SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 50
SINTAKSIS
1. Anggi Zandra
2. Aulia Kus S
3. Dinda Arista
4. Istrella Putri
5. Nuur Astri Fitria
6. Reshtie Fadillah
7. Romza Baher
8. Siti Nurfatmiarti
9. Susan Ramona
1
2
• Sintaksis berasal dari bahasa Yunani
• Sun = “dengan” “tattein” =
“menempatkan”.
• Secara etimologi menempatkan
bersama-sama kata-kata menjadi
kelompok kata atau kalimat.
STRUKTUR SINTAKSIS
• Istilah dalam sintaksis:
 Fungsi Sintaksis
Subjek, Predikat, Objek, Keterangan
 Kategori Sintaksis
Nomina, Verba, Ajektifa, Numeralia
 Peran Sintaksis
Pelaku, Penderita, Penerima
3
Secara umum struktur sintaksis
S P O K
Ex: Nenek melirik kakek tadi pagi
S P O K.waktu
Namun susunan fungsi sintaksis tidak
harus selalu berurutan S P O K
4
Fungsi sintaksi
1. Kebanyakan pakar
Minimal harus memiliki S dan P
2. Chafe (1970)
Paling penting P, karena P harus selalu verba
atau yang diverbakan. Fungsi lain muncul
tergantung pada verbanya. Verba yg transistif
tentu akan memunculkan O dan verba yg
menyatakan lokasi.
Pendapat ahli tata bahasa tradisional:
Fungsi S-Nomina, P- Verba,O-Nomina, K-
Adverbia.
5
Alat sintaksis
1. Urutan kata
2. Bentuk kata
3. Intonasi
4. Konektor
1. Konektor Koordinatif
(dan, atau, tetapi)
1. Konektor Subordinatif
(kalau, meskipun,karena)
6
KATA SEBAGAI SATUAN
SINTAKSIS
Kata dibagi menjadi 2
1. Kata penuh (fullword)
nomina, verba, ajektifa,adverbia,numeralia
2. Kata tugas (functionword)
Preposisi dan konjungsi
7
FRASE
• Merupakan satuan gramatikal yang berupa
gabungan kata yang bersifat nonpredikatif (
hubungan anatara kedua unsur yang
membentuk frase tidak berstruktur “subjek-
predikat” atau “predikat-objek”).
 Adik makan = S-P (bukan frase)
 Makan nasi = P-O ( bukan frase)
 Kamar mandi = frase
 Bukan sepeda = frase
8
 Kalimat pertama terdiri dari empat frase.
 Kalimat kedua bukan frase ,melainkan kata.
Diselipi unsur lain:
 Nenek saya = nenek dari saya
 Buku humor = buku tentang humor
Salah satu unsur frase tidak dapat dipindahkan sendirian.
 Nenek membaca komik di kamar tidur.
 Tidur nenek membaca komik di kamar. (salah)
 Di kamar tidur nenek membaca komik. (benar)
S P O K
Nenek saya sedang membaca buku humor di kamar tidur.
Nenek membaca komik kemarin
JENIS-JENIS FRASE
Frase eksosentrik
Frase yang komponen-komponen tidak memiliki
perilaku sintaksis yang sama dengan
keseluruhannya.
Contoh: di pasar, terdiri dari komponen “di” dan
komponen “pasar”,secara utuh frase ini dapat
mengisi fungsi keterangan. Misalnya dalam
kalimat , dia berdagang di pasar.
 Eksosentrik direkt
 Eksosentrik nondirekt
10
Frase endosentrik
Frase yang salah satu unsurnya atau
komponennya memiliki perilaku sintaksis
yang sama dengan keseluruhannya.
Nenek sedang membaca komik di kamar.
Nenek membaca komik dikamar.
Biasa disebut:
 frase modifikatif
Frase subordinatif
11
FRASE KOORDINATIF
• Pengertian
Frase koodinatif adalah frase yang komponen
pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih
yang sama atau sederajat dan secara potensial dapat
dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, baik yang
tunggal maupun konjungsi terbagi.
- Contoh : aku dan dia, baik aku maupun dia
Namun dalam pengaplikasiannya ada juga yang
tidak menggunakan kata penghubung, yaitu frase
parataksis
- Contoh : hilir mudik, pulang pergi
FRASE APOSITIF
• Pengertian :
Frase apositif adalah frase koodinatif yang kedua
komponennya saling merujuk sesamanya dan oleh
karena itu urutan komponennya dapat dipertukarkan.
Namun kamus besar bahasa indonesia mengartikan
frase apositif adalah frase endosentris berinduk
banyak yang bagian-bagiannya tidak dihubungkan
dengan penghubung (sering kali dengan jeda) dan
masing-masing menunjuk kepada referen yang sama
Contoh : Pak Ahmad, guru saya, rajin sekali
Guru saya, Pak Ahmad, rajin sekali
PERLUASAN FRASE
• Perluasan frase maksudnya adalah memberi tambahan
komponen baru sesuai dengn konsep atau pengertian
yang akan ditampilkan.
• Faktor perluasan frase dalam bahasa indonesia bersifat
produktif :
- Untuk menyatakan konsep yang khusus, sangat khusus,
sampai khusus sekali, biasanya diterangkan secara
leksikal
- Pengungkapan konsep kala, modalitas, aspek, jenis,
jumlah, tidak dinyatakan dengan unsur leksikal
- Keperluan untuk memberi deskripsi secara terperinci
terhadap suatu konsep, terutama konsep nomina
KLAUSA
Klausa adalah satuan sintaksis berupa
runtutan kata-kata berkontruksi predikatif.
Artinya didalam kontruksi itu ada
komponen berupa kata atau frase yang
berfungsi sebagai predikat, dan yang lain
berfungsi srbagai subjek,objek dan
keterangan.
Contoh : kamar mandi > bukan Klausa
nenek mandi > Klausa
Jenis-jenis Klausa
Berdasarkan struktur klausa dibagi menjadi:
1. Klausa bebas , yaitu klausa yang mempunyai unsur-
unsur lengkap sekurang-kurangnya mempunyai subjek
dan predikat, dank arena itu berpotensi menjadi kalimat
mayor.
contoh: nenekku masih cantik dan kakekku gagah
berani.
2.Klausa terikat,yaitu memiliki struktur tidak lengkap.
contoh: Kapan Ayah baca buku silat itu?
Jawab: Tadi Pagi.
Berdasarkan unsur klausa dibagi menjadi:
1.Klausa verbal, yaitu klausa yang predikatnya berkatagori
verba. Contoh: nenek mandi dan kakek menari
kemudian dibagi lagi berdasarkan tipe verba:
