SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 27
Baixar para ler offline
MATA KULIAH:

ORGANISASI KOMPUTER

MOTOROLA 68000

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013
CREATED BY:

FRANS RUMENGAN D.
1129040049
PTIK 02 2011
Set Instruksi (bahasa Inggris: Instruction Set, atau Instruction Set
Architecture (ISA)) didefinisikan sebagai suatu aspek dalam
arsitektur komputer yang dapat dilihat oleh para pemrogram.
Secara umum, ISA ini mencakup jenis data yang didukung, jenis
instruksi yang dipakai, jenis register, mode pengalamatan, arsitektur
memori,

penanganan

eksternalnya (jika ada).

interupsi,

eksepsi,

dan

operasi

I/O
Para desainer berusaha untuk membuat bahasa assembly. Artinya, instruksi
dibagi menjadi operasi dan mode alamat , dan hampir semua mode alamat
yang tersedia untuk hampir semua instruksi. Banyak programmer tidak
menyukai "dekat" ortogonal, sementara yang lain berterima kasih atas upaya
tersebut.Pada tingkat bit, orang menulis assembler jelas akan melihat bahwa
"petunjuk" bisa menjadi salah satu dari beberapa-op kode yang berbeda.
Dengan hanya 56 instruksi, instruksi minimal ukuran sangat besar untuk
hari tersebut pada 16 bit. Selain itu, banyak instruksi dan mode pengalamatan
menambahkan kata-kata tambahan di belakang untuk alamat, lebih alamatmode bit, dll
Pembahasan bahasa assembly kali ini diterapkan secara umum pada
bahasa assembly 68000. Karena instruksi 68000 dapat menangani tiga ukuran
operand yang berbeda, maka instruksi assembler harus mengindikasikan ukuran
yang dimaksud. Hal ini dilakukan dengan menambahkan indikator ukuran ke
mnemonic operasi. Indikator ukuran adalah L untuk long word, W untuk word, B

untuk byte.
Sehingga, jika instruksi add beroperasi pada operand long word, maka
mnemonic operasinya ditulis sebagai ADD.L pada saat tidak ada indikasi ukuran,
ukuran operand dianggap satu word. Hal ini berarti bahwa instruksi ADD.L. pada
saat tidak ada indikasi ukuran, ukuran operand dianggap satu word. Hal
iniberarti bahwa instruksi ADD.W#20, D1 dan ADD#20, D1 adalah identik.
Instruksi Branch diperlukan untuk mengmplementasikan struktur program
seperti statement if dan loop. Secara umum, suatu instruksi branch menguji
kondisi

branch

dan

kemudian,

tergantung

pada

hasil

tersebut,

menyebabkan eksekusi dilanjutkan pada salah satu dari jalur yang ada.
Processor 68000 mensyaratkan semua status dan buffer data dalam antar
muka perangkat I/Omenjadi addressable seperti lokasi memori.
Suatu stack dapat diimplementasikan menggunakan register alamat
apapun sebagai pointer. Mode pengalamatan autoincrement dan
autodecrement memfasilitasi proses ini. Satu register spesifik, register A7,
ditunjuk sebagai pointer stack prosesor, dan stack yang ditunjuk register ini
disebut stack prosessor. Ini adalah stack yang digunakan dalam semua
operasi stack yang dilakukan processor secara otomatis, sebagaimana
dalam kasus linkage subroutine.
Instruksi Branch-to-Subroutine (BSR) digunakan untuk memanggil
subroutine. Instruksi tersebut diimplementasikan dengan cara yang sama
seperti instruksi branch yang lain, tetapi juga menyebabkan isi program counter
di-push ke stack. Branch targetnya adalah instruksi pertama dalam subroutine
tersebut. Pada saat subroutine tersebut diselesaikan, Instruksi Return-fromSubroutine (RTS) digunakan untuk kembali ke calling program.
Kelompok perintah ini dipakai untuk melakukan operasi logika
mikrokontroler MCS51, operasi logika yang bisa dilakukan adalah operasi
AND (kode operasi ANL), operasi OR (kode operasi ORL) dan operasi

Exclusive-OR (kode operasi XRL). Data yang dipakai dalam operasi ini bisa
berupa data yang berada dalam Akumulator atau data yang berada dalam
memori-data, hal ini sedikit berlainan dengan operasi aritmatik yang harus
melihatkan Akumulator secara aktip. Hasil operasi ditampung di sumber
data yang pertama.
Pada bagian ini, kita menggunakan versi program 68000 untuk operasi dot
product, byte sorting, dan linked-list yang dideskripsikan pada Bab 2.
Intel cooperation menggunakan nama umum Intel Architecture (IA)
untuk prosesor dalam merek produknya. Kita akan mendeskripsikan
prosesor IA yang beroperasi dengan alamat memori 32-bit dan operand-32

bit. Prosesor IA-32 pertama kali adalah 80386 (tahun 1985), 80486 (tahun
1989), Pentium (tahun 1993), dan Pentium 4 (tahun 2000) telah
diimplementasikan.


