SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BAB I
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan di sekolahtidaklahcukupuntukmendidikkarakterpesertadidiknya.Pendidikan
formal kebanyakanhanyamendidikaspekkognitifdaripesertadidik.Pramukasebagaigerakan
yang menanamkannilai-nilailuhurseorangpramuka yang menjadikodekehormatandankode
moral gerakanpramuka, dapatdigunakansebagaialatbantuuntukmendidikkarakterbangsa.

Pada saat ini anak-anak muda sebagai tunas-tunas harapan negara yang nantinya akan
menggantikan untuk memimpin negara ini moralnya sudah sangat memprihatinkan. Bukan
cuma pada kenakalan ramaja saja. Sekarang, pergaulan bebas remaja berdampak buruk
bagi moral generasi sekarang. Oleh karenanya, melalui pendidikan karakter ini
diharapkan genarasi muda dapat membentengi dirinya dalam menggarungi derasnya
informasi sekarang ini dan perubahan budaya bangsa serta lunturnya nilai-nilai luhur
bangsa.

Pendidikan yang sekarang seharusnya perlu di upgraid lagi menjadi pendidikan yang
bukan saja mencerdaskan aspek kognitif belaka tetapi juga pada ranah afektif. Jika
kepramukaan dapat diintegrasikan pada setiap mata pelajaran akan dapat memberikan
sumbangan yang besar pada perbaikan aspek afektif pada pendidikan bangsa ini
disamping pendidikan agama.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1

Bagaimanakah yang dimaksud dengan Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan

itu?
1.2.2

BagaimanakahMenanamkandanMenumbuhkan Pendidikan Karakter melalui
Kepramukaan?

1.2.3

Bagaimanakah Implementasi Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan?

1.3 Tujuan
1.3.1

Untukmengetahui apa yang dimaksud dengan Pendidikan Karakter melalui
Kepramukaan itu

1.3.2

Untuk

mengetahui

Peranan

Pramuka

dalam MenanamkandanMenumbuhkan Pendidikan
Karakter melalui Kepramukaan
1.3.3

Untuk mengetahui seperti apakah Implementasi Pendidikan Karakter melalui
Kepramukaan

BAB II
2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli
psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan
tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu
dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap
untuk kondisi-kondisi tertentu. Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan
akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu
tindakan yang terjadi tanpa ada pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan
dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan.
2.1.1

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1991
Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai
pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan
spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu
mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.

2.1.2

Menurut Wikipedia
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Jadi secara umum dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan
meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat.
Dari masing-masing penjelasan antara karakter dan pendidikan setelah kita
menghubungkannya maka pendidikan karakter itu sendiri merupakan usaha sadar dan
terencana untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi dari masing-masing individu
untuk membentuk suatu pemikiran yang tertanam dalam dirinya sebagai suatu kebiasaan.
Tentunya tujuan dari pendidikan karakter itu sendiri lebih kearah yang positif
dikarenakan karakter dari setiap individu tersebut menentukan bagaimana karakter dari
suatu bangsa. Jadi sangatlah penting setiap individu mendapatkan pendidikan karakter.

Pendidikan karakter tertuang dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat

dalam

rangka

mencerdaskan

kehidupan

bangsa,bertujuan

untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung. Sehingga pendidikan
karakter sudah menjadi kewajiban yang harus diberikan pada peserta didik dalam segala
satuan pendidikan.

