SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
ematian perinatal langsung yang disebabkan karena persalinan presentasi bokong sebesar 4-5 kali
dibanding presentasi kepala. Sebab kematian perinatal pada persalinan presentasi bokong yang
terpenting adalah prematuritas dan penanganan persalinan yang kurang sempurna, dengan akibat
hipoksia atau perdarahan di dalam tengkorak. Trauma lahir pada presentasi bokong banyak
dihubungkan dengan usaha untuk mempercepat persalinan dengan tindakan-tindakan untuk mengatasi
macetnya persalinan.
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri
dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (2). Tipe letak sungsang yaitu: Frank breech (50-70%)
yaitu kedua tungkai fleksi ; Complete breech (5-10%) yaitu tungkai atas lurus keatas, tungkai bawah
ekstensi ; Footling (10-30%) yaitu satu atau kedua tungkai atas ekstensi, presentasi kaki.
Letak sungsang terjadi pada 3-4% dari seluruh persalinan. Kejadian letak sungsang berkurang dengan
bertambahnya usia kehamilan. Letak sungsang pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu sebesar 25%,
pada kehamilan 32 minggu 7% dan, 1-3% pada kehamilan aterm.

Pengertian Kehamilan Sungsang
Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu
badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah
pintu atas panggul atau simfisis (Manuab,1998).
Pada letak kepala, kepala yang merupakan bagian terbesar lahir terlebih dahulu, sedangkan pesalinan
letak sungsang justru kepala yang merupakan bagian terbesar bayi akan lahir terakhir. Persalinan kepala
pada letak sungsang tidak mempunyai mekanisme “Maulage” karena susunan tulang dasar kepala yang
rapat dan padat, sehingga hanya mempunyai waktu 8 menit, setelah badan bayi lahir. Keterbatasan
waktu persalinan kepala dan tidak mempunyai mekanisme maulage dapat menimbulkan kematian bayi
yang besar (Manuaba,1998).

Bentuk-Bentuk Letak Sungsang (Manuaba ,1998)).
Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan bentuk letak sungsang sebagai berikut :
A. Letak Bokong Murni
1. Teraba bokong
2. Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
3. Kedua kaki bertindak sebagai spalk
B. Letak Bokong Kaki Sempurna
1. Teraba bokong
2. Kedua kaki berada di samping bokong
C. Letak Bokong Tak Sempurna
1. Teraba bokong
2. Disamping bokong teraba satu kaki
D. Letak Kaki
1. Bila bagian terendah teraba salah satu dan atau kedua kaki atau lutut
2. Dapat dibedakan letak kaki bila kaki terendah ; letak bila lutut terendah
Untuk menentukan berbagai letak sungsang dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan dalam,
pemeriksaan foto abdomen, dan pemeriksaan ultrasonografi.
a. Letak Bokong Murni
Flexi pada paha, extensi pada lutut, ini merupakan jenis yang tersering dan meliputi hampir 2/3
presentasi bokong.
b. Letak Bokong Kaki Sempurna
Flexi pada paha dan lutut (Frant Greech).
c. Letak Bokong Tak Sempurna / lutut
Satu atau dua kaki dengan ekstensi pada kaki merupakan bagian terendah (Fn Complek Breech).

Etiologi
Faktor-faktor presentasi bokong meliputi prematuritas, air ketuban yang berlebihan. Kehamilan ganda,
plasenta previa, panggul sempit, fibra, myoma,hydrocepalus dan janin besar. Banyak yang diketahui
sebabnya, ada pesentasi bokong membakal. Beberapa ibu melahirkan bayinya semua dengan presentasi
bokong menunjukkan bahwa bentuk panggulnya adalah sedemikian rupa sehingga lebih cocok untuk
presentasi bokong daripada presentasi kepala.. Implantasi plasenta di fundus atau di tonus uteri
cenderung untuk mempermudah terjadinya presentasi bokong ( Harry oxorn,1996 )

Penyebab letak sungsang dapat berasal dari
1. Sudut Ibu
a. Keadaan rahim
1) Rahim arkuatus
2) Septum pada rahim
3) Uterus dupleks
4) Mioma bersama kehamilan
b. Keadaan plasenta
1) Plasenta letak rendah
2) Plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir
1) Kesempitan panggul
2) Deformitas tulang panggul
3) Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2. Sudut janin
Pada janin tedapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang :
1) Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
2) Hedrosefalus atau anesefalus
3) Kehamilan kembar
4) Hidroamnion atau aligohidromion
5) Prematuritas
Dalam keadaan normal, bokong mencapai tempat yang lebih luas sehingga terdapat kedudukan letak
kepala. Disamping itu kepala janin merupakan bagian terbesar dan keras serta paling lambat. Melalui
hukum gaya berat, kepala janin akan menuju kearah pintu atas panggul. Dengan gerakan kaki janin,
ketegangan ligamentum fatundum dan kontraksi braxson hicks, kepala janin berangsur-angsur masuk ke
pintu atas panggul.

Mekanisme persalinan letak sungsang
Mekanisme persalinan letak sungsang berlangsung sebagai berikut :
a) Persalinan bokong
b) Persalinan bahu
c) Persalinan kepala
(Manuaba, 1998)
Bokong masuk pintu atas panggul dapat melintang atau miring mengikuti jalan lahir dan melakukan
putaran paksi dalam sehingga trochanter depan berada di bawah simfisis. Dengan trochanter depan
sebagai hipomoklion akan lahir trochanter belakang dan selanjutnya seluruh bokong lahir untuk
melakukan putaran paksi dalam sehingga bahu depan berada dibawah simfisis. Dengan bahu depan
sebagai hipomoklion akan lahir bahu belakang bersama dengan tangan belakang diikuti kelahiran bahu
depan dan tangan depan. Bersamaan dengan kelahiran bahu, kepala bayi memasuki jalan lahir dapat
melintang atau miring, serta melakukan putaran paksi dalam sehingga suboksiput berada di bawah
simfisis. Suboksiput menjadi hipomuklion, berturut-turut akan lahir dagu, mulut, hidung, muka dan
kepala seluruhnya. Persalinan kepala mempunyai waktu terbatas sekitar 8 menit, setelah bokong lahir.
Melampaui batas 8 menit dapat menimbulkan kesakitan /kematian bayi (Manuaba, 1998).

