SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 51
Informasi Yang Mengelabui

   Kegiatan produsen yang merugikan
   konsumen yang disampaikan terasa benar,
   namun apabila diamati secara teliti, akan
   terbukti bahwa informasi tersebut
   seringkali tidak benardan tidak logis

                  Membujuk konsumen


                  Menyampaikan informasi mengenai
Fungsi Iklan      atribut makanan dan minuman
                  pada konsumen

                  Menyampakain informasi yang
                  mengelabui
Empat jenis informasi yang
         mengelabui


        The claim with
        two meanings

Subjective           Objective
  klaim               klaim

        Unsubstantiated
            claim
KLAIM OBJEKTIF

   Suatu informasi yang diberikan kepada
   konsumen tentang karakteristik suatu
   produk


Kebenaran     pengujian atau dibandingkan
dengan standar yang telah ada

Misal:
Produk air kemasan
KLAIM SUBJEKTIF

  Sukar dibuktikan kebenarannya, karena
  kriteria yang digunakan bersifat sangat
  subjektif sehingga sukar diukur secara
  objektif


Misal:
1. Iklan susu
2. Minuman pembangkit gairah belajar
KLAIM DUA ARTI


  Sebagian besar benar dan sebagian salah



Misal:
Iklan mengenai telur
  “telur tidak berbahaya dan sumber gizi
       yang dibutuhkan oleh tubuh”
KLAIM TIDAK RASIONAL

   Pernyataan yang tidak mempunyai dasar,
   tidak di dukung oleh logika
Misal:
1. Produk kecantikan
2. Iklan kendaraan
3. Iklan susu
Pemberian informasi yang mengelabui telah
menjadi kebiasaan pengusaha (Mr. Albert Z. Can)

68 buah iklan yang mengandung unsur informasi
yang mengelabui konsumen (Ralph Nader & Allen
Cowan)        3 dari 58 perusahaan memberikan
bukti ilmiah
UU tentang label makanan (1990),
            berlaku 5 Desember 1993




“Produsen harus mencantumkan dengan angka, berapa
persen kandungan lemak, serta kandungan zat-zat gizi
lainnya,  dan   juga   tidak   diperbolehkan      lagi
menggunakan kata-kata lebih kecil, lebih besar, tidak
mengandung dan bebas lemak, serta kata-kata subjek
lainnya”
Konsumen Harus Bersikap
             Kritis Terhadap Iklan

Iklan     media yang sangat vital pada sistem ekonomi
pasar yang berdasarkan persaingan yang sehat


Iklan    dengan     informasi    yang     menyesatkan
konsumen memiliki sikap kritis      konsumen memiliki
kemampuan untuk menilai apakah suatu informasi
tersebut bersifat mengelabui atau dapat dipercaya


 Misal:
 Para praktis iklan dan bisnis harus
 menghindari perilaku yang pragmatis
Lembaga Perlindungan
                 Konsumen

      Persatuan Perusahaan Periklanan
             Indonesia (PPPI)


“Mendorong konsumen bersikap kritis dengan meminta
konsumen melaporkan iklam-iklan bermasalah atau
melanggar peraturan dan etika dengan cara mengisi
pengaduan tersebut ke dalam web yang telah
disediakan”
UU yang Terkait dengan
                   Iklan
1. UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
2. UU no. 40 Tahun 1999 tentang Pers
3. UU no. 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran
4. UU no. 7 Tahun 1996 tentang Pangan
5. PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
6. Keputusan Menteri Kesehatan No. (Rancangan) tentang
7. Petunjuk PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan
   Pangan
8. PP No. 81 Tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok Bagi
   Kesehatan
9. PP No. 38 Tahun 2000 tentang Perubahan PP No. 81
   Tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok Bagi
   Kesehatan
10. Kepmen Kesehatan No. 368/Men.Kes/SK/IV/1994
    tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat
    Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Makanan, dan
    Minuman
UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen




                   Pasal 9


      Pasal                      Pasal
       17                         10




           Pasal             Pasal
            13                11
Tata Krama dan Tata Cara Periklanan
                Indonesia

Kode etik profesi dan kode etik bisnis yang diakui
dan diterapkan bersama oleh para asosiasi dalam
industri periklanan nasional, beserta segenap
anggotanya.
Beberapa Pasal yang Tercantum dalam Tata Krama dan
               Tata Cara Periklanan Indonesia



A. Tata Krama

    Isi Iklan               Ragam Iklan

      Hak Cipta               Produk Pangan
      Bahasa                  Obat-obatan
      Penampilan Pangan,      Rokok dan Produk
      Uang dan Hewan          Tembakau
Lanjutan



Pemeran Iklan Wahana Iklan

 Anak-anak       Media Cetak
 Perempuan       Media Televisi

 Tokoh Animasi   Media Radio
Lanjutan


A. Tata Cara


      Penerapan    Produksi       Media
        Umum      Periklanan    Periklanan
                   Pengiklan        Data
                                 Perusahaa
                                     n
                  Perusahaan
                   Periklanan    Cakupan
                                 Khalayak

                  Mitra Usaha    Pemesan

                                  Pesanan
Iklan-Iklan yang Melanggar
              Peraturan dan Etika

 Moralitas dan etika bisnis memiliki dimensi yang
 sangat luas, baik yang terjadi pada lingkungan
 internal perusahaan maupun lingkungan
 eksternal (Ujang Sumarwan 2002).


Pihak yang terlibat dalam transaksi barang
                 dan jasa


      Konsumen   Produsen   Pemerintah   Stakeholder
Lanjutan

Indikator untuk mengidentifikasi suatu iklan
            telah melewati batas


                Reaksi dari



          Konsumen     Pemerintah



           Lembaga      Produsen
            Sosial       Pesaing
Lanjutan

Bentuk Iklan yang sering melanggar etika
              dan moralitas

Iklan yang menggunakan konsep
“sexual appeal”
       Penggunaan aktor atau artis atau
       bintang iklan yang menampilkan kesan
       seksual, biasanya dilakukan dengan
       cara berpakaian minim



Media elektronik, Media Cetak, dan Media Ruang
Lanjutan


Contoh Iklan yang menggunakan konsep
            “sexual appeal”


Iklan suatu merek produk rokok yang
menampilkan sosok laki-laki yang sedang
mansi, kemudian berjalan ke pintu untuk
menemui tamu
Lanjutan


     Iklan dengan kesan seksual melalui kata-
     kata atau dialog atau ekspresi wajah para
     bintang
        Contoh
         1. Iklan sebuah merek jamu untuk laki-laki
         2. Iklan sebuah merek kontrasepsi
         3. Iklan sebuah merek obat maag

Melanggar
norma dan
                 Etik periklanan
etika sosial     “Tata Krama dan Tata Cara
                 Periklanan Indonesia”
        “Iklan tidak boleh melanggar norma-norma tata susila,
        adat dan budaya bangsa”
Lanjutan


Referensi dan acuan untuk mengkategorikan
sebagai iklan yang menyesatkan atau
mengelabui

Dua pendekatan (Saidi 2003)

  Moral/etika
  Menekankan kepada kaidah-kaidah norma sosial
  dan etika yang berlaku di masyarakat mengenai
  apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
Lanjutan


Hukum Positif
UU maupun peraturan yang dikeluarkan oleh DPR
maupun Pemerintah untuk mengatur periklanan




1. UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
   Konsumen
2. UU no. 7 Tahun 1996 tentang Pangan
3. PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan
   Iklan Pangan
Lanjutan




Selain PPPI, Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM RI)       surat peringatan
    Peringatan Badan POM Kepada
Masyarakat (Public Warning)
Nomor: KH.00.01.231.015 Tanggal: 10 Maret
2003 tentang Iklan Produk Sin She Capsules
yang Menyesatkan
Lanjutan


Contoh:

 Bulan Januari 2004
 ASPADIN (Asosiasi Perusahaan Air Minum
 dalam Kemasan)
      Iklan: Minum air kemasan bermerek lebih
              sehat dibanadingkan minum air isi ulang
      Artis: “Jangan kompromi dengan kesehatan
             Anda”
          Melanggar: (Warta Konsumen, Januari 2004)
          1. UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
             Konsumen Pasal 9 ayat 1 huruf I
          2. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia
             Tahun 1999 yaitu Bab II tentang Tata Krama
Lanjutan


Iklan susu Anlene
 Pengisi suara: “Riset membuktikan peminum
      dua gelas Anlene setiap harinya memiliki
      tulang lebih padat daripada mereka yang
      tidak. Anlene terbukti membantu pencegahan
       osteophorosis”
 Perbandingan dua grafik
 “Yang Minum Anlene” “Yang tidak Minum Anlene”
                              Tulang membengkok /
     Tulang tegak                 membungkuk

    Melanggar: (Warta Konsumen, Desember 2005)
    1. UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
       Konsumen Pasal 4 huruf c
Lanjutan


Perusahaan penerbangan, yaitu AWAIR
Menayangkan iklan: tarif penerbangan Jakarta –
Medan Rp. 88 ribu dan Jakarta – Balikpapan Rp. 99
ribu (Warta Konsumen, Januari 2005)

 Tarif tidak berlaku untuk semua tempat duduk

   Melanggar: (Warta Konsumen, Januari 2004)
   1. UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
      Konsumen Pasal 4 huruf c
   2. UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
      Konsumen Pasal 10 huruf a
Selama tahun 2003, Badan POM juga mengawasi
5.594 iklan rokok dan 4.260 dari iklan tersebut
tidak memenuhi ketentuan yang berlaku

Sanksi:

     1. Memberikan peringatan keras kepada 9 industri farmasi
     2. Penghentian sementara kegiatan kepada 1 industri
        farmasi
     3. Peringatan keras kepada 60 perusahaan besar farmasi
     4. Penghentian sementara kegiatan terhadap 9 perusahaan
        besar farmasi
     5. Peringatan kepada 73 apotek
     6. Peringatan keras kepada 12 apotek
     7. Penghentian sementara kegiatan 6 apotek
Pelanggaran    iklan  terjadi karena    praktisi
  periklanan dan masyarakat masih awam dalam
  etika beriklan, keadaan ini diperburuk oleh
  rendahnya kreatifitas dari praktisi periklanan,
  sehingga mereka sering mengambil jalan pintas
  (Bada Pengawas Periklanan 2004)


               Dua bentuk pelanggaran


                               Penggunaan atribut
Merendahkan produk
                               profesi atau “setting”
pesaing
                               tertentu yang
                               menyesatkan atau
                               mengelabui khalayak
Lanjutan


PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia


  Periode 2008 – Mei 2009 >> 190 iklan diduga
  melanggar etika periklanan


  Laporan dugaan pelanggaran dimuat di
  http://www.pppi.or.id/Kasus.html

  Laporan     Suatu tabel   judul “Berdasarkan
  Status dan Laporan Kasus Badan Pengawas
  Periklanan PPPI 2006-2008”
Lanjutan


“Berdasarkan Status dan Laporan Kasus Badan
   Pengawas Periklanan PPPI 2006-2008”

          No.
          Tgl.
          Status
          Produk/Merk & Materi Iklan
          Dugaan Pelanggaran
          Pelaku
          Pelapor
          Tindakan 1
          Tindakan 2
          Keputusan
          Lain-Lain
Iklan-iklan yang Melanggar Etika Periklanan

Tgl                    03/10/06                        30/01/07                        20/02/07

Status                 A2                              A2                              A2
Produk/Merk & Materi   Iklan TV Sweety Pampers         Iklan TV Maca (DRTV)/           Iklan TV Shinyoku
Iklan                                                  Metro TV
Dugaan Pelanggaran     Iklan TV tersebut               Iklan TV tersebut berpotensi    Menampilkan pernyataan
                       melakukan sambung ulang         melanggar EPI karena            superlatif “paling terang,
                       (back to back) lebih dari 2     penayangan iklan produk         paling hemat, paling kuat”
                       kali                            dewasa yang tidak tepat         tanpa penjelasan atas
                                                       waktu penayangannya             sumber klaim tersebut
Pelaku                 N/A                             N/A                             N/A
Pelapor                N/A                             N/A                             N/A
Tindakan 1             BPP akan mengirimkan            BPP akan mengirimkan            BPP akan mengirimkan
                       surat kepada agency             surat teguran kepada pihak      surat teguran kepada pihak
                       pembuat iklan tersebut,         agency berkenaan dengan         pembuat iklan tersebut
                       namun sampai saat ini BPP       waktu penayangan iklan          yang menggunakan kata-
                       belum mendapatkan sama          yang tidak pada waktu           kata superlatif
                       agency pembuat iklan            penayangannya

Tindakan 2
Keputusan              BPP memutuskan bahwa            BPP memutuskan bahwa            BPP memutuskan bahwa
                       iklan tersebut harus direvisi   iklan tersebut harus direvisi   iklan tersebut harus direvisi
                       agar sesuai dengan EPI Bab      agar sesuai dengan EPI Bab      agar sesuai dengan EPI Bab
                       II.A. No. 4.2.2                 III.A. No. 2.6                  III.A. No. 1.2.2
Lain-lain              Biro iklan tidak dapat          BPP PPI memutuskan untuk        Karena agency pembuat
                       ditemukan s/d Februari 07       menghentikan prosesnya          iklan tidak ditemukan, maka
                       sehingga diputuskan untuk       karena tidak ditemukan          BPP PPPI memutuskan
                       tidak di proses lagi            agensinya                       untuk mengirim surat
                                                                                       himbauan kepada Metro TV
Iklan-iklan yang Melanggar Etika Periklanan

Tgl                    20/02/07                           20/02/07                       24/02/07
Status                 A2                                 A2                             A2
Produk/Merk & Materi   Iklan TV Real Good Liquid Milk     Iklan Cetak Pikko Group        Iklan Cetak Chang Sheew Tian
Iklan                  versi Basuki-Ulfa                                                 Ran Ling Yau (Kompas Juni
                                                                                         2007)
Dugaan Pelanggaran     Menampilkan pernyataan             Menampilkan pernyataan         Tidak menampilkan peringatan
                       /anjuran “sediakan di rumah        superlatif “best view, best    “Baca Aturan Pakai” dan
                       setiap hari harus itu... harus!”   acces dan sebagainya” tanpa    menggunakan pernyataan
                       yang dinyatakan oleh sumber        penjelasan atas sumber klaim   “aman”
                       yang tidak kompeten                tersebut

Pelaku                 N/A                                N/A                            N/A
Pelapor                N/A                                N/A                            N/A
Tindakan 1             BPP telah mengirimkan surat        BPP akan mengirimkan surat     BPP akan mengirimkan surat
                       teguran via RCTI Surabaya          teguran kepada pihak           meminta petunjuk dari BPOM
                                                          peembuat iklan tersebut yang
                                                          menggunakan kata superlatif

Tindakan 2
Keputusan              BPP memutuskan bahwa iklan         BPP memutuskan bahwa iklan     BPP memutuskan bahwa iklan
                       tersebut harus direvisi agar       tersebut harus direvisi agar   tersebut harus direvisi agar
                       sesuai dengan EPI Bab III.A.       sesuai dengan EPI Bab III.A.   sesuai dengan EPI Bab III.A. No.
                       No. 1.18.1                         No. 1.2.2                      2.3.7. SK Menkes RI No.
                                                                                         386/Menk.Kes/SK/IV/1994, Butir
                                                                                         A.15
Lain-lain              Karena agency pembuat iklan        Krena agency tidak didapat,    BPP tidak menemukan data biro
                       tidak ditemukan, maka BPP          maka kasus iklan ini ditutup   iklannya
                       PPPI memutuskan untuk              dan dinyatakan melanggar EPI
                       mengirim surat himbauan
                       kepada RCTI Surabaya
Iklan-iklan yang Melanggar Etika Periklanan


Tgl                    24/07/07                        24/07/07                        24/02/07
Status                 A2                              C                               A2
Produk/Merk & Materi   Iklan Cetak Ramayana Dept.      Iklan TV dan Cetak Garnier      Iklan Cetak Stimuno (Kompas 26
Iklan                  Store (Kompas Juli 2007)        Light Whitening                 Juni 2007)

