SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
FAKULTAS PERTANIAN
AGROEKOTEKNOLOGI B
UNIVERSITAS NEGERI JAMBI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam usaha budidaya harus diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman secara ekologi, baik faktor biotik dan abiotik di lingkungan tumbuh tanaman
tersebut. Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik
tumbuhan maupun hewan. Faktor abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air,
tanah, udara, cahaya, matahari dan sebagainya. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai
produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai
dekomposer. Tanaman dalam kondisi alamiah maupun dibudidayakan dengan pertanian
seringkali mengalami stres akibat kondisi lingkungan (environmental stresses). Stres biasanya
didefinisikan sebagai faktor luar yang tidak menguntungkan yang berpengaruh terhadap
tanaman.
Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi
lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk berbunga dan
menghasilkan benih. Kebanyakan speises tidak akan memasuki masa reproduktif jika
pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan yang matang untuk
berbunga. Pertumbuhan suatu tanaman yang diproduksi akan selalu dipengaruhi oleh faktor
dalam maupun faktor luar dari tanaman itu sendiri. Faktor dalam dari taman itu adalah
genetika dari tanaman tersebut yang terekspresikan melalui pertumbuhan sehingga diperoleh
hasil, sedangkan faktor luarnya adalah faktor biotic maupun abiotik yang meliputi unsur –
unsur yang menjadi pengaruh pada kualitas dan kuantitas produksi alam, antara lain iklim,
curah hujan, kelembaban, intensitas cahaya, kesuburan tanah, serta ada tidaknya hama dan
penyakit. Oleh sebab itu, mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman tentunya menjadi sangat bermanfaat. Untuk dapat memanfaatkan unsur – unsur
tersebut secara optimal maka perlu adanya perlakuan khusus pada tanaman tersebut, antara
lain pengolahan tanah, pemilihan bibit atau varietas unggul, pengaturan kebutuhan benih
pada petak, pengaturan jarak tanam, pengaturan pemupukan, pengaturan air irigasi,
pengendalian hama dan penyakit, hingga akhirnya diperoleh hasil panen atau produksi
pertanian.
1.2 Tujuan
Mengerti faktor lingkungan yang mempengaruhi tanaman
Mengerti faktor abiotik pembagiannya
BAB II
DASAR TEORI
Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman
Faktor-faktor abiotik serta pembagiannya :
Faktor abiotik
Dalam hal ini, faktor yang paling penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
adalah Faktor Iklim dan Faktor Tanah yang terbagi kembali
Faktor Iklim
1. Suhu
Bahwa jika pada saat suhu ekstrim akan terjadi pengrusakan enzim atau nonaktif dan
pada saat diatas atau dibawah kisaran optimal berakibat pada non aktifnya enzim.
Berdasarkan hal itu maka kisaran suhu yang berpengaruh pada tanaman.
2. Radiasi Matahari dan Cahaya
Faktor cahaya sebagai sumber energi terbesar tanaman. faktor cahaya yang berpengaruh
adalah intesitas cahaya.
3. Angin
Angin merupakan unsur penting bagi tanaman, karena angin dapat mengatur penguapan
atau temperature, membantu penyerbukan (lebih – lebih penyerbukan silang), membawa uap
air sehingga udara panas menjadi sejuk, dan membawa gas – gas yang sangat dibutuhkan
oleh tanaman.
4. Kelembaban
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan
terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
Faktor Tanah
Terdapat 3 fungsi tanah yang primer terhadap tanaman, yaitu :
- Memberikan unsure-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium pertukaran maupun
sebagai tempet persediaan.
- Meberikan air dan melayaninya sebagai reservoir
- Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak
Faktor Air
Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia
untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai pelarut, bersama-sama
dengan hara terlarut membentuk larutan tanah yang akan diserap oleh akar tanaman.
Dalam Buckman and Brady (1982) disebutkan bahwa keberadaan air berdasarkan klasifikasi
biologi air di dalam tanah ada tiga bentuk yaitu : air kelebihan, air tersedia dan air tidak
tersedia. Pada umumnya kelebihan air yang terikat pada kapasitas lapangan tidak
menguntungkan tanaman tingkat tinggi.
Faktor Ruang
Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia
untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai pelarut, bersama-sama
dengan hara terlarut membentuk larutan tanah yang akan diserap oleh akar tanaman.
Dalam Buckman and Brady (1982) disebutkan bahwa keberadaan air berdasarkan klasifikasi
biologi air di dalam tanah ada tiga bentuk yaitu : air kelebihan, air tersedia dan air tidak
tersedia. Pada umumnya kelebihan air yang terikat pada kapasitas lapangan tidak
menguntungkan tanaman tingkat tinggi.
Faktor Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan
sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.
Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi
diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur
makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur
tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi.
Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.
BAB III
PEMBAHASAN
Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dibedakan menjadi dua, yaitu
faktor biotic dan abiotik :
1. Faktor Abiotik
Faktor abiotic yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu iklim (unsur –
unsur iklim seperti cahaya, angin, kelembaban, dan suhu), tanah, air, nutrisi dan ruang.
a. Iklim
Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman
ditanam di luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Dalam usaha pertanian, umumnya disesuaikan dengan kondisi iklim setempat.
Junghuhan mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan
kehidupan tumbuh-tumbuhan. Pembagian daerah iklim tersebut adalah:
- Daerah panas/tropis
Tinggi tempat : 0 – 600 m dari permukaan laut.
Suhu : 26,3o
C – 22o
C.
Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat.
- Daerah sedang
Tinggi tempat : 600 m – 1500 m dari permukaan laut.
Suhu : 22 o
C – 17,1 o
C.
Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur-sayuran.
- Daerah sejuk
Tinggi tempat : 1500 – 2500 m dari permukaan laut.
Suhu : 17,1 o
C – 11,1 o
C.
Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran.
- Daerah dingin
Tinggi tempat : lebih dari 2500 m dari permukaan laut.
Suhu : 11,1 o
C – 6,2 o
C.
Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya.
Unsur – unsur iklim yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu suhu, cahaya,
angin, dan kelembaban udara.
 Radiasi Matahari dan Cahaya
Radiasi matahari merupakan faktor utama diantara faktor iklim yang lain, tidak hanya
sebagai sumber energi tetapi juga karena berpengaruh terhadap faktor iklim lain seperti suhu,
kelembaban dan angin.
Respon tanaman terhadap radiasi matahari pada dasarnya dapat dibagi dalam 3 aspek, yaitu :
1. intensitas
2. kualitas
3. fotoperiodisitas
1. Intensitas Radiasi Matahari
Adalah banyaknya energi yang diterima oleh suatu tanaman persatuan luas dan
persatuan waktu. Biasanya diukur dengan satuan kal/cm/hari. Besarnya intensitas radiasi
yang diterima oleh tanaman tidak sama untuk setiap tempat dan waktu, antara lain
tergantung:
1. Jarak matahari dan bumi
2. Musim
3. Letak geografis
Berdasarkan kebutuhan dan adaptasi tanaman terhadap radiasi matahari, pada dasarnya
terbagi dalam 2 kelompok, yaitu sciopytes/shade/sphecies/sahde loving(tahan naungan) dan
heliophytes/sun species/sun loving(peka naungan), dengan begit kita dapat tahu bahwa setiap
tanaman memiliki intensitas radiasi yang berbeda-beda. Ditinjau dari sifat fisiologis tanaman,
intensitas radiasi berpengaruh terhadapa, laju fotosintesis, laju transpirasi, pertumbuhan
memanjang tanaman , serta perkecambahan benih.
2. Kualitas Radiasi Matahari
Diartikan sebagai proporsi panjang gelombang yang diterima pada suatu tempat dan
waktu tertentu.
Pengaruh kualitas radiasi matahari biasanya terkait dengan sifat morfogenik tanaman, namun
juga tidak terlepas dari proses fotosintesis sebagai proses dalam metabolisme tanaman.
Fotosintesis hanya memerlukan panjang gelombang antara 0,4-0,7 mikron yang disebut
dengan istilah cahaya, dan bila panjang gelombang radiasi yang didapatkan tanaman lebih
atau pun kurang dari ketentuanya, akan dapat berdampak buruk pada tanaman.
3. Panjang Hari(Fotoperiode)
Panjang hari didefenisikan sebagai panjang atau lamanya siang hari dihitung mulai dari
matahari terbit sampai terbenam ditamabah lamanya keadaan remang-remang.
Aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi panjang hari,
antara lain :
a. Inisiasi bunga
b. Produksi dan kesuburan putik dan tepung sari
c. Pembentukan umbi pada tanaman ubi-ubian²
d. Dormansi benih
e. Pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
Cahaya merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan
energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekurangan cahaya pada saat
pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat.
Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja,
namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang
gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick & Berthwick pada tahun 1984,
menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah
dengan panjang gelombang 660nm.
Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang
730nm memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merspon spectrum cahaya
adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus
yang mengabsorpsi cahaya.
Pada tanaman sendiri sangat mempengaruhi arah pertumbuhan tanaman, seperti kita
lihat percobaan dibawah yang menunjukkan bahwa tanaman tumbuh mengikuti arah dari
cahaya matahari, karena tanaman membutuhkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis
dalam pembuatan makanannya.
 Suhu
Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan antara lain pterbukanya stomata, laju
transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi. Suhu yang terlalu tinggi
atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan. Fotosintesis pada tumbuhan
biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain tanaman. Suhu optimum (15°C hingga
30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan. Suhu minimum (± 10°C)
merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh. Suhu maksimum (30°C
hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh. Peningkatan
suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses di atas
Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat, baik secara fisik maupun
kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim terdegradasi)
Peningkatan suhu disekitar iklim mikro tanaman akan menyebabkan cepat hilangnya
kandungan lengas tanah.
Peranan suhu kaitannya dengan kehilangan lengas tanah melewati mekanisme transpirasi dan
evaporasi
Peningkatan suhu terutama suhu tanah dan iklim mikro di sekitar tajuk tanaman akan
mempercepat kehilangan lengas tanah terutama pada musim kemarau. Pada musim kemarau,
peningkatan suhu iklim mikro tanaman berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman terutama pada daerah yang lengas tanahnya terbatas.
Meningkatnya konsentrasi CO2 diatmosfer sebenarnya berdampak positif terhadap proses
fisiologis tanaman, tetapi pengaruh positif CO2 dihilangkan oleh peningkatan suhu atmosfer
yang cenderung berdampak negatif terhadap proses fisiologis tersebut
Pengaruh positif peningkatan CO2 atmosfer : merangsang proses fotosintesis, meningkatkan
pertumbuhan tanaman dan produktivitas pertanian tanpa diikuti oleh peningkatan kebutuhan
air (transpirasi).
Pengaruh negatif peningkatan CO2: meningkatnya suhu iklim global, berdampak pada
