SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
MATA KULIAH
: MGT. PRODUKSI & OPERASI 2
PROGRAM
: OFFICE MANAGEMENT
SKS / SEMESTER : 2 / V

PERTEMUAN KE 5
Dosen : Mr. Wicaksono suprojo ST, MM.
Bab. 5. Penentuan Lokasi Perusahaan
I.

Pentingnya Lokasi yang Strategis

II. Factor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi
III. Metode Evaluasi Alternatif Lokasi

IV. Strategi Lokasi Pelayanan Jasa
I. Pentingnya Lokasi yang Strategis
Perusahaan secara terus-menerus membangun berbagai fasilitas baru dan
memperluas yang sudah ada. Kegiatan ini memerlukan sejumlah investasi untuk
membangun gedung, peralatan serta mesin. Penentuan lokasi perusahaan yang tepat
akan menjadi sangat penting, mengingat ketersediaan akan tenaga kerja, transportasi ,
bahan baku, pasar dll akan sangat mempengaruhi biaya operasi perusahaan. Oleh
karena itu pemilihan lokasi perusahaan menjadi sangat penting untuk meminimumkan
biaya-biaya.
Pemilihan lokasi yang tepat selain dapat meminimumkan beban biaya investasi
dan operasional jangka pendek maupun jangka panajang, dan ini akan meningkatkan
daya sassing perusahaan. Dalam sector bisnis jasa, seperti lokasi kantor cabang sebuah
bank, toko-toko eceran, pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat, unit pemadam
kebakaran, dll bahkan memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang lebih kompleks.
II. Factor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi
Faktor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing-masing perusdahaan
berbeda. Bagi suatu perusahaan mungkin faktor terpenting adalah dekat dengan pasar. Tetapi mungkin yang
lebih penting bagi perusahaan lainnya adalah dekat dengasn sumber-sumber penyedia bahan komponen.
Dan perusahaan lannya mungkin menemukan bahwa faktor yang paling penting adalah memilih lokasi di
mana tersedia tenaga kerja yang mencukupi kebutuhan organisasi, ataupun biaya transportasi, yang sangat
tinggi bila produk berat dan besar. Misal : kapal laut, anjungan minyak dll.
Jadi alasan utama terjadinya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan kebutuhan
masing-masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah suatu persoalan individual. Hal ini sering disebut
pendekatan situasional atau contingency untuk pembuatan keputusan-bila dinyatakan secara sederhana,
semua bergantung secara umum pada faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi
perusahaan :

1. Lingkungan masyarakat. Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekwensi, baik
negatif maupun positif didirikannya suatu perusahaan didaerah tersebut merupakan suatu syarat
penting.
2. Kedekatan dengan pasar. Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan pelayanan
yang lebih baik kepada para langganan, dan mengurangi biaya distribusi.
3. Tenaga kerja. Dimanapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja, karena itu cukup
tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar.
4. Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier. Apabila bahan mentah berat dan susut cukup besar
dalam proses produksi maka perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan sumber bahan mentah.
Misal : perusahaan semen, kayu, kertas, besi/baja, pengalengan ikan, dll.
5. Fasilitas dan biaya transportasi. Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, laut, udara akan
melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk perusahaan. Misal pabrik
semen, jika biaya transportasi besar makan perlu dipindah mendekati sumber bahan mentah, agar biaya
transportasi lebih murah.
6. Sumber-sumber daya alam lainnya. Perusahaan seperti pabrik kertas, baja, karet, kulit, gula, tenun,
pemrosesan makan, aluminium dan sebagainya sangat memerlukan air dlam kuantitas besar. Selain itu
hampir setiap industry memerlukan baik tenaga yang dibangkitkan dari aliran listrik, disel, air, angina,
dll. Oleh sebab itu perlu diperhatikan tersediannya sumber-sumber daya (alam) dengasn murah dan
mencukupi.
III. Metode Evaluasi Alternatif lokasi
1. Pebandingan Bebagai Alternatif Lokasi

Analisa terhadap alternative-alternative lokasi seharusnya mempertimbangkan baik
faktor-faktor obyektif ( seperti tenaga kerja, biaya bahan mentah, transportasi, pajak, dan
pasar potensial) maupun faktor-faktor subyektif ( seperti kegiatan-kegiatan serikat
pekerja, kondisi cuaca, iklim politik, dan bahkan sekolah-sekolah).
Suatu metode sederhana dapat digunakan membantu pemilihan lokasi adalah dengan
memebentuk sebuah team para pembuat keputusan terdiri dari para ahli untuk
mengevaluasi setiap lokasi atas dasar sejumlah faktor dan mengevaluasi derajat relative
pentingnya setiap faktor dalam keputusan lokasi. Sebagai contoh, anggap berbagai lokasi
sedang dipertimbangkan atas dasar 5 faktor, setiap anggota team memberikan penilaian
relative diantara berbagai alternative lokasi ( nilai 1 s/d 10 ). Distribusi berapa nilai ini
kemudian dirata-rata untuk mendapatkan nilai distribusi gabungan. Tabel 3-1 menunjukan
penialaian gabungan sebuah perusahaan untuk lokasi Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya.
Tabel 3-1. Skor untuk Yogya, Jkt dan Sby
Alternatif Lokasi

Pasar
Potensial

Biaya Tenaga
Kerja

Tersedianya Air

Biaya
Bahan
Mentah

Pajak

Yogyakarta

2

3

5

4

3

Jakarta

5

3

1

4

2

Surabaya

3

4

4

2

5

Ket. Nilai / skor 1 s/d 10
Kenyataannya, dalam analisa ini perusahaan memutuskan untuk mempergunakan bobot, :
pasar potensi 30%, biaya tenaga kerja 20%, tersedianya air 30%, biaya bahan mentah 10%, dan pajak
10%. Kemudian penilaian dalam tabel 3-1 dikalikan dengan bobot, menghasilkan angka-angka dalam
tabel 3-2.
Tabel 3-2. Bobot x Skor untuk Yogya, Jkt dan Sby
Alternatif
Lokasi

Pasar
Potensial

Biaya
Tenaga
Kerja

Tersedianya
Air

Biaya
Bahan
Mentah

Pajak

Total

Yogyakarta

60

60

150

40

30

340

Jakarta

150

60

30

40

20

300

Surabaya

90

80

120

20

50

360

Pendekatan ini sering disebut metoda “Delphi”.
2. Analisa Dan Metode Pemilihan Lokasi Industri (Pabrik)
Fasilitas produksi

sesuatu yang dibangun, diadakan atau diinvestasikan guna, melaksanakan aktivitas produksi.

Proses perancangan pabrik (plant design) dg alasan : sbb :
•

Fasilitas produksi
penuh resiko.

•

Fasilitas produksi memberi batasan dan kerangka kerja dari sistem produksi.

•

Pada saat beroperasi dalam yang sangat sulit dan mahal,
ditetapkan dianggap tidak cocok/layak.

•

Lokasi pabrik akan memiliki unsur strategi
pemasaran.

butuh sejumlah besar modal/ capital harus diinvestasikan dalam jangka panjang serta kondisi yang

lokasi pabrik harus dirubah atau dipindahkan

memperkuat posisi

bilalokasi yang

bersaing terutama didalam rangka penguasaan wilayah

Dasar-Dasar Pemilihan Lokasi Pabrik
Ikut mengambil peranan didalam proses penentuan lokasi pabrik, yaitu :
a. Lokasi dikota besar (city location)
1.

Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar.

2. Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas-fasilitas yang umumnya hanya terdapat dikota besar seperti
listrik, gas,, dan lain-lain.
3.

Kontak dengan pemasok dekat dan cepat.

4.

Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan.
b. Lokasi dipinggir kota (sub-urban location)
1. Semi-skilled atau female labour mudah diperoleh.
2. Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi terletak dikota besar.

3. Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi pabrik.
4. Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul.

c. Lokasi jauh diluar kota (country location)
1.

Lahan yang luas sangat diperlukan baik untuk keadaan sekarang maupun rencana
akan datang.

2.

Pajak terendah lebih dikehendaki.

3.

Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki.

4.

Upah buruh lebih rendah mudah didapatkan.

4.

Baik untuk proses manufacturing produk-produk yang berbahaya.

ekspansi yang
Konsep biaya tetap dan biaya variable dapat membantu penetuan
lokasi. Kombinasi biaya tetap dan variable bagi lokasi yang berbeda-beda
dapat menciptakan persamaan biaya yang menunjukan hubungan antara
biaya dan volume produksi, yang berlaku bagi masing-masing lokasi. Agar
lebih jelas, berikut ini akan diberikan contoh permaslahan :
Contoh 3-1. Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan 4 lokasi
alternative sebuah pabrik abru. Perusahaaan telah mengumpulkan data
semua biaya pada berbagai lokasi dan mendapti bahwa jenis biaya-biaya
produksi berikut ini bervariasi dari satu lokasi dengan lokasi yang lain.
Perusahaan akan mendanai pabrik baru dari pengeluaran obligasi dengan
tingkat bunga 10%. Data biaya-biaya dapat diperinci sbb dalam Tabel 3-3.
Tabel 3.3 Analisis Biaya Dalam Penentuan Lokasi
Jenis biaya (dalam ribuan rupiah )

A

B

C

D

Tenaga kerja (per unit)

Rp 0,75

Rp 1.10

Rp 0,80

Rp 0,90

Biaya konstruksi pabrik

4.600.000

3.900.000

4.000.000

4.800.000

0,43

0,60

0,40

0,55

30.000

26.000

30.000

28.000

7.000

6.000

7.000

7.000

0,02

0,10

0,10

0,05

33.000

28.000

63.000

35.000

Material dan Peralatan * (per unit)
Listrik (per tahun)
Air (pertahun)
Transportasi (per unit)
Pajak (pertahun)

Biaya ini termasuk biaya depresiasi yang diproyeksikan, tapi tidak termasuk biaya bunga.
Penyelesaian :
Langkah pertama adalah menghitung biaya tetap total selama satu tahun untuk keempat lokasi alternatif
(lihat tabel 3-4)
Biaya-biaya tetap (dalam

A

B

C

D

ribuan rupiah)
10% investasi
Listrik

Air
Pajak
Total

Rp 460.000

Rp 390.000

Rp 400.000

Rp 480.000

30.000

26.000

30.000

28.000

7.000

6.000

7.000

7.000

33.000

28.000

63.000

35.000

Rp 530.000

Rp 450.000

Rp 500.000

Rp 550.00
Sedangkan biaya variabel per unit untuk masing-masing keempat lokasi alternatif, seperti terlihat dalam
Tabel 3-5.
Biaya-biaya variabel (dalam

A

B

C

D

ribuan rupiah)
Tenaga kerja

Rp 0,75

Rp 1,10

Rp 0,80

Rp 0,90

Material dan peralatan

0,42

0,60

0,40

0,55

Transportasi

0,02

0,10

0,10

0.05

Total
Rp 1,20
Rp 1,80
Rp 1,30
Rp 1,50
Data biaya tetap dan variabel tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan biaya total setiap
lokasi alternatif sebagai berikut :
A = Rp 530.000.000,- + (RP 1.200,-) X
B = Rp 450.000.000,- + (Rp 1.800,-) X
C = Rp 500.000.000,- + (RP 1.300,-) X
D = Rp 550.000.000,- + (Rp 1.500,-) X
Gambar 3-1. Analisis biaya dalam penentuan lokasi

J
u
t
a
a
n
R
u
p
i
a
h

550
530
500

450
50

100

(Ribuan Unit)

150
Dari Grafik, dapat disimpulkan bahwa bila kapasitas atau volume produksi dibawah 100.000 unit,
sebaiknya pabrik didirikan di lokasi B. Sedangkan bial voleme produksi diatas 100.000 unut, pabrik
sebaiknya didirikan di lokasi C. Pada volume produksi = 100.000 unit, lokasi C dan B mempunyai biaya
total yang sama.

