SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS
Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis
Disusun oleh Kelompok 5 :
Novaria Mahendri P. (105020107111010)
Adi Kharis M. (115020200111089)
Sansa Rizaldi Nur (115020200111100)
Lilik Choirotul Mafula (115020200111111)
Ridha Nurrahma Putri (115020200111114)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
MALANG
2013
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS
Pengorganisasian pesan-pesan bisnis mencakup antar lain : Beberapa hal
yang menyebabkan pesan-pesan tak terorganisir dengan baik; Pentingya
pengorganisasian pesan-pesan dengan baik; Penorganisasian pesan-pesan melalui
outline. Pengorganisasian pesan-pesan yang baik mempermudah pencapaian
tujuan komunikasi.
HAL-HAL YANG MENYEBABKAN PESAN-PESAN TAK
TERORGANISASI DENGAN BAIK
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pimpinan
kepada bawahannya, kadangkala tak terorganisir dengan baik. Hal tersebut dapat
menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran, atau
hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Beberapa hal
yangmenyebabkan pesan-pesan tidak terorganisasi dengan baik :
1. Bertele-tele
Pesan yang bertele-tele membuat pembaca memerlukan waktu yang cukup
lama untuk memahami maksud pesan-pesan yang disampaikan.
2. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
Adanya informasi yan tidak relevan, tidak penting dalam pesan-pesan yang
disampaikan kepada audiens. Informasi yang tidak relevan selai membuang-buang
waktu, juga dapat membuat pesan-pesan yang disampaikan menjadi kabur, tidak
jelas dan sulit dipahami. Oleh karena itu, sebaiknya hanya informasi yang relevan
dan penting saja yang disampaikan kepada audiens.
3. Menyajikan ide-ide secara tidak logis
Penyebab selanjutnya yang menyebabkan pesan-pesan tidak terorganisir,
adalah adanya ide-ide yang tidak logis dan tidak terkait dengan topic bahasan
yang disampaikan pada audiens. Hal tersebut menyebabkan ketidak lancaran
komunikasi, karena audiens sulit mengerti pesan-pesan yang disampaikan.
4. Informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan
Apabila pesan-pesan yang tidak relevan dan pesan-pesan yang tidak
penting tidak penting, dan pesan-pesan yang bersifat bombastis lebih dominan,
ada kecenderungan poin-poin yang penting justru terlupakan dari topik
pembahasan. Karena sedang membahas poin-poin yang hanya bersifat pelengkap
atau pendukung saja, poin-poin yang seharusnya memperoleh porsi bahasan lebih
besar menjadi terabaikan.
PENTINGNYA PENGORGANISASIAN YANG BAIK
Untuk dapat mengorganisasi pesan-pesan dengan baik, ada 4 hal yang
harus diperhatikan, yaitu :
1. Subjek dan tujuan haruslah jelas
2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan
3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis
4. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup
Manfaat menyusun pesan dengan baik :
1. Membantu audiens memahami suatu pesan
Dengan mengemukakan poin-poin penting secara jelas, menyusun ide-ide
secara logis dan runtut, dan memasukkan semua informasi yang relevan dalam
pesan, audiens akan mudah memahami maksud/tujuan pesan.
2. Membantu audiens menerima suatu pesan
Pengorganisasian pesan-pesan baik, disamping membantu audiens dalam
memahami maksud/tujuan pesan, sudah disusun secara logis, tapi audiens tidak
dapat menerima isi pesan tersebut. Hal tersbut kemungkinan karena gaya bahasa
yang digunakan terlalu menusuk pada sasaran (to the point).
3. Menghemat waktu
Dengan menyampaikan informasi yang relevan, maka waktu audiens akan
dihemat. Disamping itu, audiens dapat dengan mudah mengikuti alur pemikiran
pesan yang disampaikan, tanpa harus memeras otak danmengerutkan dahi.
4. Mempermudah pekerjaan komunikator
Dengan mengetahui apa yang ingin disampaikan, dan mengetahui cara
menyampaikannya, rasa percaya komunikator akan meningkat, dan ini
menyebabkab semakin cepat dan efisien ia menyelesaikan pekerjaan.
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI OUTLINE
Pada dasarnya, untuk mencapai pengorganisasian yang baik diperlukan
