SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Banyak hal yang menyebabkan persoalan pendidikan memiliki keterikatan dengan
filsafat. Salah satunya adalah pendidikan selalu berusaha membentuk kepribadian manusia
sebagai subyek sekaligus obyek pendidikan. Dalam konteks ini, pendidikan dihadapkan pada
perumusan tujuan yang akan dicapai seseorang setelah pendidikan itu berlangsung. Setiap
rumusan tujuan pendidikan selalu berupaya menjangkau kawasan paling ideal dan baik
seperti; mandiri dan berguna (UU No. 20 Tahun 2003). Formulasi tujuan pendidikan
merupakan persoalan yang mendasar dan dalam, sehingga tidak mungkin dapat dirumuskan
dan terjawab oleh analisis ilmiah yang dangkal, tetapi memerlukan analisis dan pemikiran
filosofis.
Selain persoalan tujuan, seluruh aspek dalam pendidikan mulai dari konsep, perencanaan,
pelaksanaan sampai dengan evaluasi membutuhkan pemikiran filosofis. Dari sini juga
kemudian lahir aliran-aliran dan pemikiran yang berbeda pada para ahli dalam filsafat
pendidikan. Salah satu di antara beberapa aliran filsafat pendidikan tersebut adalah
Naturalisme.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari naturalisme?
2. Bagaimana pandangan atau menurut tokoh tentang aliran nfilsafat pendidikan
naturalisme?
3. Bagaimana implikasi aliran naturalisme terhadap dunia pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari naturalisme
2. Untuk mengetahui pendapat para tokoh filsafat tentang aliran filsafat pendidikan
naturalisme
3. Untuk mengetahui bagaimana implikasi aliran naturalisme terhadap dunia pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Naturalisme
Aliran ini menganggap bahwa kebahagiaan manusia didapat dengan menurutkan
panggilan natur (fitrah) dari kejadian manusia itu sendiri. Perbuatan yang baik (susila)
menurut aliran ini ialah perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan natur manusia. Baik
mengenai fitrah lahir ataupun mengenai fitrah batin. Kalau lebih memberatkan pada fitrah
lahirnya dinamakan aliran etika materialisme. Tetapi pada aliran naturalisme ini faktor lahir
batin itu sama beratnya sebab kedua-duanya adalah fitrah (natur) manusia.
Aliran ini cara pemikirannya tentang etika adalah sebagai berikut : di dalam dunia ini
segala sesuatu menuju satu tujuan saja. Dengan memenuhi panggilan naturnya masingmasing mereka menuju kebahagiannya yang sempurna. Benda-benda dan tumbuhantumbuhan menuju pada tujuan itu secara otomatis yakni tanpa pertimbangan atau perasaan.
Kalau hewan-hewan menuju tujuan itu dengan instict (nalurinya) maka manusia menuju
tujuan itu dengan akalnya.
Karena itu kewajiban manusia ialah mencapai kesanggupan akal yang setinggi-tingginya
dan melakukan segala amal perbuatan dengan berpedoman pada akal itu. Alam telah
memberikan pada manusia keinginan untuk hidup terus. Dan dengan dasar mengingini
kelangsungan hidup itulah manusia membeda-bedakan beberapa macam pekerjaan mana
yang membahayakan dan mana yang mengganggu kelangsungan hidup itu. Kebahagian
manusia terletak pada tidak terganggunya kelangsungan hidup itu. Adanya ancaman terhdap
kelangsungan hidup merupakan hilangnya kebahagiaan manusia.
Ringkasnya aliran ini berpendapat bahwa kebahagiaan itu didapatkan ketika manusia
melakukan hal yang cocok dengan naturnya dan melangsungkan kehidupannya.
B. Tokoh Dan Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme
1. John Amos Comenius (1592-1670).
Menurut john amos comenius pemikiran filsafat pendidikan Naturalisme di bidang
pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai dengan perkembangan alam.
Sebagai pendeta Protestan sekaligus paedagog, ia berpandangan bahwa manusia itu
diciptakan oleh Tuhan dan untuk Tuhan.Manusia diciptakan dan ditempatkan di atas semua