3. Metode Transportasi Dalam Keputusan-Keputusan Lokasi
Metode transportasi adalah suatu teknik riset operasi yang sangat membantu dalam pembuatan
keputusan-keputusan lokasi pabrik atau gudang. Metoda ini digunakan terutama bila perusahaan tsb
memiliki beberapa pabrik dan gudang. Metode yang akan kita pakai yaitu metode matriks (tabel) sudut
sudut kiri atas “northwest corner”. Metode pertama yang dikenal adalah metode sudut barat laut ( northwest
corner rule ).
Contoh:
Suatu perusahaan mempunyai 2 pabrik di Semarang dan Cilacap. Pada suatu waktu perusahaan mempunyai
13 unit produk tersedia di Semarang dan 12 unit di Cilacap. Perusahaan memperoleh 3 pesanan Surakarta
membutuhkan 5 unit, Yogyakarta 10 unit, dan Magelang 10 unit. Biaya transportasi per unit antara kotakota tsb ditunjukan dalam tabel berikut ( dalam ribuan):
Bagaimana seharusnya perusahaan mendistribusikan 25 unit produknya ke masing-masing penyalur di 3
kota yang berbeda tsb..?
Tabel biaya :
Ke

Surakarta

Yogyakarta

Magelang

Semarang

Rp. 10

Rp. 15

Rp. 11

Cilacap

Rp. 8

Rp. 12

Rp. 14

Dari
Tabel 3-6 : Transportasi
Ke

Surakarta

Yogyakarta

Magelang

Persediaan

Dari
Semarang

10
X11

15
X12

8

Cilacap

11
X13

12

13
14

X21

X22

X23

12

5

10

10

25

Kebutuhan
Metode Transportasi sudut barat laut dimulai dari kotak X11
Tabel 3-7. Alokasi Pertama dengan metode sudut barat Laut
Ke

Surakarta

Yogyakarta

Magelang

Persediaan

Dari
Semarang

15

10
5

Cilacap

11
13

8
12

8

14

2

10

12

Kebutuhan
5

10

10

25
Biaya transportasi total untuk pola alokasi tahap pertama ini adalah sebesar Rp. 334.000,- dengan
perhitungan sbb:
Alokasi

Jumlah unit Biaya per unit Rp.
(dalam Ribuan)

Biaya total Rp.
(dalam Ribuan)

Semarang -->Surakarta

5

10

50

Semarang -->Yogyakarta

8

15

120

Cilacap --> Yogyakarta

2

12

24

Cilacap --> Magelang

10

14

140

Grand Total

Rp. 334
Tabel 3-8. Evaluasi sel

Ke

Surakarta

Yogyakarta

Magelang

Persediaan

Dari
Semarang

10

8

5
Cilacap

8

1

15 +

+

11
-6

12

13

-

14

2

10

12

Kebutuhan
5

10

10

25
Tabel 3-9. Alokasi kedua
Menghasilkan biaya transportasi total = Rp.286.000,Ke

Surakarta

Yogyakarta

Magelang

Persediaan

Dari
Semarang
5
Cilacap

15

10

8

6

13

12

8

-5

11

14

10

2

12

Kebutuhan
5

10

10

25
Tabel 3-9. Alokasi Optimal
Menghasilkan biaya transportasi total = Rp.276.000,Ke

Surakarta

Yogyakarta

Magelang

Persediaan

Dari
Semarang

15

10
3

11
10

1

Cilacap

12

8
2

10

13
14

5

12

Kebutuhan
5

10

10

25
Biaya transportasi total untuk pola alokasi optimal adalah sebesar Rp. 276.000,- dengan perhitungan sbb:

Alokasi

Jumlah unit Biaya per unit Rp.
(dalam Ribuan)

Biaya total Rp.
(dalam Ribuan)

Semarang -->Surakarta

3

10

30

Semarang -->Magelang

8

11

110

Cilacap --> Surakarta

2

8

16

Cilacap --> Yogyakarta

10

12

120

Grand Total

Rp. 276
IV. Strategi lokasi pelayanan jasa
Analisis lokasi disektor industri terfokus pada minimalisasi biaya, sementara fokus pada sektor jasa
ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan perusahaan manufaktur mendapati biaya
cenderung sangat berbeda diantar lokasi-lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati lokasi sering
lebih berdampak terhadap pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu, bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik
kerap lebih mempengaruhi pendapatan daripada mempengaruhi pendapatan dari pada mempengaruhi biaya. Hal
ini berarti fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan volume bisnis dan pendapatannya.
Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa.
1.

Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan

2.

Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat menarik pelanggan

3.

Persaingan diwilayah tersebut

4.

Kualitas persaingan

5.

Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing

6.

Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya

7.

Kebijakan operasional perusahaan

8.

Kualitas manajemen
Fokus pada Pendapatan

Fokus pada Biaya

Volume/pendapatan
Lokasi yang menarik pelangan ; daya beli

Biaya Nyata
Biaya pengiriman bahan mentah

Persaingan ; iklan/penentuan harga.

Biaya pengantaran barang jadi

Kualitas Fisik

Biaya energi dan layanan umum : tenaga
kerja;bahan mentah; pajak, dan lain-lain.

Parkir/akses;keamanan/penerangan;
penampilan/citra.
Penentu Biaya

Biaya tidak nyata dan akan segera terjadi

Sewa.
Manajemen yang berkualitas

Kualitas hidup
Biaya pendidikan yang ditanggung oleh
pemerintah negara bagian

Kebijakan operasi (jam kerja, tingkat upah).
upah).
Model regresi untuk menetapkan kepentingan
kepentingan beragam faktor yang ada

Kualitas pemerintahan negara bagian dan lokal
lokal
Metode transportasi

Sikap terhadap serikat pekerja
Teknik

Teknik

Metode pemeringkatan faktor

Metode pemeringkatan faktor

Perhitungan lalu lintas

Analisis titik impas lokasi

Analisis demografis lokasi yang menarik
pelanggan

Diagram titik persilangan

Analisis daya beli lokasi
Sistem informasi geografis

Asumsi

Asumsi

Lokasi merupakan penentu utama pendapatan

Lokasi penentu utama biaya

Permasalahan hubungan yang erat dengan
pelanggan sangat penting

Sebagian besar biaya utama dapat
diidentifikasikan secara eksplisit untuk setiap
lokasi

