SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 29
MIKROKONTROLER
Arsitektur Mikrokontroler AT89S51
           PERTEMUAN 2
Materi Kuliah

 Ke                  Pokok Bahasan
  1   Pendahuluan
      1.1 Penjelasan Kontrak Pembelajaran
      1.2 Pengenalan Mikrokontroler
      1.3 Mikroprosesor Vs Mikrokontoler
      1.4 Penggunaan Mikrokontroler       RINGKASAN

  2   Arsitektur Mikrokontroler AT89S51
      2.1 Diagram Blok
      2.2 Deskripsi Pin
      2.3 Port I/O Mikrokontroler AT89S51
                                  Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                  Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Materi Kuliah

 Ke                  Pokok Bahasan
  3   Organisasi Memori AT89S51
      3.1 Memori Data
      3.2 Memori Program
      3.3 SFR (Special Function Register)
         UJIAN TDK TERJADWAL (QUIS)




                                   Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                   Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Materi Kuliah

 Ke                   Pokok Bahasan
 4-5   Pemrograman Assembly MCS51
       4.1 Instruksi-instruksi MCS51
       4.2 Operasi Assembler
       4.3 Struktur pemrograman Assembly MCS51
       4.4 Perangkat lunak yang digunakan untuk
           MCS51
       4.5 Ekspresi-Ekspresi Assembler
       4.6 Pengarah Assembler


                                  Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                  Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Materi Kuliah

 Ke                        Pokok Bahasan

  6   Sistem Interupsi
      5.1 Struktur Interupsi
      5.2 Mengaktifkan dan menonaktifkan interupsi
      5.3 Tingkat prioritas interupsi
      5.4 Teknik Polling
      5.5 Pemrosesan interupsi
      5.6 Vektor-vektor interupsi
      5.7 Perancangan program interupsi
      5.8 Pewaktuan interupsi
      5.9 Latihan aplikasi menggunakan interupsi

                                          Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                          Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Materi Kuliah

 Ke                    Pokok Bahasan
  7   Penggunaan Port Pararel
      6.1 Fungsi-fungsi kaki pin
      6.2 Struktur port dan cara kerja
          6.2.1 Konfigurasi port I/O
          6.2.2 Spesifikasi port (port 0, port 1, port 2,
         port 3)
  8   Latihan Aplikasi Penggunaan Port Pararel



                                      Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                      Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Materi Kuliah

 Ke                 Pokok Bahasan
  9   Timer dan Counter
      8.1 Timer/Counter AT89S51
          8.1.1 Mode kerja Timer 0 dan Timer
          8.1.2 Register pengatur timer
      8.2 Mengatur timer
 10   Latihan Aplikasi Penggunaan Timer / Counter




                                Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Materi Kuliah

 Ke                     Pokok Bahasan
 11     Port Serial
        10.1 Antarmuka Serial
        10.2 Register Kontrol Port Serial
        10.3 Baudrate
        10.4 Mode Kerja Port Serial

 12     Latihan Aplikasi Penggunaan Port Serial

13-14   Studi Kasus

                                      Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                      Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler

• Mikrokontroler = µP + Memori (RAM & ROM) +
  I/O Port + Programmable IC
• Mikrokontroler digunakan sebagai komponen
  pengendali
• Mikrokontroler digunakan untuk 1 tujuan (single
  purpose)
• Aplikasi mikrokontroler: dunia industri, kontrol
  proses, instrumentasi, home applications,
  robotika, dll
• Materi Mikrokontroler 8051 → Atmel 89S51
       SAP                        Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                  Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Perkuliahan 2

• Spesifikasi Mikrokontroler AT89S51
• Diagram Blok
• Deskripsi Pin
• Port I/O




                                 Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                 Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Spesifikasi Mikrokontroler AT89S51

• Kompatibel dengan produk MCS-51.
• 4K Byte flash memori yang dapat diprogram dan
  dihapus.
• Catu tegangan sebesar 4V – 5,5V.
• Frekuensi operasi dari 0 Hz – 33 MHz.
• 128 Byte RAM internal.
• 32 jalur I/O yang dapat diprogram (P0-P3).
• Dua buah Timer/Counter 16 bit.
• Lima vektor interupsi.
• Port serial (UART) full duplex.
                                  Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                  Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Diagram Blok




               Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
               Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Diagram Pin

                     VCC
 Port 1
                      Port 0
 Reset                Control
                      Bus
 Port 3
                      Port 2
Oscillator
Ground
              Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
              Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Control Bus

           Program Store Enable, digunakan untuk mengakses
PSEN       program memori eksternal. Biasanya pin ini
           dikoneksikan dengan pin OE pada EPROM.
           Pin ini berfungsi untuk me-latch low byte alamat
           pada saat mengakses memori eksternal. Sedang
ALE/PROG   saat flash programming (PROG) berfungsi sebagai
           pulsa input.
           Jika EA=1 maka mikrokontroler akan melaksanakan
           instruksi dari ROM internal
EA / VPP
           Jika EA=0 maka mikrokontroler akan melaksanakan
           instruksi dari ROM eksternal
           Merupakan pin untuk memberikan sinyal reset pada
RST        mikrokontroler. Pulsa dari low ke high akan mereset
           mikrokontroler
                                         Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                         Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Port I/O

           Port 0 merupakan port paralel 8 bit dua arah (bi-directional)
           yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Port 0     Port 0 juga memultipleks alamat dan data jika digunakan
           untuk mengakses memori eksternal
           Port 1 merupakan port paralel 8 bit bi-directional dengan
           internal pull-up.
Port 1     Port 1 juga digunakan dalam proses pemrograman (In
           System Programming) → P1.5 MOSI; P1.6 MISO ; P1.7 SCK

           Port 2 merupakan port paralel 8 bit bi-directional dengan
           internal pull-up.
Port 2     Port 2 akan mengirim byte alamat jika digunakan untuk
           mengakses memori eksternal.
           Port 3 merupakan port paralel 8 bit bi-directional dengan
           internal pull-up.
Port 3
           Port 3 juga bisa difungsikan untuk keperluan khusus
                                               Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                               Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Fungsi Khusus Port 3

  PIN              FUNGSI ALTERNATIF
  P1.0   RXD (port input serial)
  P1.1   TXD (port output serial)
  P1.2   INT0 (interrupt eksternal 0)
  P1.3   INT1 (interrupt eksternal 1)
  P1.4   T0 (input eksternal timer 0)
  P1.5   T1 (input eksternal timer 1)
  P1.6   WR (strobe penulisan data eksternal)
  P1.7   RD (strobe pembacaan data eksternal)


                               Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                               Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Fungsi Pin Lain

         Sumber tegangan, dapat menggunakan
         sumber tegangan dari +2,5 V – 6 V,
VCC
         biasanya menggunakan sumber tegangan
         +5 V
GND      Ground
         Merupakan input untuk amplifier osilator
XTAL1    inverting dan input untuk rangkaian clock
         internal

         Merupakan keluaran dari amplifier osilator
RST      inverting.

                                  Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                  Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Perancangan Rangkaian Minimum

• Rangkaian minimal yang harus ada agar
  mikrokontroler dpt bekerja.
• Komponen Yg Harus Ada
  –   CPU
                                     Internal (Sudah Ada
  –   Memori Program (ROM)           Dalam
  –   Memori Data (RAM)              Mikrokontroler)
  –   Port I/O
  –   Pewaktuan CPU (Crystal 4-24 MHz)
  –   Reset                                     Eksternal
  –   Power Supply (5 Volt)
  –   EA, VPP dihubungkan ke VCC

                                         Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                         Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Pewaktuan CPU (Crystal)

• Mikrokontroler 8951 memiliki osilator internal
  bagi sumber clock CPU.
• Untuk menggunakan osilator internal diperlukan
  kristal antara XTAL1 dan XTAL 2 dan sebuah
  kapasitor ground.
• Untuk kristalnya dapat digunakan frekuensi dari
  4 sampai 24 MHZ.
• Sedang untuk kapasitor dapat bernilai 20 pF
  sampai 40 pF.
• Bila menggunakan clock eksternal rangkaian
  dihubungkan seperti berikut :
                                   Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                   Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Rangkaian Oscilator




                      Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                      Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Siklus Mesin