peningkatan respirasi, menurunkan produktifitas tanaman. Peningkatan suhu menghilangkan
pengaruh positif dari peningkatan CO2.
Proses-proses fisik dan kimiawi di kendalikan oleh suhu dan kemudian proses-proses
ini mengendalikan reaksi biologi yang berlangsung dalam tanaman.misalnya,suhu
menentukan laju difusi dari gas dan zat cair dalam tanaman.apabila suhu turun viskositas air
naik.begitu juga untuk gas-gas,energi kinetik dari karbondioksida,oksigen dan zat lain
berubah sesuai dengan perubahan suhu.
Kelarutan berbagai zat tergantung suhu.kelarutan karbondioksida dalam air dingin dua
kali lipat kelarutannya dalam air panas.kebalikannya berlaku untuk kebanyakan zat
padat:kelarutan gula lebih besar dalam air panas daripada air dingin.
Kecepatan reaksi di pengarui suhu,biasanya makin tinggi suhu,reaksi makin cepat,jadi
suhu mempunyai efekpenting dan tegas pada respirasi.akan tetapi hunungan suhu dan reaksi
biokimia yang berlangsung dalam tanaman jarang berbanding langsung karena adanya
faktorlain yang rumit misalnya,hasil akhir yang di hasilkan ,seperti gula dapat menumbuk dan
memblokir reaksi selanjutnya.dalam beberapa reaksi ,ketersediaan bahan mentah dapat
merupakan bahan pembatas.
Kuosien reaksi ( Q10)di tunjukan oleh tingkat perubahan kegiatan reaksi sebagai
akibat setiap kali terjadi perubahan suhu 10c.untuk proses pertumbuhan secara keseluruhan
Q10 hanya hanya berkisar 1,2 – 1,3 karena banyak faktor yang memperlambat kecepatan
reaksi kimia dalam sel dari sistem hidup.
Suhu mempengarui kestabilan system enzim.pada suhu optimum,system enzim
berfungsi baik dan tetap stabil untuk waktu lama,pada suhu dingin,mereka tetap stabil,tetapi
tidak berfungsi,sememtara pada suhu tinggi system enzim rusak sama sekali.suatu system
enzim yang tetap stabil pada suhu 20c dapat aktif hanya selama setengah jam pada suhu 30c
dan hanya selama beberapa detik pada suhu 38c.
Kesetimbangan berbagai sistem dan persenyawaan merupakan fungsi dari suhu.
Misalnya, kesetimbangan antara gula, pati dan lemak beerubah bila suhu berubah. Selama
musum gugur, dalam beberapa spesies tanaman, gula berkurang sedangkan pati dan lemak
meningkat. Bila musim semi tiba, terdapat perubahan dari pati dan lemak ke gula, yang akan
di translokasikan ke bagian tanaman yang tumbuh aktif.
Karena suhu mempunyai pengaruh kuat pada reaksi biokimia dan fisiologi tanaman,
suhu juga akan memnentukan tingkatan berbagai tugas tanaman, seperti absorpsi unsur
mineral dan air. Bukan saja viskositas air lebih tinggi pada suhu rendah, tetapi membran
sitoplasma yang di lewati air rupanya kurang permeable. Fotosintesis lebih lambat pada suhu
rendah, dan akibatnya laju pertumbuhan lebih lambat. Suhu juga mempengaruhui aliran
sitoplasma dalam sel.
Suhu maksimu dan minimum yang menyongkong pertumbuhan tanaman biasanya
berkisar antara C. Suhu dimana pertumbuhan optimum berlangsung berbeda – beda menurut
tanamanya dan berbeda – beda sesuai tahap perkembanganya. Tambahan pula, berbagai
bagian – bagian tanaman berbeda kepekanya terhadap suhu minimum. Tanaman telah
menyesuaikan diri dengan ilklim dingin, akarnya lebih peka terhadap suhu rendah daripada
batangnya ; kuncup bunga lebih lemah daripada kuncup daun.
Sejumlah proses – proses pertumbuhan mempunyai hubungan kuantitatif dengan
suhu. Diantaranya respirasi, sebagian dari reaksi fotosintesis dan berbagai gejala dan
pendewasaan dan pematangan. Tambahan pula, proses – proses dalam tanaman seperti,
dormansi, pembungaan, pembentukan buah, sangatlah peka terhadap suhu. Tanaman suhu
yang tumbuh dibawah suhu konstan seragam, tidak menghasilkan buah secepat tanaman yang
tumbuh dengan suhu malam dan suhu siang yang berbeda – beda silih berganti. Kebanyakan
tanaman memerlukan suhu malam yang lebih rendah daripada suhu siang. Beberapa tanaman
memerlukan suhu dingin untuk melengkapi lingkaran hidupnya.
Suhu yang ekstrem dapat merusak tanaman ; suhu terlalu dingin dan suhu terlalu
tinggi dapat mematikan tanaman. Kerusakan akibat suhu tinggi dapat dihubungkan dengan
kekeringan ( desikasi ). Pembakaran tanaman selama cuaca panas luar biasa, biasanya
merupakan akibat dari kehilangan air pada kegiatan transpirasi yang terlalu banyak bila
dibandingkan dengan absorpsi air. Suhu udara yang sangat panas dapat mempunyai efek
mematikan pada tanaman sebagai akibat dari koagulasi protein. Terhentinya pertumbuhan
pada suhu tinggi merupakan suatu gambaran dari suatu keseimbangan metabolic yang
terganggu. Bila kecepatan respirasi bertambah lebih cepat daripada kecepatan fotosistesis.
Maka akan terjadi kekurangan pangan dalam tumbuhan.
Untuk beberapa tanaman, waktu yang diperlukan untuk mencapai tahap panen dapat
dinyatakan dalam nilai waktu suhu yang disebut satuan panas ( heat units ), yaitu dengan
menghitung waktu yang bertalian dengan suhu di atas suatu minimum tertentu dalam
pertumbuhanya. Dengan asumsi bahwa semua suhu di atas minimum memeliki pengaruh
serupa kepada pertumbuhan, akan berkurang interval antara tangal tanam dan panen selama
musim berlalu dengan naiknya suhu.
 Angin
Angin merupakan unsur penting bagi tanaman, karena angin dapat mengatur penguapan
atau temperature, membantu penyerbukan (lebih – lebih penyerbukan silang), membawa uap
air sehingga udara panas menjadi sejuk, dan membawa gas – gas yang sangat dibutuhkan
oleh tanaman. Hal – hal tersebut ditinjau dari keuntungannya, tetapi dari segi kerugiannya
adalah tanaman bisa terbakar karena angin, penyerbukan karena angin bijinya tidak bisa
menjadi murni sehingga tanaman perlu diisolasi, dapat menyebarluaskan gulma, membawa
serangga tertentu kemana mana, dan angin yang kencang dapat merebahkan tanaman. Salah
satu jalan untuk mengatasi pengaruh buruk angin, ialah dengan jalan menanam pohon
penahan angin yang dapat menjamin perlindungan sejauh 15 – 20 kali tinggi pohon
perlindung. Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman sejauh 150 – 200 meter dapat
dilindungi sehingga memperlambat kecepatan angin. Angin dengan kecepatan 4 – 5 sampai 6
-7 m / sec sudah tidak mampu untuk merobohkan tanaman. Angin mempengaruhi transpirasi
dengan bergeraknya uap air disekitar tanaman, sehingga memberikan kesempatan terjadinya
penguapan lebih lanjut. Situasi ini merupakan tekanan yang kuat bagi keseimbangan air,
meskipun jumlah air dalam tanah cukup banyak. Pertumbuhan vertical akan terbatas sesuai
dengan kemampuan mengisap dan mentransformasikan air ke atas untuk mengimbangi
transpirasi yang cepat, hasilnya mungkin akan membentuk tanaman yang kerdil.
 Kelembaban
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan
terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Bila kondisi lembap dapat
dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan.
Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai
ukuran maksimum dan tumbuh bertambah besar. Pada kondisi ini, faktor kehilangan air
sangat kecil karena transpirasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air,
tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar. Untuk
pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi yang
diperlukan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya.
b. Tanah
Terdapat 3 fungsi tanah yang primer terhadap tanaman, yaitu :
- Memberikan unsure-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium pertukaran maupun
sebagai tempet persediaan.
- Meberikan air dan melayaninya sebagai reservoir
- Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak
Tanah merupakan sumber utama zat hara untuk tanaman dan tempat sejumlah
perubahan penting dalam siklus pangan. Susunan anorganik dalam tanah yang dibentuk dari
pelapukan padas dan pengkristalan mineral-mineral. Dapat digolongkan pada liat, debu, pasir
dan kerikil. Komponen tambahan yang sangat penting adalah bahan organic yang disebut
humus. Kaitan hubungan tekstur dan struktur tanah terhadap pertumbuhan tanaman sangat
erat, ada hubungan timbal balik antara komponen satu dengan komponen yang lainnya.
Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah.
Dalam keadaan tanah yang memiliki tekstur yang dominan pasir, maka daya ikat tanah
terhadap air serta bahan organik lainnya kecil, tanah dengan tekstur dominan pasir ini
cenderung mudah melepas unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Dalam keadaan tanah
seperti ini, pertumbuhan akar tanaman akan berkembang dengan baik, akar mudah untuk
melakukan penetrasi ke dalam tanah, sedangkan drainase dan aerasi pada tekstur tanah
dominan berpasir ini cukup baik, namun tekstur tanah ini cenderung mudah melepas unsur-
unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tanaman akan sulit mendapatkan unsur hara, dan
pertumbuhan tanaman akan terganggu. Dalam keadaan tanah yang dominan liat, akar pada
tanaman akan sulit untuk melakukan penetrasi karena keadaan lingkungan tanah yang lengket
pada saat basah dan mengeras pada saat kering. Drainase dan aerasi buruk, sehingga
pertukaran udara maupun masuknya unsur hara pada akar tanaman akan terganggu. Pada
keadaan basah, tanaman sulit mengikat gas-gas yang berguna bagi proses fisiologi karena
pori-pori tanah yang kecil tergenang oleh air (kecuali tanaman padi yang mampu beradaptasi
di lingkungan yang tergenang air). Air pada tanah dominan liat ini tidak mudah hilang.
Tanaman dapat mengalami kematian, karena kurangnya unsur-unsur yang dibutuhkan
tanaman untuk melakukan proses-proses fisiologis yang semestinya.
Untuk pertumbuhan tanaman yang baik, tanah dengan aerasi, drainase, serta
kemampuan menyimpan air maupun unsur hara yang baik harus memiliki komponen pasir,
debu, dan liat yang seimbang. Sehingga tanaman mampu tumbuh dalam keadaan yang
optimal. Selain tekstur tanah, faktor lain yang memiliki kaitan yang erat dengan pertumbuhan
tanaman adalah struktur tanah. Pada struktur tanah, terdapat berbagai macam komponen yang
dapat mempengaruhi tumbuhnya suatu tanaman. Tanah mengandung berbagai macam unsur-
unsur makro maupun mikro yang berguna bagi tanaman. Dengan struktur tanah yang mantap
(terdapat bahan organik yang cukup, mikroorganisme yang menguntungkan satu sama lain,
dan pori-pori tanah cukup baik), maka aerasi (pertukaran O2, CO2, maupun gas-gas lainnya
di dalam tanah) akan mampu mencukupi kebutuhan tanaman terhadap unsur-unsur tersebut.
Sehingga, tanaman mampu melakukan proses metabolisme dengan baik. Pertumbuhan
tanaman juga dipengaruhi oleh agregat tanah (daya ikat antara partikel-partikel dalam tanah).
Pembentukan tanah sendiri merupakan suatu proses dari pecahan batuan induk secara
yang terus-menerus akibat dari faktor lingkungan. Faktor lingkungan itu sendiri adalah iklim,
organisme, topografi dan waktu. Hal ini dapat dilihat dari potongan vertical melalui tanah
yang dangkal, dimana batuan induknya sedikit dibawah permukaan tanah. Ketiga gradasi
yang agak nyata dari batuan terlihat seperti garis-garis pemotong ditanah itu disebut horizon-
horizon. Morfologi horizon-horizon inilah yang mengklasifikasikan tanah dalam tipe-tipenya,
sehingga dapat melihat tingkat kesuburan tanah itu sendiri.
Awal mula terbentuknya tanah adalah berasal dari bahan induk yang kemudian menghasilkan
horizon A dan B, kemudian dengan proses alam berikutnya terbentuklah kembali horizon C,
sehingga didapatlah tanah muda yang syarat memilikinya harus memiliki horizon A, B, dan
C.
Horizon A adalah Zone input unsur hara, banyak mengandung akar, bakteri, humus,
dan mikroorganisme, yang terus tercuci akibat air hujan yang meresap masuk kedalam tanah,
sehingga warna tanah dari horizon A ini sendiri adalah hitam yang menandakan tanah ini
sangat kaya bahan organik dalam bentuk humus.
Horizon B sendiri adalah tempat pencucian, karena tepat dibawah lapisan horizon A,
sehingga bahan organik pun tercuci masuk kelapisan horizon C, akibat proses ini lapisan