Biaya cenderung konstan pada daerah tertentu. Hubungan rendah dengan pelanggan
tertentu. Oleh karena, fungsi pendapatan sangat memungkinkan perusahaan berfokus pad biaya
sangat penting
biaya yang dapat diidentifikasi
Biaya tidak nyata dapat di evaluasi
Rantai Usaha Perhotelan Menyeleksi Lokasi
Salah satu keputusan yang paling penting dalam rantai usaha penginapan adalah menentukan lokasi.
Rantai usaha hotel yang memilih lokasi yang tepat secara lebih akurat dan lebih cepat disbanding pesaingnya
memiliki keuntungan strategis yang menonjol. La Quinta Motor Inns, bermarkas di San Antonio, Texas, adalah
rantai nusaha dengan harga sedang yang terdiri dari 150 penginapan. La Quinta berorientasi pada orang-orang
yang menginap karena perjalanan dinas.
Hotel itu memulai dengan pengujian 35 variabel independen, untuk mencari yang mana dari variable itu
memiliki korelasi terbesar dengan profitabilitas yang diprediksi, dan mana yang menjadi variable dependennya.
Variable independen yang “kompetitif” mencakup kamar hotel pada tingkat harga sewa rata-rata dan daerah
sekitarnya. Yang menjadi variable “penggerak permintaannya” adalah daya tarik local seperti gedung perkantoran
dan rumah sakit yang menarik konsumen potensial dalam wilayah perdagangan sampai radium 4 mil. Variable
“demografi” seperti populasi daerah itu dan tingkat pengangguran, dapat juga mempengaruhi keberhasilan sebuah
hotel.
Faktor-faktor daya tarik pasar (market awareness), seperti jumlah hotel dalam wilayah tersebut
merupakan kategori keempat. Terakhir “karakteristik fisik” dari lokasi itu, seperti kemudahan akses atau
kejelasan tanda-tanda lalu lintas terlihat, merupakan variable independen terakhir dari 35 variabel independen
yang ada.
Pada akhirnya, model regresi yang dipilih, dengan koefisien determinasi (r2) : 51 % mencakup hanya 4
dari variable yang diprediksi. Keempat variable itu adalah : harga hotel, median tingkat pendapatan, populasi
Negara bagian tempat hotel berada, dan lokasi perguruan tinggi yang dekat (yang merupakan wakil dari faktor
penggerak permintaan lainnya).
Penentuan lokasi per (5 )

More Related Content

What's hot

Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata LetakSari Amelia
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Eni Cahyani
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen OperasionalFalanni Firyal Fawwaz
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Tika Karomah
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandPusri Indariyah
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasSurya Mysunny
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasionalAsep suryadi
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 

What's hot (20)

Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 
Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
Tata Letak
Tata LetakTata Letak
Tata Letak
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Strategi Internasional - Manajemen Strategik
Strategi Internasional - Manajemen StrategikStrategi Internasional - Manajemen Strategik
Strategi Internasional - Manajemen Strategik
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demand
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas
 
7 strategi lokasi
7 strategi lokasi7 strategi lokasi
7 strategi lokasi
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 

Viewers also liked

Ii. pemilihan lokasi
Ii. pemilihan lokasiIi. pemilihan lokasi
Ii. pemilihan lokasiSamin Grup
 
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi PabrikMetode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrikhenrianto leo
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrikZall Zallibeng N
 
Pert6 presentasi
Pert6 presentasiPert6 presentasi
Pert6 presentasiAstra Motor
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasWisnu Dewobroto
 
Penentuan lokasi perusahaan
Penentuan lokasi perusahaanPenentuan lokasi perusahaan
Penentuan lokasi perusahaanmikyandiano
 
Lokasi Fasilitas Industri
Lokasi Fasilitas IndustriLokasi Fasilitas Industri
Lokasi Fasilitas IndustriIndra West
 
PENGARUH TATA LETAK TERHADAP PERAMBATAN NYALA API BERBASIS METODE FDS (FIRE ...
PENGARUH TATA LETAK TERHADAP PERAMBATAN NYALA API  BERBASIS METODE FDS (FIRE ...PENGARUH TATA LETAK TERHADAP PERAMBATAN NYALA API  BERBASIS METODE FDS (FIRE ...
PENGARUH TATA LETAK TERHADAP PERAMBATAN NYALA API BERBASIS METODE FDS (FIRE ...Ria Sari Hidayah
 
Skripsi ria sari hidayah 5315127338
Skripsi ria sari hidayah 5315127338Skripsi ria sari hidayah 5315127338
Skripsi ria sari hidayah 5315127338Ria Sari Hidayah
 
Presentasi Usulan Sistem Monitoring
Presentasi Usulan Sistem MonitoringPresentasi Usulan Sistem Monitoring
Presentasi Usulan Sistem MonitoringAndhika Mahardika
 
Pengantar bisnis-bag-3
Pengantar bisnis-bag-3Pengantar bisnis-bag-3
Pengantar bisnis-bag-3Haidar Bashofi
 
Pemodelan dan simulasi sistem komputer
Pemodelan dan simulasi sistem komputerPemodelan dan simulasi sistem komputer
Pemodelan dan simulasi sistem komputerArdhiansyah Purwanto
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi yunisarosa
 

Viewers also liked (20)

Ii. pemilihan lokasi
Ii. pemilihan lokasiIi. pemilihan lokasi
Ii. pemilihan lokasi
 
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi PabrikMetode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
 
Pemilihan Lokasi Perusahaan
Pemilihan Lokasi PerusahaanPemilihan Lokasi Perusahaan
Pemilihan Lokasi Perusahaan
 
Pert6 presentasi
Pert6 presentasiPert6 presentasi
Pert6 presentasi
 
Ppt skb
Ppt skbPpt skb
Ppt skb
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak Fasilitas
 
Powerpoint teori-maslow
Powerpoint teori-maslowPowerpoint teori-maslow
Powerpoint teori-maslow
 
Pemilihan lokasi usaha 1
Pemilihan lokasi usaha 1Pemilihan lokasi usaha 1
Pemilihan lokasi usaha 1
 
Penentuan lokasi perusahaan
Penentuan lokasi perusahaanPenentuan lokasi perusahaan
Penentuan lokasi perusahaan
 
Lokasi Fasilitas Industri
Lokasi Fasilitas IndustriLokasi Fasilitas Industri
Lokasi Fasilitas Industri
 
PENGARUH TATA LETAK TERHADAP PERAMBATAN NYALA API BERBASIS METODE FDS (FIRE ...
PENGARUH TATA LETAK TERHADAP PERAMBATAN NYALA API  BERBASIS METODE FDS (FIRE ...PENGARUH TATA LETAK TERHADAP PERAMBATAN NYALA API  BERBASIS METODE FDS (FIRE ...
PENGARUH TATA LETAK TERHADAP PERAMBATAN NYALA API BERBASIS METODE FDS (FIRE ...
 
