LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
1. LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
No.
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
1 Siswa memiliki
motivasi belajar
yang rendah saat
pembelajaran
Guru kurang
menguasai model-
model pembelajaran
Kajian Literatur:
1. Menerapkan model pembelajaran
PBL untuk meningkatkan motivasi
siswa.
(Zohdi, S., Mukarromah, A.,
Aditama, W. B., & Mujaddid, A.
(2022)
2. Menerapkan model pembelajaran
PjBL-STEM dalam menyampaikan
materi.
(Ma'wa, A. J., Toto, T., &
Kustiawan, A. (2022)
3. Penerapan Model Pembelajaran
Guided Inquiry Menggunakan
Percobaan Virtual Lab untuk
MeningkatkanMotivasi
(Suryawati, S. (2021)
4. Pengembangan Kegiatan Apersepsi
Untuk Meningkatkan Motivasi
Siswa.
(Palupi, E. W., Yuwono, I., &
Muksar, M. (2017)
5. Mengembangkan e-book untuk
meningkatkan motivasi siswa
(Musdalifa, M. (2021)
6. Penerapan word wall game quis
untuk meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa
Berdasarkananalisisalternatifsolusi
untuk meningkatkan motivasi siswa,
yang sesuai diterapkan di sekolah
tempat saya mengajar adalah:
1. Penerapan model pembelajaran
PBL
kekuatan:
* Masalah yang disajikan dalam
PBL merupakan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
(kontekstual),
* PBL melibatkansiswa sebagai
subyek pembelajaran yang
memegang peran utama proses,
* Guru bertindak sebagai fasilitator
* Model pembelajaran PBL
meningkatkan kemampuan
berpikir kritis
Kelemahan:
* memerlukan waktu yang cukup
lama dalam pelaksanaannya
* memerlukan lebih banyak
persiapan
2. Penerapan Model Pembelajaran
Guided Inquiry Menggunakan
Percobaan Virtual Lab
Kekuatan virtual Lab:
* praktis dalam penggunaannya
* dapat diakses kapan pun
2. (Arimbawa, I. G. P. A. (2021)
Hasil wawancara:
1. Menggunakan model pembelajaran
PBL, PjBL, atau flip class room
untuk meningkatkan motivasi siswa
2. Memulai pembelajaran dengan
memberikan apersepsi yang menarik
untuk meningkatkan motivasi siswa.
3. Memanfaatkan virtual Lab dalam
proses pembelajaran untuk
meningkatkan motivasi siswa
4. Menggunakan aplikasi online seperti
word wall, kahoot, quizizz untuk
meningkatkan motivasi siswa
* Siswa dapat mengulang kembali
kegiatanpraktikum sewaktu-waktu
Kelemahan:
* Tidak semua materi ada di virtual
lab (terbatas)
3. Penggunaan game quizz ”word
wall”
Kekuatan:
* siswa menjadi lebih tertarik
karena disertai gambar dan audio
* memunculkansemangat
kompetisi siswa, sehingga siswa
lebih aktif
Kelemahan:
* memerlukan aksesjaringan
internet
4. Pengembangan kegiatanapersepsi
dengan menggunakan media ajar
yang menarik
Kekuatan:
Kegiatan aper
2 Siswa belum
terampil dalam
menyelesaikan
soal tipe HOTS
1. Guru belum
memilih model
pembelajaran
yang tepat
dalam
menyampaikan
materi
2. Guru kurang
terampil dalam
menyusun soal
tipe HOTs (High
Order Thinking
Kajian Literatur:
1. Penerapan Model PBL untuk
meningkatkan keterampilan HOTs
peserta didik
Komariah, N., Mujasam, M.,
Yusuf, I., & Widyaningsih, S. W.
(2019)
2. Penerapan Model Siklus Belajar 5E
Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS)
Sani, M. M. R., Meha, A. M., &
Nenotek, S. A. (2020)
Berdasarkananalisisalternatifsolusi
tersebut, untuk meningkatkan
keterampilan HOTs siswa yang
sesuai diterapkan di sekolah tempat
saya mengajar, antara lain:
1. Menerapkan model pembelajaran
PBL
2. Mengembangkan E-LKPD
berbasis PBL
Kekuatan:
* Siswa lebih fleksibel dalam
mengakses e-LKPD
3. Skills) 3. MeningkatkanHigher Order
Thinking Skills (HOTS) dan hasil
belajar melalui penerapan model
pembelajaran kooperaif carousel
feedback dan round table
Yusmanto, H. (2022).
4. Pengembangan Lembar Kerja Siswa
Berbasis Inkuri Untuk
MeningkatkanHOTs
Kadarisma, G., Sari, I. P., &
Senjayawati, E. (2020).
5. Pengembangan E-LKPD Berbasis
Problem Based Learning (PBL) untuk
MeningkatkanKemampuan Higher
Order Tingking Skill (HOTS) pada
Pembelajaran IPA
Sari, D. N. I., Budiarso, A. S., &
Wahyuni, S. (2022)
6. Upaya Peningkatan Higher Order
Thinking Skills (HOTS) Siswa
Melalui Penerapan Model Inquiri
Muspawi, M., Suratno, S., &
Ridwan, R. (2019).
Hasil wawancara:
1. Guru mengaitkan materi dengan
informasi yang kontekstual
2. Guru menerapkan model
pembelajaran PBL / berbasis
masalah
3. Guru membiasakan siswa
melakukan literasi sains
E-LKPD yang disusun berbasis
PBL dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis
siswa
E-LKPD yang disusun berbasis
PBL dapat melatih siswa untuk
mampu memecahkan
permasalahan
3. Memberikan materi yang
kontekstual
4. 1. Penerapan model pembelajaran PBL
kekuatan:
* Masalah yang disajikan dalam PBL merupakan masalah dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual),
* PBL melibatkansiswa sebagai subyek pembelajaranyang memegang peran utama proses,
* Guru bertindak sebagai fasilitator
* Model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan berpikir kritis
Kelemahan:
* memerlukan waktu yang cukup lama dalam pelaksanaannya
* memerlukan lebih banyak persiapan
2. Penerapan Model PembelajaranGuided Inquiry MenggunakanPercobaan Virtual Lab
Kekuatan virtual Lab:
* praktis dalam penggunaannya
* dapat diakses kapan pun
* Siswa dapat mengulang kembali kegiatanpraktikum sewaktu-waktu
Kelemahan:
* Tidak semua materi ada di virtual lab (terbatas)
3. Penggunaan game quizz ”word wall”
Kekuatan:
* siswa menjadi lebih tertarik karena disertai gambar dan audio
* memunculkansemangat kompetisi siswa, sehingga siswa lebih aktif
Kelemahan:
* memerlukan aksesjaringan internet
Persamaan PBL dan PJBL
Dimulai dengan mengidentifikasi masalah atau situasi yang
mengarahkan ke konteks studi
- Penekanan aplikasi otentik pada konten dan keterampilan
- Membangun keterampilan abad ke-21
- Menekankan kemandirian siswa dan inkuiri