horizon B pun menjadi miskin hara dengan tanda, tanahnya berwarna pucat akibat unsur hara
yang terus menerus tercuci.
Horizon C adalah lapisan tanah sehabis horizon B, dan horizon C disebut lapisan
penimbunan unsur hara, karen bahan-bahan organik yang tercuci dari atas, semua masuk
kehorizon C dan mengendap disana namun tidak sebanyak horizon A. Sehingga tanah pada
horizon C ini berwarna hitam namun tidak sehitam horizon A.
Brikut contoh lapisan tanah itu sendiri menurut horizonnya.
Kesuburan Tanah
Dapat diartikan sebagai kesanggupan tanah untuk menyediakan unsur hara bagi
tanaman. Kesuburan tanah dipengaruhi oleh sifat fisik, kimia dan biologi tanah, kesuburan
fisik itu sendiri antara lain mencangkup struktur, tekstur dan kemampuan tanah memegang
air, sedangkan kesuburan kimia terkait dengan status nutrisi atau unsur hara dalam tanah
serta sifat keasaman tanah. Kesuburan biologi menyangkut adanya aktivitas mikroorganisme
dalam tanah yang terkait erat dengan kandungan bahan organik tanah.
Sehingga tingkat kesuburan tanah dapat terbagi menjadi 3, yaitu :
1. kesuburan fisik
2. kesuburan kimia
3. kesuburan biologi
Tanaman memerlukan beberapa macam unsure dalam pertumbuhannya. Unsure-unsure
tersebut dibutuhkan dalam jumlah besar dan dalam jumlah kecil. Unsur ensensial makro
berasal dari udara, dalam tanh dan dari air. Unsur makro yang diambil dari air dan udara
adalah karbon, hydrogen, dan oksigen, sedangkan yang diambil dari tanah adalah nitrogen,
phospor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur. Sedangkan unsur mikro hanya diambil dari
tanah adalah ferrum, mangan, molybdenum, ceprum, clor dan boron.
c. Air
Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia
untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai pelarut, bersama-sama
dengan hara terlarut membentuk larutan tanah yang akan diserap oleh akar tanaman.
Dalam Buckman and Brady (1982) disebutkan bahwa keberadaan air berdasarkan klasifikasi
biologi air di dalam tanah ada tiga bentuk yaitu :
air kelebihan, air tersedia dan air tidak tersedia.
Pada umumnya kelebihan air yang terikat pada kapasitas lapangan tidak
menguntungkan tanaman tingkat tinggi. Bila terlalu banyak air, keadaannya merugikan
pertumbuhan dan menjadi lebih buruk ketika mencapai titik jenuh. Pengaruh buruk yang lain
dari kelebihan air adalah terlindinya unsur hara bersama gerakan air tersebut ke bawah. Pada
tanah yang bertekstur halus, hal ini mungkin hanya perpindahan unsur hara ke lapisan yang
lebih bawah dan tidak terlalu dalam sehingga masih dapat diserap oleh akar tanaman.
Air merupakan pembatas pertumbuhan tanaman karena jika jumlahnya terlalu banyak
menimbulkan genangan dan menyebabkan cekaman aerasi sedangkan jika jumlahnya sedikit
sering menimbulkan cekaman kekeringan.
Air sangat penting bagi tanaman karena berfungsi sebagai :
a. Bahan baku ( sumber hydrogen ) dalam proses fotosintesis,
b. Penyusun protoplasma,
c. Memelihara tekanan turgor,
d. Bahan atau media dalam proses transpirasi dan
e. Pelarut unsur hara dalam tanah dan tubuh tanaman serta sebagai media translokasi unsur hara
dalam tanah ke akar untuk selanjutnya dikirim ke daun.
Tanaman mendapatkan air dari dalam tanah dan sedikit saja yang berasal dari udara,
misalnya embun dan kabut, meskipun pada beberapa jenis tanaman yang tergolong xerophyt
dapat hidup hanya dengan mengandalkan air dari udara ini. Dalam tanah, tidak semua air
tersedia bagi tanaman. Air yang tertinggal dalam tanah, yang tidak tersedia bagi tanaman
dikenal sebagai air higroskopis. Tanaman yang tumbuh pada kondisi seperti ini akan
mengalami layu permanen dan mati karena kekurangan air. Dalam hal ini kekurangan air
bukan disebabkan oleh adanya transpirasi yang berlebihan karena intensitas radiasi tinggi
melainkan karena tidak adanya absorpsi air oleh akar.
Air kapiler adalah air yang berada dalam kapiler tanah diantara partikel – partikel
tanah. Air ini tersedia bagi tanaman dalam arti akar tanaman dapat menyerapnya. Namun
tanaman yang tumbuh pada kondisi serperti ini ada kemungkinan masih mengalami kelayuan,
terutama pada siang hari dimana intensitas radiasi tinggi. Tanaman di katakan layu sementara
karena pada sore dan malam harinya akan segar kembali. Kondisi layu disini di sebabkan
oleh adanya transpirasi yang berlebihan yang tidak dapat diimbangi absorpsi air oleh akar.
Pada sore hari, laju transpirasi berkurang dan absorpsi air oleh akar dapat mengimbanginya
lagi.
Air gravitasi adalah air yang bergerak kebawah meninggalkan partikel tanah pada
lapisan seolah sebagai akibat gaya gravitasi bumi. Dalam kondisi seperti ini dikatakan air
berbeda pada kapasitas lapang, dengan pengertian adalah jumlah air maksimum yang
tertinggal dalam tanah setelah permukaan habis karena aliran permukaan dan setelah air
yang keluar akibat gaya gravitasi juga habis.
Pemanfaatan air dari udara oleh tananaman bisa terjadi pada daerah kering, dimana air
dalam dalam tanah tidak tersedia dalam tanaman. Bentuk air yang dapat dimanfaatkan adalah
embun dan kabut yang di serap tanaman melalui proses transparansi negatif.
d. Ruang
Hasil analisis statistika pengujian pengaturan jarak tanam, populasi dan pengolahan
tanah memperlihatkan bahwa perlakuan pengolahan tanah berpengaruh sangat nyata terhadap
parameter pertumbuhan dan produksi tanaman. Perlakuan populasi berpengaruh nyata sampai
sangat nyata. Perlakuan pemupukan dan interaksi antara ketiganya berpengaruh tidak nyata.
Salah satu bentuk interaksi antara satu populasi dengan populasi lain atau antara satu individu
dengan individu lain adalah bersifat persaingan (kompetisi).
Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang
sama sedangkan lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang
cukup. Persaingan ini akan berakibat negatif atau menghambat pertumbuhan individu-
individu yang terlibat. Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang
sama (intraspesific competition), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang berbeda
(interspesific competition). Persaingan sesama jenis pada umumnya terjadi lebih awal dan
menimbulkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan persaingan yang terjadi antar jenis
yang berbeda. Sarana pertumbuhan yang sering menjadi pembatas dan menyebabkan
terjadinya persaingan diantaranya air, cahaya, nutrisi dan ruang. Ruang merupakan factor
yang penting dalam persaingan antar spesies karena ruang sebagai tempat hidup dan sumber
nutrisi bagi tumbuhan. Ruang yang besar dapat menyebabkan tingginya tingkat persaingan.
Faktor utama yang memengaruhi persaingan antar jenis tanaman yang sama diantaranya
adalah kerapatan.
Pengaruh kerapatan tanaman terhadap diameter dan tinggi tanaman yaitu semakin besar
kerapatan tanaman maka semakin kecil diameter dan tinggi tanaman dan semakin kecil
kerapatan tanaman maka semakin besar diameter dan tinggi tanaman yang ada. Hal ini
disebabkan karena kerapatan yang besar berarti jumlah tanaman sejenis banyak tumbuh di
ruang sempit, saling berkompetisi untuk mendapatkan air, dan nutrisi yang jumlahnya
terbatas. Oleh karena itu diameter batang dan tinggi tanaman tidak dapat tumbuh . Begitupun
sebaliknya, jika kerapatan kecil maka air dan nutrisi yang tersedia akan semakin besar dan
kesempatan tanaman untuk menyerap air dan nutrisi semakin besar, sehingga diameter batang
dan tinggi tanaman bisa tumbuh secara maksimal. Pengaruh kerapatan tanaman terhadap
pertumbuhan akar dan tajuk yaitu semakin besar kerapatan tanaman, pertumbuhan akar dan
tajuk tanaman akan semakin kecil karena factor nutrisi dan air akan diperebutkan oleh
banyak tanaman yang sejenis.
e. Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan
sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.
Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi
diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur
makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur
tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi.
Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.
Pergerakan hara ke akar tanaman
Berdasarkan penelitian para ahli fisiologi dan tanah menyatakan bahwa secara umum
pergerakan hara ke akar tanaman adalah melalui pertukaran kontak, difusi ion dalam larutan
tanah dan pergerakan ion bersama gerakan massal (aliran massal).
Pertukaran kontak, akar tanaman juga mempunyai kapasitas tukar kation seperti tanah.
Kation-kation dari kompleks absorbsi tanah dapat dipertukarkan dengan kation-kation yang
dihasilkan tanaman, misalnya H. Pertukaran ini terjadi apabila ada kontak langsung antara
kompleks absorbsi dengan bulu akar tanaman.
difusi, pergerakan ion secara difusi terjadi karena perbedaan difusi atau akibat adanya
perbedaan kegiatan ion.hal ini terjadi pada h2po4,K .akar tanaman akan menyerap hara dari
larutan di sekitar akar.hasil gradient dalam pergerakan yang berkesinambungan akan
menambah jumlah ion ddalam akar,sehingga dapat di serap oleh akar tanaman.
Gerakan ( aliran ) massal, kejadian ini berlangsung bersama gerakan air ke akar
tanaman terutama di sebabkan oleh adanya transpirasi (penguapan ).gerakan ion
n03,ca++,dan mg ++ terutama terjadi karena aliran massal.pergerakan massal dan pergerakan
ion secara difusi merupakan proses yang umum di lalui ion untuk sampai ke akar tanaman.
Ketiga proses ini berhubungan erat dengan ruang bebas (ruang luas)dan ruang dalam
pada akar .difusi lebih cepat pada tanah yang bertektur kasar,apabila jumlah air tanah yang
tersedia sama.hal ini di sebabkan olehkemampuan tanah yang bertektur halus lebih besar
daripada tanah yang bertekstur kasar dalam hal menyerap hara pada komplek absorspsi
kemampuan serapan hara pada tanah juga berhubungan dengan luas permukaan.
Penyerapan hara dapat terjadi dengan perpanjangan akar ke tempat baru yang masih
kaya hara.dengan demikian laju penyerapan hara dapat di tingkatkan.luas area difusi hara
berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan hara.apabila kecepatan peny
erapan rendah ,maka waktu untuk difusi lebih lama,sehingga ion-ion dapat berdifusi
pada jarak yang jauh.makin besar permukaan penyerapan makin lambat kecepatan yang
diperlukan agar jumlah hara yang sama dapat di serap.
Morfologi sistem perakaran mempunyai pengaruh besar terhadap penyerapan hara
dari tanah.akar yang kurus dan panjang mempunyai luas permukaan yang lebih besar di
bandingkan dengan akar yang lebih tebal dan pendek,karena dapat menjelajah lebih efektif
pada sejumlah volume yang sama.
Pembentukan agregat tanah dan kebutuhan makanan mikroba tanah dapat berasal dari
hasil eksudat akar tanaman,kemungkinan juga dapet berfungsi mempercepat mineralisasi bagi
harayang immobil.tetapi juga merupakan racun bagi mikroba tanah,sehingga proses
mobilisasi hara tanah ke akar tanaman tergaggu.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas kita mendapatkan beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Tanaman tumbuh tidak lepas dari faktor abiotik
2. Faktor abiotik memiliki peran negative maupun posituve dalam pertumbuhan tanaman
3. Faktor abiotik merupakan kompenen utama dalam pertumbuhan tanaman
4.2 Pesan dan saran
Gunakanlah isi dari makalah ini dengan baik tanpa, dan utamakan pelestarian alam
dalam penanganan perkembangan pertumbuhan tanaman, agar faktor-faktor biotik yang
dibutuhkan tanaman dapat terjaga dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Harjadi, S.S.1984.Pengantar Agronomi. Depatermen Agronomi Fakultas Pertanian IPB.PT
Gramedia jakarta
2. Sugito,Y.1994. dasar-dasar Agronomi. Fakultas pertanian Universitas Brawijaya,Malang.
3. Diktat Dasar-Dasar Agronomi. OlehTim Penulis Dasar-dasar Agronomi Universitas Jambi,
februari.2010
4. Sumberajarana.blogspot.com/faktor/abiotik/bagitanaman/