a. klausa transitif,yaitu klausa yang predikatnya berupa
verba transitif. Contoh: nenek menulis surat dan kakek
membaca buku silat.
b.Klausa intransitif, yaitu klausa yang predikatnya berupa
verba intransitif. Contoh: nenek menangis dan adik
melompat-lompat.
c.Klausa refleksif, yaitu klausa yang predikatnya berupa
verba refl refleksif. Contoh: ibu sedang berdandan dan
ayah sedang mandi.
d.Klausa resiprokal, yaitu klausa yang predikatnya berupa
verba resiprokal. Contoh: mereka bertengkar sejak
kemarin.
2. Klausa ajektifal, yaitu klausa yang predikatnya
berkatagori ajektifa, baik berupa kata atau frase
contoh: ibu dosen itu cantik sekali.
3.Klausa adverbial, yaitu klausa yang predikatnya berupa
adverbial.
contoh: bandelnya teramat sangat.
4.Klausa preposisional, yaitu klausa yang predikatnya
berupa frase berkatagori preposisi.
contoh : ibu di kamar dan kakek ke pasar minggu.
5.Klausa numeral, yaitu klausa yang predikatnya berupa
frase numeralia.
contoh: gajinya lima juta sebulan
KALIMAT
19
• Beberapa definisi mengenai kalimat:
• kalimat adalah satuan bahasa berupa kata-kata atau
rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan
menyatakan makna dengan lengkap.
• Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran utuh, baik secara lisan
maupun tulisan.
• Kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang
berisi pikiran yang lengkap.
JENIS-JENIS KALIMAT
20
1. kalimat inti adalah kalimat yang
dibentuk dari klausa inti yang lengkap
bersifat deklaratif, aktif/netral , dan
afirmasif.
2. Kalimat non –inti adalah kalimat inti
yang sudah ditransformasikan menurut
pemasifan,pengingkaran , penanyaan,
pemerintahan,
penginversian,pelesapan ,l dan
penambahan.
• 3. Kalimat tunggal adalah kalimat
yang terdiri dari satu klausa.
• 4. Kalimat majemuk adalah kalimat
yang memiliki klausa lebih dari satu
. Kalimat majemuk memiliki dua
jenis yaitu:
• Kalimat majemuk koordinatif (
majemuk setara) dan
• Kalimat majemuk subordinatif (
majemuk bertingkat)
• Kalimat majemuk campuran.
Kalimat Mayor dan Kalimat Minor
• Kalimat Mayor dan Kalimat Minor
ditentukan oleh adanya konstituen dalam
klausa itu.
• Kalimat mayor klausanya minimal harus
terdiri atas subyek dan predikat, contoh:
Romza membaca, Adik menangis
22
• Kalimat minor hanya dibentuk oleh
subjek saja, objek saja, predikat saja,
atau bahkan keterangan saja. Tetapi
meskipun hanya dibentuk oleh satu kata
saja kalimat minor dapat dimengerti oleh
karena konteksnya yang jelas.Jadi
kesimpulannya, kalimat minor
merupakan kalimat2 berupa jawaban
singkat, seperti seruan, salam, pertanyaan dan
sapaan. Contoh: Hai!,
Apa?, Diam!
23
KALIMAT VERBAL DAN NON VERBAL
• Kalimat verbal dibagi menjadi dua, yaitu
kalimat verbal transitif dan kalimat
verbal intransitive.
• Kalimat verbal transitif adalah kalimat
verbal yang predikatnya memerlukan
objek, sedangkan kalimat verbal
intransitive adalah kalimat yang
predikatnya tidak memerlukan
objek.Contoh kalimat verbal transitif:
Indah memetik daun di halaman, Fajar
membawakan segepok uang untuk Indri.
24
Contoh kalimat verbal intransitive
adalah: Susan menangis tersedu-sedu,
Arif tertawa terpingkal-pingkal.
• -Kalimat non verbal adalah kalimat yang
predikat pada klausanya bukan kata
kerja, melainkan kata sifat, nomina,
adverbial dan numerial.Contoh: Pacar-
pacarku sangat tampan, Asma pandai
bergaya.
25
Kalimat bebas dan kalimat terikat
 Perbedaannya dilakukan dalam kaitan bahwa
kalimat adalah satuan-satuan yang membentuk
wacana atau paragraf.
 Contoh: Sekarang di Riau amat sukar mencari
terumbuk.(1) Jangankan ikannya, telurnya pun
sangat sukar diperoleh.(2) Kalau pun bisa
diperoleh, harganya melambung selangit.(3)
Makanya, ada kecemasan masyarakat nelayan
di sana bahwa terumbuk yang spesifik itu akan
punah.(4)
 (1) kalimat bebas
 (2),(3),(4) kalimat terikat 26
Intonasi Kalimat
• Intonasi kalimat adalah tekanan naik turunya kalimat.
Intonasi merupakan hal yang sangat penting di dalam
sintaksis. Intonasi merupakan ciri utama yang
membedakan kalimat dari sebuah klausa. Intonasi
berfungsi sebagai pembentuk makna kalimat.
• Intonasi dapat diuraikan ciri-cirinya yakni :
1.Tekanan adalah bentuk tinggi rendahnya, panjang
pendeknya, atau keras lembutnya suara. Biasanya kata
yang mengalami tekanan tertentu adalah kata yang
dipentingkan. Biasanya tekanan didukung oleh
ekspresi wajah. Tekanan yang berbeda akan
menyebabkan intonasinya juga berbeda, akibatnya
keseluruhan kalimat itupun akan berbeda.
2.Tempo adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menghafalkan suatu arus ujaran.
3.Nada adalah tekanan tinggi rendahnya
pengucapan suatu kata dan berfungsi memberi
tekanan khusus pada kata-kata tertentu.
28
MODUS
• Pengungkapan atau penggambaran suasana psikologis seseorang.
• Macam modus:
1.Modus indikatif , yaitu modus yang menunjukkan sikap
objektif atau netral.
2.Modus optatif, yaitu modus yang menunjukkan harapan atau
keinginan.
3.Modus imperatif, yaitu modus yang menyatakan perintah atau
larangan.
4.Modus interogatif, yaitu modus yang menyatakan pertanyaan.
5.Modus obligatif, yaitu modus yang menyatakan keharusan.
6.Modus desideratif, yaitu yang menyatakan keinginan atau
kemauan.
7.Modus kondisional, yaitu modus yang menyatakan persyaratan
29
Aspek
•Aspek adalah cara untuk memandang
