SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jujur adalah suatu sifat/perangai seseorang baik dalam bentuk
perkataan maupun dalam bentuk sikap dan tingkah laku. Jujur disini adalah
bentuk kesederhanaan seseorang terhadap kenyataan yang dialaminya, dan tidak
merubah keadaan tersebut dengan bentuk apapun. Pada awal kerasulannya,
Muhammad SAW pernah bertanya kepada kaum Quraisy, 'Bagaimana
pendapatmu sekalian kalau kukatakan bahwa pada permukaan bukit ini ada
pasukan berkuda? Percayakah kalian?' Jawab mereka, 'Ya, engkau tidak
pernah disangsikan. Belum pernah kami melihat kau berdusta.' (Muhammad
Husain Haikal, Sejarah Hidup Muhammad, hlm 121-122). Jawaban orang
Quraisy itu disampaikan secara spontan karena yang bertanya adalah
Muhammad bin Abdullah. Sosok yang selama ini mereka gelari dengan Al
Amin, orang yang dipercaya. Ada fenomena menarik dari penganugerahan
gelar Al-Amin ini. Pertama, gelar Al-Amin lahir dari mulut orang-orang
Quraisy. Padahal, sejarah mencatat bahwa peradaban Quraisy saat itu dan
jazirah Arab umumnya berada di tengah peradaban Jahiliyyah. Sebuah
peradaban yang sudah tidak bisa lagi membedakan antara yang hak dan
batil, antara yang halal dan haram. Sebuah peradaban yang sudah sangat
rusak dan bobrok. Namun, kejujuran Muhammad bin Abdullah tidak luntur
oleh peradaban di sekelilingnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Urgensitas Kejujuran?
2. Bagaimana Kejujuran Membawa Kebaikan?

-1-
C. Tujuan Makalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa bisa mengerti
mengenai hadtis tentang Pentingnya Kejujuran

dan untuk memenenuhi

tugas mata kuliah Hadits, makalah ini juga bertujuan:
1. Untuk mengetahui dan memahami Urgensitas Kejujuran
2. Untuk mengetahui dan memahami Kejujuran Membawa Kebaikan

-2-
BAB II
PEMBAHASAN

A. Urgensitas Kejujuran
1. Hadits dan Terjemahannya

Artinya :
“Abu Umamah Al-Bakhili r.a berkata bahwa Rasulullah SAW. Bersabda,
“Saya dapat menjamin suatu rumah di kebun surga untuk orang yang
meninggalkan perdebatan meskipun ia benar . Dan menjamin suatu rumah
di pertengahan surga bagi orang yang tidak berdusta meskipun bergurau .

-3-
Dan menjamin satu rumah di bagian tertinggi dari surga bagi orang yang
baik budi pekertinya.”
2. Biografi Perawi
Abu Umamah Al-Bakhily, nama lengkapnya adalah Abu Umamah
Ash-Shady Al-Bakhily, Ibn Ajalan, Ibn Ribah, Ibn Ma’an Ibn Malik, Ibn
Ashar, Ibn Sa’id, Ibn Qais Ailan Ibn Mudhar, Ibn Najar, Ibn Mu’adalah Ibn
Adnan. Ia termasuk salah seorang sahabat yang masyhur
Ia meriwayatkan hadis Rasulullah SAW sebanyak 250 hadis.
Diriwayatkan oleh Bukhari sebanyak 5 hadis, dan diriwayatkan oleh
Muslim sebanyak tiga hadis. Hadis-hadisnya banyak diriwayatkan
pengarang Kitab Sunan yang enam
Dia tinggal di Mesir dan meninggal disana pada tahun 81 atau 86
H. ia termasuk sahabat paling akhir yang meninggal di Syam dan hadishadisnya banyak dikenal orang-orang Syam.
3. Penjelasan Hadist dan ayat Yang Berhubungan
Hadis ini menerangkan tiga perilaku penting yang mendapatkan
jaminan surga dari Rasulullah bagi mereka yang memiliki perilaku
a. Orang yang meninggalkan perdebatan meskipun ia benar.
Berdebat atau berbantah-bantah adalah suatu pernyataan dengan
maksud untuk menjadikan orang lain memahami suatu pendapat atau
mengurangi kewibawaan lawan debat dengan cara mencela
ucapannya sekalipun orang yang mendebatnya itu tidak tahu persis
permasalahan, karena kebodohannya. Dan yang lebih ditonjolkan

-4-
dalam berdebat adalah keegoannya sendiri sehingga ia berusaha
mengalahkan lawan debatnya dengan berbagai cara.1
Tidak sedikit orang memiliki ego santa tinggi dan tidak mau
dikalahkan oleh orang lain ketika berdebat walaupun dalam hatinya
ia merasa kalah, Tipe orang seperti ini, biasanya selalu berusaha
untuk mempertahankan idenya dengan cara apapun. Kalaupun
dilayani, yang terjadi bukan lagi adu mulut melainkan adu fisik. Oleh
karena itu, perdebatan hendaknya dihindari karena berbahaya dan
dianggap salah satu perbuatan sesat. Rasullah besabda :

Artinya :
“ Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapat petunjuk Allah,
kecuali kaum mendatangkan perdebatan” (HR. At Tirmidzi, dari Abu
Umamah)
Adapun dalam menghadapi orang yang selalu ingin menang dalam
setiap

perdebatan,

Nabi

menganjurkan

umatnya

untuk

meninggalkannya, dan membiarkannya beranggapan bahwa dia
menang dalam perdebatan tersebut.
Akan tetapi, dalam hal-hal tertentu, seperti ketika berdebat
dengan

orang-orang

kafir

tentang

aqidah,

kita

harus

mempertahankan pendapat kita dengan menggunakan berbagai cara
supaya mereka menyadari bahwa aqidah kita memang benar dan
mereka salah. Seperti dalam QS Al-An’am
1

Al-Ghazali, OP, Hal 114

-5-
Artinya :
“Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu
kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawankawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti
mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang
musyrik.”
b. Orang yang tidak berdusta meskipun bergurau
Berdusta adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan
kenyataan sebenarnya. Dusta sangat dilarang dalam Islam. Karena
selain merugikan orang lain, juga merugikan diri sendiri. Banyak ayat
dalam Al-Qur’an yang mencela orang yang suka berdusta, apalagi
terhadap mereka yang mendustakan Allah. Seperti firman-Nya

Artinya :
“Pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat
dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah di dalam

-6-
neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang yang menyombongkan
diri.”( QA. Az-Zumar:60)
Sebaliknya, Islam sangat menghargai orang yang bersifat jujur
walaupun dalam bercanda. Orang-orang yang selalu jujur, sekalipun
dalam bercanda sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas dijamin
oleh Rasulullah SAW satu tempat di tengah surga.
Dalam bercanda, seseorang biasanya suka melebih-lebihkan
candaannya untuk mengundang tawa orang yang diajak bercanda.
Hal ini membuatnya merasa puas. Maka dibuatlah gurauan dengan
berbagai cara walaupun harus berbohong. Hal seperti itu, tidaklah
benar dalam Islam karena apapun alasannya berbohong merupakan
perbuatan yang dilarang.
Menurut M. Quraish Shihab2, seseorang yang disodori pertanyaan
mengenai sesuatu yang belum ia ketahui jawabannya mempunyai 3
pilihan :
-

