SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
A. Ciri Beriman Kepada Qadha dan Qadar
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang dihadapkan kepada kenyataan hidup yang
dialaminya. Kenyataan itu kadang ada yang berbentuk positif dan terkadang negatif, seperti :
 ada yang memuaskan ada yang tidak,
 ada yang menyenangkan ada yang menyusahkan,
 ada yang menurut kita baik ada yang buruk, dan sebagainya.
Bagi orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apapun kenyataan dan peristiwa yang
dialaminya, akan ditanggapi dan diterima secara positif. Sebaliknya, bagi orang yang tidak
beriman kepada qadha dan qadar, kenyataan apapun yang diterima ditanggapi dan diterima
secara negatif.
Contoh :
 Orang beriman yang tertimpa musibah menanggapi kenyataan ini dengan kesabaran
dan ketabahan. Kesabaran dan ketabahan merupakan sika positif yang dinilai Allah
SWt dengan pahala. Jadi, selama dia sabar dan tabah, selama itu pula pahalanya terus
mengalir.
 Orang beriman ketika mendapatkan keberuntungan besar bersyukur dan merasa
bahwa semua itu karunia dari Allah SWT. Untuk itu ia ingin berbagi kepada orang
lain dengan menafkahkan sebagian keuntungannya tersebut.
 Orang yang tidak beriman ketika mendapat musibah merasa bahwa dirinya tidak
berguna lagi. Dia merasa putus asa dan akhirnya melampiaskannya dengan berbagai
macam perbuatan yang merusak, seperti melamun, merokok, mengkonsumsi narkoba,
bahkan ada yang bunuh diri.
 Orang yang tidak beriman ketika mendapat keuntungan bisnis yang berlimpah malah
menggunakannya untuk berfoya-foya. Dia merasa bahwa yang didapatnya itu semata-
mata merupakan prestasi yang harus diraakan dan dia berhak dan bebas menggunakan
sesuka hatinya.
Dengan memahami contoh-contoh tersebut, yakinkah kamu bahwa beriman kepada qadha
dan qadar mempunyai peranan penting dalam kehidupan? Kalau yakin, tentu kamu ingin
meningkatkan keimananmu kepada qadha dan qadar. Bagaimana ciri-ciri orang yang beriman
kepada qadha dan qadar? Berikut ini merupakan ciri orang yang beriman kepada qadha dan
qadar.
1. Selalu menyadari dan menerima kenyataan
Iman kepada qadha dan qadar dapat menumbuhkan kesadaran yang tinggi untuk
menerima kenyataan hidup. Karena yang terjadi adalah sudah pada garis ketentuan Allah
pada hakekatnya bencana atau rahmat itu semata-mata dari Allah SWT.
Firman Allah SWT :
ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫م‬ ِ‫ص‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ِ‫َص‬‫ن‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ًّا‬‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ِ‫هللا‬ ِ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ء‬‫و‬ُ‫س‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫هللا‬ َ‫ن‬‫سسور‬ ‫ا‬ًً‫ي‬ ْْ
: ‫االحزاب‬۱٧)
Artinya : “Katakanlah: “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Allah
menghendaki bencana atasmu, atau menghendaki rahmat untuk dirimu dan orang-orang
munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah”. (QS. al-
Ahzab : 17)
2. Senantiasa bersikap sabar
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar akan senantiasa menerima segala sesuatu
dengan penuh kesabaran, baik dalam situasi yang sempit atau susah dan tetap bersabar dalam
situasi senang atau bahagia. Dengan demikian orang yang beriman kepada takdir Allah SWT
senantiasa dalam keadaan yang stabil jiwanya.
َ‫ب‬ِ‫س‬َ‫ح‬َ‫ا‬: ‫العنكبوت‬ ‫سسور‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ف‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ‫ا‬َّ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬ ‫آ‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬‫آ‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬ًَْ‫ت‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬۲)
Artinya : “Apakah manusia itu mengira mereka akan dibiarkan, sedang mereka tidak diuji
lagi ?”. (QS. al-Ankabut : 2)
Wujud ujian dan cobaan bisa berupa tiadanya biaya pendidikan, fisik yang lemah,
penyakit, orang tua meninggal, dilanda bencana alam, dan sebagainya. Perhatikan firman
Allah berikut :
ِ‫ت‬‫ا‬ًََ‫م‬َّ‫ث‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ص‬ْ‫ق‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ِ‫ع‬ ْ‫و‬ُ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ف‬ ْ‫َو‬‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬ َ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ن‬َ‫ل‬ َ‫و‬: ً‫البق‬ ‫سسور‬ َ‫ْن‬‫ي‬ ًِِ‫ب‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ًِِِّ‫ش‬َ‫ب‬ َ‫و‬٥٥۱)
Artinya : “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar.” (QS. al-Baqarah : 155)
Renungkan ayat 155 surat al-Baqarah, yaitu supaya memberi berita gembira kepada
orang-orang yang sabar. Memang dalam menghadapi cobaan diperlukan sikap sabar. Tanpa
sikap sabar akan sulit manusia mencapai sukses.
3. Rajin dalam berusaha dan tidak mudah menyerah
Agar seseorang terus giat berusaha ia pun yakin bahwa segala hasil usaha manusia
selalu diwaspadai, dinilai, serta diberi balasan.
Firman Allah :
َ‫ز‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ز‬ْ‫ج‬ُ‫ي‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ .‫ى‬ًَُ‫ي‬ َ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫س‬ ‫ه‬َ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫س‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ .‫عى‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ‫إل‬ِ‫ل‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬: ‫النجم‬ ‫سسور‬ ‫هى‬َ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ِّك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ .‫ى‬َ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َ‫ء‬‫آ‬٩٣-
٤۲)
Artinya : “Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan di perlihatkan (kepadanya).
Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan
bahwasannya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)”. (QS an-Najm : 39-42)
4. Selalu bersikap optimis, tidak pesimis
Keyakinan terhadap Qadha dan Qadar dapat menumbuhkan sikap yang optimis tidak
