SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR KIMIA ANALISA
DISUSUN OLEH :
NAMA :
NIZAR ARDIAN (08121003010)
NURMALINA ADHIYANTI (08121003018)
EMIL PERTIWI (08121003020)
TRI ELTIYAH MUTHIARANI (08121003030)
KIKI OCTAVIANI D (08121003058)
JURUSAN/KELOMPOK : KIMIA/VII
ANALISA OKSIGEN TERLARUT
LABORATORIUM KIMIA ANALISA JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013/2014
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR KIMIA ANALISA
I. NOMOR PERCOBAAN : VII
II. NAMA PERCOBAAN : ANALISA OKSIGEN TERLARUT
III. TUJUAN PERCOBAAN :
Menentukan kandungan oksigen terlarut dalam sampel air
IV. DASAR TEORI
Oksigen merupakan gas yang penting dalam perairan dan berperan dalam
proses biologi seperti metabolisme dan dekomposisi. Sumber oksigen dapat berasal
dari udara melalui proses turbelensi dan hasil fotosintesis organisme air
(fitoplankton).
Penentuan oksigen terlarut dengan metode titrasi dikembangkan oleh Winkler
(1998) dan sampai saat ini telah banyak mengalami modifikasi oksigen dalam air
dikaitkan dengan MnCl2 dengan media yang bersifat basa karena NaOH membentuk
hidroksida seperti reaksi sebagai berikut:
Mn2+
+ 2OH-
โ†’ Mn(OH)2
2 Mn(OH)2 โ†’ 2 MnO(OH)2
MnO(OH)2 + 4H+
+ 2I-
โ†’ Mn2+
+ I2 + 3H2O
I2 + 2 S2O3
2-
โ†’ S4O6
-
+ 2I-
(Tim Kimia Analisa.2013)
Oksigen terlarut (dissolved oxigen, disingkat DO) atau sering juga disebut
dengan kebutuhan oksigen (oxigen demand) merupakan salah satu parameter penting
dalam analisa kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi
ini menujukkan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air .Semakin
besar nilai DO yang terkandung dalam air, mengindifikasikan air tersebut memiliki
kualitas yang bagus .Sebaliknya ,jika nilai DO yang terdapat dalam air rendah, dapat
diketahui bahwa air tersebut telah tercemar .
Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu
menampung biota air seperti ikan, tumbuhan dan mikroorganisme. Selain itu
kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga ditentukan dan banyaknya
oksigen dalam air. Oleh sebab itu pengukuran parameter ini sangat di anjurkan
disamping parameter lain seperti KOB dan KOD.
Di dalam air, oksigen memainkan peranan dalam menguraikan komponen-
komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana. Oksigen memiliki
kemampuan untuk beraksida dengan zat pencemar seperti komponen organik,
sehingga zat pencemar tersebut tidak lagi membahayakan, oksigen juga diperlukan
oleh mikroorganisme, baik yang bersifat aerob maupun yang anaerob, dalam proses
metabolisme .Dengan adanya oksigen dalam air. Mikroorganisme semakin giat dalam
menguraikan kandungan dalam air. Reaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut
adalah :
Komponen organik + O2 CO2 + H2O + Sell biru + nutrien + E
Jika reaksi penguraianbkmponen kimia dalam air terus berlaku, maka kadar oksigen
pun menurun. Pada klimaksnya, oksigen yang tersedia tidak cukup untuk menguraikan
komponen kimia tersebut. Keadaan yang demikian merupakan pencemaran berat pada air
(Yusnia.2012) .
Analisis dengan metode titrimetrik didasarkan pada reaksi kimia seperti :
OA + CT Produk
Dimana a molekul analit, A, bereaksi dengan t molekul pereaksi T, pereaksi T, disebut titran
ditambahkan secara kontinue, biasanya dari sebuah buret dalam wujud larutan yang
konsentrasinya di teketahui , larutan ini di sebut larutan standar, yang konsentrasinya di
tentukan dengan sebuah proses yang di namakan standarisasi, penambahan dari titran tetap di
lakukan sampai jumlah T secara kimiawi sama dengan yang telah di tambahkan kapada A
,selanjutnya akan di katakan titik ekivalen dari titrasi yang telah di capai. Agar dapat
mengetahui kapan titrasi berhenti dilakukan, maka kita gunakan indikator, yang bereaksi
terhadap kehadiran titran yang berlebih dengan menunjukkan perubahan warna, keadaan ini
di namakan titik akhir titrasi. Di harapkan bahwa titik akhir dan titik ekivalen mempunyai
jarak yang sedekat mungkin, pemilihan indikator untuk membuat titik ini sama atau
Mikroorganisme
me
mengetahui bedanya adalah salah satu hal terpenting dalam analisis titrimetrik. Istilah
titrimetrik lebih di minati karena pengukuran volume tidak tidak harus terikat dengan titrasi,
misalnya mengukur volume gas (Undewwood.2001) .
Penentuan oksigen terlarut dengan metode titrasi di kembangkan oleh winkler (1988)
