Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
APRIANI (14 630 030).pdf
1. TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
SAHARDIN
NIM : 16 630 012
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2021
ANALISA KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR DI PDAM
BUTON UNIT IKK WADIABERO KECAMATAN GU KABUPATEN
BUTON TENGAH
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia maupun makhluk hidup
lainnya. Pengertian air tidak terbatas pada pengertian air minum saja atau
kebutuhan rumah tangga, tetapi menyangkut akan kebutuhan lainnya, misalkan
kebutuhan industri, kebutuhan komersil, kebutuhan umum dan kebutuhan lainnya.
Untuk meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan dewasa ini maupun di
masa yang akan datang, kita akan di perhadapkan pada pembangunan mental,
sebagai penunjang dalam pembangunan untuk kesejahteraan manusia. (Asmadi,
dkk, 2007).
Air yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak kotor adalah air yang di
gunakan sehari-hari dan memiliki kualitas yang cukup baik untuk di gunakan dan
di konsumsi sesuai dengan standar air minum yang di tetapkan di Indonesia yaitu
PP No.82 Tahun 2001 dan Kep Men No.907 Tahun 2002. Sangat pentingnya air
bersih bagi kehidupan masyarakat, sehingga penyediaan air menjadi terbatas bila
dimanfaatkan berlebihan atau di buang secara percuma, sehingga harus di buat
suatu jaringan perpipaan yang ditata cukup baik untuk mendistribusikan air bersih
secara merata kesetiap pemakai air bersih. Salah satu cara untuk memperoleh air
bersih adalah dengan memanfaatkan pelayanan PDAM (Perusahaan Daerah Air
Minum). Untuk pencapaian pengadaan air bersih yang merata sangat lah tidak
mudah, hal ini di karenakan timbulnya pengharusan pembiayaan dalam
pemenuhan kebutuhan ini.
3. 3
Penelitian ini akan di lakukan di Desa Wadiabero, Kecamatan Gu,
Kabupaten Buton Tengah dengan luas wilayah sebesar 3.500 Ha, Desa Wadiabero
terdiri dari 2 linkungan dengan jumlah kepala keluarga 400 KK. Dengan semakin
berkembangnya Kabupaten Buton Tengah peningkatan dari segi pertumbuhan,
keaktivitasan serta peningkatan jumlah penduduk yang selalu erat kaitannya
dengan pemakaian air bersih, dan menyebabkan peningkatan akan kebutuhan air
bersih sejalan dengan penambahan per tahun jumlah penduduk.
Sejak tahun 2017 PDAM telah masuk di Desa Wadiabero Kecamatan Gu
Kabupaten Buton Tengah, sehingga sebagian besar masyarakat di sana telah
mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM. Tetapi ada juga sebagian
masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan air bersih PDAM dan untuk
memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat harus menggambil air dari goa-goa
yang ada di desa tersebut menggunakan jergen- jergen air.
Desa Wadiabero Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah yang paling di
harapkan oleh masyarakat sebagai pengguna pelayanan air bersih adalah
tersedianya air bersih, serta jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan untuk sehari -
hari. Jika ditinjau dari kebutuhan air yang setiap tahun nya meningkat, maka perlu
adanya evaluasi dan optimalisai baik dari segi pelayanan maupun penyediaan
sarana air bersih itu sendiri. Hal ini di karenakan pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat, pola hidup masyarakat yang berubah–ubah, dan kebutuhan
air yang semakin bertambah setiap tahun nya. Untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai pelayanan PDAM unit IKK Wadiabero Kecamatan Gu, maka penulis
merasa terdorong untuk membahasnya dalam sebuah karya tulis, dengan judul
4. 4
“Analisa Kebutuhan Dan Ketersediaan Air Di PDAM BUTON Unit IKK
Wadiabero Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Berapa jumlah sambungan pipa ke rumah-rumah di wilayah PDAM Buton
Unit IKK Wadiabero Kecamatan Gu, Desa Wadiabero Sampai Tahun 2025 ?
2. Berapa jumlah kebutuhan Air Bersih yang harus di penuhui Tahun 2025 ?
3. Berapa jumlah Kehilangan Air Bersih sampai dengan Tahun 2025 ?
4. Mengetahui Neraca Air sampai tahun 2025 ?
C. Tujuan Penelitian
Tujua dalam penelitian ini adalah
1. Memprediksi jumlah sambungan pipa kerumah rumah di wilayah PDAM
Buton Unik IKK Wadiabero Kecamatan Gu Desa Wadiabero sampai dengan
Tahun 2025.
2. Menghitung jumlah kebutuhan air bersih sampai dengan Tahun 2025.
3. Menghitung jumlah kehilangan air bersih sampai dengan Tahun 2025.
4. Mengetahui Apakah Neraca Air Memenuhi (surplus) atau tidak (Divisit)
sampai Tahun 2025.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan dan memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis untuk menambah ilmu serta pengetahuan dalam bidang
teknik sumber daya air
5. 5
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat di pakai sebagai dasar penyediaan air bersih di
wilayah pelayanan PDAM Unit IKK Wadiabeo Kecamatan Gu di masa
yang akan datang
b. Dari hasil penelitian dapat di jadikan dasar pembelajaran PDAM untuk
mengambil kebijakan dalam memenuhi pemenuhan kebutuhan air sehari-
hari
E. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini di batasi oleh berapa hal, yaitu sebagai berikut:
1. Daerah peneltian di cabang PDAM Buton unit IKK Wadiabero Kecamatan
Gu Desa Wadiabero.
2. Perhitungan perkiraan jumlah kebutuhan air bersih
3. Perhitungan jumlah sambungan pipa ke rumah rumah warga
4. Perhitungan perkiraan jumlah debit air
5. Perhitungan perkiraan kehilangan air
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, penulis uraikan dalam
sistematika penulisan sebagai berikut:
1. BAB I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum mengenai latar belakang,
mengenai pemilihan judul tugas akhir,maksud dan tujuan penelitian, batasan
masalah, penyajian data, serta sistematika penulisan.
6. 6
2. BAB II Tinjauan Pustaka
Bab berisi pemaparan tentang pengertian air bersih dan kebutuhan air bersih
sumber Air minum teori yang di gunakan dalam analisa data yang akan di
ambil.
3. BAB III Metodeologi Penelitian
Bab ini menyajikan bahasa mengenai tahapan, lokasi dan waktu penelitian,
Teknik pengumpulan data, analisa data serta bagan alur.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang hasil penelitian dan
mengemukakan pembahasan penelitian debit air dan jumlah sambungan pipa
keumah-rumah sampai tiga tahun kedepan.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang kesimpulan dan saran-saran.