Dalam tujuan pendidikan nasional, pendidikan karakter merupakan gambaran tentang
kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh satuan pendidikan, serta
menjadi dasar dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa. Pendidikan karakter
lebih mudah diberikan pada usia dini, hal ini akan mudah diterima dan tersimpan dalam
memori anak, akan membawa pengaruh pada perkembangan watak dan pribadi anak
hingga dewasa. Menurut Daniel Golemen dalam bukunya Kecerdasan Ganda menyebutkan
bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan dibutuhkan 80%, sedangkan
kecerdasan intektual hanya sebesar 20%. Untuk itu pendidikan karakter akan mudah
diberikan melalui jalur pendidikan, salah satunya adalah pendidika nonformal. Jadi
kecerdasan emosional dan sosial lebih membawa dampak pada perjalanan hidup bahkan
karier anak dikemudian hari. Berbagai media bisa digunakan untuk pendidikan karakter,
salah satunya melalui Kepramukaan.
Melihat permasalahan tersebut, faktor inovasi dan kreativitas ternyata menempati
posisi yang sangat penting bagi keunggulan suatu negara. Bila ditarik secara lebih
mendasar maka faktor inovasi dan kreativiats ini berhubungan erat dengan karakter
suatu bangsa sebab hanya bangsa yang berkarakter mampu memiliki kreativitas dan
menciptakan inovasi-inovasi penting bagi peradaban.
Karakter bangsa merupakan pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia ibarat kemudi dalam wahana berbangsa dan bernegara. Bagi bangsa Indonesia, jelas
bahwa kemudinya adalah Pancasila yang merupakan falsafah bangsa. Namun, fenomena
keseharian kita menunjukkan bahwa perilaku masyarakat belum sejalan dengan karakter
bangsa yang dijiwai oleh falsafah Pancasila. Kondisi ini menyebabkan munculnya keinginan
pemerintah dan berbagai kalangan masyarakat untuk merevitalisasi peran Pancasila
dalam membangun karakter bangsa.
2.2 MenanamkandanMenumbuhkan Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan
Dalam

menanamkan

dan

menumbuhkan

karakter

bangsa,

dikepramukaan

mempergunakan 10 pilar yang menjadi kode kehormatan. Kode kehormatan mempunyai
makna suatu norma (aturan) yang menjadi ukuran kesadaran mengenai akhlak yang
tersimpan dalam hati yang menyadari harga dirinya, serta menjadi standart tingkah laku
pramuka di masyarakat. 10 pilar tersebut bernama dasa dharma, yaitu:
2.2.1

Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Dia adalah
pencipta yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun tidak
terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib menjalankan perintah-Nya.

2.2.2

Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial. Artinya, makhluk
yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman, bergaul, berrtetangga. Kita tidak bisa
hidup tanpa orang lain, kita memerlukan bantuan orang lain.

2.2.3

Patriot yang sopan dan kesatria.
Sebagai Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam bersikap
dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan pribadi seseorang di
tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat.

2.2.4

Patuh dan suka bermusyawarah.
Dalam situasi dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh terhadap
aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya bermusyawarah dalam
mengambil keputusan terbaik dan memuaskan.

2.2.5

Rela menolong dan tabah.
Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku.
Dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa ada sikap ingin dipuji. Dalam setiap
perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan,
halangan, dan hambatan.

2.2.6

Rajin,terampil dan gembira.
Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan ketika ia
berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari.
Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam kegiatan, tetapi harus dibuktikan ketika
ia di rumah, di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan
senang dan gembira.

2.2.7

Hemat,cermat dan bersahaja.
Kita hendaknya tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-hura
untuk

kepentingan

sesaat.

Pramuka

harus

cermat

dalam

pengeluaran

uang,

memprioritaskan apa yang harus dibeli atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu
janganlah dibeli. Meskipun ia kaya, seorang Pramuka jangan sombong di depan orang lain,
jangan angkuh, tapi bersahaja dalam bergaul.

2.2.8

Disiplin, berani dan setia.
Anggota Pramukaharus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah,
bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan percuma, tetapi
akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka harus berani karena benar,
tetapi takut karena salah. Pramuka harus setia terhadap janji setianya karena itulah
nilai-nilai luhur pribadi manusia.
2.2.9

Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia perbuat.

2.2.10

Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak ada iri dan dengki.

Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan non
formal diharapkan mampu menjadi suatu kekuatan perubahan sosial nasional. Peran besar
gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian generasi muda dalam bidang karakter
bangsa hendaknya dapat diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari - hari. Ditinjau dari
segi sosial budaya dari pembangunan bangsa maka pendidikan kepramukaan yang
sebenarnya paling cocok untuk mempersiapkan kaum muda untuk menanggulangi
merosotnya karakter bangsa, karena kegiatan kepramukaan bersumber dari Dasa
Dharma Pramuka. Dengan demikian, dapat menunjukkan bahwa Gerakan Pramuka
sebagai

salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah sangat relevan dengan

pendidikan karakter bangsa terbukti dengan kesamaan nilai-nilai pendidikan karakter
dengan nilai-nilai Dasa Dharma.

2.3 Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan
Pelaksanaan pendidikan dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam
kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui hal-hal berikut; Upacara pada hari Senin,
beribadah/sholat bersama, berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam
bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman. Kegiatan yang harus ditinggalkan;
Membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak
lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senon dan lain
sebagainya.
Sikap peserta didik yang baik perlu dipuji; Memperoleh nilai tinggi, menolong orang
lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau
mengoreksi perilaku teman yang tidak terpuji, berpakaian rapi, datang tepat pada
waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, penuh kasih sayang, perhatian terhadap
peserta didik, jujur, menjaga kebersihan dan lain sebagainya.

BAB III
III. PENUTUP
3.1 Simpulan dan Saran
3.1.1

Simpulan
Pendidikan

karakter

saat

ini

memang

harus

segera

dilakukan,

mengingat

perkembangan masyarakat yang berjalan. Karakter budaya Indonesia yang

sudah

dikagumi bangsa lain jangan sampai pupus oleh gesekan mental generasi muda yang lebih
menyenangi budaya asing. Namun dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia justru
menjadi motivasi untuk lebih mencintai budaya bangsa sendiri. Untuk itu pendidikan
karakter sudah tidak bisa di tunda lagi.

3.1.2

Saran
Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi
makalah

dapat

dibaca

dalam

website

rujukan

yang

tercantum

dalam

daftar

pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya
pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam
penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah wawasan
dan pengetahuan kita terutama mengenai pendidikan karakter dalam kepramukaan

More Related Content

What's hot

Grand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakterGrand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakteryus01
 
Pendidikan Montessori
Pendidikan MontessoriPendidikan Montessori
Pendidikan Montessoricutiegadget
 
community Development
community Development community Development
community Development Ismail Ahmad
 
MATERI 7. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.pdf
MATERI 7. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.pdfMATERI 7. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.pdf
MATERI 7. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.pdfIMAMFAIZIN3
 
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDBimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDDina Haya Sufya
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniMichelle Rumawir
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI JakartaRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI JakartaPenataan Ruang
 
Manajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptManajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptEdwarn Abazel
 
Pendidikan sebagai suatu sistem
Pendidikan sebagai suatu sistemPendidikan sebagai suatu sistem
Pendidikan sebagai suatu sistemFirda Potter
 
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKPENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK wahab sultan
 
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)Irwan Hasan
 
Konsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdf
Konsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdfKonsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdf
Konsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdfAmieSuswandi1
 
Lembaga pendidikan dan fungsinya ppt
Lembaga pendidikan dan fungsinya pptLembaga pendidikan dan fungsinya ppt
Lembaga pendidikan dan fungsinya pptsri rahayu
 
Profil desa tanjungsari
Profil desa tanjungsariProfil desa tanjungsari
Profil desa tanjungsarivitadanty
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanLhya Baha
 
Pengembangan kurikulum ppt
Pengembangan kurikulum pptPengembangan kurikulum ppt
Pengembangan kurikulum pptNovita Pasaribu
 
Pengembangan profesi
Pengembangan profesiPengembangan profesi
Pengembangan profesimubarokrizqi
 
Modul P5 Bangunlah jiwa dan raga bullying.pptx
Modul P5 Bangunlah jiwa dan raga  bullying.pptxModul P5 Bangunlah jiwa dan raga  bullying.pptx
Modul P5 Bangunlah jiwa dan raga bullying.pptxMaszukiMaszuki
 

What's hot (20)

Dimensi dan struktur ips
Dimensi dan struktur ips Dimensi dan struktur ips
Dimensi dan struktur ips
 
Grand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakterGrand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakter
 
Pendidikan Montessori
Pendidikan MontessoriPendidikan Montessori
Pendidikan Montessori
 
community Development
community Development community Development
community Development
 
MATERI 7. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.pdf
MATERI 7. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.pdfMATERI 7. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.pdf
MATERI 7. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.pdf
 
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDBimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI JakartaRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
 
Manajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptManajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah ppt
 
Pendidikan sebagai suatu sistem
Pendidikan sebagai suatu sistemPendidikan sebagai suatu sistem
Pendidikan sebagai suatu sistem
 
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKPENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
 
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
 
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPANPPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
 
Konsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdf
Konsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdfKonsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdf
Konsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdf
 
Lembaga pendidikan dan fungsinya ppt
Lembaga pendidikan dan fungsinya pptLembaga pendidikan dan fungsinya ppt
Lembaga pendidikan dan fungsinya ppt
 
Profil desa tanjungsari
Profil desa tanjungsariProfil desa tanjungsari
Profil desa tanjungsari
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Pengembangan kurikulum ppt
Pengembangan kurikulum pptPengembangan kurikulum ppt
Pengembangan kurikulum ppt
 
Pengembangan profesi
Pengembangan profesiPengembangan profesi
Pengembangan profesi
 
Modul P5 Bangunlah jiwa dan raga bullying.pptx
Modul P5 Bangunlah jiwa dan raga  bullying.pptxModul P5 Bangunlah jiwa dan raga  bullying.pptx
Modul P5 Bangunlah jiwa dan raga bullying.pptx
 

Similar to Pendidikan karakter melalui kepramukaan

Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Christian Lokas
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaDedy Wiranto
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...Operator Warnet Vast Raha
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan KarakterMakalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan KarakterMutiaraJelita1
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMara Sutan Siregar
 
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan LokalKonsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan LokalIndra Lasmana
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakterpuspa anggia
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadisofhi12
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadisofhi12
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaSugeng Riadi
 
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptxPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptxReynaldi Wahyu
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadifauziah2812
 

Similar to Pendidikan karakter melalui kepramukaan (20)

Ppd
PpdPpd
Ppd
 
Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa sebagai rasa persat...
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...
 
Makalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan KarakterMakalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan Karakter
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
 
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan LokalKonsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakter
 
TUGAS PENDIKAR REVISI.pptx
TUGAS PENDIKAR REVISI.pptxTUGAS PENDIKAR REVISI.pptx
TUGAS PENDIKAR REVISI.pptx
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusia
 
Tik anggit (1)
Tik anggit (1)Tik anggit (1)
Tik anggit (1)
 
Makalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakterMakalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakter
 
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptxPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadi
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Pendidikan karakter melalui kepramukaan

