SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
ASKEB KOMUNITAS
MODUL
KONSEP ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS, TUGAS DAN
TANGGUNGJAWAB BIDAN DI KOMUNITAS, ASUHAN
KEBIDANAN DI KOMUNITAS
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Rahayu Budi Utami
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 5
KEGIATAN BELAJAR IV
DI KOMUNITAS
BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Kata
Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya kami
dapat menyelesaikan Modul Asuhan Kebidanan
Komunitas ini. Modul ini disusun dengan harapan
dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas bagi
mahasiswa yang mengikuti Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Tinggi Kesehatan
Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan modul ini. Kami
menyadari keterbatasan kami selaku penulis, oleh
karena itu demi pengembangan kreatifitas dan
penyempurnaan modul ini, kami mengharapkan
saran dan masukan dari pembaca maupun para
ahli, baik dari segi isi, istilah serta pemaparannya.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak
yang telah memberi kesempatan, dukungan dan
bantuan dalam menyelesaikan usulan penelitian
ini. Akhir kata, semoga modul ini dapat member
manfaat bagi para pembaca. Aamiin.
								
Pontianak, Maret 2013
								
PENULIS
Gambar : Pengecekan cabang bayi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1Pendahuluan
	 Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh, salam sejahtera untuk Anda
semua. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Aamiin.
	 Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan
strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kesakitan dan
kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambun-
gan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlAndaskan
kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan
lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan
dimanapun dia berada. Dalam hadapi tugas bidan tersebut maka Asuhan Kebidanan
Komunitas merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang Bidan
dalam rangka memberikan pelayanan secara komperhensif pada keluarga, kelompok
dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat. Asuhan Kebidanan Komunitas ini ter-
diri dari 4 modul dan 4 pedoman praktikum.
	 Modul ini adalah 1 dari 4 modul yang harus Anda pejari dan kuasai. Pada modul
I ini, kita akan mempelajari Konsep Dasar Kebidanan Komunitas, Tugas dan Tanggung
Jawab Bidan di Komunitas dan Asuhan Kebidanan di Komunitas. Modul 1 ini mem-
bahas tentang pengertian/ definisi konsep, riwayat kebidanan komunitas di Indonesia
dan beberapa negara lain, sasaran kebidanan di komunitas, tujuan asuhan kebidanan
di komunitas, bagaimana bidan bekerja di komunitas, jaringan kerja kebidanan komu-
nitas, tugas utama dan tugas tambahan bidan di komunitas, asuhan antenatal, asuhan
intranatal, asuhan postnatal, asuhan kontrasepsi, asuhan pada lansia, asuhan bayi baru
lahir, asuhan pada bayi dan balita di komunitas.
Untuk memudahkan Anda mempelajarinya, perlu Anda ketahui bahwa modul ini mer-
upakan modul ke 1 dari 4 modul yang ada dan masing-masing modul dikemas dalam
tiga atau empat kegiatan belajar. Alokasi waktu untuk tiap kegiatan belajar 2 jam, seh-
ingga untuk menyelesaikan modul 1 ini diperlukan waktu 8 jam. Empat kegiatan belajar
tersebut, disusun dengan urutan sebagai berikut :
Kegiatan Belajar 1	 :	 Konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di ko-
munitas
Kegiatan Belajar 2	 :	 Masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan kebidanan
komunitas, konsep keluarga
Kegiatan Belajar 3	 :	 Asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di
komunitas
Kegiatan Belajar 4	 :	 Asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas.
	 Setelah mempelajari modul ini Anda akan dapat 1).Menyebutkan pengertian/
definisi konsep, komunitas, kebidanan, kebidanan komunitas. 2).Menjelaskan riwayat
kebidanan komunitas di Indonesia dan beberapa negara lain, 3).Menyebutkan sasaran
kebidanan di komunitas, 3). Menyebutkan tujuan kebidanan di komunitas, 4).Menjelas-
kan bagaimana bidan bekerja di komunitas, 5).Faktor yang mempengaruhi kebidanan
komunitas. 6).Menjelaskan jaringan kerja kebidanan komunitas, 7). Menjelaskan tugas
dan tanggung jawab bidan di komunitas. 8).Mampu memberikan asuhan kebidanan an-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
tenatal, intranatal, post natal, asuhan kontrasepsi, lansia di komunitas, 9). Mampu mem-
berikan asuhan pada bayi baru lahir, bayi, balita di komunitas.
	 Proses pembelajaran untuk materi konsep kebidanan komunitas, tugas dan tang-
gung jawab bidan di komunitas yang sedang Anda ikuti, dapat berjalan dengan lebih
lancar apabila Anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut :
1.	 Pahami dulu mengenai berbagai materi-materi penting yang merupakan pra		
	 syarat dalam mempelajari modul ini antara lain:
a.	 Ketrampilan Dasar Kebidanan I
b.	 Konsep Kebidanan
c.	 Ketrampilan Dasar Kebidanan II
d.	 Etikolegal dalam Praktik Kebidanan
e.	 Asuhan Kebidanan Kehamilan
f.	 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL
g.	 Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
h.	 Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
2.	 Pelajari kegiatan belajar ini secara berurutan, mulai dari kegiatan belajar satu 	
	 sampai kegiatan belajar empat.
3.	 Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam materi ini , sangat tergantung ke	
	 pada kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan. Berlatihlah secara mandiri 	
	 atau berkerlompok dengan teman yang lain.
4.	 Bila Anda mengalami kesulitan, Anda bisa menghubungi fasilitator yang ditunjuk 	
	 untuk mengampu materi ini.
	