Dugaan Pelanggaran     Menampilkan pernyataan          Menampilkan pernyataan          Tidak menampilkan peringatan
                       “selama persediaan masih ada”   hasil riset hanya dari 29       “Baca Aturan Pakai”
                                                       wanita Asia untuk
                                                       mendukung klaim kulit wajah
                                                       leih cerah 2 tigkat dalam 28
                                                       hari
Pelaku                 N/A                             N/A                             N/A
Pelapor                N/A                             N/A                             N/A
Tindakan 1             BPP akan mengirimkan surat      BPP akan mengirimkan surat      BPP telah mengirimkan surat
                       teguran kepada pihak pembuat    meminta petunjuk dari BPOM      teguran kepada pihak pembuat
                       iklan tersebut                                                  iklan tersebut yang menggunakan
                                                                                       anak-anak untuk produk bukan bagi
                                                                                       anak

Tindakan 2
Keputusan              BPP memutuskan bahwa iklan      BPP memutuskan bahwa            BPP memutuskan bahwa iklan
                       tersebut harus direvisi agar    iklan tersebut harus direvisi   tersebut harus direvisi agar sesuai
                       sesuai dengan EPI Bab III.A.    agar sesuai dengan EPI Bab      dengan EPI SK Menkes RI No.
                       No. 1.25                        II.A. No. 1.23                  386/Menk.Kes/SK/IV/1994, Butir
                                                                                       A.15
Lain-lain              BPP mengirimkan surat ke                                        BPP mengirimkan surat ke Kompas
                       Kompas dan Kompas berjanji                                      dan Kompas berjanji untuk
                       untuk meneruskannya kepada                                      meneruskannya kepada biro iklan
                       biro iklan terkait                                              terkait
Iklan-iklan yang Melanggar Etika Periklanan


Tgl                  21/11/07                       22/01/08                       22/01/08
Status               C                              C                              C
Produk/Merk &        Iklan TV Sensitif              Iklan Cetak Esia “Jangan       Iklan TV Snack POW Versi “Paling
Materi Iklan                                        Terkecoh” (Kompas 20 Jan       Unik Paling Asik”
                                                    2008)
Dugaan Pelanggaran   Menampilkan visualisasi yang   Menggunakan tag line yang      Menggunakan pernyataan
                     vulgar                         berbunyi “Jangan terkecoh      superlatif (paling)
                                                    GSM mahal berlagak mahal”
                                                    dimana kalimat tersebut
                                                    bernuansa merendahkan
                                                    pesaing



Pelaku               N/A                            N/A                            N/A
Pelapor              N/A                            N/A                            N/A
Tindakan 1           BPP akan mengirimkan surat     BPP akan mengirimkan surat     BPP akan mengirimkan surat
                     teguran kepada pihak pembuat   teguran kepada pihak           teguran kepada pihak pembuat
                     iklan tersebut                 pembuat iklan tersebut yang    iklan tersebut yang menggunakan
                                                    berkesan merendahkan           pernyataan superlatif
                                                    pesaing


Tindakan 2
Keputusan            BPP memutuskan bahwa iklan     BPP memutuskan bahwa           BPP memutuskan bahwa iklan
                     tersebut melanggar EPI Bab     iklan tersebut melanggar EPI   tersebut melanggar EPI Bab III.A.
                     III.A. No. 2.8.2               Bab III.A. No. 1.21            No. 1.2.2


Lain-lain
Lanjutan


       Badan Pengawas Periklanan
(http://www.pppi.or.id/id/pppi/rambu/pr
essrelease-isi1.html, diakses 23 Mei 2006)




Beberapa pelanggaran yang dilakukan iklan
           selama tahun 2004
Bentuk-Bentuk Pelanggaran


  Ketentuan hukum positif dan etika yang
         saat ini banyak dilanggar
I.
a. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II
   C No. 2
b. SK Menkes 368, Pedoman Periklanan Obat Bebas
   Bagian A No. 9
c. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II
   C No. 10 Ayat g
d. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II
   B No. 1 Ayat a
e. SK Menkes 368, Pedoman Makanan dan Minuman
   Bagian A No. 8
f. SK Menkes 368, Pedoman Periklanan Obat Bebas
   Bagian B No. 103
Lanjutan



II.
a. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II
    B No. 3 Ayat a
b. SK Menkes 368, Pedoman Periklanan Obat Bebas No. 8



III
a. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II
    B No. 3 Ayat b
b. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II
    B Ayat c
Lanjutan

IV.
a. UU Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999, Pasal
    17 Ayat a
b. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II
    B No. 1 Ayat a

V
a. UU No. 40 Tahun 1999, Pasal 13 Ayat b
b. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 Pasal 58
   Ayat 1

VI
a. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II
   A Ayat 1
b. Peringatan “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan
   jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin” harus
   ditayangkan dengan durasi yang cukup. Contohnya:
   iklan TV LA Light
Iklan-Iklan yang Nakal periode 2004-2005
                                             (Cakram 2006)

    No.        Tgl         Bentuk        Produk/Merk         Pelaku                Keputusan
                         Pelanggaran

1         16 Jan „04   Penggunaan        Obat nyamuk     PT. Intrasari   “Melanggar TKTCPI Bab II no. 3a
                       ungkapan “nggak   HIT (electic)   Raya            yaitu iklan tidak boleh
                       ada yang lebih    (TV)                            menggunakan kata-kata “ter”,
                       bagus dari HIT”                                   “paling”, “nomor satu”, dan atau
                                                                         sejenisnya tanpa hal apa
                                                                         keunggulannya itu, dan harus
                                                                         dapat membuktikan sumber
                                                                         otentik pernyataan tersebut”

                                                                         “Melanggat TKTCPI Bab II no 3c
                                                                         yaitu iklan tidak boleh secara
                                                                         langsung merendahkan produk-
                                                                         produk lain”


2         16 Jan „04   Menyesatkan dan   Pata Gigi       Dian Mentari    Melanggat TKTCPI Bab IIB no 1a
                       memberi janji     Ciptadent       Pratama         yaitu “iklan tidak boleh
                       berlebihan        (narik truk                     menyesatkan, antara lain
                                         denga gigi)                     dengan memberikan janji yang
                                         (RD)                            berlebihan”
Lanjutan

3   16 Jan „04    Tidak        Pasta Gigi           LOWE            Menolak Dugaan
                  mencantumkan Pepsodent            Indonesia
                  “Baca Aturan (TV)
                  Pakai”




4   18 Mei „04    Penggunaan       Kartu Matrix     Grey Worlwide   Melanggar SUPI Butir 1 dan
                  “paling cepat”   (CT)                             2, pasal 7 tentang informasi,
                                                                    konsep, dan materi produk
                                                                    lain


5   17 Juni „04   Merendahkan      Oli Top 1 (CT)   Artek‟N         Melanggar TKCPI Bab IIB No.
                  produk lain                       Partner         1r yatu “iklan tidak boleh
                  (Pertamina,                                       menyalahgunakan istilah-
                  Penzoil)                                          istilah ilmiah dan statistik
                                                                    untuk menciptakan kesan
                                                                    berlebihan”
Lanjutan

6   15 Juli „04   Menampilkan      Media          BBDO        Melanggar TKCPI Bab IIB
                  gambar           Direction      Komunika    No. 10 yatu “iklan tidak
                  tindakan         (CT)                       boleh menampilkan
                  kekersan                                    adegan-adegan yang
                                                              mengabaikan segi-segi
                                                              keselamatan, utamanya
                                                              jika tidak berkaitan dengan
                                                              produk yang diiklankan”




7   11 Okt „04    Penampilan       Coca Cola (TV) MoCann      Melanggar TKCPI Bab IIB No.
                  properti paten                  Erikson     3b yatu perbandingan
                  pihak lain                      Indonesia   langsung “iklan tidak
                                                              dibenarkan mengadakan
                                                              perbandingan langsung
                                                              dengan menampilkan merk
                                                              dan produk pesaing”
Lanjutan



8   9 Des „04   Mengiklankan       Heineken     JWT Adforce   *Melanggar UU no. 40 tahun
                minuman            Versi Patung               1999 pasal 13 ayat b yaitu
                keras/beralkohol   Liberty (CT)               “perusahaan pers dilarang
                                                              membuat iklan muniman
                                                              keras, narkotika, psikotropika,
                                                              dan zat adiktif lainnya sesuai
                                                              dengan ketentuan peraturan
                                                              perundangan yang berlaku”

