SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB I
                                PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang


       Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

kelangsungan hidup organisasi. Globalisasi telah menyebabkan terjadinya

perubahan-perubahan yang begitu cepat di dalam bisnis, yang menuntut organisasi

untuk lebih mampu beradaptasi, mempunyai ketahanan, mampu melakukan

perubahan arah dengan cepat, dan memusatkan perhatiannya kepada pelanggan.

Globalisasi ini juga dapat memunculkan bahaya, sekaligus kesempatan bagi

organisasi. Menurut pakar perubahan John P. Kotter (1995) dalam bukunya

Leading Change, globalisasi yang terjadi di pasar dan kompetisi telah

menciptakan ancaman, berupa semakin banyaknya kompetisi dan meningkatnya

kecepatan dalam bisnis.


       Reformasi di masyarakat memacu polri untuk melaksanakan reformasi di

tubuh polri itu sendiri, hal ini ditandai seiring dengan pengaruh era globalisasi dan

perkembangan teknologi, maka Polri sebagai organisasi pemerintah yang

bersentuhan langsung dengan masyarakat harus menyesuaikan dirinya dengan

perubahan-perubahan nilai yang terjadi di masyarakat. Proses penyesuaian diri ini

dapat dilakukan dengan Reformasi (proses perubahan yang radikal / cepat) atau

melalui Transformasi (proses perubahan yang melalui proses yang panjang seperti

metamorfosa). Transformasi ataupun Reformasi tersebut perlu dilakukan untuk

membuat ”organisasi” selalu siap menghadapi segala perubahan dalam tiap



                                                                                   1
elemen lingkungan stratejik (politik & hukum, sosial budaya, ekonomi &

teknologi) dengan cara merubah dirinya sendiri secara terencana dan terkendali.

Biro Sumber Daya Manusia adalah salah satu satker di Polda Jambi yang

mempunyai peran sangat penting dalam membina dan menyelenggarakan fungsi

manajemen bidang SDM. Melalui program Reformasi Birokrasi Reformasi

Birokrasi Polri yang berkaitan dengan sistem dan organisasi Polri, yaitu dari

organisasi yang mekanistik menuju organisasi yang organik, yang lebih adaptif

dalam merespons kompleksitas perkembangan dan ekspektasi masyarakat

Indonesia yang majemuk dan terus berkembang secara dinamis.


       Sasaran dari Reformasi Birokrasi itu sendiri adalah mengubah pola pikir,

mengubah budaya kerja dan mengubah tata kelola Pemerintahan. Selama ini

pandangan masyarakat terhadap Polri lebih cenderung menilai Polri arogan, tidak

membela orang kecil, memeras dan pungli, tidak kompeten, tidak profesional,

pelanggar HAM dan masih banyak lagi citra buruk Polri yang sudah benar-benar

tertanam di mata Masyarakat. Untuk itu agar dapat merubah dan menghilangkan

citra buruk Polri yang sudah tertanam di masyarakat, Polri perlu melakukan

Reformasi Birokrasi agar Polri dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan

benar-benar menjadi aparat negara penegak hukum yang melindungi, mengayomi

dan melayani masyarakat.


       Reformasi Birokrasi adalah menata ulang, merubah, menyempurnakan dan

memperbaiki birokrasi agar menjadi lebih bersih, efisien, efektif dan produktif

(BEEP). Secara umum tujuan dari Reformasi Birokrasi adalah membangun profil

dan perilaku aparatur negara yang berintegritas tinggi, produktif, dan mampu


                                                                             2
memberikan pelayanan kepada publik / masyarakat. Dengan melihat tujuan

reformasi birokrasi diatas bahwa komitmen menjadi suatu hal sangat penting

seperti yang diungkapan oleh (Muchlas, 2008) tentang Komitmen organisasi

sebagai salah satu sikap dalam pekerjaan didefinisikan sebagai orientasi seseorang

terhadap organisasi dalam arti kesetiaan, identifikasi, dan keterlibatan. Konsep

dari komitmen adalah salah satu aspek penting dari filosofi human resource

management. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Guest (1987) bahwasannya

kebijakan HRM didesain untuk memaksimalkan integrasi organisasi, komitmen

organisasi,   komitmen   pegawai,    fleksibilitas   dan   kualitas   kerja   (dalam

Armstrong,1999 : hal 97-98). Sehingga diharapkan dengan komitmen yang kuat

dapat membangun birokrasi yang bersih, efektif, efisien, transparan dan akuntabel

dalam melayani dan memberdayakan masyarakat. Komitmen pegawai lebih dari

sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan

kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan

organisasi demi pencapaian tujuan, (Steers.1985:50). Jadi komitmen pegawai

mencakup unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan

identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Di samping itu komitmen

pegawai mengandung pengertian sebagai suatu hal yang lebih dari sekedar

kesetiaan yang pasif melainkan menyiratkan hubungan pegawai dengan

perusahaan secara aktif hal ini dapat ditunjukkan rekapitulasi Absensi dimana

penerimaan pegawai terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi seperti

pelaksanaan apel yang dilaksanakan rutin setiap hari kerja, seperti pada tabel di

bawah ini.