	 Semua materi yang dibahas di dalam modul ini sangat Anda perlukan, dalam
rangka mencapai salah satu kompetensi bidan yaitu melakukan asuhan kebidanan di
komunitas. Akhirnya saya ucapkan selamat belajar, semoga sukses dalam mempela-
jarinya materi dalam modul ini dan selamat untuk mengikuti modul berikutnya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3
Kegiatan
Belajar 4
Tujuan Pembelajaran Umum
120 menit
	 Pada kegiatan belajar 3 Anda sudah mempelajari tentang asuhan antenatal, asu-
han intranatal, asuhan postnatal, asuhan kontrasepsi , dan lansia di komunitas. Seka-
rang Anda akan belajar tentang asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas.
Saat lahir, bayi mengalami perubahan-perubahan fisiologis yang banyak dan cepat. Seo-
rang bidan harus mampu untuk mengenali tanda-tanda bayi lahir dengan komplikasi
atau tanpa komplikasi dan mampu memberikan asuhan untuk bayi baru lahir dengan
tepat dan benar sehingga kehangatan bayi tetap terjaga serta menumbuhkan bounding
attachment antara ibu dan bayi melalui kontak kulit dengan kulit.
	 Selanjutnya bayi sangat membutuhkan pemeliharaan dalam keberlangsungan
hidupnya yaitu mendapat ASI ekslusif 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan
pendamping ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola
asuh yang sesuai dan terpantau pertumbuhan serta perkembangannya.
	 Bidan mempunyai tugas penting dalam memberikan asuhan dan perawatan
pada bayi baru lahir, bayi dan balita. Perawatan tersebut menyangkut tindakan preven-
tif, mendeteksi kondisi abnormal, pemberian layanan medis dan melakukan pertolon-
gan pertama sesuai dengan kewenangannya. Untuk melaksanakan tugas itu, Anda perlu
mempelajari kegiatan belajar 4.
Tujuan Pembelajaran Khusus
ASUHAN BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN
BALITA DI KOMUNITAS
Setelah menyelesaikan unit kegiatan belajar 4 diharapkan Anda dapat melaksanakan
asuhan - asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Setelah menyelesaikan unit kegiatan belajar 4 diharapkan Anda mampu:
1.	 Menyebutkan pengertian bayi baru lahir
2.	 Menyebutkan tanda tanda bayi lahir sehat
3.	 Menjelaskan penatalaksanaan bayi baru lahir
4.	 Melaksanakan pemeriksaan bayi baru lahir
5.	 Menjelaskan rawat gabung pada bayi
6.	 Menjelaskan kunjungan neonatal
7.	 Menyebutkan pengertian pelayanan kesehatan bayi
8.	 Menyebutkan hak-hak bayi
9.	 Menjelaskan jenis-jenis pelayanan kesehatan pada bayi di komunitas
10.	 Menjelaskan perawatan kesehatan balita di komunitas
11.	 Menjelaskan kunjungan anak balita
12.	 Menjelaskan perkembangan anak balita
13.	 Menjelaskan Gangguan Tumbuh Kembang yang terjadi pada Anak
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Pokok - Pokok Materi
Untuk memahami asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas dalam modul ini
yang pertama kali Anda harus pahami adalah :
1.	 Pengertian bayi baru lahir
2.	 Tanda tanda bayi lahir sehat
3.	 Penatalaksanaan bayi baru lahir
4.	 Pemeriksaan bayi baru lahir
5.	 Rawat gabung pada bayi
6.	 Kunjungan neonatal
7.	 Pengertian pelayanan kesehatan bayi
8.	 Hak-hak bayi
9.	 Jenis-jenis pelayanan kesehatan pada bayi di komunitas
10.	 Perawatan kesehatan balita di komunitas
11.	 Kunjungan anak balita
12.	 Perkembangan anak balita
13.	 Gangguan Tumbuh Kembang yang terjadi pada Anak
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
Uraian
Materi
1.	 Asuhan Bayi Baru Lahir di Komunitas
a.	 Pengertian bayi baru lahir (neonatus)
	 Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan komprehensif bagi bayi baru lahir
dimulai sejak janin dalam kandungan sampai dengan bayi berumur 28 hari di puskesmas
dan jaringannya, maka setiap tenaga kesehatan harus mematuhi standar pelayanan
yang sudah ditetapkan. Standar yang dijadikan acuan antara lain : Standar Pelayanan
Kebidanan (SPK), Pedoman Asuhan Persalinan Normal (APN), dan Pelayanan Neonatal
Esensial Dasar. Untuk mempermudah memahami dalam pembelajaran selanjutnya
sebaiknya kita sepakati dulu pengertian dari bayi baru lahir (neonatus).
Apa yang dimaksud
dengan bayi baru lahir dan
apa tanda- tanda bayi lahir
sehat?
Bagaimana tanf
Bayi baru lahir (neonatus)
adalah bayi usia 0-28 hari
	 Setelah kita sepakat mengenai pengertian bayi baru lahir, selanjutnya kita bahas
mengenai pelayanan kesehatan yang komprehensif. Pelayanan kesehatan yang
komprehensif bagi bayi baru lahir diselenggrakan dengan mengikuti hal-hal sebagai
berikut :
	 Selama kehamilan Ibu hamil harus memeriksakan kehamilan minimal empat kali
di fasilitas pelayanan kesehatan, agar pertumbuhan dan perkembangan janin dapat
terpantau dan bayi lahir selamat dan sehat.
b.	 Apa tanda-tanda bayi lahir sehat ?
Tanda tanda bayi lahir sehat adalah:
• Berat badan bayi 2500-4000
gram
• Umur kehamilan 37-40 minggu
• Bayi segera menangis
• Bergerak aktif, kulit kemerahan
• Mengisap ASI dengan baik
• Tidak ada cacat bawaan
Gambar 5. Tanda-tanda bayi baru lahir sehat
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
a.	 Pengertian bayi baru lahir (neonatus)
Bagaimana penatalaksanaan bayi baru lahir di komunitas?
Tata laksana bayi
baru lahir di
komunitas
Asuhan bayi baru lahir 0-6 jam
- Asuhan bayi baru lahir normal: dilaksanakan segera
setelah lahir, dan diletakkan di dekat ibunya dalam
ruangan yang sama
- Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi:
dilaksanakan satu ruangan dengan ibunya atau di
ruangan khusus.
- Pada proses persalian, ibu dapat didampingi suami
Asuhan bayi baru lahir 6 jam - 28 hari
- Pemeriksaan neonatus, dapat dilaksanakan di
puskesmas/pustu/polindes/poskesdes melalui
kunjungan rumah oleh Bidan.
- Pemeriksaan neonatus dilaksanakan di dekat ibu,
bayi didampingi ibu atau keluarga pada saat
diperiksa atau diberikan pelayanan kesehatan
Gambar 5. Tanda-tanda bayi baru lahir sehat
	 Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman Asuhan Persalinan
Normal yang tersedia di puskesmas, pemberi layanan asuhan bayi baru lahir dapat
dilaksanakan oleh dokter bidan atau perawat. Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir
dilaksanakan dalam ruangan yang sama dengan ibunya atau rawat gabung (ibu dan bayi
dirawat dalam satu kamar bayi berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam).
Asuhan bayi baru lahir meliputi :
1) Pencegahan infeksi (PI)
2) Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi
3) Pemotongan dan perawatan tali pusat
4) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
5) Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam, kontak kulit bayi
dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi.
6) Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1 dosis tunggal di paha kiri
7) Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha kanan.
8) Pencegahan infeksi mata melalui pemberian salep mata antibiotika dosis tunggal
9) Pemberian ASI eksklusif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi tengkurap di dada ibu,
kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk melaksanakan proses IMD.
	 Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Gambar 6. Langkah-langkah Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Selanjutnya bagaimana langkah-langkah IMD pada persalinan spontan? Silahkan Anda
simak langkah-langkah berikut ini:
1) Suami /keluarga dianjurkan mendampingi ibu di kamar bersalin.
2) Bayi segera dikeringkan kecuali tangannya, tanpa menghilangkan vernix,
kemudian tali pusat diikat.
3) Bila bayi memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan di dada ibu dengan
kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu ibu.
Keduanya diselimuti dan bayi diberi topi.
4) Ibu dianjurkan merangsang bayi dengan sentuhan, dan biarkan bayi sendiri
mencari putting susu ibu.
5) Ibu didukung dan dibantu tenaga kesehatan mengenali perilaku bayi
sebelum menyusu.
6) Biarkan kulit bayi besentuhan dengan kulit ibu minimal selama 1 jam,
biarkan bayi tetap di dada ibu sampai 1 jam.
7) Jika bayi belum mendapatkan puting susu ibu dalam 1 jam posisikan lebih
dekat dengan putting susu ibu dan biarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu
selama 30 menit atau 1 jam berikutnya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Setelah selesai proses IMD bayi ditimbang, diukur, dicap/diberi tanda
identitas, diberi salep mata dan penyuntikan vitamin K1 pada paha kiri.
Hepatitis B (HB 0) pada paha kanan
Pelaksanaan
penimbangan
penyuntikan vitamin K1,
salep mata dan
imunisasi Hepatitis B
(HB 0)
Pemberian layanan kesehatan
tersebut, dan dilaksanakan pada
periode setelah IMD sampai 2-3
jam setelah lahir, dan
dilaksanakan di kamar bersalin.
Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut:
• Semua BBL harus diberi penyuntikan Vitamin K1 (Phytomenadione) 1 mg
iintramuskuler di paha kiri, untuk mencegah perdarahan BBL akibat
defisiensi vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian BBL.
• Salep mata atau tetes mata diberikan untuk mencegah infeksi mata
(Oxytetrasiklin 1%)
• Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam dip aha kanan setelah
penyuntikan vitamin K 1 yang bertujuan untuk mencegah penularan
hepatitis B melalui jalur ibu ke bayi yang dapat menimbulkan kerusakan
hati.
d.	 Pemeriksaan bayi baru lahir
	 Pemeriksaan bayi baru lahir bertujuan untuk mengetahui secara dini kemungkinan
kelainana pada bayi.Risiko terbesar adalah kematian bayi baru lahir yang terjadi pada 24
jam pertama kehidupan, sehingga bila bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan
untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama.
Kapan kita melakukan pemeriksaan bayi baru lahir.
Pada dasarnya waktu pemeriksaan bayi baru lahir yang lahir di fasilitas kesehatan dan
dirumah sama, yaitu :
1)	 Baru lahir sebelum usia 6 jam
2)	 Usia 6 – 48 jam
3)	 Usia 3 – 7 hari
4)	 Minggu ke-2 pasca lahir.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
	 Pada tabel 2, disajikan pemeriksaan fisik yang harus dilakukan dalam memberikan
asuhan bayi baru lahir. Selain itu juga ditampilkan keadaan normalnya, sehingga Anda
akan lebih mudah dalam mendeteksi adanya kelainan atau abnormalitas bayi baru lahir.
Bagaimana
langkah-langkah
pemeriksaannya?
Silahkan Anda
menyimak langkah-
langkah berikut ini:
Langkah-langkah pemeriksaan
a) Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak menangis).
b) Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai pernapasan dan
tarikan dinding dada bawah, denyut jantung serta perut.
c) Selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum dan
sesudah memegang bayi.
Tabel  2. Daftar pemeriksaan  fisik yang harus dilakukan dan keadaan normal 		
	 	      dalam Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir di komunitas
Indikator Menstruasi normal
Lihat postur, tonus dan aktivitas •	 Posisi tungkai dan lengan
dalam keadaan fleksi
•	 Bayi sehat dan bergerak
aktif
Lihat kulit •	 Wajah, bibir dan selaput
lender berwarna merah
muda tanpa adanya tanda
– tanda peradangan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Hitung pernafasan dan lihat tari-
kan dinding dada bawah ketika
bayi sedang tidak menangis
•	 Frekuensi napas normal 40
– 60 x/mm
•	 Tidak adanya tarikan
dinding dada yang dalam
Hitung denyut jantung dengan
meletakkan stetoskop di dada kiri
setinggi apeks kordis.
•	 Frekuensi denyut jantung
normal 120 -160 x/mt
Lakukan pengukuran suhu ketiak
dengan thermometer
•	 Suhu normal adalah 36,5 -
37,5º C
Lihat dan raba bagian kepala •	 Bentuk kepala terkadang
asimetris karena
penyesuaian pada saat
proses persalinan,
umumnya hilang dalam
48 jam.
•	 Ubun-ubun besar rata atau
tidak membonjol, dapat
sedikit menonjol saat bayi
menangis
Lihat mata •	 Tidak ada kotoran/sekret
Lihat bagian dalam mulut masuk-
kan satu jari yang menggunakan
sarung tangan ke dalam mulut,
raba langit - langit.
•	 Bibir, gusi, langit-langit utuh
dan tidak ada bagian yang
terbelah.
•	 Nilai kekuatan isap bayi.
Bayi akan mengisap kuat
jari pemeriksa.
Lihat dan raba perut. •	 Perut bayi datar dan teraba
lemas
Lihat tali pusat •	 Tidak ada perdarahan,
pembengkakan, nanah, bau
yang tidak enak pada tali
pusat atau kemerahan
disekitar tali pusat
Lihat punggung dan raba tulang
Belakang
•	 Kulit terlihat utuh, tidak
terdapat lubang dan
benjolan pada tulang
belakang
Pemeriksaan ekstremitas atas
dan bawah
•	 Tidak terdapat sidaktili,
polidaktili, siemenline, dan
kelainan kaki lainnya
Lihat anus •	 Terlihat lubang anus dan
periksa apakah mekonium
sudah keluar
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
Lihat dan raba kelamin luar •	 Bayi perempuan kadang
terlihat cairan vagina
berwarna putih atau
kemerahan.
•	 Bayi laki-laki terdapat
lubang uretra pada ujung
penis.
•	 Teraba testis di skrotum.
•	 Pastikan bayi sudah buang
air kecil dalam 24 jam
setelah lahir
•	 Yakinkan tidak ada kelainan
alat kelamin, misalnya hipo
spadia, rudimenter kelamin
gAnda
Timbang bayi dengan menggu-
nakan selimut, hasil penimbangan
dikurangi
•	 Berat lahir 2,5-4 kg.
•	 Dalam minggu pertama,
berat bayi
berat selimut mungkin turun dahulu (tidak
melebihi 10% dalam waktu 3-7
hari) baru kemudian aik kembali.
Mengukur panjang dan lingkar
kepala bayi
•	 Panjang lahir normal 48-52
cm.
•	 Lingkar kepala normal 33-
37 cm
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
e.	 Rawat gabung bayi
Ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam.
Berikan hanya ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis.
Tidak diberi dot atau kempeng.
Gambar 7. Rawat gabung
f.	 Kunjungan neonatal
Kunjungan Neonatal adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus sedikitnya 3 kali
yaitu:
1)	 Kunjungan neonatal I (KN1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir
2)	 Kunjungan neonatal II (KN2) pada hari ke 3 s/d 7 hari
3)	 Kunjungan neonatal III (KN3) pada hari ke 8 – 28 hari
Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter/bidan/perawat, dapat dilaksanakan
di puskesmas atau melalui kunjungan rumah. Pelayanan yang diberikan
mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada
algoritma bayi muda (Manajemen Terpadu Bayi Muda/MTBM) termasuk ASI
ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, perawatan tali pusat,
penyuntikan vitamin K1 dan imunisasi HB0 diberikan pada saat kunjungan
rumah sampai bayi berumur 7 hari (bila tidak diberikan pada saat lahir).
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
13
Setelah mempelajari tentang asuhan bayi baru lahir di komunitas, apa yang dapat Anda
simpulkan ? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………….
Jika sudah, Anda bisa lanjutkan pada materi berikut.
2.	 Asuhan pada bayi di komunitas
a.	 Pelayanan Kesehatan Bayi
	 Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan bayi?
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama
periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi :
1) Kunjungan bayi 1 kali ada umur 29 hari – 2 bulan
2) Kunjungan bayi 1 kali pada umur 3 - 5 bulan
3) Kunjungan bayi 1 kali pada umur 6 – 8 bulan
4) Kunjungan bayi 1 kali pada umur 9 – 11 bulan
Kunjungan bayi bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat
kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan,
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui
pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta pengingkatan kualitas
hidup bayi dengan stimulasi tumbuh kembang. Dengan demikian hak
anak mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
b.	 Apa saja hak-hak bayi /anak?
	 Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas dan jajarannya, merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari upaya perlindungan anak di bidang kesehatan.
Dalam hal pelayanan kesehatan tidak terlepas dari hak-hak anak secara keseluruhan.
Mengacu pada Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,
dimana orang tua, keluarga , masyarakat, pemerintah dan negara bertanggung jawab
untuk memenuhi hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang secara
optimal, terjamin kelangsungan hidupnya dan terlindung dari diskriminasi dan kekerasan
termasuk perlindungan terhadap terjadinya penculikan dan perdagangan bayi.
	 Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan
berkaitan dengan pada proses kematangan intelektual dan emosional yang berlangsung
sejak pertumbuhan janin dalam kandungan sampai dengan usia remaja.
Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu:
-	 Faktor genetik
-	 Faktor lingkungan
Optimalisasi faktor
Lingkungan untuk
tumbuh kembang
optimal meliputi 3
kebutuhan dasar
yaitu Asuh, Asih,
dan Asah
Asuh adalah kebutuhan yang meliputi:
- Pangan atau kebutuhan gizi seperti
Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI
Eksklusif , MP-ASI, pemantauan
panjang badan dan berat badan secara
teratur
- Perawatan kesehatan dasar seperti
imunisasi sesuai jadual, pemberian Vit
K-1 dan vitamin A biru untuk bayi
umur 6-11 bulan, vitamin A merah
untuk anak umur 12-59 bulan dan ibu
nifas 2 kapsul diminum selama nifas.
- Higiene dan sanitasi
- SAndang dan papan
- Kesegaran jasmani
- Rekreasi dan pemanfaatan waktu g.
Asih adalah ikatan yang erat ,
serasi dan selaras antara ibu
dan anaknya diperlukan pada
tahun pertama kehidupan
anak untuk menjamin
mantapnya tumbuh
kembang fisik , mental dan
psikososial anak seperti :
- Kontak kulit antara ibu
dan bayi
- Menimang dan membelai
bayi
Asah merupakan proses pembelajaran
pada anak. Agar anak tumbuh dan
berkembang menjadi anak yang cerdas,
ceria dan beakhlak mulia, maka periode
balita menjadi periode yang menentukan
sebagai masa keemasan (golden
period), jendela kesempatan (window of
oppor tunity), dan masa krisis (critical
period) yang tidak mungkin terulang.
Oleh karena itu pengembangan anak usia
dini melalui perawatan, pengasuhan, dan
pendidikan anak usia dini harus
memperhatikan hal hal sebagai berikut:a
- Stimulasi, deteksi dini dan intervensi
Tumbuh kembang anak.
- Pengembangan moral, etika dan agama
- Perawatan, pengasuhan dan pendidikan
usia dini
- Pendidikan dan pelatihan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
15
Untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak
diperlukan juga upaya pelayanan kesehatan yang
komprehensif
Pelayanan kesehatan apa saja yang diberikan pada bayi?
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :
1) Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3,
Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun
2) Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK).
3) Pemberian vitamin A 100.000 iu (6 – 11 bulan)
4) Konseling ASI ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda-
tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku
KIA
5) Penanganan dan rujukan kasus bila di gunakan.
	 Imunisasi Dasar
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan menusukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat
zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu dengan harapan
anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas.
Di Indonesia terdapat jenis imunisasi yang diwajibkan oleh
pemerintah (Imunisasi Dasar) dan ada juga yang dianjurkan.
Imunisasi wajib di Indonesia telah diwajibkan oleh WHO
ditambah dengan Hepatitis B
Apa saja jenis imunisasi yang dasar yang ada di Indonesia?....
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
 BCG (Basillus Calmette Guerin)
Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit TBC.
 POLIO
Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit polio.
Polio adalah sejenis penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya
kelumpuhan.
 DPT
Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk melindungi anak dari 3
penyakit sekaligus yaitu difteri, pertusis dan tetanus.
 HEPATITIS B
Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit yang
mengakibatkan kerusakan pada hati.
 CAMPAK
Adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini
sangat menular,yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah
pada seluruh tubuh. Pemberian vaksin ini saat bayi berusia 9 bulan.
Jadwal pemberian imunisasi
Vaccin
Pemberian
Imunisasi
Selang waktu
pemberian
Umur Dosis Tempat Suntikan
BCG 1x 0-11 bulan
0.05 cc
Lengan kanan
atas luar, intraku-
tan
DPT/HB 3x
(DPT,HB1,2,3)
4 minggu 2-11 bulan 0,5 cc
Paha tengah luar,
intramuskular
POLIO
1x 4 minggu 0-11 bulan
2 tetes
(0,1 cc)
Diteteskan di
mulut
CAMPAK
1x 9-11 bulan 0,5 cc
Lengan kiri atas
subcutan
Hepatitis B
B 0 0- hari 0,5 cc
Paha tengah luar,
intramuskular
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
17
Tempat
penyuntikan BCG Pemberian
Imunisasi
Folio
Tempat
penyuntikan
campak Tempat
penyuntikan
DPT/HB
Pemberian
HB 0
Gambar 8.Tempat pennyuntikan Imunisasi
	 Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK).
	 Stimulasi dini pada tumbuh kembang bayi merupakan hal yang harus diperhatikan
mulai dari tingkat keluarga. Berikut pada table di bawah ini dapat dilihat jenis deteksi
dan dimana serta siapa yangdapat melakukan SDIDTK:
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Perkembangan bayi (0-12 bulan) dapat dilihat pada tabel di bawah ini sebagai berikut:
Umur 0-3 bulan
o	 Mengangkat kepala setinggi 45 0 .
o	 Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke
tengah.
o	 Melihat dan menatap wajah Anda.
o	 Mengoceh spontan atau bereaksi dengan
mengoceh.
o	 Suka tertawa keras.
o	 Bereaksi terkejut terhadap suara keras.
o	 Membalas tersenyum ketika diajak
bicara/tersenyum.
o	 Mengenal ibu dengan penglihatan,
penciuman, pendengaran,
kontak.
Umur 3-6 bulan
o	 Berbalik dari telungkup ke telentang.
o	 Mengangkat kepala setinggi 90o.
o	 Mempertahankan posisi kepala tetap
tegak dan stabil.
o	 Menggenggam pensil.
o	 Meraih benda yang ada dalam
jangkauannya.
o	 Memegang tangannya sendiri.
o	 Berusaha memperluas pAndangan.
o	 Mengarahkan matanya pada benda-
benda kecil.
o	 Mengeluarkan suara gembira bernada
tinggi atau memekik.
o	 Tersenyum ketika melihat mainan/
gambar yang menarik saat bermain
sendiri.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
19
Umur 6-9 bulan
o	 Duduk (sikap tripoid – sendiri).
o	 Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga
sebagian berat badan.
o	 Merangkak meraih mainan atau
mendekati seseorang.
o	 Memindahkan benda dari satu tangan
ke tangan lainnya.
o	 Memungut 2 benda, masing-masing
tangan pegang 1 benda pada saat yang
bersamaan.
o	 Memungut benda sebesar kacang dengan
cara meraup.
o	 Bersuara tanpa arti, mamama, bababa,
dadada, tatatata.
o	 Mencari mainan/benda yang dijatuhkan.
o	 Bermain tepuk tangan/ciluk ba.
o	 Bergembira dengan melempar benda.
o	 Makan kue sendiri.
Umur 6-9 bulan
o	 Mengangkat badannya ke posisi berdiri.
o	 Belajar berdiri selama 30 detik atau
berpegangan di kursi.
o	 Dapat berjalan dengan dituntun.
o	 Mengulurkan lengan/badan untuk meraih
mainan yang diinginkan.
o	 Mengenggam erat pensil.
o	 Memasukkan benda ke mulut.
o	 Mengulang menirukan bunyi yang
didengar.
o	 Menyebut 2-3 suku kata yang sama
tanpa arti.
o	 Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin
menyentuh apa saja.
o	 Bereaksi terhadap suara yang perlahan
atau bisikan.
o	 Senang diajak bermain ”CILUK BA”
o	 Mengenal anggota keluarga, takut pada
orang yang belum dikenal.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
	 Pemberian vitamin A 100.000 iu (6 – 11 bulan)
	 Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, dan lebih penting
lagi, vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh. Anak-anak yang cukup mendapat vitamin
A, bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lain, maka penyakit-penyakit tersebut
tidak mudah menjadi parah, sehingga tidak membahayakan jiwa anak. Dengan adanya
bukti-bukti yang menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan angka kematian
yaitu sekitar 30%-54%, maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A
saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan
anak.
Mengapa saya
diperlukan?
Vitamin A merupakan zat gizi yang penting
(essensial) bagi manusia, karena zat gizi ini
tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus
dipenuhi dari luar
Dimana Anda bisa mendapatkan sumber Vitamin A?
• Bahan makanan seperti : bayam, daun singkong, pepaya matang,
hati, kuning telur dan juga ASI.
• Bahan makanan yang diperkaya dengan vitamin A.
• Kapsul vitamin A dosis tinggi.
Pernahkah Anda mendengar tentang
Xerophthalmia?
Xerophthalmia merupakan kondisi Kurang Vitamin
A (KVA) tingkat berat yang ditandai dengan
terjadinya kekeringan pada konjungtiva dan kornea
pada mata .
Xerophthalmia sudah jarang ditemui, tetapi KVA
tingkat subklinis, yaitu tingkat yang belum
menampakkan gejala nyata, masih menimpa
masyarakat luas terutama kelompok balita.
Masalah KVA dapat diibaratkan sebagai fenomena
“gunung es” yaitu masalah Xerophthalmia yang
hanya sedikit tampak dipermukaan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
21
KVA Subklinis
Pencegahan dan Penanggulangan:
• Meningkatkan konsumsi sumber
vitamin A alami melalui penyuluhan
• Menambahkan vitamin A pada bahan
makanan yang dimakan oleh golongan
sasaran secara luas (fortifikasi)
• Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi
secara berkala.
Penanggulangan KVA saat ini masih
bertumpu pada pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi.
Xerophthalmia merupakan “Puncak Gunung
CARA PEMBERIAN
Bayi
Kapsul vitamin A 100.000 SI diberikan
kepada semua anak bayi (umur 6-11
bulan) baik sehat maupun sakit.
Diberikan tiap 6 bulan, diberikan secara
serentak pada bulan Februari atau Agustus
Anak Balita
Kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan
kepada semua anak balita (umur 1-5 tahun) baik sehat maupun sakit.
Diberikan tiap 6 bulan, diberikan secara serentak pada bulan Februari atau
Agustus
Ibu Nifas
Kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan kepada ibu yang baru melahirkan
(nifas) sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui
ASI. Diberikan paling lambat 30 hari setelah melahirkan.
Catatan :
Untuk keamanan, kapsul vitamin A 200.000 SI tidak diberikan kepada
bayi (6-11 bulan) dan ibu hamil karena merupakan kontra indikasi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
KEJADIAN TERTENTU
a. Xerophthalmia:
Bila ditemukan seseorang dengan salah satu tanda xerophthalmia
seperti: buta senja, bercak putih (bercak bitot), mata keruh atau kering:
• Saat ditemukan:
Segera diberi 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI
• Hari berikutnya:
1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI
• Empat minggu berikutnya:
1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI
b. Campak
Anak yang menderita campak, segera diberi satu kapsul vitamin A
200.000 SI. Untuk bayi diberi satu kapsul vitamin A 100.000 SI.
Catatan:
Bila di suatu desa terdapat “Kejadian Luar Biasa (KLB)” campak, maka
sebaiknya seluruh anak balita di desa tersebut masing-masing diberi satu
kapsul vitamin A 200.000 SI dan seluruh bayi diberi kapsul vitamin A
100.000 SI.
	 Konseling ASI ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda-tanda
sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku KIA
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
23
Bagi Anda yang telah sering mendengar tentang ASI Eksklusif tentu Anda tahu tentang