Diagnosa kedudukan
1. Pemeriksaan abdominal
a. Letaknya adalah memanjang.
b. Di atas panggul terasa massa lunak mengalir dan tidak terasa seperti kepala. Dicurigai bokong. Pada
presentasi bokong murni otot-otot paha teregama di atas tulang-tulang dibawahnya, memberikan
gambaran keras menyerupai kepala dan menyebabkan kesalahan diagnostic.
c. Punggung ada di sebelah kanan dekat dengan garis tengah bagian-bagian kecil ada di sebelah kiri, jauh
dari garis tengah dan di belakang.
d. Kepala berada di fundus uteri. Mungkin kepala cukup diraba bila kepala ada di bawah tupar/iga-iga.
Kepala lebih keras dan lebih bulat dari paha bokong dan kadang-kadang dapat dipantulkan (Balloffablle)
dari pada bokong uteri teraba terasa massa yang dapat dipantulkan harus dicurigai presentasi bokong.
e. Tonjolan kepala tidak ada bokong tidak dapat dipantulkan
2. Denyut jantung janin
Denyut jantung janin terdengar paling keras pada atau di atas umbilicus dan pada sisi yang sama pada
punggung. Pada RSA (Right Sacrum Antorior) denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadrat
kanan atas perut ibu kadang-kadang denyut jantung janin terdengar di bawah umbilicus
3. Pemeriksaan vaginal
1) Bagian terendah teraba tinggi
2) Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis sutura dan fantenella. Hasil
pemeriksaan negatif ini menunjukkan adanya mal presentasi.
3) Bagian terendahnya teraba lunak dan ireguler. Anus dan tuber ichiadicum terletak pada satu garis.
Bokong dapat dikelirukan dengan muka.
4) Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik ke bawah dan teraba oleh jari-jari
pemeriksa. Ia dapat dikelirukan dngan kepala oleh karena tulang yang keras.
5) Sakrum ada di kuadran kanan depan panggul dan diameter gitochanterika ada pada diameter obligua
kanan.
4. Pemeriksaan Sinar X
Sinar X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula kelainan-kelainan seperti
hydrocephalus.

Menurut Prawirohardjo, berdasarkan jalan lahir yang dilalui, maka persalinan
sungsang dibagi menjadi :
1. Persalinan Pervaginam
a. Spontaneous breech (Bracht)
b. Partial breech extraction : Manual and assisted breech delivery
c. Total breech extraction
2. Persalinan per abdominal : Seksio Sesaria

Prosedur persalinan sungsang secara spontan :
1. Tahap lambat : mulai lahirnya bokong sampai pusar merupakan fase yang tidak berbahaya.
2. Tahap cepat : dari lahirnya pusar sampai mulut, pada fase ini kepala janin masuk PAP, sehingga
kemungkinan tali pusat terjepit.
3. Tahap lama : lahirnya mulut sampai seluruh bagian kepala, kepala keluar dari ruangan yang
bertekanan tinggi (uterus) ke dunia luar yang tekanannya lebih rendah sehingga kepala harus dilahirkan
perlahan-lahan untuk menghindari pendarahan intrakranial (adanya tentorium cerebellum).
Prosedur Persalinan Bayi Sungsang ( Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Neonatal,2002)
Langkah klinik
1. Persetujuan tindakan medik
2. Persiapan Pasien :
a) Ibu dalam posisi litotomi pada tempat tidur persalinan
b) Mengosongkan kandung kemih , rektum serta membersihkan daerah perenium dengan antiseptic
Instrumen :
a) Perangkat untuk persalinan
b) Perangkat untuk resusitasi bayi
c) Uterotonika (Ergometrin maleat, Oksitosin)
d) Anastesi lokal (Lidokain 2%)
e) Cunam piper, jika tidak ada sediakan cunam panjang
f) Semprit dan jarum no.23 (sekali pakai)
g) Alat-alat infus
h) Povidon Iodin 10%
i) Perangkat episiotomi dan penjahitan luka episiotomi
Persiapan Penolong
a) Pakai baju dan alas kaki ruang tindakan, masker dan kaca mata pelindung
b) Cuci tangan hingga siku dengan di bawah air mengalir
c) Keringkan tangan dengan handuk DTT
d) Pakai sarung tangan DTT / steril
e) Memasang duk (kain penutup)
4.Tindakan Pertolongan Partus Sungsang
a) Lakukan periksa dalam untuk menilai besarnya pembukaan, selaput ketuban dan penurunan bokong
serta kemungkinan adanya penyulit.
b) Intruksikan pasien agar mengedan dengan benar selama ada his.
c) Pimpin berulang kali hingga bokong turun ke dasar panggul, lakukan episiotomi saat bokong
membuka vulva dan perineum sudah tipis.

