2. Metabolisme Air
Air peranan penting.
Tanpa air †
Peran: fisiologis dan biokimia, sebagai
pelarut & transport utama
mendukung fungsi vital kehidupan.
60-70% berat tubuh (dewasa) air
3.
4. Dewasa : air ± 65-70% BB
Bayi : air ± 80% BB
rawan dehidrasi
rentan gangguan
keseimbangan
air dan elektrolit
5. Distribusi Air Tubuh Orang
Dewasa
•Cairan intrasel (30 – 40%)
•Cairan ekstrasel (20 – 25%)
-15% intersisial (limfe, cairan jaringan)
-5% intravaskuler (plasma)
-Cairan transeluler (1 – 3%)
7. Komposisi Cairan Ekstrasel
Komposisi cairan ekstrasel pada
umumnya sama dengan komposisi
plasma, kecuali kandungan protein
plasmanya.
Dalam batas tertentu: protein ekstrasel
kurang digantikan Cl (anion).
Dalam cairan ekstrasel: Kation tertinggi:
Na, anion tertinggi: Cl
8. Komposisi elektrolit plasma
Kation (+) mEq/L Anion (-) mEq/L
Na 142 HCO3 27
K 5 Cl 103
Ca 5 HPO4 2
Mg 3 SO4 1
Asam Organik 6
Protein 16
9. Komposisi Cairan Instrasel
Kation tertinggi: Na,
anion tertinggi senyawa organik
terfosforilasi (HPO4 & protein).
Kadar protein intrasel > tinggi
dibandingkan kadar protein ekstasel.
Na dpt menggantikan K dlm sel pd
penderita yang kekurangan K.
10. Keseimbangan cairan
Kandungan air tubuh dipertahankan oleh
kadar natrium (namun ekstrasel oleh kadar
albumin)
Perubahan: dehidrasi atau edema bahaya
11. Input Air Tubuh
Dewasa normal butuh air + 2500 ml
Jumlah air yang masuk harus seimbang
dengan yang keluar.
Bila output > input defisit air sehingga
dpt menyebabkan dehidrasi (pd diare
berat atau muntah)
12. Kebutuhan & Kehilangan Air
Tubuh/Hari
Kebutuhan Kehilangan
ml/orang ml/ kg BB Urin Feses Insensibel Total
Bayi 330-1000 185-100 200-500 25-40 75-300 300-840
Anak 1000-1800 100-45 500-800 40- 300-600 840-1500
100
Dewasa 1800-2500 45-30 800-1000 100 600-1000 1500-2100
13. Input air :
Air minum (1200-1500 ml)
Air dari makanan (770-1000 ml)
Air metabolik dalam tubuh (200-300 ml)
14. Kehilangan Air Tubuh
Airkeluar dari tubuh melalui urin & feses,
juga berupa keringat atau penguapan
yang tidak terlihat (insensibel) di kulit atau
paru-paru bersama udara ekspirasi.
Contoh: keringat berlebihan pada jemaah
haji karena udara panas atau demam
tinggi kurang minum dehidrasi.
15. Kehilangan Air Akibat Penyakit
Kehilangan berlebihan dapat melalui urin,
feses, atau insensibel tergantung jenis
penyakit & keadaannya.
Penyakit muntaber muntah berlebihan
& diare berlebihan tidak teratasi †
Kolera/disentri diare berlebihan
tidak teratasi †
16. Dehidrasi
Dehidrasi: defisit air tubuh diikuti gangguan
keseimbangan elektrolit.
Kehilangan air yg cepat & mendadak
diketahui dari penurunan BB
○ Dehidrasi ringan: BB turun smp 5%
○ Dehidrasi sedang: BB turun smp 10-15%
○ Dehidrasi berat: BB turun smp 15%
17. Gejala dehidrasi : rasa haus, mukosa
kering, turgor kulit lemah, nadi lemah dan
cepat, TD (tekanan darah) menurun, suhu
tubuh naik, gelisah dan kesadaran menurun
20. Bila tubuh kita kehilangan banyak
air…
Bila suplai terbatas atau air hilang dr tubuh
terlalu banyak melebihi masuknya
ganguan keseimbangan elektrolit.
Kehilangan air menyebabkan cairan
ekstrasel lebih pekat / hipertonik terhadap
intrasel sel.
21. Kompensasi: air dr dlm sel berpindah keluar
sel ke ruang ekstrasel atau interstisial
Cairan intrasel berkurang dehidrasi
intrasel.
Gejala: mual, haus, muntah, tubuh jadi
panas, kulit kering, lidah kering, kesadaran
menurun & urin kuning pekat dgn vol kecil
600 ml/hr (oligouri) bila berat anuri ( urin <
200 ml/hr)
22. Defisiensi Natrium
Def Na (natrium) cairan ekstrasel
hipotoni ekstrasel (konsentrasi cairan
ekstrasel rendah)
Air berpindah dr ruang hipotoni ke hipertoni
“sel menggelembung” diikuti
pengurangan vol cairan ekstrasel
23. Pengurangan air dlm plasma darah diikuti
penurunan TD & sirkulasi darah menjadi lambat.
Darah lebih pekat hemokonsentrasi shg Ht
(hematokrit), Na & Protein meningkat.
TD turun dibawah 40 mmHg diikuti penurunan
kesadaran syok. Bila keadaan ini berlangsung
lama & berat kegagalan fungsi ginjal ditandai
anuria fatal EXIT
24. Tindakan Rehidrasi (pemberian
cairan)
Dehidrasi ringan; rehidrasi cukup dgn
pemberian cairan & elektrolit peroral dgn
oralit atau LGG (larutan gula garam).
Dehidrasi sedang; dgn oralit, tapi bila
kehilangan cairan tetap terjadi perlu
infus cairan elektrolit.
Dehidrasi berat; beri infus cairan
elektrolit
25. Cairan elektrolit yg diberikan pd
awalnya: NaCl 0,9%. Infus selanjutnya
harus memperhatikan kemungkinan
defisit elektrolit yg hilang.
Keadaan muntah berlebihan elektrolit
yg hilang berupa asam (HCl)
alkalosis, infus yg diberikan bersifat
asam (ringer laktat)
26. Keadaan diare berat cairan yang
hilang bersifat alkalis asidosis, krn
bnyk Na & karbonat yang hilang, mk
cairan yang hrs diberikan bersifat alkalis
(Na-karbonat)
Keadaan luka bakar luas & syok, hrs
memperhatikan kebutuhan protein
plasma, tindakan tidak hanya infus, ttp jg
transfusi plasma.
27. Keberhasilan rehidrasi dpt dilihat dari
kenaikkan BB, disertai perbaikan tanda-tanda
klinis spt: hilangnya rasa haus, turgor kulit
membaik, TD membaik, & kesadaran membaik.
Kasus muntah & diare dgn dehidrasi harus
memperhatikan keseimbangan asam basa.
Setelah dehidrasi teratasi mk dilanjutkan terapi
kausatif (penyebab), mis dgn AB pd infeksi
perut, kolera atau disentri.
28. Metabolisme Mineral
Mineral yg diperlukan tubuh berupa:
Unsur pokok (macronutrien)
Unsur runutan (trace element)
Unsur mineral: essensial
Bila defisiensi gejala patologis / penyakit.
Berlebihan intoksikasi
Penting: tdk hanya jumlah ttp jg rasio
perbandingan mineral (seimbang)
29. Makronutrien
Dibutuhkan dlm jumlah yang relatif banyak
oleh tubuh (±100 mg).
7 unsur penting: Ca, Mg, Na, K, P, S, & Cl.
Merupakan 60 – 70% dr seluruh zat
anorganik dlm tubuh.
30. Unsur Runutan (Trace Element)
Dibutuhkan dlm jumlah kecil < 100 mg/hr.
Ada 3 golongan:
Essensial: Fe, I, Cu, Zn, Mn, Co, Se, Cr & Fl
Semi-essensial: nikel, timah, vandium, silikon
Non-essensial: Al, bor, germanium,
Cadmium, Ar, Pb, & air raksa.
31. Calsium (Ca)
Merupakan mineral yg jumlahnya terbanyak
dibandingkan mineral lainnya.
dws BB 70 kg: 1200 g Ca, 90%nya
merupakan penyusun tulang & gigi.
Tulang: Ca terdapat sebagai endapan Ca
fosfathidroksiapatit yg amorf dlm matrix
serabut kolagen.
32. Fungsi Calsium
Pertumbuhan tulang dan gigi
Sebagian kecil yg lain Ca dlm plasma
darah berperan dalam:
Proses pembekuan darah
Mempertahankan kepekaan kontraksi
otot jantung, otot skelet, syaraf &
permeabilitas membran.
34. Kalsifikasi tulang berjalan cepat pd usia
muda & lambat di usia tua
Namun kalsifikasi berlangsung dinamis
kalsifikasi & dekalsifikasi (reabsorpsi Ca
tulang) terus berlangsung
Tiap hari 700 mg Ca tulang turn over
Protein pengikat Ca : osteokalsin.
35. Kebutuhan Ca
Umur 18 thn butuh 800 mg/hr.
