SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 23
Perpajakan I




Pengadilan Pajak

                P e rp ajakan I
M e iris ka F e b rianti, S E .,Ak.,ME .,BK P

   Tris akti S ch ool of M anage m e nt
     S e m e s te r ganj 201 1 / 2
                        il      201




                   Meiriska                                06/06/12
dasar hukum
                                                  2

1. UU KUP No 28 tahun 2007 pasal 25 -27
2. UU No 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 06/PMK.01/2007 tentang persyaratan untuk menjadi kuasa hukum
   pada Pengadilan Pajak

Pengertian (Pasal 1)
Keputusan adalah suatu penetapan tertulis dibidang perpajakan yang dikeluarkan oleh pejabat yang
   berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan dan dalam rangka pelaksanaan
   Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam perpajakan antara Wajib Pajak atau Penanggung Pajak
   dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan banding
   atau gugatan kepada Pengadilan pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan,
   termasuk gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan UU PPSP.

Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap
  suatu keputusan yang dapat diajukan banding berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan
  yang berlaku.

Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap
  pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan gugatan berdasarkan
  peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

                                                                                             06/06/12
kedudukan Pengadilan Pajak
                                           3
Pengadilan Pajak (Pasal 2)
1.Pengadilan Pajak adalah badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman
bagi Wajib Pajak atau penanggung Pajak yang mencari keadilan terhadap Sengketa
Pajak.
2.Pengadilan Pajak berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 adalah
kelanjutan dari Badan Penyelesaian Sengketa Pajak sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1997.

Kedudukan Pengadilan Pajak (Pasal 3 & 4)
1.Pengadilan pajak berkedudukan di ibukota Negara.
2.Sidang Pengadilan Pajak dilakukan di tempat kedudukannya
3.Apabila dipandang perlu dapat dilakukan di tempat lain yang ditetapkan oleh Ketua.

Pembinaan bagi Pengadilan Pajak (Pasal 5)
Pengadilan Pajak dibina oleh dua institusi yaitu Mahkamah Agung sebagai pembinaan
teknis peradilan dan Departemen Keuangan sebagai Pembinaan organisasi, administrasi
dan keuangan
                                                                                06/06/12
kewenangan Pengadilan Pajak
                    (Pasal 31 – 33)
                                        4
Pengadilan pajak mempunyai tugas dan wewenang untuk memeriksa dan memutus
sengketa pajak yang meliputi :
Sengketa pajak yang diajukan ke Pengadilan Pajak sebagai banding atas keputusan
keberatan
Sengketa pajak yang diajukan ke Pengadilan Pajak sebagai gugatan atas pelaksanaan
penagihan pajak atau keputusan pembetulan atau keputusan lainnya.

Pengadilan pajak juga mempunyai kewenangan untuk mengawasi kuasa hukum yang
memberikan bantuan hukum kepada pihak-pihak yang bersengketa dalam sidang-
sidang di Pengadilan Pajak.

Pengadilan pajak merupakan pengadilan tingkat pertama dan terakhir dalam memeriksa
dan memutus sengketa pajak. Oleh karena itu putusan pengadilan pajak tidak dapat
diajukan gugatan ke pengadilan umum, pengadilan tata usaha negara, atau badan
pengadilan lain.



                                                                            06/06/12
susunan Pengadilan Pajak
                                          5
Pasal 6
Susunan Pengadilan Pajak terdiri dari :
Pimpinan
Hakim anggota
Sekretaris
Panitera

Pasal 7
Pimpinan pengadilan pajak terdiri dari seorang ketua dan paling banyak didampingi
oleh 5 orang wakil ketua. Penentuan jumlah wakil ketua harus didasarkan pada jumlah
sengketa pajak yang harus diselesaikan.

Pasal 8
Pengangkatan hakim, ketua dan wakil ketua pengadilan pajak :
Hakim diangkat oleh presiden dari daftar nama calon yang diusulkan oleh Menteri
dengan persetujuan ketua Mahkamah Agung
Ketua dan wakil ketua diangkat oleh presiden dari para hakim
Masa jabatan ketua, wakil ketua dan hakim adalah 5 tahun dan dapat diperpanjang
untuk 1 kali masa jabatan.

                                                                             06/06/12
Persyaratan menjadi hakim
                                  6

Pasal 9
Warga negara Indonesia
Berumur paling rendah 45 tahun
Bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa
Setia kepada Pancasila dan UUD 1945
Tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang mengkhianati negara kesatuan
republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 atau organisasi terlarang.
Mempunyai keahlian dibidang perpajakan dan berijazah Sarjana Hukum atau
Sarjana lain.
Berwibawa, jujur, adil dan berkelakuan tidak tercela
Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan
Sehat jasmani dan rohani.




                                                                  06/06/12
kuasa hukum (Pasal 34)
                                     7

Kuasa Hukum adalah seseorang yang diberi kuasa penuh untuk mewakili atau
mendampingi para pihak yang bersengketa dengan kuasa tertulis untuk
mengurus dan memberikan informasi serta bukti-bukti yang diperlukan dalam
persidangan Pengadilan Pajak.
Wajib Pajak dapat menunjuk seorang kuasa yang memenuhi persyaratan, baik
konsultan pajak maupun bukan konsultan pajak.

Kuasa kepada bukan konsultan pajak dapat diberikan apabila WP memenuhi
syarat :
WP OP yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
WP OP yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dengan peredaran
bruto atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp 1.800.000.000 dalam 1 tahun.
WP badan dengan peredaran bruto tidak lebih dari Rp 2.400.000.000 dalam 1
tahun.


                                                                      06/06/12
Persyaratan kuasa hukum
                                            8
Persyaratan Kuasa Hukum Konsultan Pajak :
Memiliki NPWP
Telah menyampaikan SPT Tahunan PPh tahun pajak terakhir
Memiliki surat ijin praktek konsultan pajak yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal
Pajak atas nama Menteri Keuangan.
Memiliki surat kuasa khusus dari Wajib Pajak yang memberi kuasa.

Persyaratan Kuasa Hukum bukan konsultan pajak :
Memiliki NPWP
Telah menyampaikan SPT Tahunan PPh tahun pajak terakhir
Memiliki sertifikat brevet atau ijazah pendidikan formal di bidang perpajakan
Sekurang-kurangnya tingkat diploma III
Memiliki surat kuasa khusus dari Wajib Pajak yang memberi kuasa.

