi berdasarkan lapisan atau norma 
yang ada dalam puisi tersebut. 
BIOGRAFI W.S RENDRA 
W.S Rendra bernama lengkap Willibrordus Surendra Broto Rendra. Beliau 
lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935 – meninggal di Depok, Jawa Barat, 
6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun. Rendra menempuh pendidikan SMA St. 
Josef, Solo. Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gajah Mada, 
Yogyakarta. American Academy of Dramatical Art, New York, USA (1967). 
Kumpulan puisinya antara lain Ballada Orang-Orang Tercinta, Blues 
untuk Bonnie, Empat Kumpulan Sajak, Sajak-sajak Sepatu Tua, Mencari Bapak, 
Perjalanan Bu Aminah, Nyanyian Orang Urakan, Pamphleten van een Dichter, 
Potret Pembangunan Dalam Puisi, Disebabkan Oleh Angin, Orang Orang 
Rangkasbitung, Rendra: Ballads and Blues Poem, State of Emergency. 
Penghargaan yang pernah diterima : Hadiah Pertama Sayembara Penulisan 
Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 
Yogyakarta (1954), Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956), Anugerah Seni dari 
Pemerintah Republik Indonesia (1970), Hadiah Akademi Jakarta (1975), Hadiah 
Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976), 
Penghargaan Adam Malik (1989), The S.E.A. Write Award (1996), Penghargaan 
Achmad Bakri (2006). 
IDENTIFIKASI KUMPULAN PUISI “BALADA ORANG-ORANG 
TERCINTA” 
Judul : Ballada Orang-orang Tercinta 
Penulis : Rendra 
Cetakan : VII, 1993 (Cet. I, 1957) 
Penerbit : PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta (mulai cet. II, 1971) 
Tebal : 52 halaman (19 judul puisi) 
ISBN : 979-419-004-7 
Gambar jilid : Jean Kharis
ANALISIS FENOMENOLOGIS 
Analisis fenomenologis adalah sebuah pisau analisis karya sastra yang 
mula-mula diperkenalkan oleh Roman Ingarden, seorang filsuf Polandia. Analisis 
ini berusaha membedah karya sastra berdasarkan norma-norma yang dimiliki 
karya sastra tersebut. Norma-norma itu sebagai berikut. 
1) Lapis bunyi (sound stratum); 
2) Lapis arti (units of meaning); 
3) Lapis dunia imaji pengarang; 
4) Lapis dunia yang dilihat dari sudut pandang tertentu yang implisit; 
5) Lapis metafisika. 
DESKRIPSI DATA 
Data yang digunakan adalah puisi berjudul “Tangis” dalam kumpulan 
puisi “Balada Orang-Orang Tercinta” karya W.S Rendra. Analisis yang digunakan 
dalam puisi ini adalah analisis fenomenologis yang berusaha mengungkap 
fenomena atau lapis-lapis dalam karya sastra yang ada dalam puisi ini. 
Tangis 
Kalau lebar nganga lukanya 
mulut bunda 'kan mengucupnya. 
Ke mana larinya anak tercinta 
yang diburu segenap penduduk kota? 
Kalau kotor warna jiwanya 
Paman Doblang! Paman Doblang! 
ibu cuci di lubuk hati. 
la lari membawa dosa 
Cuma ibu yang bisa mengerti 
tangannya dilumuri cemar noda 
ia membunuh tak dengan hati. 
tangisnya menyusupi belukar di rimba. 
Kalau memang hauskan darah manusia 
Sejak semalam orang kota menembaki 
suruhlah minum darah ibunya. 
dengan dendam tuntutan mati 
dan ia lari membawa diri. 
Paman Doblang! Paman Doblang! 
Seluruh subuh, seluruh pagi. 
Katakan, ibunya selalu berdoa. 
Kalau ia 'kan mati jauh di rimba 
Paman Doblang! Paman Doblang! 
suruh ingat marhum bapanya 
Ke mana larinya anak tercinta 
yang di sorga, di imannya. 
di padang lalang mana 
di bukit kapur mana 
Dan di dangau ini ibunya menanti 
mengapa tak lari di riba bunda? 
dengan rambut putih dan debar hati. 
Paman Doblang! Paman Doblang! 
Paman Doblang! Paman Doblang! 
Pesankan padanya dengan angin 
Kalau di rimba rembulan pudar duka 
kemarau 
katakan, itulah wajah ibunya. 
ibunya yang tua menunggu di dangau.
puisi Rendra dalam Ballada Orang-orang 
Tercinta 
ANALISIS FENOMENOLOGIS PUISI “TANGIS” 
1) Lapis bunyi (sound stratum); 
Dalam sajak “Tangis” lapis bunyinya berupa deretan bunyi-bunyi fonem 