                                                              *Melanggar PP No. 69 tahun
                                                              1999 Bab III pasal 58 ayat b 1
                                                              yaitu “setiap orang dilarang
                                                              mengiklankan minuman
                                                              beralkohol dalam media masa
                                                              manapun”
Lanjutan



9   22 Feb    Komunikasi      Enerjos   DM        Melanggar TKCPI Bab II
    „05       periklanan pada (TV)      Pratama   Tata Krama IIB No. 3d
              iklan tersebut                      yatu “iklan tidak boleh
              mirip dengan                        meniru iklan lain
              komunikasi                          sedemikian rupa, sehingga
              periklanan                          menimbulkan kesan yang
              minuman                             akan/dapat
              sejenis Extra                       membingungkan atau
              Joss pada                           dapat menyesatkan
              media yang                          konsumen” Peniruan
              sama                                tersebut meliputi merk
                                                  dagang, logo, komposisi
                                                  huruf, dan gambar serta
                                                  slogan
Konsumen Berhak Mendapatkan Informasi
             yang Benar dan Jujur


                         Bentuk praktik bisnis yang
                         merugikan konsumen
   Pelanggaran
                          Menggambarkan belum
                          dipenuhinya hak konsumen atas
                          informasi yang benar dan jujur



Tiga sifat pelanggaran etika pelanggaran menurut PPPI

1. Substansial (nyata)
2. Profesional
3. Situasional
Lanjutan


    Pemahaman yang baik terhadap konsumen



    Sebagian besar konsumen sering kali tidak
  memiliki kemampuan untuk menilai apakah suatu
    iklan telah melanggar peraturan dan etika.



                      Akibat
   Banyak sekali iklan yang tidak diperhatikan
konsumen atau dinilai secara kritis oleh konsumen
Lanjutan




   Produsen dan para pembuat iklan
memiliki hak untuk membuat iklan-iklan
 yang kreatif sehingga dapat menarik
   konsumen untuk memperhatikan,
 menyukai, dan mau membeli produk-
produk yang diiklankan tersebut (Ujang
           Sumarwan 2002)
Lanjutan



1. Informasi mengenai produk sangat dibutuhkan
   konsumen, dan iklan merupakan sumber
   informasi yang paling sering dibaca, dilihat,
   dan didengar oleh konsumen.
2. Konsumen mendatang akan semakin kritis
   dalam menerima dan mengevaluasi informasi




  Produsen harus menyampaikan informasi yang
     benar dan jujur (Ujang Sumarwan 2002)
Lanjutan

Iklan yang menyampaikan informasi yang
                salah

  Dituntut oleh                   Dituntut oleh
  konsumen                        pemerintah atau
                                  lembaga lain

                  Dituntut oleh
                  perusahaan
                     pesaing
Lanjutan

Contoh kasus iklan yang dianggap melanggar etika
dan peraturan


  Iklan produk rokok


   Diajukan ke pengadilan atas tuntutan Yayasan
   Lembaga Konsumen Indonesia dan Yayasan
   Kanker Indonesia




     Telah melanggar jam tayang iklan rokok di
    televisi dan melanggar isi materi iklan rokok
Lanjutan


Undang-Undang dan peraturan terkait iklan
         serta etika periklanan




1. Pedoman kepada para profesional yang
   melindungi kepentingan konsumen
2. Pedoman kepada konsumen agar dapat
   menilai, mengevaluasi, dan bersikap kritis
   terhadap iklan
Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) Bab 19

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Perilaku konsumen prof ujang 15.tanggung jawab sosial
Perilaku konsumen prof ujang 15.tanggung jawab sosialPerilaku konsumen prof ujang 15.tanggung jawab sosial
Perilaku konsumen prof ujang 15.tanggung jawab sosialSEKOLAH BISNIS INDONESIA
 
Etika Bisnis -Teori Duecare
Etika Bisnis -Teori DuecareEtika Bisnis -Teori Duecare
Etika Bisnis -Teori DuecarebangN
 
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Hadi saputra Maska
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiUni Azza Aunillah
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasRandiarsa Saputra
 
Bab 5 Etika Bisnis
Bab 5 Etika BisnisBab 5 Etika Bisnis
Bab 5 Etika Bisnislisachmad
 
Etika Bisnis Komersial
Etika Bisnis KomersialEtika Bisnis Komersial
Etika Bisnis KomersialLuthfi Nk
 
Consumerology dan ethics
Consumerology dan ethicsConsumerology dan ethics
Consumerology dan ethicsYusnitaTRD
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab huku...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab huku...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab huku...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab huku...Dyana Anggraini
 
Perilaku konsumen tugas 1
Perilaku konsumen   tugas 1Perilaku konsumen   tugas 1
Perilaku konsumen tugas 1Yayu Ferdian
 

Mais procurados (18)

Perilaku konsumen prof ujang 15.tanggung jawab sosial
Perilaku konsumen prof ujang 15.tanggung jawab sosialPerilaku konsumen prof ujang 15.tanggung jawab sosial
Perilaku konsumen prof ujang 15.tanggung jawab sosial
 
Etika Bisnis -Teori Duecare
Etika Bisnis -Teori DuecareEtika Bisnis -Teori Duecare
Etika Bisnis -Teori Duecare
 
Consumerology dan Ethics
Consumerology dan EthicsConsumerology dan Ethics
Consumerology dan Ethics
 
etika produksi dan pemasaran konsumen
etika produksi dan pemasaran konsumenetika produksi dan pemasaran konsumen
etika produksi dan pemasaran konsumen
 
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
Bab 5 Etika Bisnis
Bab 5 Etika BisnisBab 5 Etika Bisnis
Bab 5 Etika Bisnis
 
Iklan tv yang tidak etis
Iklan tv yang tidak etisIklan tv yang tidak etis
Iklan tv yang tidak etis
 
Etika Bisnis Komersial
Etika Bisnis KomersialEtika Bisnis Komersial
Etika Bisnis Komersial
 
Consumerology dan ethics
Consumerology dan ethicsConsumerology dan ethics
Consumerology dan ethics
 
Paparan Uupk
Paparan UupkPaparan Uupk
Paparan Uupk
 
Perlindungan konsumen
 Perlindungan konsumen Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab huku...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab huku...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab huku...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab huku...
 
Iklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnyaIklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnya
 
Perlindungan Konsumen 1
Perlindungan Konsumen 1Perlindungan Konsumen 1
Perlindungan Konsumen 1
 
Hukum perlindungan konsumen
Hukum perlindungan konsumenHukum perlindungan konsumen
Hukum perlindungan konsumen
 
Perilaku konsumen tugas 1
Perilaku konsumen   tugas 1Perilaku konsumen   tugas 1
Perilaku konsumen tugas 1
 

Destaque

FESTA DE HALLOWEEN - EEMYOA
FESTA DE HALLOWEEN - EEMYOAFESTA DE HALLOWEEN - EEMYOA
FESTA DE HALLOWEEN - EEMYOARubensli
 
Intro And Samples
Intro And SamplesIntro And Samples
Intro And SamplesStas Fomin
 
Pretty Good Practices/Productivity
Pretty Good Practices/ProductivityPretty Good Practices/Productivity
Pretty Good Practices/Productivityciconf
 
FISL14 - Desmontando uma engine de física
FISL14 - Desmontando uma engine de físicaFISL14 - Desmontando uma engine de física
FISL14 - Desmontando uma engine de físicaAdriano Melo
 
Why take agile training
Why take agile trainingWhy take agile training
Why take agile trainingCollabNet
 
What's driving your business 2014
What's driving your business 2014What's driving your business 2014
What's driving your business 2014Russ Hammond
 
Digital marketing - Connecting demand and supply
Digital marketing - Connecting demand and supplyDigital marketing - Connecting demand and supply
Digital marketing - Connecting demand and supplyguest72c9cf6
 
Lesson plan 4 11
Lesson plan 4 11Lesson plan 4 11
Lesson plan 4 11pschlein
 
Turning Point Setup1 R E V I S E D
Turning  Point  Setup1  R E V I S E DTurning  Point  Setup1  R E V I S E D
Turning Point Setup1 R E V I S E DCCPS
 
Git tutorial undoing changes
Git tutorial   undoing changesGit tutorial   undoing changes
Git tutorial undoing changesLearningTech
 
A Experiência (e a falta dela) em Linux como usuário comum
A Experiência (e a falta dela) em Linux como usuário comumA Experiência (e a falta dela) em Linux como usuário comum
A Experiência (e a falta dela) em Linux como usuário comumLuiz Henrique Rauber Rodrigues
 

Destaque (20)

Press português - Galeria LuminArte apresenta: Surrealismo LUSO-AMERICANO do ...
Press português - Galeria LuminArte apresenta: Surrealismo LUSO-AMERICANO do ...Press português - Galeria LuminArte apresenta: Surrealismo LUSO-AMERICANO do ...
Press português - Galeria LuminArte apresenta: Surrealismo LUSO-AMERICANO do ...
 
