2. Widyaiswara Muda Balai Diklat Keagamaan Bandung
Surel: firmanugraha@kemenag.go.id
Firman Nugraha
3. • Setelah mengikuti pembelajaran materi ini diharapkan saudara
memiliki kompetensi untuk :
– Menjelaskan konsep manajemen konflik
– Menguraikan paradigma perdamaian
– Membedakan rekonsiliasi, rehabilitasi dan rekonstruksi
– Membedakan negosiasi dan mediasi
Tujuan Pembelajaran
6. • Konflik selalu mungkin terjadi dalam konteks sosial
• Konflik lahir dari ketidaksiapan atas perbedaan-perbedaan
• Manajemen konflik bukan menghilangkan perbedaan melainkan
mengelola perbedaan (konflik) menjadi potensi energi positif.
• Manajemen konflik menjadi pendekatan yang berorientasi pada
proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk
tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana
mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi.
Manajemen Konflik
7. • Cek & cek lagi
• Konfirmasi
• Berprasangka positif
• Lapang dada
• Tidak ada yang merasa paling...
• Cinta kebenaran
MENGELOLA KONFLIK
8. • Memperkecil Akibat negatif
dari Konflik :
– Menemukan musuh bersama
– Memperbaiki pola Interaksi
– Memperjelas tujuan
– Pelatihan
• Keadaan kelompok yang
sedang bersaing :
– Membangkitkan rasa setia
– Perhatian terhadap
psikologis anggota
– Berubah menjadi autokrasi
– Lebih berstruktur
Dampak konflik
16. • Peacebuilding is a term describing interventions that are
designed to prevent the start or resumption of violent conflict by
creating a sustainable peace.
• Peacebuilding activities address the root causes or potential
causes of violence, create a societal expectation for peaceful
conflict resolution and stabilize society politically and
socioeconomically.
• The exact definition varies depending on the actor, with some
definitions specifying what activities fall within the scope of
peacebuilding or restricting peacebuilding to post-conflict
interventions
Peacebuilding
17. • Peacebuilding can also refer to
efforts to coordinate a multi-
level, multisectoral strategy,
including ensuring that there is
funding and proper
communication and
coordination mechanisms
between humanitarian
assistance, development,
governance, security, justice
and other sectors that may not
use the term "peacebuilding" to
describe themselves.
• Peacebuilding can refer to
direct work that intentionally
focuses on addressing the
factors driving or mitigating
conflict.
• When applying the term
"peacebuilding" to this work,
there is an explicit attempt by
those designing and planning a
peacebuilding effort to reduce
structural or direct violence
Peacebuilding approach
18. • Memiliki Tujuan dan Jabaran
• Memahami proses resolusi konflik
• Memiliki KSA yang memenuhi kompetensi untuk:
– Pemetaan konflik
– Analisis konflik
– Negosiasi dan mediasi
– Sikap yang baik (positif)
(Askandar)
Peacebuildiers as conflict reslovers
19. • Conflict analysis;
• Use a theory of change;
• Use an informed risk assessment,
• Use a robust monitoring and evaluation framework
Peacebuilding process
20. • peacemaking creates relational and structural justice that allows
for social and personal well being;
• peacemaking use of cooperative, constructive processes to
resolve human conflicts, while restoring relationships
• peacemaking concerns a deeper way of looking at conflicts than
just winning or losing.
• It looks at conflicts as opportunities for people to grow, to accept
responsibility for the relationships they are in, and for the
potential of apology and forgiveness
Peacemaking (douglas)
21. • Positive peace implies
reconciliation and restoration
through creative transformation
of conflict
• Mari duduk bersama,
kemukakan persoalan, pahami
keberatanmasing-masing dan
tentukan solisi.
Positive peace
• the absence of violence,
typically through coercion
rather than cooperation
• Contoh: “Jangan berkelahi”!
Negative peace
Peace pradigm
22. Peacekeeping refers to activities that tend to create
conditions that favor lasting peace (UN pk)
Peacekeeping
24. • Perbuatan memulihkan hubungan persahabatan pd keadaan
semula; Perbuatan menyelesaikan perbedaan (kamus);
• Bentuk transformasi konflik dengan mengubah konflik menjadi
damai. Terdapat kesadaran kedua pihak bahwa konflik yang
berlarut-larut akan memakan biaya lebih banyak dan sia-sia. Faktor
masa lalu menjadi vital untuk mengetahui akar konflik yang
digunakan untuk menghilangkan potensi konflik dan menjalin
hubungan yang lebih harmonis pada waktu yang mendatang
(Whittaker)
Rekonsiliasi
25. • Pemulihan kpd kedudukan (keadaan, nama baik) yg dahulu
(semula);
• Perbaikan anggota tubuh yg cacat dsb atas individu (msl pasien
rumah sakit, korban bencana) supaya menjadi manusia yg berguna
dan memiliki tempat dl masyarakat [arti kamus]
Rehabilitasi
29. • Tujuannya:
– Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat yang mengandung
kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan.
– Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi penyelesaian atau jalan keluar dari
masalah yang dihadapi bersama.
– Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi saling menguntungkan dimana
masing-masing pihak merasa menang (win-win solution).
Negosiasi
30. Membangun rasa saling percaya
Menciptakan kejernihan
Menciptakan Saling Pengertian
Melakukan Tindakan
Prinsip negosiasi
33. • Upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang
netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang
membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian
(solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak.
• Emergent mediation apabila mediator merupakan anggota dari
sistem sosial pihak-pihak yang bertikai, memiliki hubungan lama
dengan pihak-pihak yang bertikai, berkepentingan dengan hasil
perundingan, atau ingin memberikan kesan yang baik misalnya
sebagai teman yang solider.
Mediasi
34. Apa yg harus dilakukan mediator?
Problem solving atau integrasi (win-
win solution)
Kompensasi
Tekanan
Diam
36. • Memulai proses mediasi
• Mengungkap kepentingan
tersembunyi
• Merumuskan masalah
dan menyusun agenda
Mendefinisikan
permasalahan:
• Mengembangkan pilihan-
pilihan (options)
• Menganalisis pilihan-
pilihan
• Proses tawar menawar
akhir
• Mencapai kesepakatan
Memecahkan
permasalahan:
Tahapan mediasi
38. • A. Fedyani Saefuddin, Konflik dan Integrasi: Perbedaan Faham dalam Agama Islam (Jakarta: Penerbit Rajawali, 1986)
• Erich Fromm, Akar Keekrasan: Analisis Sosio-Psikologis atas Watak Manusia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004)
• Galtung. Conflict Resolutions. RAMSBOTHAM PRINT (3rd edn)
• Ismail Fahmi, Konflik Agama Agama (makalah)
• Kamarulzaman Askandar. Conflict resolutions, Peacebuilding and The Roles of Civil Society. (ppt)
• Lee Raffel. 2008. I Hate Conflict: Seven Steps to resolving differences with anyone in your lifes. (e)
• M. Zainudin Daulay, Mereduksi Eskalasi Konflik Umat Beragama di Indonesia (Jakarta: Balitbang Diklat, 2001)
• Machasin, dkk., Pluralisme, Konflik, dan Pendidikan Agama di Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005)
• Modul Manajemen Konflik. PNPM Perkotaan
• Novri Susan, Sosiologi Konflik dan Isu-isu Konflik Kontemporer (Jakarta: Prenada Media Jakarta, 2009)
• Pahir Halim. Mengenal Konflik dan Pengelolaannya dalam bingkai Demokratisasi. (makalah)
• Pusat Kerukunan Umat Beragama, Manajemen Konflik Umat Beragama (Jakarta: 2004)
• Rusmin Tumanggor, dkk., Konflik dan Modal Kedamaian Sosial dalam Konsepsi Kalangan Masyarakat di Tanah Air (Jakarta:
Lemlit dan LPM UIN Syarif Hidayatullah bekerja sama dengan Balitbangsos Depsos)
Bacaan terkait: