Anúncio
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Anúncio
Anúncio

S inf 2020_10

  1. Analisa Regresi Non-Linier (Non-Linear Regression Analysis) ARIF RAHMAN 1
  2. Statistika Statistika adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari metode ilmiah untuk mengumpulkan, mengorganisasi, merangkum, menyederhanakan, menyajikan, menginterpretasikan, menganalisa dan mensintesa data (numerik atau nonnumerik) untuk menghasilkan informasi dan/atau kesimpulan, yang membantu dalam penyelesaian masalah dan/atau pengambilan keputusan. 2
  3. Statistika 3 Mengorganisasi, Merangkum, Menyederhanakan, Menyajikan, Menginterpretasikan Menganalisa Mensintesa Mengumpulkan data Menghasilkan informasi dan/atau kesimpulan Menggeneralisasi Mengestimasi, Menguji hipotesa, Menilai relasi, Memprediksi Menyelesaikan masalah Mengambil keputusan
  4. Statistika Inferensia Statistika inferensia adalah cabang statistika yang menganalisa atau mensintesa data untuk menggeneralisasi sampel terhadap populasi, mengestimasi parameter, menguji hipotesa, menilai relasi, dan membuat prediksi untuk menghasilkan informasi dan/atau kesimpulan. Terdapat banyak alat bantu statistika (statistical tools) yang dapat dipergunakan untuk menginferensi populasi atau sistem yang menjadi sumber asal data sampel 4
  5. Statistika Inferensia 5 Tujuan studi terhadap populasi Observasi atau eksperimen pada sampel SAMPLING INFERENSI Parameter : N (banyaknya anggota populasi), μ (rata-rata populasi), σ (simpangan baku populasi), π (proporsi populasi) Statistik : n (banyaknya anggota sampel), ẋ (rata-rata sampel), s (simpangan baku sampel), p (proporsi sampel)
  6. Tipe Data Data Nominal, data yang hanya berupa simbol (meski berupa angka) untuk membedakan nilainya tanpa menunjukkan tingkatan Data Ordinal, data yang mempunyai nilai untuk menunjukkan tingkatan, namun tanpa skala yang baku dan jelas antar tingkatan. Data Interval, data yang mempunyai nilai untuk menunjukkan tingkatan dengan skala tertentu sesuai intervalnya. Nilai nol hanya untuk menunjukkan titik acuan (baseline). Data Rasio, data yang mempunyai nilai untuk menunjukkan tingkatan dengan skala indikasi rasio perbandingan. Nilai nol menunjukkan titik asal (origin) yang bernilai kosong (null). 6
  7. Tipe Data Data Parametrik, data kuantitatif yang mempunyai sebaran variabel acak mengikuti pola distribusi probabilitas dengan parameter tertentu (independent and identically distributed random variables) Data Nonparametrik, data yang tidak mempunyai distribusi probabilitas (distribution-free) 7
  8. Tipe Data Data Diskrit, data hasil pencacahan atau penghitungan, sehingga biasanya dalam angka bilangan bulat. Data Kontinyu, data hasil pengukuran yang memungkinkan dalam angka bilangan nyata (meskipun dapat pula dibulatkan) 8
  9. Statistika Alat Bantu Problem Solving 9 Penting memperhatikan cara memperoleh data yang akan diolah Demikian pula cara mengolah data juga penting diperhatikan
  10. Statistika Alat Bantu Problem Solving 10 Metode statistika bukan ramuan sihir Alat statistika bukan tongkat sihir
  11. Ketelitian & Tipe Kesalahan 11
  12. Akurasi dan Presisi Akurasi (accuracy), kesesuaian hasil pengukuran terhadap nilai obyek sesungguhnya (bias kecil) Presisi (precision), tingkat skala ketelitian pengukuran dari alat pengukur, atau ketersebaran yang relatif mengumpul (variansi atau deviasi kecil) 12
  13. Akurat dan Presisi Tidak presisi, akibat pola sebaran sampel lebih melebar daripada pola sebaran populasi menyebabkan deviasi yang besar. Tidak akurat, akibat pergeseran pemusatan sampel menjauh dari pemusatan populasi menyebabkan bias yang besar. Akurat dan presisi, bias dan deviasi kecil, membutuhkan sampel sedikit. 13
  14. Kesalahan Pengambilan Kesimpulan Galat tipe 1 () : kesalahan menyimpulkan karena menolak hipotesa yang semestinya diterima Galat tipe 2 () : kesalahan menyimpulkan karena menerima hipotesa yang semestinya ditolak 14  
  15. Kesalahan Pengambilan Kesimpulan 15 The true state of nature Decision H0 is true H0 is false Reject H0 Type I error Exact decision Fail to reject H0 Exact decision Type II error The true state of nature Decision H0 is true H0 is false Reject H0  1 –  Fail to reject H0 1 –  
  16. Ukuran Ketelitian Pendugaan Tingkat keberartian (significance level, ), probabilitas penolakan data observasi, karena menyimpang signifikan terhadap sasaran. Tingkat kepercayaan (confidence coefficient,1-), persentase data observasi yang diyakini tidak berbeda signifikan dengan target. Kuasa statistik (power,1-), persentase data observasi yang diyakini berbeda signifikan dengan target. Derajat kebebasan (degree of freedom, df=n-k), besaran yang menunjukkan bebas terhadap bias dari n data observasi. 16
  17. Kekeliruan pada Analisa Regresi  Tidak ada logika penalaran atau alasan logis yang mendasari hipotesa variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.  Deskripsi dari variabel bebas tidak mempunyai hubungan kausal dengan deskripsi dari variabel terikat.  Pengukuran atau pengumpulan data dilakukan oleh/dari pihak yang mempunyai konflik kepentingan atau yang tidak punya kewenangan atas data.  Variabel bebas dan/atau variabel terikat diukur pada hanya satu obyek yang bernilai tunggal atau statis.  Rentang data sampel sangat sempit, namun dipergunakan untuk menginduksi rentang populasi yang sangat lebar dengan ekstrapolasi. 17
  18. Kekeliruan pada Analisa Regresi  Variabel bebas (x) = tinggi badan anak-anak di desa A (pertumbuhan tiap tahunnya); Variabel terikat (y) = harga emas (kenaikan tiap tahunnya). Meskipun jika dihitung, menunjukkan pertumbuhan tinggi badan anak-anak di desa A mempunyai korelasi kuat dengan kenaikan harga emas.  Variabel bebas (x) = motivasi kerja; Variabel terikat (y) = kinerja. Deskripsi “motivasi kerja” adalah mendapatkan pengakuan dari keluarga besar karena menjadi karyawan pabrik.Deskripsi “kinerja” adalah waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat daripada batas waktu yang ditargetkan.  Data yang diukur : Banyaknya pelanggaran yang dilakukan. Ditanyakan pada pelaku pelanggaran, atau pada pihak yang tidak pernah melihat pelaku pelanggaran.  Data yang diukur : Aturan pengupahan dari satu perusahaan di satu waktu.  Rentang data sampel pada 10 < x < 50, namun dipergunakan untuk menduga nilai Y jika x=200. 18
  19. Kekeliruan pada Analisa Regresi 19
  20. Kekeliruan pada Analisa Regresi 20
  21. Analisa Regresi 21
  22. Perbedaan Korelasi dan Regresi 22 Correlation Regression
  23. Perbedaan Korelasi dan Regresi 23 Correlation Regression
  24. Analisa Regresi 24
  25. Analisa Regresi 25
  26. Analisa Regresi 26
  27. Analisa Regresi Linier 27
  28. Analisa Regresi Linier 28
  29. Analisa Regresi Linier 29
  30. Analisa Regresi Nonlinier 30
  31. Analisa Regresi Nonlinier 31
  32. Analisa Regresi Nonlinier 32
  33. Analisa Regresi Nonlinier 33
  34. Analisa Regresi Nonlinier 34
  35. Regresi Polynomial 35
  36. Regresi Polinomial 36
  37. Regresi Polinomial 37
  38. Regresi Polinomial 38
  39. Regresi Polinomial 39
  40. Regresi Polinomial 40
  41. Estimasi Parameter Regresi Polinomial y = β0 + β1.x + … + βm.xm 1. Hitung x, x2, … , x2m, y , xy , … , xmy 2. Taksiran nilai β0 , β1 , … , βm dari 41                                 y x x x x x xy x x x x y x x x n m m m m m m m m m m 2 2 2 1 1 0 1 3 2 2 1 0 2 2 1 0               
  42. Example 1 42
  43. Example 1 43
  44. Example 1 44 x x2 x3 x4 y xy x2y 20 400 8.000 160.000 1,81 36,20 724,00 25 625 15.625 390.625 1,70 42,50 1.062,50 30 900 27.000 810.000 1,65 49,50 1.485,00 35 1.225 42.875 1.500.625 1,55 54,25 1.898,75 40 1.600 64.000 2.560.000 1,48 59,20 2.368,00 50 2.500 125.000 6.250.000 1,40 70,00 3.500,00 60 3.600 216.000 12.960.000 1,30 78,00 4.680,00 65 4.225 274.625 17.850.625 1,26 81,90 5.323,50 70 4.900 343.000 24.010.000 1,24 86,80 6.076,00 75 5.625 421.875 31.640.625 1,21 90,75 6.806,25 80 6.400 512.000 40.960.000 1,20 96,00 7.680,00 90 8.100 729.000 65.610.000 1,18 106,20 9.558,00 640 40.100 2.779.000 204.702.500 16,98 851,3 51.162,00
  45. Example 1 45 00 , 51162 204702500 . 2779000 . 40100 30 , 851 2779000 . 40100 . 640 98 , 16 . 40100 . 640 . 12 2 1 0 2 1 0 2 1 0                   Dengan substitusi atau eliminasi selanjutnya akan diperoleh : 00012507 , 0 02252236 , 0 19826629 , 2 2 1 0        2 . 00012507 , 0 . 02252236 , 0 19826629 , 2 x x y    Sehingga persamaan regresi polinomialnya adalah :
  46. Example 2 46
  47. Example 2 47 x x2 x3 X4 y xy x2y 0 0 0 0 9,1 0 0 1 1 1 1 7,3 7,3 7,3 2 4 8 16 3,2 6,4 12,8 3 9 27 81 4,6 13,8 41,4 4 16 64 256 4,8 19,2 76,8 5 25 125 625 2,9 14,5 72,5 6 36 216 1296 5,7 34,2 205,2 7 49 343 2401 7,1 49,7 347,9 8 64 512 4096 8,8 70,4 563,2 9 81 729 6561 10,2 91,8 826,2 45 285 2.025 15.333 63,7 307,3 2153,3
  48. Regresi Nonlinier dengan Transformasi ke Linier 48
  49. Model Umum Regresi Nonlinier 49 No Model Fungsi Non Linier Fungsi Linier 1. Exponential model y = a0.ea1.x Ln(y) = Ln(a0) + a1.x 2. Power model y = a0.xa1 Ln(y) = Ln(a0) + a1.Ln(x) 3. Logistic model y = ea0+a1.x Ln(y) = a0 + a1.x 4. Saturation growth y = (a0.x) / (a1 + x) 1/y = 1/a0 + a1/a0.x Algoritma : 1. Transformasi data dari fungsi non linier ke dalam bentuk fungsi linier 2. Lakukan analisa regresi linier
  50. Example 3 50 ) , ( , ... ), , ( ), , ( 2 2 1 1 n n y x y x y x Given best fit bx ae y  to the data. Figure. Exponential model of nonlinear regression for y vs. x data bx ae y  ) , ( n n y x ) , ( 1 1 y x ) , ( 2 2 y x ) , ( i i y x i bx i ae y 
  51. Example 3 51 Finding Parameter of Exponential Model To find the parameters of many nonlinear models, it results in solving simultaneous nonlinear equations. For mathematical convenience, some of the data for such models can be transformed. For example, the data for an exponential model can be transformed. As shown in the previous example, many chemical and physical processes are governed by the equation, bx ae y  Taking the natural log of both sides yields, bx a y   ln ln Let y z ln  and a a ln 0  (implying) o a e a  with b a  1 We now have a linear regression model where x a a z 1 0  
  52. Example 3 52 Finding Parameter of Exponential Model Using linear model regression methods, _ 1 _ 0 1 2 1 2 1 1 1 1 x a z a x x n z x z x n a n i n i i i n i i n i n i i i i                      Once 1 ,a ao are found, the original constants of the model are found as 0 1 a e a a b  
  53. Example 3 53 Finding Parameter of Exponential Model Substituting a back into the previous equation 0 1 2 1 2 1 1           n i bx i n i bx bx n i i bx i n i i i i i i e x e e y e x y The constant b can be found through numerical methods such as bisection method.      n i bx n i bx i i i e e y a 1 2 1 Solving the first equation for a yields
  54. Example 3 54 x (t, hours) 0 1 3 5 7 9 y (γ) 1.000 0.891 0.708 0.562 0.447 0.355 Many patients get concerned when a test involves injection of a radioactive material. For example for scanning a gallbladder, a few drops of Technetium-99m isotope is used. Half of the Technetium-99m would be gone in about 6 hours. It, however, takes about 24 hours for the radiation levels to reach what we are exposed to in day-to-day activities. Below is given the relative intensity of radiation as a function of time. Table. Relative intensity of radiation as a function of time.
  55. Example 3 55 Find: a) The value of the regression parameters A and λ b) The half-life of Technetium-99m c) Radiation intensity after 24 hours The relative intensity is related to time by the equation x a t e a y Ae . 1 0      • Variabel independen/bebas : t • Variabel dependen/terikat : γ • Konstanta : A, λ Transform into linear form     t A     ln ln Assuming  ln  z ,   A ao ln  and   1 a we obtain t a a z 1 0   This is a linear relationship between z and t
  56. Example 3 56
  57. Example 3 57 1 2 3 4 5 6 0 1 3 5 7 9 1 0.891 0.708 0.562 0.447 0.355 0.00000 −0.11541 −0.34531 −0.57625 −0.80520 −1.0356 0.0000 −0.11541 −1.0359 −2.8813 −5.6364 −9.3207 0.0000 1.0000 9.0000 25.000 49.000 81.000 25.000 −2.8778 −18.990 165.00 Summations for data transformation are as follows Table. Summation data for Transformation of data model i i t i  i i z  ln  i i z t 2 i t  With 6  n 000 . 25 6 1    i i t     6 1 8778 . 2 i i z     6 1 990 . 18 i i i z t 00 . 165 6 1 2    i i t
  58. Example 3 58 Using the linear relationship, we can calculate 1 0 ,a a                    n i n i i n i i n i n i i i i t t n z t z t n a 1 2 1 2 1 1 1 1 1 and t a z a 1 0   where 1 a   0 a e A 
  59. Example 3 59 Calculating 1 0 ,a a         2 1 25 00 . 165 6 8778 . 2 25 990 . 18 6      a 11505 . 0     6 25 11505 . 0 6 8778 . 2 0     a 4 10 6150 . 2     Since   A a ln 0  0 a e A  4 10 6150 . 2     e 99974 . 0  11505 . 0 1    a  also The regression formula is then t e 11505 . 0 99974 . 0    
  60. Example 3 60 Resulting model is t e 11505 . 0 99974 . 0     0 0.5 1 0 5 10 Time, t (hrs) Relative Intensity of Radiation, t e 11505 . 0 99974 . 0     Figure. Relative intensity of radiation as a function of temperature using transformation of data model.
  61. Example 3 61 b) Half life of Technetium-99m is when 0 2 1   t         hours . t . t . . e e . e . t . . t . 0248 6 5 0 ln 11505 0 5 0 99974 0 2 1 99974 0 11508 0 0 11505 0 11505 0         
  62. Example 3 62 c) The relative intensity of radiation after 24 hours is then   24 11505 . 0 99974 . 0   e  063200 . 0  This implies that only % 3216 . 6 100 99983 . 0 10 3200 . 6 2     of the radioactive material is left after 24 hours.
  63. Software Aplikasi Spreadsheet 63
  64. 64 Analisis Regresi Nonlinier Estimasi Parameter y = a0.ea1.x dengan bentuk linier Ln(y) = Ln(a0) + a1.x koefisien a0 INDEX(LOGEST(YRange;Xrange;TRUE);2) koefisien a1 INDEX(LOGEST(YRange;Xrange;TRUE);1)
  65. 65 Analisis Regresi Nonlinier Estimasi Parameter setelah transformasi bentuk linier Intercept, INTERCEPT(YRange;XRange) INDEX(LINEST(YRange;Xrange;TRUE);2) Slope, SLOPE(YRange;XRange) INDEX(LINEST(YRange;Xrange;TRUE);1)
  66. 66 Terima kasih ... ... Ada pertanyaan ???

Notas do Editor

  1. Statistika dapat menjadi alat bantu dalam menyelesaikan masalah. Mulai dari saat mengumpulkan data, mengolah, menginterpresikan, menganalisa dan mensitesanya. Namun saat keliru menetapkan populasi atau keliru memilih sampel, serta keliru mendeskripsikan variabel yang akan diambil datanya, melalaikan tujuan penelitian, maka hasil pengolahannyapun akan menjadi sampah. Demikian pula meskipun data yang diambil benar dan representatif, namun metode dan alat pengolahannya pun keliru yang dipilih atau keliru cara mempergunakannya, maka hasilnya pun akan menjadi sampah. Sehingga perlu kita pahami bahwa statistika cuma alat berbasis model matematis, ada angka dimasukkan akan mengeluarkan hasil, entah itu benar atau sampah.
  2. Alat statistika bukan tongkat sihir, apapun dan bagaimanapun keadaan datanya dengan tongkat sihir ajaib bisa mengubahnya menjadi hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode statistika pun bukan ramuan sihir, apapun dan bagaimanapun keadaan datanya diolah dalam ramuan sihir ajaib bisa mewujudkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Anúncio