Murphy
MurphyMurphy
Murphy
 
Protect
ProtectProtect
Protect
 
FESTA DE HALLOWEEN - EEMYOA
FESTA DE HALLOWEEN - EEMYOAFESTA DE HALLOWEEN - EEMYOA
FESTA DE HALLOWEEN - EEMYOA
 
Git + GitHub
Git + GitHubGit + GitHub
Git + GitHub
 
Intro And Samples
Intro And SamplesIntro And Samples
Intro And Samples
 
Pretty Good Practices/Productivity
Pretty Good Practices/ProductivityPretty Good Practices/Productivity
Pretty Good Practices/Productivity
 
FISL14 - Desmontando uma engine de física
FISL14 - Desmontando uma engine de físicaFISL14 - Desmontando uma engine de física
FISL14 - Desmontando uma engine de física
 
Cision turismo coimbra Surrealism Now at Palace of Lousã
Cision turismo coimbra Surrealism Now at Palace of LousãCision turismo coimbra Surrealism Now at Palace of Lousã
Cision turismo coimbra Surrealism Now at Palace of Lousã
 
Why take agile training
Why take agile trainingWhy take agile training
Why take agile training
 
What's driving your business 2014
What's driving your business 2014What's driving your business 2014
What's driving your business 2014
 
Digital marketing - Connecting demand and supply
Digital marketing - Connecting demand and supplyDigital marketing - Connecting demand and supply
Digital marketing - Connecting demand and supply
 
Lesson plan 4 11
Lesson plan 4 11Lesson plan 4 11
Lesson plan 4 11
 
A corrida de canoa...
A corrida de canoa...A corrida de canoa...
A corrida de canoa...
 
Turning Point Setup1 R E V I S E D
Turning  Point  Setup1  R E V I S E DTurning  Point  Setup1  R E V I S E D
Turning Point Setup1 R E V I S E D
 
Git tutorial undoing changes
Git tutorial   undoing changesGit tutorial   undoing changes
Git tutorial undoing changes
 
Babitha.linux
Babitha.linuxBabitha.linux
Babitha.linux
 
Git e github
Git e githubGit e github
Git e github
 
Produtos dinoimporta
Produtos dinoimportaProdutos dinoimporta
Produtos dinoimporta
 
A Experiência (e a falta dela) em Linux como usuário comum
A Experiência (e a falta dela) em Linux como usuário comumA Experiência (e a falta dela) em Linux como usuário comum
A Experiência (e a falta dela) em Linux como usuário comum
 

Semelhante a Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) Bab 19

Manajemen Periklanan full
Manajemen Periklanan fullManajemen Periklanan full
Manajemen Periklanan fullAngel Purwanti
 
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055retnoduwi
 
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055retnoduwi
 
BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...
BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...
BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...Hadi saputra Maska
 
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...Stefanus Nofa
 
Kelompok etika bisnis (1)
Kelompok etika bisnis (1)Kelompok etika bisnis (1)
Kelompok etika bisnis (1)rudisupardiman
 
Distribution of otc and pharma ethical
Distribution of otc and pharma ethical Distribution of otc and pharma ethical
Distribution of otc and pharma ethical Mela Roviani
 
Distribution of otc and pharma ethical
Distribution of otc and pharma ethicalDistribution of otc and pharma ethical
Distribution of otc and pharma ethicalMela Roviani
 
HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018
HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018
HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018ZahraKamila4
 
PENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANAN
PENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANANPENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANAN
PENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANANaldika wau, SH,MH ALDIKA
 
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...Aprilini Khaterin Johan
 
Sim, yuliana devi, hapzli ali, implementasi sistem informasi manajemen pada p...
Sim, yuliana devi, hapzli ali, implementasi sistem informasi manajemen pada p...Sim, yuliana devi, hapzli ali, implementasi sistem informasi manajemen pada p...
Sim, yuliana devi, hapzli ali, implementasi sistem informasi manajemen pada p...Yuliana Devi
 
Sim, yuliana devi, hapzli ali, ppt implementasi sistem informasi pada perusah...
Sim, yuliana devi, hapzli ali, ppt implementasi sistem informasi pada perusah...Sim, yuliana devi, hapzli ali, ppt implementasi sistem informasi pada perusah...
Sim, yuliana devi, hapzli ali, ppt implementasi sistem informasi pada perusah...Yuliana Devi
 
Etika Pariwara Indonesia BPOM-KOSMETIK 14.10.18.pdf
Etika Pariwara Indonesia BPOM-KOSMETIK 14.10.18.pdfEtika Pariwara Indonesia BPOM-KOSMETIK 14.10.18.pdf
Etika Pariwara Indonesia BPOM-KOSMETIK 14.10.18.pdfWidyaAprilani2
 
9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...
9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...
9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...TeguhBudiSantoso9
 

Semelhante a Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) Bab 19 (20)

Manajemen Periklanan full
Manajemen Periklanan fullManajemen Periklanan full
Manajemen Periklanan full
 
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
 
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
 
BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...
BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...
BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di P...
 
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
 
Kelompok etika bisnis (1)
Kelompok etika bisnis (1)Kelompok etika bisnis (1)
Kelompok etika bisnis (1)
 
Forum minggu 2
Forum minggu 2Forum minggu 2
Forum minggu 2
 
Distribution of otc and pharma ethical
Distribution of otc and pharma ethical Distribution of otc and pharma ethical
Distribution of otc and pharma ethical
 
Distribution of otc and pharma ethical
Distribution of otc and pharma ethicalDistribution of otc and pharma ethical
Distribution of otc and pharma ethical
 
Tugas Etika Bisnis.pptx
Tugas Etika Bisnis.pptxTugas Etika Bisnis.pptx
Tugas Etika Bisnis.pptx
 
Konsumerisme
KonsumerismeKonsumerisme
Konsumerisme
 
HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018
HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018
HBL, ZAHRA KAMILA, ARTIKEL HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN, MERCU BUANA, 2018
 
PENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANAN
PENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANANPENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANAN
PENGATURAN TULISAN LABEL DALUARSA PRODUK OBAT DAN MAKANAN
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...
 
Sim, yuliana devi, hapzli ali, implementasi sistem informasi manajemen pada p...
Sim, yuliana devi, hapzli ali, implementasi sistem informasi manajemen pada p...Sim, yuliana devi, hapzli ali, implementasi sistem informasi manajemen pada p...
Sim, yuliana devi, hapzli ali, implementasi sistem informasi manajemen pada p...
 
Sim, yuliana devi, hapzli ali, ppt implementasi sistem informasi pada perusah...
Sim, yuliana devi, hapzli ali, ppt implementasi sistem informasi pada perusah...Sim, yuliana devi, hapzli ali, ppt implementasi sistem informasi pada perusah...
Sim, yuliana devi, hapzli ali, ppt implementasi sistem informasi pada perusah...
 
Etika Pariwara Indonesia BPOM-KOSMETIK 14.10.18.pdf
Etika Pariwara Indonesia BPOM-KOSMETIK 14.10.18.pdfEtika Pariwara Indonesia BPOM-KOSMETIK 14.10.18.pdf
Etika Pariwara Indonesia BPOM-KOSMETIK 14.10.18.pdf
 
9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...
9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...
9, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali,corporate ethics rights, privil...
 
