Bahan kimia berbahaya

Pujiati Puu
Pujiati PuuUniversitas Sriwijaya

pengendalian bahan kimia berbahaya

PENGENALAN BEBERAPA BAHAN KIMIA
BERBAHAYA DAN CARA PENANGANANNYA
Surayah Askar
Balai Penelitian Ternak, Ciawi Bogor .
PENDAHULUAN
Meningkatnya penelitian dibidang peternakan khususnya dibidang
nutrisi, biokimia, toksikologi dan lainnya akan meningkatkan kegiatan di
dalam laboratorium yang banyak berhubungan dengan bahan-bahan kimia
yang mungkin berbahaya bagi kesehatan pegawai laboratorium .
Ada dua jenis kecelakaan yang mungkin terjadi di dalam laboratorium
yaitu kecelakaan akut dan kronis . Kecelakaan fatal (akut) dalam penanganan
bahan-bahan kimia jarang terjadi, tetapi yang paling berbahaya ialah
gangguan kesehatan secara kronis (keracunan kronis). Keracunan kronis
tersebut akibatnya baru bisa dirasakan setelah beberapa bulan, tahun atau
bahkan dirasakan pada masa menjelang pensiun . Keracunan kronis akibat
bahan kimia tersebut misalnya leukemia yang disebabkan oleh racun uap Pb ,
kanker paru-paru yang berasal dari debu asbes dan lainnya dimana penyakit-
penyakit tersebut sulit disembuhkan (Imam Khasani, 1987) .
Di Negara maju diperkirakan 90% kasus keracunan disebabkan oleh
penyerapan bahan/zat kimia lewat pernapasan (paru-paru) sedang 10%
berasal dari penyerapan melalui kulit, mulut dan mata (Suprapto, Esm . 1983) .
Tentu saja hal ini tidak diharapkan, untuk ini diperlukan pengetahuan tentang
sifat berbahaya dari bahan-bahan kimia yang dipergunakan serta cara
pencegahan maupun pengendaliannya . Dengan bekal pengetahuan dan selalu
bertindak hati-hati dalam penggunaan bahan kimia berbahaya, kecelakaan
yang mungkin terjadi, dapat dihindarkan .
Bahan-Bahan Kimia Berbahaya
Bahan-bahan kimia berbahaya dapat dikelompokkan sebagai berikut
(Imam Khasani, 1983)
112
Lokakarya Fungsional Non Peneli6
1 . Explosif (mudah meledak) contohnya : kalium klorat, Trinitrotaluen(TNT),
natrium nitrat, gas bertekanan tinggi, campuran belerang, karbon dan
kalium klorat.
2. Flamable (mudah terbakar) contohnya: metanol, eter, aseton, heksana,
benzena, uap ini dapat bergerak menuju api sejauh 3 meter.
3. Oxidazing Agent (bahan oksidator) contohnya : natrium nitrit/nitrat, kalium
klorat, kaporit, asam sendawa, alkena, alkilbenzena dan sebagainya .
Sekalipun tidak ada 02 dari luar dapat menyebabkan kebakaran .
4. Bahan mudah terbakar oleh air, contohnya logam N a, K dan asam sulfat
pekat.
5. Bahan mudah terbakar oleh asam contohnya logam paduan N a dan K,
.senyawa hidrida dan sebagainya .
6 . Gas bertekanan tinggi, misalnya gas-gas dalam tabung silinder dengan
tekanan tinggi .
7 . Bahan-bahan beracun contohnya : C02, CI2, benzena, Kloroform, sianida
dan sebagainya .
8 . Bahan korosif contohnya : anhidrida asam, alkali, asam sulfat, fenol dan
sebagainya .
Bahan tersebut di atas mudah dikenali karena biasanya pabrik-pabrik
bahan kimia telah melengkapi kemasannya dengan label-label dan lam-
bang-lambang tertentu .
Akibat penggunaan bahan kimia tersebut di atas berbagai jenis bahaya
mungkin dapat terjadi antara lain (Imam Khasani, 1986)
a. Keracunan, sebagai akibat masuknya bahan kimia ke dalam tubuh melalui
paru-paru, mulut dan kulit . Keracunan dapat berakibat fatal misalnya hilang
kesadaran atau gangguan kesehatan yang baru dirasakan setelah bebe-
rapa tahun setelah bekerja, atau menjelang pensiun .
b. Iritasi, sebagai akibat kontak dengan bahan kimia korosif, misalnya pera-
dangan pada kulit, mata dan saluran pernapasan .
c. Kebakaran atau luka bakar, sebagai akibat peledakan bahan-bahan reaktif
(peroksida dan bahan-bahan pelarut organik) .
Selain bahan-bahan kimia sebagai sumber kecelakaan bekerja dilabora-
torium, maka teknik percobaan seperti destilasi, ekstraksi dan sarana-sarana
laboratorium lainnya seperti air, gas, listrik juga merupakan sumber terjadinya
kecelakaan .
1 1 3
Lokakarya Fungsional Non Penelrk
Kemasukan bahan kimia dalam tubuh bisa menimbulkan efek akut
(jangka pendek) dan kronis (jangka panjang) . Efek akut ini biasanya digam-
barkan oleh LD50, yaitu jumlah takaran tertentu yang menyebabkan matinya
50% binatang percobaan . Efek kronis disebabkan terjadinya akumulasi zat
dalam jaringan sampai melampaui batas tertentu yang menimbulkan toksisitas
pada orang tersebut (sakit) . Adanya NAB merupakan petunjuk untuk
mengontrol Iingkungan tempat bekerja dari pelaksana kerja, meski demikian
harga NAB bukan merupakan harga yang mutlak, bisa berubah mengikuti
perkembangan ilmu toksikologi, biokimia dan analisa kimia (Suprapto, 1983) .
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan di dalam laboratorium beberapa
bahan kimia yang sering dipergunakan baik dalam industri maupun dalam
laboratorium perlu di kenali sifat-sifatnya, di-antaranya
Asam Sulfat (H2SO4) (Arthur dkk., 1956 ; Imam Khasani, 1994).
Asam sulfat, cairan menyerupai minyak, tidak berwarna, kadang-
kadang berwarna kecoklatan tergantung pada tingkat kemurniannya, uap dan
kabut asam sulfat sangat beracun dan korosif terhadap kulit, mata dan sistem
saluran pernapasan (hidung tenggorokan, paru-paru) . Jika asam pekat terkena
kulit menyebabkan luka parah yang amat sakit, jika kena mata walaupun
sedikit akan merusak mata dan menyebabkan kebutaan . Asam sulfat mudah
bercampur dengan air dalam segala perbandingan, pencampuran dengan air
akan menimbulkan panas (eksotermis), eksplosif dan terjadi percikan
(pembentukan hidrat-hidrat) . Asam ini sangat reaktif terhadap logam yang
larut di dalamnya, akan melepaskan gas H2 yang mudah terbakar . Asam pekat
bersifat oksidator, sering menyebabkan pengarangan .
Lain-lain : BJ. (Berat Jenis) (murni) = 1,84 ; Ti (titik Ieleh) = 10,4°C ; Td
(titik didih) = 315 - 338°C, pemanasan di atas 300 °C akan melepaskan
S03.NAB (Nilai Ambang Batas) : 10 mg/m3.
Asam khlorida (HCI) . (Arthur dan E. Rose, 1956 ; Imam Khasani, 1983) .
Cairan yang tidak berwarna atau kekuningan tergantung pada kemur-
niannya, mudah menguap. Uapnya tajam dan beracun, sangat korosif, mudah
larut dalam air, alkohol dan eter. Uapnya berbahaya terhadap sistem saluran
pernapasan. HCI pekat bila mengenai kulit akan merusaknya dengan
sempurna, sedang larutannya menyebabkan gatal-gatal (iritasi kulit) .Lain-lain
BJ (HCI 38%) 1,1 NAB = 5 ppm.
1 1 4
8
Lokakarya Fungsiona! Non PeneUd
Asam Nitrat (HNO3) (Arthur dan E. Rose, 1956) .
HNO3, cairan transparan atau kekuningan tergantung pada tingkat ke-
murniannya, mudah menguap pada suhu kamar. Uapnya bila terhirup
melemaskan badan . Asam ini sangat korosif, mudah bercampur dengan air,
uap nitrogen oksida dapat menyebabkan kerusakan paru-paru uap ini ter-
bentuk lambat laun apabila HNO3 diletakkan berdekatan dengan HCI .
lain-lain : Td = 86° C (terurai) ; T, --41,65° C ; BJ= 1,503 ; NAB = 2
ppm (5 mg/m).
Asam perklorat (HCIO 4) (Arthur dan E. Rose, 1956) .
HCIO4, cairan tidak berwarna, higroskopis, asam pekat murni tidak
stabil, tetapi akan stabil bila diencerkan . Mudah larut dalam air dan larutannya
dengan konsentrasi 71,6% dalam keadaan stabil . Berdasarkan sifat ini
kemasan HCIO4 yang diperdagangkan konsentrasinya 70% . Asam ini
merupakan oksidator kuat, dapat menimbulkan ledakan (explosif) dan api,
apabila terjadi kontak langsung dengan bahan yang mudah di oksidasikan