                                                                                  3
Tabel 1.1.
                         Rekapitulasi Daftar Absensi
          Pegawai Biro SDM Polda Jambi Bulan Januari s/d Apri 2011

                            BLN            BLN            BLN             BLN
       KETERANGAN                    %              %               %                 %
                             Jan            Feb            Mar            Apr

Ijin                          2     2.90     5     7.25     4     5.80      1        1.45

Sakit                         3     4.35     2     2.90     3     4.35      1        1.45

Cuti                          3     4.35     -       -      -       -       -         -

Tanpa Keterangan              1     1.45     3     4.35     1     1.45      7    10.14

JUMLAH                        9    13.04    10    14.49     8     11.59     9    13.04

Sumber: Unit Provos Bid Propam Polda Jambi 2011


         Dari tabel di atas dapat diketahui adanya peningkatan jumlah absensi pada

bulan januari sebanyak 13,04% menjadi 14,49% pada bulan februari dan pada

bulan maret sebayak 11,59% menjadi 13,04% pada bulan april. Meskipun tidak

ada standar yang menunjukkan tingkat absensi dikatakan tinggi atau rendah

namun menurut pengamatan penulis bahwa peningkatan absensi pada tabel di atas

menunjukkan rendahnya komitmen yang ditunjukkan oleh pegawai Biro SDM

Polda Jambi.


         Birokrasi Weberian, seperti pola dan system birokrasi saat ini kurang

efektif diera modern, karena tuntutan dan partisipasi masyarakat yang cukup kuat,

birokrasi yang ramping, efektif, efisien, professional, transparan, komunikatif,

akuntabel dan memiliki visi pelayanan masyarakat yang baik serta bebas dari


                                                                                4
praktik praktik KKN yang sangat membebani masyarakat (Max Weber). Salah

satu faktor yang berperan dengan melihat fenomena perkembangan birokrasi dari

jaman pra reformasi dan pasca reformasi adalah budaya, melihat tuntutan

reformasi birokrasi perubahan budaya sangat perlu dilakukan guna mendukung

keberhasilan program reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh pemerintah

sehingga organisasi dituntut untuk mempunyai budaya yang membedakan dengan

organisasi lain yang sejenis. Percepatan perubahan lingkungan berakibat pada

perubahan budaya perusahaan, kesuksesan sebuah organisasi tidak hanya

didukung oleh budaya organisasi saja tetapi juga bagaimana organisasi tersebut

menumbuhkan komitmen organisasi yang dipahami sebagai ikatan kejiwaan

individu terhadap organisasi (muchlas, 2008).


       Komitmen pegawai tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Ada

hubungan yang signifikan antara budaya kerja dengan komitmen pegawai

(Shadur, Kienzle dan Rodwell, 1999). Budaya dianggap sebagai pemicu

tumbuhnya komitmen pegawai, karena budaya yang dibangun sejalan dengan

nilai-nilai yang dianut pegawai. Atau dengan kata lain pegawai yang komit akan

bersedia memberikan diri mereka dengan suka rela untuk memajukan satuan

kerjanya.


       Dilihat dari indikator Budaya Organisasi (Kolb, David et. Al (1999)

sebagai contoh konformitas yaitu sejauh mana para anggota organisasi merasa

bahwa ada peraturan, prosedur dan kebijakan serta praktek yang harus mereka

patuhi sebagai contoh di Biro SDM sendiri dalam hal rekruitmen anggota Polri

harus dilakukan dengan prinsip secara bersih, transparan dan akuntabel namun


                                                                            5
secara diam-diam masih didapati oknum-oknum yang melanggar prinsip tersebut.

Hal ini juga ditunjukkan dengan adanya pelanggaran disiplin anggota di Biro

SDM, pada tahun 2010 terjadi satu kali pelanggaran disiplin anggota dan pada

tahun 2011 meningkat menjadadi dua kali kasus pelanggaran disiplin.


          Begitu juga halnya dengan tanggung jawab dimana rasa tanggung pegawai

Biro SDM menurut pengamatan penulis masih dirasa kurang hal ini dapat dilihat

seperti melempar tanggung kepada yunior yang dibawahnya dalam pengerjaan

tugas yang dibebankan kepadanya. Beberapa indikator budaya diatas akan dapat

mempengaruhi komitmen dari pegawai seperti yang diungkapkan oleh Shadur,

Kienzle dan Rodwell diatas.


