1. Kata Pengantar
Pujisyukur kita panjatkan kehadiat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
rahmatNya sehingga makalah ini dapat terselesaikan yang berjudul“Pemimpin
Daerah Kabupaten Muna Dan Pola Pembangunannya Pada Zaman Reformasi”.
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadaribanyaknya kesalahan, oleh
karena itu kami menanti kritik dan saran kepada pembaca, dengan demikian kami
ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gema reformasimulai dikumandangkan sejak peristiwa 5 juli 1997 ketika
terjadi konflik antara PDI pimpinan Mega Wati dengan PDI pimpinan Suryadi.
Peristiwa itu diikuti dengan aksidemonstrasinasionalyang berhasil menduduki
kantor DPR RI.
Peristiwa aksi demo ini memaksa rezim orde baru dibawah pimpinan
Soeharta harus meletakan jabatan. Selanjutnya Prof. DR. Ir. B.J Habibi menjadi
presiden di zaman transisisampaidi selenggarakan pemilihan umumsebagai
tuntutan agenda reformasiuntuk melaksanakan pemilihan umum yang demokrasi
bukan rekayasa sepertizaman orde baru.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah tahap pemilihan pasangan bupati dan wakil bupati pada
kabupaten muna 2005 ?
Bagaimanakah awal pemerintahan Ridwan, BAE!
Bagaimanakah pembangunan social budaya di daerah muna dalam
bidang pendidikan, kebudayaan, keagamaan, dan kesehatan ?
1.4 Tujuan
Agar siswa dapat mengetahui segala bentuk kepemimpinan daerah
kabupaten muna dan pola pembangunannya pada zaman reformasi.
4. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tahap Pemilihan Pasangan Bupati Muna
Dalam proses pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muna dilakukan dalam 2
tahap yaitu :
Tahap I, terdiri atas 3 pasang calon yang akan dipilih oleh anggota DPRD,
selanjutnya yang berhasilmasuk dalam 2 besar perolehan suara akan masuk ke
tahap akhir (tahap II) untuk penentuan bupati dan wakilnya yang memimpin
Kabupaten Muna hingga September 2005.
Nama-nama calon dan rincian perolehan suara dalam pemilihan tahap
pertama adalah sebagaiberikut :
No Nama Calon Bupati/
Wakil Bupati
Perolehan
Suara
1 Ridwan, BAE dan Drs.
Syarif AS
14
2 Drs. La ode Sefu dan
Drs. Malik Ditu
4
3 Drs. Laskar Koedoes
dan Kol.PolHayamuldi
11
Dariperolehan jumlah suara pada tahap pertama maka dua pasangan calon
bupati dan wakil bupati yang masuk ke tahap akhir (tahap II) untuk penentuan
bupati dan wakilnya adalah pasangan :
1. Ridwan,BAEberpasangan dengan Drs. Syarif A.S
2. Drs. Laskar Koedoes berpasangan dengan Kol.PolHayamuldi
Tahap kedua yaitu hasil pemilihan pasangan ini yang keluar sebagai
pemenang dan merupakan amanah dari rakyatmelalui wakil-wakilnya diDPRD
5. untuk memimpin Kabupaten Muna adalah pasangan Ridwan,BAEdan Drs. Syarif
A.S.
Proses inilah yang mengantar Ridwan,BAEmendudukikursieksekutif
Kabupaten Muna sebagai Bupati ke 10 yang akan mengendalikan roda
pemerintahan di Kabupaten Muna hingga September 2005.
2.2 Awal Pemerintahan Ridwan,BAE
Setelah beliau dipilih dan dilantik secara resmi menjadi Bupati Muna ke 10
yang merupakan Bupati pertama di era reformasi, dalampidato perdananya
menyampaikan visidan misi di hadapan anggota DPRD bahwa sebagaiputra
daerah berjanjiuntuk mengubah wajah daerah agar tampil beda dengan kondisi
Muna sebelumnya. Realisasi janjiini tentu tidak semudah membalikkantelapak
tangan, tetapi Ridwan yan memiliki cirrikekhususan rupanya janjitersebutdapat
di wujudkan walaupun rintangan dan tantangan datang dari berbagaipenjuru.
Sepak terjang beliau dalam mengendalikan pemerintahan di Kabupaten Muna
adalah :
1. Menyusun birokrasipemerintahan dengan memilih pejabat-pejabat
eselon 2 dan 3 yang dianggap dapat bekerja sama dan memiliki prospek
yang progresif.
