Ekosistem perairan tawar merupakan habitat penting bagi berbagai biota. Dokumen ini membahas tentang definisi ekosistem perairan tawar, fungsi dan manfaatnya dalam siklus hidrologi dan mitigasi bencana, serta dampak pembangunan terhadap ekosistem perairan seperti eutrofikasi dan perubahan habitat akibat pembendungan dan pelurusan sungai.
1. PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
SubSistem Alamiah: Ekosistem Perairan Tawar
Sri Sudaryanti
Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perikanan-FPIK UB
Email : goci@ub.ac.id
A. Pokok Bahasan : SubSistem Alamiah: Ekosistem Perairan
Tawar
B. Deskripsi Pokok Bahasan : Modul ini membahas tentang
pengertian perairan tawar dan istilah-istilah berkaitan dengan perairan
tawar. Selanjutnya juga membahas fungsi dan manfaat ekosistem
perairan tawar, dampak penangan terhadap ekosistem perairan serta
ekosistem perairan tawar dan kontribusinya dalam pengelolaan sumber
daya perairan.
C. Tujuan Instruksional Khusus:
1. Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat air tawar secara ekologi,
ekonomi dan sosial.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi dan manfaat ekosistem
perairan.
3. Mahasiswa dapat Menyebutkan Dampak Penanganan Terhadap
Ekosistem Perairan
4. mahasiswa dapat memahami ekosistem perairan tawar dan
kontribusinya dalam pengelolaan sumber daya perairan.
MODUL
4
2. Sudaryanti. S - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
Page 2 of 9
Mata Kuliah PIKP/ SubSistem Alamiah: Ekosistem Perairan Tawar 2012University of Brawijaya
D. Isi Bahasan
1. PENDAHULUAN
1.1. Pengantar
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang penting untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Namun ketersediaan air di Indonesia terancam baik dari kuantitas, misalnya terjadinya
kekeringan di beberapa waduk di Indonesia pada saat musim kering maupun kualitas, misalnya
timbulnya eutrofikasi di waduk Karangkates atau pencemaran di sungai-sungai di
Indonesia.Indonesia mempunyai curah hujan yang sangat tinggi bervariasi antara 700-7000
milimeter setahun, dan angka penguapan berkisar antara 1200-1400 milimeter setahun. Bila curah
hujan rata-rata 2640 milimeter pertahun dan kehilangan air sebesar 1400 milimeter per tahun, maka
potensi air yang masih tersedia adalah 1240 milimeter pertahun. Namun keadaan tersebut saat ini
sulit dipertahankan karena tingginya gangguan terhadap kelangsungan proses hidrologis. Akibatnya
ketersediaan air tawar menjadi langka di Indonesia (Djajadiningrat dan Amir, 1992). Disamping itu
ahli ekologi perairan di Indonesia masih terbatas, akibatnya sumberdaya perairan kurang
tereksplorasi (Sudaryanti et al., 2001). Padahal sumber daya perairan mempunyai arti penting baik
dari segi ekologi, social, maupun
ekonomi.Oleh karena itu pengetahuan
tentang ekosistem perairan, khususnya
perairan tawar dan ancaman- ancaman
yang dihadapinya perlu diidentifikasi
untuk dapat dicari
penyelesaiannya.
C
Ekosistem perairan merupakan suatu
unit ekologis yang mempunyai
komponen biotic dan abiotik yang
saling berhubungan di habitat perairan.
Komponen biotic terdiri atas flora dan
fauna, sedangkan komponen abiotik terdiri
atas komponen tidak hidup, misalnya air
dan sifat fisik dan kimiawinya.
Komponen biotic di ekosistem
perairan adalah organisme baik
flora maupun fauna yang hidup di
dalamnya. Biota perairan dapat
digolongkan sebagai pleuston,
plankton, nekton, benthos,
peryphyton
Komponen abiotik adalah komponen tidak hidup, baik fisik (misalnya kecetatan arus, tupe
substrat, suhu air dll) maupun kimiawi (kandungan oksigen terlarut, kandungan nitat dan
ortofosfat dll) yang sangat mempengaruhi kehidupan biota yang hidup di dalamnya.
