SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 23
6
                               Manual




PENGEMBANGAN DIRI
Pelatihan bagi Generasi Muda




  Kecerdasan Emosi dan Gambar

   Diri yang Positif
Isi
      Penjelasan dasar
1
                                                             Bagian
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               Manual Kecerdasan Emosi dan
               Gambar Diri yang Positif


                    1. Menyimak suara Alkitab

               Ada orang yang peduli Tuhan dan peduli realitas. Kita bisa saja
               hanya peduli suara Tuhan dan mengabaikan realitas.
               Sebaliknya bisa juga kita mengambil pilihan lain yaitu, peduli
               pada suara realitas saja.

               Jemaat Kisah para rasul yang baru sudah mengalami persoalan.
               Bukan persoalan doktrin, spiritual atau hal yang lebih mendasar.
               Tapi masalahnya adalah logistik, ada keluhan tentang ketidak
               seimbangan perhatian dan pembagian materi bagi para duafa.
               Keluhan tadi cukup merebak.

               Wajarnya para rasul menanggapi dengan teguran agar anggota
               jemaat tahu diri sebagai jemaat yang masih baru seharusnya
               menahan diri dari mengangkat persoalan-persoalan yang remeh.
               Tapi para rasul tidak melakukan hal itu, mereka ternyata
               menangani masalah tadi dengan serius.

               Pertama, para pemimpin mengambil inisiatif untuk menangani
               masalah yang ada. Mereka mengumpulkan umat. Mereka tidak
               mengabaikan suara ketidakpuasan yang ada.


                                     1
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               Kedua, mereka mengakui,”kami tidak puas dengan apa yang
               ada.”

               Artinya, mereka jujur terhadap perasaan yang ada dalam diri
               mereka dan membaca kenyataan dengan terbuka. Tapi mereka
               juga menggunakan tolok ukur yang berlandas pada misi dari
               Tuhan. Hal ini jarang terjadi sekarang. Biasanya orang
               menutupi perasaan mereka, apa lagi pemimpin, demi
               memberikan kesan/penampilan yang baik.

               Artinya selanjutnya, mereka juga punya persepsi yang tajam dan
               mampu mengungkapkan perasaan diri sendiri. Terkadang orang
               tidak mampu mengenali perasaan sendiri, kalaupun mereka
               mampu mengenali hal itu, seringkali mereka tidak mampu
               mengungkapkan dengan tepat. Misalnya, mengungkapkan
               kemarahan pada istri yang sering pergi, padahal sebenarnya
               rindu/ ingin lebih sering bersama.

               Ketiga, kebih lanjut lagi, para rasul atau pemimpin mampu
               menawarkan jalan keluar dari masalah yang ada. Padahal
               umumnya         manusia    mampu       mengenali   masalah,
               mempermasalahkan, namun tidak mampu menghadirkan
               pilihan jalan keluar.




               2. Bagaimana dengan realita

               Walaupun ada contoh indah dari Alkitab, namun ada realita
               yang berbeda, walaupun realita itu ada di gereja. Realitas ini
               perlu kita simak.




                                    2
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               a. seringkali orang menyembunyikan perasaannya atau tidak
               mengekspresikannya
               Contoh: ibu saya tidak pernah memuji saya tapi ketika
               meninggal, susternya menyampaikan bhw mami sering memuji
               dan sering ingin ketemu saya. Saya tidak pernah tahu hal itu,
               karena beliau tidak pernah mengungkapkan pada saya.
               Seorang pendeta baru masuk ke jemaat dan mulai pelayanan
               dengan baik tapi beberapa tahun kemudian jemaat mengeluh.
               Hal ini terjadi karena kurang komunikasi. Pendeta dan jemaat
               tidak pernah saling berkomunikasi tentang harapan masing-
               masing. Masing-masing berasumsi, tidak mengungkapkan
               perasaan. Berbeda sekali dengan di jemaat pertama, yang
               tercermin dalam Kisah rasul yaitu, para rasul peka pada
               perasaan jemaat.

               b. Orang sekarang tidak peka pada respon emosi orang lain.

               c. Ketika menyadari perasaan orang lainpun, sering orang tidak
               bersikap win win ketika mengolahnya. Bahkan sering kita
               mengharapkan agar orang lain berubah, padahal diri sendiri
               tidak. Contoh ketidak pekaan misalnya: Istri merasa dilalaikan
               hari ulang tahunnya.


               d. Seringkali orang tidak mengenal atau menyadari emosinya
               sendiri. Kita tahu bahwa melayani orang banyak tidak selalu
               enak. Mungkin ada saat kita memberikan kepercayaan pada
               orang yang salah. Setelah persetujuan rapat lalu ada perubahan
               pelaksanaan di lapangan. Hal itu terjadi karena tidak sadar akan
               respon orang pada saat mengambil keputusan. Kemudian
               sebagai hasilnya, kita marah namun memendam kemarahan tadi
               bahkan tidak menyadarinya.

               Masih banyak contoh-contoh lain....

               Ini realita banyak gereja saat ini. Jadi ada beda yang tajam
               antara realita dan suara Alkitab. Bahkan di dalam gereja,




                                     3
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               realitas yang diinspirasikan Alkitab tidak terwujud. Kira-kira
               kenapa sebabnya?




               Tonggak-tonggak keberhasilan




                     Kompetensi dan spiritualitas sebagai
                     pendukung pelayanan
                                  an




                                               ke
                                hu




                                               ter
                             eta




                                                am
                            ng




                                                    pi l
                           pe




                                                        an




                                       sikap
                                                             4




               Untuk berhasil melakukan pelayanan, seorang harus memiliki
               keempat tonggak dimana tiga merupakan wujud dan satu
               merupakan dasarnya.

               Dasar: Spiritualitas yaitu, mutu seseorang bergaul dengan
               Tuhan. Nama lainnya adalah bagaimana memaknai
               pengalaman hidup dalam kacamata hubungan dengan Tuhan.

               Tonggak keberhasilan pertama: pengetahuan, artinya seseorang
               harus mau terus belajar meski proses ini tidak disukai.




                                         4
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               Tonggak keberhasilan kedua adalah: trampil melakukan apa
               yang perlu dilakukan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.

               Tonggak ketiga adalah adanya sikap yang pas untuk
               menggunakan pengetahuan dan ketrampilan tadi.

               Pelatihan kali ini adalah merupakan bagian dari pengembangan
               Keterampilan




               Prelude to Kecerdasan Emosi

               Manusia sering melihat pentingnya IQ alias kecerdasan nalar,
               padahal sebenarnya Kecerdasan emosi atau Emotional Quotient
               lebih penting.

               Orang yang cerdas secara nalar artinya orang itu dapat
               menyadari dinamika emosi pada dirinya dan orang lain, ia
               bahkan dapat mengendalikan dan menata hubungan yang
               terkait dengan emosi.

               EQ ternyata lebih penting dari IQ karena manusia bukan terdiri
               dari cuma nalar tapi juga emosi.




               5. Apa itu kecerdasan emosi ?

               Kecerdasan emosi adalah bagian dari kompentensi diri.
               Kompetensi diri yang terkait dengan kecerdasan emosi terdiri
               dari dua aspek yaitu

               a. Kompetensi diri sendiri,



                                     5
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               b. Kompetensi sosial

               Contoh:

               Dua orang menemani seorang pembicara dari Amerika selama
               seminggu sebagai asistennya. Yang satu lulusan Universitas
               Indonesia. Yang satu lulusan SMA Bina bangsa. Pembicara
               lebih senang dengan yang asissten kedua. Kenapa? Asisten yang
               kedua dianggap bisa mendeteksi emosi, affirmasi dan memberi
               alternatif jalan keluar. Ia juga menanggapi keluhan dengan baik,
               mengenali emosi orang lain dan tidak terpancing bila sang tamu
               sedang marah atau kesal.


               Terlihat di dalam contoh di atas:

               Kita disini dibiasakan meredam emosi. Apalagi pria. Akibatnya,
               kehidupan emosinya kering. Sebaliknya, wanita masih punya
               beberapa cara mengungkapkan emosi. Umumnya pria hanya
               mengungkapkan emosi dengan satu macam saja, yang lain
               diredam.Padahal di dalam Alkitab terbaca bahwa, Yesus pernah
               marah, mengungkapkan emosi marahnya.


               Contoh : 1. Memahami Diri Sendiri
               Saya sedang rindu istri saya. Teman mengajak saya keluar. Saya
               memberitahu mood saya.
               Ia mengatakan akan tetap bersedia mengajak saya dan juga siap
               menerima sikap saya yang diwarnai mood tadi selama bersama
               dia

               Menurut anda, bolehkah seorang pendeta mengatakan hal
               seperti ini? Mengakui perasaan sendiri.




                                      6
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               6. Memahami diri

               A. Untuk mampu melakukan hal itu maka kita perlu belajar,
               mengenali dan mengakui serta memahami perasaan diri. Juga
               kita perlu mengakui bahwa manusia itu tidak stabil, ada saat
               turun naik secara emosi.

               Kita perlu mengakui hal ini secara jujur di hadapan Tuhan dan
               sesama.


               Indikator orang yang memahami diri (berarti cerdas secara
               emosi di dalam aspek ini adalah):

                    o Menilai diri realistis: kelebihan dan kekurangan
                    o Menertawakan kebodohan sendiri misal: Gatek.
                    o Mengenal luka batin agar menyadari respon diri terhadap
                      hal-hal tertentu misalnya, pelit karena mengalami pernah
                      mengalami krisis ekonomi pengguntingan uang. Contoh
                      lain adalah seorang pemain golf berani bayar mahal untuk
                      main tapi marah karena merasa harga soto terlalu mahal
                      5000 rupiah.       Orang ini merasa miskin dan takut
                      kehilangan uang walaupun secara nyata ia sudah sangat
                      kaya




               7. Selain memahami diri, diperlukan juga
               pengendalian diri:

               Pada suatu hari, seorang pendeta bernama Lie Sian Hui alm,
               mengemudikan mobilnya dan di tengah jalan ia diserempet
               sebuah sepeda motor. Pengemudi motor turun dan memaki-
               maki pendeta ini. Pendeta ini hanya diam terus menerus hingga



                                      7
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               orang tersebut selesai marah. Akhirnya ketika sang pendeta
               meulai bciara, sang pengemudi motor pergi.

               Murid-muridnya     heran    dan     bertanya-tanya. Pendeta
               menjelaskan ”Apa gunanya marah. Padahal di dalam hidup
               masih banyak hal yang perlu diurusi?”

               Memang pendeta ini, hampir tidak pernah marah, sangat pandai
               mengendalikan diri. Orang yang mengendalikan diri memiliki
               suatu indikator yaitu, mempertimbangkan akibat yang akan
               terjadi suatu perbuatan.

               Perlu dicatat disini bahwa orang yang mengendalikan diri tidak
               sama dengan orang yang menahan diri.

               Mengendalikan diri berarti mengetaui tempat, waktu dalam
               menata serta mengekspresikan emosinya.

               Indikator dari seorang yang mengendalikan diri adalah tidak
               munafik, serta dapat berbicara apa adanya. Ia juga dapat
               menghadapi perubahan serta krisis.

               Indikator lainnya ialah bahwa ia mampu untuk keluar dari ruang
               nyaman. Artinya ia tidak terikat pada pola yang ia merasa
               nyaman, misalnya, nyaman untuk marah dengan meledak,
               nyaman untuk mengalah terus menerus dan seterusnya.



               8. Aspek ketiga dalam kompetensi                         diri
               adalah penataan motivasi

               Masayarakat menbutuhkan orang yang bermotivasi tinggi:
               Contoh karyawan yang tahun depan mau nikah dan belum
               punya uang cukup, pasti highly motivated.


               Indikator ( motivasi yang seharusnya )


                                     8
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




                    o Saya mau meninggalkan sesuatu yang baik (legacy).

                    o Lebih baik optimis walaupun menghadapi kemungkinan
                      kegagalan yang besar

                    o Dapat melihat kerajaan Allah secara totalitas meski ada
                      perbedaan. Aneh jika bisa toleransi dan bekerja sama
                      dengan umat agama lain daripada dengan yang orang
                      seiman tapi beda gaya dan ajaran.




               9. Kompetensi sosial

               A. Empati :

               Orang yang mampu memberikan empati adalah orang yang
               dapat menempatkan diri di dalam hati orang ketika berelasi. Ia
               dapat menghayati perasaan orang lain dan kebutuhan mereka.


               Indikator:

               Seorang yang memiliki empati yang kuat akan mampu
               memahami orang yang sangat berbeda dengan dirinya
               sekalipun. Ia akan mampu bergaul dengan orang yang datang
               dari latar belakang etnis atau sosial yang berbeda. Ia juga akan
               mampu memperkirakan respon-respon emosi orang ketika
               berhadapan dengannya.


               Contoh :
               Ada orang yang ditinggal mati anak tunggalnya. Ia sedang
               bekerja di kantor sedang istrinya mendesign bangunan di
               kamar kerjanya. Sementara itu, anaknya yang berusia empat


                                      9
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               tahun bermain-main. Ketika ibunya lengah, sang anak
               memasuki kolam renang dan kemudian tenggelam serta
               meninggal.

               Ketika mendengar apa yang terjadi, sang suami kembali dengan
               cepat ke rumahnya. Setibanya, ia memeluk istrinya terus
               menerus. Ia seakan mengabaikan jenazah sang anak.

               Kemudian hari ketika orang lain bertanya, mengapa ia seakan
               memperhatikan istrinya saja?         Ia menjelaskan bahwa,
               sebenarnya ia sangat kehilangan. Namun ia menyadari bahwa
               sang istri sangat merasa bersalah dan sangat membutuhkan
               perlindungan serta dukungan atas kehancuran perasaan yang ia
               rasakan. Sang anak sudah tidak memiliki kebutuhan apa-apa.
               Ia melakukan hal itu karena ia memahami dan menghayati
               respons yang istrinya sedang miliki ketika anak yang mereka
               sayangi meninggal, padahal ia berada di sekitar anak itu.


               Contoh lain:
               Seorang ibu kehilangan anak satu-satunya yang masih kecil.
               Bagaimana Andadapat menunjukkan empati ketika hadir di
               dekatnya?

               Yang lebih menunjukkan empati adalah menemani atau sekedar
               berada di dekatnya. Affirmasi situasi & perasaannya. Baru
               setelah itu memberi hiburan dengan perkataan/Firman Tuhan.


               Contoh lain:

               Seorang istri yang bawel mengeluh karena akan dicerai
               suaminya. Empati adalah bertanya, mencari tahu penyebabnya.
               Bukan langsung menegur, menghakimi. Bisa membaca
               perasaan orang dengan tepat. Bisa mengungkapkan ulang apa
               yang seorang komunikasikan. Bisa menyampaikan komunikasi
               dengan bahasa yang dimengerti orang tersebut.




                                   10
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               B. Terampil menghubungkan atau menjembatani

               Contoh :

               Di berbagai perusahaan, tenaga Sales sering berkelahi dengan
               bagian keuangan. Di gereja, bendahara sering berkelahi dengan
               komisi pemuda. Karena komisi pemuda sering melakukan
               program dan pembiayaan mendadak sesuai dengan dinamika
               kejiwaan mereka, sedangkan para bendahara sering terlalu
               melakukan perhitungan. Kedua pihak masing-masing punya
               cara pandang dan kepentingan sendiri. Seorang yang memiliki
               kompetensi sosial yang baik akan berupaya menghubungkan
               kedua perbedaan yang ada. Jadi ia           bukannya malah
               mempertajam perbedaan yang ada serta memecah belah.




               10.   Apakah           Kecerdasan         emosi       dapat
               dipelajari?

               Mari kita review dulu aspek-aspek dari kecerdasan emosi

               Ada dua kompetensi dasar dari seorang yang cerdas secara
               emosi

               1. Kompetensi Diri
               Kenal diri
               Kendali diri
               Motivasi yang kuat dan stabil

               2. Kompetensi sosial



                                      11
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               kemampuan berempati
               membangun hubungan

               Tanya jawab:

               Di belakang teori Kecerdasan Emosi ini ada sebuah asumsi
               dasar, yaitu        ”Buanglah ketakutan. Jangan takut
               mengungkapkan. Cobalah jujur. Pilihan perilaku kita, harus
               dilakukan secara sadar dan jujur, bukan karena takut ditolak,
               takut melukai dll.

               Mulailah dengan pemahaman: apapun yang kita lakukan
               dengan diri sendiri, akan berdampak pada orang lain dan pada
               Tuhan. Jadi, boleh saja seseorang hidup menahan diri asal
               jangan hal itu dilakukan karena didasari ketakutan.

               Kita selalu punya pilihan ber-respon dalam menghadapi
               berbagai peristiwa di dalam hidup. Misalnya, bila kita dimarahi
               orang secara tidak adil, wajarnya kita balik marah. Orang yang
               rendah dalam kecerdasan emosinya, seakan mengatakan bahwa
               tidak ada pilihan respon yang lain terhadap apa yang ia alami.
               Sebenarnya selalu ada pilihan lain. Misalnya marah bisa
               dilakukan dengan cara lain. Banyak orang gagal karena merasa
               tidak ada pilihan.

               Bagaimana cara mekanisme latihan untuk hal ini ?

               * Ini akan jadi PR kita



               Pertanyaan:

               Adakah hub antara kecerdasan emosi & kecerdasan spiritual ?

               Jawab:
               Pasti ada hubungan. Contoh : pengalaman naik mobil didahului
               mobil lain yang ugal-ugalan. Ketika hendak ngebut mengejar



                                     12
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               mobil tsb, ada yang mengingatkan bahwa kemungkinan mobil
               yang mendahului itu sedang berisi seorang wanita hamil yang
               harus segala melahirkan.


               Spiritual Quotient = seorang yang memiliki SQ yang tinggi
               adalah seorang yang memaknai peristiwa-peristiwa yang
               dihadapinyanya dan memiliki keintiman dengan Tuhan. Hal ini
               berimbas ke dalam ranah emosinya.



               Kecerdasan emosi dapat dikembangkan melalui pelatihan dan
               mentoring serta peneladaanan.




               11. Bagaimana mengembangkannya

               Untuk Memahami diri:

               Orang yang dewasa harus berani minta feedback pada orang
               lain. Tentu saja dengan mempertimbangkan waktu & tempat
               yang tepat. Suatu feed back atau masukan adalah bagaikan
               seorang coach yang dapat menolong kita mengenali hal-hal
               yang terluput dari pengamatan kita. Tanpa feedback, kita akan
               mengalami bahaya berada di tempat yang salah atau melakukan
               perjalanan yang salah.


               Kenali diri:

               Pola marah: ada orang yang marah dengan mencicil dan
               bergurau, ada juga yang mengungkapkan kemarahan dengan
               bicara keras, dan marah dengan diam. Kenalilah pola marah


                                   13
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               Anda, minta masukan bagaimana pendapat orang tentang hal
               itu. Sayang sekali sering kita tidak memiliki teladan yang baik
               mengenai mengekspresikan marah dengan efektif: contohnya
               ialah anggota DPR yang berperilaku seperti anak-anak ketika
               marah.

               Menata motivasi: seringkali ada orang yang bermotivasi tinggi
               bila mengerjakan sesuatu yang menyenangkannya. Padahal,
               apakah sesuatu itu menyenangkan atau tidak, selama hal itu
               bermakna, kita harus bisa mengerjakan dengan motivasi yang
               kuat.

               Sangkal diri: Ada saat di dalam pekerjaan kita tidak menyukai
               sesuatu atau serasa berbeda dengan jati diri, namun demi
               kebutuhan orang banyak, dan tujuan yang luas kita harus bisa
               mengesampingkan atau membuang preferensi pribadi. Seorang
               yang EQ yang tinggi akan mampu melakukan hal itu.




                                    14
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




                      1. Mulai dari Kesadaran dan Pemahaman




                                                       +
                                                       =




                          Fokus:
                          Saya memiliki kemungkinan memilih dalam keadaan apapun
                                                                                   15




               Mulai dari mana?


               Mulai dari kesadaran dan Pemahaman diri

               Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kita tidak bisa
               mengendalikan berbagai peristiwa atau kejadian dalam hidup
               sehari-hari. Masalah selalu ada dan dapat timbul sewaktu-
               waktu. Peristiwa dan masalah tadi sering tidak bisa
               dikendalikan. Namun, respon terhadap mereka dapat
               dikendalikan atau dipilih. Jadi perlu kita menyadari hal ini
               bahwa ”Saya punya kesempatan menentukan hasil. Saya bisa
               membuat pilihan dalam keadaan apapun. Minimum saya dapat
               menentukan dan memilih respon saya sendiri.”


               Secara teologis dapat dikatakan bahwa kita diberi Tuhan
               kemampuan memilih.

               Tapi kita sering hanya memilih yang nyaman untuk kita.
               Sebagai akibatnya maka pola respons yang terbentuk adalah
               pola yang nyaman walaupun tidak tepat


                                                15
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               Contoh, bila anak kita tidak bikin PR, kita pukul. Lalu anak jadi
               taat. Suatu pola terbentuk. Ia hanya membuat PR bila dipukul.
               Kita hanya bisa mengubah dia dengan memukul. Bisakah
               merubah pola seperti itu? Misalnya dengan nasehat. Atau
               sistem apresiasi?

               Contoh: Rapat berjam-jam coba dirubah lebih efisien misalnya
               jam dipersingkat/dibatasi, tapi nyatanya orang nyaman atau
               lebih suka melakukan pola rapat yang bertele-tele.. Walaupun
               hasilnya sama.

               Bila istri saya marah dan menangis, biasanya saya berespon
               dengan memeluk, kali itu tidak. Dia bertanya, kenapa tidak
               memeluk. Dengan memberi respon berbeda, saya tahu
               kebutuhan istri adalah dipeluk. Dan istri juga belajar lebih
               terbuka mengungkapkan kebutuhan tadi tanpa menggunakan
               pola menangis.

               Latihan :
               Coba ingat peristiwa dalam 6 bulan/setahun yang saudara
               responi dengan pola yang berbeda dan hasilnya bagus.



               Pola respon tadi kita pelajari dari orang tua atau dari tokoh
               tertentu dalam hidup kita. Khususnya pengaruh itu tertanam
               pada usia balita. Merubah pola perilaku lama tidak mudah.
               Perlu proses. Dengan kata lain, perlu tahu asal pola respon
               pribadi.

               Banyak eksekutif muda di Jakarta mengalami burn out pada
               usia 30-an, karena kerja mati-matian mengejar mimpi duniawi/
               materi. Kemudian ketika hal itu tercapai banyak efek samping
               sudah muncul, misalnya kesehatan jelek. Pola ini terjadi karena
               asumsi bahwa manusia harus sukses dengan ukuran
               dunia/materi.




                                     16
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               Pola harus dikenali sebelum dirubah.
                     - Kenal gejala nya
                     - kenal pemicu nya

               Latihan:

               Tahap pertama:
                    1. Bagaimana cara Anda marah ?
                          - Kondisi apa yang bisa membuat marah besar ?

                      2. Hal apa yang membuat Andasedih/tertekan ?
                            - Bagaimana pola perilaku bila sedih / tertekan ?
                            - Apa pemicunya ?

                      3. Hal apa yang membuat Anda senang / bahagia ?
                            - Apa pemicunya ?

                      4. Hal apa yang membuat Anda putus asa ?
                            - Bagaimana cara Anda mengungkapkannya ?
                            - Apa pemicunya ?


               Tahap kedua :

               Coba renungkan dan sharing, kenapa seperti ini ?
               Apa hubungan dengan gambar diri ?
               Bila menyadari ada hubungan dengan gambar diri yang kurang
               sehat, silahkan mulai memikirkan perubahan konsep dan
               merencanakan hal-hal yang perlu untuk melakukan perubahan
               sedikit demi sedikit. Bahkan, jika perlu kita harus menata ulang
               value system kita/hal-hal yang bernilai bagi diri kita.

               Siapakah Tuhan bagi kita : majikan, kekasih, sahabat, debitor ?
               Kita perlu membedah gambaran kita tentang Tuhan dan asal
               dari gambaran tadi, karena hal itu akan menjadi dasar dan
               pengaruh kuat ketika kita memperlakukan diri dan orang lain.




                                      17
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               Gambaran yang dapat Anda pilih
               Tuhan menjaga kita demikian ketat dan untuk waktu lama.
               Ketika kita menjadi janin selama 9 bulan kali 30 hari kali 24 jam
               kali 60 menit kali 60 detik kita mengalami berbagai perubahan
               di tingkat sel. Tuhan mengawal sepanjang proses sehingga kita
               ada seperti ini. Tanpa itu kita sudah mati atau
               mengalamiberbagai kerusakan fatal.


               Jadi, kita berharga di hadapan Tuhan. Jika tidak sadar hal ini
               maka akan sulit menghargai orang lain apalagi memberi
               penghargaan.      Ingatlah bahwa di Asia orang cenderung
               menggunakan kata-kata pedas dan keras serta negatif dalam
               mendidik anak dan siswa. Karena itu seringkali sejak kecil orang
               Asia memiliki gambar diri yang negatif. Seringkali di dalam
               keadaan sulit, seorang Asia akan merasa tidak berharga
               sehingga hidup jadi tidak bermakna




               Alat :
               Kenali hal-hal/sikon yang membuat Anda merasa berharga !
               Kenali hal-hal/sikon yang membuat Anda tidak dihargai !




               Kini kita bicara tentang kebutuhan.
               Ada orang yang punya kebutuhan berkuasa.



                                     18
MERUMUSKAN   VISI   DAN   MISI




               Ada kebutuhan bersahabat, berafiliasi.
               Dan ada kebutuhan berprestasi




               Setiap orang berbeda kebutuhan.
               Kita harus jujur mengenali diri, yang mana yang paling penting :


               PR :
               1. Dalam waktu seminggu setelah pelatihan ini, silahkan Anda
               merenung dan menjawab 7 pertanyaan ini. Setiap hari 1
               pertanyaan. Buat jurnal harian tertulis jawaban Anda (untuk
               seluruh PR).
               2. Hari ke 8 – 14 coba saling memeriksa, mengingatkan dengan
               sesama anggota kelompok, sharing hasil jawaban (melalui
               telpon, sms)
               3. Buat praktek: rencanakanlah perubahan dan pelaksanaan.
               Khususnya untuk no 7 / tentang indikator.
               4. Mengamati orang-orang yang buruk dan yang EQ baik. Hal-
               hal apa yang Anda pelajari dari mereka.




                                     19

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a 1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)

self awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiri
self awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiriself awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiri
self awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiriDukiesNessaNNuno
 
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kipMakalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kipOleJyo1
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th Chris Hukubun
 
Kariono_EMOTIONAL INTELLIGENCE.pptx
Kariono_EMOTIONAL INTELLIGENCE.pptxKariono_EMOTIONAL INTELLIGENCE.pptx
Kariono_EMOTIONAL INTELLIGENCE.pptxkarionopajak
 
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarKecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarRiva Warid
 
SELF AWARENESS.pptx
SELF AWARENESS.pptxSELF AWARENESS.pptx
SELF AWARENESS.pptxIfaNofalia1
 
Strategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestaltStrategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestaltbkupstegal
 
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdf
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdfLAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdf
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdfFitriHaryanti5
 
INTELEGENSI EMOSIONAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.pptx
INTELEGENSI EMOSIONAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.pptxINTELEGENSI EMOSIONAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.pptx
INTELEGENSI EMOSIONAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.pptxrahma31
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikValny Majid
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusiapjj_kemenkes
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutikpjj_kemenkes
 
Person centred theory
Person centred theoryPerson centred theory
Person centred theoryIqaa Safura
 

Semelhante a 1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished) (20)

self awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiri
self awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiriself awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiri
self awareness cara mengetahui sifat dari diri sendiri
 
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kipMakalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
 
Psikom power point
Psikom power pointPsikom power point
Psikom power point
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
 
Kekuatan pola pikir novi catur m
Kekuatan pola pikir novi catur mKekuatan pola pikir novi catur m
Kekuatan pola pikir novi catur m
 
Kariono_EMOTIONAL INTELLIGENCE.pptx
Kariono_EMOTIONAL INTELLIGENCE.pptxKariono_EMOTIONAL INTELLIGENCE.pptx
Kariono_EMOTIONAL INTELLIGENCE.pptx
 
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarKecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
 
Komunikasi terapeut
Komunikasi terapeutKomunikasi terapeut
Komunikasi terapeut
 
Wz manual kaunselor
Wz manual kaunselorWz manual kaunselor
Wz manual kaunselor
 
SELF AWARENESS.pptx
SELF AWARENESS.pptxSELF AWARENESS.pptx
SELF AWARENESS.pptx
 
Strategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestaltStrategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestalt
 
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdf
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdfLAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdf
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdf
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
INTELEGENSI EMOSIONAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.pptx
INTELEGENSI EMOSIONAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.pptxINTELEGENSI EMOSIONAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.pptx
INTELEGENSI EMOSIONAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.pptx
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
8.0 komunikasi berkesan 2014
8.0 komunikasi berkesan 20148.0 komunikasi berkesan 2014
8.0 komunikasi berkesan 2014
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
Person centred theory
Person centred theoryPerson centred theory
Person centred theory
 

Mais de robby chandra

Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blanketsrobby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukanrobby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2robby chandra
 
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan SuadaraHyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadararobby chandra
 
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
Hyd 5  Di Pertanyakan  Untuk DipulihkanHyd 5  Di Pertanyakan  Untuk Dipulihkan
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkanrobby chandra
 
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
Hyd 4  Zakheus   Menghadapi PenolakanHyd 4  Zakheus   Menghadapi Penolakan
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakanrobby chandra
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blanketsrobby chandra
 
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan MaknaHyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Maknarobby chandra
 
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg PrasyaratHyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyaratrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced ScorecardBattlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecardrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notesrobby chandra
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positifrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone NyamanBattlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyamanrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven  PdsaBattlefield Of The Mind Seven  Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven Pdsarobby chandra
 
Battlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +NotesBattlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +Notesrobby chandra
 

Mais de robby chandra (20)

Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
 
Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5
 
Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
 
Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
 
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan SuadaraHyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
 
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
Hyd 5  Di Pertanyakan  Untuk DipulihkanHyd 5  Di Pertanyakan  Untuk Dipulihkan
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
 
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
Hyd 4  Zakheus   Menghadapi PenolakanHyd 4  Zakheus   Menghadapi Penolakan
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
 
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan MaknaHyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
 
Hyd Pretest
Hyd PretestHyd Pretest
Hyd Pretest
 
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg PrasyaratHyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
 
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced ScorecardBattlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
 
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
 
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone NyamanBattlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
 
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven  PdsaBattlefield Of The Mind Seven  Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
 
Battlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +NotesBattlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +Notes
 

1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)

  • 1. 6 Manual PENGEMBANGAN DIRI Pelatihan bagi Generasi Muda Kecerdasan Emosi dan Gambar Diri yang Positif
  • 2.
  • 3. Isi Penjelasan dasar
  • 4.
  • 5. 1 Bagian MERUMUSKAN VISI DAN MISI Manual Kecerdasan Emosi dan Gambar Diri yang Positif 1. Menyimak suara Alkitab Ada orang yang peduli Tuhan dan peduli realitas. Kita bisa saja hanya peduli suara Tuhan dan mengabaikan realitas. Sebaliknya bisa juga kita mengambil pilihan lain yaitu, peduli pada suara realitas saja. Jemaat Kisah para rasul yang baru sudah mengalami persoalan. Bukan persoalan doktrin, spiritual atau hal yang lebih mendasar. Tapi masalahnya adalah logistik, ada keluhan tentang ketidak seimbangan perhatian dan pembagian materi bagi para duafa. Keluhan tadi cukup merebak. Wajarnya para rasul menanggapi dengan teguran agar anggota jemaat tahu diri sebagai jemaat yang masih baru seharusnya menahan diri dari mengangkat persoalan-persoalan yang remeh. Tapi para rasul tidak melakukan hal itu, mereka ternyata menangani masalah tadi dengan serius. Pertama, para pemimpin mengambil inisiatif untuk menangani masalah yang ada. Mereka mengumpulkan umat. Mereka tidak mengabaikan suara ketidakpuasan yang ada. 1
  • 6. MERUMUSKAN VISI DAN MISI Kedua, mereka mengakui,”kami tidak puas dengan apa yang ada.” Artinya, mereka jujur terhadap perasaan yang ada dalam diri mereka dan membaca kenyataan dengan terbuka. Tapi mereka juga menggunakan tolok ukur yang berlandas pada misi dari Tuhan. Hal ini jarang terjadi sekarang. Biasanya orang menutupi perasaan mereka, apa lagi pemimpin, demi memberikan kesan/penampilan yang baik. Artinya selanjutnya, mereka juga punya persepsi yang tajam dan mampu mengungkapkan perasaan diri sendiri. Terkadang orang tidak mampu mengenali perasaan sendiri, kalaupun mereka mampu mengenali hal itu, seringkali mereka tidak mampu mengungkapkan dengan tepat. Misalnya, mengungkapkan kemarahan pada istri yang sering pergi, padahal sebenarnya rindu/ ingin lebih sering bersama. Ketiga, kebih lanjut lagi, para rasul atau pemimpin mampu menawarkan jalan keluar dari masalah yang ada. Padahal umumnya manusia mampu mengenali masalah, mempermasalahkan, namun tidak mampu menghadirkan pilihan jalan keluar. 2. Bagaimana dengan realita Walaupun ada contoh indah dari Alkitab, namun ada realita yang berbeda, walaupun realita itu ada di gereja. Realitas ini perlu kita simak. 2
  • 7. MERUMUSKAN VISI DAN MISI a. seringkali orang menyembunyikan perasaannya atau tidak mengekspresikannya Contoh: ibu saya tidak pernah memuji saya tapi ketika meninggal, susternya menyampaikan bhw mami sering memuji dan sering ingin ketemu saya. Saya tidak pernah tahu hal itu, karena beliau tidak pernah mengungkapkan pada saya. Seorang pendeta baru masuk ke jemaat dan mulai pelayanan dengan baik tapi beberapa tahun kemudian jemaat mengeluh. Hal ini terjadi karena kurang komunikasi. Pendeta dan jemaat tidak pernah saling berkomunikasi tentang harapan masing- masing. Masing-masing berasumsi, tidak mengungkapkan perasaan. Berbeda sekali dengan di jemaat pertama, yang tercermin dalam Kisah rasul yaitu, para rasul peka pada perasaan jemaat. b. Orang sekarang tidak peka pada respon emosi orang lain. c. Ketika menyadari perasaan orang lainpun, sering orang tidak bersikap win win ketika mengolahnya. Bahkan sering kita mengharapkan agar orang lain berubah, padahal diri sendiri tidak. Contoh ketidak pekaan misalnya: Istri merasa dilalaikan hari ulang tahunnya. d. Seringkali orang tidak mengenal atau menyadari emosinya sendiri. Kita tahu bahwa melayani orang banyak tidak selalu enak. Mungkin ada saat kita memberikan kepercayaan pada orang yang salah. Setelah persetujuan rapat lalu ada perubahan pelaksanaan di lapangan. Hal itu terjadi karena tidak sadar akan respon orang pada saat mengambil keputusan. Kemudian sebagai hasilnya, kita marah namun memendam kemarahan tadi bahkan tidak menyadarinya. Masih banyak contoh-contoh lain.... Ini realita banyak gereja saat ini. Jadi ada beda yang tajam antara realita dan suara Alkitab. Bahkan di dalam gereja, 3
  • 8. MERUMUSKAN VISI DAN MISI realitas yang diinspirasikan Alkitab tidak terwujud. Kira-kira kenapa sebabnya? Tonggak-tonggak keberhasilan Kompetensi dan spiritualitas sebagai pendukung pelayanan an ke hu ter eta am ng pi l pe an sikap 4 Untuk berhasil melakukan pelayanan, seorang harus memiliki keempat tonggak dimana tiga merupakan wujud dan satu merupakan dasarnya. Dasar: Spiritualitas yaitu, mutu seseorang bergaul dengan Tuhan. Nama lainnya adalah bagaimana memaknai pengalaman hidup dalam kacamata hubungan dengan Tuhan. Tonggak keberhasilan pertama: pengetahuan, artinya seseorang harus mau terus belajar meski proses ini tidak disukai. 4
  • 9. MERUMUSKAN VISI DAN MISI Tonggak keberhasilan kedua adalah: trampil melakukan apa yang perlu dilakukan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Tonggak ketiga adalah adanya sikap yang pas untuk menggunakan pengetahuan dan ketrampilan tadi. Pelatihan kali ini adalah merupakan bagian dari pengembangan Keterampilan Prelude to Kecerdasan Emosi Manusia sering melihat pentingnya IQ alias kecerdasan nalar, padahal sebenarnya Kecerdasan emosi atau Emotional Quotient lebih penting. Orang yang cerdas secara nalar artinya orang itu dapat menyadari dinamika emosi pada dirinya dan orang lain, ia bahkan dapat mengendalikan dan menata hubungan yang terkait dengan emosi. EQ ternyata lebih penting dari IQ karena manusia bukan terdiri dari cuma nalar tapi juga emosi. 5. Apa itu kecerdasan emosi ? Kecerdasan emosi adalah bagian dari kompentensi diri. Kompetensi diri yang terkait dengan kecerdasan emosi terdiri dari dua aspek yaitu a. Kompetensi diri sendiri, 5
  • 10. MERUMUSKAN VISI DAN MISI b. Kompetensi sosial Contoh: Dua orang menemani seorang pembicara dari Amerika selama seminggu sebagai asistennya. Yang satu lulusan Universitas Indonesia. Yang satu lulusan SMA Bina bangsa. Pembicara lebih senang dengan yang asissten kedua. Kenapa? Asisten yang kedua dianggap bisa mendeteksi emosi, affirmasi dan memberi alternatif jalan keluar. Ia juga menanggapi keluhan dengan baik, mengenali emosi orang lain dan tidak terpancing bila sang tamu sedang marah atau kesal. Terlihat di dalam contoh di atas: Kita disini dibiasakan meredam emosi. Apalagi pria. Akibatnya, kehidupan emosinya kering. Sebaliknya, wanita masih punya beberapa cara mengungkapkan emosi. Umumnya pria hanya mengungkapkan emosi dengan satu macam saja, yang lain diredam.Padahal di dalam Alkitab terbaca bahwa, Yesus pernah marah, mengungkapkan emosi marahnya. Contoh : 1. Memahami Diri Sendiri Saya sedang rindu istri saya. Teman mengajak saya keluar. Saya memberitahu mood saya. Ia mengatakan akan tetap bersedia mengajak saya dan juga siap menerima sikap saya yang diwarnai mood tadi selama bersama dia Menurut anda, bolehkah seorang pendeta mengatakan hal seperti ini? Mengakui perasaan sendiri. 6
  • 11. MERUMUSKAN VISI DAN MISI 6. Memahami diri A. Untuk mampu melakukan hal itu maka kita perlu belajar, mengenali dan mengakui serta memahami perasaan diri. Juga kita perlu mengakui bahwa manusia itu tidak stabil, ada saat turun naik secara emosi. Kita perlu mengakui hal ini secara jujur di hadapan Tuhan dan sesama. Indikator orang yang memahami diri (berarti cerdas secara emosi di dalam aspek ini adalah): o Menilai diri realistis: kelebihan dan kekurangan o Menertawakan kebodohan sendiri misal: Gatek. o Mengenal luka batin agar menyadari respon diri terhadap hal-hal tertentu misalnya, pelit karena mengalami pernah mengalami krisis ekonomi pengguntingan uang. Contoh lain adalah seorang pemain golf berani bayar mahal untuk main tapi marah karena merasa harga soto terlalu mahal 5000 rupiah. Orang ini merasa miskin dan takut kehilangan uang walaupun secara nyata ia sudah sangat kaya 7. Selain memahami diri, diperlukan juga pengendalian diri: Pada suatu hari, seorang pendeta bernama Lie Sian Hui alm, mengemudikan mobilnya dan di tengah jalan ia diserempet sebuah sepeda motor. Pengemudi motor turun dan memaki- maki pendeta ini. Pendeta ini hanya diam terus menerus hingga 7
  • 12. MERUMUSKAN VISI DAN MISI orang tersebut selesai marah. Akhirnya ketika sang pendeta meulai bciara, sang pengemudi motor pergi. Murid-muridnya heran dan bertanya-tanya. Pendeta menjelaskan ”Apa gunanya marah. Padahal di dalam hidup masih banyak hal yang perlu diurusi?” Memang pendeta ini, hampir tidak pernah marah, sangat pandai mengendalikan diri. Orang yang mengendalikan diri memiliki suatu indikator yaitu, mempertimbangkan akibat yang akan terjadi suatu perbuatan. Perlu dicatat disini bahwa orang yang mengendalikan diri tidak sama dengan orang yang menahan diri. Mengendalikan diri berarti mengetaui tempat, waktu dalam menata serta mengekspresikan emosinya. Indikator dari seorang yang mengendalikan diri adalah tidak munafik, serta dapat berbicara apa adanya. Ia juga dapat menghadapi perubahan serta krisis. Indikator lainnya ialah bahwa ia mampu untuk keluar dari ruang nyaman. Artinya ia tidak terikat pada pola yang ia merasa nyaman, misalnya, nyaman untuk marah dengan meledak, nyaman untuk mengalah terus menerus dan seterusnya. 8. Aspek ketiga dalam kompetensi diri adalah penataan motivasi Masayarakat menbutuhkan orang yang bermotivasi tinggi: Contoh karyawan yang tahun depan mau nikah dan belum punya uang cukup, pasti highly motivated. Indikator ( motivasi yang seharusnya ) 8
  • 13. MERUMUSKAN VISI DAN MISI o Saya mau meninggalkan sesuatu yang baik (legacy). o Lebih baik optimis walaupun menghadapi kemungkinan kegagalan yang besar o Dapat melihat kerajaan Allah secara totalitas meski ada perbedaan. Aneh jika bisa toleransi dan bekerja sama dengan umat agama lain daripada dengan yang orang seiman tapi beda gaya dan ajaran. 9. Kompetensi sosial A. Empati : Orang yang mampu memberikan empati adalah orang yang dapat menempatkan diri di dalam hati orang ketika berelasi. Ia dapat menghayati perasaan orang lain dan kebutuhan mereka. Indikator: Seorang yang memiliki empati yang kuat akan mampu memahami orang yang sangat berbeda dengan dirinya sekalipun. Ia akan mampu bergaul dengan orang yang datang dari latar belakang etnis atau sosial yang berbeda. Ia juga akan mampu memperkirakan respon-respon emosi orang ketika berhadapan dengannya. Contoh : Ada orang yang ditinggal mati anak tunggalnya. Ia sedang bekerja di kantor sedang istrinya mendesign bangunan di kamar kerjanya. Sementara itu, anaknya yang berusia empat 9
  • 14. MERUMUSKAN VISI DAN MISI tahun bermain-main. Ketika ibunya lengah, sang anak memasuki kolam renang dan kemudian tenggelam serta meninggal. Ketika mendengar apa yang terjadi, sang suami kembali dengan cepat ke rumahnya. Setibanya, ia memeluk istrinya terus menerus. Ia seakan mengabaikan jenazah sang anak. Kemudian hari ketika orang lain bertanya, mengapa ia seakan memperhatikan istrinya saja? Ia menjelaskan bahwa, sebenarnya ia sangat kehilangan. Namun ia menyadari bahwa sang istri sangat merasa bersalah dan sangat membutuhkan perlindungan serta dukungan atas kehancuran perasaan yang ia rasakan. Sang anak sudah tidak memiliki kebutuhan apa-apa. Ia melakukan hal itu karena ia memahami dan menghayati respons yang istrinya sedang miliki ketika anak yang mereka sayangi meninggal, padahal ia berada di sekitar anak itu. Contoh lain: Seorang ibu kehilangan anak satu-satunya yang masih kecil. Bagaimana Andadapat menunjukkan empati ketika hadir di dekatnya? Yang lebih menunjukkan empati adalah menemani atau sekedar berada di dekatnya. Affirmasi situasi & perasaannya. Baru setelah itu memberi hiburan dengan perkataan/Firman Tuhan. Contoh lain: Seorang istri yang bawel mengeluh karena akan dicerai suaminya. Empati adalah bertanya, mencari tahu penyebabnya. Bukan langsung menegur, menghakimi. Bisa membaca perasaan orang dengan tepat. Bisa mengungkapkan ulang apa yang seorang komunikasikan. Bisa menyampaikan komunikasi dengan bahasa yang dimengerti orang tersebut. 10
  • 15. MERUMUSKAN VISI DAN MISI B. Terampil menghubungkan atau menjembatani Contoh : Di berbagai perusahaan, tenaga Sales sering berkelahi dengan bagian keuangan. Di gereja, bendahara sering berkelahi dengan komisi pemuda. Karena komisi pemuda sering melakukan program dan pembiayaan mendadak sesuai dengan dinamika kejiwaan mereka, sedangkan para bendahara sering terlalu melakukan perhitungan. Kedua pihak masing-masing punya cara pandang dan kepentingan sendiri. Seorang yang memiliki kompetensi sosial yang baik akan berupaya menghubungkan kedua perbedaan yang ada. Jadi ia bukannya malah mempertajam perbedaan yang ada serta memecah belah. 10. Apakah Kecerdasan emosi dapat dipelajari? Mari kita review dulu aspek-aspek dari kecerdasan emosi Ada dua kompetensi dasar dari seorang yang cerdas secara emosi 1. Kompetensi Diri Kenal diri Kendali diri Motivasi yang kuat dan stabil 2. Kompetensi sosial 11
  • 16. MERUMUSKAN VISI DAN MISI kemampuan berempati membangun hubungan Tanya jawab: Di belakang teori Kecerdasan Emosi ini ada sebuah asumsi dasar, yaitu ”Buanglah ketakutan. Jangan takut mengungkapkan. Cobalah jujur. Pilihan perilaku kita, harus dilakukan secara sadar dan jujur, bukan karena takut ditolak, takut melukai dll. Mulailah dengan pemahaman: apapun yang kita lakukan dengan diri sendiri, akan berdampak pada orang lain dan pada Tuhan. Jadi, boleh saja seseorang hidup menahan diri asal jangan hal itu dilakukan karena didasari ketakutan. Kita selalu punya pilihan ber-respon dalam menghadapi berbagai peristiwa di dalam hidup. Misalnya, bila kita dimarahi orang secara tidak adil, wajarnya kita balik marah. Orang yang rendah dalam kecerdasan emosinya, seakan mengatakan bahwa tidak ada pilihan respon yang lain terhadap apa yang ia alami. Sebenarnya selalu ada pilihan lain. Misalnya marah bisa dilakukan dengan cara lain. Banyak orang gagal karena merasa tidak ada pilihan. Bagaimana cara mekanisme latihan untuk hal ini ? * Ini akan jadi PR kita Pertanyaan: Adakah hub antara kecerdasan emosi & kecerdasan spiritual ? Jawab: Pasti ada hubungan. Contoh : pengalaman naik mobil didahului mobil lain yang ugal-ugalan. Ketika hendak ngebut mengejar 12
  • 17. MERUMUSKAN VISI DAN MISI mobil tsb, ada yang mengingatkan bahwa kemungkinan mobil yang mendahului itu sedang berisi seorang wanita hamil yang harus segala melahirkan. Spiritual Quotient = seorang yang memiliki SQ yang tinggi adalah seorang yang memaknai peristiwa-peristiwa yang dihadapinyanya dan memiliki keintiman dengan Tuhan. Hal ini berimbas ke dalam ranah emosinya. Kecerdasan emosi dapat dikembangkan melalui pelatihan dan mentoring serta peneladaanan. 11. Bagaimana mengembangkannya Untuk Memahami diri: Orang yang dewasa harus berani minta feedback pada orang lain. Tentu saja dengan mempertimbangkan waktu & tempat yang tepat. Suatu feed back atau masukan adalah bagaikan seorang coach yang dapat menolong kita mengenali hal-hal yang terluput dari pengamatan kita. Tanpa feedback, kita akan mengalami bahaya berada di tempat yang salah atau melakukan perjalanan yang salah. Kenali diri: Pola marah: ada orang yang marah dengan mencicil dan bergurau, ada juga yang mengungkapkan kemarahan dengan bicara keras, dan marah dengan diam. Kenalilah pola marah 13
  • 18. MERUMUSKAN VISI DAN MISI Anda, minta masukan bagaimana pendapat orang tentang hal itu. Sayang sekali sering kita tidak memiliki teladan yang baik mengenai mengekspresikan marah dengan efektif: contohnya ialah anggota DPR yang berperilaku seperti anak-anak ketika marah. Menata motivasi: seringkali ada orang yang bermotivasi tinggi bila mengerjakan sesuatu yang menyenangkannya. Padahal, apakah sesuatu itu menyenangkan atau tidak, selama hal itu bermakna, kita harus bisa mengerjakan dengan motivasi yang kuat. Sangkal diri: Ada saat di dalam pekerjaan kita tidak menyukai sesuatu atau serasa berbeda dengan jati diri, namun demi kebutuhan orang banyak, dan tujuan yang luas kita harus bisa mengesampingkan atau membuang preferensi pribadi. Seorang yang EQ yang tinggi akan mampu melakukan hal itu. 14
  • 19. MERUMUSKAN VISI DAN MISI 1. Mulai dari Kesadaran dan Pemahaman + = Fokus: Saya memiliki kemungkinan memilih dalam keadaan apapun 15 Mulai dari mana? Mulai dari kesadaran dan Pemahaman diri Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kita tidak bisa mengendalikan berbagai peristiwa atau kejadian dalam hidup sehari-hari. Masalah selalu ada dan dapat timbul sewaktu- waktu. Peristiwa dan masalah tadi sering tidak bisa dikendalikan. Namun, respon terhadap mereka dapat dikendalikan atau dipilih. Jadi perlu kita menyadari hal ini bahwa ”Saya punya kesempatan menentukan hasil. Saya bisa membuat pilihan dalam keadaan apapun. Minimum saya dapat menentukan dan memilih respon saya sendiri.” Secara teologis dapat dikatakan bahwa kita diberi Tuhan kemampuan memilih. Tapi kita sering hanya memilih yang nyaman untuk kita. Sebagai akibatnya maka pola respons yang terbentuk adalah pola yang nyaman walaupun tidak tepat 15
  • 20. MERUMUSKAN VISI DAN MISI Contoh, bila anak kita tidak bikin PR, kita pukul. Lalu anak jadi taat. Suatu pola terbentuk. Ia hanya membuat PR bila dipukul. Kita hanya bisa mengubah dia dengan memukul. Bisakah merubah pola seperti itu? Misalnya dengan nasehat. Atau sistem apresiasi? Contoh: Rapat berjam-jam coba dirubah lebih efisien misalnya jam dipersingkat/dibatasi, tapi nyatanya orang nyaman atau lebih suka melakukan pola rapat yang bertele-tele.. Walaupun hasilnya sama. Bila istri saya marah dan menangis, biasanya saya berespon dengan memeluk, kali itu tidak. Dia bertanya, kenapa tidak memeluk. Dengan memberi respon berbeda, saya tahu kebutuhan istri adalah dipeluk. Dan istri juga belajar lebih terbuka mengungkapkan kebutuhan tadi tanpa menggunakan pola menangis. Latihan : Coba ingat peristiwa dalam 6 bulan/setahun yang saudara responi dengan pola yang berbeda dan hasilnya bagus. Pola respon tadi kita pelajari dari orang tua atau dari tokoh tertentu dalam hidup kita. Khususnya pengaruh itu tertanam pada usia balita. Merubah pola perilaku lama tidak mudah. Perlu proses. Dengan kata lain, perlu tahu asal pola respon pribadi. Banyak eksekutif muda di Jakarta mengalami burn out pada usia 30-an, karena kerja mati-matian mengejar mimpi duniawi/ materi. Kemudian ketika hal itu tercapai banyak efek samping sudah muncul, misalnya kesehatan jelek. Pola ini terjadi karena asumsi bahwa manusia harus sukses dengan ukuran dunia/materi. 16
  • 21. MERUMUSKAN VISI DAN MISI Pola harus dikenali sebelum dirubah. - Kenal gejala nya - kenal pemicu nya Latihan: Tahap pertama: 1. Bagaimana cara Anda marah ? - Kondisi apa yang bisa membuat marah besar ? 2. Hal apa yang membuat Andasedih/tertekan ? - Bagaimana pola perilaku bila sedih / tertekan ? - Apa pemicunya ? 3. Hal apa yang membuat Anda senang / bahagia ? - Apa pemicunya ? 4. Hal apa yang membuat Anda putus asa ? - Bagaimana cara Anda mengungkapkannya ? - Apa pemicunya ? Tahap kedua : Coba renungkan dan sharing, kenapa seperti ini ? Apa hubungan dengan gambar diri ? Bila menyadari ada hubungan dengan gambar diri yang kurang sehat, silahkan mulai memikirkan perubahan konsep dan merencanakan hal-hal yang perlu untuk melakukan perubahan sedikit demi sedikit. Bahkan, jika perlu kita harus menata ulang value system kita/hal-hal yang bernilai bagi diri kita. Siapakah Tuhan bagi kita : majikan, kekasih, sahabat, debitor ? Kita perlu membedah gambaran kita tentang Tuhan dan asal dari gambaran tadi, karena hal itu akan menjadi dasar dan pengaruh kuat ketika kita memperlakukan diri dan orang lain. 17
  • 22. MERUMUSKAN VISI DAN MISI Gambaran yang dapat Anda pilih Tuhan menjaga kita demikian ketat dan untuk waktu lama. Ketika kita menjadi janin selama 9 bulan kali 30 hari kali 24 jam kali 60 menit kali 60 detik kita mengalami berbagai perubahan di tingkat sel. Tuhan mengawal sepanjang proses sehingga kita ada seperti ini. Tanpa itu kita sudah mati atau mengalamiberbagai kerusakan fatal. Jadi, kita berharga di hadapan Tuhan. Jika tidak sadar hal ini maka akan sulit menghargai orang lain apalagi memberi penghargaan. Ingatlah bahwa di Asia orang cenderung menggunakan kata-kata pedas dan keras serta negatif dalam mendidik anak dan siswa. Karena itu seringkali sejak kecil orang Asia memiliki gambar diri yang negatif. Seringkali di dalam keadaan sulit, seorang Asia akan merasa tidak berharga sehingga hidup jadi tidak bermakna Alat : Kenali hal-hal/sikon yang membuat Anda merasa berharga ! Kenali hal-hal/sikon yang membuat Anda tidak dihargai ! Kini kita bicara tentang kebutuhan. Ada orang yang punya kebutuhan berkuasa. 18
  • 23. MERUMUSKAN VISI DAN MISI Ada kebutuhan bersahabat, berafiliasi. Dan ada kebutuhan berprestasi Setiap orang berbeda kebutuhan. Kita harus jujur mengenali diri, yang mana yang paling penting : PR : 1. Dalam waktu seminggu setelah pelatihan ini, silahkan Anda merenung dan menjawab 7 pertanyaan ini. Setiap hari 1 pertanyaan. Buat jurnal harian tertulis jawaban Anda (untuk seluruh PR). 2. Hari ke 8 – 14 coba saling memeriksa, mengingatkan dengan sesama anggota kelompok, sharing hasil jawaban (melalui telpon, sms) 3. Buat praktek: rencanakanlah perubahan dan pelaksanaan. Khususnya untuk no 7 / tentang indikator. 4. Mengamati orang-orang yang buruk dan yang EQ baik. Hal- hal apa yang Anda pelajari dari mereka. 19