Skripsi ria sari hidayah 5315127338
Skripsi ria sari hidayah 5315127338Skripsi ria sari hidayah 5315127338
Skripsi ria sari hidayah 5315127338
 
Pemodelan & simulasi
Pemodelan & simulasiPemodelan & simulasi
Pemodelan & simulasi
 
Metode gravity
Metode gravityMetode gravity
Metode gravity
 
Presentasi Usulan Sistem Monitoring
Presentasi Usulan Sistem MonitoringPresentasi Usulan Sistem Monitoring
Presentasi Usulan Sistem Monitoring
 
Pengantar bisnis-bag-3
Pengantar bisnis-bag-3Pengantar bisnis-bag-3
Pengantar bisnis-bag-3
 
Bab 7 produksi
Bab 7  produksiBab 7  produksi
Bab 7 produksi
 
Pemodelan dan simulasi sistem komputer
Pemodelan dan simulasi sistem komputerPemodelan dan simulasi sistem komputer
Pemodelan dan simulasi sistem komputer
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
 

Similar to Penentuan lokasi per (5 )

study Kelayakan Bisnis pemasaran akadusyifa
study Kelayakan Bisnis pemasaran akadusyifastudy Kelayakan Bisnis pemasaran akadusyifa
study Kelayakan Bisnis pemasaran akadusyifaAkadusyifa .
 
PPT MANAJEMEN OPERASI.pptx
PPT MANAJEMEN OPERASI.pptxPPT MANAJEMEN OPERASI.pptx
PPT MANAJEMEN OPERASI.pptxSitinjakSahat
 
Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2
Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2
Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2darma wati
 
7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.pptAmymissy
 
7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.pptMeikaPDP
 
nnnnnTugas makalah ttlfp
nnnnnTugas makalah ttlfpnnnnnTugas makalah ttlfp
nnnnnTugas makalah ttlfpIGusti Astawa
 
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013Nisa Adni
 
Merancang strategi lokasi pabrik
Merancang strategi lokasi pabrikMerancang strategi lokasi pabrik
Merancang strategi lokasi pabrikRatnaHandayati
 
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasPerencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasWisnu Dewobroto
 
Pert 4 Strategi Lokasi
Pert 4   Strategi LokasiPert 4   Strategi Lokasi
Pert 4 Strategi LokasiSari Amelia
 
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan TeknologiChapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan TeknologiDiah Febriani Sutomo
 
Konsep Manajemen Logistik - Riki ardoni
Konsep Manajemen Logistik  - Riki ardoniKonsep Manajemen Logistik  - Riki ardoni
Konsep Manajemen Logistik - Riki ardoniRiki Ardoni
 

Similar to Penentuan lokasi per (5 ) (20)

study Kelayakan Bisnis pemasaran akadusyifa
study Kelayakan Bisnis pemasaran akadusyifastudy Kelayakan Bisnis pemasaran akadusyifa
study Kelayakan Bisnis pemasaran akadusyifa
 
PPT MANAJEMEN OPERASI.pptx
PPT MANAJEMEN OPERASI.pptxPPT MANAJEMEN OPERASI.pptx
PPT MANAJEMEN OPERASI.pptx
 
Manajemen produksi
Manajemen produksiManajemen produksi
Manajemen produksi
 
Strategi Lokasi.PPT
Strategi Lokasi.PPTStrategi Lokasi.PPT
Strategi Lokasi.PPT
 
Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2
Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2
Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2
 
7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt
 
7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt
 
7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt
 
nnnnnTugas makalah ttlfp
nnnnnTugas makalah ttlfpnnnnnTugas makalah ttlfp
nnnnnTugas makalah ttlfp
 
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
 
Ppt ekonomi perkotaan
Ppt ekonomi perkotaanPpt ekonomi perkotaan
Ppt ekonomi perkotaan
 
Merancang strategi lokasi pabrik
Merancang strategi lokasi pabrikMerancang strategi lokasi pabrik
Merancang strategi lokasi pabrik
 
Teori lokasi dan terbentuknya kota
Teori lokasi dan terbentuknya kotaTeori lokasi dan terbentuknya kota
Teori lokasi dan terbentuknya kota
 
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasPerencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
 
Pengantar teknik industri modul 4
Pengantar teknik industri modul 4Pengantar teknik industri modul 4
Pengantar teknik industri modul 4
 
Modul 3 kewirausahaan
Modul 3 kewirausahaanModul 3 kewirausahaan
Modul 3 kewirausahaan
 
Pert 4 Strategi Lokasi
Pert 4   Strategi LokasiPert 4   Strategi Lokasi
Pert 4 Strategi Lokasi
 
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan TeknologiChapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
 
pertemuan ke 2.pptx
pertemuan ke 2.pptxpertemuan ke 2.pptx
pertemuan ke 2.pptx
 
Konsep Manajemen Logistik - Riki ardoni
Konsep Manajemen Logistik  - Riki ardoniKonsep Manajemen Logistik  - Riki ardoni
Konsep Manajemen Logistik - Riki ardoni
 

More from nurulllah

Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )nurulllah
 
Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )nurulllah
 
Desain brng & jasa ( 4 )
Desain brng & jasa ( 4 )Desain brng & jasa ( 4 )
Desain brng & jasa ( 4 )nurulllah
 
Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )nurulllah
 
Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )nurulllah
 
Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )nurulllah
 

More from nurulllah (6)

Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )
 
Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )
 
Desain brng & jasa ( 4 )
Desain brng & jasa ( 4 )Desain brng & jasa ( 4 )
Desain brng & jasa ( 4 )
 
Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )
 
Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )
 
Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )
 

Recently uploaded

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 

Penentuan lokasi per (5 )