Contoh ekosistem kajian Limnologi
Habitat dalam kajian Limnologi
1. KOLAM
2. SUNGAI
3. DANAU
4. WADUK
5. RAWA
6. TAMBAK
7. PESISIR
1. PRODUKSI BERKELANJUTAN
2. EUTROFIKASI
3. PENCEMARAN
4. RESTORASI
5. KONSERVASI
arus, tipe substrat dll)
, Kimia, Biologi)
3. Sudaryanti. S - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
Page 3 of 9
Mata Kuliah PIKP/ SubSistem Alamiah: Ekosistem Perairan Tawar 2012University of Brawijaya
Ekosistem perairan secara garis besar dipengaruhi oleh factor-faktor iklim (kondisi cuaca yang
berlangsung dalam jangka panjang dalam suatu wilayah), fisiografi (bentuk permukaan bumi sebagai
hasil proses geologis dan proses geomorfologis), edafik (sifat-sifat fisik dan kimia air dan tanah yang
menentukan komposisi tumbuhan dan hewan yang mampu hidup di suatu habitat, dan factor biotic
(keanekaragaman flora fauna) (Nirarita dkk, 1996).
Berdasarkan kejadiannya, ekosistem perairan dibedakan menjadi perairan alami, misalnya sungai
dan perairan buatan, misalnya waduk, kolam, dan tambak. Berdasarkan habitatnya, ekosistem
perairan dibedakan menjadi ekosistem perairan mengalir (lotik), misalnya sungai dan ekosistem
perairan tergenang (lentik), misalnya waduk.
Komponen biota dan abiota di semua habitat ekosistem tawar dipelajari untuk mendukung
keberlanjutan produksi perikanan berbasis pada pengendalian pencemaran, pengendalian
eutrofikasi, konservasi perairan, dan restorasi perairan
Sasaran akhir dalam pembelajaran system alami ekosistem tawar adalah pemahaman
peran strategis ekosistem air tawar untuk mendukung keberlanjutan produksi perikanan
1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini memahami landasan ekosistem perairan tawar
Menjelaskan berbagai habitat ekosistem tawar, peran strategisnya dan ancaman
degradasinya.
Menjelaskan berbagai biota ekosistem tawar sebagai indicator kesehatan.
1.3 Definisi
Menurut Horne dan Goldman (1994), ilmu yang mempelajari perairan tawar dan
asin di daerah pantai disebut Limnology
Perbedaan perairan mengalir dan tergenang berdasarkan kecepatan arusnya.
Perairan tergenang kecepatan arus < 10 cm/detik
Habitat adalah tempat dimana biota air hidup dan bertempat tinggal.
Pleuston adalah organisme yang hidup di permukaan air,misalnya anggang-
anggang
Plankton adalah organisme yang di hidup di kolom air dan relatif tidak bergerak
Nekton adalah organisme yang didup di kolom air dan mempunyai alat gerak
yang aktif, misalnya ikan
Bethos adalah organisme yang hidup di permukaan dasar perairan
Peryphyton dalah organisme yang hidup melekat di permukaan substrat
4. Sudaryanti. S - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
Page 4 of 9
Mata Kuliah PIKP/ SubSistem Alamiah: Ekosistem Perairan Tawar 2012University of Brawijaya
2.FUNGSI DAN MANFAAT EKOSISTEM PERAIRAN
2.1. Habitat biota air
Tempat berlangsungnya transfer energi melalui rantai makanan, misalnya untuk mengetahui
ekologi sungai adalah pengetahuan tentang rantai makanannya. Invertebrata yang paling dominan
di sungai adalah benthos, dan ikan adalah vertebrata yang dominan. Ikan jarang terlihat karena ikan
mengambil makanannya pada malam hari, dan bersembunyi dibawah tanaman dan batuan pada
siang hari. Dengan pengamatan yang sederhana, dibawah batu-batuan sungai dapat ditemukan
larva caddisfly dan snail, selain itu juga dapat ditemukan berbagai larva insekta dalam berbagai
tahap pengembangan. Sebagian insekta, oligochaeta, cacing nematoda, crustacea, dan molluska
banyak dijumpai sebagai komponen yang menyusun benthos sungai. Dan organisme yang paling
besar adalah insekta
ordo Trichoptera
(caddisflies), Plecoptera
(stoneflies),
Ephemeroptera
(mayflies), Odonata
(dragonflies), cacing
oligochaeta, dan
beberapa snail
(Mollusca). Pada batuan
dan cabang-cabang arus
yang cepat, larva
blackflies (Simuliidae)
sering melimpah, dan
mungkin hanya
invertebrata itulah yang
ditemukan pada daerah
tersebut. Rantai
makanan benthic di
sungai dapat dilihat
dalam Gambar 1.