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum faktor iklim vivi
Laporan praktikum faktor iklim  viviLaporan praktikum faktor iklim  vivi
Laporan praktikum faktor iklim vivivivi mirtha dian
 
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhanintraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhanlalurangga
 
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Septian Muna Barakati
 
respon tanaman terhadap stress lingkungan
respon tanaman terhadap stress lingkunganrespon tanaman terhadap stress lingkungan
respon tanaman terhadap stress lingkunganmaya safitri
 
Presentasi agroklimatologi kelompok 3
Presentasi agroklimatologi kelompok 3Presentasi agroklimatologi kelompok 3
Presentasi agroklimatologi kelompok 3Sandi Ibrahim
 
Tugas ekofisiologi beda tumbuh dan diferensiasi
Tugas ekofisiologi  beda tumbuh dan diferensiasiTugas ekofisiologi  beda tumbuh dan diferensiasi
Tugas ekofisiologi beda tumbuh dan diferensiasimaya safitri
 
Pengetahuan bahan bagian 2
Pengetahuan bahan bagian 2Pengetahuan bahan bagian 2
Pengetahuan bahan bagian 2Adha Wardanu
 
sumber daya ilmu pertanian
sumber daya ilmu pertaniansumber daya ilmu pertanian
sumber daya ilmu pertanianSapar AmaEnbo
 
tugas ekofisiologi tanaman
tugas ekofisiologi tanamantugas ekofisiologi tanaman
tugas ekofisiologi tanamanmaya safitri
 
Dasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanDasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanMr.Mahmud
 
Pengantar Ilmu Tanaman
Pengantar Ilmu Tanaman Pengantar Ilmu Tanaman
Pengantar Ilmu Tanaman Bagas Yanuar
 
Mod pertumbuhan-dan-perkembangan (1)
Mod pertumbuhan-dan-perkembangan (1)Mod pertumbuhan-dan-perkembangan (1)
Mod pertumbuhan-dan-perkembangan (1)wiwaha17
 
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil pertanian (abiotik)
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil pertanian (abiotik)faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil pertanian (abiotik)
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil pertanian (abiotik)Trisna Monalia
 

What's hot (19)

Laporan praktikum faktor iklim vivi
Laporan praktikum faktor iklim  viviLaporan praktikum faktor iklim  vivi
Laporan praktikum faktor iklim vivi
 
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhanintraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
 
Koko Tampubolon
Koko TampubolonKoko Tampubolon
Koko Tampubolon
 
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
 
respon tanaman terhadap stress lingkungan
respon tanaman terhadap stress lingkunganrespon tanaman terhadap stress lingkungan
respon tanaman terhadap stress lingkungan
 
Presentasi agroklimatologi kelompok 3
Presentasi agroklimatologi kelompok 3Presentasi agroklimatologi kelompok 3
Presentasi agroklimatologi kelompok 3
 
Tugas ekofisiologi beda tumbuh dan diferensiasi
Tugas ekofisiologi  beda tumbuh dan diferensiasiTugas ekofisiologi  beda tumbuh dan diferensiasi
Tugas ekofisiologi beda tumbuh dan diferensiasi
 
