SlideShare a Scribd company logo
1 of 172
Download to read offline
610.69
 Ind
  d




1
2
3
4
5
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

           Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat Jenderal
           Dua setengah tahun yang sangat berarti bersama Endang
           Rahayu Sedyaningsih,--
           Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2012

    610.69 ISBN 978-602-235-117-7
    Ind
    d      1. Judul		         I. BIOGRAPHY
           II. PHYSICIAN’S ROLE



           Dua setengah tahun yang sangat berarti
           bersama Endang Rahayu Sedyaningsih
           Penerbit:
           Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan RI
           Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav.4-9 Jakarta 12950


6
Pengantar

Melihat keburukan orang itu mudah, seperti melihat gajah di          utuh, apa adanya dan unik, sesuai dengan situasi yang terjadi.
depan mata. Sebaliknya, melihat kebaikan orang itu sangat sulit,     Mulai dari ekspresi marah, gembira, kecewa, sedih atau lainnya.
seperti mencari jarum di gurun pasir. Begitu, sebagian besar orang
berperilaku. Tapi, tidak untuk Bu Endang Rahayu Sedyaningsih.        Begitu beragam kesan dan kedekatan terhadap Bu Endang,
Beliau justru sebaliknya. Ada orang yang jelas-jelas mengkritik      terlihat dari cara mereka menyapanya. Ada yang menyapa
dengan pedas dan sangat pribadi, beliau menyebutnya, sebagai         dengan ERS ( Endang Rahayu Sedyaningsih), Eny, Bu Endang, Ibu
“kritik membangun”. Menanggapi cara mengkritiknya, beliau            Endang, Bu Menteri atau Bu Menkes. Semua jenis penyebutan
berkomentar “pada hakekatnya semua orang baik, hanya cara            nama itu mempunyai maknanya sendiri-sendiri, sesuai dengan
menyampaikannya saja yang berbeda”, begitu kata saksi mata           kesan para pelakunya. Nah, sebagian kesan itu dapat pembaca
Dirjen BUK, dr. Supriantoro, Sp.P MARS.                              nikmati dalam buku ini.

Masih banyak tutur kata, sikap dan perilaku mulia yang inspiratif    Memang, penerbitan buku kesan-kesan ini diperuntukkan bukan
dari dr. Endang Rahayu Sedyaningsih. Sebagian kecil keteladanan      hanya kepada keluarga, teman sejawat Kementerian Kesehatan,
itu terekam saat berinteraksi dengan staf, teman sejawat,            tapi juga untuk semua. Mengapa ? Banyak hikmah, teladan dan
saudara dengan berbagai sudut pandang dan pengalamannya.             pelajaran yang dapat diambil dari sosok ERS selama dua setengah
Tak ketinggalan kesan tokoh masyarakat dan tokoh agama yang          tahun pengabdiannya menjadi Menteri Kesehatan.
dimuat media massa. Kini, kesan-kesan mengagumkan itu telah
terangkum dalam buku mungil yang sedang Anda baca ini.               Akhirnya, sebagai hamba, tak ada gading yang tak retak, tak
                                                                     ada kesempurnaan yang tak bersalah dan khilaf, termasuk
Mereka dengan tulus ikhlas menulis kesan yang dirasakan              almarhumah Endang Rahayu Sedyaningsih. Mari kita maafkan
tentang Bu Endang Rahayu Sedyaningsih, dengan gaya                   dan mohonkan ampunanNya. Semoga, kita sesama hamba, juga
bahasanya sendiri. Harapannya, seluruh kesan terungkap secara        dimaafkan dan mendapat ampunanNya. Amin.

Jakarta, 11 Juni 2012
Kementerian Kesehatan RI
Sekretaris Jenderal



dr. Ratna Rosita, MPH.M



                                                                                                                                  7
Daftar Isi
                                                              25
                                                              Smart dan strong-leadership,
                                                              dra. Maura Linda Sitanggang, Ph.D
                                                              Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
                                                              (Dirjen. Binfar & Alkes)
07
Pengantar                                                     27
                                                              Banyak yang dapat dipelajari dari Beliau
13                                                            Prof. dr. Budi Sampurna, SH, DFM, Sp.F (K), Sp.KP
Pemimpin cerdas dan                                           Staf Ahli Menteri Bidang Mediko Legal
memilih hidup yang berkualitas	
Prof. dr. Ali Gufron Mukti, M.SC. PhD                         29
Wakil Menteri Kesehatan RI                                    Dua bilah keris Bu Enny
                                                              dr. Bambang Sardjono, MPH
15                                                            Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan
Sahabat yang penuh semangat                                   Desentralisasi
dr. Ratna Rosita, MPH.M
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI                  33
                                                              Ia Memperhatikan Anak Buah
17                                                            dr. Untung Suseno Sutarjo, M. Kes
Please, make it another success!                              Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P(K), MARS, DTM&H, DTCE
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan                   35
Penyehatan Lingkungan (Dirjen. P2-PL)                         Dia peneliti baik dan pandai
                                                              dr. Indriyono Tantoro, MPH
19                                                            Staf Khusus Menkes Bidang Percepatan Pembangunan Kesehatan dan
Menteri Kesehatan dengan                                      Reformasi Birokrasi
Prestasi Prima dan Reputasi Indah
Dr. dr. Trihono, M.sc                                         39
Kepala Badan Litbangkes                                       Bu Endang Inspirasiku
                                                              drg. Murti Utami, MPH
23                                                            Kepala Pusat Komunikasi Publik
Ibu Endang,
Pemimpin yang Apresiatif,                                     41
Aspiratif, Disiplin, dan Tegas                                Empaty, rational, smart, and smile
dr. Supriantoro, Sp.P, MARS                                   dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (Dirjen BUK)           Direktur Bina Yankes Tradisional, Alternatif & Komplementer
                                                              Direktorat Jenderal Bina Gizi Ibu dan Anak



8
43                                                    63
Ringan membantu akar rumput                           Sampai Ketemu Lagi, Mbak
Anorital Sutanbatuah                                  Damaryanti Suryaningsih
Peneliti Pusat 1                                      Adik dari Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih


47 	                                                  73
Sang pencetus jaminan persalinan                      Beliau memikirkan generasi yang
Direktorat Bina Kesehatan Ibu                         akan datang
                                                      Dr. Minarto,MPS
49                                                    Direktur Bina Gizi Masyarakat
2,5 tahun yang sangat berarti                         Direktorat Jenderal Bina Gizi Ibu dan Anak
Dr. Merki Rundengan, MKM
Auditor Itjen                                         75  		
                                                      Ibu Endang, si angsa hitam
51                                                    Dr.Hj.Eko Rahajeng, SKM, M. Kes
Selalu punya waktu untuk staf                         Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular,
dra. Rahmaniar Brahim, Apt, M.Kes                     Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Inspektur III, Itjen                                  Penyehatan Lingkungan


53  	                                                 77
Beliau bagian dari kami                               Sederhana tapi menghargai budaya
Supraptini                                            dr. Sri Henni Setiawati, MHA
Peneliti Pusat 3                                      Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes


55                                                    79
Hujan di Mamuju                                       Kesan dan Pesan dalam Rangka Kunjungan ke
Wahyudin Amir                                         Tanah Papua Tanggal 20 Februari 2012
                                                      Humas Sekretariat Badan PPSDMKes
57
Dia penuh perhatian pada anak                         81
penderita kanker                                      Jujur dalam semua bidang
Dr. Ir Ashwin Sasongko Sastro Subroto, M.Sc           dr.Elizabet Jane Soepardi, MPH, DSc
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo   Kepala Pusat Data dan Informasi


61                                                    83
Beliau adalah puteri terbaik bangsa                   Dia selalu tersenyum
dr.H.Azimal, M.Kes                                    drg. S.R. Mustikowati, M.Kes
Kepala Pusat Kesehatan Haji                           Sekretaris Inspektorat Jenderal



                                                                                                              9
85                                                                       101
Dia tak pantas dilupakan                                                 Bu Endang, pendengar yang baik
MKDKI - Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia                 Ria Sukarno, SKM, MCN
                                                                         Sekretaris Badan Litbang Kesehatan
87
Saya terharu ibu menteri memberi                                         103			
perhatian pada istri saya di ICU                                         Kami senang
Dr. Nyoman Kandun, MPH                                                   diperhatikan Ibu Menteri
Purnabakti Eselon I Kemkes                                               Rita Djupuri, B.Sc, DCN, M.Epid
                                                                         Direktorat Surveilans Imunisasi Karantina dan Kesehatan Matra
91                                                                       Direktorat Jenderal P2-PL
Dia selalu ingin hasil terkini
Drs. Ondri Dwi Sampurno, M.Si, Apt                                       105	
Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan               Menteri yang arif dan bijaksana
Litbangkes                                                               Subdit Bina Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut
                                                                         Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar
93	     		                                                               Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Menteri yang rajin
ke pelosok tanah air                                                     107
drg. Oscar Primadi, MPH                                                  Pesan dan Kesan
Kepala Pusat Standarisasi dan Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan   Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung,
SDM Kes, Badan PPSDM                                                     Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan


95                                                                       113	
Dia mengayomi                                                            Kenangan dan Kesan
semua jajaran profesi medis                                              dari Sahabat & Kawan
Drg. Zaura Kiswarini, MDSc
Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI)           121	
                                                                         Endang, Menteri Kesehatan Terbaik
97                                                                       Prof.Dr. Agus Suwandono, MPH, Dr Ph
Srikandi Indonesia yang memberi                                          Peneliti Pusat 1
warna kesehatan Indonesia
Pusat Promosi Kesehatan                                                  123
                                                                         Sedikit Bicara Terkesan Selamanya
99                                                                       Dr. Qomariah Alwi, SKM, M.Sc
Semua programnya prorakyat                                               PDBK’ers Kab. Kupang
Pusdiklat Aparatur, Badan PPSDM




10
127                                                   145
Beliau Mengajarkan Kami Pro Rakyat                    Selalu Menyediakan Waktu
Direktorat Bina Kesehatan Jiwa,                       Siti Isfandari
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (Dirjen BUK)   Badan Litbangkes

129                                                   147
Dia Ditakdirkan Jadi Orang Besar                      @ NEWS
Farida
Peneliti


131	
Sekilas Kenangan Bersama
Bu Menkes
Prof,Dr. Menaldi Rasmin, Sp. P(k)
Ketua Konsil Kedokteran Indonesia


133
Kenangan berkesan
bersama pemilik untaian Garnet
yang selain indah juga menyejukkan hati dari
sahabatku “Endang Rahayu Sedyaningsih Mamahit”
Hj. Endang Agustini Syarwan H.,S.IP
Anggota MPR / DPR RI No. A - 237


139	
Big Condolance
Kamel Senouci
Director SIVAC


141
I’ll remember Dr. Endang
as a scientist and politician
Brad Gessner

143
One More Ibu Endang Story
Robert Tilden




                                                                                 11
12
Pemimpin cerdas dan
memilih hidup yang berkualitas
Prof. dr. Ali Gufron Mukti, M.SC. PhD
Wakil Menteri Kesehatan RI	




I
  bu Menkes adalah seorang pemimpin yang cerdas, cepat            di kementerian. Beliau proaktif memulai berkomunikasi dengan
  belajar, fokus, memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas    orang lain. Suatu hari saya pernah ditanya, “Pak Wamen,
  dan tanggung jawabnya, dan memiliki visi yang jelas. Meskipun   bagaimana ada masalah?” Saya jawab, “Tidak ada. Cuma masalah
sedang sakit, ia tidak terlalu menghiraukan penyakitnya. Beliau   transportasi yang menyita waktu 3-4 jam sehari untuk perjalanan.”
hanya memikirkan bagaimana meningkatkan kesehatan
masyarakat.                                                       Hal lain yang menonjol dari Beliau adalah: dia memiliki
                                                                  semangat bekerja juga semangat hidup yang luar biasa.
Beliau juga memiliki hubungan solidaritas yang tinggi terhadap    Saya punya pengalaman menarik soal ini dengan beliau,
staf maupun rekan kerja. Caranya berkomunikasi sangat bagus.      sekaligus pengalaman terakhir tentang berpergian ke luar
Dia mempunyai kedekatan yang khas hampir dengan seluruh           kota. Ketika itu, kami akan berkunjungan ke NTT, tepatnya
jajaran di kementerian. Ia juga dikenal sangat lugas dalam        ke Waykabubak. Secara geografis, medan tempat ini sangat
menyampaikan nasehat kepada orang di lingkungan kerjanya.         berat bagi kebanyakan orang. Saya mengatakan begitu,
Sekalipun tegas, tapi nasehat disampaikan dengan cara yang        karena saya pernah menjadi konsultan di tempat ini.
sangat lembut. Lebih dari semua itu, beliau memiliki nilai
kejujuran yang hakiki.                                            Karena itu, dalam hati saya bertanya: “Mengapa Beliau ingin
                                                                  berangkat ke sana? Mengapa tidak memberi tugas kepada yang
Suatu hari, Ibu Menkes pernah mendapat souvenir atau uang         lain atau saya, yang lebih muda atau kuat. Walaupun beliau juga
dari orang lain yang berindikasi tidak baik dan terkait dengan    kuat, dan memiliki semangat yang tinggi, tapi kan beliau sedang
tugas dan tanggung jawabnya sebagai menteri, beliau langsung      sakit.”
mengembalikan hadiah itu kepada yang memberinya.
                                                                  Walau akhirnya batal karena beliau harus merawat kesehatannya
Terkait dengan kedekatan hubungan dengan orang lain, beliau       peristiwa ini memperlihatkan bahwa beliau mempunyai
sangat perhatian kepada orang yang dekat dengannya, termasuk      semangat baja, hampir dalam segala hal yang dipegangnya.




                                                                                                                                13
Kesehatannya    memang     merosot    karena   penyakit   yang    Katanya, penyakitnya itu seperti membawa anugerah dari
dideritanya.                                                      Allah SWT. Maksudnya, beliau menyadari mungkin waktunya
                                                                  di dunia sudah dibatasi, lalu beliau ingin sekali memanfaatkan
Saya pernah membaca ungkapan Bu Menkes tetang penyakit            sisa umur untuk membantu sesama. Sungguh pemikiran yang
yang dideritanya, “Why me?” Artinya, dia telah berfikir panjang   mulia dan sangat terpuji. “Panjangnya umur tak terlalu penting
tentang mengapa dia yang menderita sakit seperti itu. Dan         dibanding kualitas umur itu sendiri,” ungkapan Bu Menkes dalam
jawabannya sungguh mengagumkan bagi semua orang.                  sambutannya di hadapan penderita kanker, di Indonesia.




14
Sahabat yang penuh semangat
dr. Ratna Rosita, MPH.M
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI




K
     erja cerdas dan cepat. Itu yang saya alami ketika bekerja    sejumlah pejabat di Kementerian Kesehatan.
     bersama Ibu Endang sejak tahun 2003. Ketika itu, SARS
     melanda beberapa kawasan di dunia. Gejala klinis pada        Ketika Beliau sakit, semangatnya tidak surut, walaupun dia
penderita suspect SARS menjadi tanggung  jawab saya sebagai       harus berjuang untuk sekedar dapat menikmati makan siangnya
kasubdit Gawat Darurat dan Matra. Sedangkan konfirmasi kasus      dengan baik. Ketika sudah terbaring di rumah sakit, beliau masih
menjadi tanggung jawab Ibu Endang di Litbang. Setelah proyek      mengerjakan tugas-tugas negara, memberikan arahan, baik
SARS ini kami sibuk masing-masing dengan pekerjaan berbeda.       dengan sms maupun email. Pesan beliau melalui sms tanggal 31
                                                                  Maret 2012 agar kita  merapatkan lagi barisan.  Jangan sampai
Jauh sebelum bekerjasama menangani SARS, kami telah               barisan kita terpecah-belah.
berkawan sejak kami bersama masuk FKUI th 1973, dan lulus
serta diwisuda pada tahun 1979.                                   Beliau seperti roket, melesat dengan cepat lalu menghilang atau
                                                                  lenyap. Banyak kenangan manis bersama ibu ERS yang tidak
Kami bertemu kembali, dan bekerja bersama pada saat Beliau        dapat dilupakan.
menjadi Menteri Kesehatan. Saya melihat Beliau sebagai sosok
yang konsisten, jujur, teguh dalam pendirian, pantang menyerah,   Ya Allah, ampunilah segala dosa-dosa ibu Endang Rahayu
teliti, dan mempunyai komitmen tinggi terhadap tugasnya.          Sedyaningsih, masukkanlah ke dalam surgaMu kelak. Selamat
Dengan karakter seperti itu, Ibu Endang menjadi panutan bagi      jalan sahabat.




                                                                                                                                15
Menkes Canangkan Kemenkes Raih WTP2012

16
Please, make it another success!
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P(K), MARS, DTM&H, DTCE
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen. P2-PL)




S
       aya memiliki empat kesan mendalam tentang almarhumah      sama menangani kasus berbagai penyakit waktu saya masih kerja
       Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih. Pertama, Almarhumah       di RS dan Almarhumah di Badan Penelitian dan Pengembangan
       amat menguasai Ilmu Kesehatan Masyarakat yang menjadi     Departemen Kesehatan, lalu sama-sama menjadi pejabat eselon
tanggung jawab beliau sebagai Menteri Kesehatan. Penguasaan      2 di Departemen Kesehatan,  sampai beliau menjadi Menteri
ilmu ini didasari pada tiga hal utama. Yaitu, latar belakang     Kesehatan. Sebagai pribadi, kesan mendalam saya bahwa
pendidikan Beliau sebagai dokter dan Doktor; kebiasaan Beliau    Almarhumah adalah orang yang baik hati, dan menurut saya
membaca berbagai jurnal dan publikasi ilmiah, walaupun di        kebaikan hati Almarhumah terpancar dari lubuk hati beliau.   
tengah kesibukannya sebagai Menteri; dan terakhir pengalaman     Di sisi lain, dalam aspek kesehatan masyarakat, almarhumah
panjang beliau bekerja di lingkungan Kesehatan sejak 30 tahun    Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih mampu secara serasi
lalu, di masa awal Beliau masuk dunia bekerja.                   menyeimbangkan antara kegiatan Promotif Preventif dengan
                                                                 Kuratif Rehabilitatif. 
Kedua, Almarhumah amat taat pada aturan yang ada. Dalam
berbagai arahan, beliau selalu menekankan agar semua dilakukan   Saya pernah dengan beliau, pada suatu waktu di tahun 2011
sesuai dengan aturan yang ada. Dalam semua kegiatan di           yang lalu, melakukan kunjungan kerja ke suatu kabupaten
Kementerian Kesehatan maka semua pekerjaan selalu dilakukan      untuk meninjau kegiatan PosBinDu (Pos Pembinaan Terpadu,
dengan aturan perundangan yang ada.                              semacam Posyandu untuk dewasa dan orang tua). Waktu itu
                                                                 pimpinan daerah setempat mengatakan bahwa Ibu Menkes
Ketiga, Almarhumah sebagai pimpinan sangat menjaga               harusnya meninjau ke Rumah Sakit, dan almarhumah dengan
hubungan baik yang humanis dengan para stafnya. Beliau selalu    amat bijak mengatakan bahwa pelayanan kesehatan harus
menjaga agar selalu ramah dan tersenyum. Namun, dengan tetap     berjalan secara menyeluruh, mulai dari perilaku hidup bersih
memegang prinsip hubungan kerja amat sehat dan produktif         sehat, pemeriksaan kesehatan, kesehatan lingkungan dan
dalam organisasi Kementerian Kesehatan.                          berbagai kegiatan promotif preventif lain sampai ke pelayanan
                                                                 kesehatan yang prima di berbagai fasilitas (Puskesmas,
Terakhir keempat, Almarhumah adalah orang yang baik hati.        Klinik, RS) sampai kegiatan rehabilitatif bila diperlukan. 
Kesimpulan itu saya ambil setelah mengenal beliau sejak lama,    Secara umum, menurut Beliau, pada dasarnya keberadaan
sejak sebelum beliau menjadi Menteri. Yaitu, sejak kami sama-    Posyandu dan posbindu adalah sama pentingnya dengan




                                                                                                                           17
ketersediaan rumah sakit yang canggih. Dalam hal penelitian,         ditangani dengan cepat.
beberapa bulan yang lalu di awal tahun 2012 saya mendapat         2.	Pentingnya surveilans untuk pengamatan terus menerus dan
tugas dari Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih untuk menghadiri           tindakan untuk menanganinya, yang memang merupakan
pertemuan WHO, sehubungan ada kontroversi penelitian                 salah satu aspek penting dalam kegiatan pengendalian
ilmiah flu burung yang antara lain menyebutkan kemungkinan           penyakit.
perubahan virus sehingga mungkin menular antar manusia.           Sejalan dengan arahan Ibu Endang itu maka kami kemudian
                                                                  mengembangkan sistem  EWARS, E-tb, E-malaria dll.
Arahan Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih saat ini menunjukkan
kematangan beliau dalam bidang penelitian dalam kaitannya         Ketiga, saya ingat, salah satu email laporan saya ke beliau adalah
dengan hubungan luar negeri, yaitu antara lain:                   ketika terjadi gempa di Aceh 11 April yang lalu. Ketika itu saya
                                                                  melaporkan komunikasi saya dengan Kepala Dinas Kesehatan
-	 ilmu pengetahuan pada dasarnya perlu terus dikembangkan        Aceh dan Sumatera Barat serta beberapa Kepala Kantor Kesehatan
-	 hasil penelitian harus mempertimbangkan azaz manfaat dan       Pelabuhan di Sumatera. Pada waktu itu beliau sedang dirawat di
   aspek kemanusiannya                                            RSCM, dan setelah menerima email saya beliau langsung menjawab:
-	keterlibatan negara asal merupakan hal yang mutlak bila         “Harap dipantau terus Prof. Saya juga melihat dari TV. Siagakan
   sampel dari satu negara di/ter kirim ke negara lain            bantuan yang kira-kira dibutuhkan. Terimakasih.” Seperti
-	 semua negara harus mematuhi resolusi WHO, dalam hal ini        sudah diberitakan bahwa walau sedang dirawat di rumah
   tentang hal “virus and benefit sharing”.                       sakit, Ibu Endang terus memimpin Kementerian Kesehatan dan
-	 azaz “fair, transparant and equitable” harus selalu dipegang   memberikan arahannya.
   erat.
Sementara itu, dalam hal teknologi informasi, setidaknya ada 4    Keempat, terakhir kali beliau menanggapi secara pribadi email
pengalaman saya yang menunjukkan bahwa Ibu Endang Rahayu          laporan saya adalah pada 15 April 2012 ketika saya melaporkan
Sedyaningsih amat menyadari dan memanfaatkan teknologi            4 kegiatan Hari Malaria Sedunia, dimana saya laporkan juga bhw
komunikasi.                                                       puncak acara tingkat nasional akan dilakukan di Palangkaraya
                                                                  pada 2 Mei 2012, dan ini penggalan dari jawaban email beliau :
Pertama, pada saat beliau masih awal menjadi Menteri              “Baik sekali. Terima kasih laporan Prof. Tjandra. Kita bangga
Kesehatan, Beliau membuat group email antar-eselon 1 di           upaya kita diapresiasi. Semua saran rekomendasi kita upayakan
Kementerian Kesehatan. Melalu group email ini berbagai            lakukan. Mungkin baik juga kalau kita tawarkan ibu-ibu sikib
informasi dipertukarkan, dan saya sering pula menyampaikan        untuk sebar ikan kepala timah ya? Silakan lanjutkan dengan Hari
laporan kegiatan, khususnya pada hal-hal yang sifatnya segera/    Malaria Palangkaraya. Please make it another success! Ers”.
mendadak.    
                                                                  Jadi,dalam email terakhir sekitar dua minggu sebelum wafat,
Kedua, pada rapat koordinasi dengan seluruh pejabat               juga ketika sedang dirawat di RS, beliau menyebutkan bahwa
eselon 2 DitJen P2PL maka beliau berpesan agar P2PL dapat         hari malaria yang diperingati tanggal 2 Mei agar “Please make it
memanfaatkan maksimal teknologi komunikasi yang ada, antara       another success!”. Tanggal 2 Mei ini Ibu Endang wafat, dan saya
lain karena dua hal:                                              akan tetap mengingat pesan beliau agar terus bekerja dengan
1.	Letupan penyakit dapat datang di mana saja dan harus           giat dan “Please make it another success!”.




