SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi ( askep hipertensi ) merupakan
panduan sederhana yang dapat digunakan oleh perawat atau paramedis dalam
mengambil tindakan terhadap kondisi pasien.
A. Pendahuluan
Hipertensi merupakan penyakit yang makin banyak dijumpai di Indonesia, terutama
di kota besar. Di negara industri, hipertensi merupakan salah satu masalah
kesehatan utama. Di Indonesia hipertensi juga merupakan masalah kesehatan yang
sangat perlu diperhatikan oleh dokter, perawat, serta tim kesehatan lainnya yang
berkeja pada pelayanan kesehatan primer, karena angka prevalensinya yang tinggi
akibat jangka panjang yang ditimbulkannya.
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu
hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer meliputi lebih kurang
90% dari seluruh pasien hipertensi dan 10% lainnya disebabkan oleh hipertensi
sekunder. Hanya 50% dari golongan hipertensi sekunder dapat diketahui
penyebabnya dan dari golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki
kelainannya. Oleh karena itu upaya penanggulangan hipertensi terhadap hipertensi
primer baik mengenai patogenesis maupun tentang pengobatannya.
Hipertensi tidak boleh dianggap penyakit yang ringan karena jika terlambat
memberikan pertolongan penyakit ini akan merenggut nyawa penderita. (Prof.
Tjokronegoro, Arjatma, 2001)
B. Pembahasan
1. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan pada systole, yang tingginya tergantung
umur individu yang terkena. Tekanan darah berfluktuasi dalam batas โ€“ batas
tertentu, tergantung pada posisi tubuh, umur dan tingkat stress. Hipertensi juga
dapat digolongkan sebagai ringan, sedang atau berat, berdasarkan diastole.
Hipertensi ringan apabila tekanan diastole 95 โ€“ 104 mmHg, hipertensi sedang
apabila tekanan diastole 105 โ€“ 114 mmHg, hipertensi berat apabila tekanan
diastole > 115 mmHg.
Menurut WHO (1978) batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah
140/90 mmHg dan tekanan darah sama dengan atau di atas 160/95 mmHg
dinyatakan sebagai hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekana darah di atas
normal yaitu bila tekanan sistolik (atas) 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolic
(bawah) 90 mmHg atau lebih.
2. Patofisiologi
Meningkatnya tekanan darah di dalam saluran arteri bisa terjadi melalui beberapa
cara, yaitu : jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak
cairan pada setiap detiknya, arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi
kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa
darah melalui arteri tersebut, karena-nya darah pada setiap denyut jantung
dipaksa untuk melalui pembuluh darah yang sempit daripada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yan terjadi pada usia lanjut, dimana dinding
arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi
vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut
karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
Bertambahnya cairan dalam sirkuilasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan
darah, hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh, volume darah dalam tubuh
meningkat, sehingga tekanand arah juga meningkat, sebaliknya jia : aktivitas
memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, banyak cairan keluar
dari sirkulasi, maka tekanan darah akan menurun.
Penyesuaian terhadap faktor โ€“ faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di
dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari system saraf yang
mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara : jika tekanan darah
meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, sehingga volume
darah bertambah dan tekanan darah kembali normal. Jika tekanan darah
menururn, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume
darah bertambah dan tekanan darah kembali normal. Ginjal juga bisa
meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut rennin,
yang memicu pembentukan hormone angiotensin, yang selanjutnya akan memicu
pelepasan hormon aldosteron. Ginjal merupakan organ penting dalam
mengendalikan tekanan darah, karena iti berbagai penyakit dan kelainan pada
ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri
renalis) bisa menyebabkan hipertensi. Perdangan dan cedera pada salah satu atau
kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari system saraf otonom, yang untuk
sementara waktu akan : meningkatkan tekanan darah selama respon fight โ€“ or โ€“
flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar). Meningkatkan kecepatan dan
kekuatan denyut jantung; jugta mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi
memperlebar arteteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang
memerlukan pasokan darah yang lebih banyak). Mengurangi pembuangan air dan
garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh.
Melepaskan hormone epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang
merangsang jantung dan pembuluh darah.
3. Etiologi
a. Usia
Hipertensi akan makin meningkat dengan meningkatnya usia hipertensi pada yang
berusia dari 35 tahun dengan jelas menaikkan insiden panykit arteri dan kematian
premature.
b. Jenis Kelamin
berdasar jenis kelamin pria umumnya terjadi insiden yang lebih tinggi daripada
wanita. Namun pada usia pertengahan, insiden pada wanita mulai meningkat,
sehingga pada usia di atas 65 tahun, insiden pada wanita lebih tinggi.
c. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang berkulit
putih.
d. Pola Hidup
Faktor seperti halnya pendidikan, penghasilan dan faktor pola hidup pasien telah
diteliti, tanpa hasil yang jelas. Penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah dan
kehidupan atau pekerjaan yang penuh stress agaknya berhubungan dengan insiden
hipertensi yang lebih tinggi. Obesitas juga dipandang sebagai faktor resiko utama.
Merokok dipandang sebagai faktor resiko tinggi bagi hipertensi dan penyakit arteri
koroner. Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor โ€“ faktor utama untuk
perkembangan arterosklerosis yang berhubungan dengan hipertensi.
4. Berdasarkan penyebab, hipertensi di bagi dalam 2 golongan :
a. Hipertensi primer / essensial
Merupakan hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui, biasanya berhubungan
dengan faktor keturunan dan lingkungan
b. Hipertensi sekunder
Merupakan hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui secara pasti, seperti
gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.
5. Faktor pencetus
a. Obesitas
b. Kebiasaan merokok
c. Minuman beralkohol
d. Penyakit kencing manis dan jantung
e. Wanita yang tidak menstruasi
f. Stress dan kurang olah raga
g. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak dan tinggi kolesterol
6. Tanda dan Gejala
a. Sakit kepala dan pusing
b. Nyeri kepala berputar
c. Rasa berat di tengkuk
d. Marah / emosi tidak stabil
e. Mata berkunang โ€“ kunang
f. Telinga berdengung
g. Sukar tidur h. Kesemutan
i. Kesulitan bicara
j. Rasa mual / muntah
k. Epistaksis
l. Migren
m. Mudah lelah
n. Tinistus yang diduga berhubungan dengan naiknya tekanan darah
7. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi hipertensi berdasarkan The Joint National Commite on Detection
Evaluation and Treatmen of High Blood Pressure, adalah sebagai berikut :
Kategori Sistolik Diastolik
a. Normal tinggi (perbatasan) 130 โ€“ 139 85 โ€“ 89
b. Stadium 1, ringan 140 โ€“ 159 90 โ€“ 99
c. Stadium 2, sedang 160 โ€“ 179 100 โ€“ 109
d. Stadium 3, berat 180 โ€“ 209 110 โ€“ 119
e. Stadium 4, sangat berat 210 > 120 >
8. Komplikasi
a. Stroke
b. Infakr miokard
c. Gagal ginjal
d. Ensefalopati
e. Gangguan penglihatan
9. Penatalaksanaan Medik
a. Penatalaksanaan farmakologis / perubahan gaya hidup pengurangan asupan
garam dan upaya penurunan berat badan, menghindari faktor resiko seperti
merokok, minum alcohol, hiperlipidemia dan stress.
b. Penatalaksanaan dengan obat berlandaskan beberapa prinsip
๏‚ท Pengobatan hipertensi sekunder lebih mengutamakan pengobatan kasual.
๏‚ท Pengobatan hipertensi primer ditujukan untuk menurunkan tekanan darah
dengan hartapan memperpanjang umur dan mengurangi komplikasi.
๏‚ท Upaya menurunkan tekana darah dicapai denga menggunakan obat anti
hipertensi selain dengan perubahan gaya hidup.
๏‚ท Pengobatan hipertensi primer adalah pengobatan jangka panjang dengan
kemungkinan besar untuk seumur hidup.
๏‚ท Pengobatan penggunaan obat golongan diuretic, penyekat beta antagonis
kalsium, dan penghambat enzim koversi angiotensin (penghambat ACE)
merupakan anti hipertensi yang sering digunakan.
10. Penanganan, Perawatan dan Pencegahan Hipertensi
a. Berobat / memeriksakan diri secara teratur
b. Minum obat secara teratur
c. Jangan menghentikan, mengubah dan menambah dosis dan jenis obat tanpa
petunjuk dokter
d. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk penyakit
lain karena ada jenis obat yang dapat meningkatkan dan memperburuk hipertensi