yang disusun sesuai dengan konvensi bahasa Indonesia. Kakofoni adalah bunyi 
mendominasi puisi ini dan efek dari bunyi kakofoni memperkuat suasana yang 
tidak menyenangkan. Dapat dibayangkan betapa tidak menyenangkan dan 
perasaan kacau balau bila kita sedang berdekatan dengan seorang pembunuh. 
Berikut ini analisis mengenai lapis bunyi yang terdapat dalam puisi “Tangis”. 
TEKS PUISI BUNYI YANG 
DIHASILKAN ORKESTRASI 
Ke mana larinya anak tercinta 
yang diburu segenap penduduk 
kota? 
Asonansi : /a/ dan /u/ 
Likuida : /l/ dan /r/ 
Bunyi sengau : /n/, /m/ 
dan /ny/ 
Aliterasi : /t/ 
kakofoni 
Paman Doblang! Paman Doblang! 
Asonansi : /a/ dan /o/ 
Likuida : /l/ 
Bunyi sengau : /m/ dan 
/ng/ 
kakofoni 
la lari membawa dosa 
tangannya dilumuri cemar noda 
tangisnya menyusupi belukar di 
rimba. 
Asonansi : /a/, /o/ 
dan /u/ 
Likuida : /l/ dan /r/ 
Bunyi sengau : /n/, /m/ 
dan /ny/ 
kakofoni 
Sejak semalam orang kota 
menembaki 
dengan dendam tuntutan mati 
dan ia lari membawa diri. 
Asonansi : /a/dan /i/ 
Likuida : /l/ dan /r/ 
Bunyi sengau : /n/, /m/ 
dan /ng/ 
kakofoni 
Seluruh subuh, seluruh pagi. Asonansi : /u/ 
Likuida : /l/ dan /r/ 
eufoni 
Paman Doblang! Paman Doblang! 
Asonansi : /a/ dan /o/ 
Likuida : /l/ 
Bunyi sengau : /m/ dan 
/ng/ 
kakofoni 
Ke mana larinya anak tercinta 
di padang lalang mana 
di bukit kapur mana 
mengapa tak lari di riba bunda? 
Asonansi : /a/ 
Likuida : /l/ dan /r/ 
Bunyi sengau : /m/, /n/ 
dan /ng/ 
kakofoni
Paman Doblang! Paman Doblang! 
Asonansi : /a/ dan /o/ 
Likuida : /l/ 
Bunyi sengau : /m/ dan 
/ng/ 
kakofoni 
Pesankan padanya dengan angin 
kemarau 
ibunya yang tua menunggu di 
dangau. 
Asonansi : /a/ dan /u/ 
Likuida : /r/ 
Bunyi sengau : /m/, /ny/ 
dan /ng/ 
kakofoni 
Kalau lebar nganga lukanya 
mulut bunda 'kan mengucupnya. 
Asonansi : /a/ dan /u/ 
Likuida : /l/ dan /r/ 
Bunyi sengau : /m/, /ny/ 
dan /ng/ 
kakofoni 
Kalau kotor warna jiwanya 
ibu cuci di lubuk hati. 
Asonansi : /a/ dan /o/ 
Likuida : /l/ 
Bunyi sengau : /m/ dan 
/ng/ 
kakofoni 
Cuma ibu yang bisa mengerti 
ia membunuh tak dengan hati. 
Asonansi : /i/ 
Likuida : /r/ 
Bunyi sengau : /m/ dan 
/ng/ 
kakofoni 
Kalau memang hauskan darah 
manusia 
suruhlah minum darah ibunya. 
Asonansi : /a/ dan /u/ 
Likuida : /l/ dan /r/ 
Bunyi sengau : /m/ dan 
/ny/ 
kakofoni 
Paman Doblang! Paman Doblang! 
Asonansi : /a/ dan /o/ 
Likuida : /l/ 
Bunyi sengau : /m/ dan 
/ng/ 
kakofoni 
Katakan, ibunya selalu berdoa. 
Asonansi : /a/ 
Likuida : /l/ 
Bunyi sengau : /ny/ 
eufoni 
Kalau ia 'kan mati jauh di rimba 
suruh ingat marhum bapanya 
yang di sorga, di imannya. 
Asonansi : /a/ 
Likuida : /l/ dan /r/ 
Bunyi sengau : /m/, 
/n/, /ny/ dan /ng/ 
kakofoni 
Dan di dangau ini ibunya menanti 
dengan rambut putih dan debar 
hati. 
Asonansi : /a/, /u/ 
dan /i/ 
Likuida : /l/ dan /r/ 
Bunyi sengau : /m/, 
/n/, /ny/ dan /ng/ 
kakofoni 
Paman Doblang! Paman Doblang! 
Asonansi : /a/ dan /o/ 
Likuida : /l/ 
Bunyi sengau : /m/ dan 
/ng/ 
kakofoni 
Kalau di rimba rembulan pudar 
duka 
katakan, itulah wajah ibunya. 
Asonansi : /a/ dan /u/ 
Likuida : /l/ dan /r/ 
Bunyi sengau : /m/, dan 
/ny/ 
kakofoni
Dari hasil analisis, bunyi asonansi sangat mendominasi puisi ini. Bunyi 
asonansi /a/ hampir terdapat di tiap larik puisi ini. Bunyi aliterasi dirasa kurang 
menonjol dalam puisi ini. Bunyi sengau /ny/, /ng/ dan /m/ cukup banyak terdapat 
dalam puisi ini sehingga menimbulkan efek yang cukup merdu bila 
dikombinasikan dengan bunyi asonansi namun tidak menghasilkan efek efoni. 
Bunyi-bunyi sengau tersebut lebih memberikan efek kakofoni. 
2) Lapis arti (units of meaning); 
Dalam sajak “Tangis” terdapat satuan-satuan arti yang berupa kata, 
kelompok kata, dan kalimat. 
Kata atau kumpulan kata dalam 
puisi “Tangis” Arti 
anak tercinta anak terkasih 
Paman Doblang sebutan untuk seseorang atau Tuhan 
la lari membawa dosa ia berlari membawa kejahatannya 
mengapa tak lari di riba bunda? mengapa tidak lari di tempat atau 
daerah tempat tinggal ibunya 
dangau gubuk atau rumah kecil di sawah atau 
di ladang tempat orang berteduh untuk 
menjaga tanaman 
angin kemarau angin berhembus lebih cepat 
Kalau lebar nganga lukanya 
mulut bunda 'kan mengucupnya. 
bila lukanya lebar menganga mulut ibu 
akan mengatupkannya 
Kalau kotor warna jiwanya 
ibu cuci di lubuk hati 
bila jiwanya kotor ibu akan 
membersihkannya 
ia membunuh tak dengan hati. 
ia melakukan pembunuhan tanpa 
sekehendaknya atau tak sesuai dengan 
hatinya 
Kalau memang hauskan darah 
manusia 
suruhlah minum darah ibunya. 
Bila ia menginginkan kematian 
manusia, bunuhlah ibuny 
marhum = almarhum (sebutan kepada orang 
Islam yang telah meninggal) 
rembulan pudar duka. katakan, itulah wajah yang suram tak berseri-seri
wajah ibunya. disebabkan oleh kedukaan 
3) Lapis dunia imaji pengarang; 
Puisi ini menceritakan tentang seseorang yang dekat dengan sang 
pembunuh. Dia berdialog sendiri dan memohon kepada Tuhan (paman doblang). 
Seseorang itu berharap agar pembunuh itu kembali ke desanya kembali. Karena 
ibunya sakit-sakitan dan mencari dia kemana-mana. Ibunya cemas dan 
memikirkan bagaimana keadaan anaknya yang menghilang dari desa itu. 
Seseorang tadi berdialog sendiri. Bahwa sang pembunuh tadi menghilang 
dengan tangan yang baru saja membunuh seseorang. Dan saat itu pembunuh itu 
digrebeg dan dikroyok oleh penduduk desa. Sehingga pembunuh itu berusaha 
melarikan diri dari desanya. Meskipun ibunya tahu, anaknya seorang pembunuh 
tetapi dia tetap mengkhawatirkan keadaan sang anak. Dia berharap anaknya dapat 
kembali pulang ke rumahnya. 
4) Lapis dunia yang dilihat dari sudut pandang tertentu yang implisit; 
Pada lapis ini digambarkan bagaimana keadaan seorang pembunuh yang 
dikejar oleh masyarakat sehingga ia pergi meninggalkan desanya untuk melarikan 
diri. Tetapi dibalik pelariannya, ibunya selalu menantinya untuk kembali ke 
rumah. Sang ibu selalu menunggu meskipun usianya sudah renta. Dia tak peduli 
anaknya seorang pembunuh, yang dia harapkan kepulangan anaknya. Maka jelas 
puisi ini menggambarkan betapa hebat kasih sayang seorang ibu. Bahkan seorang 
pembunuh pun masih disayangi oleh ibunya. Lautan maaf dan doa selalu ibu 
limpahkan untuk anak-anaknya. 
5) Lapis metafisika. 
Dalam sajak “Tangis”, terlihat makna filosofis ketragisan hidup manusia 
pembunuh dan seorang ibu yang selalu menanti kepulangan anaknya meski ia 
tahu anaknya seorang pembunuh. Itulah cerminan dari kasih sayang seorang ibu. 
KESIMPULAN 
Setelah puisi “Tangis” ini dikaji dengan analisis fenomenologis, 
didapatkan kesimpulan bahwa analisis ini mempermudah kita untuk menganalisis 
puisi dari norma atau lapis yang ada dalam puisi itu sendiri. Lewat analisis 
fenomenologis pada puisi “Tangis” ditemukan pelbagai hasil analisis, antara lain: 
1) Puisi ini didominasi oleh asonansi /a/ yang berkombinasi dengan bunyi-bunyi 
sengau dan liquid yang menghasilan orkestrasi kakofoni; 2) Puisi ini membuat
efek parau dikarenakan perpaduan orkestrasi kakofoni; 3) Puisi ini menceritakan 
tentang seseorang yang dekat dengan seorang pembunuh yang melarikan diri dari 
desanya dan kehawatiran seorang ibu karena kepergian anaknya; 4) Puisi ini 
menceritakan ketragisan hidup manusia dan filosofi kasih sayang seorang ibu. 
DAFTAR PUSTAKA 
Rendra,W.S. 1993. Balada Orang-Orang Tercinta. Jakarta: PT. Dunia Pustaka 
Jaya 
Suhendi, Indrawan Dwisetya. 2013. ANALISIS PUISI “MEMBAKAR” DALAM 
KUMPULAN PUISI “PATAH” KARYA RAHMAT JABARIL: SEBUAH 
KAJIAN FENOMENOLOGI. Makalah Kajian Puisi Indonesia. Bandung 
Pradopo, Rachmat Djoko. 2010. Pengkajian puisi. Yogyakarta. Gajah Mada 
University Press

