Conflict and negotiation

NCPA Advisory
NCPA AdvisoryResearcher em NCPA Advisory
CONFLICT AND NEGOTIATION
PERILAKU KEORGANISASIAN
Oleh :
RAHMAD AGUNG NUGRAHA, S, Psi,
M.Si
Definisi Konflik
• Konflik dapat
didefinisikan sebagai
suatu proses yang mulai
bila satu pihak
merasakan bahwa suatu
pihak lain telah
mempengaruhi secara
negatif, sesuatu yang
diperhatikan pihak
pertama.
Konflik Merupakan Masalah Persepsi
 Suatu titik pada setiap kegiatan yang
tengah berlangsung bila suatu interaksi
“bersilangan” dapat menjadi suatu konflik
antar pihak.
 Hal ini meliputi rentang yang luas dari
konflik yang dialami seseorang dalam
organisasi.
 Ketidakcocokan tujuan
 Perbedaan dalam penafsiran makna
 Ketidaksetujuan berdasarkan
pengharapan perilaku.
 Konflik harus dipahami oleh pihak-pihak
yang bersangkutan, apakah konflik ada
atau tidak merupakan masalah persepsi.
Konflik Fungsional Vs Disfungsional
Konflik Fungsional
Konflik yang mendukung tujuan
dan memperbaiki kinerja
kelompok
Konflik Disfungsional
Konflik yang
mengganggu kinerja
kelompok
2 pandangan konflik
• Pandangan tradisional, dan
• Pandangan interaksionis
Pandangan Tradisional
Penyebab :
• Komunikasi yang buruk
• Kurangnya keterbukaan
• Kegagalan dalam
menafsirkan kebutuhan
anggota organisasi
Pandangan Tradisional : Keyakinan bahwa semua konflik
merugikan dan harus dihindari.
Pandangan Interaksionis
• Pandangan interaksionis
Keyakinan bahwa konflik tidak
hanya merupakan sebuah paksaan
yang positif dalam suatu kelompok
tetapi juga sangat diperlukan bagi
suatu kelompok untuk bekerja
dengan lebih efektif.
• Pandangan interaksionis tidak
berpendapat bahwa semua konflik
adalah baik. Beberapa konflik
mendukung tujuan kelompok dan
memperbaiki kenerjanya, inilah
ragam konflik yang konstruktif,
fungsional tetapi ada juga konflik
yang merintangi kinerja kelompok,
ini adalah ragam konflik yang
disfungsional atau destruktif.
Tipe dan lokus konflik
Salah satu untuk memahami suatu konflik adalah
mengidentifikasi tipe kesepakatan dan lokus konflik
atau dimana konflik terjadi. Konflik dapat
dikategorikan menjadi tiga kategori kesepakatan
yaitu tugas, hubungan, proses.
Konflik tugas terkait dengan kandungan dan tujuan
pekerjaan.
Konflik hubungan menitikberatkan pada hubungan
interpersonal.
Konflik proses mengenai bagaimana menyelesaikan
segala pekerjaan yang ada.
Lokus Konflik
Sedangkan lokus konflik terdapat tiga tipe
dasar lokus konflik
1. konflik dyadic yaitu konflik yang terjadi
diantara dua orang
2. konflik intagrup yaitu konflik yang terjadi di
dalam sebuah kelompok atau tim,
3. konflik antar kelompok yaitu konflik diantara
kelompok atau tim yang berbeda.
Konflik Bisa Dijadikan
Seproduktif Mungkin.
• Dari definisi konflik, tipe dan lokusnya konflik
dapat membantu untuk menyadari bahwa
kemungkinan terjadinya suatu konflik
takterelakkan dalam suatu organisasi, dan
ketika itu terjadi di suatu organisasi hal ini bisa
dijadikan seproduktif mungkin.