Selama kehamilan & laktasi: 1,2 gr/hr
Anak-anak 1-18 thn: 0,8-1,2 g/hr
Anak dibawah 1 thn: 360-540 mg/hr
36. Absorpsi Ca
Absorpsi efektif di usus halus bagian atas
Absorpsi dipengaruhi vit D aktif: 1,25
dehidroksikolekalsiferol yg dihasilkan
ginjal sbg respon kadar Ca serum yg
rendah
Absorpsi dipermudah laktosa & protein.
37. Absorpsi Ca (lanjutan)
Absorpsi
lbh mudah dlm suasana asam
Ca lebih mudah larut.
Absorpsi dihambat oleh :
1. fitat ,
2. oksalat &
3. fosfat.
38. Metabolisme Ca
Dlm plasma terdapat dlm bntk ion Ca+,
berikatan dgn protein.
Kadar dipengaruhi H. paratiroid & kalsitonin
Penurunan fraksi ion Ca tetani
39. Penurunan kadar Ca dlm tubuh terjadi
akibat:
1. in-take yg kurang,
2. gangguan absorpsi,
3. Nefritis (gangguan tubulus renalis),
4. defisiensi paratiroid, &
5. peningkatan retensi fosfat pd peny
tub renalis.
40. Metabolisme Ca
Rasio Ca:P penting dlm kalsifikasi
Penyakit rakhitis rasio Ca:P rendah
Diet tinggi protein, dapat memacu
absorpsi di usus , namun juga
meningkatkan ekskresi Ca di tub renalis
(ginjal).
Diet tinggi protein Ca banyak dibuang
lewat urin krn terbawa ekskresi ureum
melalui urin.
41. Penyakit yang berkaitan
dengan metabolisme Calsium:
Hiperparatiroid
Hipoparatiroid
Osteoporosis
Rakhitis
Osteomalasia
42. Penyakit hiperparatiroid
Paratiroid hiperaktif krn tumor, terjadi
Hiperkalsemia
Penurunan kadar P serum
Penurunan reabsorpsi P oleh tub renalis
Peningkatan fosfatase
Peningkatan Ca & fosfat dlm urin krn
reabsorpsi tulang.
Peningkatan ekskresi P melalui urin akan
memacu ekskresi Ca utk mempertahankan
rasio Ca:P yg tetap.
43. Penyakit Hipoparatiroid
Dapat terjadi akibat pembuangan kljr paratiroid
Mengakibatkan penurunan kdr Ca serum smp
dibawah 7 mg/dl disertai peningkatan kadar
fosfat serum & penurunan fosfat urin.
44. Osteoporosis
Penyakit ini terjadi pd orang dewasa
krn intake Ca yg rendah & mungkin
bersamaan dgn diet tinggi protein.
Mengakibatkan ekskresi Ca lbh besar
drpd intake Ca.
Wanita menopause: berkaitan dgn
penurunan hormon estrogen
47. Rakhitis (Ricketsia)
Keadaan ini terjadi pd anak-anak akibat
kalsifikasi terganggu (pada dewasa disebut
osteomalasia).
Biasanya terjadi akibat defisiensi Ca (akibat
diet rendah calsium) atau aktivitas vit D yg
kurang krn kurang sinar matahari.
49. Fosfor (P)
P paling bnyk terdapat dlm tulang & gigi
bersama Ca, sisanya terdapat bebas atau
berikatan dgn senyawa organik dlm tubuh.
50. Kebutuhan P
Hampir semua makanan mengandung P,
jarang defisiensi
Kebutuhan rata-rata: 1,5 g/hr
ASI rasio Ca:P=2:1 ,
Susu sapi rasio Ca:P = 1,2:1
51. Fungsi fosfor
Pembentukan tulang dan gigi
Pembentukan ATP
Pembentukan phospolipid
Bagian dari co enzim
Bagian dari RNA dan DNA
52. Metaboloisme P
Absorpsi berkorelasi dgn Ca, demikian jg
ekskresinya.
Peningkatan metabolisme KH & lemak
akan diikuti penurunan kdr P, khususnya P
organik.
Penyakit ginjal: terjadi penurunan kadr Ca
diikuti retensi P shg asidosis.
53. Kadar P darah jg naik pd hipoparatiroid,
sedangkan pd hiperparatiroid kadar P
rendah.
Pd penderita kelainan tub renalis, kadar P
darah akan turun bersamaan dgn naiknya
aktivitas fosfatase alkali.
54. Kasus De toni-Fanconi & bntk herediter
osteomalasia (dws) atau sindrom milkman
penderita ini terjadi kenaikkan ekskresi P dlm
urin.
Tulang rapuh
pada
Osteomalasia
55. Magnesium (Mg)
Fungsi
Dlm tubuh terdapat sekitar 21 gr
70% bersama Ca & P menyusun tulang
dan gigi
Sisanya dlm jaringan lunak dan cairan
tubuh
56. Magnesium
Fungsi:
Dlm darah terdapat 2-4 mg
Di otot terdapat 21 mg aktivator utk
enzim yg mentransport ggs P.
Sumber: kakao, kacang, kedelai,
gandum, ikan & susu
57. Magnesium
Kebutuhan
Laki-laki dewasa: 350 mg/hr
Wanita: 300 mg/hr
Asupan dipengaruhi oleh Ca, Protein, Vit
D dan alkohol dlm diet.
Defisiensi: disfungsi neuromuskuler,
hipereksitabilitas, konvulsi dan tremor.
58. Magnesium
Metabolisme
Absorpsi di usus halus, sebagian kecil
usus besar, dan kolon
Ekskresi : sebagian besar lewat ren 6-
20 mEq/l/hr.
Ekskresi dipacu: aldosteron
59. Magnesium
Defisiensi magnesium ditemukan pada:
alkoholisme kronis, penderita post operasi,
obstruksi pilorus, alkalosis hipokloremik, serta
penderita hiperparatiroid.
Kadar diukur dlm eritrosit:
N : 5,3 mEq/L
Kadar separuh dari normal menimbulkan:
Disorientasi, bingung, delirium, halusinasi dan
tremor.
60. Natrium (Sodium)/ Na
Fungsi
Komponen utama kation dalam cairan ekstrasel
Dlm pengaturan keseimbangan asam basa
darah, Na berpasangan dengan Cl dan
bicarbonat.
Ptg: mempertahankan keseimbangan osmosis
cairan tubuh melindungi kehilangan cairan
berlebihan
Menjaga iritabilitas normal otot dan
permeabilitas sel.
61. Natrium (sodium)
Tubuh butuh: 5-15 g/hr sbg garam
Kehilangan: melalui urin & keringat
Intake sampai 5 g/hr dianjurkan pada
orang dewasa tnp hipertensi
Sumber utama: garam dapur
N dianjurkan intake: 1 g NaCl/hr.
63. Natrium (sodium)
Metabolisme
Dipengaruhi Hormon mineralokortikoid yg
dihasilkan korteks kel adrenal
Penyakit ginjal kronis yg disertai asidosis
terjadi penurunan kadar Na sebab reabsorpsi
terganggu, eksresi lewat urine meningkat.
64. Natrium (sodium)
Sirrosis dan payah jantung kongesti kadar
Na serum rendah namun Na tubuh tinggi
overhidrasi (pengenceran Na) hiponatremia
namun BB naik
Kehilangan cairan berlebihan (mis: muntah,
diare dan penyakit ginjal) kadar Na tubuh
dapat turun hiponatremia disertai
dehidrasi dan penurunan BB.
65. Natrium (sodium)
Kadar Na meningkat pd korteks adrenal yg
hiperaktif, mis: penyakit Cushing (Cushing
Syndrome) atau akibat pemberian kortikotropin
(ACTH), kortison, deoksikortikosteron, estrogen
dan progesteron.
Diabetes insipidus: banyak BAK dehidrasi,
kadar Na dalam darah naik naik
(hemokonsentrasi)
66. Natrium (sodium)
Penyakit Addison penurunan Na krn
banyak yang hilang
Kehamilan retensi Na o.k. banyak
hormon yang disekresi plasenta
menahan Na & air kenaikan BB, kadang
hipertensi smp eklampsi.
Pd orang tertentu ada yg sensitif Na
hipertensi
68. Kalium (Potassium)
Bersama Na menjaga keseimbangan asam-
basa darah. Mempertahankan tekanan
onkotik plasma dan retensi air.
Penting untuk aktivitas enzim glikolitik dan
biosintesis protein yang perlu K untuk
aktivitasnya
70. Kalium (Potassium)
Metabolisme
K ekstrasel mempengaruhi aktivitas kontraksi
otot lurik dan konduksi otot jantung, sehingga
bila terjadi penurunan kadarnya, dapat terjadi
paralisis atau ggn denyut jantung
K difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresi
tubulus renalis.
Ekskresi melalui ren (ginjal) upaya untuk
mempertahankan keseimbangan asam basa
darah.
71. Kalium (Potassium)
Hiperkalemi (pe kalium dalam darah)
Dapat menimbulkan efek toksis.
Terjadi pada: Gagal ginjal, dehidrasi berat.