Modul b pedfi 2013
Modul b pedfi 2013Modul b pedfi 2013
Modul b pedfi 2013
 

Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) Bab 19

  • 1. Informasi Yang Mengelabui Kegiatan produsen yang merugikan konsumen yang disampaikan terasa benar, namun apabila diamati secara teliti, akan terbukti bahwa informasi tersebut seringkali tidak benardan tidak logis Membujuk konsumen Menyampaikan informasi mengenai Fungsi Iklan atribut makanan dan minuman pada konsumen Menyampakain informasi yang mengelabui
  • 2. Empat jenis informasi yang mengelabui The claim with two meanings Subjective Objective klaim klaim Unsubstantiated claim
  • 3. KLAIM OBJEKTIF Suatu informasi yang diberikan kepada konsumen tentang karakteristik suatu produk Kebenaran pengujian atau dibandingkan dengan standar yang telah ada Misal: Produk air kemasan
  • 4. KLAIM SUBJEKTIF Sukar dibuktikan kebenarannya, karena kriteria yang digunakan bersifat sangat subjektif sehingga sukar diukur secara objektif Misal: 1. Iklan susu 2. Minuman pembangkit gairah belajar
  • 5. KLAIM DUA ARTI Sebagian besar benar dan sebagian salah Misal: Iklan mengenai telur “telur tidak berbahaya dan sumber gizi yang dibutuhkan oleh tubuh”
  • 6. KLAIM TIDAK RASIONAL Pernyataan yang tidak mempunyai dasar, tidak di dukung oleh logika Misal: 1. Produk kecantikan 2. Iklan kendaraan 3. Iklan susu Pemberian informasi yang mengelabui telah menjadi kebiasaan pengusaha (Mr. Albert Z. Can) 68 buah iklan yang mengandung unsur informasi yang mengelabui konsumen (Ralph Nader & Allen Cowan) 3 dari 58 perusahaan memberikan bukti ilmiah
  • 7. UU tentang label makanan (1990), berlaku 5 Desember 1993 “Produsen harus mencantumkan dengan angka, berapa persen kandungan lemak, serta kandungan zat-zat gizi lainnya, dan juga tidak diperbolehkan lagi menggunakan kata-kata lebih kecil, lebih besar, tidak mengandung dan bebas lemak, serta kata-kata subjek lainnya”
  • 8. Konsumen Harus Bersikap Kritis Terhadap Iklan Iklan media yang sangat vital pada sistem ekonomi pasar yang berdasarkan persaingan yang sehat Iklan dengan informasi yang menyesatkan konsumen memiliki sikap kritis konsumen memiliki kemampuan untuk menilai apakah suatu informasi tersebut bersifat mengelabui atau dapat dipercaya Misal: Para praktis iklan dan bisnis harus menghindari perilaku yang pragmatis
  • 9. Lembaga Perlindungan Konsumen Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) “Mendorong konsumen bersikap kritis dengan meminta konsumen melaporkan iklam-iklan bermasalah atau melanggar peraturan dan etika dengan cara mengisi pengaduan tersebut ke dalam web yang telah disediakan”
  • 10. UU yang Terkait dengan Iklan 1. UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 2. UU no. 40 Tahun 1999 tentang Pers 3. UU no. 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran 4. UU no. 7 Tahun 1996 tentang Pangan 5. PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan 6. Keputusan Menteri Kesehatan No. (Rancangan) tentang 7. Petunjuk PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan 8. PP No. 81 Tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan 9. PP No. 38 Tahun 2000 tentang Perubahan PP No. 81 Tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan 10. Kepmen Kesehatan No. 368/Men.Kes/SK/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Makanan, dan Minuman
  • 11. UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 9 Pasal Pasal 17 10 Pasal Pasal 13 11
  • 12. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Kode etik profesi dan kode etik bisnis yang diakui dan diterapkan bersama oleh para asosiasi dalam industri periklanan nasional, beserta segenap anggotanya.
  • 13. Beberapa Pasal yang Tercantum dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia A. Tata Krama Isi Iklan Ragam Iklan Hak Cipta Produk Pangan Bahasa Obat-obatan Penampilan Pangan, Rokok dan Produk Uang dan Hewan Tembakau
  • 14. Lanjutan Pemeran Iklan Wahana Iklan Anak-anak Media Cetak Perempuan Media Televisi Tokoh Animasi Media Radio
  • 15. Lanjutan A. Tata Cara Penerapan Produksi Media Umum Periklanan Periklanan Pengiklan Data Perusahaa n Perusahaan Periklanan Cakupan Khalayak Mitra Usaha Pemesan Pesanan
  • 16. Iklan-Iklan yang Melanggar Peraturan dan Etika Moralitas dan etika bisnis memiliki dimensi yang sangat luas, baik yang terjadi pada lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan eksternal (Ujang Sumarwan 2002). Pihak yang terlibat dalam transaksi barang dan jasa Konsumen Produsen Pemerintah Stakeholder
  • 17. Lanjutan Indikator untuk mengidentifikasi suatu iklan telah melewati batas Reaksi dari Konsumen Pemerintah Lembaga Produsen Sosial Pesaing
  • 18. Lanjutan Bentuk Iklan yang sering melanggar etika dan moralitas Iklan yang menggunakan konsep “sexual appeal” Penggunaan aktor atau artis atau bintang iklan yang menampilkan kesan seksual, biasanya dilakukan dengan cara berpakaian minim Media elektronik, Media Cetak, dan Media Ruang
  • 19. Lanjutan Contoh Iklan yang menggunakan konsep “sexual appeal” Iklan suatu merek produk rokok yang menampilkan sosok laki-laki yang sedang mansi, kemudian berjalan ke pintu untuk menemui tamu
  • 20. Lanjutan Iklan dengan kesan seksual melalui kata- kata atau dialog atau ekspresi wajah para bintang Contoh 1. Iklan sebuah merek jamu untuk laki-laki 2. Iklan sebuah merek kontrasepsi 3. Iklan sebuah merek obat maag Melanggar norma dan Etik periklanan etika sosial “Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia” “Iklan tidak boleh melanggar norma-norma tata susila, adat dan budaya bangsa”
  • 21. Lanjutan Referensi dan acuan untuk mengkategorikan sebagai iklan yang menyesatkan atau mengelabui Dua pendekatan (Saidi 2003) Moral/etika Menekankan kepada kaidah-kaidah norma sosial dan etika yang berlaku di masyarakat mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
  • 22. Lanjutan Hukum Positif UU maupun peraturan yang dikeluarkan oleh DPR maupun Pemerintah untuk mengatur periklanan 1. UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 2. UU no. 7 Tahun 1996 tentang Pangan 3. PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
  • 23. Lanjutan Selain PPPI, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) surat peringatan Peringatan Badan POM Kepada Masyarakat (Public Warning) Nomor: KH.00.01.231.015 Tanggal: 10 Maret 2003 tentang Iklan Produk Sin She Capsules yang Menyesatkan
  • 24. Lanjutan Contoh: Bulan Januari 2004 ASPADIN (Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan) Iklan: Minum air kemasan bermerek lebih sehat dibanadingkan minum air isi ulang Artis: “Jangan kompromi dengan kesehatan Anda” Melanggar: (Warta Konsumen, Januari 2004) 1. UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 9 ayat 1 huruf I 2. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Tahun 1999 yaitu Bab II tentang Tata Krama