          Kemampuan       pegawai   dalam   melaksanakan tugasnya     merupakan

perwujudan dari pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki. Hal ini

seperti      yang diungkapkan oleh Blanchard : “Kematangan pekerjaan

(kemampuan) dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan sesuatu. Hal

ini berkaitan dengan pengetahuan dan ketrampilan” (Kenneth H. Blanchard,

1986 : 187). Berbagai diklat telah diberikan kepada anggota di Biro SDM Polda

Jambi sebagai bekal untuk melaksanakan tugas yang diberikan, secara rinci pada

Tabel 1.2. berikut ini:




                                                                              6
Tabel 1.2.
                Rekapitulasi Pegawai Biro SDM Polda Jambi
         Yang Telah Mengikuti Diklat Pengetahuan dan Keterampilan

 No.                       Jenis Diklat                         Jumlah (Orang)

  1.     Diklat Personel ( Administrasi Kepegawaian)                    5

  2.     Diklat Administrasi Umum                                       10

  3.     Operasional Komputer                                           15

  4.     Administrasi Keuangan                                          2

  5.     Tester PSI                                                     2

Jumlah                                                                  34

Sumber: Unit SDM Polda Jambi 2011


         Melihat kemampuan kerja pegawai Biro SDM dalam hal ini kemampuan

teknis menurut pengamatan penulis dirasakan sudah cukup artinya di jaman

serba komputer ini seluruh pegawai dapat mengoperasikan komputer dimana

hampir seluruh pekerjaan yang sifatnya administrasi dilakukan dengan

menggunakan komputer, begitu juga dengan kemampuan kerja lainnya baik

kemampuan sosial maupun kemampuan konseptual dirasakan cukup yang

diharapkan dapat mempengaruhi komitmen pegawai pada Biro SDM Polda

Jambi seperti menurut     teori   person-job-fit,   adanya     kesesuaian    antara

karakteristik   tugas pekerjaan   dengan     kebutuhan       individu   dalam hal

kemampuan yang dimiliki oleh pegawai untuk melaksanakan tugas tersebut,

akan memperkuat keikatan pegawai pada kerja, yaitu pegawai akan lebih

komitmen terhadap pekerjaan (Allen dan Meyer, 1997 dalam Ozag dan




                                                                                 7
Duguma, 2005).


        Keterkaitan Budaya Organisasi serta kemampuan secara bersama-sama

diharapkan dapat mempengaruhi komitmen pegawai pada Biro SDM hal ini

sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Mullins (1999) dalam 3 pilar komitmen

yaitu Sense of belonging, sense of excitement dan confidence to manajemen.

sebagai ilustrasi pilar kedua sense of excitemen (perasaan bergairah terhadap

pekerjaan, Perasaan seperti ini bisa dimunculkan dengan cara: mengenali faktor-

faktor motivasi intrinsik dalam mengatur desain pekerjaan (job design)      dan

kemauan dari manajer dan supervisor untuk mengenali bahwa motivasi dan

komitmen karyawan bisa meningkat jika ada perhatian terus menerus (salah

satu dimensi budaya organisasi yaitu dukungan dan perhatian (Kolb,David et al

,1999), memberi delegasi atas wewenang serta memberi kesempatan serta

ruang   yang    cukup   bagi   karywan    untuk menggunakan ketrampilan dan

keahliannya/ kemampuan kerja secara maksimal (Armstrong, 1999: 181-184).


        Berdasarkan uraian diatas adalah sangat menarik dan sangat relevan untuk

melakukan kajian lebih lanjut tentang penulisan tesis berjudul: “Pengaruh

budaya organisasi dan kemampuan kerja terhadap komitmen pegawai pada

Biro Sumber Daya Manusia Polda Jambi”.




                                                                              8
1.2. Perumusan Masalah


      Dalam organisasi pemerintah (birokrasi) terkandung budaya organisasi

yang membawa perilaku fungsional dan disfungsional. Perilaku fungsional

memberi dampak positif antara lain berupa pemberian pelayanan sesuai

peraturan, cepat, dan tepat. Sementara itu, perilaku disfungsional mendorong

perilaku menjadi arogan, merasa paling mengetahui, paling berkuasa, meminta

imbalan   atas    pelayanan      yang   memang   seharusnya   diberikan   dan

mengistimewakan orang dekat. Dengan perubahan struktur Biro SDM Polda

Jambi yang baru dan program reformasi birokrasi diharapkan dapat

meningkatkan akuntabilitas Biro SDM Polda Jambi ditekankan pada

penanganan masalah budaya organisasi.


      Selain memperhatikan budaya organisasi pimpinan perlu mendorong

bawahannya       untuk   terus     mengembangkan    kemampuannya      dengan

mengidentifikasi kebutuhan ketrampilan/ kemampuan atau kompetensi apa yang

dibutuhkan pegawainya guna mendukung pelaksanaan tugas sesuai bidangnya

masing-masing. Disamping itu, pemimpin diharapkan menjadi panutan para

bawahannya sehingga para bawahan mendapatkan pola yang bisa dijadikan

teladan dalam melaksanakan pekerjaanya.


      Dengan demikian komitmen dalam memberikan pelayanan yang serta

komitmen terhadap kemajuan organisasi akan dapat tercapai apabila terjadi

perubahan budaya organisasi yang mencakup perubahan paradigm, nilai-nilai,

sikap dan perilaku serta peningkatan kemampuan seluruh pegawai Biro SDM


                                                                            9
Polda Jambi sehingga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan sesuai

dengan harapan masyarakat.