Melahirkan bayi :
I. Cara Bracht
1) Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara bracht (kedua ibu jari penolong sejajar dengan
panjang paha, jari-jari yang lain memegang daerah panggul).
2) Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses keluarnya janin.
3) Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada.
4) Lakukan hiperlordosis janin pada saat anguluc skapula inferior tampak di bawah simfisis (dengan
mengikuti gerak rotasi anterior yaitu punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan)
disesuaikan dengan lahirnya badan bayi.
5) Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan kepala.
6) Letakkan bayi di perut ibu, bungkus bayi dengan handuk hangat, bersihkan jalan nafas bayi, tali pusat
dipotong.
II. Cara Klasik (Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal,2002)
Pengeluaran bahu dan tangan secara klasik dilakukan jika dengan Bracht baht dan tangan tidak bisa
lahir.
Prosedur :
1) Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dan dilahirkan sehingga bokong dan kaki lahir.
2) Tali pusat dikendorkan.
3) Pegang kaki pada pergelangan kaki dengan satu tangan dan tarik ke atas
a. Dengan tangan kiri dan menariknya ke arah kanan atas ibu untuk melahirkan bahu kiri bayi yang
berada di belakang.
b. Dengan tanggan kanan dan menariknya ke arah kiri atas ibu untuk melahirkan bahu kanan bayi yang
berada di belakang.
4) Masukkan dua jari tangan kanan atau kiri (sesuai letak bahu belakang) sejajar dengan lengan bayi,
untuk melahirkan lengan belakang bayi.
5) Setelah bahu dan lengan belakang lahir kedua kaki ditarik ke arah bawah kontra lateral dari langkah
sebelumnya untuk melahirkan bahu dan lengan bayi depan dengan cara yang sama.
III. Cara Muller
Pengeluaran bahu dan tangan secara Muller dilakukan jika dengan cara Bracht bahu dan tangan tidak
bisa lahir.
Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik kedua kaki dengan cara yang sama seperti
klasik, ke arah belakang kontra lateral dari letak bahu depan.
Setelah bahu dan lengan depan lahir dilanjutkan langkah yang sama untuk melahirkan bahu dan lengan
belakang.
IV. Cara Lovset (Dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di belakang kepala / nuchal arm)
(a) Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi dengan kedua tangan. Memutar bayi 180o
dengan lengan bayi yang terjungkit ke arah penunjuk jari tangan yang muchal.
(b) Memutar kembali 180o ke arah yang berlawanan ke kiri atau ke kanan beberapa kali hingga kedua
bahu dan lengan dilahirkan secara Klasik atau Muller.
V. Ekstraksi Kaki
Dilakukan bila kala II tidak maju atau tampak gejala kegawatan ibu-bayi. Keadaan bayi / ibu
mengharuskan bayi segera dilahirkan.
1) Tangan kanan masuk secara obstetrik melahirkan bokong, pangkal paha sampai lutut, kemudian
melakukan abduksi dan fleksi pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi fleksi,tangan yang lain
mendorong fundus ke bawah. Setelah kaki fleksi pergelangan kaki dipegang dengan dua jari dan
dituntun keluar dari vagina sampai batas lutut.
2) Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua ibu jari diletakkan di belakang betis sejajar
sumbu panjang paha dan jari-jari lain di depan betis, kaki ditarik turun ke bawah sampai pangkal paha
lahir.
3) Pegangan dipindah ke pangkal paha sehingga mungkin dengan kedua ibu jari di belakang paha, sejajar
sumbu panjang paha dan jari lain di depan paha.
4) Pangkal paha ditarik curam ke bawah sampai trokhanter depan lahir kemudian pangkal paha dengan
pegangan yang sama dievaluasi ke atas hingga trokhanter belakang lahir. Bila kedua trokhanter lahir
berarti bokong telah lahir.
5) Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan lebih dulu, maka yang akan lahir lebih dahulu ialah
trokhanter belakang dan untuk melahirkan trokhanter depan maka pangkal paha ditarik terus cunam ke
bawah.
6) Setelah bokong lahir maka dilanjutkan cara Clasik , atau Muller atau Lovset.
VI. Teknik Ekstraksi Bokong
Dikerjakan bila presentasi bokong murni dan bokong sudah turun di dasar panggul, bila kala II tidak maju
atau tampak keadaan janin lebih dari ibu yang mengharuskan bayi segera dilahirkan.
1) Jari penunjuk penolong yang searah dengan bagian kecil janin, dimasukkan kedalam jalan lahir dan
diletakkan dilipatan paha bagian depan. Dengan jari ini lipat paha atau krista iliaka dikait dan ditarik
curam ke bawah. Untuk memperkuat tenaga tarikan ini, maka tangan penolong yang lain menekam
pergelangan tadi dan turut menarik curam ke bawah.
2) Bila dengan tarikan ini trokhanter depan mulai tampak di bawah simfisis, maka jari telujuk penolong
yang lain mengkait lipatan paha ditarik curam ke bawah sampai bokong lahir.
3) Setelah bokong lahir, bayi dilahirkan secara Clasik , atau Muller atau Lovset.

Cara Melahirkan Kepala Bayi
Cara Mauriceu (dilakukan bila bayi dilahirkan secara manual aid bila dengan Bracht kepala belum lahir).
1) Letakkan badan bayi di atas tangan kiri sehingga badan bayi seolah-olah memegang kuda (Untuk
penolong kidal meletakkan badan bayi di atas tangan kanan).
2) Satu jari dimasukkan di mulut dan dua jari di maksila.
3) Tangan kanan memegang atau mencekam bahu tengkuk bayi
4) Minta seorang asisten menekan fundus uteri.
5) Bersama dengan adanya his, asisten menekan fundus uteri, penolong persalinan melakukan tarikan
ke bawah sesuai arah sumbu jalan lahir dibimbing jari yang dimasukkan untuk menekan dagu atau
mulut..
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr.Ida Bagus Gede Manuaba,SpOG;1998.Ilmu KebidananPenyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta,EGC.
Oxorn,Harry&Forte,William R;1996.Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi.Jakarta,Yayasan
Essentia Medica.
.Prawirohardjo, Sarwono;2002.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal.Jakarta,JNPKKR_POGI.
Cunningham FG et al. Premature Rupture of the Membrane. Williams Obstetric, 22st ed. Mc.Graw Hill Publishing
Division, New York, 2005.
Wiknjosastro H. Distosia Pada Kelainan Letak Serta Bentuk Janin. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta 2005.
Fischer Richard et al, Breech Presentation, e medicine, January 2002.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasaroh
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasarohPersalinan sungsang oleh siti izatul muasaroh
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasarohMia Wibowo
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Presentasi dahi
Presentasi dahiPresentasi dahi
Presentasi dahipie-pien
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normalelisa novi
 