  • 25. Lanjutan Iklan susu Anlene Pengisi suara: “Riset membuktikan peminum dua gelas Anlene setiap harinya memiliki tulang lebih padat daripada mereka yang tidak. Anlene terbukti membantu pencegahan osteophorosis” Perbandingan dua grafik “Yang Minum Anlene” “Yang tidak Minum Anlene” Tulang membengkok / Tulang tegak membungkuk Melanggar: (Warta Konsumen, Desember 2005) 1. UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 4 huruf c
  • 26. Lanjutan Perusahaan penerbangan, yaitu AWAIR Menayangkan iklan: tarif penerbangan Jakarta – Medan Rp. 88 ribu dan Jakarta – Balikpapan Rp. 99 ribu (Warta Konsumen, Januari 2005) Tarif tidak berlaku untuk semua tempat duduk Melanggar: (Warta Konsumen, Januari 2004) 1. UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 4 huruf c 2. UU no. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 10 huruf a
  • 27. Selama tahun 2003, Badan POM juga mengawasi 5.594 iklan rokok dan 4.260 dari iklan tersebut tidak memenuhi ketentuan yang berlaku Sanksi: 1. Memberikan peringatan keras kepada 9 industri farmasi 2. Penghentian sementara kegiatan kepada 1 industri farmasi 3. Peringatan keras kepada 60 perusahaan besar farmasi 4. Penghentian sementara kegiatan terhadap 9 perusahaan besar farmasi 5. Peringatan kepada 73 apotek 6. Peringatan keras kepada 12 apotek 7. Penghentian sementara kegiatan 6 apotek
  • 28. Pelanggaran iklan terjadi karena praktisi periklanan dan masyarakat masih awam dalam etika beriklan, keadaan ini diperburuk oleh rendahnya kreatifitas dari praktisi periklanan, sehingga mereka sering mengambil jalan pintas (Bada Pengawas Periklanan 2004) Dua bentuk pelanggaran Penggunaan atribut Merendahkan produk profesi atau “setting” pesaing tertentu yang menyesatkan atau mengelabui khalayak
  • 29. Lanjutan PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia Periode 2008 – Mei 2009 >> 190 iklan diduga melanggar etika periklanan Laporan dugaan pelanggaran dimuat di http://www.pppi.or.id/Kasus.html Laporan Suatu tabel judul “Berdasarkan Status dan Laporan Kasus Badan Pengawas Periklanan PPPI 2006-2008”
  • 30. Lanjutan “Berdasarkan Status dan Laporan Kasus Badan Pengawas Periklanan PPPI 2006-2008” No. Tgl. Status Produk/Merk & Materi Iklan Dugaan Pelanggaran Pelaku Pelapor Tindakan 1 Tindakan 2 Keputusan Lain-Lain
  • 31. Iklan-iklan yang Melanggar Etika Periklanan Tgl 03/10/06 30/01/07 20/02/07 Status A2 A2 A2 Produk/Merk & Materi Iklan TV Sweety Pampers Iklan TV Maca (DRTV)/ Iklan TV Shinyoku Iklan Metro TV Dugaan Pelanggaran Iklan TV tersebut Iklan TV tersebut berpotensi Menampilkan pernyataan melakukan sambung ulang melanggar EPI karena superlatif “paling terang, (back to back) lebih dari 2 penayangan iklan produk paling hemat, paling kuat” kali dewasa yang tidak tepat tanpa penjelasan atas waktu penayangannya sumber klaim tersebut Pelaku N/A N/A N/A Pelapor N/A N/A N/A Tindakan 1 BPP akan mengirimkan BPP akan mengirimkan BPP akan mengirimkan surat kepada agency surat teguran kepada pihak surat teguran kepada pihak pembuat iklan tersebut, agency berkenaan dengan pembuat iklan tersebut namun sampai saat ini BPP waktu penayangan iklan yang menggunakan kata- belum mendapatkan sama yang tidak pada waktu kata superlatif agency pembuat iklan penayangannya Tindakan 2 Keputusan BPP memutuskan bahwa BPP memutuskan bahwa BPP memutuskan bahwa iklan tersebut harus direvisi iklan tersebut harus direvisi iklan tersebut harus direvisi agar sesuai dengan EPI Bab agar sesuai dengan EPI Bab agar sesuai dengan EPI Bab II.A. No. 4.2.2 III.A. No. 2.6 III.A. No. 1.2.2 Lain-lain Biro iklan tidak dapat BPP PPI memutuskan untuk Karena agency pembuat ditemukan s/d Februari 07 menghentikan prosesnya iklan tidak ditemukan, maka sehingga diputuskan untuk karena tidak ditemukan BPP PPPI memutuskan tidak di proses lagi agensinya untuk mengirim surat himbauan kepada Metro TV
  • 32. Iklan-iklan yang Melanggar Etika Periklanan Tgl 20/02/07 20/02/07 24/02/07 Status A2 A2 A2 Produk/Merk & Materi Iklan TV Real Good Liquid Milk Iklan Cetak Pikko Group Iklan Cetak Chang Sheew Tian Iklan versi Basuki-Ulfa Ran Ling Yau (Kompas Juni 2007) Dugaan Pelanggaran Menampilkan pernyataan Menampilkan pernyataan Tidak menampilkan peringatan /anjuran “sediakan di rumah superlatif “best view, best “Baca Aturan Pakai” dan setiap hari harus itu... harus!” acces dan sebagainya” tanpa menggunakan pernyataan yang dinyatakan oleh sumber penjelasan atas sumber klaim “aman” yang tidak kompeten tersebut Pelaku N/A N/A N/A Pelapor N/A N/A N/A Tindakan 1 BPP telah mengirimkan surat BPP akan mengirimkan surat BPP akan mengirimkan surat teguran via RCTI Surabaya teguran kepada pihak meminta petunjuk dari BPOM peembuat iklan tersebut yang menggunakan kata superlatif Tindakan 2 Keputusan BPP memutuskan bahwa iklan BPP memutuskan bahwa iklan BPP memutuskan bahwa iklan tersebut harus direvisi agar tersebut harus direvisi agar tersebut harus direvisi agar sesuai dengan EPI Bab III.A. sesuai dengan EPI Bab III.A. sesuai dengan EPI Bab III.A. No. No. 1.18.1 No. 1.2.2 2.3.7. SK Menkes RI No. 386/Menk.Kes/SK/IV/1994, Butir A.15 Lain-lain Karena agency pembuat iklan Krena agency tidak didapat, BPP tidak menemukan data biro tidak ditemukan, maka BPP maka kasus iklan ini ditutup iklannya PPPI memutuskan untuk dan dinyatakan melanggar EPI mengirim surat himbauan kepada RCTI Surabaya
  • 33. Iklan-iklan yang Melanggar Etika Periklanan Tgl 24/07/07 24/07/07 24/02/07 Status A2 C A2 Produk/Merk & Materi Iklan Cetak Ramayana Dept. Iklan TV dan Cetak Garnier Iklan Cetak Stimuno (Kompas 26 Iklan Store (Kompas Juli 2007) Light Whitening Juni 2007) Dugaan Pelanggaran Menampilkan pernyataan Menampilkan pernyataan Tidak menampilkan peringatan “selama persediaan masih ada” hasil riset hanya dari 29 “Baca Aturan Pakai” wanita Asia untuk mendukung klaim kulit wajah leih cerah 2 tigkat dalam 28 hari Pelaku N/A N/A N/A Pelapor N/A N/A N/A Tindakan 1 BPP akan mengirimkan surat BPP akan mengirimkan surat BPP telah mengirimkan surat teguran kepada pihak pembuat meminta petunjuk dari BPOM teguran kepada pihak pembuat iklan tersebut iklan tersebut yang menggunakan anak-anak untuk produk bukan bagi anak Tindakan 2 Keputusan BPP memutuskan bahwa iklan BPP memutuskan bahwa BPP memutuskan bahwa iklan tersebut harus direvisi agar iklan tersebut harus direvisi tersebut harus direvisi agar sesuai sesuai dengan EPI Bab III.A. agar sesuai dengan EPI Bab dengan EPI SK Menkes RI No. No. 1.25 II.A. No. 1.23 386/Menk.Kes/SK/IV/1994, Butir A.15 Lain-lain BPP mengirimkan surat ke BPP mengirimkan surat ke Kompas Kompas dan Kompas berjanji dan Kompas berjanji untuk untuk meneruskannya kepada meneruskannya kepada biro iklan biro iklan terkait terkait