dan telah banyak mengalami modifikasi. Oksigen dalam air di ikat dengan MnCl2 dalam
media yang bersifat basa karena NaOH membentuk mangan hidroksida, dengan reaksi
๐‘€๐‘›2+
+ 2O๐ปโˆ’
Mn (OH)2
Yang kemudian bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa mangan tetravalen dalam
bentuk endapan di pastikan bahwa dalam bahan mangan tidak terjadi kontak dengan udara .
2 Mn (OH)2 + O2 2 MnO (OH)2
Oksigen yang terikat ini di analisis setelah pengasaman ๐ผโˆ’
menjadi I2 bebas.
MnO (OH)2 + โˆ†๐ปโˆ’
+ 2๐ผโˆ’
M๐‘›2+
+ I2 + 3H2O
Karena ๐ผโˆ’
yang terikat ,maka I2 bebas terbentuk di stabilkan dengan pembentukkan I3โˆ’
,
jumlah yang setara dengan O2 kemudian di titrasi dengan natrium tiosulfat, penambahan
amilum diperlukan untuk indikasi titik akhir , gangguan reaksi dapat terjadi karena oksidator
(N๐‘‚2
) atau reduktor (F๐‘’2+
, ๐‘ 2
atau bahan organik ) yang biasanya banyak terdapat pada
perairan berpolusi .
Cara untuk menanggulangi jika kelebihan kadar oksigen terlarut adalah dengan cara :
1. Menaikkan suhu/temperatur air, dimana jika temperatur naik maka kadar oksigen
terlarut akan menurun.
2. Menambah kedalaman air, dimana semakin dalam air tersebut maka semakin
kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis semakin berkurang
dan kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan โ€“ bahan
organik dan anorganik.
Cara untuk menanggulangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut adalah dengan
cara:
1.Menurunkan suhu/temperatur air, dimana jika temperatur turun maka kadar oksigen
terlarut akan naik.
2.Mengurangi kedalaman air, dimana semakin dalam air tersebut maka semakin kadar
oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin meningkat.
3.Mengurangi bahan โ€“ bahan organik dalam air, karena jika banyak terdapat bahan
organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah.
4. Diusahakan agar air tersebut mengalir (Alearts. 1997) .
V. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Gelas ukur 50 mL 1 buah
2. Buret 1 buah
3. Erlenmeyer 250 mL 1 buah
4. Pipet ukur 1 mL 1 buah
5. Botol BOD 1 buah
Bahan :
1. MnCl2
2. NaOH
3. KI
4. Na2S2O3
5. H2SO4 50%
6. Aquadest
7. Larutan Amilum 1%
VI. PROSEDUR PERCOBAAN
Dimasukkan ke botol BOD
Ditambahkan
Ditambahkan
Ditambahkan
Diratakan dan diambil
Dititrasi
Larutan berwarna kuning pucat
Ditambahkan
Larutan berwarna biru
Dititrasi kembali sampai tidak berwarna
Dicatat volume Na2S2O3
Perhitungan :
๐ท๐‘‚ =
๐‘Ž ๐‘ฅ ๐‘ ๐‘ฅ 8.000
๐‘‰ โˆ’ 4
Sampel Air
1 mL MnCl2
1 mL NaOH/KI
1 mL H2SO4 50%
50 mL air sampel dari BOD
Na2S2O3
1 tetes Amilum
Keterangan :
๐‘Ž = Volume Na2S2O3
๐‘ = Normalitas Na2S2O3
๐‘‰ = Volume botol winkler
Sampel 1 (Air Got)
Volume Na2S2O3 terpakai (mL) Perubahan Warna
V1 = 0,6 Kuning Kuning Pucat
V2 = 0,1 Biru Tidak Berwarna
Sampel 2 (Air Sumur)
Volume Na2S2O3 terpakai (mL) Perubahan Warna
V1 = 0,8 Kuning Kuning Pucat
V2 = 0,1 Biru Tidak Berwarna
Sampel 3 (Air Keran)
Volume Na2S2O3 terpakai (mL) Perubahan Warna
V1 = 0,5 Kuning Kuning Pucat
V2 = 0,1 Biru Tidak Berwarna
VII. REAKSI DAN PERHITUNGAN
1. Reaksi
Mn2+
+ 2OH-
๏‚ฎ Mn(OH)2
2Mn(OH)2 + O2 ๏‚ฎ 2MnO(OH)2
MnO(OH)2 + 4H+
+ 2I-
๏‚ฎ Mn2+
+ I2
+ 3H2O
I2 + 2S2O3
2-
๏‚ฎ S4O6
-
+ 2I-
2. Perhitugan
DO =
๐‘Ž ๐‘ฅ ๐‘ ๐‘ฅ 8000
๐‘‰โˆ’4
a) Sampel I (Air got)
Vrata-rata = a =
๐‘‰1+ ๐‘‰2
๐‘›
=
0,6 + 0,1๐‘š๐ฟ
2
= 0,35 mL
V = Vbotol BOD = 100 mL
DO =
0,025 x 0,35 x 8000
100โˆ’4
= 0,75
b) Sampel II (Air sumur)
Vrata-rata = a =
V1+ V2
n
=
0,8+0,1 mL
2
= 0,45 mL
V = Vbotol BOD = 100 mL
DO =
0,025 x 0,45 x 8000
100โˆ’4
= 0,93
b) Sampel III (Air keran)
Vrata-rata = a =
๐‘‰1+ ๐‘‰2
๐‘›
=
0,5+0,1 ๐‘š๐ฟ
2
= 0,3 mL
V = Vbotol BOD = 100 mL
DO =
0,025 x 0,3 x 8000
100โˆ’4
= 0,625
VIII. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini membahas mengenai analisa oksigen terlarut atau DO.
Oksigen terlarut itu, kadar oksigen yang terdapat dalam air sehingga kualitas air dapat
diketahui. Untuk mengetahui kualitas air dapat digunakan parameter DO ini,
pengukuran DO bertujuan untuk melihat sejauh mana biota air dapat tertampung
didalamnya.
Sampel yang digunakan pada percobaan kali ini berupa air kran, air sumur,
dan air comberan. Hasil analisa oksigen terlarut yang diperoleh tidak begitu jauh,
faktornya antara lain sampling dilakukan pada daerah yang berdekatan, dan juga air