dua proses tahapan, yaitu pendefinisian dan penggolongan ide-ide; dan penetapan
urutan ide-ide dengan perencanaan organisasional yang terpilih secara hati-hati.
1. Mendefinisikan dan mengelompokkan ide-ide
Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar yang
harus dipecahkan oleh setiap komunikator. Jikamateri yang disajikan lemah,
apalagi tidak memiliki suatu gaya yang menarik, fakta yang ada dapat menjadi
kabur. Cepat atau lambat, audience akan menyimpulkan bahwa yang disampaikan
benar-benar tidak bernilai sedikitpun. Semua kegiatan komunikasi, baik
menelpon, membuat 3 paragraf surat, atau menulis laporan 200 halaman, harus
dimulai dengan mendefinisikan isi materinya. Semakin panjang dan kompleks
materi yang akan disampaikan, semakin penting tahap pertama ini.
Apabila pesan yang disusun panjang dan kompleks, pembuatan outline
sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Mengapa demikian? Sebuat
outline akan membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain. Disamping itu, outline juga akan memberikan arahan
sehinga komunikator dapat menyampaikan ide-ide dengan cara yang sistematik,
efisien dan efektif. Melalui perencanaan yang baik, outline akan membantu
komunikator mengekspresikan transisi antara ide-ide, sehingga audience akan
mengerti dan memehami pola piker komunikator.
Susunan suatu outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga
golongan, yaitu :
a. Mulailah dengan ide pokok
Ide pokok (main idea) akan membantu menetapkan tujuan dan strategi
umum dari suatu pesan. Idde pokok tersebut dapat dirangkum ke dalam dua hal
yaitu: (a) hal-hal apa yang diinginkan agar dilakukan atau dipikirkan oleh
audience, (b) alasan yang mendasar, mengapa mereka harus melakukan atau
memikirkannya. Ide pokok merupakan titik awal untuk membuat outline.
b. Nyatakan poin-poin pendukung yang penting
Setelah menetapkan ide pokok pesan yang akan disampaikan, tahap kedua
adalah menyusun poin-poin penting lainnya, sebagai pendukung ide pokok.
c. Ilustrasi dengan bukti-bukti
Tahapan ketiga dalam menyusun outline adalah memberikan ilustrasi
dengan mengemukakan bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti
yang dapat disajikan, semakin baik outline yang dibuat.
2. Menentukan urutan dengan rencana organisional
Setelah selesai mendefinisikan dan menggolongkan ide-ide, langkah
selanjutnya adalah menentukan urutan penyampaian materi. Untuk menentukan
urutan penyampaian materi, ada dua pendekatan penting yang dapat digunakan,
Yaitu:
a. Pendekatan langsung
Pendekatan langsung sering disebut juga dengan istilah pendekatan
deduktif, di mana ide pokok muncul paling awal kemudian di ikuti bukti
pendukungnya.
b. Pendekatan tidak langsung
Sering disebut juga dengan istilah pendekatan induktif, di mana
bukti-bukti muncul terlebih dahulu kemudian diikuti dengan ide pokoknya.
Kedua pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan
singkat (memo dan surat) maupun pesan formal/panjang (laporan, usulan, dan
presentasi). Untuk menentukan pendekatan yang akan digunakan, reaksi audience
terhadap maksud/tujuan pesan dan tipe/jenis pesan yang akan disampaikan harus
dianalisis terlebih dahulu.
Secara umum, pendekatan langsung cocok digunakan manakala para
audience mempunyai hasrat, tertarik, senang, atau bersikap netral terhadap pesan
yang akan disampaikan. Tetapi jika mereka menolak, yang anda sampaikan, lebih
baik digunakan pendekatan tak langsung. Kesimpulanya, jika reaksi para audience
positif, gunakanlah pendekatan langsung; dan sebaliknya, jikareaksi audience
negatif, gunakanlah pendekatan tak langsung
Setelah menganalisis kemungkinan reaksi para audiens dan memilih suatu
pendekatan umum, langkah berikutnya adalah menentukan rencana organisasional
yang paling cocok diantara bebagai model berikut:
a. Direct request
Jenis/tipe pesan bisnis yang paling umum digunakan adalah penyampaian
yang langsung pada poin yang dituju. Direct Request dapat bebentuk surat
maupun memo. Misalnya, anda tertarik terhadap suatu produk baru dan anda
berkelilingan mengetahui berbagai hal tentang produk tersebut, sepeti