pembentukan waktu secara internal di dalam
suatu situasi, keadaan, kejadian atau proses.
•Dari berbagai bahasa dikenal adanya berbagai
macam aspek, antara lain:
1.Aspek kontinuatif, yaitu yang menyatakan
perbuatan terus berlangsung.
2.Aspek inseptif, yaitu yang mnyatakan
peristiwa atau kejadian baru mulai.
3.Aspek progresif, yaitu aspek yang
menyatakan perbuatan sedang berlangsung.
4.Aspek repetitif, yaitu yang menyatakan
perbuatan itu terjadi berulang-ulang.
5.Aspek perfektif, yaitu yang menyatakan
perbuatan sudah selesai.
6.Aspek imperfektif, yaitu yang menyatakan
perbuatan berlangsung sebentar.
7.Aspek sesatif, yaitu yang menyatakan
perbuatan berakhir.
31
KALA
• Kala yaitu informasi dalam kalimat yg
menyatakan waktu terjadinya perbuatan,
kejadian, tindakan, atau pengalaman yg
disebutkan dalam predikat. Biasanya kala ini
menyatakan waktu sekarang, sudah lampau,
akan datang. Bahasa menandai kala secara
morfemis, maksudnya pernyataan kala itu
ditandai dgn bentuk kata tertentu pada
verbanya.
32
Bahasa Jepang
Kala kini Kala lampau Makna
arukimasu arukimasita berjalan
ikimasu ikimashita pergi
kimasu kimashita datang
hairimasu hairimashita masuk
Kala kini Kala lampau
Dika is working there Nita worked there
yesterday
Bahasa
Inggris
Kala kini Kala lampau Kala akan
Pak Lurah itu sedang
mandi
Pak Lurah itu sudah
mandi
Pak Lurah akan mandi
Bahasa Indonesia
MODALITAS
• Modalitas adalah keterangan pada kalimat yang
menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang
dibicarakan. Sikap ini berupa pernyataan
kemungkinan, keinginan, atau juga keizinan.
Dalam bahasa Indonesia, modalitas dinyatakan
secara leksikal. Misalnya, kata-kata mungkin,
barangkali, sebaiknya, tentu, pasti, boleh, dan
seyogyanya.
• Jenis Modalitas :
1. Modalitas intensional, meyatakan keinginan,
harapan, permintaan, dan ajakan.
34
2. Modalitas epistemik, menyatakan
kemungkinan, kepastian, keharusan.
3. Modalitas deontik, meyatakan keizinan dan
keperkenanan
4. Modalitas dinamik, menyatakan kemampuan.
FOKUS
• Fokus adalah unsur yang menonjolkan bagian
kalimat sehingga perhatian pendengar atau
pembaca tertuju pada bagian itu.
• Dalam bahasa Indonesia fokus kalimat dapat
dilakukan dengan cara :
1. memberi tekanan pada bagian kalimat yang
difokuskan
2. dengan mengedepankan bagian kalimat yang
difokuskan
36
3. dengan cara memakai partikel pun, yang,
tentang, dan adalah
4. dengan mengontraskan dua bagian kalimat
5. dengan menggunakan konstruktif posesif
anaforis berantesden
37
Diatesis
Hubungan antara pelaku dengan perbuatan
yang dilakukan tergambar dalam kalimat.
• Diatesis Aktif
• Diatesis Pasif
• Diatesis Refleksif
• Diatesis Resiprokal
• Diatesis Kausiatif
38
KALIMAT BUKAN SATUAN
SINTAKSIS TERBESAR
Wacana
39
CONTOH
• Tiba-tiba, ckrek!! Pintu kamarku terbuka. Aku
tidak tahu siapa yang masuk, karena posisi
tidurku membelakangi pintu kamar. Untuk
beberapa saat, aku hanya bisa mendengar
suara sandal yang beradu dengan lantai
keramik. Suaranya semakin jelas pertanda
orang itu semakin mendekat ke arahku. “Adii,
bangun nak.” Suara itu lagi. Kali ini lebih
lembut. “jangan tidur terus, nanti keburu
imsak...” ucapnya lagi... (Baher : 2013)
40
Pengertian Wacana
Satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki
gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau
terbesar (Chaer, 2012)
• Satuan bahasa lengkap : konsep, gagasan, pikiran, atau
ide
yang
utuh dipahami
• Satuan gramatikal : kalimat-kalimat yang memenuhi
persyaratan
gramatikal
41
Persyaratan Gramatikal dalam
Wacana
• Terdapat keserasian hubungan antara
unsur-unsur yang ada dalam wacana
(Kohesif)
• Kohesif Koherensi (isi wacana yang
apik dan benar)
42
Alat Wacana
Alat untuk membuat wacana yang kohesif
dan koheren, meliputi :
• Alat-alat gramatikal
• Alat-alat semantik
43
Alat-alat gramatikal
44
• Konjungsi
• Kata Ganti (dia, nya, mereka, ini, itu,
dsb.)
• Menggunakan Elipsis
Alat-alat semantik
• Menggunakan hubungan pertentangan pada dua bagian
kalimat yang terdapat dalam wacana
• Menggunakan hubungan generik – spesifik atau spesifik
– generik
• Menggunakan hubungan perbandingan antara isi kedua
bagian kalimat
• Menggunakan hubungan sebab – akibat, diantara kedua
bagian kalimat
• Menggunakan hubungan tujuan di dalam isi sebuah
wacana
• Menggunakan hubungan rujukan yang sama pada dua
bagian kalimat atau pada dua kalimat dalam satu
wacana 45
JENIS WACANA
1. Wacana lisan
2. Wacana tulis
(berkenaan dengan bahasa lisan atau
bahasa tulis)
3. Wacana prosa:
a. wacana narasi
b. wacana eksposisi,
c. wacana persuasi,
d. wacana argumentasi
46
SUBSATUAN WACANA
Wacana dibagi-bagi dalam beberapa bab, setiap
bab akan dibagi lagi atas beberapa subbab,
setiap subbab disajikan dalam beberapa
paragraf atau subparagraf.
Setiap paragraf biasanya berisi satu gagasan
/pikiran utama, yang disertai pikiran penjelas.
Kalimat utama berwujud kalimat utama, setiap
pikiran penjelas berupa kalimat-kalimat penjelas.
47
CATATAN MENGENAI
HIERARKI SATUAN
Urutan hierarki satuan linguistik
48
Wacana
Kalimat
Klausa
Frase
Kata
Morfem
fonem
Dalam prakteknya ada penyimpangan
kasus, diantaranya:
1. Pelompatan tingkat
2. Pelapisan tingkat
3. Penurunan tingkat
 Akhirnya menjadi
49
Wacana
Kalimat
Klausa
Frase
Kata
Morfem
TERIMAKASIH
50