mudah putus asa. Karena ia yakin walau sering gagal, pasti suatu saat akan berhasil sehingga
tidak akan berputus asa.
Firman Allah SWT :
ًُِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ِ‫هللا‬ ِ‫ح‬ ْ‫و‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫س‬َ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫هللا‬ ِ‫ح‬ ْ‫و‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫س‬َ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ...: ‫يوسف‬ ‫سسور‬ َ‫ون‬٧٧)
Artinya : “…dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidaklah
berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf : 87)
5. Senantiasa menerapkan sikap tawakal
Tawakal (berserah diri0 kepada Allah SWT akan tumbuh pada diri seseorang jika ia
meyakini bahwa segala sesuatu telah dikehendaki Allah. Allah Maha bijaksana sehingga
menurut keyakinannya Allah tidak mungkin menyengsarakannya. Allah sumber kebaikan
sehingga tidak mungkin Allah menghendaki hamba-Nya kepada keburukan.
Firman Allah SWT :
‫ا‬ًَ ِ‫ص‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ِّي‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ ِ‫َاص‬‫ن‬ِ‫ب‬ ٌ‫ذ‬ ِ‫اخ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ٍ‫ة‬َّ‫ب‬‫ا‬َ‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ‫ِّي‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫هللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬َّ‫ك‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ‫ي‬ِِّ‫ن‬ِ‫إ‬: ‫هود‬ ‫سسور‬ ٍ‫يم‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ط‬٥٥)
Artinya : “Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah, Tuhanku, dan Tuhanmu. Tidak ada
satu binatang melata pun, melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya
Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (QS. Hud : 56).
B. Hubungan Qadha dan Qadar
Beriman kepada qadha dan qadar merupakan rukun iman yang keenam. Qadha adalah
ketentuan akan kepastian yang datangnya dari Allah SWT terhadap segala sesuatu sejak
zaman azali, yaitu sejak zaman sebelum sesuatu itu terjadi. Segala sesuatu yang terjadi telah
diketahui Allah SWT terlebih dahulu karena Dialah yang merencanakan serta yang
menentukannya. Seluruh makhluk, baik malaikat, syetan, jin, maupun manusia tidak akan
mengetahui rencana-rencana Allah SWT tersebut.
Manusia punya rencana, tetapi Allah SWT yang menentukan. Ungkapan ini merupakan
salah satu bentuk cara memahami qadha dan qadar Allah SWT. Manusia memang diberi
kemampuan untuk berbuat dan berpikir, namun kedudukan Allah SWT dan kekuasaan-Nya
adalah di atas segala-galanya.
Ketentuan Allah SWT ini merupakan hak mutlak (absolut), tanpa campur tangan
siapapun dan dari manapun. Oleh karena itu manusia harus mau menerima kenyataan.
Kemampuan manusia terbatas pada ikhtiar untuk mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang
akan terjadi. Sedangkan berhasil atau gagal, ini merupakan kekuasaan Allah SWT semata.
ُ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ ِ‫م‬ ِ‫ح‬ًَّ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ل‬َّ‫ك‬ َ‫و‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ َّ‫ل‬َ‫ج‬ َ‫و‬ َّ‫ز‬َ‫ع‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ : ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ٍ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫َس‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ي‬َ‫أ‬ ٌ‫ة‬َ‫ف‬ُْْ‫ن‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ي‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬‫و‬ِِّ‫ب‬َ‫ر‬
َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ٌ‫ة‬َ‫غ‬ْ‫ض‬ُ‫م‬ْ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ ُ‫ق‬ْ‫ز‬ ًِِّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ ٌ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ٌّ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ش‬ ‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ًٌَ‫ك‬َ‫ذ‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ي‬َ‫أ‬ ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬ً‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫هللا‬ْ‫ك‬ُ‫ي‬َ‫ف‬ ُ‫ل‬َ‫ج‬َ‫أل‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ُ‫ب‬َ‫ت‬
) ‫مسلم‬ ‫و‬ ‫البخاري‬ ‫رواه‬ ‫س‬ ِ‫ه‬ِِّ‫م‬ُ‫أ‬ ِ‫ن‬َْْ‫ب‬
Artinya : “Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a katanya: baginda s.a.w bersabda: Allah
SWT mengutus Malaikat ke dalam rahim. Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Ia masih berupa
air mani. Setelah beberapa waktu Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa
segumpal darah. Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari Malaikat berkata lagi: Wahai
Tuhan! Ia sudah berupa segumpal daging. Apabila Allah SwT membuat keputusan untuk
menciptakannya menjadi manusia, maka Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Orang ini akan
diciptakan lelaki atau perempuan? Celaka atau bahagia? Bagaimana rezekinya? Serta
bagaimana pula ajalnya? Segala-galanya dicatat ketika masih di dalam kandungan ibunya”.
(HR Bukhari dan Muslim)
Qadar adalah ketentuan-ketentuan Allah SWT yang telah berlaku bagi setiap makhluk
sesuai dengan ukuran dan ketentuan yang telah dipastikan oleh Allah SWT sejak zaman azali.
Oleh karena itulah, baik buruknya telah direncanakan terlebih dahulu oleh Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah SWT :
: ‫سالًعد‬ ٍ‫ار‬َ‫د‬ْ‫ق‬ِ‫م‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬٧)
Artinya : “Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.” (QS Ar Ro’du: 8)
Dari pengertian hadis dan ayat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa qadha dan qadar atas
diri manusia telah diputuskan oleh Allah SWT sebelum manusia ada atau dilahirkan ke dunia
ini. Dalam kehidupan sehari-hari, istilah qadha dan qadar biasa disebut juga dengan takdir.
Jadi, beriman kepada qadha dan qadar dapat dikatakan pula dengan beriman kepada takdir.
Takdir baru dapat diketahui oleh manusia dengan kenyataan atau peristiwa yang yang telah
terjadi, contoh :