Pengetahuan bahan bagian 2
Pengetahuan bahan bagian 2Pengetahuan bahan bagian 2
Pengetahuan bahan bagian 2
 
sumber daya ilmu pertanian
sumber daya ilmu pertaniansumber daya ilmu pertanian
sumber daya ilmu pertanian
 
tugas ekofisiologi tanaman
tugas ekofisiologi tanamantugas ekofisiologi tanaman
tugas ekofisiologi tanaman
 
Dasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanDasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanaman
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanah
 
Fisiologi tumbuhan-i
Fisiologi tumbuhan-iFisiologi tumbuhan-i
Fisiologi tumbuhan-i
 
Biologi Tanah
Biologi TanahBiologi Tanah
Biologi Tanah
 
Pengantar Ilmu Tanaman
Pengantar Ilmu Tanaman Pengantar Ilmu Tanaman
Pengantar Ilmu Tanaman
 
Mod pertumbuhan-dan-perkembangan (1)
Mod pertumbuhan-dan-perkembangan (1)Mod pertumbuhan-dan-perkembangan (1)
Mod pertumbuhan-dan-perkembangan (1)
 
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil pertanian (abiotik)
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil pertanian (abiotik)faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil pertanian (abiotik)
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil pertanian (abiotik)
 
Sifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPTSifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPT
 
Tugas klimatologi
Tugas klimatologiTugas klimatologi
Tugas klimatologi
 

Similar to Silvika

Tumbuhan dalam lingkungan
Tumbuhan dalam lingkunganTumbuhan dalam lingkungan
Tumbuhan dalam lingkunganIMUandIMA93
 
Tumbuhan dalam lingkungan
Tumbuhan dalam lingkunganTumbuhan dalam lingkungan
Tumbuhan dalam lingkunganIMUandIMA93
 
TUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptx
TUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptxTUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptx
TUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptxAbyyuKusuma
 
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptxBayuSulistiantono1
 
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca NaibahoShinta R Naibaho
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)Inten Aja Deh
 
Faktor-Faktor Lingkungan Biotik dan Abiotik.pptx
Faktor-Faktor Lingkungan Biotik dan Abiotik.pptxFaktor-Faktor Lingkungan Biotik dan Abiotik.pptx
Faktor-Faktor Lingkungan Biotik dan Abiotik.pptxRiskyKiki8
 
KONSEP_IPA_TUMBUHAN_DAN_LINGKUNGANNYA.pptx
KONSEP_IPA_TUMBUHAN_DAN_LINGKUNGANNYA.pptxKONSEP_IPA_TUMBUHAN_DAN_LINGKUNGANNYA.pptx
KONSEP_IPA_TUMBUHAN_DAN_LINGKUNGANNYA.pptxsdn2bayuning
 
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (Puan Habibah
 
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangannuraida achsani
 
2 Faktor yg berpengaruh thd Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
2 Faktor yg berpengaruh thd Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx2 Faktor yg berpengaruh thd Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
2 Faktor yg berpengaruh thd Pertumbuhan dan Perkembangan.pptxCherry Triwidiarto
 
Komponen abiotik
Komponen abiotikKomponen abiotik
Komponen abiotikVJ Asenk
 
Lembar kerja pembelajaran
Lembar kerja pembelajaranLembar kerja pembelajaran
Lembar kerja pembelajaranVilmaMendome
 

Similar to Silvika (20)

Tumbuhan dalam lingkungan
Tumbuhan dalam lingkunganTumbuhan dalam lingkungan
Tumbuhan dalam lingkungan
 
Tumbuhan dalam lingkungan
Tumbuhan dalam lingkunganTumbuhan dalam lingkungan
Tumbuhan dalam lingkungan
 
TUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptx
TUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptxTUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptx
TUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptx
 
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
 
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca Naibaho
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
 
Faktor-Faktor Lingkungan Biotik dan Abiotik.pptx
Faktor-Faktor Lingkungan Biotik dan Abiotik.pptxFaktor-Faktor Lingkungan Biotik dan Abiotik.pptx
Faktor-Faktor Lingkungan Biotik dan Abiotik.pptx
 
Tran.klimat5
Tran.klimat5Tran.klimat5
Tran.klimat5
 
Ekosistem dinamik
Ekosistem dinamikEkosistem dinamik
Ekosistem dinamik
 
Acara vii
Acara viiAcara vii
Acara vii
 
KONSEP_IPA_TUMBUHAN_DAN_LINGKUNGANNYA.pptx
KONSEP_IPA_TUMBUHAN_DAN_LINGKUNGANNYA.pptxKONSEP_IPA_TUMBUHAN_DAN_LINGKUNGANNYA.pptx
KONSEP_IPA_TUMBUHAN_DAN_LINGKUNGANNYA.pptx
 
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
 
PIP Ke 7.ppt
PIP Ke  7.pptPIP Ke  7.ppt
PIP Ke 7.ppt
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan
 
Makalah klimatologi
Makalah klimatologiMakalah klimatologi
Makalah klimatologi
 
2 Faktor yg berpengaruh thd Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
2 Faktor yg berpengaruh thd Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx2 Faktor yg berpengaruh thd Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
2 Faktor yg berpengaruh thd Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
 
Komponen abiotik
Komponen abiotikKomponen abiotik
Komponen abiotik
 
Lembar kerja pembelajaran
Lembar kerja pembelajaranLembar kerja pembelajaran
Lembar kerja pembelajaran
 
Geografi kelompok 6
Geografi kelompok 6Geografi kelompok 6
Geografi kelompok 6
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Silvika