2.2. Peran dalam siklus
Hidrologi
Sebagai bagian dari
komponen alam,
ekosistem perairan mempunyai fungsi dan manfaat dalam menjaga keberlangsungan proses
hidrologi. Siklus hidrologi menjelaskan beberapa perubahan dari bentuk air yang bersirkulasi dari
atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer. Beberapa bagian dari siklus ini, seperti hujan
ataupun aliran permukaan / limpasan permukaan atau “run-off”, tetapi hal-hal lain dari siklus ini
seperti keberadaan air tanah dan perkolasi (aliran air di permukaan dan dalam tanah), juga
sangat penting untuk kita perhatikan. Saat terjadinya hujan, air dapat masuk ke dalam tanah atau
yang disebut proses infiltrasi atau mengalir di permukaan tanah (limpasan permukaan / “surface
run-off”). Air dalam tanah yang terikat oleh pori-pori dan mineral tanah, ada yang dapat
dimanfaatkan oleh tanaman sebagai air tersedia, menguap dari permukaan tanah atau mengalir
di permukaan atau ke dalam tanah (perkolasi), dan tersimpan dalam tanah sebagai air tanah
siklus hidrologi bisa dilihat pada Gambar 2 (Tanindo, 2008)
Gambar 1. Rantai makanan di ekosistem perairan sungai
(Cummins, 1992)
5. Sudaryanti. S - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
Page 5 of 9
Mata Kuliah PIKP/ SubSistem Alamiah: Ekosistem Perairan Tawar 2012University of Brawijaya
2.3. Mitigasi bencana
Indonesia masih menghadapi masalah banjir, karena itu keberadaan ekosistem perairan mempunyai arti
penting dalam mencegaH, dan mengendalikan banjir. Air hujan yang melimpah tidak terus mengalir
menuju laut, tetapi tertahan di beberapa ekosistem perairan yang dilewati air hujan dalam
perjalanannya menuju laut.Tersedianya habitat perairan yang sehat untuk biota dapat mendukung
keberlanjutan fungsi ekologis, social, dan ekonomi dari ekosistem perairan.
Gambar 2. Siklus Hidrologi
ekosistem perairan waduk salah satu fungsinya sebagai pengendali banjir
6. Sudaryanti. S - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
Page 6 of 9
Mata Kuliah PIKP/ SubSistem Alamiah: Ekosistem Perairan Tawar 2012University of Brawijaya
Contoh ekosistem perairan untuk mitigasi bencana
3. Dampak Pembangunan terhadap ekosistem perairan
Berbagai kegiatan pembangunan di wilayah daratan mempunyai dampak langsung maupun tidak
langsung terhadap ekosistem perairan
Pencucian sisa penggunaan pupuk dan pestisida kegiatan pertanian yang mengalir
ke perairan akan meningkatkan ketersediaan unsur hara sehingga dapat
menyebabkan terjadinya eutrofikasi perairan dan menyebabkan pencemaran terhadap
ekosistem perairan.
Contoh ekosistem sungai dengan kondisi sehat beserta indikator macroinvertebrata
)
contoh sungai dengan kondisi tercemar sedikit beserta indikator macroinvertebrata
contoh sungai dengan kondisi tercemar sedang beserta indikator macroinvertebrata
7. Sudaryanti. S - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
Page 7 of 9
Mata Kuliah PIKP/ SubSistem Alamiah: Ekosistem Perairan Tawar 2012University of Brawijaya
Di ekosistem sungai dikenal daerah yang bergolak (riffle)dan daerah yang tenang (pool).