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetriKuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetrihidayatulnessa
 
Fisiologi persalinan
Fisiologi persalinanFisiologi persalinan
Fisiologi persalinanDhila Fadhila
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fharry christama
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaRosyida Khusna
 
Tindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriTindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriDokter Tekno
 
Asuhan kala II
Asuhan kala IIAsuhan kala II
Asuhan kala IIcahyatoshi
 
118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsangAman Fx
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaRosyida Khusna
 

Mais procurados (20)

Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasaroh
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasarohPersalinan sungsang oleh siti izatul muasaroh
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasaroh
 
letak Sungsang
letak Sungsangletak Sungsang
letak Sungsang
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
 
Presentasi dahi
Presentasi dahiPresentasi dahi
Presentasi dahi
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetriKuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
 
Fisiologi persalinan
Fisiologi persalinanFisiologi persalinan
Fisiologi persalinan
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP f
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
 
Tindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriTindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uri
 
Asuhan kala II
Asuhan kala IIAsuhan kala II
Asuhan kala II
 
118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
 
Sumsang
SumsangSumsang
Sumsang
 
Darmina 1 AKBID PARAMATA RAHA
Darmina 1 AKBID PARAMATA RAHA Darmina 1 AKBID PARAMATA RAHA
Darmina 1 AKBID PARAMATA RAHA
 
Jenis jenis panggul
Jenis   jenis panggulJenis   jenis panggul
Jenis jenis panggul
 
Tali pusat menumbung
Tali pusat menumbung Tali pusat menumbung
Tali pusat menumbung
 

Destaque

Ost 1 10005 71
Ost 1 10005 71Ost 1 10005 71
Ost 1 10005 71Grant Cole
 
четыре товарища. девять месяцев на дрейфующей станции северный полюс
четыре товарища. девять месяцев на дрейфующей станции северный полюсчетыре товарища. девять месяцев на дрейфующей станции северный полюс
четыре товарища. девять месяцев на дрейфующей станции северный полюсВиктория Витушко
 
Uso de las tecnologias 2
Uso de las tecnologias 2Uso de las tecnologias 2
Uso de las tecnologias 2Mónica Aguado
 
Planning entrainement du 4 nov 13 au 5 jan 14
Planning entrainement du 4 nov 13 au 5 jan 14Planning entrainement du 4 nov 13 au 5 jan 14
Planning entrainement du 4 nov 13 au 5 jan 14Runner Bailleul
 
Коренные малочисленные народы Сибири
Коренные малочисленные народы СибириКоренные малочисленные народы Сибири
Коренные малочисленные народы СибириАнна Демидова
 
9 Steps to Rock Social Media
9 Steps to Rock Social Media9 Steps to Rock Social Media
9 Steps to Rock Social Mediabethgsanders
 
Kokeilukulttuurin voima - Miten kokeilut muuttavat maailmaa ja sinua?
Kokeilukulttuurin voima - Miten kokeilut muuttavat maailmaa ja sinua?Kokeilukulttuurin voima - Miten kokeilut muuttavat maailmaa ja sinua?
Kokeilukulttuurin voima - Miten kokeilut muuttavat maailmaa ja sinua?Annukka Berg
 
Двудольные растения:отдел Розоцветные
Двудольные растения:отдел РозоцветныеДвудольные растения:отдел Розоцветные
Двудольные растения:отдел РозоцветныеАнна Демидова
 
Metabolisims ppts By Dr.Psrinivas, Jangaon institute of pharmaceutical sciences.
Metabolisims ppts By Dr.Psrinivas, Jangaon institute of pharmaceutical sciences.Metabolisims ppts By Dr.Psrinivas, Jangaon institute of pharmaceutical sciences.
Metabolisims ppts By Dr.Psrinivas, Jangaon institute of pharmaceutical sciences.cnupogu
 
ჩემი საქართველო
ჩემი საქართველოჩემი საქართველო
ჩემი საქართველოkvachadzefiqria
 
PENYAKIT OSTEOPOROSIS
PENYAKIT OSTEOPOROSISPENYAKIT OSTEOPOROSIS
PENYAKIT OSTEOPOROSISPja Fiza
 
歌曲 菊花台
歌曲  菊花台歌曲  菊花台
歌曲 菊花台lys167
 

Destaque (17)

LHU
LHULHU
LHU
 
Ost 1 10005 71
Ost 1 10005 71Ost 1 10005 71
Ost 1 10005 71
 
Argentina tourism
Argentina tourismArgentina tourism
Argentina tourism
 
четыре товарища. девять месяцев на дрейфующей станции северный полюс
четыре товарища. девять месяцев на дрейфующей станции северный полюсчетыре товарища. девять месяцев на дрейфующей станции северный полюс
четыре товарища. девять месяцев на дрейфующей станции северный полюс
 
