SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 27
BAB 13
       Strategi Produk Dan Distribusi
 Strategi Produk

         Produk (product) adalah sekumpulan atibut fisik, jasa
dan simbolis, yang didesain untuk memuaskan kebutuhan
konsumen.
Strategi produk lebih besar dari sekedar memproduksi barang
dan jasa serta berfokus pada manfaat. Hal ini termasuk
keputusan mengenai bentuk kemasan, nama merek dagang,
garansi, citra produk, pengembangan produk baru, dan layanan
konsumen.

               Klasifikasi Barang dan Jasa

         Para pemasar menemukan pentingnya melakukan
klasifikasi terhadap barang dan jasa, baik itu B2C maupun B2B,
bergantung pada pembeli dari jenis produk tertentu. Kalsifikasi
ini dapat lebih jauh, dan tiap jenis membutuhkan strategi
persaingan yang berbeda.
Klasifikasi barang dan Jasa Konsumen


         Klasifikasi yang biasanya digunakan untuk konsumen akhir yang
membeli produk untuk pemakaian dan kesenangan pribadi, dan tidak
untuk dijual kembali merupakan kebiasaan membeli .

         Produk Kebutuhan sehari-hari atau produk convenience
(convenience products) adalah jenis produk yang sering dicari
konsumen, praktis, dan dengan sedikit usaha.

        Produk belanja (shopping product) adalah produk yang
cenderung dibeli setelah pembeli membandingkannya dengan produk-
produk pesaing.

        Produk khusus (specially products), kategori ketiga dari
produk lonsumen akhir, adalah produk dimana pembeli bersedia
melakukan usaha khusus untuk mendapatkannya.
Klasifikasi Barang Bisnis
         Produk bisnis adalah barang dan jasa seperti ponsel dan
computer pribadi (PC) yang digunakan dalam kegiatan operasional
perusahaan, mencakup mesi, peralatan, bahan mentah, suku cadang
komponen, dan bangunan yang digunakan untuk menghasilkan produk
lain untuk dijual kembali. Produk bisnis diklasifikasikan berdasarkan
penggunaan dan karakteristik dasar mereka. Produk-produk yang
tahan lama dan relative mahal disebut barang modal (capital items).
Produk-produk murah yang dikonsumsi selama satu tahun dinamakan
barang beban (expense items).

    Dampak Pemasaran dari Klasifikasi Produk Konsumen

        Lima kategori dasar dari produk B2B yang ada : instalasi,
peralatan aksesori, suku cadang dan komponen, bahan baku, dan
peralatan yang dikustomisasi.

Instalasi adalah barang modal utama, seperti pabrik baru, peralatan
dan mesin berat, dan peralatan yang dikustomisasi. Instalasi bersifat
mahal dan sering melibatkan negosiasi antara pembeli dan penjual
yang akan berakhir lebih dari setahun sebelum pembelian akhirnya
dilakukan.
Peralatan aksesori adalah termasuk bahan modal. Namun
biasanya lebih murah dan umurnya lebih pendek dibandingkan
instalasi dan melibatkan lebih sedikit pengambil keputusan .
Contohnya adalah perkakas dan mesin faks.

        Suku cadang dan komponen adalah barang bisnis jadi yang
merupakan bagian dari produk akhir, seperti disk drive yang dijual
ke perusahaan manufaktur computer atau baterai yang dibeli oleh
perusahaan otomotif.

         Bahan baku adalah produk-produk pertanian dan alami yang
digunakan dalam memproduksi produk akhir lainnya. Contohnya
termasuk susu, bijih besi, kulit, dan kacang kedelai. Perlengkapan
adalah barang-barang beban yang digunakan dalam kegiatan sehari-
hari perusahaan yag tidak menjadi bagian dari produk akhir.

        Maintenance, repair, dan operating supplies (MRO)—
(Perlengkapan, perawatan, perbaikan, dan operasional), yaitu
diantaranya klip kertas, bola lampu, dan kertas fotokopi.
Klasifikasi Jasa

         Jasa dapat diklasifikasikan menjadi B2C maupun B2B.
Tempat penitipan anak dan lansia (orang lanjut usia) serta toko
aksesori otomotif memberikan pelayanan kepada para konsumen,
sementara satuan pengaman pinkerton berpatroli di pabrik dan
pekerja kantor sementara Kelly Service adalah contoh-contoh dari
jasa bisnis.

        Sebagaimana barang-barang yang berwujud (tangible),
jasa dapat juga menjadi barang convenience, barang belanja, atau
barang khusus bergantung pada pola pembelian konsumen. Jasa
berbeda dengan barang dari berbagai hal.

         Pertama, jasa bersifat tidak berwujud (intangible), tidak
seperti barang. Jasa tahan lama (perishable) kerena perusahaan
tidak dapat menyimpannya sebagai persediaan. Jasa juga sulit
untuk distandarisasi, karena mereka harus memenuhi kebutuhan
pelanggan perorangan. Terakhir, dari sudut pandang pembeli,
penyedia jasa adalah jasa; keduanya tidak terpisahkan dalam benak
pembeli.
Implikasi Strategi Pemasaran


 Sistem klasifikasi produk konsumen adalah alat yang berguna
 dalam strategi pemasaran.

 Setiap kelompok produk bisnis, membutuhkan strategi pemasaran
 yang berbeda, karena sebagian besar instalasi dan banyak suku
 cadang komponen sering dipasarkan secara langsung dari
 manufaktur ke pembeli bisnis, promosi lebih ditekankan pada
 penjualan perorangan daripada iklan, karena produk mereka
 sering dijual lewat perantara, seperi grosir. Terakhir, pemasaran
 perlengkapan dan peralatan aksesori lebih menekankan pada
 strategi penentuan harga kompetitif dibandingkan yang dilakukan
 oleh para pemasar produk B2B lainnya, yang cenderung
 berkonsentrasi pada kualitas produk dan layanan konsumen.
Lini Produk dan Bauran Produk

           Sedikit perusahaan yang beroperasi dengan satu produk.
   Jika usaha pertama mereka masuk ke pasar dengan sukses,
   mereka cenderung menambah laba mereka dan mengembangkan
   kesempatan dengan menambah produk-produk baru untuk
   ditawarkan kepada para pelanggan. Beberapa produsen bahkan
   mampu untuk memperluas cabang menjadi jasa.

   ^^Lini Produk (product line) perusahaan adalah sekelompok
   produk yang terkait ditandai oleh kesamaan fisik atau
   dimaksudkan untuk pasar yang sama.
   ^^Bauran Produk (product mix), yaitu pilihan lini produk dan
   barang-barang dan jasa individual yang ditawarkan ke konsumen
   dan pengguna bisnis.

            Para pemasar harus menilai bauran produk mereka secara
   terus-menerus untuk memastikan bahwa perusahaan berkembang,
   untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen yang
   berubah, dan untuk menyesuaikan berbagai penawaran dari para
   pesaing. Untuk tatap mampu bersaing, para pemasar mencari
   kesenjangan dalam lini produk mereka dan mengisinya dengan
   produk-produk baru atau versi-versi modifikasi dari yang ada
   dalam mengambil keputusan adalah daur hidup produk.
 Daur Hidup Produk

Ketika sebuah produk berada dalam pasar, biasanya ia akan
melalui serangkaian empat tahap yang dikenal dengan daur
hidup produk (product life cycle): perkenalan (introduction),
pertumbuhan (growth), kedewasaan (maturity), dan penurunan
(decline).


Daur hidup produk sifatnya tidak kaku; tidak semua produk
mengikuti pola ini secara berurutan, dan produk yang berbeda
akan menghabiskan periode waktu yang berbeda di tiap tahap.
Laba mengasumsikan pola yang dapat diduga sepanjang tahap,
dan usaha promosi harus diarahkan dari melepaskan informasi
produk di awal tahap kearah promosi merek yang berat di saat
berikutnya.
Tahap dari Daur Hidup Produk
 ^^       Tahap perkenalan, perusahaan mencoba untuk mempromosikan
 permintaan atas penawaran baru, menginformasikan pasar tentang produk
 tersebut, memberikan sample untuk mendorong konsumen untuk melakukan
 pembelian percobaan produk, dan menjelaskan fitur, kegunaan, dan
 manfaatnya.

 ^^        Tahap pertumbuhan, penjualan meningkat cepat ketika para
 pelanggan baru bergabung menjadi pengguna awal yang kembali membeli
 item tersebut. Referensi dari mulut-ke-mulut dan iklan yang berkelanjutan
 dan promosi khusus lainnya dari perusahaan mendorong pihak lain untuk
 melakukan pembelian percobaan. Pada titik ini, perusahaan mulai menerima
 laba dari produk baru. Sukses ini mendorong para pesaing untuk memasuki
 arena dengan penawaran yang mirip, dan persaingan harga mulai muncul.

 ^^        Tahap kematangan, penjualan industri di awal meningkat, tetapi
 perlahan, mereka mencapai tahap kejenuhan di mana ekspansi lebih jauh
 adalah sulit. Persaingan juga meningkat, menambah ketersediaan dari
 produk. Perusahaan-perusahaan berkonsentrasi meraih pelanggan dari para
 pesaing, sehingga seringkali menurunkan harga untuk menambah daya tarik.

 ^^        Tahap penurunan, fase keempat dari daur hidup produk. Laba
 menurun dan akan berubah menjadi rugi ketika pemotongan harga terus
 terjadi dalam pasar keseluruhan yang telah berkurang untuk barang
 tersebut. Para pesaing secara perlahan keluar dari industri, menimbulkan
 kemungkinan laba bagi perusahaan yang bertahan di tengah pasar yang
 mengecil. Tahap penurunan biasanya disebabkan oleh inovasi produk atau
 pergerakan dalam selera konsumen. Kadang perubahan teknologi dapat
 memperburuk tahap penurunan dari produk.
Implikasi Strategi Pemasaran dari Daur Hidup Produk


Daur hidup produk adalah konsep yang bermanfaat dalam mendesain
strategi pemasaran yang cukup fleksibel dalam mengakomodasi
karakteristik pasar yang berubah.