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Hildadp
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaImam Suwandi
 
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaJurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaDesy Sri Cahyani
 
Semantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabuSemantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabuAjengIlla
 
JENIS-JENIS TEKS DALAM KURUKULUM 2013
JENIS-JENIS TEKS DALAM KURUKULUM  2013JENIS-JENIS TEKS DALAM KURUKULUM  2013
JENIS-JENIS TEKS DALAM KURUKULUM 2013Phaphy Wahyudhi
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriUniversitas Negeri Padang
 
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahBahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahNanda Saragih
 
Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre MakroBab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre MakroSusriInarti1
 
sandang kata
sandang katasandang kata
sandang kataMakarina
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuanAnang Dwi Purwanto
 
ppt surat lamaran pekerjaan.pptx
ppt surat lamaran pekerjaan.pptxppt surat lamaran pekerjaan.pptx
ppt surat lamaran pekerjaan.pptxHanaChryst
 
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)Lita Tania
 

Mais procurados (20)

pintar mengkritik artikel
pintar mengkritik artikelpintar mengkritik artikel
pintar mengkritik artikel
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3
 
Filsafat bahasa
Filsafat bahasaFilsafat bahasa
Filsafat bahasa
 
Jenis – jenis ragam bahasa
Jenis – jenis ragam bahasaJenis – jenis ragam bahasa
Jenis – jenis ragam bahasa
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesia
 
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaJurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
 
Semantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabuSemantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabu
 
JENIS-JENIS TEKS DALAM KURUKULUM 2013
JENIS-JENIS TEKS DALAM KURUKULUM  2013JENIS-JENIS TEKS DALAM KURUKULUM  2013
JENIS-JENIS TEKS DALAM KURUKULUM 2013
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
 
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahBahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
 
Makalah wacana
Makalah wacanaMakalah wacana
Makalah wacana
 
Teori mimetik 1
Teori mimetik 1Teori mimetik 1
Teori mimetik 1
 
Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre MakroBab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
 
sandang kata
sandang katasandang kata
sandang kata
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
 
tindak tutur
tindak tuturtindak tutur
tindak tutur
 
ppt surat lamaran pekerjaan.pptx
ppt surat lamaran pekerjaan.pptxppt surat lamaran pekerjaan.pptx
ppt surat lamaran pekerjaan.pptx
 
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
 
Pedoman PENULISAN TESIS DISERTASI UNM
Pedoman PENULISAN TESIS DISERTASI UNM Pedoman PENULISAN TESIS DISERTASI UNM
Pedoman PENULISAN TESIS DISERTASI UNM
 
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de SaussureFerdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure
 

Destaque (20)

Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Ponolohiya (FIL 101)
Ponolohiya (FIL 101)Ponolohiya (FIL 101)
Ponolohiya (FIL 101)
 
Morpolohiya
MorpolohiyaMorpolohiya
Morpolohiya
 
Introduksyon sa Pag- aaral ng Wika (Sintaks)
Introduksyon sa Pag- aaral ng Wika (Sintaks)Introduksyon sa Pag- aaral ng Wika (Sintaks)
Introduksyon sa Pag- aaral ng Wika (Sintaks)
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Semantika Introduction
Semantika IntroductionSemantika Introduction
Semantika Introduction
 
Ponolohiya
PonolohiyaPonolohiya
Ponolohiya
 
Sintaks
SintaksSintaks
Sintaks
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Sintaks
SintaksSintaks
Sintaks
 
Owmabells
OwmabellsOwmabells
Owmabells
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Palatuldikan
PalatuldikanPalatuldikan
Palatuldikan
 
Uri ng paksa
Uri ng paksaUri ng paksa
Uri ng paksa
 
Pangungusap
PangungusapPangungusap
Pangungusap
 
BAB 6 - SINTAKSIS
BAB 6 - SINTAKSISBAB 6 - SINTAKSIS
BAB 6 - SINTAKSIS
 
Ortograpiya ng Wikang Filipino
Ortograpiya ng Wikang FilipinoOrtograpiya ng Wikang Filipino
Ortograpiya ng Wikang Filipino
 
BAHAGI NG PANANALITA
BAHAGI NG PANANALITABAHAGI NG PANANALITA
BAHAGI NG PANANALITA
 
Tono, Diin at Antala
Tono, Diin at AntalaTono, Diin at Antala
Tono, Diin at Antala
 
"AYOS NG PANGUNGUSAP"
"AYOS NG PANGUNGUSAP""AYOS NG PANGUNGUSAP"
"AYOS NG PANGUNGUSAP"
 

Semelhante a SINTAKSIS (20)

Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
 
Frasa dan klausa
Frasa dan klausaFrasa dan klausa
Frasa dan klausa
 
Frasa ajektif
Frasa ajektifFrasa ajektif
Frasa ajektif
 
BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata KalimatBAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
KALIMAT
KALIMATKALIMAT
KALIMAT
 
Dr ton sintaksis
Dr ton sintaksisDr ton sintaksis
Dr ton sintaksis
 
Bahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
 
Frase bahasa indonesia
Frase bahasa indonesiaFrase bahasa indonesia
Frase bahasa indonesia
 
K a l i m a t
K a l i m a tK a l i m a t
K a l i m a t
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docxPraktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
 
Wacana dalam Bahasa Indonesia
Wacana dalam Bahasa IndonesiaWacana dalam Bahasa Indonesia
Wacana dalam Bahasa Indonesia
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
B. Indonesia - Frase
B. Indonesia - FraseB. Indonesia - Frase
B. Indonesia - Frase
 
Semantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptxSemantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptx
 
Makalah kalimat
Makalah   kalimatMakalah   kalimat
Makalah kalimat
 
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
 

Mais de Romza Baher

Sejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologi
Sejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologiSejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologi
Sejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologiRomza Baher
 
Presentasi pendidikan yang menyenangkan
Presentasi pendidikan yang menyenangkanPresentasi pendidikan yang menyenangkan
Presentasi pendidikan yang menyenangkanRomza Baher
 
Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososialPerkembangan psikososial
Perkembangan psikososialRomza Baher
 
Alat pembelajaran
Alat pembelajaranAlat pembelajaran
Alat pembelajaranRomza Baher
 
Presentasi sintaksis (diatesis dan wacana)
Presentasi sintaksis (diatesis dan wacana)Presentasi sintaksis (diatesis dan wacana)
Presentasi sintaksis (diatesis dan wacana)Romza Baher
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamRomza Baher
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikRomza Baher
 

Mais de Romza Baher (7)

Sejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologi
Sejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologiSejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologi
Sejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologi
 
Presentasi pendidikan yang menyenangkan
Presentasi pendidikan yang menyenangkanPresentasi pendidikan yang menyenangkan
Presentasi pendidikan yang menyenangkan
 
Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososialPerkembangan psikososial
Perkembangan psikososial
 
Alat pembelajaran
Alat pembelajaranAlat pembelajaran
Alat pembelajaran
 
Presentasi sintaksis (diatesis dan wacana)
Presentasi sintaksis (diatesis dan wacana)Presentasi sintaksis (diatesis dan wacana)
Presentasi sintaksis (diatesis dan wacana)
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islam
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantik
 

Último

UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 

Último (20)

UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 

SINTAKSIS

  • 1. SINTAKSIS 1. Anggi Zandra 2. Aulia Kus S 3. Dinda Arista 4. Istrella Putri 5. Nuur Astri Fitria 6. Reshtie Fadillah 7. Romza Baher 8. Siti Nurfatmiarti 9. Susan Ramona 1
  • 2. 2 • Sintaksis berasal dari bahasa Yunani • Sun = “dengan” “tattein” = “menempatkan”. • Secara etimologi menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
  • 3. STRUKTUR SINTAKSIS • Istilah dalam sintaksis:  Fungsi Sintaksis Subjek, Predikat, Objek, Keterangan  Kategori Sintaksis Nomina, Verba, Ajektifa, Numeralia  Peran Sintaksis Pelaku, Penderita, Penerima 3
  • 4. Secara umum struktur sintaksis S P O K Ex: Nenek melirik kakek tadi pagi S P O K.waktu Namun susunan fungsi sintaksis tidak harus selalu berurutan S P O K 4
  • 5. Fungsi sintaksi 1. Kebanyakan pakar Minimal harus memiliki S dan P 2. Chafe (1970) Paling penting P, karena P harus selalu verba atau yang diverbakan. Fungsi lain muncul tergantung pada verbanya. Verba yg transistif tentu akan memunculkan O dan verba yg menyatakan lokasi. Pendapat ahli tata bahasa tradisional: Fungsi S-Nomina, P- Verba,O-Nomina, K- Adverbia. 5
  • 6. Alat sintaksis 1. Urutan kata 2. Bentuk kata 3. Intonasi 4. Konektor 1. Konektor Koordinatif (dan, atau, tetapi) 1. Konektor Subordinatif (kalau, meskipun,karena) 6
  • 7. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS Kata dibagi menjadi 2 1. Kata penuh (fullword) nomina, verba, ajektifa,adverbia,numeralia 2. Kata tugas (functionword) Preposisi dan konjungsi 7
  • 8. FRASE • Merupakan satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif ( hubungan anatara kedua unsur yang membentuk frase tidak berstruktur “subjek- predikat” atau “predikat-objek”).  Adik makan = S-P (bukan frase)  Makan nasi = P-O ( bukan frase)  Kamar mandi = frase  Bukan sepeda = frase 8
  • 9.  Kalimat pertama terdiri dari empat frase.  Kalimat kedua bukan frase ,melainkan kata. Diselipi unsur lain:  Nenek saya = nenek dari saya  Buku humor = buku tentang humor Salah satu unsur frase tidak dapat dipindahkan sendirian.  Nenek membaca komik di kamar tidur.  Tidur nenek membaca komik di kamar. (salah)  Di kamar tidur nenek membaca komik. (benar) S P O K Nenek saya sedang membaca buku humor di kamar tidur. Nenek membaca komik kemarin
  • 10. JENIS-JENIS FRASE Frase eksosentrik Frase yang komponen-komponen tidak memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Contoh: di pasar, terdiri dari komponen “di” dan komponen “pasar”,secara utuh frase ini dapat mengisi fungsi keterangan. Misalnya dalam kalimat , dia berdagang di pasar.  Eksosentrik direkt  Eksosentrik nondirekt 10
  • 11. Frase endosentrik Frase yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Nenek sedang membaca komik di kamar. Nenek membaca komik dikamar. Biasa disebut:  frase modifikatif Frase subordinatif 11
  • 12. FRASE KOORDINATIF • Pengertian Frase koodinatif adalah frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama atau sederajat dan secara potensial dapat dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, baik yang tunggal maupun konjungsi terbagi. - Contoh : aku dan dia, baik aku maupun dia Namun dalam pengaplikasiannya ada juga yang tidak menggunakan kata penghubung, yaitu frase parataksis - Contoh : hilir mudik, pulang pergi
  • 13. FRASE APOSITIF • Pengertian : Frase apositif adalah frase koodinatif yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya dan oleh karena itu urutan komponennya dapat dipertukarkan. Namun kamus besar bahasa indonesia mengartikan frase apositif adalah frase endosentris berinduk banyak yang bagian-bagiannya tidak dihubungkan dengan penghubung (sering kali dengan jeda) dan masing-masing menunjuk kepada referen yang sama Contoh : Pak Ahmad, guru saya, rajin sekali Guru saya, Pak Ahmad, rajin sekali
  • 14. PERLUASAN FRASE • Perluasan frase maksudnya adalah memberi tambahan komponen baru sesuai dengn konsep atau pengertian yang akan ditampilkan. • Faktor perluasan frase dalam bahasa indonesia bersifat produktif : - Untuk menyatakan konsep yang khusus, sangat khusus, sampai khusus sekali, biasanya diterangkan secara leksikal - Pengungkapan konsep kala, modalitas, aspek, jenis, jumlah, tidak dinyatakan dengan unsur leksikal - Keperluan untuk memberi deskripsi secara terperinci terhadap suatu konsep, terutama konsep nomina
  • 15. KLAUSA Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata berkontruksi predikatif. Artinya didalam kontruksi itu ada komponen berupa kata atau frase yang berfungsi sebagai predikat, dan yang lain berfungsi srbagai subjek,objek dan keterangan. Contoh : kamar mandi > bukan Klausa nenek mandi > Klausa
  • 16. Jenis-jenis Klausa Berdasarkan struktur klausa dibagi menjadi: 1. Klausa bebas , yaitu klausa yang mempunyai unsur- unsur lengkap sekurang-kurangnya mempunyai subjek dan predikat, dank arena itu berpotensi menjadi kalimat mayor. contoh: nenekku masih cantik dan kakekku gagah berani. 2.Klausa terikat,yaitu memiliki struktur tidak lengkap. contoh: Kapan Ayah baca buku silat itu? Jawab: Tadi Pagi.
  • 17. Berdasarkan unsur klausa dibagi menjadi: 1.Klausa verbal, yaitu klausa yang predikatnya berkatagori verba. Contoh: nenek mandi dan kakek menari kemudian dibagi lagi berdasarkan tipe verba: a. klausa transitif,yaitu klausa yang predikatnya berupa verba transitif. Contoh: nenek menulis surat dan kakek membaca buku silat. b.Klausa intransitif, yaitu klausa yang predikatnya berupa verba intransitif. Contoh: nenek menangis dan adik melompat-lompat. c.Klausa refleksif, yaitu klausa yang predikatnya berupa verba refl refleksif. Contoh: ibu sedang berdandan dan ayah sedang mandi. d.Klausa resiprokal, yaitu klausa yang predikatnya berupa verba resiprokal. Contoh: mereka bertengkar sejak kemarin.
  • 18. 2. Klausa ajektifal, yaitu klausa yang predikatnya berkatagori ajektifa, baik berupa kata atau frase contoh: ibu dosen itu cantik sekali. 3.Klausa adverbial, yaitu klausa yang predikatnya berupa adverbial. contoh: bandelnya teramat sangat. 4.Klausa preposisional, yaitu klausa yang predikatnya berupa frase berkatagori preposisi. contoh : ibu di kamar dan kakek ke pasar minggu. 5.Klausa numeral, yaitu klausa yang predikatnya berupa frase numeralia. contoh: gajinya lima juta sebulan
  • 19. KALIMAT 19 • Beberapa definisi mengenai kalimat: • kalimat adalah satuan bahasa berupa kata-kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna dengan lengkap. • Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran utuh, baik secara lisan maupun tulisan. • Kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap.
  • 20. JENIS-JENIS KALIMAT 20 1. kalimat inti adalah kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang lengkap bersifat deklaratif, aktif/netral , dan afirmasif. 2. Kalimat non –inti adalah kalimat inti yang sudah ditransformasikan menurut pemasifan,pengingkaran , penanyaan, pemerintahan, penginversian,pelesapan ,l dan penambahan.
  • 21. • 3. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa. • 4. Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki klausa lebih dari satu . Kalimat majemuk memiliki dua jenis yaitu: • Kalimat majemuk koordinatif ( majemuk setara) dan • Kalimat majemuk subordinatif ( majemuk bertingkat) • Kalimat majemuk campuran.
  • 22. Kalimat Mayor dan Kalimat Minor • Kalimat Mayor dan Kalimat Minor ditentukan oleh adanya konstituen dalam klausa itu. • Kalimat mayor klausanya minimal harus terdiri atas subyek dan predikat, contoh: Romza membaca, Adik menangis 22
  • 23. • Kalimat minor hanya dibentuk oleh subjek saja, objek saja, predikat saja, atau bahkan keterangan saja. Tetapi meskipun hanya dibentuk oleh satu kata saja kalimat minor dapat dimengerti oleh karena konteksnya yang jelas.Jadi kesimpulannya, kalimat minor merupakan kalimat2 berupa jawaban singkat, seperti seruan, salam, pertanyaan dan sapaan. Contoh: Hai!, Apa?, Diam! 23
  • 24. KALIMAT VERBAL DAN NON VERBAL • Kalimat verbal dibagi menjadi dua, yaitu kalimat verbal transitif dan kalimat verbal intransitive. • Kalimat verbal transitif adalah kalimat verbal yang predikatnya memerlukan objek, sedangkan kalimat verbal intransitive adalah kalimat yang predikatnya tidak memerlukan objek.Contoh kalimat verbal transitif: Indah memetik daun di halaman, Fajar membawakan segepok uang untuk Indri. 24
  • 25. Contoh kalimat verbal intransitive adalah: Susan menangis tersedu-sedu, Arif tertawa terpingkal-pingkal. • -Kalimat non verbal adalah kalimat yang predikat pada klausanya bukan kata kerja, melainkan kata sifat, nomina, adverbial dan numerial.Contoh: Pacar- pacarku sangat tampan, Asma pandai bergaya. 25
  • 26. Kalimat bebas dan kalimat terikat  Perbedaannya dilakukan dalam kaitan bahwa kalimat adalah satuan-satuan yang membentuk wacana atau paragraf.  Contoh: Sekarang di Riau amat sukar mencari terumbuk.(1) Jangankan ikannya, telurnya pun sangat sukar diperoleh.(2) Kalau pun bisa diperoleh, harganya melambung selangit.(3) Makanya, ada kecemasan masyarakat nelayan di sana bahwa terumbuk yang spesifik itu akan punah.(4)  (1) kalimat bebas  (2),(3),(4) kalimat terikat 26
  • 27. Intonasi Kalimat • Intonasi kalimat adalah tekanan naik turunya kalimat. Intonasi merupakan hal yang sangat penting di dalam sintaksis. Intonasi merupakan ciri utama yang membedakan kalimat dari sebuah klausa. Intonasi berfungsi sebagai pembentuk makna kalimat. • Intonasi dapat diuraikan ciri-cirinya yakni : 1.Tekanan adalah bentuk tinggi rendahnya, panjang pendeknya, atau keras lembutnya suara. Biasanya kata yang mengalami tekanan tertentu adalah kata yang dipentingkan. Biasanya tekanan didukung oleh ekspresi wajah. Tekanan yang berbeda akan menyebabkan intonasinya juga berbeda, akibatnya keseluruhan kalimat itupun akan berbeda.
  • 28. 2.Tempo adalah waktu yang dibutuhkan untuk menghafalkan suatu arus ujaran. 3.Nada adalah tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu kata dan berfungsi memberi tekanan khusus pada kata-kata tertentu. 28
  • 29. MODUS • Pengungkapan atau penggambaran suasana psikologis seseorang. • Macam modus: 1.Modus indikatif , yaitu modus yang menunjukkan sikap objektif atau netral. 2.Modus optatif, yaitu modus yang menunjukkan harapan atau keinginan. 3.Modus imperatif, yaitu modus yang menyatakan perintah atau larangan. 4.Modus interogatif, yaitu modus yang menyatakan pertanyaan. 5.Modus obligatif, yaitu modus yang menyatakan keharusan. 6.Modus desideratif, yaitu yang menyatakan keinginan atau kemauan. 7.Modus kondisional, yaitu modus yang menyatakan persyaratan 29
  • 30. Aspek •Aspek adalah cara untuk memandang pembentukan waktu secara internal di dalam suatu situasi, keadaan, kejadian atau proses. •Dari berbagai bahasa dikenal adanya berbagai macam aspek, antara lain: 1.Aspek kontinuatif, yaitu yang menyatakan perbuatan terus berlangsung. 2.Aspek inseptif, yaitu yang mnyatakan peristiwa atau kejadian baru mulai. 3.Aspek progresif, yaitu aspek yang menyatakan perbuatan sedang berlangsung.
  • 31. 4.Aspek repetitif, yaitu yang menyatakan perbuatan itu terjadi berulang-ulang. 5.Aspek perfektif, yaitu yang menyatakan perbuatan sudah selesai. 6.Aspek imperfektif, yaitu yang menyatakan perbuatan berlangsung sebentar. 7.Aspek sesatif, yaitu yang menyatakan perbuatan berakhir. 31
  • 32. KALA • Kala yaitu informasi dalam kalimat yg menyatakan waktu terjadinya perbuatan, kejadian, tindakan, atau pengalaman yg disebutkan dalam predikat. Biasanya kala ini menyatakan waktu sekarang, sudah lampau, akan datang. Bahasa menandai kala secara morfemis, maksudnya pernyataan kala itu ditandai dgn bentuk kata tertentu pada verbanya. 32
  • 33. Bahasa Jepang Kala kini Kala lampau Makna arukimasu arukimasita berjalan ikimasu ikimashita pergi kimasu kimashita datang hairimasu hairimashita masuk Kala kini Kala lampau Dika is working there Nita worked there yesterday Bahasa Inggris Kala kini Kala lampau Kala akan Pak Lurah itu sedang mandi Pak Lurah itu sudah mandi Pak Lurah akan mandi Bahasa Indonesia
  • 34. MODALITAS • Modalitas adalah keterangan pada kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan. Sikap ini berupa pernyataan kemungkinan, keinginan, atau juga keizinan. Dalam bahasa Indonesia, modalitas dinyatakan secara leksikal. Misalnya, kata-kata mungkin, barangkali, sebaiknya, tentu, pasti, boleh, dan seyogyanya. • Jenis Modalitas : 1. Modalitas intensional, meyatakan keinginan, harapan, permintaan, dan ajakan. 34
  • 35. 2. Modalitas epistemik, menyatakan kemungkinan, kepastian, keharusan. 3. Modalitas deontik, meyatakan keizinan dan keperkenanan 4. Modalitas dinamik, menyatakan kemampuan.
  • 36. FOKUS • Fokus adalah unsur yang menonjolkan bagian kalimat sehingga perhatian pendengar atau pembaca tertuju pada bagian itu. • Dalam bahasa Indonesia fokus kalimat dapat dilakukan dengan cara : 1. memberi tekanan pada bagian kalimat yang difokuskan 2. dengan mengedepankan bagian kalimat yang difokuskan 36
  • 37. 3. dengan cara memakai partikel pun, yang, tentang, dan adalah 4. dengan mengontraskan dua bagian kalimat 5. dengan menggunakan konstruktif posesif anaforis berantesden 37
  • 38. Diatesis Hubungan antara pelaku dengan perbuatan yang dilakukan tergambar dalam kalimat. • Diatesis Aktif • Diatesis Pasif • Diatesis Refleksif • Diatesis Resiprokal • Diatesis Kausiatif 38
  • 39. KALIMAT BUKAN SATUAN SINTAKSIS TERBESAR Wacana 39
  • 40. CONTOH • Tiba-tiba, ckrek!! Pintu kamarku terbuka. Aku tidak tahu siapa yang masuk, karena posisi tidurku membelakangi pintu kamar. Untuk beberapa saat, aku hanya bisa mendengar suara sandal yang beradu dengan lantai keramik. Suaranya semakin jelas pertanda orang itu semakin mendekat ke arahku. “Adii, bangun nak.” Suara itu lagi. Kali ini lebih lembut. “jangan tidur terus, nanti keburu imsak...” ucapnya lagi... (Baher : 2013) 40
  • 41. Pengertian Wacana Satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar (Chaer, 2012) • Satuan bahasa lengkap : konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh dipahami • Satuan gramatikal : kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal 41
  • 42. Persyaratan Gramatikal dalam Wacana • Terdapat keserasian hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam wacana (Kohesif) • Kohesif Koherensi (isi wacana yang apik dan benar) 42
  • 43. Alat Wacana Alat untuk membuat wacana yang kohesif dan koheren, meliputi : • Alat-alat gramatikal • Alat-alat semantik 43
  • 44. Alat-alat gramatikal 44 • Konjungsi • Kata Ganti (dia, nya, mereka, ini, itu, dsb.) • Menggunakan Elipsis
  • 45. Alat-alat semantik • Menggunakan hubungan pertentangan pada dua bagian kalimat yang terdapat dalam wacana • Menggunakan hubungan generik – spesifik atau spesifik – generik • Menggunakan hubungan perbandingan antara isi kedua bagian kalimat • Menggunakan hubungan sebab – akibat, diantara kedua bagian kalimat • Menggunakan hubungan tujuan di dalam isi sebuah wacana • Menggunakan hubungan rujukan yang sama pada dua bagian kalimat atau pada dua kalimat dalam satu wacana 45
  • 46. JENIS WACANA 1. Wacana lisan 2. Wacana tulis (berkenaan dengan bahasa lisan atau bahasa tulis) 3. Wacana prosa: a. wacana narasi b. wacana eksposisi, c. wacana persuasi, d. wacana argumentasi 46
  • 47. SUBSATUAN WACANA Wacana dibagi-bagi dalam beberapa bab, setiap bab akan dibagi lagi atas beberapa subbab, setiap subbab disajikan dalam beberapa paragraf atau subparagraf. Setiap paragraf biasanya berisi satu gagasan /pikiran utama, yang disertai pikiran penjelas. Kalimat utama berwujud kalimat utama, setiap pikiran penjelas berupa kalimat-kalimat penjelas. 47
  • 48. CATATAN MENGENAI HIERARKI SATUAN Urutan hierarki satuan linguistik 48 Wacana Kalimat Klausa Frase Kata Morfem fonem
  • 49. Dalam prakteknya ada penyimpangan kasus, diantaranya: 1. Pelompatan tingkat 2. Pelapisan tingkat 3. Penurunan tingkat  Akhirnya menjadi 49 Wacana Kalimat Klausa Frase Kata Morfem