  • 1. MATA KULIAH : MGT. PRODUKSI & OPERASI 2 PROGRAM : OFFICE MANAGEMENT SKS / SEMESTER : 2 / V PERTEMUAN KE 5 Dosen : Mr. Wicaksono suprojo ST, MM.
  • 2. Bab. 5. Penentuan Lokasi Perusahaan I. Pentingnya Lokasi yang Strategis II. Factor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi III. Metode Evaluasi Alternatif Lokasi IV. Strategi Lokasi Pelayanan Jasa
  • 3. I. Pentingnya Lokasi yang Strategis Perusahaan secara terus-menerus membangun berbagai fasilitas baru dan memperluas yang sudah ada. Kegiatan ini memerlukan sejumlah investasi untuk membangun gedung, peralatan serta mesin. Penentuan lokasi perusahaan yang tepat akan menjadi sangat penting, mengingat ketersediaan akan tenaga kerja, transportasi , bahan baku, pasar dll akan sangat mempengaruhi biaya operasi perusahaan. Oleh karena itu pemilihan lokasi perusahaan menjadi sangat penting untuk meminimumkan biaya-biaya. Pemilihan lokasi yang tepat selain dapat meminimumkan beban biaya investasi dan operasional jangka pendek maupun jangka panajang, dan ini akan meningkatkan daya sassing perusahaan. Dalam sector bisnis jasa, seperti lokasi kantor cabang sebuah bank, toko-toko eceran, pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat, unit pemadam kebakaran, dll bahkan memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang lebih kompleks.
  • 4. II. Factor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi Faktor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing-masing perusdahaan berbeda. Bagi suatu perusahaan mungkin faktor terpenting adalah dekat dengan pasar. Tetapi mungkin yang lebih penting bagi perusahaan lainnya adalah dekat dengasn sumber-sumber penyedia bahan komponen. Dan perusahaan lannya mungkin menemukan bahwa faktor yang paling penting adalah memilih lokasi di mana tersedia tenaga kerja yang mencukupi kebutuhan organisasi, ataupun biaya transportasi, yang sangat tinggi bila produk berat dan besar. Misal : kapal laut, anjungan minyak dll. Jadi alasan utama terjadinya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan kebutuhan masing-masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah suatu persoalan individual. Hal ini sering disebut pendekatan situasional atau contingency untuk pembuatan keputusan-bila dinyatakan secara sederhana, semua bergantung secara umum pada faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan : 1. Lingkungan masyarakat. Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekwensi, baik negatif maupun positif didirikannya suatu perusahaan didaerah tersebut merupakan suatu syarat penting. 2. Kedekatan dengan pasar. Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para langganan, dan mengurangi biaya distribusi.
  • 5. 3. Tenaga kerja. Dimanapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja, karena itu cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar. 4. Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier. Apabila bahan mentah berat dan susut cukup besar dalam proses produksi maka perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan sumber bahan mentah. Misal : perusahaan semen, kayu, kertas, besi/baja, pengalengan ikan, dll. 5. Fasilitas dan biaya transportasi. Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, laut, udara akan melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk perusahaan. Misal pabrik semen, jika biaya transportasi besar makan perlu dipindah mendekati sumber bahan mentah, agar biaya transportasi lebih murah. 6. Sumber-sumber daya alam lainnya. Perusahaan seperti pabrik kertas, baja, karet, kulit, gula, tenun, pemrosesan makan, aluminium dan sebagainya sangat memerlukan air dlam kuantitas besar. Selain itu hampir setiap industry memerlukan baik tenaga yang dibangkitkan dari aliran listrik, disel, air, angina, dll. Oleh sebab itu perlu diperhatikan tersediannya sumber-sumber daya (alam) dengasn murah dan mencukupi.
  • 6. III. Metode Evaluasi Alternatif lokasi 1. Pebandingan Bebagai Alternatif Lokasi Analisa terhadap alternative-alternative lokasi seharusnya mempertimbangkan baik faktor-faktor obyektif ( seperti tenaga kerja, biaya bahan mentah, transportasi, pajak, dan pasar potensial) maupun faktor-faktor subyektif ( seperti kegiatan-kegiatan serikat pekerja, kondisi cuaca, iklim politik, dan bahkan sekolah-sekolah). Suatu metode sederhana dapat digunakan membantu pemilihan lokasi adalah dengan memebentuk sebuah team para pembuat keputusan terdiri dari para ahli untuk mengevaluasi setiap lokasi atas dasar sejumlah faktor dan mengevaluasi derajat relative pentingnya setiap faktor dalam keputusan lokasi. Sebagai contoh, anggap berbagai lokasi sedang dipertimbangkan atas dasar 5 faktor, setiap anggota team memberikan penilaian relative diantara berbagai alternative lokasi ( nilai 1 s/d 10 ). Distribusi berapa nilai ini kemudian dirata-rata untuk mendapatkan nilai distribusi gabungan. Tabel 3-1 menunjukan penialaian gabungan sebuah perusahaan untuk lokasi Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya.
  • 7. Tabel 3-1. Skor untuk Yogya, Jkt dan Sby Alternatif Lokasi Pasar Potensial Biaya Tenaga Kerja Tersedianya Air Biaya Bahan Mentah Pajak Yogyakarta 2 3 5 4 3 Jakarta 5 3 1 4 2 Surabaya 3 4 4 2 5 Ket. Nilai / skor 1 s/d 10 Kenyataannya, dalam analisa ini perusahaan memutuskan untuk mempergunakan bobot, : pasar potensi 30%, biaya tenaga kerja 20%, tersedianya air 30%, biaya bahan mentah 10%, dan pajak 10%. Kemudian penilaian dalam tabel 3-1 dikalikan dengan bobot, menghasilkan angka-angka dalam tabel 3-2.
  • 8. Tabel 3-2. Bobot x Skor untuk Yogya, Jkt dan Sby Alternatif Lokasi Pasar Potensial Biaya Tenaga Kerja Tersedianya Air Biaya Bahan Mentah Pajak Total Yogyakarta 60 60 150 40 30 340 Jakarta 150 60 30 40 20 300 Surabaya 90 80 120 20 50 360 Pendekatan ini sering disebut metoda “Delphi”.