18
Menteri Kesehatan dengan
Prestasi Prima dan Reputasi Indah
Dr. dr. Trihono, M.sc
Kepala Badan Litbangkes




P
      agi hari, pada tanggal pelatikan pejabat eselon 2, saya        Tak lama kemudian Ibu Endang datang. Ada suasana hening,
      dipanggil Kepala Badan Litbang Kesehatan, Pak Triono           tampaknya berat juga Pak Triono mengungkapkannya. Ternyata
      Sundoro. Sebagai Kabadan, beliau menasihati saya agar          setelah disampaikan bahwa Ibu Endang dicopot dari jabatannya,
siap kalaupun tidak jadi dilantik. Katanya, perubahan bisa terjadi   saya lihat Ibu Endang ada rasa terkejut. Tetapi beliau tetap tegar.
setiap saat.                                                         Setelah hening sejenak, Ibu Endang berkata,” Saya sudah diberi
                                                                     firasat oleh Allah, tadi malam saya bermimpi diberi bantal yang
Hal itu sudah terjadi pada surat undangan pelantikan saya.           bau pesing oleh Ibu Menkes. Tampaknya itu tanda, saya harus
Undangan sampai di tangan saya kemarin malam jam 19.00               lengser. Saya siap kembali jadi peneliti.” Waktu itu belum tahu
(sehari sebelum pelantikan). Kemudian Pukul 21.00, undangan          siapa yang menggantikan beliau. Setelah pelantikan baru tahu
untuk saya dibatalkan. Tetapi pukul 06.00 pagi, esok harinya,        bahwa saya yang menggantikan beliau.
undangan pelantikan itu dihidupkan kembali. Saya santai saja
menanggapi, “Kalau enggak jadi dilantik, ya, pecinya dilepas. Jadi   Pisah sambut
tamu undangan.”                                                      Beberapa hari setelah pelantikan diadakan pisah sambut antara
                                                                     Ibu Endang dan saya. Suasana mengharukan, beberapa sahabat
Pagi itu, Pak Triono minta saran. Bagaimana, ya, cara                beliau meneteskan air mata, karena jarang sekali kejadian seperti
memberitahukan kepada Ibu Endang bahwa jabatannya selaku             ini. Banyak staf yang memberikan cindera mata, bahkan ada yang
Kepala Pusat Litbang Biomedis dan Farmasi akan dicopot. Pada         membuat puisi khusus untuk Ibu Endang. Itu semua menandakan
saat itu belum pernah ada eselon 2 yang dilengserkan begitu          penghormatan dan pengakuan atas jasa beliau selama memimpin
saja, biasanya diputar menduduki jabatan eselon 2 lainnya.           Puslitbang Biomedis dan Farmasi. Saya perhatikan beliau tetap
Saya menyarankan untuk diberitahu saja, akan lebih baik Kabadan      tegar meski sewaktu salaman banyak peneliti yang meneteskan
yang memberi tahu terlebih dahulu dari pada menunggu sampai          air mata tanda haru. Beliau mengucapkan terima kasih atas
saat pelantikan oleh Ibu Menkes SFS.                                 kerjasama yang baik dengan seluruh jajaran Pusat Biomedis dan
                                                                     Farmasi, dan mohon maaf bila ada kesalahan yang diperbuat




                                                                                                                                     19
selama ini. Juga mengucapkan selamat atas pengangkatan saya         kalau dituduh berkhianat pada bangsa sendiri”. Saya terdiam,
sebagai pengganti beliau.                                           merasakan betapa sesaknya beliau ketika dituduh menjual virus
                                                                    ke luar negeri. Saya dan segenap jajaran litbangkes tahu betul,
Giliran saya menyampaikan sambutan: “Saya bersyukur Ibu             tuduhan itu tidak pernah terbukti. Dari situ saya tahu betapa
Endang tetap di Puslitbang Biomedis dan Farmasi sebagai             tingginya kadar merah-putih dalam dada Ibu Endang.
peneliti senior, saya akan menempatkan Ibu sebagai Konsultan,
yang pasti memudahkan saya dalam mengemban amanah,                  Tidak ada rasa balas dendam
karena biomolekuler bukanlah bidang saya.” Jadi meski Ibu ERS       Sewaktu beliau masih menjabat sebagai Kepala Pusat Biomedis
kembali sebagai peneliti, saya menempatkan beliau pada posisi       dan Farmasi, beliau pernah “berantem” dengan staf peneliti
lebih karena saya tahu kompetensi dan profesionalitas beliau.       senior. Biasa, di Balitbangkes peneliti bisa tidak sejalan dengan
                                                                    Kepala Pusatnya, karena peneliti mempunyai integritas sendiri,
Ruang ERS                                                           yang tentu saja bisa berbeda pendapat dengan Pimpinannya.
Setelah tidak menjabat, beliau menempati ruang yang beliau          Pertengkaran itu cukup parah sehingga sang peneliti sampai
disain sendiri. Tempatnya di Lantai 1 Puslitbang Biomedis           “mogok”.
dan Farmasi. Nuansa seninya memang terasa. Di ruang beliau          Namun sewaktu beliau menjadi Menteri Kesehatan, peneliti
segalanya teratur rapi dan selalu ada bunga. Kini ruang itu         tersebut malah sekarang dipromosikan menjadi eselon 2
kami lestarikan dan kami beri nama ruang ERS. Semua pesan           atas usulan beliau. Ini bukti yang menunjukkan bahwa beliau
dan kenangan beliau kami kumpulkan di ruang tersebut. Ada           memang tidak mempunyai rasa “balas dendam”.
beberapa buku dan tulisan ilmiah karya beliau, ada kaca cermin
yang beliau gunakan, juga karya kenangan kami (puisi, kumpulan      Mementingkan pluralitas
SMS) terhadap beliau kami taruh di ruang tersebut. Ruang ERS        Sewaktu beliau mencari Kepala Badan Litbang Kesehatan untuk
semoga menjadi tanda bahwa seorang peneliti dari Balitbangkes       menggantikan Prof. AP, beliau minta agar dicarikan calon yang
pernah diangkat menjadi Menteri Kesehatan, dengan prestasi          memenuhi syarat tetapi bukan dari UI. Beliau menyadari bahwa
prima dan reputasi indah.                                           makin beragam asal universitas dari para pejabat eselon 1, akan
                                                                    makin baik buat Kementerian Kesehatan secara keseluruhan.
Rasa yang paling menyakitkan                                        Apalagi waktu itu ada saran agar jangan “UI sentris”. Sayangnya
Saya pernah mendapati Ibu ERS dalam keadaan marah, sedih,           tidak mudah mencarinya, mereka yang mau tidak memenuhi
sakit hati, bercampur aduk. Saya lupa tanggalnya, tetapi saat itu   syarat sedangkan yang memenuhi syarat tidak mau. Itulah
saya perlu konsultasi tentang Flu Burung. Beliau telah mendalami    sebabnya saya yang juga alumni UI akhirnya dipromosikan,
masalah ini, bahkan pernah membuat tulisan ilmiah tentang           setelah calon dari Universitas lain tidak bersedia/belum
penyakit ini. Saya menghadap beliau dan hanya berdua saja. Saya     memenuhi syarat.
minta pendapat beliau tentang penanganan Avian Influenza
kaitannya dengan pengembangan laboratorium. Namun diskusi           Bersemangat bila berkunjung ke Balitbangkes
ini kemudian bergerak kemana-mana termasuk tudingan Ibu             Setiap beliau berkunjung kembali ke Balitbangkes, baik formal
Menkes SFS kepada beliau. Pada saat itulah beliau menangis          maupun dadakan, saya perhatikan beliau selalu kelihatan
sedih dan seolah menahan rasa sakit, dengan penuh perasaan          “sumringah”, merasa kembali ke dalam dunianya. Itulah sebabnya
beliau berkata: “Pak Tri, yang paling menyakitkan adalah            Balitbangkes selalu membuat acara bila ibu sedang “terbebani”




20
banyak masalah. Dengan bertemu kembali para peneliti di         Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih
Balitbangkes, semangat beliau seolah kembali segar dan siap     Semoga tetap bekerja tanpa pamrih
menghadapi beban seberat apapun. Di bawah ini disajikan puisi   Berteman tanpa pilih kasih
sederhana sewatku kami merayakan ulang tahun beliau pada        Mendapatkan ridho Allah Yang Maha Pengasih
tahun 2010.
                                                                Demikian sekilas kenangan saya dengan Ibu Dr. Endang Rahayu
                                                                Sedyaningsih MPH, DR.PH




                                   Menkes & Meneg PP dan Anak dalam acara hari anak

                                                                                                                         21
Menkes menghadiri pertemuan WHO tahun 2010




22
Ibu Endang,
Pemimpin yang Apresiatif,
Aspiratif, Disiplin, dan Tegas
dr. Supriantoro, Sp.P, MARS
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (Dirjen BUK)




S
       eperti kita ketahui bahwa sebelum menjabat sebagai        harus menyebutkan hal itu. Itulah bukti bahwa Ibu Menkes
       Menteri Kesehatan, Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih         sangat menghargai staf-stafnya. Beliau juga contoh pemimpin
       pernah menjabat Eselon II. Saat itu tidak sedikit yang    yang terbuka dengan perbedaan pendapat. Beliau tidak marah
meragukan Beliau, underestimated. Bahkan ada yang mencurigai     atau tersinggung jika stafnya mempunyai pemikiran berbeda.
hubungannya dengan Namru. Namun saya tahu, itu tidak benar.
Ibu Endang adalah sosok yang cepat belajar, cepat menyesuaikan   Di antara Pejabat Negara, Ibu Menkes termasuk yang sangat
diri, dan cepat pula menyelesaikan pekerjaan.                    peduli dengan masalah-masalah masyarakat umum, terutama
                                                                 masyarakat miskin dan tidak mampu. Teleponnya terbuka
Yang menjadi ciri khasnya, Ibu Menkes selalu membawa buku.       bagi siapa saja bisa menyampaikan pengaduan. Beliau sendiri
Dengan buku itulah beliau langsung menuliskan apa saja hal-hal   merespon pengaduan tersebut. Dan selanjutnya meneruskan
menarik yang didiskusikan atau disampaikan lawan bicaranya.      pengaduan masyarakat itu kepada staf-stafnya terkait untuk
Mungkin ini disebabkan latar belakangnya seorang peneliti.       ditindaklanjuti dan diselesaikan.
Ini menunjukan bahwa Ibu Menkes sangat mengapresiasi dan
mendengar masukan dari orang lain, siapapun itu. Kemudian        Di antara kebaikan dan kesabarannya, Ibu Menkes adalah
saran dan masukan yang baik akan ditindaklanjuti dan             pemimpin yang tegas. Siapa yang benar akan diapresiasi, siapa
diimplementasikan.                                               yang salah akan ditegur baik secara halus maupun tegas. Pendek
                                                                 kata, Ibu Endang adalah pemimpin yang berwibawa, apresiatif,
Beliau juga sangat menghargai masukan dengan cara                aspiratif, disiplin, dan tegas. Untuk kejujurannya dan kepatuhan
menyampaikan apa adanya. Contohnya dalam sebuah pertemuan        pada prinsip tata pemerintahan yang baik, tak usah diragukan
dengan Gubernur, DPRD, Bupati, Walikota, dan pejabat daerah di   lagi. Sebagai contoh ketika diberikan sebuah souvenir saja,
Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ibu Endang mengatakan bahwa        Beliau mengembalikan kepada yang memberikan.
apa yang disampaikannya berdasarkan informasi dari saya.
Padahal sebagai Menkes, beliau mempunyai kewenangan tidak        Ada beberapa sikap yang membuat saya sangat terkesan.




                                                                                                                               23
Misalnya saja ketika saya menanyakan mengapa Beliau selalu         menyarankan Ibu Menkes tidak melakukan kunjungan ke Sumba.
berprasangka baik bahkan kepada orang yang pernah menyakiti        Karena itu perjalanan yang jauh dan berat. Namun ternyata beliau
dan melecehkan dirinya. Beliau menjawab bahwa pada dasarnya        tetap bertekad melaksanakan tugas ke Sumba. “Pak Pri, saya
orang itu adalah orang baik dan apa yang disampaikannya            sudah janji. Mereka akan kecewa jika saya tidak datang,” begitu
merupakan koreksi dan perbaikan diri bagi Ibu Menkes. Luar         kata Ibu Menkes waktu itu. Dan meskipun akhirnya Ibu Menkes
biasa, beliau selalu melihat sisi positif dan mengabaikan sisi     batal ke Sumba, karena harus menjalani perawatan sakitnya.
negatif seseorang.
                                                                   Akhirnya, saya bisa mengambil hikmah bahwa Ibu Endang adalah
Saya semakin kagum dengan komitmen dan etos kerja yang             pribadi yang telah melakukan apa yang pernah dikatakan pada
ditunjukkan Beliau meskipun sedang sakit. Sebagai spesialis        sambutan buku Berdamai dengan Kanker, “Sungguh, lamanya
paru, saya sampaikan prognosa terkait kesehatan beliau. Namun      hidup tidaklah sepenting kualitas hidup itu sendiri. Mari lakukan
faktanya, beliau sangat tegar dan aktif melaksanakan tugas-tugas   sebaik-baiknya apa yang bisa kita lakukan hari ini. Kita lakukan
berat sehari-hari. Tanpa segan beliau juga melakukan kunjungan     dengan sepenuh hati.”
ke daerah yang jauh. Saya ingat beliau mengatakan bahwa
beliau sudah merasa mendapatkan anugerah yang banyak dari          Begitulah sekelumit kesan saya tentang Ibu Menkes. Apa yang
Allah SWT, sehingga sekarang saatnya melakukan sesuatu yang        saya paparkan ini mungkin tak berarti apa-apa dibandingkan
berguna bagi masyarakat. Mengisi hidup dengan hal-hal yang         dengan keteladanan sebenarnya yang dilakukan oleh Ibu
bermanfaat bagi sesama.                                            Endang Rahayu Sedyaningsih.

Suatu hari sebelum dirawat di rumah sakit, saya pernah             Selamat jalan, Ibu Menkes.




24
Smart dan strong-leadership
dra. Maura Linda sitanggang, Ph.D
Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan




I
  bu Endang adalah pribadi yang smart, namun tetap rendah hati    Di balik kepribadiannya yang tegas, Ibu Endang adalah sosok
  dengan segala kelebihan dan talenta yang dimilikinya. Sebagai   yang sangat perhatian/concern kepada orang kecil dan terpuruk,
  pemimpin, beliau memiliki strong-leadership. Walaupun bagi      yang diaktualisasikan melalui sikap dan pengorbanannya.
saya sangat singkat, selama bekerja di bawah pimpinannya, saya
merasakan ketegasan dan kecepatan beliau dalam mengambil          Selamat berpulang Ibu. Kenangan dan teladanmu akan selalu
keputusan serta berani mengambil risiko, namun tetap penuh        menginspirasi banyak orang!
pertimbangan.




                                                                                                                              25
26
Banyak yang dapat dipelajari
dari beliau
Prof. dr. Budi Sampurna, SH, DFM, Sp.F (K), Sp.KP
Staf Ahli Menteri Bidang Mediko Legal




E
    ndang Rahayu Sedyaningsih saya kenal sebagai           Beliau begitu bersemangat dan berkeinginan kuat untuk
    pemimpin, ibu, dan teman. Beliau seorang pemimpin      menyelesaikan rancangan peraturan pemerintah tentang Air
    yang memiliki visi. Ia mampu menguraikan dan           Susu Eksklusif dan pengamanan bahan yang mengandung zat
mempertahankan pandangannya ke depannya, gigih             adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan.
dalam melaksanakan upaya untuk mencapainya, serta tidak
mudah tergoyahkan.                                         Keputusan dalam menghadapi pertentangan dua kepentingan
                                                           selalu dibuat dengan mempertimbangkan dari berbagai aspek.
Di bidang yang merupakan domain kerja saya, khususnya      Beliau mau mendengar kritik dan saran, dan mampu pula
penyusunan peraturan perundang undangan, kematangan        membuat keputusan yang tegas.
beliau dalam membuat kebijakan publik terlihat dengan
nyata. Beliau bijaksana dalam menghadapi tantangan,        Beliau juga konsisten dan konsekuen dalam menjalankan konsep
khususnya dalam kebijakan di bidang Air Susu Ibu, produk   dan isi kedua rancangan peraturan tersebut.
tembakau, dan sunat perempuan. Beliau meyakini bahwa
tujuannya baik bagi masyarakat luas.                       Banyak yang dapat dipelajari dari kepemimpinan beliau.




                                                                                                                     27
Menkes menyerahkan bantuan bencana mentawai
        disahkan Wapres dan Mensos tahun 2010

28
Dua bilah keris Bu Enny
dr. Bambang Sardjono, MPH
Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi




A
       pabila kita bercerita tentang Bu Endang Rahayu                   tentang anthusiasme beliau terhadap rakyat, tentang penyakit
       Sedyaningsih, atau akrab disapa dengan Bu Enny,                  yang beliau derita, tentang keluarga, dan tentang-tentang yang lain. 
       tidak  akan pernah ada habisnya. Ada saja topik
pembicaraan yang dikaitkan dengan beliau sebab wawasan                  Saya juga mempunyai kesan tersendiri tentang Bu Enny. Saya
beliau sangat luas. Beliau juga memberikan perhatian yang besar         bisa menulis berbagai hal tentang Bu Enny menurut persepsi
pada banyak hal.                                                        saya. Namun, kali ini saya menulis atau bercerita tentang hal-hal
                                                                        yang sangat berbeda dengan yang selama ini diketahui banyak
Kadang-kadang saya masih belum percaya bahwa beliau sudah               orang, yakni tentang keris. Ya, tentang KERIS dan Bu Enny.
tiada. Saya sering merasa bahwa beliau masih ada. Ketika
saya sedang berkunjung ke daerah, dan ketika menyampaikan               Begini ceritanya; suatu hari  di  bulan Oktober 2011, setelah selesai
kebijakan Kemenkes --menjelaskan tentang kebijakan Kemenkes             memimpin sebuah rapat di gedung  Kementerian Kesehatan,
antara lain PIREB (Pro-Rakyat, Inklusif, Responsif, Efisien -Effektif   ketika berjalan menuju ruangan, Bu Menkes memanggil saya.
dan Bersih)-- rasanya Bu Enny masih ada di sekitar saya. Seakan-        Beliau berkata bahwa ada orang menyampaikan bahwa hobi saya
akan dia sedang mengawasi dari kejauhan sambil tersenyum.               adalah mengoleksi keris. Kemudian beliau sampaikan bahwa dia
Senyum khas Bu Enny. Atau apabila saya sedang  melintasi Blok A         memiliki dua bilah keris peninggalan ayahnya, almarhum Prof.
lantai 2 kantor Kementerian Kesehatan, masih terasa kehadiran           Sudjiran. Singkatnya, beliau ingin agar saya melihatnya dan
sosok Bu Enny. Seakan-akan beliau masih berada di ruang kerja           minta saran sebaiknya diapakan keris itu. Bu Enny meminta saya
beliau.                                                                 datang dan melihat  di rumahnya, di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Tentu sudah banyak orang yang menulis mengenai Bu Enny dari             Pada hari yg ditentukan, yaitu Sabtu pagi, sekitar pukul 08.30,
berbagai sudut padang. Misalnya, tentang keterkaitan beliau             saya menghadap beliau di rumahnya. Ketika saya tiba di sana,
dengan khazanah penelitian, mengenai etos dan semangat kerja,           sepertinya beliau baru kembali dari suatu acara  meresmikan atau
tentang kedekatan beliau dengan program untuk masyarakat,               memberikan amanat atau kegiatan di Monas. Beliau mengenakan




                                                                                                                                          29
kaus olah raga lengan panjang. Dan, beliau  rupanya sedang asyik    ingin mengetahui hal apapun. Singkatnya, kemudian beliau
menata koleksi gantungan kunci dan magnet kulkas. Ternyata,         memasrahkan keris untuk saya bersihkan. Saya menyanggupi.
salah satu hobi beliau adalah mengumpulkan magnit kulkas dari
berbagai tempat.                                                    Kedua keris tersebut saya bawa pulang ke rumah. Saya langsung
                                                                    membersihkan keris itu. Sebenarnya, proses membersihkan
Setelah masuk, kami duduk dan ngobrol sejenak seputar               keris cukup panjang, dan ada urut-urutan bakunya. Langkah
pekerjaan. Saya menyampaikan tentang kegiatan Direktorat            pertama adalah merendam keris itu di dalam air kelapa sayu.
Bina Upaya Kesehatan Dasar yang saya emban. Lalu, akhirnya,         Lalu membersihkan karat. Setelah itu,  memutihkan permukaan
kami membicarakan tentang keris. Beliau masuk ke kamar dan          keris dengan jeruk nipis. Setelah putih, lalu mewarangi, dan
membawa keluar dua bilah keris. Satu  terbungkus kain slayer/       seterusnya.
scarf dan satu lagi dibungkus kain hitam.
                                                                    Pada saat yang sama saya juga membersihkan beberapa bilah
Beliau menceritakan riwayat keris tersebut. Dia menerima keris      keris lama saya. Kebetulan, persediaan warangan (arsenikum)
itu dari ayahanda. Dia juga bercerita bahwa keris itu sebenarnya    saya saat itu tidak ada, maka proses hari itu hanya sampai
milik keluarga, dan akan diberikan kepada adik laki-laki beliau.    memutihkan besinya. Pada hari Minggu esoknya saya minta
Saya mohon izin membuka sarung/warangkanya. Lalu saya               bantuan ke rekan mranggi (pembuat warangka) di daerah
mengamati  dan memeriksa dengan seksama. Saya mencermati            Cipinang. Di sana kami  sama-sama mewarangi. Siang itu cuaca
keris itu dan mengecek/merujuk referensi --Ensiklopedi Keris        cukup bagus, sehingga dalam waktu satu jam sudah terlihat
karya Bambang  Harsrinuksmo dan lainnya yang sengaja saya           gambaran pamor di besi ke dua keris tersebut. Saya bisa melihat
bawa.                                                               keindahan besi berpadu dalam pamor yang indah.  Sementara
                                                                    itu rekan mranggi yang lain menggarap ke dua warangkanya.
Lalu saya sampai pada kesimpulan sementara; kedua keris itu
dibuat dari bahan yang baik. Pamornya bagus. Hanya sedikit          Menjelang ashar, proses kerja spoet ini sudah selesai
berkarat karena lama tidak dibersihkan. Deskripsi kedua keris
itu kira-kira adalah: 1) Keris A: Warangkanya Ladrang Surakarta,    Keesokan harinya saya kirim SMS ke Bu Enny mengabarkan
dibuat di era Sri Sunan Paku Buwono IX di Surakarta dan kerisnya    bahwa keris telah selesai dibersihkan dan  sudah siap untuk
Sabuk  Inten luk 11 dari zaman Majapahit. 2) Keris B: Warangkanya   diantar. Beliau menjawab melalui SMS: kok, cepat  sekali. Saya
ladrang Surakarta era baru, Keris Luk 9 yang dibuat zaman           tidak menceritakan bahwa saya membersihkan keris itu bersama
Majapahit atau sebelumnya.                                          teman-teman saya para mranggi dari  Madura.

Bu Enny rupanya ingin tahu lebih detil. Pertanyaan beliau           Kemudian beliau menentukan waktu untuk bertemu di rumah
antara lain:  makna pamornya, karya empu dari mana,                 dinas di Jl. Denpasar. Pada hari yang ditentukan pukul 07.30 saya
dari zaman kapan, apa tanda-tandanya, bagaimana cara                sudah hadir. Ajudan dan penjaga mempersilahkan masuk. Saya
memelihara dan menyimpan. Sambil mengobrol beliau                   menunggu di ruang dalam. Sementara itu, seorang pembantu
membolak-balik buku ensklopedia. Rasa ingin tahu beliau             menyodorkan teh manis dan kue.
tentang keris itu sangat besar. Saya menduga, barangkali
karena  beliau adalah seorang peneliti dan jiwa peneliti selalu     Sejenak kemudian beliau keluar kamar dengan wajah cerah




30
dengan pakaian rapi siap untuk suatu acara. Kemudian                 memelihara keris.
saya menyerahkan keris tersebut kepada beliau sambil 
menyampaikan dan menjelaskan lebih detil. Intinya, bahwa dua         Saya sungguh  bangga dan bahagia diberi amanah, mendapat
keris ini berkualitas baik. Rupanya beliau ingin tahu lebih banyak   kehormatan dan kesempatan untuk melihat, memegang 
tentang keris. Lalu kami membuka buku rujukannya. Kami               bahkan membersihkan dan mewarangi pusaka keluarga ibu
berdiskusi tentang keris lebih kurang 15 menit. Setelah itu, saya    Enny. Demikianlah, sekelumit cerita tentang keris dan Bu Enny.
pamit ke kantor.                                                     Wilujeng saklajengipun.