karakteristik, harga, cara pembayaran, dan sebagainya, maka anda dapat membuat
surat permintaan langsung. Bila para audience akan menjadi tertarik atau memiliki
hasrat yang luar biasa, dapat digunakan Permintaan langsung (direct request).
Permintaan langsung menggunaka pendekatan langsung pada poin yang dituju.
b. Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill
Jika memberikan informasi rutin adalah bagian dari bisnis tetap, para
audience mungkin akan menjadi netral sikapny ,m a terhadap pesan yang
diberikan. Tetapi pesan-pesan yang berisi berita baik (good news) atau berisi
goodwill seperti pengumuman penurunan harga, suatu undangan, atau ucapan
selamat dari teman sejawat, akan diterima dengan senang hati oleh para audience.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menyampaikan pesan-
pesan jenis ini lebih cocok digunakan pendekatan langsung karena reaksi
audiencenya positif
c. Pesan-pesan bad news
Jika mareti yang diumumkan berisi berita buruk (bad news) seperti
penolakan suatu lamara, penolakan kredit, perampingan karyawan, penurunan
pangkat, audience pada umumnya akan kecewa atau tidak senang mendengarnya.
Oleh karena itu,pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan tak
langsung. Jika harus menyampaikan berita yang kurang menyenangkan (bad
news) cobalah untuk menempatkaanya pada bagian pertengahan surat, dan
gunakanlah bahasa yang halus.
d. Pesan-pesan persuasif
Bila audience benar-benar sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang
disampaikan, maka pesan-pesan persuasi (persuasive messages) dengan
pendekatan tak langsung dapat digunakan. Untuk melakukan penagihan pinjaman
dan penjualan produk, pendekatan yang digunakan adalah persuasi. Komunikator
perlu membuka pikiran audience dengan melakukan persuasi, sehingga mereka
dapat memahami fakta yang ada
Kebanyakan pesan-pesan singkat dapat memnggunakan salah satu dari
empat dasar rencana organisasional. Tetapi, untuk pesan-pesan yang lebih
panjang, seperti pembuatan laporan atau presentasi, diperlukan pola yang lebih
kompleks untuk menangani semakin banyaknyaimformasi yang disampaikan.
Pola-pola tersebut dapat dibedakan kategori Informasional dan kategori analitikan.
Pada umumnya laporan atau presentasi yang paling mudah adalah yang
bersifat informasional karena hanya sekedar menyajikan fakta-fakta yang berhasil
ditemukan. Yang termasuk kedalam kategori informasional antara lain instruksi
operasi, laporan status, deskripsi teknis dan penjabaran prosedur dalam suatu
perusahaan.
Pesan-pesan informasional yang panjang jelas memiliki suatu ide pokok,
yang selanjutnya dikembangkan kedalam subtopik-subtopik yang disusun secara
kronologis, geografis, atau berdasarkan tingkat kepentingannya.
Secara umum, lebih sulit untuk mengorganisasi laporan dan presentasi
anatikal (secara analitis) yang didesain ke arah suatu kesimpulan tertentu.
Manakala tujuan komunikator adalah untuk melakukan kolaborasi dengan
audience untuk memecahkan suatu masalah, atau melakukan persuasi untuk suatu
tindakan tertentu, komunikator harus memilih rencana organisasional yang dapat
mmberikan argumen yang logis.
Rangkuman penyusunan jenis-jenis pesan ialah setiap rencana
organisasional, pembuka, body, dan penutup, mempunyai peranan penting dalam
penyampaian pesan-pesan.
Tabel berikut ini merupakan rangkuman bagaimana masing-masing jenis
pesan disusun. Masing-masing rencana organisasional, pembuka, isi dan penutup,
semuanya mempunyai peran penting dalam penyampaian pesan-pesan Anda.
Reaksi
audiens
Rencana
organisasional
Pembuka Isi Penutup
Tertarik Direct Request Mulai dengan
permintaan atau
ide pokok
Rinci/detail Rasa hormat dan
adanya tindakan
khusus
Senang Pesan rutin,
good news,
goodwill
Mulai dengan
ide pokok atau
good news
Rinci/detail Rasa hormat,
referensi ke good
news
Tidak Senang Bad news,
pernyataan netral
sebagai transisi
ke bad news
Mulai dengan
pernyataan
netral, nyatakan
bad news, dan
beri saran
positif
Beri alasan yang
rasional dan
logis
Rasa hormat
Tidak
Tertarik
Pesan persuasif Mulai dengan
pernyataan yang
mengundang
perhatian
Tumbuhkan
hasrat audiens
Perlu tindakan