Kuasa hukum yang hadir dipersidangan diwajibkan :
Menunjukkan identitas berupa Surat Keterangan Terdaftar atau Surat Ijin Sebagai
Kuasa Hukum dari Pengadilan Pajak
Menunjukkan surat kuasa asli bermeterai dari pihak yang diwakili atau didampingi.


                                                                                 06/06/12
banding
                                                9
Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak
terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan Banding berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.

Persyaratan Banding (Pasal 35,36 dan 37) :
4.Banding diajukan dengan Surat Banding dalam bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak.
5.Banding diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal diterima keputusan yang dibanding,
kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan perpajakan.
            Pengajuan banding khusus bea masuk/cukai/sanksi administrasi dalam jangka waktu 60
hari
3.          Terhadap 1 keputusan diajukan 1 surat banding dengan :
menyebutkan alasan-alasan yang jelas
mencantumkan tanggal diterima surat keputusan yang dibanding
melampirkan salinan keputusan yang dibanding (termasuk fotocopy atau lembaran lainnya)
4. Dalam hal banding diajukan terhadap besarnya jumlah pajak yang terutang maka banding hanya
dapat diajukan apabila jumlah yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50% dari jumlah pajak
yang terutang, dan khusus untuk bea masuk dan cukai lunas 100% karena ada bank garansi yang
sudah dicairkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Apabila bank garansi tidak dicairkan maka
Wajib Pajak harus melunasi 50% dari jumlah yang terutang.

                                                                                         06/06/12
Pengajuan banding
                                      10

Banding dapat diajukan oleh :
Wajib Pajak
Ahli waris Wajib Pajak
Seorang Pengurus
Kuasa Hukum Wajib Pajak

Apabila selama proses banding, pemohon banding meninggal dunia, banding
dapat dilanjutkan oleh :
Ahli warisnya
Kuasa hukum dari ahli warisnya
Pengampunya dalam hal pemohon banding pailit.

Objek Banding adalah sengketa atas keputusan keberatan kecuali ditentukan lain
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.


                                                                       06/06/12
gugatan
                                     11
Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau
Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan
yang dapat diajukan gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan.

Objek Gugatan adalah pelaksanaan penagihan Pajak atau terhadap keputusan yang
dapat diajukan Gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan
yang berlaku.
Keputusan yang dapat diajukan gugatan antara lain :
a.Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain
yang berkaitan dengan keputusan yang dapat diajukan keberatan;
b.Keputusan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 UU No. 28 tahun
2007 yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak;
c.Keputusan sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 UU No. 28 tahun 2007 yang
berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak.


                                                                      06/06/12
gugatan
                                               12
Syarat-Syarat Pengajuan Gugatan (Pasal 40)
Gugatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak.
Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap pelaksanaan penagihan Pajak adalah 14 (empat
belas) hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan.
Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap Keputusan selain Gugatan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) adalah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima keputusan yang digugat.
Jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) tidak mengikat apabila jangka
waktu dimaksud tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan penggugat.
Perpanjangan jangka waktu sebagaimana dimaksud daram ayat (4) adalah 14 (empat belas)
harlterhitung sejak berakhirnya keadaan diluar kekuasaan penggugat.
Terhadap 1 (satu) pelaksanaan penagihan atau 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Gugatan.

Gugatan dapat diajukan oleh :
Penggugat
Ahli Waris Penggugat
Seorang Pengurus
Kuasa Hukum Penggugat
Dengan mengajukan surat gugatan disertai alasan-alasan yang jelas, mencantumkan tanggal
diterima,pelaksanaan penagihan, atau keputusan yang digugat dan dilampiri salinan dokumen yang
digugat.


                                                                                        06/06/12
Pencabutan banding dan gugatan
                                     13
Pemohon banding dan pihak penggugat dapat membatalkan permohonan banding
atau mencabut gugatannya dengan mengajukan surat pernyataan pencabutan
kepada Pengadilan Pajak sebelum dilaksanakan persidangan atau pada saat
menghadiri persidangan.

Banding atau Gugatan akan dicabut dari daftar sengketa dengan :
Penetapan Ketua Pengadilan Pajak dalam hal surat pernyataan pencabutan
diajukan sebelum sidang
Putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam hal surat pernyataan
pencabutan diajukan setelah sidang atas persetujuan terbanding / tergugat.

Banding / gugatan yang sudah dicabut melalui penetapan atau keputusan tidak
dapat diajukan kembali.




                                                                     06/06/12
Pemeriksaan dengan acara biasa
                                               14
1. Pengadilan Pajak memintan Surat Uraian Banding atas Surat Banding kepada Terbanding (Dirjen
    Pajak) dalam jangka waktu 14 hari sejak diterima surat banding.
2. Terbanding menyerahkan Surat Uraian Banding dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal
    permintaan Surat Uraian Banding tersebut.
3. Surat Uraian Banding dikirimkan oleh Pengadilan pajak kepada Pemohon Banding dalam jangka
    waktu 14 hari sejak diterima.
4. Pemohon banding dapat menyerahkan surat bantahan kepada Pengadilan Pajak dalam jangka waktu
    30 hari sejak diterima salinan Surat Uraian Banding tersebut.
5. Pengadilan pajak menunjuk Majelis yang terdiri dari 3 orang hakim, 1 orang sebagai hakim ketua
    dan 2 orang sebagai hakim anggota.
6. Pemeriksaan dengan acara biasa dilakukan oleh Majelis
7. Majelis/Hakim Tunggal sudah mulai bersidang dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal diterima
    surat banding.
8. Putusan pemeriksaan dengan acara biasa atas banding diambil dalam jangka waktu 12 bulan sejak
    surat banding diterima
9. Dalam hal khusus jangka waktu 12 bulan dapat diperpanjang paling lamba 3 bulan
10. Salinan putusan atau salinan penetapan pengadilan pajak dikirim oleh para pihak dalam jangka
    waktu 30 hari sejak tanggal putusan Pengadilan Pajak atau 7 hari sejak tanggal putusan sela.
11. Putusan pengadilan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat yang berwenang (Dirjen pajak) dalam
    jangka waktu 30 hari sejak tanggal diterimanya putusan.


                                                                                        06/06/12
Pemeriksaan dengan acara cePat
                                          15
Pemeriksaan sengketa pajak dengan acara cepat dilakukan oleh Majelis atau Hakim
Tunggal terhadap :
Sengketa pajak tertentu, yaitu sengketa pajak berupa banding atau gugatan yang tidak
memenihi persyaratan formal Banding atau tidak memenuhi persyaratan formal.
Gugatan yang tidak diputus dalam jangka waktu 6 bulan sejak Surat Gugatan diterima
Tidak dipenuhinya salah satu ketentuan mengenai persyaratan isi (muatan) putusan,
misalnya tidak dicantumkan kepada putusan yang berbunyi “Demi Keadilan Berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa”
Kesalahan tulis atau kesalahan hitung dalam putusan Pengadilan Pajak
Sengketa yang berdasarkan pertimbangan hukum bukan merupakan wewenang
Pengadilan Pajak, misalnya gugatan pihak ketiga terhadap perlaksanaan sita berdasarkan
pengakuan hak milik atas barang yang disita.

Pemeriksaan dengan acara bisa terhadap sengketa pajak dilakukan tanpa Surat Uraian
Banding atau Surat Tanggapan dan tanpa Surat Bantahan.
Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan oleh Majelis atau Hakim Tunggal.


                                                                              06/06/12
Pemeriksaan dengan acara cePat
                                    16

Surat Uraian Banding adalah surat Terbanding kepada Pengadilan Pajak yang
berisi jawaban atas alasan banding yang diajukan oleh pemohon banding.

Surat Tanggapan adalah surat dari tergugat kepada Pengadilan Pajak yang
berisi jawaban atas gugatan yang diajukan oleh penggugat.

Surat Bantahan adalah surat dari pemohon banding kepada Pengadilan Pajak
yang berisi bantahan atas surat uraian banding atau surat bantahan.




                                                                    06/06/12
Putusan Pengadilan Pajak
                                                17
Sifat Putusan (Pasal 77)
Putusan pengadilan pajak merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum tetap.

Dasar Pengambilan Putusan (Pasal 78)
Penilaian pembuktian
Peraturan perundang-undangan perpajakan
Keyakinan hakim yang didasarkan pada penilaian pembuktian.
Dalam hal pemeriksaan dilakukan oleh Majelis, putusan pengadilan pajak diambil berdasarkan
musyawarah yang dipimpin oleh Hakim Ketua dan apabila dalam musyawarah tidak dapat dicapai
kesepakatan, putusan diambil dengan suara terbanyak.

Putusan Pengadilan Pajak dapat berupa (Pasal 80)
Menolak;
Mengabulkan sebagian atau seIuruhnya;
Menambah Pajak yang harus dibayar;
Tidak dapat diterima;
Membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung; dan/atau
Membatalkan.
Terhadap putusan Pengadilan Pajak tidak dapat lagi diajukan Gugatan, Banding, atau Kasasi


                                                                                            06/06/12
Putusan Pemeriksaan dengan acara
                    cePat
                                      18
Pasal 82
Putusan dinyatakan tidak dapat diterima, diambil dalam jangka waktu :
30 hari sejak batas waktu pengajuan Banding atau Gugatan dilampaui
30 hari sejak Banding atau Gugatan diterima dalam hal diajukan setelah bawas
waktu pengajuan terlampaui.
Putusan berupa membetulkan kesalahan tulis dan atau kesalahan hitung diambil
dalam jangka waktu 30 hari sejak kekeliruan tersebut diketahui atau sejak
permohonan salah satu pihak diterima.
Putusan berupa tidak dapat diterima karena pertimbangan hukum bukan
wewenang Pengadilan Pajak, diambil dalam jangka waktu 30 hari sejak surat
banding atau surat gugatan diterima.
Dalam hal diatas pemohon banding atau penggugat dapat mengajukan gugatan
ke pengadilan yang berwenang.




                                                                       06/06/12
Putusan
                                                19
Pengucapan (Pasal 84)
Putusan Pengadilan Pajak harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum.
Bila ketentuan tersebut tidak terpenuhi, maka putusan pengadilan pajak tidak sah dan tidak
mempunyai kekuatan hukum, sehingga karena itu putusan dimaksud harus diucapkan kembali dalam
sidang terbuka untuk umum.
Putusan tidak sah apabila tidak dipenuhi salah satu dari ketentuan diatas dan Ketua Pengadilan Pajak
harus memerintahkan sengketa dimaksud segera disidangkan kembali dengan acara cepat, kecuali
putusan dimaksud telah melampaui jangka waktu 1 tahun.
Ringkasan banding atau gugatan, dan ringkasan surat uraian banding atau surat tanggapan, atau surat
bantahan tidak diperlukan dalam hal putusan pengadilan pajak diambil terhadap sengketa pajak yang
tidak memenuhi persyaratan formal, sengketa yang berdasarkan pertimbangan hukum bukan
wewenang pengadilan pajak dan sengketa tertentu.

Penandatangan (Pasal 84)
Putusan Pengadilan Pajak harus ditandatangani oleh Hakim yang memutus Panitera
Apabila Hakim Ketua atau Hakim Tunggal berhalangan, putusan ditandatangani oleh Ketua dengan
menyatakan alasan berhalangannya Hakim Ketua atau Hakim Tunggal.




                                                                                           06/06/12
Pelaksanaan Putusan
                                        20
1.Putusan Pengadilan Pajak langsung dapat dilaksanakan dengan tidak memerlukan lagi
keputusan pejabat yang berwenang kecuali peraturan perundang-undangan mengatur
lain.
2.Apabila putusan Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian atau seluruh Banding,
kelebihan pembayaran Pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2%
(dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
3.Salinan putusan atau salinan penetapan Pengadilan Pajak dikirim kepada para pihak
dengan surat oleh Sekretaris dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal
putusan Pengadilan Pajak diucapkan, atau dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak
langgal putusan sela diucapkan.
4.Putusan Pengadllan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat yang berwenang dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diterima putusan.
5.Pejabat yang tidak melaksanakan putusan Pengadilan Pajak dalam jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
kepegawaian yang berlaku.