Cerita ini menggambarkan sisi lain dari bu Enny yang tetap
meneruskan tradisi nguri-urii kabudayan (memelihara
kebudayaan), yang salah satunya adalah melestarikan dan




                                   Kunjungan Menkes bersama mentri PDT di Sambas Kalbar



                                                                                                                                31
32
Ia Memperhatikan Anak Buah
dr. Untung Suseno Sutarjo, M. Kes
Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat




P
      ada suatu hari saya diminta menghadap Ibu Menkes.           salah besar. Tetapi, mengapa beliau harus bicara sendiri seperti
      Saya waktu itu memang baru membuat telaahan tentang         itu pada saya. Jadi saya dengarkan terus arahan hingga akhirnya
      pembiayaan sesuai dengan tupoksi jabatan saya, yang         beliau menyatakan itu keputusannya harus dijalankan.
dikaitkan dengan pengambilan keputusan Ibu Menteri. Jadi, saya
datang membawa semua bahan yang diperlukan.                       Wah saya speechless, tidak berani menjawab. Saya pikir nanti
                                                                  setelah beliau selesai saya akan bertanya. Kurang lebih 20
Sesampai di kamar beliau, langsung saya masuk dan duduk.          menit kemudian beliau memberikan kesempatan kepada untuk
Beliau memang tampak tegang dan langsung menyatakan, “Pak         melaporkan apa yang saya bawa. Saya langsung bertanya,
Untung harus sadar bahwa jabatan itu adalah amanah. Kalau         “Mohon maaf Ibu menteri. Mohon izin, kalau berkenan, ibu
masih dibutuhkan, akan tetap menjabat. Kalau tidak mampu,         memberitahu apa salah saya sehingga harus dipindahkan.
dipersilahkan untuk ke tempat lain.”                              Saya siap Ibu kalau harus dipindahkan.” Tiba-tiba saja beliau
                                                                  tersenyum dan membalas, “Saya tidak ada niat memindahkan
Saya terkejut mendengar kalimat itu, dan macam-macam timbul       Pak Untung. Baru saja dilantik, koq dipindah. Saya hanya mau
di pikiran saya. Termasuk terpikirkan juga yang paling ekstrim:   kasih tahu, instruksi saya di rakorpim, karena saya perhatikan Pak
saya harus berkarya di luar Kemkes. Atau, rupanya tidak mudah     Untung sudah dua kali tidak hadir, dan harus tahu apa yang saya
masuk jajaran eselon satu. Sebab, saya baru dilantik tiga bulan   putuskan.”
tapi sudah menghadapi pernyataan yang demikian kerasnya.
Apalagi beliau kemudian menjelaskan secara panjang lebar          Terus terang perasaan saya kaget campur kagum. Seorang
kriteria menjadi pejabat di Kemkes. Beliau juga menekankan        menteri mau memanggil anak buahnya untuk menjelaskan
apa yang diharapkannya dari para pejabat dalam melaksanakan       keputusannya. Baru pertama kali saya mengalami hal seperti itu.
program unggulan Kemkes.
                                                                  Beliau juga memperhatikan kehadiran anak buahnya dalam rapat
Terus terang pada saat itu saya berfikir, saya pasti sudah buat   penting. Ketika saya jelaskan kekagetan saya pada saat awal




                                                                                                                                 33
datang, beliau tertawa. Beliau menyatakan tujuannya sederhana     informasi yang benar, sehingga staf bisa menjalankan tugas
supaya saya mendapatkan informasi langsung dari sumbernya,        dengan baik. Saya masih ingat ungkapan yang sering beliau
bukan isu atau gosip. Beliau tidak marah atas ketidakhadiran      sampaikan yaitu A chain is only as strong as its weakest link.
saya, karena jelas alasannya. Saya baru menyadari betapa beliau   Dan benar satu bulan kemudian ada pelantikan pejabat, sesuai
mengutamakan chain of command yang harus mendapatkan              dengan arahan beliau.




                                      Kunjungan Menkes di B2P2TO-OT Tawangmangu

34
Dia peneliti baik dan pandai
dr. Indriyono Tantoro, MPH
Staf Khusus Menkes Bidang Percepatan Pembangunan Kesehatan dan Reformasi Birokrasi




K
     etika itu tahun 1997. Seorang teman mengatakan kepada           Ketika terjadi Pandemi SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
     saya bahwa di Badan Litbangkes ada seorang peneliti             tahun 2002-2003, saya kembali bekerjasama dengan Bu
     baru yang baik dan pandai. Saya segera menemui peneliti         Endang. Di Badan Litbangkes, beliau bertanggungjawab
itu untuk berkenalan. Waktu itu, sebagai penanggung jawab            mengkoordinasikan konfirmasi laboratorium kasus suspek SARS.
program Pengendalian ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut),         Sedangkan saya yang saat itu bertugas di bidang Surveilans
saya memerlukan counter part dari Badan Litbangkes untuk             Epidemiologi, Imunisasi dan Kesehatan Matra, bertanggung-
membantu mengembangkan program.                                      jawab dalam surveilans SARS. Selama beberapa minggu, saat
                                                                     Pandemi SARS merebak, setiap hari mulai pukul 08:00 pagi
Peneliti itu bernama Endang Rahayu Sedyaningsih. Beliau              diadakan rapat koordinasi di Departemen Kesehatan yang
menyatakan bersedia membantu saya dengan ramah. Itulah               dipimpin langsung oleh Menteri Kesehatan (waktu itu Dr Sujudi).
perkenalan saya pertama kali dengan Bu Endang. Setelah itu           Rapat koordinasi itu dihadiri para pejabat terkait serta para
pertemanan dan kerjasama kami berlanjut sekitar lima belas           klinisi dan para peneliti di bidang penyakit menular. Bu Endang
tahun. Berteman dan bekerjasama dengan Bu Endang sangat              tidak pernah absen dalam rapat yang setiap hari berlangsung
menyenangkan, karena beliau selalu bersikap ramah dan                selama 3-4 jam itu.
bersahabat. Beliau juga bekerja keras, profesional, serius, tekun,
serta amat bertanggung-jawab. Karena waktu itu saya bekerja          Pada tahun 2005, kasus flu burung yang disebabkan virus Influenza
di bidang pemberantasan penyakit menular dan Bu Endang               H5N1 mulai bermunculan di Indonesia. Dalam Pengendalian Flu
bekerja di bidang penelitian yang terkait dengan penyakit            Burung, Bu Endang bertugas mengkoordinasikan pemeriksaan
menular, maka kerjasama kami terus berlanjut. Antara lain dalam      spesimen dan pengembangan kapasitas laboratorium virus
Pengendalian HIV-AIDS yang kelak menjadi tugas pokok saya dan        Influenza H5N1. Ketika itu saya bertugas sebagai Sekretaris Tim
merupakan topik tesis doktor beliau di Harvard School of Public      Penanggulangan Flu Burung internal Departemen Kesehatan.
Health.                                                              Sebetulnya bidang yang ditekuni Bu Endang adalah Medical




                                                                                                                                    35
Anthropology dan Epidemiology, tetapi beliau selalu menekuni        Delegasi Amerika dapat menyepakati sesuatu, yaitu sepakat
dengan sungguh-sungguh bidang apa pun yang menjadi tugas            untuk istirahat makan siang”.
dan tanggung-jawab beliau. Di Badan Litbangkes beliau bertugas
di laboratorium yang juga melaksanakan kegiatan virologi            Untuk mewujudkan reformasi tatanan tersebut, Indonesia
influenza. Oleh karena itu pengetahuan dan pemahaman Bu             bersama beberapa negara berkembang (like minded countries)
Endang tentang influenza tidak perlu diragukan.                     harus berjuang keras dalam lima Sidang Majelis Kesehatan
                                                                    Sedunia (World Health Assembly), yaitu tahun 2007, 2008, 2009,
Pada tahun 2006, ketika Dr. Siti Fadilah Supari menjabat            2010, dan 2011. Akhirnya, pada tahun 2011, sewaktu Bu Endang
Menteri Kesehatan, Indonesia mempelopori perubahan atau             menjabat Menteri Kesehatan, perjuangan itu berhasil dengan
reformasi tatanan Pandemic Influenza Preparedness: Sharing          sukses. Tatanan baru yang adil, transparan dan setara berhasil
of Virus and Sharing of Vaccines and Other Benefits di lingkungan   disepakati oleh seluruh negara anggota WHO dalam Sidang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Reformasi ini dimaksudkan         Majelis Kesehatan Sedunia ke-64 tahun 2011.
agar tatanan yang berlaku di WHO tidak merugikan negara
berkembang dan agar menganut prinsip adil, transparan dan           Ketika Bu Endang menjabat Menteri Kesehatan (2009-2012),
setara (fair, transparent, and equitable). Dalam negosiasi antara   saya ditugasi membantu beliau sebagai Staf Khusus Menteri
negara berkembang (yang dipelopori Indonesia) dan negara            Kesehatan. Beliau melaksanakan tugas Menteri Kesehatan
maju (yang dipelopori Amerika Serikat) tentang reformasi            dengan profesional, penuh dedikasi, dan dengan komitmen
tatanan tersebut, Bu Endang adalah negosiator Delegasi              kuat. Hal ini tercermin dalam tag line beliau, yaitu : pro-rakyat,
Indonesia dalam aspek tehnis virologi Influenza. Beliau sangat      responsif, efektif, inklusif dan bersih. Dalam kesibukan sebagai
disegani oleh delegasi negara-negara yang berpihak maupun           Menteri Kesehatan, Beliau tetap membaca dengan teliti semua
yang berseberangan dengan Indonesia. Negosiasi berlangsung          surat, dokumen, e-mail, dan SMS yang diajukan kepadanya.
alot dan untuk mencapai titik temu antara negara berkembang         Bahkan beliau menandai dengan coretan jika dalam suatu
dan negara maju, WHO harus menyelenggarakan beberapa                dokumen ada salah ketik, salah ejaan, pilihan kata yang tidak
kali IGM (Inter Governmental Meeting) dan beberapa kali Open        tepat atau ada data atau informasi yang tidak masuk akal.
Ended Working Group (OEWG) di Jenewa sepanjang hampir lima          Beliau bukan hanya membaca tetapi juga menilai akurasi data
tahun (2006-2011). Ada kejadian lucu dalam salah satu sidang        yang disajikan dalam dokumen yang diajukan staf. Beliau selalu
OEWG di Jenewa. Ketika itu Bu Endang sebagai negosiator             memberikan umpan balik pada hasil pekerjaan staf disertai
Delegasi Indonesia bertahan pada posisi Indonesia untuk bunyi       ucapan terima kasih. Umpan balik beliau dapat berupa pujian,
suatu paragraf dalam draft MTA (Material Transfer Agreement).       kritik, atau teguran. Beliau mengarahkan agar semua surat, e-mail,
Sementara itu, pihak Amerika juga bertahan pada posisinya.          sms dan telpon yang masuk ke Kementerian Kesehatan dari siapa
Ketika waktu makan siang tiba, Delegasi Amerika Serikat             pun harus direspons segera. Beliau sendiri bekerja cepat, semua
mengusulkan agar sidang ditunda untuk istirahat makan siang.        berkas yang diajukan kepada beliau rata-rata sudah “turun”
Bu Endang, segera mengangkat flag – isyarat minta bicara            dalam waktu 1 X 24 jam. Dalam setiap rapat, diskusi, dan saat
pada Ketua Sidang - dan sambil tersenyum beliau menyatakan          menerima staf atau tamu, beliau selalu mencatat sendiri hal-hal
bahwa Indonesia dapat menyetujui usul Amerika untuk istirahat       yang penting dalam buku catatan. Jika beliau mengikuti Sidang
makan siang. Seluruh peserta sidang tertawa dan Ketua Sidang        Kabinet, maka catatan beliau disampaikan kepada staf dalam
mengatakan : ”Inilah pertama kalinya Delegasi Indonesia dan         Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) untuk ditindaklanjuti. Ada




36
mekanisme unik yang berlaku bagi saya setiap beliau memimpin    titik temu antara kedua belah pihak. Akhirnya, kerjasama
rapat. Dalam rapat tersebut, bila saya ingin menyampaikan       antara Kementerian Kesehatan RI dengan US Namru-2 diakhiri
sesuatu, saya akan memandang beliau dan beliau paham bahwa      pada tahun 2010 itu juga. Selanjutnya, seluruh staf asing US
saya mohon diberi kesempatan bicara. Mekanisme unik ini tidak   Namru-2 dipulangkan, dan peralatan yang ada di laboratorium
pernah dibicarakan atau disepakati sebelumnya, berlaku begitu   ex-Namru-2 tersebut diserahkan kepada pihak Indonesia. Setelah
saja.                                                           kerjasama tersebut berakhir, laboratorium ex-Namru-2 dikuasai
                                                                dan dikelola oleh Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan.
Pada tahun 2010, beberapa bulan setelah Bu Endang menjabat
Menteri Kesehatan, diadakan pertemuan bilateral antara          Masa-masa berteman, bekerjasama, dan membantu tugas Bu
Indonesia dan Amerika Serikat di Jakarta untuk membahas         Endang sebagai Menteri Kesehatan adalah masa-masa yang
kelanjutan kerjasama antara Kementerian Kesehatan RI dengan     indah bagi saya. Tapi kehendak Allah yang berlaku di alam
US Namru-2 (US Naval Medical Research Unit-2), termasuk         semesta ini. Seperti dikatakan seorang penceramah dalam
membahas masa depan Laboratorium Namru-2 yang terletak          tausiah memperingati tujuh hari wafatnya Almarhumah Bu
di kompleks Badan Litbangkes, Jakarta. Delegasi Indonesia       Endang : “Allah lebih mencintai beliau. Karena itu beliau dipanggil
mendapat arahan langsung dari Bu Endang selaku Menteri          berpulang ke Rahmatulah”. Sesungguhnya, segala sesuatu yang
Kesehatan agar memegang teguh prinsip kepentingan nasional      ada di dunia adalah milik Allah dan semuanya akan kembali
di atas kepentingan segalanya. Bersama beberapa teman,          kepada-Nya. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga Arwah
saya ditugasi Bu Endang untuk menjadi anggota Delegasi          Almarhumah Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih mendapat
Indonesia. Ternyata sampai akhir perundingan, tidak tercapai    tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Amin.




                                                                                                                                37
38
Bu Endang inspirasiku
drg. Murti Utami, MPH
Kepala Pusat Komunikasi Publik




Ibu....                                                              pengunduran diri sebagai Kepala Bagian tersebut, yang sehari
Genggaman tanganmu yang hangat masih kurasakan                       hari mengurusi pimpinan tertinggi di Kementerian ini. Saya
Senyum manismu masih kuingat                                         katakan bahwa saya ingin beliau lancar dalam menjalankan
Ucapan lembutmu masih kudengar                                       amanah ini, terutama dalam 100 hari kerja pertama beliau
Kau adalah pemimpin yang mempunyai hati                              menjadi Menkes. Saya dapat mengerti pasti ada beberapa orang
Kau gunakan perasaan dan hatimu untuk memimpin Kementerian           yang kurang suka apabila saya masih di lingkungan terdekat
besar yang terisi oleh berbagai watak dan nafsu manusia              Menkes, karena saya sebelumnya adalah sekretaris Menkes yang
Selamat jalan ibuku                                                  terdahulu. Tak aku sangka, beliau menjawab dengan jujur dari
Kau adalah inspirasiku                                               hati beliau, “Saya juga tidak mengerti mengapa orang meminta
                                                                     saya untuk berhati-hati dengan kamu. Saya tau betul bu Ami dan
                                                                     I dont know why. I can trust you.”
Tidak seperti yang lainnya, mereka mengenal ibu Endang sudah
cukup lama, ada yang dari masa sekolah, kolega kerja di Litbang      Jawaban beliau begitu menghentak saya. Beliau menatap saya
dan lainnya. Tidak seperti saya. Saya mengenal beliau mungkin        dengan tajam. Tanpa kusadari airmata menetes perlahan di
sekitar 4 tahun terakhir. Itu pun tidak rutin bertemu. Namun sulit   pipiku. Ya ALLAH, begitu mulia dan bersihnya hati ibu Endang.
rasanya menghilangkan kenangan yang mendalam ini karena              Subhahanallah.
beliau selalu menjadi inspirasi saya.

Sekitar tahun 2010. Ketika beliau diangkat menjadi Menteri           Esok harinya kami bekerja seperti biasa. Suatu sore beliau
Kesehatan, saya menjadi Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan            memanggil saya dan mengatakan bahwa beliau akan
(banyak orang mengatakan kedudukan ini adalah Sekretaris             mempromosikan saya menjadi eselon 2. Saya berusaha menolak
pribadi Menkes). Pada hari kedua beliau mulai bekerja                dengan berbagai alasan, dan saya katakan ingin pindah
sebagai Menkes, saya memberanikan diri untuk mengajukan              bukan untuk minta dipromosikan. Tetapi beliau tetap ingin




                                                                                                                                 39
mempromosikan jabatan saya menjadi lebih tinggi.
                                                                      Hampir satu bulan beliau dirawat di RSCM. Selalu kusempatkan
Rupanya keinginan mempromosikan saya telah menjadi                    menengok beliau, paling tidak seminggu sekali. Saat kujenguk
pergunjingan. Hal ini saya ketahui dari beliau sendiri. Saya          ibu hari minggu pagi tanggal 30 April 2012, beliau menggenggam
sempat katakan, “Ibu, walaupun saya sudah mendapatkan                 tanganku begitu kuat. Seperti biasa, apabila saya menjenguk
undangan pelantikan untuk besok, dan sekarang ibu menjadi             beliau, saya akan bertanya: bagaimana kabar ibu hari ini? Dengan
susah dan bingung, maka saya mohon untuk tidak dilantik besok         senyum dan suara yang sudah parau, beliau menjawab, “Baik,
karena saya sebenarnya tidak ingin sebuah jabatan.”                   Bu Ami.” Kami sempatkan untuk berdzikir menyebut asma Allah
                                                                      bersama dan saat saya akan pamit, beliau menyampaikan pesan
Saat itu tangan saya ditarik untuk diajak ke ruang istirahat beliau   terakhir untuk saya, “Sukses, ya, Bu Ami.”
(ruangan itu berada di samping ruang kerja beliau). Kami duduk
di kursi makan dengan cukup dekat dan tanpa saya sangka               Pesan terakhir ini yang selalu menjadi bagian dari inspirasi saya,
beliau katakan. “Kalau saya jadi bu Ami, saya akan tunjukkan          yaitu dorongan seorang ibu untuk anaknya.
kepada orang-orang yang menilai ketidakmampuan saya, bahwa
saya bisa.”                                                           Oh, ibu. Engkaulah inspirasiku. Tanpa doronganmu, saya tidak
                                                                      dapat membuktikan bahwa ternyata saya bisa. Ketulusanmu,
Langsung saya merespon dengan tegas, “Apabila memang                  kelembutanmu, dan kehangatanmu akan selalu menjadi
ini yang ibu inginkan, saya bisa.” Kulihat ibu tersenyum,             kenangan yang sejati.
dan memegang tanganku dengan erat. Terima kasih
ibu, kau telah memberikan kepercayaan kepadaku.                       Ya, Allah, ampunilah Ibu Endang. Tempatkanlah beliau di sisiMu
                                                                      yang  hangat dan lembut sesuai dengan amal ibadah yang selalu
Perjalanan saya menjadi seorang Kepala Pusat Komunikasi Publik        beliau berikan kepada kami. Amien.
mengharuskan kami selalu berkomunikasi. Saat beliau mulai
tidak dapat aktif masuk kantor dan harus beristirahat, baik di
rumah maupun di rumah sakit, maka menjadi semakin sering
kami ber-SMS dan ber-email. Hal ini karena semakin banyak
waktu beliau menonton tv dan membaca media cetak maupun
online. Semua komunikasi kami tentang pekerjaan, sampai
akhirnya saya memberanikan diri mengirim SMS ke beliau: “Saya
kangen dengan Ibu. Setiap hari saya hanya menjawab SMS Ibu
yang semuanya terkait dengan pekerjaan.”

Tengah malam ternyata beliau  menjawab SMS saya, “Apabila
Bu Ami berkenan menengok saya, datang saja besok.” Dengan
semangat, kutengok ibu di Paviliun Kencana RSCM, siang.
Ternyata saya tidak sendiri. Di kamar ibu sudah ada kolega dan
sahabat sahabat ibu dari Litbangkes. Kami tertawa dan bercanda.




40
Empaty, rational, smart, and smile
dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes
Direktur Bina Yankes Tradisional, Alternatif & komplementer
Direktorat Jenderal Bina Gizi Ibu dan Anak




K
      ami mengenal Ibu dr. Endang Rahayu Sedyaningsih,              mendapat sambutan positif dari pemangku kepentingan; yang
      MPH, Dr.PH, sebagai Menteri Kesehatan RI. Lebih dari itu      pada akhirnya kami merasakan kemajuan pesat.
      kami mengenal beliau sebagai seorang pimpinan yang
mampu memacu kami untuk mengemban amanah dalam                      Ini semua bermula pada tanggal 3 Januari 2011, ketika nama saya
mengakselerasikan pengembangan dan penataan pelayanan               disebutkan menjabat sebagai Direktur Bina Pelayanan Kesehatan
kesehatan tradisional. Baik penataan di tingkat masyarakat,         Tradisional, Alternatif, dan Komplementer. Ketika itu mungkin
maupun penataan fasilitas kesehatan. Penilaian ini kami anggap      hampir semua yang hadir di Auditorium Dr. Leimena “surprise”
tidak berlebihan, apalagi bila melihat dukungan yang sangat         --untuk tidak mengatakan kaget dan tertanya-tanya-- jabatan
besar dari beliau untuk pekerjaan yang kami tangani. Beliau         apa gerangan yang diberikan kepada saya.
terus memotivasi kami agar kami terus berusaha mengejar
ketertinggalan Indonesia dibandingkan dengan negara lain dan        Lalu, saat Bu ERS memberikan ucapan selamat dengan menjabat
mengangkat citra Jamu sebagai Brand of Indonesia.                   tangan, Beliau mengatakan: “Pak Abidin, saya percaya Bapak
                                                                    bisa mengemban amanat ini, Presiden punya harapan besar
Tidak mudah mewujudkan hal di atas karena banyak tantangan,         pada bidang ini.” Saya tatap Ibu ERS, dan saya balas dengan
walaupun peluang yang dinamis juga selalu datang. Namun             anggukan lega dan senyum, sebagai pertanda bahwa saya akan
Beliau terus memberikan dukungan melalui kebijakannya sebagai       memperhatikan permintannya.
menteri. Karena kebijakan dan dukungan itu, Direktorat Bina
Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer        Saya dan teman-teman di lingkup Dit. Tradkom (demikian
(Dit.Bina Yankes Tradkom), Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA,   kami menyebut inisial pendek nomenklatur institusi kami),
menjadi mampu melakukan banyak hal mendasar. Antara lain,           sudah berkomitmen kuat dan mengibarkan semangat strategi
menyusun Regulasi, NSPK, Revitalisasi sistem dan kelembagaan,       “Akselerasi Program”. Hasilnya luar biasa. Kami mencapai target
serta memacu Integrasi Pelayanan Kesehatan Tradkom di               di atas sasaran hingga akhir tahun 2011. Tahun itu bisa ditutup
rumah sakit dan Puskesmas. Semua yang telah kami lakukan itu        dengan Pencapaian Target di atas sasaran, baik sosialisasi/




                                                                                                                                 41
advokasi ke seluruh Provinsi, Revitalisasi Sentra P3T (semula zero   jeda acara internal atau eksternal, kami berdua sering terlibat
menjadi 17 Sentra), NSPK, Regulasi: lebih 40 Rumah Sakit dan         diskusi panjang tentang mengembangkan Dit. Tradkom. Bahkan
lebih 100 Puskesmas telah memberikan Pelayanan Kesehatan             kami membicarakan juga hal-hal yang sensitif dan serius.
Tradisional yang terintegrasi dan bersinergi dengan pelayanan        Alhamdulillah, Ibu Menteri bisa menerima dengan besar hati.
konvensional yang sudah ada sebagai komplementer maupun              Karena itu, saya merasakan betul, ruang dan peluang untuk
alternatif.                                                          saling asah, asih, dan asuh antara pimpinan dan bawahan.

Sebenarnya, masih banyak agenda kerja atau “permintaan” ibu,         Ibu Menteri telah memberikan hadiah kepada Indonesia berupa
termasuk untuk jalan bersama ke Puskesmas dan Rumah Sakit            karya besar untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri.
yang telah memberikan Pelayanan Tradkom. Jalan bersama ini           Karya besar itu termasuk lembaga “Direktorat Bina Pelayanan
kira-kira seperti sudah kami lakukan di Satelit Obat Tradisional     Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer” yang
Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) Jakarta. Di sini Ibu              merupakan institusi paling baru di lingkungan Kementerian
Menteri berpesan agar mengutamakan produk Obat Herbal                Kesehatan. Ini juga menjadi bukti tekad dan mutiara gagasan
asli Indonesia. Ibu juga berpesan agar kami menertibkan iklan        beliau.
pengobatan tradisional lokal dan asing.
                                                                     Saya percaya Ibu ERS, seperti keyakinan kami para “Tradkomers”
Program yang sudah kami agendakan adalah kunjungan ke                (sebutan gampang bagi para pegiat Program Bina Yankes
fasilitas industri Jamu, antara lain ke Kampoeng Djamoe Organik      Tradkom), bahwa Yankes Tradkom punya masa depan gemilang
(KADO) di Cikarang, Puskesmas Yankestrad di NTB, dan banyak          di Indonesia dan bahkan dapat memberikan kontribusi untuk
kunjungan lain lagi.                                                 kualitas kesehatan dunia.

Perhatian Ibu ERS pada Dit.Tradkom semakin terlihat saat             Kini Ibu telah berpulang ke Rahmatullah dengan cara yang
saya mendapat giliran Paparan Eselon 2 di forum Rapat Kerja          sangat luar biasa. Namun Ibu meninggalkan semangat baja.
Pimpinan. Di hadapan Menteri dan seluruh eselon 1 dan Staf           Semangatmu itu telah menjadi bagian dari kami yang terus
Khusus Menteri, mungkin Dit. Tradkom termasuk paling lama            memperjuangkan cita-citamu memajukan Yankes Tradkom di
dibahas. Ketika itu, pembahasan di Dit. Tradkom mencapai tiga        bumi Indonesia.
jam lebih, termasuk jeda isoma 45 menit. Pertanyaan, pandangan,
gugatan, harapan dan dukungan yang diberikan, menunjukkan            Selamat jalan Ibu dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH.
betapa Ibu Menteri sangat menguasai dan punya visi yang kuat         Semoga Allah SWT menerima semua amal-ibadah Ibu dan Ibu
dan futuristik untuk mengembangkan Tradkom di Indonesia.             mendapat surga jannatunna’iim.. Aamiin ya Robbal Alamin.