atau mudah di bakar . Di samping itu asam ini beracun dan korosif.
Usahakan penyimpanannya di tempat yang dingin dan kering, jauh dad
asam-asam organik dan mineral .
Lain-lain : BJ= 1,764 ; T, = -112°C ; Td = 16°C; LD50 = 1 ml.
Asam Oksalat (HOOCCOOH . 2H20) (Arthur dan E. Rose, 1956) .
Berbentuk kristal transparan, tidak berwarna, sangat beracun, korosif,
mudah larut dalam air, alkohol dan eter. Bersifat explosif bila bersenyawa
dengan logam Ag dan Hg . Bila kontak dengan kulit menyebabkan iritasi
(merusak kulit dengan sempurna) .
Lain-lain : BJ = 1 .653 ; T, = 187°C (anhidrat); T,= 101,5°C (dihidrat);
NAB= 1 ppm ; LD50 = 5 - 15 gr.
Amoniak (NH 3) (Arthur dkk, 1956 ; Imam Khasani, 1994) .
Gas yang tidak berwarna berbau tajam, sangat korosif dan berbahaya
terhadap saluran pernapasan (hidung dan tenggorokan) . Cairan amoniak bila
kontak dengan kulit menyebabkan luka bakar, bila kena mata menyebabkan
kebutaan. Keterpaan uap dengan kadar rendah tetapi terus menerus dapat
mengakibatkan iritasi pada mata, hidung saluran pernapasan bagian atas . Uap
1 1 5
Lokakarya Fungsional Non Peneliti
NH3 bersifat explosif bila bereaksi dengan bahan oksidatar, halogen dan
asam-asam kuat . Cairan NH3 explosif terhadap logam berat (Ag, pb dan Zn)
dan garam-garamnya terutama garam-garam khalida .
Lain-lain : BJ = 0,77 (O°C) Td = - 33,5°C ; Tb = - 77,7°C; NAB = 25
ppm (18 mg/m)
Natrium hidroksida (NaOH) dan Kalium hidroksida (KOH)(Arthur dkk,
1956, Imam Khasani, 1983) .
Kedua basa ini mempunyai sifat-sifat serupa yaitu pelet yang ber-
warna putih, mudah menyerap air dan CO2 dari udara, mudah larut dalam air,
alkohol dan gliserin . Timbul panas (eksoternis) apabila kontak dengan air,
larutan pekat amat berbahaya terhadap kulit dan mata sangat korosif dan bisa
merusak dengan sempurna.
Lain-lain : NaOH LD50 = 5 g, KOH LD50 = 5 NAB = 2 mg/m
3
Beberapa bahan kimia berbahaya lain dan sifat-sifat racunnya
tercantum pada lampiran 1 .
Penanganan Bahan-Bahan Kimia Berbahaya .
Penyimpanan bahan-bahan kimia ini disesuaikan dengan kebutuhan
dan kecepatan pemakaiannya, jumlahnya di usahakan sesedikit mungkin .
Cara-cara penyimpanan bahan kimia ini disesuaikan dengan sifat-sifat
bahayanya, seperti dibawah ini (Sumardi, 1983)
1 . Bahan-bahan kimia yang mudah meledak (eksplosif) dapat disimpan di
tempat (bangunan) yang terisolir dari bangunan-bangunan lainnya dileng-
kapi dengan pintu tahan api .
2. Bahan-bahan kimia yang mudah menguap dan terbakar di simpan di
tempat yang jauh dari sumber api .
3 . Bahan-bahan yang mudah menguap dan bertekanan tinggi harus dilindungi
dari cahaya matahari. Ventilasi udara dalam ruangan harus baik .
4 . Bahan-bahan oksidator jangan ditempatkan bersama dengan bahan yang
mudah terbakar (bahan organik dan pereduksi) . Ventilasi udara dalam
ruangan harus baik .
5. Bahan-bahan korosif disimpan di tempat yang kering, suhunya rendah
namun tidak dibawah titik bekunya .
6. Bahan kimia yang mudah bereaksi dengan air, disimpan pada tempat yang
jauh dari sumber air.
1 1 6
Lokakarya Fungsional Non Penelid
7 . Bahan kimia yang bila disimpan ditempat yang sama dapat menimbulkan
reaksi yang merugikan (panas yang tinggi, zat baru yang bersifat racun).
8. Bahan-bahan kimia yang mudah terurai membentuk racun apabila
berhubungan dengan panas, air atau asam tidak diperkenankan disimpan
berdekatan dengan bahan-bahan kimia yang mudah menyala/menguap.
Suhu ruangan harus rendah dan kering .
Selain cara-cara di atas ada faktor-faktor lain yang harus diperhatikan
oleh petugas di dalam laboratorium
Ruangan bekerja berventilasi baik, jika memindahkan bahan kimia
pekat atau mengencerkan sebaiknya dikerjakan dalam lemari asam . Bila
terjadi tumpahan asam pekat hendaklah dinetralkan dulu dengan basa (soda,
kapur) baru diencerkan dengan air, bila tumpahan dalam jumlah besar
disiapkan pemadam kebakaran (Imam Khasani, 1994) . Botol-botol harus
berlabel, tidak bocor dan selalu tertutup . Kalau diperlukan petugas harus
menggunakan alat-alat perlindungan personil seperti masker, sarung tangan
dan kaca mata pengaman . Kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
harus selalu tersedia (Sumardi, 1983).
KESIMPULAN
Laboratorium kimia mempunyai potensi berbahaya bagi kesehatan para
pekerjanya, namun potensi bahaya tersebut bukan tak dapat dikendalikan,
dengan adanya kesadaran setiap pekerja yang didukung dengan ilmu
pengetahuan tentang bahan kimia dan sifat-sifat bahayanya, kecelakaan kimia
dapat dihindarkan, dikurangi bahkan dapat ditiadakan sama sekali . Dengan
demikian laboratorium menjadi tempat yang aman untuk bekerja .
DAFTAR BACAAN
Arthur and Elizabeth Rose, 1956 . The Condensed Chemical Dictionary .
5th ed
. Reinhold Publishing Corporation . New York.
Askar, S dan Darwinsyah . L, 1985 . Penuntun Analisa Bahan Makanan
Ternak. Balai Penelitian Ternak, Bogor .
Imam Khasan, S . 1983a . Tinjauan Umum Keselamatan Kerja Dalam
Laboratorium Kimia . Kursus Keselamatan Kerja dalam Menangani
Bahan-Bahan Kimia Berbahaya 5 - 9 Desember 1983 . LKN., Bandung.
1 1 7
Lokakarya Fungsional Non Peneliti
Imam Khasani, S. 1983b. Bahan-Bahan Kimia Korosif, Reduktif dan Debu
Atmosfer. Kursus Keselamatan Kerja Dalam Menangani Bahan-Bahan
Kimia Berbahaya 5 - 9 Desember 1983 . LKN ., Bandung .
Imam Khasani, S. 1986 . " Antara Profesi dan Kesehatan " Warta Kimia
Analitik. 1 : 9 - 10 .
Imam Khasani, S . 1987. " Kesehatan Kerja Kimia Beserta Beberapa Tolok
Ukurnya ". Warta Kimia Analitik . 4 :17 .
Imam Khasani, S . 1994 . " Penanganan Bahan Kimia Berbahaya . " Warta
Kimia Analitik. 11 : 30 - 31 .
Sumardi. 1983 . Sistem Pergudangan . Kursus Keselamatan Kerja Dalam
Menangani Bahan-Bahan Kimia Berbahaya 5 - 9 Desember 1983 . LKN .,
Bandung .
Suprapto, EMS. 1983 . Pengertian Toksisitas dan Penyakit Akibat Kerja .
Kursus Keselamatan Kerja dalam Menangani Bahan-Bahan Kimia
Berbahaya, 5 - 9 Desember 1983, LKN., Bandung .
1 1 8
Lampiran 1 . Bahan-Bahan Kimia dan Sifat Bahayanya
Nama Bahan
1 . Gas Klor
2. Asam klorida
3 . Gas sulfur dioksida
4 . Asam sulfat
5. Gas asetilen
6. Amoniak
7. Hidrogen
8. Metanol
9. Pestisida
10 . Timbal oksida/pigmen cat
11 . Natrium silikat
12. Garam azo dan naftol
13. Air raksa dan senyawanya
14. Asam sendawa
15. Kalium-klorat
16. Belerang bubuk
17. Kaporit
18. Natrium/kalium peroksida
19. Seng sulfida
20 . Benzena
21 . Pentaklorofenol
22 . Amoniumnitrat
23 . Natrium/kalium-bikromat
24 . Di/tri-klorobenzena
25 . Fenol
Lokakarya Fungsional Non Peneliti
sifat bahaya
beracun dan korosif
beracun dan korosif
beracun dan korosif
korosif dan beracun
gas bertekanan, mudah terbakar
beracun, mudah terbakar
mudah terbakar, meledak
mudah terbakar, beracun
beracun
beracun
korosif
mudah terbakar
beracun
oksidator
mudah terbakar, meledak
mudah terbakar, meledak
oksidator, beracun
korosif, oksidator
beracun
beracun
beracun
korosif, ekslosif, beracun
beracun
beracun
beracun
1 1 9
1 20
Lanjutan lampiranl .
Nama Bahan
26 . Dinitrotoluena
27 . Hydrogen-sulfida
28 . Malation, diazinon
29. Formaldehida
30. Asam fosfat
31 . Fosfor-dioksida
32. Styrene-monomer
33. Vinil-klorida-monomer
34. Metil-metaklirat-monomer
Lokakarya Fungsional Non Peneliti
sifat bahaya
oksidator
beracun
beracun
mudah terbakar/meledak
korosif
beracun
mudah terbakar
mudah terbakar
mudah terbakar

Recomendados

Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY por
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNYBahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNYIsmi Fawaid
6K visualizações20 slides
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium Kimia por
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium KimiaP3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium Kimia
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium KimiaAsida Gumara
32K visualizações34 slides
Bahan Iritan por
Bahan IritanBahan Iritan
Bahan IritanAlvinura Fajrin
18.3K visualizações11 slides
HNO3 por
HNO3HNO3
HNO3Choirunnisah Jiayo
15.9K visualizações37 slides
TUGAS KIMIA UNSUR - Kelompok 2 Halogen XII MIPA 3 por
TUGAS KIMIA UNSUR - Kelompok 2 Halogen XII MIPA 3TUGAS KIMIA UNSUR - Kelompok 2 Halogen XII MIPA 3
TUGAS KIMIA UNSUR - Kelompok 2 Halogen XII MIPA 3IntanSaragih2
39 visualizações22 slides
bahan-bahan kimia por
bahan-bahan kimiabahan-bahan kimia
bahan-bahan kimiaAulliya silfiana
18.2K visualizações25 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Keselamatan Kerja di Laboratorium por
Keselamatan Kerja di LaboratoriumKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumSuprapta Winarka
56.6K visualizações16 slides
Safety Data Sheets por
Safety Data SheetsSafety Data Sheets
Safety Data Sheetsmuhammad abdullah
1.1K visualizações8 slides
Kimia Bahan Berbahaya dan Beracun por
Kimia Bahan Berbahaya dan BeracunKimia Bahan Berbahaya dan Beracun
Kimia Bahan Berbahaya dan BeracunAstri Rahmi
8.1K visualizações13 slides
11 lembar data keselamatan bahan por
11 lembar data keselamatan bahan11 lembar data keselamatan bahan
11 lembar data keselamatan bahanAgus Candra
13.2K visualizações20 slides
Keselamatan kerja por
Keselamatan kerjaKeselamatan kerja
Keselamatan kerjaIs Wanto
5.5K visualizações37 slides
Bahan mudah terbakar (flammable) por
Bahan mudah terbakar (flammable)Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)Alvinura Fajrin
16.9K visualizações8 slides