Menjawab dengan membohongi dirinya sendiri dan sipenanya

-

Berusaha

meyakinkan

dirinya

dan

sipenanya

dengan

memberikan jawaban yang tidak berdasarkan dugaan sedangkan
dugaan menurut Al-quran tidak bermanfaat sedikitpun terhadap
kebenaran
-

Bersikap juur dan berkata “Saya tudak tau” Nabi bersabda “bukti
pengetahuan seorang adalah menjawab dengan jawaban saya
tidak tau”
Adapun salah satu cara untuk menjadi orang yang dikenal sebagai

orang jujur. Hal ini karena pergaulan sangat berpengaruhi terhadap
watak dan kepribadian seorang, Allah AWT berfirman :

2

Rachmat syafe’I, hal 78

-7-
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” Q.s At-Taubah :
119
c. Orang yang baik budi pekertinya
Sifat lainnya yang meningkatkan derajat seseorangdi sisi Allah
SWT dan juga dalam pandangan manusia adalah akhlak terpuji.
Salah satu risalah Rasulullah SAW beliau memiliki akhlak terpuji,
Rasulullah

SAW

memberikan

suri

teladan

bukan

sekedar

memberikan anjuran atau perintah kepada umatnya. Itulah salah
satu sebab keberhasilan dakwah Rasulullah SAW. beliau memiliki
akhlak yang sangat terpuji yang dikagumi kawan maupun lawannya.
Hal itu dijelaskan dalam Al-Quran:

Artinya:
“Sungguh engkau (Muhammad) berbudi pekerti yang luhur.”
(QS. Al-Qalam: 4)
Sifat orang yang berakhlak mulia, diantaranya adalah bermuka
manis, berusaha untuk membantu orang lain dan perkara yang baik,
serta menjaga diri dari perbuatan jahat. Orang yang memiliki sifat
seperti itu, selain dijanjikan surga sebagaimana dinyatakan dalam
hadis di atas, juga dianggap sebagai orang yang paling baik di antara
sesama manusia lain. Rasulullah SAW, bersabda :

-8-
Artinya:
“Abdullah bin Amru bin Al-Ash r.a berkata, “Rasulullah SAW bukan
seorang yang memiliki perilaku dan perkataan yang keji. Nabi SAW
bersabda, “Sebaik-baik kamu ialah yang terbaik akhlak (budi
pekertinya).” (H.R. Bukhari dan Muslim)
B. KEJUJURAN MEMBAWA KEBAIKAN
1. Hadits dan Terjemahannya

-9-
Artinya :
Abdullah Ibnu Mas’ud berkata bahwa Nabi SAW bersabda,
”Sesungguhnya benar (jujur) itu menuntun kepada kebaikan,
kebaikan itu menuntun ke surga,

dan

dan seseorang itu berlaku benar

sehingga tercatat di sisi Allah sebagai seorang yang siddiq (yang sangat
jujur dan benar).

Dan dusta menuntun kepada curang, dan curang itu

menuntun ke dalam neraka.

Dan seorang yang berdusta

sehingga

tercatat di sisi Allah sebagai pendusta”. (Dikeluarkan oleh Imam Bukhari
dalam kitab “Tatakrama” bab : Firman Allah SWT : Hai Orang-orang yang
beriman bertaqwalah kepada Allah dan jadiah kamu semua bersama
orang-orang yang benar)
2. Biografi Perawi
Abdullah Ibn Mas’ud Ibn Gafil Ibn Habib Al-Hadly, nama kunyahnya adalah Abu Abdurrahman. Ia masuk Islam di Mekkah, pernah
hijrah ke Habsyi kemudian hijrah ke Madinah, dan menyaksikan
Perang Badar, Bay’ah Ar-Ridlwan, serta pernah shalat menghadap dua
kiblat.
Rasulullah SAW menghormatinya dan memberikan kabar gembira
dengan sabdanya bahwa beliau SAW rida terhadap apa-apa yang
diridhai Ibnu Ummu Abd (Abdullah Ibn Mas’ud) dan membenci apaapa yang dibencinya.
Pada masa Khalifah Umar Ibn Khattab dan Utsman, ia menjadi
qadhi di Kuffah dan penanggung jawab bait al-mal, kemudian kembali
ke Madinah dan meninggal di Kuffah pada tahun 32 H, dalam usia
lebih dari 60 tahun.
Ia telah meriwayatkan 848 hadis. Sebanyak 40 hadis disepakati
oleh Bukhari dan Muslim, Imam Bukhari sendiri dalam 21 hadis, dan
Muslim sendiri dalam 35 hadis.

- 10 -
3. Penjelasan Hadis dan ayat Yang Berhubungan
Hadist ini menjelaskan berbagai kebaikan dan pahala akan
diberikan kepada orang yang jujur, baik di dunia maupun kelak di
akhirat. Ia akan dimasukkan ke dalam surga dan mendapat gelar yang
sangat terhormat, yaitu siddiq, artinya orang yang sangat jujur dan
benar. Bahkan dalam Al-Quran dinyatakan bahwa orang yang selalu
jujur dan selalu menyampaikan kebenaran dinyatakan sebagai orang
yang bertaqwa

Artinya:
“Orang-orang

yang

dating

menyampaikan

kebenaran

dan

melakukannya (kebenaran itu), mereka itulah orang-orang yang
taqwa.” (Q.S. Az-Zumar: 33)
Orang yang jujur akan menjadi orang yang paling taat kepada
Allah SWT. Dalam sebuah riwayat disebutkan tentang seorang badui
yang meminta nasihat kepada Rasullah SAW. Beliau hany berkata
“jangan bohong”. Perkataan Rasullah SAW terus mengiang ngiang
ditelinga sang badui sehingga setiap kalidia akan melakukan suatu
perbuatan tercela, dia berpikir bahwa Rasullah pasti akan
menanyakannya dan dia harus jujur. Diapun tidak jadi melakukan
perbuatan tersebut. Dalam hal lain Allah berfirman :

- 11 -
Artinya :
“Tiada menyatakan sepatah kata pun, melainkan ada pengawas
yang selalu siap mencatat (malaikat Raqid Atid)” (Q.S. Qaf: 18)
Oleh karena itu, setiap orang beriman hendaklah tidak asal bicara
apalagi terhadap sesuatu yang belum jelas dan belum ia ketahui
kebenarannya secara pasti. Allah SWT berfirman:

Artinya :
“Janganlah mengikuti pembicaraan apa yang tidak kamu ketahui.”
(Q.S. Al-Israa’: 36)
Jika seseorang berusaha untuk berkata benar, manfaatnya bukan
hanya bagi dirinya tetapi juga bagi orang lain. Begitu pun sebaliknya,
jika seseorang berkata dusta perbuatannya itu selain merugikan
dirinya, juga merugikan orang lain karena tidak akan ada lagi orang
yang mempercainya. Padahal kepercayaan merupakan salah satu
moal utama dalam menempuh kehidupan di dunia. Hak ini dinyatakan
dalam Al-quran:

Artinya:

- 12 -
“Sungguh celaka orang-orang yang suka berdusta.” (Q.S. Adz-Dzariyat:
10)

C. Orang Yang Jujur Mendapat Pertolongan
1. Hadits dan Terjemahannya

Artinya :
“Abu Hurairah r.a, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa yang menggunakan harta orang lain (untuk berdagang) /
dan dia ingin mengembalikannya, / maka Allah akan (membantu)
mengembalikannnya./ Dan barang siapa mengambilnya dengan maksud
untuk

merusaknya

/

Allah

pun

akan

merusaknya.”