Sikapnya jelas dan tegas, santun mendengar dan berbicara. Semua      Izinkan saya memberi makna untuk inisial namamu ERS:
itu membuat kita selalu terdorong untuk memberikan masukan
                                                                     E untuk Empaty,
agar mendapat hasil akhir yang maksimal. Kami memberikan
masukan dengan segala cara, termasuk berkomunikasi melalui
                                                                     R untuk Rational dan
sms yang interaktif. Kami pernah berbicara empat mata di
rumah Beliau di Duren Sawit. Di sela perjalanan dinas atau saat
                                                                     S untuk Smart and Smile.



42
Ringan membantu akar rumput
Anorital Sutanbatuah
Peneliti Pusat 1




S
      etahun setelah menjadi warga Balitbangkes (1998), Ibu       dengan Ketua KPP. Usul ini disetujui oleh dr. Ingerani, SKM (saat
      Endang Rahayu Sedyaningsih, mengajukan proposal             itu sebagai Ka Puslitbang). Sayangnya beliau jadi Ketua PPI hanya
      penelitian tentang PMS untuk mendapat dana hibah            1 periode (2002-2003).
Risbinkes. Sewaktu dinilai Tim Pakar, proposal tadi mendapat
nilai tinggi dan layak dibiayai dari APBN. Namun setelah itu,     Akhir 2004, tsunami meluluhlantakkan Aceh. Sebagai seorang
beliau jarang mengajukan proposal lagi untuk dapat dibiayai       peneliti dan juga dokter, sifat untuk menolong sesama yang
dari APBN karena anggaran Balitbangkes yang memang terbatas.      sedang dilanda musibah, membuat beliau sudah tidak sabar lagi
Beliau lebih sering memanfaatkan dana hibah dari donor agency.    untuk ditugaskan ke Serambi Makkah. Sempat beliau berujar
                                                                  ke saya: “Pak Ano, saya jadi geregetan nih dengan lambannya
Tahun 2000 saya dipromosi ke Puslitbang Pemberantasan             upaya penanggulangan yang dilakukan”.  Hancurnya sarana dan
Penyakit (kelak berubah nama menjadi Biomedis dan Farmasi,        prasarana laboratorium menyebabkan Balitbangkes ditugaskan
dan kini Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan). Kerja sama      untuk mendirikan laboratorium lapangan (laboratorium
saya dengan Ibu Endang semakin intens. Terlebih lagi sewaktu      lapangan ini kelak menjadi Loka Litbangkes Banda Aceh).
beliau dipilih para peneliti menjadi Ketua PPI (Panitia Pembina
Ilmiah)  Puslitbang Pemberantasan Penyakit. Jika dalam lingkup    Oleh Ka Puslitbang (saat itu dr. Agus Suwandono), Ibu Endang
negara, Ketua PPI dapat disamakan dengan Ketua DPR. Meski         ditugaskan memimpin Tim Litbangkes untuk menjalankan
bukan merupakan jabatan struktural, Ketua PPI punya pengaruh      operasional lab lapangan. Di bawah kepemimpinan Ibu
yang besar bagi Kepala Puslitbang dalam menetapkan berbagai       Endang, tim yang terdiri dari para peneliti dan teknisi litkayasa
kebijakan. Salah satu usulan beliau adalah pemisahan fungsi KPP   (laboratorium), melaksanakan tugas dengan baik. Dalam
(Kelompok Program Penelitian) yang semula juga mencakup           bertugas, Ibu Endang banyak menggalang kerja sama dengan
fungsi laboratorium sebagai pendukung penelitian. Fungsi          lembaga donor dan LSM dari manca negara. Kepiawaian beliau
laboratorium dijadikan tersendiri, bebas dari pengaruh KPP,       dalam berkomunikasi dan membina hubungan yang baik,
sehingga Penanggung Jawab Laboratorium sama kedudukannya          mendapat banyak pujian dari berbagai pihak. 




                                                                                                                                 43
Awal tahun 2007, Ibu Endang diberi kepercayaan untuk menjadi          ”memarahi” tersebut, beliau menyesal tidak dapat bertahan
Kepala Puslitbang (saat itu sudah berubah menjadi Puslitbang          untuk tidak ”marah”. Sengaja saya menuliskan kata marah dengan
Biomedis dan Farmasi/BMF). Keputusan pak Triono Soendoro/             menggunakan tanda apostrof (”) karena yang namanya ”marah”
pak TS (sebagai Ka Badan Litbangkes) mempromosikan Ibu                tetap yang keluar adalah kata-kata santun. Untuk menghindari
Endang adalah keputusan yang sangat tepat. Terlebih lagi saat itu     kata-kata kasar, dalam marah Ibu ERS lebih sering memilih
Riskesdas baru akan dimulai. Sebuah pekerjaan besar yang belum        menggunakan kata-kata bahasa Inggris.
pernah dilakukan Badan Litbangkes. Sebagai Ka. Puslitbang
BMF, beliau bertanggung jawab dalam pelaksanaan Riskesdas             Salah satu yang patut kita teladani pada diri Ibu Endang adalah
di 8 provinsi (Banten, DKI Jakarta, Jateng,  DI Yogyakarta, Kalbar,   contoh yang diberikan dalam menjalani pekerjaan sehari-hari.
Kalteng, Kalsel, dan Kaltim). Dalam perjalanan kegiatan, ternyata     Beliau tidak pernah meminta agar staf Puslitbang BMF harus
tanggung jawab pelaksanaan Riskesdas tidak hanya dalam                masuk dan pulang pada jam sekian. Hanya sekali-kali beliau
pengumpulan data kesmas saja. Puslitbang BMF pun dibebani             mengingatkan masalah kedisiplinan pegawai dalam acara-acara
tanggung jawab mengkordinir kegiatan pengumpulan data                 tertentu. Tapi kita melihat bagaimana disiplinnya beliau bekerja,
biomedis di 33 provinsi. Alhamdulillah, di bawah kepemimpinan         masuk kantor antara pukul 7-7.30 pagi dan keluar kantor bisa
beliau, tugas maha berat tersebut dapat diselesaikan dengan           terkadang sampai pukul 9 malam. Bahkan hari Sabtu pun, beliau
baik. Tidak salah jika Pak Triono menggelari beliau sebagai           ke kantor. Etos kerja seperti ini tidak hanya beliau perlihatkan
”wanita besi” (iron woman). Tahan bantingan, tidak pernah             sewaktu jadi Ka. Puslitbang; tapi sudah ”berurat-berakar” sejak
mengeluh, dan bekerja sepenuh hati.                                   masuk ke Badan Litbangkes (1997) menjadi peneliti. Beliau
                                                                      pernah menasehati saya: ”Pak Ano,   kita tidak perlu meminta
Selama beliau berada di lingkungan Puslitbang BMF, baik sebagai       staf untuk datang dan pulang kantor sesuai dengan keinginan
peneliti maupun Kepala, banyak kenangan manis yang dirasakan          kita, cukup dengan kita memberikan contoh datang lebih awal
para staf, terutama dari kalangan ”akar rumput” (office boy dan       dan pulang lebih belakangan, maka sedikit banyaknya akan
sekuriti).  Ingatan kolektif yang tidak pernah dilupakan oleh         menyentuh kesadaran staf untuk lebih disiplin”.
”akar rumput” adalah sesaat menjelang lebaran, beliau selalu
membagi-bagikan hadiah lebaran dari uang pribadi beliau. Tidak        Hal lain yang menjadi kenangan yang tidak pernah terlupakan
hanya itu, mereka yang mendapat musibah dan kemalangan,               bagi para peneliti dan para teknisi litkayasa (laboratorium)
tidak segan-segan Ibu Endang membantu.                                adalah kepedulian beliau dengan sarana pendukung penelitian.
                                                                      Saat itu porsi anggaran Badan Litbangkes dari APBN terbilang
Sebagai seorang pemimpin, ada beberapa hal yang membuat               memprihatinkan. Pendingin ruangan (AC) banyak yang sudah
saya terkesan dan hal itu membuat kita seharusnya meneladani          tidak berfungsi, lemari pendingin  tempat penyimpan spesimen
sifat tersebut. Selama Ibu Endang menjadi Ka. Puslitbang BMF,         dan reagen terbatas, peralatan kantor seperti mesin fotocopy
tidak pernah beliau berkata kasar atau ketus terhadap staf            tidak ada, demikian juga mesin fax. Dari honor beliau sebagai
atau bawahan beliau. Meskipun beliau tampak stress dengan             ketua pelaksana penelitian, peralatan tersebut satu demi satu
pekerjaan yang memburu,   beliau tetap menunjukkan wajah              diadakan. Seminggu setelah saya bertugas di Puslitbang, staf
biasa seperti tidak terjadi apa-apa. Marah kepada staf? Selama        urusan rumah tangga lapor bahwa ada rehabilitasi ruang
ini tidak pernah. Hanya pernah sekali beliau ”marah”, itu pun         laboratorium bakteriologi khususnya untuk tuberkulosis. Saya
karena ulah staf tsb sudah sangat keterlaluan. Sewaktu kejadian       tanya biayanya dari mana. Staf tersebut menjawab bahwa biaya




44
berasal dari Ibu Endang. Padahal saat itu Ibu Endang masih        Allah swt berkehendak lain untuk Ibu Endang. Beliau disayangi
sebagai peneliti. Namun beliau merasa prihatin dengan kondisi     Allah untuk lebih dahulu menghadap dibanding kita semua.
laboratorium tuberkulosis yang kurang aman bagi para teknisi      Selamat jalan Ibu Endang.
litkayasa yang bekerja.
                                                                  Di akhir tulisan ini, saya persembahkan selarik puisi untuk Ibu
Kabar wafatnya Ibu Endang, saya terima saat kami Tim PDBK         Endang.
Bulungan berada di ruang tunggu bandara Juwata Tarakan.
Semula beberapa dari antara kami tidak percaya berita             Ibu Endang ......
tersebut.  Pimpinan Tim, Ibu dr. Eka Viora, sibuk menelpon.       limapuluhtujuh tahun menembus waktu,
Akhirnya kepastian beliau wafat kami terima setelah email         menjalani kehidupan yang patut ditiru.
Pak Triono masuk. Seluruh PDBK-ers terduduk lemas. Meski          Kala kami berteriak,
sebelumnya kami sudah siap andaikata menerima kabar seperti       Ibu menoleh sejenak,
itu,  mengingat berbagai pemberitaan dan info kritisnya kondisi   namun kami tak melihat lagi senyuman Ibu.
beliau sejak Selasa sore. Pak Yongki terduduk lemas. Pandangan    Kini kesunyian menerkam kami,
mata mbak Parmi menatap sayu, ada semburat kesedihan di           karena Ibu terbaring damai di belantara belulang para pejuang,
kelopak matanya. Seluruh  PDBK-ers Bulungan langsung turun        antara Karawang--Bekasi.
selera makannya.




                                                                                                                               45
46
Sang pencetus jaminan persalinan
Direktorat Bina Kesehatan Ibu




D
        irektorat Bina Kesehatan Ibu dan siapapun yang            sini terllihat jiwa besar dan jiwa kepemimpinan yang besar pula.
        berkecimpung dalam program kesehatan ibu, pasti
        memiliki kesan mendalam terhadap sosok Ibu Endang         Sifatnya yang sangat keibuan dia wujudkan juga dalam program-
Rahayu Sedyaningsih. Sosok Ibu Endang telah memberikan            program kesehatan yang bersentuhan langsung dengan kaum
inspirasi yang luar biasa, khususnya bagi kaum perempuan          ibu. Sebagai seorang ibu, beliau sadar betul bahwa hambatan
Indonesia. Tanpa banyak bicara dan berteori, Ibu Endang telah     finansial masih menjadi kendala bagi sebagian ibu di Indonesia,
secara nyata memberikan gambaran seorang perempuan yang           sehingga mereka tidak bisa mengakses pelayanan kesehatan
tak kenal lelah bekerja bagi rakyat dan bangsanya, dengan tidak   ibu dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Dalam
meninggalkan amanahnya sebagai seorang istri bagi suami dan       analisis Ibu Endang, hal itu turut berperan dalam menyumbang
ibu bagi anak-anaknya. Sosok Kartini di masa lampau, bagai        kematian ibu di Indonesia. Pemahaman itu mendorong
lahir kembali dan menjelma dalam diri seorang Endang Rahayu       Ibu Endang untuk melahirkan program Jaminan Persalinan
Sedyaningsih.                                                     (Jampersal) sejak tahun 2011, yang menanggung biaya paket
                                                                  persalinan secara komprehensif sejak pemeriksaan kehamilan,
Endang Rahayu Sedyaningsih dikenal sangat keibuan. Ia ramah,      pertolongan persalinan, pelayanan ibu nifas, pelayanan keluarga
lemah lembut, dan penuh kasih. Dalam kesehariannya sebagai        berencana pasca persalinan, hingga pelayanan bayi baru lahir.
Menteri Kesehatan, Ibu Endang dikenal sangat dekat dengan
seluruh stafnya, tanpa memandang jabatan, agama, atau status      Kehadiran program Jampersal disambut hangat masyarakat
pekerjaannya. Ibu Endang juga tidak pernah marah kepada           Indonesia khususnya bagi ibu hamil yang tidak memiliki jaminan
siapa pun. Namun itu bukan berarti Ibu Endang lemah. Apabila      pembiayaan paket persalinan. Banyak sudah kaum ibu yang
Ibu Endang menjumpai pelanggaran aturan oleh stafnya, dia         terbantu oleh program Jampersal. Sepanjang tahun 2011 saja,
menunjukkan ketegasan yang amat sangat, namun tetap dibalut       lebih dari 1,5 juta ibu telah melahirkan dengan ditanggung
dengan kesantunan dan semangat mendidik, sehingga tidak           Jampersal.
menimbulkan sakit hati bagi staf yang mendapat peringatan. Di




                                                                                                                                47
Mewakili keluarga-keluarga di seluruh Indonesia yang telah          “Saya sangat bersyukur sekali atas adanya Jampersal. Pada hari
menerima manfaat Jampersal, berikut kami sampaikan ungkapan         Kamis 1 Maret 2012 istri saya melahirkan anak pertama di Sidoarjo.
terima kasih yang disampaikan oleh Bpk. Paul Wowor dan istri        Pelayanannya sangat baik sekali. Bagi teman-teman yang mau ikut
dari Pekanbaru Riau serta Bpk. Mufly dan istri dari Sidoarjo Jawa   program Jampersal di manapun kalian berada, program ini sangat
Timur, sebagaimana telah diungkapkannya melalui website             baik dan tidak dipungut biaya sepeser pun. Terima kasih semuanya.”
Direktorat Bina Kesehatan Ibu:                                      (Bpk. Mufly dan istri dari Sidoarjo, Jawa Timur)

“Dear Depkes, saya mengucapkan terima kasih. Dengan                 Kebaikan yang telah diterima oleh Bpk Paul Wowor sekeluarga,
menunjukkan KTP selaku warga Pekanbaru, kami diberikan              Bpk Mufly sekeluarga, serta ribuan lainnya penerima manfaat
pelayanan Jampersal yang sangat memuaskan, tanpa biaya sepeser      Jampersal di seluruh Indonesia, semoga menjadi kebaikan
pun. Saya yang dalam kondisi tidak bekerja sangat berterima kasih   juga bagi almarhumah Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih, sang
kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam program          pencetus Jampersal.
Jampersal.” (Bpk. Paul Wowor beserta istri dari Pekanbaru, Riau)
                                                                    Selamat jalan Ibu Endang, doa kami selalu menyertai Ibu...




48
2,5 tahun yang sangat berarti
Dr. Merki Rundengan, MKM
Auditor Itjen




P
      enujukan Dr. Endang RS sebagai Menteri Kesehatan sempat        Sehat rohani khusus buat jajaran Kemkes dan umumnya jajaran
      menimbulkan tanda tanya ketika namanya diumumkan               kesehatan, karena beliau telah menunjukkan konsistensi dan
      oleh istana. Namanya tak pernah diperhitungkan. Namun          semangat anti korupsi dan anti gratifikasi yang terus ditularkan
setelah menjalankan tugas sebagai Menteri Kesehatan, dia             ke jajarannya.
menunjukkan kelasnya sebagai orang yang sangat layak duduk
di kursi Menteri Kesehatan.                                          Buku alm dr. Endang RS terakhir “Untaian Garnet dalam Hidupku”
                                                                     yang habis kubaca dalam tiga jam, sungguh memberikan banyak
Buktinya? apa yang telah dilakukannya menunjukkan bahwa              pencerahan bagaimana perjuangan Beliau untuk memajukan
dia adalah seorang menteri yang memiliki profesionalitas tinggi,     kesehatan Indonesia, tanpa ada pengecualiaan.
pekerja keras, serta memiliki integritas dan konsistensi yang luar
biasa. Setelah setahun Ibu Endang menjadi Menteri Kesehatan,         Sedih dan haru sungguh tak terkatakan manakala kita menatap
kita meyakini bahwa akan ada kemajuan di bidang kesehatan            beliau kaku dan tak bisa menyatakan besarnya perjuangannya
dan Kementerian Kesehatan. Baik menyangkut pekerjaan                 untuk dunia kesehatan. Namun kesadaran melanjutkan
tugas pokok dan fungsi serta jajaran Kementerian Kesehatan.          perjuangan Beliau tetap harus kita kobarkan.
Kerja keras Beliau telah membawa perubahan bagi kemajuan
pembangunan kesehatan Indonesia. Itu sudah terlihat nyata.           Semoga semua insan kesehatan Indonesia tidak terpaku dalam
Walaupun Beliau baru bekerja 2,5 tahun.                              keharuan kehilangan. Tetapi, semua pihak bersatu padu dengan
                                                                     penuh kesadaran dan kesungguhan meneruskan perjuangan
Seandainya sisa jabatan 2,5 tahun (ataupun lebih) bisa terus         almarhumah tanpa kompromi dan niat korupsi. Semoga.
Beliau jalani sebagai Menteri Kesehatan, rasanya Indonesia
akan mencapai kondisi berperilaku sehat dan berpola hidup            Terima kasih Ibu untuk semua yang telah kau berikan untuk
sehat jasmani dan rohani. Itu pasti. Sehat jasmani buat rakyat       Indonesia tercinta ini...
Indonesia karena kesadaran yang dibangun atas arahan Kemkes.




                                                                                                                                   49
Pemberian penghargaan kepada Karyawan Kemenkes di halaman Upacara Kemenkes

50
Selalu punya waktu untuk staf
dra. Rahmaniar Brahim, Apt, M.Kes
Inspektur III, Itjen




K
     ejadian ini tidak bisa saya lupakan karena sangat             email. Dan, Beliau langsung menjawab email saya, seraya juga
     membahagiakan saya. Ya, ketika itu tanggal I Februari         mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya.
     2011. Saya mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ibu
Endang, Menteri Kesehatan. Di samping menyampaikan ucapan          Kejadian ini menyadarkan saya bahwa Ibu Menkes sebagai
selamat, saya juga mengatakan bahwa saya juga berulang tahun       pimpinan tertinggi, selalu punya waktu untuk siapa saja.
pada tanggal yang sama.                                            Termasuk untuk stafnya. Beliau selalu berusaha agar dapat
                                                                   membahagiakan orang lain.
Lalu yang terjadi adalah: saya dikirimi bunga besar oleh Beliau,
dengan ucapan selamat ulang tahun. Ketika itu saya masih           Buat saya bunga kiriman Ibu Endang tersebut sangat surprise,
menjabat sebagai Kepala Bidang Statistik Kesehatan di Pusdatin.    berarti, dan membanggakan sekali. Bunga itu juga sebuah
                                                                   anugrah dari Allah melalui Ibu Endang karena saya bahagia
Sewaktu saya mengucapkan selamat ulang tahun melalui               bukan main menerimanya.




                                                                                                                             51
Foto bersama Perawat RSUD Labuha Maluku Utara

52
Beliau bagian dari kami
Supraptini
Peneliti Pusat 3




P
      ada saat saya di San Diego Hills, ketika mengikuti Upacara    karena sedang berjuang melawan kanker paru-paru stadium 4.
      Pemakaman Ibu Endang, saya sempat kaget begitu                Namun, dalam kesempatan Bedah Buku di RSCM, Beliau juga
      mendengar Presiden SBY menyebut akan membacakan               kami undang dan hadir. Di dalam pidato sambutannya, saat
kata pengantar dari Bu Endang yang ditulis untuk “Buku Berdamai     itu Beliau meralat kata pengantar di buku di atas. Katanya:
Dengan Kanker”. Saya jadi teringat pada saat saya memohon kata      bahwa Beliau juga sudah menjadi survivor kanker karena
pengantar tersebut kepada Beliau.                                   sudah menjalani hidup bersama kanker. Beliau merasa bagian
                                                                    dari kami semua para survivor kanker. Setelah itu setiap ada
Saat itu saya hanya menulis SMS kepada Beliau yang berbunyi:        acara kanker Beliau selalu kami undang dan Beliau selalu
Yth. Ibu Endang. Saat ini kami para survivor cancer  akan menulis   menyempatkan datang kalau ada waktu. Luar biasa kemauan
buku tentang pengalaman kami dengan kanker. Hasil penjualan         Beliau untuk dapat membantu kegiatan-kegiatan kami.
buku tersebut akan kami pergunakan untuk kegiatan CISC
(Cancer Information and Support Center), untuk membantu             Perlu saya ceritakan di sini bahwa kegiatan kami selain memberi
para pasien kanker yang membutuhkan. Apakah kiranya Ibu             support kepada pasien kanker. Kami juga punya kegiatan Rumah
berkenan untuk menulis kata pengantar untuk buku tersebut?          Singgah, yaitu rumah yang kami kontrak untuk membantu para
                                                                    pasien yang datang dari luar Jakarta untuk menginap, terutama
Tidak saya sangka, beliau langsung menjawab SMS: Tentu saya         untuk pasien-pasien Gakin dari luar Jakarta. Saat ini kami
mau Bu Prapti.                                                      memiliki 4 rumah singgah: satu di dekat Rumah Sakit Kanker
                                                                    Dharmais (di Slipi), satu di Jl. Talang dekat RSCM, satu di dekat RS.
Setelah naskah kami selesai diedit oleh Mbak Yuniarti Tanjung       Persahabatan, dan satu lagi di daerah Paseban.
(wartawati Femina), naskah saya kirimkan kepada Beliau.
Naskah itu saya titipkan kepada mbak Iis yang kebetulan             Semoga kegiatan kami diridhoi Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
mau ke rumah Beliau. Kurang dari seminggu kami telah                Selamat jalan Ibu Endang. Kami semua mendoakan, semoga
menerima Pengantar yang Beliau tulis. Bukan main, di situ           Ibu mendapatkan tempat yang layak disisiNYA dan beristirahat
Beliau mengaku terus terang bahwa beliau belum survivor             dengan tenang dan damai. Amin.




                                                                                                                                      53
Kunjungan kerja menkes ke Malaria Center Halmahera Selatan, Maluku Utara.

54
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu
Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu

More Related Content

What's hot

RS Jiwa Soeharto Heerdjan dan Implementasi National Institute of Mental Healt...
RS Jiwa Soeharto Heerdjan dan Implementasi National Institute of Mental Healt...RS Jiwa Soeharto Heerdjan dan Implementasi National Institute of Mental Healt...
RS Jiwa Soeharto Heerdjan dan Implementasi National Institute of Mental Healt...Bagus Utomo
 
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap jurnal
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap   jurnalPendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap   jurnal
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap jurnalAmril Sunan Amril
 
Makalah kelompok 1(1)
Makalah kelompok 1(1)Makalah kelompok 1(1)
Makalah kelompok 1(1)SuciIndah20
 
Proposal kegiatan buka bersama
Proposal kegiatan buka bersamaProposal kegiatan buka bersama
Proposal kegiatan buka bersamaImran Iim
 

What's hot (9)

Mediakom36
Mediakom36Mediakom36
Mediakom36
 
RS Jiwa Soeharto Heerdjan dan Implementasi National Institute of Mental Healt...
RS Jiwa Soeharto Heerdjan dan Implementasi National Institute of Mental Healt...RS Jiwa Soeharto Heerdjan dan Implementasi National Institute of Mental Healt...
RS Jiwa Soeharto Heerdjan dan Implementasi National Institute of Mental Healt...
 