Proses Konflik
Proses konflik memiliki lima tahap yaitu :
1. Pertentangan yang berpotensial atau
ketidaksesuaian
2. Kognisi dan personalisasi
3. Niat
4. perilaku, dan
5. hasil.
Proses Konflik
 Komunikasi
– Kesulitan dalam mengartikan kata, kesalahpahaman, dan gangguan dalam komunikasi
(termasuk juga overcommunication)
 Struktur
– Ukuran dan spesialisasi pekerjaan
– Kejelasan yurisdiksi
– Kecocokan anggota atau tujuan
– Gaya kepemimpinan
– Sistem penghargaan
– Ketergantungan kelompok
 Varibel Pribadi
– Perbedaan sistem penilaian individu (e.g. kesan pertama)
– Tipe kepribadian
Tahap I : Pertentangan yang berpotensial atau ketidaksesuaian
Tahap 2 : Kognisi dan Personalisasi
Konflik yang dipersepsikan
Kesadaran satu atau lebih pihak
mengenai kondisi yang
menciptakan kesempatan
tumbuhnya konflik
Konflik yang dirasakan
Keterlibatan emosional dalam
suatu konflik yang menciptakan
kegelisahan, ketegangan, frustasi
dan permusuhan.
Tahap 3 : NIAT
Berkompetisi
Keinginan untuk memuaskan kepentingan satu pihak dengan tidak mempedulikan
dampaknya terhadap pihak lain.
Berkolaborasi
Situasi dimana pihak-pihak yang berkonflik, masing-masing ingin memuaskan sepenuhnya
dari semua pihak.
Menghindari
Keinginan untuk menarik diri atau menekan konflik.
Mengakomodasi
Kesediaan dari satu pihak untuk mengutamakan kepentingan lawan.
Berkompromi
Situasi dimana tiap pihak dalam konflik bersedia untuk mengorbankan sesuatu
LIMA GAYA PENANGANAN KONFLIK
ASSERTIF
TIDAK
K
E
T
E
G
U
H
A
N
KOMPETISI KOLABORASI
KOMPROMI
MENGHINDAR AKOMODASI
TIDAK KOOPERATIF
KERJA SAMA
Tahap 4 : Perilaku
Manajemen Konflik
Penggunaan teknik pemecahan dan perangsangan untuk mencapai tingkat konflik yang
diinginkan.
Tahap 5 : Hasil
• Hasil Fungsional
– Meningkatkan kinerja kelompok
– Memperbaiki kualitas keputusan
– Merangsang kreativitas dan inovasi.
– Mendorong minat dan keingintahuan.
– Penyediaan sarana untuk penyelesaian
masalah.
– Menciptakan lingkungan untuk
evaluasi diri dan perubahan.
 Hasil Disfungsional
– Meningkatkan ketidakpuasan
– Menurunkan keefektifan kelompok
– Menghambat komunikasi
– Menurunkan kepaduan kelompok
– Pertengkaran antara anggota
kelompok
Bagaimana Menciptakan
Konflik Fungsional?
• Reward and Punishment (e.g. HP)
HP memberikan rewards pada karyawannya yang memiliki dan
mempertahankan pendapat/ide yang mereka yakini benar, walaupun
pendapat/ide tersebut ditolak oleh pihak management.
Punishment dapat diberikan pada para avoiders.
• Formal system (e.g. Herman Miller Inc. & IBM)
Herman Miller Inc. memiliki sistem formal, dimana para bawahan dapat
memberikan evaluasi dan kritik pada para atasannya.
Conflict
and Unit
Performance
Negoisasi
• Negoisasi dapat
didefinisikan sebagai
proses yang terjadi
ketika dua atau lebih
pihak memutuskan
bagaimana
mengalokasikan sumber
daya yang langka.
The Best Alternative To a
Negotiated Agreement
• BATNA
• The Best Alternative
To a Negotiated
Agreement; Nilai
terendah yang bisa
diterima individu
untuk mencapai
kesepakatan dalam
negoisasi.
