Pekerja pabrik asbes yang terpapar selama jangka waktu lama memiliki risiko tinggi terkena mesothelioma. Mesothelioma adalah kanker langka yang biasanya disebabkan oleh paparan serat asbes. Masa laten mesothelioma dapat mencapai 35-40 tahun sehingga penyakit ini sering didiagnosis pada tahap akhir. Prognosis mesothelioma sangat buruk karena kanker ini sangat agresif dan resisten terhadap perawatan.
3. Latar Belakang
Mineral alami yang secara kolektif dikenal sebagai 'asbes' memiliki telah digunakan selama ribuan
tahun
Karena karakteristik fleksibel berseratnya yang unik, kekuatan tarik tinggi, luas permukaan besar
terhadap rasio massa, hambatan listrik, dan hambatan terhadap panas dan degradasi kimia.
Dunia industri/komersial yang menambang dan memproses bahan-bahan tersebut menggunakan
istilah 'asbes' untuk merujuk pada kelompok enam secara alami
4. Latar Belakang
Semua mineral asbes terbentuk secara alami bukan buatan manusia. Enam asbestiform mineral
adalah saat ini diatur sebagai asbes oleh kita yaitu krisotil, dari itu mineral kelompok, dan lima
mineral dari amphibole
Mesothelioma adalah tumor yang sangat agresif. Diperkirakan sebagai sebanyak 43.000 orang di
seluruh dunia meninggal setiap tahun karena penyakit ini.
Mesothelioma hasil dari pekerjaan Paparan asbes pertama kali dilakukan oleh Gloyne di Inggris
pada tahun 1935. Sejak saat itu, penelitian tentang mesothelioma dan agen penyebabnya telah
berkembang.
7. Asbes
Asbes merupakan serat dari beberapa jenis mineral alam yang mengalami kristalisasi. Terdapat
berbagai macam asbes yang dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu amphibole dan
serpentine.
Perbedaan jenis ini ditentukan oleh proses kristalisasi dan pendinginan oleh alam. Namun
perbedaan macam asbes tidak terlihat kasat mata pada produk akhir asbes.
Satu-satunya golongan serpentine yang dikenal pemakaiannya adalah chrysotile (asbes putih),
sedangkan terdapat 5 pembagian dari asbes amphibole.
Beda yang mencolok dari dua golongan besar ini ialah segi bersihan kinetik.
8. Asbes
Peran dan pemanfaatan asbes sangat luas dan banyak, diperkirakan terdapat 3000 produk asbes
buatan pabrik. Komponen rem mobil dibuat dari jenis chrysotile atau serat asbes yang dapat
dipintal.
Lain hal dengan eternit (papan asbes dicampur semen) yang berasal dari kelompok asbes sukar
dipintal.
Menariknya produk-produk seperti lapisan permukaan rem, plat kopling kendaraan bermotor, dan
benda yang mengandalkan gesekan masih begitu mengandalkan asbes serta belum ada bahan
pengganti.
9. Mesothelioma
Mesothelioma atau biasa disebut juga mesothelioma maligna adalah kanker atau tumor ganas yang
berkembang dari lapisan tipis jaringan yang menutupi berbagai organ visceral (dikenal sebagai
mesothelium).
Sebanyak 80% mesothelioma disebabkan oleh inhalasi serat asbes dan mengenai lapisan paru-paru,
abdomen, atau jantung. Mesothelioma merupakan suatu kanker yang jarang terjadi dan tidak dapat
disembuhkan
10. Mesothelioma
Risiko untuk menjadi mesothelioma terkait dengan berapa banyak seseorang terpapar asbes dan
berapa lama paparan berlangsung. Orang yang terpapar pada usia dini, untuk waktu yang lama,
dan pada tingkat yang lebih tinggi lebih mungkin terjadinya penyakit asbestosis, mesothelioma,
dan kanker paru.
Faktor-faktor lain seperti gen seseorang atau memiliki perawatan radiasi di masa lalu
11. Epidemiologi Mesothelioma
Indonesia merupakan negara terbesar ke delapan di dunia sebagai importir, prosesor, konsumer
serta eksporter asbes, dan materialnya. Pemakaian asbes meningkat 20% selama periode 2000-
2004.
