Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
1.
2. KEPERAWATAN PROFESIONAL
MODUL 1
KONSEP PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESSIONAL
Penyusun
Ns. Ros Endah Happy Patriyani, M.Kep
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Hak cipta @ Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan, Kemkes RI,
2013
No Kode : Keperawatan/Wat 4.05/III/2013
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
III
Setelah Anda mempelajari kegia-
tan belajar 3, selama 2 x 50 menit,
Anda dapat :
1. Menjelaskan kurikulum pendi-
dikan keperawatan
2. Menjelaskan kerangka konsep
pendidikan keperawatan
3. Menjelaskan jenis dan jenjang
pendidikan keperawatan da-
lam Kerangka Kualifikasi Nasi-
onal Indonesia (KKNI)
4. Menjelaskan standar profe-
si keperawatan dalam bidang
pendidikan
5. Menjelaskan pendidikan
keperawatan di Indonesia
TUJUANPembelajaran Khusus
POKOKMateri
Untuk mencapai tujuan pembe-
lajaran khusus di atas, maka Anda
diharuskan mempelajari pokok-
pokok materi sebagai berikut :
1. Kurikulum pendidikan keper-
awatan
2. Kerangka konsep pendidikan
keperawatan
3. Jenis dan Jenjang pendidikan
keperawatan dalam Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI)
4. Standar pendidikan keper-
awatan
5. Pendidikan keperawatan di In-
donesia
Pendidikan Keperawatan di Indonesia
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
1. Kurikulum pendidikan keperawatan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendi-
dikan tertentu. Secara umum kurikulum pendidikan keperawatan disusun
berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
a. Peraturan perundangan yang berlaku
b. Kebutuhan masyarakat akan kesehatan dan keperawatan
c. Landasan profesi keperawatan yang mantap
d. Jenis dan jenjang pendidikan keperawatan
e. Kemajuan IPTEK serta orientasi masyarakat dengan tetap memperha-
tikan kaidah profesi keperawatan
f. Pendidikan keperawatan harus tumbuh dan berkembang berdasarkan
kepada Paradigma keperawatan, yang menjunjung tinggi fungsi har-
kat dan martabat manusia serta nilai-nilai kemanusiaan yang terdiri
dari manusia, sehat, lingkungan, dan keperawatan.
Kurikulum dan kriteria standar pendidikan keperawatan dibuat berdasar-
kan jenis dan jenjang pendidikan keperawatan yang sesuai.
2. Kerangka konsep pendidikan keperawatan
Perkembangan pendidikan keperawatan sungguh sangat panjang dengan
berbagai dinamika perkembangan pendidikan di Indonesia, tetapi sejak
tahun 1983 saat deklarasi dan kongres Nasional pendidikan keperawatan
Indonesia yang dikawal oleh PPNI dan diikuti oleh seluruh komponen
keperawatan Indonesia, serta dukungan penuh dari pemerintah Kemen-
5. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
diknas dan kemkes saat itu serta difasilitasi oleh Konsorsium Pendidikan
Ilmu kesehatan saat itu, sepakat bahwa pendidikan keperawatan Indonesia
adalah pendidikan profesi dan oleh karena itu harus berada pada pendi-
dikan jenjang tinggi dan sejak itu pulalah mulai dikaji dan dirancang suatu
bentuk pendidikan keperawatan Indonesia yang pertama yaitu di Univer-
sitas Indonesia yang program pertama dibuka tahun 1985.
Kerangka konsep pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup hal-hal
berikut :
a. Penguasaan IPTEK
Kurikulum pendidikan profesi keperawatan harus disusun dengan tu-
juan agar peserta didik mampu menguasai ilmu keperawatan dan ket-
erampilan professional (intelektual, teknikal, dan interpersonal).
b. Menyelesaikan masalah keperawatan secara ilmiah.
Kurikulum pendidikan keperawatan professional harus disusun dengan
tujuan agar peserta didik mampu menyelesaikan masalah berdasarkan
pada metode ilmiah dengan proses keperawatan.
c. Sikap, tingkah laku, dan kemampuan professional
Kurikulum pendidikan keperawatan professional harus disusun agar
mampu membentuk sikap, perilaku, dan kemampuan professional
pada peserta didik yang dijiwai prinsip humaniora, dengan tetap mem-
perhatikan kode etik keperawatan. Diharapkan akan terjadi komunitas
professional dan budaya professional (professional culture)yang sarat
dengan model peran (role model).
d. Belajar aktif dan mandiri
Kurikulum pendidikan keperawatan professional yang disusun harus
mampu memfasilitasi peserta didik agar terstimulasi untuk belajar se-
cara aktif dan mandiri serta menumbuhkan minat belajar yang berke-
lanjutan (long life education).
e. Pendidikan di masyarakat
Kurikulum pendidikan keperawatan professional harus disusun sesuai
6. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dan keper-
awatan sehingga peserta didik mampu memahami kebutuhan tersebut
dan tidak mengalami kesulitan pada saat memberikan pelayanan.
