Keseimbangan asam basa sebenarnya mengacu pada keseimbangan jumlah ion H dalam darah. Kadar ion H dipertahankan dalam batas sempit oleh sistem buffer yang terdiri dari campuran asam lemah dan garam asamnya dengan basa kuat. Sistem buffer utama dalam darah adalah sistem bikarbonat yang dapat mengubah asam karbonat menjadi karbon dioksida yang mudah dikeluarkan, sehingga dapat mempertahankan pH dar
2. KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA
Istilah ini sebenarnya keliru, oleh karena seakan-akan
menggambarkan adanya keseimbangan antara 1 asam
dan 1 basa, sedangkan yang dimaksud sesungguhnya
ialah keseimbangan jumlah ion H.
Keseimbangan jumlah ion H dipengaruhi oleh campuran
larutan ,,buffer yang ada dalam darah.
Yang dimaksud asam ialah donor ion H, sedangkan yang
dimaksud dengan basa ialah akseptor ion H.
pH = --Log [H+] , pH darah normal 7,35 - 7.45.
3. Kadar ion H dalam darah dipertahankan dalam batas yang
sangat sempit ± 0,000004 m Eq/liter = 40 n Eq. (pH = 7,4).
Batas pH di mana hidup masih bisa dipertahankan yaitu
6,7-7,9.
Di bawah 7,25 atau di atas 7,55 harus mendapat terapi.
Seorang dewasa, dalam satu hari sebagai hasil akhir
metabolisme rata-rata menghasilkan CO2
13000 m Eq, yang harus dikeluarkan dari paru-paru;
dan 30 -- 50 m Eq H+ yang harus dikeluarkan oleh ginjal.
Adanya perbedaan antara H+ yang dihasilkan dengan
kadar H+ dalam darah yang rendah, yang memungkinkan
hidupmembuat harus ada satu sistem yang cukup peka
yang dapat mengatur supaya tak terjadi perubahan pH
yang besar. sistem ini disebut sistem buffer.
4. System Buffer
System buffer ialah suatu larutan campuran asam lemah
dan garam asam tersebut dengan basa kuat (misalnya
campur-an H2CO3 + Na HCO3).
Sistim buffer ini dapat mencegah perobahan besar di dalam
jumlah H+ darah,
Dengan kata lain kadar H+ di dalam larutan yang ada
buffernya dipertahankan lebih kurang tetap, walaupun pada
larutan tersebut ditambah basa atau asam.
Sistem buffer di dalam darah ialah :
1. Sistem bikarbonat (H2CO3+ NaHCO3)
2. Sistem protein (protein + Na proteinat)
3. Sistem hemoglobin (HHb + RHb.)
4. Sistem fosfat (H3PO4 + NaH2PO4)
5. Protein mempunyai kapasitas buffer yang paling
besar karena jumlahnya banyak.
Tetapi sistem buffer bikarbonat mempunyai nilai
istimewa, oleh karena H2CO3 dapat diubah menjadi
H20 + CO2 yang dapat dikeluarkan dengan cepat dan
mudah melalui paru.
Ginjal juga dapat menimbun atau mengeluarkan
NaHCO3 melalui air seni.
Oleh karena itu, sistem buffer campuran larutan
H2CO3 dan NaHCO3 dapat bekerja secara
cepat dan efisien.
6. Cara kerja larutan buffer.
Bilamana ke dalam larutan sistem buffer H2CO3+NaHCO3
ditambahkan Hcl, akan terjadi reaksi sebagai berikut:
HCl + NaHCO3 + NaCl + N2CO3
Jadi HCl diikat oleh NaHCO3
dan dijadikan asam lemah, dengan demikian pH larutan
tetap terpelihara tidak banyak perobahan.
Sebaliknya bila ke dalam larutan ditambahkan basa kuat
(NaOH) akan terjadi reaksi sebagai berikut :
NaOH + H2CO3-->NaHO3+ H2O.
Dengan demikian NaOH dijadikan basa lemah sehingga
pH tak banyak berubah.
7. Cara kerja larutan buffer.
Bilamana ke dalam larutan sistem buffer H2CO3+NaHCO3
ditambahkan Hcl, akan terjadi reaksi sebagai berikut:
HCl + NaHCO3 + NaCl + N2CO3
Jadi HCl diikat oleh NaHCO3
dan dijadikan asam lemah, dengan demikian pH larutan
tetap terpelihara tidak banyak perobahan.
Sebaliknya bila ke dalam larutan ditambahkan basa kuat
(NaOH) akan terjadi reaksi sebagai berikut :
NaOH + H2CO3-->NaHO3+ H2O.
Dengan demikian NaOH dijadikan basa lemah sehingga
pH tak banyak berubah.