comberan yang tidak begitu kotor. Bahan-bahan yang digunakan seperti Mangan (II)
Klorida, Natrium Hidroksida yang sudah mengandung Kalium Iodida, Asam Sulfat,
Amilum, serta Natrium Tiosulfat. Mangan (II) Klorida akan membentuk Mangan
Hidroksida apabila direaksikan dengan Natrium Hidroksida yang telah mengandung
Kalium Iodida, kemudian Mangan Hidroksida bereaksi dengan Oksigen dalam air
membentuk endapan Mangan Tetravalen. Kemudian barulah ditambahkan dengan
Asam Sulfat yang berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi dan juga untuk
pelarut endapan, yang terbentuk dan membebaskan molekul Iodium yang ekuivalen
dengan oksigen terlarut. Amilum berfungsi sebagai indikator. Indikator sendiri
merupakan senyawa organik asam atau basa yang mempunyai warna molekul dan ion
yang berbeda. Amilum juga berfungsi sebagai indikator senyawa oksigen dalam air,
dimana positif mengandung oksigen ia akan merubah warna kuning menjadi warna
biru pekat, mengidentifiksasi oksigen dalam suatu sampel air. Dan juga Natrium
Tiosulfat berfungsi sebagai larutan standar dan juga indikator bersama dengan
Amilum.
Metode menentukan nilai oksigen terlarut yang digunakan pada percobaan ini
metode Winkler dengan menggunakan titrasi titrimetri yang berdasarkan penggunaan
dua indikator dalam hal ini digunakan indikator Natrium Tiosulfat dan Amilum serta
prinsip titrasi yang digunakan iodometri. Kelebihan dari metode Winkler berupa lebih
teliti, dan juga kekurangannya pada saat penambahan indikator kedua yaitu amilum
harus tepat saat mendekati titik akhir. Pada saat penambahan Natrium Tiosulfat,
larutan yang berwarna kuning pekat berubah menjadi kuning pucat, dan pada saat
ditambahkan Amilum larutan berubah menjadi warna biru, dan titrasi dilanjutkan
dengan tanda titik akhir larutan hingga tidak berwarna.
Alasan mengapa amilum ditambahkan pada saat titik akhir itu dikarenakan
agar amilum tidak membungkus Iodin, apabila amilum membungkus iodin maka
reaksi tidak dapat berlangsung, karena menyebabkan amilum sukar dititrasi untuk
kembali ke senyawa semula. Oleh karena itulah, indikator Amilum ditambahkan saat
mendekati titik akhir titrasi bukannya saat awal titrasi.
Kadar DO dalam suatu lingkungan perairan dapat dipengaruhi oleh hal-hal
berikut meliputi suhu, semakin rendah suhu dalam parairan maka nilai DO besar,
kemudian kedalaman perairan, semakin dalam, maka semakin rendah nilai DO. Dan
terakhir tekanan udara, semakin rendah tekanan udara maka semakin rendah nilai
DO.
Analisa yang digunakan pada percobaan ini berupa analisa kualitatif dan
analisa kuantitatif. Analisa kualitatif dilihat dari perubahan yang ditimbulkan oleh
suatu senyawa saat bereaksi atau diperlakukan khusus, sehingga analisa ini
berdasarkan pengamatan praktikan, ditimbulkan dengan perubahan warna, suhu,
bahkan bentuk dan struktur. Sedangkan analisa kuantitatif, berdasarkan atas data dan
perhitungan yang diperoleh dari hasil analisa.
IX. KESIMPULAN
1. Metode titrasi yang digunakan berupa metode titrimetri, yang menggunakan
prinsip titrasi Iodometri dan metode penentuan kadar oksigen terlarut berdasarkan
metode Winkler.
2. Kelebihan metode Winkler adalah lebih teliti dan kekurangannya pada saat
penambahan indikator kedua harus tepat saat mendekati titik akhir atau pada saat
mendekati titik ekuivalen.
3. Endapan yang terbentuk saat penambahan Mangan (II) Klorida dan Natrium
Hidroksida berupa Mangan Tetravalen yang berupa endapan.
4. Pada saat penambahan indikator amilum, larutan yang semula berwarna kuning
pucat berubah menjadi biru, mengidentifikasikan adanya oksigen terlarut dalam
sampel air.
5. Parameter DO dapat digunakan untuk menghitung kadar oksigen yang terlarut
dalam sampel air, dimana jika kadar DO disuatu lingkungan perairan itu tinggi, maka
kadar oksigennya pun tinggi, dan memungkinkan untuk biota air hidup dillingkungan
tersebut.
6. Kadar DO dalam suatu lingkungan perairan dapat dipengaruhi oleh beberapa factor
diantaranya suhu, kedalaman, dan tekanan udara.
DAFTAR PUSTAKA
Santika dan Alearts, E . 1997. Metode Peneliat Air. Surabaya: Usaha Nasional
Underwood. 2002. Analisa Kimia Kualitatif. Jakarta: Erlangga
Yusnia. 2012. Oksigen Terlarut. (Online). (www.scibd.com). Diakses Pada Tanggal 20
November 2013 pada pukul 20.00 WIB.
LAMPIRAN
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut

More Related Content

What's hot

Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
UIN Alauddin Makassar
ย 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Muhammad Ridlo
ย 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Dila Adila
ย 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
Dokter Tekno
ย 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
Dede Suhendra
ย 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
UNESA
ย 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
ย 

What's hot (20)

Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
ย 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarut
ย 
Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
ย 
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
ย 
Mikro laporan
Mikro laporanMikro laporan
Mikro laporan
ย 
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
ย 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
ย 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
ย 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
ย 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
ย 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
ย 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
ย 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
ย 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
ย 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
ย 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
ย 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
ย 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
ย 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
ย 
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara SpektrofotometriCara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
ย 

Viewers also liked

Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Asida Gumara
ย 
Laporan fiswan oksigen terlarut (dissolved oxygen)
Laporan fiswan oksigen terlarut (dissolved oxygen)Laporan fiswan oksigen terlarut (dissolved oxygen)
Laporan fiswan oksigen terlarut (dissolved oxygen)
winda dwi
ย 
Budidaya perikananr
Budidaya perikananrBudidaya perikananr
Budidaya perikananr
Ir. Zakaria, M.M
ย 
Analisis kadar oksigen terlarut (disssolved oxygen) Erma Noralia
Analisis kadar oksigen terlarut (disssolved oxygen) Erma NoraliaAnalisis kadar oksigen terlarut (disssolved oxygen) Erma Noralia
Analisis kadar oksigen terlarut (disssolved oxygen) Erma Noralia
Erma Noralia
ย 
Analisis isi lambung kadal
Analisis isi lambung kadalAnalisis isi lambung kadal
Analisis isi lambung kadal
Ervi Afifah
ย 
Sistem peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusiaSistem peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusia
Sativa Ghassani Huwaina
ย 
Mengenal program aplikasi grafis
Mengenal program aplikasi grafisMengenal program aplikasi grafis
Mengenal program aplikasi grafis
Bambang Triwaluyo
ย 
D059283626
D059283626D059283626
D059283626
mocoz
ย 
Bahaya rokok
Bahaya rokokBahaya rokok
Bahaya rokok
Zulham Wapres
ย 
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretraFisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Zora Yui
ย 
Kata kata bijak politik
Kata kata bijak politikKata kata bijak politik
Kata kata bijak politik
Kang Chimong
ย 
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Ka Jejen
ย 

Viewers also liked (20)