Newsletter edisi 3 tahun 2016
Newsletter edisi 3 tahun 2016Newsletter edisi 3 tahun 2016
Newsletter edisi 3 tahun 2016
 
Ppgb 2008 ida_yustina
Ppgb 2008 ida_yustinaPpgb 2008 ida_yustina
Ppgb 2008 ida_yustina
 
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap jurnal
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap   jurnalPendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap   jurnal
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap jurnal
 
Makalah kelompok 1(1)
Makalah kelompok 1(1)Makalah kelompok 1(1)
Makalah kelompok 1(1)
 
Pedoman ART 2011
Pedoman ART 2011Pedoman ART 2011
Pedoman ART 2011
 
Proposal buber
Proposal buberProposal buber
Proposal buber
 
Proposal kegiatan buka bersama
Proposal kegiatan buka bersamaProposal kegiatan buka bersama
Proposal kegiatan buka bersama
 

Similar to Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu

Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014 Ditjen P2P
 
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depanbaimcute123
 
30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf
30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf
30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdfAmsalSalomo
 
Konferensi Nasional 2015
Konferensi Nasional 2015Konferensi Nasional 2015
Konferensi Nasional 2015Aneuk Meutuah
 
BUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdf
BUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdfBUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdf
BUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdfsafridafida
 
I2013 daftar dpl kdpl kkn
I2013 daftar dpl kdpl kknI2013 daftar dpl kdpl kkn
I2013 daftar dpl kdpl kknFitri Purwanti
 
'Dokumen.tips petunjuk teknis-pengembangan-poskesdes-1.pdf'
'Dokumen.tips petunjuk teknis-pengembangan-poskesdes-1.pdf''Dokumen.tips petunjuk teknis-pengembangan-poskesdes-1.pdf'
'Dokumen.tips petunjuk teknis-pengembangan-poskesdes-1.pdf'Ferdinan Alvin
 
Cdk 120 gizi_dan_fertilitas
Cdk 120 gizi_dan_fertilitasCdk 120 gizi_dan_fertilitas
Cdk 120 gizi_dan_fertilitasrahmawati90
 
Maternal mortality in indonesia
Maternal mortality in indonesiaMaternal mortality in indonesia
Maternal mortality in indonesiatetitejayanti1969
 
Psikologi politik ali gufron
Psikologi politik ali gufronPsikologi politik ali gufron
Psikologi politik ali gufronBela Leodijaya
 
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdfDRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdfNusdianto Triakoso
 
PROCEEDING BOOK PIKAB 15.pdf
PROCEEDING BOOK PIKAB 15.pdfPROCEEDING BOOK PIKAB 15.pdf
PROCEEDING BOOK PIKAB 15.pdffernandorumapea
 
Kinerja kemenkes 2009-2011
Kinerja kemenkes 2009-2011Kinerja kemenkes 2009-2011
Kinerja kemenkes 2009-2011ppidkemkes
 
PETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TB ANAK
PETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TB ANAKPETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TB ANAK
PETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TB ANAKSurya Amal
 

Similar to Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu (20)

Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
 
Mediakom 27
Mediakom 27Mediakom 27
Mediakom 27
 
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
 
30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf
30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf
30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf
 
Konferensi Nasional 2015
Konferensi Nasional 2015Konferensi Nasional 2015
Konferensi Nasional 2015
 
Mediakom 20
Mediakom 20Mediakom 20
Mediakom 20
 
BUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdf
BUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdfBUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdf
BUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdf
 
I2013 daftar dpl kdpl kkn
I2013 daftar dpl kdpl kknI2013 daftar dpl kdpl kkn
I2013 daftar dpl kdpl kkn
 
04b fakultas&jurusan teks
04b fakultas&jurusan teks04b fakultas&jurusan teks
04b fakultas&jurusan teks
 
'Dokumen.tips petunjuk teknis-pengembangan-poskesdes-1.pdf'
'Dokumen.tips petunjuk teknis-pengembangan-poskesdes-1.pdf''Dokumen.tips petunjuk teknis-pengembangan-poskesdes-1.pdf'
'Dokumen.tips petunjuk teknis-pengembangan-poskesdes-1.pdf'
 
Cdk 120 gizi_dan_fertilitas
Cdk 120 gizi_dan_fertilitasCdk 120 gizi_dan_fertilitas
Cdk 120 gizi_dan_fertilitas
 
Maternal mortality in indonesia
Maternal mortality in indonesiaMaternal mortality in indonesia
Maternal mortality in indonesia
 
Bk task k1
Bk task k1Bk task k1
Bk task k1
 
Psikologi politik ali gufron
Psikologi politik ali gufronPsikologi politik ali gufron
Psikologi politik ali gufron
 
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdfDRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
 
PROCEEDING BOOK PIKAB 15.pdf
PROCEEDING BOOK PIKAB 15.pdfPROCEEDING BOOK PIKAB 15.pdf
PROCEEDING BOOK PIKAB 15.pdf
 
JUKNIS PMT LOKAL.pdf
JUKNIS PMT LOKAL.pdfJUKNIS PMT LOKAL.pdf
JUKNIS PMT LOKAL.pdf
 
Kinerja kemenkes 2009-2011
Kinerja kemenkes 2009-2011Kinerja kemenkes 2009-2011
Kinerja kemenkes 2009-2011
 
Pelayanan dasar
Pelayanan dasarPelayanan dasar
Pelayanan dasar
 
PETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TB ANAK
PETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TB ANAKPETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TB ANAK
PETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TB ANAK
 

More from Pusat Komunikasi Publik

Pidato Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH dalam rangka Hari Ke...
Pidato Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH dalam rangka Hari Ke...Pidato Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH dalam rangka Hari Ke...
Pidato Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH dalam rangka Hari Ke...Pusat Komunikasi Publik
 
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012Pusat Komunikasi Publik
 
Gats indonesia report (final) revisi daftar_isi
Gats indonesia report (final) revisi daftar_isiGats indonesia report (final) revisi daftar_isi
Gats indonesia report (final) revisi daftar_isiPusat Komunikasi Publik
 
Pengumuman Pendaftaran Calon TKI Nurse ke Jepang
Pengumuman Pendaftaran Calon TKI Nurse ke JepangPengumuman Pendaftaran Calon TKI Nurse ke Jepang
Pengumuman Pendaftaran Calon TKI Nurse ke JepangPusat Komunikasi Publik
 

More from Pusat Komunikasi Publik (20)

Himpunan Peraturan Jaminan Kesehatan
Himpunan Peraturan Jaminan KesehatanHimpunan Peraturan Jaminan Kesehatan
Himpunan Peraturan Jaminan Kesehatan
 
Spanduk puasa2013
Spanduk puasa2013Spanduk puasa2013
Spanduk puasa2013
 
Leaflet puasa2013
Leaflet puasa2013Leaflet puasa2013
Leaflet puasa2013
 
Buku panduan puasa 2013
Buku panduan puasa 2013 Buku panduan puasa 2013
Buku panduan puasa 2013
 
Leaflet puasa2013
Leaflet puasa2013Leaflet puasa2013
Leaflet puasa2013
 
Kompetisi Jurnalistik 2013
Kompetisi Jurnalistik 2013Kompetisi Jurnalistik 2013
Kompetisi Jurnalistik 2013
 
Pidato Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH dalam rangka Hari Ke...
Pidato Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH dalam rangka Hari Ke...Pidato Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH dalam rangka Hari Ke...
Pidato Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH dalam rangka Hari Ke...
 
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012
 
Gats indonesia factsheet_8_2_2012
Gats indonesia factsheet_8_2_2012Gats indonesia factsheet_8_2_2012
Gats indonesia factsheet_8_2_2012
 
Gats indonesia report (final) revisi daftar_isi
Gats indonesia report (final) revisi daftar_isiGats indonesia report (final) revisi daftar_isi
Gats indonesia report (final) revisi daftar_isi
 
Executive summary gats 2011
Executive summary gats 2011Executive summary gats 2011
Executive summary gats 2011
 
New gats indonesia report 2011
New gats indonesia report 2011New gats indonesia report 2011
New gats indonesia report 2011
 
Pedoman Aku Bangga Aku Tahu
Pedoman Aku Bangga Aku TahuPedoman Aku Bangga Aku Tahu
Pedoman Aku Bangga Aku Tahu
 
1000 hari pertumbuhan yang menentukan
1000 hari pertumbuhan yang menentukan1000 hari pertumbuhan yang menentukan
1000 hari pertumbuhan yang menentukan
 
Hati Meradang Bahaya Menjelang
Hati Meradang Bahaya MenjelangHati Meradang Bahaya Menjelang
Hati Meradang Bahaya Menjelang
 
Pedoman Pekan ASI Sedunia 2012
Pedoman Pekan ASI Sedunia 2012Pedoman Pekan ASI Sedunia 2012
Pedoman Pekan ASI Sedunia 2012
 
New GATS Indonesia Report 2011
New GATS Indonesia Report 2011New GATS Indonesia Report 2011
New GATS Indonesia Report 2011
 
Reformasi Birokrasi
Reformasi BirokrasiReformasi Birokrasi
Reformasi Birokrasi
 
Pengumuman cpns 2012 media cetak
Pengumuman cpns 2012 media cetakPengumuman cpns 2012 media cetak
Pengumuman cpns 2012 media cetak
 
Pengumuman Pendaftaran Calon TKI Nurse ke Jepang
Pengumuman Pendaftaran Calon TKI Nurse ke JepangPengumuman Pendaftaran Calon TKI Nurse ke Jepang
Pengumuman Pendaftaran Calon TKI Nurse ke Jepang
 

Recently uploaded

B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 

Recently uploaded (17)