Kenaikan K dalam serum disertai kenaikan K
intrasel tanda peny. Addison atau insufisiensi
adrenal
Peningkatan K serum diatasi dengan pemberian
Deoksikortikosteron.
72. Kalium (Potassium)
Hiperkalemi
Gejala klinis: depresi syaraf pusat dan depresi
jantung sehingga bradikardi, denyut lemah,
diikuti kolaps dan denyut berhenti (cardiac
arrest).
Gejala lain: delirium, lemah, hipestesia (mati
rasa), kesemutan dan paralisis otot ekstremitas
dan paralisis otot pernafasan.
73. Kalium (potassium)
Hipokalemia, Sering terjadi pada:
post operasi dengan infus cairan kurang kalium
malnutrisi,
peny dgn keseimbangan nitrogen negatif,
diare kronis,
fistula usus,
penyedotan cairan lambung yang berulang dan
alkalosis metabolik
pada hiperaktivitas korteks adrenal (Sindr Cushing)
penyuntikan kortikosteroid/ACTH dlm jumlah banyak.
74. Kalium (potassium)
Pompa Natrium-Kalium
Kadar Na & K yang tinggi pd ruang yg
berbeda perpindahan melawan gradien
konsentrasinya.
Keadaan ini dipertahankan oleh pompa
natrium yang perlu ATP.
Ion Na keluar sel ditukar K dipompa
masuk sel.
1 molekul ATP memompa 3 molekul Na
keluar sel diimbangi 2 molekul K masuk sel.
75. Kalium (potassium)
Proses perlu kerja enzim Na-K ATP ase
atau transport ATP ase. (Aktivitas enzim
dihambat glikosida jantung yaitu quabain)
Proses perpindahan Na perlu molekul
pengemban yg menembus membran
melawan gradien konsentrasi.
Transport yang memerlukan energi
transport aktif.
77. Litium
Terdapat di hampir semua jaringan
dalam jumlah sedikit 0,006 mg/L.
Dapat menggantikan Kalium sebagai
aktivator enzim Na-K ATPase.
Dapat menembus membran sel dengan
bantuan pompa Na.
78. Litium
Dosis besar untuk th/ psikosis maniacdepresif.
Peran preventif terhadap penyakit jantung
atheroskerotik, namun mekanisme belum jelas.
79. Klorida
Fungsi
Berperan dalam pengaturan keseimbangan
asam basa darah, keseimbangan air dan
pengaturan tekanan osmotik.
Peran pengaturan keseimbangan asam basa
darah terkait mekanisme pergeseran klorida
(Chloride shift).
Dalam lambung: Cl penting dalam
menentukan keasaman getah lambung mel
pembentukan HCl dlm sel parietal mukosa
lambung.
81. Klorida
Keringat berlebihan, diare & kelainan
endokrin Na & Cl jg banyak hilang
82. Klorida
Muntah berlebihan, obstruksi pilorus/duodenum
banyak Cl yg hilang Cl plasma menurun
dikompensasi oleh naiknya kadar bicarbonat
alkalosis hipokloremik (Alkalosis Metabolik)
Hipokloremik jg dpt terjadi pada th/kortikotropin
(ACTH) & peny. Cushing.
83. Sulfur (Belerang)
Fungsi
Terdapat pada semua sel tubuh dalam
bentuk protein, disusun o/ sistein dan
metionin.
Metionin adalah donor penting seny metil
pd proses metilasi reaksi detoksikasi
Aktifitas Katalitik
Penting dalam proses metabolisme : asil-
tioester (asetil KOA & S-asetil lipoat),
heparin, glutation, tiamin, buitin, taurokolat,
kondroitin sulfat, dll.
84. Sulfur (Belerang)
Makanan mengandung sistein & metionin
Sulfur sedikit yang diabsorpsi, m.k.
garam magnesium sulfat obat laxansia.
Ion sulfat yang telah diaktifkan terdapat
pada mukopolisakarida, heparin dan
kondroitin sulfat.
Sulfur organik dioksidasi sulfat
diskskresi sebagai sulfat anorganik
85. Besi (Fe)
Fungsi
Penting pada reaksi oksidasi-reduksi dalam rantai
respirasi.
Berperan dalam metabolisme dlm bntk besi-heme
atau ggs besi porfirin( penyusun hemoglobin,
mioglobin, sitokrom, enz katalase, peroksidase,
koenzim spt metaloenzim (flavoprotein), NAD-
dehidrogenase & suksinat dehidrogenase))
Besi non-heme berikatan dengan protein sebagai
bagian dari metaloprotein (ferritin &
transferin/siderofilin)
86. Besi
Sumber: makanan
Hewani; hati, telur, ikan, jantung, kuning
telur,
Nabati:gandum, kurma, kacang, bayam,
daun ubi dan asparagus.
87. Besi
Kebutuhan besi Wanita hamil trimester III
kebutuhan besi meningkat 4 mg/hari,
laktasi, pada anak usia sekolah, serta pd
wanita waktu menstruasi bila
kekurangan anemia def besi
Waktu menstruasi jumlah darah 35-70 ml
setara dgn kehilangan 16-32 mg besi.
88. Besi
Wanita premenopause kehilangan darah
lebih banyak lagi.
Penderita hemoroid & cacingan
(ankilostomiasis) tjd kehilangan besi kronis
anemia def. Besi (mikrositik hipokrom)
89. Besi
Besi dlm diet tidak semua di absorbsi
Absorpsi tergantung kebutuhan.
Pd keadaan normal 10-2- mg besi diet,
hanya 10% yang diabsorpsi, sisanya
dibuang.
Bayi & anak mengabsorpsi besi lbh bnyk
dibanding orang dewasa, bahkan anak
yg anemia absorpsi 2 kali lipat.
90. Besi
Besi dlm makanan dalam bntk ion Ferri (Fe
2+), sebagai ferri hidrosida atau organik ferri.
Dlm lambung krn HCl, ferri diubah bntk
bebas
(Fe2+)akan dioksidasi dalam plasma (ada
peran vit C) ferro (Fe 3+).
91. Besi
Ferro lbh mudah larut & diabsorpsi di
usus.
Absorpsi dipercepat bila ada protein yg
membetuk chelate-besi mdh larut.
Besi-heme diabsorpsi oleh usus tnp
dilepas sebagai ion bebas.
92. Besi
Fosfat dan fitat(gandum) menghambat
absorpsi besi
Absorpsi sebagian besar di duodenum
Absorpsi besi berkurang pada penderita
yang direseksi usus, gastrektomi,
sindroma malabsorpsi.
Absorpsi meningkat 2-10 kali pd anemia
defisiensi besi dan anemia pernisiosa
93. Besi
Metabolisme
Besi diabsorpsi, btk F 2+ dalam
plasma darah oksidasi ion F 3+
diikat pd transferin.
Setiap molekul transferrin membawa 2
ion F 3+
94. Besi
Pengikatan tersebut dipacu seruloplasmin
(protein mengandung cuprum/ Cu) yg
merupakan oksidator (ferroksidase serum)
Kadar besi terikat pada protein ini pada
pria 120-140 g/dl dan wanita 90-120
g/dl.
Total Iron Binding Capacity: 300-360 g/dl.
95. Metabolisme besi
Pada keadaan normal hanya 30-40% total
TIBC dipakai utk transport besi. Transferin yg
tidak menikat besi 30-70%.
Pada anemia def besi kadar besi yg terikat
rendah, tetapi TIBC meningkat diatas normal
mengakibatkan Unsaturated Iron Binding
Capacity meningkat di atas normal.
Pada penykt. Hepar besi yg terikat pd
transferin & TIBC rendah sebab transferin
disintesis di hepar.
96. Metabolisme besi
Pada peny ginjal, besi terikat protein bnyk
dibuang pada proteinuria.
Pada nefrosis 1,5 mg/hr besi dibuang lwt
urin
Besi tubuh disimpan sbg ferritin atau
hemosiderin (cad besi tubuh).
97. Metabolisme Besi
Ferritin bnyk dalam hepar (700 mg), limpa
dan sumsum tulang.
Bila kadar besi melebihi kapasitas simpan
diubah hemosiderin ditimbun dlm
hepar sbg hemosiderin. Bila banyak
hemosiderosis.
98. Metabolisme besi
Hemosiderosis kelebihan besi tubuh
akan tertimbun pada kulit memberikan
pigmen warna perunggu.
Besi juga ditimbun di hepar & pankreas
memberikan tanda spt diabetes
melitus/diabetes bronze.
Pada keadaan tersebut, kadar Unsaturated
Iron Binding Capacity serum rendah &
protein pengikat besi 90% jenuh dgn besi,
sedangkan normalnya hy 30% jenuh.
99. Cuprum (Tembaga)
Fungsi
Menyusun metaloenzim yaitu sitokrom oksidase yg
berperan dalam oksidasi rantai respirasi &
superokside dismutase (berperan dlm
menghilangkan radikal bebas dlm tubuh.
Mempertahankan integritas serabut mielin jaringan
syaraf, jg berperan dlm sintesis hemoglobin.
100. Fungsi
Dlm plasma cuprum berikatan dg
seruloplasmin (suatu protein plasma) ada
8 atom Cu/molekul seruloplasmin.