G. Keaslian Penelitian
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir dengan
judul”ANALISA KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH DI
PDAM BUTON UNIT IKK WADIABERO KECAMATAN GU. Merupakan hasil
pemikiran dan ide penulis yang berdasarkan pemikiran saya sendiri,bukan dari
hasil jiplakan dari karya tulis orang lain,baik sebagian atau seluruhnya. Apabila
dikemudian dapat dibuktikan atau keseluruhan tugas akhir ini merupakan hasil
karya orang lain , maka dengan ini penulis bersedia menerima sanksi sesuai
peraturan yang berlaku.
7. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Air Bersih
Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat utama serta penting dalam
kehidupan mnasyarakat sehingga pengadaan sumber daya ini termasuk dalam
prioritas penting dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Lokasi air
bersih yang efektif dan efisien berdasarkan pada sifat-sifat zat cair yang mudah
mengalir, menguap, meresap dan keluar melalui media tertentu. Perkiraan
penggunaan air tiap orang di negara maju memerlukan air antara 60-120 liter
perhari. Sedangkan penggunaan tiap orang di negara berkembang termasuk
Indonesia memerlukan air antara 30-60 liter perhari. Adapun syarat atau ketentuan
yang harus di perhatikan dalam sumber mata air serta bisa di gunakan sebagai air
bersih adalah sebagai berikut:
1. Kekeruhan
Yaitu air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisik seperti berikut.
Jernih atau tidak keruh.Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-
butiran kaloid dari bahan tanah liat. Semakin banyak kandungan tanah liat
maka air semakin keruh. Derajat kekeruhan dinyatakan dengan satuan unit.
2. Tidak Berwarna
Yaitu air yang tidak memiliki warna atau zat tertentu yang bisa mengubah
sifat dasar air.
8. 8
3. Rasanya Tawar
Secara fisika, air tidak memiliki rasa seperti asin ataupun manis, karena pada
dasarnya iar memiliki rasa yang sangat tawar.
4. Tidak Berbau
Yaitu air yang tidak memiliki bau seperti makanan, atau bau lain yang
bersifat mengandung racun.
5. Temperaturnya Normal
Yaitu air yang memiliki temperatur sama dengan temperatur udara yaitu
antara (20 – 26 ℃).
6. Tidak Mengandung Zat Padatan
Yaitu bahan padat adalah yang memiliki penguapan dan pengeringan antara
suhu 103 ℃ – 105 ℃.
a. Sumber Air
Pada dasarnya, jumlah air yang ada di alam tetap atau yang biasa di sebut
dengan siklus hidrologi. Adapun sumber-sumber air yang ada di alam yaitu :
a. Air laut yaitu bersifat asin
b. Air atmosfir yaitu dalam keadaan murni
c. Air permukaan yaitu air sungai dan air rawa/danau
d. Air tanah di bagi menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam
e. Mata air yaitu air tanah yang dihasilkan sendiri pada kepermukaan tanah.
Mata air yang asalnya dari tanah sangat dalam, hampir tidak terpengaruhi
oleh musim dan kualitasnya yang sangat baik.
9. 9
b. Pengaruh air terhadap kesehatan
Pengaruh air terhadap kesehatan bermacam-macam sesuai dengan tempat
yang di aliri air tersebut. Setiap daerah memiliki kualitas air yang berbeda-
beda sesuai zat yang ada di daerah tersebut. Pengaruh kesehatan yang biasa di
timbulkan oleh air seperti gatal-gatal pada kulit, keracunan, dan sebagainya.
B. Definisi Dan Persyaratan Air Bersih
1. Persyaratan dalam Penyediaan Air Bersih
Beberapa persyaratan penting yang harus dipenuhi dalam sistem
penyediaan air bersih. Persyaratan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Persyaratan Kualitas
1) Persyaratan fisik, suhu air bersih diperbolehkan adalah 25℃ ± 3℃.
2) Persyaratan kimiawi, persyaratan kimia yang diperbolehkan untuk
dikonsumsi.
3) Persyaratan bakteriologis, tidak adanya bakteri E. coli atau fecal coli
dalam air.
4) Persyaratan radioaktifitas, tidak mengandung sifat negatifnya.
b. Persyaratan Kuantitas (Debit)
Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih yaitu ditinjau dari
banyaknya air baku yang akan di gunakan tiap orang dan tersedia.
c. Persyaratan Kontinuitas
Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dan tidak
berkurang baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan.
10. 10
d. Persyaratan Tekanan Air
Konsumen memerlukan sambungan air dengan tekanan yang cukup,
arti dapat dilayani dengan jumlah air yang diinginkan setiap hari dan setiap
waktu.
2. Sistem, Komposisi dan Studi Kebutuhan Air Bersih
a) Sistem Distribusi Air Bersih
Sistem distribusi yaitu sistem yang secara langsung berhubungan
dengan para konsumen air, yang memiliki fungsi utama yaitu
mendistribusikan atau mengalirkan air yang telah memenuhi semua
persyarat ke seluruh daerah pelayanan. Sistem ini meliputi unsur sistem
perpipaan dan perlengkapannya, hidran kebakaran, tekanan tersedia, sistem
pemompaan (bila diperlukan), dan reservoir distribusi
1. Suplai air melalui pipa induk mempunyai dua macam sistem, yaitu:
a) Continuous system
b) Intermitten system
2. Sistem Pengaliran Air Bersih
Sistem pengaliran yang dapat gunakan, antara lain:
a) Sistem saluran terbuka.
b) Sistem saluran tertutup.
c) Sistem pipa.
b) Cara gravitasi pengaliran ini digunakan apabila elevasi sumbernya air
memiliki perbedaan yang cukup besar dengan elevasi daerah pelayanan para
konsumen air, sehingga tekanan dapat dipertahankan.
11. 11
c) Cara pemompaan digunakan untuk peningkatan tekanan yang diperlukan
untuk pendistribusian air dari reservoir distribusi ke para konsumen.
d) Cara gabungan digunakan untuk mempertahankan suatu tekanan yang
memiliki periode pemakaian tinggi dan pada kondisi sangat darurat,
misalnya saat terjadi kebakaran, atau tidak adanya energi.
C. Jaringan Distribusi Air Bersih
Maksud dari pada perencanaan jaringan pipa distribusi adalah untuk
meratakan pembagian air bersih kepada para konsumen. Aliran terjadi apabila air
bergerak dalam bentuk lapisan-lapisan yang teratur, antara lapisan-lapisan tak
tercampur dan tanpa fluktuasi kecepatan. Dalam pipa lurus dengan luas
penampang yang tetap semua arus berupa garis lurus yang sejajar dengan sumbu
pipa. (Rudy soenako, Ir. I Made Gunardita: 81) pada prinsipnya system jaringan
distribusi ada 6 (Enam) macam yaitu:
1. Sistem percabangan
Sistem ini digunakan untuk kota-kota yang masih berendensi untuk
berkembang yang cukup lama, system ini menunjang sistem melingkar
sehingga pada suatu saat sistem ini dapat di ubah menjadi sistem
melingkar.Selain itu system ini juga di gunakan untuk daerah yang kondisi
topografinya memiliki ketinggian berbeda yang relatif besar dan jaringan
jalannya banyak yang buntu. Sistem ini terdiri dari pipa induk dan
percabangan-percabangan keuntungan yang didapat dari sistem ini antara lain:
a. Perhitungan perencanaan mudah dan sederhana
b. Pemasangan pipa sederhana
12. 12
c. Jumlah katub di batasi
d. Kapasitas dan tekanan cabang pipa dapat di tentukan dengan akurat
e. Diameter pipa dapat di rencanakan.
2. Sistem tertutup
Sistem ini biasanya di gunakan untuk daerah dengan berbagai kondisi
topografis yang relative datar dengan keadaan jaringan jalan yang saling
berhubungan banyak silang. Setiap percabangan pipa di hubungkan satu
dengan lainnya, keuntungan sistem ini antara lain:
a. Air bersikulasi terus menerus, juga tanpa kemungkinan terjadi pengumpulan
sedimen
b. Pada waktu perbaikan, hanya sebagian kecil saja yang tidak menerima air.
3. Sistem radial
Sistem ini memanfaatkan beberapa reserfoir pembagi air untuk melayani
suatu daerah tertentu. Dengan penetapan daerah-daerah pelayanan tertentu
serta penempatan pipa dapat di kurangi sebesar mungkin.
4. Sistem pengaliran
Untuk mengalirkan air sampai pada konsumen, ada 4 (Empat) sistem
pengaliran yaitu:
a. Sistem pengaliran grafitasi
Sistem ini dapat diterapkan apabila sumber air atau reservoir
mempunyai ketinggian yang cukup terhadap lokasi konsumen.Sehingga
dapat di jamin tekanan air cukup untuk melayani konsumen dan fasilitas
kebakaran.
13. 13
b. Sistem dengan pemompaan dan reservoir
Sistem ini cocok di gunakan untuk kota yang mempunyai tapografi
yang relative datar dan debit rata-rata sumber air lebih kecil dari debit
kebutuhan air pada jam puncak.
c. Reservoir distribusi
Berfungsi untuk menampung kelebihan air dari debit sumber air,
dimana kemudian dapat digunakan untuk mensuplai pada jam puncak.
d. Distribusi dengan pemompaan langsung
Sistem ini bisa di pergunakan untuk kota yang mempunyai topografi
datar dan jaringan distribusi yang luas serta debit yang besar. Pemilihan
ketiga sistem ini tergantung pada:
1) Perbedaan ketinggian antara sumber air dan daerah pelayanan.
2) Kapasitas sumber air.
3) Fluktuasi pemakaian air.
5. Sistem perpipaan
Perpipaan memungkinkan manusia dengan mudah memindahkan air dari
tempat yang jauh dan sulit dari gunung-gunung, sungai-sungai ke tempat
pengumpulan, pengolahan ataupun reservoir-reservoir untuk kemudian
dialirkan sedekat mungkin dengan manusia dimana dibutuhkan perpipaan
dalam sistem penyediaan air bersih diklarifikasikan ada 2 (dua) jenis
penggunaan yaitu sebagai berikut:
14. 14
a. Pipa transmisi
Pipa transmisi berfungsi sebagai pipa pembawa air dari instalasi
penjernihan atau brokaptering ke awal jaring distribusi atau reservoir
distribusi.
b. Pipa distribusi
Pipa distribusi untuk membawa air ke awal jaringan distribusi atau
reservoir distribusi ke rumah yaitu sampai yang akan di nilayani.
Adapun macam pipa distribusi ditinjau dari segi penggunaannya adalah :
1) Pipa sekunder yaitu pipa yang mengalirkan air bersih dari reservoir atau dari
pipa transmisi ke konsumen melalui pipa pelayanan.
2) Pipa pelayanan yaitu pipa yang dimulai dari pengambilan distribusi yang
berfungsi untuk membagikan air ke konsumen. Penempatan pipa pelayanan
disesuaikan dengan alur dan jalan pada lokasi. Diameter pipa pelayanan
lebih kecil dai pipa distribusi.
3) Pipa plumbing yaitu sistem perpipaan dalam bangunan untuk mengalirkan
air keberbagai perlengkapan yang ada di dalam bangunan.
Pemasangan sistem perpipaan di kelompokan dalam 3 (Tiga) bagian
sebagai berikut :
1) Pemasangan pipa diatas tanah
Pada pemasangan pipa diatas tanah ini dapat pula dimasukan peralatan
yaitu meliputi pipa kolom dan vessel, pipa exchanger, pipa kolom pompa
dan turbin, pipa kompresor dan pipa utalitas.
15. 15
2) Pemasangan pipa dibawah tanah
Secara garis besar, pipa dibawah tanah dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
a) Pipa proses
b) Pipa utalitas
3) Pipa untuk aliran berdasarkan aliran gravitasi
Pipa untuk aliran berdasarkan aliran gravitasi memiliki 5 bagian, yaitu
sebagai berikut:
a) Air jernih termasuk air hujan
b) Proses pembuangan
c) Kombinasi pembuangan
d) Pembuangan kotoran manusia
e) Pembuangan bahan korosi
Cara-cara mengenalisa jaringan distribusi yaitu memperhatikan, kontur,
iklim, luas daerah, keadaan wilayah
D. Sistem Penyediaan Air Minum
Sistem penyediaan air minum dibedakan atas 2 macam sistem, yaitu:
1. Penyediaan air minum untuk individual
2. Penyediaan air minum komunitas atau perkantoran
Kebutuhan Domestik
1. Kebutuhan Domestik
Krbutuhan domestik dapat dilihat dari Data penggunaan air rata-rata
untuk rumah tangga dapat di lihat pada Tabel 1 yang bersumber dari data
analisa 2021.