 Sasaran pemasar adalah untuk memperpanjang daur hidup produk
sepanjang barang tersebut masih menguntungkan.’beberapa produk
dapat memiliki laba besar sepanjang tahap berikutnya dari daur
hidup, karena seluruh biaya pengembangan awal telah tertutupi.
Sebuah strategi yang umumnya digunakan untuk memperpanjang daur
hidup barang adalah dengan meningkatkan frekuensi penggunaan dari
pelanggan.
Tahap dalam Pengembangan Produk Baru
             Pengembangan produk baru sifatnya mahal, memakan waktu, dan berisiko, karena hanya sekitar
sepertiga dari produk baru yang mencapai kesuksesan. Produk dapat mengalami kegagalan karena beberapa
alasan. Beberapa diantaranya karena produk-produk tersebut tidak dikembangkan dan di uji dengan baik,
beberapa di antaranya karena pengemasannya yang buruk, dan yang lain karena kurangnya dukungan promosi
atau distribusi, atau gagal karena tidak mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

              Pengembangan produk baru menjadi lebih efisien dan efektif dalam hal biaya karena para pemasar
menggunakan pendekatan sistematis dalam pengembangan produk baru. Proses pengembangan produk baru
terdiri atas enam tahap. Setiap tahap membutuhkan keputusan untuk “lanjut”/”tidak lanjut” oleh pihak
manajemen sebelum maju ke tahap yang berikutnya. Makin cepat pengambil keputusan dapat mengidentifikasi
produk yang marjinal dan melepaskannya dari tahap berikutnya, maka makin sedikit waktu dan uang yang
terbuang.

             Langkah awal dari proses pengembangan produk baru adalah mengahasilkan ide untuk penawaran
baru. Ide bisa datang dari banyak sumber, termasuk saran dari pelanggan, pemasok, karyawan, ilmuwan peneliti,
penelitian pemasaran, penemu di luar perusahaan, dan produk pesaing. Ide-ide paling sukses adalah yang secara
langsung terkait dengan usaha memuaskan kebutuhan pelanggan. Pada tahap kedua, penyaringan mengeliminasi
ide-ide yang tidak sejalan dengan sasaran keseluruhan perusahaan atau tidak mampu dikembangkan karena
keterbatasan sumber daya perusahaan.

              Pengujian konsep, yaitu penelitian pemasaran yang didesain untuk menghasilkan reaksi awal
konsumen dari ide pengembangan produk baru sebelum produk tersebut dikembangkan-biasanya digunakan pada
tahap ini. Misalnya, konsumen potensial akan ditanyakan tentang nama merek yang di usulkan dan metode lain
dari identifikasi produk. Selanjutnya, sebuah produk sebenarnya dikembangkan, setelah melalui serangkaian
pengujian dan perbaikan.

              Pada tahap akhir yaitu komersialisasi, produk secara umum tersedia di pasaran. Terkadang tahap
ini dikenal sebagai peluncuran produk. Perencanaan yang hati-hati ada dalam tahap ini, karena distribusi,
promosi, dan strategi harga dari perusahaan harus dikerahkan untuk mendukung penawaran produk baru.
 Identifikasi Poduk
 Aspek utama dari pengembangan sebuah produk baru melibatkan metode-metode yang
 digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah produk dan membedakannya dari penawaran
 para pesaing.
            Merek (brand) adalah bagian dari merek yang terdiri atas kata-kata atau
 huruf-huruf yang terdapat dalam sebuah nama, yang digunakan untuk membedakan
 penawaran-penawaran perusahaan dari para pesaingnya. Nama merek (brand name)
 adalah bagian dari merek yang dapat diucapkan.
            Merek dagang (trademark) adalah sebuah merek yang telah diberikan
 perlindungan legal. Perlindungan ini diberikan khusus kepada pemilik merek. Perlindungan
 merek dagang termasuk bukan hanya nama merek tetapi juga logo desain, slogan, elemen
 pengemasan, dan fitur produk seperti warna dan bentuk. Merek dagang yang didesain
 dengan baik dapat membuat sebuah perbedaan yang jelas dalam bagaimana konsumen
 mempersepsikan sebuah merek.

 Memilih Sebuah Nama Merek yang Efektif

              Merek yang bagus mudah untuk diucapkan, dikenali, dan diingat. Nama-nama
 merek seharusnya menyampaikan citra yang tepat kepada pembelinya. Salah satu teknik
 yang efektif adalah dengan membuat nama yang menghubungkan produk dengan strategi
 positioning-nya.
              Nama merek juga harus dilindungi secara legal. Nama merek
 menspesifikasikan bahwa nama merek tidak boleh mengandung kata-kata yang secara
 umum digunakan.
              Kata-kata yang unum -- yaitu kata-kata yang mendeskripsikan sebuah jenis
 produk, tidak dapat digunakan secara ekslusif oleh organisasi manapun. Sementara di sisi
 lain, jika sebuah nama merek menjadi popular sehingga menjadi bahasa sehari-hari dan
 berubah menjadi kata umum, perusahaan tidak lagi menngunakannya sebagai nama merek.
Kategori Merek


           Sebuah merek yang ditawarkan dan dipromosikan oleh
  sebuah perusahaan manufaktur dikenal sebagai merek pabrikan
  [nasional] (manufacturer’s[or national] brand). Tetapi tidak semua
  nama merek menjadi milik manufaktur; beberapa diantaranya
  adalah milik peritel atau distributor. Sebuah merek pribadi [toko]
  (private[or store] brand) mengidentifikasikan sebuah produk yang
  tidak terkait dengan manufaktur tetapi membawa label grosir
  atau peritel. Pengambilan keputusan lain yang harus dilakukan oleh
  pemasar adalah apakah menggunakan strategi merek keluarga atau
  merek individu.

          Merek keluarga (family brand) adalah satu nama keluarga
  yang digunakan untuk beberapa produk yang berhubungan.
  Pemberian merek tersendiri (individual branding) dengan
  memberikan setiap produk dalam sebuah lini nama yang berbeda.
  Setiap merek menargetkan segmen pasar yang unik.
Kesetiaan Merek dan Ekuitas Merek

                  Kesetiaan Terhadap Merek

          Pemasar mengukur loyalitas merek dalam tiga tahap:

  ^^ pengenalan merek (brand recognition),
  ^^ pemilihan merek (brand preference) dan
  ^^ ketahanan merek (brand insistence).

          Pengenalan merek adalah ketika penerimaan merek cukup
  kuat sehingga konsumen menyadari merek tersebut, tetapi tidak
  cukup kuat untuk menimbulkan preferensi dibandingkan satu
  pesaingnya. Pada tahap ini, konsumen biasanya mengandalkan
  pengalaman sebelumnya dalam memilih produk.

          Ketahanan merek adalah tingkat tertinggi dari kesetiaan
  terhadap merek, dimana konsumen tidak akan menerima substitusi
  untuk merek yang dipilih.
Ekuitas Merek
Loyalitas merek adalah jantung dari ekuitas merek (brand
equity), yang merupakan nilai tambah yang secara luas dihargai,
yang diberikan oleh nama merek yang sangat sukses di pasaran.
Nilai ini dihasilkan dari kombinasi beberapa factor, termasuk
kesadaran, loyalitas, dan persepsi kualitas, termasuk perasaan
atau gambaran yang diasosiasikan oleh pelanggan dengan merek.
Ekuitas merek yang tinggi menawarkan keunggulan financial
kepada sebuah perusahaan, karena perusahaan mengarahkan
mangsa pasar yang relatif besar dan kadang-kadang mengurangi
sensitifitas harga, menghasilkan laba yang lebih besar.

        ^^Kesadaran merek (brand awareness) berarti bahwa
produk adalah pertama muncul di pikiran kita ketika sebuah
kategori produk disebutkan.
        ^^Asosiasi merek (brand association) adalah sebuah
hubungan antara sebuah merek dan citra yang diinginkan lainnya.

         Perusahaan-perusahaan besar biasanya memberikan
tugas mengelola sebuah strategi merek kepada seorang manajer
merek, yang juga disebut sebagi seorang manajer produk di
beberapa perusahaan. Manajer kategori, di sisi lain, mengawasi
suatu lini dari produk-produk yang terkait dan bertanggung
jawab atas keuntungan dari kelompok produknya.
Kemasan Dan Label

          Kemasan dan label adalah hal penting dalam identifikasi
  produk. Mereka juga memainkan peran yang penting dalam
  keseluruhan strategi sebuah perusahaan. Kemasan mempengaruhi
  daya tahan, citra, dan kenyamanan dari suatu barang dan
  bertanggung jawab terhadap salah satu dari biaya terbesar dalam
  banyak produk konsumen akhir.

          Memilih kesan yang tepat adalah hal yang penting dalam
  pemasaran internasional, karena para pemasar harus waspada
  terhadap faktor-faktor seperti variasi bahasa dan preferensi
  budaya.

          Aspek penting lainnya dari pengemasan dan pabelan adalah
  kode Universal Produk atau Universal Product Code (UPC), yaitu
  kode batang yang dibaca oleh pemindai optic yang dapat mencetak
  nama barang dan harga dalam sebuah tanda terima.
 Strategi Distribusi
Keputusan distribusi termasuk cara transportasi,
pergudangan, kontrol inventaris, proses pesanan,
dan memilih saluran pemasaran. Tipikal saluran
pemasaran adalah menjadi perantara antara
peritel dan grosir yang menggerakkan barang dari
produsen ke pembeli akhir. Dua komponen utama
pada strategi distribusi pada sebuah organisasi
adalah saluran distribusi dan distribusi fisik.


Saluran distribusi (distribution channel) adalah
jalur yang dilewati di mana produk—dan hokum
kepemilikan mereka—beralih dari produsen ke
konsumen atau pengguna bisnis.

Distribusi fisik (physical distribution) adalah
pergerakan produk sesungguhnya dari produsen ke
konsumen atau pengguna bisnis. Distribusi fisik
mencakup aktivitas-aktivitas luer negeri, termasuk
layanan pelanggan, transportasi, control
inventaris, pemeliharaan material, proses
pemesanan, dan perdagangan.
 Saluran Distribusi



          Saluran distibusi langsung (direct distribution channel), yang
membawa barang langsung dari produsen ke konsumen atau pengguna
bisnis, atau saluran distibusi yang melibatkan beberapa perantara
pemasaran yang berbeda.

         Perantara pemasaran (marketing intermediary) disebut juga
makelar/broker (middleman) adalah sebuah perusahaan bisnis yang
menggerakkan barang-barang antara produsen dan konsumen atau
pengguna bisnis. Perantara pemasaran melaksanakan bebagai fungsi
yang membantu saluran distibusi beroperasi dengan lancar, seperti
pembelian, penjualan, penyimpanan, dan penyediaan transportasi untuk
produk; pensortiran dan pengelompokkan barang-barang dalam jumlah
besar (bulky items); dan memberikan informasi kepada anggota saluran
lainnya. Kedua kategori utama dari saluran pemasaran adalah grosir
(wholesaler) dan peritel (retailer).
Distribusi Langsung
          Cara terpendek dan termudah dalam
menghubungkan antara produsen dan pelanggan adalah
yang paling umum di pasar B2B. Distribusi langsung umum
ditemui dalam pemasaran yang relatif mahal, produknya
kompleks, yang membutuhkan demonstrasi. Sebagian
besar produk-produk B2B utama seperti instalasi, suku
cadang komponen, jasa bisnis, dan bahkan bahan mentah
dipasarkan lewat kontak langsung antara produsen dan
para pembeli bisnis.

    Saluran Distibusi Menggunakan Perantara
                   Pemasaran

          Beberapa produk dijual dalam jumlah sedikit
dengan harga yang relatif murah kepada ribuan konsumen
yang tersebar luas. Pembuat produk tersebut tidak
mampu melakukan komunikasi yang hemat biaya dengan
para pelanggan mereka, maka mereka mendistribusikan
produknya lewat perantara khusus yang disebut dengan
grosir dan peritel.
Perantara seperti grosir dan peritel sering memberikan
nilai tambah kepada suatu produk ketika produk tersebut
bergerak sepanjang saluran distibusi. Mereka
melakukannya dengan menciptakan kegunaan, menawarkan
pelayanan tambahan, dan mengurangi biaya-biaya.
 Pedagang Besar atau Grosir
Pedagang besar atau grosir (wholesaler) adalah anggota saluran distibusi yang menjual
terutama kepada peritel, kepada grosir lain, atau pengguna bisnis.
Grosir adalah bagian yang penting dari saluran distibusi bagi banyak produk, terutama barang-
barang konsumen akhir dan perlengkapan bisnis. Perantara grosir dapat diklasifikasikan
berdasarkan dasar kepemilikan; beberapa dimiliki oleh manufaktur, beberapa oleh peritel, dan
lainnya dimiliki secara independen.

 Perantara Grosir Independen

Sebuah perantara grosir independen adalah sebuah bisnis yang mewakili sejumlah
manufaktur yang berbeda dan menghasilkan panggilan penjualan terhadap peritel, manufaktur
dan akun-akun bisnis lainnya.
            Grosir pedagang secara independent dimiliki oleh perantara grosir yang mengakui
kepemilikan barang yang mereka tangani. Yang termasuk dalam kategori ini, grosir pedagang
dengan fungsi penuh menawarkan pemilahan pelayanan lengkap untuk para peritel atau
pembeli industri, seperti pergudanagan, perkapalan, dan bahkan keuangan.
            Seorang grosir pedagang dengan fungsi terbatas juga mengakui kepemilikan legal
terhadap produk yang ditanganinya, tetapi ia menawarkan pelayanan yang lebih sedikit kepada
para peritel di mana ia menjual barangnya. Beberapa grosir jenis ini hanya menangani
pergudangan barang tapi tidak menawarkan pelayanan pengantaran (delivery service). Grosir
lain mengelola gudang dan mengantarkan produk tetapi tidak memberikan pelayanan
keuangan. Salah satu jenis fungsi grosir ini adalah pengiriman diantarkan (drop shipper).
Kategori lain dari perantara grosir independen terdiri atas agen dan makelar.
            Perwakilan manufaktur (manufacturers’ reps) berperan selaku tenaga penjual
independen dengan menjadi perwakilan dari manufaktur produk yang terkait tapi bukan produk
yang saling bersaing. Perwakilan-perwakilan agen ini, kadang-kadang disebut sebagai agen
manufaktur (manufacturers’ agents), menerima komisi berdasarkan presentase dari penjualan
yang mereka hasilkan.
Koperasi yang Dimiliki oleh Ritel
    Para peritel menetapkan operasi baru untuk mengurangi biaya-biaya atau untuk
    memberikan beberapa pelayanan khusus yang tidak tersedia di pasaran. Untuk
    mencapai penghematan biaya lewat pembelian dalam kuantitas tertentu, para
    peritel independen membentuk sebuah kelompok yang menegosiasikan
    penjualan dalam jumlah sangat besar (bulk sales) dengan manufaktur. Dalam
    sebuah koperasi, sebuah kelompok peritel independent akan memutuskan untuk
    bersatu bersama untuk berbagai fungsi seperti pengiriman atau pergudangan.
    Peritelan
    Peritel (retailer), dibandingkan grosir, adalah anggota saluran distibusi yang
    menjual barang dan jasa kepada individu untuk langsung mereka gunakan; bukan
    untuk dijual kembali.
    Peritel adalah penghubung akhir--demikian disebut tiga kaki terakhir--dari
    saluran disribusi.
    Peritel Nontoko
                Terdapat dua kategori peritel: nontoko dan toko. Ritel nontoko
    terdiri atas empat bentuk:
    ritel respons lansung (direct-respons retailing) yang mencapai para pelanggan
    prospektif lewat katalog, telemarketing, dan bahkan majalah, surat kabar, dan
    iklan televisi. Para pembeli memesan barang dagangan lewat surat, telepon,
    komputer, dan mesin faks dan kemudian menerima pengantaran barang ke
    rumah atau mengambil barang di toko terdekat (lokal).
    ritel internet (internet retailing) bentuk kedua dari ritel nontoko telah
    tumbuh dengan cepat. Puluhan ribu peritel telah menyusun toko secara online,
    dengan penjualan keseluruhan melampaui $ 20 miliar pertahun.
    14
    Perdagangan lewat mesin otomatis (automatic merchandising) menawarkan
    kenyamanan lewat penggunaan mesin penjual otomatis.
    Penjualan Langsung (direct selling) meliputi penjualan langsung ke konsumen
    oleh Kirby dan perwakilan dari penyedot debu Electrolux serta tenaga penjual
    Avon dan Amway.
PeritelToko


         Peritel toko beragam dari ukurannya, mulai dari penjaja
koran sampai ke department store dengan banyak bagian dan ritel
mirip gudang. Jelasnya, ada banyak pendekatan ritel dan berbagai
variasi pelayanan, harga, dan lini produk yang ditawarkan oleh setiap
gerai ritel.

Roda Ritel (wheel of retailing), peritel-peritel baru memasuki pasar
dengan menawarkan harga yang lebih murah yang ditempuh dengan
mengurangi pelayanan. Supermarket dan rumah diskon misalnya,
meraih kedudukan pasar mereka untuk pertama kali lewat harga
murah dan pelayanan terbatas.
Bagaimana Para Peritel Bersaing

   Seperti manufaktur, para peritel harus mengembangkan strategi-strategi pemasaran berdasarkan tujuan dan
    perencanaan strategis. Peritel yang sukses menunjukkan citra yang memberikan tanda kepada konsumen
    terhadap identitas took dan pengalaman belanja yang mereka berikan. Peritel harus memilih barang
    dagangan, layanan konsumen, harga, dan strategi lokasi yang akan menarik para pelanggan di segmen pasar
    tersebut.
   Mengidentifikasi Pasar Sasaran
   Langkah pertama dalam mengembangkan sebuah stategi ritel yang kompetitif adalah memilih target pasar.
   Memilih Strategi Produk
   Selanjutnya, peritel harus mengembangkan sebuah strategi produk untuk menentukan bauran terbaik dari
    barang dagangan untuk memuaskan pasar mereka.
   Membentuk Strategi Layanan Konsumen
   Sebuah stategi layanan konsumen dari peritel memfokuskan diri menarik dan mempertahankan pelanggan
    sasaran untuk memaksimalkan penjualan dan laba.
   Memilih Strategi Penentuan Harga
   Peritel mendasarkan keputusan harga mereka pada biaya-biaya dalam membeli produk dari anggota saluran
    lain dan menawarkan berbagai pelayanan kepada para pelanggan. Keputusan harga dapat memainkan peran
    penting bagi persepsi dari pelanggan tentang peritel. Jadi, strategi harga harus mendukung sasaran dan
    kebijakan keseluruhan dari peritel.
   Memilih Lokasi
   Sebuah lokasi yang baik sering kali membedakan sukses atau tidaknya ritel. Keputusan tentang lokasi
    tergantung pada ukuran peritel, sumber daya keuangan, penawaran, produk, persaingan dan tentunya pasar
    sasaranya. Pola lalu lintas, kejelasan tanda atau rambu toko, parkir, dan lokasi toko-toko
    penyangga/komplementer juga mempengaruhi pilihan lokasi ritel. Sebuah pusat perbelanjaan yang terencana
    (a planned shopping center) adalah sebuah kelompok toko ritel yang terencana, terkoordinasi, dan dipasarkan
    sebagai satu unit kepada para pembeli dalam suatu wilayah geografis perdagangan.
   Membentuk Strategi Promosi
   Peritel mendesain iklan dan mengembangkan promosi-promosi lain untuk menstimulasi permintaan dan
    memberikan informasi seperti lokasi took, penawaran-penawaran barang, harga dan waktu.
   Menciptakan Suasana Toko
   Sebuah ritel yang sukses secara erat menggabungkan strategi barang dagangan, harga, dan promosi dengan
    suasana (atmosfir) toko, yaitu karakteristik fisik sebuah toko, untuk memengaruhi persepsi konsumen
    terhadap pengalaman berbelanja. Atmosfir dimulai dengan eksterior toko, yang akan menggunakan elemen-
    elemen arsitek yang eye-catching dan tanda untuk menarik perhatian dan minat pelanggan. Elemen-elemen
    atmosfir interior termasuk lay-out toko, tampilan barang, pencahayaan, warna, suara, dan kebersihan.
 Pengambilan Keputusan Saluran Distribusi dan Distribusi
                          Fisik
 Setiap perusahaan menghadapi keputusan penting ketika memilih bagaimana
 mendistribusikan barang atau jasanya: memilih saluran disteibusi yang spesifik
 dan memutuskan tingkat intensitas distribusi. Dalam menentukan saluran
 distribusi mana yang paling efisien, manajer bisnis perlu mempertimbangka dua
 faktor: pasar, produk, produsen, dan persaingan. faktor-faktor ini sering
 dikaitkan dan akan berubah seiting dengan waktu.

 Memilih Saluran Distribusi
           Untuk mencapai pasar sasaran dengan sejumlah kecil pembeli atau
 para pembeli yang terkonsentrasi dalam suatu wilyah geografis tertentu,
 alternative yang palingmemungkinkan adalah saluran langsung.
           Produsen yang menawarkan lini produk yang luas, dengan sumber
 keuangan dan pemasaran untuk didistribusikan dan dipromosikan, lebih
 cenderung memilih sebuah saluran yang lebih pendek. Selain menggantungkan
 diri pada perantara pemasaran, manufaktur yang kuat secara financial dengan
 lini produk biasanya menggunakan perwakilan penjualan mereka sendiri,
 pergudangan, dan departemen kredit untuk melayani baik peritel dan konsumen.

          Kinerja kompetitif adalah kunci keempat dari hal yang harus
 diperhatikan ketika memilih sebuah saluran distibusi. Saluran yang digunakan
 dengan membangun para pesaing dan juga pangsa pasar yang baru masuk, juga
 memengaruhi pengambilan keputusan.
Memilih Intensitas Distribusi
      Intensitas disrtibusi (distribution intensity) termasuk sebuah
      pengambilan keputusan penting kedua tentang distribusi—jumlah
      perantara atau outlet-outlet dimana manufaktur mendistribusikan
      barangnya.
      Secara umum, cakupan pasar bervariasi sepanjang kontinum dengan tiga
      tingkat intensitas yang berbeda:

Distibusi intensif melibatkan penempatan produk-produk sebuah perusahaan
      hampir disetiap gerai yang tersedia. Secara umum, distribusi intensif
      cocok dengan barang-barang convenience dengan harga murah, seperti
      permen karet, surat kabar, dan minuman ringan. Kejenuhan pasar jenis
      ini membutuhkan kerja sama dengan para perantara, termasuk grosir
      dan peritel, untuk mencapai cakupan maksimum.
Distibusi selektif adalah strategi cakupan pasar di mana sebuah manufaktur
      memilih hanya sejumlah peritel untuk mendistribusikan lini produknya.
      Distribusi selektif dapat mengurangi biaya pemasaran keseluruhan dan
      membangun hubungan kerja yang kuat dalam suatu saluran. Es krim
      Godiva menggunakan distribusi selektif. Iklannya menonjolkan fakta
      bahwa tidak setiap toko dapat menjual Es krim tersebut dengan
      melibatkan pernyataan “tersedia di manapun es krim premium dijual.”
Distribusi eksklusif, di sisi lain dari kontinum dari disribusi intensif,
      membatasi cakupan pasar ke sebuah peritel atau grosir dalam sebuah
      wilayah geografis tertentu. Pendekatan ini cocok secara relative dengan
      produk-produk khusus yang mahal. Peritel-peritel dengan hati-hati
      dipilih untuk meningkatkan citra produk di pasaran dan untuk
      memastikan bahwa tenaga penjual dan pelayanan yang terlatih akan
      berkontribusi terhadap kepuasan pelanggan.
Distribusi Logistik dan Fisik

Rantai pasokan (supply chain), yang merupakan urutan atau rangkaian pemasok yang
berkontribusi dalam menciptakan dan menyampaikan sebuah produk atau jasa kepada para
pengguna bisnis dan para konsumen akhir. Rantai pasokan dimulai ketika bahan mentah yang
digunakan dalam produksi diantarkan ke produsen dan dilanjutkan dengan aktivitas produksi
yang menciptakan barang-barang jadi. Terakhir, barang jadi bergerak melalui saluran
distribusi yang dimiliki produsen kepada para pelanggan. Proses mengoordinasi arus barang,
jasa, dan informasi di antara para anggota pada rantai pemasok disebut sebagai logistik
(logistics).


                                     Distribusi fisik
         Distribusi fisik (physical distribution), yaitu aktivitas-aktivitas yang ditunjukan
         untuk mencapai efisiensi dalam memindahakan barang-barang jadi dari lini
         produksi ke konsumen atau pembeli bisnis. Distibusi fisik adalah konsep yang
         luas yang termasuk transportasi dan berbagai elemen lain yang membantu
         menghubungkan para pembeli dan penjual, yang dapat meningkatkan kepuasan
         pelanggan dengan memastikan pergerakan yang terpercaya dari produk-produk
         melalui rantai pemasok.
         Pergudangan (warehousing) adalah disribusi fisik yang melibatkan penyimpanan
         produk. Penanganan bahan mentah (material handling) adalah memindahkan
         barang-barang di dalam pabrik, gudang, terminal transportasi, dan toko.

         Persediaan yang dikelola oleh vendor (vendor-managed inventory), dimana
         produsen dan peritel setuju bahwa produsen (atau grosir) akan menentukan
         berapa banyak sebuah produk dibutuhkan oleh seorang pembeli dan secara
         otomatis mengirimkan pasokan-pasokan baru ketika dibutuhkan.
Layanan Konsumen



         Layanan konsumen (customer service)
adalah komponen penting dari strategi      produk dan
distribusi. Standar layanan       konsumen mengukur
kualitas pelayanan        yang diberikan oleh sebuah
perusahaan       kepada para pelanggannya.
         Garansi (warranties) adalah janji-janji
perusahaan untuk memperbaiki sebuah        produk
yang rusak, mengembalikan         pembayaran uang
(refund), atau mengganti sebuah produk jika terbukti
tidak    memuaskan.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

RESUME BAB 14 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 14 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURARESUME BAB 14 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 14 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURAfiqifazriana
 
Makalah kelompok pengantar bisnis
Makalah kelompok pengantar bisnisMakalah kelompok pengantar bisnis
Makalah kelompok pengantar bisnisLan Mouri
 
Pemasaran: Membangun Hubungan Pelanggan (Pengantar Bisnis)
Pemasaran: Membangun Hubungan Pelanggan (Pengantar Bisnis)Pemasaran: Membangun Hubungan Pelanggan (Pengantar Bisnis)
Pemasaran: Membangun Hubungan Pelanggan (Pengantar Bisnis)Ninnasi Muttaqiin
 
Pemasaran, Membangun Hubungan Pelanggan
Pemasaran, Membangun Hubungan PelangganPemasaran, Membangun Hubungan Pelanggan
Pemasaran, Membangun Hubungan PelangganNinnasi Muttaqiin
 
Bab 12 menentukan strategi produk
Bab 12 menentukan strategi produkBab 12 menentukan strategi produk
Bab 12 menentukan strategi produkJudianto Nugroho
 
Pengantar bisnis
Pengantar bisnisPengantar bisnis
Pengantar bisnisayunidy
 
Mengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadiMengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadiNaila Farhana
 
Bab 3 Pengajian Perniagaan - Penggal 1
Bab 3 Pengajian Perniagaan - Penggal 1Bab 3 Pengajian Perniagaan - Penggal 1
Bab 3 Pengajian Perniagaan - Penggal 1Allan Nacha
 
Bab 2 Campuran Pemasaran - Produk
Bab 2 Campuran Pemasaran - ProdukBab 2 Campuran Pemasaran - Produk
Bab 2 Campuran Pemasaran - ProdukSyahira Md Desa
 
Presentasi ekonomi tentang distribusi
Presentasi ekonomi tentang distribusiPresentasi ekonomi tentang distribusi
Presentasi ekonomi tentang distribusiFatin Furoida
 
Pasar dan Pemasaran dalam Kewirausahaan
Pasar dan Pemasaran dalam KewirausahaanPasar dan Pemasaran dalam Kewirausahaan
Pasar dan Pemasaran dalam KewirausahaanVivin Najihah
 
strategi pemasaran
strategi pemasaranstrategi pemasaran
strategi pemasaranZara Lumina
 

Mais procurados (20)

RESUME BAB 14 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 14 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURARESUME BAB 14 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 14 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
 
Pengantar bisnis bab 13
Pengantar bisnis bab 13Pengantar bisnis bab 13
Pengantar bisnis bab 13
 
Bab 13 strategi produk
Bab 13 strategi produkBab 13 strategi produk
Bab 13 strategi produk
 
Pemasaran
PemasaranPemasaran
Pemasaran
 
Makalah kelompok pengantar bisnis
Makalah kelompok pengantar bisnisMakalah kelompok pengantar bisnis
Makalah kelompok pengantar bisnis
 
Pemasaran: Membangun Hubungan Pelanggan (Pengantar Bisnis)
Pemasaran: Membangun Hubungan Pelanggan (Pengantar Bisnis)Pemasaran: Membangun Hubungan Pelanggan (Pengantar Bisnis)
Pemasaran: Membangun Hubungan Pelanggan (Pengantar Bisnis)
 
Pemasaran, Membangun Hubungan Pelanggan
Pemasaran, Membangun Hubungan PelangganPemasaran, Membangun Hubungan Pelanggan
Pemasaran, Membangun Hubungan Pelanggan
 
STRATEGI PRODUK & HARGA
STRATEGI PRODUK & HARGASTRATEGI PRODUK & HARGA
STRATEGI PRODUK & HARGA
 
Bab 12 menentukan strategi produk
Bab 12 menentukan strategi produkBab 12 menentukan strategi produk
Bab 12 menentukan strategi produk
 
Pengantar bisnis
Pengantar bisnisPengantar bisnis
Pengantar bisnis
 
166736550 pembangunan-produk
166736550 pembangunan-produk166736550 pembangunan-produk
166736550 pembangunan-produk
 
Mengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadiMengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadi
 
Bab 3 Pengajian Perniagaan - Penggal 1
Bab 3 Pengajian Perniagaan - Penggal 1Bab 3 Pengajian Perniagaan - Penggal 1
Bab 3 Pengajian Perniagaan - Penggal 1
 
STRATEGI PROMOSI II
STRATEGI PROMOSI IISTRATEGI PROMOSI II
STRATEGI PROMOSI II
 
Bab 2 Campuran Pemasaran - Produk
Bab 2 Campuran Pemasaran - ProdukBab 2 Campuran Pemasaran - Produk
Bab 2 Campuran Pemasaran - Produk
 
Presentasi ekonomi tentang distribusi
Presentasi ekonomi tentang distribusiPresentasi ekonomi tentang distribusi
Presentasi ekonomi tentang distribusi
 
Pasar dan Pemasaran dalam Kewirausahaan
Pasar dan Pemasaran dalam KewirausahaanPasar dan Pemasaran dalam Kewirausahaan
Pasar dan Pemasaran dalam Kewirausahaan
 
Asas pemasaran untuk usahawan
Asas pemasaran untuk usahawanAsas pemasaran untuk usahawan
Asas pemasaran untuk usahawan
 
strategi pemasaran
strategi pemasaranstrategi pemasaran
strategi pemasaran
 
Manajemen Pemasaran ch 11
Manajemen Pemasaran ch 11Manajemen Pemasaran ch 11
Manajemen Pemasaran ch 11
 

Semelhante a STRATEGI PRODUK DAN DISTRIBUSI

Strategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.ppt
Strategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.pptStrategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.ppt
Strategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.pptimnathn
 
Produk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptx
Produk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptxProduk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptx
Produk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptxtommy623617
 
Rangkuman ppt Manajemen.docx
Rangkuman ppt Manajemen.docxRangkuman ppt Manajemen.docx
Rangkuman ppt Manajemen.docxthisiscake
 
Rangkuman ppt Manajemen (1).docx
Rangkuman ppt Manajemen (1).docxRangkuman ppt Manajemen (1).docx
Rangkuman ppt Manajemen (1).docxthisiscake
 
Essentials Of Marketing Management
Essentials Of Marketing ManagementEssentials Of Marketing Management
Essentials Of Marketing Managementcampusnet
 
Strategi pemasaran dan produksi barang jasa
Strategi pemasaran dan produksi barang jasaStrategi pemasaran dan produksi barang jasa
Strategi pemasaran dan produksi barang jasaFerdian Nugraha
 
Tugas strategi produk dan harga
Tugas strategi produk dan hargaTugas strategi produk dan harga
Tugas strategi produk dan hargaBardan Bardan
 
Pengembangan dan menajemen produk baru recover
Pengembangan dan menajemen produk baru recoverPengembangan dan menajemen produk baru recover
Pengembangan dan menajemen produk baru recoverIndah Hayati
 
7. pengurusan produk & jenama
7. pengurusan produk & jenama7. pengurusan produk & jenama
7. pengurusan produk & jenamayunnach
 
Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01
Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01
Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01humannisa
 
Pemasaran_Bisnis_ke_Bisnis_Business_to_B.docx
Pemasaran_Bisnis_ke_Bisnis_Business_to_B.docxPemasaran_Bisnis_ke_Bisnis_Business_to_B.docx
Pemasaran_Bisnis_ke_Bisnis_Business_to_B.docxmozamego
 
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12Arjuna Ahmadi
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...Rudy Harland
 
Bab 2 strategi bauran
Bab 2  strategi bauranBab 2  strategi bauran
Bab 2 strategi baurannasrun gayo
 
Manajemen Pemasaran: Produk
Manajemen Pemasaran: ProdukManajemen Pemasaran: Produk
Manajemen Pemasaran: ProdukRicky A Peaceful
 
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2Hellenaa_Septi
 

Semelhante a STRATEGI PRODUK DAN DISTRIBUSI (20)

Strategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.ppt
Strategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.pptStrategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.ppt
Strategi Perngembangan Produk Baru Dan PLC.ppt
 
Produk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptx
Produk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptxProduk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptx
Produk_Jasa_dan_Strategi_Penentuan_Merek (1).pptx
 
Rangkuman ppt Manajemen.docx
Rangkuman ppt Manajemen.docxRangkuman ppt Manajemen.docx
Rangkuman ppt Manajemen.docx
 
Rangkuman ppt Manajemen (1).docx
Rangkuman ppt Manajemen (1).docxRangkuman ppt Manajemen (1).docx
Rangkuman ppt Manajemen (1).docx
 
Ppt dora
Ppt doraPpt dora
Ppt dora
 
Essentials Of Marketing Management
Essentials Of Marketing ManagementEssentials Of Marketing Management
Essentials Of Marketing Management
 
Strategi pemasaran dan produksi barang jasa
Strategi pemasaran dan produksi barang jasaStrategi pemasaran dan produksi barang jasa
Strategi pemasaran dan produksi barang jasa
 
11. PRODUK,MEREK.pptx
11. PRODUK,MEREK.pptx11. PRODUK,MEREK.pptx
11. PRODUK,MEREK.pptx
 
Tugas strategi produk dan harga
Tugas strategi produk dan hargaTugas strategi produk dan harga
Tugas strategi produk dan harga
 
Pengembangan dan menajemen produk baru recover
Pengembangan dan menajemen produk baru recoverPengembangan dan menajemen produk baru recover
Pengembangan dan menajemen produk baru recover
 
7. pengurusan produk & jenama
7. pengurusan produk & jenama7. pengurusan produk & jenama
7. pengurusan produk & jenama
 
Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01
Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01
Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01
 
Pemasaran_Bisnis_ke_Bisnis_Business_to_B.docx
Pemasaran_Bisnis_ke_Bisnis_Business_to_B.docxPemasaran_Bisnis_ke_Bisnis_Business_to_B.docx
Pemasaran_Bisnis_ke_Bisnis_Business_to_B.docx
 
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
 
Bab 2 strategi bauran
Bab 2  strategi bauranBab 2  strategi bauran
Bab 2 strategi bauran
 
Manajemen Pemasaran: Produk
Manajemen Pemasaran: ProdukManajemen Pemasaran: Produk
Manajemen Pemasaran: Produk
 
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
 
Vkt tagline
Vkt   taglineVkt   tagline
Vkt tagline
 
Bab.8.pasar jasa
Bab.8.pasar jasaBab.8.pasar jasa
Bab.8.pasar jasa
 

Mais de pengantarbisnis (20)

Sdm 2003
Sdm   2003Sdm   2003
Sdm 2003
 
Pembelian dan penjualan sekuritas
Pembelian dan penjualan sekuritasPembelian dan penjualan sekuritas
Pembelian dan penjualan sekuritas
 
Pb.2.csr.etika
Pb.2.csr.etikaPb.2.csr.etika
Pb.2.csr.etika
 
Pb bab 2 etika
Pb bab 2 etikaPb bab 2 etika
Pb bab 2 etika
 
Pb 6.a kewirausahaan
Pb 6.a kewirausahaanPb 6.a kewirausahaan
Pb 6.a kewirausahaan
 
Pb 5
Pb 5Pb 5
Pb 5
 
Pb 3 glob l
Pb 3  glob lPb 3  glob l
Pb 3 glob l
 
Pb 2 etika bisnis
Pb 2 etika bisnisPb 2 etika bisnis
Pb 2 etika bisnis
 
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, danManajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
 
Harris osman
Harris osmanHarris osman
Harris osman
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Chapter 14
Chapter 14Chapter 14
Chapter 14
 
Bab promosi
Bab promosiBab promosi
Bab promosi
 
Bab penjualan
Bab penjualanBab penjualan
Bab penjualan
 
Bab 18
Bab 18Bab 18
Bab 18
 
Bab 18 investasi
Bab 18 investasiBab 18 investasi
Bab 18 investasi
 
Bab 15.perilaku
Bab 15.perilakuBab 15.perilaku
Bab 15.perilaku
 
Bab 14 sdm
Bab 14 sdmBab 14 sdm
Bab 14 sdm
 
Bab 12m marketing
Bab 12m marketingBab 12m marketing
Bab 12m marketing
 
Bab 12b marketing
Bab 12b marketingBab 12b marketing
Bab 12b marketing
 

Último

Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 

Último (20)

Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 

STRATEGI PRODUK DAN DISTRIBUSI

  • 1. BAB 13 Strategi Produk Dan Distribusi  Strategi Produk Produk (product) adalah sekumpulan atibut fisik, jasa dan simbolis, yang didesain untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Strategi produk lebih besar dari sekedar memproduksi barang dan jasa serta berfokus pada manfaat. Hal ini termasuk keputusan mengenai bentuk kemasan, nama merek dagang, garansi, citra produk, pengembangan produk baru, dan layanan konsumen. Klasifikasi Barang dan Jasa Para pemasar menemukan pentingnya melakukan klasifikasi terhadap barang dan jasa, baik itu B2C maupun B2B, bergantung pada pembeli dari jenis produk tertentu. Kalsifikasi ini dapat lebih jauh, dan tiap jenis membutuhkan strategi persaingan yang berbeda.
  • 2. Klasifikasi barang dan Jasa Konsumen Klasifikasi yang biasanya digunakan untuk konsumen akhir yang membeli produk untuk pemakaian dan kesenangan pribadi, dan tidak untuk dijual kembali merupakan kebiasaan membeli . Produk Kebutuhan sehari-hari atau produk convenience (convenience products) adalah jenis produk yang sering dicari konsumen, praktis, dan dengan sedikit usaha. Produk belanja (shopping product) adalah produk yang cenderung dibeli setelah pembeli membandingkannya dengan produk- produk pesaing. Produk khusus (specially products), kategori ketiga dari produk lonsumen akhir, adalah produk dimana pembeli bersedia melakukan usaha khusus untuk mendapatkannya.
  • 3. Klasifikasi Barang Bisnis Produk bisnis adalah barang dan jasa seperti ponsel dan computer pribadi (PC) yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, mencakup mesi, peralatan, bahan mentah, suku cadang komponen, dan bangunan yang digunakan untuk menghasilkan produk lain untuk dijual kembali. Produk bisnis diklasifikasikan berdasarkan penggunaan dan karakteristik dasar mereka. Produk-produk yang tahan lama dan relative mahal disebut barang modal (capital items). Produk-produk murah yang dikonsumsi selama satu tahun dinamakan barang beban (expense items). Dampak Pemasaran dari Klasifikasi Produk Konsumen Lima kategori dasar dari produk B2B yang ada : instalasi, peralatan aksesori, suku cadang dan komponen, bahan baku, dan peralatan yang dikustomisasi. Instalasi adalah barang modal utama, seperti pabrik baru, peralatan dan mesin berat, dan peralatan yang dikustomisasi. Instalasi bersifat mahal dan sering melibatkan negosiasi antara pembeli dan penjual yang akan berakhir lebih dari setahun sebelum pembelian akhirnya dilakukan.
  • 4. Peralatan aksesori adalah termasuk bahan modal. Namun biasanya lebih murah dan umurnya lebih pendek dibandingkan instalasi dan melibatkan lebih sedikit pengambil keputusan . Contohnya adalah perkakas dan mesin faks. Suku cadang dan komponen adalah barang bisnis jadi yang merupakan bagian dari produk akhir, seperti disk drive yang dijual ke perusahaan manufaktur computer atau baterai yang dibeli oleh perusahaan otomotif. Bahan baku adalah produk-produk pertanian dan alami yang digunakan dalam memproduksi produk akhir lainnya. Contohnya termasuk susu, bijih besi, kulit, dan kacang kedelai. Perlengkapan adalah barang-barang beban yang digunakan dalam kegiatan sehari- hari perusahaan yag tidak menjadi bagian dari produk akhir. Maintenance, repair, dan operating supplies (MRO)— (Perlengkapan, perawatan, perbaikan, dan operasional), yaitu diantaranya klip kertas, bola lampu, dan kertas fotokopi.
  • 5. Klasifikasi Jasa Jasa dapat diklasifikasikan menjadi B2C maupun B2B. Tempat penitipan anak dan lansia (orang lanjut usia) serta toko aksesori otomotif memberikan pelayanan kepada para konsumen, sementara satuan pengaman pinkerton berpatroli di pabrik dan pekerja kantor sementara Kelly Service adalah contoh-contoh dari jasa bisnis. Sebagaimana barang-barang yang berwujud (tangible), jasa dapat juga menjadi barang convenience, barang belanja, atau barang khusus bergantung pada pola pembelian konsumen. Jasa berbeda dengan barang dari berbagai hal. Pertama, jasa bersifat tidak berwujud (intangible), tidak seperti barang. Jasa tahan lama (perishable) kerena perusahaan tidak dapat menyimpannya sebagai persediaan. Jasa juga sulit untuk distandarisasi, karena mereka harus memenuhi kebutuhan pelanggan perorangan. Terakhir, dari sudut pandang pembeli, penyedia jasa adalah jasa; keduanya tidak terpisahkan dalam benak pembeli.
  • 6. Implikasi Strategi Pemasaran Sistem klasifikasi produk konsumen adalah alat yang berguna dalam strategi pemasaran. Setiap kelompok produk bisnis, membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda, karena sebagian besar instalasi dan banyak suku cadang komponen sering dipasarkan secara langsung dari manufaktur ke pembeli bisnis, promosi lebih ditekankan pada penjualan perorangan daripada iklan, karena produk mereka sering dijual lewat perantara, seperi grosir. Terakhir, pemasaran perlengkapan dan peralatan aksesori lebih menekankan pada strategi penentuan harga kompetitif dibandingkan yang dilakukan oleh para pemasar produk B2B lainnya, yang cenderung berkonsentrasi pada kualitas produk dan layanan konsumen.
  • 7. Lini Produk dan Bauran Produk Sedikit perusahaan yang beroperasi dengan satu produk. Jika usaha pertama mereka masuk ke pasar dengan sukses, mereka cenderung menambah laba mereka dan mengembangkan kesempatan dengan menambah produk-produk baru untuk ditawarkan kepada para pelanggan. Beberapa produsen bahkan mampu untuk memperluas cabang menjadi jasa. ^^Lini Produk (product line) perusahaan adalah sekelompok produk yang terkait ditandai oleh kesamaan fisik atau dimaksudkan untuk pasar yang sama. ^^Bauran Produk (product mix), yaitu pilihan lini produk dan barang-barang dan jasa individual yang ditawarkan ke konsumen dan pengguna bisnis. Para pemasar harus menilai bauran produk mereka secara terus-menerus untuk memastikan bahwa perusahaan berkembang, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen yang berubah, dan untuk menyesuaikan berbagai penawaran dari para pesaing. Untuk tatap mampu bersaing, para pemasar mencari kesenjangan dalam lini produk mereka dan mengisinya dengan produk-produk baru atau versi-versi modifikasi dari yang ada dalam mengambil keputusan adalah daur hidup produk.
  • 8.  Daur Hidup Produk Ketika sebuah produk berada dalam pasar, biasanya ia akan melalui serangkaian empat tahap yang dikenal dengan daur hidup produk (product life cycle): perkenalan (introduction), pertumbuhan (growth), kedewasaan (maturity), dan penurunan (decline). Daur hidup produk sifatnya tidak kaku; tidak semua produk mengikuti pola ini secara berurutan, dan produk yang berbeda akan menghabiskan periode waktu yang berbeda di tiap tahap. Laba mengasumsikan pola yang dapat diduga sepanjang tahap, dan usaha promosi harus diarahkan dari melepaskan informasi produk di awal tahap kearah promosi merek yang berat di saat berikutnya.
  • 9. Tahap dari Daur Hidup Produk ^^ Tahap perkenalan, perusahaan mencoba untuk mempromosikan permintaan atas penawaran baru, menginformasikan pasar tentang produk tersebut, memberikan sample untuk mendorong konsumen untuk melakukan pembelian percobaan produk, dan menjelaskan fitur, kegunaan, dan manfaatnya. ^^ Tahap pertumbuhan, penjualan meningkat cepat ketika para pelanggan baru bergabung menjadi pengguna awal yang kembali membeli item tersebut. Referensi dari mulut-ke-mulut dan iklan yang berkelanjutan dan promosi khusus lainnya dari perusahaan mendorong pihak lain untuk melakukan pembelian percobaan. Pada titik ini, perusahaan mulai menerima laba dari produk baru. Sukses ini mendorong para pesaing untuk memasuki arena dengan penawaran yang mirip, dan persaingan harga mulai muncul. ^^ Tahap kematangan, penjualan industri di awal meningkat, tetapi perlahan, mereka mencapai tahap kejenuhan di mana ekspansi lebih jauh adalah sulit. Persaingan juga meningkat, menambah ketersediaan dari produk. Perusahaan-perusahaan berkonsentrasi meraih pelanggan dari para pesaing, sehingga seringkali menurunkan harga untuk menambah daya tarik. ^^ Tahap penurunan, fase keempat dari daur hidup produk. Laba menurun dan akan berubah menjadi rugi ketika pemotongan harga terus terjadi dalam pasar keseluruhan yang telah berkurang untuk barang tersebut. Para pesaing secara perlahan keluar dari industri, menimbulkan kemungkinan laba bagi perusahaan yang bertahan di tengah pasar yang mengecil. Tahap penurunan biasanya disebabkan oleh inovasi produk atau pergerakan dalam selera konsumen. Kadang perubahan teknologi dapat memperburuk tahap penurunan dari produk.
  • 10. Implikasi Strategi Pemasaran dari Daur Hidup Produk Daur hidup produk adalah konsep yang bermanfaat dalam mendesain strategi pemasaran yang cukup fleksibel dalam mengakomodasi karakteristik pasar yang berubah. Sasaran pemasar adalah untuk memperpanjang daur hidup produk sepanjang barang tersebut masih menguntungkan.’beberapa produk dapat memiliki laba besar sepanjang tahap berikutnya dari daur hidup, karena seluruh biaya pengembangan awal telah tertutupi. Sebuah strategi yang umumnya digunakan untuk memperpanjang daur hidup barang adalah dengan meningkatkan frekuensi penggunaan dari pelanggan.
  • 11. Tahap dalam Pengembangan Produk Baru Pengembangan produk baru sifatnya mahal, memakan waktu, dan berisiko, karena hanya sekitar sepertiga dari produk baru yang mencapai kesuksesan. Produk dapat mengalami kegagalan karena beberapa alasan. Beberapa diantaranya karena produk-produk tersebut tidak dikembangkan dan di uji dengan baik, beberapa di antaranya karena pengemasannya yang buruk, dan yang lain karena kurangnya dukungan promosi atau distribusi, atau gagal karena tidak mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengembangan produk baru menjadi lebih efisien dan efektif dalam hal biaya karena para pemasar menggunakan pendekatan sistematis dalam pengembangan produk baru. Proses pengembangan produk baru terdiri atas enam tahap. Setiap tahap membutuhkan keputusan untuk “lanjut”/”tidak lanjut” oleh pihak manajemen sebelum maju ke tahap yang berikutnya. Makin cepat pengambil keputusan dapat mengidentifikasi produk yang marjinal dan melepaskannya dari tahap berikutnya, maka makin sedikit waktu dan uang yang terbuang. Langkah awal dari proses pengembangan produk baru adalah mengahasilkan ide untuk penawaran baru. Ide bisa datang dari banyak sumber, termasuk saran dari pelanggan, pemasok, karyawan, ilmuwan peneliti, penelitian pemasaran, penemu di luar perusahaan, dan produk pesaing. Ide-ide paling sukses adalah yang secara langsung terkait dengan usaha memuaskan kebutuhan pelanggan. Pada tahap kedua, penyaringan mengeliminasi ide-ide yang tidak sejalan dengan sasaran keseluruhan perusahaan atau tidak mampu dikembangkan karena keterbatasan sumber daya perusahaan. Pengujian konsep, yaitu penelitian pemasaran yang didesain untuk menghasilkan reaksi awal konsumen dari ide pengembangan produk baru sebelum produk tersebut dikembangkan-biasanya digunakan pada tahap ini. Misalnya, konsumen potensial akan ditanyakan tentang nama merek yang di usulkan dan metode lain dari identifikasi produk. Selanjutnya, sebuah produk sebenarnya dikembangkan, setelah melalui serangkaian pengujian dan perbaikan. Pada tahap akhir yaitu komersialisasi, produk secara umum tersedia di pasaran. Terkadang tahap ini dikenal sebagai peluncuran produk. Perencanaan yang hati-hati ada dalam tahap ini, karena distribusi, promosi, dan strategi harga dari perusahaan harus dikerahkan untuk mendukung penawaran produk baru.
