2. KLASIFIKASI
1. Leukimia sistem eritropoetik : mielosis eritremika atau
penyakit di guglielmo.
2. Leukemia sistem granulopoetik : leukimia granulositik atau
mielosistik.
3. Leukimia sistem trombopotik : leukimia megakariositik.
4. Leukimia sistem limfopoetik : leukimia limfositik.
5. Leukimia RES : retikuloendoteliosis atau retikulosis yang
dapat berupa leukimia monositik, leukimia plasmositik
(penyakit kahler), histiositosis dan sebagainya.
SUMBER :
Buku Ilmu Kesehatan Anak
Oleh Staf pengajar ilmu kesehatan anak fakultas kedokteran
Universitas Indonesia.
3. PATOFISIOLOGI
Sampai saat ini leukimia masih merupakan penyakit yang fatal,
tetapi dalam kepustakaan dilaporkan pula beberapa kasus yang dianggap
sembuh karena dapat hidup lebih dari 10 tahun tanpa pengobatan.
Biasanya bila serangan pertama dapat diatasi dengan pengobatan induksi,
penderita akan berada dalam kedaan remisi untuk beberapa bulan. Pada
stadium remisi ini secara klinis penderita tidak sakit, sama seperti anak
biasa. Tetapi selanjutnya dapat timbul serangan yang kedua, yang disusul
lagi oleh masa remisi yang biasanya lebih pendek dari masa remisi
pertama. Demikian seterusnya masa remisi akan lebih pendek lagi sampai
akhirnya penyakit ini resistensi terhadap pengobatan dan penderita akan
meninggal. kematian biasanya disebabkan perdarahan akibat
trombositopenia, leukemia serebral atau infeksi.
sebelum ada prednison, penderita lekemia hanya dapat hidup
beberapa minggu sampai 2 bulan. Dengan pengobatan prednison jangka
waktu hidup penderita diperpanjang sampai beberapa bulan. Dengan
ditambahkannya obat sitostatika hidup penderita dapat diperpanjang 1-2
tahun lagi dan dengan digunakanya sitostatika yang lebih poten lagi di
sertai cara pengobatan yang mutakhir, usia penderita dapat diperpanjang
3-4 tahun lagi, bahkan ada yang lebih dari 10 tahun.
SUMBER :
Buku Ilmu Kesehatan Anak
Oleh Staf pengajar ilmu kesehatan anak fakultas kedokteran Universitas
Indonesia
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah tepi
Gejala yang terlihat pada darah tepi sebenernya
berdasarkan pada kelainan sumsum tulang yaitu berupa
pansitopenia, limfositosis.
2. Sumsum tulang
Dari pemeriksaan sumsum tulang akan ditemukan
gambaran yang monoton yaitu hanya terdiri dari sel
limfopoetik patologis sedangkan sistem lain terdesak
(aplasia sekunder).
SUMBER :
Buku Ilmu Kesehatan Anak
Oleh Staf pengajar ilmu kesehatan anak fakultas kedokteran
Universitas Indonesia
5. Pemeriksaan lain :
1. Biopsi limpa
Pemeriksaan ini akan memperlihatkan proliferasi sel leukemia
dan sel yang berasal dari jaringan limpa akan terdesak seperti
limfosit normal, RES, granulosit, pulp cell.
2. Kimia darah
Kolestrol mungkin merendah, asam urat dapat meningkat,
hipogamaglobulinemia.
3. Cairan serebrospinalis
Bila terjadi peninggian jumlah sel dan protein, maka hal ini
berarti suatu leukemia meningeal.
4. Sitogenetik
70-90% dari kasus LMK menunjukan kelainan kromosom, yaitu
pada kromosom 21 (kromosom philadelphia atau ph 1)
SUMBER :
Buku Ilmu Kesehatan Anak
Oleh Staf pengajar ilmu kesehatan anak fakultas kedokteran
Universitas Indonesia
6. PENATALAKSANAAN
Medik
Pengobatan :
1. Transfusi darah, biasanya diberikan jika kadar Hb
kurang dari 6 gr%.
2. Kortikosteroid (Prednison, kortison, deksametason
dsb). Setelah dicapai remisi dosis dikurangi sedikit demi
sedikit dan akhirnya dihentikan.
3. Sitostatika
4. Infeksi sekunder dihindarkan
5. Imunoterapi.
SUMBER :
Buku Perawatan Anak Sakit
Oleh Ngastiyah