Mais procurados(20)

Keselamatan Kerja di Laboratorium por Suprapta Winarka
Keselamatan Kerja di LaboratoriumKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Suprapta Winarka56.6K visualizações
Safety Data Sheets por muhammad abdullah
Safety Data SheetsSafety Data Sheets
Safety Data Sheets
muhammad abdullah1.1K visualizações
Kimia Bahan Berbahaya dan Beracun por Astri Rahmi
Kimia Bahan Berbahaya dan BeracunKimia Bahan Berbahaya dan Beracun
Kimia Bahan Berbahaya dan Beracun
Astri Rahmi8.1K visualizações
11 lembar data keselamatan bahan por Agus Candra
11 lembar data keselamatan bahan11 lembar data keselamatan bahan
11 lembar data keselamatan bahan
Agus Candra13.2K visualizações
Keselamatan kerja por Is Wanto
Keselamatan kerjaKeselamatan kerja
Keselamatan kerja
Is Wanto5.5K visualizações
Bahan mudah terbakar (flammable) por Alvinura Fajrin
Bahan mudah terbakar (flammable)Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)
Alvinura Fajrin16.9K visualizações
Bahan kimia korosif kulih4 por Dwi Indah Wahyuni
Bahan kimia korosif kulih4Bahan kimia korosif kulih4
Bahan kimia korosif kulih4
Dwi Indah Wahyuni3.3K visualizações
Biosafety kelas x kurikulum 2013 por Fitriasari Fitri
Biosafety kelas x kurikulum 2013Biosafety kelas x kurikulum 2013
Biosafety kelas x kurikulum 2013
Fitriasari Fitri2.9K visualizações
Makalah Besar Faktor Kimia por cilical
Makalah Besar Faktor KimiaMakalah Besar Faktor Kimia
Makalah Besar Faktor Kimia
cilical17.9K visualizações
Simbol bahan kimia berbahaya por WWTF_Production
Simbol bahan kimia berbahayaSimbol bahan kimia berbahaya
Simbol bahan kimia berbahaya
WWTF_Production16.1K visualizações
Bahan oksidator por Alvinura Fajrin
Bahan oksidatorBahan oksidator
Bahan oksidator
Alvinura Fajrin7.8K visualizações
makalah golongan VII A dan kegunaannya por Nur'aini Dalimunthe
makalah golongan VII A dan kegunaannyamakalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannya
Nur'aini Dalimunthe44.7K visualizações
strategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratorium por Qaiffa Greenpinkk
strategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratoriumstrategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratorium
strategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratorium
Qaiffa Greenpinkk8.1K visualizações
Study literatur anion por Linda Rosita
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anion
Linda Rosita137 visualizações
HALOGEN por Andi Risal
HALOGENHALOGEN
HALOGEN
Andi Risal4.5K visualizações
Simbol Tanda Bahaya por ifauzi
Simbol Tanda BahayaSimbol Tanda Bahaya
Simbol Tanda Bahaya
ifauzi93.1K visualizações
presentasi p3k dan simbol simbol bahan kimia por radian ririn
presentasi p3k dan simbol simbol  bahan kimiapresentasi p3k dan simbol simbol  bahan kimia
presentasi p3k dan simbol simbol bahan kimia
radian ririn2.5K visualizações
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi por Febrianto Putra
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologiMakalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Febrianto Putra17.3K visualizações
Sintesis gas hidrogen por Nhinie Geperchi
Sintesis gas hidrogenSintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogen
Nhinie Geperchi12K visualizações

Similar a Bahan kimia berbahaya

KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx por
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxRiskiMaulana49
29 visualizações26 slides
Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO) por
Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)
Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)Carolina Silaen
3.2K visualizações35 slides
BKB.ppt por
BKB.pptBKB.ppt
BKB.pptMartoSamin
16 visualizações48 slides
Dimang ghjgg por
Dimang ghjggDimang ghjgg
Dimang ghjggFerdHii FerdHiiansyah
345 visualizações31 slides
Bahan korosif por
Bahan korosifBahan korosif
Bahan korosifAlvinura Fajrin
2.4K visualizações8 slides
Bahan korosif por
Bahan korosifBahan korosif
Bahan korosifAlvinura Fajrin
2.3K visualizações8 slides

Similar a Bahan kimia berbahaya(20)

KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx por RiskiMaulana49
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
RiskiMaulana4929 visualizações
Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO) por Carolina Silaen
Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)
Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)
Carolina Silaen3.2K visualizações
BKB.ppt por MartoSamin
BKB.pptBKB.ppt
BKB.ppt
MartoSamin16 visualizações
Bahan korosif por Alvinura Fajrin
Bahan korosifBahan korosif
Bahan korosif
Alvinura Fajrin2.4K visualizações
Bahan korosif por Alvinura Fajrin
Bahan korosifBahan korosif
Bahan korosif
Alvinura Fajrin2.3K visualizações
Artikel semnas mipa 2013 redhana por I Wayan Redhana
Artikel semnas mipa 2013 redhanaArtikel semnas mipa 2013 redhana
Artikel semnas mipa 2013 redhana
I Wayan Redhana448 visualizações
190405026_Osama Harahap_Simbol Limbah B3.pdf por OsamaHarahap
190405026_Osama Harahap_Simbol Limbah B3.pdf190405026_Osama Harahap_Simbol Limbah B3.pdf
190405026_Osama Harahap_Simbol Limbah B3.pdf
OsamaHarahap85 visualizações
pptx_20230730_232255_0000.pptx por AlenSaruan
pptx_20230730_232255_0000.pptxpptx_20230730_232255_0000.pptx
pptx_20230730_232255_0000.pptx
AlenSaruan6 visualizações
K3 - TOKSIKOLOGI por Farida Ramdani
K3 - TOKSIKOLOGIK3 - TOKSIKOLOGI
K3 - TOKSIKOLOGI
Farida Ramdani3.2K visualizações
Kuliah 11 por KomaLa Dewi
Kuliah 11Kuliah 11
Kuliah 11
KomaLa Dewi86 visualizações
Kuliah 11 por KomaLa Dewi
Kuliah 11Kuliah 11
Kuliah 11
KomaLa Dewi126 visualizações
Polusi por ronaldonatus
PolusiPolusi
Polusi
ronaldonatus1.8K visualizações
Polusi por ronaldonatus
PolusiPolusi
Polusi
ronaldonatus518 visualizações
Bab i & ii budaya K3 dan pembuatan larutan por Andreas Cahyadi
Bab i & ii budaya K3 dan pembuatan larutanBab i & ii budaya K3 dan pembuatan larutan
Bab i & ii budaya K3 dan pembuatan larutan
Andreas Cahyadi19K visualizações
K3 Tentang TOKSIKOLOGI por Rifqi Nugraha
K3 Tentang TOKSIKOLOGIK3 Tentang TOKSIKOLOGI
K3 Tentang TOKSIKOLOGI
Rifqi Nugraha3.8K visualizações
Isi makalah iad por Yusdiana (UNM)
Isi makalah iadIsi makalah iad
Isi makalah iad
Yusdiana (UNM)5.2K visualizações
Pencemaran udara por Eko Supriyadi
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
Eko Supriyadi1.4K visualizações

