Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan K3 untuk mencapai zero accident. Tiga tujuan penerapan K3 adalah melindungi keselamatan kerja, menjamin sumber daya produksi digunakan dengan aman, dan meningkatkan produktivitas. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai langkah untuk mencapai zero accident seperti mengeluarkan cacat lingkungan dan peralatan, peningkatan keselamatan, pelatihan, dan sistem audit.
2. Penerapan K3
03
Meningkatkan kesejahteraan dan
produktivitas Nasional.
01
Melindungi dan menjamin keselamatan
setiap tenaga kerja dan orang lain
di tempat kerja.
02
Menjamin setiap sumber produksi
dapat digunakan secara aman
dan efisien.
berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja. 3 (tiga) tujuan utama
penerapan K3 berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun
1970 tersebut antara lain :
4. CARA PENGORGANISASIAN
Tugas apa
yang harus
dikerjakan
Siapa yang
harus
mengerjakannya
Bagaimana
tugas-tugas
tersebut
dikelompokkan
Siapa yang
bertanggung
jawab atas tugas
tersebut
Pada tingkatan
mana keputusan
harus diambil
5. Konsep Dasar Zero Accident
Faktor safety harus
ada dalam setiap
aktifitas
Kesalahan dapat
menyebabkan kecelakaan
Untuk mencapai zero
accident perlu daily zero
dan daily defect
6. Mekanisme Terjadinya Kecelakaan Dari
Pengorganisasian
Unsafe
State/Condition
Poor
Management
Unsafe
Actions
Gabungan
Operator Dengan
Perbedaan
Pengetahuan,
Kekuatan Fisik,
Tingkah Laku,
Kesadaran, dan
Sensitifitas
Kecelakaan
dan
kerusakan
7. Penyebab
Langsung
Penyebab
Tidak Langsung
Penyebab
Dasar
Cedera Akibat Kecelakaan Pribadi,
Kerusakan Property
Pembuangan Energi dan/atau
material berbahaya
Tindakan
Tidak Aman
Kebijakan Manajemen K3, Faktor Keputusan Pribadi, dan
Faktor Lingkungan
Kondisi Tidak
Aman
Mekanisme Terjadinya Kecelakaan Dari
Penyebab
8. Mekanisme Terjadinya Kecelakaan Dari
Pengendalian
Pengendalian
dengan
penekanan
aturan
Minor
defect 7 Major Losses
(Peralatan) Aktivitas dari
3M’s Produksi
tidak
meningkat
Akumulasi
kelelahan
Penurunan
Keseriusan
Terjadinya
Kecelakaan
Losses (Failure, Set-up,
Cutting Blade, Star-up,
Stop-page, Speed, and
Defect)
Hal yang menyebabkan
terjadinya minor defect adalah
kurangnya komitmen
manajemen akan zero accident
9. Langkah Untuk Zero Accidents
(Shirose, 2005)
1. Extraction of environmental and equipment
minor defects
2. Safety and minor defects
improvement activities
3. Near accident extraction activities
4. Fixation of activity to prevent erroneous
operation
5. Fixation of finger pointing,
voice raising and operation
practices
10. Education on degree of danger of
materials handled
6. Measures against the sources of human
errors
8. Ensure safety during shutdown and other
work
7. ndividual guidance and training
9. Supporting cooperative companies in
preventing labor accidents
10. Langkah Untuk Zero Accidents
(Shirose, 2005)
11. Thoroughly ensuring traffic safety
12. Confirmation of adopting the
concept of zero equipments accident
13. Early detection of abnormalities
during equipment operation
14. Evaluation and improvement of safety
15. Countermeasures for latent
shortcomings of equipment
20. Instituting and operating a safety
commendation System
16. Maintenance technology ensuring zero
forced deterioration
18. Simplification through the removal of unnecessary
equipment or unrequired wiring
17. Establishing safety and environmental
maintenance education setup
19. Establishing safety and environmental
maintenance education setup
11. Langkah Untuk Zero Accidents
(Shirose, 2005)
21. Instituting and operating the top audit system
(Melembagakan dan mengoperasikan sistem audit)
22. Instituting and operating safety
meeting and other systems
24. Establishing problem information control
system
25. Establishing a safety assesment system
23. Ensuring safety of new equipment and products and
establishing a advance evaluation system
26. Basic corporate thinking about safety and health
environmental maintenance