(H.R. Bukhari, Ibnu Majah, dan selainnya)
2. Biografi Perawi
Nama lengkap Abu Hurairah Ad-Dawsy menurut Hisyam Ibn Al-Kalbi
adalah Umam Ibn Amir Ibn Dzi As-Sarri Ibn Tharrif Ibn Iyan Ibn Abi Sha’b
Ibn Hunaid Ibn Tsa’labah Ibn Sulaiman Ibn Fahn Ibn Ghanan Ibn Daws.
Pada masa Jahiliyah, ia bernama Abd Syams dengan kunyah-nya Abu
Aswad. Kemudian Rasulullah SAW memberi nama Abdullah, dan kunyah-

- 13 -
nya

Abu

Hurairah.

Ini

berkaitan

dengan

kucing,

sebagaimana

diriwayatkan oleh Ibn Abd Al-Birr bahwa Abu Hurairah berkata, “Pada
suatu hari aku membawa kucing dalan suatu yang tertutup dan Nabi SAW
melihatku dan menanyakan apa yang kubawa. Aku pun menjawab
“kucing”, kemudian Nabi SAW. Memanggilku, “ya, Abu Hurairah”) Ibunya
bernama Maemunah Binti Syahr.
Abu Hurairah menerima hadits dari Nabi SAW, Abu Bakar, Umar, AlFadl, Abbas Ibn Abd. Al-Muthalib, Aisyah, dan lain-lain. Adapun orangorang yang menerima riwayat darinya adalah : putranya, Al-Muharrar,
Ibn Abbas, Ibn Umar, Anas, Sa’id Ibn Al-Musyyab, Abu Salamah Ibn Abd
Ar-Rahman Ibn Awf. Menurut Al-Bukhari, mereka yang menerima
riwayat darinya mencapai 800 orang lebih. Semuanya merupakan ahli
ilmu, baik dari kalangan sahabat maupun tabi’in.
Abu Hurairah masuk islam pada tahun Khaibar, yaitu pada bulan
Muharram tahun ketujuh Hijrah. Al-A’raj berkata. “Abu Hurairah adalah
seorang sahabat yang banyak menerima hadits dari Rasulullah SAW.
Abu Hurairah termasuk sahabat yang paling banyak hafal hadits Nabi.
Tidak ada sahabat lain yang menyamainya dari segi jumlahnya. Ia
meriwayatkan tidak kurang dari 5.374 hadis. Tiga ratus hadis disepakati
oleh Bukhari dan Muslim. Dan Imam Al-Bukhari sendiri dalam 73 hadis.
Ibnu Umaiyah dari Hisyan Ibn Urwah berkata, “Abu Hurairah
meninggal pada tahun Siti Aisyah meninggal, yakni tahun 57 H.” hal itu
dikemukakan pula oleh Khalifah, Amr Ibn Ali, Abu Bakar dan jamaah,
Damrah Ibn Rabi’ah, dan Hitsam Ibn Abdi pun berpendapat demikian.
Abu Masyar berkata bahwa ia meninggal pada tahun 58 H Abu Hurairah
dikuburkan di Baqi dekat kuburan Asqalam.

- 14 -
3. Penjelasan Hadis
Dalam kehidupan masyarakat, ada sebagian orang yang suka
meminjam uang atau barang kepada orang lain untuk digunakan sebagai
penunjang usahanya. Hal itu dibolehkan dalam Islam dan Allah SWT akan
menolong mereka kalau mereka berniat untuk menggunakannya sebagai
penunjang usahanya dan berniat untuk mengembalikan kepada
pemiliknya.
Peminjam tidak berniat menipu pemilik modal dengan menggunakan
uang yang dipinjamnya untuk berfoya-foya sehingga uang tersebut habis
begitu saja dan ia sendiri tidak memiliki uang untuk menggantinya. Hal
itu merugikan pemilik modal karena akan menghentikan usahanya, yang
sangat penting untuk membiayai keluarganya.
Oleh karena itu, setiap peminjam modal hendaknya ingat bahwa harta
tersebut adalah amanat yang dipercayakan oleh pemiliknya kepadanya.
Dalam Islam umatnya selalu diingatkan untuk menjaga amanat yang
dipercayakan kepadanya dan mengambalikan amanat tersebut kepada
pemiliknya, sebagaimana firman Allah SWT:

Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

- 15 -
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Begitu pula, seorang peminjam modal, ia harus berusaha sekuat
tenaga untuk menjaga kepercayaan yang diraihnya tersebut dengan cara
mengembalikan modal yang dipinjamnya pada waktu yang telah
disepakati. Jika ia berbuat demikian, pemilik modal akan semakin
mempercayainya. Ini berarti, jika ia memerlukan modal lagi, ia tidak akan
mengalami kesulitan.
Selain akan mendapat predikat shiddiq, sebagaimana dijelaskan
dalam pembahasan terdahulu, ia juga akan dimudahkan oleh Allah SWT.
Dalam setiap usahanya, terutama dalam usahanya untuk mengembalikan
modal yang dimanfaatkan kepadanya.
Sebailknya, apabila dia bermaksud berkhianat, yakni meminjam
barang atau harta tersebut untuk dirusak atau sengaja tidak akan
mengembalikannya Allah SWT akan membalas perbuatan zalim tersebut,
sebagaimana firman-Nya:

Artinya:
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira bahwa
Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim.
Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari
yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak”. (QS. Ibrahim: 42)
Hal itu menunjukkan bahwa penuaian suatu amanah sangat
penting dalam kehidupan bermasyarakat. Adapaun khianat (tidak

- 16 -
menuaikan amanah) telah disepakati sebagai perbuatan tercela, baik
dalam pandangan Allah maupun pandangan manusia.
Hal itu karena khianat akan merugikan diri si pengkhianat sendiri
dan orang lain. Apalagi bagi seorang pemimpin atau wakil rakyat yang
memiliki tanggung jawab besar untuk melaksanakan amanat dengan
baik. Setiap jabatan adalah amanat dari rakyat dan hakikatnya dari Allah
SWT, maka seharusnya orang yang dipercayakan memegang suatu
jabatan harus melakukan berbagai ketentuan yang sesuai dengan
kehendak dan aspirasi rakyat, bukan sebaliknya justru mementingkan
diri sendiri, lupa diri, dan mengkhianati kepercayaan yang telah
diberikan rakyat kepadanya.
Tentu saja, amanat bukan saja dimonopoli para pemimpin, sebab
bila merujuk kepada Al-Qur’an, khianat terbagi kepada dua bagian, yaitu
khianat terhadap Khalik (Allah dan Rasulnya) dan khianat terhadap
makhluk.
Berkhianat kepada Allah adalah meninggalkan perintah-Nya dan
melaksanakan larangan-Nya, sedangkan berkhianat kepada Rasul-Nya
adalah meninggalkan Sunnah-Nya. Adapun yang dimaksud mengkhianati
amanat sesama manusia adalah mengingkari atau meninggalkan suatau
kesepakatan atau amanat yang telah diterima dan disepakati bersama
atau mungkin melaksanakannya, tetapi tidak sempurna.
Dengan demikian, setiap orang berpotensi untuk menjadi
pengkhianat, bahkan mungkin sekarang ini, kita termasuk para para
pengkhianat, baik kepada Allah SWT, Rasulullah SAW maupun sesama
manusia.