B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 

Dua setengah tahun yang sangat Berarti Bersama endang rahayu

  • 2. 2
  • 3. 3
  • 4. 4
  • 5. 5
  • 6. Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat Jenderal Dua setengah tahun yang sangat berarti bersama Endang Rahayu Sedyaningsih,-- Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2012 610.69 ISBN 978-602-235-117-7 Ind d 1. Judul I. BIOGRAPHY II. PHYSICIAN’S ROLE Dua setengah tahun yang sangat berarti bersama Endang Rahayu Sedyaningsih Penerbit: Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan RI Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav.4-9 Jakarta 12950 6
  • 7. Pengantar Melihat keburukan orang itu mudah, seperti melihat gajah di utuh, apa adanya dan unik, sesuai dengan situasi yang terjadi. depan mata. Sebaliknya, melihat kebaikan orang itu sangat sulit, Mulai dari ekspresi marah, gembira, kecewa, sedih atau lainnya. seperti mencari jarum di gurun pasir. Begitu, sebagian besar orang berperilaku. Tapi, tidak untuk Bu Endang Rahayu Sedyaningsih. Begitu beragam kesan dan kedekatan terhadap Bu Endang, Beliau justru sebaliknya. Ada orang yang jelas-jelas mengkritik terlihat dari cara mereka menyapanya. Ada yang menyapa dengan pedas dan sangat pribadi, beliau menyebutnya, sebagai dengan ERS ( Endang Rahayu Sedyaningsih), Eny, Bu Endang, Ibu “kritik membangun”. Menanggapi cara mengkritiknya, beliau Endang, Bu Menteri atau Bu Menkes. Semua jenis penyebutan berkomentar “pada hakekatnya semua orang baik, hanya cara nama itu mempunyai maknanya sendiri-sendiri, sesuai dengan menyampaikannya saja yang berbeda”, begitu kata saksi mata kesan para pelakunya. Nah, sebagian kesan itu dapat pembaca Dirjen BUK, dr. Supriantoro, Sp.P MARS. nikmati dalam buku ini. Masih banyak tutur kata, sikap dan perilaku mulia yang inspiratif Memang, penerbitan buku kesan-kesan ini diperuntukkan bukan dari dr. Endang Rahayu Sedyaningsih. Sebagian kecil keteladanan hanya kepada keluarga, teman sejawat Kementerian Kesehatan, itu terekam saat berinteraksi dengan staf, teman sejawat, tapi juga untuk semua. Mengapa ? Banyak hikmah, teladan dan saudara dengan berbagai sudut pandang dan pengalamannya. pelajaran yang dapat diambil dari sosok ERS selama dua setengah Tak ketinggalan kesan tokoh masyarakat dan tokoh agama yang tahun pengabdiannya menjadi Menteri Kesehatan. dimuat media massa. Kini, kesan-kesan mengagumkan itu telah terangkum dalam buku mungil yang sedang Anda baca ini. Akhirnya, sebagai hamba, tak ada gading yang tak retak, tak ada kesempurnaan yang tak bersalah dan khilaf, termasuk Mereka dengan tulus ikhlas menulis kesan yang dirasakan almarhumah Endang Rahayu Sedyaningsih. Mari kita maafkan tentang Bu Endang Rahayu Sedyaningsih, dengan gaya dan mohonkan ampunanNya. Semoga, kita sesama hamba, juga bahasanya sendiri. Harapannya, seluruh kesan terungkap secara dimaafkan dan mendapat ampunanNya. Amin. Jakarta, 11 Juni 2012 Kementerian Kesehatan RI Sekretaris Jenderal dr. Ratna Rosita, MPH.M 7
  • 8. Daftar Isi 25 Smart dan strong-leadership, dra. Maura Linda Sitanggang, Ph.D Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen. Binfar & Alkes) 07 Pengantar 27 Banyak yang dapat dipelajari dari Beliau 13 Prof. dr. Budi Sampurna, SH, DFM, Sp.F (K), Sp.KP Pemimpin cerdas dan Staf Ahli Menteri Bidang Mediko Legal memilih hidup yang berkualitas Prof. dr. Ali Gufron Mukti, M.SC. PhD 29 Wakil Menteri Kesehatan RI Dua bilah keris Bu Enny dr. Bambang Sardjono, MPH 15 Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Sahabat yang penuh semangat Desentralisasi dr. Ratna Rosita, MPH.M Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI 33 Ia Memperhatikan Anak Buah 17 dr. Untung Suseno Sutarjo, M. Kes Please, make it another success! Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P(K), MARS, DTM&H, DTCE Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan 35 Penyehatan Lingkungan (Dirjen. P2-PL) Dia peneliti baik dan pandai dr. Indriyono Tantoro, MPH 19 Staf Khusus Menkes Bidang Percepatan Pembangunan Kesehatan dan Menteri Kesehatan dengan Reformasi Birokrasi Prestasi Prima dan Reputasi Indah Dr. dr. Trihono, M.sc 39 Kepala Badan Litbangkes Bu Endang Inspirasiku drg. Murti Utami, MPH 23 Kepala Pusat Komunikasi Publik Ibu Endang, Pemimpin yang Apresiatif, 41 Aspiratif, Disiplin, dan Tegas Empaty, rational, smart, and smile dr. Supriantoro, Sp.P, MARS dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (Dirjen BUK) Direktur Bina Yankes Tradisional, Alternatif & Komplementer Direktorat Jenderal Bina Gizi Ibu dan Anak 8
  • 9. 43 63 Ringan membantu akar rumput Sampai Ketemu Lagi, Mbak Anorital Sutanbatuah Damaryanti Suryaningsih Peneliti Pusat 1 Adik dari Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih 47 73 Sang pencetus jaminan persalinan Beliau memikirkan generasi yang Direktorat Bina Kesehatan Ibu akan datang Dr. Minarto,MPS 49 Direktur Bina Gizi Masyarakat 2,5 tahun yang sangat berarti Direktorat Jenderal Bina Gizi Ibu dan Anak Dr. Merki Rundengan, MKM Auditor Itjen 75 Ibu Endang, si angsa hitam 51 Dr.Hj.Eko Rahajeng, SKM, M. Kes Selalu punya waktu untuk staf Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dra. Rahmaniar Brahim, Apt, M.Kes Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Inspektur III, Itjen Penyehatan Lingkungan 53 77 Beliau bagian dari kami Sederhana tapi menghargai budaya Supraptini dr. Sri Henni Setiawati, MHA Peneliti Pusat 3 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes 55 79 Hujan di Mamuju Kesan dan Pesan dalam Rangka Kunjungan ke Wahyudin Amir Tanah Papua Tanggal 20 Februari 2012 Humas Sekretariat Badan PPSDMKes 57 Dia penuh perhatian pada anak 81 penderita kanker Jujur dalam semua bidang Dr. Ir Ashwin Sasongko Sastro Subroto, M.Sc dr.Elizabet Jane Soepardi, MPH, DSc Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Kepala Pusat Data dan Informasi 61 83 Beliau adalah puteri terbaik bangsa Dia selalu tersenyum dr.H.Azimal, M.Kes drg. S.R. Mustikowati, M.Kes Kepala Pusat Kesehatan Haji Sekretaris Inspektorat Jenderal 9
  • 10. 85 101 Dia tak pantas dilupakan Bu Endang, pendengar yang baik MKDKI - Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Ria Sukarno, SKM, MCN Sekretaris Badan Litbang Kesehatan 87 Saya terharu ibu menteri memberi 103 perhatian pada istri saya di ICU Kami senang Dr. Nyoman Kandun, MPH diperhatikan Ibu Menteri Purnabakti Eselon I Kemkes Rita Djupuri, B.Sc, DCN, M.Epid Direktorat Surveilans Imunisasi Karantina dan Kesehatan Matra 91 Direktorat Jenderal P2-PL Dia selalu ingin hasil terkini Drs. Ondri Dwi Sampurno, M.Si, Apt 105 Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Menteri yang arif dan bijaksana Litbangkes Subdit Bina Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar 93 Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Menteri yang rajin ke pelosok tanah air 107 drg. Oscar Primadi, MPH Pesan dan Kesan Kepala Pusat Standarisasi dan Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung, SDM Kes, Badan PPSDM Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 95 113 Dia mengayomi Kenangan dan Kesan semua jajaran profesi medis dari Sahabat & Kawan Drg. Zaura Kiswarini, MDSc Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) 121 Endang, Menteri Kesehatan Terbaik 97 Prof.Dr. Agus Suwandono, MPH, Dr Ph Srikandi Indonesia yang memberi Peneliti Pusat 1 warna kesehatan Indonesia Pusat Promosi Kesehatan 123 Sedikit Bicara Terkesan Selamanya 99 Dr. Qomariah Alwi, SKM, M.Sc Semua programnya prorakyat PDBK’ers Kab. Kupang Pusdiklat Aparatur, Badan PPSDM 10
  • 11. 127 145 Beliau Mengajarkan Kami Pro Rakyat Selalu Menyediakan Waktu Direktorat Bina Kesehatan Jiwa, Siti Isfandari Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (Dirjen BUK) Badan Litbangkes 129 147 Dia Ditakdirkan Jadi Orang Besar @ NEWS Farida Peneliti 131 Sekilas Kenangan Bersama Bu Menkes Prof,Dr. Menaldi Rasmin, Sp. P(k) Ketua Konsil Kedokteran Indonesia 133 Kenangan berkesan bersama pemilik untaian Garnet yang selain indah juga menyejukkan hati dari sahabatku “Endang Rahayu Sedyaningsih Mamahit” Hj. Endang Agustini Syarwan H.,S.IP Anggota MPR / DPR RI No. A - 237 139 Big Condolance Kamel Senouci Director SIVAC 141 I’ll remember Dr. Endang as a scientist and politician Brad Gessner 143 One More Ibu Endang Story Robert Tilden 11
  • 12. 12
  • 13. Pemimpin cerdas dan memilih hidup yang berkualitas Prof. dr. Ali Gufron Mukti, M.SC. PhD Wakil Menteri Kesehatan RI I bu Menkes adalah seorang pemimpin yang cerdas, cepat di kementerian. Beliau proaktif memulai berkomunikasi dengan belajar, fokus, memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas orang lain. Suatu hari saya pernah ditanya, “Pak Wamen, dan tanggung jawabnya, dan memiliki visi yang jelas. Meskipun bagaimana ada masalah?” Saya jawab, “Tidak ada. Cuma masalah sedang sakit, ia tidak terlalu menghiraukan penyakitnya. Beliau transportasi yang menyita waktu 3-4 jam sehari untuk perjalanan.” hanya memikirkan bagaimana meningkatkan kesehatan masyarakat. Hal lain yang menonjol dari Beliau adalah: dia memiliki semangat bekerja juga semangat hidup yang luar biasa. Beliau juga memiliki hubungan solidaritas yang tinggi terhadap Saya punya pengalaman menarik soal ini dengan beliau, staf maupun rekan kerja. Caranya berkomunikasi sangat bagus. sekaligus pengalaman terakhir tentang berpergian ke luar Dia mempunyai kedekatan yang khas hampir dengan seluruh kota. Ketika itu, kami akan berkunjungan ke NTT, tepatnya jajaran di kementerian. Ia juga dikenal sangat lugas dalam ke Waykabubak. Secara geografis, medan tempat ini sangat menyampaikan nasehat kepada orang di lingkungan kerjanya. berat bagi kebanyakan orang. Saya mengatakan begitu, Sekalipun tegas, tapi nasehat disampaikan dengan cara yang karena saya pernah menjadi konsultan di tempat ini. sangat lembut. Lebih dari semua itu, beliau memiliki nilai kejujuran yang hakiki. Karena itu, dalam hati saya bertanya: “Mengapa Beliau ingin berangkat ke sana? Mengapa tidak memberi tugas kepada yang Suatu hari, Ibu Menkes pernah mendapat souvenir atau uang lain atau saya, yang lebih muda atau kuat. Walaupun beliau juga dari orang lain yang berindikasi tidak baik dan terkait dengan kuat, dan memiliki semangat yang tinggi, tapi kan beliau sedang tugas dan tanggung jawabnya sebagai menteri, beliau langsung sakit.” mengembalikan hadiah itu kepada yang memberinya. Walau akhirnya batal karena beliau harus merawat kesehatannya Terkait dengan kedekatan hubungan dengan orang lain, beliau peristiwa ini memperlihatkan bahwa beliau mempunyai sangat perhatian kepada orang yang dekat dengannya, termasuk semangat baja, hampir dalam segala hal yang dipegangnya. 13
  • 14. Kesehatannya memang merosot karena penyakit yang Katanya, penyakitnya itu seperti membawa anugerah dari dideritanya. Allah SWT. Maksudnya, beliau menyadari mungkin waktunya di dunia sudah dibatasi, lalu beliau ingin sekali memanfaatkan Saya pernah membaca ungkapan Bu Menkes tetang penyakit sisa umur untuk membantu sesama. Sungguh pemikiran yang yang dideritanya, “Why me?” Artinya, dia telah berfikir panjang mulia dan sangat terpuji. “Panjangnya umur tak terlalu penting tentang mengapa dia yang menderita sakit seperti itu. Dan dibanding kualitas umur itu sendiri,” ungkapan Bu Menkes dalam jawabannya sungguh mengagumkan bagi semua orang. sambutannya di hadapan penderita kanker, di Indonesia. 14
  • 15. Sahabat yang penuh semangat dr. Ratna Rosita, MPH.M Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI K erja cerdas dan cepat. Itu yang saya alami ketika bekerja sejumlah pejabat di Kementerian Kesehatan. bersama Ibu Endang sejak tahun 2003. Ketika itu, SARS melanda beberapa kawasan di dunia. Gejala klinis pada Ketika Beliau sakit, semangatnya tidak surut, walaupun dia penderita suspect SARS menjadi tanggung  jawab saya sebagai harus berjuang untuk sekedar dapat menikmati makan siangnya kasubdit Gawat Darurat dan Matra. Sedangkan konfirmasi kasus dengan baik. Ketika sudah terbaring di rumah sakit, beliau masih menjadi tanggung jawab Ibu Endang di Litbang. Setelah proyek mengerjakan tugas-tugas negara, memberikan arahan, baik SARS ini kami sibuk masing-masing dengan pekerjaan berbeda. dengan sms maupun email. Pesan beliau melalui sms tanggal 31 Maret 2012 agar kita  merapatkan lagi barisan.  Jangan sampai Jauh sebelum bekerjasama menangani SARS, kami telah barisan kita terpecah-belah. berkawan sejak kami bersama masuk FKUI th 1973, dan lulus serta diwisuda pada tahun 1979. Beliau seperti roket, melesat dengan cepat lalu menghilang atau lenyap. Banyak kenangan manis bersama ibu ERS yang tidak Kami bertemu kembali, dan bekerja bersama pada saat Beliau dapat dilupakan. menjadi Menteri Kesehatan. Saya melihat Beliau sebagai sosok yang konsisten, jujur, teguh dalam pendirian, pantang menyerah, Ya Allah, ampunilah segala dosa-dosa ibu Endang Rahayu teliti, dan mempunyai komitmen tinggi terhadap tugasnya. Sedyaningsih, masukkanlah ke dalam surgaMu kelak. Selamat Dengan karakter seperti itu, Ibu Endang menjadi panutan bagi jalan sahabat. 15
  • 16. Menkes Canangkan Kemenkes Raih WTP2012 16
  • 17. Please, make it another success! Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P(K), MARS, DTM&H, DTCE Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen. P2-PL) S aya memiliki empat kesan mendalam tentang almarhumah sama menangani kasus berbagai penyakit waktu saya masih kerja Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih. Pertama, Almarhumah di RS dan Almarhumah di Badan Penelitian dan Pengembangan amat menguasai Ilmu Kesehatan Masyarakat yang menjadi Departemen Kesehatan, lalu sama-sama menjadi pejabat eselon tanggung jawab beliau sebagai Menteri Kesehatan. Penguasaan 2 di Departemen Kesehatan,  sampai beliau menjadi Menteri ilmu ini didasari pada tiga hal utama. Yaitu, latar belakang Kesehatan. Sebagai pribadi, kesan mendalam saya bahwa pendidikan Beliau sebagai dokter dan Doktor; kebiasaan Beliau Almarhumah adalah orang yang baik hati, dan menurut saya membaca berbagai jurnal dan publikasi ilmiah, walaupun di kebaikan hati Almarhumah terpancar dari lubuk hati beliau.    tengah kesibukannya sebagai Menteri; dan terakhir pengalaman Di sisi lain, dalam aspek kesehatan masyarakat, almarhumah panjang beliau bekerja di lingkungan Kesehatan sejak 30 tahun Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih mampu secara serasi lalu, di masa awal Beliau masuk dunia bekerja. menyeimbangkan antara kegiatan Promotif Preventif dengan Kuratif Rehabilitatif.  Kedua, Almarhumah amat taat pada aturan yang ada. Dalam berbagai arahan, beliau selalu menekankan agar semua dilakukan Saya pernah dengan beliau, pada suatu waktu di tahun 2011 sesuai dengan aturan yang ada. Dalam semua kegiatan di yang lalu, melakukan kunjungan kerja ke suatu kabupaten Kementerian Kesehatan maka semua pekerjaan selalu dilakukan untuk meninjau kegiatan PosBinDu (Pos Pembinaan Terpadu, dengan aturan perundangan yang ada. semacam Posyandu untuk dewasa dan orang tua). Waktu itu pimpinan daerah setempat mengatakan bahwa Ibu Menkes Ketiga, Almarhumah sebagai pimpinan sangat menjaga harusnya meninjau ke Rumah Sakit, dan almarhumah dengan hubungan baik yang humanis dengan para stafnya. Beliau selalu amat bijak mengatakan bahwa pelayanan kesehatan harus menjaga agar selalu ramah dan tersenyum. Namun, dengan tetap berjalan secara menyeluruh, mulai dari perilaku hidup bersih memegang prinsip hubungan kerja amat sehat dan produktif sehat, pemeriksaan kesehatan, kesehatan lingkungan dan dalam organisasi Kementerian Kesehatan.  berbagai kegiatan promotif preventif lain sampai ke pelayanan kesehatan yang prima di berbagai fasilitas (Puskesmas, Terakhir keempat, Almarhumah adalah orang yang baik hati. Klinik, RS) sampai kegiatan rehabilitatif bila diperlukan.  Kesimpulan itu saya ambil setelah mengenal beliau sejak lama, Secara umum, menurut Beliau, pada dasarnya keberadaan sejak sebelum beliau menjadi Menteri. Yaitu, sejak kami sama- Posyandu dan posbindu adalah sama pentingnya dengan 17
  • 18. ketersediaan rumah sakit yang canggih. Dalam hal penelitian, ditangani dengan cepat. beberapa bulan yang lalu di awal tahun 2012 saya mendapat 2. Pentingnya surveilans untuk pengamatan terus menerus dan tugas dari Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih untuk menghadiri tindakan untuk menanganinya, yang memang merupakan pertemuan WHO, sehubungan ada kontroversi penelitian salah satu aspek penting dalam kegiatan pengendalian ilmiah flu burung yang antara lain menyebutkan kemungkinan penyakit. perubahan virus sehingga mungkin menular antar manusia. Sejalan dengan arahan Ibu Endang itu maka kami kemudian mengembangkan sistem  EWARS, E-tb, E-malaria dll. Arahan Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih saat ini menunjukkan kematangan beliau dalam bidang penelitian dalam kaitannya Ketiga, saya ingat, salah satu email laporan saya ke beliau adalah dengan hubungan luar negeri, yaitu antara lain: ketika terjadi gempa di Aceh 11 April yang lalu. Ketika itu saya melaporkan komunikasi saya dengan Kepala Dinas Kesehatan - ilmu pengetahuan pada dasarnya perlu terus dikembangkan Aceh dan Sumatera Barat serta beberapa Kepala Kantor Kesehatan - hasil penelitian harus mempertimbangkan azaz manfaat dan Pelabuhan di Sumatera. Pada waktu itu beliau sedang dirawat di aspek kemanusiannya RSCM, dan setelah menerima email saya beliau langsung menjawab: - keterlibatan negara asal merupakan hal yang mutlak bila “Harap dipantau terus Prof. Saya juga melihat dari TV. Siagakan sampel dari satu negara di/ter kirim ke negara lain bantuan yang kira-kira dibutuhkan. Terimakasih.” Seperti - semua negara harus mematuhi resolusi WHO, dalam hal ini sudah diberitakan bahwa walau sedang dirawat di rumah tentang hal “virus and benefit sharing”. sakit, Ibu Endang terus memimpin Kementerian Kesehatan dan - azaz “fair, transparant and equitable” harus selalu dipegang memberikan arahannya. erat. Sementara itu, dalam hal teknologi informasi, setidaknya ada 4 Keempat, terakhir kali beliau menanggapi secara pribadi email pengalaman saya yang menunjukkan bahwa Ibu Endang Rahayu laporan saya adalah pada 15 April 2012 ketika saya melaporkan Sedyaningsih amat menyadari dan memanfaatkan teknologi 4 kegiatan Hari Malaria Sedunia, dimana saya laporkan juga bhw komunikasi. puncak acara tingkat nasional akan dilakukan di Palangkaraya pada 2 Mei 2012, dan ini penggalan dari jawaban email beliau : Pertama, pada saat beliau masih awal menjadi Menteri “Baik sekali. Terima kasih laporan Prof. Tjandra. Kita bangga Kesehatan, Beliau membuat group email antar-eselon 1 di upaya kita diapresiasi. Semua saran rekomendasi kita upayakan Kementerian Kesehatan. Melalu group email ini berbagai lakukan. Mungkin baik juga kalau kita tawarkan ibu-ibu sikib informasi dipertukarkan, dan saya sering pula menyampaikan untuk sebar ikan kepala timah ya? Silakan lanjutkan dengan Hari laporan kegiatan, khususnya pada hal-hal yang sifatnya segera/ Malaria Palangkaraya. Please make it another success! Ers”. mendadak.     Jadi,dalam email terakhir sekitar dua minggu sebelum wafat, Kedua, pada rapat koordinasi dengan seluruh pejabat juga ketika sedang dirawat di RS, beliau menyebutkan bahwa eselon 2 DitJen P2PL maka beliau berpesan agar P2PL dapat hari malaria yang diperingati tanggal 2 Mei agar “Please make it memanfaatkan maksimal teknologi komunikasi yang ada, antara another success!”. Tanggal 2 Mei ini Ibu Endang wafat, dan saya lain karena dua hal: akan tetap mengingat pesan beliau agar terus bekerja dengan 1. Letupan penyakit dapat datang di mana saja dan harus giat dan “Please make it another success!”. 18
  • 19. Menteri Kesehatan dengan Prestasi Prima dan Reputasi Indah Dr. dr. Trihono, M.sc Kepala Badan Litbangkes P agi hari, pada tanggal pelatikan pejabat eselon 2, saya Tak lama kemudian Ibu Endang datang. Ada suasana hening, dipanggil Kepala Badan Litbang Kesehatan, Pak Triono tampaknya berat juga Pak Triono mengungkapkannya. Ternyata Sundoro. Sebagai Kabadan, beliau menasihati saya agar setelah disampaikan bahwa Ibu Endang dicopot dari jabatannya, siap kalaupun tidak jadi dilantik. Katanya, perubahan bisa terjadi saya lihat Ibu Endang ada rasa terkejut. Tetapi beliau tetap tegar. setiap saat. Setelah hening sejenak, Ibu Endang berkata,” Saya sudah diberi firasat oleh Allah, tadi malam saya bermimpi diberi bantal yang Hal itu sudah terjadi pada surat undangan pelantikan saya. bau pesing oleh Ibu Menkes. Tampaknya itu tanda, saya harus Undangan sampai di tangan saya kemarin malam jam 19.00 lengser. Saya siap kembali jadi peneliti.” Waktu itu belum tahu (sehari sebelum pelantikan). Kemudian Pukul 21.00, undangan siapa yang menggantikan beliau. Setelah pelantikan baru tahu untuk saya dibatalkan. Tetapi pukul 06.00 pagi, esok harinya, bahwa saya yang menggantikan beliau. undangan pelantikan itu dihidupkan kembali. Saya santai saja menanggapi, “Kalau enggak jadi dilantik, ya, pecinya dilepas. Jadi Pisah sambut tamu undangan.” Beberapa hari setelah pelantikan diadakan pisah sambut antara Ibu Endang dan saya. Suasana mengharukan, beberapa sahabat Pagi itu, Pak Triono minta saran. Bagaimana, ya, cara beliau meneteskan air mata, karena jarang sekali kejadian seperti memberitahukan kepada Ibu Endang bahwa jabatannya selaku ini. Banyak staf yang memberikan cindera mata, bahkan ada yang Kepala Pusat Litbang Biomedis dan Farmasi akan dicopot. Pada membuat puisi khusus untuk Ibu Endang. Itu semua menandakan saat itu belum pernah ada eselon 2 yang dilengserkan begitu penghormatan dan pengakuan atas jasa beliau selama memimpin saja, biasanya diputar menduduki jabatan eselon 2 lainnya. Puslitbang Biomedis dan Farmasi. Saya perhatikan beliau tetap Saya menyarankan untuk diberitahu saja, akan lebih baik Kabadan tegar meski sewaktu salaman banyak peneliti yang meneteskan yang memberi tahu terlebih dahulu dari pada menunggu sampai air mata tanda haru. Beliau mengucapkan terima kasih atas saat pelantikan oleh Ibu Menkes SFS. kerjasama yang baik dengan seluruh jajaran Pusat Biomedis dan Farmasi, dan mohon maaf bila ada kesalahan yang diperbuat 19
  • 20. selama ini. Juga mengucapkan selamat atas pengangkatan saya kalau dituduh berkhianat pada bangsa sendiri”. Saya terdiam, sebagai pengganti beliau. merasakan betapa sesaknya beliau ketika dituduh menjual virus ke luar negeri. Saya dan segenap jajaran litbangkes tahu betul, Giliran saya menyampaikan sambutan: “Saya bersyukur Ibu tuduhan itu tidak pernah terbukti. Dari situ saya tahu betapa Endang tetap di Puslitbang Biomedis dan Farmasi sebagai tingginya kadar merah-putih dalam dada Ibu Endang. peneliti senior, saya akan menempatkan Ibu sebagai Konsultan, yang pasti memudahkan saya dalam mengemban amanah, Tidak ada rasa balas dendam karena biomolekuler bukanlah bidang saya.” Jadi meski Ibu ERS Sewaktu beliau masih menjabat sebagai Kepala Pusat Biomedis kembali sebagai peneliti, saya menempatkan beliau pada posisi dan Farmasi, beliau pernah “berantem” dengan staf peneliti lebih karena saya tahu kompetensi dan profesionalitas beliau. senior. Biasa, di Balitbangkes peneliti bisa tidak sejalan dengan Kepala Pusatnya, karena peneliti mempunyai integritas sendiri, Ruang ERS yang tentu saja bisa berbeda pendapat dengan Pimpinannya. Setelah tidak menjabat, beliau menempati ruang yang beliau Pertengkaran itu cukup parah sehingga sang peneliti sampai disain sendiri. Tempatnya di Lantai 1 Puslitbang Biomedis “mogok”. dan Farmasi. Nuansa seninya memang terasa. Di ruang beliau Namun sewaktu beliau menjadi Menteri Kesehatan, peneliti segalanya teratur rapi dan selalu ada bunga. Kini ruang itu tersebut malah sekarang dipromosikan menjadi eselon 2 kami lestarikan dan kami beri nama ruang ERS. Semua pesan atas usulan beliau. Ini bukti yang menunjukkan bahwa beliau dan kenangan beliau kami kumpulkan di ruang tersebut. Ada memang tidak mempunyai rasa “balas dendam”. beberapa buku dan tulisan ilmiah karya beliau, ada kaca cermin yang beliau gunakan, juga karya kenangan kami (puisi, kumpulan Mementingkan pluralitas SMS) terhadap beliau kami taruh di ruang tersebut. Ruang ERS Sewaktu beliau mencari Kepala Badan Litbang Kesehatan untuk semoga menjadi tanda bahwa seorang peneliti dari Balitbangkes menggantikan Prof. AP, beliau minta agar dicarikan calon yang pernah diangkat menjadi Menteri Kesehatan, dengan prestasi memenuhi syarat tetapi bukan dari UI. Beliau menyadari bahwa prima dan reputasi indah. makin beragam asal universitas dari para pejabat eselon 1, akan makin baik buat Kementerian Kesehatan secara keseluruhan. Rasa yang paling menyakitkan Apalagi waktu itu ada saran agar jangan “UI sentris”. Sayangnya Saya pernah mendapati Ibu ERS dalam keadaan marah, sedih, tidak mudah mencarinya, mereka yang mau tidak memenuhi sakit hati, bercampur aduk. Saya lupa tanggalnya, tetapi saat itu syarat sedangkan yang memenuhi syarat tidak mau. Itulah saya perlu konsultasi tentang Flu Burung. Beliau telah mendalami sebabnya saya yang juga alumni UI akhirnya dipromosikan, masalah ini, bahkan pernah membuat tulisan ilmiah tentang setelah calon dari Universitas lain tidak bersedia/belum penyakit ini. Saya menghadap beliau dan hanya berdua saja. Saya memenuhi syarat. minta pendapat beliau tentang penanganan Avian Influenza kaitannya dengan pengembangan laboratorium. Namun diskusi Bersemangat bila berkunjung ke Balitbangkes ini kemudian bergerak kemana-mana termasuk tudingan Ibu Setiap beliau berkunjung kembali ke Balitbangkes, baik formal Menkes SFS kepada beliau. Pada saat itulah beliau menangis maupun dadakan, saya perhatikan beliau selalu kelihatan sedih dan seolah menahan rasa sakit, dengan penuh perasaan “sumringah”, merasa kembali ke dalam dunianya. Itulah sebabnya beliau berkata: “Pak Tri, yang paling menyakitkan adalah Balitbangkes selalu membuat acara bila ibu sedang “terbebani” 20
  • 21. banyak masalah. Dengan bertemu kembali para peneliti di Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih Balitbangkes, semangat beliau seolah kembali segar dan siap Semoga tetap bekerja tanpa pamrih menghadapi beban seberat apapun. Di bawah ini disajikan puisi Berteman tanpa pilih kasih sederhana sewatku kami merayakan ulang tahun beliau pada Mendapatkan ridho Allah Yang Maha Pengasih tahun 2010. Demikian sekilas kenangan saya dengan Ibu Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih MPH, DR.PH Menkes & Meneg PP dan Anak dalam acara hari anak 21
  • 22. Menkes menghadiri pertemuan WHO tahun 2010 22