Program pemerintah yang satu ini. Jangkauan yang dulunya 4 bulan menjadi 6 bulan.
Untuk lebih mengetahui tentang ASI eksklusif, berikut akan dibahas lebih mendalam.
Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif?
ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin
setelah lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa
pemberian makanan lain
Persiapan menyambut buah hati tentu penting bagi semua orangtua. Sembilan bulan
lamanya sang bayi dibesarkan dalam rahim ibu dan pastinya semua yang terbaik
akan disiapkan, termasuk nutrisi. Berbagai pendapat yang datang dari keluarga dan
lingkungan kadangkala justru menimbulkan kebingungan atau keraguan. Berikut 3
langkah sederhana menuju kesuksesan pemberian ASI (air susu ibu) eksklusif,
sesuai dengan rekomendasi berbagai organisasi kesehatan di dunia.
1.	 Yakinlah bahwa ASI adalah yang terbaik bagi bayi, ibu, dan keluarga.
	 ASI mengandung bahan-bahan yang sangat mudah dicerna dan diserap oleh bayi,
bahkan bayi prematur sekalipun. Zat-zat yang terkandung dalam ASI sangat diperlukan
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan, terutama dalam masa emas 2
tahun pertama kehidupan seorang anak. Adanya antibodi (zat kekebalan tubuh) juga tidak
dapat ditemukan pada makanan manapun selain ASI, sehingga bayi yang mendapatkan
ASI eksklusif terbukti lebih kebal terhadap penyakit menular.
	 Banyak keuntungan juga didapatkan bagi ibu yang menyusui seperti adanya efek
KB alami (dengan syarat-syarat tertentu; konsultasikan pada dokter ahli kebidanan),
kembalinya rahim ke ukuran semula dengan lebih cepat, serta kekebalan tubuh yang
meningkatkarenaproduksiantibodiyangbertambah.Prosesmenyusuijugamempererat
hubungan batin antara ibu dan anak yang tentu menjadi dambaan setiap orangtua.
	 Bagi keluarga, pemberian ASI ekslusif tentu lebih ekonomis karena tidak ada biaya
yang harus dikeluarkan untuk memperoleh nutrisi terbaik bagi bayi. Ditambah lagi,
proses menyusui tidak membutuhkan persiapan alat-alat khusus sehingga lebih efisien
dan juga mengurangi risiko infeksi akibat penyiapan susu yang kurang higienis.
2.	 Ketahui teknik dasar menyusui
Bila keyakinan terhadap ASI sudah terbentuk, maka langkah awal menyusui akan menjadi
lebih mudah dan ringan. Selanjutnya, ibu dapat mempelajari beberapa hal yang dapat
membantu supaya menyusui berjalan lancar.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
24
Gambar 9. Let Down Reflect
Posisi dan perlekatan yang benar
Carilah posisi menyusui yang paling
nyaman untuk ibu. Dekap bayi
sedekat mungkin dan hadapkan
bayi ke payudara ibu dengan posisi
badan yang lurus. Hendaknya
seluruh badan bayi menghadap ke
dada dan perut ibu; bukan hanya
wajahnya saja. Telinga bayi akan
tampak sejajar dengan bahu dan
hidung mendekat ke payudara.
Rangsang refleks hisap bayi
dengan menyentuh sudut
bibirnya. Saat mulut bayi terbuka
lebar, masukkan area kehitaman
di sekitar puting (areola) sebanyak-
banyaknya ke dalam mulut bayi.
Perlekatan yang baik akan terjadi bila mulut bayi terbuka lebar dengan bibir atas dan
bawah terlipat keluar. Bayi dikatakan menyusu efektif bila ia menghisap perlahan, pipi
membulat, dan sesekali berhenti untuk menelan ASI.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
25
3.	 Evaluasi tumbuh kembang bayi dan berikan MPASI mulai usia 6 bulan
ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lain,
dianjurkan sampai usia bayi 6 bulan. Setelah bayi mencapai usia 6 bulan, tiba saatnya
untuk memberikan makanan pendamping ASI (MPASI). ASI sebaiknya tetap diberikan
hingga usia anak minimal 2 tahun, bahkan dapat lebih lama bila bayi dan ibu masih
menginginkan.
Ada beberapa kondisi berkaitan dengan masalah medis yang dapat membuat ASI tidak
dapat diberikan kepada seorang bayi, diantaranya adalah:
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
26
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
27
Prinsip Pemberian Makanan pada Bayi
	 Pemberian makanan pada bayi dimulai paling dini pada usia 6 bulan, karena untuk
keberlangsungan program ASI eksklusif dimana ASI harus diberikan paling sedikit selama
6 bulan pertama kehidupan bayi.
0-6 bln
6-11 bln >12 bl
Saat bayi sudah berusia di atas 6 bulan, makanan tambahan pada bayi disesuaikan
menurut kategori umur bayi. Awalnya dimulai dengan makanan dengan tekstur yang
lunak baru kemudian bertambah padat dengan bertambahnya usia bayi. Berikut dapat
dilihat pada tabel berikut
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
28
Setelah mempelajari tentang asuhan pada bayi di komunitas, apa yang dapat Anda
simpulkan ? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………….
Jika sudah, Anda bisa lanjutkan pada materi berikut.
3.	 Asuhan pada balita di komunitas
a.	 Perawatan Kesehatan Pada Balita
	 Balita merupakan anak usia 1-5 tahun. Pelayanan kesehatan pada anak balita, 		
	 meliputi :
1)	 Pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala
2)	 Penyuluhan pada orang tua, mengenai:
a)	 Kebersihan anak
b)	 Perawatan gigi
c)	 Perbaikan gizi/pola pemberian makan anak
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
29
d)	 Kesehatan lingkungan
e)	 Pendidikan seksual dimulai sejak balita (sejak anak mengenal identitasnya sebagai 	
	 laki-laki atau perempuan)
f)	 Perawatan anak sakit
g)	 Jauhkan anak dari bahaya
h)	 Cara menstimulasi perkembangan anak
3)	 Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit
4)	 Pemberian vitamin A, kapsul vit.A berwarna merah diberikan 2 kali dalam setahun
5)	 Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan cara 	
	menanggulanginya
b.	 Kunjungan anak balita
Bidan berkewajiban mengunjungi bayi yang ditolongnya ataupun yang ditolong oleh
dukun di bawah pengawasan bidan di rumah. Kunjungan ini dilakukan pada:
1)	 Minggu pertama setelah persalinan. Untuk selanjutnya bayi bisa dibawa ketempat 	
	 bidan bekerja.
2)	 Anak berumur sampai 5 bulan diperiksa setiap bulan.
3)	 Kemudian pemeriksaan dilakukan setiap 2 bulan sampai anak berumur 12 bulan
4)	 Setelah itu pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sampai anak berumur 24 bulan
5)	 Selanjutnya pemeriksaan dilakukan satu kali se-tahun.
Kegiatan yang dilakukan pada kunjungan balita antara lain:
1)	 Pemeriksaan fisik pada anak
2)	 Penyuluhan atau nasehat pada ibu dan keluarga
3)	 Dokumentasi pelayanan
c.	 Perkembangan Anak Balita
Frankenburg dkk (1981) melalui DDST (Denver Depelopmental Screening Test)
mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan
anak balita yaitu :
1)	 Personal Sosial (kepribadian atau tingkah laku sosial)
2)	 Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
3)	 Language (bahasa)
4)	 Gross Motor (perkembangan motorik kasar)
Ciri-ciri  dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak Balita
Ciri-ciri tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut:
1)	 Perkembangan menimbulkan perubahan.
	 Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan 		
	 disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada 		
	 seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2)	 Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan 	
	selanjutnya.
	 Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia 		
	 melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa 		
	 berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri 			
	 jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri 	
	 anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena 	
	 akan menentukan perkembangan selanjutnya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
30
3)	 Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
	 Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang 		
	 berbeda -beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi 		
	 organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4)	 Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
	 Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, 		
	 terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak 		
	 sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah 	
	kepAndaiannya.
5)	 Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
	 Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
a)	 Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah 	
	 kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
b)	 Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu 		
	 berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak 	
	 halus (pola proksimodistal).
6)	 Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
	 Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. 	
	 Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu 		
	 mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak 		
	 mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
Pemantauan Tumbuh Kembang Pada Bayi  Dan Balita/Deteksi Dini
	 Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang biasa diukur dengan
ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam stuktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan.
	 Deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita adalah kegiatan pemeriksaan untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada bayi dan balita.
Dengan ditemukan secara dini penyimpangan/masalah tumbuh kembang bayi dan
balita, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai
waktu dalam membuat rencana tindakan/intervensiyang tepat, terutama ketika harus
melibatkanibudankeluarga.Bilapenyimpanganterlambatdiketahui,makaintervensinya
akan sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi dan balita tersebut.
	 Ada tiga jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga
kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa:
1)	 Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/ menemukan 	
	 status gizi kurang/buruk danmikro/ makrosefali.
2)	 Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan 		
	 perkembangan bayi dan balita(keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan 		
	 daya dengar.
3)	 Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui 			
	 adanya masalah mental emosional,autism dan gangguan pemusatan perhatian 	
	 dan hiperaktivitas.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
31
Anamnesis tumbuh kembang anak;
1)	 Anamnesis faktor pranatal dan perinatal
2)	 Kelahiran prematur
3)	 Anamnesis faktor lingkungan
4)	 Penyakit-penyakit yang mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi
5)	 Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak
6)	 Pola perkembangan anak dalam keluarga
g.	 Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur
Perkembangan anak akan bertambah seiring dengan semakin bertambahnya usia anak.
Peningkatan harus terjadi baik dalam segi motorik kasar, motorik halus, kemampuan
dalam berbicara dan kemampuan dalam bersosialisasi dalam lingkungan sekitar. Berikut
perkembangan anak yang normal sesuai dengan usianya:
Umur 12-18 bulan
o	 Berdiri sendiri tanpa berpegangan.
o	 Membungkuk memungut mainan kemu
dian berdiri kembali.
o	 Berjalan mundur 5 langkah.
o	 Memanggil ayah dengan kata ”papa”, me
manggil ibu dengan kata ”mama”.
o	 Menumpuk 2 kubus.
o	 Memasukkan kubus di kotak.
o	 Menunjuk apa yang diinginkan tanpa
menangis/merengek, anak bisa
mengeluarkan suara yang menyenang
kan atau menarik tangan ibu
o	 Memperlihatkan rasa cemburu / bersaing.
Umur 18-24 bulan
o	 Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30
detik.
o	 Berjalan tanpa terhuyung-huyung.
o	 Bertepuk tangan, melambai-lambai.
o	 Menumpuk 4 buah kubus.
o	 Memungut benda kecil dengan ibu jari
dan jari telunjuk.
o	 Menggelindingkan bola kearah sasaran.
o	 Menyebut 3– 6 kata yang mempunyai arti.
o	 Membantu/menirukan pekerjaan rumah
tangga.
o	 Memegang cangkir sendiri, belajar makan
- minum sendiri.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
32
Umur 24-36 bulan
o	 Jalan naik tangga sendiri.
o	 Dapat bermain dan menendang bola
kecil.
o	 Mencoret-coret pensil pada kertas.
o	 Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata.
o	 Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian
tubuhnya ketika diminta.
o	 Melihat gambar dan dapat menyebut
dengan benar nama 2 benda atau lebih.
o	 Membantu memungut mainannya sendiri
atau membantu mengangkat piring jika
diminta.
o	 Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah.
o	 Melepas pakaiannya sendiri.
Umur 36-48 bulan
o	 Berdiri 1 kaki 2 detik
o	 Melompat kedua kaki diangkat
o	 Mengayuh sepeda roda tiga.
o	 Menggambar garis lurus
o	 Menumpuk 8 buah kubus.
o	 Mengenal 2-4 warna.
o	 Menyebut nama, umur, tempat.
o	 Mengerti arti kata di atas, di bawah, di
depan.
o	 Mendengarkan cerita.
o	 Mencuci dan mengeringkan tangan
sendiri
o	 Bermain bersama teman, mengikuti
aturan permainan
o	 Mengenakan sepatu sendiri.
o	 Mengenakan celana panjang, kemeja,
baju
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
33
Umur 48-60 bulan
o	 Berdiri 1 kaki 6 detik.
o	 Melompat-lompat 1 kaki.
o	Menari.
o	 Menggambar tanda silang.
o	 Menggambar lingkaran.
o	 Menggambar orang dengan 3 bagian
tubuh.
o	 Mengancing baju atau pakaian boneka.
o	 Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
o	 Senang menyebut kata-kata baru.
o	 Senang bertanya tentang sesuatu
o	 Menjawab pertanyaan dengan kata-kata
yang benar.
o	 Bicaranya mudah dimengerti
o	 Bisa membandingkan/membedakan
sesuatu dari ukuran dan bentuknya
o	 Menyebut angka, menghitung jari
o	 Menyebut nama-nama hari
o	 Berpakaian sendiri tanpa dibantu.
o	 Menggosok gigi tanpa dibantu.
o	 Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika
ditinggal ibu.
Umur 60-72 bulan
o	 Berjalan lurus.
o	 Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik.
o	 Menggambar dengan 6 bagian,
menggambar orang lengkap
o	 Menangkap bola kecil dengan kedua
tangan
o	 Menggambar segi empat.
o	 Mengerti arti lawan kata
o	 Mengerti pembicaraan yang
menggunakan 7 kata atau lebih
o	 Menjawab pertanyaan tentang benda
terbuat dari apa dan kegunaannya.
o	 Mengenal angka, bisa menghitung
angka 5 -10
o	 Mengenal warna-warni
o	 Mengungkapkan simpati
o	 Mengikuti aturan permainan
o	 Berpakaian sendiri tanpa dibantu
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
34
h.	 Beberapa Gangguan Tumbuh-Kembang Yang Sering Ditemukan.
	 1)	Gangguan bicara dan bahasa.
		 Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. 		
		 Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan 	
		 pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif, motor, psikologis, 	
		 emosi dan lingkungan sekitar anak. Kurangnya stimulasi akan dapat 			
		 menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan gangguan ini 			
		 dapat menetap.
	 2)Cerebral palsy
		 Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, 		
		 yang disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel 			
		 motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum 				
		 selesai pertumbuhannya.
	 3)Sindrom Down
		 Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya 	
		 dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya jumlah 	
		 kromosom 21 yang berlebih. Perkembangannya lebih lambat dari anak yang 		
		 normal. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yang 		
		 berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan 			
		 keterlambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri 	
		sendiri.
	 4)Perawakan Pendek.
		 Short stature atau Perawakan Pendek merupakan suatu terminologi mengenai 	
		 tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva 			
		 pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Penyebabnya dapat 		
		 karena varisasi normal, gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik 		
		 atau karena kelainan endokrin.
	 5)Gangguan Autisme.
		 Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya 		
		 muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi 			
		 seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan 		
		 berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan 	
		 yang ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksi sosial, 			
		 komunikasi dan perilaku.
	 6)Retardasi Mental.
		 Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah (IQ < 70) 	
		 yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi 		
		 terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.
	 7)Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
		 Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan 		
		 perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas.
		 Setelah mempelajari tentang asuhan pada balita di komunitas, apa yang dapat 	
		 Anda simpulkan? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………….
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
35
Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 4, apakah Anda sudah paham? Apa yang
dapat Anda simpulkan dari materi tersebut ? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………….
Jika sudah paham kerjakan tes formatif, Anda bisa lanjut mempelajari Kegiatan Belajar
4 jika nilai Anda mencapai 80. Jika belum, pelajari kembali bagian – bagian yang belum
Anda pahami.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
36
Rangkuman
			 Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi usia 0-28 hari. Tanda tanda bayi
lahir sehat adalah:Berat badan bayi 2500-4000 gram, Umur kehamilan 37-40
minggu, Bayi segera menangis, Bergerak aktif, kulit kemerahan, mengisap ASI
dengan baik, tidak ada cacat bawaan.
			 Asuhan bayi baru lahir meliputi: Pencegahan infeksi (PI), penilaian awal
untuk memutuskan resusitasi pada bayi, pemotongan dan perawatan tali pu-
sat, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pencegahan kehilangan panas melalui tunda
mandi selama 6 jam, kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan
tubuh bayi, pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1 dosis
tunggal di paha kiri, pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di
paha kanan, pencegahan infeksi mata melalui pemberian salep mata antibioti-
ka dosis tunggal, pemberian ASI eksklusif
			 Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama
periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Kunjungan bayi ber-
tujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan dasar,
mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat
mendapat pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
melalui pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta pengingkatan kualitas
hidup bayi dengan stimulasi tumbuh kembang. Dengan demikian hak anak
mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi. Pelayanan kesehatan tersebut
meliputi: pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3,
Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun, stimulasi deteksi intervensi dini tum-
buh kembang bayi (SDIDTK), pemberian vitamin A 100.000 iu (6 – 11 bulan),
konseling ASI ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda-tanda sakit
dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku KIA, penanganan
dan rujukan kasus bila di gunakan.
			 Balita merupakan anak usia 1-5 tahun. Pelayanan kesehatan pada anak
balita, meliputi: pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala, penyulu-
han pada orang tua (mengenai kebersihan anak, perawatan gigi, perbaikan
gizi/pola pemberian makan anak, kesehatan lingkungan, pendidikan seksu-
al dimulai sejak balita, perawatan anak sakit, jauhkan anak dari bahaya, cara
menstimulasi perkembangan anak), imunisasi dan upaya pencegahan penya-
kit, pemberian vitamin A, kapsul vit.A berwarna merah diberikan 2 kali dalam
setahun, identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada
bayi dan cara menanggulanginya
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
37
Evaluasi
Formatif
1.	 Yang dimaksud dengan neonatus adalah bayi yang berusia..
a.	 0-7 hari
b.	 0-40 hari
c.	 0-28 hari
d.	 7-28 hari
e.	 7-40 hari
2.	 Seorang ibu berencana akan pulang dari Puskesmas tempat dia sudah melahirkan
bayi perempuannya 1 hari yang lalu. Agar “Kunjungan Neonatal” dapat terpenuhi
dengan baik, saat melakukan perencanaan untuk persiapan pasien pulang, kunjun-
gan ulang berikutnya untuk bayi ibu akan dijadwalkan pada
a.	 Hari ke 3 s/d 7 hari
b.	 Hari ke 3 s/d 14 hari
c.	 Hari ke 8 s/d 14 hari
d.	 Hari ke 8 s/d 28 hari
e.	 Hari ke 14 s/d 28 hari
3.	 Seorang bayi baru lahir di klinik bersalin dengan berat badan 2.700 gr, lahir pada
usia kehamilan 40 minggu, segera menangis, bergerak aktif, tidak ada cacat bawaan,
dan mengisap ASI dengan kuat, bayi tersebut mengalami
a.	 Bayi baru lahir sehat
b.	 Bayi dengan hiperaktif
c.	 Bayi lahir dengan prematuritas
d.	 Bayi lahir dengan postmaturitas
e.	 Bayi dengan berat lahir rendah
4.	 Seorang ibu melahirkan di sebuah rumah sakit bersalin. Saat bayi baru saja lahir,
bayi langsung diletakkan di atas perut ibu tanpa penghalang apapun. Setelah dibi-
arkan selama 45 menit, bayi berhasil mencapai puting susu ibu dan menghisap ASI
dengan kuat. Kondisi di atas menjelaskan bahwa sedang terjadi proses…
a.	 ASI Eksklusif
b.	 Inisiasi Menyusu Dini
c.	 Inisiasi Menyusui Dini
d.	 Pemberian ASI Dini
e.	 Pergerakan Bayi Dini
5.	 ASI masih dapat diberikan pada ibu dengan kondisi sebagai berikut:
a.	 Penderita HIV
b.	 Sepsis berat
c.	 Menjalani kemoterapi
d.	Perokok
e.	 Mengkonsumsi antiepileptik
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
38
6.	 Seorang bidan menunda untuk memandikan seorang bayi yang baru lahir setidakn-
ya sampai 6 jam kemudian, bidan tersebut juga meletakkan bayi di atas perut ibun-
ya tanpa penghalang apapun serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi. Tindakan
bidan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
a.	 Ikterus fisiologis
b.	 Ikterus patologis
c.	Hiperbilirubin
d.	Hipertermia
e.	Hipotermia
7.	 Tujuan dilakukannya kunjungan bayi adalah:
a.	 Pencapaian target cakupan program
b.	 Deteksi dini
c.	 Pengobatan penyakit
d.	 Mengetahui jumlah bayi dengan akurat
e.	 Memenuhi kewajiban anak
8.	 Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diber-
ikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari
sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Seorang ibu membawa anaknya pertamakali
ke Pusekesmas saat anaknya berusia 30 hari. Anak tersebut mendapatkan imunisa-
si BCG dan Polio I. Kapan kunjungan ulang selanjutnya dilakukan?
a.	 Saat bayi berumur 3 - 5 bulan
b.	 Saat bayi berumur 5 – 7 bulan
c.	 Saat bayi berumur 6 – 8 bulan
d.	 Saat bayi berumur 8 – 10 bulan
e.	 Saat bayi berumur 9 – 11 bulan
9.	 Saat seorang bayi baru lahir, sang ibu menimang dan memeluk anaknya. Ibu terse-
but sudah memenuhi salah satu kebutuhab dasar bayi, yaitu:
a.	Asuh
b.	Asah
c.	Asih
d.	 SAndang papan
e.	Pendidikan
10.	 Saat seorang bayi baru lahir, sang ibu menyusui anaknya. Ibu tersebut sudah me-
menuhi salah satu kebutuhab dasar bayi, yaitu:
a.	Asuh
b.	Asah
c.	Asih
d.	 SAndang papan
e.	Pendidikan
11.	 Orang tua, keluarga , masyarakat, pemerintah dan negara bertanggung jawab un-
tuk memenuhi hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang secara
optimal, terjamin kelangsungan hidupnya dan terlindung dari diskriminasi dan ke-
kerasan termasuk perlindungan terhadap terjadinya penculikan dan perdagangan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
39
bayi. Ayat diatas merupakan dasar hukum tentang perlindungan terhadap anak,
yang tertulis dalam…
a.	 Undang-undang Nomor 23 tahun 2002
b.	 Undang-undang Nomor 32 tahun 2002
c.	 Undang-undang Nomor 23 tahun 2000
d.	 Undang-undang Nomor 32 tahun 2000
e.	 Undang-undang Nomor 32 tahun 1992
12.	 Saat seorang bayi diperiksa kemajuan perkembangannya, bayi tersebut dapat men-
gangkat kepala setinggi 45 0, menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah, meli-
hat dan menatap wajah ibunya, saat diperiksa bayi suka mengoceh dan tersenyum
bahkan tertawa dengan keras. Kesimpulan menunjukkan bahwa bayi tersebut
mengalami perkembangan sesuai dengan umurnya. Umur anak tersebut adalah:
a.	 0-3 bulan
b.	 3-6 bulan
c.	 6-9 bulan
d.	 9-12 bulan
e.	 12-15 bulan
13.	 Seorang anak perempuan berusia 2 tahun mengalami kekeringan pada konjungti-
va dan kornea pada mata. Gejala mulai dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Anak
tersebut mengalami
a.	 Kurang Vitamin K (KVK)
b.	 Kurang Vitamin A (KVA)
c.	 Kurang Vitamin B (KVB)
d.	 Kurang Vitamin C (KVC)
e.	 Kurang Vitamin D (KVD)
14.	 Penanggulangan untuk masalah diatas adalah
a.	 Pemberian injeksi Vitamin K dosis tinggi
b.	 Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi
c.	 Pemberian injeksi Vitamin B dosis tinggi
d.	 Pemberian tablet Vitamin C dosis tinggi
e.	 Pemberian multivitamin lengkap
15.	 Seorang anak berusia 4 tahun, ingin melakukan pemeriksaan tumbuh dan kemban-
gnya di sebuah Puskesmas. Petugas menyuruh orang tua agar melepaskan sepatu
dan topi anak. Petugas juga menyuruh anak agar anak berdiri dengan posisi kepala,
bahu dan punggung anak menempel pada dinding. Pemeriksaan yang akan dilaku-
kan adalah:
a.	 Menimbang berat badan
b.	 Mengukur tinggi badan
c.	 Mendeteksi tingkat perkembangan
d.	 Mengukur BMI Anak
e.	 Mengukur tingkat obesitas anak
16.	 Seorang ibu nifas dengan HIV melahirkan di sebuah Rumah Sakit Daerah. Ini mer-
upakan anak ibu yang pertama dan ibu sangat ingin memberikan ASI kepada bay-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
40
inya. Sikap bidan
a.	 Membolehkan ibu sebab HIV bukan merupakan kontraindikasi mutlak
b.	 Melarang ibu dan menganjurkan untuk mengganti ASI dengan susu formula
c.	 Melarang ibu untuk sementara sampai kadar HRV dalam darah ibu stabil
d.	 Memperbolehkan ibu selama tidak mnimbulkan efek samping pada bayi
e.	 Melarang ibu untuk menyusui secara langsung, melainkan ditampung
17.	 Seorang bayi berusia 2 bulan datang ke Puskesmas ingin mendeteksi ada tidaknya
penyimpangan tumbuh kembang yang terjadi pada anak. Jenis skrining yang dapat
digunakan adalah
a.	 BB/TB dan LK
b.	KPSP
c.	 TDD dan TDL
d.	KMME
e.	GPPH
18.	Seorang anak usia 2 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas karena tidak dapat
berbicara lebih dari satu kata. Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh petugas kes-
ehatan tersebut adalah
a.	 Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
b.	 Deteksi dini penyimpangan perkembangan
c.	 Deteksi dini penyimpangan mental
d.	 Deteksi dini penyimpangan psikososial
e.	 Deteksi dini penyimpangan emosional
19.	Sorang anak berusia 4 tahun dibawa oleh ibunya karena anak sering tdak focus,
susah memusatkan perhatian pada satu hal. Anak tersebut mengalami gangguan
tumbuh kembang yaitu
a.	 Gangguan bicara
b.	 Gangguan bahasa
c.	 Gangguan autism
d.	 Retardasi mental
e.	GPPH
20.	 Ibu Ani datang memeriksakan tumbuh kembang anaknya Vika usia 1 tahun 3 bulan,
Jika hasil pemeriksaan normal, maka saat dilakukan pemeriksaan, Vika akan dapat
a.	 Berjalan mundur 5 langkah
b.	 Memegang cangkir sendiri
c.	 Melepas pakaiannya sendiri
d.	 Mengenakan pakaiannya sendiri
e.	 Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
41
SUMBER BUKU
D. Muma, Richard. 1997. “HIV”. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
	