Mais de Pujiati Puu

Tugas rpp por
Tugas rppTugas rpp
Tugas rppPujiati Puu
981 visualizações12 slides
Tugas akhir mpk por
Tugas akhir mpkTugas akhir mpk
Tugas akhir mpkPujiati Puu
674 visualizações20 slides
Ddka pujiati & citra purnama sitta por
Ddka pujiati & citra purnama sittaDdka pujiati & citra purnama sitta
Ddka pujiati & citra purnama sittaPujiati Puu
352 visualizações3 slides
Makalah teori konstruktivistik por
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikPujiati Puu
7K visualizações13 slides
Makalah belajar dan pembelajaran por
Makalah belajar dan pembelajaranMakalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaranPujiati Puu
1.3K visualizações14 slides
Hakikat manusia dan pengembangannya por
Hakikat manusia dan pengembangannyaHakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
2.9K visualizações13 slides

Mais de Pujiati Puu(20)

Tugas rpp por Pujiati Puu
Tugas rppTugas rpp
Tugas rpp
Pujiati Puu981 visualizações
Tugas akhir mpk por Pujiati Puu
Tugas akhir mpkTugas akhir mpk
Tugas akhir mpk
Pujiati Puu674 visualizações
Ddka pujiati & citra purnama sitta por Pujiati Puu
Ddka pujiati & citra purnama sittaDdka pujiati & citra purnama sitta
Ddka pujiati & citra purnama sitta
Pujiati Puu352 visualizações
Makalah teori konstruktivistik por Pujiati Puu
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistik
Pujiati Puu7K visualizações
Makalah belajar dan pembelajaran por Pujiati Puu
Makalah belajar dan pembelajaranMakalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaran
Pujiati Puu1.3K visualizações
Hakikat manusia dan pengembangannya por Pujiati Puu
Hakikat manusia dan pengembangannyaHakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannya
Pujiati Puu2.9K visualizações
Peluruhan27 2010 97 por Pujiati Puu
Peluruhan27 2010 97Peluruhan27 2010 97
Peluruhan27 2010 97
Pujiati Puu5.4K visualizações
Grafik tugas 20des2012 por Pujiati Puu
Grafik tugas 20des2012Grafik tugas 20des2012
Grafik tugas 20des2012
Pujiati Puu196 visualizações
Pujiati 06121010018 por Pujiati Puu
Pujiati  06121010018Pujiati  06121010018
Pujiati 06121010018
Pujiati Puu261 visualizações
Modul praktikum kimdas ii por Pujiati Puu
Modul praktikum kimdas iiModul praktikum kimdas ii
Modul praktikum kimdas ii
Pujiati Puu2.4K visualizações
Grafik laju reaksi por Pujiati Puu
Grafik laju reaksiGrafik laju reaksi
Grafik laju reaksi
Pujiati Puu452 visualizações
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial por Pujiati Puu
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensialBab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Pujiati Puu7K visualizações
Evo s jurnal por Pujiati Puu
Evo s jurnalEvo s jurnal
Evo s jurnal
Pujiati Puu415 visualizações
Evolusi por Pujiati Puu
EvolusiEvolusi
Evolusi
Pujiati Puu413 visualizações
Soal persilangan dihibrid por Pujiati Puu
Soal persilangan dihibridSoal persilangan dihibrid
Soal persilangan dihibrid
Pujiati Puu827 visualizações
Evolusi por Pujiati Puu
EvolusiEvolusi
Evolusi
Pujiati Puu388 visualizações
Blooming eceng gondok di daerah perairan por Pujiati Puu
Blooming eceng gondok di daerah perairanBlooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairan
Pujiati Puu3.4K visualizações
Presentation1 por Pujiati Puu
Presentation1Presentation1
Presentation1
Pujiati Puu331 visualizações
Makalah agama islam por Pujiati Puu
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
Pujiati Puu1.8K visualizações
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya por Pujiati Puu
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Pujiati Puu29.3K visualizações

Último

Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx por
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptxTugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptxselvianafitri2k17
9 visualizações9 slides
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx por
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptxADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptxAdityaGustiRamadhan
12 visualizações9 slides
bank.ppt por
bank.pptbank.ppt
bank.pptDelviaAndrini1
25 visualizações8 slides
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc por
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.docSK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.docEMILAANGGRAINI1
30 visualizações3 slides
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Kami Adalah Kesatria Lingkungan - Fas... por
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Kami Adalah Kesatria Lingkungan - Fas...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Kami Adalah Kesatria Lingkungan - Fas...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Kami Adalah Kesatria Lingkungan - Fas...NoviKasari25
13 visualizações40 slides
ARTIKEL GEGURITAN.docx por
ARTIKEL GEGURITAN.docxARTIKEL GEGURITAN.docx
ARTIKEL GEGURITAN.docxpujiastutikbaledono
8 visualizações4 slides

Último(20)

Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx por selvianafitri2k17
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptxTugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx
selvianafitri2k179 visualizações
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx por AdityaGustiRamadhan
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptxADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
AdityaGustiRamadhan12 visualizações
bank.ppt por DelviaAndrini1
bank.pptbank.ppt
bank.ppt
DelviaAndrini125 visualizações
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc por EMILAANGGRAINI1
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.docSK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc
EMILAANGGRAINI130 visualizações
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Kami Adalah Kesatria Lingkungan - Fas... por NoviKasari25
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Kami Adalah Kesatria Lingkungan - Fas...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Kami Adalah Kesatria Lingkungan - Fas...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Kami Adalah Kesatria Lingkungan - Fas...
NoviKasari2513 visualizações
Public Relations - Menentukan Masalah por AdePutraTunggali
Public Relations - Menentukan MasalahPublic Relations - Menentukan Masalah
Public Relations - Menentukan Masalah
AdePutraTunggali55 visualizações
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf por Irawan Setyabudi
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Irawan Setyabudi29 visualizações
MPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptx por NajwaAuliaSyihab
MPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptxMPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptx
MPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptx
NajwaAuliaSyihab33 visualizações
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx por winda25112022
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptxLATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
winda2511202213 visualizações
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". por Kanaidi ken
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
Kanaidi ken79 visualizações
MEDIA INTERAKTIF.pptx por JUMADAPUTRA
MEDIA INTERAKTIF.pptxMEDIA INTERAKTIF.pptx
MEDIA INTERAKTIF.pptx
JUMADAPUTRA17 visualizações
KIKI PRATIWI_ E1G022035.pptx por KikiPratiwi11
KIKI PRATIWI_ E1G022035.pptxKIKI PRATIWI_ E1G022035.pptx
KIKI PRATIWI_ E1G022035.pptx
KikiPratiwi1112 visualizações
Katalog Penerbit Baca por penerbitbaca
Katalog Penerbit BacaKatalog Penerbit Baca
Katalog Penerbit Baca
penerbitbaca58 visualizações
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf por DidikSupriyadi6
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
DidikSupriyadi646 visualizações
FLOWCHART.pdf por JUMADAPUTRA
FLOWCHART.pdfFLOWCHART.pdf
FLOWCHART.pdf
JUMADAPUTRA16 visualizações
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx por chitaputrir30
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxtugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
chitaputrir3017 visualizações
Kepemimpinan Pramuka por Kafe Buku Pak Aw
Kepemimpinan Pramuka Kepemimpinan Pramuka
Kepemimpinan Pramuka
Kafe Buku Pak Aw12 visualizações
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx por rdsnfgzhgj
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptxLatihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx
rdsnfgzhgj8 visualizações
PPT PENKOM ALVIN.pptx por Alfin61471
PPT PENKOM ALVIN.pptxPPT PENKOM ALVIN.pptx
PPT PENKOM ALVIN.pptx
Alfin6147111 visualizações