  • 1. BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di sekolahtidaklahcukupuntukmendidikkarakterpesertadidiknya.Pendidikan formal kebanyakanhanyamendidikaspekkognitifdaripesertadidik.Pramukasebagaigerakan yang menanamkannilai-nilailuhurseorangpramuka yang menjadikodekehormatandankode moral gerakanpramuka, dapatdigunakansebagaialatbantuuntukmendidikkarakterbangsa. Pada saat ini anak-anak muda sebagai tunas-tunas harapan negara yang nantinya akan menggantikan untuk memimpin negara ini moralnya sudah sangat memprihatinkan. Bukan cuma pada kenakalan ramaja saja. Sekarang, pergaulan bebas remaja berdampak buruk bagi moral generasi sekarang. Oleh karenanya, melalui pendidikan karakter ini diharapkan genarasi muda dapat membentengi dirinya dalam menggarungi derasnya informasi sekarang ini dan perubahan budaya bangsa serta lunturnya nilai-nilai luhur bangsa. Pendidikan yang sekarang seharusnya perlu di upgraid lagi menjadi pendidikan yang bukan saja mencerdaskan aspek kognitif belaka tetapi juga pada ranah afektif. Jika kepramukaan dapat diintegrasikan pada setiap mata pelajaran akan dapat memberikan sumbangan yang besar pada perbaikan aspek afektif pada pendidikan bangsa ini disamping pendidikan agama. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimanakah yang dimaksud dengan Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan itu? 1.2.2 BagaimanakahMenanamkandanMenumbuhkan Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan? 1.2.3 Bagaimanakah Implementasi Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan? 1.3 Tujuan
  • 2. 1.3.1 Untukmengetahui apa yang dimaksud dengan Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan itu 1.3.2 Untuk mengetahui Peranan Pramuka dalam MenanamkandanMenumbuhkan Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan 1.3.3 Untuk mengetahui seperti apakah Implementasi Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan BAB II
  • 3. 2. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu. Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan. 2.1.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1991 Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya. 2.1.2 Menurut Wikipedia Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Jadi secara umum dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat. Dari masing-masing penjelasan antara karakter dan pendidikan setelah kita menghubungkannya maka pendidikan karakter itu sendiri merupakan usaha sadar dan terencana untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi dari masing-masing individu
  • 4. untuk membentuk suatu pemikiran yang tertanam dalam dirinya sebagai suatu kebiasaan. Tentunya tujuan dari pendidikan karakter itu sendiri lebih kearah yang positif dikarenakan karakter dari setiap individu tersebut menentukan bagaimana karakter dari suatu bangsa. Jadi sangatlah penting setiap individu mendapatkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter tertuang dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung. Sehingga pendidikan karakter sudah menjadi kewajiban yang harus diberikan pada peserta didik dalam segala satuan pendidikan. Dalam tujuan pendidikan nasional, pendidikan karakter merupakan gambaran tentang kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh satuan pendidikan, serta menjadi dasar dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa. Pendidikan karakter lebih mudah diberikan pada usia dini, hal ini akan mudah diterima dan tersimpan dalam memori anak, akan membawa pengaruh pada perkembangan watak dan pribadi anak hingga dewasa. Menurut Daniel Golemen dalam bukunya Kecerdasan Ganda menyebutkan bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan dibutuhkan 80%, sedangkan kecerdasan intektual hanya sebesar 20%. Untuk itu pendidikan karakter akan mudah diberikan melalui jalur pendidikan, salah satunya adalah pendidika nonformal. Jadi kecerdasan emosional dan sosial lebih membawa dampak pada perjalanan hidup bahkan karier anak dikemudian hari. Berbagai media bisa digunakan untuk pendidikan karakter, salah satunya melalui Kepramukaan. Melihat permasalahan tersebut, faktor inovasi dan kreativitas ternyata menempati posisi yang sangat penting bagi keunggulan suatu negara. Bila ditarik secara lebih mendasar maka faktor inovasi dan kreativiats ini berhubungan erat dengan karakter