                                                                             06/06/12
Peninjauan kembali
                                     21

Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali atas
putusan pengadilan pajak dengan ketentuan hanya dapat diajukan 1 (satu) kali
kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak.
Permohonan peninjauan kembali tidak menangguhkan atau menghentikan
pelaksanaan putusan Pengadilan Pajak.
Permohonan peninjauan kembali dapat dicabut sebelum diputus, dan dalam hal
sudah dicabut, permohonan peninjauan kembali tersebut tidak dapat diajukan
lagi.
Hukum acara yang berlaku pada pemeriksaan peninjauan kembali adalah
hukum acara pemeriksaan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, kecuali yang
diatur secara khusus dalam Undang-undang ini.




                                                                     06/06/12
alasan Pengajuan Pk
                                                  22
Apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan
yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim
pidana dinyatakan palsu, maka permohonan Peninjauan Kembali diajukan dalam jangka waktu paling
lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak diketahuinya kebohongan atau tipu muslihat atau sejak putusan
Hakim pengadilan pidana memperoleh kekuatan hukum tetap.
Apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan bersifat menentukan, yang apabila diketahui
pada tahap persidangan di Pengadilan Pajak akan menghasilkan putusan yang berbeda, permohonan
Peninjauan Kembali diajukan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak
ditemukan surat-surat bukti yang hari dan tanggal ditemukannya harus dinyatakan di bawah sumpah
dan disahkan oleh pejabat yang berwenang.
Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih daripada yang dituntut, kecuali yang
diputus berdasarkan Pasal 80 ayat (1) huruf b dan huruf c UU No 14 tahun 2002, maka pengajuan
permohonan peninjauan kembali dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak
putusan dikirim.
Apabila mengenai suatu bagian dan tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-sebabnya,
maka pengajuan permohonan peninjauan kembali dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)
bulan sejak putusan dikirim.
Apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, maka pengajuan permohonan peninjauan kembali dilakukan dalam jangka
waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak putusan dikirim.


                                                                                              06/06/12
Pemeriksaan dan Putusan Pk
                                       23
Mahkamah Agung memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali dengan
ketentuan :

a.Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak permohonan peninjauan kembali diterima
oleh Mahkamah Agung telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak
mengambil putusan melalui pemeriksaan acara biasa;

b.Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak permohonan peninjauan kembali diterima
oleh Mahkamah Agung telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak
mengambil putusan melalui pemeriksaan acara cepat

Putusan atas permohonan peninjauan kembali harus diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum.




                                                                          06/06/12

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanRoko Subagya
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)M Abdul Aziz
 
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak DaerahPresentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak DaerahJohan Safrijal
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanRoko Subagya
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGsischayank
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kupRoko Subagya
 
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakanRoko Subagya
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakaniyandri tiluk wahyono
 
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PajakPengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PajakFair Nurfachrizi
 
Tax treaty indonesia korea selatan
Tax treaty indonesia   korea selatanTax treaty indonesia   korea selatan
Tax treaty indonesia korea selatanRina Noviyanti
 

Mais procurados (20)

Bab2 kup
Bab2 kupBab2 kup
Bab2 kup
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
 
Kup penyidikan
Kup penyidikanKup penyidikan
Kup penyidikan
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
 
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak DaerahPresentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
 
Tindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakanTindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakan
 
Sengketa Pajak
Sengketa PajakSengketa Pajak
Sengketa Pajak
 
Kup 2008
Kup 2008Kup 2008
Kup 2008
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
 
KUP
KUPKUP
KUP
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
 
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
 
Pidana Pajak Daerah
Pidana Pajak DaerahPidana Pajak Daerah
Pidana Pajak Daerah
 
Sengketa pajak
Sengketa pajakSengketa pajak
Sengketa pajak
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PajakPengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
 
Tax treaty indonesia korea selatan
Tax treaty indonesia   korea selatanTax treaty indonesia   korea selatan
Tax treaty indonesia korea selatan
 

Destaque

Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khususAyuu Ebbol
 
Air & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara Nasional
Air & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara NasionalAir & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara Nasional
Air & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara NasionalMariske Myeke Tampi
 
Pengulangan melaukan tindak pidana
Pengulangan melaukan tindak pidanaPengulangan melaukan tindak pidana
Pengulangan melaukan tindak pidanaalsalcunsoed
 
Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919
Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919
Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919Mariske Myeke Tampi
 
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009Mariske Myeke Tampi
 
Air & Space Law - Konvensi Chicago
Air & Space Law - Konvensi ChicagoAir & Space Law - Konvensi Chicago
Air & Space Law - Konvensi ChicagoMariske Myeke Tampi
 
Kejahatan money laundering
Kejahatan money launderingKejahatan money laundering
Kejahatan money launderingyulisthg
 
Hukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana PemidanaanHukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana Pemidanaanalsalcunsoed
 
Tindak Pidana Pencucian Uang
Tindak Pidana Pencucian UangTindak Pidana Pencucian Uang
Tindak Pidana Pencucian UangFachrul Kardiman
 
Korelasi, simple regression dan multiple regression
Korelasi, simple regression dan multiple regressionKorelasi, simple regression dan multiple regression
Korelasi, simple regression dan multiple regressionPricillia Karina
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiAfida Zahara
 
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggrisPerbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggrisYaqub Wiranata
 
Perbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak PidanaPerbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak Pidanaalsalcunsoed
 
Tindak pidana terorisme bwt ngajar
Tindak pidana terorisme bwt ngajarTindak pidana terorisme bwt ngajar
Tindak pidana terorisme bwt ngajaryulisthg
 

Destaque (20)

Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khusus
 
Uji beda
Uji bedaUji beda
Uji beda
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Air & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara Nasional
Air & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara NasionalAir & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara Nasional
Air & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara Nasional
 
Pengulangan melaukan tindak pidana
Pengulangan melaukan tindak pidanaPengulangan melaukan tindak pidana
Pengulangan melaukan tindak pidana
 
Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919
Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919
Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919
 
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009
 
Air & Space Law - Konvensi Chicago
Air & Space Law - Konvensi ChicagoAir & Space Law - Konvensi Chicago
Air & Space Law - Konvensi Chicago
 
Kejahatan money laundering
Kejahatan money launderingKejahatan money laundering
Kejahatan money laundering
 
Hukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana PemidanaanHukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana Pemidanaan
 
