SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
PARADIGMA PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Yohanes Avia Jati Wibowo (802016044) Agung Budi Prasetyo (802016122)
Bayu Satryawan (802016161) I.E.P. Ombaga Sakerebau (802016229)
Gambaran Paradigma HRD
1. PARADIGMA PEMBELAJARAN
• pembelajaran individual
• pembelajaran berbasis kinerja,
dan
• seluruh pembelajaran sistem
2. PARADIGMA KINERJA
• Peningkatan Kinerja Individu
• Sistem peningkatan kerja
secara keseluruhan
Paradigma HRD terbagi menjadi dua, yaitu ;
Tabel Perbandingan Paradigma
Kinerja dan Pembelajaran
Paradigma
Pembelajaran
Pengembangan SDM
“
Watkins(1995):
HRD adalah bidang studi dan praktik yang
bertanggung jawab untuk membina kapasitas
belajar dalam jangka panjang pada tingkat
individu, kelompok, dan organisasi
Asumsi Utama Paradigma Pembelajaran
Swansonn dan Holton III (2001)
Pendidikan,pertumbuhan,
pembelajaran dan pengembangan
individual secara inhern adalah
baik bagi individu.
1
orang -orang yang harus dinilai
dari sisi intrinsiknya sebagai
manusia , bukan hanya sebagai
sumber daya untuk mencapai hasil.
2
Tujuan utama pengembangan
SDM adalah pengembangan
individual.
3
Hasil utama pengembangan SDM
adalah pembelajaran dan
pengembangan. Dalam paradigma ini,
pembelajaran dianggap sebagai hasil
utama pengembangan SDM.
4
Organisasi akan maju lebih baik
dengan memiliki individal yang
dikembangkan secara penuh.
5
Individu harus mengontrol proses
belajar mereka sendiri. Individu
dianggap memiliki kapasitas dan
motivasi yang melekat untuk
mengarahkan pembelajaran mereka
sendiri dengan cara yang paling
bermanfaat bagi mereka.
6
Pengembangan individu harus
holistik (keseluruhan)
7
Organisasi harus menyediakan sarana
untuk mencapai potensi manusia
sepenuhnya melalui pekerjaan yang
bermakna.
8
Penekanan pada manfaat organisasi
atau kinerja menciptakan pandangan
mekanistik yang akan menjadi kendala
bagi individu untuk mencapai
potensinya secara penuh
9
Paradigma Kinerja
Pengembangan SDM
🏃
“
Weinberger
kinerja didefinisikan sebagai mencapai
unit hasil atau keluaran yang berkaitan
dengan misi.
Tujuan dari kinerja adalah mencapai misi
“
Pengembangan SDM dapat memajukan
misi dengan meningkatkan kemampuan
individu dan hasil dari kinerja mereka.
. Asumsi Utama Paradigma Kinerja .
Swansonn dan Holton III (2001)
Sistem kinerja harus menunjukkan
kinerja untuk bertahan hidup dan
berhasil
1
Tujuan akhir pengembangan SDM
adalah memperbaiki kinerja dan
menyediakan sumber daya
2
Kinerja dan pembelajaran benar-
benar mewakili dua tingkat hasil yang
berbeda yang saling melengkapi,
dan tidak bersaing.
3
Potensi manusia di dalam organisasi harus
dipelihara, dihargai dan dikembangkan.
4
Pengembangan SDM harus
meningkatkan kinerja saat ini dan
efektivitas kinerja masa yang akan
datang.
5
Para ahli pengembangan SDM
memiliki tanggungjawab moral dan
etika untuk menjamin pencapaian
tujuan kinerja organisasional yang
tidak disalahgunakan individual
karyawan
6
Sistem kinerja tidak dapat dipisahkan
dari pembelajaran / pelatihan guna
menunjang sistem kinerja.
7
Kinerja dan sistem kinerja yang efektif
memberikan imbalan (reward) pada
individual organisasi
8
Seluruh perbaikan sistem kinerja
berupaya untuk meningkatkan nilai
belajar di dalam organisasi.
9
Pengembangan SDM harus menjadi
mitra untuk kerja fungsional untuk
mencapai tujuan kinerja.
10
Pengalihan dari pembelajaran kearah
kinerja adalah sangat penting.
11
Rekonsiliasi Dua Paradigma
Mencocokan dua paradigma dan menemukan kesamaannya :
•Sebuah keyakinan yang kuat dalam belajar dan pengembangan sebagai
jalan untuk pertumbuhan individu
•Sebuah keyakinan bahwa organisasi dapat ditingkatkan melalui
pembelajaran dan kegiatan pengembangan
•Komitmen dan potensi manusia
•Sebuah keinginan yang mendalam untuk melihat orang-orang tumbuh
•Sebuah semangat untuk belajar
Namun, masih ada isu-isu yang belum terselesaikan dan bertahan antara dua
paradigma.
Banyak dari prinsip paradigma pembelajaran memahami bahwa akar individu
adalah pendidikan.
Untuk mempertahankan masyarakat demokratis, yang paling baik dilakukan adalah
dengan membangun individu melalui pendidikan/pembelajaran dan pengetahuan.
Dengan melihat pembelajaran yang lebih luas pada kontek sosial.
Tetapi cara terbaik untuk berpikir tentang pentingnya paradigma kinerja
adalah dengan mengajukan pertanyaan ini: Bisakah HRD mendukung sistem
kinerja bertahan hidup jika tidak menghasilkan peningkatan kinerja? Sebagian
besar tentunya akan setuju bahwa jawabannya adalah tidak.
Sepertinya semua komponen sistem atau organisasi, HRD harus
meningkatkan efektivitas organisasi.Paradigma kinerja adalah pendekatan
yang paling mungkin menyebabkan peran strategis untuk HRD di organisasi.
HRD hanya akan dianggap memiliki nilai strategis untuk organisasi jika memiliki
kemampuan untuk menghubungkan nilai unik dari keahlian karyawan dengan
tujuan strategis organisasi.
Studi Kasus
Kasus Fakultas Fiskom Universitas Kristen Satya Wacana, bertekad untuk menjadi Fakultas
Fiskom terbaik di antara Fakultas Fiskom lain di Indonesia. Banyak terobosan dilakukan,
misalnya dibukanya kelas bilingual, kelas multimedia dan banyak lagi inovasi yang lain.
Pembenahan di bidang sumber daya manusia juga senantiasa dilakukan. Secara teratur, mereka
mengirim dosen dan karyawannya untuk studi lanjut, baik di dalam dan di luar negeri. Dosen
dan karyawan juga diberi berbagai pelatihan, mulai dari pelatihan bahasa Inggris hingga
pelatihan kepribadian. Semua ini dilakukan oleh Fakultas Fiskom UKSW dengan harapan agar
mereka memiliki sumber daya yang bertaraf internasional. Namun, yang terjadi justru
sebaliknya
Studi Kasus
Dari performance appraisal, diindikasikan bahwa studi lanjut tersebut mampu meningkatkan
performa karyawan, namun hal ini tidak terjadi di kalangan dosen. Banyak dosen yang setelah studi
lanjut tidak meningkat dari segi performancenya. Yang lebih parah, dosen yang pulang dari studi
lanjut, apalagi yang studi lanjut dari luar negeri, justru menjadi sombong, seirng membanggakan bahwa
mereka lulusan luar negeri, mendadak sering menggunakan istilah luar negeri dalam pembicaraannya.
Sayangnya, mereka hanya berani berkoar-koar di dalam fakultas saja, namun tidak memiliki nyali
apabila diminta untuk berperan di luar, misalnya menjadi pembicara seminar di luar Fakultas Fiskom
UKSW, menjadi konsultan suatu perusahaan, atau mengadakan penelitian bersama universitas lain.
Kalangan mahasiswa juga merasakan hal tersebut. Menurut penilaian mahasiswa, dosen yang pulang
studi lanjut dari luar negeri menjadi arogan, sombong namun performance nya cenderung menurun.
Sedangkan mengenai karyawan, mahasiswa berpendapat studi lanjut justru membuat performance
karyawan meningkat.
Studi Kasus
Pertanyaan untuk diskusi :
1. Apa analisis Anda dari kasus Fakultas Fiskom UKSW?
2. Apabila anda menjadi pimpinan Fakultas Fiskom
UKSW, apa yang anda lakukan?
KESIMPULAN
Sangat penting untuk menyadari bahwa mungkin ada banyak
lagi kesamaan lain dari yang telah dinyatakan oleh para pendukung
belajar dan pendukung kinerja terkait dua paradigma yang sudah
dijelaskan diatas. Penelitian dan perdebatan ilmiah lebih lanjut sangat
dibutuhkan untuk mengartikulasikan kesamaan serta perbedaan yang
lebih jelas dari kedua paradigma tersebut. Bab ini merupakan langkah
ke arah itu, seperti yang telah disampaikan bahwa untuk menentukan
asumsi inti masing-masing paradigma supaya membahas perbedaan
dan kesamaan agar lebih akurat. Pada akhirnya dari bab ini hal terbaik
dari HRD mungkin dilayani oleh integrasi dari dua paradigma.
Any questions ?
Thanks!
Hoan 236 :
1. Apa yg dilakukan HRD jika inividu itu tdk bisa mengontrol diri sendiri (asumsi 6 pembelajaran)
2. asumsi ke 9 Pembelajaran contoh konkrit seperti apa , pandangan mekanistik itu apa ?
Julianto 115:
1. Apa yang memperkuat asumsi-asumsi pembelajaran dan kinerja tersebut, penerapan dan
2.Sumbangsih hubungan asumsi-asumsi dengan studi kasus klompok?
Tia 186 :
1.Sebagai HRD , kaitan dengan cyberwork dimana bekerja 24 jam seminggu , bagaimana mengembangkan inovasi
untuk perkembangan karyawan
2.Menurut kelompok, pentingkah penilaian studi kasus ?
Yustanti 196 :
1.Apakah ke dua paradigma tersebut bisa bekerja bersama2
2.Permasalahan yg muncul akibat reward , apakah bisa di selesaikan menggunakan kedua paradigma ini ?
Any questions ?
Christiani N. Miru (802016236) :
Dalam asumsi ke 6 paradigma pembelajaran disebutkan “Individu harus mengontrol proses belajar mereka sendiri. Individu dianggap
memiliki kapasitas dan motivasi yang melekat untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri dengan cara yang paling bermanfaat
bagi mereka. Apa yg dilakukan seorang HRD jika inividu itu tidak bisa mengontrol diri sendiri ?
Jawaban : pada asumsi ini individu sudah dianggap dewasa dan mampu untuk menentukan serta mengontrol proses belajar apa yang
tepat untuk dirinya. Jika seorang individu tidak dapat mengontrol proses belajarnya, Peran HRD membantu mencari jalan keluar terbaik,
melalui track record individu tersebut HRD akan menganalisa dan member solusi untuk masalah individu tersebut. (Bayu Satryawan)
Jawaban: Dalam Asumsi ini dikatakan bahwa individu harus mampu mengontrol proses blejara mereka sendiri, jadi sudah merupakan
keharusan bagi mereka untuk mengetahui bagaimana proses belejar yang paling efektif bagi mereka sendiri karena individu ini sudah
dianggap sebagai manusia yang mempunyai kapasitas dalam menentukan hal tersebut. Apabila individu tidak mampu mengontrol
proses belajar mereka sendiri dampak nya atau akibatnya adalah kalah dalam peprsaingan di organisasi atau lainnya karena kesulitan
dalam mengembangkan diri mereka sendiri. Agar lebih paham arti mengontrol diri sendiri saya berikan contoh anak yang les di tempat
bimble, biasa sebelum masuk akan dites cara belajar mereka agar dapat mempunyai sistem belajara yang efektif. Karena setiap anak