Dalam arsitektur IA-32 memori adalah byte
addressable menggunakan alamat 32-bit, dan
instruksi beroperasi pada operand data 8-32
bit. Ukuran operand ini diebut byte dan
doubleword dalam istilah intel. Operand 16bit disebut word pada processor Intel i6-bit
awal. Digunaka pengalamatan little-edian,
operand multiple-byte dapat mulai dari tiap
lokasi alamat byte.
Delapan register 32-bit berlabel R0 hingga R7 adalah general-pupose
register yang dapat digunakan untuk menyimpan operand data atau
informasi pengalamatan. Delapan general-pupose register menjadi tiga tipe

yang berbeda: register data untuk operand penyimpan, dan register pointer
dan index untuk menyimpan alamat dan index alamat digunakan untuk
metapkan affective address suatu operand memori.
Arsitektur IA-32 memi bliki set mode pengalamatan yang besar dan
fleksibel. Mode tersebut didesain untuk mengakses item data individu atau
item data yang merupakan anggota dari list yang berurutan mulai pada
alamat memori terentu. Set lengkap mode pengalamatan IA-32
didefeniskan sebagai berikut:
-

- Mode Immediate - operandnya disertakan dalam instruksi. Operand
tersebut adalah bilangan 8-bit atau 32-bit bertanda, dengan panjang

ditetapkan oleh suatu bit dalam OP code instruksi.
-

- Mode Direct - alamat memori operand dinyatakan dengan nilai 32-bit
dalam instruksi terebut.
- Mode Register - operand disertakan dalam salah satu dari delapan
general-purpose register yang ditetapkan dalam instruksi.
-

Mode Register Indirect - alamat memori operand disertakan dalam
salah satu dari delapan general-purpose register yang ditetapkan
dalam instruksi.

-

Mode Base with displacement - displacement 8-bit atau 32-bit
bertanda dan salah satu dari delapan general-purpose register untuk
digunakan sebagai base register ditetapkan dalam instruksi.

-

Mode Index with diplecement - diplecement bertanda 32-bit, salah satu

dari delapan general-purpose register untuk digunakan sebagai index
register, dan faktor skala 1, 2, 4, atau 8 ditetapkan dalam instruksi.
- Mode Base with index - dua dari delapan genera-purpose register dan
faktor skala 1, 2, 4, atau 8 ditetapkan dalam instruksi.
- Mode Base with index and diplecement - diplecement 8-bit atau 32-bit
bertanda, dua dari delapan register general-purpose dan faktor skala 1, 2,
4, atau8 ditetapkan dalam instruksi.
Set instruksi IA-32 adalah eksensif. Instruksi tersebut di-encode
dalam format instruksi variabl-length yang tidak memilik layout regular
sepenuhnya. Kebanyakaninstruksi IA-32 memilki satu atau dua operand.

Dalam satu atau dua operand, hanya satu operand yang berada dalam
memori. Operand lain harus berada dalam registerprosesor. Selain instruksi
untu memindahkan data antara memori dan register prosesor, dan
melakukan operasi aritmatika, set instruksi menyertakan sejumlah operasi
logika da pergesera/rotasi yang berbeda pada data.

Aspek dasar bahasa assembly IA-32 untuk menetapkan OP code,
mode pengalamatan, dan label alamat instruksi yang diilustrasikan oleh
program. Assembler directive diperluka untuk mendefinisikan area data

suatu program dan untuk mendefinisikan hubungan antara nama simbolik
lokasi data dan nilai alamat fisik aktual.
Terdapat dua cara utama untuk menvariasi aliran eksekusi instruksi
dari straight-line sequencing. Panggilan ke subroutine dan kembali dari
subroutine tersebut memutuskan straight-line sequencing, juga gangguan

instruksi

branch,

baik

menyebabkan suatu break.

conditional

maupun

unconditional,

dapat
 Operasi Logika
Arsitektur IA-32memiliki instruksi yang menjalankan operasi logika
AND, OR, dan XOR. Operasi tersebut dijalankan bitwise pada dua
operand, dan hasilnya ditempatkan pada lokasi destinasi.