Departemen Kesehatan RI. 2001. Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar. Jakarta:
Depkes RI bekerjasama dengan United Nation Population Found.
	
Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat. 1995. “Kumpulan Materi Kes
ehatan Reproduksi Remaja (KKR)”. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
	
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
	
Gani, Ascobat. 1993. “ Makanan untuk Bayi”. Jakarta. Perkumpulan Perinatologi Indone-
sia.
	
HAndajani, Sutjiati Dwi. 2012. Kebidanan Komunitas: Konsep & Manajemen Asuhan. Ja-
karta: EGC
	
Machfoedz, Ircham. 2005. “Pendidikan Kesehatan Promosi Kesehatan”. Yogyakarta. Fit-
ramaya.
	
Notoatmojo, Soekidjo. 2003. “Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan”. Jakarta. PT. Rineka
Cipta.
	
Reid,Lindsay. 2007. Midwifery: Freedom to Practise? An International Exploration of Mid-
wifery Practice. British:Elsevier.
	
Runjati. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Soetjiningsih. 2004. “Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya”. Jakarta. Sa-
gungSeto.
Safrudin & Hamidah. 2009.Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Syafrudin. 2009. Sosial Budaya Dasar untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: TIM.
Varney,Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta:EGC.
Yulifah & Yuswanto. 2009.Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
42
Penutup
	 Dengan berakhirnya Kegiatan Belajar 4 ini maka berakhir pula modul 1 tentang
Konsep Asuhan Kebidanan Komunitas, Tugas dan Tanggungjawab Bidan di Komunitas,
Asuhan Kebidanan di Komunitas. Selamat Anda telah menyelesaikan modul 1. Dihara-
pkan dengan berakhirnya modul ini Anda akan dapat menguasai kompetensi yang di-
harapkan pada awal kegiatan belajar.
	 Setelah menyelesaikan Modul 1, selanjutnya Anda akan melanjutkan ke Modul 2
yang membahas tentang Prinsip Pengelolaan KIA-KB. Berikut merupakan cara perhitun-
gan nilai untuk mengetahui ketuntasan belajar Anda:
SELAMAT MENGERJAKAN TEST AKHIR MODUL. KAMI YAKIN ANDA
PASTI BISA!! GOOD LUCK !!
1.	 Setiap akhir pertemuan selesai, kerjakan soal-soal test yang terse-
dia dan yakinkan bahwa Anda mampu menjawabnya tanpa mem-
baca materi lagi
2.	 Setelah Anda menjawab , maka lakukan koreksi dengan bantuan
kunci jawaban yang tersedia.
3.	 Lakukan penilaian untuk diri sendiri dengan cara :
					 Jumlah soal benar 		
	
					 Jumlah soal
4.	 Ketuntasan pembelajaran tercapai apabila Anda berhasil
mendapatkan nilai 80
5.	 Apabila Anda belum bisa mencapai nilai minimal 80, maka ulangi
lagi untuk mempelajari materi dan Anda bisa menanyakan pada
Tutor Anda dan kerjakanlah Tes Akhir Modul
6.	 Bila Anda sudah berhasil, maka lanjutkan untuk ke pertemuan
berikutnya dan bila selesai maka Anda dapat pindah ke modul
berikutnya
UNTUK MENGETAHUI KETUNTASAN BELAJAR,
ANDA DAPAT MENILAI
DIRI SENDIRI DENGAN CARA :
X 100
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
43
D.Kunci Jawaban Kegiatan
Belajar 4
1. C 11. A
2. A 12. A
3. A 13. B
4. B 14. B
5. D 15. B
6. E 16. C
7. B 17. A
8. A 18. B
9. C 19. E
10. A 20. A
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
44
Test
Akhir Modul
	 Anda telah selesai mempelajari modul I yang terdiri dari Kegiatan Belajar 1 s/d 4.
Kerjakan Tes Akhir modul berikut, jika Anda dapat mencapai nilai 80, maka Anda
sudah paham dan tuntas belajar Jika belum, pelajari kembali bagian – bagian yang
belum Anda pahami.
1.	 Suatu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang mempersiapkan ke-
hamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui, masa interval dan pengaturan
kesuburan, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi–fungsi
reproduksi manusia serta memberikan bantuan/dukungan pada perempuan, kelu-
arga dan komunitasnya disebut dengan...
a.	Kebidanan
b.	Keperawatan
c.	Sosiologi
d.	Patologi
e.	Maternitas
2.	 Suatu unit atau atau kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompok-kelom-
pok dengan kepentingan bersama, baik yang bersifat fungsional maupun yang
mempunyai teritorial disebut dengan…
a.	Keluarga
b.	Institusi
c.	Komunitas
d.	Lokalitas
e.	Paguyuban
3.	 Upaya yang dilakukan oleh bidan untuk pemecahan masalah kesehatan ibu dan
anak balita di dalam keluarga dan masyarakat desebut dengan...
a.	 Manajemen kebidanan
b.	 Pelayanan kebidanan komunitas
c.	 Solusi integral
d.	 Primary health care
e.	 Asuhan kebidanan
4.	 Kebidanan komunitas telah dikenal oleh dunia sejak jaman dahulu, terbukti den-
gan terbentuknya suatu program yang dirintis oleh beberapa negara merupakan
asuhan komprehensif yang mengacu pada masyarakat yang berkaitan dengan kes-
ehatan dengan kesehatan ibu dan anak mulai dari kehamilan sampai dengan per-
awatan bayi di rumah pada tahun 1960. Program ini dinamakan dengan…
a.	 Primary health care
b.	 Maternal infant care
c.	 Community care
d.	 Maternity care
e.	 Care provider
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
45
5.	 Setelah hampiri 1,5 abad pertolongan persalinan di Indonesia ditolong oleh dukun,
akhirnya pemerintah Hindia BelAnda membuka sekolah bidan bagi wanita pribumi
di Batavia pada tahun…
a.	1807
b.	1907
c.	1851
d.	1951
e.	1953
6.	 Pada tahun 1978 diadakan konferensi Internasional mengenai pelayanan keseha-
tan dan Primary Health Care (PHC), yang diadakan di Alma Ata. Bentuk konkrit dari
terlaksananya PHC di Indonesia adalah…
a.	 Surat Izin Bidan
b.	 Praktik Mandiri Bidan
c.	Puskesmas
d.	 Rumah Sakit
e.	 Antenatal Screening
7.	 Bidan Ana mengadakan penyuluhan tentang Keluarga Berencana (KB) di Desa
Mawar. Sebagai Bidan komunitas, Bidan Ana telah menjalanlan perannya sebagai
a.	Pengelola
b.	Pelaksana
c.	Pendidik
d.	Perintis
e.	Peneliti
8.	 Bidan Sofi merupakan seorang bidan pemerintah yang bekerja di sebuah Puskes-
mas milik Negara. Selain bekerja di Puskesmas, Bidan Sofi juga membuat sebuah
klinik bersalin di rumahnya sendiri. Bodan Sofi telah mejalankan perannya sebagai…
a.	Pengelola
b.	Pelaksana
c.	Pendidik
d.	Perintis
e.	Peneliti
9.	 Dalam setiap asuhan kebidanan yang diberikan oleh Bidan Dara, Bidan Dara se-
lalu melibatkan pasien berserta keluarga pasien dalam mengatasi masalah yang
ditemukan serta mencari yang solusi yang tepat untuk masalah tersebut. Bidan
Dara telah menjalankan tugasnya dengan kategori tugas…
a.	Mandiri
b.	Kolaborasi
c.	Ketergantungan
d.	Rujukan
e.	Pelaksana
10.	 Berikut yang merupakan tanggung jawab bidan di komunitas, diataranya adalah…
a.	 Pemantauan PWS-KIA
b.	 Pelayanan BKIA
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
46
c.	 Promotor PHBS
d.	 Pemberi penyuluhan
e.	 Peneliti asuhan kebidanan
11.	Ny. L meninggal akibat perdarahan saat bersalin di sebuah RS milik pemerintah.
Ny. L berusia 35 tahun, sebelumnya telah memiliki 2 anak dengan usia anak terkecil
1 tahun 11 bulan. Secara tidak langsung, meninggalnya Ny. L disebabkan oleh fak-
tor…
a.	 Terlalu muda melahirkan
b.	 Terlalu tua melahirkan
c.	 Terlalu sering melahirkan
d.	 Terlalu rapat jarak melahirkan
e.	 Terlambat mencapai fasilitas
12.	 Faktor risiko tinggi ialah faktor yang merupakan penyebab langsung dari kematian
ibu hamil dan bersalin serta bayi. Salah satu yang termasuk dalam faktor risiko ting-
gi diataranya adalah…
a.	 Terlambat mencapai fasilitas
b.	 Terlalu tua melahirkan
c.	 Terlalu muda melahirkan
d.	Perdarahan
e.	Anemia
13.	Angka kematian bayi baru lahir di Indonesia menurut The World Health Report
2005 adalah 20/1.000 kelahiran hidup (SDKI 2002/2003). Berikut yang merupakan
penyebab utama kematian bayi baru lahir adalah…
a.	Sepsis
b.	 Asfiksia
c.	Tuberculosis
d.	Difteri
e.	Pertusis
14.	 Masa remaja merupakan masa “belajar” untuk tumbuh dan berkembang dari anak
menjadi dewasa. Pada masa sekarang ini terdapat beberapa kondisi yang nantinya
dapat menyebabkan masalah remaja. Diantaranya adalah…
a.	 Terbatasnya informasi seputar kehidupan remaja
b.	 Banyak terdapat remaja bersatatus gizi kurang
c.	 Olahraga yang berlebihan
d.	 Hubungan seks pra nikah
e.	 Orang tua yang terlalu protektif
15.	 Devi adalah remaja berusia 13 tahun. Saat setiap akan mengalami siklus mentrua-
sinya, Devi selalu mengalami kram perut sehingga menyebabkannya uring-uringan.
Masalah remaja yang dialami Devi termasuk dalam kategori…
a.	Psikososial
b.	Reproduksi
c.	Kebugaran
d.	Psikologis
e.	Sosial
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
47
16.	Emi merupakan remaja berusia 16 tahun. Emi hamil di luar nikah saat duduk di
bangku SMA kelas XII. Emi memutuskan untuk tetap mempertahankan kehamilan-
nya, risiko fisik yang mungkin dialami Emi adalah…
a.	 Ketergantungan pada pasangan
b.	 Putus sekolah
c.	Kemandulan
d.	 Perdarahan saat bersalin
e.	 Kemungkinan menjadi ibu tunggal
17.	Tiana (21 tahun) mengalami perdarahan yang hebat karena gagal menggugurkan
kandungannya pada seorang dukun beranak di salah sebuah rumah warga. Sesa-
mpainya di Rumah Sakit, nyawa Tiana tidak tertolong lagi. Penyebab tidak langsung
kematian Tiana adalah…
a.	Perdarahan
b.	 Unsafe abortion
c.	 Unsafe sexual
d.	 Usia terlalu muda
e.	 Usia terlalu tua
18.	Tingkat kesuburan memegang peranan yang sangat penting bagi pria dan wani-
ta yang akan atau sudah berumah tangga. Beberapa faktor yang mempengaruhi
rendahnya tingkat kesuburan wanita diantaranya adalah…
a.	 Ibu dengan status IRT
b.	 Usia 20-35 tahun
c.	Obesitas
d.	 Pecandu cafein
e.	 Olahraga teratur
19.	Dibawah ini yang merupakan faktor yang menjadi alasan seorang ibu hamil lebih
memilih untuk melahirkan dengan tenaga non kesehatan adalah…
a.	 Jauhnya rumah tenaga non kesehatan
b.	 Terlalu banyaknya bidan desa
c.	 Fasilitas lebih lengkap
d.	Tradisi
e.	 Biaya lebih tinggi
20.	 Ny. N datang ke klinik mengeluh keluar cairan purulen dali liang vagina. Ny. N ke-
mungkinan menderita…
a.	AIDS
b.	Syphilis
c.	Tetanus
d.	Gonorrheae
e.	 Herpes genitalis
21.	Skiner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa prilaku merupakan re-
spon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Yang terma-
suk perilaku health seeking behavior menurut Skinner adalah…
a.	 Makan-makanan bergizi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
48
b.	 Membangun rumah yang sehat
c.	 Minum air yang telah dimasak
d.	 Berolahraga teratur
e.	 Berobat ke Rumah Sakit
22.	Perilaku hidup sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegia-
tan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya (Becker,
1979). Yang termasuk perilaku hidup sehat adalah…
a.	 Mencari dokter terbaik
b.	 Menggunakan obat paling efektif
c.	 Menggunakan fasilitas kesehatan terlengkap
d.	 Mengendalikan stress
e.	 Mencari penyebab penyakit
23.	Serangkaian kegiatan yang sistematis, terencana dan terarah untuk menggali,
meningkatkan dan mengarahkan peran serta masyarakat, agar dapat memanfaat-
kan potensi yang ada, guna memecahkan masalah kesehatan yang mereka hadapi
disebut dengan…
a.	 Kesetiakawanan sosial
b.	 Gotong royong
c.	 Pendekatan masyarakat
d.	 Manajemen komunitas
e.	Organisasi
24.	Untuk mengenal masalah dan potensi di wilayah kerjanya Bidan Rayna menye-
barkan kertas yang berisi daftar pertanyaan yang kemudian dipilih oleh salah satu
jawabannya oleh warga. Metode yang dipakai oleh bidan tersebut adalah dengan…
a.	Kuesioner
b.	 Poster tema penggerak
c.	 Wawancara mendalam
d.	 Diskusi kelompok terfokus
e.	Pengamatan
25.	 Suvei mawas diri merupakan salah satu langkah pendekatan masyarakat tingkat…
a.	 Community diagnosis
b.	 Community prescripton
c.	 Community treatment
d.	 Community evaluation
e.	 Community training
26.	 Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala dan beberapa orang yang ber-
kumpul dan tinggal di suatu tempat disebut dengan…
a.	Masyarakat
b.	Komunitas
c.	Keluarga
d.	Institusi
e.	Organisasi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
49
27.	 Struktur keluarga yang dimiliki oleh suku Batak merupakan jenis struktur…
a.	Patrilokal
b.	Matrilokal
c.	Patrilineal
d.	Matrilineal
e.	 Keluarga kawinan
28.	 Tina tinggal bersama ayah, ibu, adik dan neneknya. Keluarga Tina termasuk keluar-
ga dengan tipe…
a.	 Nuclear Family
b.	 Extended Family
c.	 Serial Family
d.	 Composite Family
e.	 Cahabitation Family
29.	Dua orang yang membentuk keluarga tetapi tidak dibawah institusi sebuah per-
nikahan disebut dengan tipe keluarga…
a.	 Nuclear Family
b.	 Extended Family
c.	 Serial Family
d.	 Composite Family
e.	 Cahabitation Family
30.	Memberikan kasih sayang dan rasa aman merupakan salah satu fungsi keluarga
dalam bidang…
a.	Biologis
b.	Psikologis
c.	Sosiologis
d.	Rekreasi
e.	Religi
31.	 Pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa keadaan ibu dan janin yang
dilakukan secara berkala diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan
yang ditemukan selama kehamilan disebut dengan…
a.	 Antenatal care
b.	 Intranatal care
c.	 Postnatal care
d.	 Community care
e.	 Maternity care
32.	 Seorang ibu hamil dengan risiko rendah berkeras ingin melakukan persalinannya di
rumah dikarenakan pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan bersalin
di Rumah Sakit, tindakan bidan komunitas:
a.	 Melarang ibu dengan alasan keamanan
b.	 Menjelaskan bahaya komplikasi persalinan di rumah
c.	 Mengidentifikasi kelayakan ibu dan lingkungan rumah
d.	 Membina ibu dan keluarga agar melahirkan di pusat pelayanan kesehatan
e.	 Menyetujui pilihan ibu karena merupakan hak ibu untuk memilih tempat persali-
nannya
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
50
33.	Saat melakukan pemeriksaan pertamakali pada kehamilannya, Ny. T diketahui
mempunyai faktor risiko. Saat dilakukan skrining selanjutnya Ny. T termasuk dalam
kelompok FR I. agar persalinan Ny.T berlangsung aman dengan rujukan yang teren-
cana, Ny. T dapat bersalin di…
a.	 Rumah Sakit
b.	Puskesmas
c.	Klinik
d.	Polindes
e.	 BPM (Bidan Praktik Mandiri)
34.	Di Inggris terdapat perawatan maternitas lain yang dapat dipilih sebagai pilihan
persalinan adalah persalinan Domino Persalinan Domino adalah…
a.	 Pemeriksaan kehamilan dan persalinan di rumah
b.	 Pemeriksaan kehamilan di RS, persalinan di rumah
c.	 Pemeriksaan kehamilan di rumah, persalinan di RS
d.	 Pemeriksaan kehamilan dan persalinan di RS, nifas di rumah
e.	 Pemeriksaan kehamilan di rumah, bersalin dan nifas di RS
35.	Bidan Dina megajarkan cara masase fundus uteri untuk mencegahperdarahan
karena atonia uteri. Bidan Dina sedang melakukan kunjungan Nifas ke…
a.	I
b.	II
c.	III
d.	IV
e.	V
36.	Salah satu bentuk kelompok atau organisasi kecil dari ibu nifas. Bertujuan untuk
mendeteksi, mencegah, dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul
masa nifas disebut dengan…
a.	 Kelompok ibu
b.	 Kelas bayi dan balita
c.	 Kelompok ibu pintar
d.	 Post partum group
e.	 Kelas ibu
37.	 Yang dimaksud dengan neonatus adalah bayi yang berusia..
f.	 0-7 hari
g.	 0-40 hari
h.	 0-28 hari
i.	 7-28 hari
j.	 7-40 hari
38.	 Seorang ibu berencana akan pulang dari Puskesmas tempat dia sudah melahirkan
bayi perempuannya 1 hari yang lalu. Agar “Kunjungan Neonatal” dapat terpenuhi
dengan baik, saat melakukan perencanaan untuk persiapan pasien pulang, kunjun-
gan ulang berikutnya untuk bayi ibu akan dijadwalkan pada
f.	 Hari ke 3 s/d 7 hari
g.	 Hari ke 3 s/d 14 hari
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
51
h.	 Hari ke 8 s/d 14 hari
i.	 Hari ke 8 s/d 28 hari
j.	 Hari ke 14 s/d 28 hari
39.	 Pelayanan kesehatan bayi dikomunitas adala pelayanan kesehatan sesuai standar
oleh tenaga kesehatan minimal 4 kali, kunjungan pertama dilakukan dalam kurun
waktu…
a.	 0-2 bulan
b.	 0-29 hari
c.	 7 hari-2 bulan
d.	 29 hari-2 bulan
e.	 3-5 bulan
40.	Berikut yang merupakan dampak dari proses perkembangan salah satunya ada-
lah…
a.	 Badan Anak bertambah tinggi
b.	 Badan Anak bertambah berat
c.	 Rambut anak bertambah panjang
d.	 Bicara anak bertambah lancar
e.	 Pipi anak bertambah montok
41.	Optimalisasi faktor Lingkungan untuk tumbuh kembang optimal meliputi 3 kebu-
tuhan dasar yaitu Asuh, Asih, dan Asah. Yang termasuk dalam kebutuhan asuh
adalah…
a.	 Kasih sayang
b.	ASI
c.	 Stimulasi tumbuh kembang
d.	PAUD
e.	 Pendidikan agama
42.	 Di Indonesia terdapat jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah yaitu imuni-
sasi dasar. Yang temasuk dalam imunisasi dasar adalah…
a.	 DT IV
b.	 Polio V
c.	 Influenza
d.	BCG
e.	Varisela
43.	 Bayi N, dapat mengangkat kepala setinggi 900, perkembangan By. N sesuai dengan
perkembangan usianya. Usia By. N…
a.	 0-3 bulan
b.	 3-6 bulan
c.	 6-9 bulan
d.	 9-12 bulan
e.	 1-2 tahun
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
52
44.	 Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, dan lebih pent-
ing lagi, vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh. Kondisi kurangnya Vitamin A
disebut dengan…
a.	Poliomyielitis
b.	Xerophthalmia
c.	Campak
d.	Gingivitis
e.	Anemia
45.	 Salah satu prinsip menggunakan alat berat badan adalah…
a.	 Jangan menggunakan timbangan pegas atau elektronik
b.	 Balita ditimbang dalam posisi duduk
c.	 Jarum menunjukkan angka nol pada saat sebelum penimbangan
d.	 Lakukan penimbangan minimal 1 x per tahun
e.	 Gunakan timbangan kamar mandi yang sering digunakan
46.	Setiap bayi harus mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya
kecuali pada beberapa kondisi medis. Kondisi bayi yang tidak dapat ASI eksklusif
diantaranya adalah..
a.	 Mengidap HIV
b.	 BL < 1500 g
c.	 Obat psikotropik
d.	Sepsis
e.	 Herpes simplex
47.	 Seorang bidan menunda untuk memandikan seorang bayi yang baru lahir setidakn-
ya sampai 6 jam kemudian, bidan tersebut juga meletakkan bayi di atas perut ibun-
ya tanpa penghalang apapun serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi. Tindakan
bidan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
a.	 Ikterus fisiologis
b.	 Ikterus patologis
c.	Hiperbilirubin
d.	Hipertermia
e.	Hipotermia
48.	Salah satu kondisi ibu dibawah ini yang tidak dapat member ASI kepada bayinya
adalah ibu dengan…
a.	 Abses payudara
b.	 Hepatitis B
c.	 Hepatitis C
d.	TBC
e.	AIDS
49.	 Alat Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang yang dapat digunakan pada usia
1 tahun yaitu…
a.	 Tes Daya Lihat
b.	 Tes Daya Dengar
c.	KMME
d.	CHAT
e.	GPPH
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
53
50.	 Gary berumur 3 tahun mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian disertai
dengan hiperaktivitas. Gary kemungkinan mengalami gangguan tumbuh kembang
yang disebut dengan…
a.	 Cerebral palsy
b.	 Sindrom down
c.	 Short stature
d.	Autisme
e.	GPPH
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
54
KUNCI JAWABAN TES AKHIR MODUL
1. C 11. B 21.E 31.A 41.B
2. B 12. C 22.D 32.C 42.D
3. B 13. C 23.C 33.A 43.A
4. A 14. D 24.A 34.C 44.B
5. B 15. D 25.A 35.A 45.C
6. D 16. D 26.C 36.D 46.B
7. C 17. D 27.C 37.C 47.E
8. C 18. C 28.B 38.A 48.E
9. A 19. C 29.E 39.D 49.B
10. B 20. A 30.B 40.D 50.E
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
55
Daftar
Gambar
http://harganews.com/uploads/profiles/031524020214%7Ccytotec.jpg
http://i.huffpost.com/gen/1433051/images/o-ABORTION-facebook.jpg
http://img1.nymag.com/imgs/fashion/daily/2013/05/07/07-gonorrhea.w750.
h560.2x.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/eb/2ndsyphil2.jpg
http://exepose.com/wp-content/uploads/2014/12/aidsribbon.jpg
http://i.ytimg.com/vi/RZDxJj0N9KU/maxresdefault.jpg
https://4lawang.files.wordpress.com/2010/10/imunisasi.jpg
http://fkip.wiraraja.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/uts-jujur.jpg
http://rscarolus.atoma.co.id/wp-content/uploads/2011/12/DSC5007.jpg
https://medicaltorch.files.wordpress.com/2013/06/img_9294_resized.jpg
https://puskesmasjrengik76.files.wordpress.com/2013/01/img_0103.jpg
http://akbidpemkabbgoro.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/bayi.jpg
https://giftafterwaiting.files.wordpress.com/2013/04/dscn3354.jpg
http://www.rsiafamily.com/wp-content/uploads/2012/07/kamar-bayi.jpg
http://www.mogulbaby.com/wp-content/uploads/2010/10/baby-copy.jpg
www.katalogibu.com/wp-content/uploads/2014/03/ASI.jpg
http://www.tentangbunda.com/wp-content/uploads/2012/06/inisiasi-menyusi-dini.
jpg
https://yogasecang.files.wordpress.com/2009/07/ngisep-jempol1.jpg
https://little1academypondokcandrasurabaya.files.wordpress.com/2013/04/
img_20130121_083658.jpg
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
56
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologiPerubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologiMuhammad Kurniawan
 
Kb 1 konsep dasar rujukan
Kb 1 konsep dasar rujukanKb 1 konsep dasar rujukan
Kb 1 konsep dasar rujukanpjj_kemenkes
 
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaEvidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAndra Dewi Hapsari
 
Kb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternalKb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternalpjj_kemenkes
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalAffiZakiyya
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
 
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)YonaFirdaliRanti
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasFebrian Dini
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanwidya lestari
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidananSiti Maimun
 
Asuhan antenatal di komunitas
Asuhan antenatal di komunitasAsuhan antenatal di komunitas
Asuhan antenatal di komunitasBayu Fijrie
 

What's hot (20)

Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologiPerubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
 
Kb 1 konsep dasar rujukan
Kb 1 konsep dasar rujukanKb 1 konsep dasar rujukan
Kb 1 konsep dasar rujukan
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaEvidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
 
Kb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternalKb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternal
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 
Partus set
Partus setPartus set
Partus set
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILANASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
 
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Soal etikolegal
Soal etikolegalSoal etikolegal
Soal etikolegal
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
Asuhan antenatal di komunitas
Asuhan antenatal di komunitasAsuhan antenatal di komunitas
Asuhan antenatal di komunitas
 

Viewers also liked

Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasLilis c'Ben
 
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balitaAskeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balitaPurwaningsih Rahayu
 
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan programAsuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan programekaarum
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Pradasary
 
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,pjj_kemenkes
 
ASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IV
ASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IVASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IV
ASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IVmolee29
 
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITASASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITASNindi Yulianti
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...pjj_kemenkes
 
askeb postnatal di komunitas
askeb postnatal di komunitasaskeb postnatal di komunitas
askeb postnatal di komunitasThyra NaghzQanzaa
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
 
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balitaAskeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
 
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan programAsuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
 
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
 
Modul 7 kb 1
Modul 7   kb 1Modul 7   kb 1
Modul 7 kb 1
 
ASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IV
ASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IVASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IV
ASUHAN NEONATUS BAYI BARU LAHIR NRB/IV
 
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITASASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
 
askeb postnatal di komunitas
askeb postnatal di komunitasaskeb postnatal di komunitas
askeb postnatal di komunitas
 
Asuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat DaruratanAsuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat Daruratan
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
 

Similar to Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas

Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...pjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...pjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitasModul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitaspjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalModul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalpjj_kemenkes
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitaspjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolahpjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 kModul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 kpjj_kemenkes
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balitapjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remajapjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidananModul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidananpjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmpjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...pjj_kemenkes
 
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilanKb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilanpjj_kemenkes
 
M4 konsep dasar asuhan kehamilan kb3
M4 konsep dasar asuhan kehamilan   kb3M4 konsep dasar asuhan kehamilan   kb3
M4 konsep dasar asuhan kehamilan kb3pjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasiModul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasipjj_kemenkes
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...pjj_kemenkes
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirpjj_kemenkes
 

Similar to Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas (20)

Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
 
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...
 
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitasModul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
 
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalModul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
 
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 kModul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
 
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidananModul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
 
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
 
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilanKb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilan
 
M4 konsep dasar asuhan kehamilan kb3
M4 konsep dasar asuhan kehamilan   kb3M4 konsep dasar asuhan kehamilan   kb3
M4 konsep dasar asuhan kehamilan kb3
 
Modul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasiModul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasi
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiipjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iipjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan ipjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan ii
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan iv
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan i
 

Recently uploaded

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 

Recently uploaded (20)