  • 12.  Identifikasi Poduk Aspek utama dari pengembangan sebuah produk baru melibatkan metode-metode yang digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah produk dan membedakannya dari penawaran para pesaing. Merek (brand) adalah bagian dari merek yang terdiri atas kata-kata atau huruf-huruf yang terdapat dalam sebuah nama, yang digunakan untuk membedakan penawaran-penawaran perusahaan dari para pesaingnya. Nama merek (brand name) adalah bagian dari merek yang dapat diucapkan. Merek dagang (trademark) adalah sebuah merek yang telah diberikan perlindungan legal. Perlindungan ini diberikan khusus kepada pemilik merek. Perlindungan merek dagang termasuk bukan hanya nama merek tetapi juga logo desain, slogan, elemen pengemasan, dan fitur produk seperti warna dan bentuk. Merek dagang yang didesain dengan baik dapat membuat sebuah perbedaan yang jelas dalam bagaimana konsumen mempersepsikan sebuah merek. Memilih Sebuah Nama Merek yang Efektif Merek yang bagus mudah untuk diucapkan, dikenali, dan diingat. Nama-nama merek seharusnya menyampaikan citra yang tepat kepada pembelinya. Salah satu teknik yang efektif adalah dengan membuat nama yang menghubungkan produk dengan strategi positioning-nya. Nama merek juga harus dilindungi secara legal. Nama merek menspesifikasikan bahwa nama merek tidak boleh mengandung kata-kata yang secara umum digunakan. Kata-kata yang unum -- yaitu kata-kata yang mendeskripsikan sebuah jenis produk, tidak dapat digunakan secara ekslusif oleh organisasi manapun. Sementara di sisi lain, jika sebuah nama merek menjadi popular sehingga menjadi bahasa sehari-hari dan berubah menjadi kata umum, perusahaan tidak lagi menngunakannya sebagai nama merek.
  • 13. Kategori Merek Sebuah merek yang ditawarkan dan dipromosikan oleh sebuah perusahaan manufaktur dikenal sebagai merek pabrikan [nasional] (manufacturer’s[or national] brand). Tetapi tidak semua nama merek menjadi milik manufaktur; beberapa diantaranya adalah milik peritel atau distributor. Sebuah merek pribadi [toko] (private[or store] brand) mengidentifikasikan sebuah produk yang tidak terkait dengan manufaktur tetapi membawa label grosir atau peritel. Pengambilan keputusan lain yang harus dilakukan oleh pemasar adalah apakah menggunakan strategi merek keluarga atau merek individu. Merek keluarga (family brand) adalah satu nama keluarga yang digunakan untuk beberapa produk yang berhubungan. Pemberian merek tersendiri (individual branding) dengan memberikan setiap produk dalam sebuah lini nama yang berbeda. Setiap merek menargetkan segmen pasar yang unik.
  • 14. Kesetiaan Merek dan Ekuitas Merek Kesetiaan Terhadap Merek Pemasar mengukur loyalitas merek dalam tiga tahap: ^^ pengenalan merek (brand recognition), ^^ pemilihan merek (brand preference) dan ^^ ketahanan merek (brand insistence). Pengenalan merek adalah ketika penerimaan merek cukup kuat sehingga konsumen menyadari merek tersebut, tetapi tidak cukup kuat untuk menimbulkan preferensi dibandingkan satu pesaingnya. Pada tahap ini, konsumen biasanya mengandalkan pengalaman sebelumnya dalam memilih produk. Ketahanan merek adalah tingkat tertinggi dari kesetiaan terhadap merek, dimana konsumen tidak akan menerima substitusi untuk merek yang dipilih.
  • 15. Ekuitas Merek Loyalitas merek adalah jantung dari ekuitas merek (brand equity), yang merupakan nilai tambah yang secara luas dihargai, yang diberikan oleh nama merek yang sangat sukses di pasaran. Nilai ini dihasilkan dari kombinasi beberapa factor, termasuk kesadaran, loyalitas, dan persepsi kualitas, termasuk perasaan atau gambaran yang diasosiasikan oleh pelanggan dengan merek. Ekuitas merek yang tinggi menawarkan keunggulan financial kepada sebuah perusahaan, karena perusahaan mengarahkan mangsa pasar yang relatif besar dan kadang-kadang mengurangi sensitifitas harga, menghasilkan laba yang lebih besar. ^^Kesadaran merek (brand awareness) berarti bahwa produk adalah pertama muncul di pikiran kita ketika sebuah kategori produk disebutkan. ^^Asosiasi merek (brand association) adalah sebuah hubungan antara sebuah merek dan citra yang diinginkan lainnya. Perusahaan-perusahaan besar biasanya memberikan tugas mengelola sebuah strategi merek kepada seorang manajer merek, yang juga disebut sebagi seorang manajer produk di beberapa perusahaan. Manajer kategori, di sisi lain, mengawasi suatu lini dari produk-produk yang terkait dan bertanggung jawab atas keuntungan dari kelompok produknya.
  • 16. Kemasan Dan Label Kemasan dan label adalah hal penting dalam identifikasi produk. Mereka juga memainkan peran yang penting dalam keseluruhan strategi sebuah perusahaan. Kemasan mempengaruhi daya tahan, citra, dan kenyamanan dari suatu barang dan bertanggung jawab terhadap salah satu dari biaya terbesar dalam banyak produk konsumen akhir. Memilih kesan yang tepat adalah hal yang penting dalam pemasaran internasional, karena para pemasar harus waspada terhadap faktor-faktor seperti variasi bahasa dan preferensi budaya. Aspek penting lainnya dari pengemasan dan pabelan adalah kode Universal Produk atau Universal Product Code (UPC), yaitu kode batang yang dibaca oleh pemindai optic yang dapat mencetak nama barang dan harga dalam sebuah tanda terima.
  • 17.  Strategi Distribusi Keputusan distribusi termasuk cara transportasi, pergudangan, kontrol inventaris, proses pesanan, dan memilih saluran pemasaran. Tipikal saluran pemasaran adalah menjadi perantara antara peritel dan grosir yang menggerakkan barang dari produsen ke pembeli akhir. Dua komponen utama pada strategi distribusi pada sebuah organisasi adalah saluran distribusi dan distribusi fisik. Saluran distribusi (distribution channel) adalah jalur yang dilewati di mana produk—dan hokum kepemilikan mereka—beralih dari produsen ke konsumen atau pengguna bisnis. Distribusi fisik (physical distribution) adalah pergerakan produk sesungguhnya dari produsen ke konsumen atau pengguna bisnis. Distribusi fisik mencakup aktivitas-aktivitas luer negeri, termasuk layanan pelanggan, transportasi, control inventaris, pemeliharaan material, proses pemesanan, dan perdagangan.
  • 18.  Saluran Distribusi Saluran distibusi langsung (direct distribution channel), yang membawa barang langsung dari produsen ke konsumen atau pengguna bisnis, atau saluran distibusi yang melibatkan beberapa perantara pemasaran yang berbeda. Perantara pemasaran (marketing intermediary) disebut juga makelar/broker (middleman) adalah sebuah perusahaan bisnis yang menggerakkan barang-barang antara produsen dan konsumen atau pengguna bisnis. Perantara pemasaran melaksanakan bebagai fungsi yang membantu saluran distibusi beroperasi dengan lancar, seperti pembelian, penjualan, penyimpanan, dan penyediaan transportasi untuk produk; pensortiran dan pengelompokkan barang-barang dalam jumlah besar (bulky items); dan memberikan informasi kepada anggota saluran lainnya. Kedua kategori utama dari saluran pemasaran adalah grosir (wholesaler) dan peritel (retailer).
  • 19. Distribusi Langsung Cara terpendek dan termudah dalam menghubungkan antara produsen dan pelanggan adalah yang paling umum di pasar B2B. Distribusi langsung umum ditemui dalam pemasaran yang relatif mahal, produknya kompleks, yang membutuhkan demonstrasi. Sebagian besar produk-produk B2B utama seperti instalasi, suku cadang komponen, jasa bisnis, dan bahkan bahan mentah dipasarkan lewat kontak langsung antara produsen dan para pembeli bisnis. Saluran Distibusi Menggunakan Perantara Pemasaran Beberapa produk dijual dalam jumlah sedikit dengan harga yang relatif murah kepada ribuan konsumen yang tersebar luas. Pembuat produk tersebut tidak mampu melakukan komunikasi yang hemat biaya dengan para pelanggan mereka, maka mereka mendistribusikan produknya lewat perantara khusus yang disebut dengan grosir dan peritel. Perantara seperti grosir dan peritel sering memberikan nilai tambah kepada suatu produk ketika produk tersebut bergerak sepanjang saluran distibusi. Mereka melakukannya dengan menciptakan kegunaan, menawarkan pelayanan tambahan, dan mengurangi biaya-biaya.
  • 20.  Pedagang Besar atau Grosir Pedagang besar atau grosir (wholesaler) adalah anggota saluran distibusi yang menjual terutama kepada peritel, kepada grosir lain, atau pengguna bisnis. Grosir adalah bagian yang penting dari saluran distibusi bagi banyak produk, terutama barang- barang konsumen akhir dan perlengkapan bisnis. Perantara grosir dapat diklasifikasikan berdasarkan dasar kepemilikan; beberapa dimiliki oleh manufaktur, beberapa oleh peritel, dan lainnya dimiliki secara independen.  Perantara Grosir Independen Sebuah perantara grosir independen adalah sebuah bisnis yang mewakili sejumlah manufaktur yang berbeda dan menghasilkan panggilan penjualan terhadap peritel, manufaktur dan akun-akun bisnis lainnya. Grosir pedagang secara independent dimiliki oleh perantara grosir yang mengakui kepemilikan barang yang mereka tangani. Yang termasuk dalam kategori ini, grosir pedagang dengan fungsi penuh menawarkan pemilahan pelayanan lengkap untuk para peritel atau pembeli industri, seperti pergudanagan, perkapalan, dan bahkan keuangan. Seorang grosir pedagang dengan fungsi terbatas juga mengakui kepemilikan legal terhadap produk yang ditanganinya, tetapi ia menawarkan pelayanan yang lebih sedikit kepada para peritel di mana ia menjual barangnya. Beberapa grosir jenis ini hanya menangani pergudangan barang tapi tidak menawarkan pelayanan pengantaran (delivery service). Grosir lain mengelola gudang dan mengantarkan produk tetapi tidak memberikan pelayanan keuangan. Salah satu jenis fungsi grosir ini adalah pengiriman diantarkan (drop shipper). Kategori lain dari perantara grosir independen terdiri atas agen dan makelar. Perwakilan manufaktur (manufacturers’ reps) berperan selaku tenaga penjual independen dengan menjadi perwakilan dari manufaktur produk yang terkait tapi bukan produk yang saling bersaing. Perwakilan-perwakilan agen ini, kadang-kadang disebut sebagai agen manufaktur (manufacturers’ agents), menerima komisi berdasarkan presentase dari penjualan yang mereka hasilkan.