- 17 -
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdusta adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan
kenyataan sebenarnya. Dusta sangat dilarang dalam Islam. Karena selain
merugikan orang lain, juga merugikan diri sendiri
Kebaikan dan pahala akan diberikan kepada orang yang jujur, baik
di dunia maupun kelak di akhirat. Ia akan dimasukkan ke dalam surga
dan mendapat gelar yang sangat terhormat, yaitu siddiq, artinya orang
yang sangat jujur dan benar
Dalam kehidupan masyarakat, ada sebagian orang yang suka
meminjam uang atau barang kepada orang lain untuk digunakan sebagai
penunjang usahanya. Hal itu dibolehkan dalam Islam dan Allah SWT akan
menolong mereka kalau mereka berniat untuk menggunakannya sebagai
penunjang usahanya dan berniat untuk mengembalikan kepada
pemiliknya.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan
makalah ini dimasa yang akan datang.

- 18 -
DAFTAR PUSTAKA

Syafe’I rachat. 2000, Al-Hadits (Akidah,Akhlak, Sosial dan Hukum) : Bandung :
Pustaka Setia
Muhammad Abdul Aziz al-Khuli, Al-Adabun Nabawi, Semarang: CV. Wijaksana,
1989.
Salim Banreisy, Tarjamah Riadhus Shalihin, Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1978.
Salim Banreisy, Tarjamah Al-Lu’lu wal Marjan, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2003.
Muhammad Al-Husaini Al-Jabidy, Ittik

iii
- 19 -
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Prilaku Jujur”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah
memberi motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan
datang.

Bengkulu, November 2012

Penyusun

i
- 20 -
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................

i

DAFATR ISI..........................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................................

1

B. Rumusan masalah ..............................................................................................

2

C. Tujuan .....................................................................................................................

2

BAB II PEMBAHASAN
A. Urgensitas Kejujuran ........................................................................................

3

B. Kejujuran Membawa Kebaikan .....................................................................

9

C. Orang Jujur Mendapat Pertolongan Allah .................................................

14

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................................

17

B. Kritik dan Saran .................................................................................................

17

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................

iii

ii
- 21 -
MAKALAH
HADIST

Prilaku Jujur

Disusun Oleh
Nina Sustriana
Neng Rika Susilawati
Masdiah Hadi

Dosen:
Khermarinah

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
2012

- 22 -
- 23 -

More Related Content

What's hot

3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquran3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquranAgus Candra
 
Pembelajaran Al-Qur'an Hadist kelas V MI. Materi Surah Al-Kafiruun
Pembelajaran Al-Qur'an Hadist kelas V MI. Materi Surah Al-KafiruunPembelajaran Al-Qur'an Hadist kelas V MI. Materi Surah Al-Kafiruun
Pembelajaran Al-Qur'an Hadist kelas V MI. Materi Surah Al-Kafiruunsiyatik
 
KEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAHKEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAHandri zulfikar
 
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)Maghfur Amien
 
Tematik Hadits Penawar Hati
Tematik Hadits Penawar HatiTematik Hadits Penawar Hati
Tematik Hadits Penawar HatiJimatul Arrobi
 
Assignment mukjizat al quran 3
Assignment mukjizat al quran 3Assignment mukjizat al quran 3
Assignment mukjizat al quran 3Rashidah Abd Wahab
 
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabianMembangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabianTaufan Iswandi
 
Ppt akidah dan akhlak (berbohong)
Ppt akidah dan akhlak (berbohong)Ppt akidah dan akhlak (berbohong)
Ppt akidah dan akhlak (berbohong)siti hamidah
 
Ciri2 orang munafik
Ciri2 orang munafikCiri2 orang munafik
Ciri2 orang munafikHelmon Chan
 
12.09.2014 ( rumi ) lambaian haji dan tarbiah ilahiyyah.doc
12.09.2014 ( rumi ) lambaian haji dan tarbiah ilahiyyah.doc12.09.2014 ( rumi ) lambaian haji dan tarbiah ilahiyyah.doc
12.09.2014 ( rumi ) lambaian haji dan tarbiah ilahiyyah.doccheapweb
 

What's hot (20)

Kunci tadabbur al qur'an
Kunci tadabbur al qur'anKunci tadabbur al qur'an
Kunci tadabbur al qur'an
 
Perintah membaca al qur’an
Perintah membaca al qur’anPerintah membaca al qur’an
Perintah membaca al qur’an
 
Tawadhu' (rendah hati)
Tawadhu' (rendah hati)Tawadhu' (rendah hati)
Tawadhu' (rendah hati)
 
3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquran3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquran
 
Akhlak mulia
Akhlak muliaAkhlak mulia
Akhlak mulia
 
Pembelajaran Al-Qur'an Hadist kelas V MI. Materi Surah Al-Kafiruun
Pembelajaran Al-Qur'an Hadist kelas V MI. Materi Surah Al-KafiruunPembelajaran Al-Qur'an Hadist kelas V MI. Materi Surah Al-Kafiruun
Pembelajaran Al-Qur'an Hadist kelas V MI. Materi Surah Al-Kafiruun
 
KEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAHKEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAH
 
Kemukjizatan al qur'an
Kemukjizatan al qur'anKemukjizatan al qur'an
Kemukjizatan al qur'an
 
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
 
Tematik Hadits Penawar Hati
Tematik Hadits Penawar HatiTematik Hadits Penawar Hati
Tematik Hadits Penawar Hati
 
Assignment mukjizat al quran 3
Assignment mukjizat al quran 3Assignment mukjizat al quran 3
Assignment mukjizat al quran 3
 
Kitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamah
Kitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamahKitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamah
Kitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamah
 
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabianMembangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
 
Ppt akidah dan akhlak (berbohong)
Ppt akidah dan akhlak (berbohong)Ppt akidah dan akhlak (berbohong)
Ppt akidah dan akhlak (berbohong)
 
Topik 7-mukjizat-al-quran
Topik 7-mukjizat-al-quranTopik 7-mukjizat-al-quran
Topik 7-mukjizat-al-quran
 
Paham yang harus_diluruskan
Paham yang harus_diluruskanPaham yang harus_diluruskan
Paham yang harus_diluruskan
 
Ciri2 orang munafik
Ciri2 orang munafikCiri2 orang munafik
Ciri2 orang munafik
 
12.09.2014 ( rumi ) lambaian haji dan tarbiah ilahiyyah.doc
12.09.2014 ( rumi ) lambaian haji dan tarbiah ilahiyyah.doc12.09.2014 ( rumi ) lambaian haji dan tarbiah ilahiyyah.doc
12.09.2014 ( rumi ) lambaian haji dan tarbiah ilahiyyah.doc
 
I'jaz Al Qur'an
 I'jaz Al Qur'an I'jaz Al Qur'an
I'jaz Al Qur'an
 
Himpunan 50 hadits_pilihan
Himpunan 50 hadits_pilihanHimpunan 50 hadits_pilihan
Himpunan 50 hadits_pilihan
 

Similar to KejujuranMembawaKebaikan

Hadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah Hadits
Hadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah HaditsHadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah Hadits
Hadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah Haditsannisa berliana
 
Mafahim yajibantusahah ina
Mafahim yajibantusahah inaMafahim yajibantusahah ina
Mafahim yajibantusahah inaAndi Siswanto
 
Jujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamatJujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamatMuhsin Hariyanto
 
Hadis pilihan himpunan 50
Hadis pilihan himpunan 50Hadis pilihan himpunan 50
Hadis pilihan himpunan 50Helmon Chan
 
sejarah-rasulullah-dari-lahir-hingga-wafat.ppt
sejarah-rasulullah-dari-lahir-hingga-wafat.pptsejarah-rasulullah-dari-lahir-hingga-wafat.ppt
sejarah-rasulullah-dari-lahir-hingga-wafat.pptMualiminRasen1
 
Khulafa rasyidin diantara_nas_dan_ijtihad
Khulafa rasyidin diantara_nas_dan_ijtihadKhulafa rasyidin diantara_nas_dan_ijtihad
Khulafa rasyidin diantara_nas_dan_ijtihadRamlee Nooh
 
Al akhlaaqul mahmuudah
Al akhlaaqul mahmuudahAl akhlaaqul mahmuudah
Al akhlaaqul mahmuudahAzam Safari
 
Ajaran ajaran sesat diluar aswaja
Ajaran ajaran sesat diluar aswajaAjaran ajaran sesat diluar aswaja
Ajaran ajaran sesat diluar aswajaahmadkhoiron
 
Ajaran sesat di luar aswaja
Ajaran sesat di luar aswajaAjaran sesat di luar aswaja
Ajaran sesat di luar aswajaJalaludinSP
 
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUTAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUibmn
 
Sifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnahSifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnahmasnan
 
Adab ikhtilaf
Adab ikhtilafAdab ikhtilaf
Adab ikhtilafanshymn
 
3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw
3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw
3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi sawMuhammad Jamhuri
 

Similar to KejujuranMembawaKebaikan (20)

Hadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah Hadits
Hadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah HaditsHadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah Hadits
Hadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah Hadits
 
Hadits Maudhu'
Hadits Maudhu'Hadits Maudhu'
Hadits Maudhu'
 
Mafahim yajibantusahah ina
Mafahim yajibantusahah inaMafahim yajibantusahah ina
Mafahim yajibantusahah ina
 
Hadits Maudlu
Hadits MaudluHadits Maudlu
Hadits Maudlu
 
Jujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamatJujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamat
 
Hadis pilihan himpunan 50
Hadis pilihan himpunan 50Hadis pilihan himpunan 50
Hadis pilihan himpunan 50
 
sejarah-rasulullah-dari-lahir-hingga-wafat.ppt
sejarah-rasulullah-dari-lahir-hingga-wafat.pptsejarah-rasulullah-dari-lahir-hingga-wafat.ppt
sejarah-rasulullah-dari-lahir-hingga-wafat.ppt
 
Al ghurbah
Al ghurbahAl ghurbah
Al ghurbah
 
Al ghurbah
Al ghurbahAl ghurbah
Al ghurbah
 
Khulafa rasyidin diantara_nas_dan_ijtihad
Khulafa rasyidin diantara_nas_dan_ijtihadKhulafa rasyidin diantara_nas_dan_ijtihad
Khulafa rasyidin diantara_nas_dan_ijtihad
 
Al akhlaaqul mahmuudah
Al akhlaaqul mahmuudahAl akhlaaqul mahmuudah
Al akhlaaqul mahmuudah
 
Ajaran ajaran sesat diluar aswaja
Ajaran ajaran sesat diluar aswajaAjaran ajaran sesat diluar aswaja
Ajaran ajaran sesat diluar aswaja
 
Ajaran sesat di luar aswaja
Ajaran sesat di luar aswajaAjaran sesat di luar aswaja
Ajaran sesat di luar aswaja
 
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUTAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
 
makalah hadist Dhaif serta pembagiannya
makalah hadist Dhaif serta pembagiannyamakalah hadist Dhaif serta pembagiannya
makalah hadist Dhaif serta pembagiannya
 
Sifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnahSifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnah
 
Sinopsis
SinopsisSinopsis
Sinopsis
 
Adab ikhtilaf
Adab ikhtilafAdab ikhtilaf
Adab ikhtilaf
 
3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw
3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw
3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw
 
Akhlaqul karimah
Akhlaqul karimahAkhlaqul karimah
Akhlaqul karimah
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