1. Terjadinya musibah bencana tsunami di Aceh pada tanggal 26 Desember tahun 2004 yang
merenggut ratusan ribu korban meninggal dunia. Sebelum kejadian tersebut tak ada
seorangpun yang mengetahuinya.
2. Dalam suatu kejadian kecelakaan yang menewaskan seluruh penumpang ternyata ada
seorang bayi yang selamat. Menurut ukuran akal, si bayi adalah makhluk yang sangat
lemah dan tidak mampu mencari perlindungan, tetapi malah dia yang selamat. Sementara
penumpang lain yang sudah dewasa dan dapat berusaha menyelamatkan diri malah
meninggal dunia.
3. Ada seorang yang dilahirkan dari keluarga yang sangat miskin. Orang sekampung
memperkirakan anak tersebut kelak juga akan menjadi miskin seperti orang tuanya.
Namun, setelah anak tersebut dewasa ternyata menjadi orang yang pandai berdagang,
sehingga dia menjadi orang yang kaya.
Contoh-contoh di atas hanyalah merupakan bagian kecil ari peristiwa-peristiwa yang
berkaitan dengan takdir Allah SWT. Masih banyak sekali peristiwa yang bisa kita pahami
sebagai perwujudan dari qadha dan qadar dari Allah SWT. Namun dari berbagai contoh di
atas menunjukkan bahwa qadha dan qadar Allah SWT akan tetap berlaku kepada setiap
makhluk-Nya. Oleh karena itu, orang beriman harus meyakini dengan sepenuh hati akan
adanya qadha dan qadar.
Firman Allah SWT :
: ‫يس‬ ‫سسور‬ ِ‫يم‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫يز‬ ِ‫ز‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ًُ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ًٍَِّ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ ‫ي‬ ًِْ‫ج‬َ‫ت‬ ُ‫س‬ْ‫م‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫و‬٩٧)
Artinya : “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (takdir)
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”. (QS. Yasin : 38)
Dalam surat al-Hadid ayat 22, Allah juga berfirman :
َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫َا‬‫ه‬َ‫أ‬ًَْ‫ب‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ًَّْ‫ال‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٍ‫ة‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ص‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫اب‬َ‫ص‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬‫سس‬ ًٌْ‫ي‬ِ‫س‬َ‫ي‬ ِ‫هللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬ ‫ور‬‫لحديد‬
:۲۲)
Artinya : “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (lauhul mahfuzh) sebelum kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. al-Hadid
: 22)
C. Contoh dan Macam-macam Takdir
Meskipun segala sesuatu yang terjadi di jagat raya ini sudah ditentukan oleh Allah sejak
zaman azali, tetapi pemberlakuan takdir Allah tersebut ada juga yang mengikutsertakan peran
makhluk-Nya. Karena itulah, takdir dibagi menjadi dua, yaitu takdir mubram dan
takdir mu’allaq :
1. Takdir Mubram
Dalam bahasa Arab, mubram artinya sesuatu yang sudah pasti, tidak dapat dielakkan.
Jadi, takdir mubram merupakan ketentuan mutlak dari Allah SWT yang pasti berlaku atas
setiap diri manusia, tanpa bisa dielakkan atau di tawar-tawar lagi, dan tanpa ada campur
tangan atau rekayasa dari manusia.
Contoh takdir mubram antara lain :
 Waktu ajal seseorang tiba
 Usia seseorang
 Jenis kelamin seseorang
 Warna darah yang merah
 Bumi mengelilingi matahari
 Bulan mengelilingi bumi
Jika Allah sudah menetapkan bahwa seseorang akan mati pada suatu hari, di suatu
tempat, pada jam sekian, maka orang tersebut pasti akan mati pada saat dan tempat yang
sudah ditentukan itu. Ia tidak akan bisa lari atau bersembunyi dari malaikat Izrail, meskipun
ia berada di dalam sebuah tembok benteng yang sangat kokoh.
Allah SWT. berfirman :
: ‫النساء‬ ‫سسور‬ ٍ َ‫د‬َّ‫ي‬َ‫ش‬ُ‫م‬ ٍ‫ج‬ ْ‫و‬ًُُ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ُ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ك‬ ِ‫ْر‬‫د‬ُ‫ي‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫أ‬٧٧)
Artinya : “Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, meskipun kamu di
dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…” (QS. an-Nisa : 78)
2. Takdir Mu’allaq
Dalam Bahasa Arab, mu’allaq artinya sesuatu yang digantungkan. Jadi, takdir muallaq
berarti ketentuan Allah SWT yang mengikutsertakan peran manusia melalui usaha atau
ikhtiarnya. Dan hasilnya aakhirnya tentu saja menurut kehendak dan ijin dari Allah SWT.
Allah SWT. berfirman :
‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ًُِِّ‫ي‬َ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ًُِِّ‫ي‬َ‫غ‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬...: ‫الًعد‬ ‫سسور‬ ...ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬۱۱)
Artinya : “…Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…” (QS. ar-Ra’d : 11)
Beberapa contoh takdir mu’allaq antara lain adalah kekayaan, kepandaian, dan
kesehatan. Untuk menjadi pandai, kaya, atau sehat, seseorang tidak boleh hanya duduk
berpangku tangan menunggu datangnya takdir tapi ia harus mengambil peran dan berusaha.
Untuk menjadi pandai kita harus belajar; untuk menjadi kaya kita harus bekerja keras dan
hidup hemat; dan untuk menjadi sehat kita harus menjaga kebersihan. Tidak mungkin kita
menjadi pandai kalau kita malas belajar atau suka membolos. Demikian juga kalau kita ingin
kaya, tetapi malas bekerja dan suka hidup boros; atau kita ingin sehat, tetapi kita tidak
menjaga kebersihan lingkungan, maka apa yang kita inginkan itu tak mungkin terwujud.
Sebagaimana ciri orang yang beriman kepada qadha dan qadar di atas, orang yang
meyakini takdir Allah SWT, tidak boleh pasrah begitu saja kepada nasib karena Allah SWT
memberikan akal yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Allah SWT
juga memberikan tubuh dalam bentuk sebaik-baiknya untuk digunakan sarana berusaha.
Dengan demikian, jelaslah bahwa beriman kepada qadha dan qadar Allah bukan berarti
kita hanya pasrah dan duduk berpangku tangan menunggu takdir dari Allah; melainkan juga
berusaha yang giat sepenuh hati mengubah nasib sendiri, berupaya bekerja dengan keras
mencapai apa yang kita cita-citakan.

More Related Content

What's hot

Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)
Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)
Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)
Lola Nurhidayaty
 
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Juaria Muin
 

What's hot (20)

Dosa-dosa besar dan taubat
Dosa-dosa besar dan taubatDosa-dosa besar dan taubat
Dosa-dosa besar dan taubat
 
Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)
Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)
Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)
 
Menjaga lidah
Menjaga lidahMenjaga lidah
Menjaga lidah
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
 
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
 
AKHLAK TERCELA
AKHLAK TERCELAAKHLAK TERCELA
AKHLAK TERCELA
 
Menghina dan Mencela Sesama Muslim
Menghina dan Mencela Sesama Muslim Menghina dan Mencela Sesama Muslim
Menghina dan Mencela Sesama Muslim
 
Memahami makna dosa besar dan kecil
Memahami makna dosa besar dan kecilMemahami makna dosa besar dan kecil
Memahami makna dosa besar dan kecil
 
Ikhlas dan sabar
Ikhlas dan sabarIkhlas dan sabar
Ikhlas dan sabar
 
Sifat Mahmudah: 'IFFAH
Sifat Mahmudah: 'IFFAHSifat Mahmudah: 'IFFAH
Sifat Mahmudah: 'IFFAH
 
Apa bentuk komitmen saya kepada Islam
Apa bentuk komitmen saya kepada IslamApa bentuk komitmen saya kepada Islam
Apa bentuk komitmen saya kepada Islam
 
Sifat mahmudah
Sifat mahmudahSifat mahmudah
Sifat mahmudah
 
Materi khotbah Ied Fitri 1441 H
Materi khotbah Ied Fitri 1441 HMateri khotbah Ied Fitri 1441 H
Materi khotbah Ied Fitri 1441 H
 
IFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAHIFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAH
 
Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Islam?
Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Islam?Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Islam?
Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Islam?
 
Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok Moenica
 
Tauhid vs Syirik
Tauhid vs SyirikTauhid vs Syirik
Tauhid vs Syirik
 
Ringkasan Materi PAI Kelas 9 bab 4 Qana'ah dan Tasamuh
Ringkasan Materi PAI Kelas 9 bab 4 Qana'ah dan TasamuhRingkasan Materi PAI Kelas 9 bab 4 Qana'ah dan Tasamuh
Ringkasan Materi PAI Kelas 9 bab 4 Qana'ah dan Tasamuh
 
Ciri2 orang munafik
Ciri2 orang munafikCiri2 orang munafik
Ciri2 orang munafik
 
Akhlak mulia
Akhlak muliaAkhlak mulia
Akhlak mulia
 

Similar to Ciri beriman kepada qadha dan qadar

KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdfKELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
ashyfafebriandhita
 
Pendidikan agama isla mx
Pendidikan agama isla mxPendidikan agama isla mx
Pendidikan agama isla mx
muhammad_hafiz
 

Similar to Ciri beriman kepada qadha dan qadar (20)

Iman kepada qada dan qadar
Iman kepada qada dan qadarIman kepada qada dan qadar
Iman kepada qada dan qadar
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Qada dan Qadar
Qada dan QadarQada dan Qadar
Qada dan Qadar
 
Iman Kepada Qada dan Qadar
Iman Kepada Qada dan QadarIman Kepada Qada dan Qadar
Iman Kepada Qada dan Qadar
 
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdfKELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
 
Sabar menghadapi dugaan kehidupan
Sabar menghadapi dugaan kehidupanSabar menghadapi dugaan kehidupan
Sabar menghadapi dugaan kehidupan
 
iman kepada qada dan qadar
iman kepada qada dan qadariman kepada qada dan qadar
iman kepada qada dan qadar
 
Tekpend iman kepada qada dan qadar
Tekpend iman kepada qada dan qadarTekpend iman kepada qada dan qadar
Tekpend iman kepada qada dan qadar
 
Akhlak Terhadap ALLAH SWT.pdf
Akhlak Terhadap ALLAH SWT.pdfAkhlak Terhadap ALLAH SWT.pdf
Akhlak Terhadap ALLAH SWT.pdf
 
Qadar
QadarQadar
Qadar
 
Pendidikan agama isla mx
Pendidikan agama isla mxPendidikan agama isla mx
Pendidikan agama isla mx
 
Majalah Assalaam Edisi 6 Tahun 2017
Majalah Assalaam Edisi 6 Tahun 2017Majalah Assalaam Edisi 6 Tahun 2017
Majalah Assalaam Edisi 6 Tahun 2017
 
Penyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwaPenyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwa
 
Ikhlas
IkhlasIkhlas
Ikhlas
 
Ikhlas
IkhlasIkhlas
Ikhlas
 
Ikhlas
IkhlasIkhlas
Ikhlas
 
BAB 4 Iman kepada Qada dan Qadr.pptx
BAB 4 Iman kepada Qada dan Qadr.pptxBAB 4 Iman kepada Qada dan Qadr.pptx
BAB 4 Iman kepada Qada dan Qadr.pptx
 
wali Allah dan karamahnya wali setan dan tipu dayanya
wali Allah dan karamahnya wali setan dan tipu dayanyawali Allah dan karamahnya wali setan dan tipu dayanya
wali Allah dan karamahnya wali setan dan tipu dayanya
 
Ujian hidup
Ujian hidupUjian hidup
Ujian hidup
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Ciri beriman kepada qadha dan qadar