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 

Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas

  • 1. ASKEB KOMUNITAS MODUL KONSEP ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB BIDAN DI KOMUNITAS, ASUHAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Rahayu Budi Utami Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 5 KEGIATAN BELAJAR IV DI KOMUNITAS BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya kami dapat menyelesaikan Modul Asuhan Kebidanan Komunitas ini. Modul ini disusun dengan harapan dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas bagi mahasiswa yang mengikuti Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini. Kami menyadari keterbatasan kami selaku penulis, oleh karena itu demi pengembangan kreatifitas dan penyempurnaan modul ini, kami mengharapkan saran dan masukan dari pembaca maupun para ahli, baik dari segi isi, istilah serta pemaparannya. Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan usulan penelitian ini. Akhir kata, semoga modul ini dapat member manfaat bagi para pembaca. Aamiin. Pontianak, Maret 2013 PENULIS Gambar : Pengecekan cabang bayi
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1Pendahuluan Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh, salam sejahtera untuk Anda semua. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin. Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kesakitan dan kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambun- gan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlAndaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia berada. Dalam hadapi tugas bidan tersebut maka Asuhan Kebidanan Komunitas merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang Bidan dalam rangka memberikan pelayanan secara komperhensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat. Asuhan Kebidanan Komunitas ini ter- diri dari 4 modul dan 4 pedoman praktikum. Modul ini adalah 1 dari 4 modul yang harus Anda pejari dan kuasai. Pada modul I ini, kita akan mempelajari Konsep Dasar Kebidanan Komunitas, Tugas dan Tanggung Jawab Bidan di Komunitas dan Asuhan Kebidanan di Komunitas. Modul 1 ini mem- bahas tentang pengertian/ definisi konsep, riwayat kebidanan komunitas di Indonesia dan beberapa negara lain, sasaran kebidanan di komunitas, tujuan asuhan kebidanan di komunitas, bagaimana bidan bekerja di komunitas, jaringan kerja kebidanan komu- nitas, tugas utama dan tugas tambahan bidan di komunitas, asuhan antenatal, asuhan intranatal, asuhan postnatal, asuhan kontrasepsi, asuhan pada lansia, asuhan bayi baru lahir, asuhan pada bayi dan balita di komunitas. Untuk memudahkan Anda mempelajarinya, perlu Anda ketahui bahwa modul ini mer- upakan modul ke 1 dari 4 modul yang ada dan masing-masing modul dikemas dalam tiga atau empat kegiatan belajar. Alokasi waktu untuk tiap kegiatan belajar 2 jam, seh- ingga untuk menyelesaikan modul 1 ini diperlukan waktu 8 jam. Empat kegiatan belajar tersebut, disusun dengan urutan sebagai berikut : Kegiatan Belajar 1 : Konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di ko- munitas Kegiatan Belajar 2 : Masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan kebidanan komunitas, konsep keluarga Kegiatan Belajar 3 : Asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di komunitas Kegiatan Belajar 4 : Asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas. Setelah mempelajari modul ini Anda akan dapat 1).Menyebutkan pengertian/ definisi konsep, komunitas, kebidanan, kebidanan komunitas. 2).Menjelaskan riwayat kebidanan komunitas di Indonesia dan beberapa negara lain, 3).Menyebutkan sasaran kebidanan di komunitas, 3). Menyebutkan tujuan kebidanan di komunitas, 4).Menjelas- kan bagaimana bidan bekerja di komunitas, 5).Faktor yang mempengaruhi kebidanan komunitas. 6).Menjelaskan jaringan kerja kebidanan komunitas, 7). Menjelaskan tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas. 8).Mampu memberikan asuhan kebidanan an-
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 tenatal, intranatal, post natal, asuhan kontrasepsi, lansia di komunitas, 9). Mampu mem- berikan asuhan pada bayi baru lahir, bayi, balita di komunitas. Proses pembelajaran untuk materi konsep kebidanan komunitas, tugas dan tang- gung jawab bidan di komunitas yang sedang Anda ikuti, dapat berjalan dengan lebih lancar apabila Anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut : 1. Pahami dulu mengenai berbagai materi-materi penting yang merupakan pra syarat dalam mempelajari modul ini antara lain: a. Ketrampilan Dasar Kebidanan I b. Konsep Kebidanan c. Ketrampilan Dasar Kebidanan II d. Etikolegal dalam Praktik Kebidanan e. Asuhan Kebidanan Kehamilan f. Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL g. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui h. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah 2. Pelajari kegiatan belajar ini secara berurutan, mulai dari kegiatan belajar satu sampai kegiatan belajar empat. 3. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam materi ini , sangat tergantung ke pada kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan. Berlatihlah secara mandiri atau berkerlompok dengan teman yang lain. 4. Bila Anda mengalami kesulitan, Anda bisa menghubungi fasilitator yang ditunjuk untuk mengampu materi ini. Semua materi yang dibahas di dalam modul ini sangat Anda perlukan, dalam rangka mencapai salah satu kompetensi bidan yaitu melakukan asuhan kebidanan di komunitas. Akhirnya saya ucapkan selamat belajar, semoga sukses dalam mempela- jarinya materi dalam modul ini dan selamat untuk mengikuti modul berikutnya.
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 3 Kegiatan Belajar 4 Tujuan Pembelajaran Umum 120 menit Pada kegiatan belajar 3 Anda sudah mempelajari tentang asuhan antenatal, asu- han intranatal, asuhan postnatal, asuhan kontrasepsi , dan lansia di komunitas. Seka- rang Anda akan belajar tentang asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas. Saat lahir, bayi mengalami perubahan-perubahan fisiologis yang banyak dan cepat. Seo- rang bidan harus mampu untuk mengenali tanda-tanda bayi lahir dengan komplikasi atau tanpa komplikasi dan mampu memberikan asuhan untuk bayi baru lahir dengan tepat dan benar sehingga kehangatan bayi tetap terjaga serta menumbuhkan bounding attachment antara ibu dan bayi melalui kontak kulit dengan kulit. Selanjutnya bayi sangat membutuhkan pemeliharaan dalam keberlangsungan hidupnya yaitu mendapat ASI ekslusif 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai dan terpantau pertumbuhan serta perkembangannya. Bidan mempunyai tugas penting dalam memberikan asuhan dan perawatan pada bayi baru lahir, bayi dan balita. Perawatan tersebut menyangkut tindakan preven- tif, mendeteksi kondisi abnormal, pemberian layanan medis dan melakukan pertolon- gan pertama sesuai dengan kewenangannya. Untuk melaksanakan tugas itu, Anda perlu mempelajari kegiatan belajar 4. Tujuan Pembelajaran Khusus ASUHAN BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA DI KOMUNITAS Setelah menyelesaikan unit kegiatan belajar 4 diharapkan Anda dapat melaksanakan asuhan - asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas Setelah menyelesaikan unit kegiatan belajar 4 diharapkan Anda mampu: 1. Menyebutkan pengertian bayi baru lahir 2. Menyebutkan tanda tanda bayi lahir sehat 3. Menjelaskan penatalaksanaan bayi baru lahir 4. Melaksanakan pemeriksaan bayi baru lahir 5. Menjelaskan rawat gabung pada bayi 6. Menjelaskan kunjungan neonatal 7. Menyebutkan pengertian pelayanan kesehatan bayi 8. Menyebutkan hak-hak bayi 9. Menjelaskan jenis-jenis pelayanan kesehatan pada bayi di komunitas 10. Menjelaskan perawatan kesehatan balita di komunitas 11. Menjelaskan kunjungan anak balita 12. Menjelaskan perkembangan anak balita 13. Menjelaskan Gangguan Tumbuh Kembang yang terjadi pada Anak
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 Pokok - Pokok Materi Untuk memahami asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas dalam modul ini yang pertama kali Anda harus pahami adalah : 1. Pengertian bayi baru lahir 2. Tanda tanda bayi lahir sehat 3. Penatalaksanaan bayi baru lahir 4. Pemeriksaan bayi baru lahir 5. Rawat gabung pada bayi 6. Kunjungan neonatal 7. Pengertian pelayanan kesehatan bayi 8. Hak-hak bayi 9. Jenis-jenis pelayanan kesehatan pada bayi di komunitas 10. Perawatan kesehatan balita di komunitas 11. Kunjungan anak balita 12. Perkembangan anak balita 13. Gangguan Tumbuh Kembang yang terjadi pada Anak
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 5 Uraian Materi 1. Asuhan Bayi Baru Lahir di Komunitas a. Pengertian bayi baru lahir (neonatus) Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan komprehensif bagi bayi baru lahir dimulai sejak janin dalam kandungan sampai dengan bayi berumur 28 hari di puskesmas dan jaringannya, maka setiap tenaga kesehatan harus mematuhi standar pelayanan yang sudah ditetapkan. Standar yang dijadikan acuan antara lain : Standar Pelayanan Kebidanan (SPK), Pedoman Asuhan Persalinan Normal (APN), dan Pelayanan Neonatal Esensial Dasar. Untuk mempermudah memahami dalam pembelajaran selanjutnya sebaiknya kita sepakati dulu pengertian dari bayi baru lahir (neonatus). Apa yang dimaksud dengan bayi baru lahir dan apa tanda- tanda bayi lahir sehat? Bagaimana tanf Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi usia 0-28 hari Setelah kita sepakat mengenai pengertian bayi baru lahir, selanjutnya kita bahas mengenai pelayanan kesehatan yang komprehensif. Pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi bayi baru lahir diselenggrakan dengan mengikuti hal-hal sebagai berikut : Selama kehamilan Ibu hamil harus memeriksakan kehamilan minimal empat kali di fasilitas pelayanan kesehatan, agar pertumbuhan dan perkembangan janin dapat terpantau dan bayi lahir selamat dan sehat. b. Apa tanda-tanda bayi lahir sehat ? Tanda tanda bayi lahir sehat adalah: • Berat badan bayi 2500-4000 gram • Umur kehamilan 37-40 minggu • Bayi segera menangis • Bergerak aktif, kulit kemerahan • Mengisap ASI dengan baik • Tidak ada cacat bawaan Gambar 5. Tanda-tanda bayi baru lahir sehat
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 a. Pengertian bayi baru lahir (neonatus) Bagaimana penatalaksanaan bayi baru lahir di komunitas? Tata laksana bayi baru lahir di komunitas Asuhan bayi baru lahir 0-6 jam - Asuhan bayi baru lahir normal: dilaksanakan segera setelah lahir, dan diletakkan di dekat ibunya dalam ruangan yang sama - Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi: dilaksanakan satu ruangan dengan ibunya atau di ruangan khusus. - Pada proses persalian, ibu dapat didampingi suami Asuhan bayi baru lahir 6 jam - 28 hari - Pemeriksaan neonatus, dapat dilaksanakan di puskesmas/pustu/polindes/poskesdes melalui kunjungan rumah oleh Bidan. - Pemeriksaan neonatus dilaksanakan di dekat ibu, bayi didampingi ibu atau keluarga pada saat diperiksa atau diberikan pelayanan kesehatan Gambar 5. Tanda-tanda bayi baru lahir sehat Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman Asuhan Persalinan Normal yang tersedia di puskesmas, pemberi layanan asuhan bayi baru lahir dapat dilaksanakan oleh dokter bidan atau perawat. Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir dilaksanakan dalam ruangan yang sama dengan ibunya atau rawat gabung (ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar bayi berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam). Asuhan bayi baru lahir meliputi : 1) Pencegahan infeksi (PI) 2) Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi 3) Pemotongan dan perawatan tali pusat 4) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 5) Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam, kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi. 6) Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1 dosis tunggal di paha kiri 7) Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha kanan. 8) Pencegahan infeksi mata melalui pemberian salep mata antibiotika dosis tunggal 9) Pemberian ASI eksklusif
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 7 Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi tengkurap di dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk melaksanakan proses IMD.  Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Gambar 6. Langkah-langkah Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Selanjutnya bagaimana langkah-langkah IMD pada persalinan spontan? Silahkan Anda simak langkah-langkah berikut ini: 1) Suami /keluarga dianjurkan mendampingi ibu di kamar bersalin. 2) Bayi segera dikeringkan kecuali tangannya, tanpa menghilangkan vernix, kemudian tali pusat diikat. 3) Bila bayi memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu ibu. Keduanya diselimuti dan bayi diberi topi. 4) Ibu dianjurkan merangsang bayi dengan sentuhan, dan biarkan bayi sendiri mencari putting susu ibu. 5) Ibu didukung dan dibantu tenaga kesehatan mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. 6) Biarkan kulit bayi besentuhan dengan kulit ibu minimal selama 1 jam, biarkan bayi tetap di dada ibu sampai 1 jam. 7) Jika bayi belum mendapatkan puting susu ibu dalam 1 jam posisikan lebih dekat dengan putting susu ibu dan biarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu selama 30 menit atau 1 jam berikutnya.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 Setelah selesai proses IMD bayi ditimbang, diukur, dicap/diberi tanda identitas, diberi salep mata dan penyuntikan vitamin K1 pada paha kiri. Hepatitis B (HB 0) pada paha kanan Pelaksanaan penimbangan penyuntikan vitamin K1, salep mata dan imunisasi Hepatitis B (HB 0) Pemberian layanan kesehatan tersebut, dan dilaksanakan pada periode setelah IMD sampai 2-3 jam setelah lahir, dan dilaksanakan di kamar bersalin. Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut: • Semua BBL harus diberi penyuntikan Vitamin K1 (Phytomenadione) 1 mg iintramuskuler di paha kiri, untuk mencegah perdarahan BBL akibat defisiensi vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian BBL. • Salep mata atau tetes mata diberikan untuk mencegah infeksi mata (Oxytetrasiklin 1%) • Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam dip aha kanan setelah penyuntikan vitamin K 1 yang bertujuan untuk mencegah penularan hepatitis B melalui jalur ibu ke bayi yang dapat menimbulkan kerusakan hati. d. Pemeriksaan bayi baru lahir Pemeriksaan bayi baru lahir bertujuan untuk mengetahui secara dini kemungkinan kelainana pada bayi.Risiko terbesar adalah kematian bayi baru lahir yang terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, sehingga bila bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama. Kapan kita melakukan pemeriksaan bayi baru lahir. Pada dasarnya waktu pemeriksaan bayi baru lahir yang lahir di fasilitas kesehatan dan dirumah sama, yaitu : 1) Baru lahir sebelum usia 6 jam 2) Usia 6 – 48 jam 3) Usia 3 – 7 hari 4) Minggu ke-2 pasca lahir.
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 9 Pada tabel 2, disajikan pemeriksaan fisik yang harus dilakukan dalam memberikan asuhan bayi baru lahir. Selain itu juga ditampilkan keadaan normalnya, sehingga Anda akan lebih mudah dalam mendeteksi adanya kelainan atau abnormalitas bayi baru lahir. Bagaimana langkah-langkah pemeriksaannya? Silahkan Anda menyimak langkah- langkah berikut ini: Langkah-langkah pemeriksaan a) Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak menangis). b) Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai pernapasan dan tarikan dinding dada bawah, denyut jantung serta perut. c) Selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum dan sesudah memegang bayi. Tabel 2. Daftar pemeriksaan fisik yang harus dilakukan dan keadaan normal dalam Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir di komunitas Indikator Menstruasi normal Lihat postur, tonus dan aktivitas • Posisi tungkai dan lengan dalam keadaan fleksi • Bayi sehat dan bergerak aktif Lihat kulit • Wajah, bibir dan selaput lender berwarna merah muda tanpa adanya tanda – tanda peradangan
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 Hitung pernafasan dan lihat tari- kan dinding dada bawah ketika bayi sedang tidak menangis • Frekuensi napas normal 40 – 60 x/mm • Tidak adanya tarikan dinding dada yang dalam Hitung denyut jantung dengan meletakkan stetoskop di dada kiri setinggi apeks kordis. • Frekuensi denyut jantung normal 120 -160 x/mt Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan thermometer • Suhu normal adalah 36,5 - 37,5º C Lihat dan raba bagian kepala • Bentuk kepala terkadang asimetris karena penyesuaian pada saat proses persalinan, umumnya hilang dalam 48 jam. • Ubun-ubun besar rata atau tidak membonjol, dapat sedikit menonjol saat bayi menangis Lihat mata • Tidak ada kotoran/sekret Lihat bagian dalam mulut masuk- kan satu jari yang menggunakan sarung tangan ke dalam mulut, raba langit - langit. • Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada bagian yang terbelah. • Nilai kekuatan isap bayi. Bayi akan mengisap kuat jari pemeriksa. Lihat dan raba perut. • Perut bayi datar dan teraba lemas Lihat tali pusat • Tidak ada perdarahan, pembengkakan, nanah, bau yang tidak enak pada tali pusat atau kemerahan disekitar tali pusat Lihat punggung dan raba tulang Belakang • Kulit terlihat utuh, tidak terdapat lubang dan benjolan pada tulang belakang Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah • Tidak terdapat sidaktili, polidaktili, siemenline, dan kelainan kaki lainnya Lihat anus • Terlihat lubang anus dan periksa apakah mekonium sudah keluar
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 11 Lihat dan raba kelamin luar • Bayi perempuan kadang terlihat cairan vagina berwarna putih atau kemerahan. • Bayi laki-laki terdapat lubang uretra pada ujung penis. • Teraba testis di skrotum. • Pastikan bayi sudah buang air kecil dalam 24 jam setelah lahir • Yakinkan tidak ada kelainan alat kelamin, misalnya hipo spadia, rudimenter kelamin gAnda Timbang bayi dengan menggu- nakan selimut, hasil penimbangan dikurangi • Berat lahir 2,5-4 kg. • Dalam minggu pertama, berat bayi berat selimut mungkin turun dahulu (tidak melebihi 10% dalam waktu 3-7 hari) baru kemudian aik kembali. Mengukur panjang dan lingkar kepala bayi • Panjang lahir normal 48-52 cm. • Lingkar kepala normal 33- 37 cm
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 e. Rawat gabung bayi Ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam. Berikan hanya ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau kempeng. Gambar 7. Rawat gabung f. Kunjungan neonatal Kunjungan Neonatal adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus sedikitnya 3 kali yaitu: 1) Kunjungan neonatal I (KN1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir 2) Kunjungan neonatal II (KN2) pada hari ke 3 s/d 7 hari 3) Kunjungan neonatal III (KN3) pada hari ke 8 – 28 hari Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter/bidan/perawat, dapat dilaksanakan di puskesmas atau melalui kunjungan rumah. Pelayanan yang diberikan mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada algoritma bayi muda (Manajemen Terpadu Bayi Muda/MTBM) termasuk ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, perawatan tali pusat, penyuntikan vitamin K1 dan imunisasi HB0 diberikan pada saat kunjungan rumah sampai bayi berumur 7 hari (bila tidak diberikan pada saat lahir).
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 13 Setelah mempelajari tentang asuhan bayi baru lahir di komunitas, apa yang dapat Anda simpulkan ? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………. Jika sudah, Anda bisa lanjutkan pada materi berikut. 2. Asuhan pada bayi di komunitas a. Pelayanan Kesehatan Bayi Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan bayi? Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi : 1) Kunjungan bayi 1 kali ada umur 29 hari – 2 bulan 2) Kunjungan bayi 1 kali pada umur 3 - 5 bulan 3) Kunjungan bayi 1 kali pada umur 6 – 8 bulan 4) Kunjungan bayi 1 kali pada umur 9 – 11 bulan Kunjungan bayi bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta pengingkatan kualitas hidup bayi dengan stimulasi tumbuh kembang. Dengan demikian hak anak mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 b. Apa saja hak-hak bayi /anak? Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas dan jajarannya, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari upaya perlindungan anak di bidang kesehatan. Dalam hal pelayanan kesehatan tidak terlepas dari hak-hak anak secara keseluruhan. Mengacu pada Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dimana orang tua, keluarga , masyarakat, pemerintah dan negara bertanggung jawab untuk memenuhi hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal, terjamin kelangsungan hidupnya dan terlindung dari diskriminasi dan kekerasan termasuk perlindungan terhadap terjadinya penculikan dan perdagangan bayi. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pada proses kematangan intelektual dan emosional yang berlangsung sejak pertumbuhan janin dalam kandungan sampai dengan usia remaja. Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu: - Faktor genetik - Faktor lingkungan Optimalisasi faktor Lingkungan untuk tumbuh kembang optimal meliputi 3 kebutuhan dasar yaitu Asuh, Asih, dan Asah Asuh adalah kebutuhan yang meliputi: - Pangan atau kebutuhan gizi seperti Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI Eksklusif , MP-ASI, pemantauan panjang badan dan berat badan secara teratur - Perawatan kesehatan dasar seperti imunisasi sesuai jadual, pemberian Vit K-1 dan vitamin A biru untuk bayi umur 6-11 bulan, vitamin A merah untuk anak umur 12-59 bulan dan ibu nifas 2 kapsul diminum selama nifas. - Higiene dan sanitasi - SAndang dan papan - Kesegaran jasmani - Rekreasi dan pemanfaatan waktu g. Asih adalah ikatan yang erat , serasi dan selaras antara ibu dan anaknya diperlukan pada tahun pertama kehidupan anak untuk menjamin mantapnya tumbuh kembang fisik , mental dan psikososial anak seperti : - Kontak kulit antara ibu dan bayi - Menimang dan membelai bayi Asah merupakan proses pembelajaran pada anak. Agar anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas, ceria dan beakhlak mulia, maka periode balita menjadi periode yang menentukan sebagai masa keemasan (golden period), jendela kesempatan (window of oppor tunity), dan masa krisis (critical period) yang tidak mungkin terulang. Oleh karena itu pengembangan anak usia dini melalui perawatan, pengasuhan, dan pendidikan anak usia dini harus memperhatikan hal hal sebagai berikut:a - Stimulasi, deteksi dini dan intervensi Tumbuh kembang anak. - Pengembangan moral, etika dan agama - Perawatan, pengasuhan dan pendidikan usia dini - Pendidikan dan pelatihan
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 15 Untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak diperlukan juga upaya pelayanan kesehatan yang komprehensif Pelayanan kesehatan apa saja yang diberikan pada bayi? Pelayanan kesehatan tersebut meliputi : 1) Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun 2) Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK). 3) Pemberian vitamin A 100.000 iu (6 – 11 bulan) 4) Konseling ASI ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda- tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku KIA 5) Penanganan dan rujukan kasus bila di gunakan.  Imunisasi Dasar Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan menusukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu dengan harapan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. Di Indonesia terdapat jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah (Imunisasi Dasar) dan ada juga yang dianjurkan. Imunisasi wajib di Indonesia telah diwajibkan oleh WHO ditambah dengan Hepatitis B Apa saja jenis imunisasi yang dasar yang ada di Indonesia?....
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 16  BCG (Basillus Calmette Guerin) Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit TBC.  POLIO Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit polio. Polio adalah sejenis penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya kelumpuhan.  DPT Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk melindungi anak dari 3 penyakit sekaligus yaitu difteri, pertusis dan tetanus.  HEPATITIS B Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit yang mengakibatkan kerusakan pada hati.  CAMPAK Adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat menular,yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah pada seluruh tubuh. Pemberian vaksin ini saat bayi berusia 9 bulan. Jadwal pemberian imunisasi Vaccin Pemberian Imunisasi Selang waktu pemberian Umur Dosis Tempat Suntikan BCG 1x 0-11 bulan 0.05 cc Lengan kanan atas luar, intraku- tan DPT/HB 3x (DPT,HB1,2,3) 4 minggu 2-11 bulan 0,5 cc Paha tengah luar, intramuskular POLIO 1x 4 minggu 0-11 bulan 2 tetes (0,1 cc) Diteteskan di mulut CAMPAK 1x 9-11 bulan 0,5 cc Lengan kiri atas subcutan Hepatitis B B 0 0- hari 0,5 cc Paha tengah luar, intramuskular
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 17 Tempat penyuntikan BCG Pemberian Imunisasi Folio Tempat penyuntikan campak Tempat penyuntikan DPT/HB Pemberian HB 0 Gambar 8.Tempat pennyuntikan Imunisasi  Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK). Stimulasi dini pada tumbuh kembang bayi merupakan hal yang harus diperhatikan mulai dari tingkat keluarga. Berikut pada table di bawah ini dapat dilihat jenis deteksi dan dimana serta siapa yangdapat melakukan SDIDTK:
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 Perkembangan bayi (0-12 bulan) dapat dilihat pada tabel di bawah ini sebagai berikut: Umur 0-3 bulan o Mengangkat kepala setinggi 45 0 . o Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah. o Melihat dan menatap wajah Anda. o Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh. o Suka tertawa keras. o Bereaksi terkejut terhadap suara keras. o Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum. o Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, kontak. Umur 3-6 bulan o Berbalik dari telungkup ke telentang. o Mengangkat kepala setinggi 90o. o Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil. o Menggenggam pensil. o Meraih benda yang ada dalam jangkauannya. o Memegang tangannya sendiri. o Berusaha memperluas pAndangan. o Mengarahkan matanya pada benda- benda kecil. o Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik. o Tersenyum ketika melihat mainan/ gambar yang menarik saat bermain sendiri.
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 19 Umur 6-9 bulan o Duduk (sikap tripoid – sendiri). o Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan. o Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang. o Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya. o Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang bersamaan. o Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup. o Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatatata. o Mencari mainan/benda yang dijatuhkan. o Bermain tepuk tangan/ciluk ba. o Bergembira dengan melempar benda. o Makan kue sendiri. Umur 6-9 bulan o Mengangkat badannya ke posisi berdiri. o Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi. o Dapat berjalan dengan dituntun. o Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan. o Mengenggam erat pensil. o Memasukkan benda ke mulut. o Mengulang menirukan bunyi yang didengar. o Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti. o Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja. o Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan. o Senang diajak bermain ”CILUK BA” o Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal.
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 20  Pemberian vitamin A 100.000 iu (6 – 11 bulan) Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, dan lebih penting lagi, vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh. Anak-anak yang cukup mendapat vitamin A, bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lain, maka penyakit-penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah, sehingga tidak membahayakan jiwa anak. Dengan adanya bukti-bukti yang menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30%-54%, maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan anak. Mengapa saya diperlukan? Vitamin A merupakan zat gizi yang penting (essensial) bagi manusia, karena zat gizi ini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar Dimana Anda bisa mendapatkan sumber Vitamin A? • Bahan makanan seperti : bayam, daun singkong, pepaya matang, hati, kuning telur dan juga ASI. • Bahan makanan yang diperkaya dengan vitamin A. • Kapsul vitamin A dosis tinggi. Pernahkah Anda mendengar tentang Xerophthalmia? Xerophthalmia merupakan kondisi Kurang Vitamin A (KVA) tingkat berat yang ditandai dengan terjadinya kekeringan pada konjungtiva dan kornea pada mata . Xerophthalmia sudah jarang ditemui, tetapi KVA tingkat subklinis, yaitu tingkat yang belum menampakkan gejala nyata, masih menimpa masyarakat luas terutama kelompok balita. Masalah KVA dapat diibaratkan sebagai fenomena “gunung es” yaitu masalah Xerophthalmia yang hanya sedikit tampak dipermukaan
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 21 KVA Subklinis Pencegahan dan Penanggulangan: • Meningkatkan konsumsi sumber vitamin A alami melalui penyuluhan • Menambahkan vitamin A pada bahan makanan yang dimakan oleh golongan sasaran secara luas (fortifikasi) • Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi secara berkala. Penanggulangan KVA saat ini masih bertumpu pada pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi. Xerophthalmia merupakan “Puncak Gunung CARA PEMBERIAN Bayi Kapsul vitamin A 100.000 SI diberikan kepada semua anak bayi (umur 6-11 bulan) baik sehat maupun sakit. Diberikan tiap 6 bulan, diberikan secara serentak pada bulan Februari atau Agustus Anak Balita Kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan kepada semua anak balita (umur 1-5 tahun) baik sehat maupun sakit. Diberikan tiap 6 bulan, diberikan secara serentak pada bulan Februari atau Agustus Ibu Nifas Kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan kepada ibu yang baru melahirkan (nifas) sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Diberikan paling lambat 30 hari setelah melahirkan. Catatan : Untuk keamanan, kapsul vitamin A 200.000 SI tidak diberikan kepada bayi (6-11 bulan) dan ibu hamil karena merupakan kontra indikasi.
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 22 KEJADIAN TERTENTU a. Xerophthalmia: Bila ditemukan seseorang dengan salah satu tanda xerophthalmia seperti: buta senja, bercak putih (bercak bitot), mata keruh atau kering: • Saat ditemukan: Segera diberi 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI • Hari berikutnya: 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI • Empat minggu berikutnya: 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI b. Campak Anak yang menderita campak, segera diberi satu kapsul vitamin A 200.000 SI. Untuk bayi diberi satu kapsul vitamin A 100.000 SI. Catatan: Bila di suatu desa terdapat “Kejadian Luar Biasa (KLB)” campak, maka sebaiknya seluruh anak balita di desa tersebut masing-masing diberi satu kapsul vitamin A 200.000 SI dan seluruh bayi diberi kapsul vitamin A 100.000 SI.  Konseling ASI ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda-tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku KIA
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 23 Bagi Anda yang telah sering mendengar tentang ASI Eksklusif tentu Anda tahu tentang Program pemerintah yang satu ini. Jangkauan yang dulunya 4 bulan menjadi 6 bulan. Untuk lebih mengetahui tentang ASI eksklusif, berikut akan dibahas lebih mendalam. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan lain Persiapan menyambut buah hati tentu penting bagi semua orangtua. Sembilan bulan lamanya sang bayi dibesarkan dalam rahim ibu dan pastinya semua yang terbaik akan disiapkan, termasuk nutrisi. Berbagai pendapat yang datang dari keluarga dan lingkungan kadangkala justru menimbulkan kebingungan atau keraguan. Berikut 3 langkah sederhana menuju kesuksesan pemberian ASI (air susu ibu) eksklusif, sesuai dengan rekomendasi berbagai organisasi kesehatan di dunia. 1. Yakinlah bahwa ASI adalah yang terbaik bagi bayi, ibu, dan keluarga. ASI mengandung bahan-bahan yang sangat mudah dicerna dan diserap oleh bayi, bahkan bayi prematur sekalipun. Zat-zat yang terkandung dalam ASI sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan, terutama dalam masa emas 2 tahun pertama kehidupan seorang anak. Adanya antibodi (zat kekebalan tubuh) juga tidak dapat ditemukan pada makanan manapun selain ASI, sehingga bayi yang mendapatkan ASI eksklusif terbukti lebih kebal terhadap penyakit menular. Banyak keuntungan juga didapatkan bagi ibu yang menyusui seperti adanya efek KB alami (dengan syarat-syarat tertentu; konsultasikan pada dokter ahli kebidanan), kembalinya rahim ke ukuran semula dengan lebih cepat, serta kekebalan tubuh yang meningkatkarenaproduksiantibodiyangbertambah.Prosesmenyusuijugamempererat hubungan batin antara ibu dan anak yang tentu menjadi dambaan setiap orangtua. Bagi keluarga, pemberian ASI ekslusif tentu lebih ekonomis karena tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh nutrisi terbaik bagi bayi. Ditambah lagi, proses menyusui tidak membutuhkan persiapan alat-alat khusus sehingga lebih efisien dan juga mengurangi risiko infeksi akibat penyiapan susu yang kurang higienis. 2. Ketahui teknik dasar menyusui Bila keyakinan terhadap ASI sudah terbentuk, maka langkah awal menyusui akan menjadi lebih mudah dan ringan. Selanjutnya, ibu dapat mempelajari beberapa hal yang dapat membantu supaya menyusui berjalan lancar.
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 24 Gambar 9. Let Down Reflect Posisi dan perlekatan yang benar Carilah posisi menyusui yang paling nyaman untuk ibu. Dekap bayi sedekat mungkin dan hadapkan bayi ke payudara ibu dengan posisi badan yang lurus. Hendaknya seluruh badan bayi menghadap ke dada dan perut ibu; bukan hanya wajahnya saja. Telinga bayi akan tampak sejajar dengan bahu dan hidung mendekat ke payudara. Rangsang refleks hisap bayi dengan menyentuh sudut bibirnya. Saat mulut bayi terbuka lebar, masukkan area kehitaman di sekitar puting (areola) sebanyak- banyaknya ke dalam mulut bayi. Perlekatan yang baik akan terjadi bila mulut bayi terbuka lebar dengan bibir atas dan bawah terlipat keluar. Bayi dikatakan menyusu efektif bila ia menghisap perlahan, pipi membulat, dan sesekali berhenti untuk menelan ASI.
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 25 3. Evaluasi tumbuh kembang bayi dan berikan MPASI mulai usia 6 bulan ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lain, dianjurkan sampai usia bayi 6 bulan. Setelah bayi mencapai usia 6 bulan, tiba saatnya untuk memberikan makanan pendamping ASI (MPASI). ASI sebaiknya tetap diberikan hingga usia anak minimal 2 tahun, bahkan dapat lebih lama bila bayi dan ibu masih menginginkan. Ada beberapa kondisi berkaitan dengan masalah medis yang dapat membuat ASI tidak dapat diberikan kepada seorang bayi, diantaranya adalah:
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 26
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 27 Prinsip Pemberian Makanan pada Bayi Pemberian makanan pada bayi dimulai paling dini pada usia 6 bulan, karena untuk keberlangsungan program ASI eksklusif dimana ASI harus diberikan paling sedikit selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. 0-6 bln 6-11 bln >12 bl Saat bayi sudah berusia di atas 6 bulan, makanan tambahan pada bayi disesuaikan menurut kategori umur bayi. Awalnya dimulai dengan makanan dengan tekstur yang lunak baru kemudian bertambah padat dengan bertambahnya usia bayi. Berikut dapat dilihat pada tabel berikut
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 28 Setelah mempelajari tentang asuhan pada bayi di komunitas, apa yang dapat Anda simpulkan ? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………. Jika sudah, Anda bisa lanjutkan pada materi berikut. 3. Asuhan pada balita di komunitas a. Perawatan Kesehatan Pada Balita Balita merupakan anak usia 1-5 tahun. Pelayanan kesehatan pada anak balita, meliputi : 1) Pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala 2) Penyuluhan pada orang tua, mengenai: a) Kebersihan anak b) Perawatan gigi c) Perbaikan gizi/pola pemberian makan anak
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 29 d) Kesehatan lingkungan e) Pendidikan seksual dimulai sejak balita (sejak anak mengenal identitasnya sebagai laki-laki atau perempuan) f) Perawatan anak sakit g) Jauhkan anak dari bahaya h) Cara menstimulasi perkembangan anak 3) Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit 4) Pemberian vitamin A, kapsul vit.A berwarna merah diberikan 2 kali dalam setahun 5) Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan cara menanggulanginya b. Kunjungan anak balita Bidan berkewajiban mengunjungi bayi yang ditolongnya ataupun yang ditolong oleh dukun di bawah pengawasan bidan di rumah. Kunjungan ini dilakukan pada: 1) Minggu pertama setelah persalinan. Untuk selanjutnya bayi bisa dibawa ketempat bidan bekerja. 2) Anak berumur sampai 5 bulan diperiksa setiap bulan. 3) Kemudian pemeriksaan dilakukan setiap 2 bulan sampai anak berumur 12 bulan 4) Setelah itu pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sampai anak berumur 24 bulan 5) Selanjutnya pemeriksaan dilakukan satu kali se-tahun. Kegiatan yang dilakukan pada kunjungan balita antara lain: 1) Pemeriksaan fisik pada anak 2) Penyuluhan atau nasehat pada ibu dan keluarga 3) Dokumentasi pelayanan c. Perkembangan Anak Balita Frankenburg dkk (1981) melalui DDST (Denver Depelopmental Screening Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu : 1) Personal Sosial (kepribadian atau tingkah laku sosial) 2) Fine motor adaptive (gerakan motorik halus) 3) Language (bahasa) 4) Gross Motor (perkembangan motorik kasar) Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak Balita Ciri-ciri tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut: 1) Perkembangan menimbulkan perubahan. Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf. 2) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya. Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 30 3) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda. Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda -beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak. 4) Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan. Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepAndaiannya. 5) Perkembangan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu: a) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal). b) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal). 6) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan. Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya. Pemantauan Tumbuh Kembang Pada Bayi Dan Balita/Deteksi Dini Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang biasa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita adalah kegiatan pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada bayi dan balita. Dengan ditemukan secara dini penyimpangan/masalah tumbuh kembang bayi dan balita, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai waktu dalam membuat rencana tindakan/intervensiyang tepat, terutama ketika harus melibatkanibudankeluarga.Bilapenyimpanganterlambatdiketahui,makaintervensinya akan sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi dan balita tersebut. Ada tiga jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa: 1) Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/ menemukan status gizi kurang/buruk danmikro/ makrosefali. 2) Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan bayi dan balita(keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar. 3) Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional,autism dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
  • 33. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 31 Anamnesis tumbuh kembang anak; 1) Anamnesis faktor pranatal dan perinatal 2) Kelahiran prematur 3) Anamnesis faktor lingkungan 4) Penyakit-penyakit yang mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi 5) Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak 6) Pola perkembangan anak dalam keluarga g. Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur Perkembangan anak akan bertambah seiring dengan semakin bertambahnya usia anak. Peningkatan harus terjadi baik dalam segi motorik kasar, motorik halus, kemampuan dalam berbicara dan kemampuan dalam bersosialisasi dalam lingkungan sekitar. Berikut perkembangan anak yang normal sesuai dengan usianya: Umur 12-18 bulan o Berdiri sendiri tanpa berpegangan. o Membungkuk memungut mainan kemu dian berdiri kembali. o Berjalan mundur 5 langkah. o Memanggil ayah dengan kata ”papa”, me manggil ibu dengan kata ”mama”. o Menumpuk 2 kubus. o Memasukkan kubus di kotak. o Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenang kan atau menarik tangan ibu o Memperlihatkan rasa cemburu / bersaing. Umur 18-24 bulan o Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik. o Berjalan tanpa terhuyung-huyung. o Bertepuk tangan, melambai-lambai. o Menumpuk 4 buah kubus. o Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk. o Menggelindingkan bola kearah sasaran. o Menyebut 3– 6 kata yang mempunyai arti. o Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga. o Memegang cangkir sendiri, belajar makan - minum sendiri.
  • 34. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 32 Umur 24-36 bulan o Jalan naik tangga sendiri. o Dapat bermain dan menendang bola kecil. o Mencoret-coret pensil pada kertas. o Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata. o Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta. o Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih. o Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta. o Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah. o Melepas pakaiannya sendiri. Umur 36-48 bulan o Berdiri 1 kaki 2 detik o Melompat kedua kaki diangkat o Mengayuh sepeda roda tiga. o Menggambar garis lurus o Menumpuk 8 buah kubus. o Mengenal 2-4 warna. o Menyebut nama, umur, tempat. o Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan. o Mendengarkan cerita. o Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri o Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan o Mengenakan sepatu sendiri. o Mengenakan celana panjang, kemeja, baju
  • 35. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 33 Umur 48-60 bulan o Berdiri 1 kaki 6 detik. o Melompat-lompat 1 kaki. o Menari. o Menggambar tanda silang. o Menggambar lingkaran. o Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh. o Mengancing baju atau pakaian boneka. o Menyebut nama lengkap tanpa dibantu o Senang menyebut kata-kata baru. o Senang bertanya tentang sesuatu o Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar. o Bicaranya mudah dimengerti o Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya o Menyebut angka, menghitung jari o Menyebut nama-nama hari o Berpakaian sendiri tanpa dibantu. o Menggosok gigi tanpa dibantu. o Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu. Umur 60-72 bulan o Berjalan lurus. o Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik. o Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap o Menangkap bola kecil dengan kedua tangan o Menggambar segi empat. o Mengerti arti lawan kata o Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih o Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya. o Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10 o Mengenal warna-warni o Mengungkapkan simpati o Mengikuti aturan permainan o Berpakaian sendiri tanpa dibantu
  • 36. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 34 h. Beberapa Gangguan Tumbuh-Kembang Yang Sering Ditemukan. 1) Gangguan bicara dan bahasa. Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif, motor, psikologis, emosi dan lingkungan sekitar anak. Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap. 2)Cerebral palsy Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya. 3)Sindrom Down Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih. Perkembangannya lebih lambat dari anak yang normal. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri sendiri. 4)Perawakan Pendek. Short stature atau Perawakan Pendek merupakan suatu terminologi mengenai tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Penyebabnya dapat karena varisasi normal, gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin. 5)Gangguan Autisme. Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. 6)Retardasi Mental. Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah (IQ < 70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal. 7)Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas. Setelah mempelajari tentang asuhan pada balita di komunitas, apa yang dapat Anda simpulkan? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………….
  • 37. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 35 Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 4, apakah Anda sudah paham? Apa yang dapat Anda simpulkan dari materi tersebut ? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………. Jika sudah paham kerjakan tes formatif, Anda bisa lanjut mempelajari Kegiatan Belajar 4 jika nilai Anda mencapai 80. Jika belum, pelajari kembali bagian – bagian yang belum Anda pahami.
  • 38. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 36 Rangkuman Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi usia 0-28 hari. Tanda tanda bayi lahir sehat adalah:Berat badan bayi 2500-4000 gram, Umur kehamilan 37-40 minggu, Bayi segera menangis, Bergerak aktif, kulit kemerahan, mengisap ASI dengan baik, tidak ada cacat bawaan. Asuhan bayi baru lahir meliputi: Pencegahan infeksi (PI), penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi, pemotongan dan perawatan tali pu- sat, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam, kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi, pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1 dosis tunggal di paha kiri, pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha kanan, pencegahan infeksi mata melalui pemberian salep mata antibioti- ka dosis tunggal, pemberian ASI eksklusif Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Kunjungan bayi ber- tujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta pengingkatan kualitas hidup bayi dengan stimulasi tumbuh kembang. Dengan demikian hak anak mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi: pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun, stimulasi deteksi intervensi dini tum- buh kembang bayi (SDIDTK), pemberian vitamin A 100.000 iu (6 – 11 bulan), konseling ASI ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda-tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku KIA, penanganan dan rujukan kasus bila di gunakan. Balita merupakan anak usia 1-5 tahun. Pelayanan kesehatan pada anak balita, meliputi: pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala, penyulu- han pada orang tua (mengenai kebersihan anak, perawatan gigi, perbaikan gizi/pola pemberian makan anak, kesehatan lingkungan, pendidikan seksu- al dimulai sejak balita, perawatan anak sakit, jauhkan anak dari bahaya, cara menstimulasi perkembangan anak), imunisasi dan upaya pencegahan penya- kit, pemberian vitamin A, kapsul vit.A berwarna merah diberikan 2 kali dalam setahun, identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan cara menanggulanginya
  • 39. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 37 Evaluasi Formatif 1. Yang dimaksud dengan neonatus adalah bayi yang berusia.. a. 0-7 hari b. 0-40 hari c. 0-28 hari d. 7-28 hari e. 7-40 hari 2. Seorang ibu berencana akan pulang dari Puskesmas tempat dia sudah melahirkan bayi perempuannya 1 hari yang lalu. Agar “Kunjungan Neonatal” dapat terpenuhi dengan baik, saat melakukan perencanaan untuk persiapan pasien pulang, kunjun- gan ulang berikutnya untuk bayi ibu akan dijadwalkan pada a. Hari ke 3 s/d 7 hari b. Hari ke 3 s/d 14 hari c. Hari ke 8 s/d 14 hari d. Hari ke 8 s/d 28 hari e. Hari ke 14 s/d 28 hari 3. Seorang bayi baru lahir di klinik bersalin dengan berat badan 2.700 gr, lahir pada usia kehamilan 40 minggu, segera menangis, bergerak aktif, tidak ada cacat bawaan, dan mengisap ASI dengan kuat, bayi tersebut mengalami a. Bayi baru lahir sehat b. Bayi dengan hiperaktif c. Bayi lahir dengan prematuritas d. Bayi lahir dengan postmaturitas e. Bayi dengan berat lahir rendah 4. Seorang ibu melahirkan di sebuah rumah sakit bersalin. Saat bayi baru saja lahir, bayi langsung diletakkan di atas perut ibu tanpa penghalang apapun. Setelah dibi- arkan selama 45 menit, bayi berhasil mencapai puting susu ibu dan menghisap ASI dengan kuat. Kondisi di atas menjelaskan bahwa sedang terjadi proses… a. ASI Eksklusif b. Inisiasi Menyusu Dini c. Inisiasi Menyusui Dini d. Pemberian ASI Dini e. Pergerakan Bayi Dini 5. ASI masih dapat diberikan pada ibu dengan kondisi sebagai berikut: a. Penderita HIV b. Sepsis berat c. Menjalani kemoterapi d. Perokok e. Mengkonsumsi antiepileptik