3. Jenis dan Jenjang Pendidikan Keperawatan dalam Kerangka Kualifikasi Na-
sional Indonesia (KKNI)
Sejak 2008 PPNI, AIPNI dan dukungan serta bekerjasama dengan Ke-
mendiknas melalui project Health Profession Educational Quality (HPEQ),
menperbaharui dan menyusun kembali Standar Kompetensi Perawat In-
donesia, Naskah Akademik Pendidikan Keperawatan Indonesia, Standar
Pendidikan Ners, standar borang akreditasi pendidikan ners Indonesia dan
semua standar tersebut mengacu pada Peraturan Presiden Nomor.8 tahun
2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan saat ini
sudah diselesaikan menjadi dokumen negara yang berkaitan dengan arah
dan kebijakan tentang pendidikan keperawatan Indonesia. Standar-stan-
dar yang dimaksudkan sebelumnya juga mengacu pada perkembangan
keilmuan keperawatan, perkembangan dunia kerja yang selalu berubah,
dibawah ini sekilas kami sampaikan beberapa hal yang tertulis dalam do-
kumen Naskah Akademik Pendidikan Keperawatan, yang berkaitan den-
gan Jenis, Jenjang, Gelar Akademik dan Level KKNI.
7. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
Dalam mewujudkan body of knowledge yang jelas, pendidikan keper-
awatan di Indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di Indonesia
mencakup :
1. Pendidikan Vokasi; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada
kesiapan penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu
sebagai perawat,
2. Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama
pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan
yang mencangkup beberapa program ( Sarjana, Magister, Doktor ),
3. Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai
kompetensi profesi perawat. Dan berikut ini untuk Jenjang Pendidikan
Tinggi Keperawatan Indonesia dan sebutan Gelar antara lain :
a. Pendidikan untuk jenjang DIII ( Diploma Tiga ) keperawatan lulu-
sannya mendapat sebutan Ahli Madya Keperawatan (AMD.Kep),
b. Pendidikan untuk jenjang Ners (Nurse) yaitu ( Sarjana + Profesi ),
lulusannya mendapat sebutan Ners ( Nurse ), sebutan gelarnya (
Ns. ),
8. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
c. Pendidikan untuk jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya
mendapat gelar ( M.Kep ),
4. Pendidikan untuk jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari:
a. Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya ( Sp.KMB ),
b. Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya ( Sp.Kep.Mat ),
c. Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya ( Sp.Kep.Kom ),
d. Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya ( Sp.Kep.Anak ),
e. Spesialis Keperawatan Jiwa, Lulusannya ( Sp.Kep.Jiwa ).
5. Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya ( Dr.Kep ).
Sedangkan lulusan pendidikan tinggi keperawatan sesuai dengan level
KKNI, adalah sebagai berikut :
1. DIII ( Diploma tiga ) Keperawatan - Level KKNI 5,
2. Ners ( Sarjana + Ners ) - Level KKNI 7,
3. Magister keperawatan - Level KKNI 8,
4. Ners Spesialis Keperawatan - Level KKNI 8,
5. Doktor keperawatan - Level KKNI 9.
4. Standar pendidikan keperawatan
Penyusunan Standar Pendidikan keperawatan Indonesia merujuk kepada:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
9. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
d. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
e. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasi-
onal Pendidikan
f. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelengggaraan Pendidikan
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2005 ten-
tang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
h. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
i. Kepmendiknas Nomor 234/U/2000 tentang Pendirian Perguruan
Tinggi
j. Kepmendiknas Nomor 045/U/ 2002 tentang Kurikulum Inti Pendi-
dikan Tinggi.
k. Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan.
l. Permendiknas Nomor 6 Tahun 2010 tentang Badan Akreditasi Nasi-
onal Perguruan Tinggi.
m. Kepmenkes Nomor 148 Tahun 2010, tentang Registrasi dan Praktik
Perawat
n. Permenkes Nomor 1796 Tahun 2011, tentang Registrasi Tenaga Kese-
hatan
o. SK Dirjen Dikti nomor 163/DIKTI/KEP/2007 tentang Penataan Kodifi-
kasi Program Studi Pada Perguruan Tinggi
p. ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Nursing Services Tahun
2006
Draft Standar Pendidikan Keperawatan Indonesia tanggal 19 Oktober
2012 terdiri atas Standar Pendidikan Diploma Tiga, Pendidikan Ners, Pen-
10. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
didikan Magister, Pendidikan Spesialis Keperawatan dan Program Pen-
didikan Doktor. Standar Pendidikan Keperawatan Indonesia merupakan
penyetara mutu pendidikan yang harus dipenuhi oleh Institusi Pendidikan
Keperawatan di Indonesia, mencakup tujuh standar yaitu:
a. Standar 1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian
b. Standar 2 Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Pen-
jaminan Mutu
c. Standar 3 Mahasiswa dan Lulusan
d. Standar 4 Sumber Daya Manusia
e. Standar 5 Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
f. Standar 6 Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Wahana Pembelajaran
Klinik, serta Sistem Informasi
g. Standar 7 Penelitian, Pengabdian/Pelayanan Kepada Masyarakat, dan
Kerja Sama.
5. Pendidikan keperawatan di Indonesia
a. Perkembangan pendidikan keperawatan
Pendidikan keperawatan dahulu merupakan pendidikan dasar atau
menengah, kini telah ditingkatkan pada jenjang pendidikan tinggi.
Pendidikan keperawatan di Indonesia adalah sesuai dengan tuntutan
dan kebutuhan masyarakat. Pendidikan ini terus berkembang secara
terarah, menyeluruh, bertahap dan terkendali. Pendidikan keperawatan
ini selalu berorientasi pada aspek keilmuan dan aspek keprofesian ser-
ta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Berikut akan diuraikan perkembangan pendidikan keperawatan di In-
donesia :
1) Pendidikan keperawatan dimulai sebagai Pembantu Orang Sakit
(POS), kemudian ada lagi Penjenang Kesehatan (PK). Pendidikan
keperawatan ini menerima siswa yang berlatar belakang pendidikan
11. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
SMP. Pendidikannya ditempuh selama dua tahun (SMP + 2 tahun).
Selanjutnya harus menempuh 1 tahun lagi untuk disetarakan men-
jadi SPK, yang disebut Program Suplementary.
2) Sehubungan berjalannya waktu dan tuntutan masyarakat akan pe-
layanan keperawatan yang semakin baik, maka pendidikan keper-
awatan ditingkatkan menjadi 3 tahun lama studi setelah SMP yang
dinamakan Sekolah Pengatur Rawat (SPR) yang selanjutnya diganti
menjadi Sekolah Perawat Kesehatan (SPK).
3) Program Pendidikan Jenjang Diploma III Keperawatan
Program ini dapat diikuti oleh :
a) Lulusan SLTA, dengan lama studi minimal 6 semester dan mak-
simal 10 semester.
b) Lulusan SPK yang bekerja di Rumah sakit (Program khusus), den-
gan lama studi minimal 4 semester dan maksimal 8 semester.
c) Lulusan SPK yang bekerja di Puskesmas (Program Khusus), den-
gan lama studi minimal 5 semester dan maksimal 10 semester.
d) Lulusan SPK dengan masa kerja 0 tahun, akan menempuh masa
studi minimal 6 semester dan maksimal 10 semester. Lulusan D
III Keperawatan ini disebut Ahli Madya Keperawatan dan tidak
memiliki gelar.
4) Program Pendidikan Diploma IV Keperawatan
Program Pendidikan Diploma IV Keperawatan yang pernah dilak-
sanakan adalah Program Diploma IV Perawat Pendidik. Program ini
diselenggarakan sesuai kebutuhan masyarakat. Program Diploma IV
perawat pendidik ini pendidikannya lebih bersifat kemahiran pada
suatu bidang peminatan keperawatan, misalnya D IV Perawat Pen-
didik Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas dan Keperawatan
Medikal Bedah. Peserta didik berlatar belakang D III Keperawatan
dan menempuh studi selama 2 semester (1 tahun). Bagi lulusan
Program D IV Perawat Pendidik ini mempunyai gelar SST (Sarjana
Saint Terapan) sesuai PP 60 tahun 2000 Pendidikan Nasional.
12. 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
5) Program Pendidikan Sarjana Keperawatan
Program Pendidikan perawat professional adalah program pen-
didikan sarjana keperawatan dengan gelar Sarjana Keperawatan
(S.Kep) yang ditempuh minimal 8 semester bagi lulusan SMU dan
3 semester bagi lulusan yang berlatar belakang pendidikan D III
Keperawatan. Selanjutnya diteruskan dengan Tahapan Profesi yai-
tu praktek keperawatan professional selama 2 semester (1 Tahun)
baik bagi lulusan SMU maupun Lulusan D III Keperawatan. Program
Profesi ini yang nantinya dikelola oleh Organisasi profesi yang se-
mentara ini didelegasikan pada institusi pendidikan untuk pelaksa-
naannya. Gelar mahasiswa setelah menyelesaikan program Akade-
mik (S.Kep) yaitu Ners (Ns).
6) Program Pendidikan Pasca Sarjana Keperawatan
Program pendidikan pasca sarjana keperawatan ini terbagi 2, yaitu :
a) Pasca Sarjana Akademik (Manajemen)
Program pasca sarjana keperawatan telah dilaksanakan oleh be-
berapa Universitas misalnya UI, UGM, UNDIP, UNPAD, UNAIR,
dan beberapa Universitas swasta. Lulusan program ini dihara-
pkan mampu memenuhi tuntutan sebagai Ners konsultan dan
peneliti. Program pasca sarjana ini dilaksanakan dengan lama
studi 4 semester (2 tahun). Lulusan program ini mendapat gelar
Master Keperawatan (M.Kep).
b) Program Spesialis Keperawatan
Program pendidikan spesialis keperawatan ini menekankan
pada pengembangan pengetahuan dan ketrampilan profes-
sional hanya pada salah satu disiplin ilmu keperawatan. Saat ini
program spesialis yang tersedia baru ada Spesialis Keperawatan
Komunitas dan Spesialis Keperawatan Maternitas di Universitas
Indonesia.
13. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
7) Program Doktor keperawatan
Program Doktor baru diselenggarakan di Universitas Indonesia,
dengan masa studi tiga tahun, dengan gelar Doktor (DR.).
Latihan 3
Bila melihat tingkatan pendidikan di Indonesia yang sangat bervariasi,
yang berbeda dengan Negara maju, maka organisasi profesi keper-
awatan Indonesia membuat usulan kepada pemerintah agar pendi-
dikan keperawatan vokasional ditiadakan. Menurut Anda, apakah
pendidikan vokasional itu ?
Saya yakin anda bisa menjawabnya. Ya benar sekali !. tentunya Anda
sebagai seorang perawat setuju jika pendidikan keperawatan harus
ditingkatkan minimal D III keperawatan, agar kita dapat menjadi mi-
tra tenaga kesehatan lainnya. Simaklah jawaban di bawah ini.
Jawaban Latihan 3.
Pendidikan keperawatan vokasional lebih menekankan pada ket-
rampilan daripada berpikir ilmiahnya. Program pendidikannya me-
nekankan pada ketrampilan psikomotor disbanding teori dan analisa
yang melandasi tindakan tersebut.
b. Pendidikan keperawatan berkelanjutan
Setiap perawat yang masih aktif menjalankan tugasnya harus senan-
tiasa mempertahankan dan meningkatkan kemampuannya dengan
mengikuti pendidikan keperawatan berkelanjutan. Pendidikan ini tidak
selalu harus ditempuh dengan pendidikan formal, tetapi dapat pula di-
tempuh dengan mengikuti kursus jangka pendek atau pelatihan yang
diselenggarakan oleh institusi pendidikan tinggi atau belajar mandiri/
14. 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
informal dengan mengikuti berbagai kesempatan yang diberikan oleh
organisasi profesi atau badan lain yang berwewang.
Berdasarkan Peraturan Menkes RI No. HK.02.02/MENKES/148/I/2010
tanggal 27 Januari 2010 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik per-
awat, dinyatakan bahwa perawat dalam melakukan praktik senantia-
sa meningkatkan mutu pelayanan profesinya dengan mengikuti ilmu
penetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan bidang tugasnya, yang diselenggarakan oleh pemerintah atau
organisasi profesi.
c. Pendayagunaan Lulusan Pendidikan Keperawatan
Pendayagunaan lulusan pendidikan keperawatan saat ini sangat ber-
variasi. Hal ini sangat tergantung pada kebutuhan dari instansi kes-
ehatan. Saat ini lulusan pendidikan keperawatan tersebar di seluruh
area yang berkaitan dengan kesehatan, seperti Rumah sakit, Puskes-
mas, Institusi pendidikan keperawatan, Klinik kesehatan perusahaan,
dan masih banyak lagi. Untuk menghasilkan lulusan yang siap pakai
baik nasional maupun internasional, oleh karenanya masing-masing
institusi pendidikan meningkatkan kualitas lulusannya dengan me-
modifikasi metode/strategi pembelajaran, melengkapi sarana pembe-
lajaran, dan meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar yang ada.
Saat ini banyak lulusan yang juga bekerja di perusahaan asing dan di
luar negeri sesuai kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan oleh
suatu Negara, misalnya Unit Emirat Arab, Amerika, Jepang, Belanda,
dan masih banyak Negara lain lagi. Sehubungan dengan itu, kuriku-
lum institusi juga diperkaya dengan kemampuan bahasa asing peserta
didik.
Untuk memudahkan terserapnya lulusan suatu institusi pendidikan
keperawatan, sebaiknya ada jalinan kerjasama antara institusi pendi-
dikan sebagai produsen dengan instansi kesehatan sebagai konsumen
atau pengguna.
15. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
d. Pendidikan keperawatan di masa depan
Dengan semakin majunya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka
perawat juga harus mampu meningkatkan pengetahuannya di bidang
keperawatan agar dapat memberikan pelayanan keperawatan secara
maksimal kepada masyarakat. PPNI pada Munas tahun 2000 di Band-
ung mempunyai program bahwa pada tahun 2010 mayoritas tenaga
keperawatan (80 %) minimal D III Keperawatan plus dan tahun 2025
mayoritas tenaga keperawatan sudah profesi penuh.
Berikut ini adalah pendapat dua ahli mengenai perkembangan keper-
awatan di masa yang akan datang :
1) Virginia Henderson
a) Memiliki landasan hukum yang akan mengatur pelayanan keper-
awatan yang tersedia secara universal
b) Perawat akan melakukan sebagian fungsinya dalam perawatan
primer. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya lebih berperan se-
bagai konsultan. Pelayanan kesehatan akan menggabungkan
pengobatan modern dengan pengobatan tradisional.
c) Model keperawatan akan lebih diutamakan dibanding model
pengobatan.
d) Titik berat pelayanan keperawatan adalah pendidikan kesehatan
dengan tujuan membantu pasien agar dapat mandiri dan me-
manfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia dengan lebih
baik.
e) Pelayanan yang diberikan akan lebih menekankan pada upaya
pencegahan penyakit.
f) Dana yang tersedia akan lebih banyak dialokasikan bagi perawat
penyelenggara kesehatan di rumah.
g) Rumah sakit hanya akan melayanai penderita sakit akut dan
penderita yang memerlukan pembedahan besar.
h) Bidang keperawatan akan lebih banyak diminati terutama oleh
16. 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
kaum minoritas.
2) Prof. DR. Ma’rifin Husin
Menurut seorang pakar yang sangat besar perhatiannya pada pro-
fesi keperawatan dan turut mengembangkan keperawatan di Indo-
nesia, yaitu Prof. DR. dr. Ma’rifin Husin mengatakan antara lain bah-
wa, Keperawatan sebagai profesi diterima sebagai profesi mandiri,
dan pelayanan yang semula bersifat asistensi, saat ini berubah
menjadi pelayanan yang mandiri.
Nah, bagaimana menurut Anda ?. Bagaimanakah keperawatan
di masa yang akan datang ?
Bila kita melihat kenyataan yang ada saat ini, bahwa jumlah lanjut
usia semakin meningkat, maka keperawatan gerontik perlu diting-
katkan. Di beberapa rumah sakit di Indonesia sudah mulai dikem-
bangkan unit perawatan lanjut usia secara khusus, dan juga jumlah
Panti Werda sudah bertambah dari tahun ke tahun. Hal ini menun-
jukkan semakin tingginya perhatian pemerintah terhadap usia lan-
jut.
Melihat budaya di Indonesia bahwa mayoritas keluarga di Indone-
sia adalah extended family, mereka lebih suka berkumpul dengan
keluarga, maka cenderung bagi anggota keluarga yang sakit akan
dirawat di rumah. Sekaitan dengan fenomena ini, maka perawatan
yang dikembangkan saat ini adalah “Home Care” yaitu, memberi-
kan pelayanan keperawatan di rumah dengan melibatkan keluarga
secara maksimal. Selain membutuhkan support dari keluarga, home
care ini dapat mengurangi biaya perawatan di rumah sakit.
17. 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
Gambar 1: perawatan di rumah “Home Care” adalah menjadi tujuan per-
awatan di masa datang dengan memandirikan pasien.
Cukup jelas bukan uraian tentang pengertian tentang pendidikan keper-
awatan diatas, Anda harus memahaminya dengan baik karena pendidikan keper-
awatan ini sangat berkaitan erat untuk meningkatkan profesionalisme Anda,
baik sebagai calon perawat, maupun sebagai perawat profesional. Dalam melak-
sanakan asuhan keperawatan yang komprehensif, Anda diharapkan untuk
selalu meningkatkan pengetahuan terkini sesuai dengan perkembangan ja-
man.
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
Rangkuman
1. Pendidikan perawatan di Indonesia sangat bervariasi tingkatannya. Mulai
dari pendidikan vokasional (PK, SPR, SPK), kemudian meningkat menjadi D
III Keperawatan, S-1 dan S-2 Keperawatan. Peningkatan ini sesuai dengan
tuntutan masyarakat yang semakin kritis dan kebutuhan akan pelayanan
kesehatan yang semakin baik.
2. Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kesehatan yang berpendidikan
minimal D III keperawatan, pemerintah membuat kebijakan untuk men-
gadakan program khusus. Program khusus ini memudahkan bagi tenaga
perawat yang sudah bekerja dan usia relative dewasa/tua untuk melanjut-
kan pendidikannya dengan tidak meninggalkan kerja.
3. Untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki, seorang perawat diharap-
kan mengikuti pendidikan keperawatan berkelanjutan baik secara formal
maupun non formal.
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
17
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
Tes Formatif
Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dibawah ini !
1. UU No. 20 tahun 2003 mengatur tentang
a. Sistem Pelayanan Keperawatan
b. Sistem Pendidikan Nasional
c. Sistem pendidikan keperawatan
d. Sistem Kesehatan Nasional
e. Sistem informasi pendidikan
2. Seorang perawat lulusan D III Keperawatan, dalam KKNI termasuk level ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
3. Lulusan SPK yang bekerja di Puskesmas (Program Khusus), dapat melanjut-
kan pendidikan ke jenjang D III Keperawatan dengan lama studi
a. Minimal 5 semester dan maksimal 10 semester.
b. Minimal 6 semester dan maksimal 10 semester
c. Minimal 2 semester dan maksimal 10 semester
d. Minimal 4 semester dan maksimal 8 semester
20. 18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
e. Sampai lulus semua mata kuliah
4. Peraturan Menkes RI tentang ijin dan penyelenggaraan praktik perawat
diatur dalam ...
a. UU No. 20 tahun 2003
b. No. HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tanggal 27 Januari 2010
c. UU No. 36 tahun 2009
d. RUU Keperawatan
e. PP No. 8 tahun 2012
5. Pada tahun 2010, PPNI mempunyai program bagi pendidikan bahwa may-
oritas perawat di Indonesia berpendidikan ….
a. SPK
b. D III Keperawatan
c. D-IV Keperawatan
d. S 1 Keperawatan
e. S 2 Keperawatan
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
19
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Test formatif 3 yang
terdapat pada bagian akhir modul ini dan hitunglah jumlah jawaban Anda
yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 3.
Rumus :
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat kepuasan = --------------------------------------------- x 100 %
5
Arti tingkatan penguasaan yang Anda capai :
90 % - 100 % = baik sekali
80 % - 89 % = baik
70 % - 79 % = sedang
≤ 69 % = kurang
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % keatas, Anda dapat menerus-
kan ke kegiatan belajar berikutnya. Bagus Sekali! Tetapi kalau nilai Anda di
bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 3 ini, terutama bagian
yang belum Anda kuasai !
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
Pendahuluan Uraian Matert Rangkuman Tes Formatif
Tugas Terstruktur
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3, cobalah observasi dan lakukan waw-
ancara kepada perawat berkaitan dengan jenjang pendidikan (D III, D IV, S1,
S2, S3) dan kompetensinya ! Selamat melakukan !