  • 23. Ibu Endang, Pemimpin yang Apresiatif, Aspiratif, Disiplin, dan Tegas dr. Supriantoro, Sp.P, MARS Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (Dirjen BUK) S eperti kita ketahui bahwa sebelum menjabat sebagai harus menyebutkan hal itu. Itulah bukti bahwa Ibu Menkes Menteri Kesehatan, Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih sangat menghargai staf-stafnya. Beliau juga contoh pemimpin pernah menjabat Eselon II. Saat itu tidak sedikit yang yang terbuka dengan perbedaan pendapat. Beliau tidak marah meragukan Beliau, underestimated. Bahkan ada yang mencurigai atau tersinggung jika stafnya mempunyai pemikiran berbeda. hubungannya dengan Namru. Namun saya tahu, itu tidak benar. Ibu Endang adalah sosok yang cepat belajar, cepat menyesuaikan Di antara Pejabat Negara, Ibu Menkes termasuk yang sangat diri, dan cepat pula menyelesaikan pekerjaan. peduli dengan masalah-masalah masyarakat umum, terutama masyarakat miskin dan tidak mampu. Teleponnya terbuka Yang menjadi ciri khasnya, Ibu Menkes selalu membawa buku. bagi siapa saja bisa menyampaikan pengaduan. Beliau sendiri Dengan buku itulah beliau langsung menuliskan apa saja hal-hal merespon pengaduan tersebut. Dan selanjutnya meneruskan menarik yang didiskusikan atau disampaikan lawan bicaranya. pengaduan masyarakat itu kepada staf-stafnya terkait untuk Mungkin ini disebabkan latar belakangnya seorang peneliti. ditindaklanjuti dan diselesaikan. Ini menunjukan bahwa Ibu Menkes sangat mengapresiasi dan mendengar masukan dari orang lain, siapapun itu. Kemudian Di antara kebaikan dan kesabarannya, Ibu Menkes adalah saran dan masukan yang baik akan ditindaklanjuti dan pemimpin yang tegas. Siapa yang benar akan diapresiasi, siapa diimplementasikan. yang salah akan ditegur baik secara halus maupun tegas. Pendek kata, Ibu Endang adalah pemimpin yang berwibawa, apresiatif, Beliau juga sangat menghargai masukan dengan cara aspiratif, disiplin, dan tegas. Untuk kejujurannya dan kepatuhan menyampaikan apa adanya. Contohnya dalam sebuah pertemuan pada prinsip tata pemerintahan yang baik, tak usah diragukan dengan Gubernur, DPRD, Bupati, Walikota, dan pejabat daerah di lagi. Sebagai contoh ketika diberikan sebuah souvenir saja, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ibu Endang mengatakan bahwa Beliau mengembalikan kepada yang memberikan. apa yang disampaikannya berdasarkan informasi dari saya. Padahal sebagai Menkes, beliau mempunyai kewenangan tidak Ada beberapa sikap yang membuat saya sangat terkesan. 23
  • 24. Misalnya saja ketika saya menanyakan mengapa Beliau selalu menyarankan Ibu Menkes tidak melakukan kunjungan ke Sumba. berprasangka baik bahkan kepada orang yang pernah menyakiti Karena itu perjalanan yang jauh dan berat. Namun ternyata beliau dan melecehkan dirinya. Beliau menjawab bahwa pada dasarnya tetap bertekad melaksanakan tugas ke Sumba. “Pak Pri, saya orang itu adalah orang baik dan apa yang disampaikannya sudah janji. Mereka akan kecewa jika saya tidak datang,” begitu merupakan koreksi dan perbaikan diri bagi Ibu Menkes. Luar kata Ibu Menkes waktu itu. Dan meskipun akhirnya Ibu Menkes biasa, beliau selalu melihat sisi positif dan mengabaikan sisi batal ke Sumba, karena harus menjalani perawatan sakitnya. negatif seseorang. Akhirnya, saya bisa mengambil hikmah bahwa Ibu Endang adalah Saya semakin kagum dengan komitmen dan etos kerja yang pribadi yang telah melakukan apa yang pernah dikatakan pada ditunjukkan Beliau meskipun sedang sakit. Sebagai spesialis sambutan buku Berdamai dengan Kanker, “Sungguh, lamanya paru, saya sampaikan prognosa terkait kesehatan beliau. Namun hidup tidaklah sepenting kualitas hidup itu sendiri. Mari lakukan faktanya, beliau sangat tegar dan aktif melaksanakan tugas-tugas sebaik-baiknya apa yang bisa kita lakukan hari ini. Kita lakukan berat sehari-hari. Tanpa segan beliau juga melakukan kunjungan dengan sepenuh hati.” ke daerah yang jauh. Saya ingat beliau mengatakan bahwa beliau sudah merasa mendapatkan anugerah yang banyak dari Begitulah sekelumit kesan saya tentang Ibu Menkes. Apa yang Allah SWT, sehingga sekarang saatnya melakukan sesuatu yang saya paparkan ini mungkin tak berarti apa-apa dibandingkan berguna bagi masyarakat. Mengisi hidup dengan hal-hal yang dengan keteladanan sebenarnya yang dilakukan oleh Ibu bermanfaat bagi sesama. Endang Rahayu Sedyaningsih. Suatu hari sebelum dirawat di rumah sakit, saya pernah Selamat jalan, Ibu Menkes. 24
  • 25. Smart dan strong-leadership dra. Maura Linda sitanggang, Ph.D Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan I bu Endang adalah pribadi yang smart, namun tetap rendah hati Di balik kepribadiannya yang tegas, Ibu Endang adalah sosok dengan segala kelebihan dan talenta yang dimilikinya. Sebagai yang sangat perhatian/concern kepada orang kecil dan terpuruk, pemimpin, beliau memiliki strong-leadership. Walaupun bagi yang diaktualisasikan melalui sikap dan pengorbanannya. saya sangat singkat, selama bekerja di bawah pimpinannya, saya merasakan ketegasan dan kecepatan beliau dalam mengambil Selamat berpulang Ibu. Kenangan dan teladanmu akan selalu keputusan serta berani mengambil risiko, namun tetap penuh menginspirasi banyak orang! pertimbangan. 25
  • 26. 26
  • 27. Banyak yang dapat dipelajari dari beliau Prof. dr. Budi Sampurna, SH, DFM, Sp.F (K), Sp.KP Staf Ahli Menteri Bidang Mediko Legal E ndang Rahayu Sedyaningsih saya kenal sebagai Beliau begitu bersemangat dan berkeinginan kuat untuk pemimpin, ibu, dan teman. Beliau seorang pemimpin menyelesaikan rancangan peraturan pemerintah tentang Air yang memiliki visi. Ia mampu menguraikan dan Susu Eksklusif dan pengamanan bahan yang mengandung zat mempertahankan pandangannya ke depannya, gigih adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan. dalam melaksanakan upaya untuk mencapainya, serta tidak mudah tergoyahkan. Keputusan dalam menghadapi pertentangan dua kepentingan selalu dibuat dengan mempertimbangkan dari berbagai aspek. Di bidang yang merupakan domain kerja saya, khususnya Beliau mau mendengar kritik dan saran, dan mampu pula penyusunan peraturan perundang undangan, kematangan membuat keputusan yang tegas. beliau dalam membuat kebijakan publik terlihat dengan nyata. Beliau bijaksana dalam menghadapi tantangan, Beliau juga konsisten dan konsekuen dalam menjalankan konsep khususnya dalam kebijakan di bidang Air Susu Ibu, produk dan isi kedua rancangan peraturan tersebut. tembakau, dan sunat perempuan. Beliau meyakini bahwa tujuannya baik bagi masyarakat luas. Banyak yang dapat dipelajari dari kepemimpinan beliau. 27
  • 28. Menkes menyerahkan bantuan bencana mentawai disahkan Wapres dan Mensos tahun 2010 28
  • 29. Dua bilah keris Bu Enny dr. Bambang Sardjono, MPH Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi A pabila kita bercerita tentang Bu Endang Rahayu tentang anthusiasme beliau terhadap rakyat, tentang penyakit Sedyaningsih, atau akrab disapa dengan Bu Enny, yang beliau derita, tentang keluarga, dan tentang-tentang yang lain.  tidak  akan pernah ada habisnya. Ada saja topik pembicaraan yang dikaitkan dengan beliau sebab wawasan Saya juga mempunyai kesan tersendiri tentang Bu Enny. Saya beliau sangat luas. Beliau juga memberikan perhatian yang besar bisa menulis berbagai hal tentang Bu Enny menurut persepsi pada banyak hal. saya. Namun, kali ini saya menulis atau bercerita tentang hal-hal yang sangat berbeda dengan yang selama ini diketahui banyak Kadang-kadang saya masih belum percaya bahwa beliau sudah orang, yakni tentang keris. Ya, tentang KERIS dan Bu Enny. tiada. Saya sering merasa bahwa beliau masih ada. Ketika saya sedang berkunjung ke daerah, dan ketika menyampaikan Begini ceritanya; suatu hari  di  bulan Oktober 2011, setelah selesai kebijakan Kemenkes --menjelaskan tentang kebijakan Kemenkes memimpin sebuah rapat di gedung  Kementerian Kesehatan, antara lain PIREB (Pro-Rakyat, Inklusif, Responsif, Efisien -Effektif ketika berjalan menuju ruangan, Bu Menkes memanggil saya. dan Bersih)-- rasanya Bu Enny masih ada di sekitar saya. Seakan- Beliau berkata bahwa ada orang menyampaikan bahwa hobi saya akan dia sedang mengawasi dari kejauhan sambil tersenyum. adalah mengoleksi keris. Kemudian beliau sampaikan bahwa dia Senyum khas Bu Enny. Atau apabila saya sedang  melintasi Blok A memiliki dua bilah keris peninggalan ayahnya, almarhum Prof. lantai 2 kantor Kementerian Kesehatan, masih terasa kehadiran Sudjiran. Singkatnya, beliau ingin agar saya melihatnya dan sosok Bu Enny. Seakan-akan beliau masih berada di ruang kerja minta saran sebaiknya diapakan keris itu. Bu Enny meminta saya beliau. datang dan melihat  di rumahnya, di Duren Sawit, Jakarta Timur. Tentu sudah banyak orang yang menulis mengenai Bu Enny dari Pada hari yg ditentukan, yaitu Sabtu pagi, sekitar pukul 08.30, berbagai sudut padang. Misalnya, tentang keterkaitan beliau saya menghadap beliau di rumahnya. Ketika saya tiba di sana, dengan khazanah penelitian, mengenai etos dan semangat kerja, sepertinya beliau baru kembali dari suatu acara  meresmikan atau tentang kedekatan beliau dengan program untuk masyarakat, memberikan amanat atau kegiatan di Monas. Beliau mengenakan 29
  • 30. kaus olah raga lengan panjang. Dan, beliau  rupanya sedang asyik ingin mengetahui hal apapun. Singkatnya, kemudian beliau menata koleksi gantungan kunci dan magnet kulkas. Ternyata, memasrahkan keris untuk saya bersihkan. Saya menyanggupi. salah satu hobi beliau adalah mengumpulkan magnit kulkas dari berbagai tempat. Kedua keris tersebut saya bawa pulang ke rumah. Saya langsung membersihkan keris itu. Sebenarnya, proses membersihkan Setelah masuk, kami duduk dan ngobrol sejenak seputar keris cukup panjang, dan ada urut-urutan bakunya. Langkah pekerjaan. Saya menyampaikan tentang kegiatan Direktorat pertama adalah merendam keris itu di dalam air kelapa sayu. Bina Upaya Kesehatan Dasar yang saya emban. Lalu, akhirnya, Lalu membersihkan karat. Setelah itu,  memutihkan permukaan kami membicarakan tentang keris. Beliau masuk ke kamar dan keris dengan jeruk nipis. Setelah putih, lalu mewarangi, dan membawa keluar dua bilah keris. Satu  terbungkus kain slayer/ seterusnya. scarf dan satu lagi dibungkus kain hitam. Pada saat yang sama saya juga membersihkan beberapa bilah Beliau menceritakan riwayat keris tersebut. Dia menerima keris keris lama saya. Kebetulan, persediaan warangan (arsenikum) itu dari ayahanda. Dia juga bercerita bahwa keris itu sebenarnya saya saat itu tidak ada, maka proses hari itu hanya sampai milik keluarga, dan akan diberikan kepada adik laki-laki beliau. memutihkan besinya. Pada hari Minggu esoknya saya minta Saya mohon izin membuka sarung/warangkanya. Lalu saya bantuan ke rekan mranggi (pembuat warangka) di daerah mengamati  dan memeriksa dengan seksama. Saya mencermati Cipinang. Di sana kami  sama-sama mewarangi. Siang itu cuaca keris itu dan mengecek/merujuk referensi --Ensiklopedi Keris cukup bagus, sehingga dalam waktu satu jam sudah terlihat karya Bambang  Harsrinuksmo dan lainnya yang sengaja saya gambaran pamor di besi ke dua keris tersebut. Saya bisa melihat bawa. keindahan besi berpadu dalam pamor yang indah.  Sementara itu rekan mranggi yang lain menggarap ke dua warangkanya. Lalu saya sampai pada kesimpulan sementara; kedua keris itu dibuat dari bahan yang baik. Pamornya bagus. Hanya sedikit Menjelang ashar, proses kerja spoet ini sudah selesai berkarat karena lama tidak dibersihkan. Deskripsi kedua keris itu kira-kira adalah: 1) Keris A: Warangkanya Ladrang Surakarta, Keesokan harinya saya kirim SMS ke Bu Enny mengabarkan dibuat di era Sri Sunan Paku Buwono IX di Surakarta dan kerisnya bahwa keris telah selesai dibersihkan dan  sudah siap untuk Sabuk  Inten luk 11 dari zaman Majapahit. 2) Keris B: Warangkanya diantar. Beliau menjawab melalui SMS: kok, cepat  sekali. Saya ladrang Surakarta era baru, Keris Luk 9 yang dibuat zaman tidak menceritakan bahwa saya membersihkan keris itu bersama Majapahit atau sebelumnya. teman-teman saya para mranggi dari  Madura. Bu Enny rupanya ingin tahu lebih detil. Pertanyaan beliau Kemudian beliau menentukan waktu untuk bertemu di rumah antara lain:  makna pamornya, karya empu dari mana, dinas di Jl. Denpasar. Pada hari yang ditentukan pukul 07.30 saya dari zaman kapan, apa tanda-tandanya, bagaimana cara sudah hadir. Ajudan dan penjaga mempersilahkan masuk. Saya memelihara dan menyimpan. Sambil mengobrol beliau menunggu di ruang dalam. Sementara itu, seorang pembantu membolak-balik buku ensklopedia. Rasa ingin tahu beliau menyodorkan teh manis dan kue. tentang keris itu sangat besar. Saya menduga, barangkali karena  beliau adalah seorang peneliti dan jiwa peneliti selalu Sejenak kemudian beliau keluar kamar dengan wajah cerah 30
  • 31. dengan pakaian rapi siap untuk suatu acara. Kemudian memelihara keris. saya menyerahkan keris tersebut kepada beliau sambil  menyampaikan dan menjelaskan lebih detil. Intinya, bahwa dua Saya sungguh  bangga dan bahagia diberi amanah, mendapat keris ini berkualitas baik. Rupanya beliau ingin tahu lebih banyak kehormatan dan kesempatan untuk melihat, memegang  tentang keris. Lalu kami membuka buku rujukannya. Kami bahkan membersihkan dan mewarangi pusaka keluarga ibu berdiskusi tentang keris lebih kurang 15 menit. Setelah itu, saya Enny. Demikianlah, sekelumit cerita tentang keris dan Bu Enny. pamit ke kantor. Wilujeng saklajengipun. Cerita ini menggambarkan sisi lain dari bu Enny yang tetap meneruskan tradisi nguri-urii kabudayan (memelihara kebudayaan), yang salah satunya adalah melestarikan dan Kunjungan Menkes bersama mentri PDT di Sambas Kalbar 31
  • 32. 32
  • 33. Ia Memperhatikan Anak Buah dr. Untung Suseno Sutarjo, M. Kes Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat P ada suatu hari saya diminta menghadap Ibu Menkes. salah besar. Tetapi, mengapa beliau harus bicara sendiri seperti Saya waktu itu memang baru membuat telaahan tentang itu pada saya. Jadi saya dengarkan terus arahan hingga akhirnya pembiayaan sesuai dengan tupoksi jabatan saya, yang beliau menyatakan itu keputusannya harus dijalankan. dikaitkan dengan pengambilan keputusan Ibu Menteri. Jadi, saya datang membawa semua bahan yang diperlukan. Wah saya speechless, tidak berani menjawab. Saya pikir nanti setelah beliau selesai saya akan bertanya. Kurang lebih 20 Sesampai di kamar beliau, langsung saya masuk dan duduk. menit kemudian beliau memberikan kesempatan kepada untuk Beliau memang tampak tegang dan langsung menyatakan, “Pak melaporkan apa yang saya bawa. Saya langsung bertanya, Untung harus sadar bahwa jabatan itu adalah amanah. Kalau “Mohon maaf Ibu menteri. Mohon izin, kalau berkenan, ibu masih dibutuhkan, akan tetap menjabat. Kalau tidak mampu, memberitahu apa salah saya sehingga harus dipindahkan. dipersilahkan untuk ke tempat lain.” Saya siap Ibu kalau harus dipindahkan.” Tiba-tiba saja beliau tersenyum dan membalas, “Saya tidak ada niat memindahkan Saya terkejut mendengar kalimat itu, dan macam-macam timbul Pak Untung. Baru saja dilantik, koq dipindah. Saya hanya mau di pikiran saya. Termasuk terpikirkan juga yang paling ekstrim: kasih tahu, instruksi saya di rakorpim, karena saya perhatikan Pak saya harus berkarya di luar Kemkes. Atau, rupanya tidak mudah Untung sudah dua kali tidak hadir, dan harus tahu apa yang saya masuk jajaran eselon satu. Sebab, saya baru dilantik tiga bulan putuskan.” tapi sudah menghadapi pernyataan yang demikian kerasnya. Apalagi beliau kemudian menjelaskan secara panjang lebar Terus terang perasaan saya kaget campur kagum. Seorang kriteria menjadi pejabat di Kemkes. Beliau juga menekankan menteri mau memanggil anak buahnya untuk menjelaskan apa yang diharapkannya dari para pejabat dalam melaksanakan keputusannya. Baru pertama kali saya mengalami hal seperti itu. program unggulan Kemkes. Beliau juga memperhatikan kehadiran anak buahnya dalam rapat Terus terang pada saat itu saya berfikir, saya pasti sudah buat penting. Ketika saya jelaskan kekagetan saya pada saat awal 33
  • 34. datang, beliau tertawa. Beliau menyatakan tujuannya sederhana informasi yang benar, sehingga staf bisa menjalankan tugas supaya saya mendapatkan informasi langsung dari sumbernya, dengan baik. Saya masih ingat ungkapan yang sering beliau bukan isu atau gosip. Beliau tidak marah atas ketidakhadiran sampaikan yaitu A chain is only as strong as its weakest link. saya, karena jelas alasannya. Saya baru menyadari betapa beliau Dan benar satu bulan kemudian ada pelantikan pejabat, sesuai mengutamakan chain of command yang harus mendapatkan dengan arahan beliau. Kunjungan Menkes di B2P2TO-OT Tawangmangu 34
  • 35. Dia peneliti baik dan pandai dr. Indriyono Tantoro, MPH Staf Khusus Menkes Bidang Percepatan Pembangunan Kesehatan dan Reformasi Birokrasi K etika itu tahun 1997. Seorang teman mengatakan kepada Ketika terjadi Pandemi SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) saya bahwa di Badan Litbangkes ada seorang peneliti tahun 2002-2003, saya kembali bekerjasama dengan Bu baru yang baik dan pandai. Saya segera menemui peneliti Endang. Di Badan Litbangkes, beliau bertanggungjawab itu untuk berkenalan. Waktu itu, sebagai penanggung jawab mengkoordinasikan konfirmasi laboratorium kasus suspek SARS. program Pengendalian ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), Sedangkan saya yang saat itu bertugas di bidang Surveilans saya memerlukan counter part dari Badan Litbangkes untuk Epidemiologi, Imunisasi dan Kesehatan Matra, bertanggung- membantu mengembangkan program. jawab dalam surveilans SARS. Selama beberapa minggu, saat Pandemi SARS merebak, setiap hari mulai pukul 08:00 pagi Peneliti itu bernama Endang Rahayu Sedyaningsih. Beliau diadakan rapat koordinasi di Departemen Kesehatan yang menyatakan bersedia membantu saya dengan ramah. Itulah dipimpin langsung oleh Menteri Kesehatan (waktu itu Dr Sujudi). perkenalan saya pertama kali dengan Bu Endang. Setelah itu Rapat koordinasi itu dihadiri para pejabat terkait serta para pertemanan dan kerjasama kami berlanjut sekitar lima belas klinisi dan para peneliti di bidang penyakit menular. Bu Endang tahun. Berteman dan bekerjasama dengan Bu Endang sangat tidak pernah absen dalam rapat yang setiap hari berlangsung menyenangkan, karena beliau selalu bersikap ramah dan selama 3-4 jam itu. bersahabat. Beliau juga bekerja keras, profesional, serius, tekun, serta amat bertanggung-jawab. Karena waktu itu saya bekerja Pada tahun 2005, kasus flu burung yang disebabkan virus Influenza di bidang pemberantasan penyakit menular dan Bu Endang H5N1 mulai bermunculan di Indonesia. Dalam Pengendalian Flu bekerja di bidang penelitian yang terkait dengan penyakit Burung, Bu Endang bertugas mengkoordinasikan pemeriksaan menular, maka kerjasama kami terus berlanjut. Antara lain dalam spesimen dan pengembangan kapasitas laboratorium virus Pengendalian HIV-AIDS yang kelak menjadi tugas pokok saya dan Influenza H5N1. Ketika itu saya bertugas sebagai Sekretaris Tim merupakan topik tesis doktor beliau di Harvard School of Public Penanggulangan Flu Burung internal Departemen Kesehatan. Health. Sebetulnya bidang yang ditekuni Bu Endang adalah Medical 35
  • 36. Anthropology dan Epidemiology, tetapi beliau selalu menekuni Delegasi Amerika dapat menyepakati sesuatu, yaitu sepakat dengan sungguh-sungguh bidang apa pun yang menjadi tugas untuk istirahat makan siang”. dan tanggung-jawab beliau. Di Badan Litbangkes beliau bertugas di laboratorium yang juga melaksanakan kegiatan virologi Untuk mewujudkan reformasi tatanan tersebut, Indonesia influenza. Oleh karena itu pengetahuan dan pemahaman Bu bersama beberapa negara berkembang (like minded countries) Endang tentang influenza tidak perlu diragukan. harus berjuang keras dalam lima Sidang Majelis Kesehatan Sedunia (World Health Assembly), yaitu tahun 2007, 2008, 2009, Pada tahun 2006, ketika Dr. Siti Fadilah Supari menjabat 2010, dan 2011. Akhirnya, pada tahun 2011, sewaktu Bu Endang Menteri Kesehatan, Indonesia mempelopori perubahan atau menjabat Menteri Kesehatan, perjuangan itu berhasil dengan reformasi tatanan Pandemic Influenza Preparedness: Sharing sukses. Tatanan baru yang adil, transparan dan setara berhasil of Virus and Sharing of Vaccines and Other Benefits di lingkungan disepakati oleh seluruh negara anggota WHO dalam Sidang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Reformasi ini dimaksudkan Majelis Kesehatan Sedunia ke-64 tahun 2011. agar tatanan yang berlaku di WHO tidak merugikan negara berkembang dan agar menganut prinsip adil, transparan dan Ketika Bu Endang menjabat Menteri Kesehatan (2009-2012), setara (fair, transparent, and equitable). Dalam negosiasi antara saya ditugasi membantu beliau sebagai Staf Khusus Menteri negara berkembang (yang dipelopori Indonesia) dan negara Kesehatan. Beliau melaksanakan tugas Menteri Kesehatan maju (yang dipelopori Amerika Serikat) tentang reformasi dengan profesional, penuh dedikasi, dan dengan komitmen tatanan tersebut, Bu Endang adalah negosiator Delegasi kuat. Hal ini tercermin dalam tag line beliau, yaitu : pro-rakyat, Indonesia dalam aspek tehnis virologi Influenza. Beliau sangat responsif, efektif, inklusif dan bersih. Dalam kesibukan sebagai disegani oleh delegasi negara-negara yang berpihak maupun Menteri Kesehatan, Beliau tetap membaca dengan teliti semua yang berseberangan dengan Indonesia. Negosiasi berlangsung surat, dokumen, e-mail, dan SMS yang diajukan kepadanya. alot dan untuk mencapai titik temu antara negara berkembang Bahkan beliau menandai dengan coretan jika dalam suatu dan negara maju, WHO harus menyelenggarakan beberapa dokumen ada salah ketik, salah ejaan, pilihan kata yang tidak kali IGM (Inter Governmental Meeting) dan beberapa kali Open tepat atau ada data atau informasi yang tidak masuk akal. Ended Working Group (OEWG) di Jenewa sepanjang hampir lima Beliau bukan hanya membaca tetapi juga menilai akurasi data tahun (2006-2011). Ada kejadian lucu dalam salah satu sidang yang disajikan dalam dokumen yang diajukan staf. Beliau selalu OEWG di Jenewa. Ketika itu Bu Endang sebagai negosiator memberikan umpan balik pada hasil pekerjaan staf disertai Delegasi Indonesia bertahan pada posisi Indonesia untuk bunyi ucapan terima kasih. Umpan balik beliau dapat berupa pujian, suatu paragraf dalam draft MTA (Material Transfer Agreement). kritik, atau teguran. Beliau mengarahkan agar semua surat, e-mail, Sementara itu, pihak Amerika juga bertahan pada posisinya. sms dan telpon yang masuk ke Kementerian Kesehatan dari siapa Ketika waktu makan siang tiba, Delegasi Amerika Serikat pun harus direspons segera. Beliau sendiri bekerja cepat, semua mengusulkan agar sidang ditunda untuk istirahat makan siang. berkas yang diajukan kepada beliau rata-rata sudah “turun” Bu Endang, segera mengangkat flag – isyarat minta bicara dalam waktu 1 X 24 jam. Dalam setiap rapat, diskusi, dan saat pada Ketua Sidang - dan sambil tersenyum beliau menyatakan menerima staf atau tamu, beliau selalu mencatat sendiri hal-hal bahwa Indonesia dapat menyetujui usul Amerika untuk istirahat yang penting dalam buku catatan. Jika beliau mengikuti Sidang makan siang. Seluruh peserta sidang tertawa dan Ketua Sidang Kabinet, maka catatan beliau disampaikan kepada staf dalam mengatakan : ”Inilah pertama kalinya Delegasi Indonesia dan Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) untuk ditindaklanjuti. Ada 36
  • 37. mekanisme unik yang berlaku bagi saya setiap beliau memimpin titik temu antara kedua belah pihak. Akhirnya, kerjasama rapat. Dalam rapat tersebut, bila saya ingin menyampaikan antara Kementerian Kesehatan RI dengan US Namru-2 diakhiri sesuatu, saya akan memandang beliau dan beliau paham bahwa pada tahun 2010 itu juga. Selanjutnya, seluruh staf asing US saya mohon diberi kesempatan bicara. Mekanisme unik ini tidak Namru-2 dipulangkan, dan peralatan yang ada di laboratorium pernah dibicarakan atau disepakati sebelumnya, berlaku begitu ex-Namru-2 tersebut diserahkan kepada pihak Indonesia. Setelah saja. kerjasama tersebut berakhir, laboratorium ex-Namru-2 dikuasai dan dikelola oleh Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan. Pada tahun 2010, beberapa bulan setelah Bu Endang menjabat Menteri Kesehatan, diadakan pertemuan bilateral antara Masa-masa berteman, bekerjasama, dan membantu tugas Bu Indonesia dan Amerika Serikat di Jakarta untuk membahas Endang sebagai Menteri Kesehatan adalah masa-masa yang kelanjutan kerjasama antara Kementerian Kesehatan RI dengan indah bagi saya. Tapi kehendak Allah yang berlaku di alam US Namru-2 (US Naval Medical Research Unit-2), termasuk semesta ini. Seperti dikatakan seorang penceramah dalam membahas masa depan Laboratorium Namru-2 yang terletak tausiah memperingati tujuh hari wafatnya Almarhumah Bu di kompleks Badan Litbangkes, Jakarta. Delegasi Indonesia Endang : “Allah lebih mencintai beliau. Karena itu beliau dipanggil mendapat arahan langsung dari Bu Endang selaku Menteri berpulang ke Rahmatulah”. Sesungguhnya, segala sesuatu yang Kesehatan agar memegang teguh prinsip kepentingan nasional ada di dunia adalah milik Allah dan semuanya akan kembali di atas kepentingan segalanya. Bersama beberapa teman, kepada-Nya. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga Arwah saya ditugasi Bu Endang untuk menjadi anggota Delegasi Almarhumah Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih mendapat Indonesia. Ternyata sampai akhir perundingan, tidak tercapai tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Amin. 37
  • 38. 38
  • 39. Bu Endang inspirasiku drg. Murti Utami, MPH Kepala Pusat Komunikasi Publik Ibu.... pengunduran diri sebagai Kepala Bagian tersebut, yang sehari Genggaman tanganmu yang hangat masih kurasakan hari mengurusi pimpinan tertinggi di Kementerian ini. Saya Senyum manismu masih kuingat katakan bahwa saya ingin beliau lancar dalam menjalankan Ucapan lembutmu masih kudengar amanah ini, terutama dalam 100 hari kerja pertama beliau Kau adalah pemimpin yang mempunyai hati menjadi Menkes. Saya dapat mengerti pasti ada beberapa orang Kau gunakan perasaan dan hatimu untuk memimpin Kementerian yang kurang suka apabila saya masih di lingkungan terdekat besar yang terisi oleh berbagai watak dan nafsu manusia Menkes, karena saya sebelumnya adalah sekretaris Menkes yang Selamat jalan ibuku terdahulu. Tak aku sangka, beliau menjawab dengan jujur dari Kau adalah inspirasiku hati beliau, “Saya juga tidak mengerti mengapa orang meminta saya untuk berhati-hati dengan kamu. Saya tau betul bu Ami dan I dont know why. I can trust you.” Tidak seperti yang lainnya, mereka mengenal ibu Endang sudah cukup lama, ada yang dari masa sekolah, kolega kerja di Litbang Jawaban beliau begitu menghentak saya. Beliau menatap saya dan lainnya. Tidak seperti saya. Saya mengenal beliau mungkin dengan tajam. Tanpa kusadari airmata menetes perlahan di sekitar 4 tahun terakhir. Itu pun tidak rutin bertemu. Namun sulit pipiku. Ya ALLAH, begitu mulia dan bersihnya hati ibu Endang. rasanya menghilangkan kenangan yang mendalam ini karena Subhahanallah. beliau selalu menjadi inspirasi saya. Sekitar tahun 2010. Ketika beliau diangkat menjadi Menteri Esok harinya kami bekerja seperti biasa. Suatu sore beliau Kesehatan, saya menjadi Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan memanggil saya dan mengatakan bahwa beliau akan (banyak orang mengatakan kedudukan ini adalah Sekretaris mempromosikan saya menjadi eselon 2. Saya berusaha menolak pribadi Menkes). Pada hari kedua beliau mulai bekerja dengan berbagai alasan, dan saya katakan ingin pindah sebagai Menkes, saya memberanikan diri untuk mengajukan bukan untuk minta dipromosikan. Tetapi beliau tetap ingin 39