Seruloplasmin berfungsi sebagai enzim
feroksidase dlm metabolisme besi.
Cuprum dlm plasma sebagian besar (80-
95%) berikatan secara kuat dgn
seruloplasmin dan 5% berikatan lemah
dengan albumin (albumin berfungsi sbg alat
angkut atau pentransport Cu dalam darah)
101. Kebutuhan dan Metabolisme
Bayi & anak butuh 0,05 mg/kg BB/hari.
Orang dewasa 2,5 mg/hari.
Defisiensi jarang akibat kurang dari diet.
Defisiensi terjadi akibat penyakit sprue dan
nefrosis.
Sumber: hati, ginjal, kismis, kacang-kacangan
dan susu.
102. Kebutuhan dan Metabolisme
Defisiensi anemia def besi sebab Cu
berperan dalam metabolisme besi.
Defisiensi penurunan sintesis ATP krn
ggn aktivitas sitokrom oksidase.
Peny Wilson (degradasi
hepatolentikuler) berkaitan dgn
metabolisme Cu. Pada pasien ini dalam
sel otak ditemukan Cu.
103. Kebutuhan dan Metabolisme
Hampir semua penderita peny Wilson
mempunyai seruloplasmin kurang dari 23
mg/dl serum (sbg batas terrendah dari normal)
Beberapa pasien kadar Cu seruloplasmin
bahkan tidak dapat ditetapkan.
Pd peny Wilson banyak Cu plasma tetap
terikat lemah dng albumin serum Cu mudah
ditransfer ke jaringan otak dan hati atau ke
urin.
Fraksi tembaga serum yg “direct-reacting”
tidak menurun pd pasien ini.
104. Kebutuhan dan Metabolisme
Bila timbuinan Cu berlebih di hepar
sirrosis.
Bila di ginjal kerusakan tubulus ginjal
menyebabkan peningkatan ekskresi
asam amino & peptida, kadang glukosa
dalam urin.
Hiperkupremia dapat terjadi ok infeksi
akut & kronis oleh mikroorganisme pada
manusia.
105. Iodium
Fungsi
Diperlukan untuk menyusun hormon tiroksin
sintesis berlangsung di kljr tiroid.
Ion iodida dlm plasma ditangkap atau diambil
oleh sel kelenjar tiroid.
Bagi sel organ lain belum diketahui
fungsinya.
106. Kebutuhan
Orang dewasa perlu 5 g/hari/100 kalori setara
dengan 100-150 g/hari.
Kebutuhan iodium meningkat pada masa
pertumbuhan, remaja dan ibu hamil.
Daerah dataran tinggi umumnya bahan
makanan atau air minum kurang mengandung
iodium pend GAKY (Gangguan Akibat
Kurang Yodium) daerah endemik gondok
perlu penyebaran garam beryodium
107.
108. Mangan
Fungsi
Diperlukan untuk menyusun tulang, jaringan
reproduksi dan syaraf.
Aktivator bagi enzim glikosiltransferase
diperlukan pada sintesis mukopolisakarida atau
glikoprotein dalam kartilago dan tulang.
Aktivitas enzim piruvat karboksilase berperan
pada glukoneogenesis dan enzim kelompok
]dehidrogenase.
Defisiensi jarang
109. Kobalt
Fungsi
Penyusun vitamin B12 yang diperlukan pada
sintesis hemoglobin dan eritrosit.
Diperlukan untuk aktivitas beberapa enzim
seperti malonil-KOA mutase,
metiltetrahidrofolat oksidoreduktase dan
ribonukleotida reduktase.
Defisiensi anemia pernisiosa, iikuti
ekskresi asam metilmalonat (urine) ok
kegagalan fungsi enzim mutase
110. Dalam tubuh ada 1,1 mg kobalt terutama
terdapat dalam hepar, ginjal dan tulang.
Kobalt bebas dalam makanan sulit diserap
sehingga kebutuhan kobalt dipenuhi dalam
bentuk vitamin B12.
Mikroorganisme dalam usus juga
menggunakan kobalt untuk sintesis vitamin
B12.
111. Seng
Fungsi
Untuk pertumbuhan, reproduksi, regenerasi
jaringan yang rusak dan penyembuhan luka.
Untuk aktivitas timidine kinase berperan
pada sintesis DNA dan pembelahan sel.
Merupakan komponen enzim
alkoholdehidrogenase, alkali fosfatase,
karbonat anhidrase, prokarboksipeptidase dan
superokside dismutase.
112. Fungsi
Seng dlm karbonat anhidrase dpt berikatan
dgn asetazolamid mghambat aktivitasnya.
Ikut menyusun retinen reduktase di retina
berperan pada regenerasi retinaldehid.
Diperlukan untuk mempertahankan kadar
normal vit A serum berkaitan dengan
mobilisasi vit A dalam hepar.
Mempunyai pengaruh pada metabolisme
insulin.
Kadar menurun pada penderita leukemia
113. Fungsi
Dlm tubuh terdapat 1,4-2,3 g seng (banyak
dalam tulang dan gigi). 20% diantaranya
dalam kulit, spermatozoa, epididimis dan
prostat
114. Kebutuhan dan Metabolisme
Kebutuhan perhari 10-15 mg, anak 13 mg
dan bayi 0,7-5 mg.
Sumber: daging, susu dan gandum.
Absorpsi di usus halus dan iikat oleh ligan.
115. Seng
Sitosol sel hepar mengandung metalotionein
berperan untuk detoksikasi logam berat.
Defisiensi penyembuhan lukan lambat,
terjadi hipogonadisme dan pertumbuhan
terlambat.
Defisiensi kemampuan mengecap kurang
sensitif dan nafsu makan turun. Defisiensi
banyak pada penderita sirrosis
postalkoholisme.
116. Fluor
Fungsi fluor:
Pertumbuhan tulang dan gigi
Mencegah karies gigi dan osteoporosis
Fertilitas
Inhibitor bagi enzim yang diaktifkan
magnesium (contoh enzim glikoliatik
enolase
Menghambat siklus Krebs karena
menghambat kerja akotinase
117. Fluor
Sifat fluor
Toksis
Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, 1-2 mg/hari
Suplai dari air minum 1 ppm perhari sudah
memadai
Menghambat aktivitas enzim pada bakteri
yang bersifat kariogenik
118. Fluor
Kadar fluor berlebih:
Fluorosis maka terjadi gigi bertitik-titik
dan email rapuh
Dapat tertimbun dalam insertio otot dan
exotosis tulang
Kematian
119. Molibdenum
Fungsi:
Untuk aktivasi enzim flavoprotein, xantin
oksidase, aldehid oksidase.
Defisiensi xantin oksidase xantinuria
Sulfit oksidase diperlukan untuk detoksifikasi
sulfur dan mengubah sulfit dan sulfat
121. Selenium
Pada manusia belum diakui mineral
esensial
Pada binatang penting untuk metabolisme
Pertumbuhan
Fertilitas
Imunitas
Sintesa ATP dan ubiquinon
123. Selenium
Selenium bisa membantu proses metabolisme
radikal bebas karena selenium merupakan
penyusun enzim glutation peroksidase yang
diperlukan untuk mengubah glutation bentuk
reduksi menjadi bentuk teroksidasi dengan
menggunakn hidrogen peroksidamelindungi
membran dari oksidasi
125. Selenium
Glutation yang tereduksi dapat
dikembalikan lagi menjadi bentuk
teroksidasi oleh bantuan enzim glutation
reduktase
NADPH+H NADP
GSSG <---------------------------->2GSH
Glutation reduktase
126. Selenium
Metabolisme:
Ada hubungan dengan vit E sebagai anti oksidan
Selenium tersebar di jaringan terutama di kortex
ginjal, pankreas, hipofisis, dan hepar
Sumber selenium adalah makanan nabati dan
hewani
Bila kadar berlebihan menghambat aktivitas
enzim pernapasan dengan membentuk kompleks
dengan gugus sulhidril
127. Selenium
Defisiensi:
Nekrosis multiple pasa mencit
Distrofi otot, nekrosis jantung pada cerpelai
Diatesis eksudatif pada ayam dan kalkun
Stiff Lamb disease dan ill thrift pada biri-biri
Penyakit otot putih pada anak sapi
Distrofi otot dan degenerasi otot pada babi
129. Unsur yang mungkin
esensial
Unsur yang belum jelas mekanisme
kerjanya
Vanadium karies gigi
Nikelpertumbuhan tidak optimal,
degenerasi sel hepar, kelainan stuktur
membran sel
Silikon jaringan penyambung, pada
kartilago, tulang dan kulit
130. Unsur yang mungkin
esensial
KadmiumEfek berlawanan dgn besi
Metaloprotein yg paling banyak
mengandung kadmium adalah
metalotionein, setiap molekulnya
mengandung:
6 % kadmium
2% seng
9% sulfur
25% sistein
Protein tersebut berfungsi mengurangi efek toksik
logam lain
131. Unsur yang dapat mencemarkan lingkungan:
Arsen (Ar)
Air raksa (Hg )
Timah hitam(Pb)
Perak (Ag)
Emas
Germanium