  • 1. A. Ciri Beriman Kepada Qadha dan Qadar Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang dihadapkan kepada kenyataan hidup yang dialaminya. Kenyataan itu kadang ada yang berbentuk positif dan terkadang negatif, seperti :  ada yang memuaskan ada yang tidak,  ada yang menyenangkan ada yang menyusahkan,  ada yang menurut kita baik ada yang buruk, dan sebagainya. Bagi orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apapun kenyataan dan peristiwa yang dialaminya, akan ditanggapi dan diterima secara positif. Sebaliknya, bagi orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, kenyataan apapun yang diterima ditanggapi dan diterima secara negatif. Contoh :  Orang beriman yang tertimpa musibah menanggapi kenyataan ini dengan kesabaran dan ketabahan. Kesabaran dan ketabahan merupakan sika positif yang dinilai Allah SWt dengan pahala. Jadi, selama dia sabar dan tabah, selama itu pula pahalanya terus mengalir.  Orang beriman ketika mendapatkan keberuntungan besar bersyukur dan merasa bahwa semua itu karunia dari Allah SWT. Untuk itu ia ingin berbagi kepada orang lain dengan menafkahkan sebagian keuntungannya tersebut.  Orang yang tidak beriman ketika mendapat musibah merasa bahwa dirinya tidak berguna lagi. Dia merasa putus asa dan akhirnya melampiaskannya dengan berbagai macam perbuatan yang merusak, seperti melamun, merokok, mengkonsumsi narkoba, bahkan ada yang bunuh diri.  Orang yang tidak beriman ketika mendapat keuntungan bisnis yang berlimpah malah menggunakannya untuk berfoya-foya. Dia merasa bahwa yang didapatnya itu semata- mata merupakan prestasi yang harus diraakan dan dia berhak dan bebas menggunakan sesuka hatinya. Dengan memahami contoh-contoh tersebut, yakinkah kamu bahwa beriman kepada qadha dan qadar mempunyai peranan penting dalam kehidupan? Kalau yakin, tentu kamu ingin meningkatkan keimananmu kepada qadha dan qadar. Bagaimana ciri-ciri orang yang beriman
  • 2. kepada qadha dan qadar? Berikut ini merupakan ciri orang yang beriman kepada qadha dan qadar. 1. Selalu menyadari dan menerima kenyataan Iman kepada qadha dan qadar dapat menumbuhkan kesadaran yang tinggi untuk menerima kenyataan hidup. Karena yang terjadi adalah sudah pada garis ketentuan Allah pada hakekatnya bencana atau rahmat itu semata-mata dari Allah SWT. Firman Allah SWT : ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫م‬ ِ‫ص‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ِ‫َص‬‫ن‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ًّا‬‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ِ‫هللا‬ ِ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ء‬‫و‬ُ‫س‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫هللا‬ َ‫ن‬‫سسور‬ ‫ا‬ًً‫ي‬ ْْ : ‫االحزاب‬۱٧) Artinya : “Katakanlah: “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Allah menghendaki bencana atasmu, atau menghendaki rahmat untuk dirimu dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah”. (QS. al- Ahzab : 17) 2. Senantiasa bersikap sabar Orang yang beriman kepada qadha dan qadar akan senantiasa menerima segala sesuatu dengan penuh kesabaran, baik dalam situasi yang sempit atau susah dan tetap bersabar dalam situasi senang atau bahagia. Dengan demikian orang yang beriman kepada takdir Allah SWT senantiasa dalam keadaan yang stabil jiwanya. َ‫ب‬ِ‫س‬َ‫ح‬َ‫ا‬: ‫العنكبوت‬ ‫سسور‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ف‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ‫ا‬َّ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬ ‫آ‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬‫آ‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬ًَْ‫ت‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬۲) Artinya : “Apakah manusia itu mengira mereka akan dibiarkan, sedang mereka tidak diuji lagi ?”. (QS. al-Ankabut : 2) Wujud ujian dan cobaan bisa berupa tiadanya biaya pendidikan, fisik yang lemah, penyakit, orang tua meninggal, dilanda bencana alam, dan sebagainya. Perhatikan firman Allah berikut :
  • 3. ِ‫ت‬‫ا‬ًََ‫م‬َّ‫ث‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ص‬ْ‫ق‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ِ‫ع‬ ْ‫و‬ُ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ف‬ ْ‫َو‬‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬ َ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ن‬َ‫ل‬ َ‫و‬: ً‫البق‬ ‫سسور‬ َ‫ْن‬‫ي‬ ًِِ‫ب‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ًِِِّ‫ش‬َ‫ب‬ َ‫و‬٥٥۱) Artinya : “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. al-Baqarah : 155) Renungkan ayat 155 surat al-Baqarah, yaitu supaya memberi berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Memang dalam menghadapi cobaan diperlukan sikap sabar. Tanpa sikap sabar akan sulit manusia mencapai sukses. 3. Rajin dalam berusaha dan tidak mudah menyerah Agar seseorang terus giat berusaha ia pun yakin bahwa segala hasil usaha manusia selalu diwaspadai, dinilai, serta diberi balasan. Firman Allah : َ‫ز‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ز‬ْ‫ج‬ُ‫ي‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ .‫ى‬ًَُ‫ي‬ َ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫س‬ ‫ه‬َ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫س‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ .‫عى‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ‫إل‬ِ‫ل‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬: ‫النجم‬ ‫سسور‬ ‫هى‬َ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ِّك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ .‫ى‬َ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َ‫ء‬‫آ‬٩٣- ٤۲) Artinya : “Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan di perlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan bahwasannya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)”. (QS an-Najm : 39-42) 4. Selalu bersikap optimis, tidak pesimis Keyakinan terhadap Qadha dan Qadar dapat menumbuhkan sikap yang optimis tidak mudah putus asa. Karena ia yakin walau sering gagal, pasti suatu saat akan berhasil sehingga tidak akan berputus asa. Firman Allah SWT : ًُِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ِ‫هللا‬ ِ‫ح‬ ْ‫و‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫س‬َ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫هللا‬ ِ‫ح‬ ْ‫و‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫س‬َ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ...: ‫يوسف‬ ‫سسور‬ َ‫ون‬٧٧) Artinya : “…dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf : 87)