• Dalam mikrokontroler dikenal istilah Machine
  Cycle (MC) / Siklus Mesin, dimana :
          1 MC = 6 state = 12 periode clock
• Jika frekuensi crystal yang digunakan adalah 12
  MHz maka 1 MC = 12/frekuensi crystal = 12/12
  MHz =1uS




                                  Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                  Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Waktu Eksekusi

• Waktu eksekusi sebuah instruksi oleh
  mikrokontroler tergantung dari jenis instruksi
  dan frekuensi clock yang digunakan.
• Setiap instruksi memiliki panjang byte dan
  jumlah siklus yang berbeda.
• Byte instruksi (Byte) menandakan jumlah lokasi
  memori yang dipakai
• Siklus instruksi (Cycle) menandakan jumlah
  machine cycle yang dibutuhkan.
• Waktu eksekusi dapat dihitung dengan rumus :
                                 Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                 Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Waktu Eksekusi




Dimana :
Tinst : Waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi
1 instruksi (Secon)
C : Jumlah machine cycle




                                Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Waktu Eksekusi

Contoh :
Diketahui sebuah mikrokontroler dengan frekuensi crystal
 12 MHz. Berapakah waktu yang diperlukan untuk
 mengeksekusi perintah berikut ini?
                      Mov A,#30h
Jawab :
Dari lembaran data 8051 Operational Code Mnemonics
 diketahui bahwa instruksi dengan format
Mov A,#n adalah instruksi dengan Byte = 1 dan Cycle = 1
Maka : Tinst = (1x12)/12MHz=1uS

                                      Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                      Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Contoh Opcode (Operational Code Mnemonics)




                            Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                            Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Reset

Mengapa Perlu Reset?
• Saat power dinyalakan, instruksi yang pertamakali dieksekusi oleh
  mikrokontroler adalah instruksi yang tersimpan pada address
  0000h.
• Agar Program Counter (PC) dapat menunjuk address 0000h pada
  saat awal maka mikrokontroler perlu di-reset.
• Caranya adalah dengan memberikan pulsa high pada pin Reset
  selama minimal 2 machine cycle ( jika f crystal = 12 MHz maka 2MC
  = 2uS).
• Setelah itu baru diberikan pulsa low. Kondisi ini dapat dipenuhi
  dengan memasang rangkaian RC yang akan mensuplai tegangan
  Vcc ke pin 9 selama kapasitor mengisi muatan / charging.
• Konstanta waktu pengisian dapat dihitung dengan mengalikan nilai
  R dan C.
• Pada rangkaian dibawah adalah : T=R.C = (8K2).(10uF) = 82mS.
  Setelah kapasitor terisi, maka pin 9 akan low.

                                             Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                             Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Rangkaian Reset




                  Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                  Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Rangkaian Minimum



                    Tombol push button
                    dipasang agar pada saat
                    running Mikrokontroler dapat
                    juga di-reset.
                    Pin EA / External Access
                    harus dihubungkan ke +5V
                    agar mikrokontroler dapat
                    mengambil byte instruksi
                    dari ROM internal
                    mikrokontroler.


                           Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                           Dosen : Gembong Edhi Setyawan
Untuk Pertemuan Minggu Depan

• Baca dan pahami Arsitektur Mikrokontroler
  AT89S51
• Mengulang sekilas pelajaran hari ini
• Mempunyai Modul Rangkaian AT89S51
• Baca dan pahami mengenai Organisasi Memori
  Mikrokontroler AT89S51




                                 Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar
                                 Dosen : Gembong Edhi Setyawan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanpersonal
 
Dasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlabDasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlabadi_yus
 
Praktikum iii lcd, servo motor, dan keypad dengan proteus
Praktikum iii lcd, servo motor, dan keypad dengan proteusPraktikum iii lcd, servo motor, dan keypad dengan proteus
Praktikum iii lcd, servo motor, dan keypad dengan proteusFarichah Riha
 
Presentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip FlopPresentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip Flopsehatrepublik
 
Laporan Praktikum Mikrokontroler
Laporan Praktikum MikrokontrolerLaporan Praktikum Mikrokontroler
Laporan Praktikum MikrokontrolerMuhammad Taufik
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Tri Sugihartono
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapCheria Asyifa
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledSawah Dan Ladang Ku
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsilaurensius08
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR Delmaqo Delmaqo
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasiBeny Nugraha
 
Perbedaan mikroprosesor & mikrokontroler
Perbedaan mikroprosesor & mikrokontrolerPerbedaan mikroprosesor & mikrokontroler
Perbedaan mikroprosesor & mikrokontrolerM Cahyo Ardi Prabowo
 
Set intruksi z80
Set intruksi z80Set intruksi z80
Set intruksi z80Aim Zayyini
 

Mais procurados (20)

Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
Pertemuan 4 orkom
Pertemuan 4 orkomPertemuan 4 orkom
Pertemuan 4 orkom
 
Dasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlabDasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlab
 
Praktikum iii lcd, servo motor, dan keypad dengan proteus
Praktikum iii lcd, servo motor, dan keypad dengan proteusPraktikum iii lcd, servo motor, dan keypad dengan proteus
Praktikum iii lcd, servo motor, dan keypad dengan proteus
 
Latch dan ram
Latch dan ramLatch dan ram
Latch dan ram
 
Presentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip FlopPresentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip Flop
 
Laporan Praktikum Mikrokontroler
Laporan Praktikum MikrokontrolerLaporan Praktikum Mikrokontroler
Laporan Praktikum Mikrokontroler
 
Modulator dan demodulator fsk
Modulator dan demodulator fskModulator dan demodulator fsk
Modulator dan demodulator fsk
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
 
sifat sifat sistem
sifat sifat sistemsifat sifat sistem
sifat sifat sistem
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
 
Diktat sistem-linier
Diktat sistem-linierDiktat sistem-linier
Diktat sistem-linier
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR
 
frequency response
frequency responsefrequency response
frequency response
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
 
Perbedaan mikroprosesor & mikrokontroler
Perbedaan mikroprosesor & mikrokontrolerPerbedaan mikroprosesor & mikrokontroler
Perbedaan mikroprosesor & mikrokontroler
 
Set intruksi z80
Set intruksi z80Set intruksi z80
Set intruksi z80
 

Destaque

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2 Rumah Belajar
 
06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurementRumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 4
Mikrokontroler pertemuan 4Mikrokontroler pertemuan 4
Mikrokontroler pertemuan 4Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 3
Mikrokontroler pertemuan 3Mikrokontroler pertemuan 3
Mikrokontroler pertemuan 3Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 5
Mikrokontroler pertemuan 5Mikrokontroler pertemuan 5
Mikrokontroler pertemuan 5Rumah Belajar
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysisRumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 6
Mikrokontroler pertemuan 6Mikrokontroler pertemuan 6
Mikrokontroler pertemuan 6Rumah Belajar
 
Ii. kinematika robot
Ii. kinematika robotIi. kinematika robot
Ii. kinematika robotRumah Belajar
 
02 2d systems matrix
02 2d systems matrix02 2d systems matrix
02 2d systems matrixRumah Belajar
 
04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detectionRumah Belajar
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyRumah Belajar
 
01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysisRumah Belajar
 

Destaque (16)

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2
 
06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurement
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8
 
Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7
 
Mikrokontroler pertemuan 4
Mikrokontroler pertemuan 4Mikrokontroler pertemuan 4
Mikrokontroler pertemuan 4
 
Mikrokontroler pertemuan 3
Mikrokontroler pertemuan 3Mikrokontroler pertemuan 3
Mikrokontroler pertemuan 3
 
Mikrokontroler pertemuan 5
Mikrokontroler pertemuan 5Mikrokontroler pertemuan 5
Mikrokontroler pertemuan 5
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysis
 
Mikrokontroler pertemuan 6
Mikrokontroler pertemuan 6Mikrokontroler pertemuan 6
Mikrokontroler pertemuan 6
 
point processing
point processingpoint processing
point processing
 
Ii. kinematika robot
Ii. kinematika robotIi. kinematika robot
Ii. kinematika robot
 
02 2d systems matrix
02 2d systems matrix02 2d systems matrix
02 2d systems matrix
 
04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphology
 
03 image transform
03 image transform03 image transform
03 image transform
 
01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis
 

Semelhante a AT89S51

Perancangan dan pembuatan alat keamanan kendaraan
Perancangan dan pembuatan alat keamanan kendaraanPerancangan dan pembuatan alat keamanan kendaraan
Perancangan dan pembuatan alat keamanan kendaraanMiltha Adhilla Adhilla
 
M I C R O C O N T R O L L E R 2009new
M I C R O C O N T R O L L E R 2009newM I C R O C O N T R O L L E R 2009new
M I C R O C O N T R O L L E R 2009newDeddy Susilo
 
Bab vi mikrokontroler
Bab vi mikrokontrolerBab vi mikrokontroler
Bab vi mikrokontrolerIkka Utamy
 
Pengantar Sistem Mikroprosesor.ppt
Pengantar Sistem Mikroprosesor.pptPengantar Sistem Mikroprosesor.ppt
Pengantar Sistem Mikroprosesor.pptDennyHardiyanto2
 
Basic avr-microcontroller-tutorial v3
Basic avr-microcontroller-tutorial v3Basic avr-microcontroller-tutorial v3
Basic avr-microcontroller-tutorial v3Mabekni Yulianto
 
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535Basic avr-microcontroller-tutorial 8535
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535LAZY MAGICIAN
 
Pertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedPertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedFrance Rhezhek
 
Pembuatan Walking Robot Motor DC Dengan Program ATmega Maju Berhenti
Pembuatan Walking Robot Motor DC Dengan Program ATmega Maju BerhentiPembuatan Walking Robot Motor DC Dengan Program ATmega Maju Berhenti
Pembuatan Walking Robot Motor DC Dengan Program ATmega Maju BerhentiYazid98
 
Avr8535
Avr8535Avr8535
Avr8535ferry
 
PENGERTIAN MIKROKONTROLLER.pptx
PENGERTIAN MIKROKONTROLLER.pptxPENGERTIAN MIKROKONTROLLER.pptx
PENGERTIAN MIKROKONTROLLER.pptxShaquillaMunaf
 
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CPS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CJosephine Prasetya
 
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantar
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantarModul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantar
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantarBeny Abdurrahman
 
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Afif Nuur Hidayat
 
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC WALKING ROBOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ...
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC  WALKING ROBOT MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ...PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC  WALKING ROBOT MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ...
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC WALKING ROBOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ...muhamadaulia3
 
Mikrokontroler dan Antar Muka (10)
Mikrokontroler dan Antar Muka (10)Mikrokontroler dan Antar Muka (10)
Mikrokontroler dan Antar Muka (10)jayamartha
 

Semelhante a AT89S51 (20)

Laporan Joystick
Laporan JoystickLaporan Joystick
Laporan Joystick
 
Tutorial at89s51
Tutorial at89s51Tutorial at89s51
Tutorial at89s51
 
Perancangan dan pembuatan alat keamanan kendaraan
Perancangan dan pembuatan alat keamanan kendaraanPerancangan dan pembuatan alat keamanan kendaraan
Perancangan dan pembuatan alat keamanan kendaraan
 
M I C R O C O N T R O L L E R 2009new
M I C R O C O N T R O L L E R 2009newM I C R O C O N T R O L L E R 2009new
M I C R O C O N T R O L L E R 2009new
 
PROYEK1
PROYEK1PROYEK1
PROYEK1
 
K14. mikrokontroler
K14. mikrokontrolerK14. mikrokontroler
K14. mikrokontroler
 
Bab ii atmega8
Bab ii atmega8Bab ii atmega8
Bab ii atmega8
 
Bab vi mikrokontroler
Bab vi mikrokontrolerBab vi mikrokontroler
Bab vi mikrokontroler
 
Pengantar Sistem Mikroprosesor.ppt
Pengantar Sistem Mikroprosesor.pptPengantar Sistem Mikroprosesor.ppt
Pengantar Sistem Mikroprosesor.ppt
 
Basic avr-microcontroller-tutorial v3
Basic avr-microcontroller-tutorial v3Basic avr-microcontroller-tutorial v3
Basic avr-microcontroller-tutorial v3
 
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535Basic avr-microcontroller-tutorial 8535
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535
 
Pertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedPertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embedded
 