 Operasi Pergeseran dan Rotasi
Suatu operand dapat digeser ke kiri atau ke kanan dengan sejumlah
posisi bit ditetapkan dengan count tertentu. Terdapat empat instruksi
shift yaitu: SHL, SHR, SAL, SAR.
Memory-Mapped I/O
Regiser buffer perangkat input/output merupakan yang paling umum
diakses dalam computer modern oleh metode memory-mapped I/O.

instruksi Move IA-32 dapat digunakan untuk mentransfer directive ke
perangkat I/O, dan untuk mentransfer informasi status dan data ke dan
dari perangkat.
I/O Terisolasi
Set instruksi IA-32 juga memiliki dua instruksi, dengan OP
code IN dan OUT, yang hanya digunakan untuk tujuan I/O. alamat
yang dinyatakan dalam instruksi tersebut berada dalam ruang
alamat yang terpisah dari ruang alamat memori yang digunakan oleh

instruksi lain.pengaturan ini diebut isolated I/O utuk membedakanya
dari memori-mapped I/O dimana lokasi addressable dalam
perangkat I/O berada dalam ruang alamat yang sama dengan lokasi

memori.
Transfer Blok
Arsitektur IA-32 juga memiliki dua blok instruksi transfer I/O ;
REPINSD dan REPOUTS. Instruksi tersebut mentransfer suatu blok

item data secara serial,satu item pada satu waktu, antara memori
dan perangkat I/O.

Subroutine
Pada suatu program, seringkali perlu untuk melakukan subtask tertentu
berulangkali pada nilai data yang berbeda. Subtask semacam itu
biasanya disebut subroutine. Misalnya, suatu subroutine dapat
mengevaluasi fungsi sinus atau mensortir suatu list nilai menjadi urutan
meningkat atau menurun. Sangat dimungkinkan untuk menyertakan
blok instruksi yang terdiri dari subroutine pada setiap tempat yang
memerlukan program tersebut.
Akan tetapi untuk menghemat ruang, hanya satu copy dari

instruksi yang merupakan subroutine ditempatkan dalam memori, tiap
program yang perlu menggunakan subroutine tersebut hanya perlu
branch ke lokasi mulainya. Pada saat sualu program branch ke suatu

subroutine kita katakan program tersebut memanggil subroutine.
Instruksi yang melakukan operasi branch ini disebut instruksi Call. Setelah
subroutine dieksekusi, calling program hams mcresume eksekusi,
melanjutkan dengan segera setelah instruksi yang memanggil subroutine
tersebut. Subroutine kembali ke program yang memanggilnya dengan
mengeksekusi instruksi Return
Cara computer memungkinkan call dan return dari subroutine
disebut metode linkage subroutine. Metode linkage subroutine yang paling
sederhana adalah untuk menyimpan return address dalam lokasi tertentu,
yang dapat berupa suatu register yang didedikasikan untuk fungsi ini.
Register semacam itu disebut link register. Pada saat subroutine
menyelesaikan tugasnya, instruksi Return kembali ke calling program
dengan branching secara tidak langsung melalui link register.

Instruksi Call hanyalah instruksi branch khusus yang melakukan operasi
berikut:
 Menyimpan isi PC dalam link register

 Branch ke alamat target yang ditetapkan oleh instruksi
 Branch ke alamat yang terdapat dalam link register
SEMOGA BERMANFAAT


Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiMakalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiAli Must Can
 
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi KomputerProcessing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputerferoza rosalina
 
Mikroprosesor dan Mikrokontroler
Mikroprosesor dan MikrokontrolerMikroprosesor dan Mikrokontroler
Mikroprosesor dan MikrokontrolerRizki Nugroho
 
Mp 3 arsitektur-mikroprosesor
Mp 3 arsitektur-mikroprosesorMp 3 arsitektur-mikroprosesor
Mp 3 arsitektur-mikroprosesorOlbers Letfaar
 
Pengertian mikroprosesor
Pengertian mikroprosesorPengertian mikroprosesor
Pengertian mikroprosesorMasega Masega
 
Mikroprosesor sttc
Mikroprosesor sttcMikroprosesor sttc
Mikroprosesor sttcBeni Putra
 
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanSet intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanDevry Berta
 
Presentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
Presentasi dan video pembelajaran MikrokontrollerPresentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
Presentasi dan video pembelajaran Mikrokontrollerirsyadsyawal1
 
Mikroprosesor & mikrokomputer
Mikroprosesor & mikrokomputerMikroprosesor & mikrokomputer
Mikroprosesor & mikrokomputeragus ismangil
 
Set intruksi
Set intruksiSet intruksi
Set intruksiryobroza
 
Set instruksi organisasi dan arsitektur
Set instruksi organisasi dan arsitekturSet instruksi organisasi dan arsitektur
Set instruksi organisasi dan arsitekturFarhan Arrahman
 
Pert 9
Pert 9Pert 9
Pert 9Wanti
 
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2CahyyCahya
 
14684664 mikroprosesor
14684664 mikroprosesor14684664 mikroprosesor
14684664 mikroprosesorAbe Mubarok
 

Mais procurados (19)

Set instruksi
Set instruksiSet instruksi
Set instruksi
 
Makalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiMakalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksi
 
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi KomputerProcessing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
 
Mikroprosesor dan Mikrokontroler
Mikroprosesor dan MikrokontrolerMikroprosesor dan Mikrokontroler
Mikroprosesor dan Mikrokontroler
 