  • 9. 2. Analisa Dan Metode Pemilihan Lokasi Industri (Pabrik) Fasilitas produksi sesuatu yang dibangun, diadakan atau diinvestasikan guna, melaksanakan aktivitas produksi. Proses perancangan pabrik (plant design) dg alasan : sbb : • Fasilitas produksi penuh resiko. • Fasilitas produksi memberi batasan dan kerangka kerja dari sistem produksi. • Pada saat beroperasi dalam yang sangat sulit dan mahal, ditetapkan dianggap tidak cocok/layak. • Lokasi pabrik akan memiliki unsur strategi pemasaran. butuh sejumlah besar modal/ capital harus diinvestasikan dalam jangka panjang serta kondisi yang lokasi pabrik harus dirubah atau dipindahkan memperkuat posisi bilalokasi yang bersaing terutama didalam rangka penguasaan wilayah Dasar-Dasar Pemilihan Lokasi Pabrik Ikut mengambil peranan didalam proses penentuan lokasi pabrik, yaitu : a. Lokasi dikota besar (city location) 1. Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar. 2. Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas-fasilitas yang umumnya hanya terdapat dikota besar seperti listrik, gas,, dan lain-lain. 3. Kontak dengan pemasok dekat dan cepat. 4. Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan.
  • 10. b. Lokasi dipinggir kota (sub-urban location) 1. Semi-skilled atau female labour mudah diperoleh. 2. Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi terletak dikota besar. 3. Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi pabrik. 4. Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul. c. Lokasi jauh diluar kota (country location) 1. Lahan yang luas sangat diperlukan baik untuk keadaan sekarang maupun rencana akan datang. 2. Pajak terendah lebih dikehendaki. 3. Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki. 4. Upah buruh lebih rendah mudah didapatkan. 4. Baik untuk proses manufacturing produk-produk yang berbahaya. ekspansi yang
  • 11. Konsep biaya tetap dan biaya variable dapat membantu penetuan lokasi. Kombinasi biaya tetap dan variable bagi lokasi yang berbeda-beda dapat menciptakan persamaan biaya yang menunjukan hubungan antara biaya dan volume produksi, yang berlaku bagi masing-masing lokasi. Agar lebih jelas, berikut ini akan diberikan contoh permaslahan : Contoh 3-1. Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan 4 lokasi alternative sebuah pabrik abru. Perusahaaan telah mengumpulkan data semua biaya pada berbagai lokasi dan mendapti bahwa jenis biaya-biaya produksi berikut ini bervariasi dari satu lokasi dengan lokasi yang lain. Perusahaan akan mendanai pabrik baru dari pengeluaran obligasi dengan tingkat bunga 10%. Data biaya-biaya dapat diperinci sbb dalam Tabel 3-3.
  • 12. Tabel 3.3 Analisis Biaya Dalam Penentuan Lokasi Jenis biaya (dalam ribuan rupiah ) A B C D Tenaga kerja (per unit) Rp 0,75 Rp 1.10 Rp 0,80 Rp 0,90 Biaya konstruksi pabrik 4.600.000 3.900.000 4.000.000 4.800.000 0,43 0,60 0,40 0,55 30.000 26.000 30.000 28.000 7.000 6.000 7.000 7.000 0,02 0,10 0,10 0,05 33.000 28.000 63.000 35.000 Material dan Peralatan * (per unit) Listrik (per tahun) Air (pertahun) Transportasi (per unit) Pajak (pertahun) Biaya ini termasuk biaya depresiasi yang diproyeksikan, tapi tidak termasuk biaya bunga.
  • 13. Penyelesaian : Langkah pertama adalah menghitung biaya tetap total selama satu tahun untuk keempat lokasi alternatif (lihat tabel 3-4) Biaya-biaya tetap (dalam A B C D ribuan rupiah) 10% investasi Listrik Air Pajak Total Rp 460.000 Rp 390.000 Rp 400.000 Rp 480.000 30.000 26.000 30.000 28.000 7.000 6.000 7.000 7.000 33.000 28.000 63.000 35.000 Rp 530.000 Rp 450.000 Rp 500.000 Rp 550.00
  • 14. Sedangkan biaya variabel per unit untuk masing-masing keempat lokasi alternatif, seperti terlihat dalam Tabel 3-5. Biaya-biaya variabel (dalam A B C D ribuan rupiah) Tenaga kerja Rp 0,75 Rp 1,10 Rp 0,80 Rp 0,90 Material dan peralatan 0,42 0,60 0,40 0,55 Transportasi 0,02 0,10 0,10 0.05 Total Rp 1,20 Rp 1,80 Rp 1,30 Rp 1,50 Data biaya tetap dan variabel tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan biaya total setiap lokasi alternatif sebagai berikut : A = Rp 530.000.000,- + (RP 1.200,-) X B = Rp 450.000.000,- + (Rp 1.800,-) X C = Rp 500.000.000,- + (RP 1.300,-) X D = Rp 550.000.000,- + (Rp 1.500,-) X
  • 15. Gambar 3-1. Analisis biaya dalam penentuan lokasi J u t a a n R u p i a h 550 530 500 450 50 100 (Ribuan Unit) 150
  • 16. Dari Grafik, dapat disimpulkan bahwa bila kapasitas atau volume produksi dibawah 100.000 unit, sebaiknya pabrik didirikan di lokasi B. Sedangkan bial voleme produksi diatas 100.000 unut, pabrik sebaiknya didirikan di lokasi C. Pada volume produksi = 100.000 unit, lokasi C dan B mempunyai biaya total yang sama. 3. Metode Transportasi Dalam Keputusan-Keputusan Lokasi Metode transportasi adalah suatu teknik riset operasi yang sangat membantu dalam pembuatan keputusan-keputusan lokasi pabrik atau gudang. Metoda ini digunakan terutama bila perusahaan tsb memiliki beberapa pabrik dan gudang. Metode yang akan kita pakai yaitu metode matriks (tabel) sudut sudut kiri atas “northwest corner”. Metode pertama yang dikenal adalah metode sudut barat laut ( northwest corner rule ). Contoh: Suatu perusahaan mempunyai 2 pabrik di Semarang dan Cilacap. Pada suatu waktu perusahaan mempunyai 13 unit produk tersedia di Semarang dan 12 unit di Cilacap. Perusahaan memperoleh 3 pesanan Surakarta membutuhkan 5 unit, Yogyakarta 10 unit, dan Magelang 10 unit. Biaya transportasi per unit antara kotakota tsb ditunjukan dalam tabel berikut ( dalam ribuan):
  • 17. Bagaimana seharusnya perusahaan mendistribusikan 25 unit produknya ke masing-masing penyalur di 3 kota yang berbeda tsb..? Tabel biaya : Ke Surakarta Yogyakarta Magelang Semarang Rp. 10 Rp. 15 Rp. 11 Cilacap Rp. 8 Rp. 12 Rp. 14 Dari
  • 18. Tabel 3-6 : Transportasi Ke Surakarta Yogyakarta Magelang Persediaan Dari Semarang 10 X11 15 X12 8 Cilacap 11 X13 12 13 14 X21 X22 X23 12 5 10 10 25 Kebutuhan