Pembuatan Walking Robot Motor DC Dengan Program ATmega Maju Berhenti
Pembuatan Walking Robot Motor DC Dengan Program ATmega Maju BerhentiPembuatan Walking Robot Motor DC Dengan Program ATmega Maju Berhenti
Pembuatan Walking Robot Motor DC Dengan Program ATmega Maju Berhenti
 
Avr8535
Avr8535Avr8535
Avr8535
 
PENGERTIAN MIKROKONTROLLER.pptx
PENGERTIAN MIKROKONTROLLER.pptxPENGERTIAN MIKROKONTROLLER.pptx
PENGERTIAN MIKROKONTROLLER.pptx
 
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CPS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
 
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantar
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantarModul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantar
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantar
 
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
 
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC WALKING ROBOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ...
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC  WALKING ROBOT MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ...PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC  WALKING ROBOT MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ...
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC WALKING ROBOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ...
 
Mikrokontroler dan Antar Muka (10)
Mikrokontroler dan Antar Muka (10)Mikrokontroler dan Antar Muka (10)
Mikrokontroler dan Antar Muka (10)
 

Mais de Rumah Belajar

Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary Rumah Belajar
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahRumah Belajar
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasRumah Belajar
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif Rumah Belajar
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyRumah Belajar
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Rumah Belajar
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiRumah Belajar
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
15. ide pata dan sata
15. ide pata dan sata15. ide pata dan sata
15. ide pata dan sataRumah Belajar
 
13. peripheral component interconnect (pci)
13. peripheral component interconnect (pci)13. peripheral component interconnect (pci)
13. peripheral component interconnect (pci)Rumah Belajar
 
11. motherboard (interface)
11. motherboard (interface)11. motherboard (interface)
11. motherboard (interface)Rumah Belajar
 

Mais de Rumah Belajar (14)

Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesoriny
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksi
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
15. ide pata dan sata
15. ide pata dan sata15. ide pata dan sata
15. ide pata dan sata
 
13. peripheral component interconnect (pci)
13. peripheral component interconnect (pci)13. peripheral component interconnect (pci)
13. peripheral component interconnect (pci)
 
12. komunikasi data
12. komunikasi data12. komunikasi data
12. komunikasi data
 
11. motherboard (interface)
11. motherboard (interface)11. motherboard (interface)
11. motherboard (interface)
 