mempunyai tipe cara belajar masing-masing yang evektif, contoh ada yang lebih mudah menagkap materi lewat mendengarkan, atau
menulis, melihat, dan lain-lain. (I.E.P. Ombaga Sakerebau)
Dalam asumsi ke 9 paradigma pembelajaran disebutkan “Penekanan pada manfaat organisasi atau kinerja menciptakan pandangan
mekanistik yang akan menjadi kendala bagi individu untuk mencapai potensinya secara penuh. Apa yang dimaksud pandangan
Mekanistik dan contoh dari asumsi tersebut?
Jawaban: Perlu diluruskan bahwa asumsi ke 9 ini berisi pandangan paradigma pembelajaran terhadap paradigma kinerja, yang dinilai
menimbulkan pandangan yang mekanistik, dimana hal tersebut akan menjadi kendala bagi individu untuk mencapai potensinya secara
penuh. Pandangan mekanistik sendiri artinya pekerja yang pkerjaannya seuai dengan prosedur tetap, kerja individu hampir sama seperti
kerja mesin. Contohnya pekerja pabrik yang melakukan tugas kerjanya menjalankan mesin begitu terus sampai jam pulang.
(I.E.P. Ombaga Sakerebau)
Julianto W. Liandarise (802016115)
Bagaimana bentuk penerapan asumsi-asumsi dalam organisasi ? dan apa yang memperkuat asumsi-asumsi
tersebut ?
Jawaban: Masing-masing asumsi ini merupakan penyusun dari suatu pradigma, dalam hal ini 9 asumsi
Paradigma Pembelajaran dan 11 asumsi Paradigma Kinerja. Dimana dari asumsi-asumsi ini menujukan
pandangan yang berbeda dari masing-masing paradigma tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu
pengembangan SDM, Dalam organisasi paradigma ini yang menjadi kerangka keyakinan yang digunakan sebagai
pedoman untuk melihat suatu persoalan dalam pelaksanaan pengembangan SDM. (I.E.P. Ombaga Sakerebau)
Apa yang menjadi kaitan antara asumsi dengan studi kasus ?
Jawaban: Sudah terjawab di studi kasus kelompok (I.E.P. Ombaga Sakerebau)
Jawaban: Jika dipahami, bahwa asumsi kinerja yang pertama maka akan didapati bahwa individu harus bisa
berhasil dan bertahan hidup dalam suatu perusahaan. Namun apabila dikaitkan dengan kasus kami maka jika
dosen yang diberi pelatihan dan pendidikan bahkan hingga keluar negeri hanya akan menghasilkan dosen yang
arogan dan jarkoni bahkan tidak berpengaruh positif pada mahasiswa maka dosen itu tidak akan mampu
membuat mahasiswa menjadi individu yang berhasil dalam hal belajar maupun mempersiapkan masa depan di
dalam dunia kerja. Karena perlu kita sadari bahwa tantangan hidup dimasa yang akan datang merupakan
tantangan yang berat apabila mahasiswa tidak dipersiapkan oleh dosen yang notabene merupakan guru bagi
mahasiswanya. (Yohanes Avia Jati Wibowo)
Yuniar Siwi Dwi Atia (802016186)
Kaitan dengan Cyberwork bagaimana usaha HRD supaya tetap ada pembelajaran ?
Jawaban: Cyberwork adalah dunia kerja yang memerlukan waktu hampir 24 jam, situasinya kantor
itu sudah seperti rumah, tidur disana, mandi disana. Dengan kegiatan yang super padat sangat
sulit untuk melaksanakan progam latihan pengembangan SDM yang mengharuskan keluar kantor,
tetapi hal itu bisa dilaksanakan tinggal bagimana bentuk pelatihan yang akan dilakukan. Semisal
menghadirkan ahli untuk membimbing memberikan ilmu untuk mereka berkembang disela-sela jam
kerja. Sebagaimana caranya HRD bisa mengatur waktu kerja karyawan.(Ibu Agnes)
Penilaian kinerja studi kasus penting atau tidak ? dan penerapannya
Jawaban: Tentu penting , lewat penilaian kinerja kita bisa mengukur hasil dan efektifitas proses
pengembangan SDM. Dalam studi kasus kelompok, penilaian rendah terhadap kinerja dosen bisa
menunjukan bahwa adanya suatu problem pada dosen yang mengkibatkan hasil pengembangan
SDM yang tidak maksimal. Karena itu hal ini bisa menjadi bahan evaluasi yang diperlukan
organisasi untk menjadi lebih baik kedepannya.
Yustanti Yustanti (802016196)
Apakah kedua paradigma tersebut bisa berkerja bersama-sama ?
Jawab: kedua paradigma tersebut bisa berkerja bersama-sama karena adanya rekonsiliasi dua
paradigma tersebut yang diintegrasikan sehingga menjadikan keyakinan kedua paradigma kuat dalam
belajar, pengembangan sebagai jalan untuk pertumbuhan individu, komitmen dan potensi manusia dan
semangat dalam proses belajar serta organisasi dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dan
pengembangan.
(Agung Budi Prasetyo)
Permasalahan yang muncul akibat Reward apakah bisa diselesaikan menggunakan kedua paradigma
ini?
Jawab: permasalahan yang timbul karena reward pada umumnya orang tidak puas terhadap
pemberian/gaji yang diberikan atasan kepada karyawannya yang dikarenakan gajinya kurang dengan
apa yang dia berikan kepada organisasi tersebut, permasalahan seperti itu dapat diselesaikan dengan
kedua paradigma ini, yaitu dengan melihat asumsi pembelajaran yang kedua, orang-orang harus dinilai
dari sisi intrinsiknya sebagai manusia, bukan hanya sebagai sumber daya untuk mencapai hasil. Bisa
ditinjau kembali bahwa yang dinilai dari seoarng karyawan bukan cuma karena dia bisa
menghasilkan/memberikan apa saja, melainkan dedikasinya untuk pekerjaan tersebut, sehingga dia
layak diberikan reward. (Agung Budi Prasetyo)