More Related Content

What's hot

Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisMuhammad Idris
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiRestu Waras Toto
 
Perkembangan Sastra Indonesia
Perkembangan Sastra IndonesiaPerkembangan Sastra Indonesia
Perkembangan Sastra IndonesiaWulan Sobichin
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIArief Kurniatama
 
Sinonim, homonim, homofon, homograf dan idiom
Sinonim, homonim, homofon, homograf dan idiomSinonim, homonim, homofon, homograf dan idiom
Sinonim, homonim, homofon, homograf dan idiomErvina Nurjanah
 
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufBahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufSMAN 01 GIRI
 
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikMakalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikShelaOktavia
 
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Inunks Peihhcc
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Mitha Ye Es
 
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraPerbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraDermawan Jaqee
 
Sastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga baruSastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga barudwiliarossa
 
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerPuisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerFarhan Luqman Al-Hakim
 
Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )
Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )
Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )nuniek20
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiaNUR DIANA
 

What's hot (20)

Pengertian morfem tugas
Pengertian morfem tugasPengertian morfem tugas
Pengertian morfem tugas
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatis
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyi
 
Ppt unsur unsur drama
Ppt unsur unsur dramaPpt unsur unsur drama
Ppt unsur unsur drama
 
Perkembangan Sastra Indonesia
Perkembangan Sastra IndonesiaPerkembangan Sastra Indonesia
Perkembangan Sastra Indonesia
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 
Sinonim, homonim, homofon, homograf dan idiom
Sinonim, homonim, homofon, homograf dan idiomSinonim, homonim, homofon, homograf dan idiom
Sinonim, homonim, homofon, homograf dan idiom
 
Power Point Bahasa Indonesia
Power Point Bahasa IndonesiaPower Point Bahasa Indonesia
Power Point Bahasa Indonesia
 
Teori mimetik 1
Teori mimetik 1Teori mimetik 1
Teori mimetik 1
 
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufBahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
 
Perkembangan Drama
Perkembangan DramaPerkembangan Drama
Perkembangan Drama
 
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikMakalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
 
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
 
Dasar dasar dan kaidah kebahasaan semantik
Dasar dasar dan kaidah kebahasaan semantikDasar dasar dan kaidah kebahasaan semantik
Dasar dasar dan kaidah kebahasaan semantik
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
 
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraPerbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
 
Sastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga baruSastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga baru
 
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerPuisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
 
Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )
Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )
Periodisasi sastra angkatan balai pustaka ( 20 )
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
 

Viewers also liked

Karya sastra klasik
Karya sastra klasikKarya sastra klasik
Karya sastra klasikaadhe11
 
Pengenalan Dasar Tentang Jurnalistik
Pengenalan Dasar Tentang JurnalistikPengenalan Dasar Tentang Jurnalistik
Pengenalan Dasar Tentang JurnalistikIcha Nathalia
 
Chairil anwar
Chairil anwarChairil anwar
Chairil anwarDespian
 
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalApresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalbuwarnisutopo
 
Analisis intertekstualitas puisi
Analisis intertekstualitas puisiAnalisis intertekstualitas puisi
Analisis intertekstualitas puisiSamsul Surya
 
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaJurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaDesy Sri Cahyani
 
ANALISIS GAYA BAHASA DALAM PUISI
ANALISIS GAYA BAHASA DALAM PUISIANALISIS GAYA BAHASA DALAM PUISI
ANALISIS GAYA BAHASA DALAM PUISIBella Kriwangko
 
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...Berlinda Putri
 
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)Nurainun Adamy
 
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Nu War
 
Materi Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah DasarMateri Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah DasarNela II
 
Bahasa Indonesia Kelas VII SMP MTs 2016 P & K
Bahasa Indonesia Kelas VII SMP MTs 2016 P & KBahasa Indonesia Kelas VII SMP MTs 2016 P & K
Bahasa Indonesia Kelas VII SMP MTs 2016 P & KAmphie Yuurisman
 
kajian stilistika
kajian stilistika kajian stilistika
kajian stilistika Oyax Ruqoyah
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaUtami Trianti
 
Analisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulanaAnalisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulanaSunarti Narti
 

Viewers also liked (18)

Karya sastra klasik
Karya sastra klasikKarya sastra klasik
Karya sastra klasik
 
Bhs indonesi mu
Bhs indonesi muBhs indonesi mu
Bhs indonesi mu
 
Pengenalan Dasar Tentang Jurnalistik
Pengenalan Dasar Tentang JurnalistikPengenalan Dasar Tentang Jurnalistik
Pengenalan Dasar Tentang Jurnalistik
 
Chairil anwar
Chairil anwarChairil anwar
Chairil anwar
 
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalApresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
 
Analisis intertekstualitas puisi
Analisis intertekstualitas puisiAnalisis intertekstualitas puisi
Analisis intertekstualitas puisi
 
Makalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purbaMakalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purba
 
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaJurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
 
ANALISIS GAYA BAHASA DALAM PUISI
ANALISIS GAYA BAHASA DALAM PUISIANALISIS GAYA BAHASA DALAM PUISI
ANALISIS GAYA BAHASA DALAM PUISI
 
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
 
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)
 
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
 
Materi Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah DasarMateri Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah Dasar
 
Bahasa Indonesia Kelas VII SMP MTs 2016 P & K
Bahasa Indonesia Kelas VII SMP MTs 2016 P & KBahasa Indonesia Kelas VII SMP MTs 2016 P & K
Bahasa Indonesia Kelas VII SMP MTs 2016 P & K
 
kajian stilistika
kajian stilistika kajian stilistika
kajian stilistika
 
Puisi cinta
Puisi cintaPuisi cinta
Puisi cinta
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
 
Analisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulanaAnalisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulana
 

Similar to Analisis Puisi Fenomenologis

Menggali puing puing sastra madura yang tersisa
Menggali  puing puing sastra madura  yang tersisaMenggali  puing puing sastra madura  yang tersisa
Menggali puing puing sastra madura yang tersisaSyaf Anton
 
Menggali puing puing sastra madura yang tersisa
Menggali  puing puing sastra madura  yang tersisaMenggali  puing puing sastra madura  yang tersisa
Menggali puing puing sastra madura yang tersisaSyaf Anton
 
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantunKaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantunFathia Rosatika
 
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantunKaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantunFathia Rosatika
 
KONSEP KESUSASTERAAN MELAYU
KONSEP KESUSASTERAAN MELAYUKONSEP KESUSASTERAAN MELAYU
KONSEP KESUSASTERAAN MELAYUJaeyolHali
 
Seni musik: Musik Nusantara dan Musik Keroncong
Seni musik: Musik Nusantara dan Musik KeroncongSeni musik: Musik Nusantara dan Musik Keroncong
Seni musik: Musik Nusantara dan Musik KeroncongVika Mubarokah
 
Gurindam dan Puisi Kontemporer
Gurindam dan Puisi KontemporerGurindam dan Puisi Kontemporer
Gurindam dan Puisi KontemporerQurrati A'yun
 
gurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporergurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporerAmri Hasan
 
Kajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la roseKajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la roseMaulida Hannah
 
Mengenal Apa Itu Puisi.pptx
Mengenal Apa Itu Puisi.pptxMengenal Apa Itu Puisi.pptx
Mengenal Apa Itu Puisi.pptxNina Arthayasa
 
analisis
analisisanalisis
analisiscahya17
 
Sajak di perpustakaan oleh shafie abu bakar
Sajak di perpustakaan oleh shafie abu bakarSajak di perpustakaan oleh shafie abu bakar
Sajak di perpustakaan oleh shafie abu bakarzaty96
 
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptxB. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptxTheodorusMortaman
 

Similar to Analisis Puisi Fenomenologis (20)

Asigment pantun sem9
Asigment pantun sem9Asigment pantun sem9
Asigment pantun sem9
 
Menggali puing puing sastra madura yang tersisa
Menggali  puing puing sastra madura  yang tersisaMenggali  puing puing sastra madura  yang tersisa
Menggali puing puing sastra madura yang tersisa
 
Menggali puing puing sastra madura yang tersisa
Menggali  puing puing sastra madura  yang tersisaMenggali  puing puing sastra madura  yang tersisa
Menggali puing puing sastra madura yang tersisa
 
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantunKaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
 
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantunKaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
 
KONSEP KESUSASTERAAN MELAYU
KONSEP KESUSASTERAAN MELAYUKONSEP KESUSASTERAAN MELAYU
KONSEP KESUSASTERAAN MELAYU
 
Puisi dan Majas
Puisi dan MajasPuisi dan Majas
Puisi dan Majas
 
Jenis pantun
Jenis pantunJenis pantun
Jenis pantun
 
Seni musik: Musik Nusantara dan Musik Keroncong
Seni musik: Musik Nusantara dan Musik KeroncongSeni musik: Musik Nusantara dan Musik Keroncong
Seni musik: Musik Nusantara dan Musik Keroncong
 
Tembang Macapat.pdf
Tembang Macapat.pdfTembang Macapat.pdf
Tembang Macapat.pdf
 
Gurindam dan Puisi Kontemporer
Gurindam dan Puisi KontemporerGurindam dan Puisi Kontemporer
Gurindam dan Puisi Kontemporer
 
gurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporergurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporer
 
Kajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la roseKajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la rose
 
Mengenal Apa Itu Puisi.pptx
Mengenal Apa Itu Puisi.pptxMengenal Apa Itu Puisi.pptx
Mengenal Apa Itu Puisi.pptx
 