Uso de las tecnologias 2
Uso de las tecnologias 2Uso de las tecnologias 2
Uso de las tecnologias 2
 
Planning entrainement du 4 nov 13 au 5 jan 14
Planning entrainement du 4 nov 13 au 5 jan 14Planning entrainement du 4 nov 13 au 5 jan 14
Planning entrainement du 4 nov 13 au 5 jan 14
 
Тараканы
ТараканыТараканы
Тараканы
 
Коренные малочисленные народы Сибири
Коренные малочисленные народы СибириКоренные малочисленные народы Сибири
Коренные малочисленные народы Сибири
 
9 Steps to Rock Social Media
9 Steps to Rock Social Media9 Steps to Rock Social Media
9 Steps to Rock Social Media
 
Kokeilukulttuurin voima - Miten kokeilut muuttavat maailmaa ja sinua?
Kokeilukulttuurin voima - Miten kokeilut muuttavat maailmaa ja sinua?Kokeilukulttuurin voima - Miten kokeilut muuttavat maailmaa ja sinua?
Kokeilukulttuurin voima - Miten kokeilut muuttavat maailmaa ja sinua?
 
Las drogas
Las drogasLas drogas
Las drogas
 
Двудольные растения:отдел Розоцветные
Двудольные растения:отдел РозоцветныеДвудольные растения:отдел Розоцветные
Двудольные растения:отдел Розоцветные
 
Metabolisims ppts By Dr.Psrinivas, Jangaon institute of pharmaceutical sciences.
Metabolisims ppts By Dr.Psrinivas, Jangaon institute of pharmaceutical sciences.Metabolisims ppts By Dr.Psrinivas, Jangaon institute of pharmaceutical sciences.
Metabolisims ppts By Dr.Psrinivas, Jangaon institute of pharmaceutical sciences.
 
ჩემი საქართველო
ჩემი საქართველოჩემი საქართველო
ჩემი საქართველო
 
PENYAKIT OSTEOPOROSIS
PENYAKIT OSTEOPOROSISPENYAKIT OSTEOPOROSIS
PENYAKIT OSTEOPOROSIS
 
歌曲 菊花台
歌曲  菊花台歌曲  菊花台
歌曲 菊花台
 
Master 6 19
Master 6 19Master 6 19
Master 6 19
 

Semelhante a PERSATINAN SUNGSANG

DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGULDISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGULTha Niya
 
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptxTEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptxtugasmahasiswa12
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
Persalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).ppt
Persalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).pptPersalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).ppt
Persalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).pptGandySudirgouw
 
Inc lp partus fisiologis
Inc lp partus fisiologisInc lp partus fisiologis
Inc lp partus fisiologisMuhammad Hisyam
 
Faktor predisposisi.ppt
Faktor predisposisi.pptFaktor predisposisi.ppt
Faktor predisposisi.ppttumbuhsehat
 
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptxKEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptxdinarperbawati1
 
KALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptxKALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptxPutriChika
 
Kegawat Daruratan Persalinan Kala i dan ii
Kegawat Daruratan Persalinan Kala i dan iiKegawat Daruratan Persalinan Kala i dan ii
Kegawat Daruratan Persalinan Kala i dan iiUFDK
 
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdfssuser489844
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibueka f
 
Distosia & Kelainan Letak Malposisi.ppt
Distosia & Kelainan Letak Malposisi.pptDistosia & Kelainan Letak Malposisi.ppt
Distosia & Kelainan Letak Malposisi.pptRahmaYk2
 
234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docxWarnet Raha
 
komplikasi persalinan.pptx
komplikasi persalinan.pptxkomplikasi persalinan.pptx
komplikasi persalinan.pptxsabokingkingukp
 

Semelhante a PERSATINAN SUNGSANG (20)

DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGULDISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
 
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptxTEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
 
Askep distosia
Askep distosiaAskep distosia
Askep distosia
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
ppt kel 3.pptx
ppt kel 3.pptxppt kel 3.pptx
ppt kel 3.pptx
 
Persalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).ppt
Persalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).pptPersalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).ppt
Persalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).ppt
 
Partus normal
Partus normalPartus normal
Partus normal
 
Askep distosia AKPER PEMDA MUNA
Askep distosia AKPER PEMDA MUNA Askep distosia AKPER PEMDA MUNA
Askep distosia AKPER PEMDA MUNA
 
Inc lp partus fisiologis
Inc lp partus fisiologisInc lp partus fisiologis
Inc lp partus fisiologis
 
Faktor predisposisi.ppt
Faktor predisposisi.pptFaktor predisposisi.ppt
Faktor predisposisi.ppt
 
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptxKEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
 
KALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptxKALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptx
 
Bahu macet power point
Bahu macet power pointBahu macet power point
Bahu macet power point
 
Kegawat Daruratan Persalinan Kala i dan ii
Kegawat Daruratan Persalinan Kala i dan iiKegawat Daruratan Persalinan Kala i dan ii
Kegawat Daruratan Persalinan Kala i dan ii
 
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
Distosia & Kelainan Letak Malposisi.ppt
Distosia & Kelainan Letak Malposisi.pptDistosia & Kelainan Letak Malposisi.ppt
Distosia & Kelainan Letak Malposisi.ppt
 
234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx
 
234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx
 
komplikasi persalinan.pptx
komplikasi persalinan.pptxkomplikasi persalinan.pptx
komplikasi persalinan.pptx
 