  • 34. Iklan-iklan yang Melanggar Etika Periklanan Tgl 21/11/07 22/01/08 22/01/08 Status C C C Produk/Merk & Iklan TV Sensitif Iklan Cetak Esia “Jangan Iklan TV Snack POW Versi “Paling Materi Iklan Terkecoh” (Kompas 20 Jan Unik Paling Asik” 2008) Dugaan Pelanggaran Menampilkan visualisasi yang Menggunakan tag line yang Menggunakan pernyataan vulgar berbunyi “Jangan terkecoh superlatif (paling) GSM mahal berlagak mahal” dimana kalimat tersebut bernuansa merendahkan pesaing Pelaku N/A N/A N/A Pelapor N/A N/A N/A Tindakan 1 BPP akan mengirimkan surat BPP akan mengirimkan surat BPP akan mengirimkan surat teguran kepada pihak pembuat teguran kepada pihak teguran kepada pihak pembuat iklan tersebut pembuat iklan tersebut yang iklan tersebut yang menggunakan berkesan merendahkan pernyataan superlatif pesaing Tindakan 2 Keputusan BPP memutuskan bahwa iklan BPP memutuskan bahwa BPP memutuskan bahwa iklan tersebut melanggar EPI Bab iklan tersebut melanggar EPI tersebut melanggar EPI Bab III.A. III.A. No. 2.8.2 Bab III.A. No. 1.21 No. 1.2.2 Lain-lain
  • 35. Lanjutan Badan Pengawas Periklanan (http://www.pppi.or.id/id/pppi/rambu/pr essrelease-isi1.html, diakses 23 Mei 2006) Beberapa pelanggaran yang dilakukan iklan selama tahun 2004
  • 36. Bentuk-Bentuk Pelanggaran Ketentuan hukum positif dan etika yang saat ini banyak dilanggar I. a. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II C No. 2 b. SK Menkes 368, Pedoman Periklanan Obat Bebas Bagian A No. 9 c. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II C No. 10 Ayat g d. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II B No. 1 Ayat a e. SK Menkes 368, Pedoman Makanan dan Minuman Bagian A No. 8 f. SK Menkes 368, Pedoman Periklanan Obat Bebas Bagian B No. 103
  • 37. Lanjutan II. a. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II B No. 3 Ayat a b. SK Menkes 368, Pedoman Periklanan Obat Bebas No. 8 III a. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II B No. 3 Ayat b b. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II B Ayat c
  • 38. Lanjutan IV. a. UU Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999, Pasal 17 Ayat a b. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II B No. 1 Ayat a V a. UU No. 40 Tahun 1999, Pasal 13 Ayat b b. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 Pasal 58 Ayat 1 VI a. Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II A Ayat 1 b. Peringatan “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin” harus ditayangkan dengan durasi yang cukup. Contohnya: iklan TV LA Light
  • 39. Iklan-Iklan yang Nakal periode 2004-2005 (Cakram 2006) No. Tgl Bentuk Produk/Merk Pelaku Keputusan Pelanggaran 1 16 Jan „04 Penggunaan Obat nyamuk PT. Intrasari “Melanggar TKTCPI Bab II no. 3a ungkapan “nggak HIT (electic) Raya yaitu iklan tidak boleh ada yang lebih (TV) menggunakan kata-kata “ter”, bagus dari HIT” “paling”, “nomor satu”, dan atau sejenisnya tanpa hal apa keunggulannya itu, dan harus dapat membuktikan sumber otentik pernyataan tersebut” “Melanggat TKTCPI Bab II no 3c yaitu iklan tidak boleh secara langsung merendahkan produk- produk lain” 2 16 Jan „04 Menyesatkan dan Pata Gigi Dian Mentari Melanggat TKTCPI Bab IIB no 1a memberi janji Ciptadent Pratama yaitu “iklan tidak boleh berlebihan (narik truk menyesatkan, antara lain denga gigi) dengan memberikan janji yang (RD) berlebihan”
  • 40. Lanjutan 3 16 Jan „04 Tidak Pasta Gigi LOWE Menolak Dugaan mencantumkan Pepsodent Indonesia “Baca Aturan (TV) Pakai” 4 18 Mei „04 Penggunaan Kartu Matrix Grey Worlwide Melanggar SUPI Butir 1 dan “paling cepat” (CT) 2, pasal 7 tentang informasi, konsep, dan materi produk lain 5 17 Juni „04 Merendahkan Oli Top 1 (CT) Artek‟N Melanggar TKCPI Bab IIB No. produk lain Partner 1r yatu “iklan tidak boleh (Pertamina, menyalahgunakan istilah- Penzoil) istilah ilmiah dan statistik untuk menciptakan kesan berlebihan”
  • 41. Lanjutan 6 15 Juli „04 Menampilkan Media BBDO Melanggar TKCPI Bab IIB gambar Direction Komunika No. 10 yatu “iklan tidak tindakan (CT) boleh menampilkan kekersan adegan-adegan yang mengabaikan segi-segi keselamatan, utamanya jika tidak berkaitan dengan produk yang diiklankan” 7 11 Okt „04 Penampilan Coca Cola (TV) MoCann Melanggar TKCPI Bab IIB No. properti paten Erikson 3b yatu perbandingan pihak lain Indonesia langsung “iklan tidak dibenarkan mengadakan perbandingan langsung dengan menampilkan merk dan produk pesaing”
  • 42. Lanjutan 8 9 Des „04 Mengiklankan Heineken JWT Adforce *Melanggar UU no. 40 tahun minuman Versi Patung 1999 pasal 13 ayat b yaitu keras/beralkohol Liberty (CT) “perusahaan pers dilarang membuat iklan muniman keras, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku” *Melanggar PP No. 69 tahun 1999 Bab III pasal 58 ayat b 1 yaitu “setiap orang dilarang mengiklankan minuman beralkohol dalam media masa manapun”
  • 43. Lanjutan 9 22 Feb Komunikasi Enerjos DM Melanggar TKCPI Bab II „05 periklanan pada (TV) Pratama Tata Krama IIB No. 3d iklan tersebut yatu “iklan tidak boleh mirip dengan meniru iklan lain komunikasi sedemikian rupa, sehingga periklanan menimbulkan kesan yang minuman akan/dapat sejenis Extra membingungkan atau Joss pada dapat menyesatkan media yang konsumen” Peniruan sama tersebut meliputi merk dagang, logo, komposisi huruf, dan gambar serta slogan
  • 44. Konsumen Berhak Mendapatkan Informasi yang Benar dan Jujur Bentuk praktik bisnis yang merugikan konsumen Pelanggaran Menggambarkan belum dipenuhinya hak konsumen atas informasi yang benar dan jujur Tiga sifat pelanggaran etika pelanggaran menurut PPPI 1. Substansial (nyata) 2. Profesional 3. Situasional
  • 45. Lanjutan Pemahaman yang baik terhadap konsumen Sebagian besar konsumen sering kali tidak memiliki kemampuan untuk menilai apakah suatu iklan telah melanggar peraturan dan etika. Akibat Banyak sekali iklan yang tidak diperhatikan konsumen atau dinilai secara kritis oleh konsumen
  • 46. Lanjutan Produsen dan para pembuat iklan memiliki hak untuk membuat iklan-iklan yang kreatif sehingga dapat menarik konsumen untuk memperhatikan, menyukai, dan mau membeli produk- produk yang diiklankan tersebut (Ujang Sumarwan 2002)
  • 47. Lanjutan 1. Informasi mengenai produk sangat dibutuhkan konsumen, dan iklan merupakan sumber informasi yang paling sering dibaca, dilihat, dan didengar oleh konsumen. 2. Konsumen mendatang akan semakin kritis dalam menerima dan mengevaluasi informasi Produsen harus menyampaikan informasi yang benar dan jujur (Ujang Sumarwan 2002)
  • 48. Lanjutan Iklan yang menyampaikan informasi yang salah Dituntut oleh Dituntut oleh konsumen pemerintah atau lembaga lain Dituntut oleh perusahaan pesaing
  • 49. Lanjutan Contoh kasus iklan yang dianggap melanggar etika dan peraturan Iklan produk rokok Diajukan ke pengadilan atas tuntutan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia dan Yayasan Kanker Indonesia Telah melanggar jam tayang iklan rokok di televisi dan melanggar isi materi iklan rokok
  • 50. Lanjutan Undang-Undang dan peraturan terkait iklan serta etika periklanan 1. Pedoman kepada para profesional yang melindungi kepentingan konsumen 2. Pedoman kepada konsumen agar dapat menilai, mengevaluasi, dan bersikap kritis terhadap iklan