  • 1. FAKULTAS PERTANIAN AGROEKOTEKNOLOGI B UNIVERSITAS NEGERI JAMBI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam usaha budidaya harus diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara ekologi, baik faktor biotik dan abiotik di lingkungan tumbuh tanaman tersebut. Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Faktor abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, matahari dan sebagainya. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Tanaman dalam kondisi alamiah maupun dibudidayakan dengan pertanian seringkali mengalami stres akibat kondisi lingkungan (environmental stresses). Stres biasanya didefinisikan sebagai faktor luar yang tidak menguntungkan yang berpengaruh terhadap tanaman. Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih. Kebanyakan speises tidak akan memasuki masa reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan yang matang untuk berbunga. Pertumbuhan suatu tanaman yang diproduksi akan selalu dipengaruhi oleh faktor dalam maupun faktor luar dari tanaman itu sendiri. Faktor dalam dari taman itu adalah genetika dari tanaman tersebut yang terekspresikan melalui pertumbuhan sehingga diperoleh hasil, sedangkan faktor luarnya adalah faktor biotic maupun abiotik yang meliputi unsur – unsur yang menjadi pengaruh pada kualitas dan kuantitas produksi alam, antara lain iklim, curah hujan, kelembaban, intensitas cahaya, kesuburan tanah, serta ada tidaknya hama dan penyakit. Oleh sebab itu, mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tentunya menjadi sangat bermanfaat. Untuk dapat memanfaatkan unsur – unsur tersebut secara optimal maka perlu adanya perlakuan khusus pada tanaman tersebut, antara lain pengolahan tanah, pemilihan bibit atau varietas unggul, pengaturan kebutuhan benih pada petak, pengaturan jarak tanam, pengaturan pemupukan, pengaturan air irigasi, pengendalian hama dan penyakit, hingga akhirnya diperoleh hasil panen atau produksi pertanian. 1.2 Tujuan Mengerti faktor lingkungan yang mempengaruhi tanaman Mengerti faktor abiotik pembagiannya
  • 2. BAB II DASAR TEORI Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman Faktor-faktor abiotik serta pembagiannya : Faktor abiotik Dalam hal ini, faktor yang paling penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah Faktor Iklim dan Faktor Tanah yang terbagi kembali Faktor Iklim 1. Suhu Bahwa jika pada saat suhu ekstrim akan terjadi pengrusakan enzim atau nonaktif dan pada saat diatas atau dibawah kisaran optimal berakibat pada non aktifnya enzim. Berdasarkan hal itu maka kisaran suhu yang berpengaruh pada tanaman. 2. Radiasi Matahari dan Cahaya Faktor cahaya sebagai sumber energi terbesar tanaman. faktor cahaya yang berpengaruh adalah intesitas cahaya. 3. Angin Angin merupakan unsur penting bagi tanaman, karena angin dapat mengatur penguapan atau temperature, membantu penyerbukan (lebih – lebih penyerbukan silang), membawa uap air sehingga udara panas menjadi sejuk, dan membawa gas – gas yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. 4. Kelembaban Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Faktor Tanah Terdapat 3 fungsi tanah yang primer terhadap tanaman, yaitu : - Memberikan unsure-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium pertukaran maupun sebagai tempet persediaan. - Meberikan air dan melayaninya sebagai reservoir - Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak Faktor Air Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai pelarut, bersama-sama dengan hara terlarut membentuk larutan tanah yang akan diserap oleh akar tanaman. Dalam Buckman and Brady (1982) disebutkan bahwa keberadaan air berdasarkan klasifikasi biologi air di dalam tanah ada tiga bentuk yaitu : air kelebihan, air tersedia dan air tidak tersedia. Pada umumnya kelebihan air yang terikat pada kapasitas lapangan tidak menguntungkan tanaman tingkat tinggi. Faktor Ruang
  • 3. Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai pelarut, bersama-sama dengan hara terlarut membentuk larutan tanah yang akan diserap oleh akar tanaman. Dalam Buckman and Brady (1982) disebutkan bahwa keberadaan air berdasarkan klasifikasi biologi air di dalam tanah ada tiga bentuk yaitu : air kelebihan, air tersedia dan air tidak tersedia. Pada umumnya kelebihan air yang terikat pada kapasitas lapangan tidak menguntungkan tanaman tingkat tinggi. Faktor Nutrisi Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi. Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat. BAB III PEMBAHASAN Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dibedakan menjadi dua, yaitu faktor biotic dan abiotik : 1. Faktor Abiotik Faktor abiotic yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu iklim (unsur – unsur iklim seperti cahaya, angin, kelembaban, dan suhu), tanah, air, nutrisi dan ruang. a. Iklim Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman ditanam di luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam usaha pertanian, umumnya disesuaikan dengan kondisi iklim setempat. Junghuhan mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan. Pembagian daerah iklim tersebut adalah: - Daerah panas/tropis Tinggi tempat : 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu : 26,3o C – 22o C. Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat. - Daerah sedang Tinggi tempat : 600 m – 1500 m dari permukaan laut. Suhu : 22 o C – 17,1 o C. Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur-sayuran. - Daerah sejuk Tinggi tempat : 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu : 17,1 o C – 11,1 o C. Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran. - Daerah dingin Tinggi tempat : lebih dari 2500 m dari permukaan laut.
  • 4. Suhu : 11,1 o C – 6,2 o C. Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya. Unsur – unsur iklim yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu suhu, cahaya, angin, dan kelembaban udara.  Radiasi Matahari dan Cahaya Radiasi matahari merupakan faktor utama diantara faktor iklim yang lain, tidak hanya sebagai sumber energi tetapi juga karena berpengaruh terhadap faktor iklim lain seperti suhu, kelembaban dan angin. Respon tanaman terhadap radiasi matahari pada dasarnya dapat dibagi dalam 3 aspek, yaitu : 1. intensitas 2. kualitas 3. fotoperiodisitas 1. Intensitas Radiasi Matahari Adalah banyaknya energi yang diterima oleh suatu tanaman persatuan luas dan persatuan waktu. Biasanya diukur dengan satuan kal/cm/hari. Besarnya intensitas radiasi yang diterima oleh tanaman tidak sama untuk setiap tempat dan waktu, antara lain tergantung: 1. Jarak matahari dan bumi 2. Musim 3. Letak geografis Berdasarkan kebutuhan dan adaptasi tanaman terhadap radiasi matahari, pada dasarnya terbagi dalam 2 kelompok, yaitu sciopytes/shade/sphecies/sahde loving(tahan naungan) dan heliophytes/sun species/sun loving(peka naungan), dengan begit kita dapat tahu bahwa setiap tanaman memiliki intensitas radiasi yang berbeda-beda. Ditinjau dari sifat fisiologis tanaman, intensitas radiasi berpengaruh terhadapa, laju fotosintesis, laju transpirasi, pertumbuhan memanjang tanaman , serta perkecambahan benih. 2. Kualitas Radiasi Matahari Diartikan sebagai proporsi panjang gelombang yang diterima pada suatu tempat dan waktu tertentu. Pengaruh kualitas radiasi matahari biasanya terkait dengan sifat morfogenik tanaman, namun juga tidak terlepas dari proses fotosintesis sebagai proses dalam metabolisme tanaman. Fotosintesis hanya memerlukan panjang gelombang antara 0,4-0,7 mikron yang disebut dengan istilah cahaya, dan bila panjang gelombang radiasi yang didapatkan tanaman lebih atau pun kurang dari ketentuanya, akan dapat berdampak buruk pada tanaman. 3. Panjang Hari(Fotoperiode) Panjang hari didefenisikan sebagai panjang atau lamanya siang hari dihitung mulai dari matahari terbit sampai terbenam ditamabah lamanya keadaan remang-remang. Aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi panjang hari, antara lain : a. Inisiasi bunga b. Produksi dan kesuburan putik dan tepung sari
  • 5. c. Pembentukan umbi pada tanaman ubi-ubian² d. Dormansi benih e. Pertumbuhan tanaman secara keseluruhan Cahaya merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekurangan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat. Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick & Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm. Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merspon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya. Pada tanaman sendiri sangat mempengaruhi arah pertumbuhan tanaman, seperti kita lihat percobaan dibawah yang menunjukkan bahwa tanaman tumbuh mengikuti arah dari cahaya matahari, karena tanaman membutuhkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis dalam pembuatan makanannya.  Suhu Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan antara lain pterbukanya stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan. Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain tanaman. Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan. Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh. Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh. Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses di atas Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat, baik secara fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim terdegradasi) Peningkatan suhu disekitar iklim mikro tanaman akan menyebabkan cepat hilangnya kandungan lengas tanah. Peranan suhu kaitannya dengan kehilangan lengas tanah melewati mekanisme transpirasi dan evaporasi Peningkatan suhu terutama suhu tanah dan iklim mikro di sekitar tajuk tanaman akan mempercepat kehilangan lengas tanah terutama pada musim kemarau. Pada musim kemarau, peningkatan suhu iklim mikro tanaman berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah yang lengas tanahnya terbatas.