Makalah oksigen
Makalah oksigenMakalah oksigen
Makalah oksigen
ย 
KIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIKKIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIK
ย 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
ย 
Laporan fiswan oksigen terlarut (dissolved oxygen)
Laporan fiswan oksigen terlarut (dissolved oxygen)Laporan fiswan oksigen terlarut (dissolved oxygen)
Laporan fiswan oksigen terlarut (dissolved oxygen)
ย 
Sintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogenSintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogen
ย 
Budidaya perikananr
Budidaya perikananrBudidaya perikananr
Budidaya perikananr
ย 
Analisis kadar oksigen terlarut (disssolved oxygen) Erma Noralia
Analisis kadar oksigen terlarut (disssolved oxygen) Erma NoraliaAnalisis kadar oksigen terlarut (disssolved oxygen) Erma Noralia
Analisis kadar oksigen terlarut (disssolved oxygen) Erma Noralia
ย 
Analisis isi lambung kadal
Analisis isi lambung kadalAnalisis isi lambung kadal
Analisis isi lambung kadal
ย 
Sistem peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusiaSistem peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusia
ย 
Mengenal program aplikasi grafis
Mengenal program aplikasi grafisMengenal program aplikasi grafis
Mengenal program aplikasi grafis
ย 
D059283626
D059283626D059283626
D059283626
ย 
Bahaya rokok
Bahaya rokokBahaya rokok
Bahaya rokok
ย 
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretraFisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
ย 
Presentasi Ronny Jumat
Presentasi Ronny JumatPresentasi Ronny Jumat
Presentasi Ronny Jumat
ย 
Kimia3 budi
Kimia3 budiKimia3 budi
Kimia3 budi
ย 
Bab iv produksi sinyal audio
Bab iv produksi sinyal audioBab iv produksi sinyal audio
Bab iv produksi sinyal audio
ย 
Kata kata bijak politik
Kata kata bijak politikKata kata bijak politik
Kata kata bijak politik
ย 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
ย 
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
ย 
[1] ki kd bahasa arab
[1] ki kd bahasa arab[1] ki kd bahasa arab
[1] ki kd bahasa arab
ย 

Similar to Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut

Redoks
RedoksRedoks
Redoks
Tillapia
ย 
Analisis air widya wirandika
Analisis air widya wirandikaAnalisis air widya wirandika
Analisis air widya wirandika
Widya Wirandika
ย 
Pengukuran do 1
Pengukuran do 1Pengukuran do 1
Pengukuran do 1
Sriatin Rahayu
ย 
Do
DoDo
Do
banjes
ย 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
Fransiska Puteri
ย 
Pratikum Oksigen Terlarut
Pratikum Oksigen TerlarutPratikum Oksigen Terlarut
Pratikum Oksigen Terlarut
Achmad Efendy
ย 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
Fransiska Puteri
ย 
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocAnalisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Indriati Dewi
ย 
Analisis air widya
Analisis air widyaAnalisis air widya
Analisis air widya
Widya Wirandika
ย 

Similar to Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut (20)

Redoks
RedoksRedoks
Redoks
ย 
Analisis air widya wirandika
Analisis air widya wirandikaAnalisis air widya wirandika
Analisis air widya wirandika
ย 
Pengukuran do 1
Pengukuran do 1Pengukuran do 1
Pengukuran do 1
ย 
Do
DoDo
Do
ย 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD air
ย 
Bab ii amami
Bab ii amamiBab ii amami
Bab ii amami
ย 
Sungai
SungaiSungai
Sungai
ย 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ย 
Pratikum Oksigen Terlarut
Pratikum Oksigen TerlarutPratikum Oksigen Terlarut
Pratikum Oksigen Terlarut
ย 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
ย 
Sanitasi Air
Sanitasi AirSanitasi Air
Sanitasi Air
ย 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
ย 
Study literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriStudy literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometri
ย 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
ย 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ย 
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocAnalisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
ย 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
ย 
PPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt
PPT 3 GAS TERLARUT (2).pptPPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt
PPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt
ย 
Analisis air widya
Analisis air widyaAnalisis air widya
Analisis air widya
ย 
Buku organik
Buku organikBuku organik
Buku organik
ย 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
SriHandayaniLubisSpd
ย 
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptxMODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
bubblegaming431
ย 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
riska190321
ย 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
TitaniaUtami
ย 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang BumiProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
JsitBanjarnegara
ย 

Recently uploaded (20)

Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
ย 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
ย 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
ย 
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxLAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
ย 
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptxMODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
ย 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
ย 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
ย 
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
ย 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
ย 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
ย 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
ย 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
ย 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
ย 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
ย 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
ย 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
ย 
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRevisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
ย 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
ย 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang BumiProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
ย 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
ย 

Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM DASAR KIMIA ANALISA DISUSUN OLEH : NAMA : NIZAR ARDIAN (08121003010) NURMALINA ADHIYANTI (08121003018) EMIL PERTIWI (08121003020) TRI ELTIYAH MUTHIARANI (08121003030) KIKI OCTAVIANI D (08121003058) JURUSAN/KELOMPOK : KIMIA/VII ANALISA OKSIGEN TERLARUT LABORATORIUM KIMIA ANALISA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013/2014
  • 2. LAPORAN PRAKTIKUM DASAR KIMIA ANALISA I. NOMOR PERCOBAAN : VII II. NAMA PERCOBAAN : ANALISA OKSIGEN TERLARUT III. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan kandungan oksigen terlarut dalam sampel air IV. DASAR TEORI Oksigen merupakan gas yang penting dalam perairan dan berperan dalam proses biologi seperti metabolisme dan dekomposisi. Sumber oksigen dapat berasal dari udara melalui proses turbelensi dan hasil fotosintesis organisme air (fitoplankton). Penentuan oksigen terlarut dengan metode titrasi dikembangkan oleh Winkler (1998) dan sampai saat ini telah banyak mengalami modifikasi oksigen dalam air dikaitkan dengan MnCl2 dengan media yang bersifat basa karena NaOH membentuk hidroksida seperti reaksi sebagai berikut: Mn2+ + 2OH- โ†’ Mn(OH)2 2 Mn(OH)2 โ†’ 2 MnO(OH)2 MnO(OH)2 + 4H+ + 2I- โ†’ Mn2+ + I2 + 3H2O I2 + 2 S2O3 2- โ†’ S4O6 - + 2I- (Tim Kimia Analisa.2013) Oksigen terlarut (dissolved oxigen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen (oxigen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam analisa kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menujukkan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air .Semakin besar nilai DO yang terkandung dalam air, mengindifikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus .Sebaliknya ,jika nilai DO yang terdapat dalam air rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar .
  • 3. Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biota air seperti ikan, tumbuhan dan mikroorganisme. Selain itu kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga ditentukan dan banyaknya oksigen dalam air. Oleh sebab itu pengukuran parameter ini sangat di anjurkan disamping parameter lain seperti KOB dan KOD. Di dalam air, oksigen memainkan peranan dalam menguraikan komponen- komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana. Oksigen memiliki kemampuan untuk beraksida dengan zat pencemar seperti komponen organik, sehingga zat pencemar tersebut tidak lagi membahayakan, oksigen juga diperlukan oleh mikroorganisme, baik yang bersifat aerob maupun yang anaerob, dalam proses metabolisme .Dengan adanya oksigen dalam air. Mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandungan dalam air. Reaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut adalah : Komponen organik + O2 CO2 + H2O + Sell biru + nutrien + E Jika reaksi penguraianbkmponen kimia dalam air terus berlaku, maka kadar oksigen pun menurun. Pada klimaksnya, oksigen yang tersedia tidak cukup untuk menguraikan komponen kimia tersebut. Keadaan yang demikian merupakan pencemaran berat pada air (Yusnia.2012) . Analisis dengan metode titrimetrik didasarkan pada reaksi kimia seperti : OA + CT Produk Dimana a molekul analit, A, bereaksi dengan t molekul pereaksi T, pereaksi T, disebut titran ditambahkan secara kontinue, biasanya dari sebuah buret dalam wujud larutan yang konsentrasinya di teketahui , larutan ini di sebut larutan standar, yang konsentrasinya di tentukan dengan sebuah proses yang di namakan standarisasi, penambahan dari titran tetap di lakukan sampai jumlah T secara kimiawi sama dengan yang telah di tambahkan kapada A ,selanjutnya akan di katakan titik ekivalen dari titrasi yang telah di capai. Agar dapat mengetahui kapan titrasi berhenti dilakukan, maka kita gunakan indikator, yang bereaksi terhadap kehadiran titran yang berlebih dengan menunjukkan perubahan warna, keadaan ini di namakan titik akhir titrasi. Di harapkan bahwa titik akhir dan titik ekivalen mempunyai jarak yang sedekat mungkin, pemilihan indikator untuk membuat titik ini sama atau Mikroorganisme me
  • 4. mengetahui bedanya adalah salah satu hal terpenting dalam analisis titrimetrik. Istilah titrimetrik lebih di minati karena pengukuran volume tidak tidak harus terikat dengan titrasi, misalnya mengukur volume gas (Undewwood.2001) . Penentuan oksigen terlarut dengan metode titrasi di kembangkan oleh winkler (1988) dan telah banyak mengalami modifikasi. Oksigen dalam air di ikat dengan MnCl2 dalam media yang bersifat basa karena NaOH membentuk mangan hidroksida, dengan reaksi ๐‘€๐‘›2+ + 2O๐ปโˆ’ Mn (OH)2 Yang kemudian bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa mangan tetravalen dalam bentuk endapan di pastikan bahwa dalam bahan mangan tidak terjadi kontak dengan udara . 2 Mn (OH)2 + O2 2 MnO (OH)2 Oksigen yang terikat ini di analisis setelah pengasaman ๐ผโˆ’ menjadi I2 bebas. MnO (OH)2 + โˆ†๐ปโˆ’ + 2๐ผโˆ’ M๐‘›2+ + I2 + 3H2O Karena ๐ผโˆ’ yang terikat ,maka I2 bebas terbentuk di stabilkan dengan pembentukkan I3โˆ’ , jumlah yang setara dengan O2 kemudian di titrasi dengan natrium tiosulfat, penambahan amilum diperlukan untuk indikasi titik akhir , gangguan reaksi dapat terjadi karena oksidator (N๐‘‚2 ) atau reduktor (F๐‘’2+ , ๐‘ 2 atau bahan organik ) yang biasanya banyak terdapat pada perairan berpolusi . Cara untuk menanggulangi jika kelebihan kadar oksigen terlarut adalah dengan cara : 1. Menaikkan suhu/temperatur air, dimana jika temperatur naik maka kadar oksigen terlarut akan menurun. 2. Menambah kedalaman air, dimana semakin dalam air tersebut maka semakin kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis semakin berkurang dan kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan โ€“ bahan organik dan anorganik. Cara untuk menanggulangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut adalah dengan cara: 1.Menurunkan suhu/temperatur air, dimana jika temperatur turun maka kadar oksigen terlarut akan naik.
  • 5. 2.Mengurangi kedalaman air, dimana semakin dalam air tersebut maka semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin meningkat. 3.Mengurangi bahan โ€“ bahan organik dalam air, karena jika banyak terdapat bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah. 4. Diusahakan agar air tersebut mengalir (Alearts. 1997) .
  • 6. V. ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Gelas ukur 50 mL 1 buah 2. Buret 1 buah 3. Erlenmeyer 250 mL 1 buah 4. Pipet ukur 1 mL 1 buah 5. Botol BOD 1 buah Bahan : 1. MnCl2 2. NaOH 3. KI 4. Na2S2O3 5. H2SO4 50% 6. Aquadest 7. Larutan Amilum 1%
  • 7. VI. PROSEDUR PERCOBAAN Dimasukkan ke botol BOD Ditambahkan Ditambahkan Ditambahkan Diratakan dan diambil Dititrasi Larutan berwarna kuning pucat Ditambahkan Larutan berwarna biru Dititrasi kembali sampai tidak berwarna Dicatat volume Na2S2O3 Perhitungan : ๐ท๐‘‚ = ๐‘Ž ๐‘ฅ ๐‘ ๐‘ฅ 8.000 ๐‘‰ โˆ’ 4 Sampel Air 1 mL MnCl2 1 mL NaOH/KI 1 mL H2SO4 50% 50 mL air sampel dari BOD Na2S2O3 1 tetes Amilum
  • 8. Keterangan : ๐‘Ž = Volume Na2S2O3 ๐‘ = Normalitas Na2S2O3 ๐‘‰ = Volume botol winkler
  • 9. Sampel 1 (Air Got) Volume Na2S2O3 terpakai (mL) Perubahan Warna V1 = 0,6 Kuning Kuning Pucat V2 = 0,1 Biru Tidak Berwarna Sampel 2 (Air Sumur) Volume Na2S2O3 terpakai (mL) Perubahan Warna V1 = 0,8 Kuning Kuning Pucat V2 = 0,1 Biru Tidak Berwarna Sampel 3 (Air Keran) Volume Na2S2O3 terpakai (mL) Perubahan Warna V1 = 0,5 Kuning Kuning Pucat V2 = 0,1 Biru Tidak Berwarna
  • 10. VII. REAKSI DAN PERHITUNGAN 1. Reaksi Mn2+ + 2OH- ๏‚ฎ Mn(OH)2 2Mn(OH)2 + O2 ๏‚ฎ 2MnO(OH)2 MnO(OH)2 + 4H+ + 2I- ๏‚ฎ Mn2+ + I2 + 3H2O I2 + 2S2O3 2- ๏‚ฎ S4O6 - + 2I- 2. Perhitugan DO = ๐‘Ž ๐‘ฅ ๐‘ ๐‘ฅ 8000 ๐‘‰โˆ’4 a) Sampel I (Air got) Vrata-rata = a = ๐‘‰1+ ๐‘‰2 ๐‘› = 0,6 + 0,1๐‘š๐ฟ 2 = 0,35 mL V = Vbotol BOD = 100 mL DO = 0,025 x 0,35 x 8000 100โˆ’4 = 0,75 b) Sampel II (Air sumur) Vrata-rata = a = V1+ V2 n = 0,8+0,1 mL 2 = 0,45 mL V = Vbotol BOD = 100 mL DO = 0,025 x 0,45 x 8000 100โˆ’4 = 0,93 b) Sampel III (Air keran) Vrata-rata = a = ๐‘‰1+ ๐‘‰2 ๐‘› = 0,5+0,1 ๐‘š๐ฟ 2 = 0,3 mL V = Vbotol BOD = 100 mL DO = 0,025 x 0,3 x 8000 100โˆ’4 = 0,625