Último

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 

Último (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 

AT89S51

  • 2. Materi Kuliah Ke Pokok Bahasan 1 Pendahuluan 1.1 Penjelasan Kontrak Pembelajaran 1.2 Pengenalan Mikrokontroler 1.3 Mikroprosesor Vs Mikrokontoler 1.4 Penggunaan Mikrokontroler RINGKASAN 2 Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 2.1 Diagram Blok 2.2 Deskripsi Pin 2.3 Port I/O Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 3. Materi Kuliah Ke Pokok Bahasan 3 Organisasi Memori AT89S51 3.1 Memori Data 3.2 Memori Program 3.3 SFR (Special Function Register) UJIAN TDK TERJADWAL (QUIS) Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 4. Materi Kuliah Ke Pokok Bahasan 4-5 Pemrograman Assembly MCS51 4.1 Instruksi-instruksi MCS51 4.2 Operasi Assembler 4.3 Struktur pemrograman Assembly MCS51 4.4 Perangkat lunak yang digunakan untuk MCS51 4.5 Ekspresi-Ekspresi Assembler 4.6 Pengarah Assembler Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 5. Materi Kuliah Ke Pokok Bahasan 6 Sistem Interupsi 5.1 Struktur Interupsi 5.2 Mengaktifkan dan menonaktifkan interupsi 5.3 Tingkat prioritas interupsi 5.4 Teknik Polling 5.5 Pemrosesan interupsi 5.6 Vektor-vektor interupsi 5.7 Perancangan program interupsi 5.8 Pewaktuan interupsi 5.9 Latihan aplikasi menggunakan interupsi Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 6. Materi Kuliah Ke Pokok Bahasan 7 Penggunaan Port Pararel 6.1 Fungsi-fungsi kaki pin 6.2 Struktur port dan cara kerja 6.2.1 Konfigurasi port I/O 6.2.2 Spesifikasi port (port 0, port 1, port 2, port 3) 8 Latihan Aplikasi Penggunaan Port Pararel Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 7. Materi Kuliah Ke Pokok Bahasan 9 Timer dan Counter 8.1 Timer/Counter AT89S51 8.1.1 Mode kerja Timer 0 dan Timer 8.1.2 Register pengatur timer 8.2 Mengatur timer 10 Latihan Aplikasi Penggunaan Timer / Counter Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 8. Materi Kuliah Ke Pokok Bahasan 11 Port Serial 10.1 Antarmuka Serial 10.2 Register Kontrol Port Serial 10.3 Baudrate 10.4 Mode Kerja Port Serial 12 Latihan Aplikasi Penggunaan Port Serial 13-14 Studi Kasus Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 9. Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler • Mikrokontroler = µP + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC • Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali • Mikrokontroler digunakan untuk 1 tujuan (single purpose) • Aplikasi mikrokontroler: dunia industri, kontrol proses, instrumentasi, home applications, robotika, dll • Materi Mikrokontroler 8051 → Atmel 89S51 SAP Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 10. Perkuliahan 2 • Spesifikasi Mikrokontroler AT89S51 • Diagram Blok • Deskripsi Pin • Port I/O Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 11. Spesifikasi Mikrokontroler AT89S51 • Kompatibel dengan produk MCS-51. • 4K Byte flash memori yang dapat diprogram dan dihapus. • Catu tegangan sebesar 4V – 5,5V. • Frekuensi operasi dari 0 Hz – 33 MHz. • 128 Byte RAM internal. • 32 jalur I/O yang dapat diprogram (P0-P3). • Dua buah Timer/Counter 16 bit. • Lima vektor interupsi. • Port serial (UART) full duplex. Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 12. Diagram Blok Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 13. Diagram Pin VCC Port 1 Port 0 Reset Control Bus Port 3 Port 2 Oscillator Ground Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 14. Control Bus Program Store Enable, digunakan untuk mengakses PSEN program memori eksternal. Biasanya pin ini dikoneksikan dengan pin OE pada EPROM. Pin ini berfungsi untuk me-latch low byte alamat pada saat mengakses memori eksternal. Sedang ALE/PROG saat flash programming (PROG) berfungsi sebagai pulsa input. Jika EA=1 maka mikrokontroler akan melaksanakan instruksi dari ROM internal EA / VPP Jika EA=0 maka mikrokontroler akan melaksanakan instruksi dari ROM eksternal Merupakan pin untuk memberikan sinyal reset pada RST mikrokontroler. Pulsa dari low ke high akan mereset mikrokontroler Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 15. Port I/O Port 0 merupakan port paralel 8 bit dua arah (bi-directional) yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Port 0 Port 0 juga memultipleks alamat dan data jika digunakan untuk mengakses memori eksternal Port 1 merupakan port paralel 8 bit bi-directional dengan internal pull-up. Port 1 Port 1 juga digunakan dalam proses pemrograman (In System Programming) → P1.5 MOSI; P1.6 MISO ; P1.7 SCK Port 2 merupakan port paralel 8 bit bi-directional dengan internal pull-up. Port 2 Port 2 akan mengirim byte alamat jika digunakan untuk mengakses memori eksternal. Port 3 merupakan port paralel 8 bit bi-directional dengan internal pull-up. Port 3 