Puisi kontemporer
Puisi kontemporerPuisi kontemporer
Puisi kontemporer
 
Tembang Macapat.pdf
Tembang Macapat.pdfTembang Macapat.pdf
Tembang Macapat.pdf
 
analisis
analisisanalisis
analisis
 
Tembang Macapat
Tembang MacapatTembang Macapat
Tembang Macapat
 
Sajak di perpustakaan oleh shafie abu bakar
Sajak di perpustakaan oleh shafie abu bakarSajak di perpustakaan oleh shafie abu bakar
Sajak di perpustakaan oleh shafie abu bakar
 
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptxB. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Analisis Puisi Fenomenologis

  • 1. Tugas Kajian Puisi Indonesia Nama : Desi Sri Cahyani NIM : 1203068 Bahasa dan Sastra Indonesia 2012 Selasa, 10 Desember 2013
  • 2. ANALISIS PUISI “TANGIS” DALAM KUMPULAN PUISI “BALADA ORANG-ORANG TERCINTA” KARYA W.S RENDRA : SEBUAH KAJIAN FENOMENOLOGIS OLEH DESI SRI CAHYANI Pradopo menjelaskan bahwa “karya sastra itu tak hanya merupakan satu sistem norma, melainkan terdiri dari beberapa strata (lapis) norma. Masing-masing norma menimbulkan lapis norma di bawahnya” (Pradopo, 2010:14). Kajian fenomenologis berusaha membedah puisi berdasarkan lapisan atau norma yang ada dalam puisi tersebut. BIOGRAFI W.S RENDRA W.S Rendra bernama lengkap Willibrordus Surendra Broto Rendra. Beliau lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935 – meninggal di Depok, Jawa Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun. Rendra menempuh pendidikan SMA St. Josef, Solo. Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. American Academy of Dramatical Art, New York, USA (1967). Kumpulan puisinya antara lain Ballada Orang-Orang Tercinta, Blues untuk Bonnie, Empat Kumpulan Sajak, Sajak-sajak Sepatu Tua, Mencari Bapak, Perjalanan Bu Aminah, Nyanyian Orang Urakan, Pamphleten van een Dichter, Potret Pembangunan Dalam Puisi, Disebabkan Oleh Angin, Orang Orang Rangkasbitung, Rendra: Ballads and Blues Poem, State of Emergency. Penghargaan yang pernah diterima : Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Yogyakarta (1954), Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956), Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970), Hadiah Akademi Jakarta (1975), Hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976), Penghargaan Adam Malik (1989), The S.E.A. Write Award (1996), Penghargaan Achmad Bakri (2006). IDENTIFIKASI KUMPULAN PUISI “BALADA ORANG-ORANG TERCINTA” Judul : Ballada Orang-orang Tercinta Penulis : Rendra Cetakan : VII, 1993 (Cet. I, 1957) Penerbit : PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta (mulai cet. II, 1971) Tebal : 52 halaman (19 judul puisi) ISBN : 979-419-004-7 Gambar jilid : Jean Kharis
  • 3. ANALISIS FENOMENOLOGIS Analisis fenomenologis adalah sebuah pisau analisis karya sastra yang mula-mula diperkenalkan oleh Roman Ingarden, seorang filsuf Polandia. Analisis ini berusaha membedah karya sastra berdasarkan norma-norma yang dimiliki karya sastra tersebut. Norma-norma itu sebagai berikut. 1) Lapis bunyi (sound stratum); 2) Lapis arti (units of meaning); 3) Lapis dunia imaji pengarang; 4) Lapis dunia yang dilihat dari sudut pandang tertentu yang implisit; 5) Lapis metafisika. DESKRIPSI DATA Data yang digunakan adalah puisi berjudul “Tangis” dalam kumpulan puisi “Balada Orang-Orang Tercinta” karya W.S Rendra. Analisis yang digunakan dalam puisi ini adalah analisis fenomenologis yang berusaha mengungkap fenomena atau lapis-lapis dalam karya sastra yang ada dalam puisi ini. Tangis Kalau lebar nganga lukanya mulut bunda 'kan mengucupnya. Ke mana larinya anak tercinta yang diburu segenap penduduk kota? Kalau kotor warna jiwanya Paman Doblang! Paman Doblang! ibu cuci di lubuk hati. la lari membawa dosa Cuma ibu yang bisa mengerti tangannya dilumuri cemar noda ia membunuh tak dengan hati. tangisnya menyusupi belukar di rimba. Kalau memang hauskan darah manusia Sejak semalam orang kota menembaki suruhlah minum darah ibunya. dengan dendam tuntutan mati dan ia lari membawa diri. Paman Doblang! Paman Doblang! Seluruh subuh, seluruh pagi. Katakan, ibunya selalu berdoa. Kalau ia 'kan mati jauh di rimba Paman Doblang! Paman Doblang! suruh ingat marhum bapanya Ke mana larinya anak tercinta yang di sorga, di imannya. di padang lalang mana di bukit kapur mana Dan di dangau ini ibunya menanti mengapa tak lari di riba bunda? dengan rambut putih dan debar hati. Paman Doblang! Paman Doblang! Paman Doblang! Paman Doblang! Pesankan padanya dengan angin Kalau di rimba rembulan pudar duka kemarau katakan, itulah wajah ibunya. ibunya yang tua menunggu di dangau.