More Related Content

What's hot

Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)Ibnu Kurniawan Soetomo
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisHak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisDini Rahmi Hasibuan
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiJudianto Nugroho
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialYoshita Elsyanti
 
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana BisnisContoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana BisnisSamuel Henry
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingDoni Ramdhani
 
Laporan studi kelayakan bisnis.
Laporan studi kelayakan bisnis.Laporan studi kelayakan bisnis.
Laporan studi kelayakan bisnis.Risma Martha
 
Revisi pesan bisnis
Revisi pesan bisnisRevisi pesan bisnis
Revisi pesan bisnisaciambarwati
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 

What's hot (20)

Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKMProposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisHak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana BisnisContoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
 
Laporan studi kelayakan bisnis.
Laporan studi kelayakan bisnis.Laporan studi kelayakan bisnis.
Laporan studi kelayakan bisnis.
 
Revisi pesan bisnis
Revisi pesan bisnisRevisi pesan bisnis
Revisi pesan bisnis
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 

Viewers also liked

Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5stevano
 
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui suratKomunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui suratYudha Kusuma
 
Perencanaan pesan bisnis
Perencanaan pesan bisnisPerencanaan pesan bisnis
Perencanaan pesan bisnisBeleke MetAll
 
Perencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisnisPerencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisniseweanjeunganjing
 
Powerpoint kombis 1
Powerpoint kombis 1Powerpoint kombis 1
Powerpoint kombis 1Rio Ozoners
 
Komunikasi Bisnis Bab V
Komunikasi Bisnis Bab VKomunikasi Bisnis Bab V
Komunikasi Bisnis Bab VAndreas Jiman
 
Kuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct requestKuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct requestgilang muharam
 
Presentasi komunikasi bisnis
Presentasi komunikasi bisnisPresentasi komunikasi bisnis
Presentasi komunikasi bisnisameliadhebie
 
Komunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab IKomunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab IAndreas Jiman
 
Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnisKomunikasi bisnis
Komunikasi bisnisAndri Yan
 
Tata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptTata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptBudi Burhanudin
 
Perencanaan pemasaran
Perencanaan pemasaranPerencanaan pemasaran
Perencanaan pemasaranapriltyo
 
penulisan direct request
penulisan direct requestpenulisan direct request
penulisan direct requestAnggi Mayona
 
Penyampaian pesan positif dan negatif
Penyampaian pesan positif dan negatifPenyampaian pesan positif dan negatif
Penyampaian pesan positif dan negatifmanajemenbisnis
 
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaPeran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaamirawulandari
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikliishaque
 
Dasar dasar korespondensi bisnis
Dasar dasar korespondensi bisnisDasar dasar korespondensi bisnis
Dasar dasar korespondensi bisnisSyeirabani Hatta
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Ikvheynha Awlya
 

Viewers also liked (20)

Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
 
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui suratKomunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
 
revisi pesan -pesan bisnis
revisi pesan -pesan bisnisrevisi pesan -pesan bisnis
revisi pesan -pesan bisnis
 
Perencanaan pesan bisnis
Perencanaan pesan bisnisPerencanaan pesan bisnis
Perencanaan pesan bisnis
 
Perencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisnisPerencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisnis
 
Powerpoint kombis 1
Powerpoint kombis 1Powerpoint kombis 1
Powerpoint kombis 1
 
Komunikasi Bisnis Bab V
Komunikasi Bisnis Bab VKomunikasi Bisnis Bab V
Komunikasi Bisnis Bab V
 
Kuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct requestKuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct request
 
Presentasi komunikasi bisnis
Presentasi komunikasi bisnisPresentasi komunikasi bisnis
Presentasi komunikasi bisnis
 
Komunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab IKomunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab I
 
Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnisKomunikasi bisnis
Komunikasi bisnis
 
Tata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptTata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi ppt
 
Perencanaan pemasaran
Perencanaan pemasaranPerencanaan pemasaran
Perencanaan pemasaran
 
penulisan direct request
penulisan direct requestpenulisan direct request
penulisan direct request
 
Penyampaian pesan positif dan negatif
Penyampaian pesan positif dan negatifPenyampaian pesan positif dan negatif
Penyampaian pesan positif dan negatif
 
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaPeran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
 
Makalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaingMakalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaing
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrik
 
Dasar dasar korespondensi bisnis
Dasar dasar korespondensi bisnisDasar dasar korespondensi bisnis
Dasar dasar korespondensi bisnis
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 

Similar to Pengorganisasian pesan pesan bisnis

Perencanaan dan pengorganisasian.ppt
Perencanaan dan pengorganisasian.pptPerencanaan dan pengorganisasian.ppt
Perencanaan dan pengorganisasian.pptMuriaZanah
 
perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
 perencanaan perencanaan pesan2 bisnis perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
perencanaan perencanaan pesan2 bisnisgilang muharam
 
Modul materi komunikasi bisnis
Modul materi komunikasi bisnisModul materi komunikasi bisnis
Modul materi komunikasi bisnisFbf Irfan Tuhan
 
KOMUNIKASI-BISNIS.pptx
KOMUNIKASI-BISNIS.pptxKOMUNIKASI-BISNIS.pptx
KOMUNIKASI-BISNIS.pptxMuriaZanah
 
94_20221117063158_06. OK Perenc. _ pengorg.Pesan Bisnis.pptx
94_20221117063158_06. OK Perenc. _ pengorg.Pesan Bisnis.pptx94_20221117063158_06. OK Perenc. _ pengorg.Pesan Bisnis.pptx
94_20221117063158_06. OK Perenc. _ pengorg.Pesan Bisnis.pptxrudihermawan34
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektifpjj_kemenkes
 
Presenting Information to Others
Presenting Information to Others Presenting Information to Others
Presenting Information to Others IndriaYohana
 
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)qamaraniSA
 
Tugas 9 presenting information to others sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 9 presenting information to others sheryl esfandiany 4520210054Tugas 9 presenting information to others sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 9 presenting information to others sheryl esfandiany 4520210054SherylEsfandianyPutr
 
Presenting information to others
Presenting information to others Presenting information to others
Presenting information to others DeaFitraNingrum
 
Presenting Information To Ohers - Roja' Putri Cintani - 4520210046
Presenting Information To Ohers - Roja' Putri Cintani - 4520210046Presenting Information To Ohers - Roja' Putri Cintani - 4520210046
Presenting Information To Ohers - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
 
Penulisan Bad News (Writing bad news in business communication class)
Penulisan Bad News (Writing bad news in business communication class)Penulisan Bad News (Writing bad news in business communication class)
Penulisan Bad News (Writing bad news in business communication class)Dany Hutomo
 
tugas kemlompok MSDM inter.docx
tugas kemlompok MSDM inter.docxtugas kemlompok MSDM inter.docx
tugas kemlompok MSDM inter.docxIpalMole
 
Presenting information to others
Presenting information to othersPresenting information to others
Presenting information to othersShakaMutaqin
 

Similar to Pengorganisasian pesan pesan bisnis (20)

Perencanaan dan pengorganisasian.ppt
Perencanaan dan pengorganisasian.pptPerencanaan dan pengorganisasian.ppt
Perencanaan dan pengorganisasian.ppt
 
4 proses penulisan
4 proses penulisan4 proses penulisan
4 proses penulisan
 
PERTEMUAN 3.pptx
PERTEMUAN 3.pptxPERTEMUAN 3.pptx
PERTEMUAN 3.pptx
 
perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
 perencanaan perencanaan pesan2 bisnis perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
 
PESAN BISNIS
PESAN BISNISPESAN BISNIS
PESAN BISNIS
 
Modul materi komunikasi bisnis
Modul materi komunikasi bisnisModul materi komunikasi bisnis
Modul materi komunikasi bisnis
 
KOMUNIKASI-BISNIS.pptx
KOMUNIKASI-BISNIS.pptxKOMUNIKASI-BISNIS.pptx
KOMUNIKASI-BISNIS.pptx
 
94_20221117063158_06. OK Perenc. _ pengorg.Pesan Bisnis.pptx
94_20221117063158_06. OK Perenc. _ pengorg.Pesan Bisnis.pptx94_20221117063158_06. OK Perenc. _ pengorg.Pesan Bisnis.pptx
94_20221117063158_06. OK Perenc. _ pengorg.Pesan Bisnis.pptx
 
Pesan persuasif
Pesan persuasifPesan persuasif
Pesan persuasif
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Presenting Information to Others
Presenting Information to Others Presenting Information to Others
Presenting Information to Others
 
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
 
Pengucapan awam
Pengucapan awamPengucapan awam
Pengucapan awam
 
Tugas 9 presenting information to others sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 9 presenting information to others sheryl esfandiany 4520210054Tugas 9 presenting information to others sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 9 presenting information to others sheryl esfandiany 4520210054
 
Presenting information to others
Presenting information to others Presenting information to others
Presenting information to others
 
Presenting Information To Ohers - Roja' Putri Cintani - 4520210046
Presenting Information To Ohers - Roja' Putri Cintani - 4520210046Presenting Information To Ohers - Roja' Putri Cintani - 4520210046
Presenting Information To Ohers - Roja' Putri Cintani - 4520210046
 
Penulisan Bad News (Writing bad news in business communication class)
Penulisan Bad News (Writing bad news in business communication class)Penulisan Bad News (Writing bad news in business communication class)
Penulisan Bad News (Writing bad news in business communication class)
 
tugas kemlompok MSDM inter.docx
tugas kemlompok MSDM inter.docxtugas kemlompok MSDM inter.docx
tugas kemlompok MSDM inter.docx
 
Presenting information to others
Presenting information to othersPresenting information to others
Presenting information to others
 

More from Puw Elroy

Analisa leverage pt gudang garam
Analisa leverage pt gudang garamAnalisa leverage pt gudang garam
Analisa leverage pt gudang garamPuw Elroy
 
Financial planning using credit and consumer loans
Financial planning   using credit and consumer loansFinancial planning   using credit and consumer loans
Financial planning using credit and consumer loansPuw Elroy
 
Biaya relevan dan keputusan khusus
Biaya relevan dan keputusan khususBiaya relevan dan keputusan khusus
Biaya relevan dan keputusan khususPuw Elroy
 
Biaya relevan dan keputusan khusus (bagian 2)
Biaya relevan dan keputusan khusus (bagian 2)Biaya relevan dan keputusan khusus (bagian 2)
Biaya relevan dan keputusan khusus (bagian 2)Puw Elroy
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - labaPuw Elroy
 
Informasi biaya penuh dan penggunannya
Informasi biaya penuh dan penggunannyaInformasi biaya penuh dan penggunannya
Informasi biaya penuh dan penggunannyaPuw Elroy
 
Alasan seseorang berinvestasi
Alasan seseorang berinvestasiAlasan seseorang berinvestasi
Alasan seseorang berinvestasiPuw Elroy
 
Hukum perikatan
Hukum perikatanHukum perikatan
Hukum perikatanPuw Elroy
 
Teori produksi dan biaya
Teori produksi dan biayaTeori produksi dan biaya
Teori produksi dan biayaPuw Elroy
 
Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses
Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses
Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses Puw Elroy
 
Konsep biaya dan pola perilaku biaya
Konsep biaya dan pola perilaku biayaKonsep biaya dan pola perilaku biaya
Konsep biaya dan pola perilaku biayaPuw Elroy
 
Bates boatyard case
Bates boatyard caseBates boatyard case
Bates boatyard casePuw Elroy
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Puw Elroy
 

More from Puw Elroy (13)

Analisa leverage pt gudang garam
Analisa leverage pt gudang garamAnalisa leverage pt gudang garam
Analisa leverage pt gudang garam
 
Financial planning using credit and consumer loans
Financial planning   using credit and consumer loansFinancial planning   using credit and consumer loans
Financial planning using credit and consumer loans
 
Biaya relevan dan keputusan khusus
Biaya relevan dan keputusan khususBiaya relevan dan keputusan khusus
Biaya relevan dan keputusan khusus
 
Biaya relevan dan keputusan khusus (bagian 2)
Biaya relevan dan keputusan khusus (bagian 2)Biaya relevan dan keputusan khusus (bagian 2)
Biaya relevan dan keputusan khusus (bagian 2)
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
 
Informasi biaya penuh dan penggunannya
Informasi biaya penuh dan penggunannyaInformasi biaya penuh dan penggunannya
Informasi biaya penuh dan penggunannya
 
Alasan seseorang berinvestasi
Alasan seseorang berinvestasiAlasan seseorang berinvestasi
Alasan seseorang berinvestasi
 
Hukum perikatan
Hukum perikatanHukum perikatan
Hukum perikatan
 
Teori produksi dan biaya
Teori produksi dan biayaTeori produksi dan biaya
Teori produksi dan biaya
 
Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses
Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses
Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses
 
Konsep biaya dan pola perilaku biaya
Konsep biaya dan pola perilaku biayaKonsep biaya dan pola perilaku biaya
Konsep biaya dan pola perilaku biaya
 
Bates boatyard case
Bates boatyard caseBates boatyard case
Bates boatyard case
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
 