KejujuranMembawaKebaikan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jujur adalah suatu sifat/perangai seseorang baik dalam bentuk perkataan maupun dalam bentuk sikap dan tingkah laku. Jujur disini adalah bentuk kesederhanaan seseorang terhadap kenyataan yang dialaminya, dan tidak merubah keadaan tersebut dengan bentuk apapun. Pada awal kerasulannya, Muhammad SAW pernah bertanya kepada kaum Quraisy, 'Bagaimana pendapatmu sekalian kalau kukatakan bahwa pada permukaan bukit ini ada pasukan berkuda? Percayakah kalian?' Jawab mereka, 'Ya, engkau tidak pernah disangsikan. Belum pernah kami melihat kau berdusta.' (Muhammad Husain Haikal, Sejarah Hidup Muhammad, hlm 121-122). Jawaban orang Quraisy itu disampaikan secara spontan karena yang bertanya adalah Muhammad bin Abdullah. Sosok yang selama ini mereka gelari dengan Al Amin, orang yang dipercaya. Ada fenomena menarik dari penganugerahan gelar Al-Amin ini. Pertama, gelar Al-Amin lahir dari mulut orang-orang Quraisy. Padahal, sejarah mencatat bahwa peradaban Quraisy saat itu dan jazirah Arab umumnya berada di tengah peradaban Jahiliyyah. Sebuah peradaban yang sudah tidak bisa lagi membedakan antara yang hak dan batil, antara yang halal dan haram. Sebuah peradaban yang sudah sangat rusak dan bobrok. Namun, kejujuran Muhammad bin Abdullah tidak luntur oleh peradaban di sekelilingnya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Urgensitas Kejujuran? 2. Bagaimana Kejujuran Membawa Kebaikan? -1-
  • 2. C. Tujuan Makalah Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa bisa mengerti mengenai hadtis tentang Pentingnya Kejujuran dan untuk memenenuhi tugas mata kuliah Hadits, makalah ini juga bertujuan: 1. Untuk mengetahui dan memahami Urgensitas Kejujuran 2. Untuk mengetahui dan memahami Kejujuran Membawa Kebaikan -2-
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Urgensitas Kejujuran 1. Hadits dan Terjemahannya Artinya : “Abu Umamah Al-Bakhili r.a berkata bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, “Saya dapat menjamin suatu rumah di kebun surga untuk orang yang meninggalkan perdebatan meskipun ia benar . Dan menjamin suatu rumah di pertengahan surga bagi orang yang tidak berdusta meskipun bergurau . -3-
  • 4. Dan menjamin satu rumah di bagian tertinggi dari surga bagi orang yang baik budi pekertinya.” 2. Biografi Perawi Abu Umamah Al-Bakhily, nama lengkapnya adalah Abu Umamah Ash-Shady Al-Bakhily, Ibn Ajalan, Ibn Ribah, Ibn Ma’an Ibn Malik, Ibn Ashar, Ibn Sa’id, Ibn Qais Ailan Ibn Mudhar, Ibn Najar, Ibn Mu’adalah Ibn Adnan. Ia termasuk salah seorang sahabat yang masyhur Ia meriwayatkan hadis Rasulullah SAW sebanyak 250 hadis. Diriwayatkan oleh Bukhari sebanyak 5 hadis, dan diriwayatkan oleh Muslim sebanyak tiga hadis. Hadis-hadisnya banyak diriwayatkan pengarang Kitab Sunan yang enam Dia tinggal di Mesir dan meninggal disana pada tahun 81 atau 86 H. ia termasuk sahabat paling akhir yang meninggal di Syam dan hadishadisnya banyak dikenal orang-orang Syam. 3. Penjelasan Hadist dan ayat Yang Berhubungan Hadis ini menerangkan tiga perilaku penting yang mendapatkan jaminan surga dari Rasulullah bagi mereka yang memiliki perilaku a. Orang yang meninggalkan perdebatan meskipun ia benar. Berdebat atau berbantah-bantah adalah suatu pernyataan dengan maksud untuk menjadikan orang lain memahami suatu pendapat atau mengurangi kewibawaan lawan debat dengan cara mencela ucapannya sekalipun orang yang mendebatnya itu tidak tahu persis permasalahan, karena kebodohannya. Dan yang lebih ditonjolkan -4-
  • 5. dalam berdebat adalah keegoannya sendiri sehingga ia berusaha mengalahkan lawan debatnya dengan berbagai cara.1 Tidak sedikit orang memiliki ego santa tinggi dan tidak mau dikalahkan oleh orang lain ketika berdebat walaupun dalam hatinya ia merasa kalah, Tipe orang seperti ini, biasanya selalu berusaha untuk mempertahankan idenya dengan cara apapun. Kalaupun dilayani, yang terjadi bukan lagi adu mulut melainkan adu fisik. Oleh karena itu, perdebatan hendaknya dihindari karena berbahaya dan dianggap salah satu perbuatan sesat. Rasullah besabda : Artinya : “ Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapat petunjuk Allah, kecuali kaum mendatangkan perdebatan” (HR. At Tirmidzi, dari Abu Umamah) Adapun dalam menghadapi orang yang selalu ingin menang dalam setiap perdebatan, Nabi menganjurkan umatnya untuk meninggalkannya, dan membiarkannya beranggapan bahwa dia menang dalam perdebatan tersebut. Akan tetapi, dalam hal-hal tertentu, seperti ketika berdebat dengan orang-orang kafir tentang aqidah, kita harus mempertahankan pendapat kita dengan menggunakan berbagai cara supaya mereka menyadari bahwa aqidah kita memang benar dan mereka salah. Seperti dalam QS Al-An’am 1 Al-Ghazali, OP, Hal 114 -5-
  • 6. Artinya : “Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawankawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.” b. Orang yang tidak berdusta meskipun bergurau Berdusta adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Dusta sangat dilarang dalam Islam. Karena selain merugikan orang lain, juga merugikan diri sendiri. Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang mencela orang yang suka berdusta, apalagi terhadap mereka yang mendustakan Allah. Seperti firman-Nya Artinya : “Pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah di dalam -6-
  • 7. neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang yang menyombongkan diri.”( QA. Az-Zumar:60) Sebaliknya, Islam sangat menghargai orang yang bersifat jujur walaupun dalam bercanda. Orang-orang yang selalu jujur, sekalipun dalam bercanda sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas dijamin oleh Rasulullah SAW satu tempat di tengah surga. Dalam bercanda, seseorang biasanya suka melebih-lebihkan candaannya untuk mengundang tawa orang yang diajak bercanda. Hal ini membuatnya merasa puas. Maka dibuatlah gurauan dengan berbagai cara walaupun harus berbohong. Hal seperti itu, tidaklah benar dalam Islam karena apapun alasannya berbohong merupakan perbuatan yang dilarang. Menurut M. Quraish Shihab2, seseorang yang disodori pertanyaan mengenai sesuatu yang belum ia ketahui jawabannya mempunyai 3 pilihan : - Menjawab dengan membohongi dirinya sendiri dan sipenanya - Berusaha meyakinkan dirinya dan sipenanya dengan memberikan jawaban yang tidak berdasarkan dugaan sedangkan dugaan menurut Al-quran tidak bermanfaat sedikitpun terhadap kebenaran - Bersikap juur dan berkata “Saya tudak tau” Nabi bersabda “bukti pengetahuan seorang adalah menjawab dengan jawaban saya tidak tau” Adapun salah satu cara untuk menjadi orang yang dikenal sebagai orang jujur. Hal ini karena pergaulan sangat berpengaruhi terhadap watak dan kepribadian seorang, Allah AWT berfirman : 2 Rachmat syafe’I, hal 78 -7-