Pertemuan 3 2
Pertemuan 3 2Pertemuan 3 2
Pertemuan 3 2
 
Macam Macam Delik
Macam Macam DelikMacam Macam Delik
Macam Macam Delik
 
Tindak Pidana Pencucian Uang
Tindak Pidana Pencucian UangTindak Pidana Pencucian Uang
Tindak Pidana Pencucian Uang
 
Korelasi, simple regression dan multiple regression
Korelasi, simple regression dan multiple regressionKorelasi, simple regression dan multiple regression
Korelasi, simple regression dan multiple regression
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
 
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggrisPerbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Perbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak PidanaPerbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak Pidana
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Tindak pidana terorisme bwt ngajar
Tindak pidana terorisme bwt ngajarTindak pidana terorisme bwt ngajar
Tindak pidana terorisme bwt ngajar
 

Semelhante a Pengadilan Pajak

Hukum Pajak Kelompok 6 (prosedur penyeleseaian sengketa.pptx
Hukum Pajak Kelompok 6 (prosedur penyeleseaian sengketa.pptxHukum Pajak Kelompok 6 (prosedur penyeleseaian sengketa.pptx
Hukum Pajak Kelompok 6 (prosedur penyeleseaian sengketa.pptxVertasyaayu
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakfree forall
 
Tindak pidana di bidang perpajakan (php)
Tindak pidana di bidang perpajakan (php)Tindak pidana di bidang perpajakan (php)
Tindak pidana di bidang perpajakan (php)kakca
 
PPT Peradilan Pajak_compressed (1).pdf
PPT Peradilan Pajak_compressed (1).pdfPPT Peradilan Pajak_compressed (1).pdf
PPT Peradilan Pajak_compressed (1).pdfVinaPutri28
 
Pengadilan_Pajak.pptx
Pengadilan_Pajak.pptxPengadilan_Pajak.pptx
Pengadilan_Pajak.pptxAlfredoArinda
 
per3. korelasi hukum pajak dengan ilmu lainnya.pptx
per3. korelasi hukum pajak dengan ilmu lainnya.pptxper3. korelasi hukum pajak dengan ilmu lainnya.pptx
per3. korelasi hukum pajak dengan ilmu lainnya.pptxAmeliaputri70459
 
Pengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib Pajak
Pengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib PajakPengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib Pajak
Pengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib PajakAzizah Azizah
 
PPT KELOMPOK 10 (DUO SS).pptx
PPT KELOMPOK 10 (DUO SS).pptxPPT KELOMPOK 10 (DUO SS).pptx
PPT KELOMPOK 10 (DUO SS).pptxSulaimanAkbar7
 
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi PajakTax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajakalvyna
 
Hak mendahulu utang pajak dalam kepailitan
Hak mendahulu utang pajak dalam kepailitanHak mendahulu utang pajak dalam kepailitan
Hak mendahulu utang pajak dalam kepailitanArridho Abduh
 
Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12nandaezio1
 
Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12nandaezio1
 

Semelhante a Pengadilan Pajak (20)

Pengadilan Pajak.pptx
Pengadilan Pajak.pptxPengadilan Pajak.pptx
Pengadilan Pajak.pptx
 
Hukum Pajak Kelompok 6 (prosedur penyeleseaian sengketa.pptx
Hukum Pajak Kelompok 6 (prosedur penyeleseaian sengketa.pptxHukum Pajak Kelompok 6 (prosedur penyeleseaian sengketa.pptx
Hukum Pajak Kelompok 6 (prosedur penyeleseaian sengketa.pptx
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajak
 
Tindak pidana di bidang perpajakan (php)
Tindak pidana di bidang perpajakan (php)Tindak pidana di bidang perpajakan (php)
Tindak pidana di bidang perpajakan (php)
 
PPT Peradilan Pajak_compressed (1).pdf
PPT Peradilan Pajak_compressed (1).pdfPPT Peradilan Pajak_compressed (1).pdf
PPT Peradilan Pajak_compressed (1).pdf
 
pajak.pdf
pajak.pdfpajak.pdf
pajak.pdf
 
Pengadilan_Pajak.pptx
Pengadilan_Pajak.pptxPengadilan_Pajak.pptx
Pengadilan_Pajak.pptx
 
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptxKelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
 
per3. korelasi hukum pajak dengan ilmu lainnya.pptx
per3. korelasi hukum pajak dengan ilmu lainnya.pptxper3. korelasi hukum pajak dengan ilmu lainnya.pptx
per3. korelasi hukum pajak dengan ilmu lainnya.pptx
 
Adm. perpajakan k.1
Adm. perpajakan   k.1Adm. perpajakan   k.1
Adm. perpajakan k.1
 
Pengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib Pajak
Pengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib PajakPengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib Pajak
Pengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib Pajak
 
PPT KELOMPOK 10 (DUO SS).pptx
PPT KELOMPOK 10 (DUO SS).pptxPPT KELOMPOK 10 (DUO SS).pptx
PPT KELOMPOK 10 (DUO SS).pptx
 
Riyan afiantoro rmk 1
Riyan afiantoro rmk 1Riyan afiantoro rmk 1
Riyan afiantoro rmk 1
 
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi PajakTax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
 
Uukup
UukupUukup
Uukup
 
Uu kup
Uu kupUu kup
Uu kup
 
KUP A kelompok 1
KUP A kelompok 1KUP A kelompok 1
KUP A kelompok 1
 
Hak mendahulu utang pajak dalam kepailitan
Hak mendahulu utang pajak dalam kepailitanHak mendahulu utang pajak dalam kepailitan
Hak mendahulu utang pajak dalam kepailitan
 
Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12
 
Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12Makala penagihan pajak.doc12
Makala penagihan pajak.doc12
 

Pengadilan Pajak

  • 1. Perpajakan I Pengadilan Pajak P e rp ajakan I M e iris ka F e b rianti, S E .,Ak.,ME .,BK P Tris akti S ch ool of M anage m e nt S e m e s te r ganj 201 1 / 2 il 201 Meiriska 06/06/12
  • 2. dasar hukum 2 1. UU KUP No 28 tahun 2007 pasal 25 -27 2. UU No 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 06/PMK.01/2007 tentang persyaratan untuk menjadi kuasa hukum pada Pengadilan Pajak Pengertian (Pasal 1) Keputusan adalah suatu penetapan tertulis dibidang perpajakan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan dan dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam perpajakan antara Wajib Pajak atau Penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan banding atau gugatan kepada Pengadilan pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan UU PPSP. Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan banding berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. 06/06/12
  • 3. kedudukan Pengadilan Pajak 3 Pengadilan Pajak (Pasal 2) 1.Pengadilan Pajak adalah badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak atau penanggung Pajak yang mencari keadilan terhadap Sengketa Pajak. 2.Pengadilan Pajak berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 adalah kelanjutan dari Badan Penyelesaian Sengketa Pajak sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1997. Kedudukan Pengadilan Pajak (Pasal 3 & 4) 1.Pengadilan pajak berkedudukan di ibukota Negara. 2.Sidang Pengadilan Pajak dilakukan di tempat kedudukannya 3.Apabila dipandang perlu dapat dilakukan di tempat lain yang ditetapkan oleh Ketua. Pembinaan bagi Pengadilan Pajak (Pasal 5) Pengadilan Pajak dibina oleh dua institusi yaitu Mahkamah Agung sebagai pembinaan teknis peradilan dan Departemen Keuangan sebagai Pembinaan organisasi, administrasi dan keuangan 06/06/12
  • 4. kewenangan Pengadilan Pajak (Pasal 31 – 33) 4 Pengadilan pajak mempunyai tugas dan wewenang untuk memeriksa dan memutus sengketa pajak yang meliputi : Sengketa pajak yang diajukan ke Pengadilan Pajak sebagai banding atas keputusan keberatan Sengketa pajak yang diajukan ke Pengadilan Pajak sebagai gugatan atas pelaksanaan penagihan pajak atau keputusan pembetulan atau keputusan lainnya. Pengadilan pajak juga mempunyai kewenangan untuk mengawasi kuasa hukum yang memberikan bantuan hukum kepada pihak-pihak yang bersengketa dalam sidang- sidang di Pengadilan Pajak. Pengadilan pajak merupakan pengadilan tingkat pertama dan terakhir dalam memeriksa dan memutus sengketa pajak. Oleh karena itu putusan pengadilan pajak tidak dapat diajukan gugatan ke pengadilan umum, pengadilan tata usaha negara, atau badan pengadilan lain. 06/06/12
  • 5. susunan Pengadilan Pajak 5 Pasal 6 Susunan Pengadilan Pajak terdiri dari : Pimpinan Hakim anggota Sekretaris Panitera Pasal 7 Pimpinan pengadilan pajak terdiri dari seorang ketua dan paling banyak didampingi oleh 5 orang wakil ketua. Penentuan jumlah wakil ketua harus didasarkan pada jumlah sengketa pajak yang harus diselesaikan. Pasal 8 Pengangkatan hakim, ketua dan wakil ketua pengadilan pajak : Hakim diangkat oleh presiden dari daftar nama calon yang diusulkan oleh Menteri dengan persetujuan ketua Mahkamah Agung Ketua dan wakil ketua diangkat oleh presiden dari para hakim Masa jabatan ketua, wakil ketua dan hakim adalah 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 kali masa jabatan. 06/06/12
  • 6. Persyaratan menjadi hakim 6 Pasal 9 Warga negara Indonesia Berumur paling rendah 45 tahun Bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa Setia kepada Pancasila dan UUD 1945 Tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang mengkhianati negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 atau organisasi terlarang. Mempunyai keahlian dibidang perpajakan dan berijazah Sarjana Hukum atau Sarjana lain. Berwibawa, jujur, adil dan berkelakuan tidak tercela Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan Sehat jasmani dan rohani. 06/06/12
  • 7. kuasa hukum (Pasal 34) 7 Kuasa Hukum adalah seseorang yang diberi kuasa penuh untuk mewakili atau mendampingi para pihak yang bersengketa dengan kuasa tertulis untuk mengurus dan memberikan informasi serta bukti-bukti yang diperlukan dalam persidangan Pengadilan Pajak. Wajib Pajak dapat menunjuk seorang kuasa yang memenuhi persyaratan, baik konsultan pajak maupun bukan konsultan pajak. Kuasa kepada bukan konsultan pajak dapat diberikan apabila WP memenuhi syarat : WP OP yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas WP OP yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dengan peredaran bruto atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp 1.800.000.000 dalam 1 tahun. WP badan dengan peredaran bruto tidak lebih dari Rp 2.400.000.000 dalam 1 tahun. 06/06/12
  • 8. Persyaratan kuasa hukum 8 Persyaratan Kuasa Hukum Konsultan Pajak : Memiliki NPWP Telah menyampaikan SPT Tahunan PPh tahun pajak terakhir Memiliki surat ijin praktek konsultan pajak yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak atas nama Menteri Keuangan. Memiliki surat kuasa khusus dari Wajib Pajak yang memberi kuasa. Persyaratan Kuasa Hukum bukan konsultan pajak : Memiliki NPWP Telah menyampaikan SPT Tahunan PPh tahun pajak terakhir Memiliki sertifikat brevet atau ijazah pendidikan formal di bidang perpajakan Sekurang-kurangnya tingkat diploma III Memiliki surat kuasa khusus dari Wajib Pajak yang memberi kuasa. Kuasa hukum yang hadir dipersidangan diwajibkan : Menunjukkan identitas berupa Surat Keterangan Terdaftar atau Surat Ijin Sebagai Kuasa Hukum dari Pengadilan Pajak Menunjukkan surat kuasa asli bermeterai dari pihak yang diwakili atau didampingi. 06/06/12
  • 9. banding 9 Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan Banding berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Persyaratan Banding (Pasal 35,36 dan 37) : 4.Banding diajukan dengan Surat Banding dalam bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak. 5.Banding diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal diterima keputusan yang dibanding, kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan perpajakan. Pengajuan banding khusus bea masuk/cukai/sanksi administrasi dalam jangka waktu 60 hari 3. Terhadap 1 keputusan diajukan 1 surat banding dengan : menyebutkan alasan-alasan yang jelas mencantumkan tanggal diterima surat keputusan yang dibanding melampirkan salinan keputusan yang dibanding (termasuk fotocopy atau lembaran lainnya) 4. Dalam hal banding diajukan terhadap besarnya jumlah pajak yang terutang maka banding hanya dapat diajukan apabila jumlah yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50% dari jumlah pajak yang terutang, dan khusus untuk bea masuk dan cukai lunas 100% karena ada bank garansi yang sudah dicairkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Apabila bank garansi tidak dicairkan maka Wajib Pajak harus melunasi 50% dari jumlah yang terutang. 06/06/12