Pengorganisasian pesan pesan bisnis

  • 1. MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis Disusun oleh Kelompok 5 : Novaria Mahendri P. (105020107111010) Adi Kharis M. (115020200111089) Sansa Rizaldi Nur (115020200111100) Lilik Choirotul Mafula (115020200111111) Ridha Nurrahma Putri (115020200111114) UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN MALANG 2013
  • 2. PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS Pengorganisasian pesan-pesan bisnis mencakup antar lain : Beberapa hal yang menyebabkan pesan-pesan tak terorganisir dengan baik; Pentingya pengorganisasian pesan-pesan dengan baik; Penorganisasian pesan-pesan melalui outline. Pengorganisasian pesan-pesan yang baik mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. HAL-HAL YANG MENYEBABKAN PESAN-PESAN TAK TERORGANISASI DENGAN BAIK Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pimpinan kepada bawahannya, kadangkala tak terorganisir dengan baik. Hal tersebut dapat menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran, atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Beberapa hal yangmenyebabkan pesan-pesan tidak terorganisasi dengan baik : 1. Bertele-tele Pesan yang bertele-tele membuat pembaca memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami maksud pesan-pesan yang disampaikan. 2. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan Adanya informasi yan tidak relevan, tidak penting dalam pesan-pesan yang disampaikan kepada audiens. Informasi yang tidak relevan selai membuang-buang waktu, juga dapat membuat pesan-pesan yang disampaikan menjadi kabur, tidak jelas dan sulit dipahami. Oleh karena itu, sebaiknya hanya informasi yang relevan dan penting saja yang disampaikan kepada audiens. 3. Menyajikan ide-ide secara tidak logis Penyebab selanjutnya yang menyebabkan pesan-pesan tidak terorganisir, adalah adanya ide-ide yang tidak logis dan tidak terkait dengan topic bahasan yang disampaikan pada audiens. Hal tersebut menyebabkan ketidak lancaran komunikasi, karena audiens sulit mengerti pesan-pesan yang disampaikan. 4. Informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan Apabila pesan-pesan yang tidak relevan dan pesan-pesan yang tidak penting tidak penting, dan pesan-pesan yang bersifat bombastis lebih dominan, ada kecenderungan poin-poin yang penting justru terlupakan dari topik pembahasan. Karena sedang membahas poin-poin yang hanya bersifat pelengkap
  • 3. atau pendukung saja, poin-poin yang seharusnya memperoleh porsi bahasan lebih besar menjadi terabaikan. PENTINGNYA PENGORGANISASIAN YANG BAIK Untuk dapat mengorganisasi pesan-pesan dengan baik, ada 4 hal yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Subjek dan tujuan haruslah jelas 2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan 3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis 4. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup Manfaat menyusun pesan dengan baik : 1. Membantu audiens memahami suatu pesan Dengan mengemukakan poin-poin penting secara jelas, menyusun ide-ide secara logis dan runtut, dan memasukkan semua informasi yang relevan dalam pesan, audiens akan mudah memahami maksud/tujuan pesan. 2. Membantu audiens menerima suatu pesan Pengorganisasian pesan-pesan baik, disamping membantu audiens dalam memahami maksud/tujuan pesan, sudah disusun secara logis, tapi audiens tidak dapat menerima isi pesan tersebut. Hal tersbut kemungkinan karena gaya bahasa yang digunakan terlalu menusuk pada sasaran (to the point). 3. Menghemat waktu Dengan menyampaikan informasi yang relevan, maka waktu audiens akan dihemat. Disamping itu, audiens dapat dengan mudah mengikuti alur pemikiran pesan yang disampaikan, tanpa harus memeras otak danmengerutkan dahi. 4. Mempermudah pekerjaan komunikator Dengan mengetahui apa yang ingin disampaikan, dan mengetahui cara menyampaikannya, rasa percaya komunikator akan meningkat, dan ini menyebabkab semakin cepat dan efisien ia menyelesaikan pekerjaan.
  • 4. PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI OUTLINE Pada dasarnya, untuk mencapai pengorganisasian yang baik diperlukan dua proses tahapan, yaitu pendefinisian dan penggolongan ide-ide; dan penetapan urutan ide-ide dengan perencanaan organisasional yang terpilih secara hati-hati. 1. Mendefinisikan dan mengelompokkan ide-ide Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar yang harus dipecahkan oleh setiap komunikator. Jikamateri yang disajikan lemah, apalagi tidak memiliki suatu gaya yang menarik, fakta yang ada dapat menjadi kabur. Cepat atau lambat, audience akan menyimpulkan bahwa yang disampaikan benar-benar tidak bernilai sedikitpun. Semua kegiatan komunikasi, baik menelpon, membuat 3 paragraf surat, atau menulis laporan 200 halaman, harus dimulai dengan mendefinisikan isi materinya. Semakin panjang dan kompleks materi yang akan disampaikan, semakin penting tahap pertama ini. Apabila pesan yang disusun panjang dan kompleks, pembuatan outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Mengapa demikian? Sebuat outline akan membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Disamping itu, outline juga akan memberikan arahan sehinga komunikator dapat menyampaikan ide-ide dengan cara yang sistematik, efisien dan efektif. Melalui perencanaan yang baik, outline akan membantu komunikator mengekspresikan transisi antara ide-ide, sehingga audience akan mengerti dan memehami pola piker komunikator. Susunan suatu outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu : a. Mulailah dengan ide pokok Ide pokok (main idea) akan membantu menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu pesan. Idde pokok tersebut dapat dirangkum ke dalam dua hal yaitu: (a) hal-hal apa yang diinginkan agar dilakukan atau dipikirkan oleh audience, (b) alasan yang mendasar, mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya. Ide pokok merupakan titik awal untuk membuat outline. b. Nyatakan poin-poin pendukung yang penting Setelah menetapkan ide pokok pesan yang akan disampaikan, tahap kedua adalah menyusun poin-poin penting lainnya, sebagai pendukung ide pokok.