  • 4. puisi Rendra dalam Ballada Orang-orang Tercinta ANALISIS FENOMENOLOGIS PUISI “TANGIS” 1) Lapis bunyi (sound stratum); Dalam sajak “Tangis” lapis bunyinya berupa deretan bunyi-bunyi fonem yang disusun sesuai dengan konvensi bahasa Indonesia. Kakofoni adalah bunyi mendominasi puisi ini dan efek dari bunyi kakofoni memperkuat suasana yang tidak menyenangkan. Dapat dibayangkan betapa tidak menyenangkan dan perasaan kacau balau bila kita sedang berdekatan dengan seorang pembunuh. Berikut ini analisis mengenai lapis bunyi yang terdapat dalam puisi “Tangis”. TEKS PUISI BUNYI YANG DIHASILKAN ORKESTRASI Ke mana larinya anak tercinta yang diburu segenap penduduk kota? Asonansi : /a/ dan /u/ Likuida : /l/ dan /r/ Bunyi sengau : /n/, /m/ dan /ny/ Aliterasi : /t/ kakofoni Paman Doblang! Paman Doblang! Asonansi : /a/ dan /o/ Likuida : /l/ Bunyi sengau : /m/ dan /ng/ kakofoni la lari membawa dosa tangannya dilumuri cemar noda tangisnya menyusupi belukar di rimba. Asonansi : /a/, /o/ dan /u/ Likuida : /l/ dan /r/ Bunyi sengau : /n/, /m/ dan /ny/ kakofoni Sejak semalam orang kota menembaki dengan dendam tuntutan mati dan ia lari membawa diri. Asonansi : /a/dan /i/ Likuida : /l/ dan /r/ Bunyi sengau : /n/, /m/ dan /ng/ kakofoni Seluruh subuh, seluruh pagi. Asonansi : /u/ Likuida : /l/ dan /r/ eufoni Paman Doblang! Paman Doblang! Asonansi : /a/ dan /o/ Likuida : /l/ Bunyi sengau : /m/ dan /ng/ kakofoni Ke mana larinya anak tercinta di padang lalang mana di bukit kapur mana mengapa tak lari di riba bunda? Asonansi : /a/ Likuida : /l/ dan /r/ Bunyi sengau : /m/, /n/ dan /ng/ kakofoni
  • 5. Paman Doblang! Paman Doblang! Asonansi : /a/ dan /o/ Likuida : /l/ Bunyi sengau : /m/ dan /ng/ kakofoni Pesankan padanya dengan angin kemarau ibunya yang tua menunggu di dangau. Asonansi : /a/ dan /u/ Likuida : /r/ Bunyi sengau : /m/, /ny/ dan /ng/ kakofoni Kalau lebar nganga lukanya mulut bunda 'kan mengucupnya. Asonansi : /a/ dan /u/ Likuida : /l/ dan /r/ Bunyi sengau : /m/, /ny/ dan /ng/ kakofoni Kalau kotor warna jiwanya ibu cuci di lubuk hati. Asonansi : /a/ dan /o/ Likuida : /l/ Bunyi sengau : /m/ dan /ng/ kakofoni Cuma ibu yang bisa mengerti ia membunuh tak dengan hati. Asonansi : /i/ Likuida : /r/ Bunyi sengau : /m/ dan /ng/ kakofoni Kalau memang hauskan darah manusia suruhlah minum darah ibunya. Asonansi : /a/ dan /u/ Likuida : /l/ dan /r/ Bunyi sengau : /m/ dan /ny/ kakofoni Paman Doblang! Paman Doblang! Asonansi : /a/ dan /o/ Likuida : /l/ Bunyi sengau : /m/ dan /ng/ kakofoni Katakan, ibunya selalu berdoa. Asonansi : /a/ Likuida : /l/ Bunyi sengau : /ny/ eufoni Kalau ia 'kan mati jauh di rimba suruh ingat marhum bapanya yang di sorga, di imannya. Asonansi : /a/ Likuida : /l/ dan /r/ Bunyi sengau : /m/, /n/, /ny/ dan /ng/ kakofoni Dan di dangau ini ibunya menanti dengan rambut putih dan debar hati. Asonansi : /a/, /u/ dan /i/ Likuida : /l/ dan /r/ Bunyi sengau : /m/, /n/, /ny/ dan /ng/ kakofoni Paman Doblang! Paman Doblang! Asonansi : /a/ dan /o/ Likuida : /l/ Bunyi sengau : /m/ dan /ng/ kakofoni Kalau di rimba rembulan pudar duka katakan, itulah wajah ibunya. Asonansi : /a/ dan /u/ Likuida : /l/ dan /r/ Bunyi sengau : /m/, dan /ny/ kakofoni
  • 6. Dari hasil analisis, bunyi asonansi sangat mendominasi puisi ini. Bunyi asonansi /a/ hampir terdapat di tiap larik puisi ini. Bunyi aliterasi dirasa kurang menonjol dalam puisi ini. Bunyi sengau /ny/, /ng/ dan /m/ cukup banyak terdapat dalam puisi ini sehingga menimbulkan efek yang cukup merdu bila dikombinasikan dengan bunyi asonansi namun tidak menghasilkan efek efoni. Bunyi-bunyi sengau tersebut lebih memberikan efek kakofoni. 2) Lapis arti (units of meaning); Dalam sajak “Tangis” terdapat satuan-satuan arti yang berupa kata, kelompok kata, dan kalimat. Kata atau kumpulan kata dalam puisi “Tangis” Arti anak tercinta anak terkasih Paman Doblang sebutan untuk seseorang atau Tuhan la lari membawa dosa ia berlari membawa kejahatannya mengapa tak lari di riba bunda? mengapa tidak lari di tempat atau daerah tempat tinggal ibunya dangau gubuk atau rumah kecil di sawah atau di ladang tempat orang berteduh untuk menjaga tanaman angin kemarau angin berhembus lebih cepat Kalau lebar nganga lukanya mulut bunda 'kan mengucupnya. bila lukanya lebar menganga mulut ibu akan mengatupkannya Kalau kotor warna jiwanya ibu cuci di lubuk hati bila jiwanya kotor ibu akan membersihkannya ia membunuh tak dengan hati. ia melakukan pembunuhan tanpa sekehendaknya atau tak sesuai dengan hatinya Kalau memang hauskan darah manusia suruhlah minum darah ibunya. Bila ia menginginkan kematian manusia, bunuhlah ibuny marhum = almarhum (sebutan kepada orang Islam yang telah meninggal) rembulan pudar duka. katakan, itulah wajah yang suram tak berseri-seri
  • 7. wajah ibunya. disebabkan oleh kedukaan 3) Lapis dunia imaji pengarang; Puisi ini menceritakan tentang seseorang yang dekat dengan sang pembunuh. Dia berdialog sendiri dan memohon kepada Tuhan (paman doblang). Seseorang itu berharap agar pembunuh itu kembali ke desanya kembali. Karena ibunya sakit-sakitan dan mencari dia kemana-mana. Ibunya cemas dan memikirkan bagaimana keadaan anaknya yang menghilang dari desa itu. Seseorang tadi berdialog sendiri. Bahwa sang pembunuh tadi menghilang dengan tangan yang baru saja membunuh seseorang. Dan saat itu pembunuh itu digrebeg dan dikroyok oleh penduduk desa. Sehingga pembunuh itu berusaha melarikan diri dari desanya. Meskipun ibunya tahu, anaknya seorang pembunuh tetapi dia tetap mengkhawatirkan keadaan sang anak. Dia berharap anaknya dapat kembali pulang ke rumahnya. 4) Lapis dunia yang dilihat dari sudut pandang tertentu yang implisit; Pada lapis ini digambarkan bagaimana keadaan seorang pembunuh yang dikejar oleh masyarakat sehingga ia pergi meninggalkan desanya untuk melarikan diri. Tetapi dibalik pelariannya, ibunya selalu menantinya untuk kembali ke rumah. Sang ibu selalu menunggu meskipun usianya sudah renta. Dia tak peduli anaknya seorang pembunuh, yang dia harapkan kepulangan anaknya. Maka jelas puisi ini menggambarkan betapa hebat kasih sayang seorang ibu. Bahkan seorang pembunuh pun masih disayangi oleh ibunya. Lautan maaf dan doa selalu ibu limpahkan untuk anak-anaknya. 5) Lapis metafisika. Dalam sajak “Tangis”, terlihat makna filosofis ketragisan hidup manusia pembunuh dan seorang ibu yang selalu menanti kepulangan anaknya meski ia tahu anaknya seorang pembunuh. Itulah cerminan dari kasih sayang seorang ibu. KESIMPULAN Setelah puisi “Tangis” ini dikaji dengan analisis fenomenologis, didapatkan kesimpulan bahwa analisis ini mempermudah kita untuk menganalisis puisi dari norma atau lapis yang ada dalam puisi itu sendiri. Lewat analisis fenomenologis pada puisi “Tangis” ditemukan pelbagai hasil analisis, antara lain: 1) Puisi ini didominasi oleh asonansi /a/ yang berkombinasi dengan bunyi-bunyi sengau dan liquid yang menghasilan orkestrasi kakofoni; 2) Puisi ini membuat
  • 8. efek parau dikarenakan perpaduan orkestrasi kakofoni; 3) Puisi ini menceritakan tentang seseorang yang dekat dengan seorang pembunuh yang melarikan diri dari desanya dan kehawatiran seorang ibu karena kepergian anaknya; 4) Puisi ini menceritakan ketragisan hidup manusia dan filosofi kasih sayang seorang ibu. DAFTAR PUSTAKA Rendra,W.S. 1993. Balada Orang-Orang Tercinta. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya Suhendi, Indrawan Dwisetya. 2013. ANALISIS PUISI “MEMBAKAR” DALAM KUMPULAN PUISI “PATAH” KARYA RAHMAT JABARIL: SEBUAH KAJIAN FENOMENOLOGI. Makalah Kajian Puisi Indonesia. Bandung Pradopo, Rachmat Djoko. 2010. Pengkajian puisi. Yogyakarta. Gajah Mada University Press