  • 8. Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” Q.s At-Taubah : 119 c. Orang yang baik budi pekertinya Sifat lainnya yang meningkatkan derajat seseorangdi sisi Allah SWT dan juga dalam pandangan manusia adalah akhlak terpuji. Salah satu risalah Rasulullah SAW beliau memiliki akhlak terpuji, Rasulullah SAW memberikan suri teladan bukan sekedar memberikan anjuran atau perintah kepada umatnya. Itulah salah satu sebab keberhasilan dakwah Rasulullah SAW. beliau memiliki akhlak yang sangat terpuji yang dikagumi kawan maupun lawannya. Hal itu dijelaskan dalam Al-Quran: Artinya: “Sungguh engkau (Muhammad) berbudi pekerti yang luhur.” (QS. Al-Qalam: 4) Sifat orang yang berakhlak mulia, diantaranya adalah bermuka manis, berusaha untuk membantu orang lain dan perkara yang baik, serta menjaga diri dari perbuatan jahat. Orang yang memiliki sifat seperti itu, selain dijanjikan surga sebagaimana dinyatakan dalam hadis di atas, juga dianggap sebagai orang yang paling baik di antara sesama manusia lain. Rasulullah SAW, bersabda : -8-
  • 9. Artinya: “Abdullah bin Amru bin Al-Ash r.a berkata, “Rasulullah SAW bukan seorang yang memiliki perilaku dan perkataan yang keji. Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baik kamu ialah yang terbaik akhlak (budi pekertinya).” (H.R. Bukhari dan Muslim) B. KEJUJURAN MEMBAWA KEBAIKAN 1. Hadits dan Terjemahannya -9-
  • 10. Artinya : Abdullah Ibnu Mas’ud berkata bahwa Nabi SAW bersabda, ”Sesungguhnya benar (jujur) itu menuntun kepada kebaikan, kebaikan itu menuntun ke surga, dan dan seseorang itu berlaku benar sehingga tercatat di sisi Allah sebagai seorang yang siddiq (yang sangat jujur dan benar). Dan dusta menuntun kepada curang, dan curang itu menuntun ke dalam neraka. Dan seorang yang berdusta sehingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta”. (Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab “Tatakrama” bab : Firman Allah SWT : Hai Orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan jadiah kamu semua bersama orang-orang yang benar) 2. Biografi Perawi Abdullah Ibn Mas’ud Ibn Gafil Ibn Habib Al-Hadly, nama kunyahnya adalah Abu Abdurrahman. Ia masuk Islam di Mekkah, pernah hijrah ke Habsyi kemudian hijrah ke Madinah, dan menyaksikan Perang Badar, Bay’ah Ar-Ridlwan, serta pernah shalat menghadap dua kiblat. Rasulullah SAW menghormatinya dan memberikan kabar gembira dengan sabdanya bahwa beliau SAW rida terhadap apa-apa yang diridhai Ibnu Ummu Abd (Abdullah Ibn Mas’ud) dan membenci apaapa yang dibencinya. Pada masa Khalifah Umar Ibn Khattab dan Utsman, ia menjadi qadhi di Kuffah dan penanggung jawab bait al-mal, kemudian kembali ke Madinah dan meninggal di Kuffah pada tahun 32 H, dalam usia lebih dari 60 tahun. Ia telah meriwayatkan 848 hadis. Sebanyak 40 hadis disepakati oleh Bukhari dan Muslim, Imam Bukhari sendiri dalam 21 hadis, dan Muslim sendiri dalam 35 hadis. - 10 -
  • 11. 3. Penjelasan Hadis dan ayat Yang Berhubungan Hadist ini menjelaskan berbagai kebaikan dan pahala akan diberikan kepada orang yang jujur, baik di dunia maupun kelak di akhirat. Ia akan dimasukkan ke dalam surga dan mendapat gelar yang sangat terhormat, yaitu siddiq, artinya orang yang sangat jujur dan benar. Bahkan dalam Al-Quran dinyatakan bahwa orang yang selalu jujur dan selalu menyampaikan kebenaran dinyatakan sebagai orang yang bertaqwa Artinya: “Orang-orang yang dating menyampaikan kebenaran dan melakukannya (kebenaran itu), mereka itulah orang-orang yang taqwa.” (Q.S. Az-Zumar: 33) Orang yang jujur akan menjadi orang yang paling taat kepada Allah SWT. Dalam sebuah riwayat disebutkan tentang seorang badui yang meminta nasihat kepada Rasullah SAW. Beliau hany berkata “jangan bohong”. Perkataan Rasullah SAW terus mengiang ngiang ditelinga sang badui sehingga setiap kalidia akan melakukan suatu perbuatan tercela, dia berpikir bahwa Rasullah pasti akan menanyakannya dan dia harus jujur. Diapun tidak jadi melakukan perbuatan tersebut. Dalam hal lain Allah berfirman : - 11 -
  • 12. Artinya : “Tiada menyatakan sepatah kata pun, melainkan ada pengawas yang selalu siap mencatat (malaikat Raqid Atid)” (Q.S. Qaf: 18) Oleh karena itu, setiap orang beriman hendaklah tidak asal bicara apalagi terhadap sesuatu yang belum jelas dan belum ia ketahui kebenarannya secara pasti. Allah SWT berfirman: Artinya : “Janganlah mengikuti pembicaraan apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. Al-Israa’: 36) Jika seseorang berusaha untuk berkata benar, manfaatnya bukan hanya bagi dirinya tetapi juga bagi orang lain. Begitu pun sebaliknya, jika seseorang berkata dusta perbuatannya itu selain merugikan dirinya, juga merugikan orang lain karena tidak akan ada lagi orang yang mempercainya. Padahal kepercayaan merupakan salah satu moal utama dalam menempuh kehidupan di dunia. Hak ini dinyatakan dalam Al-quran: Artinya: - 12 -
  • 13. “Sungguh celaka orang-orang yang suka berdusta.” (Q.S. Adz-Dzariyat: 10) C. Orang Yang Jujur Mendapat Pertolongan 1. Hadits dan Terjemahannya Artinya : “Abu Hurairah r.a, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menggunakan harta orang lain (untuk berdagang) / dan dia ingin mengembalikannya, / maka Allah akan (membantu) mengembalikannnya./ Dan barang siapa mengambilnya dengan maksud untuk merusaknya / Allah pun akan merusaknya.” (H.R. Bukhari, Ibnu Majah, dan selainnya) 2. Biografi Perawi Nama lengkap Abu Hurairah Ad-Dawsy menurut Hisyam Ibn Al-Kalbi adalah Umam Ibn Amir Ibn Dzi As-Sarri Ibn Tharrif Ibn Iyan Ibn Abi Sha’b Ibn Hunaid Ibn Tsa’labah Ibn Sulaiman Ibn Fahn Ibn Ghanan Ibn Daws. Pada masa Jahiliyah, ia bernama Abd Syams dengan kunyah-nya Abu Aswad. Kemudian Rasulullah SAW memberi nama Abdullah, dan kunyah- - 13 -
  • 14. nya Abu Hurairah. Ini berkaitan dengan kucing, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibn Abd Al-Birr bahwa Abu Hurairah berkata, “Pada suatu hari aku membawa kucing dalan suatu yang tertutup dan Nabi SAW melihatku dan menanyakan apa yang kubawa. Aku pun menjawab “kucing”, kemudian Nabi SAW. Memanggilku, “ya, Abu Hurairah”) Ibunya bernama Maemunah Binti Syahr. Abu Hurairah menerima hadits dari Nabi SAW, Abu Bakar, Umar, AlFadl, Abbas Ibn Abd. Al-Muthalib, Aisyah, dan lain-lain. Adapun orangorang yang menerima riwayat darinya adalah : putranya, Al-Muharrar, Ibn Abbas, Ibn Umar, Anas, Sa’id Ibn Al-Musyyab, Abu Salamah Ibn Abd Ar-Rahman Ibn Awf. Menurut Al-Bukhari, mereka yang menerima riwayat darinya mencapai 800 orang lebih. Semuanya merupakan ahli ilmu, baik dari kalangan sahabat maupun tabi’in. Abu Hurairah masuk islam pada tahun Khaibar, yaitu pada bulan Muharram tahun ketujuh Hijrah. Al-A’raj berkata. “Abu Hurairah adalah seorang sahabat yang banyak menerima hadits dari Rasulullah SAW. Abu Hurairah termasuk sahabat yang paling banyak hafal hadits Nabi. Tidak ada sahabat lain yang menyamainya dari segi jumlahnya. Ia meriwayatkan tidak kurang dari 5.374 hadis. Tiga ratus hadis disepakati oleh Bukhari dan Muslim. Dan Imam Al-Bukhari sendiri dalam 73 hadis. Ibnu Umaiyah dari Hisyan Ibn Urwah berkata, “Abu Hurairah meninggal pada tahun Siti Aisyah meninggal, yakni tahun 57 H.” hal itu dikemukakan pula oleh Khalifah, Amr Ibn Ali, Abu Bakar dan jamaah, Damrah Ibn Rabi’ah, dan Hitsam Ibn Abdi pun berpendapat demikian. Abu Masyar berkata bahwa ia meninggal pada tahun 58 H Abu Hurairah dikuburkan di Baqi dekat kuburan Asqalam. - 14 -