Bahan kimia berbahaya

  • 1. PENGENALAN BEBERAPA BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN CARA PENANGANANNYA Surayah Askar Balai Penelitian Ternak, Ciawi Bogor . PENDAHULUAN Meningkatnya penelitian dibidang peternakan khususnya dibidang nutrisi, biokimia, toksikologi dan lainnya akan meningkatkan kegiatan di dalam laboratorium yang banyak berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang mungkin berbahaya bagi kesehatan pegawai laboratorium . Ada dua jenis kecelakaan yang mungkin terjadi di dalam laboratorium yaitu kecelakaan akut dan kronis . Kecelakaan fatal (akut) dalam penanganan bahan-bahan kimia jarang terjadi, tetapi yang paling berbahaya ialah gangguan kesehatan secara kronis (keracunan kronis). Keracunan kronis tersebut akibatnya baru bisa dirasakan setelah beberapa bulan, tahun atau bahkan dirasakan pada masa menjelang pensiun . Keracunan kronis akibat bahan kimia tersebut misalnya leukemia yang disebabkan oleh racun uap Pb , kanker paru-paru yang berasal dari debu asbes dan lainnya dimana penyakit- penyakit tersebut sulit disembuhkan (Imam Khasani, 1987) . Di Negara maju diperkirakan 90% kasus keracunan disebabkan oleh penyerapan bahan/zat kimia lewat pernapasan (paru-paru) sedang 10% berasal dari penyerapan melalui kulit, mulut dan mata (Suprapto, Esm . 1983) . Tentu saja hal ini tidak diharapkan, untuk ini diperlukan pengetahuan tentang sifat berbahaya dari bahan-bahan kimia yang dipergunakan serta cara pencegahan maupun pengendaliannya . Dengan bekal pengetahuan dan selalu bertindak hati-hati dalam penggunaan bahan kimia berbahaya, kecelakaan yang mungkin terjadi, dapat dihindarkan . Bahan-Bahan Kimia Berbahaya Bahan-bahan kimia berbahaya dapat dikelompokkan sebagai berikut (Imam Khasani, 1983) 112
  • 2. Lokakarya Fungsional Non Peneli6 1 . Explosif (mudah meledak) contohnya : kalium klorat, Trinitrotaluen(TNT), natrium nitrat, gas bertekanan tinggi, campuran belerang, karbon dan kalium klorat. 2. Flamable (mudah terbakar) contohnya: metanol, eter, aseton, heksana, benzena, uap ini dapat bergerak menuju api sejauh 3 meter. 3. Oxidazing Agent (bahan oksidator) contohnya : natrium nitrit/nitrat, kalium klorat, kaporit, asam sendawa, alkena, alkilbenzena dan sebagainya . Sekalipun tidak ada 02 dari luar dapat menyebabkan kebakaran . 4. Bahan mudah terbakar oleh air, contohnya logam N a, K dan asam sulfat pekat. 5. Bahan mudah terbakar oleh asam contohnya logam paduan N a dan K, .senyawa hidrida dan sebagainya . 6 . Gas bertekanan tinggi, misalnya gas-gas dalam tabung silinder dengan tekanan tinggi . 7 . Bahan-bahan beracun contohnya : C02, CI2, benzena, Kloroform, sianida dan sebagainya . 8 . Bahan korosif contohnya : anhidrida asam, alkali, asam sulfat, fenol dan sebagainya . Bahan tersebut di atas mudah dikenali karena biasanya pabrik-pabrik bahan kimia telah melengkapi kemasannya dengan label-label dan lam- bang-lambang tertentu . Akibat penggunaan bahan kimia tersebut di atas berbagai jenis bahaya mungkin dapat terjadi antara lain (Imam Khasani, 1986) a. Keracunan, sebagai akibat masuknya bahan kimia ke dalam tubuh melalui paru-paru, mulut dan kulit . Keracunan dapat berakibat fatal misalnya hilang kesadaran atau gangguan kesehatan yang baru dirasakan setelah bebe- rapa tahun setelah bekerja, atau menjelang pensiun . b. Iritasi, sebagai akibat kontak dengan bahan kimia korosif, misalnya pera- dangan pada kulit, mata dan saluran pernapasan . c. Kebakaran atau luka bakar, sebagai akibat peledakan bahan-bahan reaktif (peroksida dan bahan-bahan pelarut organik) . Selain bahan-bahan kimia sebagai sumber kecelakaan bekerja dilabora- torium, maka teknik percobaan seperti destilasi, ekstraksi dan sarana-sarana laboratorium lainnya seperti air, gas, listrik juga merupakan sumber terjadinya kecelakaan . 1 1 3
  • 3. Lokakarya Fungsional Non Penelrk Kemasukan bahan kimia dalam tubuh bisa menimbulkan efek akut (jangka pendek) dan kronis (jangka panjang) . Efek akut ini biasanya digam- barkan oleh LD50, yaitu jumlah takaran tertentu yang menyebabkan matinya 50% binatang percobaan . Efek kronis disebabkan terjadinya akumulasi zat dalam jaringan sampai melampaui batas tertentu yang menimbulkan toksisitas pada orang tersebut (sakit) . Adanya NAB merupakan petunjuk untuk mengontrol Iingkungan tempat bekerja dari pelaksana kerja, meski demikian harga NAB bukan merupakan harga yang mutlak, bisa berubah mengikuti perkembangan ilmu toksikologi, biokimia dan analisa kimia (Suprapto, 1983) . Untuk mencegah terjadinya kecelakaan di dalam laboratorium beberapa bahan kimia yang sering dipergunakan baik dalam industri maupun dalam laboratorium perlu di kenali sifat-sifatnya, di-antaranya Asam Sulfat (H2SO4) (Arthur dkk., 1956 ; Imam Khasani, 1994). Asam sulfat, cairan menyerupai minyak, tidak berwarna, kadang- kadang berwarna kecoklatan tergantung pada tingkat kemurniannya, uap dan kabut asam sulfat sangat beracun dan korosif terhadap kulit, mata dan sistem saluran pernapasan (hidung tenggorokan, paru-paru) . Jika asam pekat terkena kulit menyebabkan luka parah yang amat sakit, jika kena mata walaupun sedikit akan merusak mata dan menyebabkan kebutaan . Asam sulfat mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan, pencampuran dengan air akan menimbulkan panas (eksotermis), eksplosif dan terjadi percikan (pembentukan hidrat-hidrat) . Asam ini sangat reaktif terhadap logam yang larut di dalamnya, akan melepaskan gas H2 yang mudah terbakar . Asam pekat bersifat oksidator, sering menyebabkan pengarangan . Lain-lain : BJ. (Berat Jenis) (murni) = 1,84 ; Ti (titik Ieleh) = 10,4°C ; Td (titik didih) = 315 - 338°C, pemanasan di atas 300 °C akan melepaskan S03.NAB (Nilai Ambang Batas) : 10 mg/m3. Asam khlorida (HCI) . (Arthur dan E. Rose, 1956 ; Imam Khasani, 1983) . Cairan yang tidak berwarna atau kekuningan tergantung pada kemur- niannya, mudah menguap. Uapnya tajam dan beracun, sangat korosif, mudah larut dalam air, alkohol dan eter. Uapnya berbahaya terhadap sistem saluran pernapasan. HCI pekat bila mengenai kulit akan merusaknya dengan sempurna, sedang larutannya menyebabkan gatal-gatal (iritasi kulit) .Lain-lain BJ (HCI 38%) 1,1 NAB = 5 ppm. 1 1 4 8
  • 4. Lokakarya Fungsiona! Non PeneUd Asam Nitrat (HNO3) (Arthur dan E. Rose, 1956) . HNO3, cairan transparan atau kekuningan tergantung pada tingkat ke- murniannya, mudah menguap pada suhu kamar. Uapnya bila terhirup melemaskan badan . Asam ini sangat korosif, mudah bercampur dengan air, uap nitrogen oksida dapat menyebabkan kerusakan paru-paru uap ini ter- bentuk lambat laun apabila HNO3 diletakkan berdekatan dengan HCI . lain-lain : Td = 86° C (terurai) ; T, --41,65° C ; BJ= 1,503 ; NAB = 2 ppm (5 mg/m). Asam perklorat (HCIO 4) (Arthur dan E. Rose, 1956) . HCIO4, cairan tidak berwarna, higroskopis, asam pekat murni tidak stabil, tetapi akan stabil bila diencerkan . Mudah larut dalam air dan larutannya dengan konsentrasi 71,6% dalam keadaan stabil . Berdasarkan sifat ini kemasan HCIO4 yang diperdagangkan konsentrasinya 70% . Asam ini merupakan oksidator kuat, dapat menimbulkan ledakan (explosif) dan api, apabila terjadi kontak langsung dengan bahan yang mudah di oksidasikan atau mudah di bakar . Di samping itu asam ini beracun dan korosif. Usahakan penyimpanannya di tempat yang dingin dan kering, jauh dad asam-asam organik dan mineral . Lain-lain : BJ= 1,764 ; T, = -112°C ; Td = 16°C; LD50 = 1 ml. Asam Oksalat (HOOCCOOH . 2H20) (Arthur dan E. Rose, 1956) . Berbentuk kristal transparan, tidak berwarna, sangat beracun, korosif, mudah larut dalam air, alkohol dan eter. Bersifat explosif bila bersenyawa dengan logam Ag dan Hg . Bila kontak dengan kulit menyebabkan iritasi (merusak kulit dengan sempurna) . Lain-lain : BJ = 1 .653 ; T, = 187°C (anhidrat); T,= 101,5°C (dihidrat); NAB= 1 ppm ; LD50 = 5 - 15 gr. Amoniak (NH 3) (Arthur dkk, 1956 ; Imam Khasani, 1994) . Gas yang tidak berwarna berbau tajam, sangat korosif dan berbahaya terhadap saluran pernapasan (hidung dan tenggorokan) . Cairan amoniak bila kontak dengan kulit menyebabkan luka bakar, bila kena mata menyebabkan kebutaan. Keterpaan uap dengan kadar rendah tetapi terus menerus dapat mengakibatkan iritasi pada mata, hidung saluran pernapasan bagian atas . Uap 1 1 5