e. Usahakan untuk mempertahankan berat badan yang seimbang dengan mencegah
kegemukan
f. Batasi pemakaian garam (sodium)
g. Tidak merokok
h. Memperhatikan diet dengan memperbanyak makan buah dan sayuran dan
membatasi minuman beralkohol
i. Hindari minum kopi berlebihan
j. Periksa tekanan darah secara teratur terutama jika usia sudah mencapai 40
tahun
C. Asuhan Keperawatan Hipertensi / askep hipertensi
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan iskemia miokard
Tujuan : Tidak terjadi penurunan curah jantung
Rencana Tindakan :
a) Pantau tekanan darah, ukur pada kedua tangan / paha untuk evaluasi awal
b) Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer
c) Amati warna kulit, kelembaban suhu dan masa pengisian
d) Catat edema umum / tertentu
e) Berikan lingkungan yang tenang, kurangi aktivitas / keributan lingkungan
f) Anjurkan tehnik relaksasi, aktivitas pengalihan
g) Kolaborasi dengan dokter dalam pengobatan
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
Tujuan : Intoleransi aktivitas teratasi
Rencana tindakan :
a) Kaji skala aktivitas
b) Perhatikan frekuensi nadi, dispnea, nyeri dada, keletihan dan kelemahan
berlebihan diaforesis, pusing atau pingsan.
c) Instruksikan pasien tentang penghematan energi d) Berikan dorongan untuk
melakukan aktivitas / perawatan diri bertahap
e) Berikan bantuan sesuai kebutuhan
3. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler cerebral
Tujuan : Nyeri berkurang sampai hilang
Rencana tindakan :
a) kaji skala nyeri b) Kaji penyebab nyeri, catat penyebab, kualitas, regional dan
waktu
c) Observasi tanda โ€“ tanda vital terutama tekanan darah
d) Berikan tindakan nonfarmakologik, misalnya : kompres dingin, pijat punggung
dan tehnik relaksasi. e) Hilangkan / minimalkan aktivitas vasokokstriksi yang dapat
meningkatkan sakit kepala.
f) Bantu pasien dalam aktivitas
g) Kolaborasi dengan dokter dalam mpemberian anagetik
4. Perubahan nutrisi kebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan
berlebihan sehubungan dengan kebutuhan metabolic.
Tujuan : Tidak terjadi peningkatan masukan berlebihan Rencana tindakan :
a) Kaji pemahaman pasien tentang hubungan langsung antara hipertensi dengan
kegemukan
b) Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasi masukan lemak,
garam dan gula sesuai indikasi
c) Tetapkan keinginan pasien menurunkan berat badan
d) Dorong pasien untuk mempertahankan masukan makanan
e) Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian makanan
5. Koping individu inefektif berhubungan dengan krisis situasional maturasional
Tujuan : Koping individu kembali efektif
Rencana tindakan :
a) kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi perilaku. Misalnya
menyatakan perasaan dan perhatian b) catat laporan gangguan tidur, peningkatan,
keletihan, kerusakan konsentrasi
c) Bantu pasien untuk mengidentifikasikan stressor spesifik dan cara mengatasinya
d) Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan, beri dorongan partisipasi maksi
mum dalam pengobatan
e) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan mulai merencanakan perubahan hidup
yang perlu
6. Kurang pengetahuan kebutuhan pembelajaran mengenai kondisi, rencana
pengobatan
Tujuan : Pengetahuan meningkat
Rencana Tindakan :
a) Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar
b) Tetapkan dan nyatakan batas tekanan darah normal, jelaskan tentang hipertensi
dan efeknya pada jantung, pembuluh darah, ginjal dan otak c) Bantu pasien dalam
mengidentifikasi faktor โ€“ faktor resiko kardiovaskuler. Misalnya : obesitas, diet
lemak, kolesterol, merokok dan minum alkohol
d) Bahas pentingnya menghentikan rokok, dan bantu pasien dalam rencana untuk
berhenti merokok
e) Jelaskan tentang obat yang diresepkan, rasional, dosis, efek samping.
D. Kesimpulan Secara umum hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya
resiko terhadap stroke, aneurisme, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan
ginjal. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan
anak โ€“ anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dari
pada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan
lebih tinggi pada saat akan melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari akan berbeda paling tinggi pada waktu
pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Read more: http://belajaraskep.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-hipertensi-
darah.html#ixzz3YCU3fmuP