  • 10. Pengajuan banding 10 Banding dapat diajukan oleh : Wajib Pajak Ahli waris Wajib Pajak Seorang Pengurus Kuasa Hukum Wajib Pajak Apabila selama proses banding, pemohon banding meninggal dunia, banding dapat dilanjutkan oleh : Ahli warisnya Kuasa hukum dari ahli warisnya Pengampunya dalam hal pemohon banding pailit. Objek Banding adalah sengketa atas keputusan keberatan kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. 06/06/12
  • 11. gugatan 11 Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan. Objek Gugatan adalah pelaksanaan penagihan Pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan Gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Keputusan yang dapat diajukan gugatan antara lain : a.Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang berkaitan dengan keputusan yang dapat diajukan keberatan; b.Keputusan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 UU No. 28 tahun 2007 yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak; c.Keputusan sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 UU No. 28 tahun 2007 yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak. 06/06/12
  • 12. gugatan 12 Syarat-Syarat Pengajuan Gugatan (Pasal 40) Gugatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak. Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap pelaksanaan penagihan Pajak adalah 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan. Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap Keputusan selain Gugatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima keputusan yang digugat. Jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) tidak mengikat apabila jangka waktu dimaksud tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan penggugat. Perpanjangan jangka waktu sebagaimana dimaksud daram ayat (4) adalah 14 (empat belas) harlterhitung sejak berakhirnya keadaan diluar kekuasaan penggugat. Terhadap 1 (satu) pelaksanaan penagihan atau 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Gugatan. Gugatan dapat diajukan oleh : Penggugat Ahli Waris Penggugat Seorang Pengurus Kuasa Hukum Penggugat Dengan mengajukan surat gugatan disertai alasan-alasan yang jelas, mencantumkan tanggal diterima,pelaksanaan penagihan, atau keputusan yang digugat dan dilampiri salinan dokumen yang digugat. 06/06/12
  • 13. Pencabutan banding dan gugatan 13 Pemohon banding dan pihak penggugat dapat membatalkan permohonan banding atau mencabut gugatannya dengan mengajukan surat pernyataan pencabutan kepada Pengadilan Pajak sebelum dilaksanakan persidangan atau pada saat menghadiri persidangan. Banding atau Gugatan akan dicabut dari daftar sengketa dengan : Penetapan Ketua Pengadilan Pajak dalam hal surat pernyataan pencabutan diajukan sebelum sidang Putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam hal surat pernyataan pencabutan diajukan setelah sidang atas persetujuan terbanding / tergugat. Banding / gugatan yang sudah dicabut melalui penetapan atau keputusan tidak dapat diajukan kembali. 06/06/12
  • 14. Pemeriksaan dengan acara biasa 14 1. Pengadilan Pajak memintan Surat Uraian Banding atas Surat Banding kepada Terbanding (Dirjen Pajak) dalam jangka waktu 14 hari sejak diterima surat banding. 2. Terbanding menyerahkan Surat Uraian Banding dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal permintaan Surat Uraian Banding tersebut. 3. Surat Uraian Banding dikirimkan oleh Pengadilan pajak kepada Pemohon Banding dalam jangka waktu 14 hari sejak diterima. 4. Pemohon banding dapat menyerahkan surat bantahan kepada Pengadilan Pajak dalam jangka waktu 30 hari sejak diterima salinan Surat Uraian Banding tersebut. 5. Pengadilan pajak menunjuk Majelis yang terdiri dari 3 orang hakim, 1 orang sebagai hakim ketua dan 2 orang sebagai hakim anggota. 6. Pemeriksaan dengan acara biasa dilakukan oleh Majelis 7. Majelis/Hakim Tunggal sudah mulai bersidang dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal diterima surat banding. 8. Putusan pemeriksaan dengan acara biasa atas banding diambil dalam jangka waktu 12 bulan sejak surat banding diterima 9. Dalam hal khusus jangka waktu 12 bulan dapat diperpanjang paling lamba 3 bulan 10. Salinan putusan atau salinan penetapan pengadilan pajak dikirim oleh para pihak dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal putusan Pengadilan Pajak atau 7 hari sejak tanggal putusan sela. 11. Putusan pengadilan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat yang berwenang (Dirjen pajak) dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal diterimanya putusan. 06/06/12
  • 15. Pemeriksaan dengan acara cePat 15 Pemeriksaan sengketa pajak dengan acara cepat dilakukan oleh Majelis atau Hakim Tunggal terhadap : Sengketa pajak tertentu, yaitu sengketa pajak berupa banding atau gugatan yang tidak memenihi persyaratan formal Banding atau tidak memenuhi persyaratan formal. Gugatan yang tidak diputus dalam jangka waktu 6 bulan sejak Surat Gugatan diterima Tidak dipenuhinya salah satu ketentuan mengenai persyaratan isi (muatan) putusan, misalnya tidak dicantumkan kepada putusan yang berbunyi “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” Kesalahan tulis atau kesalahan hitung dalam putusan Pengadilan Pajak Sengketa yang berdasarkan pertimbangan hukum bukan merupakan wewenang Pengadilan Pajak, misalnya gugatan pihak ketiga terhadap perlaksanaan sita berdasarkan pengakuan hak milik atas barang yang disita. Pemeriksaan dengan acara bisa terhadap sengketa pajak dilakukan tanpa Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan dan tanpa Surat Bantahan. Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan oleh Majelis atau Hakim Tunggal. 06/06/12
  • 16. Pemeriksaan dengan acara cePat 16 Surat Uraian Banding adalah surat Terbanding kepada Pengadilan Pajak yang berisi jawaban atas alasan banding yang diajukan oleh pemohon banding. Surat Tanggapan adalah surat dari tergugat kepada Pengadilan Pajak yang berisi jawaban atas gugatan yang diajukan oleh penggugat. Surat Bantahan adalah surat dari pemohon banding kepada Pengadilan Pajak yang berisi bantahan atas surat uraian banding atau surat bantahan. 06/06/12