  • 5. Lokakarya Fungsional Non Peneliti NH3 bersifat explosif bila bereaksi dengan bahan oksidatar, halogen dan asam-asam kuat . Cairan NH3 explosif terhadap logam berat (Ag, pb dan Zn) dan garam-garamnya terutama garam-garam khalida . Lain-lain : BJ = 0,77 (O°C) Td = - 33,5°C ; Tb = - 77,7°C; NAB = 25 ppm (18 mg/m) Natrium hidroksida (NaOH) dan Kalium hidroksida (KOH)(Arthur dkk, 1956, Imam Khasani, 1983) . Kedua basa ini mempunyai sifat-sifat serupa yaitu pelet yang ber- warna putih, mudah menyerap air dan CO2 dari udara, mudah larut dalam air, alkohol dan gliserin . Timbul panas (eksoternis) apabila kontak dengan air, larutan pekat amat berbahaya terhadap kulit dan mata sangat korosif dan bisa merusak dengan sempurna. Lain-lain : NaOH LD50 = 5 g, KOH LD50 = 5 NAB = 2 mg/m 3 Beberapa bahan kimia berbahaya lain dan sifat-sifat racunnya tercantum pada lampiran 1 . Penanganan Bahan-Bahan Kimia Berbahaya . Penyimpanan bahan-bahan kimia ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kecepatan pemakaiannya, jumlahnya di usahakan sesedikit mungkin . Cara-cara penyimpanan bahan kimia ini disesuaikan dengan sifat-sifat bahayanya, seperti dibawah ini (Sumardi, 1983) 1 . Bahan-bahan kimia yang mudah meledak (eksplosif) dapat disimpan di tempat (bangunan) yang terisolir dari bangunan-bangunan lainnya dileng- kapi dengan pintu tahan api . 2. Bahan-bahan kimia yang mudah menguap dan terbakar di simpan di tempat yang jauh dari sumber api . 3 . Bahan-bahan yang mudah menguap dan bertekanan tinggi harus dilindungi dari cahaya matahari. Ventilasi udara dalam ruangan harus baik . 4 . Bahan-bahan oksidator jangan ditempatkan bersama dengan bahan yang mudah terbakar (bahan organik dan pereduksi) . Ventilasi udara dalam ruangan harus baik . 5. Bahan-bahan korosif disimpan di tempat yang kering, suhunya rendah namun tidak dibawah titik bekunya . 6. Bahan kimia yang mudah bereaksi dengan air, disimpan pada tempat yang jauh dari sumber air. 1 1 6
  • 6. Lokakarya Fungsional Non Penelid 7 . Bahan kimia yang bila disimpan ditempat yang sama dapat menimbulkan reaksi yang merugikan (panas yang tinggi, zat baru yang bersifat racun). 8. Bahan-bahan kimia yang mudah terurai membentuk racun apabila berhubungan dengan panas, air atau asam tidak diperkenankan disimpan berdekatan dengan bahan-bahan kimia yang mudah menyala/menguap. Suhu ruangan harus rendah dan kering . Selain cara-cara di atas ada faktor-faktor lain yang harus diperhatikan oleh petugas di dalam laboratorium Ruangan bekerja berventilasi baik, jika memindahkan bahan kimia pekat atau mengencerkan sebaiknya dikerjakan dalam lemari asam . Bila terjadi tumpahan asam pekat hendaklah dinetralkan dulu dengan basa (soda, kapur) baru diencerkan dengan air, bila tumpahan dalam jumlah besar disiapkan pemadam kebakaran (Imam Khasani, 1994) . Botol-botol harus berlabel, tidak bocor dan selalu tertutup . Kalau diperlukan petugas harus menggunakan alat-alat perlindungan personil seperti masker, sarung tangan dan kaca mata pengaman . Kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) harus selalu tersedia (Sumardi, 1983). KESIMPULAN Laboratorium kimia mempunyai potensi berbahaya bagi kesehatan para pekerjanya, namun potensi bahaya tersebut bukan tak dapat dikendalikan, dengan adanya kesadaran setiap pekerja yang didukung dengan ilmu pengetahuan tentang bahan kimia dan sifat-sifat bahayanya, kecelakaan kimia dapat dihindarkan, dikurangi bahkan dapat ditiadakan sama sekali . Dengan demikian laboratorium menjadi tempat yang aman untuk bekerja . DAFTAR BACAAN Arthur and Elizabeth Rose, 1956 . The Condensed Chemical Dictionary . 5th ed . Reinhold Publishing Corporation . New York. Askar, S dan Darwinsyah . L, 1985 . Penuntun Analisa Bahan Makanan Ternak. Balai Penelitian Ternak, Bogor . Imam Khasan, S . 1983a . Tinjauan Umum Keselamatan Kerja Dalam Laboratorium Kimia . Kursus Keselamatan Kerja dalam Menangani Bahan-Bahan Kimia Berbahaya 5 - 9 Desember 1983 . LKN., Bandung. 1 1 7
  • 7. Lokakarya Fungsional Non Peneliti Imam Khasani, S. 1983b. Bahan-Bahan Kimia Korosif, Reduktif dan Debu Atmosfer. Kursus Keselamatan Kerja Dalam Menangani Bahan-Bahan Kimia Berbahaya 5 - 9 Desember 1983 . LKN ., Bandung . Imam Khasani, S. 1986 . " Antara Profesi dan Kesehatan " Warta Kimia Analitik. 1 : 9 - 10 . Imam Khasani, S . 1987. " Kesehatan Kerja Kimia Beserta Beberapa Tolok Ukurnya ". Warta Kimia Analitik . 4 :17 . Imam Khasani, S . 1994 . " Penanganan Bahan Kimia Berbahaya . " Warta Kimia Analitik. 11 : 30 - 31 . Sumardi. 1983 . Sistem Pergudangan . Kursus Keselamatan Kerja Dalam Menangani Bahan-Bahan Kimia Berbahaya 5 - 9 Desember 1983 . LKN ., Bandung . Suprapto, EMS. 1983 . Pengertian Toksisitas dan Penyakit Akibat Kerja . Kursus Keselamatan Kerja dalam Menangani Bahan-Bahan Kimia Berbahaya, 5 - 9 Desember 1983, LKN., Bandung . 1 1 8
  • 8. Lampiran 1 . Bahan-Bahan Kimia dan Sifat Bahayanya Nama Bahan 1 . Gas Klor 2. Asam klorida 3 . Gas sulfur dioksida 4 . Asam sulfat 5. Gas asetilen 6. Amoniak 7. Hidrogen 8. Metanol 9. Pestisida 10 . Timbal oksida/pigmen cat 11 . Natrium silikat 12. Garam azo dan naftol 13. Air raksa dan senyawanya 14. Asam sendawa 15. Kalium-klorat 16. Belerang bubuk 17. Kaporit 18. Natrium/kalium peroksida 19. Seng sulfida 20 . Benzena 21 . Pentaklorofenol 22 . Amoniumnitrat 23 . Natrium/kalium-bikromat 24 . Di/tri-klorobenzena 25 . Fenol Lokakarya Fungsional Non Peneliti sifat bahaya beracun dan korosif beracun dan korosif beracun dan korosif korosif dan beracun gas bertekanan, mudah terbakar beracun, mudah terbakar mudah terbakar, meledak mudah terbakar, beracun beracun beracun korosif mudah terbakar beracun oksidator mudah terbakar, meledak mudah terbakar, meledak oksidator, beracun korosif, oksidator beracun beracun beracun korosif, ekslosif, beracun beracun beracun beracun 1 1 9
  • 9. 1 20 Lanjutan lampiranl . Nama Bahan 26 . Dinitrotoluena 27 . Hydrogen-sulfida 28 . Malation, diazinon 29. Formaldehida 30. Asam fosfat 31 . Fosfor-dioksida 32. Styrene-monomer 33. Vinil-klorida-monomer 34. Metil-metaklirat-monomer Lokakarya Fungsional Non Peneliti sifat bahaya oksidator beracun beracun mudah terbakar/meledak korosif beracun mudah terbakar mudah terbakar mudah terbakar