  • 19. Metode Transportasi sudut barat laut dimulai dari kotak X11 Tabel 3-7. Alokasi Pertama dengan metode sudut barat Laut Ke Surakarta Yogyakarta Magelang Persediaan Dari Semarang 15 10 5 Cilacap 11 13 8 12 8 14 2 10 12 Kebutuhan 5 10 10 25
  • 20. Biaya transportasi total untuk pola alokasi tahap pertama ini adalah sebesar Rp. 334.000,- dengan perhitungan sbb: Alokasi Jumlah unit Biaya per unit Rp. (dalam Ribuan) Biaya total Rp. (dalam Ribuan) Semarang -->Surakarta 5 10 50 Semarang -->Yogyakarta 8 15 120 Cilacap --> Yogyakarta 2 12 24 Cilacap --> Magelang 10 14 140 Grand Total Rp. 334
  • 21. Tabel 3-8. Evaluasi sel Ke Surakarta Yogyakarta Magelang Persediaan Dari Semarang 10 8 5 Cilacap 8 1 15 + + 11 -6 12 13 - 14 2 10 12 Kebutuhan 5 10 10 25
  • 22. Tabel 3-9. Alokasi kedua Menghasilkan biaya transportasi total = Rp.286.000,Ke Surakarta Yogyakarta Magelang Persediaan Dari Semarang 5 Cilacap 15 10 8 6 13 12 8 -5 11 14 10 2 12 Kebutuhan 5 10 10 25
  • 23. Tabel 3-9. Alokasi Optimal Menghasilkan biaya transportasi total = Rp.276.000,Ke Surakarta Yogyakarta Magelang Persediaan Dari Semarang 15 10 3 11 10 1 Cilacap 12 8 2 10 13 14 5 12 Kebutuhan 5 10 10 25
  • 24. Biaya transportasi total untuk pola alokasi optimal adalah sebesar Rp. 276.000,- dengan perhitungan sbb: Alokasi Jumlah unit Biaya per unit Rp. (dalam Ribuan) Biaya total Rp. (dalam Ribuan) Semarang -->Surakarta 3 10 30 Semarang -->Magelang 8 11 110 Cilacap --> Surakarta 2 8 16 Cilacap --> Yogyakarta 10 12 120 Grand Total Rp. 276
  • 25. IV. Strategi lokasi pelayanan jasa Analisis lokasi disektor industri terfokus pada minimalisasi biaya, sementara fokus pada sektor jasa ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan perusahaan manufaktur mendapati biaya cenderung sangat berbeda diantar lokasi-lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati lokasi sering lebih berdampak terhadap pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu, bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik kerap lebih mempengaruhi pendapatan daripada mempengaruhi pendapatan dari pada mempengaruhi biaya. Hal ini berarti fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan volume bisnis dan pendapatannya. Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa. 1. Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan 2. Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat menarik pelanggan 3. Persaingan diwilayah tersebut 4. Kualitas persaingan 5. Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing 6. Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya 7. Kebijakan operasional perusahaan 8. Kualitas manajemen
  • 26. Fokus pada Pendapatan Fokus pada Biaya Volume/pendapatan Lokasi yang menarik pelangan ; daya beli Biaya Nyata Biaya pengiriman bahan mentah Persaingan ; iklan/penentuan harga. Biaya pengantaran barang jadi Kualitas Fisik Biaya energi dan layanan umum : tenaga kerja;bahan mentah; pajak, dan lain-lain. Parkir/akses;keamanan/penerangan; penampilan/citra. Penentu Biaya Biaya tidak nyata dan akan segera terjadi Sewa. Manajemen yang berkualitas Kualitas hidup Biaya pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah negara bagian Kebijakan operasi (jam kerja, tingkat upah). upah). Model regresi untuk menetapkan kepentingan kepentingan beragam faktor yang ada Kualitas pemerintahan negara bagian dan lokal lokal Metode transportasi Sikap terhadap serikat pekerja
  • 27. Teknik Teknik Metode pemeringkatan faktor Metode pemeringkatan faktor Perhitungan lalu lintas Analisis titik impas lokasi Analisis demografis lokasi yang menarik pelanggan Diagram titik persilangan Analisis daya beli lokasi Sistem informasi geografis Asumsi Asumsi Lokasi merupakan penentu utama pendapatan Lokasi penentu utama biaya Permasalahan hubungan yang erat dengan pelanggan sangat penting Sebagian besar biaya utama dapat diidentifikasikan secara eksplisit untuk setiap lokasi Biaya cenderung konstan pada daerah tertentu. Hubungan rendah dengan pelanggan tertentu. Oleh karena, fungsi pendapatan sangat memungkinkan perusahaan berfokus pad biaya sangat penting biaya yang dapat diidentifikasi Biaya tidak nyata dapat di evaluasi
  • 28. Rantai Usaha Perhotelan Menyeleksi Lokasi Salah satu keputusan yang paling penting dalam rantai usaha penginapan adalah menentukan lokasi. Rantai usaha hotel yang memilih lokasi yang tepat secara lebih akurat dan lebih cepat disbanding pesaingnya memiliki keuntungan strategis yang menonjol. La Quinta Motor Inns, bermarkas di San Antonio, Texas, adalah rantai nusaha dengan harga sedang yang terdiri dari 150 penginapan. La Quinta berorientasi pada orang-orang yang menginap karena perjalanan dinas. Hotel itu memulai dengan pengujian 35 variabel independen, untuk mencari yang mana dari variable itu memiliki korelasi terbesar dengan profitabilitas yang diprediksi, dan mana yang menjadi variable dependennya. Variable independen yang “kompetitif” mencakup kamar hotel pada tingkat harga sewa rata-rata dan daerah sekitarnya. Yang menjadi variable “penggerak permintaannya” adalah daya tarik local seperti gedung perkantoran dan rumah sakit yang menarik konsumen potensial dalam wilayah perdagangan sampai radium 4 mil. Variable “demografi” seperti populasi daerah itu dan tingkat pengangguran, dapat juga mempengaruhi keberhasilan sebuah hotel. Faktor-faktor daya tarik pasar (market awareness), seperti jumlah hotel dalam wilayah tersebut merupakan kategori keempat. Terakhir “karakteristik fisik” dari lokasi itu, seperti kemudahan akses atau kejelasan tanda-tanda lalu lintas terlihat, merupakan variable independen terakhir dari 35 variabel independen yang ada. Pada akhirnya, model regresi yang dipilih, dengan koefisien determinasi (r2) : 51 % mencakup hanya 4 dari variable yang diprediksi. Keempat variable itu adalah : harga hotel, median tingkat pendapatan, populasi Negara bagian tempat hotel berada, dan lokasi perguruan tinggi yang dekat (yang merupakan wakil dari faktor penggerak permintaan lainnya).