       Menurut data yang ada dalam latar belakang mengenai komitmen pegawai

Biro SDM Polda Jambi yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya absensi

dapat disimpulkan bahwa komitmen pegawai masih rendah. Demikian halnya

beberapa indikator mengenai budaya organisasi masih menunjukkan adanya

pelanggaran disiplin, masih adanya praktek KKN secara sembunyi-sembunyi oleh

beberapa oknum, dan masih adanya saling lempar tanggung jawab antar pegawai.

Namun secara kemampuan dari data yang ada pegawai Biro SDM Polda Jambi

telah memiliki kemampuan kerja yang baik, hal ini dapat dilihat dengan telah

diberikannya bekal berupa berbagai diklat sesuai dengan bidang pekerjaan yang

dibebankan.


       Dengan melihat kenyataan tersebut diatas, maka pernyataan pokok yang

peneliti munculkan disini adalah “Bagaimana budaya organisasi dan kemampuan

kerja dapat mempengaruhi komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi?”,

Secara spesipik, pertanyaan-pernyataan penelitian untuk kajian ini adalah sebagai

berikut:


   1. Bagaimana gambaran mengenai budaya organisasi, kemampuan kerja dan

       komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi?

   2. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen pegawai pada

       Biro SDM Polda Jambi?




                                                                              10
3. Bagaimana pengaruh kemampuan terhadap komitmen pegawai pada Biro

       SDM Polda Jambi?

   4. Apakah budaya organisasi dan kemampuan kerja berpengaruh simultan

       terhadap komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi?

1.3. Tujuan Penelitian

       Penelitian ini ingin menyelidiki jalinan hubungan antara faktor-faktor

budaya kerja dan kemampuan dengan komitmen pegawaia dilingkungan Biro

SDM Polda Jambi. Secara spesifik, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui:


   1. Mengetahui gambaran mengenai budaya organisasi, kemampuan kerja dan

       komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi

   2. Mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen pegawai pada

       Biro SDM Polda Jambi

   3. Mengetahui pengaruh kemampuan kerja terhadap komitmen pegawai pada

       Biro SDM Polda Jambi

   4. Mengetahui pengaruh simultan dari budaya organisasi dan kemampuan

       kerja terhadap komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi

1.4. Manfaat Penelitian


       Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dari segi

pengetahuan/ akademis dan manfaat bagi kegunaan praktis manajerial maupun

bagi pengembangan pengetahuan dalam bidang manajemen sumber daya manusia.


   1. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah terutama bagi para pimpinan

       organisasi untuk mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan


                                                                           11
guna lebih mengefektifkan pegawai Polri di Polda Jambi, khususnya di

   Biro Sumberdaya Manusia.

2. Manfaat pengembangan pengetahuan. Penelitian ini diharapkan dapat

   memperkaya konsep-konsep yang berkaitan dengan komitmen pegawai,

   budaya organisasi, dan kemampuan kerja.




                                                                    12

More Related Content

Viewers also liked

Optimalisasi bagdalops Biro Operasi Polda Jambi
Optimalisasi bagdalops Biro Operasi Polda JambiOptimalisasi bagdalops Biro Operasi Polda Jambi
Optimalisasi bagdalops Biro Operasi Polda JambiDadang DjokoKaryanto
 
Jam adella ok
Jam adella okJam adella ok
Jam adella okonetow
 
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009Delia Qballz
 
seleksi anggota polri melalui SAG Polda metro jaya 2014
seleksi anggota polri melalui SAG Polda metro jaya 2014seleksi anggota polri melalui SAG Polda metro jaya 2014
seleksi anggota polri melalui SAG Polda metro jaya 2014Wiyatputera Dwiasi
 
Nkp pengadaan polair AKBP DADANG DK
Nkp pengadaan polair AKBP DADANG DKNkp pengadaan polair AKBP DADANG DK
Nkp pengadaan polair AKBP DADANG DKWoro Handayani
 
Tindak lanjut penjabaran program prioritas kapolri
Tindak lanjut penjabaran program prioritas kapolriTindak lanjut penjabaran program prioritas kapolri
Tindak lanjut penjabaran program prioritas kapolriKukuh Setiawan
 
Hype vs. Reality: The AI Explainer
Hype vs. Reality: The AI ExplainerHype vs. Reality: The AI Explainer
Hype vs. Reality: The AI ExplainerLuminary Labs
 
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving CarsStudy: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving CarsLinkedIn
 

Viewers also liked (10)

Optimalisasi bagdalops Biro Operasi Polda Jambi
Optimalisasi bagdalops Biro Operasi Polda JambiOptimalisasi bagdalops Biro Operasi Polda Jambi
Optimalisasi bagdalops Biro Operasi Polda Jambi
 