Port 3 juga bisa difungsikan untuk keperluan khusus Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 16. Fungsi Khusus Port 3 PIN FUNGSI ALTERNATIF P1.0 RXD (port input serial) P1.1 TXD (port output serial) P1.2 INT0 (interrupt eksternal 0) P1.3 INT1 (interrupt eksternal 1) P1.4 T0 (input eksternal timer 0) P1.5 T1 (input eksternal timer 1) P1.6 WR (strobe penulisan data eksternal) P1.7 RD (strobe pembacaan data eksternal) Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 17. Fungsi Pin Lain Sumber tegangan, dapat menggunakan sumber tegangan dari +2,5 V – 6 V, VCC biasanya menggunakan sumber tegangan +5 V GND Ground Merupakan input untuk amplifier osilator XTAL1 inverting dan input untuk rangkaian clock internal Merupakan keluaran dari amplifier osilator RST inverting. Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 18. Perancangan Rangkaian Minimum • Rangkaian minimal yang harus ada agar mikrokontroler dpt bekerja. • Komponen Yg Harus Ada – CPU Internal (Sudah Ada – Memori Program (ROM) Dalam – Memori Data (RAM) Mikrokontroler) – Port I/O – Pewaktuan CPU (Crystal 4-24 MHz) – Reset Eksternal – Power Supply (5 Volt) – EA, VPP dihubungkan ke VCC Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 19. Pewaktuan CPU (Crystal) • Mikrokontroler 8951 memiliki osilator internal bagi sumber clock CPU. • Untuk menggunakan osilator internal diperlukan kristal antara XTAL1 dan XTAL 2 dan sebuah kapasitor ground. • Untuk kristalnya dapat digunakan frekuensi dari 4 sampai 24 MHZ. • Sedang untuk kapasitor dapat bernilai 20 pF sampai 40 pF. • Bila menggunakan clock eksternal rangkaian dihubungkan seperti berikut : Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 20. Rangkaian Oscilator Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 21. Siklus Mesin • Dalam mikrokontroler dikenal istilah Machine Cycle (MC) / Siklus Mesin, dimana : 1 MC = 6 state = 12 periode clock • Jika frekuensi crystal yang digunakan adalah 12 MHz maka 1 MC = 12/frekuensi crystal = 12/12 MHz =1uS Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 22. Waktu Eksekusi • Waktu eksekusi sebuah instruksi oleh mikrokontroler tergantung dari jenis instruksi dan frekuensi clock yang digunakan. • Setiap instruksi memiliki panjang byte dan jumlah siklus yang berbeda. • Byte instruksi (Byte) menandakan jumlah lokasi memori yang dipakai • Siklus instruksi (Cycle) menandakan jumlah machine cycle yang dibutuhkan. • Waktu eksekusi dapat dihitung dengan rumus : Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 23. Waktu Eksekusi Dimana : Tinst : Waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi 1 instruksi (Secon) C : Jumlah machine cycle Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 24. Waktu Eksekusi Contoh : Diketahui sebuah mikrokontroler dengan frekuensi crystal 12 MHz. Berapakah waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah berikut ini? Mov A,#30h Jawab : Dari lembaran data 8051 Operational Code Mnemonics diketahui bahwa instruksi dengan format Mov A,#n adalah instruksi dengan Byte = 1 dan Cycle = 1 Maka : Tinst = (1x12)/12MHz=1uS Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 25. Contoh Opcode (Operational Code Mnemonics) Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 26. Reset Mengapa Perlu Reset? • Saat power dinyalakan, instruksi yang pertamakali dieksekusi oleh mikrokontroler adalah instruksi yang tersimpan pada address 0000h. • Agar Program Counter (PC) dapat menunjuk address 0000h pada saat awal maka mikrokontroler perlu di-reset. • Caranya adalah dengan memberikan pulsa high pada pin Reset selama minimal 2 machine cycle ( jika f crystal = 12 MHz maka 2MC = 2uS). • Setelah itu baru diberikan pulsa low. Kondisi ini dapat dipenuhi dengan memasang rangkaian RC yang akan mensuplai tegangan Vcc ke pin 9 selama kapasitor mengisi muatan / charging. • Konstanta waktu pengisian dapat dihitung dengan mengalikan nilai R dan C. • Pada rangkaian dibawah adalah : T=R.C = (8K2).(10uF) = 82mS. Setelah kapasitor terisi, maka pin 9 akan low. Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 27. Rangkaian Reset Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 28. Rangkaian Minimum Tombol push button dipasang agar pada saat running Mikrokontroler dapat juga di-reset. Pin EA / External Access harus dihubungkan ke +5V agar mikrokontroler dapat mengambil byte instruksi dari ROM internal mikrokontroler. Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan
  • 29. Untuk Pertemuan Minggu Depan • Baca dan pahami Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 • Mengulang sekilas pelajaran hari ini • Mempunyai Modul Rangkaian AT89S51 • Baca dan pahami mengenai Organisasi Memori Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler - Fasilkom - Unnar Dosen : Gembong Edhi Setyawan