Daerah yang bergolak adalah habitat untuk organisme benthik di dasar perairan. Kegiatan
pelurusan sungai dapat meningkatkan kecepatan aliran, karena tidak adanya meandering
sungai dan hilangnya vegetasi riparian sebagai tempat berlindung organisme perairan..
Akibatnya terjadi penurunan keananekaragaman hayati invertebrata dan ikan. abad 20.
Pembangunan dam mempunyai dampak negatif terhadap ekosistem perairan sungai yaitu
melalui perubahan struktur komunitas dan fungsi ekosistem. Efek pembedungan adalah
menghalangi migrasi ikan, merubah aliran, terlepasnya gas tosik dari kolom air bagian bawah
pada saat
Menurut Allan (1995), pembendungan terhadap sungai-sungai telah dilakukan sejak awal
abad 20. Pembangunan dam mempunyai dampak negatif terhadap ekosistem perairan sungai
yaitu melalui perubahan struktur komunitas dan fungsi ekosistem. Efek pembedungan adalah
menghalangi migrasi ikan, merubah aliran, terlepasnya gas tosik dari kolom air bagian bawah
pada saat air keluar dam, menurunnya keanekaragaman hayati fauna invertebrata di daerah
hilir dan meningkatkan kelimpahannya individunya, merubah karakter perairan dari system lotik
menjadi sitem lentik.
Kegiatan peternakan, misalnya sapi umumnya kurang memperhatikan aspek buangan
limbahnya, yang sering terjadi limbah sapi dibuang langsung ke sungai. Akibatnya dapat
meningkatkan ketersediann bahan organic di perairan sungai sehingga mengurangi
ketersedian oksigen terlarut di perairan. Sehingga mengurangi keanakeragaman hayati
organisme perairan dan pencemaran sungai.
Kegiatan pertambangan, misalnya galian C (penambangan pasir dan batu ) dapat
menyebabkan substrat dasar perairan menjadi tidak stabil, meningkatkan kekeruhan perairan,
sehingga menghalangi daya tembus cahaya matahari ke dasar perairan. Padahal cahaya
mahari diperlukan untuk proses fotosintesa alga bentik, baik di perairan tawar, maupun di
perairan pantai. Kelangsungan hidup terumbu karang di perairan pantai dan padang lamun
sangat ditentukan tingkat kecerahan perairan
Dataran tinggi di Jawa Timur umumnya telah mengalami konversi dari hutan menjadi lahan
pertanian. Padahal dataran tinggi adalah wilayah yang sangat bernilai bagi system sungai
sebagai daerah reference. Sebagai daerah reference, umumnya sungai dataran tinggi
mempunyai substrat yang heterogen, mempunyai keanekaragaman hayati tinggi dan
mengandung oksigen terlarut tinggi, sehingga mempunyai arti penting untuk kepentingan
kepentingan restorasi sungai. Oleh karena itu penting sekali mempertimbangkan aspek
konservasi anak-anak sungai dalam pengelolaan hutan. Penebangan hutan secara liar
menyebabkan kerusakan habitat pada ekosistem perairan. Sebaliknya kegiatan reboisasi
memberi dampak yang posistif terhadap ekosistem perairan, misalnya penanaman di tepi
sungai sangat penting sebagi sumber allochthonous, dan tempat berlindung bagi invertebrata
dan vertebrata, selain itu mencegah erosi tepi sungaiPembangunan jalan.Pembangunan jalan
yang berada di tepi sungai, misalnya seperti di Kabupaten Pacitan, dimana jalan propinsi
terletak ditepi sungai Grindulu, memberikan efek negatif pada ekosistem sungai. Efek tersebut
antara lain, tebing sungai menjadi tererosi dan meningkatkan kekeruhan perairan, perubahan
tipe substrat, hilangnya vegetasi di tepi sungai yang penting sebagai sumber pakan organisme
perairan, hilangnya tempat berlindung bagi organisme perairan, Apabila hujan turun, sungai
menerima air limpasan yang mengandung lumpur dari sisa pembangunan jalan. Apabila
pembangunan jalan terjadi di anak sungai, limpasan materi tersuspensi ini akan mengancam
kelestarian sumberdaya perairan.