  • 6. Meningkatnya konsentrasi CO2 diatmosfer sebenarnya berdampak positif terhadap proses fisiologis tanaman, tetapi pengaruh positif CO2 dihilangkan oleh peningkatan suhu atmosfer yang cenderung berdampak negatif terhadap proses fisiologis tersebut Pengaruh positif peningkatan CO2 atmosfer : merangsang proses fotosintesis, meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produktivitas pertanian tanpa diikuti oleh peningkatan kebutuhan air (transpirasi). Pengaruh negatif peningkatan CO2: meningkatnya suhu iklim global, berdampak pada peningkatan respirasi, menurunkan produktifitas tanaman. Peningkatan suhu menghilangkan pengaruh positif dari peningkatan CO2. Proses-proses fisik dan kimiawi di kendalikan oleh suhu dan kemudian proses-proses ini mengendalikan reaksi biologi yang berlangsung dalam tanaman.misalnya,suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat cair dalam tanaman.apabila suhu turun viskositas air naik.begitu juga untuk gas-gas,energi kinetik dari karbondioksida,oksigen dan zat lain berubah sesuai dengan perubahan suhu. Kelarutan berbagai zat tergantung suhu.kelarutan karbondioksida dalam air dingin dua kali lipat kelarutannya dalam air panas.kebalikannya berlaku untuk kebanyakan zat padat:kelarutan gula lebih besar dalam air panas daripada air dingin. Kecepatan reaksi di pengarui suhu,biasanya makin tinggi suhu,reaksi makin cepat,jadi suhu mempunyai efekpenting dan tegas pada respirasi.akan tetapi hunungan suhu dan reaksi biokimia yang berlangsung dalam tanaman jarang berbanding langsung karena adanya faktorlain yang rumit misalnya,hasil akhir yang di hasilkan ,seperti gula dapat menumbuk dan memblokir reaksi selanjutnya.dalam beberapa reaksi ,ketersediaan bahan mentah dapat merupakan bahan pembatas. Kuosien reaksi ( Q10)di tunjukan oleh tingkat perubahan kegiatan reaksi sebagai akibat setiap kali terjadi perubahan suhu 10c.untuk proses pertumbuhan secara keseluruhan Q10 hanya hanya berkisar 1,2 – 1,3 karena banyak faktor yang memperlambat kecepatan reaksi kimia dalam sel dari sistem hidup. Suhu mempengarui kestabilan system enzim.pada suhu optimum,system enzim berfungsi baik dan tetap stabil untuk waktu lama,pada suhu dingin,mereka tetap stabil,tetapi tidak berfungsi,sememtara pada suhu tinggi system enzim rusak sama sekali.suatu system enzim yang tetap stabil pada suhu 20c dapat aktif hanya selama setengah jam pada suhu 30c dan hanya selama beberapa detik pada suhu 38c. Kesetimbangan berbagai sistem dan persenyawaan merupakan fungsi dari suhu. Misalnya, kesetimbangan antara gula, pati dan lemak beerubah bila suhu berubah. Selama musum gugur, dalam beberapa spesies tanaman, gula berkurang sedangkan pati dan lemak meningkat. Bila musim semi tiba, terdapat perubahan dari pati dan lemak ke gula, yang akan di translokasikan ke bagian tanaman yang tumbuh aktif. Karena suhu mempunyai pengaruh kuat pada reaksi biokimia dan fisiologi tanaman, suhu juga akan memnentukan tingkatan berbagai tugas tanaman, seperti absorpsi unsur mineral dan air. Bukan saja viskositas air lebih tinggi pada suhu rendah, tetapi membran sitoplasma yang di lewati air rupanya kurang permeable. Fotosintesis lebih lambat pada suhu rendah, dan akibatnya laju pertumbuhan lebih lambat. Suhu juga mempengaruhui aliran sitoplasma dalam sel. Suhu maksimu dan minimum yang menyongkong pertumbuhan tanaman biasanya berkisar antara C. Suhu dimana pertumbuhan optimum berlangsung berbeda – beda menurut tanamanya dan berbeda – beda sesuai tahap perkembanganya. Tambahan pula, berbagai bagian – bagian tanaman berbeda kepekanya terhadap suhu minimum. Tanaman telah menyesuaikan diri dengan ilklim dingin, akarnya lebih peka terhadap suhu rendah daripada batangnya ; kuncup bunga lebih lemah daripada kuncup daun.
  • 7. Sejumlah proses – proses pertumbuhan mempunyai hubungan kuantitatif dengan suhu. Diantaranya respirasi, sebagian dari reaksi fotosintesis dan berbagai gejala dan pendewasaan dan pematangan. Tambahan pula, proses – proses dalam tanaman seperti, dormansi, pembungaan, pembentukan buah, sangatlah peka terhadap suhu. Tanaman suhu yang tumbuh dibawah suhu konstan seragam, tidak menghasilkan buah secepat tanaman yang tumbuh dengan suhu malam dan suhu siang yang berbeda – beda silih berganti. Kebanyakan tanaman memerlukan suhu malam yang lebih rendah daripada suhu siang. Beberapa tanaman memerlukan suhu dingin untuk melengkapi lingkaran hidupnya. Suhu yang ekstrem dapat merusak tanaman ; suhu terlalu dingin dan suhu terlalu tinggi dapat mematikan tanaman. Kerusakan akibat suhu tinggi dapat dihubungkan dengan kekeringan ( desikasi ). Pembakaran tanaman selama cuaca panas luar biasa, biasanya merupakan akibat dari kehilangan air pada kegiatan transpirasi yang terlalu banyak bila dibandingkan dengan absorpsi air. Suhu udara yang sangat panas dapat mempunyai efek mematikan pada tanaman sebagai akibat dari koagulasi protein. Terhentinya pertumbuhan pada suhu tinggi merupakan suatu gambaran dari suatu keseimbangan metabolic yang terganggu. Bila kecepatan respirasi bertambah lebih cepat daripada kecepatan fotosistesis. Maka akan terjadi kekurangan pangan dalam tumbuhan. Untuk beberapa tanaman, waktu yang diperlukan untuk mencapai tahap panen dapat dinyatakan dalam nilai waktu suhu yang disebut satuan panas ( heat units ), yaitu dengan menghitung waktu yang bertalian dengan suhu di atas suatu minimum tertentu dalam pertumbuhanya. Dengan asumsi bahwa semua suhu di atas minimum memeliki pengaruh serupa kepada pertumbuhan, akan berkurang interval antara tangal tanam dan panen selama musim berlalu dengan naiknya suhu.  Angin Angin merupakan unsur penting bagi tanaman, karena angin dapat mengatur penguapan atau temperature, membantu penyerbukan (lebih – lebih penyerbukan silang), membawa uap air sehingga udara panas menjadi sejuk, dan membawa gas – gas yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Hal – hal tersebut ditinjau dari keuntungannya, tetapi dari segi kerugiannya adalah tanaman bisa terbakar karena angin, penyerbukan karena angin bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu diisolasi, dapat menyebarluaskan gulma, membawa serangga tertentu kemana mana, dan angin yang kencang dapat merebahkan tanaman. Salah satu jalan untuk mengatasi pengaruh buruk angin, ialah dengan jalan menanam pohon penahan angin yang dapat menjamin perlindungan sejauh 15 – 20 kali tinggi pohon perlindung. Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman sejauh 150 – 200 meter dapat dilindungi sehingga memperlambat kecepatan angin. Angin dengan kecepatan 4 – 5 sampai 6 -7 m / sec sudah tidak mampu untuk merobohkan tanaman. Angin mempengaruhi transpirasi dengan bergeraknya uap air disekitar tanaman, sehingga memberikan kesempatan terjadinya penguapan lebih lanjut. Situasi ini merupakan tekanan yang kuat bagi keseimbangan air, meskipun jumlah air dalam tanah cukup banyak. Pertumbuhan vertical akan terbatas sesuai dengan kemampuan mengisap dan mentransformasikan air ke atas untuk mengimbangi transpirasi yang cepat, hasilnya mungkin akan membentuk tanaman yang kerdil.  Kelembaban Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah besar. Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air,
  • 8. tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar. Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya. b. Tanah Terdapat 3 fungsi tanah yang primer terhadap tanaman, yaitu : - Memberikan unsure-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium pertukaran maupun sebagai tempet persediaan. - Meberikan air dan melayaninya sebagai reservoir - Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak Tanah merupakan sumber utama zat hara untuk tanaman dan tempat sejumlah perubahan penting dalam siklus pangan. Susunan anorganik dalam tanah yang dibentuk dari pelapukan padas dan pengkristalan mineral-mineral. Dapat digolongkan pada liat, debu, pasir dan kerikil. Komponen tambahan yang sangat penting adalah bahan organic yang disebut humus. Kaitan hubungan tekstur dan struktur tanah terhadap pertumbuhan tanaman sangat erat, ada hubungan timbal balik antara komponen satu dengan komponen yang lainnya. Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. Dalam keadaan tanah yang memiliki tekstur yang dominan pasir, maka daya ikat tanah terhadap air serta bahan organik lainnya kecil, tanah dengan tekstur dominan pasir ini cenderung mudah melepas unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Dalam keadaan tanah seperti ini, pertumbuhan akar tanaman akan berkembang dengan baik, akar mudah untuk melakukan penetrasi ke dalam tanah, sedangkan drainase dan aerasi pada tekstur tanah dominan berpasir ini cukup baik, namun tekstur tanah ini cenderung mudah melepas unsur- unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tanaman akan sulit mendapatkan unsur hara, dan pertumbuhan tanaman akan terganggu. Dalam keadaan tanah yang dominan liat, akar pada tanaman akan sulit untuk melakukan penetrasi karena keadaan lingkungan tanah yang lengket pada saat basah dan mengeras pada saat kering. Drainase dan aerasi buruk, sehingga pertukaran udara maupun masuknya unsur hara pada akar tanaman akan terganggu. Pada keadaan basah, tanaman sulit mengikat gas-gas yang berguna bagi proses fisiologi karena pori-pori tanah yang kecil tergenang oleh air (kecuali tanaman padi yang mampu beradaptasi di lingkungan yang tergenang air). Air pada tanah dominan liat ini tidak mudah hilang. Tanaman dapat mengalami kematian, karena kurangnya unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman untuk melakukan proses-proses fisiologis yang semestinya. Untuk pertumbuhan tanaman yang baik, tanah dengan aerasi, drainase, serta kemampuan menyimpan air maupun unsur hara yang baik harus memiliki komponen pasir, debu, dan liat yang seimbang. Sehingga tanaman mampu tumbuh dalam keadaan yang optimal. Selain tekstur tanah, faktor lain yang memiliki kaitan yang erat dengan pertumbuhan tanaman adalah struktur tanah. Pada struktur tanah, terdapat berbagai macam komponen yang dapat mempengaruhi tumbuhnya suatu tanaman. Tanah mengandung berbagai macam unsur- unsur makro maupun mikro yang berguna bagi tanaman. Dengan struktur tanah yang mantap (terdapat bahan organik yang cukup, mikroorganisme yang menguntungkan satu sama lain, dan pori-pori tanah cukup baik), maka aerasi (pertukaran O2, CO2, maupun gas-gas lainnya di dalam tanah) akan mampu mencukupi kebutuhan tanaman terhadap unsur-unsur tersebut. Sehingga, tanaman mampu melakukan proses metabolisme dengan baik. Pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh agregat tanah (daya ikat antara partikel-partikel dalam tanah). Pembentukan tanah sendiri merupakan suatu proses dari pecahan batuan induk secara yang terus-menerus akibat dari faktor lingkungan. Faktor lingkungan itu sendiri adalah iklim, organisme, topografi dan waktu. Hal ini dapat dilihat dari potongan vertical melalui tanah yang dangkal, dimana batuan induknya sedikit dibawah permukaan tanah. Ketiga gradasi
  • 9. yang agak nyata dari batuan terlihat seperti garis-garis pemotong ditanah itu disebut horizon- horizon. Morfologi horizon-horizon inilah yang mengklasifikasikan tanah dalam tipe-tipenya, sehingga dapat melihat tingkat kesuburan tanah itu sendiri. Awal mula terbentuknya tanah adalah berasal dari bahan induk yang kemudian menghasilkan horizon A dan B, kemudian dengan proses alam berikutnya terbentuklah kembali horizon C, sehingga didapatlah tanah muda yang syarat memilikinya harus memiliki horizon A, B, dan C. Horizon A adalah Zone input unsur hara, banyak mengandung akar, bakteri, humus, dan mikroorganisme, yang terus tercuci akibat air hujan yang meresap masuk kedalam tanah, sehingga warna tanah dari horizon A ini sendiri adalah hitam yang menandakan tanah ini sangat kaya bahan organik dalam bentuk humus. Horizon B sendiri adalah tempat pencucian, karena tepat dibawah lapisan horizon A, sehingga bahan organik pun tercuci masuk kelapisan horizon C, akibat proses ini lapisan horizon B pun menjadi miskin hara dengan tanda, tanahnya berwarna pucat akibat unsur hara yang terus menerus tercuci. Horizon C adalah lapisan tanah sehabis horizon B, dan horizon C disebut lapisan penimbunan unsur hara, karen bahan-bahan organik yang tercuci dari atas, semua masuk kehorizon C dan mengendap disana namun tidak sebanyak horizon A. Sehingga tanah pada horizon C ini berwarna hitam namun tidak sehitam horizon A. Brikut contoh lapisan tanah itu sendiri menurut horizonnya. Kesuburan Tanah Dapat diartikan sebagai kesanggupan tanah untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman. Kesuburan tanah dipengaruhi oleh sifat fisik, kimia dan biologi tanah, kesuburan fisik itu sendiri antara lain mencangkup struktur, tekstur dan kemampuan tanah memegang air, sedangkan kesuburan kimia terkait dengan status nutrisi atau unsur hara dalam tanah serta sifat keasaman tanah. Kesuburan biologi menyangkut adanya aktivitas mikroorganisme dalam tanah yang terkait erat dengan kandungan bahan organik tanah. Sehingga tingkat kesuburan tanah dapat terbagi menjadi 3, yaitu : 1. kesuburan fisik 2. kesuburan kimia 3. kesuburan biologi Tanaman memerlukan beberapa macam unsure dalam pertumbuhannya. Unsure-unsure tersebut dibutuhkan dalam jumlah besar dan dalam jumlah kecil. Unsur ensensial makro berasal dari udara, dalam tanh dan dari air. Unsur makro yang diambil dari air dan udara adalah karbon, hydrogen, dan oksigen, sedangkan yang diambil dari tanah adalah nitrogen, phospor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur. Sedangkan unsur mikro hanya diambil dari tanah adalah ferrum, mangan, molybdenum, ceprum, clor dan boron. c. Air Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai pelarut, bersama-sama dengan hara terlarut membentuk larutan tanah yang akan diserap oleh akar tanaman. Dalam Buckman and Brady (1982) disebutkan bahwa keberadaan air berdasarkan klasifikasi biologi air di dalam tanah ada tiga bentuk yaitu : air kelebihan, air tersedia dan air tidak tersedia. Pada umumnya kelebihan air yang terikat pada kapasitas lapangan tidak menguntungkan tanaman tingkat tinggi. Bila terlalu banyak air, keadaannya merugikan pertumbuhan dan menjadi lebih buruk ketika mencapai titik jenuh. Pengaruh buruk yang lain dari kelebihan air adalah terlindinya unsur hara bersama gerakan air tersebut ke bawah. Pada
  • 10. tanah yang bertekstur halus, hal ini mungkin hanya perpindahan unsur hara ke lapisan yang lebih bawah dan tidak terlalu dalam sehingga masih dapat diserap oleh akar tanaman. Air merupakan pembatas pertumbuhan tanaman karena jika jumlahnya terlalu banyak menimbulkan genangan dan menyebabkan cekaman aerasi sedangkan jika jumlahnya sedikit sering menimbulkan cekaman kekeringan. Air sangat penting bagi tanaman karena berfungsi sebagai : a. Bahan baku ( sumber hydrogen ) dalam proses fotosintesis, b. Penyusun protoplasma, c. Memelihara tekanan turgor, d. Bahan atau media dalam proses transpirasi dan e. Pelarut unsur hara dalam tanah dan tubuh tanaman serta sebagai media translokasi unsur hara dalam tanah ke akar untuk selanjutnya dikirim ke daun. Tanaman mendapatkan air dari dalam tanah dan sedikit saja yang berasal dari udara, misalnya embun dan kabut, meskipun pada beberapa jenis tanaman yang tergolong xerophyt dapat hidup hanya dengan mengandalkan air dari udara ini. Dalam tanah, tidak semua air tersedia bagi tanaman. Air yang tertinggal dalam tanah, yang tidak tersedia bagi tanaman dikenal sebagai air higroskopis. Tanaman yang tumbuh pada kondisi seperti ini akan mengalami layu permanen dan mati karena kekurangan air. Dalam hal ini kekurangan air bukan disebabkan oleh adanya transpirasi yang berlebihan karena intensitas radiasi tinggi melainkan karena tidak adanya absorpsi air oleh akar. Air kapiler adalah air yang berada dalam kapiler tanah diantara partikel – partikel tanah. Air ini tersedia bagi tanaman dalam arti akar tanaman dapat menyerapnya. Namun tanaman yang tumbuh pada kondisi serperti ini ada kemungkinan masih mengalami kelayuan, terutama pada siang hari dimana intensitas radiasi tinggi. Tanaman di katakan layu sementara karena pada sore dan malam harinya akan segar kembali. Kondisi layu disini di sebabkan oleh adanya transpirasi yang berlebihan yang tidak dapat diimbangi absorpsi air oleh akar. Pada sore hari, laju transpirasi berkurang dan absorpsi air oleh akar dapat mengimbanginya lagi. Air gravitasi adalah air yang bergerak kebawah meninggalkan partikel tanah pada lapisan seolah sebagai akibat gaya gravitasi bumi. Dalam kondisi seperti ini dikatakan air berbeda pada kapasitas lapang, dengan pengertian adalah jumlah air maksimum yang tertinggal dalam tanah setelah permukaan habis karena aliran permukaan dan setelah air yang keluar akibat gaya gravitasi juga habis. Pemanfaatan air dari udara oleh tananaman bisa terjadi pada daerah kering, dimana air dalam dalam tanah tidak tersedia dalam tanaman. Bentuk air yang dapat dimanfaatkan adalah embun dan kabut yang di serap tanaman melalui proses transparansi negatif. d. Ruang Hasil analisis statistika pengujian pengaturan jarak tanam, populasi dan pengolahan tanah memperlihatkan bahwa perlakuan pengolahan tanah berpengaruh sangat nyata terhadap parameter pertumbuhan dan produksi tanaman. Perlakuan populasi berpengaruh nyata sampai sangat nyata. Perlakuan pemupukan dan interaksi antara ketiganya berpengaruh tidak nyata. Salah satu bentuk interaksi antara satu populasi dengan populasi lain atau antara satu individu dengan individu lain adalah bersifat persaingan (kompetisi). Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup. Persaingan ini akan berakibat negatif atau menghambat pertumbuhan individu- individu yang terlibat. Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang
  • 11. sama (intraspesific competition), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang berbeda (interspesific competition). Persaingan sesama jenis pada umumnya terjadi lebih awal dan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan persaingan yang terjadi antar jenis yang berbeda. Sarana pertumbuhan yang sering menjadi pembatas dan menyebabkan terjadinya persaingan diantaranya air, cahaya, nutrisi dan ruang. Ruang merupakan factor yang penting dalam persaingan antar spesies karena ruang sebagai tempat hidup dan sumber nutrisi bagi tumbuhan. Ruang yang besar dapat menyebabkan tingginya tingkat persaingan. Faktor utama yang memengaruhi persaingan antar jenis tanaman yang sama diantaranya adalah kerapatan. Pengaruh kerapatan tanaman terhadap diameter dan tinggi tanaman yaitu semakin besar kerapatan tanaman maka semakin kecil diameter dan tinggi tanaman dan semakin kecil kerapatan tanaman maka semakin besar diameter dan tinggi tanaman yang ada. Hal ini disebabkan karena kerapatan yang besar berarti jumlah tanaman sejenis banyak tumbuh di ruang sempit, saling berkompetisi untuk mendapatkan air, dan nutrisi yang jumlahnya terbatas. Oleh karena itu diameter batang dan tinggi tanaman tidak dapat tumbuh . Begitupun sebaliknya, jika kerapatan kecil maka air dan nutrisi yang tersedia akan semakin besar dan kesempatan tanaman untuk menyerap air dan nutrisi semakin besar, sehingga diameter batang dan tinggi tanaman bisa tumbuh secara maksimal. Pengaruh kerapatan tanaman terhadap pertumbuhan akar dan tajuk yaitu semakin besar kerapatan tanaman, pertumbuhan akar dan tajuk tanaman akan semakin kecil karena factor nutrisi dan air akan diperebutkan oleh banyak tanaman yang sejenis. e. Nutrisi Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi. Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat. Pergerakan hara ke akar tanaman Berdasarkan penelitian para ahli fisiologi dan tanah menyatakan bahwa secara umum pergerakan hara ke akar tanaman adalah melalui pertukaran kontak, difusi ion dalam larutan tanah dan pergerakan ion bersama gerakan massal (aliran massal). Pertukaran kontak, akar tanaman juga mempunyai kapasitas tukar kation seperti tanah. Kation-kation dari kompleks absorbsi tanah dapat dipertukarkan dengan kation-kation yang dihasilkan tanaman, misalnya H. Pertukaran ini terjadi apabila ada kontak langsung antara kompleks absorbsi dengan bulu akar tanaman. difusi, pergerakan ion secara difusi terjadi karena perbedaan difusi atau akibat adanya perbedaan kegiatan ion.hal ini terjadi pada h2po4,K .akar tanaman akan menyerap hara dari larutan di sekitar akar.hasil gradient dalam pergerakan yang berkesinambungan akan menambah jumlah ion ddalam akar,sehingga dapat di serap oleh akar tanaman. Gerakan ( aliran ) massal, kejadian ini berlangsung bersama gerakan air ke akar tanaman terutama di sebabkan oleh adanya transpirasi (penguapan ).gerakan ion
  • 12. n03,ca++,dan mg ++ terutama terjadi karena aliran massal.pergerakan massal dan pergerakan ion secara difusi merupakan proses yang umum di lalui ion untuk sampai ke akar tanaman. Ketiga proses ini berhubungan erat dengan ruang bebas (ruang luas)dan ruang dalam pada akar .difusi lebih cepat pada tanah yang bertektur kasar,apabila jumlah air tanah yang tersedia sama.hal ini di sebabkan olehkemampuan tanah yang bertektur halus lebih besar daripada tanah yang bertekstur kasar dalam hal menyerap hara pada komplek absorspsi kemampuan serapan hara pada tanah juga berhubungan dengan luas permukaan. Penyerapan hara dapat terjadi dengan perpanjangan akar ke tempat baru yang masih kaya hara.dengan demikian laju penyerapan hara dapat di tingkatkan.luas area difusi hara berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan hara.apabila kecepatan peny erapan rendah ,maka waktu untuk difusi lebih lama,sehingga ion-ion dapat berdifusi pada jarak yang jauh.makin besar permukaan penyerapan makin lambat kecepatan yang diperlukan agar jumlah hara yang sama dapat di serap. Morfologi sistem perakaran mempunyai pengaruh besar terhadap penyerapan hara dari tanah.akar yang kurus dan panjang mempunyai luas permukaan yang lebih besar di bandingkan dengan akar yang lebih tebal dan pendek,karena dapat menjelajah lebih efektif pada sejumlah volume yang sama. Pembentukan agregat tanah dan kebutuhan makanan mikroba tanah dapat berasal dari hasil eksudat akar tanaman,kemungkinan juga dapet berfungsi mempercepat mineralisasi bagi harayang immobil.tetapi juga merupakan racun bagi mikroba tanah,sehingga proses mobilisasi hara tanah ke akar tanaman tergaggu. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari makalah diatas kita mendapatkan beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Tanaman tumbuh tidak lepas dari faktor abiotik 2. Faktor abiotik memiliki peran negative maupun posituve dalam pertumbuhan tanaman 3. Faktor abiotik merupakan kompenen utama dalam pertumbuhan tanaman 4.2 Pesan dan saran Gunakanlah isi dari makalah ini dengan baik tanpa, dan utamakan pelestarian alam dalam penanganan perkembangan pertumbuhan tanaman, agar faktor-faktor biotik yang dibutuhkan tanaman dapat terjaga dengan baik. DAFTAR PUSTAKA 1. Harjadi, S.S.1984.Pengantar Agronomi. Depatermen Agronomi Fakultas Pertanian IPB.PT Gramedia jakarta 2. Sugito,Y.1994. dasar-dasar Agronomi. Fakultas pertanian Universitas Brawijaya,Malang.
  • 13. 3. Diktat Dasar-Dasar Agronomi. OlehTim Penulis Dasar-dasar Agronomi Universitas Jambi, februari.2010 4. Sumberajarana.blogspot.com/faktor/abiotik/bagitanaman/