2. 1. Api (jilatan api yang dapat membakar
kulit/tubuh).
2. Suhu panas (dapat menyebabkan
hipertermia).
3. Asap (dapat menyebabkan sesak nafas dan
mengganggu pengelihatan).
4. Gas-gas beracun (dapat menimbulkan
penyakit dan gangguan kesehatan
lainnya).
5. Runtuhan bangunan (dapat menimpa
korban yang terjebak di dalamnya
sewaktu-waktu).
6. Ledakan (bahan mudah meledak di sekitar
area kebakaran dapat melukai apa saja
di dekatnya).
3. 1. ASAP.
Asap adalah kumpulan partikel zat karbon ukuran
kurang dari 0.5 micron sebagai hasil dari
pembakaran tak sempurna dan bahan yang
mengandung karbon.
4. ⊚ Asap dan gas merupakan ancaman utama yang
sangat serius bagi keselamatan penghuni
⊚ Suhu kebakaran dalam waktu sekitar 3 menit telah
mencapai fase flash over dapat mencapai diatas 1000
– 1200 derajat Celsius, sehingga dapat menghilangkan
kemampuan daya dukung konstruksi (berpotensi
collapse)
⊚ Bahaya Ledakan, berpotensi terjadi dalam
kebakaran. Ledakan dapat terjadi sebagai awal
pemicunya atapun merupakan kejadian susulan. Ada
dua jenis ledakan yang harus diwaspadai yaitu
Ledakan Kimia dan Ledakan Fisika
Ancaman bahaya kebakaran
5. • PELEDAKAN FISIKA
(Physical Explosion) Expanse
Pelepasan tekanan uap/gas seperti :
Ketel uap, bejana tekanan, kompresor dll.
• PELEDAKAN KIMIA
(Chemical Explosion) Explosive)
Pelepasan energi potensial dari reaksi bahan
kimia yang disertai pelepasan energi panas
yang tinggi dalam waktu yang cepat
DIFINISI LEDAKAN
8. 2. PANAS
Panas adalah suatu bentuk energi yang pada 300 derajat Fahrenheit dapat
dikatakan sebagai temperatur tertinggi di mana manusia dapat bertahan /
bernafas hanya dalam waktu yang singkat.
11. 3. FLAME/NYALA
Nyala / Flame biasa timbul pada proses pembakaran
sempurna dan membentuk cahaya berkilauan.
12. 4.Gas Beracun
Gas beracun antara lain:
1. Karbon Monoksida tidak berasa, tidak berbau, tidak berasa NAB50ppm, Sulfur Dioksida (SO2) sangat beracun,
menyebabkan gejala lambat diri, kerusakan sistem pernafasan seperti bronchitis, Hidrogen Sulfida (H2S) > NAB 10 ppm,
Ammonia (MH3) > NAB 25PPM, Hydraogen Sianida (HCN) > nab 10ppm, Acrolein (C3H4O) > NAB 0,1 ppm,
2. Gas hasil pembakaran zat Sellulosa (Kertas, Kayu, Kain) seperti Karbon Monoksida, Formaldehida, Asam Formiat, Asam
Karboksitat, Metialkohol, Asam Asetat, Dll.
3. Gas hasil pembakaran plastik seperti Karbon Monoksida, Asam Klodrida dan Sianida, Nitrogen Oksida, DLL.
4. Gas hasil pembakaran karet seperti Karbon Monoksida, Sulfur Dioksida, dan Asap tebal,
5. Gas hasil pembakaran Scilena seperti Hidrogen Sianida, Gas Amonia,
6. Gas hasil pembakaran Wool, seperti Karbon Monoksida, Hidrogen Sulfida, Sulfur Dioksida, dan Hidrogen Sianida.
7. Gas hasil pembakaran minyak bumi seperti Karbon Monoksida, Karbon Dioksida, Axcolin, dan Asap tebal.
13. 1. Manusia (korban jiwa pada kejadian kebakaran).
2. Material (nilai bangunan dan aset yang rusak
disebabkan kejadian kebakaran).
3. Lingkungan (flora dan fauna yang musnah karena
kejadian kebakaran, efek termal kebakaran serta
peningkatan gas CO2 dan polusi).
4. Ekonomi (kerugian finansial akibat tidak mampu
berjalannya bisnis dampak dari kejadian kebakaran).
5. Sosial (PHK massal dikarenakan kebangkrutan bisnis
dampak dari kejadian kebakaran).
14. sugiri 14
14
• Apakah ada peluang utk terjadi kebakaran
• Apa konsekwensinya bila terjadi kebakaran
• Upaya apa yang telah dilakukan