  • 40. mempromosikan jabatan saya menjadi lebih tinggi. Hampir satu bulan beliau dirawat di RSCM. Selalu kusempatkan Rupanya keinginan mempromosikan saya telah menjadi menengok beliau, paling tidak seminggu sekali. Saat kujenguk pergunjingan. Hal ini saya ketahui dari beliau sendiri. Saya ibu hari minggu pagi tanggal 30 April 2012, beliau menggenggam sempat katakan, “Ibu, walaupun saya sudah mendapatkan tanganku begitu kuat. Seperti biasa, apabila saya menjenguk undangan pelantikan untuk besok, dan sekarang ibu menjadi beliau, saya akan bertanya: bagaimana kabar ibu hari ini? Dengan susah dan bingung, maka saya mohon untuk tidak dilantik besok senyum dan suara yang sudah parau, beliau menjawab, “Baik, karena saya sebenarnya tidak ingin sebuah jabatan.” Bu Ami.” Kami sempatkan untuk berdzikir menyebut asma Allah bersama dan saat saya akan pamit, beliau menyampaikan pesan Saat itu tangan saya ditarik untuk diajak ke ruang istirahat beliau terakhir untuk saya, “Sukses, ya, Bu Ami.” (ruangan itu berada di samping ruang kerja beliau). Kami duduk di kursi makan dengan cukup dekat dan tanpa saya sangka Pesan terakhir ini yang selalu menjadi bagian dari inspirasi saya, beliau katakan. “Kalau saya jadi bu Ami, saya akan tunjukkan yaitu dorongan seorang ibu untuk anaknya. kepada orang-orang yang menilai ketidakmampuan saya, bahwa saya bisa.”  Oh, ibu. Engkaulah inspirasiku. Tanpa doronganmu, saya tidak dapat membuktikan bahwa ternyata saya bisa. Ketulusanmu, Langsung saya merespon dengan tegas, “Apabila memang kelembutanmu, dan kehangatanmu akan selalu menjadi ini yang ibu inginkan, saya bisa.” Kulihat ibu tersenyum, kenangan yang sejati. dan memegang tanganku dengan erat. Terima kasih ibu, kau telah memberikan kepercayaan kepadaku. Ya, Allah, ampunilah Ibu Endang. Tempatkanlah beliau di sisiMu yang  hangat dan lembut sesuai dengan amal ibadah yang selalu Perjalanan saya menjadi seorang Kepala Pusat Komunikasi Publik beliau berikan kepada kami. Amien. mengharuskan kami selalu berkomunikasi. Saat beliau mulai tidak dapat aktif masuk kantor dan harus beristirahat, baik di rumah maupun di rumah sakit, maka menjadi semakin sering kami ber-SMS dan ber-email. Hal ini karena semakin banyak waktu beliau menonton tv dan membaca media cetak maupun online. Semua komunikasi kami tentang pekerjaan, sampai akhirnya saya memberanikan diri mengirim SMS ke beliau: “Saya kangen dengan Ibu. Setiap hari saya hanya menjawab SMS Ibu yang semuanya terkait dengan pekerjaan.” Tengah malam ternyata beliau  menjawab SMS saya, “Apabila Bu Ami berkenan menengok saya, datang saja besok.” Dengan semangat, kutengok ibu di Paviliun Kencana RSCM, siang. Ternyata saya tidak sendiri. Di kamar ibu sudah ada kolega dan sahabat sahabat ibu dari Litbangkes. Kami tertawa dan bercanda. 40
  • 41. Empaty, rational, smart, and smile dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes Direktur Bina Yankes Tradisional, Alternatif & komplementer Direktorat Jenderal Bina Gizi Ibu dan Anak K ami mengenal Ibu dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, mendapat sambutan positif dari pemangku kepentingan; yang MPH, Dr.PH, sebagai Menteri Kesehatan RI. Lebih dari itu pada akhirnya kami merasakan kemajuan pesat. kami mengenal beliau sebagai seorang pimpinan yang mampu memacu kami untuk mengemban amanah dalam Ini semua bermula pada tanggal 3 Januari 2011, ketika nama saya mengakselerasikan pengembangan dan penataan pelayanan disebutkan menjabat sebagai Direktur Bina Pelayanan Kesehatan kesehatan tradisional. Baik penataan di tingkat masyarakat, Tradisional, Alternatif, dan Komplementer. Ketika itu mungkin maupun penataan fasilitas kesehatan. Penilaian ini kami anggap hampir semua yang hadir di Auditorium Dr. Leimena “surprise” tidak berlebihan, apalagi bila melihat dukungan yang sangat --untuk tidak mengatakan kaget dan tertanya-tanya-- jabatan besar dari beliau untuk pekerjaan yang kami tangani. Beliau apa gerangan yang diberikan kepada saya. terus memotivasi kami agar kami terus berusaha mengejar ketertinggalan Indonesia dibandingkan dengan negara lain dan Lalu, saat Bu ERS memberikan ucapan selamat dengan menjabat mengangkat citra Jamu sebagai Brand of Indonesia. tangan, Beliau mengatakan: “Pak Abidin, saya percaya Bapak bisa mengemban amanat ini, Presiden punya harapan besar Tidak mudah mewujudkan hal di atas karena banyak tantangan, pada bidang ini.” Saya tatap Ibu ERS, dan saya balas dengan walaupun peluang yang dinamis juga selalu datang. Namun anggukan lega dan senyum, sebagai pertanda bahwa saya akan Beliau terus memberikan dukungan melalui kebijakannya sebagai memperhatikan permintannya. menteri. Karena kebijakan dan dukungan itu, Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer Saya dan teman-teman di lingkup Dit. Tradkom (demikian (Dit.Bina Yankes Tradkom), Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA, kami menyebut inisial pendek nomenklatur institusi kami), menjadi mampu melakukan banyak hal mendasar. Antara lain, sudah berkomitmen kuat dan mengibarkan semangat strategi menyusun Regulasi, NSPK, Revitalisasi sistem dan kelembagaan, “Akselerasi Program”. Hasilnya luar biasa. Kami mencapai target serta memacu Integrasi Pelayanan Kesehatan Tradkom di di atas sasaran hingga akhir tahun 2011. Tahun itu bisa ditutup rumah sakit dan Puskesmas. Semua yang telah kami lakukan itu dengan Pencapaian Target di atas sasaran, baik sosialisasi/ 41
  • 42. advokasi ke seluruh Provinsi, Revitalisasi Sentra P3T (semula zero jeda acara internal atau eksternal, kami berdua sering terlibat menjadi 17 Sentra), NSPK, Regulasi: lebih 40 Rumah Sakit dan diskusi panjang tentang mengembangkan Dit. Tradkom. Bahkan lebih 100 Puskesmas telah memberikan Pelayanan Kesehatan kami membicarakan juga hal-hal yang sensitif dan serius. Tradisional yang terintegrasi dan bersinergi dengan pelayanan Alhamdulillah, Ibu Menteri bisa menerima dengan besar hati. konvensional yang sudah ada sebagai komplementer maupun Karena itu, saya merasakan betul, ruang dan peluang untuk alternatif. saling asah, asih, dan asuh antara pimpinan dan bawahan. Sebenarnya, masih banyak agenda kerja atau “permintaan” ibu, Ibu Menteri telah memberikan hadiah kepada Indonesia berupa termasuk untuk jalan bersama ke Puskesmas dan Rumah Sakit karya besar untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri. yang telah memberikan Pelayanan Tradkom. Jalan bersama ini Karya besar itu termasuk lembaga “Direktorat Bina Pelayanan kira-kira seperti sudah kami lakukan di Satelit Obat Tradisional Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer” yang Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) Jakarta. Di sini Ibu merupakan institusi paling baru di lingkungan Kementerian Menteri berpesan agar mengutamakan produk Obat Herbal Kesehatan. Ini juga menjadi bukti tekad dan mutiara gagasan asli Indonesia. Ibu juga berpesan agar kami menertibkan iklan beliau. pengobatan tradisional lokal dan asing. Saya percaya Ibu ERS, seperti keyakinan kami para “Tradkomers” Program yang sudah kami agendakan adalah kunjungan ke (sebutan gampang bagi para pegiat Program Bina Yankes fasilitas industri Jamu, antara lain ke Kampoeng Djamoe Organik Tradkom), bahwa Yankes Tradkom punya masa depan gemilang (KADO) di Cikarang, Puskesmas Yankestrad di NTB, dan banyak di Indonesia dan bahkan dapat memberikan kontribusi untuk kunjungan lain lagi. kualitas kesehatan dunia. Perhatian Ibu ERS pada Dit.Tradkom semakin terlihat saat Kini Ibu telah berpulang ke Rahmatullah dengan cara yang saya mendapat giliran Paparan Eselon 2 di forum Rapat Kerja sangat luar biasa. Namun Ibu meninggalkan semangat baja. Pimpinan. Di hadapan Menteri dan seluruh eselon 1 dan Staf Semangatmu itu telah menjadi bagian dari kami yang terus Khusus Menteri, mungkin Dit. Tradkom termasuk paling lama memperjuangkan cita-citamu memajukan Yankes Tradkom di dibahas. Ketika itu, pembahasan di Dit. Tradkom mencapai tiga bumi Indonesia. jam lebih, termasuk jeda isoma 45 menit. Pertanyaan, pandangan, gugatan, harapan dan dukungan yang diberikan, menunjukkan Selamat jalan Ibu dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH. betapa Ibu Menteri sangat menguasai dan punya visi yang kuat Semoga Allah SWT menerima semua amal-ibadah Ibu dan Ibu dan futuristik untuk mengembangkan Tradkom di Indonesia. mendapat surga jannatunna’iim.. Aamiin ya Robbal Alamin. Sikapnya jelas dan tegas, santun mendengar dan berbicara. Semua Izinkan saya memberi makna untuk inisial namamu ERS: itu membuat kita selalu terdorong untuk memberikan masukan E untuk Empaty, agar mendapat hasil akhir yang maksimal. Kami memberikan masukan dengan segala cara, termasuk berkomunikasi melalui R untuk Rational dan sms yang interaktif. Kami pernah berbicara empat mata di rumah Beliau di Duren Sawit. Di sela perjalanan dinas atau saat S untuk Smart and Smile. 42
  • 43. Ringan membantu akar rumput Anorital Sutanbatuah Peneliti Pusat 1 S etahun setelah menjadi warga Balitbangkes (1998), Ibu dengan Ketua KPP. Usul ini disetujui oleh dr. Ingerani, SKM (saat Endang Rahayu Sedyaningsih, mengajukan proposal itu sebagai Ka Puslitbang). Sayangnya beliau jadi Ketua PPI hanya penelitian tentang PMS untuk mendapat dana hibah 1 periode (2002-2003). Risbinkes. Sewaktu dinilai Tim Pakar, proposal tadi mendapat nilai tinggi dan layak dibiayai dari APBN. Namun setelah itu, Akhir 2004, tsunami meluluhlantakkan Aceh. Sebagai seorang beliau jarang mengajukan proposal lagi untuk dapat dibiayai peneliti dan juga dokter, sifat untuk menolong sesama yang dari APBN karena anggaran Balitbangkes yang memang terbatas. sedang dilanda musibah, membuat beliau sudah tidak sabar lagi Beliau lebih sering memanfaatkan dana hibah dari donor agency. untuk ditugaskan ke Serambi Makkah. Sempat beliau berujar ke saya: “Pak Ano, saya jadi geregetan nih dengan lambannya Tahun 2000 saya dipromosi ke Puslitbang Pemberantasan upaya penanggulangan yang dilakukan”.  Hancurnya sarana dan Penyakit (kelak berubah nama menjadi Biomedis dan Farmasi, prasarana laboratorium menyebabkan Balitbangkes ditugaskan dan kini Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan). Kerja sama untuk mendirikan laboratorium lapangan (laboratorium saya dengan Ibu Endang semakin intens. Terlebih lagi sewaktu lapangan ini kelak menjadi Loka Litbangkes Banda Aceh). beliau dipilih para peneliti menjadi Ketua PPI (Panitia Pembina Ilmiah)  Puslitbang Pemberantasan Penyakit. Jika dalam lingkup Oleh Ka Puslitbang (saat itu dr. Agus Suwandono), Ibu Endang negara, Ketua PPI dapat disamakan dengan Ketua DPR. Meski ditugaskan memimpin Tim Litbangkes untuk menjalankan bukan merupakan jabatan struktural, Ketua PPI punya pengaruh operasional lab lapangan. Di bawah kepemimpinan Ibu yang besar bagi Kepala Puslitbang dalam menetapkan berbagai Endang, tim yang terdiri dari para peneliti dan teknisi litkayasa kebijakan. Salah satu usulan beliau adalah pemisahan fungsi KPP (laboratorium), melaksanakan tugas dengan baik. Dalam (Kelompok Program Penelitian) yang semula juga mencakup bertugas, Ibu Endang banyak menggalang kerja sama dengan fungsi laboratorium sebagai pendukung penelitian. Fungsi lembaga donor dan LSM dari manca negara. Kepiawaian beliau laboratorium dijadikan tersendiri, bebas dari pengaruh KPP, dalam berkomunikasi dan membina hubungan yang baik, sehingga Penanggung Jawab Laboratorium sama kedudukannya mendapat banyak pujian dari berbagai pihak.  43
  • 44. Awal tahun 2007, Ibu Endang diberi kepercayaan untuk menjadi ”memarahi” tersebut, beliau menyesal tidak dapat bertahan Kepala Puslitbang (saat itu sudah berubah menjadi Puslitbang untuk tidak ”marah”. Sengaja saya menuliskan kata marah dengan Biomedis dan Farmasi/BMF). Keputusan pak Triono Soendoro/ menggunakan tanda apostrof (”) karena yang namanya ”marah” pak TS (sebagai Ka Badan Litbangkes) mempromosikan Ibu tetap yang keluar adalah kata-kata santun. Untuk menghindari Endang adalah keputusan yang sangat tepat. Terlebih lagi saat itu kata-kata kasar, dalam marah Ibu ERS lebih sering memilih Riskesdas baru akan dimulai. Sebuah pekerjaan besar yang belum menggunakan kata-kata bahasa Inggris. pernah dilakukan Badan Litbangkes. Sebagai Ka. Puslitbang BMF, beliau bertanggung jawab dalam pelaksanaan Riskesdas Salah satu yang patut kita teladani pada diri Ibu Endang adalah di 8 provinsi (Banten, DKI Jakarta, Jateng,  DI Yogyakarta, Kalbar, contoh yang diberikan dalam menjalani pekerjaan sehari-hari. Kalteng, Kalsel, dan Kaltim). Dalam perjalanan kegiatan, ternyata Beliau tidak pernah meminta agar staf Puslitbang BMF harus tanggung jawab pelaksanaan Riskesdas tidak hanya dalam masuk dan pulang pada jam sekian. Hanya sekali-kali beliau pengumpulan data kesmas saja. Puslitbang BMF pun dibebani mengingatkan masalah kedisiplinan pegawai dalam acara-acara tanggung jawab mengkordinir kegiatan pengumpulan data tertentu. Tapi kita melihat bagaimana disiplinnya beliau bekerja, biomedis di 33 provinsi. Alhamdulillah, di bawah kepemimpinan masuk kantor antara pukul 7-7.30 pagi dan keluar kantor bisa beliau, tugas maha berat tersebut dapat diselesaikan dengan terkadang sampai pukul 9 malam. Bahkan hari Sabtu pun, beliau baik. Tidak salah jika Pak Triono menggelari beliau sebagai ke kantor. Etos kerja seperti ini tidak hanya beliau perlihatkan ”wanita besi” (iron woman). Tahan bantingan, tidak pernah sewaktu jadi Ka. Puslitbang; tapi sudah ”berurat-berakar” sejak mengeluh, dan bekerja sepenuh hati. masuk ke Badan Litbangkes (1997) menjadi peneliti. Beliau pernah menasehati saya: ”Pak Ano,   kita tidak perlu meminta Selama beliau berada di lingkungan Puslitbang BMF, baik sebagai staf untuk datang dan pulang kantor sesuai dengan keinginan peneliti maupun Kepala, banyak kenangan manis yang dirasakan kita, cukup dengan kita memberikan contoh datang lebih awal para staf, terutama dari kalangan ”akar rumput” (office boy dan dan pulang lebih belakangan, maka sedikit banyaknya akan sekuriti).  Ingatan kolektif yang tidak pernah dilupakan oleh menyentuh kesadaran staf untuk lebih disiplin”. ”akar rumput” adalah sesaat menjelang lebaran, beliau selalu membagi-bagikan hadiah lebaran dari uang pribadi beliau. Tidak Hal lain yang menjadi kenangan yang tidak pernah terlupakan hanya itu, mereka yang mendapat musibah dan kemalangan, bagi para peneliti dan para teknisi litkayasa (laboratorium) tidak segan-segan Ibu Endang membantu. adalah kepedulian beliau dengan sarana pendukung penelitian. Saat itu porsi anggaran Badan Litbangkes dari APBN terbilang Sebagai seorang pemimpin, ada beberapa hal yang membuat memprihatinkan. Pendingin ruangan (AC) banyak yang sudah saya terkesan dan hal itu membuat kita seharusnya meneladani tidak berfungsi, lemari pendingin  tempat penyimpan spesimen sifat tersebut. Selama Ibu Endang menjadi Ka. Puslitbang BMF, dan reagen terbatas, peralatan kantor seperti mesin fotocopy tidak pernah beliau berkata kasar atau ketus terhadap staf tidak ada, demikian juga mesin fax. Dari honor beliau sebagai atau bawahan beliau. Meskipun beliau tampak stress dengan ketua pelaksana penelitian, peralatan tersebut satu demi satu pekerjaan yang memburu,   beliau tetap menunjukkan wajah diadakan. Seminggu setelah saya bertugas di Puslitbang, staf biasa seperti tidak terjadi apa-apa. Marah kepada staf? Selama urusan rumah tangga lapor bahwa ada rehabilitasi ruang ini tidak pernah. Hanya pernah sekali beliau ”marah”, itu pun laboratorium bakteriologi khususnya untuk tuberkulosis. Saya karena ulah staf tsb sudah sangat keterlaluan. Sewaktu kejadian  tanya biayanya dari mana. Staf tersebut menjawab bahwa biaya 44
  • 45. berasal dari Ibu Endang. Padahal saat itu Ibu Endang masih Allah swt berkehendak lain untuk Ibu Endang. Beliau disayangi sebagai peneliti. Namun beliau merasa prihatin dengan kondisi Allah untuk lebih dahulu menghadap dibanding kita semua. laboratorium tuberkulosis yang kurang aman bagi para teknisi Selamat jalan Ibu Endang. litkayasa yang bekerja. Di akhir tulisan ini, saya persembahkan selarik puisi untuk Ibu Kabar wafatnya Ibu Endang, saya terima saat kami Tim PDBK Endang. Bulungan berada di ruang tunggu bandara Juwata Tarakan. Semula beberapa dari antara kami tidak percaya berita Ibu Endang ...... tersebut.  Pimpinan Tim, Ibu dr. Eka Viora, sibuk menelpon. limapuluhtujuh tahun menembus waktu, Akhirnya kepastian beliau wafat kami terima setelah email menjalani kehidupan yang patut ditiru. Pak Triono masuk. Seluruh PDBK-ers terduduk lemas. Meski Kala kami berteriak, sebelumnya kami sudah siap andaikata menerima kabar seperti Ibu menoleh sejenak, itu,  mengingat berbagai pemberitaan dan info kritisnya kondisi namun kami tak melihat lagi senyuman Ibu. beliau sejak Selasa sore. Pak Yongki terduduk lemas. Pandangan Kini kesunyian menerkam kami, mata mbak Parmi menatap sayu, ada semburat kesedihan di karena Ibu terbaring damai di belantara belulang para pejuang, kelopak matanya. Seluruh  PDBK-ers Bulungan langsung turun antara Karawang--Bekasi. selera makannya. 45
  • 46. 46
  • 47. Sang pencetus jaminan persalinan Direktorat Bina Kesehatan Ibu D irektorat Bina Kesehatan Ibu dan siapapun yang sini terllihat jiwa besar dan jiwa kepemimpinan yang besar pula. berkecimpung dalam program kesehatan ibu, pasti memiliki kesan mendalam terhadap sosok Ibu Endang Sifatnya yang sangat keibuan dia wujudkan juga dalam program- Rahayu Sedyaningsih. Sosok Ibu Endang telah memberikan program kesehatan yang bersentuhan langsung dengan kaum inspirasi yang luar biasa, khususnya bagi kaum perempuan ibu. Sebagai seorang ibu, beliau sadar betul bahwa hambatan Indonesia. Tanpa banyak bicara dan berteori, Ibu Endang telah finansial masih menjadi kendala bagi sebagian ibu di Indonesia, secara nyata memberikan gambaran seorang perempuan yang sehingga mereka tidak bisa mengakses pelayanan kesehatan tak kenal lelah bekerja bagi rakyat dan bangsanya, dengan tidak ibu dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Dalam meninggalkan amanahnya sebagai seorang istri bagi suami dan analisis Ibu Endang, hal itu turut berperan dalam menyumbang ibu bagi anak-anaknya. Sosok Kartini di masa lampau, bagai kematian ibu di Indonesia. Pemahaman itu mendorong lahir kembali dan menjelma dalam diri seorang Endang Rahayu Ibu Endang untuk melahirkan program Jaminan Persalinan Sedyaningsih. (Jampersal) sejak tahun 2011, yang menanggung biaya paket persalinan secara komprehensif sejak pemeriksaan kehamilan, Endang Rahayu Sedyaningsih dikenal sangat keibuan. Ia ramah, pertolongan persalinan, pelayanan ibu nifas, pelayanan keluarga lemah lembut, dan penuh kasih. Dalam kesehariannya sebagai berencana pasca persalinan, hingga pelayanan bayi baru lahir. Menteri Kesehatan, Ibu Endang dikenal sangat dekat dengan seluruh stafnya, tanpa memandang jabatan, agama, atau status Kehadiran program Jampersal disambut hangat masyarakat pekerjaannya. Ibu Endang juga tidak pernah marah kepada Indonesia khususnya bagi ibu hamil yang tidak memiliki jaminan siapa pun. Namun itu bukan berarti Ibu Endang lemah. Apabila pembiayaan paket persalinan. Banyak sudah kaum ibu yang Ibu Endang menjumpai pelanggaran aturan oleh stafnya, dia terbantu oleh program Jampersal. Sepanjang tahun 2011 saja, menunjukkan ketegasan yang amat sangat, namun tetap dibalut lebih dari 1,5 juta ibu telah melahirkan dengan ditanggung dengan kesantunan dan semangat mendidik, sehingga tidak Jampersal. menimbulkan sakit hati bagi staf yang mendapat peringatan. Di 47
  • 48. Mewakili keluarga-keluarga di seluruh Indonesia yang telah “Saya sangat bersyukur sekali atas adanya Jampersal. Pada hari menerima manfaat Jampersal, berikut kami sampaikan ungkapan Kamis 1 Maret 2012 istri saya melahirkan anak pertama di Sidoarjo. terima kasih yang disampaikan oleh Bpk. Paul Wowor dan istri Pelayanannya sangat baik sekali. Bagi teman-teman yang mau ikut dari Pekanbaru Riau serta Bpk. Mufly dan istri dari Sidoarjo Jawa program Jampersal di manapun kalian berada, program ini sangat Timur, sebagaimana telah diungkapkannya melalui website baik dan tidak dipungut biaya sepeser pun. Terima kasih semuanya.” Direktorat Bina Kesehatan Ibu: (Bpk. Mufly dan istri dari Sidoarjo, Jawa Timur) “Dear Depkes, saya mengucapkan terima kasih. Dengan Kebaikan yang telah diterima oleh Bpk Paul Wowor sekeluarga, menunjukkan KTP selaku warga Pekanbaru, kami diberikan Bpk Mufly sekeluarga, serta ribuan lainnya penerima manfaat pelayanan Jampersal yang sangat memuaskan, tanpa biaya sepeser Jampersal di seluruh Indonesia, semoga menjadi kebaikan pun. Saya yang dalam kondisi tidak bekerja sangat berterima kasih juga bagi almarhumah Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih, sang kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam program pencetus Jampersal. Jampersal.” (Bpk. Paul Wowor beserta istri dari Pekanbaru, Riau) Selamat jalan Ibu Endang, doa kami selalu menyertai Ibu... 48
  • 49. 2,5 tahun yang sangat berarti Dr. Merki Rundengan, MKM Auditor Itjen P enujukan Dr. Endang RS sebagai Menteri Kesehatan sempat Sehat rohani khusus buat jajaran Kemkes dan umumnya jajaran menimbulkan tanda tanya ketika namanya diumumkan kesehatan, karena beliau telah menunjukkan konsistensi dan oleh istana. Namanya tak pernah diperhitungkan. Namun semangat anti korupsi dan anti gratifikasi yang terus ditularkan setelah menjalankan tugas sebagai Menteri Kesehatan, dia ke jajarannya. menunjukkan kelasnya sebagai orang yang sangat layak duduk di kursi Menteri Kesehatan. Buku alm dr. Endang RS terakhir “Untaian Garnet dalam Hidupku” yang habis kubaca dalam tiga jam, sungguh memberikan banyak Buktinya? apa yang telah dilakukannya menunjukkan bahwa pencerahan bagaimana perjuangan Beliau untuk memajukan dia adalah seorang menteri yang memiliki profesionalitas tinggi, kesehatan Indonesia, tanpa ada pengecualiaan. pekerja keras, serta memiliki integritas dan konsistensi yang luar biasa. Setelah setahun Ibu Endang menjadi Menteri Kesehatan, Sedih dan haru sungguh tak terkatakan manakala kita menatap kita meyakini bahwa akan ada kemajuan di bidang kesehatan beliau kaku dan tak bisa menyatakan besarnya perjuangannya dan Kementerian Kesehatan. Baik menyangkut pekerjaan untuk dunia kesehatan. Namun kesadaran melanjutkan tugas pokok dan fungsi serta jajaran Kementerian Kesehatan. perjuangan Beliau tetap harus kita kobarkan. Kerja keras Beliau telah membawa perubahan bagi kemajuan pembangunan kesehatan Indonesia. Itu sudah terlihat nyata. Semoga semua insan kesehatan Indonesia tidak terpaku dalam Walaupun Beliau baru bekerja 2,5 tahun. keharuan kehilangan. Tetapi, semua pihak bersatu padu dengan penuh kesadaran dan kesungguhan meneruskan perjuangan Seandainya sisa jabatan 2,5 tahun (ataupun lebih) bisa terus almarhumah tanpa kompromi dan niat korupsi. Semoga. Beliau jalani sebagai Menteri Kesehatan, rasanya Indonesia akan mencapai kondisi berperilaku sehat dan berpola hidup Terima kasih Ibu untuk semua yang telah kau berikan untuk sehat jasmani dan rohani. Itu pasti. Sehat jasmani buat rakyat Indonesia tercinta ini... Indonesia karena kesadaran yang dibangun atas arahan Kemkes. 49
  • 50. Pemberian penghargaan kepada Karyawan Kemenkes di halaman Upacara Kemenkes 50
  • 51. Selalu punya waktu untuk staf dra. Rahmaniar Brahim, Apt, M.Kes Inspektur III, Itjen K ejadian ini tidak bisa saya lupakan karena sangat email. Dan, Beliau langsung menjawab email saya, seraya juga membahagiakan saya. Ya, ketika itu tanggal I Februari mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya. 2011. Saya mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ibu Endang, Menteri Kesehatan. Di samping menyampaikan ucapan Kejadian ini menyadarkan saya bahwa Ibu Menkes sebagai selamat, saya juga mengatakan bahwa saya juga berulang tahun pimpinan tertinggi, selalu punya waktu untuk siapa saja. pada tanggal yang sama. Termasuk untuk stafnya. Beliau selalu berusaha agar dapat membahagiakan orang lain. Lalu yang terjadi adalah: saya dikirimi bunga besar oleh Beliau, dengan ucapan selamat ulang tahun. Ketika itu saya masih Buat saya bunga kiriman Ibu Endang tersebut sangat surprise, menjabat sebagai Kepala Bidang Statistik Kesehatan di Pusdatin. berarti, dan membanggakan sekali. Bunga itu juga sebuah anugrah dari Allah melalui Ibu Endang karena saya bahagia Sewaktu saya mengucapkan selamat ulang tahun melalui bukan main menerimanya. 51
  • 52. Foto bersama Perawat RSUD Labuha Maluku Utara 52
  • 53. Beliau bagian dari kami Supraptini Peneliti Pusat 3 P ada saat saya di San Diego Hills, ketika mengikuti Upacara karena sedang berjuang melawan kanker paru-paru stadium 4. Pemakaman Ibu Endang, saya sempat kaget begitu Namun, dalam kesempatan Bedah Buku di RSCM, Beliau juga mendengar Presiden SBY menyebut akan membacakan kami undang dan hadir. Di dalam pidato sambutannya, saat kata pengantar dari Bu Endang yang ditulis untuk “Buku Berdamai itu Beliau meralat kata pengantar di buku di atas. Katanya: Dengan Kanker”. Saya jadi teringat pada saat saya memohon kata bahwa Beliau juga sudah menjadi survivor kanker karena pengantar tersebut kepada Beliau. sudah menjalani hidup bersama kanker. Beliau merasa bagian dari kami semua para survivor kanker. Setelah itu setiap ada Saat itu saya hanya menulis SMS kepada Beliau yang berbunyi: acara kanker Beliau selalu kami undang dan Beliau selalu Yth. Ibu Endang. Saat ini kami para survivor cancer  akan menulis menyempatkan datang kalau ada waktu. Luar biasa kemauan buku tentang pengalaman kami dengan kanker. Hasil penjualan Beliau untuk dapat membantu kegiatan-kegiatan kami. buku tersebut akan kami pergunakan untuk kegiatan CISC (Cancer Information and Support Center), untuk membantu Perlu saya ceritakan di sini bahwa kegiatan kami selain memberi para pasien kanker yang membutuhkan. Apakah kiranya Ibu support kepada pasien kanker. Kami juga punya kegiatan Rumah berkenan untuk menulis kata pengantar untuk buku tersebut? Singgah, yaitu rumah yang kami kontrak untuk membantu para pasien yang datang dari luar Jakarta untuk menginap, terutama Tidak saya sangka, beliau langsung menjawab SMS: Tentu saya untuk pasien-pasien Gakin dari luar Jakarta. Saat ini kami mau Bu Prapti. memiliki 4 rumah singgah: satu di dekat Rumah Sakit Kanker Dharmais (di Slipi), satu di Jl. Talang dekat RSCM, satu di dekat RS. Setelah naskah kami selesai diedit oleh Mbak Yuniarti Tanjung Persahabatan, dan satu lagi di daerah Paseban. (wartawati Femina), naskah saya kirimkan kepada Beliau. Naskah itu saya titipkan kepada mbak Iis yang kebetulan Semoga kegiatan kami diridhoi Tuhan Yang Maha Esa. Amin. mau ke rumah Beliau. Kurang dari seminggu kami telah Selamat jalan Ibu Endang. Kami semua mendoakan, semoga menerima Pengantar yang Beliau tulis. Bukan main, di situ Ibu mendapatkan tempat yang layak disisiNYA dan beristirahat Beliau mengaku terus terang bahwa beliau belum survivor dengan tenang dan damai. Amin. 53
  • 54. Kunjungan kerja menkes ke Malaria Center Halmahera Selatan, Maluku Utara. 54