2. Menyusun programkerja tahunan dengan penekanan pada pembangunan
fisik sebagai prioritas.
3. Melakukan lobi internal dan eksternaluntuk memuluskan progamnya.
Berdasarkan ke3 indikator di atas Bupati Ridwan,BAElebih memprioritaskan
pada pembangunan fisik. Bupati Ridwan,BAE lebih memprioritaskan pada
pembangunan fisik dari pada kembali mengulangi kegagalan-kegagalan yang
telah terjadi pada masa lalu. Olehnya itu darisebagian orang memprotes
kebijakan Ridwan dengan alasan bahwa Ridwan tidak berpihak kepada rakyat
kecil.
6. 2.3 Pembangunan SosialBudaya
Walaupun di atas telah dijelaskan bahwa orientasi pembangunan beliau
diprioritaskan pada pembanguna fisik, tetapi tidak berarti bahwa pengembangan
nonfisik tidak mendapat sentuhan-sentuhan positif. Karena selama
kepemimpinan beliau ada manufer dan gebrakan menyangkutkontribusipositif
social budaya di daerah Muna yaitu :
1. Dalam Bidang Pendidikan
Kemajuan pendidikan suatu daerah merupakan symbolkemajuan daerah
itu secara umum, karena berkaitan dengan sumber daya manusia yang
mengembalikan daerah sebagaimana ungkapan Aristoteles bahwa “Barang siapa
yang merenungi seni memerintahkan, maka manusia itu pasti yakin bahwa nasib
suatu emporium/kerajaan/daerah tergantung pada pendidikan generasimuda”.
Apakah hal ini akan menjadi landasan bagi setiap yang memerintah ? tentu harus
kita melihat fakta-fakta sejarah yang dilakukan oleh yang mengendalikan
pemerintah.
2. Dalam Bidang Kebudayaan
Kebudayaan merupakan cirrikhas suatu daerah, proses kelahirannya adalah
bukan budi yang terlahir dari ide gagasan masyarakatnya akan tetapiproses
pelestariannya yang memerlukan kesadaran darisetiap pendukungnya, sehingga
timbul tengelamnya suatu budaya adalah tergantung pada kepekaan masyarakat.
Akan tetapi konstribusipemimpin darisuatu daerah dominan dalam
mempertahankan kelenggenan budaya.
3. Pembangunan Dalam Bidang Keagamaan
Sentuhan pembangunan nonfisik keagamaan adalah sesuatu yang sulit
diidentifikasi dalam tulisan ini hanya mendeskripsikan kebijakan pemerintah
yang bersentuhan dengan nilai-nilai keagamaan.
4. Pembanguna Dalam Bidang Kesehatan
Pembanguna Fisik yang dilakukan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan
adalah pembangunan puskesmas pada setiap kecamatan sebagai sarana
perbaikan kesehatan masyarakatmelaluidana alokasi umum(DAU).
Dalam programpeningkatan penyelenggaraan kesehatan masyarakatsecara
professional, maka pemerintah melakukan programkontrak tenaga ahli yaitu
7. mengontrak dokter ahli yang didasarkan pada skala prioritas. Berdasarkan hasil
analisa masyarakatMuna lebih membutuhkan Dokter ahli kandungan, maka yang
dikontrak adalah dokter ahli kandungan.
8. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Selama Ridwan memimpin ada gebrakan menyangkutkonstribusipositif
social budaya muna dalam bidang pendidikan, kebudayaan, pembangunan
keagamaan, dan pembangunan dalam bidang kesehatan. Dan juga menjadi
seorang pemimpin yang baik harus memiliki kesabaran agar dapatmelewati
berbagai rintangan dan tantangan.
3.2 Saran
Diharapkan makalah yang kami buat dapat bermanfaatbagi para
pembaca. Adapun isi kekurangan darimakalah ini, kamiselaku penyusun
makalah mengharapkan agar pembacadapat memberikan saran kepada kami.
Adapun para pembaca yang mengembangkan makalah diharapkan agar lebih
menyempurnakan lagi.
9. MAKALAH MULOK
Disusun Oleh :
Anggota :
1. Ipa Rezky
2. Nur Soleha Rizky
3. Rizky Amaliya
4. Wa ode Murana
5. Wa ode WahyuniIndriani
SMA NEGERI 1 RAHA
2016/2017