Jam adella ok
Jam adella okJam adella ok
Jam adella ok
 
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
 
Bab 2 NKP sespimmen POLRI
Bab 2 NKP sespimmen POLRIBab 2 NKP sespimmen POLRI
Bab 2 NKP sespimmen POLRI
 
seleksi anggota polri melalui SAG Polda metro jaya 2014
seleksi anggota polri melalui SAG Polda metro jaya 2014seleksi anggota polri melalui SAG Polda metro jaya 2014
seleksi anggota polri melalui SAG Polda metro jaya 2014
 
Nkp pengadaan polair AKBP DADANG DK
Nkp pengadaan polair AKBP DADANG DKNkp pengadaan polair AKBP DADANG DK
Nkp pengadaan polair AKBP DADANG DK
 
Etika lalulintas
Etika lalulintasEtika lalulintas
Etika lalulintas
 
Tindak lanjut penjabaran program prioritas kapolri
Tindak lanjut penjabaran program prioritas kapolriTindak lanjut penjabaran program prioritas kapolri
Tindak lanjut penjabaran program prioritas kapolri
 
Hype vs. Reality: The AI Explainer
Hype vs. Reality: The AI ExplainerHype vs. Reality: The AI Explainer
Hype vs. Reality: The AI Explainer
 
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving CarsStudy: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
 

Similar to REFORMASI BUDAYA

HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJAHUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJAAbby Lee
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...Ahmad Irfansyah
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanLulu Nurul
 
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048AnonymousPhQThoJsM
 
Yuk belajar nulis....2
Yuk belajar nulis....2Yuk belajar nulis....2
Yuk belajar nulis....2Conk ChoLeeh
 
Agen of Change.pptx
Agen of Change.pptxAgen of Change.pptx
Agen of Change.pptxssuser1b2b4f
 
PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...
PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...
PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...AntonAnthony2
 
Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...
Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...
Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...riaisdiana22
 
Skripsi : Peran Satpol Pamong Praja dalam Membantu Kepala Daerah untuk Mencip...
Skripsi : Peran Satpol Pamong Praja dalam Membantu Kepala Daerah untuk Mencip...Skripsi : Peran Satpol Pamong Praja dalam Membantu Kepala Daerah untuk Mencip...
Skripsi : Peran Satpol Pamong Praja dalam Membantu Kepala Daerah untuk Mencip...Amphie Yuurisman
 
Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
Pengaruh Pelatihan dan  Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...Pengaruh Pelatihan dan  Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...Imam Taufiq HA
 
1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...
1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...
1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...AGUS SETIYONO
 
1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...
1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...
1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...AGUS SETIYONO
 
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu DepartemenAnalisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemenviamedia21
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiandreprathamm
 

Similar to REFORMASI BUDAYA (20)

HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJAHUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
 
Artikel modul 14 j
Artikel modul 14 jArtikel modul 14 j
Artikel modul 14 j
 
8.docx
8.docx8.docx
8.docx
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
 
6
66
6
 
Yuk belajar nulis....2
Yuk belajar nulis....2Yuk belajar nulis....2
Yuk belajar nulis....2
 
Agen of Change.pptx
Agen of Change.pptxAgen of Change.pptx
Agen of Change.pptx
 
PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...
PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...
PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...
 
Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...
Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...
Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Skripsi : Peran Satpol Pamong Praja dalam Membantu Kepala Daerah untuk Mencip...
Skripsi : Peran Satpol Pamong Praja dalam Membantu Kepala Daerah untuk Mencip...Skripsi : Peran Satpol Pamong Praja dalam Membantu Kepala Daerah untuk Mencip...
Skripsi : Peran Satpol Pamong Praja dalam Membantu Kepala Daerah untuk Mencip...
 
Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
Pengaruh Pelatihan dan  Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...Pengaruh Pelatihan dan  Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
 
1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...
1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...
1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...
 
1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...
1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...
1 hubungan antara kualitas interaksi atasan= bawahan dan quality of worklife ...
 
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu DepartemenAnalisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
 
Andrew kresna ekautra
Andrew kresna ekautraAndrew kresna ekautra
Andrew kresna ekautra
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
 