More Related Content

What's hot

Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5padlah1984
 
Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomMuhamad Yusup
 
IFAS dan EFAS.doc
IFAS dan EFAS.docIFAS dan EFAS.doc
IFAS dan EFAS.docpadlah1984
 
Strategic human resource management
Strategic human resource management Strategic human resource management
Strategic human resource management Kacung Abdullah
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaMaxMedia
 
Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasideni kurniawan
 
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisTanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisWahono Syahida
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikMang Engkus
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapanArif Setiawan
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaFrans Dione
 
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya ManusiaSkema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya ManusiaWilliam Perkasa
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.Immawan Awaluddin
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan93220872
 
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya ManusiaBMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya ManusiaMang Engkus
 
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan AdministrasiEvolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan AdministrasiNurmansyah Arif W
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiandreprathamm
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasSurya Mysunny
 

What's hot (20)

Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5
 
Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkom
 
IFAS dan EFAS.doc
IFAS dan EFAS.docIFAS dan EFAS.doc
IFAS dan EFAS.doc
 
Strategic human resource management
Strategic human resource management Strategic human resource management
Strategic human resource management
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika BisnisPrinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
 
Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasi
 
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisTanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya ManusiaSkema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 
Konsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDMKonsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDM
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya ManusiaBMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan AdministrasiEvolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas
 
Paradigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya ManusiaParadigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya Manusia
 

Similar to Berikut beberapa jawaban untuk pertanyaan tersebut:1. Jika individu tidak mampu mengontrol proses belajarnya sendiri, peran HRD adalah membantu mengevaluasi gaya belajar dan kebutuhan belajar individu tersebut. HRD dapat membantu merancang program pembelajaran yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan belajar individu tersebut agar proses pembelajarannya menjadi lebih terarah dan efektif. 2. HRD juga dapat membant

Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanBun Faris
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanBun Faris
 
Learning organization, motivation to grow, customer satisfaction by Daniel Do...
Learning organization, motivation to grow, customer satisfaction by Daniel Do...Learning organization, motivation to grow, customer satisfaction by Daniel Do...
Learning organization, motivation to grow, customer satisfaction by Daniel Do...Daniel Doni
 
[Abstrak] Pengaruh Spirit Kompetisi dan Kepemimpinan Transformasional terhada...
[Abstrak] Pengaruh Spirit Kompetisi dan Kepemimpinan Transformasional terhada...[Abstrak] Pengaruh Spirit Kompetisi dan Kepemimpinan Transformasional terhada...
[Abstrak] Pengaruh Spirit Kompetisi dan Kepemimpinan Transformasional terhada...Sakura Pringgohardjoso
 
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdfJAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf119LennyOctaviany
 
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA UNIVERSITAS PALANGKARAYA
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangDwi Budiwiwaramulja
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangGulmah Sugiharti
 
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...ahmaddizzy
 
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.Joko Prasetiyo
 
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptLim Salawat
 
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaProfil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaDwi Budiwiwaramulja
 
REVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.doc
REVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.docREVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.doc
REVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.docLisiyanaIci
 

Similar to Berikut beberapa jawaban untuk pertanyaan tersebut:1. Jika individu tidak mampu mengontrol proses belajarnya sendiri, peran HRD adalah membantu mengevaluasi gaya belajar dan kebutuhan belajar individu tersebut. HRD dapat membantu merancang program pembelajaran yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan belajar individu tersebut agar proses pembelajarannya menjadi lebih terarah dan efektif. 2. HRD juga dapat membant (20)

Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
Learning organization, motivation to grow, customer satisfaction by Daniel Do...
Learning organization, motivation to grow, customer satisfaction by Daniel Do...Learning organization, motivation to grow, customer satisfaction by Daniel Do...
Learning organization, motivation to grow, customer satisfaction by Daniel Do...
 
DISAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
DISAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSIDISAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
DISAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
 
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENTMANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
 
[Abstrak] Pengaruh Spirit Kompetisi dan Kepemimpinan Transformasional terhada...
[Abstrak] Pengaruh Spirit Kompetisi dan Kepemimpinan Transformasional terhada...[Abstrak] Pengaruh Spirit Kompetisi dan Kepemimpinan Transformasional terhada...
[Abstrak] Pengaruh Spirit Kompetisi dan Kepemimpinan Transformasional terhada...
 
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdfJAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
 
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
 
pengelolaan pendidikan
pengelolaan pendidikanpengelolaan pendidikan
pengelolaan pendidikan
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
 
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
 
Modul 4 kb 4
Modul 4 kb 4Modul 4 kb 4
Modul 4 kb 4
 
Manajemen Madrasah.docx
Manajemen Madrasah.docxManajemen Madrasah.docx
Manajemen Madrasah.docx
 
Manajemen Madrasah.pdf
Manajemen Madrasah.pdfManajemen Madrasah.pdf
Manajemen Madrasah.pdf
 
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
 
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaProfil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
 
REVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.doc
REVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.docREVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.doc
REVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.doc
 

More from ombaga sakerebau

Motivasi Lintas Budaya Masyarakat Kupang NTT
Motivasi Lintas Budaya Masyarakat Kupang NTTMotivasi Lintas Budaya Masyarakat Kupang NTT
Motivasi Lintas Budaya Masyarakat Kupang NTTombaga sakerebau
 
Criterion Measurement Kriteria Pengukuran Prestasi Kerja
Criterion Measurement Kriteria Pengukuran Prestasi KerjaCriterion Measurement Kriteria Pengukuran Prestasi Kerja
Criterion Measurement Kriteria Pengukuran Prestasi Kerjaombaga sakerebau
 
Jenis Pelatihan Onsite dan Outbond
Jenis Pelatihan Onsite dan OutbondJenis Pelatihan Onsite dan Outbond
Jenis Pelatihan Onsite dan Outbondombaga sakerebau
 
Kode Etik Psikologi BAB 3 HIMPSI
Kode Etik Psikologi BAB 3 HIMPSIKode Etik Psikologi BAB 3 HIMPSI
Kode Etik Psikologi BAB 3 HIMPSIombaga sakerebau
 

More from ombaga sakerebau (7)

Motivasi Lintas Budaya Masyarakat Kupang NTT
Motivasi Lintas Budaya Masyarakat Kupang NTTMotivasi Lintas Budaya Masyarakat Kupang NTT
Motivasi Lintas Budaya Masyarakat Kupang NTT
 
Criterion Measurement Kriteria Pengukuran Prestasi Kerja
Criterion Measurement Kriteria Pengukuran Prestasi KerjaCriterion Measurement Kriteria Pengukuran Prestasi Kerja
Criterion Measurement Kriteria Pengukuran Prestasi Kerja
 
Jenis Pelatihan Onsite dan Outbond
Jenis Pelatihan Onsite dan OutbondJenis Pelatihan Onsite dan Outbond
Jenis Pelatihan Onsite dan Outbond
 
Teori Kepemimpinan
Teori KepemimpinanTeori Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan
 
Kode Etik Psikologi BAB 3 HIMPSI
Kode Etik Psikologi BAB 3 HIMPSIKode Etik Psikologi BAB 3 HIMPSI
Kode Etik Psikologi BAB 3 HIMPSI
 
PERSEPSI SOSIAL
PERSEPSI SOSIALPERSEPSI SOSIAL
PERSEPSI SOSIAL
 
Pengembangan Karir
Pengembangan KarirPengembangan Karir
Pengembangan Karir
 

Recently uploaded

Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 

Recently uploaded (20)

Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 

Berikut beberapa jawaban untuk pertanyaan tersebut:1. Jika individu tidak mampu mengontrol proses belajarnya sendiri, peran HRD adalah membantu mengevaluasi gaya belajar dan kebutuhan belajar individu tersebut. HRD dapat membantu merancang program pembelajaran yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan belajar individu tersebut agar proses pembelajarannya menjadi lebih terarah dan efektif. 2. HRD juga dapat membant

  • 1. PARADIGMA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) Yohanes Avia Jati Wibowo (802016044) Agung Budi Prasetyo (802016122) Bayu Satryawan (802016161) I.E.P. Ombaga Sakerebau (802016229)
  • 2. Gambaran Paradigma HRD 1. PARADIGMA PEMBELAJARAN • pembelajaran individual • pembelajaran berbasis kinerja, dan • seluruh pembelajaran sistem 2. PARADIGMA KINERJA • Peningkatan Kinerja Individu • Sistem peningkatan kerja secara keseluruhan Paradigma HRD terbagi menjadi dua, yaitu ;
  • 5. “ Watkins(1995): HRD adalah bidang studi dan praktik yang bertanggung jawab untuk membina kapasitas belajar dalam jangka panjang pada tingkat individu, kelompok, dan organisasi
  • 6. Asumsi Utama Paradigma Pembelajaran Swansonn dan Holton III (2001)
  • 7. Pendidikan,pertumbuhan, pembelajaran dan pengembangan individual secara inhern adalah baik bagi individu. 1
  • 8. orang -orang yang harus dinilai dari sisi intrinsiknya sebagai manusia , bukan hanya sebagai sumber daya untuk mencapai hasil. 2
  • 9. Tujuan utama pengembangan SDM adalah pengembangan individual. 3
  • 10. Hasil utama pengembangan SDM adalah pembelajaran dan pengembangan. Dalam paradigma ini, pembelajaran dianggap sebagai hasil utama pengembangan SDM. 4
  • 11. Organisasi akan maju lebih baik dengan memiliki individal yang dikembangkan secara penuh. 5
  • 12. Individu harus mengontrol proses belajar mereka sendiri. Individu dianggap memiliki kapasitas dan motivasi yang melekat untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri dengan cara yang paling bermanfaat bagi mereka. 6
  • 14. Organisasi harus menyediakan sarana untuk mencapai potensi manusia sepenuhnya melalui pekerjaan yang bermakna. 8
  • 15. Penekanan pada manfaat organisasi atau kinerja menciptakan pandangan mekanistik yang akan menjadi kendala bagi individu untuk mencapai potensinya secara penuh 9
  • 17. “ Weinberger kinerja didefinisikan sebagai mencapai unit hasil atau keluaran yang berkaitan dengan misi. Tujuan dari kinerja adalah mencapai misi
  • 18. “ Pengembangan SDM dapat memajukan misi dengan meningkatkan kemampuan individu dan hasil dari kinerja mereka.
  • 19. . Asumsi Utama Paradigma Kinerja . Swansonn dan Holton III (2001)
  • 20. Sistem kinerja harus menunjukkan kinerja untuk bertahan hidup dan berhasil 1
  • 21. Tujuan akhir pengembangan SDM adalah memperbaiki kinerja dan menyediakan sumber daya 2
  • 22. Kinerja dan pembelajaran benar- benar mewakili dua tingkat hasil yang berbeda yang saling melengkapi, dan tidak bersaing. 3
  • 23. Potensi manusia di dalam organisasi harus dipelihara, dihargai dan dikembangkan. 4
  • 24. Pengembangan SDM harus meningkatkan kinerja saat ini dan efektivitas kinerja masa yang akan datang. 5
  • 25. Para ahli pengembangan SDM memiliki tanggungjawab moral dan etika untuk menjamin pencapaian tujuan kinerja organisasional yang tidak disalahgunakan individual karyawan 6
  • 26. Sistem kinerja tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran / pelatihan guna menunjang sistem kinerja. 7
  • 27. Kinerja dan sistem kinerja yang efektif memberikan imbalan (reward) pada individual organisasi 8
  • 28. Seluruh perbaikan sistem kinerja berupaya untuk meningkatkan nilai belajar di dalam organisasi. 9
  • 29. Pengembangan SDM harus menjadi mitra untuk kerja fungsional untuk mencapai tujuan kinerja. 10
  • 30. Pengalihan dari pembelajaran kearah kinerja adalah sangat penting. 11
  • 31. Rekonsiliasi Dua Paradigma Mencocokan dua paradigma dan menemukan kesamaannya : •Sebuah keyakinan yang kuat dalam belajar dan pengembangan sebagai jalan untuk pertumbuhan individu •Sebuah keyakinan bahwa organisasi dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dan kegiatan pengembangan •Komitmen dan potensi manusia •Sebuah keinginan yang mendalam untuk melihat orang-orang tumbuh •Sebuah semangat untuk belajar
  • 32. Namun, masih ada isu-isu yang belum terselesaikan dan bertahan antara dua paradigma. Banyak dari prinsip paradigma pembelajaran memahami bahwa akar individu adalah pendidikan. Untuk mempertahankan masyarakat demokratis, yang paling baik dilakukan adalah dengan membangun individu melalui pendidikan/pembelajaran dan pengetahuan. Dengan melihat pembelajaran yang lebih luas pada kontek sosial.
  • 33. Tetapi cara terbaik untuk berpikir tentang pentingnya paradigma kinerja adalah dengan mengajukan pertanyaan ini: Bisakah HRD mendukung sistem kinerja bertahan hidup jika tidak menghasilkan peningkatan kinerja? Sebagian besar tentunya akan setuju bahwa jawabannya adalah tidak. Sepertinya semua komponen sistem atau organisasi, HRD harus meningkatkan efektivitas organisasi.Paradigma kinerja adalah pendekatan yang paling mungkin menyebabkan peran strategis untuk HRD di organisasi. HRD hanya akan dianggap memiliki nilai strategis untuk organisasi jika memiliki kemampuan untuk menghubungkan nilai unik dari keahlian karyawan dengan tujuan strategis organisasi.
  • 34. Studi Kasus Kasus Fakultas Fiskom Universitas Kristen Satya Wacana, bertekad untuk menjadi Fakultas Fiskom terbaik di antara Fakultas Fiskom lain di Indonesia. Banyak terobosan dilakukan, misalnya dibukanya kelas bilingual, kelas multimedia dan banyak lagi inovasi yang lain. Pembenahan di bidang sumber daya manusia juga senantiasa dilakukan. Secara teratur, mereka mengirim dosen dan karyawannya untuk studi lanjut, baik di dalam dan di luar negeri. Dosen dan karyawan juga diberi berbagai pelatihan, mulai dari pelatihan bahasa Inggris hingga pelatihan kepribadian. Semua ini dilakukan oleh Fakultas Fiskom UKSW dengan harapan agar mereka memiliki sumber daya yang bertaraf internasional. Namun, yang terjadi justru sebaliknya
  • 35. Studi Kasus Dari performance appraisal, diindikasikan bahwa studi lanjut tersebut mampu meningkatkan performa karyawan, namun hal ini tidak terjadi di kalangan dosen. Banyak dosen yang setelah studi lanjut tidak meningkat dari segi performancenya. Yang lebih parah, dosen yang pulang dari studi lanjut, apalagi yang studi lanjut dari luar negeri, justru menjadi sombong, seirng membanggakan bahwa mereka lulusan luar negeri, mendadak sering menggunakan istilah luar negeri dalam pembicaraannya. Sayangnya, mereka hanya berani berkoar-koar di dalam fakultas saja, namun tidak memiliki nyali apabila diminta untuk berperan di luar, misalnya menjadi pembicara seminar di luar Fakultas Fiskom UKSW, menjadi konsultan suatu perusahaan, atau mengadakan penelitian bersama universitas lain. Kalangan mahasiswa juga merasakan hal tersebut. Menurut penilaian mahasiswa, dosen yang pulang studi lanjut dari luar negeri menjadi arogan, sombong namun performance nya cenderung menurun. Sedangkan mengenai karyawan, mahasiswa berpendapat studi lanjut justru membuat performance karyawan meningkat.
  • 36. Studi Kasus Pertanyaan untuk diskusi : 1. Apa analisis Anda dari kasus Fakultas Fiskom UKSW? 2. Apabila anda menjadi pimpinan Fakultas Fiskom UKSW, apa yang anda lakukan?
  • 37. KESIMPULAN Sangat penting untuk menyadari bahwa mungkin ada banyak lagi kesamaan lain dari yang telah dinyatakan oleh para pendukung belajar dan pendukung kinerja terkait dua paradigma yang sudah dijelaskan diatas. Penelitian dan perdebatan ilmiah lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk mengartikulasikan kesamaan serta perbedaan yang lebih jelas dari kedua paradigma tersebut. Bab ini merupakan langkah ke arah itu, seperti yang telah disampaikan bahwa untuk menentukan asumsi inti masing-masing paradigma supaya membahas perbedaan dan kesamaan agar lebih akurat. Pada akhirnya dari bab ini hal terbaik dari HRD mungkin dilayani oleh integrasi dari dua paradigma.
  • 39. Hoan 236 : 1. Apa yg dilakukan HRD jika inividu itu tdk bisa mengontrol diri sendiri (asumsi 6 pembelajaran) 2. asumsi ke 9 Pembelajaran contoh konkrit seperti apa , pandangan mekanistik itu apa ? Julianto 115: 1. Apa yang memperkuat asumsi-asumsi pembelajaran dan kinerja tersebut, penerapan dan 2.Sumbangsih hubungan asumsi-asumsi dengan studi kasus klompok? Tia 186 : 1.Sebagai HRD , kaitan dengan cyberwork dimana bekerja 24 jam seminggu , bagaimana mengembangkan inovasi untuk perkembangan karyawan 2.Menurut kelompok, pentingkah penilaian studi kasus ? Yustanti 196 : 1.Apakah ke dua paradigma tersebut bisa bekerja bersama2 2.Permasalahan yg muncul akibat reward , apakah bisa di selesaikan menggunakan kedua paradigma ini ? Any questions ?
  • 40. Christiani N. Miru (802016236) : Dalam asumsi ke 6 paradigma pembelajaran disebutkan “Individu harus mengontrol proses belajar mereka sendiri. Individu dianggap memiliki kapasitas dan motivasi yang melekat untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri dengan cara yang paling bermanfaat bagi mereka. Apa yg dilakukan seorang HRD jika inividu itu tidak bisa mengontrol diri sendiri ? Jawaban : pada asumsi ini individu sudah dianggap dewasa dan mampu untuk menentukan serta mengontrol proses belajar apa yang tepat untuk dirinya. Jika seorang individu tidak dapat mengontrol proses belajarnya, Peran HRD membantu mencari jalan keluar terbaik, melalui track record individu tersebut HRD akan menganalisa dan member solusi untuk masalah individu tersebut. (Bayu Satryawan) Jawaban: Dalam Asumsi ini dikatakan bahwa individu harus mampu mengontrol proses blejara mereka sendiri, jadi sudah merupakan keharusan bagi mereka untuk mengetahui bagaimana proses belejar yang paling efektif bagi mereka sendiri karena individu ini sudah dianggap sebagai manusia yang mempunyai kapasitas dalam menentukan hal tersebut. Apabila individu tidak mampu mengontrol proses belajar mereka sendiri dampak nya atau akibatnya adalah kalah dalam peprsaingan di organisasi atau lainnya karena kesulitan dalam mengembangkan diri mereka sendiri. Agar lebih paham arti mengontrol diri sendiri saya berikan contoh anak yang les di tempat bimble, biasa sebelum masuk akan dites cara belajar mereka agar dapat mempunyai sistem belajara yang efektif. Karena setiap anak mempunyai tipe cara belajar masing-masing yang evektif, contoh ada yang lebih mudah menagkap materi lewat mendengarkan, atau menulis, melihat, dan lain-lain. (I.E.P. Ombaga Sakerebau) Dalam asumsi ke 9 paradigma pembelajaran disebutkan “Penekanan pada manfaat organisasi atau kinerja menciptakan pandangan mekanistik yang akan menjadi kendala bagi individu untuk mencapai potensinya secara penuh. Apa yang dimaksud pandangan Mekanistik dan contoh dari asumsi tersebut? Jawaban: Perlu diluruskan bahwa asumsi ke 9 ini berisi pandangan paradigma pembelajaran terhadap paradigma kinerja, yang dinilai menimbulkan pandangan yang mekanistik, dimana hal tersebut akan menjadi kendala bagi individu untuk mencapai potensinya secara penuh. Pandangan mekanistik sendiri artinya pekerja yang pkerjaannya seuai dengan prosedur tetap, kerja individu hampir sama seperti kerja mesin. Contohnya pekerja pabrik yang melakukan tugas kerjanya menjalankan mesin begitu terus sampai jam pulang. (I.E.P. Ombaga Sakerebau)
  • 41. Julianto W. Liandarise (802016115) Bagaimana bentuk penerapan asumsi-asumsi dalam organisasi ? dan apa yang memperkuat asumsi-asumsi tersebut ? Jawaban: Masing-masing asumsi ini merupakan penyusun dari suatu pradigma, dalam hal ini 9 asumsi Paradigma Pembelajaran dan 11 asumsi Paradigma Kinerja. Dimana dari asumsi-asumsi ini menujukan pandangan yang berbeda dari masing-masing paradigma tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu pengembangan SDM, Dalam organisasi paradigma ini yang menjadi kerangka keyakinan yang digunakan sebagai pedoman untuk melihat suatu persoalan dalam pelaksanaan pengembangan SDM. (I.E.P. Ombaga Sakerebau) Apa yang menjadi kaitan antara asumsi dengan studi kasus ? Jawaban: Sudah terjawab di studi kasus kelompok (I.E.P. Ombaga Sakerebau) Jawaban: Jika dipahami, bahwa asumsi kinerja yang pertama maka akan didapati bahwa individu harus bisa berhasil dan bertahan hidup dalam suatu perusahaan. Namun apabila dikaitkan dengan kasus kami maka jika dosen yang diberi pelatihan dan pendidikan bahkan hingga keluar negeri hanya akan menghasilkan dosen yang arogan dan jarkoni bahkan tidak berpengaruh positif pada mahasiswa maka dosen itu tidak akan mampu membuat mahasiswa menjadi individu yang berhasil dalam hal belajar maupun mempersiapkan masa depan di dalam dunia kerja. Karena perlu kita sadari bahwa tantangan hidup dimasa yang akan datang merupakan tantangan yang berat apabila mahasiswa tidak dipersiapkan oleh dosen yang notabene merupakan guru bagi mahasiswanya. (Yohanes Avia Jati Wibowo)
  • 42. Yuniar Siwi Dwi Atia (802016186) Kaitan dengan Cyberwork bagaimana usaha HRD supaya tetap ada pembelajaran ? Jawaban: Cyberwork adalah dunia kerja yang memerlukan waktu hampir 24 jam, situasinya kantor itu sudah seperti rumah, tidur disana, mandi disana. Dengan kegiatan yang super padat sangat sulit untuk melaksanakan progam latihan pengembangan SDM yang mengharuskan keluar kantor, tetapi hal itu bisa dilaksanakan tinggal bagimana bentuk pelatihan yang akan dilakukan. Semisal menghadirkan ahli untuk membimbing memberikan ilmu untuk mereka berkembang disela-sela jam kerja. Sebagaimana caranya HRD bisa mengatur waktu kerja karyawan.(Ibu Agnes) Penilaian kinerja studi kasus penting atau tidak ? dan penerapannya Jawaban: Tentu penting , lewat penilaian kinerja kita bisa mengukur hasil dan efektifitas proses pengembangan SDM. Dalam studi kasus kelompok, penilaian rendah terhadap kinerja dosen bisa menunjukan bahwa adanya suatu problem pada dosen yang mengkibatkan hasil pengembangan SDM yang tidak maksimal. Karena itu hal ini bisa menjadi bahan evaluasi yang diperlukan organisasi untk menjadi lebih baik kedepannya.
  • 43. Yustanti Yustanti (802016196) Apakah kedua paradigma tersebut bisa berkerja bersama-sama ? Jawab: kedua paradigma tersebut bisa berkerja bersama-sama karena adanya rekonsiliasi dua paradigma tersebut yang diintegrasikan sehingga menjadikan keyakinan kedua paradigma kuat dalam belajar, pengembangan sebagai jalan untuk pertumbuhan individu, komitmen dan potensi manusia dan semangat dalam proses belajar serta organisasi dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dan pengembangan. (Agung Budi Prasetyo) Permasalahan yang muncul akibat Reward apakah bisa diselesaikan menggunakan kedua paradigma ini? Jawab: permasalahan yang timbul karena reward pada umumnya orang tidak puas terhadap pemberian/gaji yang diberikan atasan kepada karyawannya yang dikarenakan gajinya kurang dengan apa yang dia berikan kepada organisasi tersebut, permasalahan seperti itu dapat diselesaikan dengan kedua paradigma ini, yaitu dengan melihat asumsi pembelajaran yang kedua, orang-orang harus dinilai dari sisi intrinsiknya sebagai manusia, bukan hanya sebagai sumber daya untuk mencapai hasil. Bisa ditinjau kembali bahwa yang dinilai dari seoarng karyawan bukan cuma karena dia bisa menghasilkan/memberikan apa saja, melainkan dedikasinya untuk pekerjaan tersebut, sehingga dia layak diberikan reward. (Agung Budi Prasetyo)