  • 11. VIII. PEMBAHASAN Pada percobaan kali ini membahas mengenai analisa oksigen terlarut atau DO. Oksigen terlarut itu, kadar oksigen yang terdapat dalam air sehingga kualitas air dapat diketahui. Untuk mengetahui kualitas air dapat digunakan parameter DO ini, pengukuran DO bertujuan untuk melihat sejauh mana biota air dapat tertampung didalamnya. Sampel yang digunakan pada percobaan kali ini berupa air kran, air sumur, dan air comberan. Hasil analisa oksigen terlarut yang diperoleh tidak begitu jauh, faktornya antara lain sampling dilakukan pada daerah yang berdekatan, dan juga air comberan yang tidak begitu kotor. Bahan-bahan yang digunakan seperti Mangan (II) Klorida, Natrium Hidroksida yang sudah mengandung Kalium Iodida, Asam Sulfat, Amilum, serta Natrium Tiosulfat. Mangan (II) Klorida akan membentuk Mangan Hidroksida apabila direaksikan dengan Natrium Hidroksida yang telah mengandung Kalium Iodida, kemudian Mangan Hidroksida bereaksi dengan Oksigen dalam air membentuk endapan Mangan Tetravalen. Kemudian barulah ditambahkan dengan Asam Sulfat yang berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi dan juga untuk pelarut endapan, yang terbentuk dan membebaskan molekul Iodium yang ekuivalen dengan oksigen terlarut. Amilum berfungsi sebagai indikator. Indikator sendiri merupakan senyawa organik asam atau basa yang mempunyai warna molekul dan ion yang berbeda. Amilum juga berfungsi sebagai indikator senyawa oksigen dalam air, dimana positif mengandung oksigen ia akan merubah warna kuning menjadi warna biru pekat, mengidentifiksasi oksigen dalam suatu sampel air. Dan juga Natrium Tiosulfat berfungsi sebagai larutan standar dan juga indikator bersama dengan Amilum. Metode menentukan nilai oksigen terlarut yang digunakan pada percobaan ini metode Winkler dengan menggunakan titrasi titrimetri yang berdasarkan penggunaan dua indikator dalam hal ini digunakan indikator Natrium Tiosulfat dan Amilum serta prinsip titrasi yang digunakan iodometri. Kelebihan dari metode Winkler berupa lebih
  • 12. teliti, dan juga kekurangannya pada saat penambahan indikator kedua yaitu amilum harus tepat saat mendekati titik akhir. Pada saat penambahan Natrium Tiosulfat, larutan yang berwarna kuning pekat berubah menjadi kuning pucat, dan pada saat ditambahkan Amilum larutan berubah menjadi warna biru, dan titrasi dilanjutkan dengan tanda titik akhir larutan hingga tidak berwarna. Alasan mengapa amilum ditambahkan pada saat titik akhir itu dikarenakan agar amilum tidak membungkus Iodin, apabila amilum membungkus iodin maka reaksi tidak dapat berlangsung, karena menyebabkan amilum sukar dititrasi untuk kembali ke senyawa semula. Oleh karena itulah, indikator Amilum ditambahkan saat mendekati titik akhir titrasi bukannya saat awal titrasi. Kadar DO dalam suatu lingkungan perairan dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut meliputi suhu, semakin rendah suhu dalam parairan maka nilai DO besar, kemudian kedalaman perairan, semakin dalam, maka semakin rendah nilai DO. Dan terakhir tekanan udara, semakin rendah tekanan udara maka semakin rendah nilai DO. Analisa yang digunakan pada percobaan ini berupa analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif dilihat dari perubahan yang ditimbulkan oleh suatu senyawa saat bereaksi atau diperlakukan khusus, sehingga analisa ini berdasarkan pengamatan praktikan, ditimbulkan dengan perubahan warna, suhu, bahkan bentuk dan struktur. Sedangkan analisa kuantitatif, berdasarkan atas data dan perhitungan yang diperoleh dari hasil analisa.
  • 13. IX. KESIMPULAN 1. Metode titrasi yang digunakan berupa metode titrimetri, yang menggunakan prinsip titrasi Iodometri dan metode penentuan kadar oksigen terlarut berdasarkan metode Winkler. 2. Kelebihan metode Winkler adalah lebih teliti dan kekurangannya pada saat penambahan indikator kedua harus tepat saat mendekati titik akhir atau pada saat mendekati titik ekuivalen. 3. Endapan yang terbentuk saat penambahan Mangan (II) Klorida dan Natrium Hidroksida berupa Mangan Tetravalen yang berupa endapan. 4. Pada saat penambahan indikator amilum, larutan yang semula berwarna kuning pucat berubah menjadi biru, mengidentifikasikan adanya oksigen terlarut dalam sampel air. 5. Parameter DO dapat digunakan untuk menghitung kadar oksigen yang terlarut dalam sampel air, dimana jika kadar DO disuatu lingkungan perairan itu tinggi, maka kadar oksigennya pun tinggi, dan memungkinkan untuk biota air hidup dillingkungan tersebut. 6. Kadar DO dalam suatu lingkungan perairan dapat dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya suhu, kedalaman, dan tekanan udara.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Santika dan Alearts, E . 1997. Metode Peneliat Air. Surabaya: Usaha Nasional Underwood. 2002. Analisa Kimia Kualitatif. Jakarta: Erlangga Yusnia. 2012. Oksigen Terlarut. (Online). (www.scibd.com). Diakses Pada Tanggal 20 November 2013 pada pukul 20.00 WIB.