REFORMASI BUDAYA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup organisasi. Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang begitu cepat di dalam bisnis, yang menuntut organisasi untuk lebih mampu beradaptasi, mempunyai ketahanan, mampu melakukan perubahan arah dengan cepat, dan memusatkan perhatiannya kepada pelanggan. Globalisasi ini juga dapat memunculkan bahaya, sekaligus kesempatan bagi organisasi. Menurut pakar perubahan John P. Kotter (1995) dalam bukunya Leading Change, globalisasi yang terjadi di pasar dan kompetisi telah menciptakan ancaman, berupa semakin banyaknya kompetisi dan meningkatnya kecepatan dalam bisnis. Reformasi di masyarakat memacu polri untuk melaksanakan reformasi di tubuh polri itu sendiri, hal ini ditandai seiring dengan pengaruh era globalisasi dan perkembangan teknologi, maka Polri sebagai organisasi pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat harus menyesuaikan dirinya dengan perubahan-perubahan nilai yang terjadi di masyarakat. Proses penyesuaian diri ini dapat dilakukan dengan Reformasi (proses perubahan yang radikal / cepat) atau melalui Transformasi (proses perubahan yang melalui proses yang panjang seperti metamorfosa). Transformasi ataupun Reformasi tersebut perlu dilakukan untuk membuat ”organisasi” selalu siap menghadapi segala perubahan dalam tiap 1
  • 2. elemen lingkungan stratejik (politik & hukum, sosial budaya, ekonomi & teknologi) dengan cara merubah dirinya sendiri secara terencana dan terkendali. Biro Sumber Daya Manusia adalah salah satu satker di Polda Jambi yang mempunyai peran sangat penting dalam membina dan menyelenggarakan fungsi manajemen bidang SDM. Melalui program Reformasi Birokrasi Reformasi Birokrasi Polri yang berkaitan dengan sistem dan organisasi Polri, yaitu dari organisasi yang mekanistik menuju organisasi yang organik, yang lebih adaptif dalam merespons kompleksitas perkembangan dan ekspektasi masyarakat Indonesia yang majemuk dan terus berkembang secara dinamis. Sasaran dari Reformasi Birokrasi itu sendiri adalah mengubah pola pikir, mengubah budaya kerja dan mengubah tata kelola Pemerintahan. Selama ini pandangan masyarakat terhadap Polri lebih cenderung menilai Polri arogan, tidak membela orang kecil, memeras dan pungli, tidak kompeten, tidak profesional, pelanggar HAM dan masih banyak lagi citra buruk Polri yang sudah benar-benar tertanam di mata Masyarakat. Untuk itu agar dapat merubah dan menghilangkan citra buruk Polri yang sudah tertanam di masyarakat, Polri perlu melakukan Reformasi Birokrasi agar Polri dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan benar-benar menjadi aparat negara penegak hukum yang melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Reformasi Birokrasi adalah menata ulang, merubah, menyempurnakan dan memperbaiki birokrasi agar menjadi lebih bersih, efisien, efektif dan produktif (BEEP). Secara umum tujuan dari Reformasi Birokrasi adalah membangun profil dan perilaku aparatur negara yang berintegritas tinggi, produktif, dan mampu 2
  • 3. memberikan pelayanan kepada publik / masyarakat. Dengan melihat tujuan reformasi birokrasi diatas bahwa komitmen menjadi suatu hal sangat penting seperti yang diungkapan oleh (Muchlas, 2008) tentang Komitmen organisasi sebagai salah satu sikap dalam pekerjaan didefinisikan sebagai orientasi seseorang terhadap organisasi dalam arti kesetiaan, identifikasi, dan keterlibatan. Konsep dari komitmen adalah salah satu aspek penting dari filosofi human resource management. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Guest (1987) bahwasannya kebijakan HRM didesain untuk memaksimalkan integrasi organisasi, komitmen organisasi, komitmen pegawai, fleksibilitas dan kualitas kerja (dalam Armstrong,1999 : hal 97-98). Sehingga diharapkan dengan komitmen yang kuat dapat membangun birokrasi yang bersih, efektif, efisien, transparan dan akuntabel dalam melayani dan memberdayakan masyarakat. Komitmen pegawai lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan, (Steers.1985:50). Jadi komitmen pegawai mencakup unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Di samping itu komitmen pegawai mengandung pengertian sebagai suatu hal yang lebih dari sekedar kesetiaan yang pasif melainkan menyiratkan hubungan pegawai dengan perusahaan secara aktif hal ini dapat ditunjukkan rekapitulasi Absensi dimana penerimaan pegawai terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi seperti pelaksanaan apel yang dilaksanakan rutin setiap hari kerja, seperti pada tabel di bawah ini. 3