16. 16
Tabel 1. Penggunaan air rata-rata untuk rumah tangga
No Jenis Kegiatan Kebutuhan Air
(Liter/Hari/Orang)
1 Dapur 25
2 Kamar Mandi 15
3 Toilet 25
4 Mencuci Pakaian 10
5 Lainya (Termasuk Keperluan Diluar Rumah) 5
Total 80
2. Kebutuhan Non Domestik
Kebutuhan non domestik dapat dilihat dari Data kebutuhan air Non
Domestik untuk Desa dapat di lihat pada Tabel 2 yang bersumber dari
Direktorat Jendral Cipta Karya, departemen pekerjaan umum,1996.
Tabel 2.Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Desa
3. Standar Pelayanan Minimal Untuk Pemukiman
Data standar pelayanan minimal untuk pemukiman dapat di lihat pada
Tabel 3, yang bersumber dari Pedoman Kontruksi dan Bangunan, Dep. PU.
17. 17
Tabel 3.Standar Pelayanan Minimal Untuk Permukiman
F. Analisa Data
1. Analisa Kebutuhan Air Bersih
Dalam menganalisa kebutuhan air bersih untuk wilayah pelayanan
PDAM Kecamatan Gu, dapat diprediksikan kebutuhan air bersih dengan
menggunakan analisa regresi linier. Regresi linear adalah sebuah pendekatan
18. 18
hubungan antara variabel terikat X dan satu atau lebih varabel bebas yang di
sebut Y. Salah satu kegunaan dari regresi linear adalah untuk melakukan
prediksi berdasarkan data-data yang telah dimliki sebelumnya. Karena PDAM
Kecamatan Gu tiap Tahunnya mengalami kenaikan kebutuhan air maka untuk
mengantisipasi dan memanuhi kebutuhan air waktu yang akan datang
dilakukan regresi linier. Berikut ini adalah persamaan 1, 2 dan 3 yang dipakai:
2. Analisis Sambungan rumah PDAM Desa Wadiabero
Analisis sambungan pipa ke rumah-rumah yang akan datang untuk
wilayah pelayanan PDAM Kecamatan Gu dapat diprediksikan dengan
menggunakan analisis regresi linear, berikut ini persamaan 4, 5 dan 6 yang di
pakai dalam perhitungan berikut, yaitu :
19. 19
3. Analisa ketersediaan air PDAM Unit Ikk Wadiabero
Dalam analisa ketersediaan air PDAM Unit Ikk Wadiabero Kecamatan
Gu mempunyai satu pengambilan air untuk daerah desa Wadiabero yaitu di
mata air Desa Wadiabero, dalam perhitungan ini mengunakan analisa regresi
linear, berikut ini adalah persamaan 7, 8 dan 9 yang dipakai dalam perhitungan:
20. 20
4. Analisa Neraca Air
Dalam menghitung neraca air yaitu ketersediaan lebih besar dari
kebutuhan jika ketersediaan tidak memenuhi kebutuhan maka neraca airnya
deficit dan ketersediaan memenuhi kebutuhan maka neraca air surplus jadi
untuk menghitung neraca air dapat menggunakan persamaan 10 sebagai
berikut:
Neraca air = ketersediaan – kebutuhan(10)
21. 21
BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN
A. TinjauanUmumPenelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif yaitu penelitian
dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Tujuan dari adanya suatu
metodologi penelitian adalah untuk mengarahkan proses kerja untuk menjawab
pemasalahan yang akan diteliti lebih lanjut.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini akan di lakukan didaerah desa Wadiabero Kecamatan Gu
yang mencakup keadaan luas wilayah, batas wilayah, kondisi tanah, letak
geografis, keadaan perairan (laut) dan keadaan iklim berdasarkan sumber
(google earth). Berikut ini adalah Gambar 1 peta desa Wadiabero yang
bersumber dari google earth.
Gambar 1. Peta Desa Wadiabero
22. 22
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Agustus sampai dengan
September 2021. Lokasi dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa
PDAM unit IKK Wadiabero Kecamatan Gu belum diketahui analisa kebutuhan
air bersihnya.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Tahapan persiapan
Tahap persiapan yang dimaksud adalah untuk mempermudah jalannya
suatu penelitian, seperti studi pustaka yang dimaksudkan untuk mendapatkan
arah dan wawasan sehingga mempermudah dalam pengumpulan data dan,
analisa maupun dalam penyusunan hasil penelitian.
2. Pengumpulan Data
Ada dua jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu:
a. Data primer yaitu data yang diambil secara langsung pada saat penelitian
dilapangan.
b. Data sekunder Merupakan data yang bersumber dari data yang telah
dihimpun oleh instansi terkait, yang dalam hal ini adalah Kantor PDAM
Unit IKK Wadiabero Kecamatan Gu, adapun data yang di butuhkan yaitu:
1) Data jumlah sambungan pipa kerumah-rumah penduduk.
2) Data kebutuhan air bersih.
3) Data debit air DesaWadiabero.
4) Data Demografi
23. 23
3. Analisa Data
Tahap analisa dilakukan perhitungan berdasarkan data-data yang
diperoleh dengan tahap-tahap berikut:
1. Pengumpulan data
Peneliti dalam tahap ini mengumpulankan data sebanyak-banyak yang
berkaitan dengan yang akan di teliti. Peneliti dapat mengumpulkan fakta-
fakta yang ada melalui banyak jenis pengumpulan data yakni, observasi,
data dari instansi–instansi terkait berupa data sambungan pipa kerumah–
rumah, data keburuhan air bersih, Data debit air, dan data demografis.
2. Reduksi data (penggabungan)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal penting yang berkaitan dengan pokok
permasalahan yang akan di teliti, serta membuang yang tidak di butuhkan.
Dalam tahap reduksi data, peneliti menggunakan metode deskriptif
kuantitatif yaitu dengan melakukan observasi lapangan, pengumpulan data
dari instansi terkait dan dokumentasi.
3. Penyajian Data
Setelah mereduksi data maka tahap selanjutnya yaitu penyajian data
Penyajian data dapat berupa uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowcart, dan sejenisnya. Seperti berikut ini :
a. Menghitungp royeksi perkiraan jumah sambungan pipa kerumah-rumah
sampai dengan Tahun 2025.
b. Menghitung proyeksi kebutuhan air bersih sampai denganTahun 2025.
24. 24
c. Menghitung proyeksi perkiraan debit yang dibutuhkan sampai dengan
Tahun 2025.
d. Menghitung proyeksi perkiraan kehilangan air sampai dengan Tahun
2025.
e. Menghitung neraca air
4. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian deskriptif kuantitatif yaitu di harapkan
dapat member gambaran untuk 5 Tahun kedepan secara jelas tentang berapa
jumlah sambungan pipa kerumah-rumah, kebutuhan air bersih, dan
kehilangan air sampai dengan Tahun 2025 di Desa Wadiabero Kecamatan
Gu Kabupaten Buton Tengah.
25. 25
D. Bagan Alir Penelitian
Data bagan aliran dapat di lihat pada Gambar 2, yang bersumber dari analisa
penulisan.
Gambar 2.Bagan Alir Penelitian
E.PelaksanaanPenelitian
Pelaksanaan penelitian ini di awali dengan mengumpulkan sejumlah data
dan informasi yang di perlukan. Dalam penelitian ini yang di butuhkan adalah
data atau informasi sekunder. Data sekunder diperoleh dari kantor PDAM Unit
Ikk Wadiabero Kecamatan Guyang telah di himpun berupa data sambungan
rumah data kebutuhan air, dan data produksi debit air.
Studi Pendahuluan
Data
Produksi
Debit Air
Olah Data dan
Analisa Data
Data
Jumlah
Sambungan
Rumah
Data
Penggunaan
Air Bersih
Primer
Neraca Air
Pengumpulan Data
Sekunder
Parameter
Kinerja
Jaringan
(Observasi)
Mulai
Selesai
26. 26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Kebutuhan Air Bersih
Kebutuhan air bersih yaitu banyaknya air yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak, dan
lain sebagainya.
1. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Untuk Pelanggan PDAM Buton Unit
Ikk Wadiabero Kec. Gu
Untuk mengetahui berapa kebutuhan air bersih di Desa Wadiabero
Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah untuk waktu yang akan datang,
dapat dilakukan dengan laju pertambahan sambungan rumah (SR) serta data
penggunaan air sebagai dasar utama dalam tahap perhitungan ini. Dengan
demikian dapat dihitung jumlah kebutuhan air bersih PDAM Buton Unit Ikk
Wadiabero sampai Tahun 2025. Berikut ini adalah Tabel-Tabel data
sambungan rumah (SR) Tahun 2018 sampai Tahun 2020 yang bersumber dari
PDAM Buton Unit Ikk Wadiabero.
Tabel 4. Banyaknya sambungan rumah (SR) dan banyaknya penggunaan air
(kebutuhan) Tahun 2018
27. 27
Sambungan rumah = 43 SR
Rata-rata penggunaan air = Jumlah penggunaan : 12
= 7.009 : 12
= 584 m³/ bulan
Tabel 5. Banyaknya sambungan rumah (SR) dan banyaknya penggunaan air
(kebutuhan) Tahun 2019
Sambungan rumah = 97SR
Rata-ratapenggunaan air = Jumlah penggunaan : 12
= 11.811 : 12
= 984m³/bulan
28. 28
Tabel 6. Banyaknyasambungan rumah (SR) dan banyaknya penggunaan air
(kebutuhan) Tahun 2020
Bulan
Sambungan Rumah Penggunaan Air
(SR) ( m³/Bulan)
Januari 99 1.099
Februari 105 1.103
Maret 111 1.107
April 118 1.212
Mei 120 1.250
Juni 122 1.253
Juli 125 1.366
Agustus 129 1.387
September 131 1.391
Oktober 133 1.433
November 134 1.521
Desember 136 1.688
Jumlah 15.810
Sambungan rumah = 136SR
Rata-ratapenggunaan air = Jumlah penggunaan : 12
= 15.810 : 12
= 1318 m³/bulan
Berdasarkan Tabel diatas dapat dibuat Tabel 7 perhitungan rata-rata
kebutuhan air yang bersumber dari hasil analisa data 2021.
29. 29
Tabel 7. Perhitungan rata-rata kebutuhan air
Dari Tabel 7 diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan air mengalami
kenaikan. Sehingga penggunaan air bersih untuk prediksi yang akan datang dapat
dilihat pada Tabel 18 yang bersumber dari hasil analisa data 2021.
Tabel 8. Perhitungan perkiraan kebutuhan
Dari Tabel 8 diatas dapat dibuat grafik seperti berikut ini:
Gambar 3.Grafik Persamaan Garis Regresi Kebutuhan
y = 4400,5x + 2742,33
R² = 0,99
0
5000
10000
15000
20000
1 2 3
M³/Tahun
Jumlah Tahun
Grafik Persamaan Garis Regresi Kebutuhan
30. 30
X adalah Tahun ke 2018, 2019, 2020 dan Y adalah jumlah kebutuhan
penggunaan tiap Tahun 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025. Maka kebutuhan
dapat dihitung mengunakan rumus sebagai berikut :
B =
𝑛∑𝑋𝑌− ∑𝑋 . ∑𝑌
𝑛∑𝑋2− ( ∑𝑋 )²
𝐵 =
3 x 78.061 − 6 x 34.630
3 x 14 − (6)²
= 4400,50
A =
∑𝑌
𝑛
− 𝐵
∑𝑋
𝑛
𝐴 =
34.630
3
− 4400,50
6
3
= 2742,33
Y= A+ (BxX)
Nilai X diatas adalah proyeksi untuk tahun yang ditinjau, dan juga dapat
dihitung pertahunnya seperti berikut ini:
Untuk Tahun 2021
Y= 2742,33 + ( 4400,50 x 4 )
Y= 20.344 m³/tahun
Untuk Tahun 2022
Y= 2742,33 + ( 4400,50 x 5 )
Y= 24.745 m³/tahun
Untuk Tahun 2023
Y= 2742,33 + ( 4400,50 x 6 )
Y= 29.145 m³/tahun
31. 31
Untuk Tahun 2024
Y= 2742,33 + ( 4400,50 x 7 )
Y= 33.546 m³/tahun
Untuk Tahun 2025
Y= 2742,33 + ( 4400,50 x 8 )
Y= 37.946 m³/tahun
Berdasarkan perhitungan perkiraan diatas kebutuhan air semakin
meningkat pertahunnya, berikut adalah tabel hasil perkiraan kebutuhan air
yang bersumber dari hasil analisa data 2021.
Tabel 9. Hasil perkiraan kebutuhan air rata-rata
No Tahun
Kebutuhan air
rata-rata (m³/Th)
1 2021 20.344
2 2022 24.745
3 2023 29.145
4 2024 33.546
5 2025 37.946
32. 32
Dari Tabel 9 diatas dapat dibuat grafik seperti berikut ini:
Gambar 4. Grafik Kebutuhan Air
Sedangkan untuk menghitung jumlah pelanggan sambungan rumah (SR)
yang akan dapat menggunakan regresi, berikut tabel perhitungan jumlah
sambungan rumah yang bersumber dari hasil analisa data 2021.
Tabel 10. Perhitungan jumlah sambungan rumah (SR) PDAM Buton Unit Ikk
Wadiabero
No X Y XY X²
1 1 43 43 1
2 2 97 194 4
3 3 136 408 9
∑ 6 276 645 14
25.000
30.000
35.000
40.000
45.000
50.000
2021 2022 2023 2024 2025
(M3/Tahun)
Tahun
Kebutuhan Air
33. 33
Dari Tabel 10 diatas dapat dibuat grafik seperti berikut ini:
Gambar 5.Grafik Persamaan Garis Regresi Sambungan Rumah
X adalah Tahun ke 2018, 2019, 2020 dan Y adalah jumlah rata-rata
pelanggan sambungan rumah (SR) Desa Wadiabero Tahun 2021, 2022, 2023,
2024 dan 2025.
B =
𝑛∑𝑋𝑌− ∑𝑋 . ∑𝑌
𝑛∑𝑋2− ( ∑𝑋 )²
𝐵 =
3x 645 − 6 x 276
3. 14 − (6)²
= 46,5
A =
∑𝑌
𝑛
− 𝐵
∑𝑋
𝑛
𝐴 =
276
3
− 46,5
6
3
= -1
Y= A+ (BxX)
Nilai X diatas adalah proyeksi untuk tahun yang ditinjau, dan juga dapat
dihitung pertahunnya seperti berikut ini:
Untuk Tahun 2021
y = 46,5x - 1
R² = 0,99
0
40
80
120
160
1 2 3
SR
Tahun
Grafik Persamaan Garis Regresi Sambungan Rumah
34. 34
Y= ( 46,5 x 4 )-1
Y= 185 SR
Untuk Tahun 2022
Y= ( 46,5 x 5 )-1
Y= 232 SR
Untuk Tahun 2023
Y= ( 46,5 x 6 )-1
Y= 278 SR
Untuk Tahun 2024
Y= ( 46,5 x 7 )-1
Y= 325 SR
Untuk Tahun 2025
Y=( 46,5 x 8 )-1
Y= 371 SR
Berdasarkan perhitungan perkiraan diatas sambungan rumah semakin
meningkat pertahunnya, berikut ini adalah Tabel perkiraan sambungan rumah
yang bersumber dari hasil analisa data 2021.
Tabel 11. Hasil perkiraan sambungan rumah
No Tahun Sambungan Rumah
1 2021 185
2 2022 232
3 2023 278
4 2024 325
5 2025 371
35. 35
Dari Tabel 11 diatas dapat dibuat grafik seperti berikut ini:
Gambar 6. Grafik sambungan rumah
Jadi dari perhitungan diatas dapat disimpulkan untuk kebutuhan air
Tahun 2025 yaitu sebesar 46.747 m³/tahun dengan sambungan rumahnya
adalah 371 SR.
2. Perhitungan Analisa Debit
Untuk mengetahui beberapa debit air untuk wilayah pelayanan PDAM
Buton Unit Ikk Wadiabero pada waktu yang akan datang, dapat dilakukan
dengan data produksi air serta data kehilangan air sebagai dasar utama dalam
tahap perhitungan ini. Dengan demikian dapat dihitung debit pelayanan PDAM
Unit Ikk Wadiabero untuk Tahun 2025, berikut ini adalah data debit dan
kehilangan air pelayanan PDAM Buton Unit Ikk Wadiabero Tahun 2018, 2019,
dan 2020 yang bersumber dari PDAM Buton Unit Ikk Wadiabero.
185
232
278
325
371
0
100
200
300
400
500
600
2021 2022 2023 2024 2025
(
SR)
Tahun
Sambungan Rumah
36. 36
Tabel 12. Data debit PDAM Buton Unit Ikk Wadiabero Tahun 2018
Bulan
produksi debit air kehilangan Air
m³/Bulan (m³/Bulan)
Januari 1.154 356
Februari 1.160 587
Maret 1.253 318
April 1.276 246
Mei 1.391 278
Juni 1.338 247
Juli 1.474 115
Agustus 1.487 654
September 1.592 284
Oktober 1.528 163
November 1.633 695
Desember 1.645 659
Jumlah 16.931 4.602
Rata-rata produksi debit air = Jumlah produksi air : 12
= 16.931 : 12
= 1410,92 m³/bulan
Rata-rata kehilangan air = Jumlah produksi air : 12
= 4.602 : 12
= 383,5 m³/bulan
37. 37
Tabel 13. Data debit PDAM Buton Unit Ikk Wadiabero Tahun 2019
Bulan
produksi debit air kehilangan Air
m³/Bulan (m³/Bulan)
Januari 1.494 475
Februari 1.572 549
Maret 1.512 265
April 1.629 446
Mei 1.577 289
Juni 1.734 338
Juli 1.798 202
Agustus 1.779 467
September 1.847 335
Oktober 1.236 278
November 1.350 548
Desember 1.515 262
Jumlah 19.043 4.454
Rata-rata produksi debit air = Jumlah produksi air : 12
= 19.043 : 12
= 1586,92 m³/bulan
Rata-rata kehilangan air = Jumlah produksi air : 12
= 4.454 : 12
= 371,167 m³/bulan
38. 38
Tabel 14. Data debit PDAM Buton Unit Ikk Wadiabero Tahun 2020
Bulan
produksi debit air kehilangan Air
m³/Bulan (m³/Bulan)
Januari 2.338 287
Februari 2.017 251
Maret 2.193 549
April 2.492 593
Mei 2.996 274
Juni 2.089 178
Juli 2.490 359
Agustus 2.378 502
September 2.092 593
Oktober 2.661 232
November 2.814 449
Desember 2.295 111
Jumlah 28.855 4.378
Rata-rata produksi debit air = Jumlah produksi air : 12
= 28.855 : 12
= 2404,58 m³/bulan
Rata-rata kehilangan air = Jumlah produksi air : 12
= 4.378 : 12
= 364,833 m³/bulan
Berdasarkan Tabel di atas dapat di buat Tabel produksi debit air rata-rata
dan kehilangan air rata-rata pertahunnya yang bersumber dari hasil analisa data
2021.
39. 39
Tabel 15. Perhitungan debit dan kehilangan
No Tahun
A
Debit air
rata-rata
(m³/bulan)
B
penggunaan
air
rata-rata
(m³/bulan)
C
total debit air
rata-rata
(m³/tahun)
(a) x 12
D
total
kehilangan air
rata-rata
(m³/tahun)
(B) x 12
1 2018 1.411 384 16.931 4.602
2 2019 1.587 371 19.043 4.454
3 2020 2.405 365 28.855 4.378
Dari Tabel 15 di atas dapat disimpulkan bahwa debit bertambah dan
kehilangan menurun pertahun. Sehingga untuk memprediksi debit yang akan
datang dapat dilihat pada Tabel 16 Berikut yang bersumber dari hasil analisa
data 2021.
Tabel 16. Perhitungan perkiraan debit PDAM Buton Unit Ikk Wadiabero
No X Y XY X²
1 1 16.931 16.931 1
2 2 19.043 38.086 4
3 3 28.855 86.565 9
∑ 6 64.829 141.582 14
Dari Tabel16 diatas dapat dibuat grafik seperti berikut ini:
Gambar 7. Grafik Persamaan Garis Regresi Debit Air
y = 5962x + 9685,7
R² = 0,878
15000
18000
21000
24000
27000
30000
1 2 3
M³/Tahun
Jumlah Tahun
Grafik Persamaan Garis Regresi Debit Air
40. 40
B =
𝑛∑𝑋𝑌− ∑𝑋 . ∑𝑌
𝑛∑𝑋2− ( ∑𝑋 )²
𝐵 =
3 x 141.582 − 6 x 64.829
3. 14 − (6)²
= 5.962
A =
∑𝑌
𝑛
− 𝐵
∑𝑋
𝑛
𝐴 =
64.829
3
− 5.962
6
3
= 9.686
Y= A+ (BxX)
Nilai X diatas adalah proyeksi untuk tahun yang ditinjau dan juga dapat
dihitung pertahunnya seperti berikut ini:
Untuk Tahun 2021
Y= 9.686 + (5.962 x4 )
Y= 33.534 m³/tahun
Untuk Tahun 2022
Y= 9.686 + ( 5.962 x 5 )
Y= 39.496 m³/tahun
Untuk Tahun 2023
Y= 9.686 + ( 5.962 x 6 )
Y=45.458 m³/tahun
Untuk Tahun 2024
Y= 9.686 + ( 5.962 x 7 )
Y=51.420 m³/tahun
41. 41
Untuk Tahun 2025
Y= 9.686 + ( 5.962 x 8 )
Y=57.382 m³/tahun
Berdasarkan perhitungan diatas produksi debit air mengalami
peningkatan pertahunnya, berikut ini adalah Tabel perkiraan rata-rata produksi
debit air yang bersumber dari hasil analisa data 2021.
Tabel 17. Hasil perkiraan rata-rata produksi debit air
No Tahun
produksi debit air
(m3/tahun)
1 2021 33.534
2 2022 39.496
3 2023 45.458
4 2024 51.420
5 2025 57.382
Dari Tabel 17 diatas dapat dibuat grafik seperti berikut ini:
Gambar 8. Grafik Debit Air rata-rata
30000
35000
40000
45000
50000
55000
60000
2021 2022 2023 2024 2025
(
M³/Tahun)
Tahun
Produksi Debit Air
42. 42
Berdasarkan grafik di atas rata-rata perkiraan debit PDAM Buton Unit
Ikk Wadiabero semakin meningkat tiap tahunnya. Sedangkan untuk
menghitung kehilangan air dapat lihat pada Tabel berikut yang bersumber dari
hasil analisa data 2021.
Tabel 18. Kehilangan Air PDAM Kabupaten Buton Tengah Desa Wadiabero
No X Y XY X²
1 1 4.602 4.602 1
2 2 4.454 8.908 4
3 3 4.378 13.134 9
∑ 6 13.434 26.644 14
Dari Tabel 18 diatas dapat dibuat grafik seperti berikut ini:
Gambar 9. Grafik Persamaan Garis Regresi Kehilangan Air
X adalah Tahun 2018, 2019, 2020 dan Y adalah data kehilangan air
tahun 2021, 2022, 2023, 2024 dan 2025.
B =
𝑛∑𝑋𝑌− ∑𝑋 . ∑𝑌
𝑛∑𝑋2− ( ∑𝑋 )²
𝐵 =
3 x 26.644 − 6 x 13.434
3 x 14 − (6)²
= -112
y = -112x + 4702
R² = 0,9667
4200
4300
4400
4500
4600
4700
1 2 3
M³/
Tahun
Jumlah Tahun
Grafik Persamaan Garis Regresi Kehilangan Air
43. 43
A =
∑𝑌
𝑛
− 𝐵
∑𝑋
𝑛
𝐴 =
13.434
3
− ( −112)
6
3
= 4.702
Y = A+ (BxX)
Nilai X diatas adalah proyeksi untuk tahun yang ditinjau, dan juga dapat
dihitung pertahunnya seperti berikut ini:
Untuk Tahun 2021
Y= 4.702 + ( -112 x 4 )
Y= 4.254 m³/tahun
Untuk Tahun 2022
Y= 4.702 + ( -112 x 5 )
Y= 4.142 m³/tahun
Untuk Tahun 2023
Y= 4.702 + ( -112 x 6 )
Y= 4.030 m³/tahun
Untuk Tahun 2024
Y= 4.702 + ( -112 x 7 )
Y= 3.918 m³/tahun
Untuk Tahun 2025
Y= 4.702 + ( -112 x 8 )
Y= 3.806 m³/tahun
Jadi perkiraan kehilangan air PDAM Buton Unit Ikk Wadiabero dari
44. 44
Tahun 2021 sampai Tahun 2025 mengalami kenaikan dan dapat dibuat Tabel
19 yang bersumber dari hasil analisa data 2021.
Tabel 19. Hasil perkiraan rata-rata kehilangan air
No Tahun Kehilangan Air
1 2021 4.254
2 2022 4.142
3 2023 4.030
4 2024 3.918
5 2025 3.806
Berdasarkan Tabel 19 diatas dapat dibuat grafik seperti berikut:
Gambar 10.Grafik Kehilangan Air
Jadi dari perhitungan diatas dapat disimpulkan produksi air PDAM Unit
Ikk Wadiabero untuk Tahun 2025 sebesar 57.382 m³/tahun, dengan kehilangan
airnya adalah sebesar 3.806 m³/tahun.
3500
3700
3900
4100
4300
4500
2021 2022 2023 2024 2025
(
m³/Tahun
)
Tahun
Kehilangan Air
45. 45
3. Neraca Air
Dalam perhitunagan neraca air jika ketersediaan mencukupi kebutuhan
maka neraca air surpus dan jika ketersediaan tidak mencukupi kebutuhan maka
neraca air defisit. Berikut ini adalah rumus yang dipakai:
Neracaair = ketersediaan – kebutuhan
Dalam ketersediaan air dapat dihitung seperti berikut:
Jadi untuk Tahun 2021
Ketersediaan = Debit – Kehilangan air
Ketersediaan = 33.534 – 4.254
= 29.280 m³/tahun
Untuk Tahun 2022
Ketersediaan = Debit air – kehilangan air
= 39.496 – 4.142
= 35.354 m³/tahun
Untuk Tahun 2023
Ketersediaan = Debit air – kehilangan air
=45.458 – 4.030
= 41.428 m³/tahun
Untuk Tahun 2024
Ketersediaan = Debit air – kehilangan air
= 51.420 – 3.918
= 47.502 m³/tahun
46. 46
Untuk Tahun 2025
Ketersediaan = Debit air – kehilangan air
= 57.382 – 3.806
= 53.576 m³/tahun
Jadi untuk perhitungan neraca air dapat dihitung seperti berikut:
Neraca air = ketersediaan – kebutuhan
Untuk Tahun 2021
Neraca air = 29.280 – 29.145
= 134 m³/tahun
Untuk Tahun 2022
Neraca air = 35.354 – 33.545
= 1.808 m³/tahun
Untuk Tahun 2023
Neraca air = 41.427 – 37.946
= 3.481 m³/tahun
Untuk Tahun 2024
Neraca air = 47.501– 42.346
= 5.155 m³/tahun
Untuk Tahun 2025
Neraca air = 53.575 – 46.747
= 6.828m³/tahun
Berikut Tabel hasil perhitungan neraca air PDAM Buton Unit Ikk
Wadiabero yang bersumber dari hasil analisa data 2021.
47. 47
Tabel 20. Neraca air PDAM Buton Unit Ikk Wadiabero
No Tahun
Neraca
Surplus / defisit Ket
Ketersediaan
(M³/Th)
Kebutuhan
( M³/Th )
1 2021 29280 29145 134 Surplus
2 2022 35354 33546 1808 Surplus
3 2023 41428 3794S6 3481 Surplus
4 2024 47502 42347 5155 Surplus
5 2025 53576 46747 6828 Surplus
Jadi berdasarkan Tabel 18 di atas dapat ditarik kesimpulan ketersediaan
air baku PDAM Buton Unit Ikk Wadiabero untuk Tahun 2025, terbilang
mencukupi untuk melayani kebutuhan sambungan rumah (SR).
B. Pembahasan
Berdasarkan data dari Tahun 2018 sampai Tahun 2020 ketersediaan air
baku PDAM Buton Unit Ikk Wadiabero mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan
karena jumlah produksi air pada Tahun 2018 dimulai bulan Januari sedangkan
produksi debit air pada Tahun 2020 dimulai juga dari bulan januari. Sedangkan
dari perhitungan perkiraan regresi Tahun 2021 sampai Tahun 2025
ketersediaannya juga mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan data yang
digunakan untuk memproyeksi adalah data Tahun 2018 sampai Tahun 2020 sudah
mengalami kenaikan.
Untuk melayani kebutuhan sambungan rumah yang semakin meningkat dari
Tahun ketahun, produksi debit air pertahunnya harus ditingkatkan, namun untuk
meningkatkan kapasitas produksi sumber air yang sudah ada, tidak mencukupi.
Oleh karenanya, penulis menyarankan agar menambahkan sumber air baku di
Wilayah Kecamatan Gu khususnya Desa Wadiabero.
48. 48
Peningkatan sambungan rumah dari tahun ketahun meningkat, disebabkan
karena antusias masyarakat akan kebutuhan air bersih dari Tahun ketahun
meningkat. Sikap antusiasme ini disebabkan karena disamping adanya kesadaran
untuk penggunaan air bersih di satusisi Kabupaten Buton dari Tahun 2018 sampai
dengan Tahun 2020 mendapatkan sambungan gratis dari pemerintah khususnya
Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
49. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dengan menggunakan regresi linier Y= ( 46,5 . x) -1 untuk sambungan pipa
kerumah-rumah pada Tahun 2025 mengalami kenaikan sebesar 371 SR.
Sedangkan Jumlah sambungan pipa kerumah-rumah berdasarkan data 2018
sebesar 43 SR.
2. Prediksi jumlah kebutuhan air PDAM Buton Unit Ikk Wadiabero Kecamatan
Gu dengan menggunakan regeresi linear Y=2742,33+(4400,50x) pada Tahun
2025 sebesar 37.946 m³/tahun, sedangkan berdasarkan data kebutuhan air
Tahun 2018 sebesar 7 . 0 0 9 m³/tahun. Jadi dari hasil perhitungan prediksi
Tahun 2018 sampai Tahun 2025 mengalami peningkatan kebutuhan air
sebesar 30.937 m³/tahun. Sedangkan Prediksi debit PDAM Buton Unit Ikk
Wadiabero Kecamatan Gu pada Tahun 2025 sebesar 57.382 m³/tahun,
berdasarkan data Tahun 2018 sebesar 16.931 m³/tahun.
3. Prediksi jumlah kehilangan air PDAM Buton Unit Ikk Wadiabero Kecamatan
Gu pada Tahun 2025 sebesar 3.806 m³/tahun, sedangkan data kehilangan air
Tahun 2018 sebesar 4 . 6 0 2 m³/tahun. Jadi hasil perhitungan prediksi Tahun
2018 sampai Tahun 2025 mengalami Penurunan kehilangan air sebesar 1.204
m³/tahun.
4. Dari hasil di atas di ketahui debit air lebih besar dari pada kebutuhan sehingga
50. 50
ketersediaan air di PDAM Buton Unit IKK Wadiabero mencukupi untuk 5
Tahun kedepan, dan kebutuhan air untuk masyarakat mencukupi atau surplus
untuk 5 Tahun kedepan.
B. Saran
1. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan pelayanan air bersih
baik dari segi teknis yaitu menambah sebuah Reservoir distribusi khususnya
untuk Desa Wadiabero dan menambah waktu pengaliran sehingga masyarakat
mendapat kuantitas air bersih yang lebih baik.
2. Untuk jangka panjang dapat penambahan sumber mata air baru, mengingat
untuk penambahan dan perkembangan masyarakat pelanggan pada masa-masa
mendatang yang semakin meningkat, demi untuk kelangsungan pengembangan
jaringan distribusi air bersih PDAM yang lebih baik.