PERSATINAN SUNGSANG

  • 1. ematian perinatal langsung yang disebabkan karena persalinan presentasi bokong sebesar 4-5 kali dibanding presentasi kepala. Sebab kematian perinatal pada persalinan presentasi bokong yang terpenting adalah prematuritas dan penanganan persalinan yang kurang sempurna, dengan akibat hipoksia atau perdarahan di dalam tengkorak. Trauma lahir pada presentasi bokong banyak dihubungkan dengan usaha untuk mempercepat persalinan dengan tindakan-tindakan untuk mengatasi macetnya persalinan. Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (2). Tipe letak sungsang yaitu: Frank breech (50-70%) yaitu kedua tungkai fleksi ; Complete breech (5-10%) yaitu tungkai atas lurus keatas, tungkai bawah ekstensi ; Footling (10-30%) yaitu satu atau kedua tungkai atas ekstensi, presentasi kaki. Letak sungsang terjadi pada 3-4% dari seluruh persalinan. Kejadian letak sungsang berkurang dengan bertambahnya usia kehamilan. Letak sungsang pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu sebesar 25%, pada kehamilan 32 minggu 7% dan, 1-3% pada kehamilan aterm. Pengertian Kehamilan Sungsang Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah pintu atas panggul atau simfisis (Manuab,1998). Pada letak kepala, kepala yang merupakan bagian terbesar lahir terlebih dahulu, sedangkan pesalinan letak sungsang justru kepala yang merupakan bagian terbesar bayi akan lahir terakhir. Persalinan kepala pada letak sungsang tidak mempunyai mekanisme “Maulage” karena susunan tulang dasar kepala yang rapat dan padat, sehingga hanya mempunyai waktu 8 menit, setelah badan bayi lahir. Keterbatasan waktu persalinan kepala dan tidak mempunyai mekanisme maulage dapat menimbulkan kematian bayi yang besar (Manuaba,1998). Bentuk-Bentuk Letak Sungsang (Manuaba ,1998)). Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan bentuk letak sungsang sebagai berikut : A. Letak Bokong Murni 1. Teraba bokong 2. Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi 3. Kedua kaki bertindak sebagai spalk B. Letak Bokong Kaki Sempurna 1. Teraba bokong 2. Kedua kaki berada di samping bokong C. Letak Bokong Tak Sempurna 1. Teraba bokong
  • 2. 2. Disamping bokong teraba satu kaki D. Letak Kaki 1. Bila bagian terendah teraba salah satu dan atau kedua kaki atau lutut 2. Dapat dibedakan letak kaki bila kaki terendah ; letak bila lutut terendah Untuk menentukan berbagai letak sungsang dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan dalam, pemeriksaan foto abdomen, dan pemeriksaan ultrasonografi. a. Letak Bokong Murni Flexi pada paha, extensi pada lutut, ini merupakan jenis yang tersering dan meliputi hampir 2/3 presentasi bokong. b. Letak Bokong Kaki Sempurna Flexi pada paha dan lutut (Frant Greech). c. Letak Bokong Tak Sempurna / lutut Satu atau dua kaki dengan ekstensi pada kaki merupakan bagian terendah (Fn Complek Breech). Etiologi Faktor-faktor presentasi bokong meliputi prematuritas, air ketuban yang berlebihan. Kehamilan ganda, plasenta previa, panggul sempit, fibra, myoma,hydrocepalus dan janin besar. Banyak yang diketahui sebabnya, ada pesentasi bokong membakal. Beberapa ibu melahirkan bayinya semua dengan presentasi bokong menunjukkan bahwa bentuk panggulnya adalah sedemikian rupa sehingga lebih cocok untuk presentasi bokong daripada presentasi kepala.. Implantasi plasenta di fundus atau di tonus uteri cenderung untuk mempermudah terjadinya presentasi bokong ( Harry oxorn,1996 ) Penyebab letak sungsang dapat berasal dari 1. Sudut Ibu a. Keadaan rahim 1) Rahim arkuatus 2) Septum pada rahim 3) Uterus dupleks 4) Mioma bersama kehamilan b. Keadaan plasenta 1) Plasenta letak rendah 2) Plasenta previa c. Keadaan jalan lahir 1) Kesempitan panggul 2) Deformitas tulang panggul
  • 3. 3) Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala 2. Sudut janin Pada janin tedapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang : 1) Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat 2) Hedrosefalus atau anesefalus 3) Kehamilan kembar 4) Hidroamnion atau aligohidromion 5) Prematuritas Dalam keadaan normal, bokong mencapai tempat yang lebih luas sehingga terdapat kedudukan letak kepala. Disamping itu kepala janin merupakan bagian terbesar dan keras serta paling lambat. Melalui hukum gaya berat, kepala janin akan menuju kearah pintu atas panggul. Dengan gerakan kaki janin, ketegangan ligamentum fatundum dan kontraksi braxson hicks, kepala janin berangsur-angsur masuk ke pintu atas panggul. Mekanisme persalinan letak sungsang Mekanisme persalinan letak sungsang berlangsung sebagai berikut : a) Persalinan bokong b) Persalinan bahu c) Persalinan kepala (Manuaba, 1998) Bokong masuk pintu atas panggul dapat melintang atau miring mengikuti jalan lahir dan melakukan putaran paksi dalam sehingga trochanter depan berada di bawah simfisis. Dengan trochanter depan sebagai hipomoklion akan lahir trochanter belakang dan selanjutnya seluruh bokong lahir untuk melakukan putaran paksi dalam sehingga bahu depan berada dibawah simfisis. Dengan bahu depan sebagai hipomoklion akan lahir bahu belakang bersama dengan tangan belakang diikuti kelahiran bahu depan dan tangan depan. Bersamaan dengan kelahiran bahu, kepala bayi memasuki jalan lahir dapat melintang atau miring, serta melakukan putaran paksi dalam sehingga suboksiput berada di bawah simfisis. Suboksiput menjadi hipomuklion, berturut-turut akan lahir dagu, mulut, hidung, muka dan kepala seluruhnya. Persalinan kepala mempunyai waktu terbatas sekitar 8 menit, setelah bokong lahir. Melampaui batas 8 menit dapat menimbulkan kesakitan /kematian bayi (Manuaba, 1998). Diagnosa kedudukan 1. Pemeriksaan abdominal a. Letaknya adalah memanjang. b. Di atas panggul terasa massa lunak mengalir dan tidak terasa seperti kepala. Dicurigai bokong. Pada presentasi bokong murni otot-otot paha teregama di atas tulang-tulang dibawahnya, memberikan gambaran keras menyerupai kepala dan menyebabkan kesalahan diagnostic. c. Punggung ada di sebelah kanan dekat dengan garis tengah bagian-bagian kecil ada di sebelah kiri, jauh