More Related Content

What's hot

Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
f' yagami
ย 
Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3
Warnet Raha
ย 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
Warnet Raha
ย 

What's hot (17)

Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
ย 
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSIASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
ย 
HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
ย 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
ย 
I. teori hipertensi
I. teori hipertensiI. teori hipertensi
I. teori hipertensi
ย 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ย 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
ย 
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
ย 
Askpe hipertensi
Askpe hipertensiAskpe hipertensi
Askpe hipertensi
ย 
Hipertensi 2
Hipertensi 2Hipertensi 2
Hipertensi 2
ย 
Askep Hipertensi
Askep HipertensiAskep Hipertensi
Askep Hipertensi
ย 
Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3
ย 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
ย 
Power point
Power pointPower point
Power point
ย 
Makalah hipertensi
Makalah hipertensiMakalah hipertensi
Makalah hipertensi
ย 
Penyakit Hipertensi
Penyakit HipertensiPenyakit Hipertensi
Penyakit Hipertensi
ย 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
ย 

Similar to Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi

LP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.docLP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
IntanPurnamaHerliand
ย 
ppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptxppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptx
AlyLiah
ย 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
Joni Iswanto
ย 
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
ย 
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
ย 

Similar to Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi (20)

LP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.docLP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
ย 
HIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptxHIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptx
ย 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
ย 
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada LansiaMakalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
ย 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ย 
HIPERTENSI_Ppt.pptx
HIPERTENSI_Ppt.pptxHIPERTENSI_Ppt.pptx
HIPERTENSI_Ppt.pptx
ย 
HIPERTENSI baru_Ppt.pptx
HIPERTENSI baru_Ppt.pptxHIPERTENSI baru_Ppt.pptx
HIPERTENSI baru_Ppt.pptx
ย 
ppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptxppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptx
ย 
HIPERTENSI_Ppt [Autosaved].pptx
HIPERTENSI_Ppt [Autosaved].pptxHIPERTENSI_Ppt [Autosaved].pptx
HIPERTENSI_Ppt [Autosaved].pptx
ย 
hipertensi erika.pptx
hipertensi erika.pptxhipertensi erika.pptx
hipertensi erika.pptx
ย 
SAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxSAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docx
ย 
Kelompok 3 - Hipertensi dan IHD - PSPA XI Kelas A.pptx
Kelompok 3 - Hipertensi dan IHD - PSPA XI Kelas A.pptxKelompok 3 - Hipertensi dan IHD - PSPA XI Kelas A.pptx
Kelompok 3 - Hipertensi dan IHD - PSPA XI Kelas A.pptx
ย 
Hipertensi 1
Hipertensi 1Hipertensi 1
Hipertensi 1
ย 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
ย 
Asuhan keperawatan hipertensi
Asuhan keperawatan hipertensiAsuhan keperawatan hipertensi
Asuhan keperawatan hipertensi
ย 
Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3
ย 
Teori 2
Teori 2Teori 2
Teori 2
ย 
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
ย 
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
ย 
Apa itu Hipertensi.docx
Apa itu Hipertensi.docxApa itu Hipertensi.docx
Apa itu Hipertensi.docx
ย 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
ย 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
ย 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
ย 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
ย 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
ย 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
ย 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
ย 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
ย 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
ย 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
ย 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
ย 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
ย 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
ย 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
ย 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
ย 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
ย 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
ย 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
ย 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
ย 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
ย 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
ย 

Recently uploaded

Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
ย 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
ย 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
ย 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
ย 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
tubagus30
ย 

Recently uploaded (15)

TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
ย 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
ย 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
ย 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
ย 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
ย 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
ย 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
ย 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
ย 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
ย 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
ย 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
ย 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
ย 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
ย 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
ย 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
ย 

Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi

  • 1. Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi ( askep hipertensi ) merupakan panduan sederhana yang dapat digunakan oleh perawat atau paramedis dalam mengambil tindakan terhadap kondisi pasien. A. Pendahuluan Hipertensi merupakan penyakit yang makin banyak dijumpai di Indonesia, terutama di kota besar. Di negara industri, hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama. Di Indonesia hipertensi juga merupakan masalah kesehatan yang sangat perlu diperhatikan oleh dokter, perawat, serta tim kesehatan lainnya yang berkeja pada pelayanan kesehatan primer, karena angka prevalensinya yang tinggi akibat jangka panjang yang ditimbulkannya. Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer meliputi lebih kurang 90% dari seluruh pasien hipertensi dan 10% lainnya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya 50% dari golongan hipertensi sekunder dapat diketahui penyebabnya dan dari golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki kelainannya. Oleh karena itu upaya penanggulangan hipertensi terhadap hipertensi primer baik mengenai patogenesis maupun tentang pengobatannya. Hipertensi tidak boleh dianggap penyakit yang ringan karena jika terlambat memberikan pertolongan penyakit ini akan merenggut nyawa penderita. (Prof. Tjokronegoro, Arjatma, 2001) B. Pembahasan 1. Pengertian Hipertensi adalah peningkatan tekanan pada systole, yang tingginya tergantung umur individu yang terkena. Tekanan darah berfluktuasi dalam batas โ€“ batas tertentu, tergantung pada posisi tubuh, umur dan tingkat stress. Hipertensi juga dapat digolongkan sebagai ringan, sedang atau berat, berdasarkan diastole. Hipertensi ringan apabila tekanan diastole 95 โ€“ 104 mmHg, hipertensi sedang apabila tekanan diastole 105 โ€“ 114 mmHg, hipertensi berat apabila tekanan diastole > 115 mmHg. Menurut WHO (1978) batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama dengan atau di atas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekana darah di atas normal yaitu bila tekanan sistolik (atas) 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolic (bawah) 90 mmHg atau lebih. 2. Patofisiologi Meningkatnya tekanan darah di dalam saluran arteri bisa terjadi melalui beberapa cara, yaitu : jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya, arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut, karena-nya darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh darah yang sempit daripada biasanya dan
  • 2. menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yan terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah. Bertambahnya cairan dalam sirkuilasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah, hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh, volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanand arah juga meningkat, sebaliknya jia : aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, banyak cairan keluar dari sirkulasi, maka tekanan darah akan menurun. Penyesuaian terhadap faktor โ€“ faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari system saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis). Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara : jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali normal. Jika tekanan darah menururn, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali normal. Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut rennin, yang memicu pembentukan hormone angiotensin, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron. Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah, karena iti berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi. Perdangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah. Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari system saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan : meningkatkan tekanan darah selama respon fight โ€“ or โ€“ flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar). Meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; jugta mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak). Mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh. Melepaskan hormone epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh darah. 3. Etiologi a. Usia Hipertensi akan makin meningkat dengan meningkatnya usia hipertensi pada yang berusia dari 35 tahun dengan jelas menaikkan insiden panykit arteri dan kematian premature.
  • 3. b. Jenis Kelamin berdasar jenis kelamin pria umumnya terjadi insiden yang lebih tinggi daripada wanita. Namun pada usia pertengahan, insiden pada wanita mulai meningkat, sehingga pada usia di atas 65 tahun, insiden pada wanita lebih tinggi. c. Ras Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang berkulit putih. d. Pola Hidup Faktor seperti halnya pendidikan, penghasilan dan faktor pola hidup pasien telah diteliti, tanpa hasil yang jelas. Penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah dan kehidupan atau pekerjaan yang penuh stress agaknya berhubungan dengan insiden hipertensi yang lebih tinggi. Obesitas juga dipandang sebagai faktor resiko utama. Merokok dipandang sebagai faktor resiko tinggi bagi hipertensi dan penyakit arteri koroner. Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor โ€“ faktor utama untuk perkembangan arterosklerosis yang berhubungan dengan hipertensi. 4. Berdasarkan penyebab, hipertensi di bagi dalam 2 golongan : a. Hipertensi primer / essensial Merupakan hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui, biasanya berhubungan dengan faktor keturunan dan lingkungan b. Hipertensi sekunder Merupakan hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui secara pasti, seperti gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal. 5. Faktor pencetus a. Obesitas b. Kebiasaan merokok c. Minuman beralkohol d. Penyakit kencing manis dan jantung e. Wanita yang tidak menstruasi f. Stress dan kurang olah raga g. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak dan tinggi kolesterol 6. Tanda dan Gejala a. Sakit kepala dan pusing b. Nyeri kepala berputar c. Rasa berat di tengkuk d. Marah / emosi tidak stabil e. Mata berkunang โ€“ kunang f. Telinga berdengung g. Sukar tidur h. Kesemutan i. Kesulitan bicara j. Rasa mual / muntah k. Epistaksis l. Migren
  • 4. m. Mudah lelah n. Tinistus yang diduga berhubungan dengan naiknya tekanan darah 7. Klasifikasi Hipertensi Klasifikasi hipertensi berdasarkan The Joint National Commite on Detection Evaluation and Treatmen of High Blood Pressure, adalah sebagai berikut : Kategori Sistolik Diastolik a. Normal tinggi (perbatasan) 130 โ€“ 139 85 โ€“ 89 b. Stadium 1, ringan 140 โ€“ 159 90 โ€“ 99 c. Stadium 2, sedang 160 โ€“ 179 100 โ€“ 109 d. Stadium 3, berat 180 โ€“ 209 110 โ€“ 119 e. Stadium 4, sangat berat 210 > 120 > 8. Komplikasi a. Stroke b. Infakr miokard c. Gagal ginjal d. Ensefalopati e. Gangguan penglihatan 9. Penatalaksanaan Medik a. Penatalaksanaan farmakologis / perubahan gaya hidup pengurangan asupan garam dan upaya penurunan berat badan, menghindari faktor resiko seperti merokok, minum alcohol, hiperlipidemia dan stress. b. Penatalaksanaan dengan obat berlandaskan beberapa prinsip ๏‚ท Pengobatan hipertensi sekunder lebih mengutamakan pengobatan kasual. ๏‚ท Pengobatan hipertensi primer ditujukan untuk menurunkan tekanan darah dengan hartapan memperpanjang umur dan mengurangi komplikasi. ๏‚ท Upaya menurunkan tekana darah dicapai denga menggunakan obat anti hipertensi selain dengan perubahan gaya hidup. ๏‚ท Pengobatan hipertensi primer adalah pengobatan jangka panjang dengan kemungkinan besar untuk seumur hidup. ๏‚ท Pengobatan penggunaan obat golongan diuretic, penyekat beta antagonis kalsium, dan penghambat enzim koversi angiotensin (penghambat ACE) merupakan anti hipertensi yang sering digunakan. 10. Penanganan, Perawatan dan Pencegahan Hipertensi a. Berobat / memeriksakan diri secara teratur b. Minum obat secara teratur c. Jangan menghentikan, mengubah dan menambah dosis dan jenis obat tanpa petunjuk dokter d. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk penyakit lain karena ada jenis obat yang dapat meningkatkan dan memperburuk hipertensi e. Usahakan untuk mempertahankan berat badan yang seimbang dengan mencegah kegemukan f. Batasi pemakaian garam (sodium) g. Tidak merokok h. Memperhatikan diet dengan memperbanyak makan buah dan sayuran dan
  • 5. membatasi minuman beralkohol i. Hindari minum kopi berlebihan j. Periksa tekanan darah secara teratur terutama jika usia sudah mencapai 40 tahun C. Asuhan Keperawatan Hipertensi / askep hipertensi 1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan iskemia miokard Tujuan : Tidak terjadi penurunan curah jantung Rencana Tindakan : a) Pantau tekanan darah, ukur pada kedua tangan / paha untuk evaluasi awal b) Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer c) Amati warna kulit, kelembaban suhu dan masa pengisian d) Catat edema umum / tertentu e) Berikan lingkungan yang tenang, kurangi aktivitas / keributan lingkungan f) Anjurkan tehnik relaksasi, aktivitas pengalihan g) Kolaborasi dengan dokter dalam pengobatan 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen Tujuan : Intoleransi aktivitas teratasi Rencana tindakan : a) Kaji skala aktivitas b) Perhatikan frekuensi nadi, dispnea, nyeri dada, keletihan dan kelemahan berlebihan diaforesis, pusing atau pingsan. c) Instruksikan pasien tentang penghematan energi d) Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas / perawatan diri bertahap e) Berikan bantuan sesuai kebutuhan 3. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler cerebral Tujuan : Nyeri berkurang sampai hilang Rencana tindakan : a) kaji skala nyeri b) Kaji penyebab nyeri, catat penyebab, kualitas, regional dan waktu c) Observasi tanda โ€“ tanda vital terutama tekanan darah
  • 6. d) Berikan tindakan nonfarmakologik, misalnya : kompres dingin, pijat punggung dan tehnik relaksasi. e) Hilangkan / minimalkan aktivitas vasokokstriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala. f) Bantu pasien dalam aktivitas g) Kolaborasi dengan dokter dalam mpemberian anagetik 4. Perubahan nutrisi kebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan berlebihan sehubungan dengan kebutuhan metabolic. Tujuan : Tidak terjadi peningkatan masukan berlebihan Rencana tindakan : a) Kaji pemahaman pasien tentang hubungan langsung antara hipertensi dengan kegemukan b) Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasi masukan lemak, garam dan gula sesuai indikasi c) Tetapkan keinginan pasien menurunkan berat badan d) Dorong pasien untuk mempertahankan masukan makanan e) Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian makanan 5. Koping individu inefektif berhubungan dengan krisis situasional maturasional Tujuan : Koping individu kembali efektif Rencana tindakan : a) kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi perilaku. Misalnya menyatakan perasaan dan perhatian b) catat laporan gangguan tidur, peningkatan, keletihan, kerusakan konsentrasi c) Bantu pasien untuk mengidentifikasikan stressor spesifik dan cara mengatasinya d) Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan, beri dorongan partisipasi maksi mum dalam pengobatan e) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan mulai merencanakan perubahan hidup yang perlu 6. Kurang pengetahuan kebutuhan pembelajaran mengenai kondisi, rencana pengobatan Tujuan : Pengetahuan meningkat Rencana Tindakan : a) Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar b) Tetapkan dan nyatakan batas tekanan darah normal, jelaskan tentang hipertensi dan efeknya pada jantung, pembuluh darah, ginjal dan otak c) Bantu pasien dalam mengidentifikasi faktor โ€“ faktor resiko kardiovaskuler. Misalnya : obesitas, diet lemak, kolesterol, merokok dan minum alkohol d) Bahas pentingnya menghentikan rokok, dan bantu pasien dalam rencana untuk berhenti merokok e) Jelaskan tentang obat yang diresepkan, rasional, dosis, efek samping. D. Kesimpulan Secara umum hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisme, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak โ€“ anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dari pada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan
  • 7. lebih tinggi pada saat akan melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari akan berbeda paling tinggi pada waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Read more: http://belajaraskep.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-hipertensi- darah.html#ixzz3YCU3fmuP