  • 4. 5. Senantiasa menerapkan sikap tawakal Tawakal (berserah diri0 kepada Allah SWT akan tumbuh pada diri seseorang jika ia meyakini bahwa segala sesuatu telah dikehendaki Allah. Allah Maha bijaksana sehingga menurut keyakinannya Allah tidak mungkin menyengsarakannya. Allah sumber kebaikan sehingga tidak mungkin Allah menghendaki hamba-Nya kepada keburukan. Firman Allah SWT : ‫ا‬ًَ ِ‫ص‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ِّي‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ ِ‫َاص‬‫ن‬ِ‫ب‬ ٌ‫ذ‬ ِ‫اخ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ٍ‫ة‬َّ‫ب‬‫ا‬َ‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ‫ِّي‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫هللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬َّ‫ك‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ‫ي‬ِِّ‫ن‬ِ‫إ‬: ‫هود‬ ‫سسور‬ ٍ‫يم‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ط‬٥٥) Artinya : “Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah, Tuhanku, dan Tuhanmu. Tidak ada satu binatang melata pun, melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (QS. Hud : 56). B. Hubungan Qadha dan Qadar Beriman kepada qadha dan qadar merupakan rukun iman yang keenam. Qadha adalah ketentuan akan kepastian yang datangnya dari Allah SWT terhadap segala sesuatu sejak zaman azali, yaitu sejak zaman sebelum sesuatu itu terjadi. Segala sesuatu yang terjadi telah diketahui Allah SWT terlebih dahulu karena Dialah yang merencanakan serta yang menentukannya. Seluruh makhluk, baik malaikat, syetan, jin, maupun manusia tidak akan mengetahui rencana-rencana Allah SWT tersebut. Manusia punya rencana, tetapi Allah SWT yang menentukan. Ungkapan ini merupakan salah satu bentuk cara memahami qadha dan qadar Allah SWT. Manusia memang diberi kemampuan untuk berbuat dan berpikir, namun kedudukan Allah SWT dan kekuasaan-Nya adalah di atas segala-galanya. Ketentuan Allah SWT ini merupakan hak mutlak (absolut), tanpa campur tangan siapapun dan dari manapun. Oleh karena itu manusia harus mau menerima kenyataan. Kemampuan manusia terbatas pada ikhtiar untuk mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Sedangkan berhasil atau gagal, ini merupakan kekuasaan Allah SWT semata. ُ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ ِ‫م‬ ِ‫ح‬ًَّ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ل‬َّ‫ك‬ َ‫و‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ َّ‫ل‬َ‫ج‬ َ‫و‬ َّ‫ز‬َ‫ع‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ : ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ٍ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫َس‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ي‬َ‫أ‬ ٌ‫ة‬َ‫ف‬ُْْ‫ن‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ي‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬‫و‬ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ٌ‫ة‬َ‫غ‬ْ‫ض‬ُ‫م‬ْ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ ُ‫ق‬ْ‫ز‬ ًِِّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ ٌ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ٌّ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ش‬ ‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ًٌَ‫ك‬َ‫ذ‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ي‬َ‫أ‬ ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬ً‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫هللا‬ْ‫ك‬ُ‫ي‬َ‫ف‬ ُ‫ل‬َ‫ج‬َ‫أل‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ُ‫ب‬َ‫ت‬ ) ‫مسلم‬ ‫و‬ ‫البخاري‬ ‫رواه‬ ‫س‬ ِ‫ه‬ِِّ‫م‬ُ‫أ‬ ِ‫ن‬َْْ‫ب‬
  • 5. Artinya : “Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a katanya: baginda s.a.w bersabda: Allah SWT mengutus Malaikat ke dalam rahim. Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Ia masih berupa air mani. Setelah beberapa waktu Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa segumpal darah. Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa segumpal daging. Apabila Allah SwT membuat keputusan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Orang ini akan diciptakan lelaki atau perempuan? Celaka atau bahagia? Bagaimana rezekinya? Serta bagaimana pula ajalnya? Segala-galanya dicatat ketika masih di dalam kandungan ibunya”. (HR Bukhari dan Muslim) Qadar adalah ketentuan-ketentuan Allah SWT yang telah berlaku bagi setiap makhluk sesuai dengan ukuran dan ketentuan yang telah dipastikan oleh Allah SWT sejak zaman azali. Oleh karena itulah, baik buruknya telah direncanakan terlebih dahulu oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT : : ‫سالًعد‬ ٍ‫ار‬َ‫د‬ْ‫ق‬ِ‫م‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬٧) Artinya : “Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.” (QS Ar Ro’du: 8) Dari pengertian hadis dan ayat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa qadha dan qadar atas diri manusia telah diputuskan oleh Allah SWT sebelum manusia ada atau dilahirkan ke dunia ini. Dalam kehidupan sehari-hari, istilah qadha dan qadar biasa disebut juga dengan takdir. Jadi, beriman kepada qadha dan qadar dapat dikatakan pula dengan beriman kepada takdir. Takdir baru dapat diketahui oleh manusia dengan kenyataan atau peristiwa yang yang telah terjadi, contoh : 1. Terjadinya musibah bencana tsunami di Aceh pada tanggal 26 Desember tahun 2004 yang merenggut ratusan ribu korban meninggal dunia. Sebelum kejadian tersebut tak ada seorangpun yang mengetahuinya. 2. Dalam suatu kejadian kecelakaan yang menewaskan seluruh penumpang ternyata ada seorang bayi yang selamat. Menurut ukuran akal, si bayi adalah makhluk yang sangat