  • 40. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 38 6. Seorang bidan menunda untuk memandikan seorang bayi yang baru lahir setidakn- ya sampai 6 jam kemudian, bidan tersebut juga meletakkan bayi di atas perut ibun- ya tanpa penghalang apapun serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi. Tindakan bidan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya a. Ikterus fisiologis b. Ikterus patologis c. Hiperbilirubin d. Hipertermia e. Hipotermia 7. Tujuan dilakukannya kunjungan bayi adalah: a. Pencapaian target cakupan program b. Deteksi dini c. Pengobatan penyakit d. Mengetahui jumlah bayi dengan akurat e. Memenuhi kewajiban anak 8. Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diber- ikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Seorang ibu membawa anaknya pertamakali ke Pusekesmas saat anaknya berusia 30 hari. Anak tersebut mendapatkan imunisa- si BCG dan Polio I. Kapan kunjungan ulang selanjutnya dilakukan? a. Saat bayi berumur 3 - 5 bulan b. Saat bayi berumur 5 – 7 bulan c. Saat bayi berumur 6 – 8 bulan d. Saat bayi berumur 8 – 10 bulan e. Saat bayi berumur 9 – 11 bulan 9. Saat seorang bayi baru lahir, sang ibu menimang dan memeluk anaknya. Ibu terse- but sudah memenuhi salah satu kebutuhab dasar bayi, yaitu: a. Asuh b. Asah c. Asih d. SAndang papan e. Pendidikan 10. Saat seorang bayi baru lahir, sang ibu menyusui anaknya. Ibu tersebut sudah me- menuhi salah satu kebutuhab dasar bayi, yaitu: a. Asuh b. Asah c. Asih d. SAndang papan e. Pendidikan 11. Orang tua, keluarga , masyarakat, pemerintah dan negara bertanggung jawab un- tuk memenuhi hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal, terjamin kelangsungan hidupnya dan terlindung dari diskriminasi dan ke- kerasan termasuk perlindungan terhadap terjadinya penculikan dan perdagangan
  • 41. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 39 bayi. Ayat diatas merupakan dasar hukum tentang perlindungan terhadap anak, yang tertulis dalam… a. Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 b. Undang-undang Nomor 32 tahun 2002 c. Undang-undang Nomor 23 tahun 2000 d. Undang-undang Nomor 32 tahun 2000 e. Undang-undang Nomor 32 tahun 1992 12. Saat seorang bayi diperiksa kemajuan perkembangannya, bayi tersebut dapat men- gangkat kepala setinggi 45 0, menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah, meli- hat dan menatap wajah ibunya, saat diperiksa bayi suka mengoceh dan tersenyum bahkan tertawa dengan keras. Kesimpulan menunjukkan bahwa bayi tersebut mengalami perkembangan sesuai dengan umurnya. Umur anak tersebut adalah: a. 0-3 bulan b. 3-6 bulan c. 6-9 bulan d. 9-12 bulan e. 12-15 bulan 13. Seorang anak perempuan berusia 2 tahun mengalami kekeringan pada konjungti- va dan kornea pada mata. Gejala mulai dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Anak tersebut mengalami a. Kurang Vitamin K (KVK) b. Kurang Vitamin A (KVA) c. Kurang Vitamin B (KVB) d. Kurang Vitamin C (KVC) e. Kurang Vitamin D (KVD) 14. Penanggulangan untuk masalah diatas adalah a. Pemberian injeksi Vitamin K dosis tinggi b. Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi c. Pemberian injeksi Vitamin B dosis tinggi d. Pemberian tablet Vitamin C dosis tinggi e. Pemberian multivitamin lengkap 15. Seorang anak berusia 4 tahun, ingin melakukan pemeriksaan tumbuh dan kemban- gnya di sebuah Puskesmas. Petugas menyuruh orang tua agar melepaskan sepatu dan topi anak. Petugas juga menyuruh anak agar anak berdiri dengan posisi kepala, bahu dan punggung anak menempel pada dinding. Pemeriksaan yang akan dilaku- kan adalah: a. Menimbang berat badan b. Mengukur tinggi badan c. Mendeteksi tingkat perkembangan d. Mengukur BMI Anak e. Mengukur tingkat obesitas anak 16. Seorang ibu nifas dengan HIV melahirkan di sebuah Rumah Sakit Daerah. Ini mer- upakan anak ibu yang pertama dan ibu sangat ingin memberikan ASI kepada bay-
  • 42. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 40 inya. Sikap bidan a. Membolehkan ibu sebab HIV bukan merupakan kontraindikasi mutlak b. Melarang ibu dan menganjurkan untuk mengganti ASI dengan susu formula c. Melarang ibu untuk sementara sampai kadar HRV dalam darah ibu stabil d. Memperbolehkan ibu selama tidak mnimbulkan efek samping pada bayi e. Melarang ibu untuk menyusui secara langsung, melainkan ditampung 17. Seorang bayi berusia 2 bulan datang ke Puskesmas ingin mendeteksi ada tidaknya penyimpangan tumbuh kembang yang terjadi pada anak. Jenis skrining yang dapat digunakan adalah a. BB/TB dan LK b. KPSP c. TDD dan TDL d. KMME e. GPPH 18. Seorang anak usia 2 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas karena tidak dapat berbicara lebih dari satu kata. Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh petugas kes- ehatan tersebut adalah a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan b. Deteksi dini penyimpangan perkembangan c. Deteksi dini penyimpangan mental d. Deteksi dini penyimpangan psikososial e. Deteksi dini penyimpangan emosional 19. Sorang anak berusia 4 tahun dibawa oleh ibunya karena anak sering tdak focus, susah memusatkan perhatian pada satu hal. Anak tersebut mengalami gangguan tumbuh kembang yaitu a. Gangguan bicara b. Gangguan bahasa c. Gangguan autism d. Retardasi mental e. GPPH 20. Ibu Ani datang memeriksakan tumbuh kembang anaknya Vika usia 1 tahun 3 bulan, Jika hasil pemeriksaan normal, maka saat dilakukan pemeriksaan, Vika akan dapat a. Berjalan mundur 5 langkah b. Memegang cangkir sendiri c. Melepas pakaiannya sendiri d. Mengenakan pakaiannya sendiri e. Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
  • 43. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 41 SUMBER BUKU D. Muma, Richard. 1997. “HIV”. Jakarta. Buku Kedokteran EGC. Departemen Kesehatan RI. 2001. Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar. Jakarta: Depkes RI bekerjasama dengan United Nation Population Found. Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat. 1995. “Kumpulan Materi Kes ehatan Reproduksi Remaja (KKR)”. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Gani, Ascobat. 1993. “ Makanan untuk Bayi”. Jakarta. Perkumpulan Perinatologi Indone- sia. HAndajani, Sutjiati Dwi. 2012. Kebidanan Komunitas: Konsep & Manajemen Asuhan. Ja- karta: EGC Machfoedz, Ircham. 2005. “Pendidikan Kesehatan Promosi Kesehatan”. Yogyakarta. Fit- ramaya. Notoatmojo, Soekidjo. 2003. “Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan”. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Reid,Lindsay. 2007. Midwifery: Freedom to Practise? An International Exploration of Mid- wifery Practice. British:Elsevier. Runjati. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC Soetjiningsih. 2004. “Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya”. Jakarta. Sa- gungSeto. Safrudin & Hamidah. 2009.Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC Syafrudin. 2009. Sosial Budaya Dasar untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: TIM. Varney,Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta:EGC. Yulifah & Yuswanto. 2009.Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika
  • 44. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 42 Penutup Dengan berakhirnya Kegiatan Belajar 4 ini maka berakhir pula modul 1 tentang Konsep Asuhan Kebidanan Komunitas, Tugas dan Tanggungjawab Bidan di Komunitas, Asuhan Kebidanan di Komunitas. Selamat Anda telah menyelesaikan modul 1. Dihara- pkan dengan berakhirnya modul ini Anda akan dapat menguasai kompetensi yang di- harapkan pada awal kegiatan belajar. Setelah menyelesaikan Modul 1, selanjutnya Anda akan melanjutkan ke Modul 2 yang membahas tentang Prinsip Pengelolaan KIA-KB. Berikut merupakan cara perhitun- gan nilai untuk mengetahui ketuntasan belajar Anda: SELAMAT MENGERJAKAN TEST AKHIR MODUL. KAMI YAKIN ANDA PASTI BISA!! GOOD LUCK !! 1. Setiap akhir pertemuan selesai, kerjakan soal-soal test yang terse- dia dan yakinkan bahwa Anda mampu menjawabnya tanpa mem- baca materi lagi 2. Setelah Anda menjawab , maka lakukan koreksi dengan bantuan kunci jawaban yang tersedia. 3. Lakukan penilaian untuk diri sendiri dengan cara : Jumlah soal benar Jumlah soal 4. Ketuntasan pembelajaran tercapai apabila Anda berhasil mendapatkan nilai 80 5. Apabila Anda belum bisa mencapai nilai minimal 80, maka ulangi lagi untuk mempelajari materi dan Anda bisa menanyakan pada Tutor Anda dan kerjakanlah Tes Akhir Modul 6. Bila Anda sudah berhasil, maka lanjutkan untuk ke pertemuan berikutnya dan bila selesai maka Anda dapat pindah ke modul berikutnya UNTUK MENGETAHUI KETUNTASAN BELAJAR, ANDA DAPAT MENILAI DIRI SENDIRI DENGAN CARA : X 100
  • 45. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 43 D.Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 4 1. C 11. A 2. A 12. A 3. A 13. B 4. B 14. B 5. D 15. B 6. E 16. C 7. B 17. A 8. A 18. B 9. C 19. E 10. A 20. A
  • 46. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 44 Test Akhir Modul Anda telah selesai mempelajari modul I yang terdiri dari Kegiatan Belajar 1 s/d 4. Kerjakan Tes Akhir modul berikut, jika Anda dapat mencapai nilai 80, maka Anda sudah paham dan tuntas belajar Jika belum, pelajari kembali bagian – bagian yang belum Anda pahami. 1. Suatu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang mempersiapkan ke- hamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi–fungsi reproduksi manusia serta memberikan bantuan/dukungan pada perempuan, kelu- arga dan komunitasnya disebut dengan... a. Kebidanan b. Keperawatan c. Sosiologi d. Patologi e. Maternitas 2. Suatu unit atau atau kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompok-kelom- pok dengan kepentingan bersama, baik yang bersifat fungsional maupun yang mempunyai teritorial disebut dengan… a. Keluarga b. Institusi c. Komunitas d. Lokalitas e. Paguyuban 3. Upaya yang dilakukan oleh bidan untuk pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak balita di dalam keluarga dan masyarakat desebut dengan... a. Manajemen kebidanan b. Pelayanan kebidanan komunitas c. Solusi integral d. Primary health care e. Asuhan kebidanan 4. Kebidanan komunitas telah dikenal oleh dunia sejak jaman dahulu, terbukti den- gan terbentuknya suatu program yang dirintis oleh beberapa negara merupakan asuhan komprehensif yang mengacu pada masyarakat yang berkaitan dengan kes- ehatan dengan kesehatan ibu dan anak mulai dari kehamilan sampai dengan per- awatan bayi di rumah pada tahun 1960. Program ini dinamakan dengan… a. Primary health care b. Maternal infant care c. Community care d. Maternity care e. Care provider
  • 47. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 45 5. Setelah hampiri 1,5 abad pertolongan persalinan di Indonesia ditolong oleh dukun, akhirnya pemerintah Hindia BelAnda membuka sekolah bidan bagi wanita pribumi di Batavia pada tahun… a. 1807 b. 1907 c. 1851 d. 1951 e. 1953 6. Pada tahun 1978 diadakan konferensi Internasional mengenai pelayanan keseha- tan dan Primary Health Care (PHC), yang diadakan di Alma Ata. Bentuk konkrit dari terlaksananya PHC di Indonesia adalah… a. Surat Izin Bidan b. Praktik Mandiri Bidan c. Puskesmas d. Rumah Sakit e. Antenatal Screening 7. Bidan Ana mengadakan penyuluhan tentang Keluarga Berencana (KB) di Desa Mawar. Sebagai Bidan komunitas, Bidan Ana telah menjalanlan perannya sebagai a. Pengelola b. Pelaksana c. Pendidik d. Perintis e. Peneliti 8. Bidan Sofi merupakan seorang bidan pemerintah yang bekerja di sebuah Puskes- mas milik Negara. Selain bekerja di Puskesmas, Bidan Sofi juga membuat sebuah klinik bersalin di rumahnya sendiri. Bodan Sofi telah mejalankan perannya sebagai… a. Pengelola b. Pelaksana c. Pendidik d. Perintis e. Peneliti 9. Dalam setiap asuhan kebidanan yang diberikan oleh Bidan Dara, Bidan Dara se- lalu melibatkan pasien berserta keluarga pasien dalam mengatasi masalah yang ditemukan serta mencari yang solusi yang tepat untuk masalah tersebut. Bidan Dara telah menjalankan tugasnya dengan kategori tugas… a. Mandiri b. Kolaborasi c. Ketergantungan d. Rujukan e. Pelaksana 10. Berikut yang merupakan tanggung jawab bidan di komunitas, diataranya adalah… a. Pemantauan PWS-KIA b. Pelayanan BKIA
  • 48. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 46 c. Promotor PHBS d. Pemberi penyuluhan e. Peneliti asuhan kebidanan 11. Ny. L meninggal akibat perdarahan saat bersalin di sebuah RS milik pemerintah. Ny. L berusia 35 tahun, sebelumnya telah memiliki 2 anak dengan usia anak terkecil 1 tahun 11 bulan. Secara tidak langsung, meninggalnya Ny. L disebabkan oleh fak- tor… a. Terlalu muda melahirkan b. Terlalu tua melahirkan c. Terlalu sering melahirkan d. Terlalu rapat jarak melahirkan e. Terlambat mencapai fasilitas 12. Faktor risiko tinggi ialah faktor yang merupakan penyebab langsung dari kematian ibu hamil dan bersalin serta bayi. Salah satu yang termasuk dalam faktor risiko ting- gi diataranya adalah… a. Terlambat mencapai fasilitas b. Terlalu tua melahirkan c. Terlalu muda melahirkan d. Perdarahan e. Anemia 13. Angka kematian bayi baru lahir di Indonesia menurut The World Health Report 2005 adalah 20/1.000 kelahiran hidup (SDKI 2002/2003). Berikut yang merupakan penyebab utama kematian bayi baru lahir adalah… a. Sepsis b. Asfiksia c. Tuberculosis d. Difteri e. Pertusis 14. Masa remaja merupakan masa “belajar” untuk tumbuh dan berkembang dari anak menjadi dewasa. Pada masa sekarang ini terdapat beberapa kondisi yang nantinya dapat menyebabkan masalah remaja. Diantaranya adalah… a. Terbatasnya informasi seputar kehidupan remaja b. Banyak terdapat remaja bersatatus gizi kurang c. Olahraga yang berlebihan d. Hubungan seks pra nikah e. Orang tua yang terlalu protektif 15. Devi adalah remaja berusia 13 tahun. Saat setiap akan mengalami siklus mentrua- sinya, Devi selalu mengalami kram perut sehingga menyebabkannya uring-uringan. Masalah remaja yang dialami Devi termasuk dalam kategori… a. Psikososial b. Reproduksi c. Kebugaran d. Psikologis e. Sosial
  • 49. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 47 16. Emi merupakan remaja berusia 16 tahun. Emi hamil di luar nikah saat duduk di bangku SMA kelas XII. Emi memutuskan untuk tetap mempertahankan kehamilan- nya, risiko fisik yang mungkin dialami Emi adalah… a. Ketergantungan pada pasangan b. Putus sekolah c. Kemandulan d. Perdarahan saat bersalin e. Kemungkinan menjadi ibu tunggal 17. Tiana (21 tahun) mengalami perdarahan yang hebat karena gagal menggugurkan kandungannya pada seorang dukun beranak di salah sebuah rumah warga. Sesa- mpainya di Rumah Sakit, nyawa Tiana tidak tertolong lagi. Penyebab tidak langsung kematian Tiana adalah… a. Perdarahan b. Unsafe abortion c. Unsafe sexual d. Usia terlalu muda e. Usia terlalu tua 18. Tingkat kesuburan memegang peranan yang sangat penting bagi pria dan wani- ta yang akan atau sudah berumah tangga. Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kesuburan wanita diantaranya adalah… a. Ibu dengan status IRT b. Usia 20-35 tahun c. Obesitas d. Pecandu cafein e. Olahraga teratur 19. Dibawah ini yang merupakan faktor yang menjadi alasan seorang ibu hamil lebih memilih untuk melahirkan dengan tenaga non kesehatan adalah… a. Jauhnya rumah tenaga non kesehatan b. Terlalu banyaknya bidan desa c. Fasilitas lebih lengkap d. Tradisi e. Biaya lebih tinggi 20. Ny. N datang ke klinik mengeluh keluar cairan purulen dali liang vagina. Ny. N ke- mungkinan menderita… a. AIDS b. Syphilis c. Tetanus d. Gonorrheae e. Herpes genitalis 21. Skiner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa prilaku merupakan re- spon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Yang terma- suk perilaku health seeking behavior menurut Skinner adalah… a. Makan-makanan bergizi
  • 50. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 48 b. Membangun rumah yang sehat c. Minum air yang telah dimasak d. Berolahraga teratur e. Berobat ke Rumah Sakit 22. Perilaku hidup sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegia- tan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya (Becker, 1979). Yang termasuk perilaku hidup sehat adalah… a. Mencari dokter terbaik b. Menggunakan obat paling efektif c. Menggunakan fasilitas kesehatan terlengkap d. Mengendalikan stress e. Mencari penyebab penyakit 23. Serangkaian kegiatan yang sistematis, terencana dan terarah untuk menggali, meningkatkan dan mengarahkan peran serta masyarakat, agar dapat memanfaat- kan potensi yang ada, guna memecahkan masalah kesehatan yang mereka hadapi disebut dengan… a. Kesetiakawanan sosial b. Gotong royong c. Pendekatan masyarakat d. Manajemen komunitas e. Organisasi 24. Untuk mengenal masalah dan potensi di wilayah kerjanya Bidan Rayna menye- barkan kertas yang berisi daftar pertanyaan yang kemudian dipilih oleh salah satu jawabannya oleh warga. Metode yang dipakai oleh bidan tersebut adalah dengan… a. Kuesioner b. Poster tema penggerak c. Wawancara mendalam d. Diskusi kelompok terfokus e. Pengamatan 25. Suvei mawas diri merupakan salah satu langkah pendekatan masyarakat tingkat… a. Community diagnosis b. Community prescripton c. Community treatment d. Community evaluation e. Community training 26. Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala dan beberapa orang yang ber- kumpul dan tinggal di suatu tempat disebut dengan… a. Masyarakat b. Komunitas c. Keluarga d. Institusi e. Organisasi
  • 51. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 49 27. Struktur keluarga yang dimiliki oleh suku Batak merupakan jenis struktur… a. Patrilokal b. Matrilokal c. Patrilineal d. Matrilineal e. Keluarga kawinan 28. Tina tinggal bersama ayah, ibu, adik dan neneknya. Keluarga Tina termasuk keluar- ga dengan tipe… a. Nuclear Family b. Extended Family c. Serial Family d. Composite Family e. Cahabitation Family 29. Dua orang yang membentuk keluarga tetapi tidak dibawah institusi sebuah per- nikahan disebut dengan tipe keluarga… a. Nuclear Family b. Extended Family c. Serial Family d. Composite Family e. Cahabitation Family 30. Memberikan kasih sayang dan rasa aman merupakan salah satu fungsi keluarga dalam bidang… a. Biologis b. Psikologis c. Sosiologis d. Rekreasi e. Religi 31. Pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa keadaan ibu dan janin yang dilakukan secara berkala diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan selama kehamilan disebut dengan… a. Antenatal care b. Intranatal care c. Postnatal care d. Community care e. Maternity care 32. Seorang ibu hamil dengan risiko rendah berkeras ingin melakukan persalinannya di rumah dikarenakan pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan bersalin di Rumah Sakit, tindakan bidan komunitas: a. Melarang ibu dengan alasan keamanan b. Menjelaskan bahaya komplikasi persalinan di rumah c. Mengidentifikasi kelayakan ibu dan lingkungan rumah d. Membina ibu dan keluarga agar melahirkan di pusat pelayanan kesehatan e. Menyetujui pilihan ibu karena merupakan hak ibu untuk memilih tempat persali- nannya
  • 52. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 50 33. Saat melakukan pemeriksaan pertamakali pada kehamilannya, Ny. T diketahui mempunyai faktor risiko. Saat dilakukan skrining selanjutnya Ny. T termasuk dalam kelompok FR I. agar persalinan Ny.T berlangsung aman dengan rujukan yang teren- cana, Ny. T dapat bersalin di… a. Rumah Sakit b. Puskesmas c. Klinik d. Polindes e. BPM (Bidan Praktik Mandiri) 34. Di Inggris terdapat perawatan maternitas lain yang dapat dipilih sebagai pilihan persalinan adalah persalinan Domino Persalinan Domino adalah… a. Pemeriksaan kehamilan dan persalinan di rumah b. Pemeriksaan kehamilan di RS, persalinan di rumah c. Pemeriksaan kehamilan di rumah, persalinan di RS d. Pemeriksaan kehamilan dan persalinan di RS, nifas di rumah e. Pemeriksaan kehamilan di rumah, bersalin dan nifas di RS 35. Bidan Dina megajarkan cara masase fundus uteri untuk mencegahperdarahan karena atonia uteri. Bidan Dina sedang melakukan kunjungan Nifas ke… a. I b. II c. III d. IV e. V 36. Salah satu bentuk kelompok atau organisasi kecil dari ibu nifas. Bertujuan untuk mendeteksi, mencegah, dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul masa nifas disebut dengan… a. Kelompok ibu b. Kelas bayi dan balita c. Kelompok ibu pintar d. Post partum group e. Kelas ibu 37. Yang dimaksud dengan neonatus adalah bayi yang berusia.. f. 0-7 hari g. 0-40 hari h. 0-28 hari i. 7-28 hari j. 7-40 hari 38. Seorang ibu berencana akan pulang dari Puskesmas tempat dia sudah melahirkan bayi perempuannya 1 hari yang lalu. Agar “Kunjungan Neonatal” dapat terpenuhi dengan baik, saat melakukan perencanaan untuk persiapan pasien pulang, kunjun- gan ulang berikutnya untuk bayi ibu akan dijadwalkan pada f. Hari ke 3 s/d 7 hari g. Hari ke 3 s/d 14 hari
  • 53. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 51 h. Hari ke 8 s/d 14 hari i. Hari ke 8 s/d 28 hari j. Hari ke 14 s/d 28 hari 39. Pelayanan kesehatan bayi dikomunitas adala pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan minimal 4 kali, kunjungan pertama dilakukan dalam kurun waktu… a. 0-2 bulan b. 0-29 hari c. 7 hari-2 bulan d. 29 hari-2 bulan e. 3-5 bulan 40. Berikut yang merupakan dampak dari proses perkembangan salah satunya ada- lah… a. Badan Anak bertambah tinggi b. Badan Anak bertambah berat c. Rambut anak bertambah panjang d. Bicara anak bertambah lancar e. Pipi anak bertambah montok 41. Optimalisasi faktor Lingkungan untuk tumbuh kembang optimal meliputi 3 kebu- tuhan dasar yaitu Asuh, Asih, dan Asah. Yang termasuk dalam kebutuhan asuh adalah… a. Kasih sayang b. ASI c. Stimulasi tumbuh kembang d. PAUD e. Pendidikan agama 42. Di Indonesia terdapat jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah yaitu imuni- sasi dasar. Yang temasuk dalam imunisasi dasar adalah… a. DT IV b. Polio V c. Influenza d. BCG e. Varisela 43. Bayi N, dapat mengangkat kepala setinggi 900, perkembangan By. N sesuai dengan perkembangan usianya. Usia By. N… a. 0-3 bulan b. 3-6 bulan c. 6-9 bulan d. 9-12 bulan e. 1-2 tahun
  • 54. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 52 44. Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, dan lebih pent- ing lagi, vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh. Kondisi kurangnya Vitamin A disebut dengan… a. Poliomyielitis b. Xerophthalmia c. Campak d. Gingivitis e. Anemia 45. Salah satu prinsip menggunakan alat berat badan adalah… a. Jangan menggunakan timbangan pegas atau elektronik b. Balita ditimbang dalam posisi duduk c. Jarum menunjukkan angka nol pada saat sebelum penimbangan d. Lakukan penimbangan minimal 1 x per tahun e. Gunakan timbangan kamar mandi yang sering digunakan 46. Setiap bayi harus mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya kecuali pada beberapa kondisi medis. Kondisi bayi yang tidak dapat ASI eksklusif diantaranya adalah.. a. Mengidap HIV b. BL < 1500 g c. Obat psikotropik d. Sepsis e. Herpes simplex 47. Seorang bidan menunda untuk memandikan seorang bayi yang baru lahir setidakn- ya sampai 6 jam kemudian, bidan tersebut juga meletakkan bayi di atas perut ibun- ya tanpa penghalang apapun serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi. Tindakan bidan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya a. Ikterus fisiologis b. Ikterus patologis c. Hiperbilirubin d. Hipertermia e. Hipotermia 48. Salah satu kondisi ibu dibawah ini yang tidak dapat member ASI kepada bayinya adalah ibu dengan… a. Abses payudara b. Hepatitis B c. Hepatitis C d. TBC e. AIDS 49. Alat Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang yang dapat digunakan pada usia 1 tahun yaitu… a. Tes Daya Lihat b. Tes Daya Dengar c. KMME d. CHAT e. GPPH
  • 55. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 53 50. Gary berumur 3 tahun mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian disertai dengan hiperaktivitas. Gary kemungkinan mengalami gangguan tumbuh kembang yang disebut dengan… a. Cerebral palsy b. Sindrom down c. Short stature d. Autisme e. GPPH
  • 56. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 54 KUNCI JAWABAN TES AKHIR MODUL 1. C 11. B 21.E 31.A 41.B 2. B 12. C 22.D 32.C 42.D 3. B 13. C 23.C 33.A 43.A 4. A 14. D 24.A 34.C 44.B 5. B 15. D 25.A 35.A 45.C 6. D 16. D 26.C 36.D 46.B 7. C 17. D 27.C 37.C 47.E 8. C 18. C 28.B 38.A 48.E 9. A 19. C 29.E 39.D 49.B 10. B 20. A 30.B 40.D 50.E
  • 57. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 55 Daftar Gambar http://harganews.com/uploads/profiles/031524020214%7Ccytotec.jpg http://i.huffpost.com/gen/1433051/images/o-ABORTION-facebook.jpg http://img1.nymag.com/imgs/fashion/daily/2013/05/07/07-gonorrhea.w750. h560.2x.jpg http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/eb/2ndsyphil2.jpg http://exepose.com/wp-content/uploads/2014/12/aidsribbon.jpg http://i.ytimg.com/vi/RZDxJj0N9KU/maxresdefault.jpg https://4lawang.files.wordpress.com/2010/10/imunisasi.jpg http://fkip.wiraraja.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/uts-jujur.jpg http://rscarolus.atoma.co.id/wp-content/uploads/2011/12/DSC5007.jpg https://medicaltorch.files.wordpress.com/2013/06/img_9294_resized.jpg https://puskesmasjrengik76.files.wordpress.com/2013/01/img_0103.jpg http://akbidpemkabbgoro.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/bayi.jpg https://giftafterwaiting.files.wordpress.com/2013/04/dscn3354.jpg http://www.rsiafamily.com/wp-content/uploads/2012/07/kamar-bayi.jpg http://www.mogulbaby.com/wp-content/uploads/2010/10/baby-copy.jpg www.katalogibu.com/wp-content/uploads/2014/03/ASI.jpg http://www.tentangbunda.com/wp-content/uploads/2012/06/inisiasi-menyusi-dini. jpg https://yogasecang.files.wordpress.com/2009/07/ngisep-jempol1.jpg https://little1academypondokcandrasurabaya.files.wordpress.com/2013/04/ img_20130121_083658.jpg
  • 58. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 56 Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS) 2015 Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS) 2015