Strategi Tawar - Menawar
Tawar – Menawar Distributif
Perundingan yang mencoba membagi-bagikan sumber daya
dalam jumlah tetap; suatu situasi kalah-menang.
Tawar – Menawar Integratif
Perundingan yang mencoba mencari satu penyelesaian
atau lebih yang bisa menciptakan situasi menang-menang
Tawar – Menawar Distributif vs
Integratif
Bargaining Distributive Integrative
Characteristic Characteristic Characteristic
Available resources Fixed amount of Variable amount of
resources to be divided resources to be divided
Primary motivations I win, you lose I win, you win
Primary interests Opposed to each other Convergent or congruent
with each other
Focus of relationships Short term Long term
Source: Based on R. J. Lewicki and J. A. Litterer, Negotiation (Homewood, IL: Irwin, 1985), p. 280.
Proses
negoisasi
Persiapan dan Perencanaan
• Apa sifat konflik
• Munculnya peristiwa menuju negosiasi
• Siapa yang terlibat dan apa yang mereka pikirkan
• Apa yang Anda inginkan dari negosiasi
• Apa tujuan Anda
• Dan Sebagainya.
• Mengembangkan strategi seperti seorang ahli
main catur.
Definisi aturan main
• Siapa yang akan melakukan negosiasi
• Dimana hal itu akan berlangsung
• Kendala-kendala apa, waktu, dll
• Membatasi masalah yang akan negosiasi
• Selama fase ini, para pihak juga akan bertukar
proposal awal atau permintaan mereka.
Klarifikasi dan Justifikasi
Ketika posisi awal telah ditukar, Anda dan
pihak lain akan menjelaskan, memperkuat,
memperjelas, mendukung dan membenarkan
permintaan Anda.
Fase ini perlu tidak menjadi konfrontatif
kesempatan ini untuk mendidik dan
menginformasikan satu sama lain pada isu-isu.
Bargaining dan Problem Solving
• Inti dari proses negosiasi adalah memberi dan
mengambil sebenarnya mencoba untuk
membicarakan kesepakatan.
• Pada fase ini, KONSESI yang ragu perlu
dilakukan oleh kedua belah pihak..
Closure dan Implementasi
• Membuat perjanjian
• Mengembangkan prosedur untuk
melaksanakan dan monitoring
ISU DALAM NEGOSIASI
 Peran mood dan Kepribadian dalam Negosiasi
 Negosiator yang berada di suasana hati yang positif menegosiasikan
hasil yang lebih baik daripada mereka yang berada di suasana hati
yang kurang positif.
 Perbedaan Gender
 Apakah laki-laki dan perempuan bernegosiasi berbeda
 Tidak mempengaruhi jenis kelamin hasil negosiasi
 Perbedaan budaya
 Italia, Jerman dan Perancis yang mengkritik sebelum mereka
melakukan pujian
 Eksekutif India digunakan untuk mengganggu satu sama lain
 Dan Sebagainya.
Perundingan Pihak Ketiga
Mediator
Pihak ketiga yang bersifat netral dan memfasilitasi
penyelesaian perundingan dengan menggunakan
penalaran, persuasi dan saran-saran sebagai
alternatif.
Arbitrator
Pihak ketiga yang memiliki
kewenangan untuk
memaksakan kesepakatan.
Konsultan
Pihak ketiga yang tidak
memihak, terampil dalam
manajemen konflik, yang
mencoba memberikan
penyeleseian keputusan yang
kreatif melalui komunikasi dan
analisis.
Pendamai
Pihak ketiga yang dipercayai dimana menyediakan
sambungan komunikasi informal antara negosiator
dan lawannya.
Kelebihan dan kelemahan
dalam chapter ini
Kelebihan
• Chapter ini mendeskripsikan konflik
yang konstruktif maupun destruktif
terhadap fungsi kelompok dan
memberikan saran bahwa negoisasi
diharapkan dilakukan secara terus-
menerus dalam kelompok dan
organisasi. Tawar menawar distributive
dapat memecahkan persoalan atau
pertentangan tetapi sering
mempengaruhi secara negative
kepuasan satu atau lebih negosiator
karena difokuskan pada jangka pendek
dan bersifat konfrontasional.