Data-data mengenai jenis pekerjaan sebagai faktor risiko terjadinya asbestosis dengan lama kerja
dan konsentrasi paparan berdasarkan beberapa hasil penelitian. Asbestosis ini yang kemudian
dapat berkembang menjadi mesothelioma dengan masa laten yang cukup lama.
Penelitian dari tahun 2005-2008 menunjukkan sebanyak 8.4% dari seluruh laki-laki dan 35.7% dari
seluruh perempuan pekerja didiganosa dengan mesothelioma.
12. Etiologi dan Patogenesis
Mekanisme terjadinya mesothelioma diinduksi oleh kejadian asbestosis. Kerusakan DNA pada sel
mesotelial yang diinduksi oleh asbes atau faktor-faktor lain seharusnya diperbaiki untuk
mempertahankan integritas DNA.
Perubahan aktivasi signaling network di antara sel mesotelial, sel fibroblast, sel stroma, dan sel
peradangan lainnya menyebabkan kumpulan sel-sel mesotelial mengalami kerusakan kromosom
dan DNA yang berpotensi berkembang menjadi sel-sel kanker
13. Masa Laten dan Gejala
Masa laten mesothelioma dapat terjadi 10 sampai 50 tahun, tetapi rata-rata latensi untuk
mesothelioma maligna adalah 35 hingga 40 tahun antara pajanan dan diagnosis. Rata-rata masa
laten mesothelioma pleura adalah 3060 tahun, mesothelioma peritoneal 20-40 tahun.
Periode latensi pasien dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk usia saat paparan dan durasi
paparan. Faktor risiko utama untuk mesothelioma pleura adalah paparan terhadap asbes.
14. Masa Laten dan Gejala
Gejala mesothelioma berkaitan dengan lokasi mesothelioma. Pada mesothelioma pericardial, gejala
yang paling sering muncul berupa nyeri dada dan kesulitan bernafas. Pada mesothelioma tunica
vaginalis, gejala yang muncul dapat berupa testikel.
Gejala yang dapat ditemukan pada pasien dengan mesothelioma pleural adalah sesak nafas, batuk
kering, nyeri dada, hemoptoe, mudah lelah, demam disertai keringat terutama malam hari, berat
badan menurun, dan efusi pleura.
15. Pencegahan dan Prognosis
Terapi mesothelioma terutama pada mesothelioma pleural dapat dilakukan pembedahan,
kemoterapi, radioterapi atau kombinasi dari keduanya atau lebih atau yang disebut sebagai terapi
multimodal.
Metode terapi ini bersifat kuratif, mengurangi kanker dan memperpanjang kelangsungan hidup
atau dapat bersifat paliatif yang berarti meringankan nyeri yang disebabkan oleh kanker tersebut.
Namun tidak terdapat standar terapi pada kanker mesothelioma. Pada umumnya, mesothelioma
resisten terhadap radiasi dan kemoterapi. Kelangsungan hidup yang lama dan kesembuhan jarang
terjadi.
16. Prognosis
Prognosis mesothelioma mengacu pada perkembangan penyakit dan kelangsungan
hidup pasien. Mesothelioma merupakan kanker yang agresif dengan periode laten yang
panjang, sehingga sering tidak terdeteksi hingga stadium lanjut.
Faktor lain seperti lokasi, jenis sel dan usia pasien juga memengaruhi prognosis.
17. Pembahasan dan Kesimpulan
Masih banyak penggunaan asbes di berbagai sektor termasuk sektor rumah tangga. Tidak ada
pengobatan untuk menyembuhkan mesothelioma.
Oleh karena itu, sangat penting untuk dilakukan tindakan pencegahan dan perlu dipikirkan adanya
regulasi yang ketat di dalam penggunaan asbes di Indonesia untuk meminimalkan risiko
mesothelioma.
Biasanya didiagnosis pada tahap akhir, mesothelioma berkembang pesat dan selalu fatal.