  • 6. lemah dan tidak mampu mencari perlindungan, tetapi malah dia yang selamat. Sementara penumpang lain yang sudah dewasa dan dapat berusaha menyelamatkan diri malah meninggal dunia. 3. Ada seorang yang dilahirkan dari keluarga yang sangat miskin. Orang sekampung memperkirakan anak tersebut kelak juga akan menjadi miskin seperti orang tuanya. Namun, setelah anak tersebut dewasa ternyata menjadi orang yang pandai berdagang, sehingga dia menjadi orang yang kaya. Contoh-contoh di atas hanyalah merupakan bagian kecil ari peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan takdir Allah SWT. Masih banyak sekali peristiwa yang bisa kita pahami sebagai perwujudan dari qadha dan qadar dari Allah SWT. Namun dari berbagai contoh di atas menunjukkan bahwa qadha dan qadar Allah SWT akan tetap berlaku kepada setiap makhluk-Nya. Oleh karena itu, orang beriman harus meyakini dengan sepenuh hati akan adanya qadha dan qadar. Firman Allah SWT : : ‫يس‬ ‫سسور‬ ِ‫يم‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫يز‬ ِ‫ز‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ًُ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ًٍَِّ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ ‫ي‬ ًِْ‫ج‬َ‫ت‬ ُ‫س‬ْ‫م‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫و‬٩٧) Artinya : “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (takdir) Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”. (QS. Yasin : 38) Dalam surat al-Hadid ayat 22, Allah juga berfirman : َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫َا‬‫ه‬َ‫أ‬ًَْ‫ب‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ًَّْ‫ال‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٍ‫ة‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ص‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫اب‬َ‫ص‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬‫سس‬ ًٌْ‫ي‬ِ‫س‬َ‫ي‬ ِ‫هللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬ ‫ور‬‫لحديد‬ :۲۲) Artinya : “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (lauhul mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. al-Hadid : 22)
  • 7. C. Contoh dan Macam-macam Takdir Meskipun segala sesuatu yang terjadi di jagat raya ini sudah ditentukan oleh Allah sejak zaman azali, tetapi pemberlakuan takdir Allah tersebut ada juga yang mengikutsertakan peran makhluk-Nya. Karena itulah, takdir dibagi menjadi dua, yaitu takdir mubram dan takdir mu’allaq : 1. Takdir Mubram Dalam bahasa Arab, mubram artinya sesuatu yang sudah pasti, tidak dapat dielakkan. Jadi, takdir mubram merupakan ketentuan mutlak dari Allah SWT yang pasti berlaku atas setiap diri manusia, tanpa bisa dielakkan atau di tawar-tawar lagi, dan tanpa ada campur tangan atau rekayasa dari manusia. Contoh takdir mubram antara lain :  Waktu ajal seseorang tiba  Usia seseorang  Jenis kelamin seseorang  Warna darah yang merah  Bumi mengelilingi matahari  Bulan mengelilingi bumi Jika Allah sudah menetapkan bahwa seseorang akan mati pada suatu hari, di suatu tempat, pada jam sekian, maka orang tersebut pasti akan mati pada saat dan tempat yang sudah ditentukan itu. Ia tidak akan bisa lari atau bersembunyi dari malaikat Izrail, meskipun ia berada di dalam sebuah tembok benteng yang sangat kokoh. Allah SWT. berfirman : : ‫النساء‬ ‫سسور‬ ٍ َ‫د‬َّ‫ي‬َ‫ش‬ُ‫م‬ ٍ‫ج‬ ْ‫و‬ًُُ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ُ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ك‬ ِ‫ْر‬‫د‬ُ‫ي‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫أ‬٧٧) Artinya : “Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, meskipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…” (QS. an-Nisa : 78)
  • 8. 2. Takdir Mu’allaq Dalam Bahasa Arab, mu’allaq artinya sesuatu yang digantungkan. Jadi, takdir muallaq berarti ketentuan Allah SWT yang mengikutsertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya. Dan hasilnya aakhirnya tentu saja menurut kehendak dan ijin dari Allah SWT. Allah SWT. berfirman : ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ًُِِّ‫ي‬َ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ًُِِّ‫ي‬َ‫غ‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬...: ‫الًعد‬ ‫سسور‬ ...ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬۱۱) Artinya : “…Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…” (QS. ar-Ra’d : 11) Beberapa contoh takdir mu’allaq antara lain adalah kekayaan, kepandaian, dan kesehatan. Untuk menjadi pandai, kaya, atau sehat, seseorang tidak boleh hanya duduk berpangku tangan menunggu datangnya takdir tapi ia harus mengambil peran dan berusaha. Untuk menjadi pandai kita harus belajar; untuk menjadi kaya kita harus bekerja keras dan hidup hemat; dan untuk menjadi sehat kita harus menjaga kebersihan. Tidak mungkin kita menjadi pandai kalau kita malas belajar atau suka membolos. Demikian juga kalau kita ingin kaya, tetapi malas bekerja dan suka hidup boros; atau kita ingin sehat, tetapi kita tidak menjaga kebersihan lingkungan, maka apa yang kita inginkan itu tak mungkin terwujud. Sebagaimana ciri orang yang beriman kepada qadha dan qadar di atas, orang yang meyakini takdir Allah SWT, tidak boleh pasrah begitu saja kepada nasib karena Allah SWT memberikan akal yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Allah SWT juga memberikan tubuh dalam bentuk sebaik-baiknya untuk digunakan sarana berusaha. Dengan demikian, jelaslah bahwa beriman kepada qadha dan qadar Allah bukan berarti kita hanya pasrah dan duduk berpangku tangan menunggu takdir dari Allah; melainkan juga berusaha yang giat sepenuh hati mengubah nasib sendiri, berupaya bekerja dengan keras mencapai apa yang kita cita-citakan.