Mp 3 arsitektur-mikroprosesor
Mp 3 arsitektur-mikroprosesorMp 3 arsitektur-mikroprosesor
Mp 3 arsitektur-mikroprosesor
 
SET INSTRUKSI
SET INSTRUKSISET INSTRUKSI
SET INSTRUKSI
 
Set instruksi
Set instruksiSet instruksi
Set instruksi
 
Pengertian mikroprosesor
Pengertian mikroprosesorPengertian mikroprosesor
Pengertian mikroprosesor
 
Mikroprosesor sttc
Mikroprosesor sttcMikroprosesor sttc
Mikroprosesor sttc
 
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanSet intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
 
Presentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
Presentasi dan video pembelajaran MikrokontrollerPresentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
Presentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
 
Mikroprosesor & mikrokomputer
Mikroprosesor & mikrokomputerMikroprosesor & mikrokomputer
Mikroprosesor & mikrokomputer
 
Set intruksi
Set intruksiSet intruksi
Set intruksi
 
Set instruksi organisasi dan arsitektur
Set instruksi organisasi dan arsitekturSet instruksi organisasi dan arsitektur
Set instruksi organisasi dan arsitektur
 
Pert 9
Pert 9Pert 9
Pert 9
 
1 mikrokontroler-avr1
1  mikrokontroler-avr11  mikrokontroler-avr1
1 mikrokontroler-avr1
 
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
 
14684664 mikroprosesor
14684664 mikroprosesor14684664 mikroprosesor
14684664 mikroprosesor
 
PROYEK1
PROYEK1PROYEK1
PROYEK1
 

Destaque

Liquid Opportunities: Barcelona International Sailing Essentials (ENG)
Liquid Opportunities: Barcelona International Sailing Essentials (ENG)Liquid Opportunities: Barcelona International Sailing Essentials (ENG)
Liquid Opportunities: Barcelona International Sailing Essentials (ENG)Laia Tutzo
 
Classification of hotels
Classification of hotels  Classification of hotels
Classification of hotels Arbaaz khan
 
Classification of hotels, facilities , services and location
Classification  of hotels, facilities , services and locationClassification  of hotels, facilities , services and location
Classification of hotels, facilities , services and locationAndres Ruiz
 
Analysis of hotel industry in porter's five competitive forces
Analysis of hotel industry in porter's five competitive forcesAnalysis of hotel industry in porter's five competitive forces
Analysis of hotel industry in porter's five competitive forcesKrati Chouhan
 

Destaque (7)

Liquid Opportunities: Barcelona International Sailing Essentials (ENG)
Liquid Opportunities: Barcelona International Sailing Essentials (ENG)Liquid Opportunities: Barcelona International Sailing Essentials (ENG)
Liquid Opportunities: Barcelona International Sailing Essentials (ENG)
 
Classification of hotels
Classification of hotels  Classification of hotels
Classification of hotels
 
MARINA BAY SINGAPORE - URBAN CASE STUDY
MARINA BAY SINGAPORE - URBAN CASE STUDYMARINA BAY SINGAPORE - URBAN CASE STUDY
MARINA BAY SINGAPORE - URBAN CASE STUDY
 
Classification of hotels, facilities , services and location
Classification  of hotels, facilities , services and locationClassification  of hotels, facilities , services and location
Classification of hotels, facilities , services and location
 
Analysis of hotel industry in porter's five competitive forces
Analysis of hotel industry in porter's five competitive forcesAnalysis of hotel industry in porter's five competitive forces
Analysis of hotel industry in porter's five competitive forces
 
Types of hotels
Types of hotelsTypes of hotels
Types of hotels
 
Types of Hotel Rooms
Types of Hotel RoomsTypes of Hotel Rooms
Types of Hotel Rooms
 

Semelhante a Pertemuan 5-motorola-680001

Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPURamandha Auryl
 
Arsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setArsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setPrisca Renatha
 
04. Central Processing Unit -- Session IV edit.pptx
04. Central  Processing Unit -- Session IV edit.pptx04. Central  Processing Unit -- Session IV edit.pptx
04. Central Processing Unit -- Session IV edit.pptxImamCaksate
 
TUGAS MIKROPROSESOR M ADITYA ZACKY.pptx
TUGAS MIKROPROSESOR M ADITYA ZACKY.pptxTUGAS MIKROPROSESOR M ADITYA ZACKY.pptx
TUGAS MIKROPROSESOR M ADITYA ZACKY.pptxAdityaZacky1
 
Materi mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatanMateri mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatanAli Must Can
 
Makalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputerMakalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputeryoganoviantono
 
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptxMunawirMunawir15
 
Pertemuan 12 famili arm
Pertemuan 12 famili armPertemuan 12 famili arm
Pertemuan 12 famili armjumiathyasiz
 
2ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 72ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 7Nugroho W
 
Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04Nugroho W
 
Set intruksi (posting di slideshare)
Set intruksi (posting di slideshare)Set intruksi (posting di slideshare)
Set intruksi (posting di slideshare)rdbmn
 
Pertemuan 4-set-instruksi-arm3
Pertemuan 4-set-instruksi-arm3Pertemuan 4-set-instruksi-arm3
Pertemuan 4-set-instruksi-arm3France Rhezhek
 
Kertas penerangan c02 Microprcessor
Kertas penerangan c02 MicroprcessorKertas penerangan c02 Microprcessor
Kertas penerangan c02 Microprcessormuhammad sofi
 

Semelhante a Pertemuan 5-motorola-680001 (20)

Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
 
Arsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setArsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain set
 
CPU
CPUCPU
CPU
 
Pert.4 set instruksi arm
Pert.4 set instruksi armPert.4 set instruksi arm
Pert.4 set instruksi arm
 
04. Central Processing Unit -- Session IV edit.pptx
04. Central  Processing Unit -- Session IV edit.pptx04. Central  Processing Unit -- Session IV edit.pptx
04. Central Processing Unit -- Session IV edit.pptx
 
TUGAS MIKROPROSESOR M ADITYA ZACKY.pptx
TUGAS MIKROPROSESOR M ADITYA ZACKY.pptxTUGAS MIKROPROSESOR M ADITYA ZACKY.pptx
TUGAS MIKROPROSESOR M ADITYA ZACKY.pptx
 
Mikroprosesor
MikroprosesorMikroprosesor
Mikroprosesor
 
Materi mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatanMateri mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatan
 
Makalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputerMakalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputer
 
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
 
Processor CPU
Processor CPUProcessor CPU
Processor CPU
 
Pertemuan 12 famili arm
Pertemuan 12 famili armPertemuan 12 famili arm
Pertemuan 12 famili arm
 
2ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 72ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 7
 
Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04
 
Register
RegisterRegister
Register
 
Set intruksi (posting di slideshare)
Set intruksi (posting di slideshare)Set intruksi (posting di slideshare)
Set intruksi (posting di slideshare)
 
about computer systems
about computer systemsabout computer systems
about computer systems
 
Pertemuan 4-set-instruksi-arm3
Pertemuan 4-set-instruksi-arm3Pertemuan 4-set-instruksi-arm3
Pertemuan 4-set-instruksi-arm3
 
P4
P4P4
P4
 
Kertas penerangan c02 Microprcessor
Kertas penerangan c02 MicroprcessorKertas penerangan c02 Microprcessor
Kertas penerangan c02 Microprcessor
 

Mais de France Rhezhek

Pertemuan 12 dasar dasar pemograman
Pertemuan 12 dasar dasar pemogramanPertemuan 12 dasar dasar pemograman
Pertemuan 12 dasar dasar pemogramanFrance Rhezhek
 
Pertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganPertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganFrance Rhezhek
 
Pertemuan 9 alat output
Pertemuan 9 alat outputPertemuan 9 alat output
Pertemuan 9 alat outputFrance Rhezhek
 
Pertemuan 7 alat proses
Pertemuan 7 alat prosesPertemuan 7 alat proses
Pertemuan 7 alat prosesFrance Rhezhek
 
Pertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat inputPertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat inputFrance Rhezhek
 
Pertemuan 5 penggolongan komputer
Pertemuan 5 penggolongan komputerPertemuan 5 penggolongan komputer
Pertemuan 5 penggolongan komputerFrance Rhezhek
 
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunakPertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunakFrance Rhezhek
 
Pertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputerPertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputerFrance Rhezhek
 
Pertemuan 2 perkembangan perangkat keras
Pertemuan 2 perkembangan perangkat kerasPertemuan 2 perkembangan perangkat keras
Pertemuan 2 perkembangan perangkat kerasFrance Rhezhek
 
Pertemuan 1 gambaran umum komputer
Pertemuan 1 gambaran umum komputerPertemuan 1 gambaran umum komputer
Pertemuan 1 gambaran umum komputerFrance Rhezhek
 
Pertemuan 12-pipelining1
Pertemuan 12-pipelining1Pertemuan 12-pipelining1
Pertemuan 12-pipelining1France Rhezhek
 
Pertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedPertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedFrance Rhezhek
 
Pertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaPertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaFrance Rhezhek
 
Pertemuan 9-sistem-memori1
Pertemuan 9-sistem-memori1Pertemuan 9-sistem-memori1
Pertemuan 9-sistem-memori1France Rhezhek
 
Pertemuan 7-sistem-bus1
Pertemuan 7-sistem-bus1Pertemuan 7-sistem-bus1
Pertemuan 7-sistem-bus1France Rhezhek
 
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1France Rhezhek
 
Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2France Rhezhek
 
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1France Rhezhek
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23France Rhezhek
 

Mais de France Rhezhek (20)