  • 21. Koperasi yang Dimiliki oleh Ritel Para peritel menetapkan operasi baru untuk mengurangi biaya-biaya atau untuk memberikan beberapa pelayanan khusus yang tidak tersedia di pasaran. Untuk mencapai penghematan biaya lewat pembelian dalam kuantitas tertentu, para peritel independen membentuk sebuah kelompok yang menegosiasikan penjualan dalam jumlah sangat besar (bulk sales) dengan manufaktur. Dalam sebuah koperasi, sebuah kelompok peritel independent akan memutuskan untuk bersatu bersama untuk berbagai fungsi seperti pengiriman atau pergudangan. Peritelan Peritel (retailer), dibandingkan grosir, adalah anggota saluran distibusi yang menjual barang dan jasa kepada individu untuk langsung mereka gunakan; bukan untuk dijual kembali. Peritel adalah penghubung akhir--demikian disebut tiga kaki terakhir--dari saluran disribusi. Peritel Nontoko Terdapat dua kategori peritel: nontoko dan toko. Ritel nontoko terdiri atas empat bentuk: ritel respons lansung (direct-respons retailing) yang mencapai para pelanggan prospektif lewat katalog, telemarketing, dan bahkan majalah, surat kabar, dan iklan televisi. Para pembeli memesan barang dagangan lewat surat, telepon, komputer, dan mesin faks dan kemudian menerima pengantaran barang ke rumah atau mengambil barang di toko terdekat (lokal). ritel internet (internet retailing) bentuk kedua dari ritel nontoko telah tumbuh dengan cepat. Puluhan ribu peritel telah menyusun toko secara online, dengan penjualan keseluruhan melampaui $ 20 miliar pertahun. 14 Perdagangan lewat mesin otomatis (automatic merchandising) menawarkan kenyamanan lewat penggunaan mesin penjual otomatis. Penjualan Langsung (direct selling) meliputi penjualan langsung ke konsumen oleh Kirby dan perwakilan dari penyedot debu Electrolux serta tenaga penjual Avon dan Amway.
  • 22. PeritelToko Peritel toko beragam dari ukurannya, mulai dari penjaja koran sampai ke department store dengan banyak bagian dan ritel mirip gudang. Jelasnya, ada banyak pendekatan ritel dan berbagai variasi pelayanan, harga, dan lini produk yang ditawarkan oleh setiap gerai ritel. Roda Ritel (wheel of retailing), peritel-peritel baru memasuki pasar dengan menawarkan harga yang lebih murah yang ditempuh dengan mengurangi pelayanan. Supermarket dan rumah diskon misalnya, meraih kedudukan pasar mereka untuk pertama kali lewat harga murah dan pelayanan terbatas.
  • 23. Bagaimana Para Peritel Bersaing  Seperti manufaktur, para peritel harus mengembangkan strategi-strategi pemasaran berdasarkan tujuan dan perencanaan strategis. Peritel yang sukses menunjukkan citra yang memberikan tanda kepada konsumen terhadap identitas took dan pengalaman belanja yang mereka berikan. Peritel harus memilih barang dagangan, layanan konsumen, harga, dan strategi lokasi yang akan menarik para pelanggan di segmen pasar tersebut.  Mengidentifikasi Pasar Sasaran  Langkah pertama dalam mengembangkan sebuah stategi ritel yang kompetitif adalah memilih target pasar.  Memilih Strategi Produk  Selanjutnya, peritel harus mengembangkan sebuah strategi produk untuk menentukan bauran terbaik dari barang dagangan untuk memuaskan pasar mereka.  Membentuk Strategi Layanan Konsumen  Sebuah stategi layanan konsumen dari peritel memfokuskan diri menarik dan mempertahankan pelanggan sasaran untuk memaksimalkan penjualan dan laba.  Memilih Strategi Penentuan Harga  Peritel mendasarkan keputusan harga mereka pada biaya-biaya dalam membeli produk dari anggota saluran lain dan menawarkan berbagai pelayanan kepada para pelanggan. Keputusan harga dapat memainkan peran penting bagi persepsi dari pelanggan tentang peritel. Jadi, strategi harga harus mendukung sasaran dan kebijakan keseluruhan dari peritel.  Memilih Lokasi  Sebuah lokasi yang baik sering kali membedakan sukses atau tidaknya ritel. Keputusan tentang lokasi tergantung pada ukuran peritel, sumber daya keuangan, penawaran, produk, persaingan dan tentunya pasar sasaranya. Pola lalu lintas, kejelasan tanda atau rambu toko, parkir, dan lokasi toko-toko penyangga/komplementer juga mempengaruhi pilihan lokasi ritel. Sebuah pusat perbelanjaan yang terencana (a planned shopping center) adalah sebuah kelompok toko ritel yang terencana, terkoordinasi, dan dipasarkan sebagai satu unit kepada para pembeli dalam suatu wilayah geografis perdagangan.  Membentuk Strategi Promosi  Peritel mendesain iklan dan mengembangkan promosi-promosi lain untuk menstimulasi permintaan dan memberikan informasi seperti lokasi took, penawaran-penawaran barang, harga dan waktu.  Menciptakan Suasana Toko  Sebuah ritel yang sukses secara erat menggabungkan strategi barang dagangan, harga, dan promosi dengan suasana (atmosfir) toko, yaitu karakteristik fisik sebuah toko, untuk memengaruhi persepsi konsumen terhadap pengalaman berbelanja. Atmosfir dimulai dengan eksterior toko, yang akan menggunakan elemen- elemen arsitek yang eye-catching dan tanda untuk menarik perhatian dan minat pelanggan. Elemen-elemen atmosfir interior termasuk lay-out toko, tampilan barang, pencahayaan, warna, suara, dan kebersihan.
  • 24.  Pengambilan Keputusan Saluran Distribusi dan Distribusi Fisik Setiap perusahaan menghadapi keputusan penting ketika memilih bagaimana mendistribusikan barang atau jasanya: memilih saluran disteibusi yang spesifik dan memutuskan tingkat intensitas distribusi. Dalam menentukan saluran distribusi mana yang paling efisien, manajer bisnis perlu mempertimbangka dua faktor: pasar, produk, produsen, dan persaingan. faktor-faktor ini sering dikaitkan dan akan berubah seiting dengan waktu. Memilih Saluran Distribusi Untuk mencapai pasar sasaran dengan sejumlah kecil pembeli atau para pembeli yang terkonsentrasi dalam suatu wilyah geografis tertentu, alternative yang palingmemungkinkan adalah saluran langsung. Produsen yang menawarkan lini produk yang luas, dengan sumber keuangan dan pemasaran untuk didistribusikan dan dipromosikan, lebih cenderung memilih sebuah saluran yang lebih pendek. Selain menggantungkan diri pada perantara pemasaran, manufaktur yang kuat secara financial dengan lini produk biasanya menggunakan perwakilan penjualan mereka sendiri, pergudangan, dan departemen kredit untuk melayani baik peritel dan konsumen. Kinerja kompetitif adalah kunci keempat dari hal yang harus diperhatikan ketika memilih sebuah saluran distibusi. Saluran yang digunakan dengan membangun para pesaing dan juga pangsa pasar yang baru masuk, juga memengaruhi pengambilan keputusan.
  • 25. Memilih Intensitas Distribusi Intensitas disrtibusi (distribution intensity) termasuk sebuah pengambilan keputusan penting kedua tentang distribusi—jumlah perantara atau outlet-outlet dimana manufaktur mendistribusikan barangnya. Secara umum, cakupan pasar bervariasi sepanjang kontinum dengan tiga tingkat intensitas yang berbeda: Distibusi intensif melibatkan penempatan produk-produk sebuah perusahaan hampir disetiap gerai yang tersedia. Secara umum, distribusi intensif cocok dengan barang-barang convenience dengan harga murah, seperti permen karet, surat kabar, dan minuman ringan. Kejenuhan pasar jenis ini membutuhkan kerja sama dengan para perantara, termasuk grosir dan peritel, untuk mencapai cakupan maksimum. Distibusi selektif adalah strategi cakupan pasar di mana sebuah manufaktur memilih hanya sejumlah peritel untuk mendistribusikan lini produknya. Distribusi selektif dapat mengurangi biaya pemasaran keseluruhan dan membangun hubungan kerja yang kuat dalam suatu saluran. Es krim Godiva menggunakan distribusi selektif. Iklannya menonjolkan fakta bahwa tidak setiap toko dapat menjual Es krim tersebut dengan melibatkan pernyataan “tersedia di manapun es krim premium dijual.” Distribusi eksklusif, di sisi lain dari kontinum dari disribusi intensif, membatasi cakupan pasar ke sebuah peritel atau grosir dalam sebuah wilayah geografis tertentu. Pendekatan ini cocok secara relative dengan produk-produk khusus yang mahal. Peritel-peritel dengan hati-hati dipilih untuk meningkatkan citra produk di pasaran dan untuk memastikan bahwa tenaga penjual dan pelayanan yang terlatih akan berkontribusi terhadap kepuasan pelanggan.
  • 26. Distribusi Logistik dan Fisik Rantai pasokan (supply chain), yang merupakan urutan atau rangkaian pemasok yang berkontribusi dalam menciptakan dan menyampaikan sebuah produk atau jasa kepada para pengguna bisnis dan para konsumen akhir. Rantai pasokan dimulai ketika bahan mentah yang digunakan dalam produksi diantarkan ke produsen dan dilanjutkan dengan aktivitas produksi yang menciptakan barang-barang jadi. Terakhir, barang jadi bergerak melalui saluran distribusi yang dimiliki produsen kepada para pelanggan. Proses mengoordinasi arus barang, jasa, dan informasi di antara para anggota pada rantai pemasok disebut sebagai logistik (logistics). Distribusi fisik Distribusi fisik (physical distribution), yaitu aktivitas-aktivitas yang ditunjukan untuk mencapai efisiensi dalam memindahakan barang-barang jadi dari lini produksi ke konsumen atau pembeli bisnis. Distibusi fisik adalah konsep yang luas yang termasuk transportasi dan berbagai elemen lain yang membantu menghubungkan para pembeli dan penjual, yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memastikan pergerakan yang terpercaya dari produk-produk melalui rantai pemasok. Pergudangan (warehousing) adalah disribusi fisik yang melibatkan penyimpanan produk. Penanganan bahan mentah (material handling) adalah memindahkan barang-barang di dalam pabrik, gudang, terminal transportasi, dan toko. Persediaan yang dikelola oleh vendor (vendor-managed inventory), dimana produsen dan peritel setuju bahwa produsen (atau grosir) akan menentukan berapa banyak sebuah produk dibutuhkan oleh seorang pembeli dan secara otomatis mengirimkan pasokan-pasokan baru ketika dibutuhkan.
  • 27. Layanan Konsumen Layanan konsumen (customer service) adalah komponen penting dari strategi produk dan distribusi. Standar layanan konsumen mengukur kualitas pelayanan yang diberikan oleh sebuah perusahaan kepada para pelanggannya. Garansi (warranties) adalah janji-janji perusahaan untuk memperbaiki sebuah produk yang rusak, mengembalikan pembayaran uang (refund), atau mengganti sebuah produk jika terbukti tidak memuaskan.