  • 4. dari garis tengah dan di belakang. d. Kepala berada di fundus uteri. Mungkin kepala cukup diraba bila kepala ada di bawah tupar/iga-iga. Kepala lebih keras dan lebih bulat dari paha bokong dan kadang-kadang dapat dipantulkan (Balloffablle) dari pada bokong uteri teraba terasa massa yang dapat dipantulkan harus dicurigai presentasi bokong. e. Tonjolan kepala tidak ada bokong tidak dapat dipantulkan 2. Denyut jantung janin Denyut jantung janin terdengar paling keras pada atau di atas umbilicus dan pada sisi yang sama pada punggung. Pada RSA (Right Sacrum Antorior) denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadrat kanan atas perut ibu kadang-kadang denyut jantung janin terdengar di bawah umbilicus 3. Pemeriksaan vaginal 1) Bagian terendah teraba tinggi 2) Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis sutura dan fantenella. Hasil pemeriksaan negatif ini menunjukkan adanya mal presentasi. 3) Bagian terendahnya teraba lunak dan ireguler. Anus dan tuber ichiadicum terletak pada satu garis. Bokong dapat dikelirukan dengan muka. 4) Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik ke bawah dan teraba oleh jari-jari pemeriksa. Ia dapat dikelirukan dngan kepala oleh karena tulang yang keras. 5) Sakrum ada di kuadran kanan depan panggul dan diameter gitochanterika ada pada diameter obligua kanan. 4. Pemeriksaan Sinar X Sinar X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula kelainan-kelainan seperti hydrocephalus. Menurut Prawirohardjo, berdasarkan jalan lahir yang dilalui, maka persalinan sungsang dibagi menjadi : 1. Persalinan Pervaginam a. Spontaneous breech (Bracht) b. Partial breech extraction : Manual and assisted breech delivery c. Total breech extraction 2. Persalinan per abdominal : Seksio Sesaria Prosedur persalinan sungsang secara spontan : 1. Tahap lambat : mulai lahirnya bokong sampai pusar merupakan fase yang tidak berbahaya. 2. Tahap cepat : dari lahirnya pusar sampai mulut, pada fase ini kepala janin masuk PAP, sehingga kemungkinan tali pusat terjepit. 3. Tahap lama : lahirnya mulut sampai seluruh bagian kepala, kepala keluar dari ruangan yang bertekanan tinggi (uterus) ke dunia luar yang tekanannya lebih rendah sehingga kepala harus dilahirkan perlahan-lahan untuk menghindari pendarahan intrakranial (adanya tentorium cerebellum).
  • 5. Prosedur Persalinan Bayi Sungsang ( Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal,2002) Langkah klinik 1. Persetujuan tindakan medik 2. Persiapan Pasien : a) Ibu dalam posisi litotomi pada tempat tidur persalinan b) Mengosongkan kandung kemih , rektum serta membersihkan daerah perenium dengan antiseptic Instrumen : a) Perangkat untuk persalinan b) Perangkat untuk resusitasi bayi c) Uterotonika (Ergometrin maleat, Oksitosin) d) Anastesi lokal (Lidokain 2%) e) Cunam piper, jika tidak ada sediakan cunam panjang f) Semprit dan jarum no.23 (sekali pakai) g) Alat-alat infus h) Povidon Iodin 10% i) Perangkat episiotomi dan penjahitan luka episiotomi Persiapan Penolong a) Pakai baju dan alas kaki ruang tindakan, masker dan kaca mata pelindung b) Cuci tangan hingga siku dengan di bawah air mengalir c) Keringkan tangan dengan handuk DTT d) Pakai sarung tangan DTT / steril e) Memasang duk (kain penutup) 4.Tindakan Pertolongan Partus Sungsang a) Lakukan periksa dalam untuk menilai besarnya pembukaan, selaput ketuban dan penurunan bokong serta kemungkinan adanya penyulit. b) Intruksikan pasien agar mengedan dengan benar selama ada his. c) Pimpin berulang kali hingga bokong turun ke dasar panggul, lakukan episiotomi saat bokong membuka vulva dan perineum sudah tipis. Melahirkan bayi : I. Cara Bracht 1) Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara bracht (kedua ibu jari penolong sejajar dengan panjang paha, jari-jari yang lain memegang daerah panggul). 2) Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses keluarnya janin. 3) Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada.
  • 6. 4) Lakukan hiperlordosis janin pada saat anguluc skapula inferior tampak di bawah simfisis (dengan mengikuti gerak rotasi anterior yaitu punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan) disesuaikan dengan lahirnya badan bayi. 5) Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan kepala. 6) Letakkan bayi di perut ibu, bungkus bayi dengan handuk hangat, bersihkan jalan nafas bayi, tali pusat dipotong. II. Cara Klasik (Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal,2002) Pengeluaran bahu dan tangan secara klasik dilakukan jika dengan Bracht baht dan tangan tidak bisa lahir. Prosedur : 1) Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dan dilahirkan sehingga bokong dan kaki lahir. 2) Tali pusat dikendorkan. 3) Pegang kaki pada pergelangan kaki dengan satu tangan dan tarik ke atas a. Dengan tangan kiri dan menariknya ke arah kanan atas ibu untuk melahirkan bahu kiri bayi yang berada di belakang. b. Dengan tanggan kanan dan menariknya ke arah kiri atas ibu untuk melahirkan bahu kanan bayi yang berada di belakang. 4) Masukkan dua jari tangan kanan atau kiri (sesuai letak bahu belakang) sejajar dengan lengan bayi, untuk melahirkan lengan belakang bayi. 5) Setelah bahu dan lengan belakang lahir kedua kaki ditarik ke arah bawah kontra lateral dari langkah sebelumnya untuk melahirkan bahu dan lengan bayi depan dengan cara yang sama. III. Cara Muller Pengeluaran bahu dan tangan secara Muller dilakukan jika dengan cara Bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir. Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik kedua kaki dengan cara yang sama seperti klasik, ke arah belakang kontra lateral dari letak bahu depan. Setelah bahu dan lengan depan lahir dilanjutkan langkah yang sama untuk melahirkan bahu dan lengan belakang. IV. Cara Lovset (Dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di belakang kepala / nuchal arm) (a) Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi dengan kedua tangan. Memutar bayi 180o dengan lengan bayi yang terjungkit ke arah penunjuk jari tangan yang muchal. (b) Memutar kembali 180o ke arah yang berlawanan ke kiri atau ke kanan beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan dilahirkan secara Klasik atau Muller. V. Ekstraksi Kaki Dilakukan bila kala II tidak maju atau tampak gejala kegawatan ibu-bayi. Keadaan bayi / ibu mengharuskan bayi segera dilahirkan. 1) Tangan kanan masuk secara obstetrik melahirkan bokong, pangkal paha sampai lutut, kemudian
  • 7. melakukan abduksi dan fleksi pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi fleksi,tangan yang lain mendorong fundus ke bawah. Setelah kaki fleksi pergelangan kaki dipegang dengan dua jari dan dituntun keluar dari vagina sampai batas lutut. 2) Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua ibu jari diletakkan di belakang betis sejajar sumbu panjang paha dan jari-jari lain di depan betis, kaki ditarik turun ke bawah sampai pangkal paha lahir. 3) Pegangan dipindah ke pangkal paha sehingga mungkin dengan kedua ibu jari di belakang paha, sejajar sumbu panjang paha dan jari lain di depan paha. 4) Pangkal paha ditarik curam ke bawah sampai trokhanter depan lahir kemudian pangkal paha dengan pegangan yang sama dievaluasi ke atas hingga trokhanter belakang lahir. Bila kedua trokhanter lahir berarti bokong telah lahir. 5) Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan lebih dulu, maka yang akan lahir lebih dahulu ialah trokhanter belakang dan untuk melahirkan trokhanter depan maka pangkal paha ditarik terus cunam ke bawah. 6) Setelah bokong lahir maka dilanjutkan cara Clasik , atau Muller atau Lovset. VI. Teknik Ekstraksi Bokong Dikerjakan bila presentasi bokong murni dan bokong sudah turun di dasar panggul, bila kala II tidak maju atau tampak keadaan janin lebih dari ibu yang mengharuskan bayi segera dilahirkan. 1) Jari penunjuk penolong yang searah dengan bagian kecil janin, dimasukkan kedalam jalan lahir dan diletakkan dilipatan paha bagian depan. Dengan jari ini lipat paha atau krista iliaka dikait dan ditarik curam ke bawah. Untuk memperkuat tenaga tarikan ini, maka tangan penolong yang lain menekam pergelangan tadi dan turut menarik curam ke bawah. 2) Bila dengan tarikan ini trokhanter depan mulai tampak di bawah simfisis, maka jari telujuk penolong yang lain mengkait lipatan paha ditarik curam ke bawah sampai bokong lahir. 3) Setelah bokong lahir, bayi dilahirkan secara Clasik , atau Muller atau Lovset. Cara Melahirkan Kepala Bayi Cara Mauriceu (dilakukan bila bayi dilahirkan secara manual aid bila dengan Bracht kepala belum lahir). 1) Letakkan badan bayi di atas tangan kiri sehingga badan bayi seolah-olah memegang kuda (Untuk penolong kidal meletakkan badan bayi di atas tangan kanan). 2) Satu jari dimasukkan di mulut dan dua jari di maksila. 3) Tangan kanan memegang atau mencekam bahu tengkuk bayi 4) Minta seorang asisten menekan fundus uteri. 5) Bersama dengan adanya his, asisten menekan fundus uteri, penolong persalinan melakukan tarikan ke bawah sesuai arah sumbu jalan lahir dibimbing jari yang dimasukkan untuk menekan dagu atau mulut.. DAFTAR PUSTAKA Prof.Dr.Ida Bagus Gede Manuaba,SpOG;1998.Ilmu KebidananPenyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta,EGC. Oxorn,Harry&Forte,William R;1996.Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi.Jakarta,Yayasan
  • 8. Essentia Medica. .Prawirohardjo, Sarwono;2002.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal.Jakarta,JNPKKR_POGI. Cunningham FG et al. Premature Rupture of the Membrane. Williams Obstetric, 22st ed. Mc.Graw Hill Publishing Division, New York, 2005. Wiknjosastro H. Distosia Pada Kelainan Letak Serta Bentuk Janin. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 2005. Fischer Richard et al, Breech Presentation, e medicine, January 2002.