Dokumen tersebut membahas tentang asuhan neonatus dan bayi dengan hipoglikemia. Hipoglikemia dapat terjadi karena berkurangnya simpanan glukosa, peningkatan pemakaian glukosa, atau neonatus berisiko seperti IDM, BMK besar, atau prematur. Penatalaksanaan hipoglikemia meliputi pemberian nutrisi, pemantauan kadar glukosa, dan tindakan medis lainnya.
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
MODUL 5Mata Kuliah: Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita
dan Anak Pra Sekolah
Penulis: Nurlailis Saadah, S.Kp.M.Kes
Kegiatan Belajar 6
“ASUHAN NEONATUS DAN
BAYI DENGAN IKETERUS
HIPOGLIKEMI”
Prodi: Kebidanan
Semester: 04
Pelayanan kesehatan
bayi baru lahir
(neonatus)
diutamakan kepada
upaya peningkatan,
pencegahan dan
deteksi dini resiko
tinggi pada masa bayi
baru lahir (neonatus)
serta
penatalaksanaannya.
Namun masih
terdapat beberapa hal
yang hingga saat ini
masih menghambat
dalam pelayanan
kesehatan bayi baru
lahir (neonatus)
2. Asuhan Neonatus
Dan Bayi
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2015
Kegiatan Belajar 6
4. ejala kuning karena penumpukan bilirubin dalam
aliran darah yang menyebabkan pigmentasi kuning
pada plasma darah yang menimbulkan perubahan
warna pada jaringan yang memperoleh banyak aliran
darah tersebut.
G
7. Gangguan transportasi akibat penurunan kapasitas
pengangkutan misalnya hipoalbuminemia atau
karena pengaruh obat-obat tertentu misalnya
sulfadiazine
2
8. Gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh
beberapa mikroorganisme atau toksin yang dapat
langsung merusak sel hati dan darah merah seperti
infeksi, toksoplasmasis, sifilis
3
13. Over Produksi1Peningatan jumlah hemoglobin yang dilepas dari sel
darah merah yang sudah tua atau yang mengalami
hemolisis akan meningkatkan produksi bilirubin
18. Berdasarkan pada penyebabnya maka manajemen bayi
dengan hiperbilirubinemia diarahkan untuk mencegah
anemia dan membatasi efek dari hiperbilirubinemia
29. Gejala ikterus pada hari pertama ikterus ini biasanya timbul
pada hari ke dua, kemudian menghilang pada hari ke
sepuluh, atau pada akhir minggu ke dua.
Ikterus Fisiologis
30. kadar konsentrasi bilirubin dalam darah mencapai nilai
yang mempunyai potensi untuk menimbulkan kern ikterus
kalau tidak ditanggulangi dengan baik atau memunyai
hubungan dengan keadaan yang patologis.
Ikterus Pathologis/Hiperbilirubinemia
31. Suatu golongan penyakit yang disebut Erythroblastosis
foetalis atau Morbus Harolitik Neonatorum ( Hemolytic
disease of the new born ).
Ikterus Hemolitik
33. Untuk setiap neonatus manapun, kadar glukosa <45 mg/dl
dianggap tidak normal , sering gejala tidak
jelas/asimptomatik, Semua dokter / petugas bidan perlu
mewaspadai kemungkinan adanya hipoglikemia.
36. Neonatus yang berisiko untuk keadaan ini:
IDM (ibu DM) – BMK < besar masa kehamilan >,
Neonatus dengan polisitemia, Neonatus yang menderita
eritroblastosis fetalis
2
42. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 6
Modul Asuhan Neonatus, Bayi dengan resiko tinggi dan
penatalaksanaannya. Apakah Saudara telah mengerti dan memahami
materi yang telah dipelajari? Jika sudah maka Saudara dapat
melanjutkan Belajar Ke Kegiatan Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai