SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
AssAlAmu’AlAikum
Wr. Wb.
UNIVERSITAS PEKALONGAN
FARMASI
2012
KELOMPOK : 8
• FIFA RISTIANA ( 0540011112
)
• RINTAN PERMATA S.
(0540014912 )
• QOMARUDIN (
0540012811 )
• ELFIYANA ( 0540015612)
• MERLINA YUDHIANA( 0540012012)
MEMPERSEMBAHKAN
Lembaga sensor Indonesia
menyatakan
HERBARIUM
Telah lulus sensor
No. STLS : 2021/N.06/XI.2/21/02/2012
HERBARIUM
Teknik Pembuatan Herbarium
(Herbarium Kering dan Herbarium
Basah)
DAFTAR ISI
• PENGERTIAN HERBARIUM
• FUNGSI HERBARIUM
• MACAM - MACAM HERBARIUM
• HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN
HERBARIUM
• CARA PEMBUATAN HERBARIUM (KERING dan BASAH)
• CONTOH
• MANFAAT HERBARIUM
• KESIMPULAN
Herbarium berasal dari kata “ hortus dan botanicus”,
artinya kebun botani yang di keringkan,biasanya
disusun berdasarkan system klasifikasi. Istilah
herbarium lebih dikenal untuk pengawetan tumbuhan.
Herbarium adalah material tumbuhan yang telah
diawetkan (disebut juga spesimen herbarium).
Herbarium juga bisa berarti tempat dimana material-
material tumbuhan yang telah diawetkan disimpan.
FUNGSI HERBARIUM
1. Bahan peraga pelajaran botani
2. Bahan penelitian
3. Identifikasi tanaman
4. Bukti keanekaragaman
5. Pusat referensi
6. Lembaga dokumentasi
7. Specimen acuan untuk publikasi
spesies baru
HERBARIUM
HERBARIUM KERINGHERBARIUM BASAH
Hal yang perlu diperhatikan pada saat
proses pembuatan herbarium(Steenis,
1981):
1. TAHAP PENGUMPULAN
2. CARA MENGERINGKAN
3. PENGAWETAN
4. PEMBUATAN HERBARIUM
HERBARIUM KERING
alat dan bahan yang digunakan yaitu:
Tumbuhan
Kumpulkan tumbuhan
(akar,batang,daun,bunga)
Semprotkan alkohol 70%
bila perlu agar tidak
terjadi pembusukan
Sediakan kertas koran
dengan ukuran sesuai
yang diinginkan
Atur daletakkan
tumbuhan di atas koran
Ikat dengan benang atau
solasi
Tutup dengan koran,
demikian seterusnya jika
ingin membuat beberapa
lembar
Terakhir tutup lagi
dengan Koran, lalu jepit
kuat-kuat dengan
kayu/bamboo, ikat
dengan tali. Hasil ini
disebut specimen.
Simpan selama 1-2
minggu ditempat kering
dan tidak lembab
Kumpulkan bahan tanaman yang akan dibuat Herbarium Bersihkan tanah yang menempel pada akar tanaman
(PAKIS/PTERIS VITTATA)
Pengumpulan tanaman yang sudah ditempel pada kertas koran Siapkan koran dan tempelkan bahan tanaman di atas
koran
Penindihan tanaman dengan benda berat dan rata Herbarium Siap Dipindahkan dan Dilengkapi dengan Data
Pendukung
dan keringkan
Herbarium yang baik selalu disertai identitas pengumpul (nama pengumpul atau kolektor
dan nomor koleksi) serta dilengkapi keterangan lokasi asal material dan keterangan
tumbuhan tersebut dari lapangan.
Awetan pada Hewan
(TAKSIDERMI)
Alat dan bahan yang diperlukan antara lain:
bak bedah; alat-alat bedah seperti gunting dan pinset; alat-alat dan bahan pembius misal kloroform dan
sungkup; kawat, benang, kapas, dan jarum jahit; zat pengawet seperti boraks atau tepung tawas, formalin;
air.
Cara pembuatan TAKSIDERMI adalah sebagai berikut.
a. Potong otot-otot paha dan pisahkan tulang paha dari persendian dan pangkal paha, keluarkan bagian ini.
b. Potonglah otot-otot pada tumit, keluarkan jaringan lunak pada telapak kaki dengan jalan mengirisnya.
Keluarkan semua bagian kaki lainnya yang masih tertinggal di dalam kulit.
c. Ulangi langkah pertama dan kedua di atas untuk bagian tangan, dan ekor.
d. Untuk bagian kepala, lepaskan kulit secara hati-hati, sertakan telinga, kelopak mata pada kulit. Jaga jangan
sampai robek. Potonglah tulang rawan hidung dan biarkan melekat pada kulit.
e. Potonglah bagian kepala dan leher, bersihkan bekas-bekas otak dengan cara menyemprotkan air.
f. Balikkan kulit dan bersihkan dari sisa daging dan lemak.
g. Basuh bagian permukaan dalam kulit tubuh dengan boraks, demikian pula untuk ekor, kaki, tangan dan
tengkorak kepala.
h. Sebagai pengganti mata, gunakan bola mata tiruan. Bentuk tubuh hewan kembali dengan menggunakan
kapuk dan kawat, lalu jahit dengan rapi.
i. Atur posisi hewan sebagaimana kebiasan hewan sewaktu masih hidup.
Pajang taksidermi pada tempat-tempat yang aman dan terhindar dari serangan serangga, bersih dan kering.
Insektisida, atau kamper (naftalen) dapat ditambahkan untuk mencegah serangan jamur. Ada baiknya
taksidermi disimpan dalam boks kaca.
HERBARIUM BASAH
Awetan Pada Tumbuhan
Ambil tumbuhan lumut yang ingin diawetkan
Bersihkan dari kotoran dan tanah yang menempel
Siapkan larutan fiksatif
Selanjutnya untuk mempertahankan warna hijau lumut, dapat pula
ditambahkan ke dalam larutan fiksatif tadi larutan tembaga sulfat
Matikan lumut dengan merendamnya ke dalam larutan (48 jam perendaman)
Masukkan lumut yang telah siap tadi dalam botol penyimpanan berisi alkohol
70%, atur posisinya sehingga mudah diamati.
Buatkan label berupa nama spesies lumut tanpa mengganggu pengamatan.
Awetan basah tumbuhan lumut siap digunakan. Secara berkala atau bila perlu,
misalnya larutan menjadi keruh atau berkurang, gantilah dengan larutan
pengawet yang baru secara hati-hati.
Awetan Pada Hewan
Siapkan spesimen yang akan diawetkan.
Sediakan formalin yang telah diencerkan sesuai
dengan keinginan.
Masukkan spesimen pada larutan formalin yang
telah ada dalam botol jam dan telah diencerkan.
Tutup rapat botol dan kemudian diberi label yang
berisi nama spesimen tersebut dan familinya.
Manfaat herbarium
Herbarium dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk
mentakrifkan takson tumbuhan, ia mempunyai holotype untuk
tumbuhan tersebut. Herbarium juga dapat digunakan sebagai
bahan penelitian untuk para ahli bunga atau ahli taksonomi,
untuk mendukung studi ilmiah lainnya seperti survey ekologi,
studi fitokimia, peng-hitungan kromosom, melakukan analisa
perbandingan biologi dan berperan dalam mengungkap kajian
evolusi. Kebermanfaatan herbarium yang sangat besar ini
menuntut perawatan dan pe-ngelolaan spesimen harus
dilakukan dengan baik dan benar
ANY QUESTIONS ?????
KESIMPULAN
• Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan
dan diawetkan melalui metode tertentu. Herbarium biasanya dilengkapi dengan
data-data mengenai tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi, morfologi,
ekologi, maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat waktu dan
nama pengkoleksi
• Pembuatan awetan specimen diperlukan untuk tujuan pengamatan specimen secara
praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama untuk specimen-
spesimen yang sulit ditemukan di alam. Awetan specimen dapat berupa awetan
kering dan awetan basah. Untuk awetan kering tanaman di awetkan dalam bentuk
herbarium,sedangkan untuk mengawetkan hewan dengan sebelumnya
mengeluarkan organ-organ di dalamnya. Awetan basah baik untuk hewan maupun
tumbuhan biasanya dibuat dengan merendam seluruh specimen dalam larutan
formalin 4%.
• Terdapat beberapa kelemahan pada herbarium yaitu; spesimen mudah mengalami
kerusakan akibat perawatan yang kurang memadai maupun karena frekuensi
pemakaian yang cukup tinggi untuk identifikasi dan pengecekan data secara
manual, tidak bisa diakses secara bersama-sama oleh berberapa orang, biaya besar;
tidak bisa diakses sewaktu-waktu dan tidak dapat diakses dari jarak jauh.
• Sedangkan kelebihan dari herbarium adalah sebagai pelengkap bahan praktikum
yang bisa langsung dibawa di dalam kelas atau ruangan. Cara pembutan yang tidak
terlalu sulit,dan memudahkan praktikan meneliti tumbuhannya tanpa harus
mengambil sample yang baru.
SEKIAN dan
TERIMAKASIH
WAssAlAmu’AlAikum
WR. WB.

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilSelly Noviyanty Yunus
 
Keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem
Keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistemKeanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem
Keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistemAulliya silfiana
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanHafiza Maulita
 
Jaringan Floem
Jaringan FloemJaringan Floem
Jaringan FloemHome
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanenggalfauzia
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahMakalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahVina Widya Putri
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixRian Maulana
 
Perkembangbiakan hewan ppt
Perkembangbiakan hewan pptPerkembangbiakan hewan ppt
Perkembangbiakan hewan pptArdi Haitsam
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanAmbar Fidianingsih
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanArika Sari
 
Bagian tumbuhan dan fungsinya
Bagian tumbuhan dan fungsinyaBagian tumbuhan dan fungsinya
Bagian tumbuhan dan fungsinyabettytp
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekundernaviaekas
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomydewisetiyana52
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiBudi Setiyawan
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTLana Karyatna
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Dikotil-monokotil
Dikotil-monokotilDikotil-monokotil
Dikotil-monokotil
 
Keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem
Keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistemKeanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem
Keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewan
 
Jaringan Floem
Jaringan FloemJaringan Floem
Jaringan Floem
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
 
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahMakalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
Perkembangbiakan hewan ppt
Perkembangbiakan hewan pptPerkembangbiakan hewan ppt
Perkembangbiakan hewan ppt
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
 
Bagian tumbuhan dan fungsinya
Bagian tumbuhan dan fungsinyaBagian tumbuhan dan fungsinya
Bagian tumbuhan dan fungsinya
 
Presentasi Bioteknologi
Presentasi BioteknologiPresentasi Bioteknologi
Presentasi Bioteknologi
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
 
Ppt batang
Ppt batangPpt batang
Ppt batang
 

Viewers also liked (7)

Makalah herbarium
Makalah herbariumMakalah herbarium
Makalah herbarium
 
Pengertian herbarium
Pengertian herbariumPengertian herbarium
Pengertian herbarium
 
HANCALA membuat HERBARIUM
HANCALA membuat HERBARIUM HANCALA membuat HERBARIUM
HANCALA membuat HERBARIUM
 
laporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbariumlaporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbarium
 
VIRTUAL HERBARIUM
VIRTUAL HERBARIUMVIRTUAL HERBARIUM
VIRTUAL HERBARIUM
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
 
Herbarium
HerbariumHerbarium
Herbarium
 

Similar to Kelompok 8 herbarium

pendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).pptpendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).pptPaulaEstikaWugaGani
 
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIAPRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIAMugarBakti1
 
simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxekasaputri27
 
MATERI 6 PENENTUAN DAN STERILISISASI BAHAN TANAM.pptx
MATERI 6 PENENTUAN DAN STERILISISASI BAHAN TANAM.pptxMATERI 6 PENENTUAN DAN STERILISISASI BAHAN TANAM.pptx
MATERI 6 PENENTUAN DAN STERILISISASI BAHAN TANAM.pptxssusera89b03
 
Herbarium orthosiphon
Herbarium orthosiphon Herbarium orthosiphon
Herbarium orthosiphon fauzdra
 
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptxElisWijayani
 
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisCara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisYuke Puspita
 
PERTEMUAN II SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II  SIMPLISIA.pptPERTEMUAN II  SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II SIMPLISIA.pptyulis adriana
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labagronomy
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Putri Nadhilah
 
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupanManfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupanRohman Efendi
 
Pengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiPengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiSurya Amal
 
budidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiabudidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiamayavivianti
 

Similar to Kelompok 8 herbarium (20)

pendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).pptpendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).ppt
 
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIAPRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
 
simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptx
 
MATERI 6 PENENTUAN DAN STERILISISASI BAHAN TANAM.pptx
MATERI 6 PENENTUAN DAN STERILISISASI BAHAN TANAM.pptxMATERI 6 PENENTUAN DAN STERILISISASI BAHAN TANAM.pptx
MATERI 6 PENENTUAN DAN STERILISISASI BAHAN TANAM.pptx
 
Herbarium
HerbariumHerbarium
Herbarium
 
Herbarium orthosiphon
Herbarium orthosiphon Herbarium orthosiphon
Herbarium orthosiphon
 
Standar ber-Hidroponik
Standar ber-HidroponikStandar ber-Hidroponik
Standar ber-Hidroponik
 
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
 
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisCara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
 
PERTEMUAN II SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II  SIMPLISIA.pptPERTEMUAN II  SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II SIMPLISIA.ppt
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen lab
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
 
PESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudangPESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudang
 
Hidroponik ( tugasan )
Hidroponik ( tugasan )Hidroponik ( tugasan )
Hidroponik ( tugasan )
 
Kehutanan
KehutananKehutanan
Kehutanan
 
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupanManfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
 
Pengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiPengatar Farmakognosi
Pengatar Farmakognosi
 
budidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiabudidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisia
 
Laporan biologi
Laporan biologiLaporan biologi
Laporan biologi
 

More from Rientan Permata (10)

A.pernafasan
A.pernafasanA.pernafasan
A.pernafasan
 
Sel
SelSel
Sel
 
Sel
SelSel
Sel
 
Rekam medik
Rekam medikRekam medik
Rekam medik
 
A.peredaran
A.peredaranA.peredaran
A.peredaran
 
Emulsi
EmulsiEmulsi
Emulsi
 
Aku titip
Aku titipAku titip
Aku titip
 
sitologi mikroorganisme
sitologi mikroorganismesitologi mikroorganisme
sitologi mikroorganisme
 
4 informed consent versi 2
4 informed consent versi 24 informed consent versi 2
4 informed consent versi 2
 
Fasilitasi seksualitas
Fasilitasi seksualitasFasilitasi seksualitas
Fasilitasi seksualitas
 

Kelompok 8 herbarium

  • 3. KELOMPOK : 8 • FIFA RISTIANA ( 0540011112 ) • RINTAN PERMATA S. (0540014912 ) • QOMARUDIN ( 0540012811 ) • ELFIYANA ( 0540015612) • MERLINA YUDHIANA( 0540012012)
  • 5. Lembaga sensor Indonesia menyatakan HERBARIUM Telah lulus sensor No. STLS : 2021/N.06/XI.2/21/02/2012
  • 7. DAFTAR ISI • PENGERTIAN HERBARIUM • FUNGSI HERBARIUM • MACAM - MACAM HERBARIUM • HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN HERBARIUM • CARA PEMBUATAN HERBARIUM (KERING dan BASAH) • CONTOH • MANFAAT HERBARIUM • KESIMPULAN
  • 8. Herbarium berasal dari kata “ hortus dan botanicus”, artinya kebun botani yang di keringkan,biasanya disusun berdasarkan system klasifikasi. Istilah herbarium lebih dikenal untuk pengawetan tumbuhan. Herbarium adalah material tumbuhan yang telah diawetkan (disebut juga spesimen herbarium). Herbarium juga bisa berarti tempat dimana material- material tumbuhan yang telah diawetkan disimpan.
  • 9. FUNGSI HERBARIUM 1. Bahan peraga pelajaran botani 2. Bahan penelitian 3. Identifikasi tanaman 4. Bukti keanekaragaman 5. Pusat referensi 6. Lembaga dokumentasi 7. Specimen acuan untuk publikasi spesies baru
  • 11. Hal yang perlu diperhatikan pada saat proses pembuatan herbarium(Steenis, 1981): 1. TAHAP PENGUMPULAN 2. CARA MENGERINGKAN 3. PENGAWETAN 4. PEMBUATAN HERBARIUM
  • 12. HERBARIUM KERING alat dan bahan yang digunakan yaitu:
  • 13. Tumbuhan Kumpulkan tumbuhan (akar,batang,daun,bunga) Semprotkan alkohol 70% bila perlu agar tidak terjadi pembusukan Sediakan kertas koran dengan ukuran sesuai yang diinginkan Atur daletakkan tumbuhan di atas koran Ikat dengan benang atau solasi Tutup dengan koran, demikian seterusnya jika ingin membuat beberapa lembar Terakhir tutup lagi dengan Koran, lalu jepit kuat-kuat dengan kayu/bamboo, ikat dengan tali. Hasil ini disebut specimen. Simpan selama 1-2 minggu ditempat kering dan tidak lembab
  • 14. Kumpulkan bahan tanaman yang akan dibuat Herbarium Bersihkan tanah yang menempel pada akar tanaman (PAKIS/PTERIS VITTATA) Pengumpulan tanaman yang sudah ditempel pada kertas koran Siapkan koran dan tempelkan bahan tanaman di atas koran
  • 15. Penindihan tanaman dengan benda berat dan rata Herbarium Siap Dipindahkan dan Dilengkapi dengan Data Pendukung dan keringkan Herbarium yang baik selalu disertai identitas pengumpul (nama pengumpul atau kolektor dan nomor koleksi) serta dilengkapi keterangan lokasi asal material dan keterangan tumbuhan tersebut dari lapangan.
  • 16. Awetan pada Hewan (TAKSIDERMI) Alat dan bahan yang diperlukan antara lain: bak bedah; alat-alat bedah seperti gunting dan pinset; alat-alat dan bahan pembius misal kloroform dan sungkup; kawat, benang, kapas, dan jarum jahit; zat pengawet seperti boraks atau tepung tawas, formalin; air. Cara pembuatan TAKSIDERMI adalah sebagai berikut. a. Potong otot-otot paha dan pisahkan tulang paha dari persendian dan pangkal paha, keluarkan bagian ini. b. Potonglah otot-otot pada tumit, keluarkan jaringan lunak pada telapak kaki dengan jalan mengirisnya. Keluarkan semua bagian kaki lainnya yang masih tertinggal di dalam kulit. c. Ulangi langkah pertama dan kedua di atas untuk bagian tangan, dan ekor. d. Untuk bagian kepala, lepaskan kulit secara hati-hati, sertakan telinga, kelopak mata pada kulit. Jaga jangan sampai robek. Potonglah tulang rawan hidung dan biarkan melekat pada kulit. e. Potonglah bagian kepala dan leher, bersihkan bekas-bekas otak dengan cara menyemprotkan air. f. Balikkan kulit dan bersihkan dari sisa daging dan lemak. g. Basuh bagian permukaan dalam kulit tubuh dengan boraks, demikian pula untuk ekor, kaki, tangan dan tengkorak kepala. h. Sebagai pengganti mata, gunakan bola mata tiruan. Bentuk tubuh hewan kembali dengan menggunakan kapuk dan kawat, lalu jahit dengan rapi. i. Atur posisi hewan sebagaimana kebiasan hewan sewaktu masih hidup. Pajang taksidermi pada tempat-tempat yang aman dan terhindar dari serangan serangga, bersih dan kering. Insektisida, atau kamper (naftalen) dapat ditambahkan untuk mencegah serangan jamur. Ada baiknya taksidermi disimpan dalam boks kaca.
  • 18. Awetan Pada Tumbuhan Ambil tumbuhan lumut yang ingin diawetkan Bersihkan dari kotoran dan tanah yang menempel Siapkan larutan fiksatif Selanjutnya untuk mempertahankan warna hijau lumut, dapat pula ditambahkan ke dalam larutan fiksatif tadi larutan tembaga sulfat Matikan lumut dengan merendamnya ke dalam larutan (48 jam perendaman) Masukkan lumut yang telah siap tadi dalam botol penyimpanan berisi alkohol 70%, atur posisinya sehingga mudah diamati. Buatkan label berupa nama spesies lumut tanpa mengganggu pengamatan. Awetan basah tumbuhan lumut siap digunakan. Secara berkala atau bila perlu, misalnya larutan menjadi keruh atau berkurang, gantilah dengan larutan pengawet yang baru secara hati-hati.
  • 19. Awetan Pada Hewan Siapkan spesimen yang akan diawetkan. Sediakan formalin yang telah diencerkan sesuai dengan keinginan. Masukkan spesimen pada larutan formalin yang telah ada dalam botol jam dan telah diencerkan. Tutup rapat botol dan kemudian diberi label yang berisi nama spesimen tersebut dan familinya.
  • 20. Manfaat herbarium Herbarium dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk mentakrifkan takson tumbuhan, ia mempunyai holotype untuk tumbuhan tersebut. Herbarium juga dapat digunakan sebagai bahan penelitian untuk para ahli bunga atau ahli taksonomi, untuk mendukung studi ilmiah lainnya seperti survey ekologi, studi fitokimia, peng-hitungan kromosom, melakukan analisa perbandingan biologi dan berperan dalam mengungkap kajian evolusi. Kebermanfaatan herbarium yang sangat besar ini menuntut perawatan dan pe-ngelolaan spesimen harus dilakukan dengan baik dan benar
  • 22. KESIMPULAN • Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu. Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi, morfologi, ekologi, maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat waktu dan nama pengkoleksi • Pembuatan awetan specimen diperlukan untuk tujuan pengamatan specimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama untuk specimen- spesimen yang sulit ditemukan di alam. Awetan specimen dapat berupa awetan kering dan awetan basah. Untuk awetan kering tanaman di awetkan dalam bentuk herbarium,sedangkan untuk mengawetkan hewan dengan sebelumnya mengeluarkan organ-organ di dalamnya. Awetan basah baik untuk hewan maupun tumbuhan biasanya dibuat dengan merendam seluruh specimen dalam larutan formalin 4%. • Terdapat beberapa kelemahan pada herbarium yaitu; spesimen mudah mengalami kerusakan akibat perawatan yang kurang memadai maupun karena frekuensi pemakaian yang cukup tinggi untuk identifikasi dan pengecekan data secara manual, tidak bisa diakses secara bersama-sama oleh berberapa orang, biaya besar; tidak bisa diakses sewaktu-waktu dan tidak dapat diakses dari jarak jauh. • Sedangkan kelebihan dari herbarium adalah sebagai pelengkap bahan praktikum yang bisa langsung dibawa di dalam kelas atau ruangan. Cara pembutan yang tidak terlalu sulit,dan memudahkan praktikan meneliti tumbuhannya tanpa harus mengambil sample yang baru.