Pertemuan 12 dasar dasar pemograman
Pertemuan 12 dasar dasar pemogramanPertemuan 12 dasar dasar pemograman
Pertemuan 12 dasar dasar pemograman
 
Pertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganPertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilangan
 
Pertemuan 9 alat output
Pertemuan 9 alat outputPertemuan 9 alat output
Pertemuan 9 alat output
 
Pertemuan 7 alat proses
Pertemuan 7 alat prosesPertemuan 7 alat proses
Pertemuan 7 alat proses
 
Pertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat inputPertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat input
 
Pertemuan 5 penggolongan komputer
Pertemuan 5 penggolongan komputerPertemuan 5 penggolongan komputer
Pertemuan 5 penggolongan komputer
 
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunakPertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
 
Pertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputerPertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputer
 
Pertemuan 2 perkembangan perangkat keras
Pertemuan 2 perkembangan perangkat kerasPertemuan 2 perkembangan perangkat keras
Pertemuan 2 perkembangan perangkat keras
 
Pertemuan 1 gambaran umum komputer
Pertemuan 1 gambaran umum komputerPertemuan 1 gambaran umum komputer
Pertemuan 1 gambaran umum komputer
 
Pertemuan 12-pipelining1
Pertemuan 12-pipelining1Pertemuan 12-pipelining1
Pertemuan 12-pipelining1
 
Pertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedPertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embedded
 
Pertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaPertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatika
 
Pertemuan 9-sistem-memori1
Pertemuan 9-sistem-memori1Pertemuan 9-sistem-memori1
Pertemuan 9-sistem-memori1
 
Pertemuan 8-mid-tes1
Pertemuan 8-mid-tes1Pertemuan 8-mid-tes1
Pertemuan 8-mid-tes1
 
Pertemuan 7-sistem-bus1
Pertemuan 7-sistem-bus1Pertemuan 7-sistem-bus1
Pertemuan 7-sistem-bus1
 
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
 
Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2
 
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
 

Último

Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfbayuputra151203
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptxanisakhairoza
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxRestiana8
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfSMP Hang Kasturi, Batam
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfrizalrulloh1992
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptxSuarniSuarni5
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxSuGito15
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf2210130220024
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekahellenchanel31
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas Xyova9dspensa
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfAdindaRizkiThalia
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxagunk4
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 

Último (20)

Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptxPersiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 