  • 4. Tabel 1.1. Rekapitulasi Daftar Absensi Pegawai Biro SDM Polda Jambi Bulan Januari s/d Apri 2011 BLN BLN BLN BLN KETERANGAN % % % % Jan Feb Mar Apr Ijin 2 2.90 5 7.25 4 5.80 1 1.45 Sakit 3 4.35 2 2.90 3 4.35 1 1.45 Cuti 3 4.35 - - - - - - Tanpa Keterangan 1 1.45 3 4.35 1 1.45 7 10.14 JUMLAH 9 13.04 10 14.49 8 11.59 9 13.04 Sumber: Unit Provos Bid Propam Polda Jambi 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui adanya peningkatan jumlah absensi pada bulan januari sebanyak 13,04% menjadi 14,49% pada bulan februari dan pada bulan maret sebayak 11,59% menjadi 13,04% pada bulan april. Meskipun tidak ada standar yang menunjukkan tingkat absensi dikatakan tinggi atau rendah namun menurut pengamatan penulis bahwa peningkatan absensi pada tabel di atas menunjukkan rendahnya komitmen yang ditunjukkan oleh pegawai Biro SDM Polda Jambi. Birokrasi Weberian, seperti pola dan system birokrasi saat ini kurang efektif diera modern, karena tuntutan dan partisipasi masyarakat yang cukup kuat, birokrasi yang ramping, efektif, efisien, professional, transparan, komunikatif, akuntabel dan memiliki visi pelayanan masyarakat yang baik serta bebas dari 4
  • 5. praktik praktik KKN yang sangat membebani masyarakat (Max Weber). Salah satu faktor yang berperan dengan melihat fenomena perkembangan birokrasi dari jaman pra reformasi dan pasca reformasi adalah budaya, melihat tuntutan reformasi birokrasi perubahan budaya sangat perlu dilakukan guna mendukung keberhasilan program reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh pemerintah sehingga organisasi dituntut untuk mempunyai budaya yang membedakan dengan organisasi lain yang sejenis. Percepatan perubahan lingkungan berakibat pada perubahan budaya perusahaan, kesuksesan sebuah organisasi tidak hanya didukung oleh budaya organisasi saja tetapi juga bagaimana organisasi tersebut menumbuhkan komitmen organisasi yang dipahami sebagai ikatan kejiwaan individu terhadap organisasi (muchlas, 2008). Komitmen pegawai tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Ada hubungan yang signifikan antara budaya kerja dengan komitmen pegawai (Shadur, Kienzle dan Rodwell, 1999). Budaya dianggap sebagai pemicu tumbuhnya komitmen pegawai, karena budaya yang dibangun sejalan dengan nilai-nilai yang dianut pegawai. Atau dengan kata lain pegawai yang komit akan bersedia memberikan diri mereka dengan suka rela untuk memajukan satuan kerjanya. Dilihat dari indikator Budaya Organisasi (Kolb, David et. Al (1999) sebagai contoh konformitas yaitu sejauh mana para anggota organisasi merasa bahwa ada peraturan, prosedur dan kebijakan serta praktek yang harus mereka patuhi sebagai contoh di Biro SDM sendiri dalam hal rekruitmen anggota Polri harus dilakukan dengan prinsip secara bersih, transparan dan akuntabel namun 5
  • 6. secara diam-diam masih didapati oknum-oknum yang melanggar prinsip tersebut. Hal ini juga ditunjukkan dengan adanya pelanggaran disiplin anggota di Biro SDM, pada tahun 2010 terjadi satu kali pelanggaran disiplin anggota dan pada tahun 2011 meningkat menjadadi dua kali kasus pelanggaran disiplin. Begitu juga halnya dengan tanggung jawab dimana rasa tanggung pegawai Biro SDM menurut pengamatan penulis masih dirasa kurang hal ini dapat dilihat seperti melempar tanggung kepada yunior yang dibawahnya dalam pengerjaan tugas yang dibebankan kepadanya. Beberapa indikator budaya diatas akan dapat mempengaruhi komitmen dari pegawai seperti yang diungkapkan oleh Shadur, Kienzle dan Rodwell diatas. Kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugasnya merupakan perwujudan dari pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Blanchard : “Kematangan pekerjaan (kemampuan) dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan sesuatu. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan dan ketrampilan” (Kenneth H. Blanchard, 1986 : 187). Berbagai diklat telah diberikan kepada anggota di Biro SDM Polda Jambi sebagai bekal untuk melaksanakan tugas yang diberikan, secara rinci pada Tabel 1.2. berikut ini: 6
  • 7. Tabel 1.2. Rekapitulasi Pegawai Biro SDM Polda Jambi Yang Telah Mengikuti Diklat Pengetahuan dan Keterampilan No. Jenis Diklat Jumlah (Orang) 1. Diklat Personel ( Administrasi Kepegawaian) 5 2. Diklat Administrasi Umum 10 3. Operasional Komputer 15 4. Administrasi Keuangan 2 5. Tester PSI 2 Jumlah 34 Sumber: Unit SDM Polda Jambi 2011 Melihat kemampuan kerja pegawai Biro SDM dalam hal ini kemampuan teknis menurut pengamatan penulis dirasakan sudah cukup artinya di jaman serba komputer ini seluruh pegawai dapat mengoperasikan komputer dimana hampir seluruh pekerjaan yang sifatnya administrasi dilakukan dengan menggunakan komputer, begitu juga dengan kemampuan kerja lainnya baik kemampuan sosial maupun kemampuan konseptual dirasakan cukup yang diharapkan dapat mempengaruhi komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi seperti menurut teori person-job-fit, adanya kesesuaian antara karakteristik tugas pekerjaan dengan kebutuhan individu dalam hal kemampuan yang dimiliki oleh pegawai untuk melaksanakan tugas tersebut, akan memperkuat keikatan pegawai pada kerja, yaitu pegawai akan lebih komitmen terhadap pekerjaan (Allen dan Meyer, 1997 dalam Ozag dan 7