  • 17. Putusan Pengadilan Pajak 17 Sifat Putusan (Pasal 77) Putusan pengadilan pajak merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Dasar Pengambilan Putusan (Pasal 78) Penilaian pembuktian Peraturan perundang-undangan perpajakan Keyakinan hakim yang didasarkan pada penilaian pembuktian. Dalam hal pemeriksaan dilakukan oleh Majelis, putusan pengadilan pajak diambil berdasarkan musyawarah yang dipimpin oleh Hakim Ketua dan apabila dalam musyawarah tidak dapat dicapai kesepakatan, putusan diambil dengan suara terbanyak. Putusan Pengadilan Pajak dapat berupa (Pasal 80) Menolak; Mengabulkan sebagian atau seIuruhnya; Menambah Pajak yang harus dibayar; Tidak dapat diterima; Membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung; dan/atau Membatalkan. Terhadap putusan Pengadilan Pajak tidak dapat lagi diajukan Gugatan, Banding, atau Kasasi 06/06/12
  • 18. Putusan Pemeriksaan dengan acara cePat 18 Pasal 82 Putusan dinyatakan tidak dapat diterima, diambil dalam jangka waktu : 30 hari sejak batas waktu pengajuan Banding atau Gugatan dilampaui 30 hari sejak Banding atau Gugatan diterima dalam hal diajukan setelah bawas waktu pengajuan terlampaui. Putusan berupa membetulkan kesalahan tulis dan atau kesalahan hitung diambil dalam jangka waktu 30 hari sejak kekeliruan tersebut diketahui atau sejak permohonan salah satu pihak diterima. Putusan berupa tidak dapat diterima karena pertimbangan hukum bukan wewenang Pengadilan Pajak, diambil dalam jangka waktu 30 hari sejak surat banding atau surat gugatan diterima. Dalam hal diatas pemohon banding atau penggugat dapat mengajukan gugatan ke pengadilan yang berwenang. 06/06/12
  • 19. Putusan 19 Pengucapan (Pasal 84) Putusan Pengadilan Pajak harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. Bila ketentuan tersebut tidak terpenuhi, maka putusan pengadilan pajak tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum, sehingga karena itu putusan dimaksud harus diucapkan kembali dalam sidang terbuka untuk umum. Putusan tidak sah apabila tidak dipenuhi salah satu dari ketentuan diatas dan Ketua Pengadilan Pajak harus memerintahkan sengketa dimaksud segera disidangkan kembali dengan acara cepat, kecuali putusan dimaksud telah melampaui jangka waktu 1 tahun. Ringkasan banding atau gugatan, dan ringkasan surat uraian banding atau surat tanggapan, atau surat bantahan tidak diperlukan dalam hal putusan pengadilan pajak diambil terhadap sengketa pajak yang tidak memenuhi persyaratan formal, sengketa yang berdasarkan pertimbangan hukum bukan wewenang pengadilan pajak dan sengketa tertentu. Penandatangan (Pasal 84) Putusan Pengadilan Pajak harus ditandatangani oleh Hakim yang memutus Panitera Apabila Hakim Ketua atau Hakim Tunggal berhalangan, putusan ditandatangani oleh Ketua dengan menyatakan alasan berhalangannya Hakim Ketua atau Hakim Tunggal. 06/06/12
  • 20. Pelaksanaan Putusan 20 1.Putusan Pengadilan Pajak langsung dapat dilaksanakan dengan tidak memerlukan lagi keputusan pejabat yang berwenang kecuali peraturan perundang-undangan mengatur lain. 2.Apabila putusan Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian atau seluruh Banding, kelebihan pembayaran Pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. 3.Salinan putusan atau salinan penetapan Pengadilan Pajak dikirim kepada para pihak dengan surat oleh Sekretaris dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal putusan Pengadilan Pajak diucapkan, atau dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak langgal putusan sela diucapkan. 4.Putusan Pengadllan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat yang berwenang dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diterima putusan. 5.Pejabat yang tidak melaksanakan putusan Pengadilan Pajak dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan kepegawaian yang berlaku. 06/06/12
  • 21. Peninjauan kembali 21 Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali atas putusan pengadilan pajak dengan ketentuan hanya dapat diajukan 1 (satu) kali kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak. Permohonan peninjauan kembali tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan putusan Pengadilan Pajak. Permohonan peninjauan kembali dapat dicabut sebelum diputus, dan dalam hal sudah dicabut, permohonan peninjauan kembali tersebut tidak dapat diajukan lagi. Hukum acara yang berlaku pada pemeriksaan peninjauan kembali adalah hukum acara pemeriksaan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, kecuali yang diatur secara khusus dalam Undang-undang ini. 06/06/12
  • 22. alasan Pengajuan Pk 22 Apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu, maka permohonan Peninjauan Kembali diajukan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak diketahuinya kebohongan atau tipu muslihat atau sejak putusan Hakim pengadilan pidana memperoleh kekuatan hukum tetap. Apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan bersifat menentukan, yang apabila diketahui pada tahap persidangan di Pengadilan Pajak akan menghasilkan putusan yang berbeda, permohonan Peninjauan Kembali diajukan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak ditemukan surat-surat bukti yang hari dan tanggal ditemukannya harus dinyatakan di bawah sumpah dan disahkan oleh pejabat yang berwenang. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih daripada yang dituntut, kecuali yang diputus berdasarkan Pasal 80 ayat (1) huruf b dan huruf c UU No 14 tahun 2002, maka pengajuan permohonan peninjauan kembali dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak putusan dikirim. Apabila mengenai suatu bagian dan tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-sebabnya, maka pengajuan permohonan peninjauan kembali dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak putusan dikirim. Apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku, maka pengajuan permohonan peninjauan kembali dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak putusan dikirim. 06/06/12
  • 23. Pemeriksaan dan Putusan Pk 23 Mahkamah Agung memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali dengan ketentuan : a.Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak permohonan peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak mengambil putusan melalui pemeriksaan acara biasa; b.Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak permohonan peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak mengambil putusan melalui pemeriksaan acara cepat Putusan atas permohonan peninjauan kembali harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. 06/06/12

Notas do Editor

  1. Perpajakan I
  2. Perpajakan I
  3. Perpajakan I