  • 15. 3. Penjelasan Hadis Dalam kehidupan masyarakat, ada sebagian orang yang suka meminjam uang atau barang kepada orang lain untuk digunakan sebagai penunjang usahanya. Hal itu dibolehkan dalam Islam dan Allah SWT akan menolong mereka kalau mereka berniat untuk menggunakannya sebagai penunjang usahanya dan berniat untuk mengembalikan kepada pemiliknya. Peminjam tidak berniat menipu pemilik modal dengan menggunakan uang yang dipinjamnya untuk berfoya-foya sehingga uang tersebut habis begitu saja dan ia sendiri tidak memiliki uang untuk menggantinya. Hal itu merugikan pemilik modal karena akan menghentikan usahanya, yang sangat penting untuk membiayai keluarganya. Oleh karena itu, setiap peminjam modal hendaknya ingat bahwa harta tersebut adalah amanat yang dipercayakan oleh pemiliknya kepadanya. Dalam Islam umatnya selalu diingatkan untuk menjaga amanat yang dipercayakan kepadanya dan mengambalikan amanat tersebut kepada pemiliknya, sebagaimana firman Allah SWT: Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. - 15 -
  • 16. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Begitu pula, seorang peminjam modal, ia harus berusaha sekuat tenaga untuk menjaga kepercayaan yang diraihnya tersebut dengan cara mengembalikan modal yang dipinjamnya pada waktu yang telah disepakati. Jika ia berbuat demikian, pemilik modal akan semakin mempercayainya. Ini berarti, jika ia memerlukan modal lagi, ia tidak akan mengalami kesulitan. Selain akan mendapat predikat shiddiq, sebagaimana dijelaskan dalam pembahasan terdahulu, ia juga akan dimudahkan oleh Allah SWT. Dalam setiap usahanya, terutama dalam usahanya untuk mengembalikan modal yang dimanfaatkan kepadanya. Sebailknya, apabila dia bermaksud berkhianat, yakni meminjam barang atau harta tersebut untuk dirusak atau sengaja tidak akan mengembalikannya Allah SWT akan membalas perbuatan zalim tersebut, sebagaimana firman-Nya: Artinya: “Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak”. (QS. Ibrahim: 42) Hal itu menunjukkan bahwa penuaian suatu amanah sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Adapaun khianat (tidak - 16 -
  • 17. menuaikan amanah) telah disepakati sebagai perbuatan tercela, baik dalam pandangan Allah maupun pandangan manusia. Hal itu karena khianat akan merugikan diri si pengkhianat sendiri dan orang lain. Apalagi bagi seorang pemimpin atau wakil rakyat yang memiliki tanggung jawab besar untuk melaksanakan amanat dengan baik. Setiap jabatan adalah amanat dari rakyat dan hakikatnya dari Allah SWT, maka seharusnya orang yang dipercayakan memegang suatu jabatan harus melakukan berbagai ketentuan yang sesuai dengan kehendak dan aspirasi rakyat, bukan sebaliknya justru mementingkan diri sendiri, lupa diri, dan mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan rakyat kepadanya. Tentu saja, amanat bukan saja dimonopoli para pemimpin, sebab bila merujuk kepada Al-Qur’an, khianat terbagi kepada dua bagian, yaitu khianat terhadap Khalik (Allah dan Rasulnya) dan khianat terhadap makhluk. Berkhianat kepada Allah adalah meninggalkan perintah-Nya dan melaksanakan larangan-Nya, sedangkan berkhianat kepada Rasul-Nya adalah meninggalkan Sunnah-Nya. Adapun yang dimaksud mengkhianati amanat sesama manusia adalah mengingkari atau meninggalkan suatau kesepakatan atau amanat yang telah diterima dan disepakati bersama atau mungkin melaksanakannya, tetapi tidak sempurna. Dengan demikian, setiap orang berpotensi untuk menjadi pengkhianat, bahkan mungkin sekarang ini, kita termasuk para para pengkhianat, baik kepada Allah SWT, Rasulullah SAW maupun sesama manusia. - 17 -
  • 18. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdusta adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Dusta sangat dilarang dalam Islam. Karena selain merugikan orang lain, juga merugikan diri sendiri Kebaikan dan pahala akan diberikan kepada orang yang jujur, baik di dunia maupun kelak di akhirat. Ia akan dimasukkan ke dalam surga dan mendapat gelar yang sangat terhormat, yaitu siddiq, artinya orang yang sangat jujur dan benar Dalam kehidupan masyarakat, ada sebagian orang yang suka meminjam uang atau barang kepada orang lain untuk digunakan sebagai penunjang usahanya. Hal itu dibolehkan dalam Islam dan Allah SWT akan menolong mereka kalau mereka berniat untuk menggunakannya sebagai penunjang usahanya dan berniat untuk mengembalikan kepada pemiliknya. B. Saran Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang. - 18 -
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Syafe’I rachat. 2000, Al-Hadits (Akidah,Akhlak, Sosial dan Hukum) : Bandung : Pustaka Setia Muhammad Abdul Aziz al-Khuli, Al-Adabun Nabawi, Semarang: CV. Wijaksana, 1989. Salim Banreisy, Tarjamah Riadhus Shalihin, Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1978. Salim Banreisy, Tarjamah Al-Lu’lu wal Marjan, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2003. Muhammad Al-Husaini Al-Jabidy, Ittik iii - 19 -
  • 20. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Prilaku Jujur”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang. Bengkulu, November 2012 Penyusun i - 20 -
  • 21. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i DAFATR ISI.......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1 B. Rumusan masalah .............................................................................................. 2 C. Tujuan ..................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Urgensitas Kejujuran ........................................................................................ 3 B. Kejujuran Membawa Kebaikan ..................................................................... 9 C. Orang Jujur Mendapat Pertolongan Allah ................................................. 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................................... 17 B. Kritik dan Saran ................................................................................................. 17 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... iii ii - 21 -
  • 22. MAKALAH HADIST Prilaku Jujur Disusun Oleh Nina Sustriana Neng Rika Susilawati Masdiah Hadi Dosen: Khermarinah PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) 2012 - 22 -