  • 5. suatu bangsa sebab hanya bangsa yang berkarakter mampu memiliki kreativitas dan menciptakan inovasi-inovasi penting bagi peradaban. Karakter bangsa merupakan pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia ibarat kemudi dalam wahana berbangsa dan bernegara. Bagi bangsa Indonesia, jelas bahwa kemudinya adalah Pancasila yang merupakan falsafah bangsa. Namun, fenomena keseharian kita menunjukkan bahwa perilaku masyarakat belum sejalan dengan karakter bangsa yang dijiwai oleh falsafah Pancasila. Kondisi ini menyebabkan munculnya keinginan pemerintah dan berbagai kalangan masyarakat untuk merevitalisasi peran Pancasila dalam membangun karakter bangsa. 2.2 MenanamkandanMenumbuhkan Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan Dalam menanamkan dan menumbuhkan karakter bangsa, dikepramukaan mempergunakan 10 pilar yang menjadi kode kehormatan. Kode kehormatan mempunyai makna suatu norma (aturan) yang menjadi ukuran kesadaran mengenai akhlak yang tersimpan dalam hati yang menyadari harga dirinya, serta menjadi standart tingkah laku pramuka di masyarakat. 10 pilar tersebut bernama dasa dharma, yaitu: 2.2.1 Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Dia adalah pencipta yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun tidak terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib menjalankan perintah-Nya. 2.2.2 Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial. Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman, bergaul, berrtetangga. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita memerlukan bantuan orang lain. 2.2.3 Patriot yang sopan dan kesatria. Sebagai Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam bersikap dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan pribadi seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat. 2.2.4 Patuh dan suka bermusyawarah.
  • 6. Dalam situasi dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh terhadap aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya bermusyawarah dalam mengambil keputusan terbaik dan memuaskan. 2.2.5 Rela menolong dan tabah. Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku. Dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa ada sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan, halangan, dan hambatan. 2.2.6 Rajin,terampil dan gembira. Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan ketika ia berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam kegiatan, tetapi harus dibuktikan ketika ia di rumah, di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan senang dan gembira. 2.2.7 Hemat,cermat dan bersahaja. Kita hendaknya tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-hura untuk kepentingan sesaat. Pramuka harus cermat dalam pengeluaran uang, memprioritaskan apa yang harus dibeli atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu janganlah dibeli. Meskipun ia kaya, seorang Pramuka jangan sombong di depan orang lain, jangan angkuh, tapi bersahaja dalam bergaul. 2.2.8 Disiplin, berani dan setia. Anggota Pramukaharus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah, bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Pramuka harus setia terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia.
  • 7. 2.2.9 Bertanggung jawab dan dapat dipercaya Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia perbuat. 2.2.10 Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak ada iri dan dengki. Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan non formal diharapkan mampu menjadi suatu kekuatan perubahan sosial nasional. Peran besar gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian generasi muda dalam bidang karakter bangsa hendaknya dapat diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari - hari. Ditinjau dari segi sosial budaya dari pembangunan bangsa maka pendidikan kepramukaan yang sebenarnya paling cocok untuk mempersiapkan kaum muda untuk menanggulangi merosotnya karakter bangsa, karena kegiatan kepramukaan bersumber dari Dasa Dharma Pramuka. Dengan demikian, dapat menunjukkan bahwa Gerakan Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah sangat relevan dengan pendidikan karakter bangsa terbukti dengan kesamaan nilai-nilai pendidikan karakter dengan nilai-nilai Dasa Dharma. 2.3 Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan Pelaksanaan pendidikan dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui hal-hal berikut; Upacara pada hari Senin, beribadah/sholat bersama, berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman. Kegiatan yang harus ditinggalkan; Membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senon dan lain sebagainya. Sikap peserta didik yang baik perlu dipuji; Memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau mengoreksi perilaku teman yang tidak terpuji, berpakaian rapi, datang tepat pada
  • 8. waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, penuh kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan dan lain sebagainya. BAB III III. PENUTUP 3.1 Simpulan dan Saran
  • 9. 3.1.1 Simpulan Pendidikan karakter saat ini memang harus segera dilakukan, mengingat perkembangan masyarakat yang berjalan. Karakter budaya Indonesia yang sudah dikagumi bangsa lain jangan sampai pupus oleh gesekan mental generasi muda yang lebih menyenangi budaya asing. Namun dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia justru menjadi motivasi untuk lebih mencintai budaya bangsa sendiri. Untuk itu pendidikan karakter sudah tidak bisa di tunda lagi. 3.1.2 Saran Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi makalah dapat dibaca dalam website rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita terutama mengenai pendidikan karakter dalam kepramukaan