Budidaya ikan di perairan tergenang dapat meningkatkan ketersediaan bahan organic di
kolom air bagian bawah yang berasal dari organisme yang mati, hasil eksresi, dan sisa pakan.
Keadaan tersebut dapat menghasilkan gas-gas toksik seperti gas ammonia dan sulfida
berbahaya untuk kegiatan perikanan, apabila terjadi peristiwa upwelling, seperti yang terjadi di
8. Sudaryanti. S - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
Page 8 of 9
Mata Kuliah PIKP/ SubSistem Alamiah: Ekosistem Perairan Tawar 2012University of Brawijaya
Ranu Grati pada tahun 2000 yang menyebakan kematian massal ikan, dan kualitas perairan
menjadi menurun nilai gunanya..
Kegiatan Industri dan pemukiman merupakan sumber langsung pencemaran terhadap
ekosistem perairan. Selama ini pemantauan terhadap limbah industri umumnya dilakukan
dengan pendekatan fisika kimiawi. Dengan semakin kompleknya macam industri, menjadi
semakin sulit untuk menentukan factor penyebab pencemaran di ekosistem perairan. Menurut
Anonymous (1995) sejumlah 720 industri terdaftar di basin Brantas, dan menyumbang
pencemaran 38 ton per hari, sementara dari buangan domestik sebesar 375 ton per hari.
Oleh karena itu, untuk mengidentifikasi potensi kerusakan ekosistem perairan, perlu
dilakukan pemantauan secara komprehensif antara pendekatan fisika, kimiawi, dan biologis.
4. DAMPAK PENANGANAN TERHADAP EKOSISTEM PERAIRAN
Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No: 8 tahun 2006 tentang Pedoman
Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, pendekatan lingkungan hidup
untuk menangani dampak besar dan penting yang sudah diprediksi dalam studi ANDAL dapat
dilakukan dengan (1) pendekatan teknologi, misalnya pembangunan IPAL dan teknik
konservasi baik vegetatif maupun civil teknik, (2 ) pendekatan social ekonomi,misalnya
melibatkan masyarakat sekitar dalam perencanaann dan pengelolaan kegiatan dan pemberian
kompensasi, (3) pendekatan institusi yaitu melalui mekanisme kelembagaan yang ditempuh
pemrakarsa dalam rangka menanggulangi dampak besar dan penting, misalnya melibatkan
stakeholder, melakukan pengawasan, dan pelaporan.
Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk pengendalian kerusakan ekosistem perairan
antara lain :
- UU No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Dan ekosistemnya
- PP No 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Ekosistem mempunyai peran penting baik secara ekologis, ekonomi, maupun social. Saat ini
telah mengalami “gangguan” karena berbagai kegiatan manusia. Untuk kepentingan konservasi
sumberdaya perairan, sangat diperlukan pengetahuan tentang ekosistem perairan dan identifikasi
dampak pembangunan yang merugikan kelestariannya.
9. Sudaryanti. S - FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
Page 9 of 9
Mata Kuliah PIKP/ SubSistem Alamiah: Ekosistem Perairan Tawar 2012University of Brawijaya
REFERENSI
Dasar-dasar Ekologi. Odum E.P.1993. Dasar-dasar Ekologi. Terjemahan oleh Samingan T dan
Srigandono.GadjahMada University Press. Yogyakarta
Horne A and Goldman C.R. Limnology. Second edition. McGraw-Hill, Inc.Toronto
PROPAGASI
A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
1. Flora fauna air dapat dijadikan sebagai alat dalam pengelolaan sumber daya perairan.
Jelaskan
2. Untuk menyelesaikan masalah degradasi perairan perlu dengan pendekatan
holistic.Jelaskan.
B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)
1. What is the freshwater ecosystem ?
2. What is the difference of such kinds of freshwater ecosystems ?
3. What does it mean that freshwater ecosystems has a role on distater mitigation?
4. What is the negative impact of development on aquatic systems ?
5. How the tackle of the aquatic degradation ?
C. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)
D. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata)