SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Nama Kelompok 
 Ajie Nugraha (10114685) 
 Benyamin Firdaus (12114135) 
 Muhammad Yasser Rizky Putra (17114586) 
 Regina Ayu Gayatri (19114002)
PEMUDA DAN 
SOSIALISASI
Daftar Isi 
 Definisi Pemuda 
 Sosialisasi 
 Peran Mahasiswa 
 Pemuda Dan Identitas 
 Permasalahan Pemuda 
 Sikap Apatis 
 Potensi Pemuda 
 Tujuan Pokok Sosialisasi 
 Mengembangkan Potensi Pemuda 
 Cara Mengembangkan Potensi Pemuda 
 Pendidikan 
 Macam-macam Pendidikan
Definisi Pemuda 
Definisi yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang 
mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga 
pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai 
calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Secara internasional, WHO 
menyebut sebagai ”young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun 
disebut ”adolescenea” atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, 
mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda. 
Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan 
bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi 
masa perubahan sosial maupun kultural. 
Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang 
berusia antara 18 hingga 35 tahun. Memilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa 
perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang 
berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang 
berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu. 
Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi muda 
dan kaum muda. Seringkali terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum muda memiliki definisi 
beragam. Definisi tentang pemuda di atas lebih pada definisi teknis berdasarkan kategori usia 
sedangkan definisi lainnya lebih fleksibel.
Sosialisasi 
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau 
nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah 
kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi 
sebagaiteori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi 
diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. 
Proses sosialisasi adalah cara-cara berhubungan orang perseorang dan 
kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem, serta bentuk-bentuk 
hubungan. Atau sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama 
yang mencakup berbagai aspek kehidupan. 
Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam Pengantar sosiologi, interaksi 
sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi 
ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. 
Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain tidak dapat menghasilkan 
suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat 
disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena 
tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan-kegiatan antar satu individu dengan yang 
lain tidak dapat disebut interaksi.
Peran Mahasiswa 
 Memahami seluk beluk hubungan antara manusia merupakan salah satu 
kunci keberhasilan dalam kehidupan bermasyarakat dan setelah menelaah 
peran mahasiswa terhadap masyarakat ini maka terlihat bahwa sikap yang 
mereka miliki dan sejauh mana mereka dapat dipengaruhi. Perlunya 
komunikasi dalam kebutuhan integral dan tidak mungkin dapat dipisahkan 
dari kehidupan manusia. 
 Dalam kegiatan bermasyarakat perlu adanya partisipasi dan kerja sama dari 
para pelaku yang terlibat, artinya kegiatan ini akan berlangsung baik apabila 
pihak-pihak yang bermasyarakat (sepuluh orang atau lebih) sama-sama ikut 
terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik 
pesan yang di komunikasikan. 
 Ada juga program berbasis alam yang diadakan mahasiswa untuk 
mengajak masyarakat dalam aktivitas ramah lingkungan dalam berbagai hal 
untuk menginformasikan kepada masyarakat luas mengenai dampak yang 
dapat ditimbulkan akibat pemanasan global bersama-sama melakukan 
tindakan dalam mencegahnya.
Pemuda Dan Identitas 
Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan 
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri 
Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. 
Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam 
poenanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga 
pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai 
sasaran dan tujuan yang dimaiksud. 
 Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun 
berlandaskan: 
1. Landasan Idiil : Pancasila 
2. Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945 
3. Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara 
4. Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi 
5. Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada 
pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu 
orientasi hidupnya yakni. 
1. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa. 
2. Orientasi dalam dirinya sendiri. 
3. Orientasi ke luar hidup di lingkungan. 
Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua 
pengertian pokok, yaitu: 
1. Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah 
mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk 
mandiri dan ketrlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya 
guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa. 
2. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah 
mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kea rah 
pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang optimal dan belum 
dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
Permasalahan Pemuda 
 Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme 
 Kekurangpastian yang dialami oleh pemuda terhadap masa depannya. 
 Belum seimbangnya antara jumlah pemuda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang 
formal maupun non formal. 
 Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran /setengah 
pengangguran di kalangan pemuda 
 Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan 
pertumbuhan badan di kalangan pemuda 
 Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan. 
 Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga. 
 Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika. 
 Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda. 
 Dan ada juga masalah lain yaitu: 
 Kebutuhan Akan Figur Teladan 
Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang 
tua mereka daripada hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yang tinggal hanya kata-kata indah.
Sikap Apatis 
Sikap apatis merupakan kecenderungan 
untuk menolak sesuatu dan pada saat yang 
bersamaan tidak mau melibatkan diri di 
dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam 
ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di 
masyarakatnya. 
 Kecemasan dan Kurangnya Harga Diri 
 Ketidakmampuan untuk Terlibat 
 Perasaan Tidak Berdaya 
 Pemujaan Akan Pengalaman
Potensi Pemuda 
 Idealisme dan daya kritis 
 Dinamika dan kreativitas 
 Keberanian Mengambil Resiko 
 Opimis dan kegairahan semangat 
 Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan 
bertanggung jawab 
 Keanekaragaman dalam persatuan dan 
kesatuan 
 Patriotisme dan Nasionalisme 
 Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
Tujuan Pokok Sosialisasi 
 Individu harus diberi ilmu pengetahuan 
(keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan 
kelak di masyarakat. 
 Individu harus mampu berkomunikasi secara 
efektif dan mengenbangkankan kemampuannya. 
 Pengendalian fungsi-fungsi organik yang 
dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang 
tepat. 
 Bertingkah laku secara selaras dengan norma 
atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada 
lembaga atau kelompok khususnya dan pada 
masyarakat umum.
Mengembangkan Potensi 
Pemuda 
Negara berkembang masih banyak mendapat kesulitan untuk 
penyelenggaraan pengembangan tenaga usia muda melalui 
pendidikan. Sehubung dengan itu negara yang berkembang 
merasakan selalu kekurangan tenga terampil dalam mengisi 
lowongan-lowongan pekerjaan tertentu yang meminta tenag kerja 
dengan keterampilan khusus. Kekurangan tenaga terampil itu terasa 
manakala negara-negara sedang berkembang merencanakan dan 
berambisi untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber-sumber 
alam yang mereka miliki. 
Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada 
tingkat perguruan tinggi, lebih banyak diarahkan dalam program-program 
studi dalam berbagai ragam pendidikan formal. Mereka 
dibina digembleng di laboratorium dan pada kesempatan praktek 
lapangan. Kaum muda memang betul-betul merupakan suatu sumber 
bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, 
pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebutuhan dan 
pengembangan potensi mereka.
Cara Mengembangkan Potensi 
Pemuda 
 Individu harus diberi ilmu pengetahuan 
(keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan 
kelak di masyarakat. 
 Individu harus mampu berkomunikasi secara 
efektif dan mengembangkan kemampuannya. 
 Pengendalian fungsi-fungsi organik yang 
dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang 
tepat. 
 Bertingkah laku secara selaras dengan norma 
atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada 
lembaga atau kelompok khususnya dan pada 
masyarakat umumnya.
Pendidikan 
 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana 
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif 
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual 
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, 
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. 
 Pendidikan juga merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan 
bimbingan otentik, agar anak belajar mengenali jatidirinya yang unik, bisa 
bertahan hidup, dan mampu memiliki, melanjutkan mengembangkan 
warisan-warisan sosial generasi yang terdahulu. 
 Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan 
berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk 
mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara 
cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu 
sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Macam-macam Pendidikan 
1. Pendidikan umum 
2. Pendidikan kejuruan 
3. Pendidikan akademik 
4. Pendidikan profesi 
5. Pendidikan vokasi 
6. Pendidikan keagamaan 
7. Pendidikan khusus

More Related Content

What's hot

BAB IV Pemuda dan Sosialisasi
BAB IV Pemuda dan SosialisasiBAB IV Pemuda dan Sosialisasi
BAB IV Pemuda dan SosialisasiKhoufan Itsmi
 
Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496
Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496
Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496RizkyariestaH
 
PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan MasyarakatPLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan MasyarakatLia Oktafiani
 
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...agyana_nadian
 
Landasan Sosial Budaya
Landasan Sosial BudayaLandasan Sosial Budaya
Landasan Sosial Budayawindarti aja
 
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesiaPendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesiaAndy Nostalgither's
 
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahSosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahNon Formal Education
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asimentYing Yin
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikanpresetya
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RMakalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RHidayat Amin
 
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakatPeranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakatUniversiti Brunei Darussalam
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAYosi Larasati
 
Makalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikanMakalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikanmuhammad anshori
 

What's hot (19)

BAB IV Pemuda dan Sosialisasi
BAB IV Pemuda dan SosialisasiBAB IV Pemuda dan Sosialisasi
BAB IV Pemuda dan Sosialisasi
 
Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496
Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496
Isd ii rachmiatimagfiroh_15115496
 
PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan MasyarakatPLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
 
Isd pert 4
Isd pert 4Isd pert 4
Isd pert 4
 
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
 
Pemuda dan Sosialisasi
Pemuda dan SosialisasiPemuda dan Sosialisasi
Pemuda dan Sosialisasi
 
Sos pend
Sos pendSos pend
Sos pend
 
Pemuda & Sosialisasi
Pemuda & SosialisasiPemuda & Sosialisasi
Pemuda & Sosialisasi
 
Landasan Sosial Budaya
Landasan Sosial BudayaLandasan Sosial Budaya
Landasan Sosial Budaya
 
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesiaPendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
 
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahSosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asiment
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RMakalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
 
MATERI 1 - Pengertian Pendidikan
MATERI 1 - Pengertian PendidikanMATERI 1 - Pengertian Pendidikan
MATERI 1 - Pengertian Pendidikan
 
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakatPeranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
 
Makalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikanMakalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikan
 
Makalah aliran esensialisme
Makalah aliran esensialismeMakalah aliran esensialisme
Makalah aliran esensialisme
 

Similar to TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)

Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiabelavier
 
PPT_PEMUDA_DAN_SOSIALISASI.pptx
PPT_PEMUDA_DAN_SOSIALISASI.pptxPPT_PEMUDA_DAN_SOSIALISASI.pptx
PPT_PEMUDA_DAN_SOSIALISASI.pptxBagusMunarrayaSW1
 
Internalisai Belajar dan Spesialisasi
Internalisai Belajar dan SpesialisasiInternalisai Belajar dan Spesialisasi
Internalisai Belajar dan Spesialisasid a
 
Tugas isd
Tugas isdTugas isd
Tugas isdd a
 
Tugas ilmu sosial dasar 4
Tugas ilmu sosial dasar 4Tugas ilmu sosial dasar 4
Tugas ilmu sosial dasar 4sopiannudin
 
117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional
117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional
117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasionalAlieska Waye
 
Aliran Filsafat pgsd 3A
Aliran Filsafat pgsd 3AAliran Filsafat pgsd 3A
Aliran Filsafat pgsd 3AFennipratiwi95
 
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikanPemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikanwt_19_88
 
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsaAktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsaMusdalifah yusuf
 

Similar to TUGAS 3 ISD (pertemuan 4) (20)

Tugas ISD Pertemuan ke-4
Tugas ISD Pertemuan ke-4Tugas ISD Pertemuan ke-4
Tugas ISD Pertemuan ke-4
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
PPT_PEMUDA_DAN_SOSIALISASI.pptx
PPT_PEMUDA_DAN_SOSIALISASI.pptxPPT_PEMUDA_DAN_SOSIALISASI.pptx
PPT_PEMUDA_DAN_SOSIALISASI.pptx
 
Internalisai Belajar dan Spesialisasi
Internalisai Belajar dan SpesialisasiInternalisai Belajar dan Spesialisasi
Internalisai Belajar dan Spesialisasi
 
Tugas isd
Tugas isdTugas isd
Tugas isd
 
Tugas isd
Tugas isdTugas isd
Tugas isd
 
Pertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
Pertemuan 4 Pemuda dan SosialisasiPertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
Pertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
 
Tugas ilmu sosial dasar 4
Tugas ilmu sosial dasar 4Tugas ilmu sosial dasar 4
Tugas ilmu sosial dasar 4
 
117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional
117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional
117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional
 
Pgsd 3 a-6
Pgsd 3 a-6Pgsd 3 a-6
Pgsd 3 a-6
 
Aliran Filsafat pgsd 3A
Aliran Filsafat pgsd 3AAliran Filsafat pgsd 3A
Aliran Filsafat pgsd 3A
 
Pendidikan moral
Pendidikan moralPendidikan moral
Pendidikan moral
 
AKU dan Bangsaku
AKU dan BangsakuAKU dan Bangsaku
AKU dan Bangsaku
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
TUGAS 3 ISD
TUGAS 3 ISDTUGAS 3 ISD
TUGAS 3 ISD
 
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikanPemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
 
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsaAktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
 
Contoh makalah
Contoh makalahContoh makalah
Contoh makalah
 
Isd tugas
Isd tugasIsd tugas
Isd tugas
 
Isd tugas
Isd tugasIsd tugas
Isd tugas
 

TUGAS 3 ISD (pertemuan 4)

  • 1. Nama Kelompok  Ajie Nugraha (10114685)  Benyamin Firdaus (12114135)  Muhammad Yasser Rizky Putra (17114586)  Regina Ayu Gayatri (19114002)
  • 3. Daftar Isi  Definisi Pemuda  Sosialisasi  Peran Mahasiswa  Pemuda Dan Identitas  Permasalahan Pemuda  Sikap Apatis  Potensi Pemuda  Tujuan Pokok Sosialisasi  Mengembangkan Potensi Pemuda  Cara Mengembangkan Potensi Pemuda  Pendidikan  Macam-macam Pendidikan
  • 4. Definisi Pemuda Definisi yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Secara internasional, WHO menyebut sebagai ”young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut ”adolescenea” atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda. Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural. Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Memilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu. Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi muda dan kaum muda. Seringkali terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum muda memiliki definisi beragam. Definisi tentang pemuda di atas lebih pada definisi teknis berdasarkan kategori usia sedangkan definisi lainnya lebih fleksibel.
  • 5. Sosialisasi Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagaiteori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Proses sosialisasi adalah cara-cara berhubungan orang perseorang dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem, serta bentuk-bentuk hubungan. Atau sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam Pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan-kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.
  • 6. Peran Mahasiswa  Memahami seluk beluk hubungan antara manusia merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam kehidupan bermasyarakat dan setelah menelaah peran mahasiswa terhadap masyarakat ini maka terlihat bahwa sikap yang mereka miliki dan sejauh mana mereka dapat dipengaruhi. Perlunya komunikasi dalam kebutuhan integral dan tidak mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.  Dalam kegiatan bermasyarakat perlu adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat, artinya kegiatan ini akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang bermasyarakat (sepuluh orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang di komunikasikan.  Ada juga program berbasis alam yang diadakan mahasiswa untuk mengajak masyarakat dalam aktivitas ramah lingkungan dalam berbagai hal untuk menginformasikan kepada masyarakat luas mengenai dampak yang dapat ditimbulkan akibat pemanasan global bersama-sama melakukan tindakan dalam mencegahnya.
  • 7. Pemuda Dan Identitas Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam poenanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaiksud.  Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan: 1. Landasan Idiil : Pancasila 2. Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945 3. Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara 4. Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi 5. Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.
  • 8. Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni. 1. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa. 2. Orientasi dalam dirinya sendiri. 3. Orientasi ke luar hidup di lingkungan. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu: 1. Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan ketrlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa. 2. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kea rah pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
  • 9. Permasalahan Pemuda  Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme  Kekurangpastian yang dialami oleh pemuda terhadap masa depannya.  Belum seimbangnya antara jumlah pemuda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal.  Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran /setengah pengangguran di kalangan pemuda  Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan pemuda  Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.  Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.  Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.  Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.  Dan ada juga masalah lain yaitu:  Kebutuhan Akan Figur Teladan Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yang tinggal hanya kata-kata indah.
  • 10. Sikap Apatis Sikap apatis merupakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.  Kecemasan dan Kurangnya Harga Diri  Ketidakmampuan untuk Terlibat  Perasaan Tidak Berdaya  Pemujaan Akan Pengalaman
  • 11. Potensi Pemuda  Idealisme dan daya kritis  Dinamika dan kreativitas  Keberanian Mengambil Resiko  Opimis dan kegairahan semangat  Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab  Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan  Patriotisme dan Nasionalisme  Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
  • 12. Tujuan Pokok Sosialisasi  Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.  Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.  Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.  Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
  • 13. Mengembangkan Potensi Pemuda Negara berkembang masih banyak mendapat kesulitan untuk penyelenggaraan pengembangan tenaga usia muda melalui pendidikan. Sehubung dengan itu negara yang berkembang merasakan selalu kekurangan tenga terampil dalam mengisi lowongan-lowongan pekerjaan tertentu yang meminta tenag kerja dengan keterampilan khusus. Kekurangan tenaga terampil itu terasa manakala negara-negara sedang berkembang merencanakan dan berambisi untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber-sumber alam yang mereka miliki. Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada tingkat perguruan tinggi, lebih banyak diarahkan dalam program-program studi dalam berbagai ragam pendidikan formal. Mereka dibina digembleng di laboratorium dan pada kesempatan praktek lapangan. Kaum muda memang betul-betul merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebutuhan dan pengembangan potensi mereka.
  • 14. Cara Mengembangkan Potensi Pemuda  Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.  Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.  Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.  Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
  • 15. Pendidikan  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.  Pendidikan juga merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, agar anak belajar mengenali jatidirinya yang unik, bisa bertahan hidup, dan mampu memiliki, melanjutkan mengembangkan warisan-warisan sosial generasi yang terdahulu.  Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
  • 16. Macam-macam Pendidikan 1. Pendidikan umum 2. Pendidikan kejuruan 3. Pendidikan akademik 4. Pendidikan profesi 5. Pendidikan vokasi 6. Pendidikan keagamaan 7. Pendidikan khusus