Pertemuan 5-motorola-680001

  • 1. MATA KULIAH: ORGANISASI KOMPUTER MOTOROLA 68000 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2013
  • 2. CREATED BY: FRANS RUMENGAN D. 1129040049 PTIK 02 2011
  • 3. Set Instruksi (bahasa Inggris: Instruction Set, atau Instruction Set Architecture (ISA)) didefinisikan sebagai suatu aspek dalam arsitektur komputer yang dapat dilihat oleh para pemrogram. Secara umum, ISA ini mencakup jenis data yang didukung, jenis instruksi yang dipakai, jenis register, mode pengalamatan, arsitektur memori, penanganan eksternalnya (jika ada). interupsi, eksepsi, dan operasi I/O
  • 4. Para desainer berusaha untuk membuat bahasa assembly. Artinya, instruksi dibagi menjadi operasi dan mode alamat , dan hampir semua mode alamat yang tersedia untuk hampir semua instruksi. Banyak programmer tidak menyukai "dekat" ortogonal, sementara yang lain berterima kasih atas upaya tersebut.Pada tingkat bit, orang menulis assembler jelas akan melihat bahwa "petunjuk" bisa menjadi salah satu dari beberapa-op kode yang berbeda. Dengan hanya 56 instruksi, instruksi minimal ukuran sangat besar untuk hari tersebut pada 16 bit. Selain itu, banyak instruksi dan mode pengalamatan menambahkan kata-kata tambahan di belakang untuk alamat, lebih alamatmode bit, dll
  • 5. Pembahasan bahasa assembly kali ini diterapkan secara umum pada bahasa assembly 68000. Karena instruksi 68000 dapat menangani tiga ukuran operand yang berbeda, maka instruksi assembler harus mengindikasikan ukuran yang dimaksud. Hal ini dilakukan dengan menambahkan indikator ukuran ke mnemonic operasi. Indikator ukuran adalah L untuk long word, W untuk word, B untuk byte. Sehingga, jika instruksi add beroperasi pada operand long word, maka mnemonic operasinya ditulis sebagai ADD.L pada saat tidak ada indikasi ukuran, ukuran operand dianggap satu word. Hal ini berarti bahwa instruksi ADD.L. pada saat tidak ada indikasi ukuran, ukuran operand dianggap satu word. Hal iniberarti bahwa instruksi ADD.W#20, D1 dan ADD#20, D1 adalah identik.
  • 6. Instruksi Branch diperlukan untuk mengmplementasikan struktur program seperti statement if dan loop. Secara umum, suatu instruksi branch menguji kondisi branch dan kemudian, tergantung pada hasil tersebut, menyebabkan eksekusi dilanjutkan pada salah satu dari jalur yang ada.
  • 7. Processor 68000 mensyaratkan semua status dan buffer data dalam antar muka perangkat I/Omenjadi addressable seperti lokasi memori.
  • 8. Suatu stack dapat diimplementasikan menggunakan register alamat apapun sebagai pointer. Mode pengalamatan autoincrement dan autodecrement memfasilitasi proses ini. Satu register spesifik, register A7, ditunjuk sebagai pointer stack prosesor, dan stack yang ditunjuk register ini disebut stack prosessor. Ini adalah stack yang digunakan dalam semua operasi stack yang dilakukan processor secara otomatis, sebagaimana dalam kasus linkage subroutine.
  • 9. Instruksi Branch-to-Subroutine (BSR) digunakan untuk memanggil subroutine. Instruksi tersebut diimplementasikan dengan cara yang sama seperti instruksi branch yang lain, tetapi juga menyebabkan isi program counter di-push ke stack. Branch targetnya adalah instruksi pertama dalam subroutine tersebut. Pada saat subroutine tersebut diselesaikan, Instruksi Return-fromSubroutine (RTS) digunakan untuk kembali ke calling program.
  • 10. Kelompok perintah ini dipakai untuk melakukan operasi logika mikrokontroler MCS51, operasi logika yang bisa dilakukan adalah operasi AND (kode operasi ANL), operasi OR (kode operasi ORL) dan operasi Exclusive-OR (kode operasi XRL). Data yang dipakai dalam operasi ini bisa berupa data yang berada dalam Akumulator atau data yang berada dalam memori-data, hal ini sedikit berlainan dengan operasi aritmatik yang harus melihatkan Akumulator secara aktip. Hasil operasi ditampung di sumber data yang pertama.
  • 11. Pada bagian ini, kita menggunakan versi program 68000 untuk operasi dot product, byte sorting, dan linked-list yang dideskripsikan pada Bab 2.
  • 12. Intel cooperation menggunakan nama umum Intel Architecture (IA) untuk prosesor dalam merek produknya. Kita akan mendeskripsikan prosesor IA yang beroperasi dengan alamat memori 32-bit dan operand-32 bit. Prosesor IA-32 pertama kali adalah 80386 (tahun 1985), 80486 (tahun 1989), Pentium (tahun 1993), dan Pentium 4 (tahun 2000) telah diimplementasikan.
  • 13.  Dalam arsitektur IA-32 memori adalah byte addressable menggunakan alamat 32-bit, dan instruksi beroperasi pada operand data 8-32 bit. Ukuran operand ini diebut byte dan doubleword dalam istilah intel. Operand 16bit disebut word pada processor Intel i6-bit awal. Digunaka pengalamatan little-edian, operand multiple-byte dapat mulai dari tiap lokasi alamat byte.
  • 14. Delapan register 32-bit berlabel R0 hingga R7 adalah general-pupose register yang dapat digunakan untuk menyimpan operand data atau informasi pengalamatan. Delapan general-pupose register menjadi tiga tipe yang berbeda: register data untuk operand penyimpan, dan register pointer dan index untuk menyimpan alamat dan index alamat digunakan untuk metapkan affective address suatu operand memori.
  • 15. Arsitektur IA-32 memi bliki set mode pengalamatan yang besar dan fleksibel. Mode tersebut didesain untuk mengakses item data individu atau item data yang merupakan anggota dari list yang berurutan mulai pada alamat memori terentu. Set lengkap mode pengalamatan IA-32 didefeniskan sebagai berikut: - - Mode Immediate - operandnya disertakan dalam instruksi. Operand tersebut adalah bilangan 8-bit atau 32-bit bertanda, dengan panjang ditetapkan oleh suatu bit dalam OP code instruksi. - - Mode Direct - alamat memori operand dinyatakan dengan nilai 32-bit dalam instruksi terebut.