  • 8. Duguma, 2005). Keterkaitan Budaya Organisasi serta kemampuan secara bersama-sama diharapkan dapat mempengaruhi komitmen pegawai pada Biro SDM hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Mullins (1999) dalam 3 pilar komitmen yaitu Sense of belonging, sense of excitement dan confidence to manajemen. sebagai ilustrasi pilar kedua sense of excitemen (perasaan bergairah terhadap pekerjaan, Perasaan seperti ini bisa dimunculkan dengan cara: mengenali faktor- faktor motivasi intrinsik dalam mengatur desain pekerjaan (job design) dan kemauan dari manajer dan supervisor untuk mengenali bahwa motivasi dan komitmen karyawan bisa meningkat jika ada perhatian terus menerus (salah satu dimensi budaya organisasi yaitu dukungan dan perhatian (Kolb,David et al ,1999), memberi delegasi atas wewenang serta memberi kesempatan serta ruang yang cukup bagi karywan untuk menggunakan ketrampilan dan keahliannya/ kemampuan kerja secara maksimal (Armstrong, 1999: 181-184). Berdasarkan uraian diatas adalah sangat menarik dan sangat relevan untuk melakukan kajian lebih lanjut tentang penulisan tesis berjudul: “Pengaruh budaya organisasi dan kemampuan kerja terhadap komitmen pegawai pada Biro Sumber Daya Manusia Polda Jambi”. 8
  • 9. 1.2. Perumusan Masalah Dalam organisasi pemerintah (birokrasi) terkandung budaya organisasi yang membawa perilaku fungsional dan disfungsional. Perilaku fungsional memberi dampak positif antara lain berupa pemberian pelayanan sesuai peraturan, cepat, dan tepat. Sementara itu, perilaku disfungsional mendorong perilaku menjadi arogan, merasa paling mengetahui, paling berkuasa, meminta imbalan atas pelayanan yang memang seharusnya diberikan dan mengistimewakan orang dekat. Dengan perubahan struktur Biro SDM Polda Jambi yang baru dan program reformasi birokrasi diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas Biro SDM Polda Jambi ditekankan pada penanganan masalah budaya organisasi. Selain memperhatikan budaya organisasi pimpinan perlu mendorong bawahannya untuk terus mengembangkan kemampuannya dengan mengidentifikasi kebutuhan ketrampilan/ kemampuan atau kompetensi apa yang dibutuhkan pegawainya guna mendukung pelaksanaan tugas sesuai bidangnya masing-masing. Disamping itu, pemimpin diharapkan menjadi panutan para bawahannya sehingga para bawahan mendapatkan pola yang bisa dijadikan teladan dalam melaksanakan pekerjaanya. Dengan demikian komitmen dalam memberikan pelayanan yang serta komitmen terhadap kemajuan organisasi akan dapat tercapai apabila terjadi perubahan budaya organisasi yang mencakup perubahan paradigm, nilai-nilai, sikap dan perilaku serta peningkatan kemampuan seluruh pegawai Biro SDM 9
  • 10. Polda Jambi sehingga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan sesuai dengan harapan masyarakat. Menurut data yang ada dalam latar belakang mengenai komitmen pegawai Biro SDM Polda Jambi yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya absensi dapat disimpulkan bahwa komitmen pegawai masih rendah. Demikian halnya beberapa indikator mengenai budaya organisasi masih menunjukkan adanya pelanggaran disiplin, masih adanya praktek KKN secara sembunyi-sembunyi oleh beberapa oknum, dan masih adanya saling lempar tanggung jawab antar pegawai. Namun secara kemampuan dari data yang ada pegawai Biro SDM Polda Jambi telah memiliki kemampuan kerja yang baik, hal ini dapat dilihat dengan telah diberikannya bekal berupa berbagai diklat sesuai dengan bidang pekerjaan yang dibebankan. Dengan melihat kenyataan tersebut diatas, maka pernyataan pokok yang peneliti munculkan disini adalah “Bagaimana budaya organisasi dan kemampuan kerja dapat mempengaruhi komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi?”, Secara spesipik, pertanyaan-pernyataan penelitian untuk kajian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran mengenai budaya organisasi, kemampuan kerja dan komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi? 2. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi? 10
  • 11. 3. Bagaimana pengaruh kemampuan terhadap komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi? 4. Apakah budaya organisasi dan kemampuan kerja berpengaruh simultan terhadap komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini ingin menyelidiki jalinan hubungan antara faktor-faktor budaya kerja dan kemampuan dengan komitmen pegawaia dilingkungan Biro SDM Polda Jambi. Secara spesifik, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui: 1. Mengetahui gambaran mengenai budaya organisasi, kemampuan kerja dan komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi 2. Mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi 3. Mengetahui pengaruh kemampuan kerja terhadap komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi 4. Mengetahui pengaruh simultan dari budaya organisasi dan kemampuan kerja terhadap komitmen pegawai pada Biro SDM Polda Jambi 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dari segi pengetahuan/ akademis dan manfaat bagi kegunaan praktis manajerial maupun bagi pengembangan pengetahuan dalam bidang manajemen sumber daya manusia. 1. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah terutama bagi para pimpinan organisasi untuk mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan 11
  • 12. guna lebih mengefektifkan pegawai Polri di Polda Jambi, khususnya di Biro Sumberdaya Manusia. 2. Manfaat pengembangan pengetahuan. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep-konsep yang berkaitan dengan komitmen pegawai, budaya organisasi, dan kemampuan kerja. 12