2
makhluk, karena kemampuannya dalam berfikir. Percikan pemikiran Comenius berpengaruh
pada teori-teori pendidikannya.
Dalam pendidikan dan pengajaran, Comenius menggunakan hukum-hukum alam sebagai
contoh yang senantiasa tertib dan teratur. Hukum alam memiliki ciri sebagai berikut :
1. Segalanya berkembang dari alam
2. Perkembangan alam serba teratur, tidak meloncat-loncat melainkan terjadi secara
bertahap.
3. Alam, berkembang tidak tergesa-gesa melainkan menunggu waktu yang tepat, sambil
mengadakan persiapan.
Selain itu Comenius juga mengemukakan bahwa dimensi kedua dari filsafat pendidikan
naturalisme adalah penekanan bahwa belajar itu merupakan kegiatan melalui Indra. Belajar
melalui indra merupakan inti dari metode belajar Naturalistik. Dalam hal ini guru pertamakali
hendaknya mengenalkan benda kepada anak lebih dahulu, baru setelah itu penjelasan yang
diperinci (exposition) tentang benda tersebut.
2. John Locke (1632-1704)
Dalam buku Essay Concerning Human Understanding. Ia mengemukakan bahwa
teori dalam jiwa diperoleh dari pengalaman nyata. Dalam formulasi redaksi yang
berbeda dengan maksud yang sama John Locke mengatakan bahwa, tidak ada sesuatu
dalam jiwa tanpa melalui indra.
Kesimpulan lebih lanjut dari statement Locke adalah jiwa senantiasa kosong dan
hanya terisi apabila ada pengalaman. Oleh karena alam merupakan spot power bagi
pengisian jiwa, maka proses pendidikan harus mengikuti tata-tertib perkembangan
alam. Kalau alam serba teratur, ia menghendaki pengajaranpun harus teratur. Mata
pelajaran harus diajarkan secara berurutan (sequence) , step by step dan tidak
bersamaan, misalnya: membaca dulu sampai bisa, kemudian diikuti dengan
pembelajaran menulis, demikian selanjutnya.
Ide-ide Locke tersebut berseberangan dengan pandangan Platonic Notion, yang
mengatakan bahwa manusia itu lahir dengan ide (gagasan) pembawaan seperti ide
tentang Tuhan, rasa tentang benar dan salah, kemampuan-kemampuan logik tentang
prinsip-prinsip kontradiksi yang secara otomatis tanpa melalui belajar. Bagi Locke
semua itu harus dipelajari melalui pemahaman. Oleh sebab itu, Locke berkata "baik
buruknya anak (peserta didik) tergantung pada pendidikannya". Teori inilah yang
kemudian melahirkan konsep Tabularasa atau Blanksheet dalam pendidikan.

3
3.

Jean Jacques Rousseau(1712 - 1778)
mengatakan bahwa pendidikan dapat berasal dari tiga hal, yaitu ; alam, manusia
dan barang. Bagi Rousseau seorang anak harus hidup dengan prinsip-prinsip alam
semesta.
Rousseau dalam bukunya yang sangat monomental berjudul Emile Ou de
L'Education. Buku ini terdiri atas lima jilid dan merupakan buku roman pendidikan
dengan pemeran utama Emile dan Sophie. Secara bertahap Rousseau menuangkan
fikiran-fikirannya tentang pendidikan dalam buku ini. Jilid pertama berisi tentang
perawatan jasmani peserta didik (Emile) yang dapat dilakukan sampai umur 7 tahun.
Sementara jilid kedua berisi tentang pendidikan jasmani Emile. Jilid ketiga berisi
tentang pendidikan intelek, jilid keempat mengupas pendidikan akhlak dan agama serta
jilid terakhir atau kelima mengulas tentang pendidikan wanita dan kesusilaan.

C. Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme Terhadap Pendidikan
Dimensi utama dan pertama dari pemikiran aliran filsafat naturalisme di bidang
pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai dengan perkembangan alam. Manusia
diciptakan dan ditempatkan di atas semua makhluk, karena kemampuannya dalam berfikir.
Peserta didik harus dipersiapkan kepada dan untuk Tuhan. Untuk itu pendidikan yang
signifikan dengan pandangannya adalah pendidikan ketuhanan, budi pekerti dan intelek.
Pendidikan tidak hanya sebatas untuk menjadikan seseorang mau belajar, melainkan juga
untuk menjadikan seseorang lebih arif dan bijaksana.
Naturalisme dalam filsafat pendidikan mengajarkan bahwa guru paling alamiah dari
seorang anak adalah kedua orang tuanya. Oleh karena itu, pendidikan bagi penganut paham
naturalis perlu dimulai jauh hari sebelum proses pendidikan dilaksanakan. Sekolah
merupakan dasar utama dalam keberadaan aliran filsafat naturalisme karena belajar
merupakan sesuatu yang natural, oleh karena itu fakta bahwa hal itu memerlukan pengajaran
juga merupakan sesuatu yang natural juga. Paham naturalisme memandang guru tidak
mengajar subjek, melainkan mengajar murid.
Terdapat lima tujuan pendidikan paham naturalisme yang sangat terkenal yang
diperkenalkan Herbert Spencer melalui esai-esainya yang terkenal berjudul “Ilmu
Pengetahuan Apa yang Paling Berharga?”.

4
Kelima tujuan itu adalah
1. Pemeliharaan diri;
2. Mengamankan kebutuhan hidup;
3. Meningkatkan anak didik;
4. Memelihara hubungan sosial dan politik;
5. Menikmati waktu luang.
Selain kelima tujuan yang disampaikan oleh Spencer, Spencer juga menjelaskan tujuh
prinsip dalam proses pendidikan beraliran naturalisme, adalah
1. Pendidikan harus menyesuaikan diri dengan alam;
2. Proses pendidikan harus menyenangkan bagi anak didik;
3. Pendidikan harus berdasarkan spontanitas dari aktivitas anak;
4. Memperbanyak ilmu pengetahuan merupakan bagian penting dalam pendidikan;
5. Pendidikan dimaksudkan untuk membantu perkembangan fisik, sekaligus otak;
6. Praktik mengajar adalah seni menunda;
7. Metode instruksi dalam mendidik menggunakan cara induktif; (Hukuman dijatuhkan
sebagai konsekuensi alam akibat melakukan kesalahan. Kalaupun dilakukan
hukuman, hal itu harus dilakukan secara simpatik.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aliran filsafat naturalisme memandang bahwa manusia diciptakan agar dapat belajar dan
berpikir untuk kembali kepada penciptaNya, dalam hal ini implikasi di dunia nyata bahwa
proses pendidikan dilakukan dengan berafiliasi kepada prinsip keTuhanan.
Implikasi di bidang pendidikan terhadap aliran filsafat naturalisme memandang bahwa
sekolah merupakan hal utama yang akan mengembangkan proses belajar tiap peserta didik
untuk dapat menemukan dan mengembangkan kepribadiannya dengan memperhatikan
karakteristik dan perkembangan alam yang ada.
B. Saran
Guru perlu megetahui apa itu aliran filsafat pendidikan naturalisme agar mengetahui
hakekat mahluk hidup secara alami dan mengetahui hakekat peserta didik secara alami pula
sehingga mampu memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan hakekat alaminya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Hasbullah. 1971. Sistematik Filsafat. Jakarta : PT. Bumirestu.
Mahfudz, Hakiki. 2008. Filsafat Pendidikan Naturalisme Teori, Implikasi Dan Aplikasinya
Dalam Pendidikan Islam. Tersedia di http://re-searchengines.com/0308hakiki.html.
Di unduh tanggal 02 Oktober 2012.

Sudarsono. 2001. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sudrajat, Ahmad. 2008. Tentang Filsafat Naturalisme. Tersedia di
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/10/filsafat-naturalisme/. Di unduh
tanggal 02 Oktober 2012.

7

More Related Content

What's hot

Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanNadya Mastrin
 
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilMakalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilHidayat Amin
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)Kiki Zakiyah
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikanhennyrahmadi
 
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...Nadia Elfilla
 
Filsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliahFilsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliahMeylinLagi
 
Fp_Rangkuman Materi Filsafat Pendidikan
Fp_Rangkuman Materi Filsafat PendidikanFp_Rangkuman Materi Filsafat Pendidikan
Fp_Rangkuman Materi Filsafat PendidikanMuhammad Hafizh Annur
 
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahPendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahryanz ozuro
 

What's hot (11)

Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
 
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilMakalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
 
Ppt filsafat
Ppt filsafatPpt filsafat
Ppt filsafat
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
 
Problema Pokok Fisafat Pendidikan
Problema Pokok Fisafat PendidikanProblema Pokok Fisafat Pendidikan
Problema Pokok Fisafat Pendidikan
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
 
Filsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliahFilsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliah
 
Fp_Rangkuman Materi Filsafat Pendidikan
Fp_Rangkuman Materi Filsafat PendidikanFp_Rangkuman Materi Filsafat Pendidikan
Fp_Rangkuman Materi Filsafat Pendidikan
 
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahPendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
 

Similar to 148147943 makalah-naturalisme

Similar to 148147943 makalah-naturalisme (20)

148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Filsafat Islam
Filsafat IslamFilsafat Islam
Filsafat Islam
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Berfilsafat hilda p
Berfilsafat  hilda pBerfilsafat  hilda p
Berfilsafat hilda p
 
Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandum
 
Hubungan antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan
Hubungan  antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan  Hubungan  antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan
Hubungan antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

148147943 makalah-naturalisme

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Banyak hal yang menyebabkan persoalan pendidikan memiliki keterikatan dengan filsafat. Salah satunya adalah pendidikan selalu berusaha membentuk kepribadian manusia sebagai subyek sekaligus obyek pendidikan. Dalam konteks ini, pendidikan dihadapkan pada perumusan tujuan yang akan dicapai seseorang setelah pendidikan itu berlangsung. Setiap rumusan tujuan pendidikan selalu berupaya menjangkau kawasan paling ideal dan baik seperti; mandiri dan berguna (UU No. 20 Tahun 2003). Formulasi tujuan pendidikan merupakan persoalan yang mendasar dan dalam, sehingga tidak mungkin dapat dirumuskan dan terjawab oleh analisis ilmiah yang dangkal, tetapi memerlukan analisis dan pemikiran filosofis. Selain persoalan tujuan, seluruh aspek dalam pendidikan mulai dari konsep, perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi membutuhkan pemikiran filosofis. Dari sini juga kemudian lahir aliran-aliran dan pemikiran yang berbeda pada para ahli dalam filsafat pendidikan. Salah satu di antara beberapa aliran filsafat pendidikan tersebut adalah Naturalisme. B. Rumusan masalah 1. Apa pengertian dari naturalisme? 2. Bagaimana pandangan atau menurut tokoh tentang aliran nfilsafat pendidikan naturalisme? 3. Bagaimana implikasi aliran naturalisme terhadap dunia pendidikan? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari naturalisme 2. Untuk mengetahui pendapat para tokoh filsafat tentang aliran filsafat pendidikan naturalisme 3. Untuk mengetahui bagaimana implikasi aliran naturalisme terhadap dunia pendidikan. 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Naturalisme Aliran ini menganggap bahwa kebahagiaan manusia didapat dengan menurutkan panggilan natur (fitrah) dari kejadian manusia itu sendiri. Perbuatan yang baik (susila) menurut aliran ini ialah perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan natur manusia. Baik mengenai fitrah lahir ataupun mengenai fitrah batin. Kalau lebih memberatkan pada fitrah lahirnya dinamakan aliran etika materialisme. Tetapi pada aliran naturalisme ini faktor lahir batin itu sama beratnya sebab kedua-duanya adalah fitrah (natur) manusia. Aliran ini cara pemikirannya tentang etika adalah sebagai berikut : di dalam dunia ini segala sesuatu menuju satu tujuan saja. Dengan memenuhi panggilan naturnya masingmasing mereka menuju kebahagiannya yang sempurna. Benda-benda dan tumbuhantumbuhan menuju pada tujuan itu secara otomatis yakni tanpa pertimbangan atau perasaan. Kalau hewan-hewan menuju tujuan itu dengan instict (nalurinya) maka manusia menuju tujuan itu dengan akalnya. Karena itu kewajiban manusia ialah mencapai kesanggupan akal yang setinggi-tingginya dan melakukan segala amal perbuatan dengan berpedoman pada akal itu. Alam telah memberikan pada manusia keinginan untuk hidup terus. Dan dengan dasar mengingini kelangsungan hidup itulah manusia membeda-bedakan beberapa macam pekerjaan mana yang membahayakan dan mana yang mengganggu kelangsungan hidup itu. Kebahagian manusia terletak pada tidak terganggunya kelangsungan hidup itu. Adanya ancaman terhdap kelangsungan hidup merupakan hilangnya kebahagiaan manusia. Ringkasnya aliran ini berpendapat bahwa kebahagiaan itu didapatkan ketika manusia melakukan hal yang cocok dengan naturnya dan melangsungkan kehidupannya. B. Tokoh Dan Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme 1. John Amos Comenius (1592-1670). Menurut john amos comenius pemikiran filsafat pendidikan Naturalisme di bidang pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai dengan perkembangan alam. Sebagai pendeta Protestan sekaligus paedagog, ia berpandangan bahwa manusia itu diciptakan oleh Tuhan dan untuk Tuhan.Manusia diciptakan dan ditempatkan di atas semua 2
  • 3. makhluk, karena kemampuannya dalam berfikir. Percikan pemikiran Comenius berpengaruh pada teori-teori pendidikannya. Dalam pendidikan dan pengajaran, Comenius menggunakan hukum-hukum alam sebagai contoh yang senantiasa tertib dan teratur. Hukum alam memiliki ciri sebagai berikut : 1. Segalanya berkembang dari alam 2. Perkembangan alam serba teratur, tidak meloncat-loncat melainkan terjadi secara bertahap. 3. Alam, berkembang tidak tergesa-gesa melainkan menunggu waktu yang tepat, sambil mengadakan persiapan. Selain itu Comenius juga mengemukakan bahwa dimensi kedua dari filsafat pendidikan naturalisme adalah penekanan bahwa belajar itu merupakan kegiatan melalui Indra. Belajar melalui indra merupakan inti dari metode belajar Naturalistik. Dalam hal ini guru pertamakali hendaknya mengenalkan benda kepada anak lebih dahulu, baru setelah itu penjelasan yang diperinci (exposition) tentang benda tersebut. 2. John Locke (1632-1704) Dalam buku Essay Concerning Human Understanding. Ia mengemukakan bahwa teori dalam jiwa diperoleh dari pengalaman nyata. Dalam formulasi redaksi yang berbeda dengan maksud yang sama John Locke mengatakan bahwa, tidak ada sesuatu dalam jiwa tanpa melalui indra. Kesimpulan lebih lanjut dari statement Locke adalah jiwa senantiasa kosong dan hanya terisi apabila ada pengalaman. Oleh karena alam merupakan spot power bagi pengisian jiwa, maka proses pendidikan harus mengikuti tata-tertib perkembangan alam. Kalau alam serba teratur, ia menghendaki pengajaranpun harus teratur. Mata pelajaran harus diajarkan secara berurutan (sequence) , step by step dan tidak bersamaan, misalnya: membaca dulu sampai bisa, kemudian diikuti dengan pembelajaran menulis, demikian selanjutnya. Ide-ide Locke tersebut berseberangan dengan pandangan Platonic Notion, yang mengatakan bahwa manusia itu lahir dengan ide (gagasan) pembawaan seperti ide tentang Tuhan, rasa tentang benar dan salah, kemampuan-kemampuan logik tentang prinsip-prinsip kontradiksi yang secara otomatis tanpa melalui belajar. Bagi Locke semua itu harus dipelajari melalui pemahaman. Oleh sebab itu, Locke berkata "baik buruknya anak (peserta didik) tergantung pada pendidikannya". Teori inilah yang kemudian melahirkan konsep Tabularasa atau Blanksheet dalam pendidikan. 3
  • 4. 3. Jean Jacques Rousseau(1712 - 1778) mengatakan bahwa pendidikan dapat berasal dari tiga hal, yaitu ; alam, manusia dan barang. Bagi Rousseau seorang anak harus hidup dengan prinsip-prinsip alam semesta. Rousseau dalam bukunya yang sangat monomental berjudul Emile Ou de L'Education. Buku ini terdiri atas lima jilid dan merupakan buku roman pendidikan dengan pemeran utama Emile dan Sophie. Secara bertahap Rousseau menuangkan fikiran-fikirannya tentang pendidikan dalam buku ini. Jilid pertama berisi tentang perawatan jasmani peserta didik (Emile) yang dapat dilakukan sampai umur 7 tahun. Sementara jilid kedua berisi tentang pendidikan jasmani Emile. Jilid ketiga berisi tentang pendidikan intelek, jilid keempat mengupas pendidikan akhlak dan agama serta jilid terakhir atau kelima mengulas tentang pendidikan wanita dan kesusilaan. C. Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme Terhadap Pendidikan Dimensi utama dan pertama dari pemikiran aliran filsafat naturalisme di bidang pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai dengan perkembangan alam. Manusia diciptakan dan ditempatkan di atas semua makhluk, karena kemampuannya dalam berfikir. Peserta didik harus dipersiapkan kepada dan untuk Tuhan. Untuk itu pendidikan yang signifikan dengan pandangannya adalah pendidikan ketuhanan, budi pekerti dan intelek. Pendidikan tidak hanya sebatas untuk menjadikan seseorang mau belajar, melainkan juga untuk menjadikan seseorang lebih arif dan bijaksana. Naturalisme dalam filsafat pendidikan mengajarkan bahwa guru paling alamiah dari seorang anak adalah kedua orang tuanya. Oleh karena itu, pendidikan bagi penganut paham naturalis perlu dimulai jauh hari sebelum proses pendidikan dilaksanakan. Sekolah merupakan dasar utama dalam keberadaan aliran filsafat naturalisme karena belajar merupakan sesuatu yang natural, oleh karena itu fakta bahwa hal itu memerlukan pengajaran juga merupakan sesuatu yang natural juga. Paham naturalisme memandang guru tidak mengajar subjek, melainkan mengajar murid. Terdapat lima tujuan pendidikan paham naturalisme yang sangat terkenal yang diperkenalkan Herbert Spencer melalui esai-esainya yang terkenal berjudul “Ilmu Pengetahuan Apa yang Paling Berharga?”. 4
  • 5. Kelima tujuan itu adalah 1. Pemeliharaan diri; 2. Mengamankan kebutuhan hidup; 3. Meningkatkan anak didik; 4. Memelihara hubungan sosial dan politik; 5. Menikmati waktu luang. Selain kelima tujuan yang disampaikan oleh Spencer, Spencer juga menjelaskan tujuh prinsip dalam proses pendidikan beraliran naturalisme, adalah 1. Pendidikan harus menyesuaikan diri dengan alam; 2. Proses pendidikan harus menyenangkan bagi anak didik; 3. Pendidikan harus berdasarkan spontanitas dari aktivitas anak; 4. Memperbanyak ilmu pengetahuan merupakan bagian penting dalam pendidikan; 5. Pendidikan dimaksudkan untuk membantu perkembangan fisik, sekaligus otak; 6. Praktik mengajar adalah seni menunda; 7. Metode instruksi dalam mendidik menggunakan cara induktif; (Hukuman dijatuhkan sebagai konsekuensi alam akibat melakukan kesalahan. Kalaupun dilakukan hukuman, hal itu harus dilakukan secara simpatik. 5
  • 6. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Aliran filsafat naturalisme memandang bahwa manusia diciptakan agar dapat belajar dan berpikir untuk kembali kepada penciptaNya, dalam hal ini implikasi di dunia nyata bahwa proses pendidikan dilakukan dengan berafiliasi kepada prinsip keTuhanan. Implikasi di bidang pendidikan terhadap aliran filsafat naturalisme memandang bahwa sekolah merupakan hal utama yang akan mengembangkan proses belajar tiap peserta didik untuk dapat menemukan dan mengembangkan kepribadiannya dengan memperhatikan karakteristik dan perkembangan alam yang ada. B. Saran Guru perlu megetahui apa itu aliran filsafat pendidikan naturalisme agar mengetahui hakekat mahluk hidup secara alami dan mengetahui hakekat peserta didik secara alami pula sehingga mampu memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan hakekat alaminya. 6
  • 7. DAFTAR PUSTAKA Bakry, Hasbullah. 1971. Sistematik Filsafat. Jakarta : PT. Bumirestu. Mahfudz, Hakiki. 2008. Filsafat Pendidikan Naturalisme Teori, Implikasi Dan Aplikasinya Dalam Pendidikan Islam. Tersedia di http://re-searchengines.com/0308hakiki.html. Di unduh tanggal 02 Oktober 2012. Sudarsono. 2001. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Sudrajat, Ahmad. 2008. Tentang Filsafat Naturalisme. Tersedia di http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/10/filsafat-naturalisme/. Di unduh tanggal 02 Oktober 2012. 7