  • 16. - Mode Register - operand disertakan dalam salah satu dari delapan general-purpose register yang ditetapkan dalam instruksi. - Mode Register Indirect - alamat memori operand disertakan dalam salah satu dari delapan general-purpose register yang ditetapkan dalam instruksi. - Mode Base with displacement - displacement 8-bit atau 32-bit bertanda dan salah satu dari delapan general-purpose register untuk digunakan sebagai base register ditetapkan dalam instruksi. - Mode Index with diplecement - diplecement bertanda 32-bit, salah satu dari delapan general-purpose register untuk digunakan sebagai index register, dan faktor skala 1, 2, 4, atau 8 ditetapkan dalam instruksi.
  • 17. - Mode Base with index - dua dari delapan genera-purpose register dan faktor skala 1, 2, 4, atau 8 ditetapkan dalam instruksi. - Mode Base with index and diplecement - diplecement 8-bit atau 32-bit bertanda, dua dari delapan register general-purpose dan faktor skala 1, 2, 4, atau8 ditetapkan dalam instruksi.
  • 18. Set instruksi IA-32 adalah eksensif. Instruksi tersebut di-encode dalam format instruksi variabl-length yang tidak memilik layout regular sepenuhnya. Kebanyakaninstruksi IA-32 memilki satu atau dua operand. Dalam satu atau dua operand, hanya satu operand yang berada dalam memori. Operand lain harus berada dalam registerprosesor. Selain instruksi untu memindahkan data antara memori dan register prosesor, dan melakukan operasi aritmatika, set instruksi menyertakan sejumlah operasi logika da pergesera/rotasi yang berbeda pada data. 
  • 19. Aspek dasar bahasa assembly IA-32 untuk menetapkan OP code, mode pengalamatan, dan label alamat instruksi yang diilustrasikan oleh program. Assembler directive diperluka untuk mendefinisikan area data suatu program dan untuk mendefinisikan hubungan antara nama simbolik lokasi data dan nilai alamat fisik aktual.
  • 20. Terdapat dua cara utama untuk menvariasi aliran eksekusi instruksi dari straight-line sequencing. Panggilan ke subroutine dan kembali dari subroutine tersebut memutuskan straight-line sequencing, juga gangguan instruksi branch, baik menyebabkan suatu break. conditional maupun unconditional, dapat
  • 21.  Operasi Logika Arsitektur IA-32memiliki instruksi yang menjalankan operasi logika AND, OR, dan XOR. Operasi tersebut dijalankan bitwise pada dua operand, dan hasilnya ditempatkan pada lokasi destinasi.  Operasi Pergeseran dan Rotasi Suatu operand dapat digeser ke kiri atau ke kanan dengan sejumlah posisi bit ditetapkan dengan count tertentu. Terdapat empat instruksi shift yaitu: SHL, SHR, SAL, SAR.
  • 22. Memory-Mapped I/O Regiser buffer perangkat input/output merupakan yang paling umum diakses dalam computer modern oleh metode memory-mapped I/O. instruksi Move IA-32 dapat digunakan untuk mentransfer directive ke perangkat I/O, dan untuk mentransfer informasi status dan data ke dan dari perangkat.
  • 23. I/O Terisolasi Set instruksi IA-32 juga memiliki dua instruksi, dengan OP code IN dan OUT, yang hanya digunakan untuk tujuan I/O. alamat yang dinyatakan dalam instruksi tersebut berada dalam ruang alamat yang terpisah dari ruang alamat memori yang digunakan oleh instruksi lain.pengaturan ini diebut isolated I/O utuk membedakanya dari memori-mapped I/O dimana lokasi addressable dalam perangkat I/O berada dalam ruang alamat yang sama dengan lokasi memori.
  • 24. Transfer Blok Arsitektur IA-32 juga memiliki dua blok instruksi transfer I/O ; REPINSD dan REPOUTS. Instruksi tersebut mentransfer suatu blok item data secara serial,satu item pada satu waktu, antara memori dan perangkat I/O. Subroutine Pada suatu program, seringkali perlu untuk melakukan subtask tertentu berulangkali pada nilai data yang berbeda. Subtask semacam itu biasanya disebut subroutine. Misalnya, suatu subroutine dapat mengevaluasi fungsi sinus atau mensortir suatu list nilai menjadi urutan meningkat atau menurun. Sangat dimungkinkan untuk menyertakan blok instruksi yang terdiri dari subroutine pada setiap tempat yang memerlukan program tersebut.
  • 25. Akan tetapi untuk menghemat ruang, hanya satu copy dari instruksi yang merupakan subroutine ditempatkan dalam memori, tiap program yang perlu menggunakan subroutine tersebut hanya perlu branch ke lokasi mulainya. Pada saat sualu program branch ke suatu subroutine kita katakan program tersebut memanggil subroutine. Instruksi yang melakukan operasi branch ini disebut instruksi Call. Setelah subroutine dieksekusi, calling program hams mcresume eksekusi, melanjutkan dengan segera setelah instruksi yang memanggil subroutine tersebut. Subroutine kembali ke program yang memanggilnya dengan mengeksekusi instruksi Return
  • 26. Cara computer memungkinkan call dan return dari subroutine disebut metode linkage subroutine. Metode linkage subroutine yang paling sederhana adalah untuk menyimpan return address dalam lokasi tertentu, yang dapat berupa suatu register yang didedikasikan untuk fungsi ini. Register semacam itu disebut link register. Pada saat subroutine menyelesaikan tugasnya, instruksi Return kembali ke calling program dengan branching secara tidak langsung melalui link register. Instruksi Call hanyalah instruksi branch khusus yang melakukan operasi berikut:  Menyimpan isi PC dalam link register  Branch ke alamat target yang ditetapkan oleh instruksi  Branch ke alamat yang terdapat dalam link register