Sebaliknya, tawar integrative cenderung
memberikan hasil yang memuaskan
semua pihak dan membina hubungan
yang tahan lama.
kelemahan
• Chapter ini kurang
memberikan penjabaran atau
pembahasan mengenai
memecahan konflik antar
kelompok dan efektivitas
pemecahan konflik serta
perspektif perubahan perilaku
/modifikasi perilaku dengan
mempertimbangkan metode-
metode mengelola hubungan
antar kelompok.
TERIMA KASIH
1 de 34

Recomendados

Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi por
Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi
Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi Aqsathya Chan
15.3K visualizações22 slides
Negosiasi Internasional dan Lintas Budaya por
Negosiasi Internasional dan Lintas BudayaNegosiasi Internasional dan Lintas Budaya
Negosiasi Internasional dan Lintas Budayaaristamy agata
14.8K visualizações35 slides
Proses konflik por
Proses konflikProses konflik
Proses konflikdhipan
8.3K visualizações7 slides
Manajemen Konflik por
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen KonflikFormasi Org
6.1K visualizações13 slides
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi por
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiErniSiregar
102.7K visualizações36 slides
Robbins 8 _ Manajemen Strategik por
Robbins 8 _ Manajemen StrategikRobbins 8 _ Manajemen Strategik
Robbins 8 _ Manajemen StrategikErniSiregar
43.4K visualizações35 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Struktur dan Desain Organisasi por
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasijighai
14.4K visualizações22 slides
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka... por
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Puw Elroy
76.1K visualizações11 slides
MO II Forecasting por
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II ForecastingLilia Pascariani
34.2K visualizações47 slides
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen) por
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen) Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen) Ninnasi Muttaqiin
7.5K visualizações25 slides
Perubahan dan pengembangan organisasi por
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiFrans Dione
7.4K visualizações11 slides
Budaya organisasi por
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasiSeta Wicaksana
18.4K visualizações22 slides

Mais procurados(20)

Struktur dan Desain Organisasi por jighai
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
jighai14.4K visualizações
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka... por Puw Elroy
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Puw Elroy76.1K visualizações
MO II Forecasting por Lilia Pascariani
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
Lilia Pascariani34.2K visualizações
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen) por Ninnasi Muttaqiin
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen) Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Ninnasi Muttaqiin7.5K visualizações
Perubahan dan pengembangan organisasi por Frans Dione
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
Frans Dione7.4K visualizações
Budaya organisasi por Seta Wicaksana
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
Seta Wicaksana18.4K visualizações
Budaya Organisasi por iceu novida adinata
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
iceu novida adinata100.6K visualizações
PENGANTAR BISNIS MATERI KEPEMIMPINAN por Deviana Febrianti
PENGANTAR BISNIS MATERI KEPEMIMPINANPENGANTAR BISNIS MATERI KEPEMIMPINAN
PENGANTAR BISNIS MATERI KEPEMIMPINAN
Deviana Febrianti2.1K visualizações
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan por Dayana Florencia
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanTeori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Dayana Florencia14.1K visualizações
Nilai Waktu dari Uang por Trisnadi Wijaya
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
Trisnadi Wijaya52.9K visualizações
Robbins 11 _ Mengelola Tim por ErniSiregar
Robbins 11 _ Mengelola TimRobbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola Tim
ErniSiregar49.6K visualizações
Mengelola Perubahan dan Inovasi por fitrianorkomaria98
Mengelola Perubahan dan InovasiMengelola Perubahan dan Inovasi
Mengelola Perubahan dan Inovasi
fitrianorkomaria989.1K visualizações
Strategi Proses Manajemen Operasional por IkkaW
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
IkkaW59.5K visualizações
Desain dan Struktur Organisasi por Satya Pranata
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
Satya Pranata2.9K visualizações
Tabel f-0-05 por ERNING KAROMAH
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
ERNING KAROMAH180.4K visualizações
Keragaman dalam organisasi ppt 1 por ReniFatmawati5
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
ReniFatmawati527.6K visualizações
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) por Tri Widodo W. UTOMO
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Tri Widodo W. UTOMO6.6K visualizações
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan por Monang Sinaga
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Monang Sinaga88.6K visualizações

Similar a Conflict and negotiation

8 konflik-nego por
8   konflik-nego8   konflik-nego
8 konflik-negoAstadi Pangarso
3.4K visualizações27 slides
Bab 14 por
Bab 14Bab 14
Bab 14YUSRA FERNANDO
632 visualizações13 slides
Konflik por
KonflikKonflik
KonflikFida Ailee
14 visualizações3 slides
Manajemen konflik por
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflikZafira Nurjuwita
35 visualizações13 slides
Konflik Pemasaran por
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasarandewantimega
11.6K visualizações30 slides
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi por
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiDiana Amelia Bagti
4.4K visualizações19 slides

Similar a Conflict and negotiation (20)

8 konflik-nego por Astadi Pangarso
8   konflik-nego8   konflik-nego
8 konflik-nego
Astadi Pangarso3.4K visualizações
Bab 14 por YUSRA FERNANDO
Bab 14Bab 14
Bab 14
YUSRA FERNANDO632 visualizações
Konflik por Fida Ailee
KonflikKonflik
Konflik
Fida Ailee14 visualizações
Manajemen konflik por Zafira Nurjuwita
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
Zafira Nurjuwita35 visualizações
Konflik Pemasaran por dewantimega
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasaran
dewantimega11.6K visualizações
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi por Diana Amelia Bagti
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
Diana Amelia Bagti4.4K visualizações
manajemen konflik por vika
manajemen konflikmanajemen konflik
manajemen konflik
vika38.7K visualizações
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern... por Hospitality Industry
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Hospitality Industry35 visualizações
Konflik keorganisasian fd por Frans Dione
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fd
Frans Dione170 visualizações
Konflik keorganisasian fd por Frans Dione
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fd
Frans Dione142 visualizações
Kuliah 4 por ssjsk
Kuliah   4Kuliah   4
Kuliah 4
ssjsk1.4K visualizações
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik) por Theresia Maryani
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
Theresia Maryani3.2K visualizações
9 teknik negosiasi por rsd kol abundjani
9 teknik negosiasi9 teknik negosiasi
9 teknik negosiasi
rsd kol abundjani7.7K visualizações
Manajemen_Konflik.pdf por BennyPriprasetyo
Manajemen_Konflik.pdfManajemen_Konflik.pdf
Manajemen_Konflik.pdf
BennyPriprasetyo7 visualizações
Manajemen Konflik.pptx por RevaYuliani2
Manajemen Konflik.pptxManajemen Konflik.pptx
Manajemen Konflik.pptx
RevaYuliani23 visualizações
Manajemen Konflik por Budi Eko Siswoyo
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
Budi Eko Siswoyo41.7K visualizações
Manajemen Konflik por UFDK
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
UFDK227 visualizações
Konflik dan perundingan dalam komunikasi por Sky Red
Konflik  dan  perundingan  dalam  komunikasiKonflik  dan  perundingan  dalam  komunikasi
Konflik dan perundingan dalam komunikasi
Sky Red24.5K visualizações
10 konflik negosiasi por JejeOi
10 konflik  negosiasi10 konflik  negosiasi
10 konflik negosiasi
JejeOi54 visualizações

Conflict and negotiation

  • 1. CONFLICT AND NEGOTIATION PERILAKU KEORGANISASIAN Oleh : RAHMAD AGUNG NUGRAHA, S, Psi, M.Si
  • 2. Definisi Konflik • Konflik dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mulai bila satu pihak merasakan bahwa suatu pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang diperhatikan pihak pertama.
  • 3. Konflik Merupakan Masalah Persepsi  Suatu titik pada setiap kegiatan yang tengah berlangsung bila suatu interaksi “bersilangan” dapat menjadi suatu konflik antar pihak.  Hal ini meliputi rentang yang luas dari konflik yang dialami seseorang dalam organisasi.  Ketidakcocokan tujuan  Perbedaan dalam penafsiran makna  Ketidaksetujuan berdasarkan pengharapan perilaku.  Konflik harus dipahami oleh pihak-pihak yang bersangkutan, apakah konflik ada atau tidak merupakan masalah persepsi.
  • 4. Konflik Fungsional Vs Disfungsional Konflik Fungsional Konflik yang mendukung tujuan dan memperbaiki kinerja kelompok Konflik Disfungsional Konflik yang mengganggu kinerja kelompok
  • 5. 2 pandangan konflik • Pandangan tradisional, dan • Pandangan interaksionis
  • 6. Pandangan Tradisional Penyebab : • Komunikasi yang buruk • Kurangnya keterbukaan • Kegagalan dalam menafsirkan kebutuhan anggota organisasi Pandangan Tradisional : Keyakinan bahwa semua konflik merugikan dan harus dihindari.
  • 7. Pandangan Interaksionis • Pandangan interaksionis Keyakinan bahwa konflik tidak hanya merupakan sebuah paksaan yang positif dalam suatu kelompok tetapi juga sangat diperlukan bagi suatu kelompok untuk bekerja dengan lebih efektif. • Pandangan interaksionis tidak berpendapat bahwa semua konflik adalah baik. Beberapa konflik mendukung tujuan kelompok dan memperbaiki kenerjanya, inilah ragam konflik yang konstruktif, fungsional tetapi ada juga konflik yang merintangi kinerja kelompok, ini adalah ragam konflik yang disfungsional atau destruktif.
  • 8. Tipe dan lokus konflik Salah satu untuk memahami suatu konflik adalah mengidentifikasi tipe kesepakatan dan lokus konflik atau dimana konflik terjadi. Konflik dapat dikategorikan menjadi tiga kategori kesepakatan yaitu tugas, hubungan, proses. Konflik tugas terkait dengan kandungan dan tujuan pekerjaan. Konflik hubungan menitikberatkan pada hubungan interpersonal. Konflik proses mengenai bagaimana menyelesaikan segala pekerjaan yang ada.
  • 9. Lokus Konflik Sedangkan lokus konflik terdapat tiga tipe dasar lokus konflik 1. konflik dyadic yaitu konflik yang terjadi diantara dua orang 2. konflik intagrup yaitu konflik yang terjadi di dalam sebuah kelompok atau tim, 3. konflik antar kelompok yaitu konflik diantara kelompok atau tim yang berbeda.
  • 10. Konflik Bisa Dijadikan Seproduktif Mungkin. • Dari definisi konflik, tipe dan lokusnya konflik dapat membantu untuk menyadari bahwa kemungkinan terjadinya suatu konflik takterelakkan dalam suatu organisasi, dan ketika itu terjadi di suatu organisasi hal ini bisa dijadikan seproduktif mungkin.
  • 11. Proses Konflik Proses konflik memiliki lima tahap yaitu : 1. Pertentangan yang berpotensial atau ketidaksesuaian 2. Kognisi dan personalisasi 3. Niat 4. perilaku, dan 5. hasil.
  • 12. Proses Konflik  Komunikasi – Kesulitan dalam mengartikan kata, kesalahpahaman, dan gangguan dalam komunikasi (termasuk juga overcommunication)  Struktur – Ukuran dan spesialisasi pekerjaan – Kejelasan yurisdiksi – Kecocokan anggota atau tujuan – Gaya kepemimpinan – Sistem penghargaan – Ketergantungan kelompok  Varibel Pribadi – Perbedaan sistem penilaian individu (e.g. kesan pertama) – Tipe kepribadian Tahap I : Pertentangan yang berpotensial atau ketidaksesuaian
  • 13. Tahap 2 : Kognisi dan Personalisasi Konflik yang dipersepsikan Kesadaran satu atau lebih pihak mengenai kondisi yang menciptakan kesempatan tumbuhnya konflik Konflik yang dirasakan Keterlibatan emosional dalam suatu konflik yang menciptakan kegelisahan, ketegangan, frustasi dan permusuhan.
  • 14. Tahap 3 : NIAT Berkompetisi Keinginan untuk memuaskan kepentingan satu pihak dengan tidak mempedulikan dampaknya terhadap pihak lain. Berkolaborasi Situasi dimana pihak-pihak yang berkonflik, masing-masing ingin memuaskan sepenuhnya dari semua pihak. Menghindari Keinginan untuk menarik diri atau menekan konflik. Mengakomodasi Kesediaan dari satu pihak untuk mengutamakan kepentingan lawan. Berkompromi Situasi dimana tiap pihak dalam konflik bersedia untuk mengorbankan sesuatu
  • 15. LIMA GAYA PENANGANAN KONFLIK ASSERTIF TIDAK K E T E G U H A N KOMPETISI KOLABORASI KOMPROMI MENGHINDAR AKOMODASI TIDAK KOOPERATIF KERJA SAMA
  • 16. Tahap 4 : Perilaku Manajemen Konflik Penggunaan teknik pemecahan dan perangsangan untuk mencapai tingkat konflik yang diinginkan.
  • 17. Tahap 5 : Hasil • Hasil Fungsional – Meningkatkan kinerja kelompok – Memperbaiki kualitas keputusan – Merangsang kreativitas dan inovasi. – Mendorong minat dan keingintahuan. – Penyediaan sarana untuk penyelesaian masalah. – Menciptakan lingkungan untuk evaluasi diri dan perubahan.  Hasil Disfungsional – Meningkatkan ketidakpuasan – Menurunkan keefektifan kelompok – Menghambat komunikasi – Menurunkan kepaduan kelompok – Pertengkaran antara anggota kelompok
  • 18. Bagaimana Menciptakan Konflik Fungsional? • Reward and Punishment (e.g. HP) HP memberikan rewards pada karyawannya yang memiliki dan mempertahankan pendapat/ide yang mereka yakini benar, walaupun pendapat/ide tersebut ditolak oleh pihak management. Punishment dapat diberikan pada para avoiders. • Formal system (e.g. Herman Miller Inc. & IBM) Herman Miller Inc. memiliki sistem formal, dimana para bawahan dapat memberikan evaluasi dan kritik pada para atasannya.
  • 20. Negoisasi • Negoisasi dapat didefinisikan sebagai proses yang terjadi ketika dua atau lebih pihak memutuskan bagaimana mengalokasikan sumber daya yang langka.
  • 21. The Best Alternative To a Negotiated Agreement • BATNA • The Best Alternative To a Negotiated Agreement; Nilai terendah yang bisa diterima individu untuk mencapai kesepakatan dalam negoisasi.
  • 22. Strategi Tawar - Menawar Tawar – Menawar Distributif Perundingan yang mencoba membagi-bagikan sumber daya dalam jumlah tetap; suatu situasi kalah-menang. Tawar – Menawar Integratif Perundingan yang mencoba mencari satu penyelesaian atau lebih yang bisa menciptakan situasi menang-menang
  • 23. Tawar – Menawar Distributif vs Integratif Bargaining Distributive Integrative Characteristic Characteristic Characteristic Available resources Fixed amount of Variable amount of resources to be divided resources to be divided Primary motivations I win, you lose I win, you win Primary interests Opposed to each other Convergent or congruent with each other Focus of relationships Short term Long term Source: Based on R. J. Lewicki and J. A. Litterer, Negotiation (Homewood, IL: Irwin, 1985), p. 280.
  • 25. Persiapan dan Perencanaan • Apa sifat konflik • Munculnya peristiwa menuju negosiasi • Siapa yang terlibat dan apa yang mereka pikirkan • Apa yang Anda inginkan dari negosiasi • Apa tujuan Anda • Dan Sebagainya. • Mengembangkan strategi seperti seorang ahli main catur.
  • 26. Definisi aturan main • Siapa yang akan melakukan negosiasi • Dimana hal itu akan berlangsung • Kendala-kendala apa, waktu, dll • Membatasi masalah yang akan negosiasi • Selama fase ini, para pihak juga akan bertukar proposal awal atau permintaan mereka.
  • 27. Klarifikasi dan Justifikasi Ketika posisi awal telah ditukar, Anda dan pihak lain akan menjelaskan, memperkuat, memperjelas, mendukung dan membenarkan permintaan Anda. Fase ini perlu tidak menjadi konfrontatif kesempatan ini untuk mendidik dan menginformasikan satu sama lain pada isu-isu.
  • 28. Bargaining dan Problem Solving • Inti dari proses negosiasi adalah memberi dan mengambil sebenarnya mencoba untuk membicarakan kesepakatan. • Pada fase ini, KONSESI yang ragu perlu dilakukan oleh kedua belah pihak..
  • 29. Closure dan Implementasi • Membuat perjanjian • Mengembangkan prosedur untuk melaksanakan dan monitoring
  • 30. ISU DALAM NEGOSIASI  Peran mood dan Kepribadian dalam Negosiasi  Negosiator yang berada di suasana hati yang positif menegosiasikan hasil yang lebih baik daripada mereka yang berada di suasana hati yang kurang positif.  Perbedaan Gender  Apakah laki-laki dan perempuan bernegosiasi berbeda  Tidak mempengaruhi jenis kelamin hasil negosiasi  Perbedaan budaya  Italia, Jerman dan Perancis yang mengkritik sebelum mereka melakukan pujian  Eksekutif India digunakan untuk mengganggu satu sama lain  Dan Sebagainya.
  • 31. Perundingan Pihak Ketiga Mediator Pihak ketiga yang bersifat netral dan memfasilitasi penyelesaian perundingan dengan menggunakan penalaran, persuasi dan saran-saran sebagai alternatif. Arbitrator Pihak ketiga yang memiliki kewenangan untuk memaksakan kesepakatan.
  • 32. Konsultan Pihak ketiga yang tidak memihak, terampil dalam manajemen konflik, yang mencoba memberikan penyeleseian keputusan yang kreatif melalui komunikasi dan analisis. Pendamai Pihak ketiga yang dipercayai dimana menyediakan sambungan komunikasi informal antara negosiator dan lawannya.
  • 33. Kelebihan dan kelemahan dalam chapter ini Kelebihan • Chapter ini mendeskripsikan konflik yang konstruktif maupun destruktif terhadap fungsi kelompok dan memberikan saran bahwa negoisasi diharapkan dilakukan secara terus- menerus dalam kelompok dan organisasi. Tawar menawar distributive dapat memecahkan persoalan atau pertentangan tetapi sering mempengaruhi secara negative kepuasan satu atau lebih negosiator karena difokuskan pada jangka pendek dan bersifat konfrontasional. Sebaliknya, tawar integrative cenderung memberikan hasil yang memuaskan semua pihak dan membina hubungan yang tahan lama. kelemahan • Chapter ini kurang memberikan penjabaran atau pembahasan mengenai memecahan konflik antar kelompok dan efektivitas pemecahan konflik serta perspektif perubahan perilaku /modifikasi perilaku dengan mempertimbangkan metode- metode mengelola hubungan antar kelompok.