  • 5. c. Ilustrasi dengan bukti-bukti Tahapan ketiga dalam menyusun outline adalah memberikan ilustrasi dengan mengemukakan bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti yang dapat disajikan, semakin baik outline yang dibuat. 2. Menentukan urutan dengan rencana organisional Setelah selesai mendefinisikan dan menggolongkan ide-ide, langkah selanjutnya adalah menentukan urutan penyampaian materi. Untuk menentukan urutan penyampaian materi, ada dua pendekatan penting yang dapat digunakan, Yaitu: a. Pendekatan langsung Pendekatan langsung sering disebut juga dengan istilah pendekatan deduktif, di mana ide pokok muncul paling awal kemudian di ikuti bukti pendukungnya. b. Pendekatan tidak langsung Sering disebut juga dengan istilah pendekatan induktif, di mana bukti-bukti muncul terlebih dahulu kemudian diikuti dengan ide pokoknya. Kedua pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan singkat (memo dan surat) maupun pesan formal/panjang (laporan, usulan, dan presentasi). Untuk menentukan pendekatan yang akan digunakan, reaksi audience terhadap maksud/tujuan pesan dan tipe/jenis pesan yang akan disampaikan harus dianalisis terlebih dahulu. Secara umum, pendekatan langsung cocok digunakan manakala para audience mempunyai hasrat, tertarik, senang, atau bersikap netral terhadap pesan yang akan disampaikan. Tetapi jika mereka menolak, yang anda sampaikan, lebih baik digunakan pendekatan tak langsung. Kesimpulanya, jika reaksi para audience positif, gunakanlah pendekatan langsung; dan sebaliknya, jikareaksi audience negatif, gunakanlah pendekatan tak langsung Setelah menganalisis kemungkinan reaksi para audiens dan memilih suatu pendekatan umum, langkah berikutnya adalah menentukan rencana organisasional yang paling cocok diantara bebagai model berikut:
  • 6. a. Direct request Jenis/tipe pesan bisnis yang paling umum digunakan adalah penyampaian yang langsung pada poin yang dituju. Direct Request dapat bebentuk surat maupun memo. Misalnya, anda tertarik terhadap suatu produk baru dan anda berkelilingan mengetahui berbagai hal tentang produk tersebut, sepeti karakteristik, harga, cara pembayaran, dan sebagainya, maka anda dapat membuat surat permintaan langsung. Bila para audience akan menjadi tertarik atau memiliki hasrat yang luar biasa, dapat digunakan Permintaan langsung (direct request). Permintaan langsung menggunaka pendekatan langsung pada poin yang dituju. b. Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill Jika memberikan informasi rutin adalah bagian dari bisnis tetap, para audience mungkin akan menjadi netral sikapny ,m a terhadap pesan yang diberikan. Tetapi pesan-pesan yang berisi berita baik (good news) atau berisi goodwill seperti pengumuman penurunan harga, suatu undangan, atau ucapan selamat dari teman sejawat, akan diterima dengan senang hati oleh para audience. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menyampaikan pesan- pesan jenis ini lebih cocok digunakan pendekatan langsung karena reaksi audiencenya positif c. Pesan-pesan bad news Jika mareti yang diumumkan berisi berita buruk (bad news) seperti penolakan suatu lamara, penolakan kredit, perampingan karyawan, penurunan pangkat, audience pada umumnya akan kecewa atau tidak senang mendengarnya. Oleh karena itu,pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan tak langsung. Jika harus menyampaikan berita yang kurang menyenangkan (bad news) cobalah untuk menempatkaanya pada bagian pertengahan surat, dan gunakanlah bahasa yang halus. d. Pesan-pesan persuasif Bila audience benar-benar sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang disampaikan, maka pesan-pesan persuasi (persuasive messages) dengan pendekatan tak langsung dapat digunakan. Untuk melakukan penagihan pinjaman dan penjualan produk, pendekatan yang digunakan adalah persuasi. Komunikator perlu membuka pikiran audience dengan melakukan persuasi, sehingga mereka dapat memahami fakta yang ada
  • 7. Kebanyakan pesan-pesan singkat dapat memnggunakan salah satu dari empat dasar rencana organisasional. Tetapi, untuk pesan-pesan yang lebih panjang, seperti pembuatan laporan atau presentasi, diperlukan pola yang lebih kompleks untuk menangani semakin banyaknyaimformasi yang disampaikan. Pola-pola tersebut dapat dibedakan kategori Informasional dan kategori analitikan. Pada umumnya laporan atau presentasi yang paling mudah adalah yang bersifat informasional karena hanya sekedar menyajikan fakta-fakta yang berhasil ditemukan. Yang termasuk kedalam kategori informasional antara lain instruksi operasi, laporan status, deskripsi teknis dan penjabaran prosedur dalam suatu perusahaan. Pesan-pesan informasional yang panjang jelas memiliki suatu ide pokok, yang selanjutnya dikembangkan kedalam subtopik-subtopik yang disusun secara kronologis, geografis, atau berdasarkan tingkat kepentingannya. Secara umum, lebih sulit untuk mengorganisasi laporan dan presentasi anatikal (secara analitis) yang didesain ke arah suatu kesimpulan tertentu. Manakala tujuan komunikator adalah untuk melakukan kolaborasi dengan audience untuk memecahkan suatu masalah, atau melakukan persuasi untuk suatu tindakan tertentu, komunikator harus memilih rencana organisasional yang dapat mmberikan argumen yang logis. Rangkuman penyusunan jenis-jenis pesan ialah setiap rencana organisasional, pembuka, body, dan penutup, mempunyai peranan penting dalam penyampaian pesan-pesan. Tabel berikut ini merupakan rangkuman bagaimana masing-masing jenis pesan disusun. Masing-masing rencana organisasional, pembuka, isi dan penutup, semuanya mempunyai peran penting dalam penyampaian pesan-pesan Anda. Reaksi audiens Rencana organisasional Pembuka Isi Penutup Tertarik Direct Request Mulai dengan permintaan atau ide pokok Rinci/detail Rasa hormat dan adanya tindakan khusus
  • 8. Senang Pesan rutin, good news, goodwill Mulai dengan ide pokok atau good news Rinci/detail Rasa hormat, referensi ke good news Tidak Senang Bad news, pernyataan netral sebagai transisi ke bad news Mulai dengan pernyataan netral, nyatakan bad news, dan beri saran positif Beri alasan yang rasional dan logis Rasa hormat Tidak Tertarik Pesan persuasif Mulai dengan pernyataan yang mengundang perhatian Tumbuhkan hasrat audiens Perlu tindakan